Jurnal Hutan Tropis Volume 2 No. 3
November 2014
ISSN 2337-7771 E-ISSN 2337-7992
PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PETANI DALAM MEMBANGUN HUTAN RAKYAT Studi di Desa Ranggang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan The Effect of Psycological Factor to Farmers Decision in Community Forest Development: Studies in Ranggang Village,Tanah Laut District, South Kalimantan
Idin Saepudin Ruhimat Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Jl Raya Ciamis Banjar KM 4, Ciamis, Jawa Barat
ABSTRACT.Community forest has an important role in Indonesian life. Optimization of the important role of community forest can be done by giving attention to the psychological factors that influence farmers’ decisions in community forests development. This study aims to determine the influence of psychological factors (attitudes, perceptions, and motivations) to farmers decision in community forest development in Ranggang Village either jointly or respectively. This Study was conducted in Ranggang Village, District Takisung, South Kalimantan use quantitative research design with explanatory survey research methods. Data were analyzed using path analysis. The results showed (1) psychological factors consisting of attitudes, perceptions and motivation jointly significant at 52,90 % against to farmers decision in community forests development in the Ranggang Village, and (2) psychological factors consisting of attitudes, perceptions and motivation each significantly by 12.60% to attitudes, 11.36% for perception, and 9.86% for the motivation of the farmer’s decision community forest development in Ranggang Village. Keyword: Psychological factors, decision farmers, community forest ABSTRAK.Hutan rakyat memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Optimasi terhadap peranan penting hutan rakyat dapat dilakukan dengan memberikan perhatian kepada faktor psikologis yang berpengaruh terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor psikologis (sikap, persepsi, dan motivasi) terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang baik secara bersama-sama maupun masing-masing. Penelitian dilaksanakan di Desa Ranggang, Kecamatan Takisung, Kabupatan Tanah Laut, Kalimantan Selatan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survey eksplanasi. Data dianalisis dengan menggunakan analasis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan (1) faktor psikologis yang terdiri dari sikap, persepsi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh nyata sebesar 52,90 % terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang, dan (2) faktor psikologis yang terdiri dari sikap, persepsi dan motivasi secara masing-masing berpengaruh nyata sebesar 12,60 % untuk sikap, 11,36 % untuk persepsi, dan 9,86 % untuk motivasi terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang. Keyword : Faktor Psikologis, Keputusan Petani, Hutan Rakyat Penulisan untuk korespondensi, surel:
[email protected]
189
Jurnal Hutan Tropis Volume 2 No. 3, Edisi November 2014
PENDAHULUAN
yang telah disebutkan masih belum optimal.
Pembangunan hutan rakyat merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan kehutanan nasional di Indonesia, hal ini dikarenakan hutan rakyat
memberikan
kehidupan
sumbangan
masyarakat
positif
Indonesia.
dalam
Mindawati,
et.al. (2006) menyebutkan bahwa keberhasilan pembangunan hutan rakyat akan memberikan sumbangan
positif
terhadap
pembangunan
nasional, dalam bentuk peningkatan produksi kayu dan hasil hutan ikutan, perluasan kesempatan kerja dan aksesbilitas pedesaan, perbaikan sistem tata air dan peningkatan perlindungan tanah dari gangguan erosi, peningkatan penguraian karbondioksida dan polutan lain di udara, penjaga kadar oksigen di udara agar tetap pada tingkat yang menguntungkan bagi makhluk hidup, dan penyediaan habitat untuk menjaga keragaman hayati (biodiversity) flora dan fauna. Selain Mindawati, et.al (2006), Harun (2006) menyebutkan hutan rakyat memiliki fungsi komplemen terhadap hutan produksi (hutan alam dan hutan tanaman industri) dalam memasok kebutuhan bahan baku kayu. Berdasarkan pendapat Mindawati dan Harun maka dapat disimpulkan bahwa hutan rakyat memiliki peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, baik peranan ekologis, peranan peranan
hutan
rakyat
dalam
kehidupan bangsa Indonesia telah mendorong Pemerintah perhatian
Indonesia serius
dalam
pembangunan hutan rakyat adalah kurangnya pemahaman
pemangku
kepentingan
terhadap
faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan petani dalam membangun hutan rakyat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ruhimat (2007) yang menyimpulkan bahwa kekurangoptimalan programprogram pembangunan hutan rakyat disebabkan oleh pendekatan program yang masih bersifat top down, bersifat keproyekan, dan belum memberikan perhatian terhadap faktor psikologis petani dalam membangun hutan rakyat. Berdasarkan hasil penelitian Ruhimat (2007) maka
optimasi
keberhasilan
pembangunan
hutan rakyat di Indonesia dapat tercapai apabila seluruh
stakeholder
memahami
faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan petani dalam membangun hutan rakyat. Salah satu faktor tersebut adalah faktor psikologis petani yang terdiri dari motivasi, persepsi, dan sikap petani. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor psikologis yang terdiri dari sikap, persepsi, dan motivasi (baik secara bersama-sama maupun masing-masing) terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat
sosial, maupun peranan ekonomis. Pentingnya
Salah satu penyebab belum optimalnya program
untuk
memberikan
pembangunan
hutan
rakyat, yaitu dengan melaksanakan beberapa program pembangunan hutan rakyat, diantaranya
sebagai dasar pijakan bagi stakeholder (pemerintah, swasta, dan lembaga masyarakat) dalam melakukan pengembangan hutan rakyat.
Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
(Mindawati, et.al., 2006) : Gerakan Karang Kitri,
adalah
Gerakan Penghijauan dan Reboisasi, Program
(1) Faktor psikologis (sikap, persepsi, dan motivasi)
bantuan teknis pengelolaan hutan rakyat, Gerakan
secara
Gandrung
Tatangkalan,
terhadap keputusan petani dalam membangun
Nasional,
Program
Program
GNRHL,
Penghijauan
Program
Kecil
Menanam Dewasa Memanen, Program KBR, dan lainnya. Pembangunan
berpengaruh
nyata
hutan rakyat. (2) Faktor psikologis (sikap, persepsi, dan motivasi) secara masing-masing berpengaruh nyata
hutan
rakyat
yang
telah
dilakukan pemerintah melalui beberapa program
190
bersama-sama
terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat
Idin Saepudin Ruhimat: Pengaruh Faktor Psikologis ……………………………….(2): 189-197
METODE PENELITIAN
Analysis) dengan bantuan program SPSS versi
Populasi dan Sampel Penelitian
penelitian ini dapat digambarkan dalam model
12. Struktur analisis hipotesis yang diajukan dalam
Desain penelitian yang dipergunakan dalam
diagram jalur sebagai berikut :
penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survey eksplanasi. Penelitian survey eksplanasi dapat didefinisikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk mengetahui, mempelajari hubungan antar variabel, memecahkan masalah dengan teori, dan menguji hipotesis yang diajukan dengan data empirik (Riduwan, 2004). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ranggang, Kecamatan Takisung, Kabupaten
Gambar 1. Diagram jalur pengaruh variabel sikap (X1), persepsi (X2), dan motivasi (X3)
Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
terhadap keputusan petani dalam
Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling (teknik pengambilan sampel secara acak) terhadap
membangun hutan rakyat Figure 1 . Path diagram of effect Attitude (X1), perception (X2) and Motivation (X3) to
petani di Desa Ranggang yang telah membangun
farmers decision in community forest
dan memiliki hutan rakyat di Desa Ranggang,
development (Y)
Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan
diagram
jalur
yang
telah
Sampel yang dipergunakan dalam penelitian
digambarkan, maka persamaan struktural model
ini berjumlah 100 orang kepala keluarga dari 130
pengaruh sikap, persepsi dan motivasi terhadap
orang. Pengambilan sampel yang berjumlah 100
keputusan petani dalam membangun hutan rakyat
orang didasarkan kepada pendapat Sarwono
adalah
(2011) yang menjelaskan bahwa ukuran sampel
Y = PYX1 + PYX2 + PYX3 + PYε
minimal untuk melakukan uji path analysis adalah sebanyak 100 sampel. Selain Sarwono, Djarwanto (1999) menyebutkan bahwa sampel yang diambil untuk melakukan analisis jalur harus menggunakan sampel ukuran besar yaitu lebih dari 30 orang.
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari (1) data sekunder, yang diperoleh dari hasil studi pustaka dan studi dokumentasi dan (2) data primer, yang diperoleh dari pengamatan langsung terhadap objek penelitian dan survei menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup. Adapun format jawaban dalam kuisioner tertutup menggunakan
skala
Likert
(Likert
Summated
Rating) dengan 5 (lima) alternatif jawaban. Teknik analisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan adalah teknik analisis jalur (Path
dimana: X1 X2 X3 ε Y
= = = = =
rX1X2
=
rX2X3
=
rX1X3
=
PYX1
=
PYX2
=
PYX3
=
PY ε
=
variabel exogenous sikap petani variabel exogenous persepsi petani variabel exogenous motivasi petani variabel di luar variabel yang diteliti variabel endogenous keputusan petani dalam membangun hutan rakyat hubungan korelasi antara variabel X1 dengan X2 hubungan korelasi antara variabel X2 dengan X3 hubungan korelasi antara variabel X1 dengan X3 koefisien jalur atau besarnya pengaruh variabel X1 terhadap Y koefisien jalur atau besarnya pengaruh variabel X2 terhadap Y koefisien jalur atau besaarnya pengaruh variabel X3 terhadap Y besarnya pengaruh di luar variabel X1, X2, X3 terhadap variabel Y
191
Jurnal Hutan Tropis Volume 2 No. 3, Edisi November 2014
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu variabel terikat (endogenous variabel) yaitu keputusan petani dalam membangun hutan rakyat (Y1) dan variabel bebas (eksogenous variabel) yaitu sikap (X1), persepsi (X2), serta motivasi (X3).
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Ranggang memiliki luas wilayah 11,5 km2 dengan batas wilayah sebelah utara adalah Desa Ranggang Dalam, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Banua Lawas dan Desa Banua
(2012) menyebutkan bahwa keseluruhan hutan rakyat yang terdapat di Desa Ranggang sampai dengan tahun 2009 merupakan hutan rakyat subsidi pemerintah yaitu hutan rakyat yang dibangun melalui program-program pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Hasil Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Pengaruh X1, X2, dan X3 Secara Simultan terhadap Y Pengaruh X1, X2, dan X3 secara silmultan terhadap Y dirumuskan dengan hipotesis dalam bentuk statistik : Ha : pYX1=pYX2=pYX3 ≠ 0 H0 : pYX1=pYX2=pYX3 = 0
Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Desa Pagatan Besar dan Desa Gunung Makmur, serta sebelah timur berbatasan dengan Desa Batilai (Anonim, 2007). Adapun letak Desa Ranggang berada di Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Secara umum mata pencaharian utama Desa Ranggang adalah petani yaitu sekitar 70 %, diikuti dengan pedagang sebanyak 15 %, pembuat arang kayu 5 %, pegawai pemerintah 2 % atau karyawan swasta, buruh 5 %, dan pekerjaan lainnya 2 % (Anonim, 2007). Desa Ranggang merupakan salah satu desa di Provinsi Kalimantan Selatan yang dijadikan sebagai lokasi program pembangunan hutan rakyat oleh pemerintah (pemerintah daerah dan pemerintah pusat) diantaranya pembangunan hutan rakyat melalui program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL), program Hutan Rakyat Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito (HR BPDAS), dan program Hutan Rakyat APBD II. Adapun total luasan pembangunan hutan rakyat yang melalui program GNRHL, HR BPDAS, dan HR APBD II di Desa Ranggang adalah 265 hektar dengan jenis tanaman pokok berupa tanaman mahoni, baik yang ditanam secara monokultur maupun tumpangsari dengan tanaman karet. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ruhimat
192
Hipotesis dalam bentuk kalimat : Ha : Sikap, Persepsi, dan Motivasi secara simultan
berpengaruh
keputusan
petani
nyata
dalam
terhadap
membangun
hutan rakyat H0 : Sikap, Persepsi, dan Motivasi secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat Uji signifikansi koefisien jalur dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas standar (0,05) dengan nilai probabilitas sig yang dihasilkan dari perhitungan program SPSS 12. Adapun kaidah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut a. Jika nilai probabilitas standar (0,05) lebih kecil dibandingkan nilai probabilitas sig atau (0,05 < sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan b. Jika nilai probabilitas standar (0,05) lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Hasil pengujian hipotesis pengaruh sikap, persepsi dan motivasi secara silmutan terhadap keputusan petani dengan uji F menggunakan program SPSS versi 12 dapat dilihat pada tabel 1.
Idin Saepudin Ruhimat: Pengaruh Faktor Psikologis ……………………………….(2): 189-197 Tabel 1. Anova pengaruh sikap, persepsi, dan
(a) Jika nilai probabilitas standar (0,05) lebih kecil
motivasi terhadap keputusan petani
dari nilai probabilitas sig atau (0,05 < Sig), maka
Table 1. Anova of influence attitudes, perceptions, and motivations to the farmer’s decision
H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan (b) Jika nilai probabilitas standar (0,05) lebih besar
ANOVAb Model
Sum of Squares
1
Regression
1163.304
Residual Total
atau sama dengan nilai probabilitas sig atau
df
Mean Square
F
Sig.
3
387.768
35.962
.000a
1035.136
96
10.783
2198.440
99
(0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan
a. Predictors: (Constant), Motivasi_X3, Persepsi_X2, Sikap_X1
Hasil pengujian hipotesis pengaruh sikap,
b. Dependent Variable: Keputusan_Y
persepsi dan motivasi secara individual terhadap
Berdasarkan tabel 1 maka diperoleh nilai F hitung sebesar 35,962 dengan nilai sig = 0,000, karena nilai sig < 0,05 maka keputusannya adalah H0
keputusan petani dengan menggunakan uji t pada program SPSS versi 12 dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Uji t dan Koefisien jalur antara sikap, persepsi, dan motivasi terhadap keputusan
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel sikap (X1), persepsi (X2), dan motivasi (X3) secara simultan berpengaruh siginifikan terhadap keputusan petani
petani Table 2. t test and path coefficient of influence attitudes, perceptions, and motivations to
dalam membangun hutan rakyat (Y).
the farmer’s decision Coefficientsa
2. Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh X1, X2, dan X3 Secara Individual terhadap Y Pengaruh X1, X2, dan X3 secara individual terhadap Y dirumuskan dengan hipotesis dalam bentuk statistik : H0 : pYXi > 0 Xi = sikap (X1), persepsi (X2), dan motivasi (X3)
Model
1
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Beta
B
Std. Error
(Constant)
3.567
4.909
t
Sig.
.727
Sikap_X1
.298
.064
.469
.355
4.627
Persepsi_X2
.331
.000
.074
.337
4.471
Motivasi_X3
.320
.000
.075
.314
4.268
.000
a. Dependent Variable: Keputusan_Y
Tabel 2 memperlihatkan nilai sig yang dihasilkan
H1 : PYXi = 0
dari uji t dengan perhitungan SPSS untuk variabel sikap, persepsi, dan motivasi secara individual adalah sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dibandingkan
Hipotesis dalam bentuk kalimat : H0 : Variabel Xi berpengaruh nyata terhadap keputusan
petani
dalam
membangun
hutan rakyat Ha : Variabel terhadap
Xi
tidak
berpengaruh
keputusan
petani
nyata dalam
membangun hutan rakyat Uji signifikansi analisis jalur pengaruh variabel Xi terhadap keputusan petani (Y) dilakukan dengan membandingkan antara nilai probabilitas standar (0,05) dengan nilai probabilitas sig yang dihasilkan dari perhitungan program SPSS 12. Adapun kaidah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut
dengan nilai probabilitas standar (0,05) atau sig (0,000) < 0,05 maka keputusannya adalah menerima Ha dan menolak H0. Hal ini berarti sikap (X1), persepsi (X2), dan motivasi (X3) secara masing-masing berpengaruh nyata terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat (Y). 3. Besaran Koefisien Jalur Pengaruh Sikap, Persepsi dan Motivasi Terhadap Keputusan Petani dalam Membangun Hutan Rakyat Pengaruh
sikap,
persepsi,
dan
motivasi
terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat dapat dianalisis dengan menghitung nilai koefisien regresi yang distandarkan (Tabel 1)
193
Jurnal Hutan Tropis Volume 2 No. 3, Edisi November 2014 dan koefisien korelasi (Tabel 2). Koefisien regresi
Kerangka hubungan kausal empiris antara X1,
yang distandarkan yaitu regresi yang dihitung dari
X2, X3 terhadap Y dapat dibuat melalui persamaan
basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z
struktural sebagai berikut :
score. Koefisien jalur digunakan untuk menjelaskan
Y = PYX1 + PYX2 + PYX3 + PYε
besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel
Y = 0,335X1 + 0,337 X2 + 0,314 X3 + 0,686 ε
bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) (Riduwan dan Kuncoro, 2007).
dimana,
Tabel 3. Koefisien korelasi antar variabel dengan
R2 YX1X2X3 = 0,529
menggunakan SPSS
Table 3. The correlation coefficient among variabels using SPSS
PYε =
Correlations Keputusan Y Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Sikap X1
Persepsi Motivasi X2 X3
Keputusan_Y
1.000
.562
.526
.485
Sikap_X1
.562
1.000
.348
.285
Persepsi_X2
.526
.348
1.000
.208
Motivasi_X3
.485
.285
.208
1.000
Keputusan_Y
.
.000
.000
.000
Sikap_X1
.000
.
.000
.002
Persepsi_X2
.000
.000
.
.019
Motivasi_X3
.000
.002
.019
.
Keputusan_Y
100
100
100
100
Sikap_X1
100
100
100
100
100
100
100
100
Motivasi_X3
100
100
100
100
Persepsi_X2
( nilai R Square dalam Tabel 4.)
= 0,686
Diagram jalur hubungan kausal empiris antara X1, X2,X3, dan Y dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4. Total pengaruh sikap, persepsi, dan motivasi terhadap keputusan petani Table 4. Total effect attitudes, perceptions, and
Gambar 2. Diagram nilai koefisien jalur pengaruh sikap (X1), persepsi (X2), dan motivasi
motivations of the farmer’s decision Model Summaryb Model 1
(X3) terhadap keputusan petani (Y) Figure 2 Path coefficient diagram effect of
R
R Square
Adjusted Std. Error of R Square the Estimate
Durbin-Watson
attitude (X1), perception (X2) and
.727a
.529
.514
2.034
motivation (X3) to decision farmer (Y))
3.28370
a. Predictors: (Constant), Motivasi_X3, Persepsi_X2, Sikap_X1 b. Dependent Variable: Keputusan_Y
Berdasarkan hasil analisis jalur yang terlihat pada tabel 2 dan tabel 4 maka besaran koefisien jalur masing-masing variabel dalam penelitian ini
Berdasarkan hasil analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan program SPSS maka dapat diperoleh besaran pengaruh sebagai berikut: •
PYX2 = β = 0,337
•
terhadap
Besaran pengaruh persepsi (X2) terhadap keputusan petani dalam membangun hutan
(t = 4,471 dengan probabilitas sig = 0,000) (t = 4,268 dengan probabilitas sig = 0,000)
(X1)
%
rakyat (Y) adalah (0,337)2 = 0,1136 atau 11,36
PYX3 = β = 0,314
sikap
rakyat (Y) adalah (0,355)2 = 0,1260 atau 12,60
PYX1 = β = 0,355 (t = 4,637 dengan probabilitas sig = 0,000)
pengaruh
keputusan petani dalam membangun hutan
adalah sebagai berikut:
Besarnya
% •
Besaran pengaruh motivasi (X3) terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat (Y) adalah (0,314)2 =0,0986 atau 9,86 %
194
Idin Saepudin Ruhimat: Pengaruh Faktor Psikologis ……………………………….(2): 189-197 •
Besarnya pengaruh sikap (X1), persepsi (X2), dan
motivasi
(X3)
secara
Faktor
psikologis
pertama
yang
bersama-sama
mempengaruhi keputusan petani dalam membangun
terhadap keputusan petani dalam membangtun
hutan rakyat di Desa Ranggang adalah sikap petani.
hutan rakyat (Y) adalah 0,529 atau 52,90 %.
Sikap di dalam penelitian ini didefiniskan sebagai
Sisanya sebesar 47,10 % dipengaruhi oleh
penilaian evaluatif yang dilakukan oleh petani secara
faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan
menyeluruh untuk merespon suatu objek, orang,
dalam penelitian ini.
atau peristiwa yang berhubungan dengan program pembangunan hutan rakyat di Desa Ranggang. Definisi ini sejalan dengan pendapat Robbin (2006)
Pembahasan
dan Cristiana (2004) yang menyebutkan bahwa
Keputusan petani dalam membangun hutan
sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian
rakyat di Desa Ranggang merupakan sebuah pilihan
evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu
terakhir yang dilakukan oleh petani Desa Ranggang
peristiwa.
dalam memenuhi keinginannya untuk membangun hutan rakyat di lahan miliknya. Keputusan petani dalam membangun hutan rakyat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang berasal dalam diri petani (faktor internal) maupun faktor yang berasal dari luar diri petani (faktor eksternal).
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dengan SPSS (Tabel 2) dan diagram jalur (Gambar 2) menggambarkan bahwa sikap petani berpengaruh nyata sebesar 12,60 % terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang. Hasil wawancara dengan responden
Salah satu faktor internal yang mempengaruhi
menggambarkan bahwa proses pembentukan sikap
keputusan petani dalam membangun hutan rakyat
petani berlangsung secara bertahap yaitu melalui
adalah faktor psikologis yang terdiri dari sikap,
proses belajar baik berdasarkan pengalaman pribadi
persepsi, dan motivasi. Ketiga faktor psikologis
petani, maupun proses belajar sosial yang dihasilkan
tersebut merupakan faktor internal yang berperan
dari interaksi dengan petani lainnya sehingga
besar dalam mempengaruhi keputusan untuk untuk
menyebabkan terjadinya perubahan sikap petani
membangun hutan rakyat. Hal ini sejalan dengan
dari tidak bersedia menjadi bersedia membangun
pendapat Cristiana (2004) dan Rauf (2003) yang
hutan rakyat. Hal ini didukung oleh pendapat
menyebutkan pengambilan keputusan yang diambil
Muchlas (2005) perubahan sikap seseorang terjadi
petani dalam pengelolaan usahatani khususnya
melalui proses belajar yang panjang yaitu melalui
pengelolaan hama penyakit tanaman dipengaruhi
pengalaman pribadi, asosiasi beberapa sikap, dan
oleh persepsi, sikap, dan motivasi petani dalam
hasil interaksi dengan individu-individu lainnya.
usahatani.
Hasil penelitian ini memberi penegasan terhadap
Hasil analisis data dengan path analysis
kajian yang dikemukakan oleh Dharmmesta, et.al.,
menunjukkan bahwa pengaruh faktor psikologis
(2008) yang menyebutkan sikap sebagai suatu
yang terdiri dari sikap, persepsi dan motivasi secara
keadaan jiwa (mental) dan keadaan pikir (neural)
bersama-sama berpengaruh nyata sebesar 52,90
yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan
% terhadap keputusan petani dalam membangun
terhadap suatu objek, yang diorganisir melalui
hutan rakyat. Hal ini berarti sikap, persepsi, dan
pengalaman serta mempengaruhi secara langsung
motivasi
dan atau secara dinamis pada perilaku/keputusan
memberikan
sumbangan
total
yang
lebih besar dibandingkan jumlah seluruh faktor berpengaruh lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian ini (47,10 %) baik seluruh faktor eksternal (kebijakan, politik, dan lainnya) maupun faktor internal selain faktor psikologis.
seseorang. Faktor psikologis kedua yang mempengaruhi keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang adalah persepsi. Persepsi merupakan suatu proses melakukan pengelolaan
195
Jurnal Hutan Tropis Volume 2 No. 3, Edisi November 2014 atau memberi makna pada informasi sensori yang
Faktor
psikologis
yang
ketiga
adalah
diterima oleh seseorang menjadi sebuah gambaran
motivasi. Motivasi dalam penelitian ini didefiniskan
lengkap yang bersifat subjektif (Cristiana, 2004).
sebagai suatu proses yang membuat seorang
Oleh karena itu, persepsi petani dapat didefiniskan
petani untuk memilih, mengorganisasikan, dan
sebagai suatu proses yang membuat seorang
menginterpretasikan rangsangan yang berhubungan
petani untuk memilih, mengorganisasikan, dan
dengan program pembangunan hutan rakyat yang
menginterpretasikan rangsangan yang berhubungan
diterimanya menjadi gambaran yang berarti dan
dengan program pembangunan hutan rakyat yang
lengkap. Definisi ini didasarkan pada pendapat yang
diterimanya menjadi gambaran yang berarti dan
dikemukakan oleh Asnawi dalam Sumiati (2011)
lengkap.
yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata
Pada penelitian ini, persepsi memiliki pengaruh nyata sebesar 11,36 % terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang. Hasil penelitian yang telah dilakukan sejalan
dengan
hasil
penelitian
“motive” yang berarti sesuatu pernyataan batin yang berwujud daya kekuatan untuk bertindak atau bergerak, baik langsung ataupun melalui saluran perilaku yang mengarah kepada sasaran. Dari kata dasar motive lahir kata ”motivasi” yang berarti dorongan dari dalam diri seseorang untuk berbuat dalam mencapai tujuannya..
Purnaningsih
Berdasarkan hasil analisis jalur yang telah
(2006) yang menyebutkan bahwa persepsi memiliki
dilakukan dalam penelitian ini, motivasi berpengaruh
pengaruh sangat kuat dengan keputusan petani
nyata sebesar 9,86 % terhadap keputusan petani
dalam setiap tahapan usahatani.
dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang
Persepsi tentang hutan rakyat yang diterima oleh petani melibatkan interaksi yang kompleks dari seleksi, organisasi, dan interpretasi yang sangat tergantung kepada objek panca indera sebagai data kasar persepsi. Oleh karena itu persepsi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dominan
terhadap
keputusan
petani
dalam
Motivasi yang mendasari keputusan petani dalam membangun hutan rakyat dalam penelitian ini terdiri dari motivasi dengan motif fisiologis (motif biologi/ biological motive) dan motif psikologis (motif kasih sayang/affectional motive, motif mempertahankan diri/ego defensive motif, dan motif memperkuat diri/ ego boistering motive).
membangun hutan rakyat di Desa Ranggang. Hasil
Hasil kajian yang dilakukan Handoko dalam
wawancara dengan responden menggambarkan
Sumiati (2011) menyatakan bahwa motivasi sebagai
bahwa persepsi positif petani terhadap program
suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam
pembangunan hutan rakyat di Desa Ranggang
diri manusia yang menimbulkan, menggerakkan,
disebabkan oleh beberapa hal seperti pengalaman
mengorganisasikan dan menjadi suatu alasan/
dan pengetahuan yang dimiliki petani, pengalaman
dorongan seseorang untuk memutuskan atau
petani
serta
bertindak sesuatu. Hal ini mengandung pengertian
kedekatan petani dengan lokasi hutan rakyat milik
bahwa semakin besar motivasi (motif fisiologis dan
petani lain yang berhasil membangun hutan rakyat.
motif psikologis) para petani untuk membangun
Hal ini menguatkan pendapat yang dikemukan oleh
hutan rakyat maka semakin besar kemungkinan
Thoha (2005) dan Adi (2002) yang mengemukakan
petani tersebut memutuskan untuk membangun
bahwa persepsi dihasilkan oleh interaksi antara
hutan rakyat di lahan yang dimilikinya.
lain
dan
dukungan
lingkungan,
semua panca indera yang dimiliki oleh manusia dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan yang menyebabkan persepsi positif maupun persepsi negatif tentang sesuatu hal yang dipersepsikan.
196
Idin Saepudin Ruhimat: Pengaruh Faktor Psikologis ……………………………….(2): 189-197
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Faktor psikologis yang terdiri dari sikap, persepsi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh nyata sebesar 52,90 % terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat. Faktor psikologis yang terdiri dari sikap, persepsi dan motivasi secara masing-masing berpengaruh nyata sebesar 12,60 % untuk sikap, 11,36 % untuk persepsi, dan 9,86 % untuk motivasi terhadap
dan Irfan, M. (eds). Komitmen Regenerasi: Prosiding Seminar Pemuda dan Masa Depan Pengelolaan Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan Maret 2006, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Halaman 113-134. Comdes Kalimantan. Banjarmasin. Mindawati, N., Widiarti, A., Rustaman, B.2006. Review Hasil Penelitian Hutan Rakyat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor. Muchlas, Makmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
keputusan petani dalam membangun hutan rakyat.
Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta. Bandung.
Saran program
Riduwan dan Kuncoro. 2007. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur. Alfabeta. Bandung.
pembangunan hutan rakyat di Desa Ranggang
Robbin, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. PT
Para
stakeholder
yang
terkait
baik instansi pemerintah, swasta maupun lembaga masyarakat
disarankan
untuk
memberikan
perhatikan kepada faktor psikologis petani (sikap, persepsi, dan motivasi,) dalam mengoptimalkan pembangunan hutan rakyat.
DAFTAR PUSTAKA Adi, Sri Wahyudi. 2002. Hubungan Karakteristik dan Perilaku Komunikasi Petani dengan Persepsinya Terhadap Inovasi Alat Mesin Pertanian. Tesis Pascasrajana IPB. Bogor. (Tidak dipublikasikan) Anonim, 2007. Profil Desa Ranggang Tahun 2007. Desa Ranggang. Kalimantan Selatan. Cristiana, Budi. 2004. Pola Pengambilan Keputusan Petani dalam Pengelolaan Hama Penyakita Tanaman. Tesis Pascasrajana IPB. Bogor. (Tidak dipublikasikan) Dharmmesta, Basu Swastha dan Handoko, Hani. 2008. Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE Press. Yogyakarta. Djarwanto., 1999. Statistik Nonparametrik. BPFE Yogyakarta. Harun, M.K.. 2006. Pengembangan Hutan Rakyat untuk Merehabilitasi Lahan Kritis di Kalimantan Selatan. Dalam : Hatmansyah,
Indeks. Jakarta Ruhimat. 2007. Pengaruh Partisipasi dan Komunikasi Antarstkeholder Terhadap Efektivitas Implementasi Program GNRHL. Tesis Pascasarja Universitas Sriwijaya. (Tidak dipublikasikan) Ruhimat dalam Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan. 2012. Prodising Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru “Dukungan BPK Banjarbaru dalam Pembangunan Kehutanan di Kalimantan”, 25-26 Oktober 2011. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan. Badan Litbang Kehutanan. Halaman 371-377 Sarwono, Jonathan. 2012. Path Analysis : Teori, Aplikasi, Prosedur Analisis untuk Riset Skripsi, Tesis, Disertasi dengan Menggunakan SPSS. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Sumiati. 2011. Analisis Kelayakan Finansial dan Faktor-faktor yang Memotivasi dalam Kegiatan Agroforestry. Tesis Pascasrajana IPB. Bogor. (Tidak dipublikasikan) Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
197