Prosiding Konferda dan Seminar Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan “Optimalisasi Peran Pendidik Dalam Membangun Karakter Bangsa Di Era MEA” 30 Makassar, 4-5 Maret 2017
PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Muhammad Ilham Bakhtiar1) STKIP Andi Matappa, Jl. Andi Maura, Kabupaten Pangkep Email:
[email protected] Andi Aztri Fithrayani2) STKIP Andi Matappa, Jl. Andi Maura, Kabupaten Pangkep e-mail:
[email protected] Abstract. The purpose of this study was to determine the effect of the contract method (Contingency Contracting) to increase students' awareness on the rule of order at SMA Negeri 1 Tanete Rilau. This research is quantitative with the entire population of students of class X and XI SMA Negeri 1 Tanete Rilau are 408 people with a sample of 42 people. Questionnaire data collection techniques are, and observation. The results of this study are calculated turns Fhitung ≥ After Ftabel or 4.42 ≥ 3.23, then reject Ho and accept H1 means that a significant difference between the methods of contract (Contingency Contracting) to increase students' self awarnes. Keywords: methods of contract and student awareness Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh metode kontrak (Contracting Contingency) terhadap peningkatan kesadaran siswa pada peraturan tata tertib di SMA Negeri 1 Tanete Rilau. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan Populasi seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Tanete Rilau yaitu 408 orang dengan sampel 42 orang. Teknik pengumpulan data adalaha Angket, dan observasi. Hasil penelitian ini adalah Setelah dihitung ternyata Fhitung ≥ Ftabel atau 4,42 ≥ 3,23, maka tolak Ho dan terima H1 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara metode kontrak (Contracting Contingency) terhadap peningkatan self awarnes siswa. Katakunci: metode kontrak dan kesadaran siswa
Pencapaian
PENDAHULUAN
hasil
belajar
optimal
dan
kedisiplinan siswa selain ditentukan oleh Peran pendidikan di sekolah untuk mengembangkan menyeluruh,
pribadi serta
siswa
memperoleh
kecerdasan yang tinggi, juga didukung oleh
secara
adanya kesadaran (awarness) siswa dalam
ilmu
mentaati peraturan tata tertib di sekolah
pengetahuan dan melaksanakan pendidikan
demikian sebaliknya jika siswa tidak memiliki
kecerdasan yang dapat dipertanggung jawabkan
kesadaran diri (self awerness) tentinya memiliki
keberhasilannya melalui ujian. Siswa dituntut
prilaku yang tidak baik.
untuk mencapai hasil belajar optimal dan
Ezra & Ezra (2007) menjelaskan bahwa
meningkatkan kesadaran diri siswa untuk mentaati
peraturan
tata
tertib
apabila
sekolah. 30
seseorang
kurang
memiliki
Self
31 awareness sering membuat tidak percaya diri,
Siswa yang memiliki kesadaran diri
suka bersikap plin plan, tidak punya prinsip
yang tinggi pada peraturan tata tertib sekolah
yang kuat, sulit menetapkan tujuan dan target
akan mampu menampilkan perilaku sesuai
yang ingin dicapai, karena banyak potensi dan
dengan batasan-batasan, norma yang berlaku,
bakat yang dimiliki hanya terpendam saja dan
dan mampu mengarahkan dirinya kepada
tidak dikembangkan.
aktivitas-aktivitas
yang
positif
dalam
Melihat hal ini tentunya perhatian guru
lingkungan kelas maupun lingkungan sekolah.
sangat besar kepada siswa, diharapkan siswa
Siswa yang tidak ditanamkan kesadaran pada
dapat memiliki kesadaran diri (self awernes)
peraturan tata tertib sekolah, maka akan
agar siswa dapat memiliki prinsip yang kuat
mengalami
dan jelas khususnya dalam menjalani aturan
perkembangan
sekolah dalam mencapai prestasinya.
kedisiplinan dalam mentaati peraturan sekolah.
kegagalan jati
dalam dirinya
mencapai atau
rasa
Dalam proses pendidikan di sekolah,
Menurut Ahmadi (2009:142) bahwa dengan
kita mengenal siswa bermasalah, siswa seperti
kesadaran jiwa terhadap suatu objek yang
ini adalah siswa yang selalu melanggar
:Perhatian
berhubungan
erat
direaksi pada suatu waktu. Terang tidaknya kesadaran kita terhadap suatu objek tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran kita meningkat
(menjadi
terang),
dan
ada
kalanya menurun (menjadi samar-samar). Keadaaan
lapangan
kesadaran
dan
kekuatannya tidak tetap pula, kadang-
peraturan tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah hanya dianggap sebagai aturan biasa yang tidak mesti diikuti, anak yang sering melanggar tata tertib sekolah bisa jadi memiliki persoalan di rumah, dengan keluarga, atau lingkungannya. Hal ini akan berdampak buruk pada siswa yang lain dan tentu saja dengan perilaku mereka pada akhirnya.
kadang luas dan kadang-kadang menjadi
Dengan memahami kondisi siswa yang
sempit. Hal itu tergantung pada pengerahan
sering melanggar, maka guru bimbingan dan
aktivitas jiwa terhadap objek tersebut.
konseling dapat memberikan metode kontrak
Penjelasan di atas menguraikan
(Contracting Contingency) agar siswa dapat
bahwa taraf kesadaran kita akan meningkat
meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab
kalau jiwa kita dalam mereaksi sesuatu meningkat juga. Apabila taraf kekuatan kesadaran kita naik atau menjadi giat karena sesuatu sebab maka kita berada pada permulaan
perhatian.
Perhatian
pada
peraturan
tata
tertib
di
sekolah.
(Fauzan:2016). Contracting Contingency merupakan proses pembentukan perilaku melalui sebuah kontrak atau sebuah perjanjian yang sudah
timbul
disepakati oleh guru dan siswa dengan tujuan
dengan adanya pemusatan kesadaran kita
agar siswa lebih meningkatkan kesadaran diri
terhadap sesuatu.
pada peraturan tata tertib sekolah melalui proses
32 perjanjian dan diperkuat oleh konsekuensi dari
metode kontrak (Contracting Contingency)
perjanjian tersebut.
dapat meningkatkan kesadaran siswa pada
Manfaat (Contracting
dari
metode
Contingency)
antara
kontrak
peraturan tata tertib di sekolah dalam suatu
lain
karya tulis ilmiah dengan judul Pengaruh
memberikan motivasi dalam diri siswa untuk
metode
lebih
terhadap
terhadap peningkatan kesadaran siswa pada
peraturan sekolah dan menurunkan perilaku
peraturan tata tertib di SMA Negeri 1 Tanete
seringnya melakukan pelanggaran tata tertib
Rilau.
meningkatkan
kesadaran
kontrak
(Contacting
Contingency)
sekolah secara satu persatu maupun secara
Adapun tujuan penelitian ini adalah
bersamaan dengan kontrak yang disepakati
“Untuk mengetahui pengaruh metode kontrak
serta
(Contracting
konsekuensi
dari
kontrak
tersebut.
(Fauzan:2016) Metode
Contingency)
terhadap
peningkatan kesadaran siswa pada peraturan kontrak
diharapkan
dapat
tata tertib di SMA Negeri 1 Tanete Rilau.”
meningkatkan kesadaran siswa dalam mentaati peraturan tata tertib sekolah. Kaitan antara
METODE
Contracting Contingency dengan kesadaran adalah dalam Contracting Contingency terdapat
Dalam
penelitian
ini
digunakan
metodologi dengan pendekatan kuantitatif.
persetujuan kontrak antara guru dan siswa
Seorang peneliti harus mengumpulkan
sesuai dengan kesepakatan bersama untuk
data
meningkatkan kesadaran siswa terutama dalam
lengkapnya
meningkatkan kesadaran pada peraturan tata
mengetahui sebab-sebab sesungguhnya. Data
tertib siswa. Namun tidak bisa dipungkiri
yang terkumpul disusun dan dipelajari menurut
bahwa ada saja siswa yang akan melanggar
urutannya dan dihubungkan satu sama lain
perjanjian dan siswa merasa bahwa konsekuensi
secara
dari
menghasilkan gambaran umum dari kasus yang
metode
kontrak
tersebut
dapat
memberatkan dirinya. Oleh karena itu, guru
setepat-tepatnya dari
menyeluruh
dan
kasus
dan
selengkap-
tersebut
integral
untuk
agar
diteliti.
bimbingan dan konseling harus memberikan
Penelitian ini adalah paradigma ganda
pemahaman lebih mendalam kepada siswa
yaitu 2 variabel dependen (terikat) X1 dan X2
bagaimana bentuk dan tujuan dari metode
variabel independen (bebas) Y, variabel X1
kontrak sehingga siswa lebih mengerti serta
adalah Metode Kontrak, variabel X2 adalah
memahami tujuan dari metode tersebut.
Kesadaran Siswa, dan variabel Y adalah Tata
Melihat persoalan di atas, maka penulis ingin menggali lebih dalam bagaimana
Tertib. Desain penelitiannya adalah sebagai berikut:
33
X1
Y
X2
Gambar 2. Desain Penelitian Keterangan : X1 = Metode Kontrak X2 = Kesadaran Siswa Y = Tata Tertib Populasi dalam penelitian ini adalah
metode kontrak (Contracting Contingency)
seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1
terhadap peningkatan kesadaran siswa pada
Tanete Rilau yaitu 408 orang dengan sampel 42
peraturan tata tertib di SMA Negeri 1 Tanete
orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 10%
Rilau, dengan demikian yang menjadi variabel
dari jumlah keseluruhan siswa dengan sistem
X1
random sampling. Teknik pengumpulan data
(Contracting Contingency), variabel X2 adalah
adalaha Angket, dan observasi.(Arikunto. 2002)
kesadaran siswa dan variabel Y adalah tata
Analisis data yang dipakai adalah
tertib, menurut Riduwan (2007:141) digunakan
analisis data untuk mencari adakah pengaruh RX1.X2.Y =
adalah
pengaruh
metode
kontrak
rumus Korelasi ganda, sebagai berikut:
rX21.Y rX22.Y 2(rX 1.Y ).(rX 2.Y ).(rX 1. X 2 ) 1 rX21. X 2
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari dulu Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel
Fhitung
Dimana : Korelasi Ganda
R2 k (1 R 2 ) n k 1 R = Nilai Koefisien
k = Jumlah variable Bebas n = Jumlah sampel Fhitung = Nilai F yang dihitung
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Nilai Ftabel akan dicari dengan menggunakan tabel F dengan rumus signifikan; ἀ= 0,01 atau 0,05 Ftabel = F(1-ἀ) (dk=k), (dk=n-k1) (Riduwan, 2007:142)
Kaidah pengujian signifikansi: Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
34
HASIL DAN PEMBAHASAN
1446942 1443002
rX 1.Y
1398894 1385329 . 1516284 1503076
Berdasarkan hasil penenelitian dengan menggunakan konstruksi angket, maka akan
3940
rX 1.Y
didapatkan 4 jenis data sebagai berikut:
13565. 13208
rX 1.Y 0,2
1. Variabel Metode Kontrak (X1) 2. Variabel Kesadaran Siswa (X2) 2)
3. Variabel Tata Tertib (Y) 4. Sampel sebanyak (n=42) Dengan penyebaran angket pada 42 responden, maka dapat ditabulasikan hasil penelitian sebagai berikut: 1)
Mencari nilai korelasi X1 terhadap Y Dapat diketahui bahwa n merupakan
jumlah responden, dan ∑X1 adalah jumlah nilai pada variabel metode kontrak setelah di hitung
Mencari nilai korelasi X2 terhadap Y Dapat diketahui bahwa n merupakan
jumlah responden, dan ∑X2 adalah jumlah nilai kesadaran siswa setelah di hitung dari skala likert, dan ∑y adalah nilai tata tertib. Dengan demikian, hasil pemangkatan dan penjumlahan untuk mengetahui nilai X2Y dapat dilihat pada tabel berikut ini:
dari skala likert, dan ∑y adalah nilai tata tertib. Dengan demikian, hasil pemangkatan dan
Simbol statistik
jumlah X1Y dapat dilihat pada tabel berikut ini:
N
42
∑X2
1130
∑y
1226
Simbol statistic
nilai statistik 42
∑X1
1177
∑y
1226
∑X12
33307
2
36102
∑Y
∑X1Y
rX 1.Y
30858
2
36102
∑X2Y
n( X1Y ) ( X1 ).( Y )
n. X
2 1
( X1 )2 . n. Y 2 ( Y )2
33152
Dengan Korelasi Ganda
rX 2.Y
34451
Dengan Korelasi Ganda
rX 1.Y
∑X2
2
∑Y
N
nilai statistik
rX 2.Y
rX 2.Y
n( X 2Y ) ( X 2 ).( Y )
n. X
2 2
( X 2 )2 . n. Y 2 ( Y )2
42(33152 ) (1130 )(1226 )
42.30858 (1130) . 42.36102 (1226) 2
2
1392384 1385380
1296036 1276900 .1516284 1503076
42(34451) (1177 )(1226 )
42.33307 (1177 ) . 42.36102 (1226) 2
2
rX 2.Y
7004
19136. 13208
rX 2.Y 0,4
35 3) Mencari nilai korelasi X1 terhadap X2
4) Mencari nilai korelasi antara variabel dan korelasi ganda (Rx1.x2.y) Ringkasan hasil korelasi
Untuk mengetahui nilai korelasi anatara simbol statistik
kedua X yang saling mempengaruhi dapat dijelaskan sebagai berikut: Dapat diketahui bahwa n merupakan jumlah responden, ∑X1 adalah jumlah nilai
nilai statistik
rx1.y
0,2
rx2.y
0,4
rX1.X2
0,05
metode kontrak dan ∑X2 adalah jumlah nilai Dari hasil korelasi kemudian dimasukkan pada rumus korelasi ganda (R) dengan rumus:
kesadaran siswa setelah di hitung dari skala likert. Dengan demikian, hasil pemangkatan dan jumlah X1X2 dapat dilihat pada tabel
RX1.X2.Y =
berikut ini:
2 X 1 .Y
r Simbol statistik
nilai statistik
RX1.X2.Y =
N
42
∑X1
1177
∑X2
1130
2
33307
∑X2
2
30858
∑X1X2
31881
∑X1
0,2 2 0,4 2 2(0,2).(0,4).(0,05) 1 0,05 2
Dengan Korelasi Ganda
rX 1. x 2
n( X 1 X 2 ) ( X 1 ).( X 2 )
n. X
2 1
rX22.Y 2(rX 1.Y ).(rX 2.Y ).(rX 1. X 2 ) 1 rX21. X 2
( X 1 ) 2 . n. X 2 ( X 2 ) 2 2
RX1.X2.Y =
0,20 0.008 0,9975
RX1.X2.Y =
0.192 0.9975
RX1.X2.Y =
0,19
RX1.X2.Y = 0,43
rX 1. X 2
42(31881) (1177 )(1130 )
42.33307 (1177 ) . 42.30858 (1130) 2
rX 1. X 2
rX 1. X 2
1339002 1330010
13565. 19136 8992
13565. 19136
rX 1. X 2 0,05
5) Menguji signifikansi dengan rumus Fhitung:
2
Fhitung
0,43 2 R2 2 k = = 2 (1 R ) (1 0,43 2 ) n k 1 42 2 1
0,09245 = 4,42 0,0209 Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada Pengaruh Metode Kontrak (Contracting Contingency) Terhadap Peningkatan Kesadaran
36 Siswa pada Peraturan Tata Tertib di SMA Negeri 1 Tanete Rilau. Untuk menguji hipotesis
= F(1-0,05) (dk=2), (dk=42-2-1) = F(0,95),(2, 39)
ini, maka hipotesis ini akan diubah menjadi hipotesis statistik dengan ketentuan sebagai berikut:
Cara mencari Ftabel : angka 2 adalah angka pembilang angka 39 sebagai angka penyebut, maka di cari dengan interpolasi dengan rumus:
Ha = adalah hipotesis alternatif Ho = adalah hipotesis nihil, pengujian statistik
C CO
(C1 C0 ) .(B BO ) (B1 B0 )
hanya menguji hipotesis nihil (Ho). Karena B = nilai dk yang dicari Bo = nilai dk pada akhir awal yang sudah ada B1 = nilai dk pada nilai akhir yang sudah ada C = nilai Ftabel yang dicari Co = nilai Ftabel pada awal nilai yang sudah ada C1 = nilai Ftabel yang akhir nilai yang sudah ada
hipotesis nihil merupakan pernyataan tentang parameter yang bertentangan dengan keyakinan peneliti, apabila dari pengujian diperoleh keputusan yang mendukung atau setuju dengan Ho, maka dapat dikatakan Ho diterima. Pada
penelitian ini
yang menjadi
terhadap peningkatan kesadaran siswa pada
Dari tabel F diperoleh: B = 39 (dk=n-k-1=42-2-1=39) B0 = 35 B1= 40 C0= 3,27 C1= 3,23
peraturan tata tertib di SMA Negeri 1 Tanete
C 3,27
hipotesisi statistik adalah: Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode kontrak (Contracting Contingency)
Rilau. Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
metode
kontrak
(Contracting
Contingency) terhadap peningkatan kesadaran siswa pada peraturan tata tertib di SMA Negeri 1 Tanete Rilau. Kaidah pengujian signifikansi : Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Nilai Ftabel akan dicari dengan menggunakan tabel F dengan rumus signifikan; α= 0,05, k = jumlah variabel Mencari nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan rumus: Ftabel
= F(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1)
(3,23 3,27) .(39 35) (40 35
=3.23 Pembahasan Contracting Contingency merupakan mengatur
kondisi
sehingga
konseli
menampilkan tingkah laku yang diinginkan berdasarkan
kontrak
antara
konseli
dan
konselor. Metode kontrak juga merupakan bentuk dari managemen behavioral dimana hadiah dan hukuman untuk perilaku yang diinginkan dan perilaku yang tidak dapat dihindari terbentuk. Metode kontrak dapat berjalan dengan baik ketika ada hubungan komunikasi yang baik pula antara konseli dan konselor, dimana guru dan siswa membuat sebuah kontrak perjanjian untuk mengubah perilaku siswa.
37 pada penelitian ini yang menjadi fokus adalah
kontrak
metode
peningkatan kesadaran siswa pada peraturan
kontrak
yang
digunakan
untuk
meningkatkan kesadaran siswa pada peraturan
memiliki
pengaruh
terhadap
tata tertib di SMA Negeri 1 Tanete Rilau.
tata tertib. Ada beberapa cara yang digunakan oleh guru BK maupun guru mata pelajaran agar
SIMPULAN DAN SARAN
dapat meningkatkan kesadaran siswa. salah
Setelah dihitung ternyata Fhitung ≥
satunya yaitu menerapkan metode kontrak agar
Ftabel atau 4,42 ≥ 3,23, maka tolak Ho dan
siswa lebih sadar akan menaati peraturan tata
terima Ha artinya terdapat pengaruh yang
tertib yang berlaku di sekolah.
signifikan antara metode kontrak (Contracting
Keberhasilan metode kontrak dalam
Contingency) terhadap peningkatan kesadaran
meningkatkan kesadaran siswa dalam menaati
siswa pada peraturan tata tertib. Dengan
peraturan tata tertib bukan hanya sekedar
demikian, dapat dipahami bahwa metode
menjalankan kontrak perjanjian tersebut, tetapi
kontrak
lebih kepada kesadaran siswa dalam menjalani
peningkatan kesadaran siswa pada peraturan
kontrak dan kinerja guru dalam memberikan
tata tertib di SMA Negeri 1 Tanete Rilau.
memiliki
pengaruh
terhadap
hadiah maupun ganjaran yang positif kepada
Penelitian ini menarankan kepada Guru BK
siswa agar mereka lebih sadar dalam menaati
maupun guru mata pelajaran dapat menjadikan
peraturan tata tertib. Artinya kesadaran akan
penelitian
aturan tersebut telah tertanam dalam hatinya
meningkatkan kesadaran siswa pada peraturan
dan menjadi pendorong agar tidak melakukan,
tata tertib di SMA Negeri 1 Tanete Rilau.
jika ingin melakukan sesuatu yang melanggar.
Kemudian kepada Pada peneliti selanjutnya
Seperti
diuraikan
Wijaya
&
Rusyan
ini
sebagai
rujukan
dalam
untuk lebih mengembangkan dan meneliti lebih
(1992:18) bahwa ata tertib merupakan suatu
mendalam
fungsi
metode
kontrak
untuk
yang terletak didalam hati dan jiwa
meningkatkan kesadaran siswa pada peraturan
seseorang yang memberikan dorongan bagi
tata tertib.
orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu sebagai yang ditetapkan oleh peraturan dan norma-norma yang berlaku. Setelah dihitung ternyata Fhitung ≥ Ftabel atau 4,42 ≥ 3,23, maka tolak Ho dan
DAFTAR RUJUKAN Abu Ahmadi, 2009, Psikologi Umum. Rineka Cipta. Jakarta
Ezra dan Ezra. 2007. Enhancing Self awareness (http://powercharacter.com/page_smart27juni.html)
terima Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara metode kontrak (Contracting Contingency) terhadap peningkatan kesadaran siswa pada peraturan tata tertib. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode
Wijaya, Cece & Rusyan, Tabrani.A 1992, Kemampuan Proses
Dasar
Belajar
Guru
Mengajar
Rosda Karya. Bandung
Dalam Remaja.
38 Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian. Alfabeta. Bandung. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta Fauzan,L. 2016. Kontrak Perilaku. Diakses melalui http:/lutfifauzan.wordpress.com/2009/0 8/09/kontrak-perilaku/ update tanggal 29 Maret 2016.