Pengaruh Fee Audit,Kompetensi Auditor, Risiko Audit, Stres Kerja dan Perubahan Kewenangan terhadap Motivasi Auditor Oleh
Yulia Sartika, Ethika,SE, M.SI, AK, Herawati, SE, M.SI, AK Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang Email:
[email protected] Email:
[email protected]
Abstract The purpose of this research is to obtain the empirical proof of the effect of fee audit, auditor competence, audit risk, work preasure and the authoritychanges toward auditor motivation. Before the data was analyzed, all data and information were collected. This reaserch uses 50 respondent who work of Public Accounting Office loceted in Padang and Pekanbaru. There were two variables used in this research. The first one independent variables if fee audit, auditor competence, audit risk, work preasure and the authority change. The second was dependent variable consist of auditor motivation. The steps of hypothesis was tested by using statistical examiner trough SPSS program. Based on the test result, first, it was found that fee audit did not effect auditor motivation, the second one, it was also found that auditor competence dit not effect auditor motivation, next it was found that audit risk did not effect the auditor motivaton, after that work preasure did not effect to auditor motivation. Finally, it is found that the authority changesdid not effect to auditor motivation.
Key word: fee audit auditor competence audit risk work preasure authority changes and auditor motivation
Menurut Handoko (2004), perubahan
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
wewenang menunjukkan perubahan posisi tanggung jawab dan kekuasaan dalam sebuah
Dalam menjalani kehidupan setiap
bidang pekerjaan. Posisi pekerjaan seseorang
individu memiliki banyak kebutuhan yang
dapat berubah karena prestasi yang telah
harus dipenuhinya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan
seorang
individu
diraihnya. Tantangan yang diperoleh akibat
harus
bertambahnya wewenang dan peningkatan
mempunyai motivasi yang besar dalam
karir tentu akan memotivasi auditor dalam
menjalankan pekerjaannya. Hal yang sama
bekerja.
juga harus dimiliki oleh seorang auditor.
Dalam
Setiap auditor mempunyai motivasi yang
daya
pendorong
keuangan dengan klien dapat mempengaruhi
yang
objektivitas dan dapat menyebabkan pihak
menyebabkan seorang individu mau dan rela untuk
mengerahkan
melakukan
yang
kemampuan menjadi
ketiga
untuk
objektivitas
berkepentingan dengan laporan audit yang diterbitkan.
yaitu kompetensi auditor, dalam kamus besar
Kedudukan auditor dalam perusahaan
Bahasa Inggris-Indonesia dapat diartikan
juga akan berpengaruh terhadap tanggung
competence yang artinya adalah kecakapan
jawabnya. Contohnya saja apabila seorang
dan kemampuan. Setiap auditor memiliki
auditor
kompetensi yang berbeda-beda. Seorang
merupakan
rekan
usaha
atau
karyawan salah satu dewan komisaris,
auditor yang memiliki kompetensi yang baik
direksi
maka akan dapat meningkatkan motivasinya
atau karyawan perusahaan klien
maka ia dianggap memiliki kepentingan
dalam melakukan pekerjaan dan tanggung
yang bertentangan dengan objektivitas dalam
jawabnya. Faktor eksternal lainnya yaitu
penugasan. Dalam hal ini auditor tersebut
risiko audit, risiko audit merupakan risiko dalam
menyebabkan
adanya kepentingan keuangan, auditor jelas
Selain itu faktor eksternal lainnya
auditor
yang
auditor tidak dapat dipertahankan. Dengan
tanggung
jawabnya.
kesalahan
laporan
hubungan keuangan dengan klien. Hubungan
tanggung jawabnya. Menurut Siagian (2009) adalah
audit
keuangan seorang auditor tentu memiliki
berbeda dalam bekerja dan menjalankan
motivasi
melakukan
harus mengundurkan diri atau menolak
memberikan
semua
pendapat wajar tanpa pengecualian atas
penugasan
audit
atas
laporan
keuangan perusahaan yang bersangkutan.
laporan keuangan yang salah saji secara
Nor (2012) dalam penelitiannya
material Arens (2008).
menunjukkan bahwa fee audit, kompetensi auditor, 1
dan
perubahan
kewenangan
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
dan
auditor.
terlihat
Motivasi Auditor, sedangkan pada penelitian
bahwa semakin tinggi fee audit yang
saat ini peneliti menambahkan dua variable
diterima, besarnya kompetensi yang dimiliki
lagi yaitu Risiko Audit dan Stres kerja.
serta adanya perubahan wewenang dan karir
1.2
Didalam
penelitiannya
Perubahan
Kewenangan
terhadap
Perumusan Masalah
maka semakin termotivasi seorang auditor
Berdasarkan uriaan diatas, maka
dalam melakukan pekerjaan dan tanggung
terdapat beberapa permasalahan yang akan
jawabnya.
menjadi fokus penelitian sebagai berikut:
Anggota KAP tidak diperkenankan
1. Apakah fee audit berpengaruh terhadap
untuk untuk mendapatkan klien dengan cara
motivasi auditor ?
menawarkan fee yang dapat merusak citra
2. Apakah kompetensi auditor berpengaruh
profesi. Selain itu akuntan public juga tidak
terhadap motivasi auditor?
boleh mendapatkan klien yang telah di audit
3. Apakah
oleh akuntan publik yang lain dengan cara
4. Apakah
Sinaga dan Sinambela (2013) dalam
signifikan
menunjukkan
terhadap
bahwa
stress
5. Apakah
kerja
berpengaruh
perubahan
kewenangan
berpengaruh terhadap motivasi auditor ?
motivasi auditor. Wibawanti (2009), dalam penelitiannya
berpengaruh
terhadap motivasi auditor ?
pene;litiannya menunjukkan bahwa stress berpengaruh
audit
terhadap motivasi auditor ?
menjanjikan fee yang lebih rendah.
kerja
risiko
1.3
Tujuan Penelitian
gaji
Berdasarkan permasalahan di atas
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini
motivasi kerja karyawan. Hal ini disebabkan
adalah untuk membuktikan secara empiris:
karena semakin tinggi gaji yang akan
1. Pengaruh fee audit terhadap motivasi
diterima oleh karyawan maka akan semakin
auditor
tinggi motivasi karyawan dalam melakukan
2. Pengaruh
pekerjaannya.
3. Penagruh
hasil penelitian terdahulu peneliti merasa
4. Pengaruh
penelitian yang telah dibuat oleh Nor (2012).
5. Pengaruh
dengan penelitian sebelumnya yaitu pada hanya
audit
terhadap
stress
kerja
terhadap
motivasi auditor
Yang menjadi perbedaan penelitian ini
(2012)
risiko
motivasi auditor
tertarik untuk membuat sebuah modifikasi
Nor
auditor
terhadap motivasi auditor
Berdasarkan uraian dan beberapa
penelitian
kompetensi
perubahan
kewenangan
terhadap motivasi auditor
meneliti
pengaruh Fee Audit, Kompetensi Auditor 2
1.4
TINJAUAN PUSTAKA
1.4.1
Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti
tenaga
penggerak
Dalam
audit
penghasilan
yang
yang
diterima oleh auditor atas jasa auditnya
mempengaruhi kesiapan untuk memulai
disebut dengan fee. Besarnya fee yang akan
melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu
diterima
perilaku. Motif tidak dapat diamati secara
kesepakatan antar Kantor Akuntan Publik
langsung tetapi dapat di interpretasikan
dan klien.
dalam tingkah lakunya, (Malayu 2008). Motivasi peniliti
lainnya
banyak
tergantung
dari
Arens (2008), menyatakan bahwa fee
didefenisikan intinya
auditor
audit adalah fee yang dibayarkan oleh klien
adalah
kepada Kantor Akuntan Publik auntuk
dorongan
membayar kerugian atas jasa auditnya. Total
kepada seseorang atau kelompok agar dapat
fee audit yang sebagai jumlah dari semua fee
bekerja
yang dibayar kepada pengaudit.
memberikan
yang
oleh
rangsangan
dengan
atau
dan
penuh
kemampuan
yang
Fee audit dibagi menjadi dua kategori
dimilikinya untuk mencapai tujuan yang
yaitu, fee audit dan non fee audit. Fee audit
diinginkan.
adalah
semangat.
semestinya
Dengan
Menurut Mills (1993), dalam Nor (2012),
motivasi
pengaudit
yang untuk
dibayarkan jasa
kepada
pengauditan.
dalam
Sedangkan non fee audit adalah biaya
melaksanakan audit pada dasarnya adalah
lainnya yang dibayarkan diluar dari fee audit,
untuk
(Arens, 2008)
melanjutkan
keberlangsungan
auditor
fee
usaha bisnis
dan yang
1.4.3
menguntungkannya. motivasi auditor juga
Kompetensi Auditor Kompetensi
dalam
kamus
melakukan audit tersebut, disamping adanya
diartikna sebagai Competence yang artinya
permintaan pelanggan dan adanya beberapa
adalah
kebutuhan komersial. Tan (2000) dalam Nor
Mayangsari (2003), menyatakan kompetensi
(2012) menyatakan ada beberapa factor
adalah kemampuan untuk melakukan suatu
motivasi
pekerjaan
dipertimbangkan
auditor
Bahasa
tertera
timbul karena yakin bahwa dia mampu
yang
besar
yang
kecakapan
yang
Inggris-Indonesia
dan
dibutuhkan
kemampuan.
masyarakat
dalam bekerja yaitu adanya variasi tugas dan
sesuai dengan
aktivitas, fee audit, peningkatan status,
berkaitan dengan perangkat kemampuan
adanya penghargaan yang akan diberikan
melakukan sesuatu sehingga kompetensi
dan untuk menunjukkan kemampuannya
harus mencapai konteks.
dalam bekerja.
keahliannya. Kompetensi
Menurut Cheng dkk (2002) dalam Norn (2012), kompetensi adalah seseorang
1.4.2 Fee Audit
yang 3
memiliki
knowledge
(pendidikan,
keahlian, dan pengalaman) dan sikap dan
laporan keuangan yang salah saji materil,
perilaku etis dalam bekerja. Wahyudin Nor
Arens (2008). Risiko bisnis merupakan
(2012)
motivasi
risiko
memiliki
kerugian atau merugikan dalam melakukan
mengemukakan
dicapai
ketika
bahwa
seseorang
dimana
auditor
akan
menderita
kompetensi. Dalam hal ini kompetensi
praktek profesinya akibat proses audit.
merupakan
pencapaian
1.4.5
seseorang
saat
yang
dirasakan
melakukan
kegiatan
Stress adalah keseimbangan dimana
pilihannya dengan cara yang trampil. Nor
seseorang memandang tuntutan-tuntutan dan
(2012),
bagaimana
menyatakan
bahwa
kompetensi
Stres Kerja
seseorang
berfikir
bahwa
merupakan suatu hal yang penting dalam
seseorang itu mampu mengatasi tuntutan
meningkatkan motivasi bekerja seseorang.
yangmenentukan apakah seseorang tidak
Arnold
merasakan stress, (Loker dan Olga,2005).
(1985)
Nor
(2012)
semakin
tinggi
Tuntutan-tuntutan atau factor-faktor
kompetensi seseorang maka akan semakin
lingkungan yang menimbulkan stress disebut
termotivasi seseorang dalam bekerja, hal ini
stressor. Dengan kata lain stressor adalah
disebabkan karena kompetensi yang dimiliki,
suatu prasyarat untuk mengalami repon
maka orang itu akan lebih mudah untuk
stress. Respon stress adalah suatu langkah
bekerja.
yang penting dan perlu dalam upaya untuk
menyatakan
dalam
bahwa
mengatasi stress secara efektif. Istilah respon
1.4.4 Risiko Audit Dalam melakukan suatu pekerjaan
stress menggambarkan serangkaian respon
tentu saja seorang individu pasti harus tahu
yang berbeda yang dibuat oleh tubuh
apa resiko yang akan dihadapinya dalam
manusia terhadap tuntutan atau tekanan yang
pekerjaannya.
dihadapinya.
Menurut
Mulyadi
(2011)
risiko adalah probabilitas tidak tercapainya keuntungan
yang
dan
mengancam kemampuan seseorang untuk
diterima
menhadapi lingkungannya. Sebagai hasilnya,
menyimpang dari return yang diharapkan.
pada diri karyawan berkembang berbagai
Semakin besar tingkat keuntungan yang
gejala
diharapkan maka akan semakin besar pula
pekerjaan
tingkat risiko yang dihadapi.
(1999) stress kerja dapat diukur dengan
kemungkinan
diharapkan
Stress yang terlalu besar dapat dapat
return
yang
Dalam audit, risiko audit yang lebih
stress
yang
dapat
karyawan.
mengganggu
Menurut
Numran
beberapa komponen yaitu konflik peran,
dikenal dengan audit risk merupakan risiko
kelebihan
kesalahan
ketidakjelasan peran dan pengaruh pimpinan.
auditor
dalam
memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian atas
beban
kerja,
waktu
1.4.6 Perubahan Kewenangan 4
kerja,
Dalam melakukan pekerjaan salah satu
faktor
yang
menjadi
alat
audit. Apabila fee yang akan diterima
untuk
semakin tinggi,
maka
tanggung jawab
meningkatkan motivasi adalah peningkatan
seorang auditor akan semakin besar dalam
wewenang
jabatan.
menyelesaikan tugasnya, hal itu tentu akan
Perubahan wewenang dari posisi yang lebih
mempengaruhi motivasi auditor tersebut
rendah menjadi posisi yang lebih tinggi tentu
dalam bekerja. Berdasarkan uraian di atas
menjadi sebuah tantangan yang dihadapi
maka
seorang individu yang bekerja. Wewenang
berbunyi
melalui
promosi
diajukan
sebuah
hipotesis
yang
yang tinggi tentu diiringi dengan tanggung
H1 Fee audit berpengaruh signifikan
jawab yang besar, dibalik meningkatnya
terhadap motivasi auditor
wewenang tentu akan adanya fee yang
1.5.2
Pengaruh
tinggi, (Wibowo, 2010). Sunarto
dan
Kompetensi
Auditor
Terhadap Motivasi Auditor Harsono,
(2008)
Nor
(2012)
dalam
penelitiannya
merumuskan intelegensi sebagai keseluruhan
menunjukkan bahwa kompetensi auditor
kemampuan individu untuk berfikir dan
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
bertindak secara terarah serta kemampuan
auditor dalam melaksanakan tugas dan
mengelola dan menguasai lingkungan secara
tanggung jawab. Kompetensi yang tinggi
efektif.
akan mendorong timbulnya motivasi untuk
1.5
melaksanakan tugas dan tanggung jawab
Pengenbangan Hipotesis
dalam bekerja. Berdasarkan uraian tersebut
1.5.1 Pengaruh Fee Audit Terhadap
maka diajukan hipotesis yang berbunyi
Motivasi Auditor Nor
(2012)
dalam
penelitiannya
H2.Kompetensi
auditor
berpengaruh
menunjukkan bahwa fee audit berpengaruh
signifikan terhadap motivasi auditor.
signifikan terhadap motivasi auditor. Pada
1.5.3 Pengaruh Risiko Audit Terhadap
penelitian tersebut dapat dilihat bahwa
Motivsi Auditor
semakin tinggi fee yang akan diterima oleh
Sartono (2001) dalam penelitiannya
auditor
maka
motivasi
auditor
dalam
menunjukkan
bahwa
risiko
audit
menyelesaikan tugasnya akan semakin tinggi
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
pula. Fee yang akan diterima oleh auditor
auditor. Dalam melaksanakan audit laporan
tentu akan menunjang motivasi eksternal
keuangan suatu perusahaan, tentu memiliki
auditor dalam bekerja
risiko yang harus dihadapi oleh seorang
Waonus
dkk
(1983)
dalam
auditor.
Seorang
auditor
harus
bisa
penelitiannya menunjukkan bahwa fee audit
bertanggung jawab dalam menyelesaikan
berpengaruh signifikan terhadap
pekerjannya.
motivasi 5
Hal
tersebut
akan
meningkatkan untuk
motivasi
dapat
seorang
menyelesaikan
auditor
H5.
tugasnya.
Perubahan wewenang berpengaruh
signifikan terhadap motivasi auditor
Semakin besar risiko yang akan dihadapi
2.
maka akan semakin tinggi motivasi auditor
2.1
Metodologi Populasi dan Sampel
dalam bekerja. H3
Populasi dalam penelitian ini adalah
Risiko audit berpengaruh signifikan
seluruh Kantor Akuntan Publik yang berada
terhadap motivasi auditor 1.5.3
di wilayah Padang dan Pekanbaru. Data
Pengaruh Stres Kerja Terhadap
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah data primer yang
Motivasi Auditor Timbul Sinaga & Mutiara Sinambela
diperoleh
dari
hasil
kuesioner
yang
(2013) dalam penelitiannya menunjukkan
disebarkan secara langsung oleh peneliti
bahwa
dengan
stress
kerja
berpengaruh
yang
melakukan
observasi
lapangan
signifikan terhadap motivasi auditor. Stress
kepada responden.
kerja dapat menjelaskan kinerja auditor
2.2
secara berarti. Zainudi Abdullah (2012)
Semua instrument menggunakan skala Likert
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
dengan 5 skala nilai yaitu Sangat Tidak
stress kerja berpengaruh signifikan terhadap
Setuju (STS) dengan nilai 1, Tidak Setuju
motivasi auditor.
(TS) dengan nilai 2, Netral (N) denagn nilai
H4
3, Setuju (S) dengan nilai 4, Sangat Setuju
stres kerja berpengaruh signifikan
terhadap motivasi auditor 1.5.4
Pengukuran Variabel
(SS) dengan nilai 5, Kuesioner
yang
Perubahan
digunakan dalam penelitian untuk variabel
Kewenangan Terhadap Motivasi
independent Fee Audit yang terdiri dari 8
Auditor
item pertanyaan.
Pengaruh
Nor
(2012)
dalam
penelitiannya
Untuk mengukur kompetensi auditor
menunjukkan bahwa perubahan wewenang
digunakan 10 item pertanyaan. Pengukuran
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
kuisioner dilakukan dengan menggunakan
auditor. Semakin berat tugas dan wewenang
skala lima Likert. Model kuisioner yang
yang dimiliki auditor dalam bekerja maka
digunakan adalah pertanyaan tertutup dengan
tanggung jawab dalam bekerja akan semakin
jawaban terendah yang harus diisikan oleh
berat, bagi auditor yang menyukai suatu
responden sebesar 1 sedangkan jawaban
tantangan hal ini tentu akan meningkatkan
tertinggi adalah 5.secara umum pilihan
motivasinya dalam bekerja. Berdasarkan
jawaban yang diberikan adalah sebagai
uraian di atas maka diajukan hipotesis
berikut
sebagai berikut 6
SS=sangat
setuju,
S=setuju,
N=netral, TS=tidak setuju dan STS=sangat
pilihan jawaban yang diberikan adalah
tidak setuju.
sebagai berikut SS=sangat setuji, S=setuju,
Untuk
mengukur
risiko
audit
N=netral, TS=tidak setuju dan STS=sangat
digunakan 4 item pertanyaan. Pengukuran
tidak setuju
kuisioner dilakukan dengan menggunakan
Untuk variabel dependen yaitu Motivasi
skala lima Likert. Model kuisioner yang
Auditor diukur dengan pengukuran skala
digunakan adalah pertanyaan tertutup dengan
likert dengan 5 nilai yaitu Sangat Rendah
jawaban terendah yang harus diisikan oleh
(SR) dengan nilai 1, Rendah dengan nilai 2,
responden sebesar 1 sedangkan jawaban
Netral (N) dengan nilai 3, Tinggi (T) dengan
tertinggi adalah 5, secara umum pilihan
nilai 4, Sangat Tinggi (ST) dengan nilai 5.
jawaban yang diberikan adalah sebagai
Untuk mengukur motivasi auditor digunakan
berikut
21 item pertanyaan.
SS=sangat
setuju,
S=setuju,
N=netral, TS=tidak setuju dan STS=sangat
2.3
tidak setuju. Untuk
Analisis Data Dari 72 buah kuesioner yang telah
mengukur
stress
kerja
disebarkan, baik diantar secara langsung
digunakan 10 item pertanyaan. Pengukuran
maupun dikirimkan lewat pos pada Kantor
kuisioner dilakukan dengan menggunakan
Akuntan Publik (KAP) di wilayah Padang
skala lima Likert. Model kuisioner yang
dan Pekanbaru hanya 50 kuesioner atau
digunakan adalah pertanyaan tertutup dengan
69,44 % dari kuesioner yang disebarkan
jawaban terendah yang harus diisikan oleh
dikembalikan oleh responden.
responden sebesar 1 sedangkan jawaban
Sebelum melakukan uji hipotesis
tertinggi adalah 5, secara umum pilihan
perlu dilakukan
jawaban yang diberikan adalah sebagai
atas uji validitas dan uji reliabilitas. Menurut
berikut
Ghozali (2011) uji validitas dilakukan untuk
SS=sangat
setuju,
S=setuju,
analisis data yang terdiri
N=netral, TS=tidak setuju dan STS=sangat
mengetahui
kebenaran
tidak setuju
sebenarnya
diukur.
Untuk
mengukur
dari Suatu
apa
yang
pertanyaan
perubahan
dikatakan valid jika nilai Kaiser Meyer Olkin
wewenang digunakan 10 item pertanyaan.
Of Sampling (KMO) – MSA) dari variabel
Pengukuran kuisioner dilakukan dengan
berada diatas 0,50 dan factor loading harus
menggunakan skala lima Likert. Model
bernilai besar atau sama dengan 0,40.
kuisioner yang digunakan adalah pertanyaan
Berdasarkan hasil uji validitas item variabel
tertutup dengan jawaban terendah yang harus
locus of control, prestasi kerja dan gaya
diisikan oleh responden sebesar 1 sedangkan
kepemimpinan situasional didapatkan nilai
jawaban tertinggi adalah 5.secara umum
KMO untuk semua item lebih besar dari 7
0,50.
Dengan
pertanyaan
demikian
dalam
setiap
tiap-tiap
item
Y
= Motivasi Auditor
variabel
a
= Konstanta
dinyatakan valid.Sedangkan uji reliabilitas
b1,2,3 = Koefisien regresi dari variabel
dilakukan dengan melihat nilai Croncbach
independen
alpha. Hasil uji reliabilitas menunjukkan
X1
= Fee Audit
bahwa semua variabel penelitian dinyatakan
X2
= Kompetensi Auditor
reliabel dengan nilai Croncbach alpha lebih
X3
= Risiko Audit
besar dari 0,60. (motivasi auditor=0.947, fee
X4
= Stres kerja
audit=0.649
X5
= Perubahan Keweenangan
e
= eror r
risiko
kompetensi
audit=0.631,
auditor=0.794,
stres
kerja=0.912,
perubahan kewenangan=0.692).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Untuk melakukan pengujian hipotesis
pertama untuk menguji pengaruh fee audit
dengan menggunakan model regresi, maka
terhadap motivasi auditor auditor, dari proses
asumsi klasik yang harus dipenuhi terlebih
pengujian diperoleh koefisien regresi sebesar
dahulu.Asumsi klasik yang harus dipenuhi
0.560 dengan nilai thitung 1.583 signifikan
yaitu uji normalitas. Hasil uji asumsi klasik
sebesar 0,121. Didalam tahap pengolahan
yang dilakukan menunjukkan bahwa data
data digunakan tingkat kesalahan atau alpha
penelitian telah memenuhi asumsi klasik
sebesar 0,05, hasil yang diperoleh 0.121 >
yang disyaratkan. Uji t (t-test) adalah
alpha 0.05. Keputusannya adalah Ho diterima
menunjukkan
pengaruh
Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan
variabel independen secara individual dalam
bahwa fee audit tidak berpengaruh terhadap
menerangkan variasi masing-masing variabel
motivasi auditor. Artinya motivasi auditor
(Ghozali, 2011). Hasil uji t yang dilakukan
yang ada di wilayah Padang dan Pekanbaru
menunjukkan tidak ada pengaruh fee audit,
tidah dipengaruhi oleh besar kecilnya fee
kompetensi auditor, risiko audit, stres kerja
yang diterima.
dan
seberapa
perubahan
jauh
kewenangan
terhadap
Hasil pengujian hipoteis kedua untuk
motivasi auditor.
menguji
pengaruh
2.4
Pengujian Hipotesis
terhadap
motivasi
Alat uji statistik yang digunakan
pengujian diperoleh koefisien regresi sebesar
untuk uji hipotesis adalah model regresi
0.309 dengan nilai thitung 1.368 signifikan
linier
sebesar 0.179. Didalam tahap pengolahan
berganda
(Multiple
Regression
Alalysis) yang dirumuskan dibawah ini :
kompetensi auditor,
dari
auditor proses
data digunakan tingkat kesalahan atau alpha
Y= a+b1X1+b2X2 +b3X3+bX4+bX5+e
sebesar 0,05, hasil yang diperoleh 0.179 >
Dimana:
alpha 0.05. Keputusannya adalah Ho diterima 8
Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan
motivasi auditor. Artinya motivasi auditor
bahwa kompetensi auditor tidak berpengaruh
yang bekerja di KAP wilayah Padang dan
terhadap motivasi auditor. Artinya motivasi
Pekanbaru tidak dipengaruhi oleh stres yang
auditor yang ada di wilayah Padang dan
dialami auditor karena adanya tekanan,
Pekanbaru tidah dipengaruhi oleh besar
beban kerja yang berlebihan dan persaingan
kompetensi yang dimiliki oleh masing-
dengan rekan kerja.
masing auditor. Hasil untuk
Hasil pengujian hipotesis kelima
pengujian
menguji
hipotesis
untuk
menguji
pengaruh
sperubahan
risiko
audit
kewenangan terhadap motivasi auditor, dari
dari
proses
proses pengujian diperoleh koefisien regresi
pengujian diperoleh koefisien regresi sebesar
sebesar 0.575 dengan nilai thitung 1.081
0.421 dengan nilai thitung 0.583 signifikan
signifikan sebesar 0.286 Didalam tahap
sebesar 0.563. Didalam tahap pengolahan
pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
data digunakan tingkat kesalahan atau alpha
atau alpha sebesar 0,05, hasil yang diperoleh
sebesar 0.05, hasil yang diperoleh 0.563 >
0.286 > alpha 0.05. Keputusannya adalah Ho
alpha 0.05. Keputusannya adalah Ho diterima
diterima
Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan
disimpulkan bahwa perubahan kewenangan
bahwa
berpengaruh
tidak berpengaruh terhadap motivasi auditor.
terhadap motivasi auditor. Artinya besar
Artinya motivasi auditor yang bekerja di
kecilnya risiko yang dihadapi auditor dalam
KAP wilayah Padang dan Pekanbaru tidak
melakukan audit laporan keuangan tidak
dipengaruhi ada tidaknya perubahan posisi
mempengaruhi motivasi auditor yang bekerja
atau peningkatan jabatan.
pada KAP di wilayah Padang dan Pekanbaru.
4.
Kesimpulan dan Saran
4.1
Kesimpulan
terhadap
pengaruh
ketiga
motivasi
risiko
auditor,
audit
tidak
Hasil pengujian hipotesis keempat untuk menguji pengaruh stres kerja terhadap
Ha
ditolak,
Penelitian
ini
sehingga
bertujuan
dapat
untuk
motivasi auditor, dari proses pengujian
mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh
diperoleh koefisien regresi sebesar 0.162
fee audit, kompetensi auditor,risiko audit,
dengan nilai thitung 1.383 signifikan sebesar
stres kerja dan perubahan kewenangan
0.174. Didalam tahap pengolahan data
terhadap motivasi auditor Pada penelitian ini
digunakan tingkat kesalahan atau alpha
digunakan 50 responden yang bekerja di
sebesar 0.05, hasil yang diperoleh 0.174 >
Kantor akuntan Publik yang berada didaerah
alpha 0.05. Keputusannya adalah Ho diterima
Padang, dan Pekanbaru Proses pengolahan
Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan
data
bahwa stres kerja tidak berpengaruh terhadap
program SPSS. Berdasarkan analisis dan 9
dilakukan
dengan
menggunakan
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang
2. Masih perlu dilakukan penelitian pada
telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
aspek yang sama untuk mengetahui
kesimpulan sebagai berikut:
konsistensi hasil penelitian ini.
1. Hasil
pengujian
hipotesis
pertama
3. Sebaiknya menambah faktor- faktor lain
tidak
terdapat
yang mempengaruhi motivasi auditor,
pengaruh yang signifikan antara variabel
sehingga penelitian yang mendatang akan
fee audit (X1) terhadap variabel motivasi
menghasilkan
auditor (Y)
lengkap.
ditemukan
2. Hasil
bahwa
pengujian
ditemukan
bahwa
hipotesis
kedua
variabel
bebas Esya,
yang signifikan terhadap motivasi auditor pengujian
hipotesis
ketiga
menunjukkan hasil bahwa variabel risiko audit
tidak
berpengaruh
yang
lebih
DAFTAR PUSTAKA
kompetensi auditor tidak ada pengaruh
3. Hasil
penelitian
terhadap
Febri Purnama. 2008. Pengaruh Kompetensi Auditor dan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea Cukai di Wilayah Jakarta. Tesis Universitas Sumatra Utara Medan.
motivasi auditor 4. Hasil
pengujian
terlihat
bahwa
hipotesis stres
Ghozali, Imam. 2010. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19,0. Universitas Dipenegoro, Semarang.
keempat
kerja
tidak
berpengaruh terhadap motivasi auditor 5. Hasil
pengujian
menunjukkan
hipotesis bahwa
kelima
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Edisi Kelima. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
perubahan
kewenangan tidak berpengaruh terhadap motivasi auditor
hasil pengujian hipotesis maka diajukan
Hapsari, Erlina Dyah. 2013. Pengaruh Fungsi Auditor Internal Terhadap Fee auditor Eksterna. Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang.
beberapa saran yang dapat memberikan
Lisa,
Lidya Nova. 2006. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kepuasan Klien dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Intervening. Skripsi Unuversitas Bunghatta Padang.
Looker
T. dan Olga G. 2005. ManagingStress. Terjemahan: Haris Setiawati.Yogyakarta:
4.2 Saran Berdasarkan analisis dan pembahasan
manfaat positif bagi peneliti selanjutnya 1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya memperluas
sampel
penelitian
atau
menggunakan sampel yang lebih banyak atau yang lebih luas cangkupannya sehingga dapat mewakili lebih banyak dari populasi yang dapat digeneralisasi. 10
Mayangsari, Inten. 2004. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba untuk KAP Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7. No. 3, September 2004 (333-350). Malayu S.P Hasibuan.2008. Organisasi dan Motivasi. Jakarta. Bumi Aksara Mulyadi, 2011, Auditting, Jakarta, Salemba Empat. Nimran, U., 1999. Perilaku Organisai. Surabaya: Citra Media. Nor, Wahyudi. 2012. Pengaruh Fee Audit, Kompetensi Auditor dan Perubahan Kewenangan Terhadap Motivasi Auditor. Rahmawati,Januar Dwi Widya. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kulaitas Audit. Robbins, Stephan, P & Timothy, A, Judge. 2008. Perilaku Organisasi (Organizasional Biheviour) Edisi 12 Diterjemahkan Oleh Diana ngelica. Salemba Empat/Jakarta. Siagian P, Sondang. 2009. Manajemen Sunber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. Sinaga, Timbul dan Sinambela Mutiara. 2013. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi dan Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Meda. Jurnal Kuntansi/Volume XVII.No. 01.Januarai 2013.:75-83. Sumanic, !986, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Fee Yang Diberikan Kepada Auditor. Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. PT Raja Gravindo, Jakarta. 11