PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP SIKAP APARAT DALAM MENILAI KINERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA PAYAKUMBUH Vivi Etika Sari1, Yunilma1, Resti Yulistia M1,
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta 1 Email :
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this study was to examine the effect of budgetary Goal Characteristics (budgetary participation, clarity of purpose budget, budget evaluation, feedback budget and budgetary purposes difficulty) to assess the attitudes of officials in local government performance Payakumbuh. The sample used in this study as many as 60 respondents from 30 work units (SKPD). The analytical tool used is multiple linear regression analysis. The results showed that the partial budget goal clarity only significant effect on the attitudes of officials in assessing the performance of local governments Payakumbuh, while the budget participation, budget evaluation, feedback budget and budgetary goal difficulty did not significantly influence the attitude of officials in assessing the performance of local Payakumbuh City governments. Keywords: Attitudes, Participation Budget, Clarity of Purpose Budget, Budget Evaluation, Feedback Budget, Budget Goals Difficulty
1.
Pedahuluan Setiap
aparat
pemerintah,
atau
tidaknya
suatu
anggaran
mempunyai sikap yang berbeda-beda
tergantung dari sikap (attitude) individu
yang berguna untuk menilai
yang bersangkutan, (Wulandari, 2009).
suatu
kinerja organisasi publik, baik secara individu
maupun
organisasi
Sikap aparat pemerintah akan
di
menentukan keberlangsungan anggaran
dalamnya. Kinerja pemerintah dapat
untuk periode berikutnya. Suatu sikap
direalisasikan dengan anggaran. Untuk
yang tidak konsisten dalam penyusunan
membantu kerja manajemen teknik-
anggaran
teknik kalkulasi yang telah diciptakan
kinerja yang dimiliki aparat tersebut,
tidak akan berhasil jika realisasinya
akibatnya tujuan utama dalam rencana
tidak benar, maka dari pada itu berhasil
penyusunan anggaran tersebut tidak 1
akan
mempengaruhi
nilai
tercapai. Kholmi dan Milayanti (2012)
Pemeriksaan Keuangan (BPK) atas
menjelaskan
karakteristik
tujuan
pengelolaan keuangan daerah di Kota
anggaran
(budgetary
goal
Payakumbuh tidak sesuai dengan target
characteristics) terdiri dari partisipasi
yang diinginkan
anggaran, kejelasan tujuan anggaran,
pengecualian, (Antara Sumbar.com).
evaluasi
anggaran,
umpan
balik
yaitu wajar tanpa
Penelitian ini merupakan replikasi
anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran.
dari
Untuk
keinginan
(2012). Perbedaan penelitian ini dengan
masyarakat karakteristik tujuan anggaran
penelitian sebelumnya terletak pada
tersebut
diperlukan terutama
objek penelitiannya yaitu SKPD Kota
dalam mencapai tujuan anggaran daerah
Payakumbuh. Penelitian ini bertujuan
yang tepat dan terealisasikan dengan
untuk mengetahui apakah ada pengaruh
baik.
budgetary goal characteristics terhadap
mewujudkan
sangat
Partisipasi penyusunan anggaran
penelitian
Kholmi,
Milayanti
sikap aparat dalam menilai kinerja
dalam proses penyusunan anggaran
pemerintah daerah Kota Payakumbuh.
sebaiknya melibatkan bawahan untuk memberikan masukan yang baik 2.dan
2.
merekapun merasa terlibat dan harus
Hipotesis
merasa bertanggung jawab
dalam
Literatur
dan
Pengembangan
2.1 Theory of Planned Behavior
pelaksanaan anggaran.
(TPB)
Masalah yang penulis temukan di
Berdasarkan
model
TPB,
Kota Payakumbuh yaitu salah satu visi
menurut Ajzen (1991), dapat dijelaskan
dan misi
yaitu
bahwa perilaku individu ditentukan oleh
Jangka
niat (intention). Niat untuk berperilaku
Rencana
kota Payakumbuh Pembangunan
Menengah (RPJM) dan terealisasinya
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :
anggaran belum terlaksana dengan baik
Behavioral
dikarenakan beberapa dari SKPD belum
individu akan hasil dari suatu perilaku
memahami visi dan misi daerah, terlihat
(outcome belief) dan evaluasi terhadap
dari pimpinan SKPD belum serius
hasil dari keyakinan tersebut, sedangkan
dalam
Normatif
pencapaian tujuan . Hal ini
dibuktikan dengan hasil audit Badan
belief
belief
adalah
adalah
keyakinan
keyakinan
individu tentang harapan normatif orang 2
lain yang menjadi rujukannya, seperti
2.3 Budgetary Goal Characteristic
keluarga, teman, dan konsultan pajak
Mardiasmo (2005) mendefenisikan
serta motivasi untuk mencapai harapan
anggaran sebagai pernyataan mengenai
tersebut dan yang terakhir Control belief
estimasi kinerja yang hendak dicapai
adalah
tentang
selama periode waktu tertentu yang
keberadaan hal-hal yang mendukung
dinyatakan dalam ukuran finansial, dan
atau
dan
penganggaran merupakan proses atau
persepsinya tentang seberapa kuat hal-
metode untuk mempersiapkan suatu
hal tersebut mempengaruhi perilakunya.
anggaran. Setiap tahun pemerintah telah
keyakinan
menghambat
individu
perilakunya
menyusun
2.2 Sikap Aparat Sikap senang atau bahagia dan
Rencana
gembira atas kepuasan kerja yang diraih
rencana Anggaran
anggaran
dalam
Pendapatan
dan
Belanja Negara.
sehingga termotivasi untuk menghadapi
Sementara itu, Indra Bastian (2006)
pekerjaan berikutnya, kepuasan kerja
menyatakan
tersebut merupakan sifat positif terhadap
merupakan paket pernyataan perkiraan
pekerjaannya (Sofyandi dan Garniwa,
penerimaan dan pengeluaran
2007:91).
diharapkan akan terjadi dalam satu atau
Yulianita, dkk (2005) mengatakan
beberapa
bahwa,
periode
anggaran
mendatang.
yang
Jadi,
sikap adalah kebiasaan berpikir, merasa
anggaran merupakan pengelolaan hasil
serta bertindak dalam menghadapi suatu
kekayaan
situasi dan kondisi serta obyek dan nilai-
publik untuk kepentingan masyarakat
nilai tertentu. Sikap (attitude) adalah
banyak.
kebiasaan seseorang terhadap obyek tertentu
yang
diungkapkan
sebuah
Sasongko
melalui
organisasi
dan
Parulian
sektor
(2010)
mengemukakan bahwa anggaran adalah
tingkah laku, perasaan serta pandangan.
rencana kegiatan yang akan dijalankan
Sikap adalah suatu kebiasaan yang
oleh manajemen dalam suatu periode
kecil mengakibatkan perubahan yang
yang
tertuang
besar. Selain itu, sikap juga memberikan
Anggaran membantu manajemen untuk
kesiapan untuk merespon yang sifatnya
membuat suatu keputusan dan target-
positif atau negatif terhadap situasinya.
target tertentu yang akan dicapai suatu organisasi. 3
secara
kuantitatif.
anggaran dilakukan maka akan terlihat
2.4 Partisipasi Anggaran Penelitian
Badriyah,
Savitri (2013)
Sari
dan
perbedaan antara anggaran yang telah
mengemukakan bahwa
dicapai dengan hasil yang telah didapat.
proses anggaran dari manajer tingkat atas
menetapakan
manajer proses
anggaran
tingkat
bawah,
penyusunannya
manajer
tingkat
kepada
Kennis (1979) menyatakan bahwa
sedangkan
umpan balik terhadap sasaran anggaran
adalah
dari
ikut
serta
bawah
2.7 Umpan Balik Anggaran
yang dicapai adalah variabel penting yang
memberikan
motivasi
kepada
memberikan masukan kepada manajer
manajer. Sasaran anggaran yang telah
tingkat atas. Manajemen pada sebuah
ditetapkan harus dipantau oleh manajer
organisasi harus menyertakan antara
terus menerus, karena karyawan yang
bawahan dan manajer supaya bawahan
tidak
termotivasi
melalaikan tugasnya tersebut.
dalam
menyelesaikan
tugasnya dan demi kepentingan bersama
2.8
untuk mencapai tujuan organisasi.
tujuan
kinerjanya
akan
Kesulitan Tujuan Anggaran Kenis
bahwa
2.5 Kejelasan Tujuan Anggaran Kejelasan
terpantau
(1979)
kesulitan
mengemukakan sasaran
anggaran
anggaran
mempunyai rentang sasaran dari sangat
tujuan
longgar dan mudah dicapai sampai
anggaran yang dinyatakan secara jelas
sangat ketat dan tidak dapat dicapai.
dan spesifik dan dimengerti oleh pihak
Anggaran
yang
pemerintah yang dibuat setiap akhir
menggambarkan
bertanggung
besarnya
jawab
terhadap
pencapaiannya (Kenis,1979).
merupakan
rencana
periode yang bertujuan untuk mencapai maksud tertentu disetiap negara maupun
2.6 Evaluasi Anggaran Kennis (1979) evaluasi anggaran
daerah.
adalah tindakan yang dilakukan untuk
Pengaruh
menelusuri penyimpangan atas anggaran
Terhadap Sikap Aparat
ke departemen yang bersangkutan dan
Partisipasi
Dalam
Anggaran
manajemen
digunakan sebagai dasar untuk penilaian
organisasi
kinerja departemen. Evaluasi anggaran
meningkatkan kinerja aparat karena
diperlukan karena adanya permasalahan
partisipasi
yang terlalu kompleks, ketika evaluasi
aparat dalam mengkomunikasikan hal4
partisipasi
sebuah
dapat
menentukan
dapat
sikap
hal yang mereka butuhkan kepada
dengan penelitian Kholmi dan Milayanti
atasannya. Penelitian Kennis (1979)
(2012) menunjukkan bahwa kejelasan
yang menunjukkan bahwa partisipasi
tidak terdapat pengaruh yang positif
anggaran berpengaruh signifikan positif
pada variabel tujuan anggaran terhadap
terhadap sikap aparat dalam menilai
sikap aparat. Berdasarkan temuan para
kinerja
peneliti di atas, maka:
pemda.
Berbeda
dengan
penelitian Kholmi dan Milayanti (2012) menunjukkan pengaruh
bahwa
tidak
yang positif.
H2:
terdapat
Berdasarkan
Pengaruh
Evaluasi
Setiap
daerah.
ditetapkan
Anggaran
anggaran
harus
yang
dievaluasi
telah terlebih
dahulu karena evaluasi akan mengetahui
Tujuan
terjadinya kecurangan atau kesalahan
Anggaran Terhadap Sikap Aparat Kejelasan tujuan anggaran akan
yang terjadi pada anggaran. Penelitian
untuk
Kennis (1979) yang menunjukkan bahwa
menentukan sikapnya kedepan untuk
tidak terdapat pengaruh yang positif
mencapai
pada variabel evaluasi anggaran terhadap
tujuan
aparat
sikap
Terhadap Sikap Aparat
dalam menilai kinerja pemerintah
diperlukan
terhadap
pemerintah daerah.
berpengaruh terhadap sikap aparat
sangat
anggaran
aparat dalam menilai kinerja
H1: Partisipasi penyusunan anggaran
Kejelasan
tujuan
berpengaruh
temuan para peneliti di atas, maka:
Pengaruh
Kejelasan
yang
diinginkan
organisasi. Kejelasan sasaran anggaran menggambarkan
luasnya
sikap aparat.
sasaran
Namun
berbeda
dengan
anggaran yang dinyatakan secara jelas
penelitian Kholmi dan Milayanti (2012),
dan spesifik dan dimengerti oleh pihak
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang
yang signifikan
bertanggung
jawab
terhadap
pencapaiannya (Kenis, 1979).
temuan para peneliti di atas, maka:
Penelitian Kennis (1979) yang
H3: Evaluasi anggaran berpengaruh
menunjukkan bahwa kejelasan tujuan
terhadap
anggaran berpengaruh signifikan positif
menilai
terhadap sikap aparat. Munawar (2006)
daerah.
dan
Govindarajan
(2007).
positif. Berdasarkan
Berbeda 5
sikap
aparat
kinerja
dalam
pemerintah
Pengaruh Umpan Balik Anggaran
bahwa tidak terdapat pengaruh yang
Terhadap Sikap Aparat
positif pada variabel kesulitan tujuan
Umpan balik anggaran akan menjadi
suatu
gambaran
anggaran terhadap sikap aparat dalam
mengenai
menilai kinerja pemda. Namun berbeda
tingkat keberhasilan usaha yang telah
dengan
dilakukan oleh manajer dalam mencapai
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
sasaran anggaran yang telah ditetapkan.
yang signifikan positif pada variabel
Penelitian Kholmi dan Milayanti (2012),
kesulitan tujuan anggaran terhadap sikap
dan Kennis (1979) menunjukkan bahwa
aparat dalam menilai kinerja pemda.
tidak terdapat pengaruh yang positif
Berdasarkan temuan para peneliti di atas,
pada variabel umpan balik anggaran.
maka:
Namun berbeda dengan penelitian
H5:
penelitian
Kesulitan
Munawar
tujuan
(2006)
anggaran
Munawar (2006) menunjukkan bahwa
berpengaruh
terhadap
sikap
terdapat pengaruh yang signifikan positif
aparat dalam menilai kinerja
pada variabel umpan balik anggaran.
pemerintah daerah.
Berdasarkan temuan para peneliti di atas, maka:
3.
H4: Umpan balik anggaran berpengaruh terhadap
sikap
aparat
Metodologi Penelitian 3.1 Populasi
dalam
dan
sampel
penelitian
menilai kinerja pemerintah daerah.
Populasi dalam penelitian ini adalah
Pengaruh Kesulitan Tujuan Anggaran
seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
Terhadap Sikap Aparat
Kota Payakumbuh. Sedangkan sampel
Kesulitan tujuan anggaran akan mempengaruhi bekerja.
sikap
Anggaran
kesulitannya
terlalu
aparat yang tinggi
dalam penelitian ini adalah pejabat
dalam
eselon
tingkat
tiga
melakukan
dan
empat.
pengambilan
Untuk sampel,
akan
dilakukan penganbilan sampel secara
membuat sikap aparat menjadi tidak
purposive sampling yaitu aparat yang
termotivasi, menjadi mudah berputus asa
telah bekerja di atas lima tahun dan
dan stress yang terlalu berlebihan.
aparat yang hanya menangani masalah
Penelitian Kholmi dan Milayanti
keuangaan.
(2012), dan Kennis (1979) menunjukkan 6
3.2 Sumber data
Variabel Independen
Jenis data yang digunakan dalam
Partisipasi anggaran
penelitian ini adalah data primer. Metode
pengumpulan
data
Penelitian Badriyah, Sari dan
yang
Savitri (2013)
mengemukakan bahwa
digunakan dalam penelitian ini adalah
proses anggaran dari manajer tingkat
kuisioner, dimana kuisioner tersebut
atas
diantarkan langsung kepada responden.
manajer
Kuisioner
proses
ini
diukur
dengan
menetapakan tingkat
anggaran bawah,
penyusunannya
sedangkan adalah
dari
ikut
serta
menggunakan skala likert antara 1
manajer
sampai dengan 5 point dari sangat tidak
memberikan masukan kepada manajer
setuju sampai sangat setuju.
tingkat atas. Metode pengumpulan data
bawah
dengan menggunakan kuesioner yang
3.3 Defenisi Operasional Variabel
digunakan oleh Kholmi dan Milayanti
dan Pengukurannya
2012 dengan lima item pertanyaan
Variabel Dependen
diukur dengan skala likert satu sampai
Sikap Aparat Sikap
tingkat
kepada
(attitude)
adalah
lima.
kebiasaan seseorang terhadap obyek
Kejelasan Tujuan Anggaran
tertentu diungkapkan melalui tingkah
Menurut
(1979)
anggaran
adalah
laku, perasaan serta pandangan. Menurut
kejelasan
penelitian Yulianita, dkk (2005) sikap
luasnya sasaran anggaran yang telah
adalah kebiasaan berpikir, merasa serta
dinyatakan secara jelas dan spesifik serta
bertindak
dapat
dalam
menghadapi
suatu
tujuan
Kennis
dipahami
oleh jawab
pihak
yang
situasi dan kondisi serta obyek dan nilai-
bertanggung
terhadap
nilai tertentu. Metode pengumpulan data
pencapaiannya. Sasaran anggaran yang
dengan menggunakan kuesioner yang
telah dituju harus jelas dan dapat
digunakan oleh Kholmi dan Milayanti
dipastikan mengenai sasaran. Metode
(2012) dengan lima item pertanyaan dan
pengumpulan data dengan menggunakan
diukur dengan skala likert satu sampai
kuesioner yang digunakan oleh Kholmi
lima.
dan Milayanti 2012 dengan lima item pertanyaan diukur dengan skala likert satu sampai lima. 7
Evaluasi anggaran
tiga item pertanyaan diukur dengan skala
Kenis (1979) evaluasi anggaran
likert satu sampai lima.
adalah tindakan yang diperbuat untuk
Kesulitan Tujuan Anggaran
menyelidiki
Kesulitan
penyimpangan
atas
sasaran
anggaran
anggaran ke sebuah organisasi yang
adalah anggaran yang
terlibat dan digunakan untuk dasar
rentangan dari yang sangat mudah
penilaian kinerja organisasi tersebut.
dicapai
Evaluasi anggaran bisa dilihat dari
direalisasikan dan tidak dapat dicapai
laporan anggaran dibandingkan dengan
Kenis (1979). Metode pengumpulan data
yang
Metode
dengan menggunakan kuesioner yang
pengumpulan data dengan menggunakan
digunakan oleh Kholmi dan Milayanti
kuesioner yang digunakan oleh Kholmi
2012 dengan empat item pertanyaan
dan Milayanti 2012 dengan empat item
diukur dengan skala likert satu sampai
pertanyaan diukur dengan skala likert
lima.
satu sampai lima.
4
sebenarnya
terjadi.
Umpan Balik Anggaran
sampai
yang
mempunyai
sangat
sulit
Hasil dan Pembahasan 4.1 Statistik Deskriptif
Penelitian Nurul Badriyah, Ria
Sebelum
menjelaskan
regresi,
Nelly Sari dan Enni Savitri (2013)
maka terlebih dahulu akan disajikan
umpan balik anggaran adalah suatu
statistic deskriptif yang terlihat pada
keberhasilan untuk mendapatkan tujuan
table berikut ini.
yang berguna untuk variabel motivasi
Tabel 1 Statistik Deskriptif
didalam diri. Umpan balik anggaran
Var
N
Kisara n actual
Mean
Std dev
13 – 24
Kisara n teoritis 5 – 25
anggaran untuk memberikan semangat
Y
60
17,70
2.895
kepada manajer, tanpa umpan balik
X1
60
11 – 25
5 – 25
17,53
3,122
seorang manajer tidak akan mengetahui
X2
60
11 – 20
4 – 20
14,83
2,323
apa hasil yang telah diperolehnya.
X3
60
9 – 18
4 – 20
13,23
2,094
Metode
dengan
X4
60
6 – 15
3 – 15
10,18
2,087
menggunakan kuesioner yang digunakan
X5
60
6 – 16
4 – 20
10,82
2,347
sangat diperlukan dalam penyusunan
pengumpulan
data
Sumber Data: Olahan Kuesioner
oleh Kholmi dan Milayanti 2012 dengan
8
Berdasarkan tabel 1 di atas diketahui
Tabel 2
bahwa menurut kisaran aktual nilai skor
Hasil Pengujian Validitas Variabel
yang diberikan responden untuk variabel sikap sebesar 13 sampai 24 dengan kisaran teoritis sebesar 5
sampai 25
yang menghasilkan rata-rata sebesar 17,70 dan nilai standar deviasi adalah sebesar 2,895. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin
tinggi
jawaban
responden maka semakin tinggi sikap
Sumber Data: Olahan Kuesioner Pada tabel terlihat item pertanyaan
aparat dalam menilai kinerja pemerintah daerah dan semakin rendah jawaban
yang
responden semakin rendah sikap aparat
pengaruh
dalam
memiliki Kaiser Meyer Olkin (KMO)
menilai
kinerja
pemerintah
sebesar
daerah.
digunakan
untuk
terhadap
0,741,
mengukur
kepuasan
nilai
KMO
kerja
yang
dihasilkan berada di atas 0,50. Setelah 4.2 Hasil
Pengujian
dilakukan identifikasi masing-masing
Instrumen
item
Data
pertanyaan
yang
mendukung
Hasil Pengujian Validitas
variabel sikap ditemukan factor loading
Menurut Ghozali (2011) pengujian
terendah sebesar 0,455 sedangkan factor
validitas instrumen data berguna untuk
loading tertinggi adalah 0,951. Jadi
mengetahui
dapat
kebenaran
apa
yang
disimpulkan
item
digunakan
untuk
sebenarnya diukur, di dalam penelitian
pertanyaan
ini yang diukur adalah keakuratan
mengukur variabel sikap valid, sehingga
masing-masing item pertanyaan yang
tahapan pengolahan data lebih lanjut
mendukung
dapat segera dilaksanakan.
masing-masing
variabel
yang
bahwa
penelitian. jika memiliki KMO di atas
Hasil Pengujian Reliabilitas
0,50 dan factor loading (construct) di
Uji reliabilitas digunakan untuk
atas 0,40.
mengetahui
sejauh
pengukuran
tetap
mana
hasil
konsisten
dan
instrumen yang digunakan benar-benar 9
bebas
dari
kesalahan.
Instrumen
Tabel 4 Hasil Pengujian Normalitas.
dianggap reliable apabila cronbach’s alpha lebih besar dari 0,5 (Ghozali
Var
2011).
Y X1
Asymp Sig (2-Tailed) 0,183 0,129
X2
Tabel 3 Hasil Pengujian Reliabilitas Y
Cronbach Alpha 0,746
Cut Off 0,50
X1
0,767
0,50
Reliable
X2
0,751
0,50
Reliable
X3
0,748
0,50
Reliable
X4 X5
0,701 0,700
0,50 0,50
Reliable Reliable
Var
tabel
Kesimpulan
0.05 0,05
Normal Normal
0,176
0,05
Normal
X3
0,447
0,05
Normal
X4
0,153
0,05
Normal
X5
0,122
0,05
Normal
Keterangan Reliable
Sumber Data: Olahan Kuesioner Pada hasil pengujian normalitas diatas terlihat
terlihat
variabel
penelitian
sikap,
partisipasi anggaran, kejelasan tujuan
Sumber Data: Olahan Kuesioner Berdasarkan
Alpha
anggaran, evaluasi anggaran, umpan bahwa
balik anggaran dan kesulitan tujuan
masing-masing variabel penelitian yang
anggaran memiliki nilai Asymp Sig (2-
digunakan terdiri dari pengaruh sikap,
Tailed) > 0,05 telah berdistribusi
partisipasi anggaran, kejelasan tujuan
normal.
anggaran, evaluasi anggaran, umpan
Uji Multikolinearitas
balik anggaran, dan kesulitan tujuan
Menurut
Ghozali,
untuk
anggaran telah memiliki cronbach alpha
menentukan adanya
diatas 0,50. Jadi dapat disimpulkan
dilihat dari nilai VIF lebih kecil dari 10
bahwa seluruh item pertanyaan yang
atau memiliki nilai tolerance diatas 0,10.
digunakan reliabel sehingga tahapan
Hasil dari pengujian ini disimpulkan
pengolahan data lebih lanjut dapat
tidak
segera dilaksanakan.
hasilnya menunjukkan tidak adanya
Hasil Pengujian Normalitas
hubungan
Menurut mengemukakan
Ghozali bahwa
(2011)
terjadi
pengujian
normalitas dilakukan untuk mengetahui pola keragaman variance masing-masing variabel penelitian. 10
multikolinearitas
antara
(independen).
multikolinearitas
variabel
yang
bebas
digunakan tingkat kesalahan sebesar
Tabel 5 Hasil Pengujian Hipotesis Koef Regr esi 7,801
Variabel Konstanta
Alph a
Sig
0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,006 <
Keter angan
alpha 0,05 maka keputusannya adalah
-
-
-
0,837
0,05
H1 ditolak
X2
0,025 0,595
0,002
0,05
Goal Characteristics secara bersama
X3
0,120
0,522
0,05
H2 diterima H3 ditolak
X4
0,102
0,762
0,05
H4 ditolak
terhadap sikap aparat.
X5
0,031
0,837
0,05
H5 ditolak
X1
2
R F-sig
Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Budgetary
sama
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
0.257 0.006
Partisipasi
nilai signifikan ini besar dari 0,05 (
pengujian statistik menunjukkan nilai R-
0,837 > 0,05). Maka keputusannya
square sebesar 0,257 hasil tersebut
adalah Ho diterima dan H1 ditolak
menunjukan bahwa variabel independen
sehingga
yang terdiri dari partisipasi anggaran, anggaran,
tujuan
anggaran
kinerja
mampu
variabel
bahwa
pemerintah
daerah
Kota
Payakumbuh. Faktor penyebab hal tersebut adalah
secara bersamaan berpengaruh sebesar terhadap
disimpulkan
terhadap sikap aparat dalam menilai
menjelaskan bahwa variabel independen
25,7%
dapat
partisipasi anggaran tidak berpengaruh
evaluasi
anggaran, umpan balik anggaran, dan kesulitan
memiliki
nilai signifikan sebesar 0,837 dimana
Berdasarka table 5 di atas hasil
tujuan
anggaran
koefisien regresi sebesar -0,025 dengan
Sumber: Olahan Kuesioner
kejelasan
tidak berpengaruh signifikan
rendahnya partisipasi aparat pemerintah
dependen
dalam
sedangkan sisanya sebesar 74,3% lagi
penyusunan
anggaran
banyaknya aparat yang
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dan
tidak sesuai
antara bidang ilmu yang dimiliki yaitu
digunakan didalam penelitian ini.
sarjana hukum, sarjana teknik, dan
Pada model pengujian statistik juga
sarjana kehutanan dengan tugas pokok
diperoleh nilai pengujian model of fit
dan fungsi yang akan dijalankan serta
yang dilakukan dengan menggunakan F-
kurangnya
sig dihasilkan nilai signifikan sebesar
pengalaman
dalam
penyusunan anggaran, dapat dilihat dari
0,006. Pada tahapan pengolahan data 11
lama menjabat kepala bagian (kabag)
terhadap sikap aparat dalam menilai
dan
kinerja
kepala
sub
bagian
(kasubag)
keuangan yang rata-rata kurang dari 4
pemerintah
daerah
Kota
Payakumbuh.
(empat) tahun (Kholmi dan Milayanti,
Berdasarkan fenomena dilapangan
2013). Berdasarkan teori yang ada
kejelasan tujuan anggaran sangatlah
seluruh pejabat eselon tiga dan empat
penting untuk menentukan sikap aparat
ikut berpartisipasi dalam penyusunan
dalam menentukan kinerja pemerintah
anggaran, ternyata fenomena dilapangan
daerah Kota Payakumbuh, karena tanpa
menunjukkan
seluruh
kejelasan tujuan anggaran aparat tidak
pejabat eselon tiga dan empat bagian
bisa menentukan besar atau kecilnya
keuangan
biaya yang akan dianggarkan serta jelas
bahwa
ikut
penyusunan
tidak
berpartisipasi anggaran
dalam
di
Kota
dan
Payakumbuh melainkan hanya pejabat
spesifiknya
Hasil
Hasil pengujian ini tidak sejalan penelitian
Kennis
(1979),
yang
belakang
dilakukan
Munawar
anggaran
tersebut.
tertentu saja.
dengan
tujuan
pengujian dengan
ini
bertolak
penelitian
yang
dilakukan oleh Kholmi dan Milayanti
(2006),
(2012)
yang
tidak
berpengaruh
Govindarajan (2007) menunjukan bahwa
signifikan.
partisipasi
Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
signifikan
anggaran terhadap
berpengaruh sikap
aparat
Hasil pengujian pertama terlihat
pemerintah daerah.
bahwa
evaluasi
anggaran
memiliki
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
koefisien regresi sebesar 0,120 dengan
Untuk kejelasan tujuan anggaran
nilai signifikan sebesar 0,522 dimana
diketahui bahwa nilai koefisien regresi
nilai signifikan ini besar dari 0,05
sebesar 0,595 dengan nilai signifikan
(0,522 > 0,05). Maka keputusannya
yang dihasilkan sebesar 0,002, dimana
adalah Ho diterima dan H1 ditolak
nilai signifikan ini kecil dari 0,05
sehingga
dapat
(0,002 < 0,05), Maka keputusannya
evaluasi
anggaran tidak berpengaruh
adalah Ho ditolak dan H2 diterima
terhadap sikap aparat dalam menilai
sehingga
kinerja
dapat
disimpulkan
bahwa
kejelasan tujuan anggaran berpengaruh
pemerintah
Payakumbuh. 12
disimpulkan
daerah
bahwa
Kota
Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa
evaluasi
anggaran
bahwa umpan balik anggaran tidak
tidak
berpengaruh terhadap sikap aparat dalam
berpengaruh terhadap sikap aparat dalam
menilai kinerja pemerintah daerah kota
menilai kinerja pemerintah daerah Kota
Payakumbuh.
Payakumbuh. Hal ini terjadi karena
Umpan balik angaran merupakan
evaluasi anggaran yang dilakukan atas
gambaran dari keberhasilan yang telah
penyimpangan yang telah dilakukan
dilakukan aparat pemerintah. Hal ini
sebuah organisasi atau instansi kurang
berarti umpan balik yang diterima oleh
terdeteksi dengan baik, evaluasi ini
aparat pemerintah daerah masih rendah,
hanya dilakukan oleh pejabat kalangan
maka rendah pula kinerja aparat dalam
tertentu saja sehingga kompetensi dalam
mempertanggungjawabkan
melakukan evaluasi sangatlah kurang
salah satunya dapat dilihat dari tidak
(Kennis,
pahamnya pengguna anggaran terhadap
1979).
terdeteksinya
Akibat
anggaran
kurang
yang
dapat
hasil
kinerja
penyusunan
anggaran
dicapai dan tidak dapat dicapai .
(Kholmi
Hasil Pengujian Hipotesis Keempat
Berdasarkan fakta lapangan yang telah
Hasil pengujian hipotesis keempat terlihat
bahwa
motivasi
dan
tugasnya,
Milayanti,
2012).
dilakukan bahwa ternyata tidak ada
memiliki
umpan
balik
yang
diterima
aparat
koefisien regresi sebesar 0,102, hasil
pemerintah jika kerja aparat memuaskan,
yang diperoleh membuktikan umpan
tidak ada kenaikan jabatan jika prestasi
balik
berpengaruh
mereka bagus karena pemerintah tidak
terhadap sikap aparat dalam menilai
memberikan reward kepada karyawan
kinerja
yang bekerja di pemerintahan.
anggaran
tidak
pemerintah
daerah
Kota
Payakumbuh, yang dibuktikan secara
Hasil Pengujian Hipotesis Kelima
nyata dengan nilai signifikansi sebesar 0,762.
Pada
tahapan
Kesulitan
tujuan
anggaran
pengujian
memiliki koefisien regresi sebesar -
digunakan tingkat kesalahan sebesar
0,031, pernyataan tersebut dibuktikan
0,05. Hasil tersebut menandakan bahwa
secara nyata dengan nilai signifikan
nilai signifikan sebesar 0,762 > 0,05
sebesar 0,837. Pada tahapan pengolahan
maka keputusannya adalah Ho diterima
data
dan H4 ditolak jadi dapat disimpulkan
sebesar 13
digunakan 0,05.
tingkat
kesalahan
Hasil
tersebut
menandakan bahwa nilai signifikan
sikap aparat dalam menilai kinerja
sebesar 0.837 > alpha 0,05. Maka
pemerintah daerah Kota Payakumbuh.
keputusannya adalah Ho diterima dan
Keterbatasan
H5 ditolak sehingga dapat disimpulkan
Secara umum keterbatasan penelitian
bahwa kesulitan tujuan anggaran tidak
adalah, jumlah sampel responden yang
berpengaruh
tergolong
dalam
terhadap
menilai
sikap
kinerja
aparat
pemerintah
hasil
uji
sehingga
mempengaruhi akurasi hasil penelitian
daerah Kota Payakumbuh. Dari
minim
yang penelitian
diperoleh
dalam
tahapan
pengolahan data. Penelitian ini hanya
menunjukkan bahwa kesulitan tujuan
berfokus
anggaran tidak
sehingga
berpengaruh terhadap
pada
Kota
penelitian
Payakumbuh, tidak
dapat
Sikap Aparat. Hal ini disebabkan
dibandingkan dengan daerah lain, dan
karena kendala- kendala teknis dan non
Peneliti hanya menggunakan Budgetary
teknis yang terdapat dalam pencapaian
Goal
tujuan
mempengaruhi sikap.
anggaran
pelaksanaannya,
didalam
selain
itu
pada
Characteristics
saja
yang
Saran
pelaksanaan anggaran banyak yang
Berdasarkan keterbatasan penelitian
tidak sesuai dengan tujuan anggaran
yang
telah
dijabarkan
peneliti
sebelumnya (Kholmi dan Milayanti,
mengajukan beberapa saran yang dapat
2012).
memperkuat akurasi hasil penelitian dimasa mendatang yaitu, disarankan
5 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
untuk
Berdasarkan hasil penelitian yang
responden yang lebih banyak, selain itu
diperoleh
maka
dapat
menggunakan jumlah sampel
diambil
diharapkan dapat memperluas wilayah
kesimpulan, bahwa partisipasi anggaran
observasi. Selain itu disarankan untuk
tidak berpengaruh terhadap sikap aparat.
menambahkan satu variabel baru yang
Sedangkan kejelasan tujuan anggaran
belum digunakan di dalam penelitian ini
berpengaruh
yaitu revisi anggaran.
terhadap
sikap
aparat.
Sedangkan evaluasi anggaran, umpan
DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I. 1991. Theory of Planned Behavior. Organizational
balik anggaran dan kesulitan tujuan anggaran tidak berpengaruh terhadap 14
Behavior And Human Decision Processes, 50, p. 179-211. AZ,Yeyen. 2013. Pengaruh Revisi Anggaran, Partisipasi Anggaran, Tingkat Kesulitan, Serta Evaluasi Dan Umpan Balik Terhadap Pencapaian Anggaran Yang Efektif. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Badriyah, Nurul, Ria Nelly Sari dan Enny Savitri. 2013. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Kesulitan Sasaran Anggaran, Evaluasi Anggaran dan Umpan Balik Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Artikel. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro. Govindarajan Vijay. 2007. Impact Of Participation In The Budgetary Process On Managerial Attitudes And Performance Universalistic And Contingency. Article Decision sciences. Kennis, Izzetin. 1979. Effect Of Budgetary Goal Characteristics On Managerial Attitudes And Performance, The Accounting Review, October, hal 707-721. Kholmi, Masiyah dan Mia Milayanti. 2012. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Sikap Aparat Dalam Menilai Kinerja Pemerintah Daerah; Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Palangka Raya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 2 No. 1, April Pp 243-250.
Kurnia, Ratnawati. 2010. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi Sebagai Moderating Variabel. Jurnal Ultima Accounting. Vol 2. No.2 Desember. Universitas Multimedia Nusantara. Magner Nace, Robert B Welker (1995). The interactive effect of budgetary participation and budget favorability on attitudes toward budgetary decision makers: A research note. Article. USA: Western Kentucky University. Mardiasmo.2002. Akuntansi Sektor Publik, Edisi 1. Andi Offiset: Yogyakarta. Munawar. 2006. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap, Dan Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Kupang. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Politeknik Negeri Kupang. Sofyandi, H dan I Garniwa. 2007. Perilaku organisasional. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Sasongko, Catur, dan Safrida parulian Rumondang. 2010. Anggaran. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Wulandari, Irna. 2009. Pengaruh Gaya Karakteristik Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi. Jakarta: Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Yulianita, Neni, Yuniati, Yenni dan Atie Rachmiatie, M.E Fuady. 2005. Sikap Dan Perilaku Komunitas Warga Mengenai Maraknya Pedagang Kaki Lima.Article.
15