Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
20 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 163- 182
PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA – ACEH UTARA Eddy Kurniawan1, Mukhlis Yunus2, Said Musnadi2 1)
Magister Manajemen Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of discipline, motivation, communication and leadership either jointly or partially on the work performance of employees of PT. Pupuk Iskandar Muda North Aceh. The research was carried out at PT. Pupuk Iskandar Muda North Aceh. Object of this study the influence of the influence of discipline, motivation, communication and leadership to employees' performance in PT. Pupuk Iskandar Muda North Aceh, with a total sample 296. Based on the results of the study showed that simultaneous variable discipline, motivation, communication and leadership significantly influence employees' performance increased PT. Pupuk Iskandar Muda North Aceh. While partially that discipline, motivation, communication and leadership significantly influence employees' performance increased PT. Pupuk Iskandar Muda North Aceh. To improve employee performance better, the communication factor should be one consideration leadership, so with the good communication between employees and management are expected to materialize increase employee performance better. Keywords : Discipline, Motivation, Communication, Leadership and Work Performance. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin, motivasi, komunikasi dan kepemimpinan baik secara bersama-sama maupun secara parsial terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda – Aceh Utara. Penelitian ini dilakukan pada PT. Pupuk Iskandar Muda – Aceh Utara. Objek penelitian ini pengaruh pengaruh disiplin, motivasi, komunikasi dan kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pupuk Iskandar Muda – Aceh Utara, dengan jumlah sampel sebanyak 296. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel disiplin, motivasi, komunikasi dan kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara. Sedangkan secara parsial bahwa disiplin, motivasi, komunikasi dan kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara. Untuk meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik lagi, faktor komunikasi hendaknya menjadi salah satu pertimbangan pimpinan, sehingga dengan adanya komunikasi yang baik antara karyawan dan pimpinan diharapkan akan terwujud peningkatan prestasi kerja karyawan yang lebih baik lagi. Kata Kunci: Disiplin, Motivasi, Komunikasi, Kepemimpinan dan Prestasi Kerja.
163 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Di dalam suatu perusahaan, sumber daya
bersedia bekerja karena digaji atau diberi upah
manusia memegang peranan sangat penting.
sesuai dengan perjanjian, mempunyai harapan
Karyawan memiliki potensi yang besar untuk
masa depan lebih baik. Dari pendapat tersebut
menjalankan
Potensi
diatas dapat disimpulkan bahwa jika ingin
setiap sumber daya manusia yang ada dalam
prestasi perusahaan baik, maka pemimpin
perusahaan
harus
perusahaan harus mampu menciptakan kondisi
semaksimal
mungkin,
aktivitas
perusahaan.
dapat
dimanfaatkan
sehingga
mampu
kinerja setiap karyawannya baik dengan cara
memberikan hasil yang maksimal. Perusahaan
menciptakan kondisi yang kondusif yaitu
dan karyawan saling membutuhkan untuk
memotivasi karyawan berprestasi.
mencapai sebuah tujuan. Jika karyawan berhasil membawa
kemajuan
perusahaan,
meningkatkan dan menumbuhkan semangat
keuntungan yang diperoleh akan dipetik oleh
kerja karyawan dan tingkat kedisiplinan pun
kedua
akan
belah
bagi
Motivasi yang tepat dan baik akan mampu
pihak.
Bagi
karyawan,
menambah
semangat
kerja
karena
keberhasilan merupakan aktualisasi potensi diri
diselimuti perasaan yang aman dalam bekerja,
sekaligus peluang untuk memenuhi kebutuhan
dengan demikian akan tercapai prestasi yang
hidupnya.
tinggi. Jadi disiplin, motivasi, komunikasi dan
Sedangkan
keberhasilan
bagi
merupakan
perusahaan,
sarana
menuju
pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
pengalaman kerja tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.
Seiring dengan perkembangannya, perusahaan
Pada dasarnya komunikasi yang efektif
sering kali mengabaikan tentang pengelolaan
merupakan kunci sukses seseorang dalam
sumber daya manusia yang
bekerja
Meskipun
sering
terdengar
dimilikinya.
pekerjaan
orang
tersebut
tentang
(Donnelly, 2002: 40). Mengungkapkan dalam
pentingnya pengelolaan sumber daya manusia
sebuah organisasi komunikasi mengalir dari
di
tetapi
individu dengan individu yang lain secara
penanganannya secara terencana dan terfokus
langsung dan dari sebuah kelompok. Hubungan
jarang dilakukan.
baik antara karyawan dan pimpinan ataupun
lingkungan
isu
apapun
perusahaan,
Prestasi kerja karyawan merupakan salah
antar sesama karyawan sangat dipengaruhi oleh
satu faktor penentu prestasi pada PT. Pupuk
perlakuan perusahaan terhadap karyawan juga
Iskandar
Muda
Aceh
Utara.
Terdapat
integritas dan sikap karyawan. Bila kebutuhan
erat
antara
prestasi
akan hubungan kerja terpenuhi dengan baik
perusahaan,
maka karyawan akan bekerja dengan baik, kerja
dengan kata lain bila prestasi karyawan baik
sama yang dilakukan dalam suasana kerja
maka kemungkinan besar prestasi perusahaan
tersebut akan mendorong karyawan untuk lebih
juga baik. Prestasi seorang karyawan akan baik
meningkatkan produktivitasnya.
hubungan perseorangan
yang
-
dengan
prestasi
bila dia mempunyai keahlian (skill) yang tinggi,
Kepemimpinan
yang
andal
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
sangat - 164
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dibutuhkan organisasi demi tercapainya tujuan,
teknologi berstandar internasional.
karena kepemimpinan adalah suatu proses
Dalam dunia bisnis pada saat ini sedang
dalam mempengaruhi kegiatan seseorang atau
menghadapi dua tantangan utama. Pertama,
kelompok dalam usaha pencapaian tujuan. Jadi
perubahan lingkungan/iklim bisnis yang cepat
keberhasilan
sasaran
diiringi dengan meningkatnya kualitas dan
kelompok (organisasi) sangat bergantung pada
kebutuhan konsumen. Dari satu sisi perubahan
peran pemimpinnya. Semakin pandai pemimpin
yang
melaksanakan peranannya, tentunya semakin
dinamika pekerjaan berupa perubahan dan
cepat tujuan organisasi tersebut dapat tercapai.
perkembangan yang menuntut keterampilan dan
Sedangkan penerapan kepemimpinan antara
keahlian yang melebihi dari sebelumnya. Dari
pemimpin yang satu dengan yang lainnya
sisi lain ternyata keinginan dan kebutuhan
berbeda,
konsumen bukanlah suatu yang statis, tetapi
dalam
pencapaian
bergantung
pada
perilaku
kepemimpinan yang diterapkan.
cepat
terus
itu
mengakibatkan
berkembang
secara
terjadinya
dinamis
pula.
PT Pupuk Iskandar Muda atau biasa
Konsumen selalu mendambakan keinginan dan
disebut PT PIM adalah salah satu perusahaan
kebutuhan dapat terpenuhi secara berkualitas
pupuk di Indonesia. PT PIM berjarak 274 KM
dan
arah tenggara Banda Aceh atau 335 KM arah
persaingan antara perusahaan mengharuskanya
barat laut Medan, dapat dijangkau melalui darat,
setiap perusahaan untuk menjalankan kegiatan
laut maupun udara. Terletak di kawasan industri
operasionalnya dengan cara yang lebih efisien,
Lhokseumawe tepat di tepi Selat Malaka, salah
efektif dan produktif.
satu jalur pelayaran terpadat di dunia. Artinya
memuaskan.
Seiring
Kedua,
dengan
meningkatnya
perkembangan
ilmu
posisi PT PIM merupakan kawasan prospektif
pengetahuan dewasa ini, didasari dengan
yang
terciptanya
sangat
menguntungkan
untuk
mesin
dan
peralatan
canggih
pengembangan bisnis. Apalagi tepat berada di
perusahaan memerlukan seorang pemimpin
jantung provinsi Aceh yang memiliki kawasan
yang mampu menumbuhkan suatu disiplin,
dan
pertanian,
motivasi, komunikasi dan pengalaman kerja
maka
kepada karyawan guna mencapai hasil yang
PT PIM
lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada
sebagai perusahaan yang terus maju dan
umumnya adalah mencapai keuntungan dan
berkembang di masadepan. PT Pupuk Iskandar
berusaha
mempertahankan
Muda memproduksi Urea, Amonia, Adsorben
hidupnya
dalam
Pimit,
mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan
potensi
perkebunan sempurnalah
Urea
besar dan
di
sector perikanan,
keuntungan
posisi
Formaldehyde
(dalam
tahap
jangka
kelangsungan panjang
commissioning) dan Pupuk Organik. Dalam
melaksanakan
proses produksinya, Pabrik didukung dengan
perusahaan dilakukan dengan menggunakan
sarana produksi yang sangat memadai dan
faktor produksi: alam, modal, skill, teknologi,
165 -
Volume 1, No. 1, November 2012
kegiatannya.
untuk
Kegiatan
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala keterampilan, tenaga kerja. Teknologi yang
Fenomena yang terjadi selama di PT.
sempurna bila tidak didukung oleh sumber daya
Pupuk Iskandar Muda – Aceh Utara adalah
manusia yang berkualitas, maka perusahaan
masih
tidak akan mampu berjalan dengan baik.
ditunjukkan oleh karyawan terutama dalam
Sebagai pendorong sumber daya manusia untuk
penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu,
bekerja adalah motivasi yang merupakan
kemudian
dorongan untuk meningkatkan semangat kerja
menyelesaikan tugas reguler, disamping itu
bagi karyawan di perusahaan. Motivasi yang
banyak karyawan yang masih kurang taat
ada
terhadap perintah pimpinan terutama terhadap
pada
seseorang
merupakan
kekuatan
rendahnya
karyawan
pendorong yang akan mewujudkan suatu
tanggung
perilaku guna mencapai tujuan perusahaan.
karyawan tersebut.
Pemberian motivasi dan penegakkan disiplin oleh
atasan
berarti
telah
prestasi
jawab
kerja
kurang
yang
baik
diberikan
yang
dalam
kepada
Sedangkan fenomena berkenaan dengan
memberikan
disiplin kerja karyawan menjadi suatu masalah
kesempatan terhadap karyawan yang menjadi
dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan,
bawahannya, sehingga karyawan bisa dan
hal in dikarenakan masih banyak karyawan
mampu mengembangkan kemampuannya.
yang
kurang
pekerjaan, Tabel 1.1. Produksi & Penjualan Urea Pupuk Iskandar Muda Kegiatan Produksi Penjualan
2008 251,892 233,866
2009 447,182 500,094
2010 398,836 119,486
Sumber: www.pim.co.id
Tabel di atas menunjukkan bahwa produksi dan
penjualan
pada
tahun
2009
naik
disiplin dalam menjalankan
yang
didukung
oleh
masih
rendahnya motivasi yang ditunjukkan ole karyawan
dalam
menjalankan
Sementara
fenomena
komunikasi
adalah
pekerjaan.
berkenaan adanya
dengan
kesenjangan
komunikasi yang terbangun antara bidang kerja maupun
komunikasi
dengan
pimpinan,
dibandingkan dengan penjualan tahun 2008.
sehingga komunikasi yang ada menjadi bias
Namun pada tahun 2010 terjadi penurunan
atau tidak sesuai dengan apa yang diinginkan
kembali dibandingkan dengan tahun. Dilihat
oleh pimpinan.
dari penurunan angka penjualan pada tahun
Sedangkan
fenomena
mengenai
2008 tersebut, dapat diperoleh gambaran bahwa
kepemimpinan pada PT. Pupuk Iskandar Muda –
tingkat prestasi kerja karyawan (khususnya
Aceh Utara merupakan faktor penting dalam
pada karyawan di bidang pemasaran dan
memberikan pengarahan kepada karyawan apalagi
penjualan
penurunan.
pada saat-saat sekarang ini di mana semua serba
Untuk mencapai suatu tujuan perusahaan
terbuka, maka kepemimpinan yang dibutuhkan
diperlukan penilaian prestasi kerja yang dapat
adalah kepemimpinan yang bisa memberdayakan
dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan
karyawannya.
motivasi kerja karyawan.
menumbuhkan prestasi kerja karyawan adalah
produk)
mengalami
Kepemimpinan
yang
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
bisa
- 166
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa
digunakan para manajer untuk berkomunikasi
percaya diri para karyawan dalam menjalankan
dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
tugasnya masing-masing, sehingga kepemimpinan
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
pada instansi tersebut perlu terus dipertahankan
untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
sehingga dapat mengakomodir semua kepentingan
seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan
pegawai dalam meningkatkan prestasi kerja
norma-norma sosial yang berlaku (Rivai, 2004:444).
organisasi.
Menurut Simamora (2004:610) disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum
TINJAUAN PUSTAKA
bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.
A. Prestasi Kerja Pengertian
Hasibuan
prestasi
kerja
(2001:190)
berpendapat
bahwa
menurut
kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
Mangkunegara (2000:67), Hasil kerja secara
seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
norma-norma sosial yang berlaku.
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap,
Menurut pendapat Hasibuan (2000:105),
tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan
“prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, dan
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
bila melanggar akan ada sanksi atas pelanggarannya.
diberikan
kepadanya
yang
didasarkan
atas
Sedangkan
menurut
Anwar
Prabu
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta
Mangkunegara (2000:129) ada 2 bentuk disiplin
waktu”.
kerja, yaitu:
Menurut Hasibuan (2000;93) mengemukakan
1.
Disiplin Preventif
bahwa “ Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang
Disiplin preventif adalah suatu upaya
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas –
untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan
tugas yang dibebankan kepadanya atas dasar
mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang
kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta
telah digariskan perusahaan. Tujuan dasarnya
waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari 3
adalah
faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang
bardisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai
pekerja,
dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-
kemampuan
dan
penerimaan
atas
untuk
menggerakkan
pegawai
penyelesaian delegasi tugas, serta peran dan tingkat
peraturan
motivasi xseorang pekerja. Semakin tinggi ketiga
merupakan suatu sistem yang berhubungan
faktor diatas, semakin besarlah prestasi kerja
dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian
karyawan yang bersangkutan”.
sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem
Disiplin Kerja Disiplin kerja adalah suatu alat yang 167 -
Volume 1, No. 1, November 2012
perusahaan.
Disiplin
preventif
organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah menggerakkan disiplin kerja.
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2.
Disiplin Korektif
1.
Sedangkan disiplin korektif adalah suatu upaya
menggerakkan
pegawai
dalam
Aturan tungku panas yaitu pendekatan untuk melaksanakan tindakan disipliner.
2.
Tindakan disiplin progresif yaitu untuk
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan
memastikan
untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan
minimal
pedoman
pelanggaran.
yang
berlaku
pada
perusahaan.
Sedangkan pemberian sanksi dalam disiplin
3.
bahwa
yang
terdapat
tepat
hukum
terhadap
setiap
Tindakan disiplin positif yaitu dalam
korektif mempunyai tujuan untuk memperbaiki
banyak
pegawai pelanggar, untuk memelihara peraturan
tindakanmemotivasi karyawan mengubah
yang
suatu perilaku.
berlaku, dan
memberikan
pelajaran
situasi,
hukuman
kepada pelanggar.
menyangkut disiplin kerja menurut Rivai
Indikator-indikator untuk mengukur disiplin kerja Kedisiplinan diartikan bilamana karyawan
(2004:444):
selalu datang dan pulang tepat waktunya,
Terdapat empat perspektif daftar yang
1.
Disiplin retributive (retributive discipline) yaitu berusaha menghukum orangyang
Disiplin korektif (corrective discipline) yaitu
berusaha
membantu
Perspektif hak-hak individu (individual right
perspective)
yaitu
berusaha
maka penulis menggunakan item-item sebagai berikut : a)
perspective)
utilitarian
(utilitarian
yaitu
berfokus
konsekuensi-konsekuensi
tindakandisiplin melebihi dampak-dampak negatifnya. Rivai
selalu
mengerjakan
semua
c)
Karyawan mematuhi semua peraturan organisasi
d)
Karyawan mematuhi norma-norma sosial yang berlaku dilingkungan kerja.
Motivasi
(2004)
menyebutkan
Karyawan
pekerjaan dengan baik
kepadapenggunaan disiplin hanya pada saat
Karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu
b)
tindakan-tindakan disipliner. Perspektif
peraturan-peraturan
Untuk mengukur indikator disiplin kerja
melindungi hak-hak dasar individu selama
4.
semua
yang berlaku (Hasibuan, 2004).
karyawan
mengkoreksi perilakunya yang tidak tepat. 3.
mematuhi
organisasi/instansi dan norma-norma sosial
berbuat salah. 2.
mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik,
ada
dalam tiga
bukunya konsep
pelaksanaan tindakan disipliner, yaitu:
juga dalam
Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan
upaya
minimum
dalam
hal
bekerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang kinerja individual. Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 168
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dengan demikian motivasi atau motivation
tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua
berarti pemberian motiv, penimbulan motiv
macam, yaitu:
atau hal yang menimbulkan dorongan atau
a.
Motivasi finansial, yaitu dorongan yang
keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat
dilakukan dengan memberikan imbalan
juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor
finansial
yang mendorong orang untuk bertindak dengan
tersebut bersifat insentif.
cara
tertentu.
Manusia
dalam
aktivitas
b.
kepada
karyawan.
Imbalan
Motivasi non finansial, yaitu dorongan
kebiasaannya
memiliki
semangat
untuk
yang diwujudkan tidak dalam bentuk
mengerjakan
sesuatu
asalkan
dapat
finansial uang, akan tetapi berupa hal-hal
menghasilkan sesuatu yang dianggap oleh
seperti pujian, penghargaan, pendekatan
dirinya memiliki suatu nilai yang sangat
manusia dan lain sebagainya.
berharga, yang tujuannya jelas pasti untuk melangsungkan kehidupannya, rasa tentram, rasa aman dan sebagainya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental
Menurut Gito sudarmo dan Mulyono
yang mendorong dilakukannya suatu tindakan
(1999) motivasi adalah suatu faktor yang
(action
atau
activities)
mendorong seseorang untuk melakukan suatu
kekuatan yang mengarah kepada pencapaian
perbuatan atau kegiatan tertentu, oleh karena itu
kebutuhan,
motivasi sering kali diartikan pula sebagai
mengurangi ketidak seimbangan. Ada definisi
faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap
yang menyatakan bahwa motivasi berhubungan
tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia
dengan:
pasti memiliki sesuatu faktor yang mendorong
1.
Pengaruh perilaku.
perbuatan tersebut. Motivasi atau dorongan
2.
Kekuatan reaksi (maksudnya upaya kerja),
memberi
memberikan
kepuasan
ataupun
untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi
setelah
rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa
memutuskan arah tindakan-tindakan.
adanya motivasi dari para karyawan atau
3.
seseorang
dan
karyawan
telah
Persistensi perilaku, atau berapa lama
pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan
orang yang bersangkutan melanjutkan
perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan
pelaksanaan perilaku dengan cara tertentu.
tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila terdapat motivasi yang besar dari para karyawan maka hal tersebut merupakan suatu jaminan atas keberhasilan
perusahaan
dalam
Komunikasi Bermacam-macam
definisi
komunikasi
mencapai
yang dikemukakan orang untuk memberikan
tujuannya. Motivasi atau dorongan kepada
batasan terhadap apa saja yang dimaksud
karyawan untuk bersedia bekerja sama demi
dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Hovland, Janis dan
169 -
Volume 1, No. 1, November 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kelley
(1981,
dalam
Muhammad,
2009)
integrasi dari komponennya, yang mencakup 8
mengatakan bahwa komunikasi adalah proses
hal, yaitu misi, target pasar, uang, media, pesan,
individu mengirim stimulus yang biasanya
bauran, pengukuran, dan pemasaran terhubung.
dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah
Bauran merupakan gabungan dari alat promosi
laku orang lain. Mereka menganggap bahwa
(yang di dalamnya ada iklan, penjualan pribadi,
komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai
promosi penjualan, relasi publik, dan penjualan
suatu hal. Forsdale (1981, dalam Muhammad
langsung).
2009), mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memberikan signal menurut aturan
Prinsip Komunikasi
tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem
Untuk dapat memahami hakikat suatu
dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Pada
komunikasi,
definisi ini komunikasi juga di pandang sebagai
komunikasi tersebut. Terdapat empat prinsip
suatu
dasar dari komunikasi, yaitu:
proses.
Sedangkan
menurut
Flippo
(1994), komunikasi adalah tindakan membujuk
1)
perlu
diketahui
prinsip
dari
Komunikasi adalah suatu proses
orangorang lain untuk menafsirkan suatu
Komunikasi adalah suatu proses karena
gagasan dengan cara yang dimaksudkan oleh si
merupakan suatu seri kegiatanyang terus-
pembicara
menerus, yang tidak mempunyai permulaan
atau
penulis. Dan
komunikasi
merupakan pemahaman terhadap sesuatu yang
atau
tidak terlihat dan tersembunyi (Luthans, 2006).
Komunikasi bukanlah suatu barang yang dapat
Pada
dasarnya,
komunikasi
dapat
akhir
ditangkap
dan
selalu
dengan
berubah-ubah.
tangan
untuk
diteliti.
menginformasikan dan membuat konsumen
Komunikasi juga melibatkan suatuvariasi saling
potensial
keberadaan
berhubungan yang kompleks yang tidak pernah
Komunikasi
ada duplikatdalam cara yang persis sama yaitu:
dapat berusaha membujuk konsumen potensial
saling hubungan di antara orang , lingkungan,
agar berhasrat masuk ke dalam hubungan
ketrampilan, sikap, status, pengalaman dan
pertukaran
perasaan, semuanya menentukan komunikasi
produk/jasa
menyadari yang
atas
ditawarkan.
(exchange
relationship).(Setiadi
2003 : 235) Dalam komunikasi persuasif (persuasi) ini
yang terjadi dalam suatu waktu tertentu. Sehingga disamping berubah-ubah, komunikasi
yang dikehendaki justru perubahan perilaku,
juga dapat menimbulkan perubahan.
keyakinan, dan sikap yang lebih mantap seolah-
2)
olah perubahan tersebut bukan atas kehendak
Komunikasi adalah sistem Komunikasi dan
terdiri
dari
beberapa
masing-masing
komponen
komunikator akan tetapi justru atas kehendak
komponen
komunikator akan tetapi justru atas kehendak
tersebut mempunyai tugasnya masing-masing.
komunikan itu sendiri.(Setiadi 2003 h.244)
Tugas dari masing-masing komponen tersebut
Komunikasi pemasaran terintegrasi merupakan
saling
berhubungan
satu
sama
lainuntuk
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 170
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menghasilkan suatu komunikasi, dan apabila
tergantung
pada
para
terdapat gangguan pada satu komponen akan
(pimpinannya).
berpengaruh pada proses komunikasi secara
melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik,
keseluruhan.
sangat mungkin organisasi tersebut akan dapat
3)
Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi
mencapai sasarannya. Sebab itu organisasi
Yang dimaksud dengan istilah interaksi
membutuhkan pemimpin yang efektif, yang
Apabila
manajer
mampu
adalah saling bertukar komunikasi. Dalam
mempunyai
kehidupan
yang
perilaku anggotanya atau anak buahnya. Jadi,
dilakukan tidak seteratur prosesnya. Banyak
seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi
dalam percakapan tatap muka seseorangterlibat
akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila
dalam proses pengirim pesan secara simultan.
ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu
Dalam keadaan demikian komunikasi tersebut
mengarahkan bawahannya ke arah pencapaian
bersifat transaksi. Sambil menyandikan pesan
tujuan organisasi.
seseorang juga menginterpretasikan pesan yang
Robbin
sehari-hari
komunikasi
kemampuan
manajernya
(2006)
mempengaruhi
menyatakan
bahwa
dia terima. Sehingga komunikasi yang terjadi
kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
antara manusia dapat berupa interaksidan
mempengaruhi kelompok menuju pencapaian
transaksi.
sasaran.
4)
Komunikasi dapat terjadi disengaja
(2002) adalah kemampuan seseorang untuk
maupun tidak disengaja
mempengaruhi orang lain dalam hal ini para
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila
bawahannya sedemikian rupa sehingga orang
pesan
yang
menurut
Siagian
maksud
tertentu
lain itu mau melakukan kehendak pemimpin
penerima
yang
meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak
dimaksudkan. Sedangkan komunikasi yang
disenangi. Sedangkan Yukl (2001) mengatakan
ideal terjadi apabila seseorang bermaksud
kepemimpinan
mengirim pesan tertentu terhadap orang lain
mempengaruhi orang lain untuk memahami dan
yang ia inginkan untukmenerimanya. Tetapi itu
setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan
belum merupakan jaminan bahwa pesan itu
bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif,
akanefektif, karena tergantung kepada faktor
serta proses untuk memfasilitasi upaya individu
lain yang juga ikut berpengaruh kepada proses
dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
dikirimkan
mempunyai
Kepemimpinan
kepada
komunikasi.
adalah
proses
untuk
Dalam memelihara komitmen organisasi, peran seorang pemimpin sangat dibutuhkan dan kepemimpinan yang efektif menjadi syarat
Kepemimpinan Suatu organisasi yang berhasil dalam
utama. Kepemimpinan yang efektif dapat
mencapai tujuannya serta mampu memenuhi
membantu organisasi untuk bertahan dalam
tanggung
situasi ketidakpastian di masa datang (Katz dan
171 -
jawab
sosialnya
akan
sangat
Volume 1, No. 1, November 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Khan, 1978; Koh et al, 1995; Mowday et al,
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang
1982, dalam Sovyia Desianty, 2005).
lain
seperti
yang
ia
lihat.
Sehingga
Selain itu Gibson et.al (2006) mengatakan
menyelaraskan persepsi diantara orang yang
bahwa kepemimpinan (leadership) merupakan
akan mempengaruhi perilaku dengan orang
suatu usaha menggunakan pengaruh untuk
yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi
memotivasi individu dalam mencapai beberapa
amat penting kedudukannya.
tujuan. Dalam menjalankan tugas pemimpin
Dalam teori jalur tujuan (Path Goal
memiliki tiga pola dasar gaya kepemimpinan
Theory) yang dikembangkan oleh Robert House
yaitu yang mementingkan pelaksanaan tugas,
(1971, dalam Kreitner dan Kinicki, 2005)
yang mementingkan hubungan kerjasama, dan
menyatakan
yang mementingkan hasil yang dapat dicapai
kinerja
(Rivai, 2004).
memberikan
Menurut Rivai (2004) gaya kepemimpinan
bahwa
yang
pemimpin
lebih
tinggi
mendorong
dengan
cara
kegiatan-kegiatan
mempengaruhi
bawahannya
yang
agar
percaya
adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang
bahwa hasil yang berharga bisa dicapai dengan
pemimpin, baik yang tampak maupun yang
usaha yang serius. Kepemimpinan yang berlaku
tidak
Gaya
secara universal menghasilkan tingkat kinerja
kombinasi
dan kepuasan bawahan yang tinggi. Dalam
tampak
kepemimpinan
oleh
bawahannya.
menggambarkan
yang konsisten dari falsafah, ketrampilan, sifat,
situasi
dan sikap yang mendasari perilaku seseorang.
kepemimpinan yaitu karakteristik personal dan
Gaya
kekuatan
kepeimpinan
menunjukkan
secara
yang
berbeda
mensyaratkan
lingkungan.
Teori
gaya
ini
juga
langsung maupun tidak langsung, tentang
menggambarkan bagaimana persepsi harapan
keyakinan
dipengaruhi oleh hubungan kontijensi diantara
seorang
kemampuan
pemimpin
bawahannya.
terhadap gaya
empat gaya kepemimpinan dan berbagai sikap
kepemimpinan adalah perilaku dan strategi,
dan perilaku karyawan. Perilaku pemimpin
sebagai
memberikan
hasil
keterampilan, diterapkan
Artinya,
kombinasi sifat,
seorang
dari
sikap,
falsafah,
yang
ketika
sampai
tingkat
(1)
mengurangi halangan jalan yang mengganggu
ia
pencapaian tujuan, (2) memberikan panduan
mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.
dan dukungan yang dibutuhkan oleh para
Flippo (1994) berpendapat gaya kepemimpinan
karyawan, dan (3) mengaitkan penghargaan
dapat dirumuskan sebagai suatu pola perilaku
yang berarti terhadap pencapaian tujuan. Selain
yang dirancang untuk memadukan kepentingan-
itu House percaya bahwa pemimpin dapat
kepentingan organisasi dan personalia guna
menunjukkan
mengejar
kepemimpinan, dan mengidentifikasikan empat
beberapa
pemimpin
sering
motivasi
sasaran.
Gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
lebih
dari
satu
gaya
gaya kepemimpinan, yaitu:
digunakan oleh seseorang pada saat orang Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 172
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 1. Kepemimpinan
yang
mengarahkan/
yang dilakukan oleh Ronald Lippit,Talph K,
pengasuh (direktif). Memberikan
Sedangkan penelitian Iowa University
panduan
kepada
para
White, dibawah bimbingan Kurt Lewin pada
karyawan mengenai apa yang seharusnya
tahun
dilakukan
menghasilkan tiga gaya kepemimpinan, yaitu:
dan
bagaimana
cara
melakukannya, menjadwalkan pekerjaan, dan mempertahankan standar kerja. 2. Kepemimpinan
yang
mendukung
kepedulian
kesejahteraan
dan
terhadap
kebutuhan
para
karyawan, sikap ramah dan dapat didekati, serta meperlakukan para karyawan sebagai orang yang setara dengan dirinya.
(Autocratic). kekuasaan
Pemimpin
secara
kekuasaanya
bersifat
menekankan
kekuasaan
dilaksanakan memegang
dengan sistem
penuh,
sentralistik, jabatan,
paksaan
serta
pemberian
hadiah
danhukuman. 2. Bebas kendali (Laissez faire). Pemimpin
bawahannya untuk melakukan apa saja.
Berkonsultasi dengan karyawan dan secara
Peran
serius mempertimbangkan gagasan mereka
organisasi
pada saat mengambil keputusan.
bekerja.
4. Kepemimpinan yang berorientasi pada
aktif
dilakukan
yang
3. Demokratis
bebas
olehanggota memilih
(Democratic).
cara
Pemimpin
yang mendelegasikan wewenang pada
pencapaian (prestasi). para
Luthans,2006)
memberikan kebebasan penuh kepada
3. Kepemimpinan partisipatif.
Mendorong
(dalam
1. Otokratis memegang
(supportive). Menunjukkan
1930-an
karyawan
untuk
bawahan, mendorong partisipasi bawahan,
berprestasi pada tingkat tertinggi mereka
menekankan kemampuan bawahan dalam
dengan
yang
menyelesaikan tugasnya, dan memperoleh
pada
penghargaan melalui kekuasaan pengaruh,
menetapkan
tujuan
menantang,
menekankan
kesempurnaan,
dan
kepercayaan
diri
memperlihatkan atas
kemampuan
karyawan.
bukan jabatan. Gaya kepemimpinan selalu dipulangkan pada dua hal mendasar, yakni hubungan pemimpin dengan tugas dan hubugan kerja.
Dengan mempergunakan salah satu dari
Model
yang
dibangunnya
gaya
dan
yang
empat gaya di atas, pemimpin berusaha
kepemimpinan
mempengaruhi
persepsi
mempunyai pengaruh terhadap lingkungannya.
memotivasinya,
dengan
mereka
pada
pencapaian
bawahannya cara
kejelasan
tujuan,
cocok
mengarahkan tugas-tugasnya,
kepuasan
kerja,
pelaksanaan kerja yang efektif. 173 -
dan
yang
adalah
Volume 1, No. 1, November 2012
dan
Empat gaya yang efektif adalah: 1. Eksekutif
(Executive).
Banyak
memberikan perhatian pada tugas-tugas
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pekerjaan dan hubugan kerja. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini
prestasi kerja karyawan Ha2 =
Disiplin
disebut sebagai motivator yang baik, mau menetapkan standar kerja yang tinggi,
2.
Ha3 =
Motivasi
maksimum
hubungan
kerja,
dan
terhadap
perhatian
terhadap
Komunikasi berpengaruh terhadap
Pengembang (Developer). Memberikan yang
berpengaruh
prestasi kerja karyawan Ha4 =
perhatian
terhadap
prestasi kerja karyawan
mengenal perbedaan diantara individu, dan kerja sama tim.
berpengaruh
prestasi kerja karyawan Ha5=
Kepemimpinan berpengaruh terhadap
yang
prestasi kerja karyawan
minimum terhadap tugas-tugas pekerjaan. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini mempunyai kepercayaan yang
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
implisit terhadap anggota organisasi, dan
Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.
sangat perhatian terhadap pengembangan
Pupuk Iskandar Muda – Aceh Utara. Adapun
mereka sebagai seorang individu.
yang menjadi objek penelitian ini adalah
3. Otokratis yang baik hati (Benevolent
pengaruh disiplin, motivasi, komunikasi dan
outocrat). Memberikan perhatian yang
kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan
maksimum terhadap tugas, dan perhatian
pada PT. Pupuk Iskandar Muda – Aceh Utara.
yang minimum terhadap hubungan kerja. Seorang pemimpin yang menggunakan
B.
Populasi dan Sampel
gaya ini mengetahui secara tepat apa yang
Populasi adalah keseluruhan dari subjek
ia inginkan dan bagaimana memperoleh
penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari
yang
tanpa
populasi yang dipilih berdasarkan beberapa
menyebabkan ketidakseganan dipihak lain.
kriteria. Populasi dalam penelitian ini adalah
diinginkan
tersebut
Memberikan
seluruh pegawai pada PT. Pupuk Iskandar
perhatian yang minimum terhadap tugas
Muda – Aceh Utara yang berjumlah 1133 orang.
maupun
Penarikan
4. Birokrat
(Bureaucrat).
hubungan
kerja.
Seorang
sampel
dalam
penelitian
ini
pemimpin yang menggunakan gaya ini
dilakukan dengan teknik Proportional Random
sangat tertarik pada peraturan-peraturan
Sampling dan perhitungan sampel minimal
dan menginginkan memeliharanya, serta
dengan menggunakan rumus Slovin, dengan
melakukan kontrol situasi secara teliti.
jumlah responden sebanyak 296 orang. C. Operasional Variabel
B. Hipotesis Penelitian Ha1 =
Disiplin, motivasi, komunikasi dan kepemimpinan berpengaruh terhadap
Disiplin (X1), suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 174
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu
upaya
kesadaran
untuk
dan
Tabel 2. Karakteristik Responden No.
meningkatkan
kesediaan
1.
seseorang
menaati semua peraturan perusahaan dan
Motivasi(X2),
suatu
faktor
2.
yang
mendorong seseorang untuk melakukan
3.
Status perkawinan Belum menikah Menikah Pendidikan terakhir SMA Akademi/Dipl . Sarjana (S1) Pascasarjana
suatu perbuatan atau kegiatan tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan 4.
pula sebagai factor pendorong perilaku seseorang.
Komunikasi (x3), pertukaran pesan verbal maupun
nonverbal
antara
sipengirim
tingkah laku Kepemimpinan
(x4),
Suatu
usaha
211 85
71,3 28,7
40 115 100 41
13,5 38,9 33,8 13,9
61 235
20,6 79,4
21 57 190 28
7,1 19,3 64,2 9,5
13 44 67 78 94
4,4 14,9 22,6 26,4 31,8
Jumlah 296 100.0 Sumber : Data Primer, 2012 (diolah)
menggunakan pengaruh untuk memotivasi
Persen
Penghasilan Rp. 1.500.000 – 1.699.000, Rp. 1.700.000 – 2.199.000, Rp. 2.200.000 – 2.699.000, Rp. 2.700.000 – 3.500.000, > Rp. 3.500.000,
5.
dengan sipenerima pesan untuk mengubah
Frek
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia responden: 20 – 29 tahun 30 – 39 tahun 40 – 49 tahun > 50 tahun
norma-norma sosial yang berlaku
Uraian
individu dalam mencapai beberapa tujuan
Hasil Pengujian Instrumen
Prestasi Kerja (Y), kesuksesan seorang
Pengujian Validitas
suatu
Pengujian validitas data dalam penelitian
pekerjaan selama periode waktu tertentu
ini dilakukan secara statistik, yaitu dengan
didasarkan pada ketentuan yang telah
menggunakan uji Pearson product-moment
ditetapkan.
coefficient of correlation dengan bantuan SPSS
karyawan
dalam
melakukan
version 15.0. Berdasarkan output komputer HASIL DAN PEMBAHASAN
seluruh pernyataan dinyatakan valid karena
Karakteristik Responden
memiliki tingkat signifikansi di bawah 5%.
Adapun yang menjadi karakteristik responden
Sedangkan jika dilakukan secara manual maka
dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin
nilai korelasi yang diperoleh masing-masing
responden, tingkat usia responden, pendidikan
pernyataan harus dibandingkan dengan nilai
terakhir responden, dan status perkawinan maupun
kritis korelasi product moment dimana hasilnya
penghasilan dari responden. Berdasarkan hasil
menunjukkan
penelitian, penulis kemudian mengidentifikasi
mempunyai nilai korelasi diatas nilai kritis 5%
karakteristik responden seperti terlihat pada tabel
yaitu diatas 0,138 (Lihat Tabel Nilai Kritis
berikut ini :
Korelasi r Product–Moment untuk pada
175 -
Volume 1, No. 1, November 2012
bahwa
lampiran),
semua
sehingga
pernyataan
n = 296
pernyataan-
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pernyataan tersebut adalah signifikan dan
sebesar
memiliki validitas konstruk. Atau dalam bahasa
pengukuran
statistik terdapat konsistensi internal (internal
penelitian menunjukkan bahwa pengukuran
consistence)
kehandalan memenuhi kredibilitas Cronbach
yang
berarti
pernyataan-
84,6
persen.
Dengan
reliabilitas
dimana
demikian
terhadap
kepemimpinan
variabel
pernyataan tersebut mengukur aspek yang sama.
Alpha
situasional
Ini berarti bahwa data yang diperoleh adalah
alphanya lebih besar dari Alpha 0,60%.
valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.
Pengujian Reliabilitas Untuk menilai kehandalan kuesioner yang
digunakan,
maka
dalam
penelitian
ini
digunakan uji reliabilitas berdasarkan Cronbach
Pengaruh Disiplin, Motivasi dan Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara
Pengujian Secara Simultan Untuk
menguji
hipotesis
Alpha yang lazim digunakan untuk pengujian
variabel
kuesioner dalam penelitian ilmu sosial. Analisis
dijelaskan pada tabel berikut ini :
kinerja
karyawan,
mengenai
maka
dapat
ini digunakan untuk menafsirkan korelasi antara Tabel 3. Analisis Of Variance (Anova)
skala yang dibuat dengan skala variabel yang ada. Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten juga dilakukan secara statistik yaitu dengan menghitung besarnya Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS version 15,0. Hasilnya seperti yang terlihat di tabel dibawah yang menunjukkan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel (handal) karena nilai alphanya lebih besar dari 0,60 (Nunally, 1994). Berdasarkan
analisis reliabilitas
dapat
diketahui bahwa alpha untuk masing-masing variabel yaitu variabel disiplin (X1) diperoleh nilai alpha sebesar 81,1 persen, variabel motivasi (X2) diperoleh nilai alpha sebesar 81,1 persen, variabel komunikasi (X3) diperoleh nilai alpha
sebesar
71,5
persen,
variabel
kepemimpinan (X4) diperoleh nilai alpha sebesar 73,5 persen, sedangkan variabel prestasi kerja karyawan (Y) diperoleh nilai alpha
Model Regresi Sisa Total
Sum of Squares 9,843 4,650 14,493
df 4 291 295
Fhitung 154,006
Sig. 0,000
Sumber : Data Primer, 2012 (diolah)
Hasil pengujian secara simultan diperoleh Fhitung sebesar 154,006, sedangkan Ftabel pada tingkat signifikansi
=5 % adalah sebesar
2,402. Hal ini memperlihatkan bahwa Fhitung > Ftabel, dengan tingkat probabilitas 0,0001. Dengan demikian hasil perhitungan ini dapat di ambil
suatu
keputusan
bahwa
menerima
hipotesis alternatif dan menolak hipotesis nol, artinya bahwa variabel disiplin (x1), motivasi (x2) komunikasi (x3) dan kepemimpinan (x4), secara
bersama-sama
berpengaruh
secara
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara. Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi (x1), disiplin
(x2)
komunikasi
(x3)
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
dan - 176
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepemimpinan (x4) terhadap prestasi kerja
bahwa motivasi secara parsial berpengaruh
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
positif terhadap prestasi kerja karyawan PT.
Utara, dengan demikian hipotesis alternatif (Ha)
Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
yang diajukan diterima dan menolak hipotesis
Hasil
penelitian
terhadap
variabel
nol (Ho), karena diperoleh nilai Fhitung > Ftabel,
komunikasi (X3) diperoleh thitung sebesar
dengan tingkat probabilitas 0,000.
7,028 sedangkan ttabel sebesar 1,968, hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung
Hasil Uji-t (Secara Parsial)
Hasil penelitian terhadap variabel disiplin (X1)
diperoleh
thitung
> ttabel, dengan tingkat signifikansi sebesar
sebesar
5,596,
sedangkan ttabel sebesar 1,968,
hasil
0,0001 atau probabilitas jauh dibawah β = 5%. Berdasarkan hasil perhitungan statistik menunjukkan
perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung
hasil
PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
perhitungan
Dengan demikian hipotesis Ha3 diterima
statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel
disiplin
berpengaruh
bahwa
secara
positif terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
diperoleh
thitung
sebesar
5,439
sedangkan ttabel sebesar 1,968,
hasil
perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0001 atau probabilitas jauh dibawah = 5%. Berdasarkan hasil perhitungan statistik menunjukkan variabel
bahwa
motivasi
secara
berpengaruh
parsial secara
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara. Dengan demikian hipotesis Ha2 diterima 177 -
parsial
Utara.
Hasil
penelitian
terhadap
variabel
kepemimpinan (X4) diperoleh thitung sebesar 9,630 sedangkan ttabel sebesar 1,968, hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung
Hasil penelitian terhadap variabel motivasi (X2)
secara
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
bahwa disiplin secara parsial berpengaruh
komunikasi
berpengaruh positif terhadap prestasi kerja
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan
Dengan demikian hipotesis Ha1 diterima
parsial
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan
atau probabilitas jauh dibawah β = 5%. demikian
secara
variabel komunikasi berpengaruh secara
> ttabel dengan signifikansi sebesar 0,0001 Dengan
bahwa
Volume 1, No. 1, November 2012
> ttabel, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0001 atau probabilitas jauh dibawah β = 5%. Berdasarkan hasil perhitungan statistik menunjukkan variabel
bahwa
secara
kepemimpinan
parsial
berpengaruh
secara signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara. Dengan demikian hipotesis Ha4 diterima
bahwa kepemimpinan
parsial
berpengaruh
prestasi
kerja
positif
karyawan
Iskandar Muda Aceh Utara.
PT.
secara terhadap Pupuk
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dalam rangka meningkatkan prestasi kerja
satuan skala likert atau prestasi kerja
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
Utara maka perlu diketahui pengaruh variabel
Utara masih dikatakan rendah.
bebas
yang
dapat
berpengaruh
terhadap
Koefisien regresi disiplin (x1) sebesar
peningkatan prestasi kerja karyawan PT. Pupuk
0,122.
Iskandar Muda Aceh Utara yaitu disiplin (X1),
perubahan (perbaikan, karena tanda +)
motivasi
dalam variabel disiplin, maka secara relatif
(X2)
komunikasi
(X3)
dan
Artinya
bahwa
meningkatkan
setiap
prestasi
100%
kepemimpinan (X4), terhadap prestasi kerja
akan
kerja
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
Utara (Y). Pengaruh masing-masing variabel
Utara sebesar 12,2%, dengan demikian
bebas terhadap variabel terikat secara terinci
semakin baik tingkat disiplin karyawan PT.
dapat dilihat pada Tabel
Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara, maka akan semakin meningkatkan prestasi kerja
Tabel 4. Pengaruh Disiplin, Motivasi, Komunikasi dan Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Nama Variabel B thitung Ket Konstanta (a) 2,233 0,071 Disiplin 0,122 0,022 Positif Motivasi 0,088 0,016 Positif Komunikasi 0,100 0,014 Positif Kepemimpinan 0,133 0,014 Positif Sumber: Data Primer, 2012 (diolah)
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
Koefisien regresi motivasi (x2) sebesar 0,088. Artinya setiap 100% perubahan (perbaikan, karena tanda +) dalam variabel motivasi,
maka
secara
relatif
akan
meningkatkan prestasi kerja karyawan PT. Dari tabel di atas dapat jelaskan analisis
Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara sebesar
diperoleh persamaan regresi berganda sebagai
8,8%, jadi dengan adanya motivasi kerja
berikut.
yang tinggi, maka secara relatif akan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan PT.
Y = 2,233 + 0,122X1 + 0,088X2 + 0,100X3 + 0,133X4+ e
Dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan hasil penelitian sebagai berikut:
Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
Koefisien regresi komunikasi (x3) sebesar 0,100. Artinya setiap 100% perubahan (perbaikan, karena tanda +) dalam variabel
Koefisien Regresi ():
komunikasi, maka secara relatif akan
Konstanta sebesar 2,233. Artinya jika
meningkatkan prestasi kerja karyawan PT.
faktor-faktor disiplin (x1), motivasi (x2)
Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara sebesar
komunikasi (x3) dan kepemimpinan (x4),
10,0%, jadi dengan adanya komunikasi
dianggap konstan, maka besarnya prestasi
yang baik antara seluruh karyawan dengan
kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda
pimpinan
Aceh Utara
akan
dapat
meningkatkan
adalah sebesar 2,233 pada Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 178
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala prestasi
kerja
karyawan
PT.
Pupuk
dengan
Iskandar Muda Aceh Utara.
Koefisien sebesar
regresi 0,133.
disiplin,
motivasi,
komunikasi dan kepemimpinan.
kepemimpinan
Artinya
adanya
(x4)
setiap
100%
Koefisien
Adjusted
Determinasi
(R²)
sebesar 0,675. Artinya sebesar 67,5%
perubahan (perbaikan, karena tanda +)
perubahan-perubahan
dalam variabel komunikasi, maka secara
terikat (prestasi kerja karyawan PT. Pupuk
relatif akan meningkatkan prestasi kerja
Iskandar
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
dijelaskan
Utara sebesar 13,3%, jadi dengan adanya
dalam faktor disiplin (x1), motivasi (x2),
kepemimpinan yang dapat diterima oleh
komunikasi (x3) dan kepemimpinan (x4).
semua pihak akan dapat meningkatkan
Sedangkan selebihnya yaitu sebesar 32,5%
prestasi
dijelaskan oleh faktor-faktor variabel lain
kerja
karyawan
PT.
Pupuk
Iskandar Muda Aceh Utara.
Muda
dalam
Aceh
oleh
variabel
Utara)
dapat
perubahan-perubahan
diluar daripada penelitian ini, artinya masih ada 32,5% lagi prestasi kerja
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
Koefisien Korelasi dan Determinasi Sedangkan untuk melihat hubungan dan
Utara dipengaruhi oleh faktor lain, diluar
pengaruh variabel bebas terhadap kinerja
penelitian ini yang keberadaannya sulit
karyawan berdasarkan korelasi dan determinasi
untuk diprediksi.
seperti dijelaskan pada tabel berikut ini : Implikasi Penelitian Untuk membuktikan hipotesis alternatif
Tabel 4. Model Summary R 0,824
2
Adjusted R 0,675
Keterangan Korelasi Sangat Kuat
bahwa terdapat pengaruh secara langsung
Sumber: Data Primer, 2012 (diolah)
antara variabel-variabel yang mempengaruhi
Koefisien korelasi (R) = 0,824 yang
prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar
menunjukkan bahwa derajat hubungan
Muda Aceh Utara melalui indikator disiplin,
(korelasi) antara variabel bebas dengan
motivasi, komunikasi dan kepemimpinan, hal
variabel terikat sebesar 82,4%. Artinya
ini dapat dilihat dari disiplin thitung > ttabel dengan
prestasi
tingkat
kerja
karyawan
PT.
Pupuk
Iskandar Muda Aceh Utara sangat erat hubungannya dengan faktor disiplin (x1), motivasi
(x2), komunikasi (x3), dan
signifikansi
sebesar
0.000
atau
probabilitas jauh dibawah β = 5%. Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
dijelaskan bahwa semua variabel yang diteliti
ini
berpangaruh dalam meningkatkan prestasi kerja
mengindikasikan bahwa prestasi kerja
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
Utara, dimana disiplin (x1), motivasi (x2),
Utara mempunyai hubungan yang kuat
komunikasi (x3) dan kepemimpinan (x4) sangat
kepemimpinan
179 -
(x4),
hal
Volume 1, No. 1, November 2012
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan
peningkatan kinerja karyawan.
PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
Sedangkan mengenai komunikasi kerja
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
karyawan dapat dijelaskan bahwa komunikasi
disiplin secara parsial berpengaruh secara
yang terjadi dilingkungan PT. Pupuk Iskandar
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT.
Muda Aceh Utara mempunyai dampak dalam
Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara. Hasil
meningkatkan prestasi kerja karyawan, hal ini
penelitian ini sesuai dan sejalan dengan hasil
karena
penelitian yang dilakukan oleh Narmodo dan
diperusahaan dapat diselesaikan dengan adanya
Wadji
rangka
komunikasi yang baik antara karyawan dengan
peningkatan kinerja dapat diwujudkan dengan
sesama karyawan, maupun komunikasi antara
meningkatkan
dengan
karyawan dengan pimpinan. Hasil penelitian ini
memberikan dorongan rasa memiliki organisasi,
mendukung terhadap penelitian yang dilakukan
menjelaskan berbagai ketentuan yang wajib
oleh Rizal (2003), dimana komunikasi yang
ditaati dan standar yang harus dipenuhi,
terbangun dalam lingkungan organisasi dapat
memberikan dorongan menentukan sendiri
berdampak terhadap peningkatan prestasi kerja
cara-cara pendisiplinan diri dalam kerangka
karyawan.
(2004),
dimana
disiplin
dalam
pegawai,
segala
permasalahan
yang
timbul
ketentuan- ketentuan yang bersifat umum
Sedangkan mengenai faktor kepemimpinan
menerapkan kegiatan pendisiplinan korektif
juga mempunyai pengaruh secara signifikan
berupa pemberian sanksi-sanksi
terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai,
Kemudian berkenaan dengan motivasi
hal ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan
karyawan dapat dijelaskan bahwa motivasi juga
yang dapat diterima oleh semua pihak dalam
mempunyai
terhadap
lingkungan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh
prestasi kerja karyawan pada PT. Pupuk
Utara dapat menimbulkan prestasi kerja bagi
Iskandar
para
pengaruh
Muda
Aceh
signifikan
Utara,
hal
ini
karyawannya,
ini
pimpinan
oleh karyawan pada PT. Pupuk Iskandar Muda
bimbingan terhadap setiap pekerjaan yang
Aceh
dalam
dilakukan oleh karyawan, sehingga semua
peningkatan prestasi kerja karyawan, karena
pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dapat
dengan motivasi akan semangat yang tinggi
mencapai
untuk memberikan semua kemampuan yang
direncanakan.
dapat
menunjang
sasaran
memberikan
dikarenakan
mengindikasikan bahwa motivasi yang dimiliki
Utara
selalu
hal
sesuai
arahan
dengan
dan
yang
dimilikinya untuk kemajuan perusahaan, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
KESIMPULAN DAN SARAN
Rizal, (2003), dimana hasil penelitian yang
Kesimpulan
dilakukan mempunyai
membuktikan pengaruh
bahwa
motivasi
signifikan
terhadap
1. Hasil
penelitian
secara
deskriptif
menunjukkan bahwa disiplin, motivasi, Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 180
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala komunikasi, kepemimpinan dan prestasi
hendaknya selalu memperhatikan terhadap
kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda
tingkat disiplin kerja karyawan, sehingga
Aceh Utara sudah relatif baik, hal ini
dapat berdampak terhadap peningkatan
karena diperoleh nilai rata-rata semua
prestasi kerja karyawan, sehingga tujuan
variabel lebih besar dari nilai 3 pada satuan
perusahaan dapat terwujud.
skala likert.
2. Dalam meningkatkan kinerja karyawan
2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
yang lebih baik lagi, faktor komunikasi
bahwa secara simultan variabel disiplin,
hendaknya
motivasi, komunikasi dan kepemimpinan
pertimbangan pimpinan, sehingga dengan
berpengaruh secara signifikan terhadap
adanya komunikasi yang baik antara
peningkatan prestasi kerja karyawan PT.
karyawan dan pimpinan diharapkan akan
Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
terwujud
3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara
parsial
menunjukkan
menjadi
salah
peningkatan
prestasi
satu
kerja
karyawan yang lebih baik lagi.
bahwa
3. Untuk meningkatkan kinerja karyawan
variabel disiplin berpengaruh terhadap
yang lebih baik lagi hendaknya pimpinan
peningkatan prestasi kerja karyawan PT.
juga memperhatikan kepada faktor lain
Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara.
selain
4. Variabel motivasi secara parsial juga
dari
disiplin
dan
komunikasi,
terutama
pemberian
motivasi
kepada
menunjukkan mempunyai pengaruh secara
karyawan
serta
penerapan
gaya
signifikan terhadap peningkatan prestasi
kepemimpinan
kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda
perusahaan,
Aceh Utara.
terwujud prestasi kerja karyawan dan
5. Kemudian variabel komunikasi secara
dalam sehingga
lingkungan nantinya
akan
prestasi perusahaan yang lebih baik lagi.
parsial juga menunjukkan mempunyai pengaruh
secara
signifikan
terhadap
peningkatan prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara. 6. Sedangkan variabel kepemimpinan juga secara parsial menunjukkan mempunyai pengaruh
secara
signifikan
terhadap
peningkatan prestasi kerja karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara. Saran – Saran 1. Diharapkan kepada pimpinan dari masingmasing direktorat maupun non direktorat 181 -
Volume 1, No. 1, November 2012
DAFTAR PUSTAKA A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya. Anoraga, Pandji, 2005, Manajemen Bisnis, Cetakan Ketiga, Jakarta: Rineka Cipta. Bambang Wahyudi, Drs. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita Bernadin, John. Dan Russel. J.E.A. 1993. Human Resources Management. Singapore: Mc Graw Hill Book Co. Flippo, Edwin B (1994). Manajemen Personalia, Edisi Keenam, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta. Fuad Mas’ud, 2004, Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi), Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Gibson, James L et al 2006. Organizations (Behavior, Structure, Processes), Twelfth Edition, McGrow Hill. Gitosudarmo, Indriyo, Drs dan Drs. Agus Mulyono. 1996. Prinsip Dasar Manajemen. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Gitosudarmo, S. 2000. Perilaku keorganisasian edisi pertama. Yogyakarta: BPFE Hasibuan, Malayu (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara. Jakarta Heidjrachman, Ranupandojo, dan Suad Husnan, 2000. Manajemen Personalia, Edisi Keempat, BPFE UGM, Jogjakarta. Kreitner, Robert; dan Kinicki, Angelo, 2005. Perilaku Organisasi, Buku 1, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta. Luthans, Fred (2006), Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh, Penerbit Andi, Yogyakarta Marihot Tua Efendi Hariandja, Drs.,M.Si,2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo Malayu S.P Hasibuan , Drs. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. (2006). Evaluasi Prestasi Kerja SDM, Cetakan Kedua, PT Refika Aditama, Bandung. Narmodo Hernowo dan Wadji M.Farid, (2004), Pengaruh Motivasi dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri, Jurnal. Rivai, Veithzal(2004), Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Robbins, Stephen P, 2006, “Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh, PT Indeks Jakarta. Setiyawan, Budi dan Waridin (2006), Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198. Simamora, H(1997), Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN. Siagian, Sondang P, 2002, “Kiat Meningatkan Produktivitas Kerja”, PT. RINEKA CIPTA, Jakarta. Sovyia Desianty, 2005, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi Pada PT Pos Indonesia (PERSERO) Semarang”. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. Vol 2. No. 1, Januari, h. 69-84. Yukl, Gary, 2005, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi kelima, PT Indeks, Jakarta.
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 182