PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
DANU CANDRA INDRAWAN
Hj. SITI MUTMAINAH, SE., M.Si, Akt.
ABSTRACT The purpose of this study is to investigate how the influence of corporate social responsibility towards the company’s financial performance and market performance companies. Corporate social responsibility is company’s activities in achieving a balance or integrations between the economic, social, and environment development without compromising the expectations of shareholder (obtain profit). In this research, company’s financial performance measured by ROE (return on equity) and company’s market performance measured by CAR (cumulative abnormal return). The samples used in this study are all manufacturing companies listing in 2007 and published the annual report in 2007 on the website www.idx.co.id by using method of purposive judgement sampling. There are 31 companies that meet the criteria of the study sample. The analysis method used is multiple regressions. Data collection method used in this research is a method of documentation and literature study method. Based on test results, the first hypothesis found that the variable of corporate social responsibility and leverage control variables, significant positive effect on corporate financial performance (ROE), and control variables firm size (size) significant negative effect on corporate financial performance, but variable growth opportunities (growth) is not significant negative effect on the financial performance of the company. While the second hypothesis found that corporate social responsibility variables and control variables security risk (beta) is not significant positive effect on market performance (CAR), and three other control variables (leverage, size, and growth) is not significant negative effect on market performance, but the unexpected earnings variable has a significant positive market performance. Keywords:
corporate social responsibility, return on equity, cumulative abnormal return, leverage, growth opportunities (growth), firm size (size), security risk (beta), unexpected earnings
1
I. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim stakeholders agar
perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham (shareholders), tapi juga untuk kemaslahatan pihak stakeholders dalam praktik bisnis, yaitu para pekerja, komunitas lokal, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), konsumen, dan lingkungan (Nugroho, 2007). Oleh karena itu, suatu perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham (shareholders), tetapi juga untuk kepentingan pihak stakeholders dalam praktik bisnis. Kewajiban untuk melaksanakan CSR tertuang dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 yang menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di bidang/ berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melakukan
tanggung
jawab
sosial
dan
lingkungan.
Kewajiban
melaksanakan CSR juga diberlakukan bagi perusahaan yang melakukan penanaman modal di Indonesia sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007. Beberapa penelitian terdahulu telah mencoba untuk mengungkapkan aktivitas CSR dalam pengungkapan sosial perusahaan berpengaruh secara positif dengan kinerja perusahaan. Penelitian tersebut diantaranya dilakukan oleh Balabanis dkk (1988) yang menunjukkan bahwa pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang listing di London Stock Exchange berkorelasi positif dengan profitabilitas secara keseluruhan. Dahlia dan Siregar (2008) menunjukkan hubungan positif corporate social responsibility dan kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan ROE dan CAR. Selain itu penelitian Indonesia yang menunjukkan hubungan positif, penelitian yang dilakukan oleh Suratno dkk (2006) menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh positif terhadap environmental disclosure dan environmental performance berpengaruh positif terhadap economic performance.
2
Namun ada juga penelitian yang membuktikan secara empiris dimana pengungkapan CSR berpengaruh negatif terhadap kinerja pasar, yang didasari oleh penelitian Balabanis dkk (1988) yang menyatakan bahwa “etika investor” dalam pasar modal cenderung tidak tertarik terhadap aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Belkaoui dan Karpik (1989) menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengungkapan sosial dengan financial leverage. Hal ini berarti semakin tinggi rasio utang/modal semakin rendah pengungkapan sosialnya. Finch (2005) mengatakan bahwa motivasi perusahaan untuk melakukan CSR adalah untuk mengkomunikasikan kinerja manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang kepada stakeholder, seperti maksimalisasi profit, meningkatnya competitive advantage, dan penciptaan image yang baik. Januarti dan Apriyanti (2005) menunjukkan bahwa biaya kesejahteraan karyawan tidak berpengaruh terhadap return on assets, biaya untuk komunitas (sumbangan) tidak berpengaruh terhadap return on assets, dan secara simultan biaya kesejahteraan karyawan (ension) dan biaya untuk komunitas (sumbangan) tidak berpengaruh terhadap total assets turnover.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perumusan pertanyaan
penelitian ini adalah apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan dan kinerja pasar perusahaan?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROE)
2.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja pasar perusahaan (CAR)
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
3
1.
Bagi Penulis Bagi penulis penelitian ini dapat memacu minat dan keinginan untuk memahami tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan mengetahui manfaat dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR).
2.
Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan perusahaan agar lebih meningkatkan tanggung jawab dan kepeduliannya pada lingkungan sosial dan sebagai informasi kepada pihak manajemen perusahaan tentang pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan yang dipercaya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
3.
Bagi Investor Penelitian
diharapkan
dapat
memberikan
gambaran
untuk
mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak hanya dilihat pada ukuran-ukuran moneter.
II. TELAAH PUSTAKA 2.1.1 Corporate Social Responsibility 2.1.1.1 Pengertian Corporate Social Responsibility Pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR) telah dikemukakan oleh banyak pakar. Diantaranya adalah definisi yang dikemukakan oleh Darwin (2004) dalam Anggraini (2006) mendefinisikan CSR sebagai mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum. Selain itu terdapat beberapa definisi yang berpengaruh diantaranya : Versi WBCSD (World Business Council for Sustainable Development) : “The continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of work life of workforce and their families as well as of the local community and social large”
4
Versi Bank Dunia (World Bank): "CSR is the commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives, the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development" 2.1.1.2 Manfaat Corporate Social Responsibility Menurut Daniri (2008) terdapat dua hal yang dapat mendorong perusahaan menerapkan CSR, yaitu bersifat dari luar perusahaan (external drivers) dan dari dalam perusahaan (internal drivers). Termasuk kategori pendorong dari luar, misalnya adanya regulasi, hukum, dan diwajibkannya analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Pendorong dari dalam perusahaan terutama bersumber dari perilaku manajemen dan pemilik perusahaan (stakeholders), termasuk tingkat kepedulian/ tanggung jawab perusahaan untuk membangun masyarakat sekitar (community development responsibility). Kotler dkk (2005) menjelaskan bahwa terdapat banyak manfaat yang dapat diperoleh atas aktivitas CSR. Adapun manfaat dari CSR tersebut adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Meningkatkan penjualan dan market share. Memperkuat brand positioning. Meningkatkan citra perusahaan. Menurunkan biaya operasi. Meningkatkan daya tarik perusahaan di mata para investor dan analisis keuangan.
2.1.2 Kinerja Perusahaan 2.1.2.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan suatu ukuran tertentu yang digunakan oleh entitas untuk mengukur keberhasilan dalam menghasilkan laba. Menurut Febryani dan Zulfadin (2003) kinerja perusahaan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber daya nya.
5
Tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan hasil dan tindakan yang diinginkan. Standar perilaku tersebut berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran perusahaan.
2.1.3 ROE Sebagai Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Return On Equity merupakan rasio antara laba bersih terhadap total equity. Return on Equity sering disebut juga rate of return on Net Worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri, sehingga ROE ini ada yang menyebut rentabilitas modal sendiri. Maya (2008) menjelaskan bahwa ROE merupakan alat yang paling sering digunakan investor dalam pengambilan keputusan investasi. ROE dapat memberikan gambaran mengenai tiga hal pokok, yaitu:
a.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitability)
b.
Efisiensi perusahaan dalam mengelola asset (assets management)
c.
Utang yang dipakai dalam melakukan usaha (financial leverage)
2.1.4 Abnormal Return Sebagai Pengukur Kinerja Pasar Abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya (actual return) dengan return yang diharapkan (expected return) oleh investor. Return dikatakan normal apabila actual return adalah sama atau mendekati expected return (return yang diharapkan). Return yang diharapkan (expected return) adalah return yang diukur dengan menggunakan metode tertentu misalnya dengan menggunakan capital asset pricing model (Hartono, 2000). Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return yang diharapkan (expected return). Abnormal return dapat bersifat positif atau negatif. Abnormal return dikatakan positif apabila selisih antara actual return dan expected return adalah positif, dan dikatakan negatif abnormal return apabila sebaliknya.
6
2.1.5 Pengaruh Corporate Social Responsibilty Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (ROE) Dalam menjalankan kegiatan operasinya, perusahaan berhadapan dengan banyak stakeholders seperti karyawan, pemasok, investor, pemerintah, konsumen, serta masyarakat. Untuk mempertahankan eksistensinya perusahaan memerlukan dukungan stakeholders sehingga aktivitas perusahaan harus mempertimbangkan persetujuan dari stakeholders. Berdasarkan teori stakeholders, perusahaan memilih untuk menanggapi banyak tuntutan yang dibuat oleh para pihak yang berkepentingan (stakeholders), yaitu setiap kelompok dalam lingkungan luar organisasi yang terkena tindakan dan keputusan organisasi. Diharapkan dengan memenuhi
tuntutan
para
stakeholders
dapat
meningkatkan
penghasilan
perusahaan. Penelitian yang mendukung adanya hubungan antara CSR dengan kinerja perusahaan adalah penelitian Dahlia dan Siregar (2008) yang menunjukkan bahwa aktivitas CSR berpengaruh positif terhadap ROE. Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Heal dan Garret (2004) menunjukkan bahwa aktivitas CSR dapat menjadi elemen yang menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada manajemen risiko dan memelihara hubungan yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang perusahaan. Sedangkan penelitian Siegel dan Paul (2006) menyatakan bahwa aktivitas CSR memiliki dampak produktif yang signifikan terhadap efisiensi, perubahan teknikal, dan skala ekonomi perusahaan. Hal ini didukung oleh Mick dalam Jalal (2007) yang menyatakan bahwa CSR sangat berpengaruh terhadap kinerja bisnis, yaitu eco-efficiency, yang berkaitan erat dengan enam kinerja: shareholder value, operational efficiency, access to capital, brand value and reputation, risk management, dan innovation. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah: H1: Pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (ROEt+1).
2.1.6 Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Pasar Perusahaan (Abnormal Return)
7
Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan para stakeholders lainnya, perusahaan seringkali terlibat dalam kegiatan-kegiatan CSR. Tidak dapat dipungkiri, bahwa para stakeholders memberikan apresiasi yang lebih bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kegiatan CSR. Meskipun tujuan utama dari kegiatan-kegiatan ini bukan untuk meningkatkan laba perusahaan, namun kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi nilai pasar perusahaan. Sejalan dengan Drever et al., (2007) yang menyatakan bahwa berdasarkan signaling theory perusahaan pelapor dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaporannya dengan mengirimkan signal melalui laporan, maka pengungkapan atau pelaporan perusahaan mengenai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan CSR merupakan salah satu cara untuk mengirimkan signal positif kepada stakeholders dan pasar. Perusahaan yang telah menerapkan kebijakan formal berupa pelaporan CSR akan memberikan sinyal positif bagi pasar, sehingga berdasarkan teori sinyal, perusahaan yang memberikan informasi baik terhadap stakeholders akan memberikan sinyal positif terhadap perusahaan tersebut. Penelitian yang mendukung adanya hubungan antara CSR dengan kinerja pasar adalah penelitian Dahlia dan Siregar (2008) yang menunjukkan bahwa aktivitas CSR berpengaruh positif terhadap kinerja pasar. Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian Almilia dan Wijayanto (2007), perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan (environmental performance) yang bagus akan direspon positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang semakin naik dari periode ke periode dan sebaliknya jika perusahaan memiliki kinerja lingkungan (environmental performance) yang buruk maka akan muncul keraguan dari para investor terhadap perusahaan tersebut dan direspon negatif dengan fluktuasi harga saham perusahaan di pasar yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah: H2: Pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) berpengaruh positif terhadap Kinerja Pasar Perusahaan (abnormal return).
8
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Variabel Independen Corporate Social Responsibility Variabel Kontrol: Leverage Size Growth
Variabel Dependen Kinerja Keuangan Perusahaan : ROE
Variabel Independen Corporate Social Responsibility Variabel Kontrol: Leverage Size Beta Growth Unexpected Earnings
III. 3.1
Variabel Dependen
3.1.1
Kinerja Keuangan
Variabel Dependen Kinerja Pasar Perusahaan : abnormal return
METODE PENELITIAN
Variabel pertama dalam penelitian ini yaitu Kinerja Keuangan dan variabel ini diukur dengan menggunakan ROE satu tahun ke depan (ROEt+1). Dalam penelitian ini, ROEt+1 diukur dengan menggunakan rumus net income/equitas (Dahlia dan Siregar, 2008). Rumus matematisnya adalah: ROE t 1
Net Income t 1 ……………………………………………… ( 3. 1 ) Ekuitas t 1
3.1.2 Kinerja Pasar Variabel dependen yang kedua dalam penelitian ini adalah Kinerja Pasar dan variabel ini diukur dengan menggunakan CAR (Cumulative Abnormal Return). CAR diukur dengan menggunakan market-adjusted model.
9
Abnormal return (ARit) diperoleh melalui dua tahap. Tahap pertama merupakan selisih dari aktual return (Rit) kemudian dikurangi dengan market return (Rmt) yang diperoleh dari tahap kedua (Dahlia dan Siregar, 2008). Agar lebih jelas, berikut rumus secara matematis: Rt
IHSI
Rmt
IHSI IHSI t 1 t
t 1
………………………………………………...
IHSG t IHSG t 1 IHSG t 1
AR i t R it R mt
(3.2)
……………………………………………. (3.3)
…………………………………………………… (3.4)
Dimana: ARit
: Abnormal return untuk perusahaan i pada hari ke-t.
Rit
: Return harian perusahaan i pada hari ke-t.
Rm
: Return indeks pasar pada hari ke-t.
IHSIt
: Indeks harga saham individual perusahaan i pada waktu t.
IHSIt-1
:Indeks harga saham individual perusahaan i pada waktu t-1.
IHSGt
: Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t.
IHSGt-1
: Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t-1.
Perhitungan CAR (Cumulative Abnormal Return) untuk masing-masing perusahaan merupakan akumulasi dari rata-rata abnormal return selama periode 12 bulan (satu tahun) yang berakhir pada tanggal 31 Maret, yaitu dengan menggunakan rumus berikut ini (Dahlia dan Siregar, 2008):
t
CARit
ARi , a …………………………………………………… (3.5)
a t 3
Dimana: CAR it
3.1.1
: Cumulative Abnormal Return
Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan
Corporate Social Responsibility Index (CSDIj) yang diperoleh dari website
10
www.globalreporting.org. Variabel ini diukur berdasarkan GRI (Global Reporting Initiative) yang terdiri dari tiga fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial sebagai sustainability reporting. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 79 item pengungkapan yang terdiri dari indikator ekonomi (9 item), lingkungan (30 item), tenaga kerja (14 item), hak asasi manusia (9 item), sosial (8 item), dan produk (9 item) dengan nilai maksimum pengungkapan 1. Penghitungan CSDI dilakukan dengan menggunakan pendekatan dikotomi, yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan (Haniffa dkk, 2005) dalam Sayekti dan Wondabio (2007). Rumus penghitungan CSDI adalah sebagai berikut : CSDI j
X
ij
………………………………………………
nj
(3.6)
Dimana: CSDIj
: Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j
nj
: jumlah item untuk perusahaan j, nj =79
Xij
: 1 = jika item I diungkapkan; 0 = jika item I tidak diungkapkan
Dengan demikian, 0 < CSDIj < 1
3.1.2
Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel, yaitu:
a.
Leverage Dalam penelitian ini, variabel ini diukur menggunakan proporsi utang dengan modal sendiri dalam pendanaan investasinya baik pada model penelitian pertama maupun model kedua (Dahlia dan Siregar, 2008). Rumus matematis leverage pada model yang pertama adalah sebagai berikut:
LEVt
Utangt ………………………...... Modalt
(3.7)
11
Rumus matematis leverage pada model yang kedua adalah sebagai berikut:
LEVt 1 b.
Utangt 1 …………………. … Modalt 1
(3.8)
Size Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan (size) diukur menggunakan log asset baik pada model penelitian yang pertama maupun kedua (Dahlia dan Siregar, 2008).
c.
Growth Dalam penelitian ini, kesempatan pertumbuhan (growth) diukur dengan menggunakan pertumbuhan
Sales pada model penelitian pertama dan
pertumbuhan PBV pada model penelitian kedua (Dahlia dan Siregar, 2008). Rumus matematis pada model yang pertama adalah sebagai berikut:
Sales t 1
Sales t 1 - Sales t …………………… Sales t
(3.9)
Rumus matematis pada model yang kedua adalah sebagai berikut:
ΔPBVt d.
PBVt PBVt -1 …………………………. PBVt -1
(4.0)
Beta Dalam penelitian ini, variabel ini diproksi dari risiko sekuritas (Dahlia dan Siregar, 2008). Beta dapat dihitung dengan menggunakan teknik regresi. Teknik regresi untuk mengestimasi Beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan menggunakan return-return sekuritas sebagai variabel dependen dan return-return pasar sebagai variabel independen.
e.
Unexpected Earnings (UE) Dalam penelitian ini, unexpected Earnings diukur dengan pertumbuhan laba per saham dengan harga saham awal tahun (Dahlia dan Siregar, 2008).
3.2
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang
tercatat di BEI tahun 2007. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive judgement sampling.
12
Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini adalah: 1.
Perusahaan manufaktur yang listing pada tahun 2007 di BEI.
2.
Menerbitkan annual report pada tahun 2007 di website www.idx.co.id.
3.3
Metode Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda dengan penggabungan atau pooling data. Model statistik yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan di bawah ini: 1.
Model Pertama
ROE it 1 β 0 β 1CSDI it β 2LEV it 1 β 3SIZE it 1 β 4GROWTH it 1 ε it 2.
Model Kedua
CAR it β0 β1CSDIit β2LEVit β3SIZEit β4BETAit β5GROWTH it β6UEit εit Dimana: ROE
: Return on Equity
CAR
: Cumulative Abnormal Return
CSDI
: Indeks pengungkapan tanggung jawab sosial
LEV
: Rasio leverage perusahaan
SIZE
: Ukuran perusahaan
BETA
: Beta pasar perusahaan (beta koreksi)
GROWTH
: Kesempatan pertumbuhan
UE
: Unexpected Earnings
βo- β2
: Koefisien yang diestimasi
εit
: error
i
: 1,2,…, N
t
: 1,2,…, T
term
13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Statistik Deskriptif Perusahaan Sampel Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu data secara
statistik. Untuk statistik deskriptif dengan variabel dependen ROEt+1, dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ROEt+1 Descriptive Statistics N CSDI ROEt1 LEVt1 SIZEt1 GROWTHt1 Valid N (listwise)
31 31 31 31 31 31
Minimum .01 -.3788 .46 6.00 -.02
Maximum .29 1.1123 44.53 8.00 .99
Mean .1237 .178904 7.7546 6.5806 .3207
Std. Deviation .06250 .2248161 9.66557 .62044 .21723
Sumber: Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010 Sedangkan statistik deskriptif dengan variabel dependen CAR, dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Statistik Deskriptif CAR Descriptive Statistics N CSDI CAR LEVt SIZEt GROWTHt UE BETA Valid N (listwise)
31 31 31 31 31 31 31 31
Minimum .01 -.9749 .35 6.00 -.87 -.60 -1.44
Maximum .29 .3830 34.59 8.00 2.68 .17 1.99
Mean .1237 -.011534 6.1114 6.5161 .2628 .0081 .6359
Std. Deviation .06250 .2278876 7.29454 .56985 .63564 .12286 .84672
Sumber: Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010
14
4.2
Analisis Data
4.3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan One
Sample
Kolmogorov-Smirnov
Test,
variabel-variabel
yang
mempunyai Asymp. Sig (2-tailed) di atas tingkat signifikan sebesar 0,05 (probabilitas > 0,05) diartikan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki distribusi tidak normal.
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ROEt+1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
31 .0000000 .14563018 .103 .069 -.103 .572 .899
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov CAR One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
31 .0000000 .16179068 .139 .139 -.070 .773 .588
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010
15
4.3.1.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006). Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor (VIF). Batas dari tolerance variance adalah 0,01 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance variance di bawah 0,1 atau VIF di atas 10, maka terjadi multikolinieritas.
Hasil Uji Multikolinieritas ROEt+1 Nama Variabel
Tolerance
VIF
CSDI 0,672 LEVt+1 0,709 SIZE t+1 0,543 GROWTH t+1 0,935 Sumber : data sekunder yang diolah, 2010
1,488 1,411 1,841 1,070
Hasil Uji Multikolinieritas CAR Nama Variabel
Tolerance
VIF
CSDI 0,434 LEVit 0,788 SIZEit 0,422 BETAit 0,847 GROWTHit 0,958 UEit 0,909 Sumber : data sekunder yang diolah, 2010
2,303 1,268 2,367 1,180 1,044 1,100
4.3.1.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).
16
Uji Glejser ROEt+1 a
Coefficients
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.187 .351 .164 .524 -.002 .003 .017 .059 .204 .130
(Constant) CSDI LEVt1 SIZEt1 GROWTHt1
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. -.531 .312 -.680 .294 1.569
.073 -.155 .076 .310
.600 .758 .503 .772 .130
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010 Uji Glejser CAR Coefficients
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.503 .461 -1.284 .730 .007 .005 .087 .080 .033 .049 .140 .255 .047 .039
(Constant) CSDI LEVt SIZEt GROWTHt UE BETA
a
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. -1.093 -1.758 1.539 1.088 .685 .550 1.225
-.497 .321 .305 .130 .106 .246
.286 .093 .138 .289 .501 .588 .234
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber : Output SPSS, data sekunder yang diolah, 2010 4.3.2 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Untuk uji F dengan variabel dependen ROEt+1, dapat dilihat pada tabel 4.11 Tabel 4.11 Hasil Uji F ROEt+1 ANOVA b Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .880 .636 1.516
df 4 26 30
Mean Square .220 .024
F
Sig. 8.990
.000a
a. Predictors: (Constant), GROWTHt1, SIZEt1, LEVt1, CSDI b. Dependent Variable: ROEt1
Sumber: Output SPSS, 2010 Dari tabel 4.11 tersebut di atas dapat diketahui bahwa model persamaan ini memiliki tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi yang lebih kecil dari
17
α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model penelitian ini secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu ROEt+1. Untuk uji F dengan variabel dependen CAR, dapat dilihat pada tabel 4.12
Hasil Uji F CAR Tabel 4.12 ANOVA b Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .773 .785 1.558
df 6 24 30
Mean Square .129 .033
F 3.936
Sig. .007a
a. Predictors: (Constant), BETA, UE, GROWTHt, LEVt, CSDI, SIZEt b. Dependent Variable: CAR
Sumber: Output SPSS, 2010 Dari tabel 4.12 tersebut di atas dapat diketahui bahwa model persamaan ini memiliki nilai signifikansi 0,007. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model penelitian ini secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu CAR. 4.3.3 Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (CSDI) terhadap perubahan variabel dependen (ROEt+1 dan CAR) maka dilakukan uji determinasi seperti ditunjukkan pada Tabel 4.19 dan Tabel 4.20 berikut ini: Tabel 4.19 Koefisien Determinasi ROEt+1 Model Summary Model 1
R .762a
R Square .580
Adjusted R Square .516
Std. Error of the Estimate .1564319
a. Predictors: (Constant), GROW THt1, SIZEt1, LEVt1, CSDI
Sumber: Output SPSS, 2010 Dari Tabel 4.19 di atas maka dapat diketahui bahwa Adjusted R Square = 0,516 hal ini berarti bahwa 51,6 persen variabel ROEt+1 dapat dijelaskan oleh
18
variabel independen CSDI, sedangkan sisanya sebesar 48,4 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam kategori model regresi.
Tabel 4.20 Koefisien Determinasi CAR Model Summary Model 1
R .704a
R Square .496
Adjusted R Square .370
Std. Error of the Estimate .1808875
a. Predictors: (Constant), BETA, UE, GROW THt, LEVt, CSDI, SIZEt
Sumber: Output SPSS, 2010
Dari Tabel 4.20 di atas maka dapat diketahui bahwa Adjusted R Square = 0,370 hal ini berarti bahwa 37 persen variabel CAR dapat dijelaskan oleh variabel independen CSDI, sedangkan sisanya sebesar 63 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam kategori model regresi.
4.3
Pembahasan
4.4.1 Pembahasan Hipotesis Pertama Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan alat analisis metode regresi linier berganda, maka tabel 4.21 berikut ini dapat digunakan untuk pembahasan hipotesis pertama, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.21 Hasil Uji t Kinerja Perusahaan (ROEt+1) Variabel
T hitung
T tabel
Koefisien Beta
Signifikansi
α
Kesimpulan
CSDI LEVt+1
2,082 5,416
2,0518 2,0518
1,160 0,019
0,047 0,000
0,05 0,05
SIZE t+1
-2,469
2,0518
-0,154
0,020
0,05
GROWTH t+1
-0,330
2,0518
-0,045
0,744
0,05
H1 diterima Var Kontrol diterima Var Kontrol diterima Var Kontrol ditolak
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
19
4.4.1.1 Pembahasan Pengaruh Aktivitas CSR (CSR Disclosure) terhadap Kinerja Perusahaan (ROEt+1) Berdasarkan hasil penelitian, Corporate Social Responsibility menunjukkan
hubungan positif yang
signifikan terhadap kinerja
perusahaan (ROEt+1). Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan Dahlia dan Siregar (2008) bahwa Corporate Social Responsibility secara statistik signifikan berpengaruh terhadap return on equity (ROEt+1) yang menyatakan bahwa aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan terbukti menandakan memiliki dampak produktif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian juga konsisten dengan penelitian Balabanis dkk (1998) yang menunjukkan bahwa aktivitas
CSR
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
terbukti
dapat
meningkatkan reputasi, sehingga memperbaiki hubungan dengan pihak bank, investor, maupun lembaga pemerintahan, dan dari perbaikan hubungan tersebut tercermin pada keuntungan ekonomi perusahaan. 4.4.1.2 Pembahasan Pengaruh Leverage (LEV) terhadap Kinerja Perusahaan (ROEt+1) Berdasarkan hasil penelitian, leverage menunjukkan hubungan positif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROEt+1). Hal ini mungkin disebabkan karena perusahaan berhutang untuk meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin besar sehingga kinerja perusahaan meningkat. 4.4.1.3 Pembahasan Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Kinerja Perusahaan (ROEt+1) Berdasarkan hasil penelitian, ukuran perusahaan menunjukkan hubungan negatif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROEt+1). Hal ini mungkin disebabkan karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil rasio ROEnya. Hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan maka diperlukan ekuitas yang lebih besar untuk menghasilkan
20
laba Rp 1. Jadi, ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROEt+1). 4.4.1.4 Pembahasan Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan (GROWTH) terhadap Kinerja Perusahaan (ROEt+1) Berdasarkan hasil penelitian, kesempatan pertumbuhan penjualan menunjukkan hubungan negatif yang tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROEt+1). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2008) yang menemukan bahwa secara statistik kesempatan pertumbuhan (GROWTH) tidak mempengaruhi ROE dimana hal tersebut disebabkan karena perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh tinggi pada umumnya membutuhkan dana eksternal untuk melakukan ekspansi, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam rangka menurunkan biaya.
4.4.2 Pembahasan Hipotesis Kedua Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan alat analisis metode linier berganda, maka Tabel 4.22 berikut ini dapat digunakan untuk pembahasan hipotesis ke dua, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.22 Hasil Uji t Kinerja Perusahaan (CAR) Variabel
T hitung
T tabel
Signifikansi
α
Kesimpulan
2,0595 2,0595
Koefisien Beta 0,240 -7,5E-007
CSDI LEVit
0,300 0,000
0,767 1,000
0,05 0,05
-0,224
2,0595
-0,020
0,824
0,05
GROWTHit
-0,348
2,0595
-0,018
0,731
0,05
BETAit
0,843
2,0595
0,036
0,407
0,05
UEit
4,461
2,0595
1,258
0,000
0,05
H2 ditolak Var Kontrol ditolak Var Kontrol ditolak Var Kontrol ditolak Var Kontrol ditolak Var Kontrol diterima
SIZEit
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
21
4.4.2.1 Pembahasan Pengaruh Aktivitas CSR (CSR Disclosure) terhadap Kinerja Pasar (CAR) Berdasarkan hasil penelitian, Corporate Social Responsibility menunjukkan hasil yang positif yang tidak signifikan dengan kinerja pasar (CAR). Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian Dahlia dan Siregar (2008) bahwa Corporate Social Responsibilty secara statistik tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR). Hal ini mungkin disebabkan karena kualitas pengungkapan CSR tidak
mudah
untuk
diukur,
umumnya
perusahaan
melakukan
pengungkapan CSR hanya sebagai bagian dari iklan dan menghindari untuk memberikan informasi yang relevan,
kebanyakan investor
berorientasi pada kinerja jangka pendek, sedangkan CSR dianggap berpengaruh pada kinerja jangka menengah dan jangka panjang (Dahlia dan Siregar, 2008). Kemungkinan juga CSR dianggap pasar sebagai kamuflase untuk menutupi hal buruk yang terjadi di suatu perusahaan. Jadi, pengungkapan CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pasar (CAR). 4.4.2.2 Pembahasan Pengaruh Leverage (LEV) terhadap Kinerja Pasar (CAR) Berdasarkan hasil penelitian, leverage menunjukkan hubungan negatif yang tidak signifikan terhadap kinerja pasar (CAR). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dahlia dan Siregar (2008) yang menemukan bahwa leverage secara statistik berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR). 4.4.2.3 Pembahasan Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Kinerja Pasar (CAR) Berdasarkan hasil penelitian, ukuran perusahaan menunjukkan hubungan negatif yang tidak signifikan dengan kinerja pasar (CAR). Hasil penelitian tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Dahlia dan Siregar (2008) bahwa ukuran perusahaan (SIZE) secara statistik tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR).
22
Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistio (2005) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan (SIZE) tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR). 4.4.2.4 Pembahasan
Pengaruh
Aktivitas
Kesempatan
Pertumbuhan
(GROWTH) terhadap Kinerja Pasar (CAR) Berdasarkan
hasil
penelitian,
kesempatan
pertumbuhan
menunjukkan hubungan positif yang tidak signifikan dengan kinerja pasar (CAR). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dahlia dan Siregar (2008) yang menemukan bahwa kesempatan pertumbuhan (GROWTH) secara statistik berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR). Akan tetapi hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Palupi (2006) yang menemukan bahwa kesempatan pertumbuhan (GROWTH) tidak signifikan terhadap CAR. Hal ini mungkin disebabkan karena motivasi investor dalam investasinya bukan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang melainkan untuk mendapatkan capital gain. Faktor kesempatan bertumbuh biasanya diamati oleh investor yang mempunyai perspektif jangka panjang untuk mendapatkan yield dari investasi yang dilakukannya. 4.4.2.5 Pembahasan Pengaruh Aktivitas Risiko Sekuritas (BETA) terhadap Kinerja Pasar (CAR) Berdasarkan hasil penelitian, risiko sekuritas menunjukkan hubungan yang negatif yang tidak signifikan dengan kinerja pasar (CAR). Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan Dahlia dan Siregar (2008) bahwa risiko sekuritas (BETA) secara statistik tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja pasar (CAR) dimana hal tersebut disebabkan karena rendahnya nilai variabel beta, yang menunjukkan bahwa tidak adanya peningkatan aktivitas usaha pada perusahaan. Selain itu juga mungkin disebabkan karena kurangnya transparansi informasi yang disajikan perusahaan kepada pasar, sehingga kurang
23
diminati oleh pasar. Dengan demikian, beta menjadi tidak berpengaruh terhadap harga ataupun return saham perusahaan. 4.4.2.6 Pembahasan Pengaruh Aktivitas Unexpected Earning (UE) terhadap Kinerja Pasar (CAR) Berdasarkan hasil penelitian, unexpected earning menunjukkan hubungan hubungan positif yang signifikan dengan kinerja pasar (CAR). Hal ini kemungkinan disebabkan karena unexpected earning (EPS) merupakan sebuah informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dimana apabila earning per share tinggi maka perusahaan tersebut memiliki progress operational yang baik. Hal tersebut akan membuat respon pasar akan baik pula dan akan mempengaruhi pasar untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
V. PENUTUP 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis regresi linier berganda,
dihasilkan kesimpulan berikut ini dan juga merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang ada, yaitu: 1) penerapan Corporate Social Responsibiility berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROE) dan variabel kontrol, leverage berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, akan tetapi variabel kesempatan pertumbuhan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. 2) penerapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja pasar (CAR). Tiga variabel kontrol (leverage, ukuran perusahaan, dan kesempatan pertumbuhan) berpengaruh negatif tidak signifikan dan variabel kontrol, risiko sekuritas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja pasar sedangkan variabel kontrol, unexpected earnings berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pasar.
24
5.2
Implikasi Hasil penelitian Setelah diketahui penerimaan dan penolakan hipotesis-hipotesis alternatif
dimana pengungkapan CSR berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja keuangan berfungsi untuk menciptakan persepsi positif di benak masyarakat dan konsumen, meningkatkan daya saing, memperbaiki hubungan stakeholder dan regulator, meminimalisir resiko, dan sebagai alat analisis keuangan bagi investor. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kesadaran investor tentangnya pentingnya aktivitas CSR, sehingga akan membuat perusahaan melakukan aktivitas CSR secara benar dan nyata dengan cara lebih memperhatikan dampak yang diberikan kepada masyarakat atas kegiatan bisnisnya dan akan meningkatkan kinerja pasar dalam jangka panjang.
5.3
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan yang mungkin dapat
dijadikan bahan pertimbangan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1) penelitian ini dilakukan menggunakan data annual report yang masih sangat umum pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), sehingga kurang jelas bagaimana pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan. 2) periode yang digunakan hanya 1 tahun saja sehingga kurang menggambarkan hasil jangka panjang dari aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan. 3) penelitian ini, dalam mengukur kinerja perusahaan menggunakan proksi ROE yang tidak dapat mengukur kinerja perusahaan secara akurat. 4) subyektif dalam mengidentifikasi pengungkapan CSR di dalam annual report. Hal ini dikarenakan setiap pembaca dalam mengidentifikasi pengungkapan CSR yang diungkapkan perusahaan berbeda-beda.
5.4
Saran Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini,
diajukan saran penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun beberapa saran dalam penelitian ini, yaitu: 1) sebaiknya penelitian selanjutnya menggunakan data laporan sustainability reporting karena di dalam laporan
25
sustainability reporting memuat aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan secara jelas. 2) sebaiknya penelitian selanjutnya menggunakan data lebih dari 1 tahun karena akan dapat dilihat hasil jangka panjang dari aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan. 3) sebaiknya penelitian selanjutnya dalam mengukur kinerja perusahaan menggunakan proksi EVA (economic value added) karena EVA dapat menunjukkan seberapa besar suatu perusahaan itu telah menciptakan nilai bagi pemilik modal.
26
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, L. dan D. Wijayanto. 2007. “Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance.” FEUI, The 1st Accounting Conference, 7-9 September. Ambadar, J. 2008. CSR Dalam Praktik di Indonesia. Jakarta : Elek Media Komputindo. Anggraini, Fr. R. R. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).” Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus. Balabanis, G., H. C. Phillips, and J. Lyall. 1988. “Corporate Social Responsibility and Economic Performance in the Top British Companies: Are They Linked?.” European Business Review, Vol. 98, No. 1, pp.25-44. Belkaoui, A. and P. G. Karpik. 1989. “Determinants of the Corporate Decision to Disclose Sosial Information.” Accounting, Auditing, and Accountability Journal, Vol. 2, No. 1, pp.36-51. Carolina, S. A. 2007. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Tobin’s Q).” Skripsi Universitas Diponegoro Semarang. Dahlia, L. dan S. V. Siregar. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan. (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006).” Simposium Nasional Akuntansi IX, Pontianak, 23-26 Juli. Daniri, A. 2008. “Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.” Draft IV, http://pkbl.bumn.go.id, diakses tanggal 1 September 2009. Drever, M., Stanton P., and McGowan S. 2007. “Contemporaray Issues in Accounting.” dipublikasi John Wiley & Sons, Australia. Eipstein, M. J. and M. Freedman. 1994. “Social Disclosure and the Individual Investor.” Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 7, No. 4, pp.94-108.
27
Ermayanti, D. 2009. “Pengungkapan dan Sarana Interpretif.” Kuliah Akuntansi, http://dwiermayanti.wordpress.com, diakses tanggal 21 Maret 2009. Febryani, A. dan R. Zulfadin. 2003. “Analisis Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia.” Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol. 7, No. 4, Desember : 38-54. Finch, N. 2005. “The Motivations for Adopting Sustainability Disclosure.” MGSM Working Papers in Management, Macquarie University, Australia. Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. 4 ed. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hartono, J. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2007. Yogyakarta: BPFE. Hatta, A. J. 2002. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden: Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder.” Jurnal Auditing dan Akuntansi Indonesia, Vol. 6, No. 2, Desember : 1-22. Heal, G., and P. Garret. 2004. “Corporate Social Responsibility, An Economic and Financial Framework”, Columbia Business School. Jalal. 2007. Belajar CSR dari Michael Blowfield, Lingkar Studi CSR, Jakarta, 21 September. Januarti, I. dan D. Apriyanti. 2005. “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan.” Jurnal MAKSI, Vol. 5, No. 2, Agustus : 227243. Kotler, P., Lee, dan Nancy. 2005. Corporate Social Responsibility: Doing The Most Good for Your Company and Your Cause. John Wiley & Sons, NY. Nugroho, Y. 10 Nopember 2007. “Dilema Tanggung Jawab Korporasi.” Kumpulan Tulisan, n.p., http://www.unisosdem.org. (dilihat pada tanggal 16 Nopember 2007). Nurlela, R. dan Islahuddin. 2008. “Pengaruh Corporate Social Reponsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating.” Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak, 23-26 Juli. Maksum, A. dan A. Kholis. 2003. “Analisis tentang Pentingnya Tanggung Jawab dan Akuntansi Sosial Perusahaan (Corporate Responsibilities And Social Accounting), Studi Kasus Empiris di Kota Medan.” Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 3 No. 2, Agustus : 101-132.
28
Maya, M. M. 2008. “Lebih Dalam Dengan ROE.” Belajar Investasi, http://m3coption.com, diakses tanggal 12 Januari 2010. Owen, D. 2005. “CSR After Enron: A Role for the Academic Accounting Profession?” Working Paper, Sosial Science Research Network. Palupi, M. J. 2006. “Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respons Laba: Bukti Empiris Pada Bursa Efek Jakarta.” Jurnal EKUBANK, Vol. 3, November : 9-25. Panggabean, R. L. J. 2005. “Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE terhadap Harga Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol. 3, No. 5, Juni : 1-19. Pramastuti, S. 2007. “Analisis Kebijakan Dividen: Pengujian Dividen Signaling Theory dan Rent Extraction Hyphotesis.” Naskah Publikasi Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Prasetyaningrum. 2009. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham.” Skripsi Universitas Diponegoro Semarang. Rahman, R. 2009. Corporate Social Responsibility Antara Teori dan Kenyataan. 1 ed. Yogyakarta : Media Pressindo. Roida, H. Y. 2008. “Relevansi Program Corporate Social Responsibility Bagi Wacana Publik: Menjadi Baik pada saat Sudah menjadi buruk?.” The 2nd National Conference UKWMS, Surabaya, 06 September. Sayekti, Y. dan L. S. Wondabio. 2007. “Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).” Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 26-28 Juli. Sembiring, E. R. 2006. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang tercatat di BEJ.” Jurnal MAKSI, Vol. 6, No. 1, Januari : 69-85. Siegel, Donald S., and Paul C.J.M. 2006. “Corporate Social Responsibility and Economic Performance.” Springer Science + Business Media, LLC, (J Prod Anal 26, p. 207-211). Solihin, I. 2009. Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability. Jakarta : Salemba Empat.
29
Strike, V.M., J. Gao, and P. Bansal. 2006. “Being Good While Being Bad: Social Responsibility and The International Diversification of US Firms.” Journal of International Business 37 (6) : 850-862. Sueb, M. 2001. “Pengaruh Biaya Sosial Terhadap Kinerja Sosial, Keuangan Perusahaan Terbuka Di Indonesia.” Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung. Sulistio, H. 2005. “Pengaruh Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi terhadap Initial Return: Studi pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering di Bursa Efek Jakarta.” Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September. Suratno, I. B., Darsono, dan S. Mutmainah. 2006. “Pengaruh Environmental Performance Terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance.” Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus. Tanudjaja, B. B. 2006. “Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia.” NIRMANA, Vol. 8, No. 2, Juli : 92-98. Wardani, D. K. 2008. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan di Indonesia.” Skripsi Universitas Islam Indonesia. Wibowo, P. 2008. “Pemangku Kepentingan: Identifikasi dan Strategi Hubungan.” CSR Workshop Series 1, Jakarta, 26 Maret. Zuhroh, D dan I.P.P.H Sukmawati. 2003. “Analisis Pengaruh Luas Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor.” Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, 16-17 Agustus.
Referensi Website www.globalreporting.org www.idx.co.id
30