PENGARUH ETIKA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. TIRTA ANDALAS PADANG
JURNAL
Oleh: JONI MARDI NPM. 1010005530092
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2014
0
PENGARUH ETIKA DAN DISIPLIN KERJA TEHHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. TIRTA ANDALAS PADANG Oleh : JONI MARDI / 1010005530092 Drs. Elfianto Yusuf, M.Si Pembimbing I dan Sepris Yonaldi, SE, MM Pembimbing II
Berdasarkan pengamatan awal yang penulis lakukan pada Cv. Tirta Andalas menunjukkan adanya fenomena-fenomena masih rendahnya kinerja dari sebagian karyawan sebagai berikut: Penyelesaian pekerjaan asal jadi, Penyerahan hasil pekerjaan tidak tepat waktu, dan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh etika dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Cv. Tirta Andalas Padang. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Pada penelitian ini diidentifikasi variabelnya ada 3 (tiga) variabel yaitu 2 (dua) variable independen etika (X1), Disiplin (X2) dan variable dependen kinerja (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Cv. Tirta Andalas yang berjumlah 43 (empat puluh tiga), sampel sebanyak 43 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder serta di analisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Dari persamaan regresi dapat dilihat hasil uji t diketatahui bahwa variabel etika memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Dan tidak berpengaruh signifikan karena nilai thitung variabel etika (X1) adalah 1.328 < dari ttabel 1.665 dengan tingkat signifikan 0.192 > 0.05. Jadi, variabel etika (X1) memiliki pengaruh yang positif dan tidak berpengaruh signifikan sebagai variabel independen terhadap kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dari uji t juga diketahui bahwa variabel disiplin memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, karena nilai thitung variabel disiplin (X2) adalah 0.791 < ttabel 1.665 dengan tingkat signifikan 0.434 > 0.05. Jadi, variabel disiplin memiliki pengaruh yang positif dan tidak berpengaruh signifikan sebagai variabel independen terhadap kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Maka H0 diterima dan H2 ditolak. Berdasarkan uji F ditemukan secara bersama-sama variabel etika dan disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Cv. Tirta Andalas Key word : Etika Pribadi, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan.
1
PENDAHULUAN Karyawan yang beretika baik dan sopan akan memberikan image yang baik kepada pelangan yang membuat pelangan merasa dilayani dan dihargai oleh karyawan serta membuat pencitraan yang bagus buat perusahan. Perilaku antar individu maupun kelompok yang kemudian menjadi perilaku organisasi yang mana akan berpengaruh kepada budaya perusahan itu. Jika suatu etika menjadi nilai dan keyakinan yang terinternalisasi dalam budaya perusahaan, maka hal tesebut akan berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahan yang pada akhirnya akan berpotensi menjadi stimulus dalam peningkatan kinerja karyawannya. Agus Arijanto(2011:50). Pengukuran kinerja merupakan alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Di Cv. Tirta Andalas Padang masalah etika dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai masih belum sempurna dijalani oleh karyawan yang ada untuk mencapai hasil kinerja yang diharapkan. Ini dapat dilihat dari kehadiran karyawan yang masih punya banyak alasan untuk tidak datang ketempat kerja tanpa terlalu banyak berpikir tentang efek dari ketidakhadiran para karyawan. Hal ini dapat digambarkan dalam persentase absensi keryawan, seperti terlihat dalam tabel 1. Tabel 1 Data persentase kehadiran karyawan pada Cv. Tirta Andalas Padang. Tahun (%) Kehadiran Tahun 2009 80 % Tahun 2010 75 % Tahun 2011 85 % Tahun 2012 80 % Tahun 2013 75 % Sumber: Cv. Tirta Andalas Padang (Data Diolah Tahun 2013) Penilaian kinerja karyawan berdasarkan absensi kehadiran karyawan pimpinan membuat suatu komitmen dengan memberikan sanksi-sanksi kepada pelanggaran yang dibuat dan reward bagi karyawan yang dapat memenuhi kehadirannya seperti: 1.
Pemotongan uang kerajinan dan uang makan pada setiap ketidakhadiran dengan perhitungan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2
2.
Memberikan sanksi tertulis berupa peringatan apabila telah melampaui ambang batas yang telah ditetapkan oleh perusahan.
3.
Menghakhiri masa kontrak kerja karyawan sebelum berakhirnya masa kontrak kerja tersebut. Sementara reward yang diberikan berupa penambahan bonus dan kenaikan
gaji dari perusahaan serta adanya promosi penempatan kerja yang lebih tinggi. Untuk membangun karakteristik yang demikian bukanlah sesuatu yang timbul dengan sendirinya tetapi sesuatu yang harus diusahakan terus menerus. Kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaan juga dipengaruhi oleh disiplin kerja karena faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan tugas sehari-hari para pegawai (Sedarmayannti,2007:34). Disiplin adalah tindakan manajemen untuk memberikan semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah pada upaya membenarkan dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku pegawai sehingga ada kemauan pada diri pegawai untuk menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik (Davis,2002:17). Adapun pengertian disiplin kerja menurut Rivai (2005) adalah suatu alat yang digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang karyawan dalam mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Berbagai usaha yang dilakukan diantaranya melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan pembinaan. Namun jika hanya peningkatan ilmu pengetahuan dan pembinaan saja belumlah memadai karna masih banyak faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini didasari oleh adanya fakta bahwa jumlah karyawan pada Cv. Tirta Andalas Padang sebanyak 43 orang dengan latar belakang pendidikan yang cukup variasi, seperti terlihat dalam tabel 2.
3
Tabel 2 Jumlah karyawan pada Cv. Tirta Andalas Padang Pendidikan Jabatan No. SMP SMA DIII SI 1 Menejer 1 2 Supervisor 1 1 3 Administrator 3 4 3 4 Gudang 1 3 1 5 Sales 5 2 2 6 Sopir 1 12 3 Jumlah 2 23 11 7 Sumber: Cv.Tirta Andalas Padang Tahun 2013
Jumlah 1 2 10 5 9 16 43
Dari tabel 2. tersebut diatas terdapat perbedaan posisi dan pendidikan disebabkan karena berdasarkan kebutuhan yang diperlukan oleh perusahan Cv. Tirta Andalas Padang. Berdasarkan larat belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan kedalam skripsi dengan judul ― PENGARUH ETIKA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KENERJA KARYAWAN PADA CV. TIRTA ANDALAS PADANG‖. 1. Etika Definisi etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi prilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral. Ismani (2002:1) Eika berasal dari bahasa Yunani/latin berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang baik dan benar dilihat dari sosial, budaya, agama. Arijanto (2011:8) Etika pribadi dipengaruhi oleh berbagai faktor (Harahap2011:70) seperti terlihat pada figur berikut:
4
Gambar 1. Penentu Etika Pribadi Tafsiran Hukum Faktor Organisasi
Etika Pribadi
Faktor Individu
Tahap perkembangan moral Nilai dan kepribadian individu Pengaruh keluarga Pengaruh teman Pengalaman hidup Faktor situasional
Sumber: Beekun, Rafik Issa. 1997. Islamic Business Ethics. Herndon, dalam (Harahap:71) Indikator-Indikator Etika Menurut Dictionary dalam Harahap (2011:15), secara etimologis, etika adalah suatu disiplin ilmu yang menjelaskan sesuatu yang baik dan yang buruk, mana tugas atau kewajiban moral, atau bisa juga mengenai kumpulan prinsip atau nilai moral. Indikator etika pada penelitian ini: 1. Bekerja secara ikhlas dan dianggap ibadah. 2. Jujur dan amanah. 3. Mematuhi pimpinan. 4. Rela bekerja sama dalam tim. 2. Disiplin Kerja Disiplin adalah tindakan manajemen untuk memberikan semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah pada upaya pembenaran dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku karyawan sehingga ada kemauan pada diri karyawan untuk menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik (Davis,2002).
5
Indikator-Indikator Disiplin Menurut Robbins (2006) disiplin kerja dapat diartikan sebagai suatu sikap dan perilaku yang dilakukan secara sukarela dengan penuh kesadaran dan keadilan mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan secara bersama baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Untuk mengukur disiplin kerja digunakan indikator yang dirumuskan sebagai berikut: 1.
Kemampuan
menguasai
diri,
merupakan
kemampuan
dalam
mengendalikan tingkat emosional yang dimilik setiap karyawan. 2.
Kemampuan dalam melaksanakan norma-norma, kemampuan dari karyawan untuk mengikuti norma yang diterapkan organisasi.
3.
Mentaati tata cara dalam melaksanakan tugas, prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan tugas.
4.
Tanggung jawab terhadap tugas yang diemban, merupakan keakuratan dan kesempurnaan dari pekerjaan yang dilakukan dapat dibuktikan. Sedangkan menurut M.Harlie (2010) indikator disiplin dalam bekerja
harus diperhatikan adalah : 1.
Disiplin terhadap tugas
2.
Disiplin terhadap waktu
3.
Disiplin terhadap suasana kerja
4.
Disiplin didalam melayani konsumen
5.
Disiplin terhadap sikap dan tingkah laku
3. Kinerja Karyawan Mangkunegara (2009) menyebutkan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Robbins (2006) juga menyebutkan, kinerja dapat menjadi hasil dari seorang individu atau dapat berupa hasil dari kerja kelompok dalam suatu organisasi. Deskripsi kinerja menyangkut tiga komponen penting, yakni tujuan, ukuran dan penilaian.
6
Dimensi Kinerja Dimensi kinerja menurut Gomes (2001) memperluas dimensi prestasi kerja karywan yang berdasarkan: 1.
Quantity; Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.
2.
Quality of Work; Kualitas kerja berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3.
Job Knowledge; Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
4.
Creativeness; Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
Kerangka Konseptual Penelitian Penelitian ini akan menggunakan model sebagai berikut: Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian Variabel Independen
Variabel Dependen H-1
Etika (X1)
H-3
Kinerja Karyawan (Y)
H-2
Disiplin Karyawan (X2) 1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: Etika dan Disiplin kerja 2. Variabel Tidak Bebas (Dependent Variabel) Variabel tidak bebas (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada Cv. Tirta Andalas Padang yang mana perusahaan ini bergerak dibidang pendistribusian barang-barang P&D yang
7
pendistribusian barang-barangnya selain kota padang juga mendistribusian barangnya hampir kesemua area sumatera barat. Populasi Penelitian Dan Sampel Penelitian Populasi menurut Walpole (1995:7) adalah seluruh karyawan yang ada di Cv. Tirta Andalas Padang yang berjumlah 43 orang yang menjadi objek penelitian Sampel menurut Walpole (1995:7) adalah yang diambil dari seluruh populasi, dan penulis menggunakan total sampling karena yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Cv. Tirta Andalas Padang. Analisis Regresi Linier Berganda Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y) dan variabel independen (bebas) yaitu etika (X1) dan Disiplin Kerja (X2). Secara fungsional dapat digambarkan sebagai berikut: Y = ƒ( X1,X2 ) Y = Kinerja Karyawan X1 = Etika X2 = Disiplin Kerja Selanjutnya persamaan diatas diturunkan dalam bentuk persamaan geometrik identik dengan fungsi Cobb Douglas, yaitu dengan persamaan sebagai berikut: Y
= a + b1X1+b2X2+bnXn + e
Y
= Kinerja
a
= Konstanta
X1
= Etika
X2
= Disiplin Kerja
b1b2
= Koefisien regresi X1 dan X2
e
= Standart error
Uji - t Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas (independent) secara individual terhadap variabel terikat (dependent) dilakukan uji t. Nilai t
8
dapat diperoleh dengan dua cara yaitu dengan perhitungan dan dengan menggunakan tabel, kemudian kedua nilai t tersebut dibandingkan. Nilai t hitung dicari dengan menggunakan rumus :
to = Dimana: bi
: Koefisien regresi Xi
sbi
: Koefisien standar atas koefisien regresi Xi
to
: Nilai yang dihitung / diobservasi
Dengan kriteria pengujian: 1.
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya variabel independent Xi berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
2.
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya variabel indepndent Xi tidak perpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
Uji F Uji F adalah uji statistik yang menunjukan apakah variabel bebas (etika dan disiplin kerja) yang terdapat dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat (kerja Karyawan). Dengan rumus sebagai berikut: R2 k - l Fo = ————————— ( 1 - R2 ) / ( n – 1 ) Dimana: R2
= Koefisien (determinan) berganda
n
= Besar sampel (banyak data)
k
= Banyak variabel independen
9
Kriteria pengujian hipotesis 1.
Jika nilai signifikan > 0,05 atau F hitung < F tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel independent secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
2.
Jika nilai signifikan < 0,05 atau F hitung > F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel independent secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
Koefisien determinan (Uji R2) Koefisien determinasi ( R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan pengaruh variabel bebas terhadap veriabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 dan ( 0 < R2 < 1 ). Kriteria pengujian 1.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent amat terbatas.
2.
Jika R2 mendekati 1, berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas dengan variabel terikat.
3.
jika R2 mendekati 0, berarti terdapat hubungan yang lemah antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 3` Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Etika (X1) Disiplin Kerja (X2)
Std. Error 26.576
9.541
.187
.140
.098
.124
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
2.786
.008
.214
1.328
.192
.128
.791
.434
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Output SPSS 21
Dari tabel 4.9 hasil pengujian data untuk analisis regresi linear berganda terlihat nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel penelitian dimulai dari variabel Etika Karyawan (X1) dengan nilai sebesar 0.187, kemudian regresi dari
10
variabel Disiplin Kerja Karyawan (X2) adalah 0.098, dan dengan nilai konstanta (a) sebesar 26.576. dari hasil pengujian diatas dapat dibentuk persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 26.576 + 0.187X1 + 0.098X2 + e 1. Nilai konstanta adalah 26.576 artinya tanpa ada pengaruh etika dan disiplin kerja maka kinerja karyawan pada Cv. Tirta Andalas sudah ada sebesar 26.57%. 2. Nilai koefisien regresi etika adalah 0.187 artinya setiap peningkatan satu satuan etika maka kinerja karyawan pada Cv. Tirta Andalas meningkat sebesar 18%. 3. Nilai koefisien regresi disiplin adalah 0.098 artinya setiap peningkatan satu satuan disiplin kerja karyawan pada Cv. Tirta Andalas meningkat sebesar 9%. Berdasarkan hasil persamaan regresi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semangkin baiknya etika dan disiplin kerja mengakibatkan semangkin meningkatnya kinerja karyawan pada Cv. Tirta Andalas meningkat. Hal ini berarti kinerja karyawan Cv. Tirta Andalas akan mengalami peningkatan jika adanya etika yang baik dan selalu disiplin dalam bekerja. Uji T-Test Tabel 4’ Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Etika (X1) Disiplin Kerja (X2)
Std. Error 26.576
9.541
.187
.140
.098
.124
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
2.786
.008
.214
1.328
.192
.128
.791
.434
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Output SPSS 21
1. Dari persamaan regresi diatas, dapat dilihat hasil uji t diketahui bahwa variabel etika memiliki pengaruh yang positif terhadap Kinerja Karyawan. Dan tidak berpengaruh signifikan karena nilai thitung variabel Etika (X1) adalah 1.328 < dari ttabel 1.665 dengan tingkat signifikan 0.192 > 0.05. Jadi, variabel 11
Etika (X1) memiliki pengaruh yang positif dan tidak berpengaruh signifikan sebagai variabel independen terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel dependen. Maka H0 diterima dan H1 ditolak. 2. Dari persamaan regresi diatas, dapat dilihat hasil uji t diketahui bahwa variabel Disiplin memiliki pengaruh yang positif terhadap Kinerja Karyawan. Dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, karena nilai thitung variabel Disiplin (X2) adalah 0.791 < ttabel 1.665 dengan tingkat signifikan 0.434 > 0.05. Jadi, variabel Disiplin memiliki pengaruh yang positif dan tidak perpengaruh signifikan sebagai variabel independen terhadap Kinerja Karyawan sebagai vaiabel dependen. Maka H0 diterima dan H2 ditolak. Dari hasil uji t tersebut, maka dapat diketahui variabel etika lebih berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Cv. Tirta Andalas dari pada variabel disiplin yang dapat dilihat dari thitung etika sebesa 1.328 lebih besar dari nilai thitung disiplin sebesar 0.791. Sehingga dari kedua variabel bebas ini yaitu etika dan disiplin maka langkah yang pertama dilakukan pembenahan pada disiplin karyawan pada Cv. Tirta Andalas dan kemudian melanjutkan peningkatan etika ke yang lebih baik lagi pada karyawan Cv.Tirta Andalas. Uji F (F-test) Tabel 5’ ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression
df
Mean Square
21.430
2
10.715
Residual
250.475
39
6.422
Total
271.905
41
F 1.668
Sig. .202a
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Etika
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: output SPSS 21 Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan mengunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukan nilai Fhitung. Ftabel = 3.11 Fhitung = 1.668 12
Sig.
= 0.202 Fhitung < Ftabel 1.668 < 3.11
Ha Ditolak
Sig. > α 0.202 > 0.05
Ha Ditolak
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa secara simultan (H3) ditolak yakni semua variabel independen (Etika dan Disiplin) tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan). Koefisien Determinasi (R2) Tabel 6’ b
Model Summary Model 1
R .281
R Square a
Adjusted R Square
.079
.032
Std. Error of the Estimate 2.53425
Durbin-Watson 2.749
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Etika b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: output SPSS 21 Dari hasil output dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0.032 atau 3,2%. Ini berarti variabel independen yakni variabel Etika dan Disiplin hanya mempengaruhi sebesar 3,2% variabel dependen, yakni variabel Kinerja Karyawan. Dan sisanya 96,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak ikut diteliti didalam penelitian ini. Menurut Suyono (2009) nilai Adjusted R Square sebaiknya lebih besar atau sama dengan 50%. Namun juga tidak tertutup kemungkinan apabila hasil penelitian, didapatkan nilai yang lebih rendah. Ini dikarenakan adanya faktorfaktor lain yang lebih kuat pengaruhnya dibandingkan dengan faktor yang kita teliti. Nilai 3,2% yang didapatkan merupakan faktor yang kurang berpengaruh karena jauh dari pendekatan 50%, jika melihat masih banyaknya faktor lain yang ikut berpengaruh dalam peningkatan Kinerja seperti kepemimpinan, motivasi etos kerja dan lain-lain, yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 13
Implikasi Penelitian Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis yang telah dilakukan tentang pengaruh Etika Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Tirta Andalas Padang beberapa temuan dapat dijadikan sebagai implikasi yang nantinya dapat dijadikan masukan bagi perusahan Cv. Tirta Andalas Padang dimana dari beberapa temuan menjelaskan bahwa variabel etika dan disiplin kerja merupakan faktor-faktor yang mampu mengukur tingkat kinerja karyawan. Belum maksimalnya tingkat etika yang ada juga memberikan kontribusi yang penting dalam pencapaian kinerja yang baik. Adanya tata krama dalam bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi akan menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi. Disamping itu kedisiplinan karyawan juga harus menjadi perhatian, baik dari sisi tingkat kehadiran karyawan, maupun pelaksanaan tugas-tugas yang ada. Oleh karena itu kedua variabel tersebut diatas harus dapat menjadi perhatian yang besar bagi pimpinan dan organisasi agar kinerja yang diharapkan dari karyawan dapat dicapai. Adapun upaya-upaya yang diharapkan dapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan terkait adalah melalui pemberian pelatiham-pelatihan, workshop, seminar-seminar yang berhubungan dengan peningkatan etika dan disiplin kerja karyawan. Disamping itu diharapkan pimpinan organisasi juga harus memperhatikan tingkat kesejahteraan hidup dari karyawan, baik mengenai peningkatan gaji, tunjangan insentif dan peningkatan karir untuk posisi-posisi yang lebih meningkat. KESIMPULAN Dari hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan tentang pengaruh etika dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Cv. Tirta Andalas padang. Secara empiris ditemukan beberapa bukti dari jawaban hipotesis yang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Etika karyawan pada Cv. Tirta Andalas sudah cukup baik dengan skor rararata 3.68 dengan TCR 73.58%. Dengan hasil penelitian mengungkapkan bahwa variabel etika tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Cv. Tirta Andalas dengan nilai thitung 1.328 > 1.665 ttabel dan tingkat signifikan sebesar 0.192 > 0.05.
14
2. Disiplin karyawan pada Cv. Tirta Andalas berdasarkan hasil penelitian juga termasuk kategori cukup baik, dengan skor rata-rata sebesar 3.81 dengan TCR 76.14%. Dari hasil penelitian juga diketahui adanya pengaruh positif dan hubungan yang tidak signifikan antara variabel disiplin terhadap knerja karyawan Cv. Tirta Andalas dengan nilai thitung 0.791 > 1.665 ttabel, dan tingkat signifikan sebesar 0.434 > 0.05. 3. Kinerja karyawan pada Cv. Tirta Andalas berdasarkan pada hasil penelitian tergolong cukup baik dengan skor rata-rata sebesar 3.87 dengan TCR 77.46%. Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan variabel etika dan disiplin secara bersama (simultan) terhadap kinerja karyawan Cv. Tirta Andalas dengan nilai Fhitung 1.668 < 3.11 Ftabel dan tingkat signifikan sebesar 0.202 > 0.05. 4. Dilihat dari analisis regresi berganda, nilai R sebesar 0.281 menunjukan korelasi antar variabel independen (Etika dan Disiplin) terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan) adalah lemah, karena nilai R kurang dari 0.5. dan nilai adjusted R square sebesar 0.032 menunjukan kecilnya peran atau kontribusi variabel independen (Etika dan Disiplin) dan tidak dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan) sebesar 3.2%. Sedangkan sisanya sebesar 96.8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Melihat cukup berpengaruhnya variabel etika dan disiplin terhadap kinerja karyawan, diharapkan Cv. Tirta Andalas memperhatikan etika dan disiplin karyawan yang ada, dengan membuat
kebijakan
maupun
peraturan-peraturan
yang
mendukung
terlaksananya etika dan disiplin kerja demi peningkatan Kinerja Karyawan.
15
DAFTAR PUSTAKA Arijanto, Agus. 2011, Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Badan Akreditasi Nasional Peguruan Tinggi, Buku II Standar dan Prosedur Akreditasi Program Studi Diploma, BAN PT, 2009 Djarkasih, 2001, Organisasi Jilid Pertama, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta Dessler, Gery. 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid I, PT Indeks, Yogyakarta Dessler, Gery. 2008. Human Resource management. 11 th ed, Pearson Education, Inc. Edwin B, Flippo. 2002:24, Manajemen Kepegawaian, Penerbit Erlangga, Jakarta Gomes, Faustino Cardoso, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Jogyakarta. Hasibuan, Malayu SP. 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gunung Agung Jakarta Handoko T. Hani, 2000. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Edisi II, cetakan keempat belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Heidjrahman dan Husnan, Suad. 2002. Manajemen Personalia. Bumi Aksara. Jakarta. Harahap, Soyan S. 2011, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Heidjerachman dan Suad Husnan 2000, Manajemen Personalia, BPF Yogyakarta Manullang 2003, M, Dasar-Dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta ------------2000, Aspek-Aspek Ilmu Administrasi, Ghalia Indonesia, Jakarta ------------2002, Pengembangan Organisasi, Alumni Bandung Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Mathis Robert L dan Jackson Jhon H.2006. Manajemen Sumber Daya manusia, Edisi ke 10, Salemba Empat. Jakarta. Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktek, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Risdawan, 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Robbins, Stephen P dan Coulter Mary, 2005. Manajemen. Edisi ketujuh, Jilid 2. Penerbit PT. Indek Kelompok Gramedia, Jakarta. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi ke 10, PT. Indeks, Jakarta. Rivai. Veithzal, 2002, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Edisi Kedua, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Sugiyono, 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Sedarmayanti, 2007. Manajemen Sumber Daya manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Rafika Aditama
16
Sekaran, Uma. 2006 Research Methods for Business: Metode Penelitian Untuk Bisnis, Edisi ke 4 Buku 2, Salemba Empat, Jakarta. Soeprihanto, Jhon. 2001. Penilaian Kinerja Dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Sinamo, Jansen H. 2011. 8 Etos Kerja Propesional Navigator Anda Menuju Sukses. Jakarta: PT. Spirit Mahardika. Siagian, sondang. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Thaha, Miftah. 2004. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Terry R, George. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen, Bumi Aksara: Jakarta Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Winardi, 1992, Manajemen Perilaku Organisasi, Penerbit Citra Adhitya Bakti, Bandung. Winardi, 1993, Manajer dan Manajemen, Penerbit Citra Adhitya Bakti, Bandung. Winardi. J, 2006, Teori Organisasi dan Pengorganisasian, Edisi Pertama, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta Wirawan, 2007. Budaya Dan Iklim Organisasi: Teori Aplikasi Dan Penelitian. Salemba Empat. Jakarta
17