PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE, ENVIRONMENTAL COST DAN CSR DISCLOSURE TERHADAP FINANCIAL PERFORMNCE (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat Di BEI Periode Tahun 2013, 2014 dan 2015)
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Disusun oleh: RYAN RISKY MUSTIKA B12.2013.02509
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2017 i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Your love Make me Strong and Your Hate make me unstopable” -Ryan Risky M-
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada: 1. Almamater universitas Dian Nuswantoro. 2. Kedua orang tua, kakak, dan adik. 3. Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis universitas Dian Nuswantoro. 4. Sahabat-sahabat tersayang. 5. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan karya tulis ini.
v
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh Environmental Performance, Environmental Cost Terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai variabel intervening. Data penelitian ini diperoleh dari Annual Report Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun 2013, 2014 dan 2015. Sampel yang digunakan pada penelitian ini 102 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Hasil penelitian ini terdapat pengaruh signifikan Environmental Performance dan CSR Disclosure terhadap Financial Performance, tidak terdapat pengaruh Environmental Cost terhadap CSR Disclosure, terdapat pengaruh positif Environmental Performance terhadap CSR Disclosure, variabel Environmental Performance berpengaruh signifikan terhadap Financial Performance melalui CSR Disclosure, variabel Environmental Cost tidak berpengaruh signifikan terhadap Financial Performance melalui CSR Disclosure Kata kunci: Environmental Performance, Environmental Cost, CSR Disclosure, Financial Performance
vi
ABSTRACT This study aims to determine the level of influence of environmental performance, environmental cost on financial performance with CSR disclosure as an intervening variable. The data are collected from the annual report of manufacturing compaies listed in IDX (Indonesia Stock Exchange) in the periods of 2013, 2014 and 2015. The sample used in this research is 102 manufacturing companies listed in IDX (Indonesia Stock Exchange). Analytical technique used in this research is path analysis. The result of this research shows that there is a significant influence of environmental performance and information disclosure on financial performance, there is no influence of environmental cost on CSR information disclosure, there is a positive influence of environmental performance on CSR disclosure, environmental performance variable significantly influence on Financial Performance through CSR Disclosure, environmental cost variable has no significant influence on financial performance through CSR Disclosure. Keyword: Environmental Performance, Environmental Cost, CSR Disclosure, Financial Performance
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah diberikan sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Environmental Performance, Environmental Cost Dan Csr Disclosure Terhadap Financial Performnce (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat Di BEI Periode Tahun 2013, 2014 dan 2015)”telah diselesaikan sebagai suatu syarat untuk menyelesaikan studi pada program Strata 1 (S1) jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Dalam penulisan skripsi ditemui beberapa kesulitas, namun berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Prof.Vincent Didiek Wiet Aryanto MBA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro yang telah meluangkan waktu, tenaga pikiran, dan senantiasa sabar memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi dalam menyelesaikan penyelesaian skripsi ini.
viii
3. Bapak Yulita Setiawanta, S.E., M.Si., Akt., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro. 4. Ibu Retno Indah Hernawati SE, M.Si Selaku Dosen pembimbing yang telah membimbing saya dengan sabar dan membangkitan semangat saya untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Juli Ratnawati S.E., M.Si selaku dosen wali yang sudah membimbing penulis selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 6. Dosen- dosen pengampu Universitas Dian Nuswantoro yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan. 7. Segenap dosen dan staf karyawan serta civitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bekal berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan kepada penulis 8. Segenap Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang secara langsung maupun tudak langsung telah memberikan petunjuk kepada penulis dalam penyusunan skripsi. 9. Kedua orang tua Bapak Sunarno dan Ibu Susanawati serta adik saya Andika Jaka Cahyana yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan kepada penulis baik secara moral maupun materil hingga penulis mampu menyelesaikan studi. 10. Sahabat-sahabat seperjuangan Budiono, Rendy Sukma Putra, Yuri Sandika, Alif Wisnu Ginanjar, Syaiful Amri, Della Mardatillah Soffie dan Marsella Subiarti. Fauzi Adhi W Mungkin kalian pernah ingat, bahwa setiap langkah yang pernah ix
kita lalui bersama akan terukir sebagai ukiran-ukiran yang indah bagai tiang penyangga masa depan yang kokoh. 11. Triacm, Bagusar, Prasetya Angga, dan Aftul. Saksi kehidupan masa kanak kanak hingga saat ini. Dan akan tetap menjadi saksi kehidupan masa depan dengan pencapaian cita-cita masing masing. Kalian bukan sekedar sepupu ataupun saudara, namun lebih dari sekedar kelompok kecil yang pernah menyatakan nama organisasinya juga lebih dari sahabat seperjuangan. 12. Evi Puji Utami, Agustina, Yuda, Rokip, Ihsan, Bu Haji, Dinda, Putra, Candy, Adi, Ahmad Tri Adi, Gilang, Manggala, Fahrudin dan Mas Fengky Lucky Masengi yang telah merubah aku menjadi orang yang berguna bagi keluarga dan teman teman saya. 13. Teman-teman Akuntansi, Manajemen, BEM FEB Udinus dan ORMAWA FEB Udinus yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas kenangan indah selama menjalani masa kuliah dan senantiasa selalu membanti memberikan masukan, arahan, pembelajaran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini sampai selesai. 14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuannya dalam terselesaikannya skripsi ini.
x
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan Yang Maha Esa, sehingga wajar jika dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.
Semarang, 18 Juli 2017
(Ryan Risky Mustika) B12.2013.02509
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................................... ii PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... v ABSTRAKSI................................................................................................................ vi ABSTRACT ................................................................................................................. vii KATA PENGANTAR.................................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xvii BAB I. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang............................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................................7
1.3
Tujuan Penelitian........................................................................................7
1.4
Manfaat Penelitian......................................................................................8
1.5
Sistematika Penulisan.................................................................................9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ................................................................................................ 11 2.1.1 Teori Legitimasi .................................................................................... 11 2.1.2 Kinerja Keuangan ................................................................................. 11 xii
2.1.2.1 ROA (Return On Asset) .............................................................. 13 2.1.3 Environmental Performance ................................................................. 14 2.1.4 Environmental Cost .............................................................................. 15 2.1.5 Coorporate Social Responsibility ......................................................... 16 2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 18 2.3 Kerangka Konseptual ...................................................................................... 21 2.4 Hipotesis Penelitian......................................................................................... 21 2.4.1 Pengaruh Environmental Performance Terhadap Financial Performance .......................................................................................... 21 2.4.2 Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Financial Performance .......................................................................................... 22 2.4.3 Pengaruh Environmental Performance Terhadap CSR Disclosure ...... 23 2.4.4 Pengaruh Environmental Cost Terhadap CSR Disclosure.................... 24 2.4.5 Pengaruh Environmental Performance Terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening ......................... 24 2.4.6 Pengaruh Environmental Cost Terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening ..................................... 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian .......................................................................................... 27 3.1.1 Variabel Endogen ................................................................................. 27 3.1.2 Variabel Exogen .................................................................................... 28 3.1.3 Variabel Intervening ............................................................................. 27 3.2 Populasi dan sampel ........................................................................................ 29 3.3 Jenis Dan Sumber Data ................................................................................... 30 3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 30 3.5 Analisis Data ................................................................................................... 31 3.5.1 Tujuh Langkah SEM ............................................................................. 31 3.5.1.1 Pengembangan Model Berdasarkan Teori .................................. 31 xiii
3.5.1.2 Menyusun Diagram Alur ............................................................ 32 3.5.1.3 Menyusun Konversi Persamaan Struktural dan Model Pengukuran .................................................................................. 33 3.5.1.4 Memilih Jenis Matrik Input dan Estimasi Model yang Diusulkan .................................................................................... 34 3.5.1.5 Menilai Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi ........... 37 3.5.1.6 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit ............................................... 38 3.5.1.7 Menginterpretasikan Hasil Pengujian dan Modifikasi Model .... 42 3.5.4 Uji Hipotesis ......................................................................................... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 44 4.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian................................................................... 44 4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ............................................................... 47 4.1.3 Evaluasi Atas Asumsi-Asumsi SEM .................................................... 48 4.2 Analisis Struktural Equation Modeling .......................................................... 49 4.3 Uji Hipotesis ................................................................................................... 50 4.4 Analisis Besar Pengaruh Simultan .................................................................. 52 4.5 Sobel Test ........................................................................................................ 52 4.6 Pembahasan Hasil Pengujian .......................................................................... 53 4.6.1 Pengaruh Environmental Performance terhadap Financial Performance .......................................................................................... 53 4.6.2 Pengaruh CSRD terhadap Financial Performance ................................ 54 4.6.3 Pengaruh Environmental Cost terhadap CSRD .................................... 55 4.6.4 Pengaruh Performance Cost terhadap CSRD ....................................... 56 4.6.5 Pengaruh Environmental Performance terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening ......................... 57 4.6.6 Pengaruh Pengaruh Environmental Cost terhadap Financial Performance xiv
dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening ......................... 58 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 60 5.2 Saran ................................................................................................................ 60 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 64
xv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Peringkat PROPER ...................................................................................... 15 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 18 Tabel 3.1 Peringkat PROPER ...................................................................................... 28 Tabel 3.2 Simbol Pada Path Diagram .......................................................................... 36 Tabel 3.3 Goodness of Fit Index .................................................................................. 40 Tabel 4.1 Prosedur Penarikan Sampel Perusahaan dengan Metode Purposive Sampling ....................................................................................................................... 44 Tabel 4.2 Data Sampel Perusahaan ............................................................................. 45 Tabel 4.3 Statistik ........................................................................................................ 47 Tabel 4.4 Uji Normalitas .............................................................................................. 49 Tabel 4.5 Regression Weight ....................................................................................... 51 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Sobel ......................................................................... 58
xvi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 12 Gambar 3.1 Diagram Alur ............................................................................................ 32 Gambar 3.2 Conceptual Framework and Hypotheses .................................................. 36 Gambar 4.1 Model........................................................................................................ 50
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Daftar Sampel Perushaan
Lampiran 2
: Hasil Tabulasi Data
Lampiran 3
: Hasil Olah Data
xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia yang berkembang semakin pesat membuat persaingan antar perusahaan atau industri menjadi semakin ketat. Oleh karena itu para pelaku bisnis dituntut untuk bisa mengelola sumber daya yang mereka miliki lebih efektif dan efisien. Hal ini guna menunjang apa yang telah menjadi tujuan utama perusahaan yaitu untuk meningkatkan laba perusahaan. Selain meningkatkan laba, perusahaan juga harus memperhatikan juga dari aspek lingkungan dan aspek sosial. Aspek lingkungan dan aspek sosial juga sering diabaikan perusahaan karena dinilai kurang begitu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dengan seringnya perusahaan mengabaikan hal tersebut mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan dan sosial. Adapun dampak yang ditimbulkan seperti polusi udara, pencemaran sungai dan keresahaan masyarakat terhadap limbah limbah lainnya. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan triple bottom lines yaitu aspek keuangan, sosial, dan lingkungan, tidak hanya terpaku pada single bottom line yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam aspek keuangan saja (Fitriani, 2013). Corporate Social Responbility berguna sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan (Tunggal, 2014). Hal ini membuktikan perusahaan memiliki kesadaran bahwa kegiatan operasional mereka memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Dengan adanya Corporate Social Responbility dapat meningkatkan
1
2
kinerja lingkungan yang dilihat dari banyakya dukungan masyarakat terhadap perusahaan. Oleh karena itu Corporate Social Responbility sangat berperan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Saat ini Corporate Social Responbility pada perusahaan bukan dijadikan suatu yang memberatkan melainkan suatu investasi . Perusahaan perlu melakukan Corporate Social Responbility Disclosure dalam annual reportnya. Karna Corporate Social Responbility tidak hanya menjelaskan tentang kinerja keuangan (financial performance) saja tetapi juga menjelaskan tentang kinerja lingkungan (environmental performance) dan dapat dijadikan ajang promosi bagi perusahaan . Sehingga hal ini akan membuat image baik, menigkatkan penjualan, dan menjamin keberlangsungan (sustanbility) perusahaan serta daya tarik stakeholder (Tunggal, 2014). Setiap perusahaan di Indonesia diwajibkan untuk melakukan Corporate Social Responbility karena hal ini diatur dalam Undang Undang No.40 tahun 2007, pasal 66 dan 74. Pasal 66 ayat (2) berisi bahwa selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan diwajibkan melaporkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pada pasal 74 tentang Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab dalam pengelolaan suatu wilayah. Sejak tahun 2002 melalui Kementian Lingkungan Hidup (KLH) mengadakan PROPER (Peringkat Kinerja Perusahaan Pengelolaan Lingkungan)
3
yang diukur dengan warna emas, hijau, biru, merah, hingga hitam sebagai peringkat terburuk. Hal ini pun dilakukan pemerintah sebagai bentuk rasa tanggung jawab pemerintah
terhadap
lingkungan.
Peringkat
ini
menujukan
environmental
performance perusahaan. Sehingga perusahaan tau akan seberapa besar dampak buruk yang keluarkan bagi lingkungan. dengan begitu perusahaan dapat mengevaluasi kembali environmental performance (Tunggal, 2014). Aspek keuangan perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik yang memberikan suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan (Sudaryanto, 2011). Menurut Sucipto, 2003 (dalam Tunggal, 2014) pengukuran kinerja keuangan perusahaan harus didasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan dan dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Apabila kinerja keuangan perusahaan baik maka akan menarik investor untuk menyalurkan modalnya sehingga nilai perusahaan meningkat. Perusahaan seharusnya membuat laporan yang menunjukkan kontribusinya terhadap berbagai masalah lingkungan yang terjadi disekitarnya, sehingga jelas berapa biaya lingkungan yang dikeluarkan perusahaan dalam pengelolaan lingkungannya. Di Indonesia cara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan menggunakan kelompok biaya yang berbeda - beda. Kelompok biaya tersebut meliputi biaya pengelolaan lingkungan, biaya kesejahteraan pegawai, biaya untuk masyarakat sekitar perusahaan dan biaya pemantauan produk (Sueb, 2001 dalam Pujiasih, 2013).
4
Penelitian
pengaruh
environmental
performance
terhadap
financial
performance memiliki hasil yang variatif. Tunggul (2014) memberikan bukti bahwa environmental performance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap financial performance. Sehingga dapat menyatakan bahwa Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang dilakukan oleh pemerintah
dalam
hal
ini
Kementrian
Lingkungan
Hidup
(KLH)
dapat
mempengaruhi minat stakeholder terutama para investor dan masyarakat. Fitriani (2013) memberikan bukti adanya pengaruh positif yang signifikan antar environmental performance dan financial performance pada BUMN. Nurhudha, (2015) mengemukanan bukti bahwa environmental performance berpengaruh positif signifikan terhadap financial performance. Artinya environmental performance meningkat diikuti dengan financial performance perusahaan yang meningkat. Namum hasil penelitian Sudaryanto (2011) menunjukan hasil yang berbeda, Sudaryanto (2011) menemukan environmental performance tidak berpengaruh signifikan terhadap financial performance. Pengaruh environmental cost terhadap financial performance juga memiliki hasil yang cukup variatif. Dalam penelitian Fitriani (2013) tidak menemukan pengaruh antara environmental cost dan financial performance. Akan tetapi Al Shariri (2005) dalam Fitriani (2013) menemukan pengaruh positif terhadap hubungan antara environmental cost dan financial performance. Hasil ini di dukung oleh penelitian Olaru Olga (2012) yang mengemukakan bahwa biaya lingkungan penting untuk menghitung indikator kinerja lingkungan.
5
Penelitian dari Sudaryanto (2011) Kinerja lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja finansial perusahaan, menurut Rahmawati (2012) kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja financial dan menurut Tunggal (2014) Environmental Performance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Financial Performance sedangkan hasil penelitian Fitriani (2013) menunjukan bahwa tidak ada pengaruh biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan, Hasil dari penelitian Whino (2014) Environmental Cost tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Financial Performance, Environmental Cost tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap CSR disclosure. Dari research gap diatas menunjukan bahwa belum banyak terbuktinya pengaruh antara Environmental
Cost
Dan
Environmntal
Performance
terhadap
Financial
Performance tetapi disisi lain ada pengaruh signifikan hubungan antara Environmental Performance dan Environmental Cost terhadap CSR Disclosure didukung dengan penelitian Whino (2014) yang mengatakan Environmental Performance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap CSR disclosure, Environmental Cost memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap CSR disclosure Dan penelitian Nurhudha (2014) Corporate social responsibility berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Adanya pengaruh yang tidak langsung antara Envirnmental Performance dan Environmental Cost terhadap Financial Performance melalui CSR Disclosure dengan demikian penelitian ini akan menambahkan variabel intervening sebagai variabel pengontrol supaya didapatkan hasil yang signifikan antara variabel yang diragukan. Didukung dengan Penelitian corporate social responsibility disclosure sebagai variabel intervening memiliki hasil
6
yang signifikan. Rakhiemah (2009) menunjukkan bahwa corporate social responsibility disclosure dapat berfungsi sebagai variable intervening dalam pengaruh tidak langsung kinerja keuangan. Penelitian Sudaryanto (2011) menyatakan bahwa memang secara statistik kinerja lingkungan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui corporate social responsibility disclosure. Adanya hasil penelitian yang sangat variatif tersebut, menunjukkan adanya research gap dalam penelitian sejenis. Oleh karena itu, penelitian tentang environmental performance, environmental cost dan financial performance menarik untuk diteliti kembali. Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari Tunggul (2014) yang melakukan penelitian pada semua perusahaan yang mengikuti PROPER di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2012. Sedangkan Dalam penelitian ini di pilih perusahaan pertambangan karena saran dari penelitian Tunggul (2014) agar mempersempit objek penelitian dan juga disektor pertambangan sangat berpotensi besar merusak lingkungan. Persamaan penelitian ini terdapat pada variabel independen yaitu environmental performance, environmental cost, variabel dependen financial performance dan corporate social responsibility disclosure sebagai variabel intervening. Populasi dari penelitian ini adalah perushaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) khususnya yang menerbitkan annual report.
Perbedaanya dari
penelitian ini dari peneliti sebelumnya hanya memusatkan pada perusahaan sektor pertambangan pada periode 2013-2015.
7
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka judul penelitian ini adalah “Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Cost Terhadap Financial Performance dengan Corporate Social Responsibility Disclosure sebagai variabel Intervening” 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah Environmental Performance berpengaruh terhadap Financial Performance ? 2. Apakah CSR Disclosure berpengaruh terhadap Financial Performance ? 3. Apakah Environmental Performance berpengaruh terhadap CSR Disclosure ? 4. Apakah Environmental Cost berpengaruh terhadap CSR Disclosure ? 5. Apakah Environmental Performance berpengaruh terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening ? 6. Apakah Environmental Cost berpengaruh terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening ? 1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan pada pokok masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan
penelitian yang ingin dicapai adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh Environmental Performance, Environmental Cost terhadap Financial Performance, pada perusahaan manufaktur Yang
8
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013, 2014 dan 2015 dengan digunakannya CSR Disclosure sebagai variable intervening b. Untuk mengetahui pengaruh CSR Disclosure sebagai variable intervening terhadap Financial Performance c. Untuk mengetahui pengaruh Environmental Performance terhadap CSR Disclosure d. Untuk mengetahui pengaruh Environmental Cost terhadap CSR Disclosure e. Untuk mengetahui pengaruh Environmental Performance terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening f. Untuk mengetahui pengaruh Environmental Cost terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening 1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi penulis, memperluas pengetahuan penerapan ilmu yang dipelajari selama ini khususnya tentang pengaruh Environmental Performance, Environmental Cost terhadap Financial Performance dan CSR Disclosure. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan masukan dalam membuat kebijakan terkait dengan pertanggung jawaban sosial perusahaan yang diungkapkan di dalam laporan yang disebut sustanbility reporting dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan terkait dengan kepeduliannya pada lingkungan sosial.
9
3. Bagi investor, dapat memberikan pandangan baru dalam mempertimbangkan aspek aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak selalu terpaku hanya pada ukuran moneter saja. 4. Bagi peneliti selanjutnya memberikan sumbangan referensi untuk penelitian lanjutan. 1.5
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, perrumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi landasan teori tentang penelitian – penelitian terdahulu sebagai pertimbangan. Kemudian dijelaskan tentang Financial Performanc, Environmental Performance, Environmental Cost dan Konsep CSR Disclosure serta berisi kerangka konseptual dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
10
Berisi penjelasan mengenai gambaran umum dari objek penelitian. Selain itu, bab ini juga menjelaskan secara sistematis hasil dari penelitian yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran. bab ini juga menjelaskan keterbatasan dari penelitian serta saransaran yang bisa digunakan sebagai acuan oleh penelitipeneliti lain di masa yang akan datang.
BAB II TINJAUAN PUSATAKA 2.1
Landasan Teori
2.1.1
Legitimasi Theory Dalam Perspektif teori legitimasi, perusahaan dan komunitas sekitarnya
memiliki relasi sosial yang erat karena keduanya terkait dalam suatu “social contract”. Kontrak sosial (social contract) menyatakan bahwa keberadan perusahaan dalam suatu area didukung secara politis dan dijamin oleh regulasi pemerintah serta parlemen yang juga merupakan representasi dari masyarakat. Dengan demikian, ada kontrak sosial secara tidak langsung antara perusahaan dan masyarakat di mana masyarakat memberi cost dan benefit untuk berkelanjutan suatu koorporasi. Karena itu, CSR merupakan suatu kewajiban asasi perusahaan yang tidak bersifat suka rela (Lako, 2011). Legitimasi masyarakat merupakan faktor strategis bagi perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan ke depan. Hal itu, dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengkonstruksi strategis perusahaan, terutama terkait dengan upaya memposisikan diri ditengah lingkungan masyarakat yang semakin maju (Nor Hadi, 2010). Jadi dapat dikatakan bahwa perusahaan dan masyarakat itu sangat tidak bisa dipisahkan, hubungan antar keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.
2.1.2
Kinerja Keuangan Kinerja adalah hasil dari rancangan yang disusun, baik individu maupun
kelompok apabila hasil sesuai dengan apa yang di rancang, maka kinerja yang 11
12
dilaksanakan terealisasikan secara benar/baik. Apabila hasil melebihi yang telah direncanakan maka dapat dikatakan kinerja tersebut sangat baik dan sebaliknya. Kinerja keuangan cenderung dan pasti berukuran pada masalah keuangan. Analisis keuangan sudah sangat dasar dan umum bahwa berfungsi untuk menilai kinerja di masa lalu dengan cara analisis melihat dari potensi-potensi (Nugroho, 2012). Menurut Fahmi (2012), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk menilai sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Untuk menilai kondisi keuangan perusahaan, diperlukan sebuah analisis yang diukur mengunakan ratio dan indeks (Sawir, 2005). Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik yang memberikan suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan (Sudaryanto, 2011). Menurut Sucipto, (2003 dalam Pujiasih, 2013) pengukuran kinerja keuangan perusahaan harus didasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan dan dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Apabila kinerja keuangan perusahaan baik maka akan menarik investor untuk menyalurkan modalnya sehingga nilai perusahaan meningkat (Tunggal, 2014). Dari sebagai literature-literatur yang sudah ada, dapat di katakan bahwa kinerja keungan merupakan proses atau hasil yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan , baik buruk nya kinerja tergantung dari analisis keungan melihat dari fungsi-fungsi nya, apakah telah sesuai dengan aturan yang ditetapkan perusahaan atau pun belum.
13
2.1.2.1 ROA (Return on Asset) Return on Aset (ROA) adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dalam jangka waktu 12 bulan terakhir dengan rata-rata total asset dalam periode yang sama, ROA menunjukan kontribusi perputaran asset dalam mendapatkan laba, tingkat pencapaian keuntungan semakin bagus apabila nilai ROA semakin besar (Lekati, 2015). Menurut Munawir (2006) Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROA = Laba Bersih Total Aset
ROA dalam analisis laporan keuagan memiliki kualitas pengukur yang penting untuk efisiensi manajemen. Adapun keunggulan dari Return on Aset (Munawir 2006) adalah : a. ROA dapat mengukur efisiensi penggunaaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan. b. ROA dapat memperbandingkan posisi perusahaan dengan rasio industri senhingga dapat diketahui apakah perushaan berada dibawah, sama atau di atas rata-rata industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategis. c. ROA dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produksi yang dihasilkan oleh perushaan. Adapun kelemahan Return on Aset (Munawir 2006) adalah sebagai berikut :
14
a. ROA sebagai pengukur divisi sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi aktiva tetap. b. ROA mengandung distorsi yang cukup besar terutama dalam kondisi inflasi. ROA akan cenderung tinggi akibat penyesuaian (kenaikan) harga jual. Sementara itu beberapa komponen biaya masih dinilai dengan harga distrosi. 2.1.3
Environmental Performance Kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan
yang baik atau green (Suratno, 2006). Di Indonesia, penerapan kinerja lingkungan perusahaan difasilitasi dengan adanya Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), yaitu instrumen yang digunakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup untuk melakukan penilaian dan pemeringkatan ketaatan perusahaan dalam melakukan kinerja lingkungannya. dengan menggunakan indikator warna, mulai dari warna emas, sebagai peringkat terbaik, diikuti warna hijau, biru, merah, dan untuk peringkat terburuk diindikasikan dengan warna hitam. Untuk setiap peringkat warna yang diperoleh akan diberi skor mulai angkai 1 sampai 5. Aspek penilaian dalam PROPER difokuskan pada penilaian ketaatan perusahaan dalam pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), kewajiban lain yang terkait dengan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), penetapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML), konservasi dan pemanfaatan sumber daya, serta kegiatan Sosial perusahaan.
15
Tabel 2.1 Peringkat Proper
2.1.4
Emas
5
Hijau
4
Biru
3
Merah
2
Hitam
1
Environmental Cost Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya kualitas
lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang dilakukan perusahaan (Fitriani, 2013). Biaya lingkungan juga diartikan sebagai dampak, baik moneter atau non-moneter yang terjadi oleh hasil aktifitas perusahaan yang berpengaruh pada kualitas lingkungan. Biaya lingkungan pada perusahaan pertambangan bisa dilihat pada alokasi dana untuk Program CSR . Biaya lingkungan menurut Babalola (2012) dan Hadi (2011) dihitung dengan membandingkan biayabiaya yang dikeluarkan untuk kegiatan CSR dengan laba bersih. EC = Cost/Profit
16
2.1.5
Corporate social Responsibility Corporate Social Responsibility dapat didefinisikan sebagai tindakan yang
muncul dari beberapa aspek baik sosial, diluar kepentingan perusahaan, dan yang diwajibkan oleh hukum (McWilliams dan Siegel, 2001). Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan Corporate Social Responsibility dilakukan secara sukarela, di luar hukum perusahaan, dan kontrak kewajiban dengan melibatkan berbagai kegiatan seperti ramah lingkungan, memperhatikan etika, menghormati masyarakat di mana perusahaan tersebut berlokasi (Fitriani, 2013). Corporate Social Responsibility dikemas ke dalam tiga komponen prinsip yakni: Profit, Planet, dan People (3P). Konsep ini memberikan pemahaman bahwa suatu perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan tidak hanya mencari keuntungan (profit), melainkan memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people). Menurut SWA (2005) Konsep CSR yang awalnya dikenalkan sejak tahun 1979 an diartikan sebagai tindakan organisasi yang tidak hanya menyediakan barang dan jasa yang baik bagi masyarakat tetapi juga turut mempertahankan kualitas lingkungan maupun kualitas fisik dengan memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan komunitas dimana organisasi berada. CSR bukan hanya lagi dianggap sebagai kegiatan yang hanya mempunyai tujuan untuk memenuhi hukum atau aturan yang ada namun lebih dari itu CSR diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nilai guna bagi para pihak-pihak yang berkepentingan terhadap organiasasi maupun perusahaan.
17
CSR akan diukur dengan menggunakan Corporate social Disclosure Index (CSDI). Informasi mengenai Corporate Social Disclosure index (CSDI) yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI). GRI merupakan sebuah kerangka pelaporan untuk membuat sustainability reports yang terdiri atas prinsip-prinsip pelaporan, panduan pelaporan dan standar pengungkapan. Elemen-elemen ini dipertimbangkan dengan memiliki kepentingan dan bobot yang sama untuk penilaiannya, GRI report (2013). pengungkapan Corporate Social Responsibility dinilai dengan menggunakan indikator dari Global Reporting Initiative (GRI) versi 4.0 dengan jumlah 91 pengungkapan yang meliputi Indikator Kinerja lingkungan, Indikator Kinerja Tenaga Kerja, Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia, Indikator Kinerja Sosial, Indikator Kinerja Produk CSRD dihitung dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan jumlah pengungkapan yang seharusnya dilakukan. CSRD dihitung dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang dilakukakan perushaan dengan jumlah pengungkapan yang seharusnya dilakukan (Tunggal, 2014). Rumus peritungan CSRDI adallah:
CSRI = V/M
18
2.2
Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah daftar penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh para
peneliti sebelumnya yang menyangkut Corporate social Responsibility dan Kinerja Keuangan perusahaan Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No
Peneliti
Judul
Variabel
Hasil Penelitian
Penelitian 1
Sudaryanto (2011)
Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Finansial Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility (Csr)Disclosure Sebagai Variabel Intervening
X: Finansial Perusahaan Y: Kinerja Lingkungan Intervening: CSR Disclosure
Kinerja lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja finansial perusahaan, Kinerja lingkungan secara signifikan berpengaruh terhadap Corporate Sosial Responsibility Disclosure dan hasil dari hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility Disclosure secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja finansial perusahaan, Kinerja lingkungan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja finansial perusahaan melalui Corporate Social Responsibility Disclosure
19
2
Ala’ Rahmawati Pengaruh Kinerja (2012) Lingkungan Terhadap Financial Corporate performance Dengan CSR Disclosure Sebagai Variabel Intervening
Y: Financial
Pengaruh Kinerja Lingkungan perusahaan terhitung tidak signifikasi dengan demikian bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja financial. Hal ini berarti hipotesis 1 ditolak sedangkan hipotesis 2 dan 3 diterima ada nya kinerja lingkungan menunjukan nilai koefisien yang mengalami peningkatan kinerja lingkungan oleh CSR
Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan Biaya lingkungan, ukuran pertusahaan, dan leverage menunjukkan hasil bahwa tidak berpengaruh antara ketiga variabel tersebut terhadap kinerja keuangan Corporate social responsibility berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan Intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan Kinerja lingkungan
Corporate performance, CSR
X: Kinerja Lingkungan
3
4
Anis Fitriani (2013)
Adhita Setya Nurhudha , Titiek Suwarti (2014)
Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan Biaya Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Bumn
Y: Kinerja Keuangan X: Kinerja Lingkungan Dan Biaya Lingkungan
Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility, Intellectual Capital, Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Y: Kinerja Keuangan X: Corporate Social Responsibility, Intellectual Capital, Dan Kinerja Lingkungan
20
5
Whino Sekar Prastyaning Tunggal (2014)
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Environmental Performance, Environmental Cost Dan CSR Disclosure Terhadap Financial Performance
Y: Financial Performance X: Environmental Performance, Environmental Cost Intervening: CSR Disclosure
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan Environmental Performance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Financial Performance Environmental Performance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap CSR disclosure Environmental Cost tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap CSR disclosure.
21
2.3
Kerangka Konseptual Berdasarkan landasan teori dan tujuan penelitian terdahulu dan telah
dikemukakan sebelumnya, maka pembahasan mengenai dasar pemikiran dalam penelitian ini mengacu pada Environmental Performance, Environmental Cost sebagai variabel independen yang mempengaruhi Financial Performance perusahaan dengan Corporate Sosial Responsibility Disclosure sebagai variabel intervening, maka dapat digambarkan dengan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4
Hipotesis Penelitian
2.4.1
Pengaruh Environmental Performance Terhadap Financial Performance Perusahaan dipandang sebagai organisasi yang harus conform dengan aturan
masyarakat untuk menjamin social approval dan dapat terus eksis. Semakin baik kinerja lingkungan maka akan direspon positif oleh investor melalui fluktuasi harga
22
saham perusahaan yang dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Selain itu konsumen atau masyarakat akan lebih tertarik untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan yang telah melakukan CSR (Fitiani, 2012). Sejalan dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa masyarakat dengan perusahaan sangat tidak bisa dipisahkan, hubungan antar keduanya sangat saling mempengaruhi satu sama lain, adanya timbal balik positif maka balasan yang positif pun akan muncul dengan sendirinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap laba dan pendapatan perusahaan yang diindikatorkan dari kinerja keuangan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Fitiani (2012), Nurhudha, Suwarti (2014) dan Tunggal (2014) membuktikan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan deskripsi tersebut, hipotesis pertama penelitian ini adalah: H1 : Environmental Performance berpengaruh terhadap Financial Performance
2.4.2
Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Financial Performance Perusahaan yang menunjukkan kepeduliannya pada masyarakat akan
memunculkan image dalam masyarakat bahwa perusahaan juga memupunyai kepedulian dalam mengelola produk yang dihasilkannya. Hal tersebut akan menimbulkan kepercayaan akan kualitas produk yang dihasilkan danakhirnya pada loyalitas untuk menggunakan produk tersebut. Kepercayaan masyarakat akan kualitas produk tersebut akan mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan yang diukur dengan meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan (Santoso, 2008 dalam Nurhudha, Suwarti, 2014). Corporate social responsibility mengakibatkan pasar
23
akan memberikan apresiasi positif yang dapat berdampak kepada peningkatan kinerja dan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba. Teori yang mendasari hubungan variabel tersebut yakni teori legimitasi Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Sudaryanto (2011), Rahmawati (2012), dan Tunggal (2014) menunjukkan bahwa pengaruh CSR disclosure terhadap kinerja keuangan dinyatakan signifikan. Berdasarkan deskripsi tersebut, hipotesis kedua penelitian ini adalah: H2 : Corporate Social Responsibility Disclosure berpengaruh terhadap Financial Performance 2.4.3
Pengaruh Environmental Performance Terhadap CSR Disclosure Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure oleh Gray dkk (2001)
didefinisikan sebagai suatu proses penyediaan informasi yang dirancang untuk mengemukakan masalah seputar social accountability, yang mana secara khas tindakan ini dapat dipertanggungjawabkan dalam media seperti laporan tahunan maupun bentuk iklan-iklan yang berorientasi sosial. Menurut Verrechia (1983, dalam Sudaryanto, 2011) dengan discretionary disclosure teorinya mengatakan pelaku lingkungan yang baik percaya bahwa dengan mengungkapkan performance mereka berarti menggambarkan good news bagi pelaku pasar. Oleh karena itu, perusahaan dengan environmental performance yang baik perlu mengungkapkan informasi kuantitas dan mutu lingkungan yang lebih dibandingkan perusahaan dengan environmental performance yang lebih buruk. Teori legitimasi memberikan pandangan pentingnya corporate social responsibility disclosure yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini di karenakan dengan adanya pengungkapan CSR yang
24
dilakukan perusahaan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, sehingga memuculkan image baik bagi perusahaan Rakhiemah (2009), Rahmawati (2012), dan Pujiasih (2013) penelitiannya mengungkapkan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh terhadap corporate social responsibility. Berdasarkan deskripsi tersebut, hipotesis ketiga penelitian ini adalah: H3 : Environmental Performance berpengaruh positif signifikan terhadap CSR Disclosure 2.4.4
Pengaruh Environmental Cost Terhadap CSR Disclosure Environmental Cost dianggap berpengaruh terhadap CSR disclosure hal ini
disebabkan oleh environmental cost merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan guna mendukung CSR disclosurenya. Diharapkan dengan environmental cost yang tinggi maka terciptakan CSR disclosure yang tinggi dan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini melandasi hubungan antar environmental cost terhadap corporate social responsibility disclosure dengan teori legitimasi. Sejalan dengan penelitian Hadi, (2011), Tunggal, (2014) yang menyatakan cost environmental berpengaruh terhadap CSR Disclosure Berdasarkan deskripsi tersebut, hipotesis keempat penelitian ini adalah: H4 : Environmental Cost berpengaruh terhadap CSR Disclosure 2.4.5
Pengaruh Environmental Performance Terhadap Financial Performance
dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening Corporate social responsibility (CSR) disclosure tidak dapat luput dari environmental performance. Hal ini dikarenakan, environmental performance merupakan hal yang turut diungkap dalam CSR disclosure. CSR disclosure menjadi
25
intervening
dari
pengaruh
environmental
performance
terhadap
financial
performance dipandang sangat penting. Hal ini disebabkan oleh environmental performance merupakan dukungan bagi CSR disclosure. Apabila environmental performance yang diungkapkan Badan Lingkungan Hidup baik maka CSR disclosure dapat dipastikan baik. Sehingga hal ini mendukung hubungan dari environmental performance terhadap financial performance perusahaan. Teori yang mendasari hubungan variabel tersebut yakni teori legimitasi. Rahmawati (2012), dan Tunggal (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel kinerja lingkungan dan CSR disclosure secara bersama-sama memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja finansial. Berdasarkan deskripsi tersebut, hipotesis kelima penelitian ini adalah: H5 : Pengaruh CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening yang mempengaruhi Environmental Performance dan Financial Performance
2.4.6 Pengaruh Environmental Cost Terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening Environmental cost yang di anggarkan oleh perusahaan bertujuan untuk menunjang kegiatan corporate social responsibility yang dilakukan oleh perusahaan. Adanya anggaran environmental cost yang tinggi diharapkan dapat menunjang corporate social responsibility disclosure yang tinggi pula sehingga dapat memberikan satu nilai positif bagi perusahaan agar di pandang baik oleh para investor tentang sustainability perusahaan (Fitriani, 2013). Penggaruh environmental
26
cost dan corporate social responsibility disclosure terhadap financial performance dalam penelitian ini dihubungkan dengan adanya teori legimitasi. Terdapat beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara corporate social responsibility terhadap financial performance, antara lain Suryani (2012), Sudaryanto (2011), Berdasarkan deskripsi tersebut, hipotesis kelima penelitian ini adalah: H6 : Pengaruh CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening yang mempengaruhi Environmental Cost dan Financial Performance
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel penelitian dan definisi oprasioal dalam penelitian ini adalah :
3.1.1
Variabel Endogen (Y) Variabel Endogen merupakan faktor yang berlaku dalam penelitian, variabel
Endogen dalam penelitian ini merupakan kinerja keuangan perusahaan yang diwakili oleh ROA a.
ROA (Return On Asset) ROA adalah kemampuan mengukur hasil laba perusahaan dengan
menggunakan total aset yang telah disesuaikan dengan biaya-biaya. Menurut Munawir (2006) Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA =
Laba Bersih Total Aset
Hasil dari perhitungan ROA digunakan untuk menghitung seberapa efektif mengkonversikan uang yang diinvenstasikan ke dalam laba bersih (Husnan, 2013). 3.1.2
Variabel Exogen(X) Secara umum yang kita ketahui variabel Exogen adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel endogen baik itu positif maupun negatif.. Dalam penelitian ini variabel exogen yaitu Environmental Performance (EP) dan Environmental Cost (EC).
27
28
a.
Environmental Performance
Pada penelitian ini variabel Environmental Performance diukur dari Hasil peringkat PROPER yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dengan pemberian skor dari emas, hijau, biru, merah dan hitam diproksikan dengan angka 5-l (Tunggal, 2014). Adapun rumus Environmental Performance sebagai berikut : Tabel 3.1 Peringkat Proper Emas
5
Hijau
4
Biru
3
Merah
2
Hitam
1
Sumber : Tunggal, 2014 b.
Environmental Cost
Pada penelitian ini variabel Environmental Cost dihitung dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan CSRnya dengan Profit perusahaan (Tunggal, 2014). Adapun rumus Environmental Cost sebagai berikut :
EC = Cost/Profit Sumber : Tunggal, 2014 3.1.3
Variabel Intervening Dalam penelitian ini variabel intervening yang di pilih adalah Corporate
Social Resposibility. CSR akan diukur dengan menggunakan Corporate social
29 Disclosure Index (CSDI). Informasi mengenai Corporate Social Disclosure index (CSDI) yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI). GRI merupakan sebuah kerangka pelaporan untuk membuat sustainability reports yang terdiri atas prinsip-prinsip pelaporan, panduan pelaporan dan standar pengungkapan. Elemen-elemen ini dipertimbangkan dengan memiliki kepentingan dan bobot yang sama untuk penilaiannya, GRI report (2013). Pengungkapan Corporate Social Responsibility dinilai dengan menggunakan indikator dari Global Reporting Initiative (GRI) versi 4.0 dengan jumlah 91 pengungkapan yang meliputi : a. Indikator Kinerja lingkungan b. Indikator Kinerja Tenaga Kerja c. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia d. Indikator Kinerja Sosial e. Indikator Kinerja Produk Corporate Social Responbility Disclosure dihitung dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan jumlah pengungkapan yang seharusnya dilakukan. Adapun pengukurannya dengan rumus sebagai berikut :
CSDI =
3.2
Populasi dan Sampel Polpulasi
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
yaitu
perusahaan
pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) khususnya yang menerbitkan annual report mulai tahun 2013–2015. Teknik dalam pemilihan sampel yang di pakai adalah menggunakan purposive sampling. Pada penelitian ini sampel yang diambil dengan kriteria sebagai berikut:
30 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berturut–turut tahun 20132015. 2) Perusahaan yang melaporkan CSRnya 3) Perusahaan yang mengikuti PROPER 4) Perusahaan yang Mengiformasikan biaya CSRnya
3.3
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang peneliti gunakan saat ini adalah data dokumenter berupa data-
data penelitian antara lain yaitu laporan keuangan dan annual report . Data dokumenter berisi tentang kapan dan apa sesuatu hal terjadi dalam transaksi dan siapapun yang terlibat dalam kejadian tersebut, semua itu di peroleh dari www.idx.co.id. Sedangkan sumber yang peneliti peroleh menggunakan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan manufaktur mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yang terdaftar di bursa efek Indonesia, Indonesia Capital Market Direction (ICMD).
3.4
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini merupakan pengumpulan data
yang menggunakan teknik dokumenter. Dengan menelusuri annual report dari perusahaan yang telah menjadi sampel dan data-data yang menyangkut dengan Corporate social Responsibility sesuai dengan kriteria penelititian, Selain itu metode yang di peroleh dengan bantuan refrensi dari berbagai studi pustaka yang berhubungan dengan masalah peneliti untuk di bahas.
31 3.5
Analisis Data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil
penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka pemikiran teoritis, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah
analisis kuantitatif dengan menggunakan model SEM (Structural Equation Modelling) atau Model Persamaan Struktural dengan program AMOS. SEM adalah sekumpulan teknik- teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Hubungan yang rumit tersebut dapat diartikan sebagai rangkaian hubungan yang dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen (endogen) dengan satu atau beberapa variabel independen (eksogen), dan variabel-variabel tersebut berbentuk faktor atau konstruk yang dibangun dari beberapa indikator yang diobservasi atau diukur langsung. SEM dapat dideskripsikan sebagai suatu analisis yang menggabungkan pendekatan analisis faktor (factor analysis), model struktural (structural model), dan analisis jalur (path analysis). Menurut Imam Ghozali (2011), SEM merupakan gabungan dari metode statistik yang terpisah yaitu analisis factor (factor analysis) serta model persamaan simultan (simultaneous equation modelling). 3.5.1 3.5.1.1
Tujuh Langkah SEM ( Structural Equation Modelling ) Pengembangan Model Berdasarkan Teori Sehubungan diketahui bahwa SEM tidak menghasilkan suatu hubungan
kausalitas, melainkan membenarkan atau tidak sebuah hubungan kausalitas. Hubungan kausalitas itu sendiri dalam model harus dihubungkan oleh peneliti melalui landasan teori yang kuat akan fenomena yang diamati. Peneliti harus mampu memahami secara ilmiah tentang konstruk berikut indikator-indikator yang membentuk konstruk itu. Demikiannya juga hubungannya antar konstruk atau
32 variabel sehingga dapat dengan tepat menentukan konstruk atau variabel bentukan, variabel terukur, variabel dependen, variabel independen bahkan kehati-hatian peneliti mampu menentukan lintasannya (Sanusi, 2009). 3.5.1.2 Menyusun Diagram Alur (Path Diagram) Setelah model dikembangkan berdasarkan pijakan teori yang kuat, selanjutnya model ini dikembangkan kedalam diagram jalur dengan tujuan agar kita dapat dengan mudah menentukan hubungan kausalitas atau korelasional antar konstruk atau variabel. Pada analisis regresi atau korelasi lazimnya hubungan antar variabel itu dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis (ekonometrika). Sedangkan pada SEM hubungan itu divisualisasikan dengan diagram jalur dan selanjutnya bahasa program (misalnya menggunakan program AMOS) mengonversikan gambar kedalam bentuk persamaan, dan dari persamaan ini kemudian dilakukan estimasi terhadap besaran-besaran statistika (Sanusi, 2009).
Gambar 3.1 Diagram Alur
33 3.5.1.3 Menyusun konversi Persamaan Struktural dan Model Pengukuran. Persamaan yang didapat dari diagram alur yang dikonversi terdiri dari : 1. Persamaan struktural (structural equation) yang dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk sebagai berikut : Y1 = β X1Y1 + β X2Y1 + ..... + ε1 + ..... Y2 = β X1Y2 + β X2Y2 + ..... + β Y1Y2 + ..... + ε2 + ..... Sumber (Sanusi, 2009) Dimana : B= Koefisien estimasi Y1 Y1= Variabel dependen 1 Y2= Variabel dependen 2 X1= Variabel independen 1 X2= Variabel independen 2 ε2= Error
2. Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model), dimana harus ditentukan variabel yang mengukur konstruk dan menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi antar konstruk atau variabel.
34
3.5.1.4 Memilih Jenis Matrik Input dan Estimasi Model yang Diusulkan Jenis matrik input yang dimasukkan adalah data input berupa matrik varian atau kovarian atau matrik korelasi. Data mentah observasi akan diubah secara otomatis oleh program menjadi matriks kovarian atau matriks korelasi. Matriks kovarian mempunyai kelebihan dibandingkan matriks korelasi dalam memberikan validitas perbandingan antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda. Namun matriks kovarian lebih rumit karena nilai koefisien harus diinterpretasikan atas dasar unit pengukuran konstruk. Estimasi model yang diusulkan adalah tergantung dari jumlah sampel penelitian, dengan kriteria sebagai berikut (Ferdinand 2006) : Antara 100 – 200
: Maksimum Likelihood (ML)
Antara 200 – 500 : Maksimum Likelihood atau Generalized Least Square (GLS) Antara 500 – 2500 : Unweighted Least Square (ULS) atau Scale Free Least Square (SLS) Di atas 2500
: Asymptotically Distribution Free (ADF)
Rentang di atas hanya merupakan acuan saja dan bukan merupakan ketentuan. Bila ukuran sampel di bawah 500 tetapi asumsi normalitas tidak terpenuhi bisa saja menggunakan ULS atau SLS. Ukuran sampel memberikan dasar untuk mengestimasi sampling error. Dengan model estimasi menggunakan Maximum Likelihood
(teknik
yang
digunakan
untuk
mencari
titik
tertentu
untuk
memaksimumkan sebuah fungsi) minimum diperlukan sampel 100. Ketika sampel dinaikkan diatas 100, metode ML meningkat sensitivitasnya untuk mendeteksi perbedaan antara data. Begitu sampel menjadi besar (diatas 400 sampai 500), maka metode ML menjadi sangat sensitive dan selalu menghasilkan perbedaan secara
35
signifikan
sehingga
ukuran
Goodness
of
fit
menjadi
jelek.
Jadi
dapat
direkomendasikan bahwa ukuran sampel antara 100 sampai 200 harus digunakan untuk metode estimasi ML (Ghozali 2014). Responden dalam penelitian ini menggunakan model estimasi menggunakan Maximum Likelihood (teknik yang digunakan untuk mencari titik tertentu untuk memaksimumkan sebuah fungsi) minimum diperlukan sampel 100 pada sebagian perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Sampel yang diambil sebesar 150 ± responden. Langkah berikutnya adalah dengan melakukan estimasi model pengukuran dan estimasi struktur persamaan : a.
Estimasi Model Pengukuran (Measurement Model) Juga sering disebut dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) yaitu dengan
menghitung diagram model penelitian dengan memberikan anak panah dua arah antara masing-masing konstruk. Langkah ini adalah untuk melihat apakah matriks kovarian sampel yang diteliti mempunyai perbedaan yang signifikan atau tidak dengan matriks populasi yang diestimasi. Diharapkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan sehingga nilai signifikansi pada Chi-Square di atas 0,05. Berhubung dalam analisis SEM kita juga menentukan nilai-nilai penyusunan konstruk, maka dalam SEM kita mengenal beberapa istilah atau penamaan untuk variabel-variabelnya sebagai berikut (Sanusi 2009).
e1
e2
36
Environmental Performance CSRD
Financial Performance
Environmental Cost
Gambar 3.5 Conceptual Frameworkand Hypotheses Sumber (Tunggul, 2014) Tabel 3.2 Simbol pada Path Diagram Simbol
Keterangan Variabel Penelitian/konstruk
Indikator/observed variable Variabel error (measurement error dan structural error) Hubungan Kausal Hubungan Korelasi (saling mempengaruhi)
Sumber : Diolah Oleh Peneliti b.
Model Struktur Persamaan (Structure Equation Model). Juga sering disebut dengan Full model, yaitu melakukan running program
dengan model penelitian. Langkah ini untuk melihat berbagai asumsi yang
37
diperlukan, sekaligus melihat apakah perlu dilakukan modifikasi atau tidak dan pada akhirnya adalah menguji hipotesis penelitian. Berikut rumus untuk menghitung konstruk reability dan varian axtracted (Ghozali 2014).
3.5.1.5 Menilai Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi Selama proses estimasi berlangsung dengan program computer, sering didapat hasil estimasi yang tidak logis atau meaningless dan hal ini berkaitan dengan masalah identifikasi model struktural. Problem identifikasi adalah ketidakmampuan proposed model untuk menghasilkan unique estimate. Beberapa masalah identifikasi yang sering muncul sehingga model tidak layak di antaranya adalah sebagai berikut : a.
Standard error yang besar untuk satu atau beberapa koefisien. Standard error yang besar menunjukkan adanya ketidaklayakan model yang disusun. Standard error yang diharapkan adalah relatif kecil, yaitu di bawah 0,5 atau 0,4 akan tetapi nilai standard error tidak boleh negatif.
b. Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi yang seharusnya disajikan. Jika program tidak mampu menghasilkan suatu solusi yang unik, maka output tidak akan keluar. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya sampel terlalu sedikit atau iterasi yang dilakukan tidak konvergen.
38
c.
Munculnya angka-angka yang aneh seperti adanya varians error yang negatif. Varians error yang diharapkan adalah relatif kecil tetapi tidak boleh negatif. Jika nilainya negatif maka sering disebut heywood case dan model tidak boleh diinterpretasikan dan akan muncul pesan pada output berupa “ this solution is not admissible ”.
d.
Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang didapat (misal ≥ 0,9). Gangguan ini juga sering disebut sebagai singularitas dan menjadikan model tidak layak untuk digunakan sebagai sarana untuk mengkonfirmasikan suatu teori yang telah disusun.
3.5.1.6
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit
A. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik 1. Absolute fit measure Absolut Fit Measures mengukur model fit secara keseluruhan (baik model secara structural maupun secara bersama). Mengukur Absolut Fit Measures dengan menggunakan kriteria : a. Likelihood-Ratio Chi-Square Statistic Model dipandang baik atau memuaskan bila nilai chi-square nya rendah. Semakin kecil nilai chi-square semakin baik model itu dan nilai signifikansi lebih besar dari cut off value ρ > 0,05 atau ρ < 0,10 (Ferdinand 2000). b. Signifikansi Probability Probability untuk menguji tingkat signifikansi model.
39
c. RMSEA ( The Root Mean Square Error of Approximation ) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) Merupakan ukuran yang mencoba perbaikan kecenderungan statistic chi square menolak model dengan jumlah sample yang besar. Nilai RMSEA < 0,08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model konfirmatori atau kompeting model strategi dengan jumlah sampel besar (Ghozali 2014). d. CMIN/DF (The Minimum Sampel Discrepancy Function atau Degree of Freedom ) The Minimum Sample Discrepancy Function yang dibagi dengan Degree of Freedom. Chi-square dibagi DFnya disebut chi-square relatif. Bila nilai chisquare relatif kurang dari 2,0 atau 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data (Ferdinand 2000). e. GFI ( Goodness of Fit Index ) GFI (goodness of fit index) dikembangkan oleh Joreskog dan sorbom (dalam Ghozali 2014) yaitu ukuran non-statistik dan nilainya berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1,0 (perfect fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik dan berapa nilai GFI yang dapat diterima sebagai nilai yang layak belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai > 0,90 sebagai ukuran Goodness of Fit (Ghozali 2014). 2. Incremental fit measures Incremental fit measures membandingkan proposed model dengan baseline model yang sering disebut dengan null model. Mengukur Incremental fit measures menggunakan kriteria sebagai berikut:
40
f. AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) AGFI merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk proposed model dengan degree of freedom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan adalah > 0,90 (Ghozali 2014). g. CFI (Comparative Fit Index) Dimana bila mendekati 1 mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI > 0,95. h. TLI (Tucker Lewis Index) Merupakan incremental index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana sebuah model > 0,95 dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit. i. NFI (Normed Fit Index) NFI merupakan ukuran perbandingan antara porposed model dan null model. Nilai NFI direkomendasikan > 0,90. Secara keseluruhan indeks-indeks yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model adalah seperti yang diringkas dalam tabel berikut ini : Tabel 3.3 Goodness of fit Index Goodness Of Fit index Degree of Fredom (DF) ᵪ² Chi Square Significancy Probability CIMN/DF RMSEA GFI AGFI NFI TLI CFI
Cut Off Value Positif (+) Diharapkan kecil ≥ 0,05 ≤ 2,00 ≤ 0,08 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,95 ≥ 0,95
41
B. Uji Reliabilitas: Construct Reliability dan Variance extracted. Uji berikutnya yaitu penilaian terhadap unidimensionalitas dan reliabilitas. Yang pertama asumsi yang dipergunakan untuk menghitung reliabilitas model yang menunjukkan adanya indikator-indikator yang mempunyai derajat kesesuaian yang baik dalam satu model satu dimensi. Reliabilitas merupakan ukuran konsistensi internal indikator-indikator suatu konstruk yang menunjukkan derajat sejauh mana setiap indikator tersebut menunjukkan sebuah konstruk laten yang umum. Reliabilitas berikutnya ialah Varian Extracted dengan besar diatas atau sama dengan 0,5. Dengan ketentuan nilai yang semakin tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator sudah mewakili secara benar konstruk laten yang dikembangkan. C. Asumsi - asumsi SEM a. Ukuran sampel Sampel Pada umumnya dikatakan penggunaan SEM membutuhkan jumlah sampel yang besar. Ukuran sampel untuk pengujian model dengan menggunakan SEM adalah antara 100-200 sampel. Untuk itu jumlah sampel sebanyak 200 data pada umumnya dapat diterima sebagai sampel yang representatif pada analisis SEM. b. Normalitas Data Uji normalitas yang dilakukan pada SEM mempunyai dua tahapan. Pertama menguji normalitas untuk setiap variabel, sedangkan tahap kedua adalah pengujian normalitas semua variabel secara bersama-sama yang disebut dengan multivariate normality. Hal ini disebabkan jika setiap variabel normal secara individu, tidak berarti jika diuji secara bersama (multivariat) juga pasti berdistribusi normal.
42
c. Outliers Observasi yang muncul dengan nilai ekstrim yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik yang unik dan terlihat sangat berbeda dengan observasi yang lain. d. Multicolinearity dan Singularity Suatu model dapat secara teoritis diidentifikasi tetapi tidak dapat diselesaikan karena masalah-masalah empiris, misalnya adanya multikolinearitas tinggi dalam setiap model. 3.5.1.7
Menginterpretasikan Hasil Pengujian dan Modifikasi Model Peneliti dapat melakukan modifikasi model untuk memperbaiki model yang
telah disusun, dengan sebuah catatan penting, yaitu bahwa setiap perubahan model harus didukung oleh justifikasi teori yang kuat. Tidak boleh ada modifikasi model tanpa adanya dukungan teori yang kuat. Modifikasi model dapat dilakukan dengan menambahkan anak panah antar konstruk (juga bisa merupakan penambahan hipotesis) atau penambahan dua anak panah antara indikator, yang juga harus didukung dengan teori yang kuat. Penilaian kelayakan model modifikasi dapat dibandingkan dengan model sebelum adanya modifikasi. Penurunan Chi-Square antara model sebelum modifikasi dengan model setelah modifikasi diharapkan lebih dari 3,84. Modifikasi dapat dilakukan pada indikator dengan Modification Index terbesar. Artinya bahwa jika kedua indikator tersebut dikorelasikan (dengan dua anak panah) maka akan terjadi penurunan chi-square sebesar Modification Index (MI) sebesar angka tersebut.
43
3.5.4 Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan adanya pengaruh atau tidak antar variabel penelitian. Pengujuian ini dengan cara menganalisis nilai regression weight, yaitu nilai critical ratio (CR_dan propability (P). Batasan yang disyaratkan yaitu ≥ 1,96 untuk nilai CR dan ≤ 0,05 untuk nilai P. Apabila hasil olah data menunjukan nilai yang memenuhi syarat tersebut maka hipotesis penelitian yang diajukan dapat diterima.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Deskriptif Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Berdasarkan spesifikasi data yang diamati sebelumnya, secara rinci perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015 adalah sebanyak 137. Berdasarkan pemilihan populasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dari 137 perusahaan tersebut terdapat perusahaan yang tidak dipilih sebagai sampel karena tidak memenuhi kriteria, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1 Prosedur Penarikan Sampel Perusahaan dengan metode Purposive Sampling No 1
Kriteria Sampel Penelitian Perusahaan yang konsisten terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2013-2015 secara berturut-turut 2 Perusahaan yang tidak melaporkan CSRnya 3 Perusahaan yang bukan sebagai peserta PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) tahun 2013-2015 secara berturut-turut 4 Perushaan yang tidak melaporkan biaya CSRnya selama periode tahun 2013-2015 5 Perusahaan yang menunjukkan rugi selama periode tahun 20132015 Sampel perusahaan dengan metode purposive sampling Jumlah data diolah periode pengamatan 4 (empat) tahun Sumber : Data diolah, 2016
44
Total 137 (0) (87)
(13) (3) 34 102
45
Berdasarkan penarikan sampel tersebut maka didapatkan 34 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dengan empat tahun pengamatan, sehingga total data yang diolah adalah 102. Data sampel perusahaan dalam penelitian ini sebagai berikut : Tabel 4.2 Data Sampel Perusahaan ADES
(Akasha Wira International Tbk)
AKPI
(Argha Karya Prima Industry Tbk)
ALDO
(Alkindo Naratama Tbk)
AMFG
(Asahimas Flat Glass Tbk)
ASGR
1
Food And Baverages
1
Plastic and Glass Product
1
Paper and Allied Product
2
Plastic and Glass Product
1
Electronic And Office Equipment
1
Automotive and Allied Product
2
Automotive and Allied Product
1
Metal and Allied Product
1
Chemical and Allied Product
1
Animal Feed and Husbandry
1
Food And Baverages
1
Tobacco Manufactures
2
Tobacco Manufactures
PT Astra Graphia Tbk
ASII
(Astra International Tbk)
AUTO
(Astra Auto Part Tbk)
BTON
(Beton Jaya Manunggal Tbk)
BUDI
(Budi Acid Jaya Tbk)
CPIN
(Charoen Pokphand Indonesia Tbk)
DLTA
(Delta Djakarta Tbk)
GGRM
(Gudang Garam Tbk)
HMSP
(Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk)
46
ICBP
(Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
2
Food And Baverages
IGAR
(Champion Pasific Indonesia Tbk)
3
Plastict And Glass Product
INAI
(Indal Aluminium Industry Tbk)
2
Metal and Allied Product
INDF
(Indofood Sukses Makmur Tbk)
3
Food And Baverages
INDS
(Indospring Tbk)
1
Apparel and other Textile Product
INTP
( Indocement Tunggal Prakasa Tbk )
1
Cement
JECC
(Jembo Cable Company Tbk)
1
Cable
JPFA
(Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
2
Animal Feed and Husbandry
KAEF
(Kimia Farma Tbk)
1
Pharmacceuticals
KLBF
(Kalbe Farma Tbk)
2
Cable
LION
(Lion Metal Works Tbk)
3
Metal and Allied Product
MERK
(Merck Tbk)
2
Pharmacceuticals
MYOR
(Mayora Indah Tbk)
4
Food And Baverages
NIPS
(Nippres Tbk)
3
Automotive and Allied Product
PYFA
(Pyridam Farma Tbk)
3
Pharmacceuticals
SIDO
( Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk )
4
Pharmacceuticals
SMBR
( Semen Baturaja Persero Tbk )
2
Cement
SPMA
(Suparma Tbk)
4
Plastict And Glass Product
TOTO
(Surya Toto Indonesia Tbk)
1
Stone, Clay And Glass Product
TRIS
(Trisula International Tbk)
1
Textile Mill Product
ULTJ
(Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)
6
Food And Baverages
Sumber : Data diolah, 2016 Dari data yang diperoleh masih terdapat banyak peruashaan Manufaktur yang berjenis Food and baverage dan Plastic and Glass sementara yang lain hanya
47
beberapa
perusahaan
yang
telah
melakukan
Environmental
Performance,
Environmental Cost Dan CSR dengan tepat. 4.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian Berdasarkan
hasil
statistik
deskriptif,
maka
dilakukanlah
analisis
penggambaran variabel-variabel penelitian, yaitu Environmental Performance, Environmental Cost, Corporate Social Resposibility Disclosure dan Financial Performance.
Tabel 4.3 Statistics X1 NN
Valid
Missing Mean Std. Deviation Minimum Maximum
X2 102
Y1 102
102
0 0 0 2.8725490 .01427225 .2022873 .45969358 .019397670 .07161940 2.00000 .000000 .10800
0 .1046167 .08652149 .00100
4.00000
102
Y2
.100900
.38000
.40900
Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai Mean Environmental Performance sebesar 2.8735490 dan nilai Standart Deviasi .45969358 menjunukan bahwa sebaran data merata, nilai Maximum sebesar 4 menunjukan bahwa tingkat kepeduian peruashaan perusahaan terhadap Lingkungan sanggat tinggi dan ada beberapa perusahaan yang kurang memeprhatikan lingkungannya dilihat dari nilai minimun 2, nilai Environmental Cost sebesar .01427225 dan nilai Standart Deviasi .019397670 menjunjukan bahwa dispersi semakin besar dan data tidak merata, nilai maximum .100900 yang berarti bahwa perusahaan telah melakukan totalitas dana untuk
48
melakukan CSR, dan ada juga perushaan yang tidak melakukan pendanaan untuk CSR tetapi melakukan CSR. nilai mean CSRD sebesar .2022873 dan Nilai Std Deviasi .07161940 menjunukan bahwa sebaran data merata, nilai Maximum sebesar .38000 menunjukan bahwa perusahaan sudah mulai sadar untuk melakukan CSR dan ada beberapa perusahaan yang kurang memeprhatikan lingkungannya dilihat dari nilai minimun .10800, nilai mean ROA sebesar . 1046167 dan Nilai Std Deviasi . 08652149 menjunukan bahwa sebaran data merata, nilai Maximum sebesar .40900 menunjukan bahwa tingkat pengembalian aset perusahaan terhadap laba sangat besar karna adanya dukungan dari CSR dan terdapat perushaan yang tingkat pengembaliannya rendah sebesar .00100. 4.1.3 Evaluasi Atas Asumsi-Asumsi SEM Asumsi-asumsi yang disyaratkan SEM adalah terdistribusi normal dan tidak terjadi univariat outliers. 1.
Uji Normalitas Normalitas univariate dalam multivariate dievaluasi dengan menggunakan
program AMOS 16, apabila diperoleh nilai kritis (critical ratio) pada kurtosis interval -1,96 sampai 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05 atau pada interval -2,58 sampai 2,58 pada tingkat signifikansi 0,10 dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Uji normalitas data dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Uji Normalitas Variable EC EP CSR
min .000 2.000 .108
max .593 4.000 .380
Skew 8.153 -.474 .804
c.r. 33.614 -1.955 3.315
kurtosis 72.973 1.150 -.363
c.r. 150.437 2.371 -.749
49
Variable min max Skew ROA .001 .409 1.473 Multivariate Sumber: Hasil Perhitungan AMOS
c.r. 6.073
kurtosis 2.332 71.878
c.r. 4.809 52.390
Terlihat dari uji normalitas data pada tabel 4.4 di atas, diperoleh nilai skewnes pada daerah –Ztabel (-2,58) sampai dengan Ztabel (2,58) yang berarti bahwa data terdistribusi normal. 4.2
Analisis Struktural Equation Modeling (SEM) Analisis structural equation modeling digunakan untuk mengetahui hubungan
struktural antara variabel yang diteliti. Hasil diagram jalur dapat dilihat pada Gambar 4.1. Hubungan struktural antar variabelnya dilihat dari diagram jalur yang diperoleh dari output program AMOS 16 dan diuji kesesuaiannya dengan goodness-of-fit index. Nilai chi square sebesar 0.316 dengan probability 0,574>0,05, sehingga hipotesis nihil diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan antara matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian populasi yang diestimasi. Dengan kata lain model analisis SEM ini sesuai dengan data. Disamping itu juga ditunjukkan dari nilai GFI sebesar 0,998 >0,900.Salah satu syarat dalam pengujian hubungan kausal adalah masingmasing variabel konstruk eksogen atau independennya tidak berkorelasi pada tingkat serius (>0,9) satu sama lain dalam penelitian ini sebagai variabel independennya yaitu Environmental Performance (EP), Environmental Cost (EC) .
50
Gambar 4.1 Model
4.3 Uji Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan menganalisis regression weight untuk masing-masing variabel eksogen terhadap endogen. Dengan melihat C.R yang identik dengan
pada hasil pengolahan menggunakan AMOS
16 dibandingkan nilai kritis yakni -1,96 sampai 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05. Hipotesis dinyatakan diterima jika nilai prob (P) < 0,05.Berikut disajikan Tabel 4.5 dari nilai-nilai regression weight. Tabel 4.5
51
Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate S.E. CSRD <--- EP .041 .015 CSRD <--- EC .013 .115 ROA <--- CSRD .329 .108 ROA <--- EP .066 .017 Sumber : Hasil Perhitungan AMOS
C.R. 2.654 .110 3.044 3.926
P Label .008 .912 .002 ***
Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui hasil dari pengujian hipotesis di atas yaitu : Hipotesis 1 menyatakan bahwa Environmental Performance mempunyai pengaruh terhadap Financial Performance diterima. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,000< 0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan Financial Performance berpengaruh Signifikan terhadap Environmental Performance. Hipotesis 2 menyatakan bahwa CSRD mempunyai pengaruh terhadap Financial Performance diterima. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,002< 0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan Financial Performance pengaruh signifikan terhadap CSRD. Hipotesis 3 menyatakan bahwa Environmental Cost tidak mempunyai pengaruh terhadap CSRD ditolak . Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,912< 0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan CSRD tidak berpengaruh Signifikan terhadap Environmental Cost. Hipotesis 4 menyatakan bahwa Environmental Performance mempunyai pengaruh terhadap CSRD diterima. hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,008< 0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan CSRD berpengaruh Signifikan terhadap Environmentl Performance. 4.4 Analisis Besar Pengaruh Simultan
52
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variable independen terhadap variable dependen dapat dilihat pada table standart regression weight dibawah ini. Tabel 4.5 Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model) CSR ROA
Estimate .067 .247
dari tabel diatas diperoleh keterangan besarnya pengaruh variabel Environmental Performance, Environmental Cost terhadap CSRD adalah 6.70 %. besarnya pengaruh CSRD terhadap Financial Performance adalah 24.7%. 4.5 Sobel Test Sobel test dilakukan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variable independen terhadap variable dependen secara tidak langsung melalalui variable intervening. Berikut adalah table ringkasan hasil uji sobel. Tabel 4.6 Hasil perhitungan uji sobel No
Variabel
Thit
1
EP
2,260
Ttab
Kriteria Signifikan
1,984 2
EC
0,110
Tidak Signifikan
Hasil perhitungan menunjukan untuk variable Environmental Performance diperoleh nilai thit = 2,260 >1,984 jadi dapat disimpulkan variabel Environmental
53
Performance berpengaruh secara tidak langsung terhadap Financial Performance melalui CSRD , untuk variable Environmental Cost diperoleh nilai thit = 0,110 <1,984 jadi dapat disimpulkan Environmental Cost secara tidak langsung tidak berpengaruh terhadap Financial Performance melalui CSRD.
4.6 Pembahasan 4.6.1 Pengaruh Environmental Perfomace terhadap Financial Performance Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh keterangan bahwa variabel Environmental
Perfomace
berpengaruh
positif
terhadap
Financial
Performance secara signifikan. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,000< 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh Environmental Performance terhadap Financial Performance. Hal ini berarti semakin tinggi Environmental
Performance
maka
akan
meningkatkan
Financial
Performance. Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
semakin
tinggi
nilai
Environmental Performance maka akan direspon positif oleh investor dan semakin banyak investor maka akan meningkatkan Financial Performance perusahaan. Selain itu konsumen atau masyarakat akan lebih tertarik untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan yang telah melakukan CSR (Fitiani, 2012). Sejalan dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa tingat kepercayaan masyarakat akan meningkat jika perusahaan melakukan Environmental Performance dengan baik, ditambah perusahaan mendapat peringkat yang tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Progam PROPER. Hal ini akan
54
berpengaruh terhadap laba dan pendapatan perusahaan yang diindikatorkan dari Financial Performance. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Fitiani (2012), Nurhudha, Suwarti (2014) dan Tunggal (2014) membuktikan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.
4.6.2 Pengaruh CSRD terhadap Financial Performance. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh keterangan bahwa variabel CSRD berpengaruh positif terhadap Financial Performance secara signifikan. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0,002< 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh CSRD terhadap Financial Performance. Hal ini berarti semakin tinggi CSR yang dilakukan perusahaan maka akan meningkatkan Financial Performance. Perusahaan yang menunjukkan kepeduliannya pada masyarakat akan memunculkan image dalam masyarakat bahwa perusahaan juga memupunyai kepedulian dalam mengelola produk yang dihasilkannya. Hal tersebut akan menimbulkan kepercayaan akan kualitas produk yang dihasilkan dan akhirnya masyarakat loyalitas untuk menggunakan produk tersebut. Kepercayaan masyarakat akan kualitas produk tersebut akan mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan yang diukur dengan meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan (Santoso, 2008 dalam Nurhudha, Suwarti, 2014). Corporate social responsibility mengakibatkan pasar akan memberikan apresiasi positif yang dapat berdampak kepada peningkatan kinerja dan
55
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba. Teori yang mendasari hubungan variabel tersebut yakni teori legitimasi Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Sudaryanto (2011), Rahmawati (2012), dan Tunggal (2014) menunjukkan bahwa pengaruh CSR disclosure terhadap kinerja keuangan dinyatakan signifikan.
4.6.3 Pengaruh Environmental Cost terhadap CSRD Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh keterangan bahwa variabel Environmental Cost tidak berpengaruh signifikan terhadap CSRD. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0, 912< 0,05 sehingga hipotesis ditolak, artinya terdapat pengaruh Environmental Cost
terhadap CSRD. Hal ini
berarti semakin tinggi Environmental Cost yang dilakukan perusahaan maka tidak akan mempengaruhi CSRD. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Environmental Cost dianggap tidak berpengaruh terhadap CSR disclosure hal ini disebabkan oleh adanya nilai minimum sebesar 0.000 pada tabel 4.3 yang berarti bahwa adanya perusahaan yang tidak melakukan cost environmental tetapi melaukan CSR. Hal ini dilakukan perusahaan dengan cara membebankan cost environmental ke masyarakat dengan itu perusahaan tidak terkena environmental cost tetapi dengan membebankan biaya ke masyarakat akan menimbulkan citra yang buruk terhadap masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi CSR yang telah dilakukan perusahaan dan akan terbuai sia sia kegiatan yang telah dilakukan peruashaan untuk masyarakat. Penelitian ini melandasi hubungan antar environmental cost terhadap corporate social responsibility disclosure
56
dengan teori legitimasi. Sejalan dengan penelitian Fitriani, (2013), Tunggal, (2014) yang menyatakan cost environmental berpengaruh terhadap CSR Disclosure.
4.6.4
Pengaruh Environmental Performance terhadap CSRD. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh keterangan bahwa variabel Environmental Performance berpengaruh signifikan terhadap CSRD. Hal ini dapat dilihat pada nilai Prob = 0, 008< 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh Environmental Performance terhadap CSRD. Hal ini berarti semakin tinggi Environmental Performance
yang dilakukan
perusahaan maka akan meningkatkan CSRD. Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure oleh Gray dkk (2001) didefinisikan sebagai suatu proses penyediaan informasi yang dirancang untuk mengemukakan masalah seputar social accountability, yang mana secara khas tindakan ini dapat dipertanggungjawabkan dalam media seperti laporan tahunan maupun bentuk iklan-iklan yang berorientasi sosial. Menurut Verrechia (1983, dalam Sudaryanto, 2011) dengan discretionary disclosure teorinya mengatakan pelaku lingkungan yang baik percaya bahwa dengan mengungkapkan performance mereka berarti menggambarkan good news bagi pelaku pasar. Oleh karena itu, perusahaan dengan environmental performance yang baik perlu mengungkapkan informasi kuantitas dan mutu lingkungan yang lebih dibandingkan perusahaan dengan environmental performance yang lebih buruk. Teori legitimasi memberikan pandangan pentingnya corporate social responsibility disclosure yang dilakukan oleh
57
perusahaan. Hal ini di karenakan dengan adanya pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, sehingga memuculkan image baik bagi perusahaan Rakhiemah (2009),
Rahmawati
(2012),
dan
Pujiasih
(2013)
penelitiannya
mengungkapkan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh terhadap corporate social responsibility.
4.6.5
Pengaruh Environmental Performance Terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening Berdasarkan hasil uji Sobel diperoleh keterangan bahwa variabel Environmental Performance berpengaruh signifikan terhadap Financial Performance melalui CSRD. Hal ini dapat dilihat pada nilai Thit = 2,260 >1,984 sehingga hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh Environmental Performance terhadap Financial Performance melalui CSRD. Hal ini berarti semakin tinggi Environmental Performance
yang dilakukan perusahaan
maka akan meningkatkan Financial Performance melalui dukungan dari Corporate Social Responbility. Corporate social responsibility (CSR) disclosure tidak dapat luput dari environmental performance. Hal ini dikarenakan, environmental performance merupakan hal yang turut diungkap dalam CSR disclosure. CSR disclosure menjadi intervening dari pengaruh environmental performance terhadap financial performance dipandang sangat penting. Hal ini disebabkan oleh environmental performance merupakan dukungan bagi CSR disclosure. Apabila environmental performance yang diungkapkan Badan Lingkungan
58
Hidup baik maka CSR disclosure dapat dipastikan baik. Sehingga hal ini mendukung hubungan dari environmental performance terhadap financial performance perusahaan. Teori yang mendasari hubungan variabel tersebut yakni teori legimitasi. Rahmawati (2012), dan Tunggal (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel kinerja lingkungan dan CSR disclosure secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja finansial.
4.6.6
Pengaruh Environmental Cost Terhadap Financial Performance dengan CSR Disclosure sebagai Variabel Intervening Berdasarkan hasil uji Sobel diperoleh keterangan bahwa variabel Environmental Cost tidak berpengaruh signifikan terhadap Financial Performance melalui CSRD. Hal ini dapat dilihat pada nilai Thit = 0,110 <1,984 sehingga hipotesis diterima, artinya tidak terdapat pengaruh Environmental cost terhadap Financial Performance melalui CSRD. Hal ini berarti semakin tinggi Environmental cost yang dikeluarkan perusahaan maka tidak akan merubah Financial Performance melalui dukungan dari Corporate Social Responbility. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Environmental Cost dianggap tidak berpengaruh terhadap Financial Perfomance melalui CSR disclosure hal ini disebabkan oleh environmental cost hanya merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan guna mendukung CSR disclosurenya. Karna semakin tinggi biaya yang dikelurkan perusahaan maka akan semakin membebani financial performance perushaan tsb dan Tinggi rendahnya environmental
59
cost tidak mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap perusahaan karena masyarakat dominan tidak terlalu memperdulikan tentang biaya - biaya yang di keluarkan perusahaan. Penggaruh environmental cost dan corporate social responsibility disclosure terhadap financial performance dalam penelitian ini dihubungkan dengan adanya teori legimitasi. Terdapat beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa tidak terdapat pengaruh dan signifikan antara corporate social responsibility terhadap financial performance, antara lain Fitriani (2013),
BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitain dan pembahasan diperoleh simpulan dan saran sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Terdapat
pengaruh
Environmental
Performance
terhadap
Financial
Performance pada perushaan manufaktur yang terdatar di BEI tahun 2013-2015. 2.
Terdapat siginfikan CSRD terhadap Financial Performance pada perushaan manufaktur yang terdatar di BEI tahun 2013-2015.
3.
Tidak terdapat pengaruh Environmental Cost terhadap CSRD pada perushaan manufaktur yang terdatar di BEI tahun 2013-2015.
4.
Terdapat pengaruh Environmental Performance terhadap CSRD pada perushaan manufaktur yang terdatar di BEI tahun 2013-2015.
5.2 Saran Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Masih Rendahnya CSR yang dilakukan perusahaan akan membuat lingkungan semakin buruk. Hal ini dapat di lihat dari nilai mean variabel CSR sebesar 0.20 dari 0.38 Diharapkan adanya sanksi yang tegas dari pemerintah agar perusahaan jera dan lebih memperhatikan keadaan lingkungan dan masyarakat sekitar yang baik secara langsung ataupun tidak terkena dampak negatif dari kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
60
61
2.
Masih rendahnya koefisien regresi
variabel
Environmental
Cost and
Environmental Performance sebesar 6,70% diharapkan peneliti selanjutnya meningkatkan koefisien regresi dengan cara menambah variabel lain seperti penelitian Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan yang dilakukan oleh (Dewi ,2012).
DAFTAR PUSTAKA
Al Sharairi, Jamal Adel.2005.The Impact of Environmental Costs on the Competitive Advantage of Pharmaceutical Companies in Jordan.Middle Eastern Finance and Economics, ISSN:1450-2889 Issue 15 Babalola, Yisau Abiodun.2012.The Impact of Coorporate Social Responsibilityon Firms Profitability in Nigeria.European Jurnal of Economics Finance and Adminiatrative Sciences. Fitriani, Anis.2013.Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Biaya Lingkungan tehadap Kinerja keuangan Pada BUMN.Surabaya:Universitas Negeri Surabaya. Ghozali, Imam. 2014. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi V. Semarang:Universitas Diponegoro Semarang. Hadi, Noor.2011.Interaksi Tanggungjawab Sosial, Kinerja Sosial, Kinerja Keuangan dan Luas Pengungkapan Sosial (Uji Motif di Balik Social Responsibility Perusahaan Go Public di Indonesia).Maksimum, Volume 1 No.2. Lako, Andreas.2011.Dekonstruksi CSR & reformasi Paradigma Bisnis & Akuntansi.Jakarta:Erlangga. McWilliams, Abagail and Donald Siegel.2001.Coorporate Social Responsibility : A Theory of The Firm Perspective.The Academy of Management Review Vol.26, No, 1. Nurhudha, Adhita Setya.2014.Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility, Intellectual Capital, Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Semarang:Universitas Stikubank Olaru Olga.2012.Asserting Intellectual Property Rights.The Facuty of Law, Administrative Sciences and Sosiology, Ovidius University of Constanta. Pujiasih.2013.Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan dengan Coorporate Social Responsibility sebagai Variabel Intervening.Semarang:Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Rahmawati, Ala dan Tarmizi Achmad.2012.Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Financial Coorporate Performance dengan Coorporate Social Responsibility Disclosure sebagai Variabel Intervening.Diponegoro Journal of Accounting. Volume 1(2).
62
63
Rakhiemah, Aldilla Noor dan Dian Agustia.2009.Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Coorporate Social Responsibility Disclosure dan Kinerja Finansial Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.blog.umy,ac,id/ervin/files/akmk29. Suratno, Bondan Ignatius.2006.Pengaruh EnvironmentPerformance terhadap Environtment Disclosure dan Economic Performance (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode (2001-2004).Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 10 Nomor 2 Mei 2007. Sudaryanto.2011.Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Finansial Perusahaan dengan Coorporate Social Responsibility (CSR) Disclosure sebagai Variabel Intervening.Semarang:Universitas Diponegoro. Suryani, Elda Tri.2012. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Coorporate Social Responsibility Disclosure terhadap Kinerja Finansial Perusahaan Manufaktur Perserta. Tunggal, Whino Sekar Prasetyaning.Pengaruh Environmental Performance, Environmental Cost dan CSR Disclosure terhadap Financial Performance.Semarang:Universitas Negeri Semarang. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007.
64
LAMPIRAN 1 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN
65 Daftar Perusahaan Manufaktur
KODE ADES
Nama Perusahaan (Akasha Wira International Tbk)
AKPI
(Argha Karya Prima Industry Tbk)
ALDO
(Alkindo Naratama Tbk)
AMFG ASGR ASII
(Asahimas Flat Glass Tbk) (PT Astra Graphia Tbk) (Astra International Tbk)
AUTO
(Astra Auto Part Tbk)
BTON
(Beton Jaya Manunggal Tbk)
BUDI
(Budi Acid Jaya Tbk)
CPIN
(Charoen Pokphand Indonesia Tbk)
DLTA
(Delta Djakarta Tbk)
GGRM
(Gudang Garam Tbk)
HMSP
(Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk)
ICBP
(Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
IGAR
(Champion Pasific Indonesia Tbk)
INAI
(Indal Aluminium Industry Tbk)
INDF
(Indofood Sukses Makmur Tbk)
INDS
(Indospring Tbk)
INTP
( Indocement Tunggal Prakasa Tbk )
JECC
(Jembo Cable Company Tbk)
JPFA
(Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
KAEF
(Kimia Farma Tbk)
KLBF
(Kalbe Farma Tbk)
LION
(Lion Metal Works Tbk)
MERK
(Merck Tbk)
MYOR
(Mayora Indah Tbk)
NIPS
(Nippres Tbk)
PYFA
SPMA
(Pyridam Farma Tbk) ( Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ) baru IPO 2013 tanggal 18 ( Semen Baturaja Persero Tbk ) baru IPO 2013 tanggal 28 Juni 2013 (Suparma Tbk)
TOTO
(Surya Toto Indonesia Tbk)
TRIS
(Trisula International Tbk) (Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)
SIDO SMBR
ULTJ
66
LAMPIRAN 2 HASIL TABULASI DATA
67 Environmental Cost bidang Manufaktur di Indonesia 2013-2015 Environmental Cost KODE ADES
(Akasha Wira International Tbk)
2013 0,000773
AKPI
(Argha Karya Prima Industry Tbk)
0,082045
0,054917
0,050106
ALDO
(Alkindo Naratama Tbk)
0,002969
0,002506
0,002874
AMFG
(Asahimas Flat Glass Tbk)
0,002955
0,002154
0,002930
ASGR
(PT Astra Graphia Tbk)
0,002083
0,001982
0,002004
ASII
(Astra International Tbk)
0,000218
0,000147
0,000479
AUTO
(Astra Auto Part Tbk)
0,001420
0,001895
0,007990
BTON
(Beton Jaya Manunggal Tbk)
0,004661
0,017105
0,034319
BUDI
(Budi Acid Jaya Tbk)
0,502551
1,134526
1,108104
CPIN
(Charoen Pokphand Indonesia Tbk)
0,000395
0,000573
0,000546
DLTA
(Delta Djakarta Tbk)
0,002628
0,002159
0,002673
GGRM
(Gudang Garam Tbk)
0,001825
0,002025
0,000003
HMSP
(Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk)
0,001849
0,003143
0,007623
ICBP
(Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
0,056336
0,058272
0,111580
IGAR
(Champion Pasific Indonesia Tbk)
0,002151
0,001777
0,001964
INAI
(Indal Aluminium Industry Tbk)
0,007968
0,002454
0,002306
INDF
(Indofood Sukses Makmur Tbk)
0,092622
0,084068
0,084563
INDS
(Indospring Tbk)
0,002195
0,004243
0,272887
INTP
( Indocement Tunggal Prakasa Tbk )
0,000227
0,000330
0,000464
JECC
(Jembo Cable Company Tbk)
0,003319
0,003138
0,030000
JPFA
(Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
1,593439
3,190661
9,791667
KAEF
(Kimia Farma Tbk)
0,039728
0,026596
0,023311
KLBF
(Kalbe Farma Tbk)
0,009135
0,013332
0,037907
LION
(Lion Metal Works Tbk)
0,001947
0,002736
0,002960
MERK
(Merck Tbk)
0,001385
0,001933
0,000201
MYOR
(Mayora Indah Tbk)
0,000987
0,002441
0,000800
NIPS
(Nippres Tbk)
0,011514
0,010152
0,019921
PYFA
(Pyridam Farma Tbk)
0,004035
0,008378
0,017455
( Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ) baru IPO 2013 tanggal 18 ( Semen Baturaja Persero Tbk ) baru IPO 2013 tanggal 28 Juni 2013
0,007087
0,011407
0,014956
0,021533
0,043159
0,030047
SIDO SMBR
Nama Perusahaan
2014 0,001867
2015 0,002193
68
SPMA
(Suparma Tbk)
0,050000
0,050000
0,050000
TOTO
(Surya Toto Indonesia Tbk)
0,005115
0,019908
0,023454
TRIS
(Trisula International Tbk)
0,043279
0,057498
0,066758
ULTJ
(Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)
0,006028
0,006924
0,005926
69 Environmental Performance bidang Manufaktur di Indonesia 2013-2015 Environmental Performance KODE
Nama Perusahaan
2013
2014
2015
ADES
(Akasha Wira International Tbk)
3
3
3
AKPI
(Argha Karya Prima Industry Tbk)
3
3
3
ALDO
(Alkindo Naratama Tbk)
3
3
3
AMFG
(Asahimas Flat Glass Tbk)
3
3
3
ASGR
(PT Astra Graphia Tbk)
3
3
3
ASII
(Astra International Tbk)
3
3
3
AUTO
(Astra Auto Part Tbk)
3
3
3
BTON
(Beton Jaya Manunggal Tbk)
3
3
3
BUDI
(Budi Acid Jaya Tbk)
3
3
3
CPIN
(Charoen Pokphand Indonesia Tbk)
3
3
3
DLTA
(Delta Djakarta Tbk)
3
3
3
GGRM
(Gudang Garam Tbk)
3
3
3
HMSP
(Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk)
3
3
3
ICBP
(Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
3
3
3
IGAR
(Champion Pasific Indonesia Tbk)
3
3
3
INAI
(Indal Aluminium Industry Tbk)
2
2
3
INDF
(Indofood Sukses Makmur Tbk)
3
4
3
INDS
(Indospring Tbk)
3
3
3
INTP
( Indocement Tunggal Prakasa Tbk )
3
3
3
JECC
(Jembo Cable Company Tbk)
3
3
3
JPFA
(Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
3
3
3
KAEF
(Kimia Farma Tbk)
3
3
3
KLBF
(Kalbe Farma Tbk)
3
3
3
LION
(Lion Metal Works Tbk)
3
3
3
MERK
(Merck Tbk)
3
3
3
MYOR
(Mayora Indah Tbk)
3
3
2
NIPS
(Nippres Tbk)
3
3
4
PYFA
(Pyridam Farma Tbk)
2
2
3
( Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ) baru IPO 2013 tanggal 18 ( Semen Baturaja Persero Tbk ) baru IPO 2013 tanggal 28 Juni 2013
3
3
3
3
3
3
SIDO SMBR
70
SPMA
(Suparma Tbk)
3
3
3
TOTO
(Surya Toto Indonesia Tbk)
3
3
2
TRIS
(Trisula International Tbk)
3
3
3
ULTJ
(Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)
3
3
3
71 Financial Performance bidang Manufaktur di Indonesia 2013-2015 Financial Performance KODE
Nama Perusahaan
2013
2014
2015
ADES
(Akasha Wira International Tbk)
0,13
0,06
0,05
AKPI
(Argha Karya Prima Industry Tbk)
0,02
0,02
0,01
ALDO
(Alkindo Naratama Tbk)
0,04
0,05
0,03
AMFG
(Asahimas Flat Glass Tbk)
0,12
0,14
0,10
ASGR
(PT Astra Graphia Tbk)
0,14
0,16
0,15
ASII
(Astra International Tbk)
0,10
0,09
0,06
AUTO
(Astra Auto Part Tbk)
0,08
0,07
0,02
BTON
(Beton Jaya Manunggal Tbk)
0,15
0,04
0,03
BUDI
(Budi Acid Jaya Tbk)
0,02
0,01
0,01
CPIN
(Charoen Pokphand Indonesia Tbk)
0,16
0,06
0,08
DLTA
(Delta Djakarta Tbk)
0,30
0,28
0,18
GGRM
(Gudang Garam Tbk)
0,09
0,09
0,10
HMSP
(Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk)
0,39
0,36
0,27
ICBP
(Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
0,11
0,11
0,11
IGAR
(Champion Pasific Indonesia Tbk)
0,06
0,09
0,08
INAI
(Indal Aluminium Industry Tbk)
0,01
0,03
0,02
INDF
(Indofood Sukses Makmur Tbk)
0,05
0,06
0,04
INDS
(Indospring Tbk)
0,00
0,06
0,07
INTP
( Indocement Tunggal Prakasa Tbk )
0,22
0,19
0,15
JECC
(Jembo Cable Company Tbk)
0,02
0,02
0,00
JPFA
(Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
0,04
0,02
0,03
KAEF
(Kimia Farma Tbk)
0,07
0,08
0,09
KLBF
(Kalbe Farma Tbk)
0,17
0,17
0,15
LION
(Lion Metal Works Tbk)
0,15
0,09
0,08
MERK
(Merck Tbk)
0,25
0,26
0,22
MYOR
(Mayora Indah Tbk)
0,10
0,04
0,11
NIPS
(Nippres Tbk)
0,10
0,09
0,05
PYFA
(Pyridam Farma Tbk)
0,04
0,02
0,03
SIDO
( Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ) baru IPO 2013 tanggal 18
0,14
0,15
0,16
SMBR
( Semen Baturaja Persero Tbk ) baru IPO
0,12
0,11
0,11
72 2013 tanggal 28 Juni 2013 SPMA
(Suparma Tbk)
0,01
0,02
0,01
TOTO
(Surya Toto Indonesia Tbk)
0,14
0,14
0,12
TRIS
(Trisula International Tbk)
0,37
0,41
0,43
ULTJ
(Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk)
0,12
0,12
0,12
73
LAMPIRAN 3 HASIL OLAH DATA
74 Model
Uji normalitas data Assessment of normality (Group number 1) Variable EC EP CSR ROA Multivariate
Min .000 2.000 .108 .001
max .593 4.000 .380 .409
skew 8.153 -.474 .804 1.473
c.r. 33.614 -1.955 3.315 6.073
kurtosis 72.973 1.150 -.363 2.332 71.878
c.r. 150.437 2.371 -.749 4.809 52.390
Mahalanobis Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1) Observation number 21 69 75 13 33 11
Mahalanobis d-squared 88.251 14.962 14.909 12.907 10.790 10.029
p1 .000 .005 .005 .012 .029 .040
p2 .000 .086 .014 .033 .176 .224
75 Observation number 101 95 94 59 87 57 53 45 7 83 89 100 90 9 46 51 16 48 14 77 55 26 60 62 35 80 37 52 50 88 22 31 17 85 19 2 70 54 47 36 99 64 18 30
Mahalanobis d-squared 9.485 9.452 7.256 6.939 6.542 6.357 5.800 5.756 5.682 5.565 5.548 5.335 5.068 4.987 4.853 4.741 4.590 4.584 4.496 4.452 4.428 4.414 4.383 4.299 4.295 4.273 4.178 4.173 4.161 4.088 3.961 3.758 3.617 3.358 3.277 3.182 2.913 2.880 2.626 2.516 2.488 2.434 2.378 2.342
p1 .050 .051 .123 .139 .162 .174 .215 .218 .224 .234 .236 .255 .280 .289 .303 .315 .332 .333 .343 .348 .351 .353 .357 .367 .368 .370 .382 .383 .385 .394 .411 .440 .460 .500 .513 .528 .572 .578 .622 .642 .647 .657 .667 .673
p2 .250 .147 .893 .916 .954 .955 .992 .986 .981 .979 .965 .977 .989 .988 .990 .990 .993 .988 .987 .983 .975 .963 .950 .951 .926 .902 .909 .872 .832 .830 .864 .930 .954 .989 .990 .993 .999 .999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
76 Observation number 66 32 43 65 98 58 76 20 73 84 96 25 8 42 93 71 91 67 41 79 3 28 56 61 68 74 34 12 10 24 86 81 15 4 44 92 40 102 6 49 97 38 5 39
Mahalanobis d-squared 2.291 2.152 1.991 1.857 1.853 1.743 1.704 1.702 1.667 1.667 1.653 1.631 1.599 1.472 1.420 1.349 1.335 1.329 1.312 1.168 1.090 1.082 1.071 1.058 1.012 .987 .870 .856 .821 .814 .805 .802 .772 .684 .670 .661 .650 .630 .630 .624 .600 .534 .497 .483
p1 .682 .708 .737 .762 .763 .783 .790 .790 .797 .797 .799 .803 .809 .832 .841 .853 .855 .856 .859 .883 .896 .897 .899 .901 .908 .912 .929 .931 .936 .937 .938 .938 .942 .953 .955 .956 .957 .960 .960 .960 .963 .970 .974 .975
p2 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 .999
77 Observation number 78 82 29 23 63 1
Mahalanobis d-squared .443 .441 .440 .379 .309 .287
p1 .979 .979 .979 .984 .989 .991
p2 .998 .994 .979 .977 .975 .928
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
CSR CSR ROA ROA
<--<--<--<---
EP EC CSR EP
Estimate S.E. .041 .015 .013 .115 .329 .108 .066 .017
C.R. 2.654 .110 3.044 3.926
P Label .008 .912 .002 ***
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
CSR CSR ROA ROA
<--<--<--<---
EP EC CSR EP
Estimate .261 .011 .272 .351
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
CSR ROA
Estimate .067 .247
Total Effects (Group number 1 - Default model)
CSR ROA
EC .013 .004
EP .041 .079
CSR .000 .329
78 Direct Effects (Group number 1 - Default model)
CSR ROA
EC .013 .000
EP .041 .066
CSR .000 .329
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
CSR ROA
EC .000 .004
EP .000 .013
CSR .000 .000
Correlations: (Group number 1 - Default model)
EP <--> EC
Estimate -.203
79