SKRIPSI
PENGARUH DISIPLIN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PETUGAS PADA DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh : SAHAT HAREFA NPM : 10011340
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA MEDAN 2014
PENGARUH DISIPLIN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PETUGAS PADA DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN
SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Jenjang Studi Strata 1 (S1) Progra Studi Manajemen
Oleh : SAHAT HAREFA NPM : 10011340
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA UNTARA MEDAN 2014
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Sahat Harefa
Tempat tgl Lahir
: Nias, 10 Agustus 1976
Jenis kelamin
: Laki-laki
Staus
: Menikah
Agama
: Kristen
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat
: Ujung Serdang, T.Morawa
Telepon
: 0823 6154 3456
Pekerjaan
: Karyawan Swasta (1995-1998) Honerer pada Dinas Pemadam kebakaran Medan (19982006) PNS pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Medan tahun 2006-sekarang.
Pendidikan
: Tamat SD Negeri Inpres No.071211 Helezalulu, Nias Tahun 1988. Tamat SMP Negeri Lahusa, Nias Tahun 1991 Tamat SMEA Swasta Gunung Sitoli, Nias Jurusan Perkantoran Tahun 1994 Tamat Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nusantara Medan, Jurusan Manajemen, Tahun 2014.
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Medan, 25 Agustus 2014
Sahat Harefa N.P.M : 10011040
ABSTRAK
SAHAT HAREFA, Pengaruh Disiplin dan Pelatihan terhadap Kinerja Petugas Pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan Kinerja petugas kerja karyawan dipengaruhi oleh disiplin dan pelatihan yang diberikan organisasi. Disiplin yang tinggi akan mendukung perilaku pegawai agar bekerja lebih baik dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Terhadap pelatihan akan mendukung perusahaan dalam pemberian sanksi untuk pelanggaran-pelanggaran dalam bekerja yang akan mempengaruhi kinerja pegawai. Dalam meningkatkan kinerja petugas kerja perlu diberikan pelatihan sesuai kebutuhan, pelatihan yang dapat mengatur pegawai secara teratur sehingga tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam bekerja. Adapun tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin dan pelatihan terhadap kinerja pegawai. Dimana metode penelitian menggunakan instrument penelitian yaitu regresi sederhana dan regresi berganda untuk mencari koefisien korelasi antara disiplin dan disiplin terhadap kinerja pegawai. Uji Hipotesis Pertama a. Persamaan regresi untuk variable X1 pengaruh disiplin adalah Y = 14,964+ 0,411X1 ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara disiplin dengan kinerja petugas. Dengan perbandingan bilamana pengaruh disiplin (X1) meningkat 1 satuan akan meningkatkan kinerja sebesar (Y) 0,411 atau 41,1% b. rhitung = 0,643 ini menunjukkan hubungan antara pengaruh disiplin (X1) dengan kinerja pegawai (Y) memiliki tingkat hubungan kuat. c. Dari hasil perhitungan diketahui thitung > ttabel yaitu 6,918> 2,000 maka tolak H0 terima Ha dengan kata lain hubungan variabel disiplin memiliki hubungan positif dengan variabel kinerja petugas. Hasil uji determinasi (R Square) diketahui bahwa persentase pengaruh disiplin terhadap kinerja petugas 41,3 % sedangkan sisanya 58,7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. d. Dari hasil perhitungan Uji F yang disajikan tersebut diketahui bahwa 47,855> 4,000, maka hubungan variabel X1 disiplin memiliki kebermaknaan dengan variabel Y kinerja petugas. Uji Hipotesis Kedua a. Persamaan regresi untuk variabel X2 pelatihan adalah : Y = 20,929+ 0,314X2 ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pelatihan dengan kinerja petugas. Dengan perbandingan bilamana pelatihan (X2) meningkat 1 satuan akan meningkatkan kinerja petugas kerja (Y) sebesar 0,314 atau 31,4%. b. rhitung = 0,525 ini menunjukkan hubungan antara pelatihan (X2) dengan kinerja petugas kerja (Y) memiliki tingkat hubungan yang kuat. c. Dari hasil perhitungan diketahui thitung > ttabel yaitu 5,090> 2,000 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka hubungan variabel X2 pelatihan memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y kinerja petugas. d. Hasil uji Determinasi (R Square) diketahui bahwa persentase pengaruh pelatihan terhadap kinerja petugas sebesar 27,6% sedangkan sisanya 72,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
e.
Dari hasil perhitungan Uji F yang disajikan dalam tabel ANOVA bahwa 81,849> 4,000, maka hubungan variabel X2 pelatihan memiliki kebermaknaan dengan variabel Y kinerja petugas.
Uji Hipotesis Ketiga a. Persamaan regresi ganda Y = 9,497+ 0,333X1 + 0,200X2. Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa variabel disiplin (X1) dn pelatihan (X2) memiliki koefisien positif, berarti mempunyai pengaruh yang searah terhadap variabel kinerja petugas kerja (Y). b. Nilai koefisien korelasi ganda secara bersama-sama antara pengaruh disiplin dan pelatihan terhadap kinerja petugas diperoleh rhitung = 0,714, maka hubungan antara disiplin (X1) dan pelatihan (X2) terhadap kinerja petugas (Y) memiliki hubungan kuat. c. Pada variable X1 pengaruh disiplin thitung < ttabel yaitu 5,660> 2,000, maka Ha diterima, maka hubungan variabel X1 disiplin memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y kinerja petugas. Sedangkan untuk variabel X2 pelatihan diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 3,644> 2,000, maka hubungan variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y kinerja petugas. d. Hasil uji Determinasi (R Square) diketahui bahwa persentase pengaruh disiplin dan pelatihan secara bersama-sama terhadap kinerja petugas sebesar %, sedangkan sisanya 49% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. e. Dari hasil perhitungan uji F yang disajikan dalam tabel ANOVA diketahui harga Fhitung = 34,888. Dari hasil yang disajikan tersebut diperoleh 34,888> 3,150, maka hubungan variabel X1 disiplin dan X2 pelatihan secara bersamasama memiliki kebermaknaan dengan variabel Y kinerja petugas.
Kata Kunci : Disiplin, Pelatihan dan Kinerja Petugas.
KATA PENGANTAR Syalom Segala puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kasihnya, penulisan dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH
DISIPLIN
DAN
PELATIHAN
TERHADAP
KINERJA
PETUGAS DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN”. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi tugas akhir program S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Dian Nusantara atas berkat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Istri tercinta dan juga keluarga yang lain yang banyak berperan serta memberi dukungan kepada penulis. 2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd sebagai Rektor Universitas Dian Nusantara Medan. 3. Bapak Wahyul Wahab, SE selaku Wakil Rektor. 4. Bapak Sugito Hadi, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nusantara. 5. Bapak Ifkar, SE, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Dian Nusantara Medan dan juga selaku Pembimbing Satu yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Sri Ngayomi YW, S.Psi, M.Psi, Psi sebagai Pembimbing Kedua yang banyak memberikan masukan serta bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Dolly Andrie F. Siregar, SE, MM sebagai Kepala Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nusantara Medan. 8. Bapak Drs. Marihot Tampubolon sebagai Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan yang memberi dukungan kepada penulis untuk penelitian pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. 9. Bapak / Ibu rekan-rekan Pegawai Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. 10. Bapak / Ibu dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nusantara Medan, dan 11. Kepada rekan-rekan kuliah (Sahbin, Sutrisno, Wulan Nopika, Indah, dll) dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Medan, 17 Juli 2014 Penulis
SAHAT HAREFA
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK .....................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................
iii
DAFTAR ISI ..................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .................................................
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ........................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................
1
B. Identifikasi Permasalahan .........................................
3
C. Batasan Masalah ......................................................
4
D. Rumusan Masalah ....................................................
4
E. Tujuan Penelitian .....................................................
4
1. Tujuan Umum ....................................................
4
2. Tujuan Khusus ...................................................
4
F. Manfaat Penelitian ..................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA ................................................
6
A. Disiplin ..............................................................................
6
1.
Definisi Disiplin ..........................................................
6
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin .................
7
3.
Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Pelatihan...................
10
B. Pelatihan ............................................................................
11
1.
Definisi Pelatihan ........................................................
11
2.
Tujuan Pelatihan ..........................................................
12
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelatihan ...............
12
C. Kinerja ...............................................................................
14
1.
Definisi Kinerja ..........................................................
14
2.
Penilaian Kinerja .........................................................
15
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ..................
16
BAB III
BAB IV
D. Kerangka Pemikiran ............................................................
17
E. Hipotesis ...........................................................................
18
METODE PENELITIAN .............................................
20
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................
20
B. Populasi dan Sampel ..........................................................
21
1.
Populasi ......................................................................
21
2.
Sampel.........................................................................
21
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................
22
D. Instrumen Variabel Penelitian ............................................
23
1.
Instrumen Variabel Disiplin (X1) .................................
23
2.
Instrumen Variabel Pelatihan (X2)................................
24
3.
Instrumen Variabel Kinerja (Y)....................................
25
E. Teknik Analisis Data...........................................................
26
1.
Uji Validitas Penelitian ................................................
26
2.
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ............................
27
F. Pengujian Hipotesis ............................................................
28
1.
Uji Hipotesis Pertama dengan Regresi Sederhana ........
28
2.
Uji Hipotesis Kedua dengan Regresi Sederhana ...........
29
3.
Uji Hipotesis Ketiga dengan Regresi Sederhana ...........
30
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................
34
A. Hasil Penelitian ...................................................................
34
1.
Sejarah Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan .........................................................................
34
2.
Visi dan Misi ...............................................................
34
3.
Struktur Organisasi ......................................................
35
B. Pembahasan .......................................................................
BAB V
52
1.
Hasil Penelitian ............................................................
52
2.
Karateristik Responden ................................................
52
3.
Uji Kualitas Data .........................................................
60
KESIMPULAN DAN SARAN .........................................
84
A. Kesimpulan .........................................................................
84
B. Saran...................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA KUESIONER
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel Tabel III.1 Jadwal Penelitian ............................................................
20
Tabel III.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Disiplin (X1) ...........................
24
Tabel III.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Pelatihan (X2) ..........................
25
Tabel III.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Petugas (Y) ..................
26
Tabel IV.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Pelatihan (X2) ..........................
53
Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .........................
53
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengkat/Gol. ...............
54
Tabel IV.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................
54
Tabel IV.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja .................
54
Tabel IV.6 Tabulasi Data Variabel Disiplin (X1) ..................................
55
Tabel IV.7 Data Statistik Deskriptif Disiplin (X1) .................................
57
Tabel IV.8 Uji Validitas Variabel Independen Disiplin (X1) ...................
60
Tabel IV.9 Uji Validitas Variabel Independen Disiplin (X1) ...................
61
Tabel IV.10 Coefficientsa ..................................................................
62
Tabel IV.11 Model Summaryb ............................................................
62
Tabel IV.12 ANOVAb .......................................................................
64
Tabel IV.13 Tabulasi Data Variabel Pelatihan (X2) ................................
64
Tabel IV.14 Data Statistik Deskriptif Pelatihan (X2) ...............................
66
Tabel IV.15 Uji Validitas Variabel Independen Pelatihan (X2)..................
70
Tabel IV.16 Uji Validitas Variabel Independen Pelatihan (X2)..................
71
Tabel IV.17 Coefficientsa ..................................................................
71
Tabel IV.18 Model Summaryb ............................................................
72
Tabel IV.19 ANOVAb .......................................................................
73
Tabel IV.20 Tabulasi Data Variabel Kinerja Petugas (Y) .........................
74
Tabel IV.21 Data Statistik Deskriptif Kinerja Petugas (Y) ........................
76
Tabel IV.22 Uji Validitas Variabel Dependen Kinerja Petugas (Y) ............
79
Tabel IV.23 Uji Validitas Variabel Dependen Kinerja Petugas (Y) ............
80
Tabel IV.24 Coefficientsa ..................................................................
80
Tabel IV.25 Model Summaryb ............................................................
81
Tabel IV.26 ANOVAb ......................................................................
83
Gambar Gambar II.1
Kerangka Pemikiran Penelitian ...................................
18
Gambar III.1
Struktur Organisasi ..................................................
35
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset perusahaan yang paling mahal dibanding dengan aset-aset lain karena SDM merupakan penggerak utama organisasi perusahaan. SDM harus dikelola secara optimal, continue dan diberi ekstra perhatian dan memenuhi hak-haknya, selain itu SDM meruakan patner pengusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian SDM harus selalu meningkatkan kompetensinya, seiring dengan perkembangan era globalisasi. Agar dapat bersaing dalam persaingan bisnis perusahaan dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan mempertahankan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Dengan meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia diharapkan karyawan dapat bekerja secara produktif dan profesional sehingga kinerja yang dicapainya diharapkan akan lebih memuaskan sesuai standar kerja yang dipersyaratkan. Untuk mencapai standar kinerja yang memuaskan diperlukan kemampuan profesional dan untuk mencapainya harus melalui beberapa tahapan atau kondisi. Pendidikan formal masih belum memadai untuk mencapai kemampuan yang profesional. Untuk itu kemampuan SDM karyawan harus diberdayakan melalui peningkatkan disiplin, pelatihan, pendidikan dan pengembangan. Dengan kemampuan kerja yang memadai diharapkan memberikan implikasi terhadap peningkatan kinerja petugas sehingga mendukung pelaksanaan tugas secara efektif, efisien, dan profesional. Dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan sangat dipengaruhi disiplin
petugas. Disiplin sendiri merupakan satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja petugas. Karena tanpa adanya disiplin, maka segala kegiatan yang akan
dilakukan akan mendatangkan hasil yang kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan harapan yang mengakibatkan kurangnya pencapaian sasaran dan tujuan organisasi sehingga menghambat jalannya program organisasi yang dibuat. Petugas yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan, tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan serta mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya petugas yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja yang baik bila dibanding dengan para pegawai yang bermalas-malasan karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Selain faktor disiplin, program pelatihan yang intensif perlu dilaksanakan oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja petugas secara optimal. Dengan adanya kegiatan pelatihan, petugas memiliki kesempatan untuk menyerap pengetahuan atau nilai-nilai baru, sehingga dengan pengetahuan baru tersebut para karyawan dapat meningkatkan profesinya dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan melalui pelatihan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pelatihan merupakan hal yang sangat penting yang dapat dilakukan oleh organisasi tersebut memiliki tenaga kerja yang pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan (skill) dapat memenuhi kebutuhan organisasi di masa kini dan di masa yang akan datang. Untuk keberhasilan program pelatihan harus didukung berbagai aspek antara lain: kesesuaian silabus dengan kebutuhan pelatihan, kualitas pelatih atau instruktur, kualitas peserta, kelengkapan sarana dan prasarana yang sesuai dalam melaksanakan kegiatan pelatihan yang simetris serta penyediaan biaya.
Begitupun yang terjadi pada petugas Dinas Pencegah Pemadam Kota Medan merupakan salah satu instansi pemerintah di bidang pencegahan dan pemadaman kebakaran di wilayah Kota Medan. Dalam institusi ini yang menjadi hal penting adalah petugas lapangan yang langsung terjun menangani masalah kebakaran yang sudah pasti berisiko besar bahkan bisa menimbulkan korban jiwa jika tidak berhati-hati dalam melaksanakannya karena keterlambatan di lokasi kebakaran dan kurang terampil sewaktu melaksanakan tugasnya. Kurangnya kinerja petugas tidak terlepas pelatihan-pelatihan yang diberikan pimpinan. Saat ini masih ada petugas yang belum mendapatkan pelatihan. Selain itu, kinerja petugas berdampak terhadap kepuasan masyarakat yang merasa apabila terjadi kebakaran cenderung merasa kecewa atas keterlambatan petugas dan kurangnya sarana yang mendukung dalam melaksanakan tugas. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka peningkatan kinerja aparatur merupakan hal yang mendesak untuk dilaksanakan dewasa ini. Sehingga penulis tertarik untuk mengkaji ”pengaruh disiplin dan pelatihan terhadap kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan”.
B. Identifikasi Masalah Setiap pegawai di instansi pemerintah tidak tertutup kemungkinan mengalami
berbagai
permasalahan
dalam
melaksanakan
tugas
dan
tanggungjawabnya. Begitu juga petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. Adapun permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah : 1. Disiplin yang rendah ditujukan oleh sikap petugas yang kurang sigap dan efektif dalam melaksanakan tugas di lapangan dengan tingkat kehadiran yang rendah, lamban ketika ada panggilan tugas. 2. Frekuensi pelatihan belum memenuhi kebutuhan karyawan
3. Kinerja petugas di lapangan yang rendah diperlihatkan oleh banyaknya complain dari masyarakat akibat lambatnya pelayanan dan cara kerja yang kuurang efektif.
C. Batasan Masalah Untuk menghindari kesalahan pengertian dan pemahaman terhadap penelitian ini, maka penelitian dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan disiplin dan pelatihan dan kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan.
D. Rumusan Masalah Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimana pengaruh disiplin dan pelatihan terhadap kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan”. E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh disiplin dan pelatihan terhadap kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. 2. Tujuan Khusus Berdasarkan tujuan umum di atas, maka tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. b. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan.
c. Untuk mengetahui pengaruh disiplin dan pelatihan terhadap kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi peneliti Sebagai bahan tambahan informasi bagi petugas di Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan khususnya tentang kinerja. 2. Bagi instansi Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan dan pihak terkait dalam pelaksanaan tugas di bidang pencegahan dan pemadaman kebakaran di Kota Medan. 3. Bagi pihak lain Untuk pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia dan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja petugas dan bahan referensi bagi peneliti dan bagi penulis lanjutan yang tertarik mengkaji masalah yang relevan dengan judul penelitian ini dengan bahasan yang lebih luas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Disiplin 1. Pengertian Disiplin Disiplin kerja sangat penting bagi pegawai yang bersangkutan maupun bagi organisasi karena disiplin kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Oleh karena itu, pegawai merupakan motor penggerak utama dalam organisasi. Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab sesorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Hasibuan (2008:193) menyatakan bahwa “Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Sedangkan menurut Mangkunegara (2013:129) menyatakan: Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan yang berlaku di perusahaan. Selanjutnya, menurut Handoko (2005:208) menyatakan bahwa “Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendorong para pegawai agar mengikuti berbagai standard an aturan sehingga penyelewengan dapat dicegah”. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu keadaan tertib dimana keadaan seseorang atau sekelompok orang yang tergabung dalam organisasi tersebut
berkehendak mematuhi dan
menjalankan peraturan-peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis dengan dilandasi kesadaran dan keinsyafan akan tercapainya suatu kondisi antara keinginan dan kenyataan dan diharapkan agar para pegawai memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam bekerja sehingga produktivitasnya meningkat.
Disiplin kerja dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga efisiensi dan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu dalam itikad tidak baik terhadap kelompok. Handoko (2005:209) menyatakan bahwa: Sasaran-sasaran tindakan pendisiplin hendaknya positif, bersifat mendidik dan mengoreksi, bukan tindakan negatif yang menjatuhkan pegawai yang berbuat salah. Maksud pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan di waktu yagn akan datang bukan menghukum kegiatan di masa lalu. Pendekatan negatif yang bersifat menghukum biasanya mempunyai berbagai pengaruh sampingan yang merugikan seperti hubungan emosional terganggu, absensi meningkat, kelesuan dan ketakutan pada penyelia. Selanjutnya,
menurut
Mangkunegara
(2013:131)
mengemukakan
pendekatan disiplin bertujuan untuk : a. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai. b. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku. c. Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku yang lebih baik. d. Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Berdasarkan tujuan disiplin kerja maka disiplin kerja pegawai harus ditegakkan dalam suatu organisasi. Tanpa dukungan organisasi pegawai yang baik, sulit bagi organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuannya. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Disiplin kerja yang tinggi merupakan harapan bagi setiap pimpinan kepada bawahan, karena itu sangatlah perlu bila disiplin mendapat penanganan intensif dari semua pihak yang terlibat dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi dan juga pemimpin mempunyai pengaruh langsung atas sikap kebiasaan yang diperoleh pegawai. Kebiasaan itu ditentukan oleh pimpinan, baik dengan iklim atau suasana kepemimpinan maupun melalui contoh diri pribadi.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan disiplin yang baik, maka pimpinan harus memberikan kepemimpinan yang baik pula. Menurut Hasibuan (2008:194) bahwa: Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi, di antaranya : 1) Tujuan dan kemampuan, 2) Keteladanan pimpinan, 3) Balas jasa, 4) Keadilan, 5) Waskat, 6) Sanksi hukuman, 7) Ketegasan, 8) Hubungan kemanusiaan. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja dapat dijelaskan bahwa: a. Tujuan dan Kemampuan Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai bersangkutan, agar pegawai bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. b. Keteladanan Pimpinan Teladanan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberikan contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil serta sesuai kata dengan perbuatannya. Dengan keteladanan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. c. Balas Jasa Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan pegawai karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap organisasi atau pekerjaannya. Jika kecintaan pegawai semakin baik terhadap kedisiplinan pegawai yang baik, organisasi harus memberikan balas jasa
yang relatif besar. Berperan Kedisiplinan pegawai tidak mungkin baik apabila balas jasa yang pegawai terima kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarga. Jadi, balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan pegawai. d. Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam memberikan balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptannya kedisiplinan pegawai yang baik. e. Waskat Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai organisasi. Dengan pengawasan melekat berarti atasan langsung harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu hadir ditempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelasaikan tugasnya. Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja pegawai. Pegawai merasa mendapat perhatian, bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan pengawasan dari atasannya. Dengan waskat, atasan secara langsung dapat mengetahui kemampuan dan kedisiplinan setiap individu bawahannya, sehingga kondute setiap bawahan dinilai objektif. Jadi waskat menuntut adanya kebersamaan aktif antara pimpinan dan pegawai dalam mencapai tujuan organisasi.
f. Sanksi Hukuman Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, pegawai akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan organisasi, sikap, dan prilaku indisipliner pegawai akan berkurang. Berat / ringan saksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik buruknya kedisiplinan pegawai. Sanksi hukuman harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal, dan diinformasikan secara jelas kepada semua pegawai. g. Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan pegawai. Pimpinan harus berani dan tegas untuk menghukum setiap pegawai yang indispliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi pegawai indisipliner akan akan disegani dan diakui kepemimpinanya oleh bawahan. 3. Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja Menurut Mangkunegara (2013:131) bahwa ”Pelaksanaan sanksi terhadap pelanggaran disiplin dengan memberikan peringatan, harus segera, konsisten dan impersonal.” Dalam pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin kerja, peraturan dan ketepatan organisasi hendaknya masuk akal dan bersifat adil bagi seluruh pegawai. Selain itu, hendaknya peraturan tersebut juga dikomunikasikan sehingga para pegawai mengetahui apa yang menjadi larangan dan apa yang tidak. Handoko (2005:211) menyatakan bahwa sistem disiplin progresif dapat ditunjukkan yaitu: a. b. c. d. e. f.
Teguran secara lisan oleh penyelida Teguran tertulis, dengan catatan dalam file personalia. Skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari Skorsing satu minggu atau lebih lama Diturunkan pangkatnya (demosi) Dipecat.
Tujuan utama pengadaan sanksi disiplin kerja bagi para pegawai yang melanggar norma-norma organisasi adalah memperbaiki dan mendidik pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin. Disiplin harus diterapkan dengan konsisten. Ini berarti bahwa pegawai yang melakukan kesalahan yang sama hendaknya diberi hukuman yang sama pula. Kurangnya konsistensi akan menyebabkan para pegawai merasa diperlakukan tidak adil atau didiskriminasikan. Kemudian Handoko (2005:209) menyatakan bahwa sasaran tindakan pendisiplinan antara lain: a. Untuk memperbaiki pelanggar b. Untuk menghalangi para pegawai yang lain melakukan kegiatankegaitan yang serupa. c. Untuk menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan efektif. Dengan demikian, disiplin yang efektif menghukum kegiatan petugas yang salah, bukan menyalahkan sebagai orang sehingga petugas dapat memperbaiki dan berusaha untuk lebih baik di masa depan.
B. Pelatihan 1. Definisi Pelatihan Menurut Wibowo (2011:442): “Pelatihan merupakan investasi organisasi yang penting dalam sumber manusia. Pelatiahan melibatkan segenap sumber daya manusia untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan”. Selanjutnya Sedarmayanti (2009:163) “Pelatihan merupakan usaha mengurangi atau menghilangkan terjadinya kesenjangan antara kemampuan pegawai dengan yang dikehendaki organisasi.” Selanjutnya Mangkunegara (2013:43) mendefinisikan “pelatihan dan pengembangan merupakan isitilah-istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi.”
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah upaya
organisasi
yang
berencana
atau
sistematis
untuk
meningkatkan
kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan dapat mengubah sikap petugas kearah yang lebih baik sehingga petugas mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 2. Tujuan Pelatihan Menurut Handoko (2005:103) tujuan pelatihan dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: a.
Latihan dan pengembangan dilakukan untuk menutup gap antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan. a. Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan. Pernyataan ini mengandung makna bahwa pengembangan dan pelatihan adalah pengelolaan sumber daya manusia dan sarana untuk pengembangan keterampilan dan kemampuan pegawai lebih baik dari pada melalui tugas–tugas pekerjaan. Hal ini penting untuk mempengaruhi pengelolaan nilai–nilai, sikap– sikap, dan praktek dalam sumber daya manusia. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelatihan Menurut Mangkunegara (2013:45-46) menyatakan bahwa faktor-faktor yang diperlukan dalam pelatihan dan pengembangan antara lain: a. Perbedaan individu pegawai. b. Hubungan dengan jabatan analisis. c. Motivasi. d. partisipasi aktif. e. Seleksi peserta penataran. f. Metode pelatihan dan pengembangan. Untuk menyempurnakan hasil akhir suatu pelatihan, haruslah diingat bahwa proses selama pelatihan itu berlangsung harus jelas di mata para peserta pelatihan. Maksudnya disini adalah job specification yang selanjutnya akan diemban harus dijelaskan terlebih dahulu kepada pekerja. Jadi para peserta
pelatihan akan bersungguh-sungguh selama mengikuti program pelatihan. Seperti dirangkum oleh Mangkunegara (2013:62): Desain program pelatihan merupakan rancangan program pelatihan yang mencakup jenis pelatihan, tujuan penelitian yang akan dicapai, materi, metode yang digunakan, kualifikasi peserta, kualifikasi pelatih dan waktu (Banyaknya sesi). Perencanaan pelaksanaan pelatihan mencakup penentuan waktu pelatihan, penunjukan pelatih,instruktur, penetapan peserta, penyusunan anggaran, penentuan tempat dan penunjukkan panitia pelaksana. Aspek-aspek desain program pelatihan yang bertujuan agar dapat menghasilkan pelatihan dan pengembangan petugas yang efektif dapat dijelaskan bahwa: a. Jenis pelatihan Berdasarkan analisis kebutuhan program pelatihan yang telah dilakukan, maka perlu dilakukan pelatihan peningkatkan kinerja pegawai dan etika kerja bagi tingkat bawah dan menengah. b. Tujuan pelatihan Tujuan pelatihan harus konkrit dan dapat diukur, oleh karena itu pelatihan yang akan diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja agar peserta mampu mencapai kinerja secara maksimal dan meningkatkan pemahaman peserta terhadap etika kerja yang harus diterapkan. c. Materi Materi pelatihan dapat berupa: pengelolaan (manajemen), tata naskah, psikologis kerja, komunikasi kerja, disiplin dan etika kerja, kepemimpinan kerja dan pelaporan kerja. d. Metode yang digunakan Metode pelatihan yang digunakan adalah metode pelatihan dengan teknik partisipatif yaitu diskusi kelompok, konfrensi, simulasi, bermain peran (demontrasi) dan games, latihan dalam kelas, test, kerja tim dan study visit (studi banding).
e. Kualifikasi peserta Peserta pelatihan adalah pegawai perusahaan yang memenuhi kualifikasi persyaratan seperti karyawan tetap dan staf yang mendapat rekomendasi pimpinan. f. Kualifikasi pelatih Palatih/instruktur yang akan memberikan materi pelatihan harus memenuhi kualifikasi persyaratan antara lain: mempunyai keahlian yang berhubungan dengan materi pelatihan, mampu membangkitkan motivasi dan mampu menggunakan metode partisipatif. g. Waktu (banyaknya sesi). Banyaknya sesi materi pelatihan terdiri dari 67 sesi materi dan 3 sesi pembukaan dan penutupan pelatihan kerja. Dengan demikian jumlah sesi pelatihan ada 70 sesi atau setara dengan 52,2 jam. Makin sering petugas mendapat pelatihan, maka cenderung kemampuan dan keterampilan pegawai semakin meningkat.
C. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Menurut Nawawi (2008:234) bahwa “kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan baik bersifat fisik/material maupun non fisik/material.” Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi. Mangkunegara (2013;67) menjelaskan “kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.” Selanjutnya Wibowo (2011:7) mengemukakan “kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.” Sedangkan Umam (2010:25) mendefisinikan “kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang (kelompok) dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi sesuai dengan moral dan etika.” Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan aktivitas pegawai dalam melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut atau tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. 2. Penilaian Kinerja Dalam organisasi modern, penilaian kerja pegawai sangat penting dilakukan dalam arti disamping mengetahui kemajuan tentang hasil yang dicapai pegawai secara keseluruhan juga sangat bermanfaat bagi organisasi terutama dalam pemberian penghargaan. Evaluasi kinerja merupakan prestasi individu yang merupakan cerminan prestasi organisasi, oleh karena itu prestasi pegawai yang tinggi sangat penting artinya bagi keberhasilan organisasi Supaya
Pegawai
Negeri
Sipil
mengenali,
mengembangkan
dan
memanfaatkan potensi dan kemampuan kerja dilakukan melalui penilaian pelaksanaan pekerjaan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979
tentang
Penilaian
Pelaksanaan
Pekerjaan
PNS,
dan
ketentuan
pelaksanaannya ditetapkan melalui Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 02/SE/1980 Tahun 1980. Penilaian prestasi kerja yang rasional dan diterapkan secara obyektif terikat minimal dua kepentingan, yaitu kepentingan pegawai yang bersangkutan
dan kepentingan organisasi. Evaluasi kinerja harus mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai baik tidaknya suatu prestasi dapat diketahui melalui penilaian. Menurut Handoko (2005:138), bahwa: Penilaian kinerja hendaknya memberikan suatu gambaran akurat mengenai prestasi kerja karyawan. Untuk mencapai tujuan ini, system penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, praktis, mempunyai standar-standar dan menggunakan berbagai ukuran yang dapat dihandalkan. Evaluasi kinerja harus mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai, baik tidaknya suatu prestasi dapat diketahui melalui penilaian. Pada Dinas Perhubungan Kota Medan, penilaian prestasi pegawai dapat dilakukan melalui adanya DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) setiap tahunnya. DP3 dibuat oleh atasan langsung pegawai, dan diketahui oleh pimpinan SKPD. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pada dasarnya kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor–faktor tersebut menurut Mangkunegara (2012;13-14) adalah faktor kemampuan dan motivasi. a.
Kemampuan Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan realita. Artinya, pimpinan dan pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata, apabila IQ superior dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal. b. Motivasi Motivasi diartikan sebagai sikap pimpinan dan pegawai terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain: fasilitas kerja, iklim kerja, hubungan kerja, kebijakan pimpinan dan kondisi kerja.
Selanjutnya pendapat Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson yang dikutip Umam (2010: 189) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: a. b. c. d. e.
Kemampuan Motivasi Dukungan yang diterima Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan Hubungan mereka dengan organisasi
Berdasarkan pendapat di atas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa petugas atau kelompok akan mampu mencapai kinerja organisasi secara maksimal (output) apabila didukung dengan kemampuan (ability) yang baik dan motivasi kerja yang tinggi. Sikap pimpinan dan pegawai serta fasilitas kerja haruslah memadai supaya petugas mampu mengaktualisasikan dirinya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu faktor hubungan antara petugas dengan petugas lain dan petugas dengan pimpinan (organisasi) turut mempengaruhi hasil kerja petugas.
D. Kerangka Pemikiran Kinerja petugas dapat dipengaruhi oleh disiplin kerja dan pelatihan yang diberikan pimpinan. Sesusai pendapat Hasibuan (2008:) bahwa “tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi bertujuan untuk membentuk perilaku petugas dalam bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selanjutnya Mangkunegara (2013:43) menyatakan bahwa suatu program pelatihan akan berhasil apabila didesain atau dibuat berdasarkan aspek seperti jenis pelatihan, tujuan penelitian yang akan dicapai, materi, metode yang digunakan, kualifikasi peserta, kualifikasi pelatih dan waktu (banyaknya sesi).
Menurut Umam (2010: 189) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, antara lain “Kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan dan hubungan dengan organisasi.” Upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia yaitu petugas Dinas Kebakaran Kota Medan diperlukan disiplin. Dengan disiplin yang tinggi, petugas diharapkan dapat mematuhi peraturan atau tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Selain itu pelatihan yang diberikan kepada setiap pegawai dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Dengan pelatihan petugas diharapkan ampu memiliki disiplin yang tinggi sehingga kinerja petugas dapat lebih dioptimalkan. Adapun yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah disiplin (X1) dan pelatihan (X2). Sedangkan yang menjadi variabel dependennya adalah kinerja petugas (Y). Secara teoritias hubungan antara variabel yang akan diteliti dijelaskan dalam kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran dapat diilustrasikan adalah sebagai berikut: Variabel Bebas
Variabel Terikat RyX1
Disiplin (X1)
RyX1 X2
Kinerja Petugas (Y)
Pelatihan (X2) RyX2
Gambar II.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
E. Hipotesis Hipotesis
merupakan
jawaban
sementara
atau
pendapat
yang
kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan
sedangkan kebenaran pendapat tersebut perlu diuji atau dibuktikan. Berdasarkan pada kerangka konseptual di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut: 1. Ada pengaruh signifikan disiplin terhadap kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. 2. Ada pengaruh signifikan pelatihan terhadap kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. 3. Ada pengaruh signifikan disiplin dan pelatihan terhadap kinerja petugas pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, maka dilakukan penelitian tentang pengaruh disiplin dan pelatihan terhadap kinerja petugas dengan mengambil studi kasus pada Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan. Penelitian ini direncanakan selama 2 bulan (FebruariMaret 2014). Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data hasil temuan. Adapun jadwal penelitian sejak pengajuan judul hingga sidang meja hijau direncanakan sebagaimana tabel berikut: Tabel III.1 Jadwal Penelitian No
Kegiatan
Pengajuan 1. judul Penyusunan 2. proposal Perbaikan 3. proposal Seminar 4. proposal Perbaikan 5. proposal Pengumpulan 6. data Pengolahan 7. data Penulisan 8. skripsi Bimbingan 9. skripsi Penyiapan 10. berkas Sidang Meja 11. Hijau
Januari
Februari
Tahun 2014 Maret April
Mei
Juni
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:90). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah petugas pencegah pemadam kebakaran yang terlibat langsung ke lapangan di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan terdiri dari PNS sebanyak yang berjumlah 143orang PNS dan 77 orang PHL. Jadi keseluruhan populasi berjumlah 220 orang.
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Riduwan, 2011:73). Adapun cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik random sampling atau sampel secara acak, maka cara pengambilan sampel adalah dengan menggunakan rumus Taro Yamane (Riduwan, 2011:123): n Keterangan: N n d
=
N 1 N (d 2 )
= Besar Populasi = Besar Sampel = Tingkat kepercayaan atau ketetapan yang diinginkan, biasanya 0,1
Maka: 220 n
= 1 + 220(0,1)2 220
n
= 1 + 220(0,01)
220 n
= 3,2
n
= 68,75, dibulatkan menjadi 70 orang.
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang karyawan.
C.Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu akan diuraikan sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang dilteliti. Penelitian data ini dilakukan dengan cara : a. Metode Angket (Kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan secara tertutup yang telah disediakan kepada responden dan dilengkapi juga dengan alternatif jawaban. b. Metode Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek yang akan diteliti. 2. Pengumpulan Data Sekunder, yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang tentunya berkaitan dengan masalah yang diteliti. a. Penelitian Kepustakaan adalah dengan mengumpulkan buku-buku, karya ilmiah, makalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang sedang diteliti.
b. Studi Dokumentasi dilakukan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, dan arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.
D. Instrumen Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2006:134) mengartikan “Instrumen adalah sebagai alat bantu yang merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam bentuk benda, misalnya angket (kuesioner), cek list atau pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule) dan lain sebagainya.” Dengan demikian, pada penelitian ini digunakan instrumen
dalam bentuk angket / kuesioner untuk mengukur
variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yang akan diukur yaitu disiplin (X1) dan pelatihan (X2) sebagai variabel bebas/variabel penyebabdihubungkan dengan kinerja petugas (Y) sebagai variabel terikat/variabel akibat. Skala variabel penelitian menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban dan pembobotan nilai sebagai berikut : a. Untuk pertanyaan positif, bila dijawab Sangat Setuju maka diberi skor 5, Setuju maka diberi skor 4, Kurang Setuju maka diberi skor 3, Tidak Setuju maka diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju maka diberi skor 1. b. Untuk pertanyaan negative,
Sangat Setuju maka diberi skor 1, Setuju
maka diberi skor 2, Kurang Setuju maka diberi skor 3, Tidak Setuju maka diberi skor 4, dan Sangat Tidak Setuju maka diberi skor 5.
1. Instrumen Variabel Disiplin (X1) a. Definisi Konseptual Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. seseorang yang secara sukarela menaati peraturan (taat) dan sadar akan tugas dan tanggung jawab (Hasibuan, 2008:193),.
b. Aspek Pengukuran Variabel disiplin diukur dengan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitas sebanyak 8 butir pernyataan dengan indikator ketepatan waktu, pemanfaatan sarana, tanggung jawab kerja, dan ketaatan. Instrumen yang berupa pernyataan dalam kuesioner selanjutnya disusun berdasarkan kisi-kisi instrument penelitian sebagai berikut. Tabel III.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Disiplin (X1) Variabel Disiplin
Indikator a. Tujuan dan Kemampuan b. Keteladanan Pimpinan c. Balas Jasa d. Keadilan e. Waskat f. Sanksi Hukuman g. Ketegasan Sumber : (Hasibuan, 2008:194)
Butir Pertanyaan 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 13-14
2. Instrumen Variabel Pelatihan (X2) a. Definisi Konseptual Pelatihan adalahsuatu kegiatan yang guna membantu para petugas dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, serta meningkatkan keterampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan dalam mencapai tujuan
organisasi. Pelatihan yang dibuat oleh organisasi memiliki komponen-komponen sebagai berikut: tujuan dan sasaran pelatihan harus jelas dan dapat diukur, para pelatih (trainers) harus ahlinya yang berkualifikasi memadai, materi pelatihan harus diseusaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, metode pelatihan harus sesuai dengan kemampuan pekerja yang menjadi peserta, peserta pelatihan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan (Mangkunegara, 2013:62).
b. Aspek Pengukuran Variabel pelatihan diukur dengan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitas sebanyak 12 butir pernyataan dengan indikator kemampuan petugas, materi pelatihan yang diajarkan, metode yang digunakan, sarana/fasilitas pendukung, dan kemampuan instruktur.Instrumen yang berupa pernyataan dalam kuesioner selanjutnya disusun berdasarkan kisi-kisi instrument penelitian sebagai berikut : Tabel III.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Pelatihan (X2) Variabel Pelatihan
Indikator a. Jenis pelatihan b. Tujuan pelatihan c. Materi yang diajarkan d. Metode yang digunakan e. Kemampuan peserta f. Kemampuan pelatih g. Waktu Sumber : (Mangkunegara, 2013:62)
Butir Pertanyaan 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 13-14
3. Instrumen Variabel Kinerja (Y) a. Definisi Konseptual Kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh petugas sesuai dengan perannya dalam
perusahaan. Perilaku tersebut berupa kemampuan-kemampuan petugas, motivasi, dukungan yang diterima dari organisasi, keberadaan pekerjaa itu sendiri dan hubungan dengan organisasi baik antar pegawai maupun pimpinan (manajemen) (Umam,2010:189). b. Aspek Pengukuran Variabel terikat (kinerja petugas) diukur dengan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitas sebanyak 10 butir pernyataan dengan indikator kemampuan teknis, kemampuan konseptual, dan kemampuan hubungan interpersonal.Instrumen yang berupa pernyataan dalam kuesioner selanjutnya disusun berdasarkan kisi-kisi instrument penelitian sebagai berikut. Tabel III.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Petugas (Y) Variabel Kinerja Petugas
Indikator a. Kemampuan b. Motivasi c. Dukungan yang diterima d. Keberadaan pekerjaan e. Hubungan dengan organisasi Sumber : (Umam, 2010:189)
Butir Pertanyaan 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10
E. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Penelitian Uji validitas suatu instrumen (dalam angket) dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment Corelation Coeficient (r), dengan ketentuan: a) Bila r hitung > t tabel maka dinyatakan valid dan b) Bila r hitung < t tabel maka dinyatakan tidak valid.Jika hasil r besar dari r
tabel
hitung
item-item pertanyaan lebih
berarti item-item pertanyaan dikatakan valid. Begitu juga
sebaliknya jika item-item pertanyaan memiliki rhitung
rxy =
{( N X
2
) 2 } {N Y
2
Y 2 }
Keterangan: rxy = Koefisien kolerasi variabel X danY N = jumlah sampel = jumlah skor X X = jumlah skor Y Y 2 = jumlah kuadrat skor X X 2 Y = jumlah kuadrat skor Y 2 = jumlah perkalian product X dan Y XY ` Menurut Arikunto (2006:136), kekuatan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi ke dalam : Tabel III.5 Interprestasi Kekuatan Hubungan Variabel Penelitian
Interval Koefisien 0,00-0,25 0,26-0,50 0,51-0,75 0,76-0,99 1,00
Tingkat Hubungan tidak ada hubungan/hubungan lemah hubungan sedang hubungan kuat hubungan sangat kuat hubungan sangat sempurna
2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Sugiyono (2008:54) mengungkapkan suatu instrumen dikatakan reliable atau konsisten jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data atau jawaban yang sama, dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan jika nilai r Alpha> 0,7. maka
dinyatakan reliable dan sebaliknya jika nilai r Alpha< 0,7 maka dinyatakan tidak reliable. =
⅀
(Arikunto, 2006:118).
Keterangan: : Reliabilitas tes yang dicari K : Banyaknya item dalam tes P : Proporsi (perbandingan ) yang menjawab benar q : Proporsi (perbandinagan) yang menjawab salah
F. Pengujian Hipotesis Hipotesisi pada penelitian merupakan hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono (2009:224), “Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi yang akan duji melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut.” Ada beberapa jenis teknik statistik korelasi yang dapat digunakan dalam pengujian hipotesis asosiatif. Data dalam penelitian ini merupakan data interval dan ratio, maka yang digunakan adalah statistic parametris yaitu korelasi product moment dan korelasi ganda. Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi dapat dilihat dalam tabel berikut. Interval Koefisien 0,00-0,25 0,26-0,50 0,51-0,75 0,76-0,99 1,00 Sumber : (Arikunto, 2006:136)
Tingkat Hubungan tidak ada hubungan/hubungan lemah hubungan sedang hubungan kuat hubungan sangat kuat hubungan sangat sempurna
Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. Uji Hipotesis Pertama dengan Regresi Sederhana a. Untuk mengetahui hubungan variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja petugas (Y) berdasarkan uji t pada regresi linier sederhana.
(
.
t=
(
) .
)
Keterangan : t = Distribusi t rxy1 = koefisien korelasi n = jumlah responden penelitian Atau dapat digunakan uji F F=(
(
/ ) /
)
Keterangan : t = Distribusi t r = koefisien korelasi n = jumlah responden penelitian Harga Fhitung selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel. Jika F hitung> F tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan apabila Fhitung< Ftabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Jika t hitung> t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan apabila t hitung< t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Hipotesis statistik Pada uji hipotesis yang pertama: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan disiplin terhadap kinerja petugas Dinas Kebakaran Kota Medan. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan disiplin terhadap petugas Dinas Kebakaran Kota Medan.
kinerja
Gambar III.1 Uji Dua Pihak Pertama c. Untuk mengetahui sumbangan atau kontribusi variabel disiplin terhadap variabel kinerja karyawan dihitung dengan menggunakan rumus korelasi determinan sebagai berikut: D = (rx1y)2 x 100% D
= Koefisien determinan
rxy1 = Nilai koefisien korelasi variabel X1dengan variabel Y d. Untuk mengetahui prediksi pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja petugas (Y) dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Y = a + bX1 Keterangan : Y = peluang kinerja karyawan a = konstanta b = koefisien disiplin X1 = variabel disiplin Besarnya nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: a
b
( Y )( X 2 ) ( X )( XY )) N ( X 2 ) ( X ) 2
=
n XY ( X )( Y ) N .( X 2 )( ( X ) 2
.
n = banyak sampel
2. Uji Hipotesis Kedua dengan Regresi Sederhana a. Untuk hubungan pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja petugas (Y) berdasarkan uji t pada regresi linier sederhana.
(
.
t=
(
) .
)
Keterangan : t = Distribusi t rxy2 = koefisien korelasi n = jumlah responden penelitian Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Jika t hitung> t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan apabila t hitung< t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Atau dapat digunakan uji F. F=(
(
/ ) /
)
Keterangan : t = Distribusi t r = koefisien korelasi n = jumlah responden penelitian Harga Fhitung selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel. Jika F hitung> F tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan apabila Fhitung< Ftabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Jika t hitung> t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan apabila t hitung< t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Hipotesis statistik Pada uji hipotesis yang kedua: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan terhadap kinerja petugas Dinas Kebakaran Kota Medan. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan terhadap petugas Dinas Kebakaran Kota Medan.
kinerja
Gambar III.2 Uji Dua Pihak Kedua c. Untuk mengetahui sumbangan atau kontribusi variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) dihitung dengan menggunakan rumus korelasi determinan sebagai berikut: D = (rx2y)2 x 100%. D
= Koefisien determinan
rxy2 = Nilai koefisien korelasi variabel X2dengan variabel Y d. Untuk mengetahui prediksi pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja petugas (Y) dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Y = a + bX2 Keterangan : Y = peluang kinerja karyawan a = konstanta b = koefisien pelatihan X1 = variabel pelatihan Besarnya nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: a
b
( Y )( X 2 ) ( X )( XY )) N ( X 2 ) ( X ) 2
=
n XY ( X )( Y )
n = banyak sampel
N .( X 2 )( ( X ) 2
.
3. Uji Hipotesis Ketiga dengan Regresi Ganda a. Untuk mengetahui hubungan variabel disiplin (X1) dan pelatihan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas (Y) berdasarkan uji F pada regresi linier berganda. F=(
(
/ ) /
)
Keterangan : t = Distribusi t r = koefisien korelasi n = jumlah responden penelitian Harga Fhitung selanjutnya dibandingkan dengan harga Ftabel. Jika F hitung> F tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan apabila Fhitung< Ftabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Pada uji hipotesis yang ketiga: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan disiplin dan pelatihan terhadap kinerja petugas Dinas Kebakaran Kota Medan. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan disiplin dan pelatihan terhadap kinerja petugas Dinas Kebakaran Kota Medan. b. Untuk mengetahui sumbangan atau kontribusi variabel disiplin dan pelatihan terhadap variabel kinerja petugas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi determinan sebagai berikut: D = (rx1x2y)2 x 100% D
=Koefisien determinan
rx1x2 y2 =Nilai koefisien korelasi ganda variabel X1 dan X2dengan variabel Y c. Untuk mengetahui prediksi pengaruh variabel disiplin (X1) dan pelatihan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas (Y) dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda.
Y = a x b1X1 + b2X2 Keterangan : Y = peluang kinerja petugas a = konstanta b1 = koefisien disiplin b2 = koefisien pelatihan X1 = variabel disiplin X2 = variabel pelatihan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda (Batavia) tahun 1919 dan pada saat itu pemadam kebakaran ini disebut Brandwier. Sejak zaman kemerdekaan Republik Indonesia unit pemadam kebakaran ini terus tetap ada namun dikelola oleh daerah tingkat II masing – masing yang keberadaannya bergabung dengan instansi yang ada pada saat itu. Kota Medan khususnya unit Pemadam Kebakaran ini berada di Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Medan yang berada pada salah satu seksi dan disebut Unit Pencegah / Pemadam Kebakaran Kotamadya Medan. Kemudian pada tahun 1967, unit Pemadam Kebakaran ini beralih posisinya dari Unit Pemadam Kebakaran dibawah Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Medan ke Sub. Direktorat Ketertiban Umum. Pada tahun 1972 Unit Pemadam Kebakaran ini berubah menjadi Unit Linmas dibawah Sub Direktorat Ketertiban Umum. Sejak tahun 1979, Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan dipindahkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan. Penempatan Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran Kota Medan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan bertujuan untuk menyamakan perkembangan kota dengan strategi mengantisipasi sumber-sumber bencana khususnya sumber-sumber kebakaran yang baru dan mengetahui tingkat pelayanan publik lainnya.
2. Visi dan Misi Visi: Meningkatkan
pelaksanaan
Pencegahan
dan
Penanggulangan
Kebakaran dengan Pemberdayaan Kelurahan dan Kecamatan.
Bahaya
Misi: Agar masyarakat di Kecamatan / Kelurahan menyadari dan memahami betapa pentingnya peran serta untuk membantu Dinas Pencegah/Pemadam Kebakaran Kota Medan dalam hal pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
3. Struktur Organisasi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan terletak di Jalan Candi Borobudur No. 2 Medan dan mempunyai satu pos induk yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Wilayah I (UPT I) inti kota. Luas lahan yang ditempati oleh DP2K Kota Medan yaitu sebesar 6.790 m2 dengan luas bangunan 2.580 m2.Susunan organisasi Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar IV.1 Struktur Organisasi
a. D ina s; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Penyusunan Program. c.
Bidang Pembinaan dan Pengembangan, membawahi : 1. Seksi Bina Kualitas Personil; 2. Seksi Bina Keselamatan dan Kebakaran; 3. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana.
d.
Bidang Pengendalian Operasional, membawahi : 1. Seksi Pengendali Kesiagaan dan Komunikasi; 2. Seksi Pencarian dan Penyelamatan; 3. Seksi Pengendali Penyuplaian Bahan Pemadam.
e.
Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana Operasi, membawahi : 1. Seksi Penyediaan Pergudangan dan Penyaluran; 2. Seksi Peralatan dan Perlengkapan Operasi; 3. Seksi Perawatan dan Perbengkelan.
f.
Bidang Pemeriksaan dan Pengawasan, membawahi : 1. Seksi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran; 2. Seksi Pengawasan.
g.
Unit Pelaksana Teknis (UPT).
h.
Kelompok Jabatan Fungsional.
Kepala Dinas Tugas Pokok Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Fungsi a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan pemadam kebakaran;
b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pencegahan dan pemadam kebakaran;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pencegahan dan pemadam kebakaran; dan
d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan, dan penyusunan program; 2) Fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan; b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas; c. Pelaksanaan dan penyeleaggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan Dinas; d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan; e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas; f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian; g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sub Bagian Umum 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi umum; 2) Fungsi : a. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas,
penataan
kearsipan,
perlengkapan,
dan
penyelenggaraan
kerumahtanggaan Dinas; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian; d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian; e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bagian Keuangan 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan; 2) Fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Ihgi„n Keuangan; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan; c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan mcliputi kegiatan: d. Penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi; e. Penyiapan bahan / pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan; f. Penyusunan laporan keuangan Dinas;
g. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian; h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bagian Penyusunan Program 1) Tugas
pokok
melaksanakan
sebagian
tugas
Sekretariat
lingkup
penyusunan program dan pelaporan. 2) Fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program; b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program Dinas; c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Dinas; d. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan, dan pengendalian; e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pembinaan dan Pengembangan 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup pembinaan dan pengembangan. 2) Fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pembinaan dan Pengembangan; b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bina kualitas personil, bina
keselamatan dan kebakaran, pengembangan sarana dan prasarana; c. Pembinaan
kualitas
personil
dalam
bidang
pencegahan,
penanggulangan kebakaran, dan penyelamatan; d. Pembinaan keselamatan dan kebakaran; e. Pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana dala m bidang pencegahan, penanggulangan kebakaran, dan penyelamatan; f. Pelaksanaan koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pembinaan dan pengembangan; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Seksi Bina Kualitas Personil 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan dan Pengembangan lingkup bina kualitas personil. 2) Fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Kualitas Personil; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup teknik bina kualitas personil;
c. Penyusunan rencana pengembangan kualitas personil dalam bidang pencegahan, penanggulangan kebakaran dan penyelamatan; d. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pembinaan kualitas personil dalam bidang pencegahan, penanggulangan kebakaran dan penyelamatan; e. Penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan pembinaan personil dalam bidang pencegahan, penanggulangan kebakaran dan penyelamatan; f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Seksi Bina Keselamatan dan Kebakaran 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan dan Pengembangan lingkup bina keselamatan dan kebakaran; 2) Fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Keselamatan dan Kebakaran; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina keselamatan dan kebakaran;
c. Penyusunan bahan pembinaan keselamatan dan kebakaran; d. Penyusunan bahan koordinasi pembinaan keselamatan dan kebakaran; e. Membantu pelaksanaan tugas pencarian dan penyelamatan korban jiwa dan harta benda dikarenakan bencara kebakaran dan bencana lainnya; f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan dan Pengembangan lingkup pengembangan sarana dan prasarana; 2) Fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan sarana dan prasarana; c. Penyiapan bahan, penyusunan rencana pengembangan sarana dan prasarana;
d. Penyiapan bahan koordinasi dalam pengembangan sarana dan prasarana; e. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bidang pengembangan sarana dan prasarana; f. Penyiapan bahari monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pengendali Operasional 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pengendali kesiagaan dan komunikasi, pencarian dan penyelamatan, dan pengendali penyuplaian bahan pemadam; 2) Fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pengendali Operasional; b. Penyusunan petunjuk teknis
lingkup pengendali kesiagaan dan
komunikasi, pencarian dan penyelamatan, dan pengendali penyuplaian bahan peniadam; c. Penyusunan
dan
pengaturan
pola
rencana
pencegahan
dan
pemadaman dalam upaya pertolongan dan penyelamatan jiwa dan harta benda; d. Pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dan bencana lainnya baik bersifat preventif maupun represif; e. Pelaksanaan tugas-tugas pengamanan di bidang pencegahan dan pemadaman kebakaran dan bencana lainnya serta mengkoordinasikannya dengan instansi terkait; f. Memberikan bantuan penanggulangan pemadaman serta bencana lainnya
yang menimpa daerah lain sesuai ketentuan yang berlaku; g. Pengaturan kesiagaan dan pemberian bimbingan serta arahan kepada petugas di tiap-tiap pos maupun di tempat lainnya; h. Penginventasiran dan pengawasan surnber-sumber air alam dan hidran yang dapat digunakan sebagai penunjang keberhasilan tugas; i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pengendali operasional; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Seksi Pengendali Kesiagaan dan Komunikasi 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendali Operasional lingkup pengendali kesiagaan dan komunikasi; 2) Fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pengendali Kesiagaan dan Komunikasi; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengendali kesiagaan dan komunikasi; c. Penyusunan dan pengaturan pola kesiagaan dalam pencegahan / pemadaman dalam upaya pertolongan dan penyelamatan jiwa dan harta benda; d. Pengaturan pelaksanaan tugas-tugas kesiagaan di pos maupun di tempat tugas yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran maupun bencana lain; e. Pengendalian kesiagaan dalam hal kualitas dan kuantitas personil, alat-alat komunikasi serta peralatan dan perlengkapan pemadam; f. Pelaksanaan koordinasi kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
informasi kebakaran dan potensi kebakaran dan kesiagaan alat-alat komunikasi serta penyediaan data kebakaran; g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Seksi Pencarian dan Penyelamatan 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendali Operasional lingkup pencarian dan penyelamatan; 2) Fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pencarian dan Penyelamatan; b. Penyusunan
bahan
petunjuk
teknis
lingkup
pencarian
dan
pola
kegiatan
pencarian
dan
penyelamatan; c. Penyusunan
dan
pengaturan
penyelamatan; d. Pelaksanaan tugas pencarian dan penyelamatan korban jiwa dan harta benda dikarenakan bencana kebakaran dan bencana lainnya; e. Penyiapan peralatan pendukung kegiatan pencarian dan penyelamatan; f. Penyiapan tim yang terdiri dari personil yang terampil dalarn pencarian dan penyelamatan; g. Pelaksanaan koordinasi dengan bidang tugas lain terkait kegiatan pencarian dan penyelamatan; h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Seksi Pengendali Penyuplaian Bahan Pemadam
1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengendali Operasional lingkup pengendali penyuplaian bahanpemadam; 2) Fungsi : a. Penyiapan
rencana,
program,
dan
kegiatan
Seksi
Pengendali
Penyuplaian Bahan Pemadam; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengendali penyuplaian bahan pemadam;
c. Penyiapan tim penyuplai bahan sebagai komponen pendukung operasi pencegahan dan pemadaman; d. penginventansiran ……. serta penyusunan laporan
………
laporan
pemasaran bahan pemadam; e. Penyusunan dan pengaturan pola penyuplaian bahan pemadam; f. Penginventarisian, pemeliharaan, dan pengawasan sumber-sumber air yang dapat digunakan untuk menanggulangi bahaya kebakaran; g. Pelaksanaan koordinasi kegiatan pengendalian dan penyuplaian bahan pemadam h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana Operasi
1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup penyediaan pergudangan dan penyaluran peralatan dan perlengkapan operasi, serta perawatan dan perbengkelan;
2) Fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana Operasi; b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup penyediaan pergudangan dan penyaluran, peralatan dan perlengkapan operasi, serta perawatan dan perbengkelan; c. Penyusunan rencana kebutuhan peralatan perlengkapan operasi dalam penanggulangan bencana kebakaran, dan bencana alam lainnya; d. Penerimaan dan penyaluran paralatan yang berada di gudang sesuai dengan pengalokasian dan kebutuhan; e. Pelaksanaan pemeriksaan rutin terhadap kendaraan operasional dinas; f. Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan termasuk perbaikan kendaraan dan alat-alat pemadam lainnya; g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang dukungan sarana dan prasarana operasi; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Seksi Penyediaan Pergudangan dan Penyaluran
1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana Operasi lingkup penyediaan pergudangar dan penyaluran; 2) Fungsi : a. Penyiapan
rencana,
program,
dan
kegiatan
Seksi
Penyediaan
Pergudangan dan Penyaluran; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyediaan pergudangan dan penyaluran; c. Penyimpanan,
penyaluran,
pengawasan,
perawatan,
dan
penginventarisiran semua pasokan bahan, barang / peralatan dan perlengkapan yang disimpan digudang; d. Persiapan dokumen bahan, barang / peralatan dan perlengkapan di gudang baik yang disediakan, disimpan dan yang telah disalurkan; e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Seksi Peralatan dan Perlengkapan Operasi 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana Operasi lingkup peralatan dan perlengkapan operasi; 2) Fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Peralatan dan Perlengkapan Operasi; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup peralatan dan perlengkapan operasi; c. Penyusunan rencana kebutuhan peralatan perlengkapan operasi dalam penanggulangan bencana kebakaran, dan bencana alam lainnya; d. Pemeriksaan rutin terhadap kendaraan operasi penanggulangan bencana kebakaran, dan bencana lainnya; e. Menjaga dan menjamin kesiagaan dan kesiapan peralatan dan perlengkapan operasi; f. Pelaksanaan mobilisasi peralatan dan perlengkapan operasi sesuai permintaan dan kebutuhan; g. Mendukung dan membantu keberhasilan operasi pencegahan, pemadaman dan penyelamatan pada saat kejadian;
h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Seksi Perawatan dan Perbengkelan 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Dukungan Sarana dan Prasarana Operasi lingkup perawatan dan perbengkelan; 2) Fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Perawatan dan Perbengkelan; b. Penyusunan
bahan
petunjuk
teknis
lingkup
perawatan
dan
perbengkelan; c. Pelaksanaan perawatan mobil pemadam kebakaran, kenderaan dinas, dan alat-alat berat dinas; d. Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan alat mekanik dinas; e. Pelaksanaan penelitian dan perencanaan keperluan bahan atau peralatan; f. Perbaikan dan pemeliharaan kendaraan dinas; g. Pelaksanaan pekerjaan perbengkelan dan pertukangan lain guna memenuhi kebutuhan perbaikan dan pemeliharaan alat mekanik dinas; h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pemeriksaan dan Pengawasan 1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pemeriksaan alat pemadam kebakaran dan pengawasan;
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemeriksaan dan Pengawasan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pemeriksaan dan Pengawasan; b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pemeriksaan alat pemadam kebakaran dan pengawasan; c. Pelaksanaan pemeriksaan, pengawasan dan pendataan terhadap seluruh sarana dan prasarana proteksi kebakaran aktif dan pasif pada setiap bangunan gedung dan tempat-tempat yang rawan ancaman kebakaran; d. Pelaksanaan pemeriksaan daa atau pengujian terhadap alat pemadam kebakaran; e. Pelaksanaan proses penetapan, penagihan retribusi atas pemeriksaan dan atau pengujian alat pemadam kebakaran pada bangunan gedung dan tempat yang rawan ancaman bahaya kebakaran; f. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemeriksaan dan atau pengujian alat pemadam kebakaran; g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemeriksaan dan pengawasan; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Seksi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
1) Tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemeriksaan dan Pengawasan lingkup pemeriksaan alat pemadam kebakaran; 2) Fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pemeriksaan alat pemadam kebakaran; c. Pelaksanaan pemeriksaan dan atau pengujian terhadap alat pemadam kebakaran; d. Pelaksanaan proses penetapan, penagihan retribusi atas pemeriksaan dan atau pengujian alat pemadam kebakaran pada bangunan gedung dan tempat yang rawan ancaman bahaya kebakaran; e. Merumuskan pembentukan tim pemeriksa calon atau penguji terhadap alat pemadam kebakaran bila diperlukan; f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Seksi Pengawasan
1) Tugas pokok melaksanakan sehagian tugas Bidang Pemeriksaan dan Pengawasan lingkup pengawasan; 2) Fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pengawasan; b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan; c. Pelaksanaan
pengawasan
terhadap
semua
kegiatan
yang
dapat
menimbulkan bahaya kebakaran pada bangunan/gedung dan kenderaan bermotor umum, yang menyimpan, membuat, dan membawa bahanbahan yang mudah terbakar atau tidak mudah terbakar; d. Pengawasan, pendataan sarana proteksi kebakaran aktif dan pasif pada setiap bangunan gedung dan/atau tempat yang rawan ancaman bahaya kebakaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. Penyiapan bahan monitoring evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Unit Pelaksana Teknis
Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. 1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, terdiri dan sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. 2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang dihunjuk. 3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. Tata Kerja.
1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsir koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di
lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing.
2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan bila terjadi p enyimpangan agar mengambil langkah-langkah ,
yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3) Setiap
pimpinan
organisasi
bertanggung
jawab
dan
mengoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. 4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan
berkala tepat pada waktunya. 5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. 6) Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. 7) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan rnasing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.
B. Pembahasan Lokasi penelitian ini adalah Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan, dengan populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan berjumlah 70 orang. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan koesioner pada 70 orang karyawan dan keseluruhan kuesioner kembali kepada peneliti.
Tabel IV/1 Pengumpulan Data No. Keterangan 1 Kuesioner yang diberikan 2 Kuesioner yang tidak kembali 3 Kuesioner yang kembali 4 Kuesioner yang dapat digunakan dalam penelitian Sumber : Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran, 2014.
Jumlah 70 0 70 70
Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan atau memberikan kuesioner kepada 70 orang karyawan Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan dan seluruh kuesioner kembali kepada peneliti dan dapat digunakan dalam penelitian ini. 1.
Data Demografi Responden Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data demografi responden
berdasarkan umur, pangkat/gol, pendidikan dan masa kerja dapat dilihat dalam tabel IV.2 berikut. Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No. 1 2 3
Umur Frekuensi 20-30 tahun 8 31-40 tahun 41 41-50 tahun 21 Jumlah 70 Sumber :Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran, 2014.
Persen 11,4 58,6 30,0 100,0
Pada tabel IV.2 menunjukkan bahwa responden berjumlah 20-30 tahun adalah 8 orang atau 11,4%, berumur 31-40 tahun adalah 41 orang atau 58,6%, dan berumur 41-50 tahun adalah 21 orang (30%). Berikut ini akan disajikan pangkat/golongan responden dalam tabel IV.3 berikut.
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengkat/Gol. No. 1 2 3 4
Pengkat/Gol. Frekuensi Pengatur Muda / II a 5 Pengatur Muda Tk, I / II b 54 Pengatur / II c 4 Penata Muda / III a 7 Jumlah 70 Sumber :Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran, 2014.
Persen 7,1 77,1 5,7 10,0 100,0
Pada tabel IV.3 menunjukkan bahwa responden memiliki pangkat sebagai Pengatur Muda (IIa) adalah 4 orang atau 7,1%, berpangkat Pengatur Muda Tk.I (II/b) adalah 54 orang atau 77,1%, berpangkat Pengatur (II/c) adalah 4 orang atau 5,7%, dan berpangkat Penata Muda (III/a) adalah 7 orang atau 10%. Berikut ini akan disajikan latar belakang pendidikan yang ditamatkan responden dalam tabel IV.4 berikut. Tabel IV.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No. 1 2
Pendidikan SMA sederajat S1 Jumlah Sumber : Hasil Penelitian, 2014.
Frekuensi 63 7 70
Persen 90,0 10,0 100,0
Pada tabel IV.4 menunjukkan bahwa responden telah menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat adalah 63 orang atau 90%, dan tamatan sarjana Srata 1 adalah 7 orang atau 10%. Berikut ini akan disajikan masa kerja responden bekerja di Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan dalam tabel IV.5 berikut. Tabel IV.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja No. 1 2 3
Masa Kerja Frekuensi 1-10 tahun 14 11-20 tahun 52 21-30 tahun 4 Jumlah 70 Sumber :Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran, 2014..
Persen 20,0 74,3 5,7 100,0
Pada tabel IV.5 menunjukkan bahwa responden telah bekerja selama 1-10 tahun adalah 14 orang atau 20%, masa kerja 11-20 tahun adalah 52 orang atau 74,3% dan masa kerja 21-30 tahun adalah 4 orang atau 5,7%.
2.
Analisis Variabel Penelitian
a. Penyajian Data Variabel Disiplin (X1) Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan maka dapat dilihat hasil penelitian variabel Disiplin(X2)dalam tabulasi data dibawah ini.Dari data yang diperoleh untuk variabel Disiplin dapat dilihat gambaran dari hasil penelitian statistik deskriptif secara umum dalam Tabel IV.6 berikut ini. Tabel IV.6 Tabulasi Data Nilai Jawaban RespondenVariabel Disiplin (X1) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Nilai Jawaban Responden Berdasarkan Butir Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 4 4 5 5 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah 44 29 40 45 63 57 51 26 42 42 48 31 35 48 27 47 45 30 44 50 29 45 43 37 35
26. 5 4 3 3 3 4 27. 2 2 1 1 1 2 28. 2 2 2 2 2 2 29. 4 5 4 5 4 4 30. 3 3 3 3 3 3 31. 5 5 5 4 4 5 32. 5 5 3 2 4 4 33. 5 5 4 4 5 5 34. 3 3 3 3 3 3 35. 4 4 3 4 4 4 36. 4 3 4 3 5 5 37. 5 5 5 5 4 4 38. 5 4 5 4 3 4 39. 2 2 2 2 2 1 40. 4 3 3 4 3 3 41. 4 4 4 5 5 5 42. 5 5 2 5 3 4 43. 4 4 4 4 5 2 44. 5 5 2 5 4 4 45. 4 5 3 5 3 3 46. 5 4 4 4 4 4 47. 5 5 2 4 4 4 48. 5 5 5 5 4 5 49. 5 5 5 5 5 5 50. 4 4 4 4 4 1 51. 5 5 2 4 4 4 52. 5 5 4 4 5 5 53. 5 4 2 5 5 2 54. 5 4 1 4 5 5 55. 4 4 4 4 4 4 56. 5 4 2 4 3 4 57. 5 5 2 5 5 5 58. 5 5 4 5 3 4 59. 5 5 3 4 3 4 60. 4 3 4 4 4 4 61. 5 5 4 5 5 5 62. 4 4 3 5 3 4 63. 5 5 2 5 5 3 64. 5 5 5 4 4 5 65. 5 5 3 2 4 4 66. 5 5 4 4 5 5 67. 5 5 4 5 5 4 68. 5 5 3 4 4 5 69. 5 5 3 2 4 4 70. 4 4 3 4 3 3 Sumber : Hasil Penelitian, 2014.
3 3 2 4 3 5 5 5 3 5 4 4 4 2 4 5 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5
3 3 2 4 3 5 3 5 3 5 4 3 4 2 5 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 3
4 3 2 4 3 5 3 5 3 4 5 3 4 2 4 3 4 4 4 4 1 4 5 4 4 2 4 2 4 2 4 3 5 4 4 5 3 2 5 3 5 5 5 3 3
4 3 2 4 3 5 5 5 3 4 3 4 4 2 5 3 5 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 2 3 2 3 5 5 5 3 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 1 3 2 3 5 3 4 3 5 3 3 5 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 5 4 2 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 3 4 4 5 3 3
4 1 3 2 3 5 5 4 3 5 5 4 5 2 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4
4 1 3 2 3 2 5 4 3 5 5 4 5 2 4 4 4 3 3 4 4 5 5 2 5 4 4 1 3 4 5 2 5 4 4 3 4 3 2 4 4 5 5 4 3
52 26 32 50 42 65 57 65 42 60 58 57 60 27 53 58 59 51 59 57 50 58 66 63 54 52 60 54 57 52 56 61 61 58 58 67 58 60 65 56 63 67 66 54 52
Dari hasil perhitungan tabulasi data jawaban variabel Disiplin(X1)berdasarkan opsi jawaban dapat dilihat gambaran secara statistik deskriptif dalam Tabel IV.7 sebagai berikut : Tabel IV.7 Data Statistik Deskriptif Variabel Disiplin (X1) Variabel Instrumen
Disiplin (X1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
STS 1,4 1,4 4,3 1,4 1,4 4,3 0,0 0,0 1,4 0,0 0,0 1,4 1,4 2,9
Frekuensi (Persentase) TS KS S 12,9 15,7 25,7 11,4 25,8 24,3 22,9 37,1 25,7 17,1 22,9 34,3 12,9 35,7 30,0 10,0 27,1 37,1 15,7 28,6 24,3 15,7 32,9 28,6 21,4 28,6 34,3 12,9 22,9 34,3 17,1 25,7 31,4 20,0 32,9 30,0 14,3 24,3 25,7 20,0 31,4 28,6
Total SS 44,3 37,1 10,0 24,3 20,0 21,4 31,4 22,9 14,3 30,0 25,7 15,7 34,3 17,1
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Dari Tabel IV.7 di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas harus memiliki Disiplin tinggi supaya dapat meningkatkan kinerjanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin tinggi berpengaruh terhadap kinerja organisasi. 2. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas dapat menambah kemampuan/keterampilan di bidang kebakaran supaya berkinerja baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kemampuan petugas akan meningkatkan kinerja organisasi. 3. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pimpinan menempatkan petugas dalam bidang kerja sesuai dengan latar
belakang pendidikannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penempatan petugas sesuai pendidikan dapat memperlancar pelaksanaan tugasnya. 4. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pimpinan dapat memberikan contoh tauladan dalam berperilaku kepada teman kerja.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang kemampuan petugas melaksanakan tugas dengan baik dapat dipromosikan untuk mendapatkan tanggung jawab lebih besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
petugas
yang
memiliki
keterampial
baik
tentunya
dapat
mempertanggung jawabkan tugas yang diembannya sekaligus dapat memimpin dengan baik. 6. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang tingkat kehadiran petugas dapat dijadikan sebagai kriteria promosi jabatan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketaatan mengikuti peraturan jadwal masuk memiliki semangat tinggi sebagai bakti atau keloyalitas petugas dalam melaksanakan tugasnya untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi. 7. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas harus dapat bekerjasama dengan baik supaya beban tugas lebih ringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja petugas akan dapat menjadi lebih ringan apabila dibarengi dengan komunikasi dan kerjasama yang baik pula. 8. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pimpinan mau membantu memecahkan permasalahan pekerjaan setiap petugas apabila dibutuhkan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pimpinan harus
memberikan arahan atau petunjuk untuk memperlancar pelaksanaan tugas oleh petugas. 9. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang hasil kerja petugas dievaluasi pimpinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi hasil kerja petugas dapat dijadikan sebagai suatu kriteria apabila ingin mendapatkan promosi jabatan. 10. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pimpinan membimbing petugas yang berkinerja kurang baik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas yang kurang berkinerja baik haruslah diberi pengarahan dan bimbingan dari pimpinan. 11. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang peraturan kedisiplinan petugas diterapkan pimpinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pimpinan sebagai orang yang dekat dengan bawahan dapat menjadi patuhan petugas dalam bersikap menyelesaikan pekerjaan. 12. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas yang melanggar peraturan diberikan sanksi tanpa membedabedakan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan disiplin yang transparan dan adil dapat meningkatkan kinerja petugas. 13. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pimpinan menegur setiap petugas yang melanggar peraturan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa teguran oleh pimpinan diberikan kepada petugas yang melanggar disiplin kerja untuk meningkatkan kinerjanya. 14. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pimpinan seharusnya melakukan sanksi secara tertulis apabila petugas masih melakukan pelanggaran setelah ditegur. Hasil penelitian menunjukkan
bahwatindakan tegas penting atau perlu diambil oleh pimpinan supaya menjadi acuan bagi petugas lain yang melanggar peraturan. b. Penyajian Data Variabel Pelatihan (X2) Tabel IV.8 Tabulasi Data Nilai Jawaban RespondenVariabel Pelatihan (X2) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
Nilai Jawaban Responden Berdasarkan Butir Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 3 3 5 5 3 4 4 1 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 2 4 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 4 2 5 5 4 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
Jumlah 68 46 45 48 66 56 42 35 37 41 40 29 59 31 29 65 45 34 42 61 53 67 31 38 39 43 43 32 42 28 68 46 28 48 61 58 32 46
39. 3 2 3 3 3 2 40. 3 3 3 3 3 3 41. 3 3 3 3 3 3 42. 1 1 1 1 2 2 43. 4 4 5 1 5 5 44. 3 2 2 2 2 5 45. 4 1 3 3 5 5 46. 5 5 4 5 4 5 47. 3 3 3 3 3 3 48. 4 1 3 3 5 5 49. 3 3 3 3 3 3 50. 3 3 3 3 3 3 51. 3 3 4 4 5 2 52. 5 5 5 5 4 5 53. 2 2 2 2 2 5 54. 4 4 4 4 4 4 55. 3 4 3 4 4 3 56. 3 4 3 3 3 3 57. 3 4 3 3 3 3 58. 3 3 3 3 3 3 59. 3 3 3 3 3 3 60. 2 2 2 2 2 2 61. 5 5 5 5 5 5 62. 5 5 5 5 4 4 63. 5 5 5 4 4 2 64. 5 5 4 5 5 4 65. 5 4 1 3 4 5 66. 4 4 5 4 5 5 67. 5 5 5 4 5 5 68. 4 5 4 3 5 4 69. 5 4 1 3 4 4 70. 3 4 5 4 5 2 Sumber : Hasil Penelitian, 2014.
2 3 1 1 4 2 3 5 4 3 3 3 4 5 2 3 2 4 4 3 3 1 5 4 5 4 3 5 5 4 3 5
3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 5 4 5 3 5 4 2 3
3 3 3 3 4 3 4 5 3 4 3 3 4 5 2 4 3 4 4 3 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4
2 2 3 3 5 2 1 5 4 1 3 3 4 5 2 3 3 2 2 3 3 2 5 4 4 5 4 5 4 5 4 2
2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 2 4 5 2 4 2 3 3 3 3 2 5 4 5 5 3 5 5 5 3 5
3 3 3 2 5 2 4 5 3 4 3 3 4 5 2 3 3 3 3 3 3 2 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4
3 3 3 2 5 2 3 5 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3
3 3 3 2 5 2 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 1 1 1 3 3 2 5 3 4 5 4 3 5 3 4 5
37 41 40 27 60 34 47 65 45 47 42 39 53 67 31 51 42 43 43 42 42 28 69 61 62 66 54 61 68 60 50 54
Dari hasil perhitungan tabulasi data variabel Pelatihan (Ҳ2) berdasarkan opsi jawaban dapat dilihat gambaran secara statistik deskriptif dalam Tabel IV.9 sebagai berikut : Tabel IV.9 Data Statistik Deskriptif Variabel Pelatihan (X2) Variabel
Instrumen 1 2 3 4
STS 1,4 5,7 4,3 2,9
Frekuensi (Persentase) TS KS S 17,2 41,4 20,0 21,4 30,0 24,3 21,4 37,1 20,0 21,4 45,7 17,1
Total SS 20,0 18,6 17,1 12,9
100 100 100 100
Pelatihan (X2)
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
0,0 0,0 4,3 2,9 0,0 4,3 0,0 0,0 0,0 4,3
14,3 17,1 22,9 18,6 10,0 24,3 28,6 22,9 17,1 17,1
41,4 40,0 34,3 37,1 40,0 34,3 24,3 32,8 42,9 44,4
22,9 14,3 21,4 27,1 31,4 17,1 27,1 22,9 18,6 17,1
21,4 28,6 17,1 14,3 18,6 20,0 20,0 21,4 21,4 17,1
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Dari Tabel IV.9 di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pimpinan seharusnya melakukan sanksi secara tertulis apabila petugas masih melakukan pelanggaran setelah ditegur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan tegas penting atau perlu diambil oleh pimpinan supaya menjadi acuan bagi petugas lain yang melanggar peraturanResponden yang menjawab sangat setuju terhadap pelatihan yang diselenggarakan sesuai kebutuhan petugas sebanyak 35,8%, dan responden yang setuju menjawab sebanyak 47,1% dan responden yang kurang setuju menjawab sebanyak 17,1%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pelatihan yang diselenggarakan didukung dengan alat peraga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlengkapan pelatihan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan petugas. 3. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pelatihan
yang
diselenggarakan
sesuai
kebutuhan.Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan di lapangan sangat dibutuhkan berbagai pelatihan-pelatihan. 4. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan
dalam
pekerjaan.Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
pelatihan
mempengaruhi pengetahuan petugas dalam bekerja. 5. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas memiliki kesempatan untuk memilih materi pada kegiatan pelatihan sesuai kebutuhan dan tupoksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian materi pelatihan dapat mempermudah petugas untuk lebih memahami manfaat dan kegunaan saat melakukan pekerjaan di lapangan. 6. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang materi yang disampaikan dalam pelatihan mendukung pekerjaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi yang disampaikan saat pelatihan mempengaruhi kinerja petugas. 7. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang metode penyampaian pelatihan sangat menarik, sehingga mudah untuk mengingatnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode penyampaian yang menarik dan mudah diterima petugas dapat meningkatkan pemahaman tentang pemadaman kebakaran. 8. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang metode pelatihan sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman petugas.Hasil penelitian menunjukkan bahwapenyesuaian latar belakang pendidikan dan pengalaman dapat mempermudah petugas memahami materi yang disampaikan. 9. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program pelatihan.Hasil penelitian
menunjukkan
mempengaruhi kinerjanya.
bahwakeaktifian
petugas
dalam
pelatihan
10. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas menguasai berbagai materi pelatihan yang diberikan dengan cepat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang mudah tentunya dapat dipahami petugas dengan baik dapat mempengaruhi kemampuan petugas. 11. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang instruktur menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas instruktur dalam menyampaikan materi pelatihan dapat mempengaruhi pengetahuan petugas. 12. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang pelatih selalu melaksanakan evaluasi setelah kegiatan pelatihan selesai.Hasil penelitian
menunjukkan
bahwaevaluasi
pelatihan
dapat
menentukan
kemampuan setiap petugas sehingga petugas yang belum mampu diberikan bimbingan dan arahan lagi. 13. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang waktu penyelenggaraan pelatihan bagi petugas mencukupi dalam memahami materi pelatihan.Hasil penelitian menunjukkan bahwalama waktu pelatihan mempengaruhi pengetahuan petugas. 14. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang waktu penyelenggaraan pelatihan selanjutnya sebaiknya tidak terlalu lama.Hasil penelitian menunjukkan bahwapelatihan dengan waktu tidak terlalu lalu dibarengi dengan kemampuan profesional instruktur untuk meningkatkan kemampuan petugas.
c. Penyajian Data Variabel Kinerja (Y) Tabel IV.10 Tabulasi Data Nilai Jawaban RespondenVariabel Kinerja (Y) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 5 3 3 5 3 2 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4
2 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 5 5 4 5 4 4 5 4 5 3
Hasil Penelitian Kinerja Petugas (Y) 3 4 5 6 7 8 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5 3 5 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 2 4 4 3
Jumlah 9 4 4 3 3 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4
10 4 4 3 5 3 4 4 2 4 1 5 4 4 2 3 5 3 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 5 3 3 5 3 4 4 4 3 5 3 4 4
43 42 38 40 42 45 36 38 42 38 41 38 39 38 45 42 36 37 43 40 36 38 38 44 38 38 39 48 40 36 43 39 45 43 42 38 40 42 45 36
41. 4 4 4 4 42. 4 5 5 4 43. 5 4 4 5 44. 4 4 4 3 45. 4 4 5 3 46. 3 3 4 3 47. 4 5 4 4 48. 4 5 5 5 49. 4 4 5 3 50. 3 4 3 4 51. 4 4 4 4 52. 4 5 5 4 53. 3 3 4 4 54. 3 4 4 3 55. 4 4 4 4 56. 3 4 3 4 57. 5 5 3 5 58. 5 5 4 3 59. 3 4 4 4 60. 3 4 4 4 61. 5 5 4 4 62. 3 3 5 5 63. 2 3 4 5 64. 5 5 4 5 65. 5 5 3 4 66. 4 4 4 5 67. 5 4 4 5 68. 5 5 4 5 69. 5 5 3 4 70. 4 4 4 2 Sumber : Hasil Penelitian, 2014.
4 3 3 3 3 4 2 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 4 3 3 3 5 4 3 3 2
4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 3 5
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 3 3 5
4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5
4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4
2 4 1 5 4 4 2 3 5 3 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 5 3 3 5 3 4 5 5 3 2
38 42 38 41 38 39 38 45 42 36 37 43 40 36 38 38 44 38 38 39 48 40 36 43 39 45 45 42 36 37
Dari hasil perhitungan tabulasi data variabel Kinerja Petugas (Ҳ2) berdasarkan opsi jawaban dapat dilihat gambaran secara statistik deskriptif dalam Tabel IV.11 sebagai berikut : Tabel IV.11 Data Statistik Deskriptif Kinerja Petugas (Y) Variabel
Kinerja Petugas (Y)
Instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8
STS 4,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Frekuensi (Persentase) TS KS S 1,4 35,7 34,3 4,3 37,1 30,0 18,6 34,3 32,8 17,1 32,9 27,1 20,0 42,9 30,0 10,0 32,9 42,8 15,7 22,9 45,7 17,1 21,4 38,6
Total S5 24,3 28,6 14,3 22,9 7,1 14,3 15,7 22,9
100 100 100 100 100 100 100 100
9 0,0 17,1 18,6 42,9 21,4 10 1,4 21,4 31,4 32,9 12,9 Dari Tabel IV.11 di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
100 100
1. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas menunjukkan kemampuan teknis dengan maksimal di lapangan sesuai tupoksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan teknik di lapangan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. 2. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas tahu dan menyadari bahwa tugas yang dihadapi memerlukan kecepatan bertindak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas yang handal dibarengi dengan prasarana bekerja di lapangan. 3. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentangpetugas berupaya melakukan tugas walaupun beresiko besar kepada jiwanya dan orang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas loyal dalam bekerja dengan memikul resiko berat yang mungkin terjadi. 4. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentangpetugas selalu berupaya untuk cepat sampai ke lokasi kebakaran walaupun ketepatan waktunya jarang terwujud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja petugas terkait keterlambatan ke lokasi kebakaran harus didukung sarana dan prasarana penunjang yang memadai. 5. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentangpetugas dalam bekerja didukung sarana di lapangan yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana yang mendukung di lapangan mempengaruhi kinerja petugas. 6. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentanggaya
kepemimpinan
yang
diterapkan
oleh
pimpinan
dalam
melaksanakan arahan disukai oleh petugas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatis dengan melakukan komunikasi dua arah kepada lebih disukai oleh petugas. 7. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang beban kerja petugas dapat diselesaikan dengan kerjasama kelompok yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban tugas yang lebih berat dapat menjadi ringan apabila tercipta kerjasama yang baik. 8. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang keselamatan jiwa lebih diutamakan dalam melaksanakan tugas yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keselamatan jiwa petugas lebih penting dalam melaksanakan tugas disebabkan petugas dapat mengetahui apakah kondisi di lapangan berbahaya atau tidak. 9. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentangpimpinan selalu penelitian
menunjukkan
berupaya bahwa
meningkatkan kinerja petugas.Hasil pembinaan
secara
kontinyu
dapat
mempengaruhi kinerja petugas. 10. Jawaban yang bervariasi diberikan oleh 70 orang responden berkaitan tentang petugas terpacu untuk meningkatkan kinerja dengan adanya penilaian kinerja saat ini. Hasil penelitian menunjukkan
dengan menilai prestasi masing-
masing petugas mempengaruhi kinerja petugas.
3. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Pengujian validitas instrument dapat dilihat pada kolom correted item total correlatin.Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar daripada angka kritik (rhitung>rtabel), maka instrument tersebut dikatakan valid. Hal ini mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta kolerasi yang tinggi,
menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah apabila r = 0,361. Berdasarkan uji validitas dapat disimpulkan bahwa seluruh
item pertanyaan Disiplin
dinyatakan valid. Dengan mengunakan program SPSS 19, hasil uji validitas variabel penelitian adalah sebagai berikut : a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Disiplin (X1) Tabel IV.12 Uji Validitas Variabel Independen Disiplin (X1)
Item D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14
Scale Mean if Item Deleted 46,4571 46,6000 47,3000 46,8143 46,9000 46,8286 46,7286 46,8571 47,0571 46,6286 46,7857 47,0571 46,6714 47,0714
Scale Variance if Item Deleted 111,875 112,504 121,604 115,429 116,236 116,666 112,577 115,168 117,591 115,164 113,475 115,852 112,195 119,893
Corrected ItemTotal Correlation 0,852 0,844 0,474 0,724 0,746 0,676 0,858 0,789 0,663 0,792 0,842 0,746 0,841 0,521
Cronbach's Alpha if Item Deleted 0,944 0,944 0,953 0,947 0,947 0,948 0,944 0,946 0,949 0,946 0,944 0,947 0,944 0,952
Uji validitas independent Disiplin untuk semua pertanyaan adalah lebih besar dari 0,361, ini membuktikan bahwa intrumen tersebut dinyatakan valid. Uji Reliabilitas Instrument Disiplin(X1) Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas data untuk mengetahui apakah instrument tersebut telah reliabel dengan melihat nilai crombach’s alpha. Apabila nilai alpha dari Uji Cronbach’s lebih besar dari 0,7 maka koesioner adalah reliabel. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang digunakan dapat dihandalkan dan tetap konsisten.Jika pengukuran tersebut diulang. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel jika Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7.Dengan mengunakan program SPSS 19, hasil uji reliabilitas variabel penelitian adalah sebagai berikut : Tabel IV.13 Uji Validitas Variabel Independen Disiplin (X1) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha 0,950
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items 0,950
N of Items 14
Dari data tabel IV.13 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan nilai Alpha Cronbach’s pada variabel independent Disiplin(X2) adalah 0,950 lebih besar dari 0,7 (batas reliabilitas) maka dinyatakan instrument Disiplin reliabel. b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pelatihan (X2) Tabel IV.14 Uji Validitas Variabel Independen Pelatihan (X2)
Item P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
Scale Mean if Item Deleted 43,6429 43,7571 43,8000 43,8857 43,5286 43,5000 43,8000 43,7286 43,4571 43,8000 43,6571 43,6143 43,6000 43,7857
Scale Variance if Item Deleted 131,189 129,636 130,829 133,291 132,948 137,674 129,351 132,375 135,150 131,930 130,663 128,849 130,707 132,751
Corrected ItemTotal Correlation 0,853 0,812 0,810 0,792 0,820 0,540 0,862 0,810 0,788 0,726 0,819 0,931 0,899 0,757
Cronbach's Alpha if Item Deleted 0,961 0,962 0,962 0,962 0,962 0,968 0,961 0,962 0,963 0,964 0,962 0,959 0,960 0,963
Uji validitas independent pelatihan untuk semua pertanyaan adalah lebih besar dari 0,361, ini membuktikan bahwa intrumen tersebut dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas Instrument Pelatihan (X2) Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas data untuk mengetahui apakah instrument tersebut telah reliabel dengan melihat nilai crombach’s alpha. Apabila nilai alpha dari Uji Cronbach’s lebih besar dari 0,7 maka koesioner adalah reliabel. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang digunakan dapat dihandalkan dan tetap konsisten.Jika pengukuran tersebut diulang. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7. Dengan mengunakan program SPSS 19, hasil uji reliabilitas variabel penelitian adalah sebagai berikut : Tabel IV.15 Uji Validitas Variabel Independen Pelatihan (X2) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
0,965
0,965
14
Dari data tabel IV.15 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan nilai Alpha Cronbach’s pada variabel independent pelatihan (Ҳ2) adalah 0,965 lebih besar dari 0,7 (batas reliabilitas) maka dinyatakan instrument Pelatihan reliabel. c. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kinerja (Y) Tabel IV.16 Uji Validitas Variabel Dependen Kinerja Petugas (Y)
Item K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
Scale Mean if Item Deleted 31,9857 31,8857 32,2857 32,1571 32,4714 32,1000 32,1000
Scale Variance if Item Deleted 45,145 45,494 44,294 43,787 46,340 45,657 44,062
Corrected ItemTotal Correlation 0,639 0,686 0,741 0,718 0,647 0,713 0,780
Cronbach's Alpha if Item Deleted 0,921 0,918 0,915 0,917 0,920 0,917 0,913
K8 K9 K10
32,0429 32,0286 32,3714
42,679 43,217 45,628
0,822 0,792 0,589
0,911 0,912 0,924
Uji validitas independent pelatihan untuk semua pertanyaan adalah lebih besar dari 0,361, ini membuktikan bahwa intrumen tersebut dinyatakan valid. Uji Reliabilitas Instrument Kinerja Petugas (Y) Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas data untuk mengetahui apakah instrument tersebut telah reliabel dengan melihat nilai crombach’s alpha. Apabila nilai alpha dari Uji Cronbach’s lebih besar dari 0,7 maka koesioner adalah reliabel. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang digunakan dapat dihandalkan dan tetap konsisten.Jika pengukuran tersebut diulang. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7. Dengan mengunakan program SPSS 19, hasil uji reliabilitas variabel penelitian adalah sebagai berikut : Tabel IV.17 Uji Validitas Variabel Dependen Kinerja Petugas (Y) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha 0,925
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items 0,925
N of Items 10
Dari data tabel IV.17 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan nilai Alpha Cronbach’s pada variabel independent Kinerja Petugas (Y) adalah 0,925 lebih besar dari 0,7 (batas reliabilitas) maka dinyatakan instrument kinerja petugas reliabel.
4. Pengujian Normalitas Data Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data dilakukan dengan mempergunakan program SPSS 19.0. Hasil pengujian normalitas data dapat diketahui melalui gambar penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebarkan di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil pengujian normalitas data pada penelitian ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Gambar.IV.2. Hasil Pengujian Normalitas Data Pengaruh Variabel Disiplin (X1) Terhadap Variabel Kinerja Petugas (Y)
Gambar.IV.3. Hasil Pengujian Normalitas Data Pengaruh Variabel Pelatihan (X2) Terhadap Variabel Kinerja Petugas (Y)
Gambar.IV.4. Hasil Pengujian Normalitas Data Pengaruh Variabel Disiplin (X1) Dan Variabel Pelatihan (X2) Secara Bersama-sama Terhadap Variabel Kinerja Petugas (Y)
Dari ketiga gambar grafik di atas, dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut.Maka dapat disimpulkan bahwa, model regresi dari data variabel disiplin (X1), variabel pelatihan (X2) dan variabel kinerja petugas (Y) memenuhi asumsi normal.
5.
Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis pertama dan kedua diuji dengan
mengunakan korelasi product moment. Dan untuk hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan korelasi ganda. Untuk mempercepat dan mempermudah pengujian hipotesis maka dipergunakan program SPSS 19.0. Uji Hipotesis Pertama : Pengaruh Disiplin (X1) Terhadap Kinerja Petugas (Y) Uji hipotesis pertama dengan regresi sederhana, yang digunakan untuk mengetahui prediksi pengaruh Disiplin(X1) terhadap kinerja petugas (Y) digunakan regresi sederhana menggunakan bantuan program SPSS versi 19 dengan hasil sebagai berikut: a) Untuk mengetahui pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja Petugas (Y) digunakan rumus korelasi product moment. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV.18 Hasil Pengujian Nilai Koefisien Korelasi Dan Determinasi Pengaruh Variabel Disiplin (X1) Terhadap Variabel Kinerja Petugas (Y) Model R R Square a 0,643 0,413 1 a. Predictors: (Constant), Disiplin b. Dependent Variable: KinerjaPetugas
Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 0,404
5,705
Durbin-Watson 1,723
Sumber: Data Diolah Dari tabel di atas dapat dilihat pada kolom R, pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja petugas (Y), yang ditunjukkan dengan besarnya koefisien korelasi ( r ) yaitu: r
hitung
= 0,643. Berdasarkan tabel interpretasi
nilai r, pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja Petugas (Y) adalah positif dan kuat.
b) Untuk menguji pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja Petugas (Y) dapat digunakan rumus uji signifikansi koefisien korelasi (uji t). Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV.19. Hasil Pengujian Signifikansi Hipotesis Pertama Dan Regresi Pengaruh Variabel Disiplin (X1) Terhadap Variabel Kinerja Petugas (Y) Unstandardized Coefficients Std. B Error
Coefficientsa Standardized Coefficients
Model 1 (Constant) 14,964 3,076 Disiplin 0,411 0,059 a. Dependent Variable: KinerjaPetugas
Beta
t
Sig.
4,865 0,000 0,643 6,918 0,000
95.0% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound
8,826 0,293
21,102 0,530
Sumber : Data Diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai t
hitung
= 6,918, sedangkan dengan
α = 0,05 uji dua pihak (two tail test) dan dk = 70 – 2 = 68, maka diperoleh t
tabel
= 2,000. Dengan demikian t
hitung
>t
tabel
( 6,918> 2,000 ) yang artinya
tolak Ho terima Ha. Jadi dapat disimpulkan bahwa, hipotesis
yang
menyatakan ada pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja Petugas (Y) telah teruji. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar IV.5. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Variabel Disiplin (X1) Dengan Uji Dua Pihak (Two Tails Test)
Daerah Penolakan Ho
-2,000
Daerah Penerimaan Ho
0
Daerah Penolakan Ho
2,000
6,918
c) Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja petugas (Y) digunakan koefisien determinasi. Hasilnya yang dapat dilihat dalam Tabel IV.19. di atas pada kolom R Square (R2)
yaitu 0,413 atau 41,3 %. Sedangkan sisanya 0,587 atau 58,7 % dipengaruhi oleh faktor lain. d) Untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja petugas (Y) digunakan persamaan regresi sederhana. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.20. di atas, di mana besarnya konstanta a = 14,964 dan b = 0,411. Dari besarnya nilai a dan b tersebut selanjutnya dapat disusun persamaan regresi sederhana antara X1 dan Y, yaitu: Y = a + bX Y = 14,964+ 0,411X1 Dari persamaan regresi diatas dapat digunakan untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja Petugas (Y). Ini menunjukkan bahwa apabila variabel disiplin (X1) meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan variabel kinerja Petugas (Y) sebesar 0,411 atau 41,1 %. e) Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja Petugas (Y) digunakan rumus uji signifikansi koefisien regresi (Uji F). Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV. 20 Tabel Rangkuman Analisis Regresi Dengan Persamaan Garis Y = 14,964 + 0,411X1 ANOVAb Sum of Squares df
Model 1 Regression 1557,350 Residual 2212,936 Total 3770,286 a. Predictors: (Constant), Disiplin b. Dependent Variable: KinerjaPetugas
Mean Square
1 68 69
1557,350 32,543
F
47,855
Sig.
0,000a
Sumber: Data Diolah Dari hasil perhitungan, terlihat bahwa F
hitung
= 47,855. Sedangkan dengan α
(taraf signifikansi) = 0,05 (5 %), dk pembilang = k = jumlah variabel independen = 1 dan dk penyebut = n-k-1 = 70-1-1 = 68 maka F tabel = 4,000. Jadi F
hitung
> F
tabel
(47,855> 4,000). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja Petugas (Y) signifikan dan telah teruji. Uji Hipotesis Kedua: Pengaruh Pelatihan (X2) Terhadap Kinerja Petugas (Y) Uji hipotesis pertama dengan regresi sederhana, yang digunakan untuk mengetahui prediksi pengaruh pelatihan (X2) terhadap kinerja petugas (Y) digunakan regresi sederhana menggunakan bantuan program SPSS versi 19 dengan hasil sebagai berikut: a) Untuk mengetahui pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja petugas (Y) digunakan rumus korelasi product moment. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV.21 Hasil Pengujian Nilai Koefisien Korelasi Dan Determinasi Pengaruh Variabel Pelatihan (X2) Terhadap Variabel Kinerja Petugas (Y) Model R R Square 1 0,525a 0,276 a. Predictors: (Constant), Pelatihan b. Dependent Variable: KinerjaPetugas
Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Square Estimate
0,265
6,336
Durbin-Watson
1,800
Sumber: Data Diolah Dari tabel di atas dapat dilihat pada kolom R, pengaruh variabel disiplin (X1) terhadap variabel kinerja petugas (Y), yang ditunjukkan dengan besarnya koefisien korelasi ( r ) yaitu: r
hitung
= 0,525. Berdasarkan tabel interpretasi
nilai r, pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja petugas (Y) adalah positif dan kuat. b) Untuk menguji pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja Petugas (Y) dapat digunakan rumus uji signifikansi koefisien korelasi (uji t). Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel IV.22. Hasil Pengujian Signifikansi Hipotesis Pertama Dan Regresi Pengaruh Variabel Disiplin (X1) Terhadap Variabel Kinerja Petugas (Y)
Model 1 (Constant)
Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Std. B Error 20,929
Beta
t
3,002
0,314 0,062 Disiplin a. Dependent Variable: KinerjaPetugas
0,525
Sig.
95.0% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound
6,972
,000
14,939
26,919
5,090
0,000
0,191
0,438
Sumber : Data Diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung = 5,090, sedangkan dengan α = 0,05 uji dua pihak (two tail test) dan dk = 70 – 2 = 68, maka diperoleh t
tabel
= 2,000. Dengan demikian t
hitung
>t
tabel
( 5,090> 2,000 ) yang artinya
tolak Ho terima Ha. Jadi dapat disimpulkan bahwa, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh variable pelatihan (X2) terhadap variable kinerja Petugas (Y) telah teruji. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar IV.6. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Variabel Pelatihan (X2) Dengan Uji Dua Pihak (Two Tails Test)
Daerah Penolakan Ho
-2,000
Daerah Penerimaan Ho
0
Daerah Penolakan Ho
2,000
5,090
c) Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja petugas (Y) digunakan koefisien determinasi. Hasilnya yang dapat dilihat dalam Tabel IV.21. di atas pada kolom R Square (R2) yaitu 0,525 atau 52,5 %. Sedangkan sisanya 0,475 atau 47,5% dipengaruhi oleh faktor lain. d) Untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel pelatihan (X2)
terhadap variabel kinerja petugas (Y) digunakan persamaan regresi sederhana. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.22. di atas, di mana besarnya konstanta a = 20,929dan b = 0,314. Dari besarnya nilai a dan b tersebut selanjutnya dapat disusun persamaan regresi sederhana antara X1 dan Y, yaitu: Y = a + bX Y = 20,929+ 0,314X2 Dari persamaan regresi diatas dapat digunakan untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja Petugas (Y). Ini menunjukkan bahwa apabila variabel pelatihan (X1) meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan variabel kinerja Petugas (Y) sebesar 0,314atau 31,4%. e) Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja Petugas (Y) digunakan rumus uji signifikansi koefisien regresi (Uji F). Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV. 23 Tabel Rangkuman Analisis Regresi Dengan Persamaan Garis Y = 20,929 + 0,314X2 ANOVAb Sum of Squares df
Model 1 Regression 1040,289 Residual 2729,996 Total 3770,286 a. Predictors: (Constant), Pelatihan b. Dependent Variable: KinerjaPetugas
Mean Square
1 68 69
1040,289 40,147
F
25,912
Sig.
0,000a
Sumber: Data Diolah Dari hasil perhitungan, terlihat bahwa F
hitung
= 25,912. Sedangkan dengan α
(taraf signifikansi) = 0,05 (5 %), dk pembilang = k = jumlah variabel independen = 1 dan dk penyebut = n-k-1 = 70-1-1 = 68 maka F tabel = 4,000. Jadi F
hitung
> F
tabel
(25,912> 4,000). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel kinerja Petugas (Y)
signifikan dan telah teruji. Pengujian hipotesis ketiga: “Pengaruh Disiplin Dan Pelatihan Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Petugas”, sebagai berikut: a) Untuk mengetahui pengaruh variabel disiplin (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas (Y) digunakan rumus koefisien korelasi ganda. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel IV.24. Hasil Pengujian Nilai Koefisien Korelasi Dan Determinasi Pengaruh Variabel Disiplin (X1) Dan Variabel Pelatihan (X2) Secara Bersama-sama Terhadap Variabel Kinerja Petugas (Y) Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Square Estimate
Model R R Square a 1 0,714 0,510 0,496 a. Predictors: (Constant), PengembanganSDM, Motivasi b. Dependent Variable: KinerjaGuru
5,250
Durbin-Watson
1,750
Sumber: Data Diolah Dari tabel diatas dapat dilihat pada kolom R, pengaruh variabel disiplin (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas (Y), yang ditunjukkan dengan besarnya koefisien korelasi R yaitu: R hitung
= 0,714. Berdasarkan tabel interpretasi nilai r, pengaruh variabel disiplin
(X1) dan variabel pelatihan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas (Y) adalah positif dan kuat. b) Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel disiplin (X1) dan variabel pelatihan (X2)secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas (Y) digunakan koefisien determinasi. Hasilnya dapat dilihat dalam Tabel IV.23. di atas pada kolom R Square(R2) yaitu 0,510 atau 51%. Sedangkan sisanya 0,49 atau 49% dipengaruhi oleh faktor lain. c) Untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel disiplin (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas
(Y) digunakan persamaan regresi ganda. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel IV.25. Hasil Pengujian Regresi Pengaruh Variabel Disiplin (X1) Dan Variabel Pelatihan (X2) Secara Bersama-sama Terhadap Variabel Kinerja Petugas (Y) Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta
Model 1 (Constant) 9,497 3,204 Disiplin 0,333 0,059 Pelatihan 0,200 0,055 a. Dependent Variable: Kinerja Petugas
t
Sig.
2,964 0,004 0,520 5,660 0,000 0,335 3,644 0,001
95.0% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound
3,102 0,215 0,091
15,892 0,450 0,310
Sumber: Data Diolah Dari tabel tersebut di atas, dapat dilihat besarnya konstanta a = 9,497, b = 0,333dan c = 0,200. Dari besarnya nilai a, b dan c tersebut selanjutnya dapat
disusun persamaan regresi ganda antara X1, X2 dan Y, yaitu: Y = a + b1 X1+ b2X2 Y = 9,497+ 0,333X1 + 0,200X2 Dari persamaan regresi di atas dapat diprediksi seberapa besar pengaruh variabel disiplin (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas (Y). Ini menunjukkan bahwa apabila variabel disiplin (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara bersama-sama meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan variabel kinerja petugas (Y) sebesar 0,333atau 33,3 % dan 0,200atau 20%. d) Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel disiplin (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas (Y) digunakan rumus uji signifikansi koefisien regresi ganda (Uji F). Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel IV. 26 Tabel Rangkuman Analisis Regresi Dengan Persamaan Garis Y = 9,497 + 0,333 X1 + 0,200 X2 ANOVAb Sum of Squares df
Model 1 Regression 1923,406 Residual 1846,880 Total 3770,286 a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Disiplin b. Dependent Variable: Kinerja Petugas
2 67 69
Mean Square
961,703 27,565
F
34,888
Sig.
0,000a
Sumber: Data Diolah Dari hasil perhitungan, terlihat bahwa F hitung = 34,888. Sedangkan dengan α (taraf signifikansi) = 0,05 (5 %), dk pembilang = k = jumlah variabel independen = 2 dan dk penyebut = n-k-1 = 70-2-1 = 67 maka F tabel = 3,150. Jadi, F
hitung
> F
tabel
(34,888>3,150). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengaruh variabel disiplin (X1) dan variabel pelatihan (X2) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja petugas (Y) signifikan dan memiliki kebermaknaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed Revisi, Jakarta: Rineka Cipta. Handoko T.H., 2005. Manajeman Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, Malayu, SP., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Mangkunegara, A. A. AP., 2013. Manajemen Sumber Daya Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya. Nawawi, H., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogjakarta: Gadjah Mada University Press. Sedarmayanti, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Cetakan Ketiga, Bandung: Refika Aditama. Wibowo, 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pres. Riduwan, 2011. Dasar-dasar Statistik, Edisi Revisi, Bandung: Alfabet. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kunatitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Umam, K., 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia. Uyanto, SS., 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
KUESIONER HUBUNGAN DISIPLIN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PETUGAS PADA DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN I.
IDENTITAS RESPONDEN 1. No. Responden
: ........... (diisi oleh penulis)
2. Inisial Nama
: ...........
3. Umur
: ........... tahun
4. Pangkat/Golongan
: .....................................................
5. Pendidikan Terakhir : ..................................................... 6. Masa Kerja
: ........... tahun
II. KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN A. DISIPLIN PETUGAS (X1) Petunjuk: Pernyataan-pernyataan ini dinilai dengan memberikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang paling sesuai menurut Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Kurang Setuju (KS) 4. Tidak Setuju (TS) 5. Sangat Tidak Setuju (STS) DISIPLIN No. 1 2
3 4
5
6
Pernyataan Tujuan dan Kemampuan Petugas harus memiliki disiplin tinggi supaya dapat meningkatkan kinerjanya Petugas dapat menambah kemampuan/keterampilan di bidang kebakaran supaya berkinerja baik Keteladanan Pimpinan Pimpinan menempatkan petugas dalam bidang kerja sesuai dengan latar belakang pendidikannya Pimpinan dapat memberikan contoh tauladan dalam berperilaku kepada teman kerja Balas Jasa Petugas yang mampu melaksanakan tugas dengan baik dapat dipromosikan untuk mendapatkan tanggung jawab lebih besar Tingkat kehadiran petugas dapat dijadikan sebagai kriteria promosi jabatan
SS
S
KS TS STS
Keadilan Setiap petugas harus dapat bekerjasama dengan baik supaya beban tugas lebih ringan Pimpinan mau membantu memecahkan permasalahan pekerjaan setiap petugas apabila dibutuhkan Waskat Hasil kerja petugas dievaluasi pimpinan Pimpinan membimbing petugas yang berkinerja kurang baik Sanksi Hukuman Peraturan kedisiplinan petugas diterapkan pimpinan Petugas yang melanggar peraturan diberikan sanksi tanpa membeda-bedakan Ketegasan Pimpinan menegur setiap petugas yang melanggar peraturan Apabila petugas masih melakukan pelanggaran setelah ditegur, pimpinan seharusnya melakukan sanksi secara tertulis
7 8
9 10
11 12
13 14
B. PELATIHAN PETUGAS (X2) Petunjuk: Pernyataan-pernyataan ini dinilai dengan memberikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang paling sesuai menurut Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Kurang Setuju (KS) 4. Tidak Setuju (TS) 5. Sangat Tidak Setuju (STS) No.
1 2
3 4
5 6
Pernyataan Jenis Pelatihan Pelatihan yang diselenggarakan sesuai kebutuhan petugas Pelatihan yang diselenggarakan didukung dengan alat peraga Tujuan Pelatihan Petugas mampu melaksanakan materi pelatihan setelah mengikuti pelatihan Petugas mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dalam pekerjaan Materi yang diajarkan Saya memiliki kesempatan untuk memilih materi pada kegiatan pelatihan sesuai kebutuhan dan tupoksi saya Materi yang disampaikan dalam pelatihan mendukung pekerjaan sehari-hari saya
SS
S
KS
TS
STS
7
8
9 10
11 12
13 14
Metode yang digunakan Metode penyampaian yang diberikan saat pelatihan sangat menarik, sehingga mudah untuk mengingatnya. Metode pelatihan yang digunakan sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman pesertanya Kemampuan petugas Saya berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program pelatihan Saya menguasai berbagai materi pelatihan yang diberikan dengan cepat Kemampuan Instruktur Pelatih atau instruktur dapat menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami Pelatih selalu melaksanakan evaluasi setelah kegiatan pelatihan selesai Waktu Waktu penyelenggaraan pelatihan bagi petugas mencukupi dalam memahami materi pelatihan Waktu penyelenggaraan pelatihan selanjutnya sebaiknya tidak terlalu lama
III. KUESIONER VARIABEL DEPENDEN KINERJA PETUGAS (Y) Petunjuk: Pernyataan-pernyataan ini dinilai dengan memberikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang paling sesuai menurut Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Kurang Setuju (KS) 4. Tidak Setuju (TS) 5. Sangat Tidak Setuju (STS) No. 1.
2.
Pernyataan untuk Kinerja Petugas Kemampuan Petugas menunjukkan kemampuan teknis dengan maksimal di lapangan sesuai tupoksi saya Petugas tahu dan menyadari bahwa tugas yang dihadapi memerlukan kecepatan bertindak
SS
S
KS
TS
STS
3.
4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
Motivasi Petugas berupaya melakukan tugas walaupun beresiko besar kepada jiwanya dan orang lain Petugas selalu berupaya untuk cepat sampai ke lokasi kebakaran walaupun ketepatan waktunya jarang terwujud Dukungan yang diterima Dalam bekerja petugas didukung sarana di lapangan yang memadai Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan dalam melaksanakan arahan disukai oleh petugas Keberadaan pekerjaan Beban kerja petugas dapat diselesaikan dengan kerjasama kelompok yang baik Keselamtan jiwa lebih diutamakan dalam melaksanakan tugas yang dilakukan Hubungan dengan Organisasi Pimpinan selalu berupaya meningkatkan kinerja petugas Petugas terpacu untuk meningkatkan kinerja dengan adanya penilaian kinerja saat ini
Lampiran 2 Tabel Jadwal Penelitian Sejak Pengajuan Judul Hingga Sidang Meja Hijau Direncanakan No 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Kegiatan Pengajuan judul Penyusunan proposal Perbaikan proposal Seminar proposal Perbaikan proposal Pengumpulan data Pengolahan data Penulisan skripsi Bimbingan skripsi Penyiapan berkas Sidang Meja Hijau
Januari
Februari
Tahun 2014 Maret April
Mei
Juni
Lampiran
Hasil Pengolahan data
DISIPLIN Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Valid 70 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 70 100,0 a, Listwise deletion based on all variables in the procedure, Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items ,950 ,950
d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11 d12 d13 d14
Scale Mean if Item Deleted 46,4571 46,6000 47,3000 46,8143 46,9000 46,8286 46,7286 46,8571 47,0571 46,6286 46,7857 47,0571 46,6714 47,0714
N of Items 14
Item-Total Statistics Corrected ItemScale Variance Total if Item Deleted Correlation 111,875 ,852 112,504 ,844 121,604 ,474 115,429 ,724 116,236 ,746 116,666 ,676 112,577 ,858 115,168 ,789 117,591 ,663 115,164 ,792 113,475 ,842 115,852 ,746 112,195 ,841 119,893 ,521
Squared Multiple Correlation ,865 ,885 ,487 ,683 ,766 ,565 ,850 ,842 ,672 ,856 ,912 ,655 ,886 ,515
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,944 ,944 ,953 ,947 ,947 ,948 ,944 ,946 ,949 ,946 ,944 ,947 ,944 ,952
PELATIHAN Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Valid 70 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 70 100,0 a, Listwise deletion based on all variables in the procedure, Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items ,965 ,965
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14
Scale Mean if Item Deleted 43,6429 43,7571 43,8000 43,8857 43,5286 43,5000 43,8000 43,7286 43,4571 43,8000 43,6571 43,6143 43,6000 43,7857
N of Items 14
Item-Total Statistics Corrected ItemScale Variance Total if Item Deleted Correlation 131,189 ,853 129,636 ,812 130,829 ,810 133,291 ,792 132,948 ,820 137,674 ,540 129,351 ,862 132,375 ,810 135,150 ,788 131,930 ,726 130,663 ,819 128,849 ,931 130,707 ,899 132,751 ,757
Squared Multiple Correlation ,835 ,830 ,794 ,671 ,770 ,513 ,825 ,750 ,709 ,728 ,811 ,906 ,860 ,711
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,961 ,962 ,962 ,962 ,962 ,968 ,961 ,962 ,963 ,964 ,962 ,959 ,960 ,963
KINERJA
Reliability
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Valid 70 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 70 100,0 a, Listwise deletion based on all variables in the procedure, Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items ,925 ,925
k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10
Scale Mean if Item Deleted 31,9857 31,8857 32,2857 32,1571 32,4714 32,1000 32,1000 32,0429 32,0286 32,3714
N of Items 10
Item-Total Statistics Corrected ItemScale Variance Total if Item Deleted Correlation 45,145 ,639 45,494 ,686 44,294 ,741 43,787 ,718 46,340 ,647 45,657 ,713 44,062 ,780 42,679 ,822 43,217 ,792 45,628 ,589
Squared Multiple Correlation ,785 ,799 ,678 ,645 ,639 ,741 ,774 ,815 ,790 ,548
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,921 ,918 ,915 ,917 ,920 ,917 ,913 ,911 ,912 ,924
Frequency Table Umur Frequency Valid
20-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun Total
8 41 21 70
Percent 11,4 58,6 30,0 100,0
Valid Percent 11,4 58,6 30,0 100,0
Cumulative Percent 11,4 70,0 100,0
Pangkat/Gol
Valid
Pengatur Muda / II a Pengatur Muda Tk, I / II b Pengatur / II c Penata Muda / III a Total
Frequency 5 54 4 7 70
Percent 7,1 77,1 5,7 10,0 100,0
Valid Percent 7,1 77,1 5,7 10,0 100,0
Cumulative Percent 7,1 84,3 90,0 100,0
Pendidikan Terakhir
Valid
SMA sederajat S 1 Sederajat Total
Frequency 63 7 70
Percent 90,0 10,0 100,0
Valid Percent 90,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 90,0 100,0
Masa Kerja
Valid
1-10 tahun 11-20 tahun 21-30 tahun Total
Frequency 14 52 4 70
Percent 20,0 74,3 5,7 100,0
Valid Percent 20,0 74,3 5,7 100,0
Cumulative Percent 20,0 94,3 100,0
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed a 1 Disiplin a, All requested variables entered, b, Dependent Variable: Kinerja
Method , Enter
b
Model Summary Model Adjusted R R R Square Square a 1 ,643 ,413 ,404 a, Predictors: (Constant), Disiplin b, Dependent Variable: Kinerja
Std, Error of the Estimate 5,705
Durbin-Watson 1,723
b
Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 1557,350 2212,936
Total
ANOVA df
Mean Square 1557,350 32,543
1 68
3770,286
F 47,855
Sig, a ,000
69
a, Predictors: (Constant), Disiplin b, Dependent Variable: Kinerja
a
Coefficients Model
1
Unstandardized Coefficients B 14,964
(Constant ) Disiplin ,411 a, Dependent Variable: Kinerja
Standardized Coefficients
Std, Error 3,076
Beta
,059
t 4,865
,643
6,918
95,0% Confidence Interval for B Upper Sig, Lower Bound Bound ,000 8,826 21,102 ,000
,293
,530
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value 25,66 Residual -14,880 Std, Predicted Value -2,116 Std, Residual -2,608 a, Dependent Variable: Kinerja
Maximum 42,53 18,638 1,434 3,267
Mean 35,71 ,000 ,000 ,000
Std, Deviation 4,751 5,663 1,000 ,993
N 70 70 70 70
Charts
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed a 1 Pelatihan a, All requested variables entered, b, Dependent Variable: Kinerja
Method , Enter
b
Model Summary Model Adjusted R R R Square Square a 1 ,525 ,276 ,265 a, Predictors: (Constant), Pelatihan b, Dependent Variable: Kinerja
Std, Error of the Estimate 6,336
Durbin-Watson 1,800
b
Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 1040,289 2729,996
Total
ANOVA df
Mean Square 1040,289 40,147
1 68
3770,286
F 25,912
Sig, a ,000
69
a, Predictors: (Constant), Pelatihan b, Dependent Variable: Kinerja
a
Coefficients Standardize d Coefficients
Model Unstandardized Coefficients
1
B 20,929
(Constant ) Pelatihan ,314 a, Dependent Variable: Kinerja
Std, Error 3,002 ,062
Beta
t 6,972
,525
5,090
95,0% Confidence Interval for B Lower Sig, Bound Upper Bound ,000 14,939 26,919 ,000
,191
,438
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value 29,41 Residual -14,587 Std, Predicted Value -1,622 Std, Residual -2,302 a, Dependent Variable: Kinerja
Charts
Maximum 42,62 15,271 1,777 2,410
Mean 35,71 ,000 ,000 ,000
Std, Deviation 3,883 6,290 1,000 ,993
N 70 70 70 70
Regression b
Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed 1 Pelatihan, a Disiplin a, All requested variables entered, b, Dependent Variable: Kinerja
Method , Enter
b
Model R a
1
,714
Model Summary Adjusted R R Square Square ,510 ,496
Std, Error of the Estimate 5,250
Durbin-Watson 1,750
a, Predictors: (Constant), Pelatihan, Disiplin b, Dependent Variable: Kinerja
b
Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 1923,406 1846,880
Total
ANOVA df
Mean Square 961,703 27,565
2 67
3770,286
F 34,888
Sig, a ,000
69
a, Predictors: (Constant), Pelatihan, Disiplin b, Dependent Variable: Kinerja
a
Coefficients Model
1
(Constant)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std, Error Beta 9,497 3,204
Disiplin ,333 Pelatihan ,200 a, Dependent Variable: Kinerja
,059 ,055
,520 ,335
t 2,964 5,660 3,644
95,0% Confidence Interval for B Sig, Lower Bound Upper Bound ,004 3,102 15,892 ,000 ,001
,215 ,091
,450 ,310
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value 24,30 Residual -14,489 Std, Predicted Value -2,163 Std, Residual -2,760 a, Dependent Variable: Kinerja
Maximum 45,63 15,031 1,877 2,863
Mean 35,71 ,000 ,000 ,000
Std, Deviation 5,280 5,174 1,000 ,985
N 70 70 70 70
Charts