JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume V, Nomor 1, April 2016
Pengaruh Dukungan Organisasi terhadap Prestasi Kerja Pegawai dengan Pemberdayaan sebagai Variabel Intervening Alfrid Haryadi Program Magister Sains Manajemen, Universitas Palangka Raya
Roby Sambung Ferdinand Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya
ABSTRACTS, an organizational support on employee work performance is very important in every organization either for government or private. Work performance nor organizational support with empowerment is a step towards the achievement of organizational goal. The research is aimed to know the effect of organizational support on employee work performance using empowerment as intervening varible. This study uses qualitative method as the research methodology and using questionnaire in data collection, and use Likert scale as scoring method. The respondents of this study are 190 civil workers in Department of Health Kabupaten Murung Raya as the object of this study. This study is purposed to measure the effect of certain variable to another variable. While in data processing, data is analyzed using Structure Equation Model (SEM) with Partial Least Square (PLS). As the result from testing four hypotheses using PLS, it shows that the four hypotheses are accepted. Organizational support is significantly take effect to empowerment. Organizational support is significantly give impact towards employee work performance. Empowerment is significantly take effect to employee work performance. Organizational support is significantly impact employee work performance using empowerment Keywords : Organizational support, Empowerment, Work Performance
PENDAHULUAN Sesungguhnya sistem perekonomian suatu bangsa berkisar pada perbedaan antara dua pendekatan. Pertama, pendekatan kapitalis yang memandang modal finansial sebagai faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan disahkannya Undang-Undang ASN (Apartur Sipil Negara) oleh DPR dan juga telah ditandatangani oleh Presiden SBY pada tanggal 15 Januari 2014 yang berisikan hal-hal mengenai manajemen pegawai negeri sipil (PNS) seperti halnya adalah penyusunan dan penetapan kebutuhan pengadaan pegawai, pangkat dan jabatan, pola karier promosi PNS, mutasi, penilaian kinerja PNS, penggajian serta tunjangan, penghargaan, disiplin pegawai negeri dan pemberhentian, Usia Pensiun PNS dalam ASN serta juga mengenai tabungan hari tua dan perlindungan. Menurut peraturan Menteri Kesehatan Nomor 57 tahun 2012, aparatur negara merupakan salah satu pilar dalam mewujudkan Good Governance bersama dengan dua pilar lainnya, yaitu dunia usaha (corporate governance) dan masyarakat (civil society). Demikian halnya pada Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah, untuk mencapai good governance dibutuhkan sosok SDM aparatur (PNS) yang profesional, yang mempunyai sikap dan perilaku yang penuh kesetiaan, ketaatan, disiplin, bermoral, bermental baik, akuntabel dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap tanggung jawab sebagai pelayan publik yang Hariyadi, Sambung, dan Ferdinand / Jurnal Sains Manajemen (V/1) 2016 / 1 - 9
|1
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume V, Nomor 1, April 2016
baik. Manajemen SDM aparatur dapat diwujudkan melalui pembinaan dan pengembangan karier yang dilaksanakan dan dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. Pembinaan dan pengembangan karier SDM aparatur dapat tercapai dengan adanya pola karier yang adil dan transparan. Dalam meningkatkan kontribusi para pegawai kepada organisasi, maka organisasi perlu menerapkan program pemberdayaan. Beberapa pakar manajemen, sepakat menyatakan bahwa pemberdayaan akan mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi organisasi (Anderson dan Adams, 1997). Pemberdayaan SDM aparatur mempunyai peran yang sangat penting mengingat tugas-tugas pemerintah yang makin kompleks dimasa mendatang. Tentu saja SDM yang tidak memiliki keterampilan, pengetahuan, berkinerja lemah dan tidak profesional akan menjadi beban bagi pemerintah. Dukungan organisasi (perceived organization support), salah satu faktor yang mempengaruhi karyawan untuk berbuat atau berkinerja lebih baik. Oleh karena itu, apapun kebijakan lembaga jika dipersepsikan dosen cukup atau baik untuk mendukung dan menunjang dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab maka akan menghasilkan motivasi kerja yang tinggi, sebaliknya jika dipersepsikan tidak mendukung atau menunjang maka akan menghasilkan motivasi kerja yang rendah. Berdasarkan uraian didalam latar bekalang masalah dan identifikasi masalah, maka pertanyaan penelitian ini yaitu (1) Apakah dukungan organisasi berpengaruh terhadap pemberdayaan pegawai? (2) Apakah dukugan organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai? (3) Apakah pemberdayaan pegawai berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai ? (4) Apakah dukungan organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja melalui pemberdayaan pegawai? Kajian Empiris Randall et al. (1999), menyatakan bahwa organisasi yang mendukung adalah organisasi yang merasa bangga terhadap pekerjaan mereka, memberi kompensasi dengan adil dan mengikuti kebutuhan pekerjanya. Persepsi terhadap dukungan organisasi menekankan pada hubungan pertukaran sosial antara karyawan dan organisasi. Dikonsepkan sebagai persepsi umum karyawan mengenai sejauh mana organisasi menghargai kontribusi mereka dan perduli pada kehidupan mereka atau dengan kata lain seberapa besar komitmen organisasi pada karyawan. Rhoades dan Einsenberger (2002) mengemukakan bahwa secara psikologis dukungan organisasi yang dipersepsikan pada level tinggi memunculkan tiga hal pada karyawan yaitu: a) Berdasar pada hukum timbal-balik, menciptakan perasaan berkewajiban untuk perduli pada keselamatan organisasi dan membantu organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya. b) Kepedulian pengakuan dan rasa hormat organisasi terhadap mereka akan memenuhi kebutuhan sosio-emosional karyawan, sehingga mereka bangga menjadi anggota organisasi dan memasukkan status peran mereka di organisasi sebagai identitas sosial mereka. c) Memperkuat keyakinan karyawan bahwa organisasi mengakui dan menghargai kinerja karyawan semakin besar penghargaan yang diberikan organisasi. Penelitian Kumari, dan Darolia (2010) ini mengeksplorasi tentang sejauhmana dukungan organisasi yang dirasakan, motivasi pekerjaan, dan komitmen organisasi memprediksi perbedaan individu dalam kinerja pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis hubungan positif antara Dukungan organisasi yang di rasakan (POS), motivasi kerja (WM), dan Komitmen organisasi (OC), dalam memprediksi prestasi kerja. 231 laki-laki pekerja terampil (berusia antara 28-45 thn.) dari unit yang berbeda dari Perusahaan Pupuk National Ltd di India, yang menjadi responden dalam studi ini. Angket digunakan dalam mendapatkan data tentang dukungan organinsasi yang dirasakan (Perceived Organizational Support), motivasi, dan komitmen Kerja. Kinerja pekerjaan responden dinilai oleh atasan langsung dengan menggunakan kinerja Rating Scale. Temuan ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa dukungan organisasi yang dirasakan (POS), komitmen organisasi (OC), dan motivasi kerja (WM) berpengaruh signifikan dalam menentukan prestasi kerja pegawai. Di antara tiga variabel prediktor, dukunngan Hariyadi, Sambung, dan Ferdinand / Jurnal Sains Manajemen (V/1) 2016 / 1 - 9
|2
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume V, Nomor 1, April 2016
organisasi yang dirasakan (POS) menunjukkan pengaruh yang paling tinggi terhadap kinerja diikuti oleh motivasi kerja (WM), dan komitmen afektif. Ran-Tao Miao, 2011. Dengan judul “Persepsi Dukungan Organisatoris, Kepuasan kerja, Tugas Capaian dan Perilaku Kewarganegaraan Organisatoris di Negeri China”. Penelitian ini menguji hubungan kepuasan kerja dan persepsi dukungan organisatoris dengan perilaku kewarganegaraan organisasi dan capaian tugas organisatoris di Negeri China dari dua perusahaan besar milik pemerintah (SOE). Persepsi dukungan organisasi diukur dengan perhatian terhadap kesehatan, rasa terikat organisasi kepada pekerja, dan kebebasan untuk melakukan tindakan sebagai cara lain. Sedangkan perilaku kewarganegaraan organisatoris terdiri dari membantu, kebaikan kewarganegaraan, ketelitian, dan kehormatan. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi dan analisis regresi menunjukkan bahwa korelasi positif pada dukungan organisasi yang dirasakan dan kepuasan kerja dengan kinerja tugas, dan juga menunjukkan hubungan positif pada dukungan organisasi yang dirasakan dan kepuasan kerja dengan OCB dan masing-masing dimensinya. Dysvik, Anders, et.al., (2008). Dengan judul “Hubungan antara persepsi kesempatam pelatihan, motivasi kerja dan hasil yang dicapai pekerja”. Sampel penelitian sebanyak 343 orang pengikut latihan di pelayanan organisasi Norwegia yang menunjukan bahwa ada hubungan antara persepsi peluang pelatihan, dan motivasi kerja dan capaian tugas dan perilaku kewarganegaraan. Apakah secara penuh motivasi kerja memediator hubungan antara persepsi peluang pelatihan dan niat perputaran. Motivasi intrinsik adalah melembutkan hubungan antara persepsi peluang pelatihan dan perilaku kewarga negaraan organisatoris. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2008 oleh Azeem and Sayed menyelidiki pengaruh pemberdayaan karyawan pada kepuasan pekerjaan pada Assiut University. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi dimensi pemberdayaan karyawan, tingkat kepuasan kerja dan hubungan antara dimensi pemberdayaan karyawan dan kepuasan kerja Assiut University. Ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pemberdayaan karyawan dan kepuasan kerja pada fakultas Kedokteran, Vet. Kedokteran, pelayanan sosial, Pendidikan Khusus, Pendidikan Jasmani,Seni, Pendidikan, Hukum, Komputer dan Informasi. Penelitian Hartiwi (2012) tentang Pengaruh persepsi dukungan organisasi (perceived organization support) terhadap kinerja dosen melalui motivasi kerja studi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi-STIE palangka raya, menemukan bahwa Persepsi dukungan organisasi terhadap motivasi kerja dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Palangka Raya, berpengaruh langsung signifikan terhadap kinerja dosen. Penelitian Irene Hau-Siu Chow, et.al., (2006) yang berjudul “ Pengaruh Dukungan Organisasi, Pemberdayaan dan pengalaman terhadap kinerja staf layanan catering”. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 167 responden dari pelanggan restoran yang sama. Penelitian ini berfokus pada aspek ada yang dipilih dari pengembangan sumber daya manusia , yaitu , akses ke pengalaman perkembangan , dukungan organisasi , dan pemberdayaan , dan dampaknya terhadap orientasi pelanggan dan kinerja hasil . Hasil penelitian menunjukkan efek diferensial antara tiga prediktor dan ukuran hasil . baik pemberdayaan dan dukungan organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap orientasi pelanggan . pemberdayaan secara signifikan meningkatkan kinerja dan rasa organisasi dukungan kenaikan karyawan kebanggaan . Pengalaman perkembangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja saja. implikasi manajerial yang dibahas dan saran yang dibuat untuk arah penelitian masa depan . Kerangka Konseptual Kerangka konseptual dalam penelitian ini menggambarkan hubungan antara dukungan organisasi, pemberdayaan, dan prestasi kerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya. Hubungan antar variabel ini dapat digambarkan dalam bagan alur pikir, yang akan menjelaskan secara teoritis hubungan antara variabel yang akan diteliti. Adapun kerangka konseptual dapat dilihat pada Gambar berikut : Hariyadi, Sambung, dan Ferdinand / Jurnal Sains Manajemen (V/1) 2016 / 1 - 9
|3
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume V, Nomor 1, April 2016
Keterangan : X :Dukungan Organisasi Y1: Pemberdayaan Y2: Prestasi Kerja
Y1
X
Y2
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kalimantan Tengah, Kabupaten Murung Raya dengan objek penelitian adalah Dinas kesehatan Kabupaten Murung Raya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berjumlah 361 orang dengan unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai berstatus PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya. Untuk memperoleh sampel dalam penelitian ini menggunakan metode untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 189,7 dan dibulatkan menjadi 190 PNS. Maka sampel dalam penelitian ini sebesar 190 PNS di Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode Simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel acak sederhana. Variabel Penelitian Variabel pada penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu : Dukungan organisasi (x) adalah mengacu pada persepsi pegawai mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka, yang dibentuk dari beberapa indikator : (1) fairness (keadilan) (2) supervisior support (dukungan atasan) (3) organizational reward (Sistem reward) (4) jib condition (kondisi tempat kerja). Variabel Pemberdayaan Pegawai (empowerment) (Y1) pemberdayaan merupakan suatu proses atau tujuan untuk memperbaiki kualitas tenaga aparatur menjadi yang lebih baik untuk menjamin kinerja yang dihasilkan sehingga dapat memperoleh aparatur yang memiliki kemampuan untuk kepentingan suatu organisasi. Yang indikatornya : (1) desire (keinginan) (2) trust (kepercayaan) (3) confident (kepercayaan diri) (4) credibility (5) accountability (wewenang) (6) communication (komunikasi). Variabel prestasi Kerja Pegawai (Y2) Penilaian prestasi kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS, yang indikatornya : (1) orientasi pelayanan (2) integritas (3) komitmen (4) disiplin (5) kerja sama (6) kepemimpinan. Teknik Analisis dan Alat Analisis Analisis deskripsi digunakan untuk mengetahui karakteristik responden termasuk nilai frekuensinya dalam bentuk jumlah dan persentase serta menghitung nilai skor ratarata jawaban responden untuk masing-masing indikator maupun variabel. Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan data berdasarkan kecenderungan dari tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan yang berkaitan dengan indikator dan variabel penelitian. Untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang layak (fit), penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan variance based atau component based dengan Partial Least Square (PLS). Bilamana model struktural yang akan dianalisis memenuhi model rekursif dan variabel laten memiliki indikator yang bersifat formatif, refleksif, atau campuran, maka pendekatan yang paling tepat digunakan adalah PLS.
Hariyadi, Sambung, dan Ferdinand / Jurnal Sains Manajemen (V/1) 2016 / 1 - 9
|4
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume V, Nomor 1, April 2016
HASIL PENELITIAN Perhitungan convergent validity bertujuan untuk mengetahui item-item instrumen yang dapat digunakan sebagai indikator dari seluruh variabel laten. Hasil uji convergen validity diukur berdasarkan besarnya nilai loading faktor (outer loading) dari indikator construct. Hasil pengujian convergent validity yang memiliki nilai outer loading dibawah 0,5 maka didrop dari model, hasil analisis akhir dari outer loading disajikan pada Tabel di bawah ini Tabel 1.1 Pengujian validitas Variabel Indikator X1.2 Dukungan Organisasi X1.3 X1.4 Y1.1 Y1.2 Pemberdayaan Y1.5 Y1.6 Y2.3 Prestasi Kerja Y2.5
Outer Loading 0.727 0.883 0.560 0.642 0.802 0.816 0.667 0.724 0.886
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
AVE 0.540
0.542
0.655
Discriminant validity, pengukuran indikator refleksif berdasarkan cross loading dengan variabel latennya. Metode lain dengan membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk, dengan korelasi antar konstruk lainnya dalam model. Sehubungan dengan itu, direkomendasikan nilai pengukuran harus lebih besar dari pada 0.50. Pengujian composite reliability bertujuan untuk menguji validitas instrumen dalam suatu model penelitian. Hasil pengujian composite reliability disajikan pada Tabel berikut ini Tabel 1.2. pengujian composite reliability Variabel Composite Reliability Dukungan organisasi 0,773 Pemberdayaan 0,824 Prestasi kerja 0,790
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan tabel diatas tersebut dapat diuraikan bahwa hasil pengujian composite reliability menunjukkan nilai yang memuaskan, yaitu semua variabel laten telah reliabel karena seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite reliability ≥ 0,7. Hal itu berarti bahwa, kuisioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis dengan Partial Least Square menunjukkan bahwa empat hipotesis dinyatakan signifikan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t (t-test) pada tiap-tiap jalur pengaruh antara variabel endogen dengan variabel eksogen. Hasil pengujian hipotesis tersebut ditunjukkan pada Tabel dibawah ini. Koefisien Standard TPengaruh langsung P-Value Keterangan Jalur deviation Statistic Dukungan -> 0,458 0,066 6,983 0,000 Diterima Pemberdayaan Diterima Dukungan -> Prestasi 0,161 0,074 2,195 0,034 Pemberdayaan Prestasi
->
0,585
0,062
9,790
0,000
Diterima
Hariyadi, Sambung, dan Ferdinand / Jurnal Sains Manajemen (V/1) 2016 / 1 - 9
|5
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
Pengaruh tidak langsung Dukungan -> prestasi kerja -> Melalui pemberdayaan
ISSN : 2302-1411 Volume V, Nomor 1, April 2016
axb
z-test
P-Value
Keterangan
0.268
5.590
0,000
Diterima
Pengujian hipotesis dengan pendekatan PLS menghasilkan koefisien jalur pengaruh dukungan organisasi terhadap pemberdayaan dengan nilai koefesien jalur 0,458 dan tstatistik 6.983 dengan tingkat signikansi (P-value) sebesar 0,000. Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel 1,96 dan p-value lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa dukungan organisasi berpengaruh signifikan terhadap pemberdayaan diterima. Mengingat koefisien bertanda positif dan signifikan dibawah 0,005 dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah dan sangat kuat. Artinya, semakin meningkat dukungan organisasi terhadap pegawai maka pegawai semakin diberdayakan. Pengujian hipotesis dengan pendekatan PLS menghasilkan koefisien jalur pengaruh dukungan organisasi terhadap prestasi kerja dengan nilai koefesien jalur 0.161 dan t-statistik 2,195. Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel 1,96 dan nilai p-value sebesar 0,034, maka hipotesis yang mengatakan bahwa dukungan organisasi terhadap prestasi kerja diterima. Mengingat koefisien bertanda positif dan signifikan dibawah 0,05, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah dan kuat. Artinya, semakin besar dukungan organisasi terhadap pegawai maka prestasi kerja pegawai semakin meningkatkan. Pengujian hipotesis dengan pendekatan PLS menghasilkan koefisien jalur pengaruh langsung pemberdayaan berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai dengan nilai koefesien jalur 0,585 dan t-statistik 9.379. Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel 1,96 dan nilai p-value sebesar 0,000 dibawah 0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa pemberdayaan berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai diterima. Mengingat koefisien bertanda positif dan signifikan, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah searah dan sangat kuat. Artinya, semakin diberdayakan pegawai maka semakin meningkatkan prestasi kerja pegawai. Pengujian hipotesis dengan pendekatan PLS menghasilkan koefisien jalur pengaruh tidak langsung dukungan organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai melalui pemberdayaan dengan nilai pengaruh tidak langsung sebesar 0,268 dan z-test 5,590, dengan nilai p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa dukungan organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja pegawai melalui pemberdayaan diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel pemberdayaan merupakan variabel mediasi atau intervening. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, maka diuraikan pembahasan dan penalaran mengenai masing-masing variabel berdasarkan hubungan kausal masing-masing variabel laten. Pembahasan dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai kajian teori dan penelitian empiris sebelumnya. Bagian ini menjelaskan hasil outer loading dan rata-rata jawaban responden. Hal ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan setiap indikator yang memberikan kontribusi signifikan sebagai pembentuk variabel. Nilai rata-rata mencerminkan persepsi pegawai terhadap indikator penelitian, sedangkan outer loading menggambarkan kontribusi indikator dalam membentuk variabel. Persepsi responden terhadap indikator-indikator variabel penelitian ditinjau dari nilai outer loading, dan nilai mean dapat dilihat pada Tabel berikut. Hasil analisis menunjukkan bahwa indikator supervisor support (dukungan atasan) merupakan skor faktor tertinggi dalam merepleksikan dukungan organisasi pegawai di Hariyadi, Sambung, dan Ferdinand / Jurnal Sains Manajemen (V/1) 2016 / 1 - 9
|6
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume V, Nomor 1, April 2016
Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya dengan nilai outer loading 0,883. Ini menunjukkan bahwa secara statistik persepsi dukungan organisasi pegawai lebih ditunjukkan pada sejauh mana pimpinan atau supervisor untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada pegawai. Namun dari rata-rata jawaban responden dinyatakan bahwan persepsi terhadap dukungan dari atasan masih rendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Ini berarti bahwa secara statistik indikator yang paling besar dalam merepleksikan dukungan organisasi adalah indikator dukungan atasan atau supervisor, namun masih perlu diperhatikan dan ditingkatkan lagi. Hasil analisis menunjukkan bahwa indikator accountability (wewenang), merupakan skor faktor tertinggi dalam merepleksikan pemberdayaan pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya dengan nilai outer loading sebesar 0,816. Ini menunjukkan bahwa secara statistik pemberdayaan pegawai lebih ditunjukkan pada accountability (wewenang). Namun hasil persepsi responden terhadap indikator accountability (wewenang) bukan merupakan indikator yang paling tinggi nilai rata-rata jawaban responden yaitu dengan rata-rata jawaban yaitu 4,06. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan terhadap pegawai ditunjukkan dengan memberikan wewenang atau meningkatkan accountability pegawai untuk melaksanakan pekerjaannya. Namun masih perlu diperhatikan atau ditingkatkan lagi, karena pegawai mempersepsikan indikator wewenang (accountability) bukan indikator yang paling tinggi dalam menggambarkan atau merepleksikan pemberdayaan pegawai. Hasil analisis menunjukkan bahwa indikator kerjasama, merupakan skor faktor tertinggi dalam merepleksikan prestasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya dengan skor atau nilai outer loading 0,886. Ini menunjukkan bahwa secara statistik prestasi kerja pegawai lebih ditunjukkan pada kerjasama yang baik antara sesama rekan kerja atau dengan atasan. Namun hasil dari persepsi responden tentang indikator yang paling tinggi terhadap prestasi kerja adalah komitmen pegawai dengan rata-rata jawaban responden sebesar 4,02. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara statistik prestasi pegawai digambarkan dengan kerjasama yang baik antara rekan kerja maupun dengan atasan, baik pada bidang kerja yang sama dan bidang kerja yang berbeda. Namun masih perlu diperhatikan atau ditingkatkan lagi, karena pegawai mempersepsikan indikator kerjasama bukan indikator yang paling tinggi dalam menggambarkan atau merepleksikan prestasi kerja pegawai.
IMPLIKASI PENELITIAN Hasil penelitian ini telah memberikan temuan-temuan sesuai dengan konstruk-konstruk yang digunakan. Atas dasar tersebut dapat dikemukakan beberapa implikasi teoritis sebagai berikut. Secara teoritis penelitian ini telah mampu memprediksi bahwa untuk mencapai prestasi kerja pegawai yang tinggi maka dukungan organisasi dengan cara memberdayakan pegawai secara maksimal. Sehingga pegawai yang mendapatkan dukungan yang baik dari organisasi mampu meningkatkan prestasi kerja pegawai melalui pemberdayaan pegawai. Penelitian ini menekankan pada pentingnya pemberdayaan sebagai perantara atau mediasi antara dukungan organisasi dan prestasi kerja pegawai. Hasil penelitian telah mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Einsenberger et al., (1986), Randall et al., (1999), Rhoades dan Einsenberger (2002), Azeem and Sayed (2008), Dysvik, Anders, et.al., (2008), Kumari, dan Darolia (2010), Ran-Tao Miao (2011) dan Hartiwi (2012). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan organisasi yang tinggi dengan pemberdayaan pegawai yang terencana dengan baik dan adil, sehingga pegawai mampu meningkatkan prestasi kerja di dalam organisasi.
KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini telah berupaya untuk menyajikan model yang terintegrasi dan komprehensif tentang dukungan organisasi terhadap prestasi kerja pegawai melalui pemberdayaan. Namun disadari masih terdapat keterbatasan yang muncul dalam penelitian ini sehingga Hariyadi, Sambung, dan Ferdinand / Jurnal Sains Manajemen (V/1) 2016 / 1 - 9
|7
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume V, Nomor 1, April 2016
membuat hasil penelitian ini kurang sempurna. Keterbatasan penelitian ini dapat dilihat dari nilai prediktif model yang hanya 56,9% atau 43,1 % persen dijelaskan oleh faktor dan variabel lain diluar model dalam penelitian ini. Sehingga perlu melakukan penelitian pada variabel atau faktor lain diluar dukungan organisasi dan pemberdayaan. Sampel yang menjadi penelitian ini tidak membedakan pegawai medis maupun non medis, sehingga ada perbedaan persepsi tentang dukungan organisasi dan pemberdayaan.
KESIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan pengujian hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Dukungan organisasi yang ditunjukkan dengan dukungan dari atasan atau supervisor support, mampu berpengaruh terhadap pemberdayaan pegawai pada Dinas Kesahatan di Kabupaten Murung Raya. Semakin meningkat dukungan organisasi terhadap pegawai maka pegawai semakin meningkat pemberdayaan yang ditunjukkan oleh organisasi. Dukungan organisasi yang ditunjukkan dengan dukungan dari atasan atau supervisor support berpengaruh mampu meningkatkan prestasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan Murung Raya. Semakin besar dukungan organisasi terhadap pegawai maka pegawai semakin menunjukkan prestasi kerja pegawai yang tinggi. Pemberdayaan pegawai yang ditunjukkan dengan pemberian wewenang (accountability) yang tepat mampu meningkatkan prestasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan kabupaten Murung Raya. Semakin diberdayakan pegawai maka semakin meningkatkan prestasi kerja pegawai. Dukungan organisasi berpengaruh dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya, melalui pemberdayaan pegawai. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tersebut diatas maka dapat disampaikan beberapa saran kepada pihak SKPD/ Pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya, perlu memperhatikan dan meningkatkan pentingnya dukungan organisasi seperti dukungan atasan atau memberi supervisi yang baik, memberikan dukungan dalam bentuk sistem reward yang baik serta adil. Kepada pihak SKPD/ Pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya, lebih memperhatikan pengembangn pegawai dengan pemberdayaan tepat dan adil, seperti adanya keinginan dari organisasi untuk memberdayakan pegawainya, memberikan kepercayaan, memberikan wewenang, serta menciptakan komunikasi dua arah antara pegawa dan atasan. Kepada pihak SKPD/ Pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya, meningkatkan prestasi kerja pegawai dengan cara memperhatikan dan mendorong agar pegawai memiliki komitmen yang tinggi serta mampu bekerja sama dengan baik antara rekan sekerja pada bidang yang sama maupun pada bidang kerja yang berbeda, serta kerjasama antara pegawai dan atasan. Untuk penelitian selanjutnya perlu pengembangan penelitian dengan menambah variabel lain seperti keadilan, lingkungan kerja dan lainnya yang diharapkan mampu mengembangkan konseptual dan permodelan yang lebih luas tentang dampaknya terhadap prestasi kerja pegawai. Untuk penelitian selanjutnya, dapat membedakan sampel antara pegawai medis dan non medis.
Hariyadi, Sambung, dan Ferdinand / Jurnal Sains Manajemen (V/1) 2016 / 1 - 9
|8
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume V, Nomor 1, April 2016
DAFTAR RUJUKAN Aguinis, H. 2007. Performance Management.PearsonEducation.Inc.New Jersey. Allen, D.G., L.MShore dan R.W. Griffeth. 2003. The Role Of Perceived Organizational Support and Supportive Human Resource Practices in the Turnover Process,. Journal Of Management. Barry,M. S.2006. Research In Organizational Behavior An Annual Series Of AnalyticalEssays And Critical Reviews. Elsevier. Celik, C. 2004. Relationship Of Organizational Commitment And JobSatisfaction: A Field Study Of Tax Office Employees.Mersin University.Turkey. Eisenberger, R., Huntington, R., Hutchison, S & Sowa, D. 1986.Perceived organizational support.Journal of Applied Psychology, 71(3), 500-507 Ferdinand, A.T. 2013. MetodePenelitianManajemen.BP Undip. Semarang. Ghozali, Imam. 2008. Model persamaanstruktural, KonsepdanAplikasidengan AMOS 16.0, Badanpenerbit-UNDIP Ghozali, Imam. 2011. Struktural Equation Modelling, Metode alternatif dengan Partial Least Square PLS. Edisi 3 ,Badanpenerbit-UNDIP Hair, J.A., Rolph E. Anderson, Ronald L. Tathtam, William C Black.2008Multivariate Data Analysis with Readings,Engelewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc Kumari, C. R. Darolia., Parveen, dan Darolia, Shashi. 2010 Perceived Organizational Support, Work Motivation, and Organizational Commitment as determinants of Job Performance,Journal of the Indian Academy of Applied Psychology January 2010, Vol.36, No.1, 69-78 Moorhead dan Griffin. 2013. Perilaku Organisasi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Edisi 9 penerbit Salemba Empat. Mullins, L.J. 2010.Management& OrganisationalBehaviour. Prentice Hall. Peraturan menteri kesehatan Nomor 57 tahun 2012,Tentang Pola karier pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian kesehatan. Lampiran Randall, M.L., Cropanzano, R., Borman, C.A., & Birjulin, A. 1999. Organizational politics and organizational support as predictors of work attitudes, job performance, andorganizational citizenship behavior. Journal of Organizational Behavior, 20, 159-174. Rhoades, L. and R. Eisenberger. 2002. Perceived Organizational Support: A Review of the Literature. Journal of Applied Psychology 87: 698-714. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business, Edisi 4 Penerbit Salemba Empat
Hariyadi, Sambung, dan Ferdinand / Jurnal Sains Manajemen (V/1) 2016 / 1 - 9
|9