PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERSONEL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PASKHAS DALAM MEWUJUDKAN PERTAHANAN NEGARA
THE EFFECT OF DISCIPLINE AND MOTIVATION TO WORK ON THE PERFORMANCE OF EDUCATION AND TRAINING OF PERSONNEL PASKHAS CENTER (PUSDIKLAT PASKHAS) IN REALIZING THE COUNTRY'S DEFENSE Heni Rachmawati (
[email protected])
Abstrak - Kondisi kinerja personel di Pusdiklat Paskhas yang masih belum optimal diduga disebabkan oleh kurangnya motivasi dan disiplin kerja. Di samping itu dalam mencapai kinerja personel, perlu ditunjang pula oleh tingkat kemampuan dan tingkat keterampilan personel sehingga diperlukan upaya-upaya dalam meningkatkan kinerja personel di Pusdiklat Paskhas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh disiplin dan motivasi kerja terhadap kinerja personel Pusat pendidikan dan latihan Paskhas (Pusdiklat Paskhas). Desain penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer yang diperoleh berdasarkan penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada sampel penelitian yaitupersonel Pusdiklat Paskhas sebanyak 83 orang teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara Parsial Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personel sebesar 32.7%. Secara Parsial Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja personel sebesar 45.8%. Secara simultan diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Disiplin kerja dan Motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja personel di Pusat pendidikan dan latihan Paskhas dengan besar pengaruh sebesar 78.4%, sedangkan sisanya sebesar 21.6% dijelaskan oleh sebabsebab lain diluar model. Kata Kunci: disiplin, motivasi, kinerja personel Abstract - Conditions of personnel performance in Pusdiklat Paskhas are still not optimal suspected to be caused by a lack of motivation and discipline. In addition to achieving the performance of personnel, to be supported by the level of capability and skill levels of personnel so that the necessary efforts to improve the performance of personnel in Pusdiklat Paskhas. The purpose of this study was to analyze the effect of discipline and motivation to work on the performance of education and training of personnel Paskhas Center (Pusdiklat Paskhas).The purpose of this study was to analyze the effect of discipline and motivation to work on the performance of education and training of personnel Paskhas Center (Pusdiklat Paskhas).This study design using quantitative descriptive approach. The data used in this study derived from primary data collected by Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 27
questionnaires were distributed to the study sample that is personnel 83 people Pusdiklat Paskhas data analysis technique used is multiple regression analysis. The results showed that the Disciplinary Partially has positive and significant effect on the performance of personnel amounted to 32.7%. Partial Motivation positive and significant effect on the performance of personnel amounted to 45.8%. Simultaneously obtained that a significant difference between the Discipline and Motivation work simultaneously on the performance of personnel in education and training center Paskhas with great effect as 78.4%, while the remaining 21.6% is explained by other causes outside the model. Keywords: discipline, motivation, personnel performance
Pendahuluan
T
wilayah
entara
Nasional
alat
rakyat dan seluruh komponen bangsa
Kesatuan
lainnya, mewujudkan pertahanan negara
bertugas
dengan memanfaatkan semua sumber
,
melaksanakankebijakan negara
pertahanan
untuk
menegakkan
kedaulatannegara, keutuhan
mempertahankan wilayah,
dan
melindungikeselamatan menjalankan
bangsa,
Tentara
Nasional
Indonesia
Angkatan Udara (TNI AU) sebagai salah satu komponen utama bangsa dibidang pertahanan
mempunyai
tugas
melaksanakan tugas TNI matra udara
perangdan operasi militer selain perang,
bidang pertahanan, menegakkan hukum
serta
dalamtugas
udara, dan menjaga keamanan di wilayah
pemeliharaan perdamaian regional dan
udara yurisdiksi nasional sesuai dengan
internasional.
ketentuan hukum udara nasional dan
secara
militer
daya nasional.
untuk
ikut
operasi
Republik
Indonesia (NKRI) tersebut, TNI bersama
pertahananNegara Indonesia
Kesatuan
Indonesia
sebagai
Republik
Negara
aktif
TNI sebagai komponen
utama pertahanan negara selaluberusaha
hukum
berinovasi
diratifikasi,
dalam
berbagai
upaya
internasional
yang
melaksanakan
telah
tugas
TNI
membangun kesiapan guna menghadapi
dalam pembangunan dan pengembangan
ancaman sebagai dampak negatif dari
kekuatan
perkembangan
melaksanakan
lingkungan
strategis.
matra
udara
serta
pemberdayaan
wilayah
Dalam menjalankan perannya sebagai alat
pertahanan udara. TNI Angkatan Udara
pertahanan, maka TNI menjalankan peran
dalam
sebagai
penindak
negara di dirgantara mempunyai peranan
terhadap ancaman, serta pemulih pasca
yang sangat penting di dalam ikut
dilaksanakannya operasi militer. Dalam
mewujudkan terciptanya satu kesatuan
menjaga
pertahanan negara guna mencapai tujuan
penangkal
kedaulatan
dan
dan
keutuhan
penyelenggaraan
28 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
pertahanan
nasional, bangsa
yakni dan
Indonesia,
melindungi
seluruh
segenap
tumpah
memajukan
darah
pendidikan diantaranya adalah Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khas.
kesejahteraan
Pusat
Pendidikan
dan
Latihan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
Pasukan Khas disingkat Pusdiklat Paskhas
dan ikut serta melaksanakan ketertiban
adalah satuan pelaksana Korpaskhas
dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
dalam bidang pendidikan dan latihan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
berkedudukan
Dalam
Dankorpaskhas.
rangka
pelaksanaan
tugas
tersebut, TNI AU berupaya mewujudkan
bertugas
pembinaan kekuatan yang ditujukan pada
langsung
di
Pusdiklat
bawah Paskhas
melaksanakan
pembinaan
kemampuan
paskhas
melalui
obyek organisasi, personel, disiplin kerja,
penyelenggaraan
pendidikan,
latihan,
manajemen, materiil, fasilitas, jasa, sistem
penelitian,
pengujian
dan
pengembangan
taktik
metode
menjamin
serta
tugas
anggaran.Untuk
dapat
dilaksanakan
dalam
pelaksanaan
serta
dan
tugas
prosedur perebutan
sesuai dengan program, maka personel
sasaran dan pertahanan obyek strategis
TNI
angkatan
AUharus
selalu
mendapatkan
udara,
pertahanan
udara,
pembinaan dan pengembangan dalam
operasi khusus dan khas matra udara
bidang ilmu pengetahuan air power dan
dalam operasi militer.
teknologi
kedirgantaraan
secara
Pendidikan
merupakan
profesional agar dapat meningkatkan
terpenting
kinerjanya.
mencerdaskan kehidupan bangsa, karena
Salah
meningkatkan
satu
cara
untuk
kinerjapersonel
TNI
dari
bagian
pendidikan
upaya
bertujuan
untuk
AUdilakukan dengan cara pembinaan
meningkatkan
personel
manusia.
Bagi TNI Angkatan Udara,
penyelenggaraan pendidikan dan latihan,
pendidikan
prajurit
peningkatan
merupakan bagian dari upaya pembinaan
secara
kontinyu
disiplin
dan
kerja
serta
kualitas
untuk
daya
pada hakekatnya
peningkatkan motivasi kerja sehingga
personel
dalam pelaksanaaan tugas di satuannya
Angkatan Udara dalam rangka penyiapan
dapat
optimal.
postur prajurit TNI Angkatan Udara yang
Dalam melaksanakan pendidikan dan
profesional, efektif, efisien, dan modern
latihan TNI AU memiliki beberapa instansi
dengan penguasaan ilmu pengetahuan
dilaksanakan
dengan
dan
dan
sumber
teknologi
tenaga
serta
manusia
TNI
menghayati
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 29
kejuangan
yang
Pancasila,
serta fungsi-fungsi yang lain. Dengan
Saptamarga, dan Sumpah Prajurit dengan
memiliki profesionalisme, wawasan dan
didukung kesehatan dan kesemaptaan
cakrawala pandang dalam mengemban
jasmani yang baik.
tugas pokok TNI AU, maka diharapkan
Berkaitan
dijiwai
dengan
hal
tersebut,
hasil
didiknya
dapat
memberikan
Pusat pendidikan dan latihan Paskhas
tampilan yang terbaik bagi para prajurit
mempunyai fungsi antara lain fungsi
terpilih agar setelah selesai pendidikan
operasi,
memiliki
pendidikan dan latihan yang
pengembangan taktik dan
meliputi segala usaha, pekerjaan dan
prosedur
kegiatan
melaksanakan tugas perebutan sasaran
di
bidang
pelaksanaan berkaitan
dan
pengawasan
dengan
pendidikan,
perencanaan,
korpaskhas
untuk
yang
dan pertahanan obyek strategis angkatan
penyelenggaraan
udara, pertahanan udara, operasi khusus
kursus-kursus,
penataran,
dan khas matra udara dalam operasi
dan pelatihan prajurit Paskhas dalam
militer serta mampu sebagai pelaksana
upaya membekali ilmu pengetahuan dan
kegiatan
meningkatkan
teknis
lingkup penugasan di lingkungan TNI
Fungsi
Angkatan Udara.
keterampilan
maupun taktis keprajuritan. pengkajian
serta
pengembangan
operasional
tertentu
pada
Pusdiklat Paskhas, bertugas untuk
pendidikan dan latihan meliputi bidang
mempersiapkan
perencanaan,
dan
secara profesional dan loyal terhadap
dengan
institusi/lembaga, bangsa dan negara.
penelitian, pengkajian, pengembangan,
Karena untuk mempersiapkan prajurit TNI
dan evaluasi terhadap operasi pendidikan
AU yang profesional, maka personel
dan latihan serta supervisi/pengawasan
pusdiklat ini dituntut dapat bekerja secara
latihan
operasional
optimal, sehingga dapat menjadi tauladan
Disamping itu juga sebagai
bagi anak didiknya.Peranan personel di
fungsi teknis militer yang meliputi segala
lingkungan pendidikan sangat penting
usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang
artinya dan merupakan salah satu faktor
pengamanan, latihan satuan, personel,
penentu tinggi rendahnya mutu hasil
logistik, anggaran, ketatausahaan, dan
pendidikan.
urusan
penyelenggaraan
pengawasan
pelaksanaan, yang
pratugas
Korpaskhas.
dalam,
berkaitan
satuan
untuk
mendukung
pelaksanaan tugas Pusdiklat Paskhas,
prajuritnya
bekerja
Keberhasilan pendidikan
sangat
ditentukan oleh sejauhmana kesiapan
30 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
personeldalam mempersiapkan peserta
Pusdiklat Paskhas belum dirasakan secara
didiknya
menyeluruh
melalui
kegiatan
belajar-
misalnya
kebutuhan
mengajar. Oleh karena itu, personel di
pengakuan prestasi, pengembangan diri
lingkungan Pusat pendidikan dan latihan
personel, perhatian akan rasa harga diri,
Paskhas perlu senantiasa ditingkatkan
pemenuhan
perannya agar dapat memberikan bekal
penempatan personel pada tempat yang
kepada para siswa secara profesional,
tepat,
dengan kapabilitas dan dedikasi yang
tempat
tinggi,
kesempatan
guna menyiapkan sumber daya
manusia yang profesional sebagai kader-
Personel
rohani,
perhatian terhadap lingkungan bekerja
dan
untuk
pemberian
maju,
sehingga
motivasi personel belum seluruhnya baik.
kader penerus TNI Angkatan Udara dimasa mendatang.
kebutuhan
Disiplin
kerja
juga
memberikan
pengaruh terhadap kinerja personel di
di
lembaga
Pusdiklat Paskhas, dan saat ini kondis
pendidikan merupakan komponen yang
disiplin kerja masih belum optimal antara
paling bertanggung jawab terhadap hasil
lain
didik.
Personel yang memiliki tingkat
melanggar peraturan jam istirahat dan
kinerja masih rendah akan berdampak
peraturan kerja lainnya, terlambat masuk
terhadap kualitas hasil didik.Upaya untuk
kerja atau mangkir dari pekerjaan, kurang
memperbaiki dan meningkatkan kinerja
menggunakan
personel ditentukan oleh faktor-faktor
melakukan pekerjaan dengan tergesa-
yang
gesa
dapat
personel,
dalam
meningkatkan
kinerja
masih
dan
terdapat
waktu
personel
secara
lain-lain.
yang
efektif,
Selain
itu
dan dalam penelitian ini
pemanfaatan sarana dan teknologi dalam
dibatasi pada aspek disiplin kerja dan
menunjang pekerjaan belum dilakukan
motivasi kerja dalam peningkatan kinerja
dengan baik karena beberapa personel
personel di Pusdiklat Paskhas.
masih belum paham terhadap teknologi
Pemberian dilaksanakan pengaruh peningkatan
motivasi pimpinan
yang
besar
kinerja
yang
memberikan terhadap
personel
dalam
melaksanaan
pendidikan.Berdasarkan
administrasi hal
tersebut,
kondisi personel di Pusdiklat Paskhas,
dalam
tingkat kinerjanya masih belum optimal.
melaksanakan tugas untuk mencapai visi
Kondisi tersebut salah satu penyebabnya
dan misi organisasi. Pemberiaan motivasi
diduga kurangnya motivasi dan disiplin
kerja yang diberikan kepada personel.
kerja.
Di samping itu dalam mencapai
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 31
kinerja personel, perlu ditunjang pula oleh
pendidikan dan latihan Paskhas (Pusdiklat
tingkat
Paskhas)
kemampuan
dan
keterampilan personel. meningkatkan Pusdiklat
Upaya-upaya
kinerja
Paskhas
tingkat
personel
dimulai
di
dengan
masih
tercapai
belum
kinerja
optimal.Agar
personel
yang
profesional, maka dapat diidentifikasi permasalahan
penelitian
ini
sebagai
mengidentifikasi dan menginventarisasi
berikut :
kekuatan serta kelemahan sumber daya
1. Apakah terdapat pengaruh positif dan
manusia yang ada saat ini, baik aspek
signifikaan pada disiplin kerja terhadap
kuantitas maupun aspek kualitasnya.
kinerja personel Pusat Pendidikan dan
Salah satu pola peningkatan kinerja
Latihan Paskhas (Pusdiklat Paskhas) ?
melalui pengembangan sumber daya
2. Apakah terdapat pengaruh positif dan
manusia agar kinerja personel di Pusdiklat
signifikaan
Paskhas dapat meningkat dan siap dalam
terhadap
pelaksanaan kerja yang diembannya.
Pendidikan
Personel merupakan
pusdiklat salah
satu
paskhas komponen
pada
motivasi
kerja
kinerja
personel
Pusat
dan
Latihan
Paskhas
(Pusdiklat Paskhas) ? 3. Apakah terdapat pengaruh positif dan
pendidikan yang memegang peranan
signifikaan
penting dalam proses belajar mengajar.
motivasi kerja secara bersama-sama
Optimalisasi kemampuan personel di
terhadap
Pusdiklat Paskhas sangat diperlukan guna
Pendidikan
menghasilkan
(Pusdiklat Paskhas) ?
peserta
didik
yang
padadisiplin
kinerja dan
kerja
personel Latihan
dan
Pusat Paskhas
berkualitas. Kinerja personel di dalam
Metode Penelitian
dunia pendidikan sangat berpengaruh
Desain penelitian ini
dalam menghasilkan peserta didik yang
pendekatan deskriptif kuantitatif karena
berkualitas baik secara akademik maupun
penelitian ini untuk mengetahui dan
non
harus
menganalisis pengaruh antara variabel
ditingkatkan.Berdasarkan latar belakang
disiplin kerja personel, motivasi kerja
penelitian
personel terhadap
akademik
di
sehingga
atas,
penulis
dapat
menggunakan
kinerja sehingga
kemukakan pernyataan masalah (problem
bersifat sebab akibat.
statement)
digunakan adalah sebagai berikut :
dalam
tesis
ini
adalah
kedisiplinan kerja dan motivasi kerja terhadap
kinerja
personel
Pusat
a. Menentukan
atau
Metode yang
mendeskripsikan
masalah-masalah yang berhubungan
32 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
dengan karakteristik variabel-variabel
antar
variabel
disiplin kerja, motivasi kerja dan kinerja
verifikatif.
tersebut
bersifat
Personel. Metode yang digunakan
Populasi dan Sampel Penelitian.
untuk
Dalam penelitian ini populasi adalah
mendeskripsikan
variabel
variabel-
tersebut
adalah
bersifatdeskriptif.
kekuatan
Paskhas
b. Mencari dan menentukan bagaimana hubungan
seluruh
antar
variabel.
terdiri
dari
Pusdiklat Perwira
menengah 21 orang, Perwira pertama 12
ini
orang, Bintara 225 orang, Tantama 192
dilakukan untuk mengetahui sejauh
orang dan PNS 13 orang, sehingga jumlah
mana pengaruh disiplin kerja, motivasi
populasi
kerja terhadap kinerja Personel di
penelitianditentukan
Pusdiklat Paskhas.Metode penelitian
menggunakan
yang
berikut:
digunakan
Hal
yang
personel
untuk
melihat
adalah
463
orang.Sampel dengan
rumus
Slovin
sebagai
hubungan sebab-akibat dan pengaruh Tabel 1 Populasi dan Sampel Penelitian No
Kelompok Kepangkatan
Populasi
Sampel
1
Perwira Menengah (Pamen)
21
4
2
Perwira pertama (Pama)
12
2
3
Bintara (Ba)
225
40
4
Tamtama (Ta)
192
34
5
PNS
13
3
463
83
Jumlah
Teknik Pengumpulan Data
pengumpulan data dengan survei, maka
Pada penelitian ini penulis menggunakan
digunakan alat bantu berupa daftar
metode survei untuk mendapatkan data
pertanyaan atau kuesioner.
primer.
1. Disilpin Kerja (X1). Menurut
Dengan metode pengumpulan
Rivai
data melalui survei ini diperlukan suatu
(2011:827), terdapat 3 (tiga) konsep
kegiatan untuk menyebarkan kuesioner
dalam pelaksanaan disiplin diantaranya
ke para personel di Pusdiklat Paskhas.
adalah aturan tungku panas (hot stove
Selanjutnya
rule),
responden.
mereka Untuk
ini
disebut keperluan
tindakan
disiplin
progresif
(progressive discipline), dan tindakan
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 33
disiplin positif (positive discipline).
aktivitas yang berkaitan dengan unsur-
Indikator yang digunakan adalah
unsur yang terlibat dalam proses untuk
a. Tingkat absensi
menghasilkan sesuatu output. Dimensi
b. Mematuhi
semua
peraturan
perusahaan
yang digunakan adalah a. Prestasi Kerja
c. Penggunaan waktu secara efektif
b. Tanggung jawab
d. Tanggung jawab dalam pekerjaan dan
c. Ketaatan
tugas
d. Kejujuran
2. Motivasi Kerja (X2). Menurut Robbins dan
Coulter
(2010:458)
e. Kerjasama f. Prakarsa
mengemukakan bahwa “Motivation as
Teknik Analisis Data
the willingness to exert high levels of
Untuk membantu memudahkan dalam
effort toward organizational goals,
proses pengujian perhitungan dilakukan
conditional by effort’s ability to satisfy
dengan
sure
(Motivasi
SPSS.Teknik statistik yang digunakan
sebagai suatu kerelaan untuk berusaha
adalah menggunakan statistik deskriptif
seoptimal mungkin dalam pencapaian
dan statistik inferen, karena sumber data
tujuan organisasi yang dipengaruhi
yang diolah adalah data ordinal dengan
oleh
menggunakan
individual
need”.
kemampuan
memuaskan
usaha
beberapa
individu)”.Dimensi
yang
untuk
bantuan
sofware
Skala
data
Statistik
kebutuhan
deskriptif
digunakan
memberikan gambaran secara umum
adalah
dari
Likert.
program
penelitian
mengenai data yang dijadikan objek
a. Kebutuhan mempertahankan hidup (Fisiologis)
penelitian melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
b. Kebutuhan rasa aman
melakukan
analisis
dan
c. Kebutuhan Sosial
kesimpulan
yang
berlaku
d. Kebutuhan Penghargaan
Sedangkan statistik inferen adalah teknik
e. Kebutuhan Aktualisasi diri
regresi dan korelasi. Selain itu dinyatakan
3. Kinerja personel. Simamora (2003:416)
dalam persamaan regresi berganda :
mengemukakan bahwa Kinerja adalah Y
= a + b1X1 + b2X2 +
34 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
membuat umum.
Dimana: Y
= Kinerja personel Pusdiklat Paskhas
X1
= Variabel Disiplin Kerja
X2
= Variabel Motivasi Kerja
a
= intercept
b1,b2
= koefisien regresi
= error
Hasil pengujian hipotesis secara simultan dilakukan dengan menggunakan Uji F sedangkan uji koefisien regresi menggunakan uji t.
Hasil Dan Pembahasan
Uji Validitas
Hasil Analisis Data dan Interpretasi Hasil.
Uji validitas digunakan untuk mengukur
Analisis
dengan
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
instrumen
Suatu kuesioner dikatakan valid jika
penelitian kemudian dilanjutnya dengan
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
hasil pengolahan serta analisis data
mengungkapkan
dengan analisis deskriptif dan analisis
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
regresi
2011:19).Semua
data
melakukan
ini
diawali
pengujian
berganda.Sebelum
tanggapan
item
yang
kuesioner
akan
yang
berdasarkan
mencapai r hitung lebih besar dari 0.3,
kuesioner dianalisis lebih lanjut, perlu
daya pembedanya dianggap memuaskan.
dilakukan pengujian terhadap instrument
Sedangkan item yang memiliki nilai
data
dengan
koefisien korelasi di bawah 0,3 dianggap
menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
tidak valid dan item yang tidak valid
yang
responden
hasil
sesuatu
digunakan
dapat
dihilangkan.
Adapun hasil
uji
validitas kuesioner kelima variabel yang diteliti disajikan pada tabel berikut: Tabel 2 Rekapitulasi hasil uji validitas variabel Disiplin kerja No
Indeks
Nilai
Item
Validitas
Kritis
p1
0.754
0.3
Valid
p2
0.814
0.3
Valid
Keterangan
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 35
No
Indeks
Nilai
Item
Validitas
Kritis
p3
0.785
0.3
Valid
p4
0.738
0.3
Valid
p5
0.807
0.3
Valid
p6
0.658
0.3
Valid
p7
0.552
0.3
Valid
p8
0.616
0.3
Valid
p9
0.731
0.3
Valid
p10
0.839
0.3
Valid
Keterangan
Pada tabel 2 terlihat bahwa nilai
correlation diatas 0.3 sehingga ke-10 item
indeks validitas pada masing-masing item
pertanyaan tersebut valid dan dipakai
pertanyaan
dalam analisis selanjutnya.
memiliki
variabel
nilai
Disiplin
corrected
kerja,
item
total
Tabel 3 Rekapitulasi hasil uji validitas variabel Motivasi kerja No
Indeks
Nilai
Item
Validitas
Kritis
p11
0.736
0.3
Valid
p12
0.607
0.3
Valid
p13
0.686
0.3
Valid
p14
0.793
0.3
Valid
p15
0.769
0.3
Valid
p16
0.619
0.3
Valid
p17
0.591
0.3
Valid
p18
0.578
0.3
Valid
p19
0.648
0.3
Valid
p20
0.590
0.3
Valid
Keterangan
Pada tabel 3 terlihat bahwa nilai
correlation diatas 0.3 sehingga ke-10 item
indeks validitas pada masing-masing item
pertanyaan tersebut valid dan dipakai
pertanyaan
dalam
memiliki
variabel
nilai
Motivasi
corrected
item
kerja,
analisis
total
36 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
selanjutnya.
Tabel 4 Rekapitulasi hasil uji validitas variabel Kinerja personel No
Indeks
Nilai
Item
Validitas
Kritis
p21
0.791
0.3
Valid
p22
0.805
0.3
Valid
p23
0.788
0.3
Valid
p24
0.730
0.3
Valid
p25
0.745
0.3
Valid
p26
0.726
0.3
Valid
p27
0.821
0.3
Valid
p28
0.825
0.3
Valid
p29
0.812
0.3
Valid
p30
0.684
0.3
Valid
p31
0.617
0.3
Valid
p32
0.720
0.3
Valid
Keterangan
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
secara berulang-ulang kepada kelompok
bahwa ke -12 item pertanyaan pada
yang sama akan menghasilkan data yang
variabel Kinerja personel memiliki nilai
sama.
corrected total item correlation di atas
menggunakan rumus alpha cronbach yang
0.3,
item
dihitung dengan menggunakan program
pertanyaan dinyatakan valid dan dapat
SPSS dengan ketentuan batas minimal
digunakan dalam analisis selanjutnya.
sebesar 0,7 yang artinya alat ukur
Uji Reliabilitas
dikatakan
Reliabilitas adalah tingkat kehandalan
diandalkan.
dengan
demikian
semua
Reliabilitas dalam penelitian ini
tepat,
stabil
dan
dapat
kuesioner. Kuesioner yang reliable adalah kuesioner yang apabila diuji cobakan Tabel 5 Rekapitulasi hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian Variabel Kinerja personel (Y)
Indeks Reliabilitas 0.942
Nilai Kritis
Keterangan
0.70
Reliabel
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 37
Indeks
Variabel
Reliabilitas
Nilai Kritis
Keterangan
Disiplin kerja (X1)
0.924
0.70
Reliabel
Motivasi kerja (X2)
0.903
0.70
Reliabel
Nilai reliabilitas butir pernyataan
variabel-variabel tersebut, maka penulis
pada kuesioner keempat variabel yang
membuat pengkatagorian dalam garis
sedang diteliti lebih besar dari 0,70 hasil
interval sebagai berikut:
ini menunjukkan bahwa butir kuesioner
a. Jumlah keseluruhan responden adalah
pada variabel Kinerja personel, Disiplin
83 orang dan untuk nilai skala
kerja, dan Motivasi kerja handal untuk
pengukuran
mengukur variabelnya masing-masing
sedangkan nilai skala pengukuran
serta dapat dikatakan memiliki ketepatan
terkecil adalah 1.
yang tinggi untuk dijadikan variabel
terbesar
adalah
5
b. Sehingga diperoleh rata-rata skor
(konstruk) pada suatu penelitian
ideal adalah 5 X 83 = 415 dan rata-rata
Analisis Deskriptif
skor terkecil 1 X 83 = 100. Adapun nilai
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk
persentase terkecil adalah (83:415) X
mendapatkan
100% = 20%.
gambaran/
deskripsi
mengenai tanggapan dari responden
c. Diperoleh nilai rentang 100%-20% =80%
dalam hal ini adalah personel Pusdiklat
jika dibagi 5 skala pengukuran akan
Paskhas mengenai Kinerja personel,
didapat
Disiplin kerja dan Motivasi kerja. Untuk
sebesar
mengetahui
interpretasi skor dapat dilihat pada
tingkat
bagaimana
keseuaian
kondisi
dan
masing-masing
nilai
interval
16%,
persentase
maka
tabel dibawah ini :
Tabel 6 Kategori interpretasi skor (Sumber : Hasil olahan peneliti 2017) Hasil Perhitungan
Kategori
20% s/d 36%
Sangat Tidak Baik/Sangat Rendah
>36% s/d 52%
Tidak Baik/Rendah
>52% s/d 68%
Cukup/Sedang
>68% s/d 84%
Baik/Tinggi
>84% s/d 100%
Sangat Baik/Sangat Tinggi
38 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
kategori
Untuk selanjutnya maka tabel kategori
tingkat
interpretasi
dapat
peraturan lembaga, penggunaan waktu
masing-masing
secara efektif, dan tanggung jawab
indikator pada masing-masing variabel.
dalam pekerjaan dan tugas.Keempat
Dan berikut akan dijelaskan gambaran
indikator
mengenai
pernyataan. Dari 83 responden yang
skor
digunakan
diatas
untuk
pun
tanggapan
responden
absensi,
mematuhi
tersebut
terdiri
kuesioner
semua
dari
10
tersebut.
mengembalikan
diperoleh
Disiplin kerja pada personel di Pusdiklat
jawaban mengenai Disiplin kerja sebagai
Paskhas
berikut:
Dalam penelitian ini variabel Disiplin kerja diukur dengan 4 indikator diantaranya Tabel 7 Tanggapan responden mengenai Disiplin kerja No
meminta
Jumlah
skor
%
3
2
1
skor
Ideal
21 38 22
2
0
327
415
78.8
dapat 22 46 13
2
0
337
415
81.2
13
1
0
335
415
80.7
pendidikan 13 53 16
0
1
326
415
78.6
0
0
338
415
81.4
personel/anggota 1
Pilihan Jawaban
Pernyataan
5
4
akan
izin
apabila
terlambat datang ke tempat latihan atau kantor personel/anggota
2 izin
apabila
meminta
tidak
masuk kerja personel/anggota 3
bekerja
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
18 51
kantor/organisasi personel/anggota melakukan semua
pekerjaan
4 standar dan
kerja,
latihan
yang
sesuai
telah
ditentukan organisasi 5 personel/anggota
21 47 15
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 39
No
Pilihan Jawaban
Pernyataan
Jumlah
skor
%
3
2
1
skor
Ideal
14 43 18
8
0
312
415
75.2
31
11
7
261
415
62.9
14 47 19
3
0
321
415
77.3
26 52
5
0
0
353
415
85.1
14 48 20
1
0
324
415
78.1
5
4
mengenakan pakaian sesuai dengan
peraturan
yang
berlaku dan sesuai dengan aturan yang ada personel/anggota mampu 6
dituntut
melaksanakan
pekerjaan
dengan
waktu
yang tersedia selama berada di tempat pendidikan dan latihan serta di kantor personel/anggota jika tidak mampu
menyelesaikan
pekerjaan selama berada di 7 tempat pendidikan, latihan 3 dan
31
di kantor, maka akan
lembur
untuk
mengejar
waktu yang telah ditetapkan personel/anggota 8
tidak
membawa pulang peralatan pendidkan dan latihan serta peralatan kantor personel/anggota
9
teliti,
cermat dan mengutamakan safety dalam bekerja dan latihan personel/anggotaberhati-
10
hati
dalam
peralatan latihan
menggunakan
pendidikan serta
dan
peralatan
40 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
No
Pilihan Jawaban
Pernyataan
5
4
3
2
Jumlah
skor
skor
Ideal
3234
4150
1
%
kantor Jumlah
77.9
Berdasarkan tabel 7 di atas maka
hasil perhitungan rentang skor pada
pada variabel Disiplin kerja dengan jumlah
penjelasan sebelumnya maka diperoleh
item pernyataan sebanyak 10 item dan
hasil
jumlah responden sebanyak 83 orang
responden mengenai Disiplin kerja dapat
diperoleh total skor sebesar 3234 dengan
digambarkan
persentase sebesar 77.9%, berdasarkan
sebagai berikut
interpretasi
skor
melalui
garis
tanggapan
kontinum
77.9%
Sangat Tidak Baik
20%
Tidak Baik
36% Melalui
responden
Cukup Baik
Baik
68%
84%
52%
jumlah
skor
dapat
tanggapan
100%
dikarenakanpersonel/anggota
teliti,
bahwa
cermat dan mengutamakan safety dalam
tanggapan responden tehadap 10 butir
bekerja dan latihan, namun dalam hal
pernyataan
mengenai
apabila personel/anggota tidak mampu
Disiplin kerja termasuk dalam kategori
menyelesaikan pekerjaan selama berada
baik. hal ini menunjukkan bahwa sikap
di tempat pendidikan, latihan dan
kesadaran,
kesedian
kantor, maka hanya beberapa yang akan
semua
lembur untuk mengejar waktu yang telah
yang
diketahui
Sangat Baik
diajukan
kerelaan
seseorang
dalam
dan
mematuhi
peraturan instansi, penggunaan waktu
ditetapkan,
secara efektif,
tanggung jawab dalam
dievaluasi menjadi lebih baik dalam upaya
pekerjaan dan tugas serta norma-norma
meningkatkan tanggung jawab terhadap
sosial
lingkungan
tugas yang dibebankan dan berdampak
sekitarnya pada personil di pusdiklat
pada kedisiplinan setiap personel untuk
paskhas
yang
berlaku
dinilai
di
baik,
hal
sehingga
hal
ini
di
perlu
ini
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 41
dapat menyelesaikan pekerjaan tepat
Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan Sosial,
pada waktunya.
Kebutuhan Penghargaan dan kebutuhan
Motivasi kerja pada personel di Pusdiklat
aktualisasi diri yang terdiri dari 10
Paskhas
pertanyaan. Dari 83 responden yang
Dalam penelitian ini variabel Motivasi
mengembalikan
kerja
jawaban mengenai Motivasi kerja sebagai
diukur
dengan
diantaranya
5
adalah
mempertahankan
indikator, Kebutuhan
hidup
kuesioner
diperoleh
berikut:
(Fisiologis),
Tabel 8 Tanggapan responden mengenai Motivasi kerja N
Pilihan Jawaban
Pernyataan
o
Jumlah
skor
%
3
2
1
skor
Ideal
33
6
2
284
415
68.4
31
14
5
260
415
62.7
12 47 22
0
2
316
415
76.1
8
7
0
293
415
70.6
7
0
300
415
72.3
5
4
personel/anggota merasa puas 11
dengan didapat
penghasilan selama
yang
bekerja
di
3
3 9
Pusdiklat Paskhas. personel/anggotamerasagaji 12
yang diterima setiap bulan sudah mencukupi
untuk
kebutuhan
2
31
dasar rumah tangga personel/anggota 13
memiliki
motivasiuntuk
mendorong
kemajuan akan prestasi kerja dalam pendidikan dan latihan personel/anggotamerasaorganis asi
14
memberikan
kenyamanan
pada
setiap
kerja
35 33
personel/anggotanya dilingkungan pekerjaannya personel/anggota menilai bahwa 15
Kepercayaan
atasan/pemimpin 10
untuk menentukan keputusan
3
2
8
8
42 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
N
Pilihan Jawaban
Pernyataan
o
Jumlah
skor
%
3
2
1
skor
Ideal
22
1
0
328
415
79.0
19
1
1
326
415
78.6
32
7
1
295
415
71.1
9
33 35
5
1
293
415
70.6
3
29 35
12
4
264
415
63.6
2959
4150
71.3
5
4
memiliki hubungan yang erat
2
4
dengan semua personel/ anggota
0
0
dalam suatu pekerjaan membuat personel/anggota bekerja dan berlatih dengan lebih baik, aman dan tanpa rasa takut personel/anggotamerasa 16
lainnya personel/anggotamerasa 17
lebih
suka bekerja dalam tim untuk menyelesaikan pekerjaan atau
18
4 4
latihan yang sulit personel/anggotamerasaorganis asi 18
memberikan
penghargaan
kepada personel/anggota yang 12
31
memiliki loyalitas dan etos kerja yang tinggi terhadap organisasi Tugas pendidikan dan latihan yang 19
dibebankan
kepada
d
Setiap personel/anggota ianggap sebagai
peluang
untuk
pengembangan karier personel/anggota 20 mengerjakan
suka
pekerjaan
atau
latihan yang menantang Jumlah
Berdasarkan tabel 8 di atas maka pada variabel Motivasi kerja dengan
jumlah item pernyataan sebanyak 10 item dan
jumlah
responden
sebanyak
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 43
83personel diperoleh total skor sebesar
diperoleh
hasil
interpretasi
2959 dengan persentase sebesar 71.3%,
tanggapan
berdasarkan hasil perhitungan rentang
Motivasi
skor pada penjelasan sebelumnya maka
melalui garis kontinum sebagai berikut 71.3%
responden kerja
dapat
skor
mengenai digambarkan
Sangat Tidak BaikTidak BaikCukup baikBaikSangat Baik
20%
36%
52%
68%
84%
Melalui jumlah skor tanggapan responden
dapat
diketahui
100%
dalam hal gaji yang diterima oleh setiap
bahwa
personel
masih
tanggapan responden tehadap 10 butir
motivasi
yang
pernyataan yang diajukan mengenai
beberapa personel masih merasa belum
Motivasi kerja termasuk dalam kategori
mencukupi
baik, hal ini menunjukkan bahwa kondisi
tangga.
atau energi yang menggerakkan diri yang
Kinerja personel di Pusdiklat Paskhas
terarah atau tertuju untuk mencapai
Dalam penelitian ini Kinerja personel
tujuan organisasi pada personel
diukur dengan 5 indikator diantaranya
di
belum tinggi
memberikan karena
kebutuhan
dasar
rumah
Pusdiklat Paskhas dinilai baik, hal ini tidak
adalah
terlepas dari personel/anggotamerasa
kemampuan, sikap dan perilaku yang
memiliki hubungan yang erat dengan
terdiri dari 12 pernyataan. Dari 83
semua
responden
sehingga
personel/
anggota
membuat
setiap
lainnya personel
pengetahuan,
dinilai
yang
keterampilan,
mengembalikan
kuesioner diperoleh jawaban mengenai
memiliki motivasi yang tinggi, meskipun
Kinerja personel sebagai berikut :
Tabel 9 Tanggapan responden mengenai Kinerja personel No
Pernyataan
Pilihan Jawaban
Jumlah
skor
5
4
3
2
1
skor
Ideal
9
48 26
0
0
315
415
%
Personel/anggota 21
memiliki kecakapan yang baik didalam melakukan proses kerja dilapangan
44 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
75.9
No
Pilihan Jawaban
Pernyataan
Jumlah
skor
%
5
4
3
2
1
skor
Ideal
6
44
31
2
0
303
415
73.0
7
40 33
3
0
300
415
72.3
8
35
37
2
1
296
415
71.3
21
47
15
0
0
338
415
81.4
mentaati perintah dari 20 44
19
0
0
333
415
80.2
12
39 32
0
0
312
415
75.2
12
48 22
1
0
320
415
77.1
Personel/anggota 22
memiliki kerja
pengalaman
yang
mumpuni
dalam keseharian kerja Personel/anggota memiliki 23
kesanggupan
yang
baik
didalam
menyelesaikan
segala
pernasalahan di tempat kerja Personel/anggota senantiasa 24
berani
didalam
mengambil
resiko
positif
mungkin
yang
timbul
di
tempat kerja Personel/anggota 25
senantiasa
taat
pada
aturan yang berlaku Personel/anggota selalu 26
atasannya dengan baik Personel/anggota menjalankan 27
dengan
tugas
sepenuh
dalam
hari setiap
pekerjaannya 28
Personel/anggota selalu dapat
bekerja
secara
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 45
No
Pilihan Jawaban
Pernyataan profesional
dan
Jumlah
skor
%
5
4
3
2
1
skor
Ideal
9
46 27
1
0
312
415
75.2
9
45 26
1
2
307
415
74.0
7
16
36 10
14
241
415
58.1
6
39 34
0
296
415
71.3
3673
4980
73.8
tidak
menyalahkan wewenang kerjanya Personel/anggota selalu 29
mampu tugas
melaksanakan dengan
rekan
kerja Personel/anggota 30
senantiasa dapat bekerja dengan orang lain secara baik Personel/anggota mampu mengambil
31
keputusan yang tepat tanpa menunggu perintah dari atasan Personel/anggota selalu mampu mengemukan
32
ide-ide kerja yang
4
mendukung pekerjaannya Jumlah
Berdasarkan tabel 9 di atas maka
berdasarkan hasil perhitungan rentang
pada variabel Kinerja personel dengan
skor pada penjelasan sebelumnya maka
jumlah item pernyataan sebanyak 12 item
diperoleh
dan jumlah responden sebanyak 83
tanggapan responden mengenai Kinerja
responden diperoleh total skor sebesar
personel dapat digambarkan melalui garis
3673 dengan persentase sebesar 73.8%,
kontinum sebagai berikut
hasil
interpretasi
46 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
skor
73.8%
Sangat Tidak BaikTidak BaikCukup baikBaikSangat Baik
20%
36% Melalui
responden
52%
jumlah dapat
skor
68%
tanggapan
100%
diantaranya
pengujian
asumsi
klasik,
bahwa
model regresi analisis koefisien korelasi,
tanggapan responden tehadap 12 butir
analisis koefisien determinasi, uji simultan
pernyataan
(f-test), dan uji parsial (t-test).
yang
diketahui
84%
diajukan
mengenai
Kinerja personel termasuk dalam kategori
Uji Asumsi Klasik
baik, hal ini menunjukkan bahwa hasil
Sebelum melakukan analisis regresi linier
kerja baik kualitas maupun kuantitas yang
berganda, ada beberapa asumsi yang
telah
dicapai
oleh
personel,
dalam
harus dipenuhi yaitu Uji Normalitas, Uji
tugas-
tugasnya
sesuai
Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas
dengan tanggung jawab yang diberikan
dan Uji Autokorelasi. Pengujian asumsi
oleh instansi dan hasil kerja yang dicapai
klasik dilakukan terlebih dahulu sebelum
disesuaikan
pembentukan model
menjalankan
dengan
standar
kinerja
regresi
regresi,
personel yang berlaku dalam instansi di
model
Pusdiklat Paskhas dinilai baik, hal ini tidak
menghasilkan estimasi yang memenuhi
terlepas dari Personel/anggota senantiasa
kriteria
taat pada aturan yang berlaku sedangkan
estimated).
dalam hal kemampuan Personel/anggota
1. Uji Normalitas
dalam mengambil keputusan yang tepat
Pengujian ini bertujuan untuk menguji
tanpa menunggu perintah dari atasan
apakah dalam sebuah model regresi
dinilai harus ditingkatkan
variabel
Analisis Regresi Berganda
memiliki distribusi normal atau tidak.
BLUE
yang
supaya
(best
pengganggu
terbentuk
linier
atau
unbiased
residual
Untuk mengetahui apakah Disiplin
Model regresi yang baik seharusnya
dan
memiliki
memiliki residu yang berdistribusi secara
pengaruh terhadap Kinerja personel maka
normal. Untuk menguji apakah distribusi
akan
data normal atau tidak, ada dua cara
kerja
analisis analisis
Motivasi
dilakukan data
kerja
serangkaian dengan
regresi
proses
menggunakan
linier
berganda
untuk analisis
mendeteksinya, grafik
dan
yaitu
dengan
uji
statistik.
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 47
Berdasarkan
hasil
pengujian
menggunakan software SPSS, diperoleh
hasil uji normalitas dengan menggunakan probability plot seperti berikut:
Gambar 1 Uji Normalitas dengan menggunakan PP-Plot Pada
normal
yang tersaji pada histogram dan grafik
probability plot di atas, dapat dilihat
normal probability plot di atas, dapat
bahwa titik-titik (data residu) menyebar
digunakan
disekitar garis diagonal dan mengikuti
Apabila nilai probabilitas yang diperoleh
arah
lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan
garis
gambar
diagonal,
grafik
hasil
tersebut
uji
menunjukan bahwa model regresi yang
bahwa
akan dibentuk, memiliki residu yang
berdistribusi secara normal. Hipotesis
berdistribusi
yang diuji adalah sebagai berikut
secara
normal.
Untuk
residu
kolmogorov-smirnov.
dalam
model
regresi
memperkuat hasil pengujian secara visual H0 : Data terdistribusi normal H1 : Data tidak terdistribusi normal α = 5% Kriteria uji : H0 ditolak apabila nilai p-value < α Dengan menggunakan program IBM SPSS versi 23 diperoleh hasil uji kolmogorofsmirnof (K-S) satu sampel sebagai berikut:
48 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
Tabel 10 Hasil Pengujian Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N
83
Normal Parametersa,b
Mean Std. Deviation
.0000000 4.06826507
Most Extreme
Absolute
.062
Differences
Positive
.062
Negative
-.041
Test Statistic
.062 .200c,d
Asymp. Sig. (2-tailed)
Berdasarkan
uji
Kolmogorov
independen (bebas) dalam sebuah model
Smirnov terlihat bahwa nilai signifikansi
regresi linier berganda saling berkorelasi
sebesar 0.200 lebih besar dari 0.05. Maka
sempurna dengan variabel bebas lainnya
dapat
data
atau tidak. Model regresi linier berganda
berdistribusi normal. Dengan demikian
yang baik seharusnya terbebas dari
maka
masalah
disimpulkan
estimator
bahwa
model
yang
akan
multikolinearitas.
diperoleh menjadi unbias atau akan
mendeteksi
mendekati
nilai
yang
sebenarnya
dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai
dipopulasi.
Maka,
dapat
disimpulkan
VIF. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10
bahwa data berdistribusi secara normal
dan VIF kurang dari 10, dapat disimpulkan
sehingga model memenuhi salah satu
bahwa model terbebas dari masalah
asumsi untuk dilakukan pengujian regresi
multikolinearitas.
2. Uji Multikolinieritas
pada penelitian ini bisa dilihat sebagai
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan
berikut:
untuk
mengetahui
apakah
masalah
Untuk
Uji
multikolinearitas
multikolinearitas
variabel
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 49
Tabel 11. Uji Multikolinearitas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Disiplin
.347
2.884
Motivasi
.347
2.884
a. Dependent Variable: Kinerja Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat
varians
residual
dari
satu
data
bahwa nilai tolerance value pada variabel
pengamatan
Disiplin kerja dan Motivasi kerja memiliki
adalah
nilai
yang
homoskedastisitas, jika berbeda disebut
ditetapkan yaitu 0.1. selain itu diketahui
heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk
pula nilai VIF pada kedua variabel
mendeteksi heteroskedastisitas adalah
tersebut memiliki nilai VIF di bawah batas
dengan melihat pada grafik scatterplot
yang telah ditetapkan yaitu sebesar 10.
antara nilai prediksi variable terikat
Hasil tersebut menunjukan bahwa tidak
(dependen) yaitu ZPRED dengan nilai
terdapat hubungan yang sangat kuat
residualnya (SRESID). Dasar pengambilan
diantara variabel independent yang dapat
keputusan ada atau tidaknya masalah
menyebabkan taksiran dan kesalahan
heteroskedisitas adalah sebagai berikut:
standarnya
sensitive
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
terhadap perubahan dalam data. Dan
yang ada membentuk pola tertentu
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
yang teratur (bergelombang, melebar
masalah multikolineritas antar variabel
kemudian meyempit), hal tersebut
bebas dalam model.
mengindikasikan
3. Heteroskedastisitas
heteroskedastisitas.
Uji
tolerance
diatas
menjadi
sangat
heteroskedastisitas
untuk
menguji
batas
ini
bertujuan
homogenitas
ke
pengamatan
lainnya
tetap,
dan
disebut
adanya
b) Apabila tidak ada pola yang jelas, serta
varians
titik menyebar di atas dan dibawah
residu dalam sebuah model regresi.
angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal
Model yang baik mensyaratkan terbebas
tersebut
mengindikasikan
dari masalah heteroskedastisitas. Apabila 50 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
model
terbebas
dari
masalah
heteroskedastisitas.
Gambar berikut digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas:
Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas dengan scatterplot
Dari gambar diatas dapat dilihat
pengamatan lain pada model. Model yang
bahwa dalam model tidak terdapat
baik adalah tidak terdapat autokorelasi
heterokedastisitas karena pada gambar
dalam model. Metode pengujian yang
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
digunakan adalah dengan uji Durbin-
menyebar diatas dan dibawah angka 0
Watson
pada sumbu Y. Hal ini menandakan bahwa
berikut:
dalam model, variansi dari residual satu
1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih
pengamatan ke pengamatan yang lain
besar dari (4-dL) maka hipotesis nol di
sama atau konstan,sehingga asumsi tidak
tolak,
adanya heteroskedastisitas atau adanya
autokorelasi.
homoskedastisitas sudah terpenuhi untuk
dengan
yang
ketentuan
berarti
sebagai
terdapat
2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU),
persamaan regresi.
maka hipotesis nol diterima, yang
4. Autokorelasi
berarti tidak ada auto korelasi.
Uji
Autokorelasi
mengetahui
ada
digunakan atau
untuk
3) Jika d terletak antara dL dan dU atau di
tidaknya
antara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi,
menghasilkan kesimpulan yang pasti.
yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada
satu
pengamatan
dengan
Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel
statistik
Durbin
Watson
yang
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 51
bergantung pada banyaknya observasi
pengujian dengan menggunakan SPSS
dan banyaknya variabel yang menjelaskan
ditampilkan dalam tabel sebagai berikut :
atau variabel independennya.
Hasil
Tabel 12 Hasil Pengujian Autokorelasi DurbinModel
Watson
1
1.876
Berdasarkan hasil analisis di atas
autokorelasi
dalam
model.
Dengan
diketahui bahwa DW = 1.876, dengan
demikian tidak terjadi hubungan yang
taraf 5% dan n = 83 maka diperoleh nilai dL
kuat antar residual pada model
= 1.59 dan nilai dU sebesar 1.69, dengan
Model Regresi Disiplin kerja dan Motivasi
demikian nilai 4-dU (4-1.69) = 2.31.
kerja terhadap Kinerja personel
Berdasarkan
keputusan
Dengan menggunakan bantuan aplikasi
dinyatakan sebelumnya maka diperoleh
program SPSS, didapat output hasil
dU (1.69) < DW (1.876) < 4-dU (2.31) maka
perhitungan
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
sebagai berikut:
pengambilan
regresi
linier
berganda
Tabel 13 Koefisien Regresi Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
Beta
-2.340
2.252
Disiplin
.537
.120
.395
Motivasi
.671
.110
.536
a. Dependent Variable: Kinerja Berdasarkan output tabel 13didapat
Persamaan dari analisis regresi berganda
nilai konstanta dan koefisien regresi
yang tersaji di atas dapat dijelaskan
sehingga
sebagai berikut:
dapat
dibentuk
persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -2.340 + 0.537(X1) + 0.671(X2)
a) Konstanta sebesar -2.340 menunjukkan rata-rata skor Kinerja personel jika skor
52 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
Disiplin
kerja
dan
Motivasi
kerja
bernilai nol.
positif menunjukkan pengaruh yang
b) Koefisien regresi untuk variabel Disiplin kerja
(X1)
dipengaruhi oleh Motivasi kerja, tanda
adalah
0.537
yang
terjadi adalah searah artinya setiap terjadi
peningkatan
pada
variabel
menunjukkan besar perubahan rata-
Motivasi kerja sebesar 1 satuan dan
rata
yang
variabel lainnya dianggap konstan,
dipengaruhi oleh Disiplin kerja, tanda
maka Kinerja personel diprediksikan
positif menunjukkan pengaruh yang
akan meningkat sebesar 0.671 satuan
terjadi adalah searah artinya setiap
Analisis koefisien korelasi dan koefisien
terjadi peningkatan skor pada variabel
determinasi
Disiplin kerja sebesar 1 satuan dan
Korelasi ini digunakan untuk mengukur
variabel lainnya dianggap konstan,
derajat hubungan serta arah hubungan
maka Kinerja personel diprediksikan
variabel
akan meningkat sebesar 0.537 satuan
penelitian ini adalah variabel Disiplin kerja
skor
c) Koefisien
Kinerja
yaitu
dalam
dan Motivasi kerja dengan variabel
Motivasi kerja (X2) adalah 0.671 yang
dependen yaitu Kinerja personel dilihat
menunjukkan besar perubahan rata-
dari tabel korelasi dibawah ini:
skor
Kinerja
untuk
independen
variabel
rata
regresi
personel
personel
yang
Tabel 14. Interprestasi Korelasi No
Interval Koefesien
Tingkat Hubungan
1
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
2
0,20 – 0,399
Rendah
3
0,40 – 0,599
Sedang
4
0,60 – 0,799
Kuat
5
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2010:250) Dengan menggunakan bantuan aplikasi program SPSS didapat output hasil estimasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 53
Tabel 15 Nilai Koefisien Korelasi Correlations Kinerja Kinerja
Disiplin .828**
.855**
.000
.000
83
83
83
.828**
1
.808**
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N Disiplin
Pearson Correlation
Motivasi
Sig. (2-tailed)
.000
N Motivasi Pearson Correlation
.000
83
83
83
.855**
.808**
1
.000
.000
83
83
Sig. (2-tailed) N
83
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil diatas dapat diketahui
jauh
kemampuan
model
bahwa variabel yang memiliki tingkat
menerangkan
keeratan
dependennya. Nilai R2 yang mendekati
tertinggi
dengan
Kinerja
variasi
dalam
personel adalah variabel motivasi dengan
satu
koefisien korelasi sebesar 0.855 dan
independennya
dikategorikan hubungan yang sangat kuat
semua informasi yang dibutuhkan untuk
jika dibandingkan dengan variabel disiplin
memprediksi variasi variabel dependen
kerja dengan koefisien korelasi sebesar
(Ghozali,
0.828 dan dikategorikan sangat kuat pula.
Koefisien Determinasi penelitian ini dapat
Selanjutnya koefisien determinasi
berarti
variabel
2005).
variabel-variabel memberikan
Hasil
perhitungan
terlihat pada tabel 16. berikut:
(R2) pada intinya mengukur seberapa Tabel 16 Koefisien Determinasi Model Summaryb Mode l
R
1
.886a
R Square .784
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
Watson
.779
4.11880
54 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
hampir
1.876
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin b. Dependent Variable: Kinerja
Berdasar
output
SPSS
tampak
bahwa dari hasil perhitungan diperoleh
sisanya sebesar (1-R2) = 21.3% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,784.
Dengan
kata
ini
determinasi secara parsial antara variabel
menunjukkan bahwa besar presentase
bebas Disiplin kerja dan Motivasi kerja
variasi
bisa
terhadap Kinerja personel dapat dilihat
dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel
melalui tabel dan proses perhitungan
bebas yaitu Disiplin kerja dan Motivasi
sebagai berikut.
Kinerja
lain
personel
hal
Untuk mengetahui besar koefisien
yang
kerja adalah sebesar 78.4%, sedangkan Tabel 17 Nilai Koefisien Beta dan Zero-order Coefficientsa Standardized Coefficients Model 1
Beta
Correlations Zero-order
Partial
Part
(Constant) Disiplin
.395
.828
.448
.232
Motivasi
.536
.855
.562
.315
a. Dependent Variable: Kinerja
Besarnya pengaruh
dibandingkan dengan pengaruh Disiplin
Variabel Disiplin kerja : 0.395 X 0.828 =
kerja terhadap Kinerja personel sebesar
0.327= 32.7%
32.7%
Variabel Motivasi kerja
:
0.536
X
0.855 = 0.458= 45.8%
Uji hipotesis Uji parsial (t-test)
Dari hasil uji individu di atas
“Uji
keberartian untuk
koefisien
regresi
diketahui bahwa pengaruh motivasi kerja
digunakan
menganalisis
bila
terhadap Kinerja personel yaitu 45.8%
peneliti bermaksud mengetahui pengaruh
memberikan pengaruh yang lebih besar
antar variabel independent dan dependent
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 55
dengan salah satu variabel indepentdent
penelitian (Riduwan dan Sunarto, 2012,
dibuat
hlm.
tetap
atau
dikendalikan”
126).
Adapun
uji
keberartian
(Sugiyono, 2012, hlm. 235). Uji hipotesis
koefisien regresi dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara membandingkan
menggunakan software SPSS 23.0 for
antara ttabel dengan thitung. Gunanya untuk
windows adalah sebagai berikut
menguji kemampuan siginifikasi hasil Tabel 18. Hasil Uji Koefisien Regresi Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
t
Sig.
-2.340
2.252
-1.039
.302
Disiplin
.537
.120
4.479
.000
Motivasi
.671
.110
6.075
.000
a. Dependent Variable: Kinerja
Tingkat signifikansi (α) sebesar 5%
sehingga H1 diterima yang artinya bahwa
dan derajat kebebasan (v) = n-(k+1) = 83-
Disiplin
(2+1) = 80 didapati nilai ttabel dari nilai
terhadap Kinerja personel dengan arah
ttabel distribusi t dua pihak sebesar 1.99.
positif yang menunjukkan bahwa semakin
Untuk memudahkan memahami kriteria
baik Disiplin kerja maka akan berdampak
pengujian
pada Kinerja personel yang semakin
,
nilai
thitung
dan
ttabel
dibandingkan. 1. Pengaruh
kerja
berpengaruh
signifikan
tinggi pula sebaliknya semakin buruk Disiplin
kerja
terhadap
Kinerja personel
Disiplin kerja maka akan berdampak pada potensi Kinerja personel yang semakin
Untuk hipotesis pertama yaitu pengaruh
rendah pula.
Disiplin kerja terhadap Kinerja personel
2. Pengaruh Motivasi kerja terhadap
diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 4.479
Kinerja personel
dengan ttabel sebesar 1.99. sehingga nilai
Untuk hipotesis kedua yaitu pengaruh
thitung > dari ttabel yaitu 4.479 > 1.99 dan
Motivasi kerjaterhadap Kinerja personel
berada dalam daerah penolakan Ho selain
diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 6.075
itu diketahui p-value (0.000) < 0.05
dengan ttabel sebesar 1.99. diperoleh
56 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
bahwa nilai thitung > dari ttabel yaitu 6.075 >
“Uji
keberartian
angka
Ho selain itu diketahui p-value (0.000) <
hubungan antar dua variabel independen
0.05 sehingga H1 diterima yang artinya
secara bersama-sama atau lebih dengan
bahwa
satu variabel dependen” (Sugiyono, 2012,
signifikan
kerja
terhadap
berpengaruh
Kinerja
personel
hlm.
222).”
menunjukan
adalah
1.99 dan berada dalam daerah penolakan
Motivasi
yang
regresi
kuatnya
Pengujiannya
dengan arah positif yang menunjukkan
menggunakan
bahwa semakin baik Motivasi kerja maka
membandingkan Fhitung dengan Ftabel.
akan berdampak pada Kinerja personel
Untuk menguji keberartian model regresi
yang
yang digunakan uji statistik F pada taraf
semakin
baik
pula
sebaliknya
uji
F.
Uji
F
dapat adalah
semakin buruk Motivasi kerja maka akan
keberartian α 0,05 (5%).
Adapun uji
berdampak pada potensi Kinerja personel
keberartian regresi dalam penelitian ini
yang semakin buruk pula.
menggunakan software SPSS 23.0 for
Uji simultan (f-test)
windows adalah sebagai berikut : Tabel 19. Hasi Uji KeberartianRegresi ANOVAa Sum of
Model 1
Squares
Mean df
Square
Regression
4939.732
2
2469.866
Residual
1357.164
80
16.965
6296.896
82
Total
F 145.590
Sig. .000b
a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin Berdasarkan Tabel 19 di atas didapat
tingkat keyakinannya (0,000<0,05), hal ini
nilai Fhitung sebesar 145.59 dengan p-
ditunjukkan pula oleh gambar 4.4 diatas
value sebesar 0.000 dengan alpha=0.05
yang menunjukkan bahwa nilai hitung
serta derajat kebebasan v1= n-(k+1) = 83-
berada diwilayah penolakan Ho sehingga
(2+1) = 80 dan v2=k=2, maka didapat Ftabel
H1 diterima. Dengan demikian, penelitian
3.11. nilai FHitung lebih besar dari Ftabel
ini menunjukan bahwa regresi berarti,
(145.59 > 3.11), selain itu diperoleh hasil
sehingga dapat disimpulkan Disiplin kerja
nilai signifikasinya 0,000 lebih kecil dari
dan Motivasi kerja memiliki tingkat
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 57
keberartian terhadap Kinerja personel
Kinerja personel adalah sebesar r = 0.828.
atau dengan kata lain terdapat pengaruh
Nilai r tersebut menunjukkan bahwa
yang signifikan antara Disiplin kerja dan
hubungan disiplin kerja dengan Kinerja
Motivasi kerja secara simultan terhadap
personel adalah sangat kuat. Karena
Kinerja personel di Pusdiklat Paskhas
terdapat pada interval 0,80 – 1.00 yang
Pembahasan
diinterpretasikan
Pengaruh Disiplin kerja terhadap kinerja
yang sangat kuat. Koefisien regresi yang
personel
diperoleh adalah 0.537 yang memiliki arah
Menurut Moenir (2002), disiplin adalah
positif artinya jika disiplin kerja semakin
suatu bentuk ketaatan terhadap aturan,
baik maka Kinerja personel akan semakin
baik tertulis maupun tidak tertulis yang
baik pula, sebaliknya jika disiplin kerja
telah ditetapkan. Disiplin harus ditumbuh-
semakin menurun maka akan berdampak
kembangkan
pada penurunan Kinerja personel pula.
agar
tumbuh
pula
ketertiban dan efisiensi. Prasetyo (2008)
Pada
saat
terdapat
dilakukan
hubungan
pengujian
menyatakan bahwa salah satu faktor
hipotesis asosiatif atau uji t untuk
penentu dari efektifitas kinerja adalah
mengetahui signifikansi pengaruh disiplin
disiplin kerja. Pentingnya peranan disiplin
kerja terhadap Kinerja personel diperoleh
juga
Musanef
nilai thitung sebesar 4.479 dengan ttabel
(1994:116) yang berpendapat disiplin juga
sebesar 1.99 sehingga karena nilai thitung >
tidak kalah pentingnya dengan prinsip-
ttabel yaitu 4.479 > 1.99 sehingga Ho ditolak
prinsip lainnya artinya disiplin setiap
yang artinya bahwa secara parsial variabel
pegawai
disiplin
dikemukakan
selalu
oleh
mempengaruhi
hasil
kerja
berpengaruh
signifikan
prestasi kerja. Oleh sebab itu dalam setiap
terhadap Kinerja personel di Pusdiklat
organisasi
disiplin
Paskhas. Hasil penelitian ini senada
disiplin
dengan penelitian yang dilakukan oleh
yang tinggi produktivitas kerja pegawai
Reza (2010) yang menunjukkan bahwa
pada pokoknya dapat ditingkatkan. Oleh
disiplin kerja berpengaruh positif dan
sebab itu perlu ditanamkan kepada setiap
signifikan terhadap kinerja karyawan,
pegawai disiplin yang sebaik-baiknya.
begitu pula dengan penelitian yang
perlu
ditegaskan
pegawai-pegawainya.
Berdasarkan dapat
diketahui
Melalui
hasil bahwa
analisis
data
dilakukan oleh Prawatya (2012) yang
besar
nilai
menyimpulkan
koefisien korelasi disiplin kerja terhadap
berpengaruh
bahwa positif
58 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
disiplin dan
kerja
signifikan
terhadap kinerja karyawan Pabrik Minyak
diperoleh adalah 0.671 yang memiliki arah
Kayu Putih (PMKP) Di Krai Purwodadi.
positif artinya jika motivasi kerja semakin
Pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja
baik maka Kinerja personel akan semakin
personel
baik pula, sebaliknya jika motivasi kerja
Menurut
Robbins
(2002)
motivasi
merupakan keinginan untuk melakukan
semakin menurun maka akan berdampak pada penurunan Kinerja personel pula.
sesuatu dan menentukan kemampuan
Pada
saat
dilakukan
pengujian
bertindak untuk memuaskan kebutuhan
hipotesis asosiatif atau uji t untuk
individu.
mengetahui
Baharuddin
mengemukakan
Latief
dengan
(2012)
signifikansi
pengaruh
terbentuknya
motivasi kerja terhadap Kinerja personel
motivasi yang kuat, maka akan dapat
diperoleh nilai thitung sebesar 6.075 dengan
membuahkan hasil atau kinerja yang baik
ttabel sebesar 1.99 sehingga karena nilai
sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang
thitung > ttabel yaitu 6.075 > 1.99 sehingga Ho
dilaksanakannya. Pimpinan yang mampu
ditolak yang artinya bahwa secara parsial
untuk memotivasi personel, mengawasi
variabel
pekerjaannya
untuk
signifikan terhadap Kinerja personel di
dengan
Pusdiklat Paskhas. Hasil penelitian ini
personel serta memberikan sanksi kepada
senada dengan penelitian yang dilakukan
mereka dalam hal ini tentu saja akan
oleh
meningkatkan hasil kerja mereka yang
menunjukkan
tentunya akan meningkatkan prestasi
berpengaruh
kerja personel.
terhadap kinerja pegawai, begitu pula
dan
melaksanakan
Berdasarkan
mampu
kerjasama
kerja
Krisnawati
berpengaruh
(2008)
yang
bahwa
motivasi
kerja
positif
dan
signifikan
analisis
data
dengan penelitian yang dilakukan oleh
besar
nilai
Andiyanto (2011) yang menyimpulkan
koefisien korelasi motivasi kerja terhadap
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
Kinerja personel adalah sebesar r = 0.855.
dan signifikan terhadap kinerja pegawai
Nilai r tersebut menunjukkan bahwa
Pada Badan Keluarga Berencana Dan
hubungan motivasi kerja dengan Kinerja
pemberdayaan Perempuan Kabupaten
personel adalah sangat kuat. Karena
Manggarai-Flores Nusa Tenggara Timur.
dapat
diketahui
hasil
motivasi
bahwa
terdapat pada interval 0,80 – 1.00 yang diinterpretasikan
terdapat
hubungan
yang sangat kuat. Koefisien regresi yang Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 59
Pengaruh Disiplin dan motivasi kerja
penelitian Syarif (2004) tentang motivasi
terhadap kinerja personel
dan kinerja di lingkungan pemerintahan
Secara
simultan
derajat
hubungan
yang
menyebutkan
bahwa
tidak
Motivasi kerja dan Disiplin kerja terhadap
optimalnya kinerja personel disebabkan
Kinerja personel dapat diketahui dengan
oleh banyaknya personel bermotivasi
analisis korelasi berganda. Hasil output
buruk
SPSS
personel yang tidak disiplin dalam bekerja
analisis
korelasi
berganda
dalam
kerja,
juga
banyaknya
menunjukkan nilai koefisien korelasi R =
Kesimpulan Dan Saran
0,886. Nilai ini berada pada interval 0,80 –
Simpulan
1.00 maka dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan
hubungan Motivasi kerja dan Disiplin kerja
pembahasan mengenai Pengaruh disiplin
terhadap Kinerja personel adalah sangat
kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
kuat. Untuk persamaan regresi berganda
personel Pusat pendidikan dan latihan
dapat disusun berdasarkan output SPSS
Paskhas dalam mewujudkan pertahanan
analisis regresi berganda yang telah
Negara maka dapat disimpulkan sebagai
dilakukan. Nilai konstanta yang diperoleh
berikut :
adalah sebesar a = -2.340, koefisien
1. Secara
hasil
perhitungan
parsial
disiplin
dari
kerja
regresi b1 = 0.537, b2 = 0.671. Dengan
berpengaruh positif dan signifikan
demikian persamaan regresi bergandanya
terhadap kinerja personel di Pusat
adalah Y = -2.34 + 0.537 X1 + 0.671X2
Pendidikan dan Latihan Paskhas yang
Secara simultan Motivasi kerja dan Disiplin
kerja
terhadap
berpengaruh
Kinerja
personel
menunjukkan bahwa semakin baik
signifikan
Disiplin kerja maka akan berdampak
di
pada Kinerja personel yang semakin
Pusat
Pendidikan dan Latihan Paskhas. Dimana
tinggi
besarnya
pula
sebaliknya
pengaruh
sebesar
0.784
semakin buruk disiplin kerja maka
bahwa
Motivasi
kerja,
akan
menunjukan Disiplin
demikian
kerja
memberikan
pengaruh
simultan sebesar 78.4% terhadap Kinerja personel, sedangkan sisanya sebesar
berdampak
personel
yang
pada
kinerja
semakin
rendah
dengan besar pengaruh sebesar 32.7% 2. Secara
parsial
motivasi
kerja
21.6% dipengaruhi oleh faktor lain yang
berpengaruh positif dan signifikan
tidak diamati di dalam penelitian ini. Hasil
terhadap kinerja personel di Pusat
penelitian
Pendidikan dan Latihan Paskhas yang
ini
senada
dengan
hasil
60 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
menunjukkan bahwa semakin baik
kerja
motivasi kerja maka akan berdampak
pengaruh terhadap kinerja dalam
pada kinerja personel yang semakin
rangka
baik pula, sebaliknya semakin buruk
Manusia yang lebih baik
motivasi kerja maka akan berdampak
yang
dominan
pengkatan
2. Untuk
memberikan
Sumber
penelitian
selanjutnya
pada potensi kinerja personel yang
diharapkan
semakin buruk pula dengan besar
variabel lainnya yang diduga dapat
pengaruh sebesar 45.8%
mempengaruhi
3. Berdasarkan
pengujian
hipotesis
luas
terdapat pengaruh yang signifikan
kepemimpina
antara disiplin kerja dan motivasi kerja
personel
simultan
terhadap
kinerja
personel di Pusat Pendidikan dan Latihan
Paskhas
dengan
besar
menambahkan
Kinerja
personel
sehingga memberikan hasil yang lebih
secara simultan diperoleh bahwa
secara
untuk
daya
seperti
budaya
kerja,
dan
gaya
kompetensi
Secara Praktis 1. Berdasarkan haasil penelitian yang berkaitan
dengan
kedisiplinan,
pengaruh sebesar 78.4%, sedangkan
Komandan Pusdiklat Paskhas perlu
sisanya sebesar 21.6% dijelaskan oleh
mempertahhankan sikap teliti, cermat
sebab-sebab lain diluar model
dan
Saran
safety
dalam
bekerja yang telah diterapkan oleh
Berdasarkan simpulan,
mengutamaan
hasil
penelitian
peneliti
saran-saran
akan
dengan
dan
personel Pusdiklat Paskhass, karena
mengajukan
hal ini merupakan indikator tertinggi
harapan
dapat
yang akan berdampak pada kinerja
bermanfaat bagi semua pihak yang
personel yang semakin baik. Selain itu
berkepentingan. Ada pun saran-saran
berdasarkan hasil penelitian, indikator
yang akan peneliti kemukakan adalah
yang paling rendah berkaitan dengan
Secara Teoritis
disiplin kerja adalah personel yang
1. Dalam rangka memberikan cakupan
masih kurang dalam hal penyelesaian
penelitian yang lebih luas maka
pekerjaan selama berada di tempat
penelitian
pendidikan, latihan dan
selanjutnya
diharapkan
tidak
memiliki
di kantor,
dapat meneliti lebih lanjut berkaitan
namun
keinginan
dimensi atau aspek dalam setiap
lembur untuk mengejar waktu yang
variabel disiplin maupun motivasi
telah ditetapkan yang merupakan
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 61
tuntutan profesi.
Hal ini perlu
karena ini merupakan budaya yang
menjadi evaluasi bagi organisasi untuk
baik
melakukan
personel,
upaya
agar
personel
untuk
menngkatkan namun
dalam
kinerja hal
berdisiplin menyelesaikan pekerjaan
pengambilan keputusan yang tepat
tepat waktu atau bekerja lembur
tanpa menunggu perintah dari atasan
dengan
perlu
memberikan
reward
dan
ditingkatkan
karena
dalam
tambahan kompensasi atau bonus
situasi yang mendesak personel perlu
yang sesuai dengan beban dan waktu
mengambil keputusan terbaik tanpa
pengerjaan.
harus menunggu perintah dari atasan.
2. Pimpinan
sebaiknya
tetap
mempertahankan hubungan yang erat dengan
semua
personel/anggota
lainnya karena hal ini merupakan skor tertinggi dari 10 variabel pernyataan tentang motivasi. Selain itu untuk meningkatkan dapat
motivasi
dilakukan
sistem
seleksi
pengajuan
anggota
tidak
lembaga
juga
personel terhadap
pinjaman terjerat
dapat
agar
hutang,
memberikan
pinjaman dengan jasa yang tidak memberatkan
atau
menyediakan
barang kebutuhan dasar personel yang
lebih
berdasarkan
terjangkau penelitian
karena beberapa
Personel/anggota merasa gaji yang diterima setiap bulan belum dapat mencukupi kebutuhan dasar rumah tangga. 3. Komandan Pusdiklat Paskhas harus mempertahankan pesonelnya untuk
Daftar Pustaka Algifari. (2011). Analisis Regresi; Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE Anggara,Sahya, (2015) Metodelogi Penelitian Administrasi, Cetakan kesatu, CV. Pustaka Setia Bandung. Cokroaminoto. (2007). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Individu. RetrievedFebruary 14, 2016 from http://cokroaminoto.wordpress. com/ . (2007). Memaknai Kinerja Karyawan. Retrieved February 14, 2016 from http://cokroaminoto.wordpress.co m/ Dessler, Gary, (2006) Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi ke sepuluh PT Intansejati. Klaten Dharma, Surya. (2005) Manajemen Kinerja; Falsafah Teori dan Penerapannya, Pustaka Pelajar. Yogyakarta Gomes, Faustino Cardoso, ( 2012) Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi Offset, Jakarta. Handoko,Hani T.(2002) Manajemen (edisi II), BPFE Yogyakarta. Hasibuan,Malayu (2007)Organisasi dan Motivasi, PT Bumi Aksara Jakarta. Jerry, George (2003) Prinsip-prinsip Manajemen, Cetakan pertama, PT. Bumi Aksara Jakarta.
selalu taat pada aturan yang berlaku 62 | Jurnal Program Studi Strategi Pertahanan Udara | April 2017, Volume 3, Nomor 1
Juniantara, Wayan, Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi di Denpasar, 2015, Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bali. Komara H. Endang, (2011) Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian, Cetakan kesatu, PT. Refika Aditama Bandung. Mabesau. (2014). Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa. Jakarta Mangkuprawira, Sjafri, (2009) Bisnis, Manajemen, dan Sumber Daya Manusia. PT Gramedia, Jakarta. Muliawan, (2014), Metodelogi Penelitian Pendidikan, Cetakan pertama, Penerbit Gava Media Yogyakarta. Neal, James,(2004) Evaluasi Kinerja Karyawan, PT Prestasi Pustaka Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo, 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT Rineka Cipta, Jakarta Penulisan Karya Akhir Studi Universitas Pertahanan, Peraturan Rektor Unhan No. 22 Tahun 2014. (2014). Bogor: Unhan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Pusat Pendidikan dan Latihan Paskhas (Pusdiklat Paskhas), Perkasau/16/VI/2013 Tanggal 25 Juni 2013. Mabesau Jakarta. Priansa, Donnie(2014) Kinerja dan Profesionalisme Guru, Cetakan kesatu, CV.Alfabeta Bandung. Robbins, S. P., dan Judge, Timothy A., (2008) Perilaku Organisasi Edisi kedua belas Salemba Empat, Jakarta Ruky, Achmad, (2006) Sumber Daya Manusia Berkualitas mengubah Visi Menjadi Realitas. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Sedarmayanti, (2010) Dasar Manajemen, dan Pengertian, Jakarta, PT Bumi Aksara.
Sekretariat Negara RI (2004) UndangUndang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia. Jakarta Siagian, Sondang P. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Bumi Aksara Jakarta. Simamora, Henry. (2003) Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III. STIE YKPN. Jakarta. Simanjuntak, Payaman. J. (2005) Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta Fakultas Ekonomi UI. Sugiyono. (2001) Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung. . (2006) Metode Penelitian Administrasi (Edisi Revisi). Alfabeta. Bandung. Tika, P., (2006) Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan PT Bumi Aksara, Jakarta Wibowo, (2007) Manajemen Kinerja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Zulkarnain, Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Efektivitas Organisasi di Kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, 2012, Program Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap … | Heni Rachmawati | 63