ANALISIS PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh
FITROH RAHMAWATI NIM: 104082002649 Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.
Rini, SE., AK., MSi.
NIP: 131 474 891
NIP: 150 370 231
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H/2008
1
Hari ini Kamis Tanggal 12 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Fitroh Rahmawati NIM: 104082002649 dengan Judul
Skripsi
“ANALISIS
PENGARUH
BUDGETARY
GOAL
CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASI”. Memperhatikan kelakuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat unruk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta. Jakarta, 12 Juni 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Amilin, SE., Ak., MSi.
Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM
Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Penguji Ahli
2
Hari ini Kamis Tanggal 12 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Fitroh Rahmawati NIM: 104082002649 denga Judul Skripsi “ANALISIS PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN
KINERJA
MANAJERIAL,
KEPUASAN
KERJA,
DAN
KOMITMEN ORGANISASI”. Memperhatikan kelakuan mahasiswa tersebut selama ujian berlngsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat unruk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta. Jakarta, 12 Juni 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.
Rini, SE., AK., MSi.
NIP: 131 474 891
NIP: 150 370 231
Penguji Ahli,
Amilin, SE., AK., MSi. NIP:
3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Fitroh Rahmawati
Tempat/Tanggal Lahir
: Bogor, 19 Agustus 1985
Alamat
: Jl. Taman Pagelaran Gg Mahameru 3, No. 3 RT/RW
05/03,
Desa
padasuka,
Kecamatan
Ciomas, Kabupaten Bogor, 16610 Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Nama Orang Tua Ayah
: Drs. Rohmatullah
Ibu
: Dra. Cucu Rahmah
Prinsip Hidup
: Berjuang terus, tidak ada kata menyerah
Pendidikan: 1.
SD Negeri Ciomas VIII, Bogor
Tahun 1998
2.
SMP Negeri 4, Bogor
Tahun 2001
3.
SMA Negeri 5, Bogor
Tahun 2004
4.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Akuntansi/FEIS
Tahun 2008
Pengalaman Organisasi: 1.
Badan Pengurus Harian LDK Komisariat Dakwah Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Jakarta, Tahun 2005/2006
2.
Anggota Kaderisasi LDK Komisariat Dakwah Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Jakarta, Tahun 2006/2007
3.
Koordinator Keputrian LDK Syahid UIN Jakarta, Tahun 2007/2008
4.
Anggota Departemen Mentoring Forum Komunikasi Alumni Arroja’ SMAN 5 Bogor, Tahun 2004-2006
5.
Koordinator Akhwat Departemen Mentoring Forum Komunikasi Alumni Arroja’ SMAN 5 Bogor, Tahun 2008-sekarang
4
THE ANALYSIS OF BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE, JOB SATISFACTION, AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT By: Fitroh Rahmawati ABSTRACT One of the previous research indicated that the budgetary goal characteristics and managerial performance was insignificant (Kurnia 2004). Based on the previous research finding, this study is intended to examine the effect of budgetary goal characteristics of participation, clarity, difficulty, evaluation, and feedback toward managerial performance and job satisfaction by examining organizational commitment as moderating variable. Research method used simple regression and multiple regression. Determination sample based on convenience sampling. This object of research were top managers, middle managers, and low managers work at manufacturing company in Jabodetabek. This research showed that budgetary goal characteristics had direct effect on managerial performance and job satisfaction. Furthermore, the findings supported the research other hypothesis that the higher degree of fit between budgetary goal characteristics and organizational commitment, will have significant influence on managerial performance. Other results of this research found that organizational commitment doesn’t moderate the effect of budgetary goal characteristics toward job satisfaction. Key words:
Budgetary Goal Characteristics, Managerial Performance, Job Satisfaction, Organizational Commitment
5
ANALISIS PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISAI Oleh: Fitroh Rahmawati ABSTRAK Salah satu penelitian terdahulu menunjukkan bahwa budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial tidak signifikan (Kurnia 2004). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh budgetary goal characteristics yang terdiri dari participation, clarity, difficulty, evaluation, dan feedback terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Metode penelitian menggunakan regresi sederhana dan regresi berganda. Penentuan sampel berdasarkan kemudahan. Objek penelitian ini adalah manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah, dan manajer tingkat bawah yang bekerja pada perusahaan manufaktur di Jabodetabek. Penelitian ini menunjukkan budgetary goal characteristics berpengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Lebih jauh lagi, penelitian ini mendukung hipotesis lainnya, yaitu interaksi antara budgetary goal characteristics dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil lain dari penelitian ini yaitu komitmen organisasi tidak mampu bertindak sebagai variabel moderating antara budgetary goal characteristics dan kepuasan kerja. Kata kunci:
Budgetay Goal Characteristics, Kinerja Manajerial, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi
6
MOTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari statu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” (QS Al-Insyirah:6-7) “Ketika KEHIDUPAN memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan bahwa kamu mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum” (Tausiyah dari ukhtiy Alfi yang selalu membangkitkan semangat saya) Jika ada suatu hal yang merintangimu atau engkau merasa tidak mampu dan lemah, sesungguhnya Allah akan mencukupkanmu. Dialah yang akan mengokohkanmu dari pertolongan-Nya beseta orang-orang beriman” (Dr. Raghib As-Sirjani) Berjuanglah terus, jangan ada kata menyerah “Patuhilah (seruan) Rabb-mu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu)” (QS Asy-Syura:47) “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan jalan baginya menuju syurga” (HR. Muslim)
7
PERSEMBAHAN
KUPERSEMBAHKAN KARYA INI UNTUK: Mama dan Bapak (Alhamdulillah karya dan kelulusan ini sesuai dengan yang direncanakan. Terimakasih atas dukungannya baik dari segi moril, materil juga doanya)
Chichi, Tami, dan Robi (Terimakasih adikku.........) Temen-temen seperjuangan, baik dikampus, Ar-roja’, dan Khansa “Sesungguhnya Engkau tahu, bahwa hati ini telah berpadu berhimpun dalam naungan cintamu, bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan, menegakkan syariat dalam kehidupan Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya, terangilah dengan cahayamu yang tiada pernah padam, Ya Rabbi bimbinglah kami Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman dan indahnya tawakal pada-Mu, hidupkan dengan ma’rifatmu, matikan dalam syahid di jalan-Mu, Engkaulah pelindung dan pembela)”
8
Kata pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Ramat, hidayah, dan nikmat Nya yang senantiasa berlimpah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi“. Tujuan dari penulisan skripi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana Strata satu pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan Akuntansi, Konsentrasi Akuntansi Manajemen, Universitas UIN Syarif Hidayatullah-Jakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, terutama kepada : 1. Drs. M. Faisal Badroen, MBA selaku dekan fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial 2. Drs. Abd.Hamid Cebba,MBA, Ak selaku ketua jurusan akuntansi 3. Amilin,SE,Ak, M.Si selaku sekretaris jurusan akuntansi 4. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dosen pembimbing pertama, yang senantiasa mengarahkan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Rini, SE, Msi, Ak. Selaku Dosen pembimbing kedua, berkat arahan dan kesabaran beliau dalam membimbing penulis demi selesainya skripsi ini.
9
6. Segenap staf bagian Akademik dan Keuangan serta staf perpustakaan atas bantuan dan pelayanannya. 7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu mendorong penulis baik dari segi materiil maupun doa yang tiada henti terlantun untuk penulis. Adikadikku Cici, Tami, dan Robi yang selalu menghibur penulis meskipun terkadang mengganggu. Teteh sayang kalian! 8 Rekan-rekan LDK Syahid (Aisyah, Erna, Irma, Ita, mba Ela, Ratna, Endah, alm. Fikoh, Indri, Cti, Uchi, Finda, Ulfa, Helma, Ceuceu, Dian, Dwi, Lia, Reni, Cici, dan lainnya) KomDa FEIS dan KomDa FST UIN Syarif Hidayatullah (Nida, Lidya, Rini, Desi, Wihda, Eni, Putri, Mia, Asri, Weni, Dwi, aulia, Elin, Icha, Nelli, Berlian, Icha kecil, dan semuanya), serta sahabat-sahabatku tercinta Khansa yang selalu mendorong dan mengingatkan. Sahabat yang selalu menghibur, sahabat yang selalu ada buat penulis, sahabat-sahabat seperjuangan (Mba Ririn, Nissa, Prita, Icha, Selvi, Silfi, Intan, dan Tetehku). Terimakasih Khansa. 9. Teman-teman kelas Akuntansi B, yang tiada henti-hentinya mendorong penulis untuk menyelesaikan skripsi, Eka (sahabatku yang paling sabar dan kata-kata bijaknya yang senantiasa memotivasi penulis), Rahil (sahabatku yang selalu menasihati untuk selalu maju dan memberikan yang terbaik), dan anak-anak B yang lain (Pipit, Ayu Bogor, Ayu Depok, Rei, Vina, Oci, Dw, Dika, Iyok, Nica, Yani, Rahma, Dwi, Taufik, Syani, Rama, Putra, Raihan, Adi, Doni dan lainnya). Terima kasih semua.
10
10. Teman-teman kelas Akuntansi Manajemen, dengan kebersamaannya yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. 11. Sahabat-sahabatku,
uchu
(yang
selalu
menyemangati
dan
selalu
mendampingi juga paling sering membantu terselesaikannya skripsi ini), Aulia (teman yang selalu tegar dan menjadi qudwah buat penulis), Ayu (teman yang selalu ada dan menyemangati penulis), Edwi (terima kasih peminjaman komputernya), Ina (saudariku yang selalu mendorong dan menghibur dikala penulis mengalami kesulitan), Yanti, Kiki, Dian, Rina, Rini, Iyan, Achi, Boim, Pa Musin dan Bu Lela ( Bapak dan Ibu kos). Terimakasih dukungan dan motivasinya. Adik-adik tercinta yang teteh sayang (Nisa, Huda, Zum, Nurul, Ida, Liya, Kaha, Dewi, Farah, Dede, Biah). Terimakasih banyak adikku. 12. Teman-teman FKMA Arroja’ SMAN 5 Bogor dengan kebersamaan yang baru kita rajut kembali tak henti-hentinya memberikan dorongan untuk penulis (Teh As3, Nadya, Hastin, Teh Eva, Wita, Kang Asep, Kang Au, Udin, Karis, Rizki, Teh Niken, teteh-teteh dan akang-akang yang lain). Teman-teman lain di Bogor (Thia, Memey). Terima kasih! 13. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, semoga apa yang telah diberikan mendapat pahala dari Allah SWT. Amin. Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan tercapainya penulisan yang baik di masa-masa mendatang.
11
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................................
iv
ABSTRACT.....................................................................................................
v
ABSTRAK .......................................................................................................
vi
MOTO ..............................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ix
DAFTAR ISI....................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xv
DAFTAR TABEL............................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...........................................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................
5
1.Tujuan Penelitian ............................................................
5
2.Manfaat Penelitian ..........................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis...............................................................
7
1. Budgetary Goal Characteristics ....................................
7
a. Budgetary participation .........................................
7
b. Budgetary goal clarity ...........................................
8
c. Budgetary feeddback..............................................
9
d. Budgetary evaluation .............................................
9
e. Budgetary goal difficulty........................................
10
12
2. Kinerja Manajerial .......................................................
11
3. Kepuasan Kerja ............................................................
13
4. Komitmen Oranisasi.....................................................
15
5. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics dan Kinerja Manajerial ....................................................................
17
6. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics dan Kepuasan Kerja.............................................................................
18
7. Pendekatan Kontijensi..................................................
19
8. Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dan Kinerja Manajerial denga Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating ....................................................
20
9. Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating ....................................................
21
B. Model Penelitian ................................................................
22
C. Perumusan Hipotesis..........................................................
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................
26
B. Metode Penentuan Sampel.................................................
26
C. Metode Pengumpulan Data ................................................
27
D. Metode Analisis .................................................................
27
E. Operasional Variabel Penelitian.........................................
32
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................
36
B. Analisis dan Pembahasan...................................................
38
1.Hasil Uji Kualitas Data ...................................................
38
a. Hasil uji validitas ...................................................
38
b. Hasil uji reliabilitas ................................................
39
2.Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................
40
13
BAB V
a. Hasil uji normalitas ................................................
40
b. Hasil uji multikolinieritas.......................................
43
c. Hasil uji Heteroskedastisitas ..................................
45
3. Hasil Uji Hipotesis ......................................................
48
a. Pengujian hipotesis pertama...................................
48
b. Pengujian hipotesis ke dua .....................................
52
c. Pengujian hipotesis ke tiga.....................................
56
d. Pengujian hipotesis ke empat .................................
61
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ........................................................................
66
B. Implikasi.............................................................................
68
1.Keterbatasan....................................................................
69
2.Rekomendasi ...................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
70
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
74
14
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Penelitian Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial…….............. 23 Gambar 2.2 Model Penelitian Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kepuasan Kerja……………….. 23 Gambar 2.3 Model Penelitian Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial yang diModerisasi oleh Komitmen Organisasi………………. 24 Gambar 2.4 Model Penelitian Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kepuasan Kerja yang dimoderisasi oleh Komitmen Organisasi……………….. 24 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial…….............. 41 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kepuasan Kerja……………….. 41 Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial yang dimoderisasi oleh Komitmen Organisasi………………. 42 Gambar 4.4 Hasil Uji Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kepuasan Kerja yang dimoderisasi oleh Komitmen Organisasi……………………………............................. 42 Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial…….... 45 Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kepuasan Kerja…………. 46 Gambar 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial yang diModerisasi oleh Komitmen Organisasi………………. 46 Gambar 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kepuasan Kerja yang diModerisasi oleh Komitmen Organisasi……………………………... 47
15
DAFTAR TABEL Tabel 4.1
Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner………............... 36
Tabel 4.2
Data Statistik Responden…………………….................... 37
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas……………………........................... 40
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial……................. 43
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinieritas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kepuasan Kerja……………......... 43
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kinerja Manajerial yang diModerisasi oleh Komitmen Organisasi
Tabel 4.7
……………. 44
Hasil Uji Multikolinieritas Heteroskedastisitas Pengaruh antara Budgetary Goal Characteristics dengan Kepuasan Kerja yang diModerisasi oleh Komitmen Organisasi………………..................................................
47
Tabel 4.8
Hasil Uji Hipotesis 1…………………………………….
48
Tabel 4.9
Hasil Uji Hipotesis 1…………………………………….
49
Tabel 4.10
Hasil Uji Hipotesis 1…………………………………….
49
Tabel 4.11
Hasil Uji Hipotesis 2…………………………………….
50
Tabel 4.12
Hasil Uji Hipotesis 2…………………………………….
51
Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis 2…………………………………….
52
Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis 3…………………………………….
53
Tabel 4.15
Hasil Uji Hipotesis 3…………………………………….
54
Tabel 4.16
Hasil Uji Hipotesis 3…………………………………….
54
Tabel 4.17
Hasil Uji Hipotesis 4…………………………………….
56
Tabel 4.18
Hasil Uji Hipotesis 4…………………………………….
57
Tabel 4.19
Hasil Uji Hipotesis 4…………………………………….
57
16
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A KUESIONER LAMPIRAN B Uji Reliabbilitas LAMPIRAN C Uji Validitas LAMPIRAN D Uji Normalitas LAMPIRAN E Uji Multikolinieritas LAMPIRAN F
Uji Heteroskedastisitas
LAMPIRAN G Uji Hipotesis LAMPIRAN H Data Mentah Kuesioner LAMPIRAN I
Daftar Perusahaan Manufaktur di Jabodetabek
17
BAB 1 PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Dalam kondisi lingkungan bisnis yang secara cepat dan memiliki ketidakpastian yang relatif tinggi, manajemen membutuhkan alat untuk mengkoordinasikan, merencanakan sumber daya terbatas agar mampu bersaing dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah, salah satu alatnya adalah anggaran (Rahayu, 1997). Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran. Dalam hal ini setiap manajer dalam organisasi diberi peran untuk melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Agar sasaran dapat dicapai, manajer menengah dan bawah biasanya ikut berpartisipasi dalam perancangan anggaran. Dengan berpartisipasi dalam perancangan anggaran, manajer merasa dilibatkan egonya dan tidak sekedar terlibat dalam kerja. Sehingga diharapkan akan mendorong moral kerja dan inisiatif para manajer. Partisipasi juga akan mengurangi tekanan dan kegelisahan, karena orang yang berpartisipasi dalam penetapan tujuan tahu bahwa tujuan tersebut rasional dan dapat dicapai, sehingga mereka tidak merasa terpaksa untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kenis (1979) menyatakan penyusunan anggaran dan penerapan budgetary goal characteristics, memiliki lima dimensi yaitu budgeting participation,
budget
goal
clarity,
budgeting
feedback,
budgeting
evaluation, dan budgeting goal difficulty. Berdasarkan penelitian Kurnia
18
(2004) yang menyimpulkan bahwa Budgetary goal characteristics tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial, sedangkan Kenis (1979) selain merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian manajerial, penganggaran juga berfungsi sebagai alat untuk menggkoordinasikan,
mengkomunikasikan,
memotivasi
dan
evaluasi
prestasi. Kenis (1979) menyimpulkan bahwa variasi dalam budgeting style dari upper management seperti yang direfleksikan dalam budgetary goal characteristics mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja lower management. Pengembangan variasi partisipasi anggaran menjadi variasi budgetary goal characteristics diambil berdasarkan
Kenis (1979) dan
Kurnia (2004). Komitmen organisasi juga dapat mempengaruhi hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Porter et.al., (1974) dalam Kurnia (2004) manajer yang memilki tingkat komitmen organisasi tinggi akan memilki pandangan positif dan berusaha berbuat terbaik demi kepentingan organisasi. Randall (1990) dalam Kurnia (2004) menyatakan komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati Kurnia (2004) yaitu bagaimana pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan budaya paternalistik dan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Kurnia adalah:
19
1.
Penelitian sebelumnya menggunakan objek penelitian yaitu perguruan tinggi swasta kopertais wilayah III, sedangkan pada penelitian ini menggunakan objek penelitian top managers, lower managers dan middle managers perusahaan-perusahaan manufaktur di Jabodetabek
2.
Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2004, sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2008.
3.
Penelitian sebelumnya terdapat variabel moderating yaitu budaya paternalistik, sedangkan pada penelitian ini variabel tersebut dihapus dan pada penelitian ini menambahkan variabel dependen yaitu kepuasan kerja. Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan variabel dependen
kepuasan kerja, karena terdapat beberapa penelitian yang menyatakan partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, seperti penelitian Puspaningsih (2002), penelitian yang dilakukan Deliana (2004) menyatakan kinerja manajerial berpengaruh positif dengan kinerja manajerial
dan
kepuasan
kerja,
namun
gaya
kepemimpinan
dan
ketidakpastian lingkungan bukan merupakan kesesuaian terbaik dan tidak mampu bertindak sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menggunakan pendekatan interaksi untuk menggabungkan faktor kondisional dengan fokus penelitian pada komitmen organisasi sebagai variabel moderating seperti yang dilakukan dalam penelitian Kurnia (2004) yang mempengaruhi hubungan antar budgetary
20
goal characteristics dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Jabodetabek. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja jika dipengaruhi oleh faktor-faktor kontijensi seperti komitmen organisasi dengan mengambil judul: “Analisis Pengaruh Budgetary goal characteristics Dengan Kinerja Manajerial, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi.”
B.
Perumusan Masalah Masalah yang diteliti memilki rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial?
2.
Apakah budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja?
3.
Apakah budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial, dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating?
4.
Apakah budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja, dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating?
21
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian yang sudah drumuskan, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk
menguji
dan
menganalisis
apakah
budgetary
goal
characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. 2. Untuk
menguji
dan
menganalisis
apakah
budgetary
goal
characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating.
2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: a. Pelaku Organisasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan kepada para pelaku organisasi perusahaan untuk dapat mengaplikasikan ke lima dimensi budgetary goal characteristics, yaitu budgeting
22
participation, budget goal clarity, budgeting feedback, budgeting evaluation, dan budgeting goal difficulty dalam peningkatan kinerja para pelaku perusahaan yang akan berimbas pada keberhasilan dan kelancaran suatu tujuan organisasi.
b. Akademisi Diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan literatur untuk pengembangan dalam bidang akademis, khususnya dalam bidang akuntansi keprilakuan yang berhubungan dengan anggaran.
c. Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya memperhatikan lima karakteristik anggaran dalam upaya untuk peningkatan kinerja manajerial, juga memberikan pemahaman mengenai adanya pengaruh kontijensi antara ke dua variable tersebut, yaitu budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial.
d. Peneliti Manfaat untuk peneliti diharapkan dapat menjadi suatu dorongan agar tidak merasa puas dengan penelitian sebelumnya, sehingga memotivasi untuk mengadakan penelitian berikutnya.
23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Kerangka Teoritis 1. Budgetary goal characteristics a. Budgetary Participation Pengertian partisipasi penganggaran yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan definisi Millani (1975) dalam Marsudi dan Ghozali (2001) yaitu tingkat pengaruh dan keterlibatan yang dirasakan individu dalam proses perancangan anggaran. Partisipasi anggaran mengacu pada keterlibatan manajer dalam menyusun anggaran dan memberi pengaruh dalam penetapan tujuan perusahaan (Kenis, 1979). Partisipasi dapat diartikan sebagai berbagi pengaruh, pendelegasian prosdur-prosedur, keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan suatu pemberdayaan (Wahyudin, 2007). Partisipasi yang baik membawa beberapa keuntungan sebagi berikut: (1) memberi pengaruh yang sehat terhadap adanya inisiatif, moralisme, dan antusiasme; (2) memberikan suatu hasil yang lebih baik dari sebuah rencana karena adanya kombinasi pengetahuan dari beberapa individu; (3) dapat meningkatkan kerjasama antara departemen; (4) para karyawan dapat lebih menyadari situasi di masa yang akan datang yang berkaitan dengan sasaran dan pertimbangan lain (Irvine, 1978 dalam Wahyudin, 2007).
24
Beberapa perusahaan terkadang melibatkan manajer tingkat menengah dan tingkat bawah dalam proses penyusunan anggaran dengan tujuan agar dapat memotivasi bawahan untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan perusahaan (Kenis, 1979). Seiring dengan peranan anggaran tersebut, Argyris (1952) dalam Slamet Riyadi (2000) juga menyatakan bahwa kunci dari kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari anggaran tercapai dan partisipasi dari bawahan memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan tersebut. Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa partisipasi manajer dalam penentuan
anggaran
mendorong
para
manajer
untuk
mengidentifikasikan tujuan atau target, menerima anggaran secara penuh, dan melaksanakannya untuk mencapai target tersebut (Argyris, 1952; Hanson, 1966 dalam Slamet Riyadi, 2000). Partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih memungkinkan bagi para manajer (sebagai bawahan) untuk melakukan negosiasi dengan atasan mereka mengenai kemungkinan target anggaran yang dapat dicapai (Brownell dan McInnes, 1986; Dunk, 1990 dalam Wahyudin, 2007). Sehingga semakin tinggi tingkat keterlibatan manajer dalam partisipasi anggaran, maka meningkatkan kinerja.
b. Budgetary Goal Clarity Pengertian budgetary goal clarity dalam penelitian ini adalah gambaran mengenai luasnya sasaran anggaran yang
25
dinyatakan secara jelas, spesifik dan dapat dimengerti oleh orang lain yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut (Kenis, 1979). Locke (1968) dalam Kurnia (2004) menyatakan jika mencantumkan sasaran anggaran secara spesifik adalah lebih produktif dibandingkan dengan tidak adanya sasaran spesifik dan hanya mendorong karyawan untuk melakukan yang terbaik. Sasaran yang tidak jelas dapat menyebabkan kebingungan, tekanan, dan ketidakpuasan dari karyawan.
c. Budgetary Feedback Kenis (1979) mengemukakan bahwa feedback terhadap sasaran anggaran yang ingin dicapai merupakan variabel penting untuk memotivasi manajer. Jika anggota organisasi tidak mengetahui hasil yang diperoleh dari upayanya untuk mencapai sasaran, maka ia tidak mempunyai dasar untuk merasakan kesuksesan atau kegagalan, tidak ada insentif untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik dan pada akhirnya menjadi tidak puas (Beker dan Green, 1962 dalam Kurnia 2004).
d. Budgetary Evaluation Budgetary evaluation adalah tindakan yang dilakukan untuk
menelusuri
penyimpangan
terhadap
anggaran
pada
departemen-departemen yang bersangkutan sebagai alat yang
26
digunakan untuk penilaian kinerja departemen (Kenis, 1979). Menurut Welsch (1976) dalam Kenis (1979) menyatakan bahwa punitive approach dapat menimbulkan tingkah laku yag negatif dan mengakibatkan rendahnya motivasi, sedangkan supportive approach kebalikannya, yaitu dan menghasilkan tingkah laku dan sikap yang positif. Tse (1979) dalam Kurnia (2004) menjelaskan bahwa evaluasi secara mendasar mempunyai empat tujuan, yaitu: (1) meyakinkan bahwa kinerja yang sesungguhnya sesuai dengan kinerja yang diharapkan, (ii) memudahkan untuk membandingkan antara kinerja individu satu dengan yang lainnya, (iii) sistem evaluasi kinerja dapat memicu suatu isyarat tanda bahaya, memberi sinyal mengenai masalah-masalah yang mungkin terjadi, (iv) untuk menilai perbuatan keputusan manajemen.
e. Budgetary Goal Difficulty Tingkat kesulitan dalam budget goal mempunyai rentang dari yang sangat longgar dan mudah dicapai sampai yang sangat ketat dan tidak dapat dicapai sama sekali (Kenis, 1979). Sasaran anggaran yang lebih sulit akan mengakibatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan sasaran anggaran yang lebih mudah (Locke, 1968 dalam Kurnia, 2004). Menurut penelitian dari Blumenfeld dan Leidy (1969) dalam Kenis (1979) menyatakan bahwa kinerja seseorang yang
27
mempunyai tingkat kesulitan yang lebih ketat, lebih tinggi kinerjanya dari pada orang yang memilki tingkat kesulitan yang longgar. Hofstede (1967) dalam Kenis (1979) menyatakan bahwa sasaran anggaran yang ketat akan menimbulkan motivasi yang tinggi, namun jika melewati batas limitnya maka akan mengurangi motivasi. Sehingga yang banyak dianjurkan oleh buku-buku panduan anggaran yaitu menetapkan sasaran yang ketat tetapi dapat dicapai oleh suatu organisasi (Kenis, 1979).
2. Kinerja Manajerial Pengertian kinerja manajerial dalam penelitian ini sama dengan definisi
Mahoney
et.al
(1965)
dalam
Rahayu
(1999)
yang
mendefinisikan kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yang ada dalam teori manajemen klasik, yaitu seberapa jauh manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pemilihan staf, negosiasi, dan perwakilan. Mahoney et.al (1965) dalam Puspaningsih (2004) sebelum tahun 1990 kinerja eksekutif diukur dari perspektif keuangan sehingga fokus perhatian dan usaha eksekutif lebih dicurahkan untuk mewujudkan kinerja keuangan. Menurut Stooner (1992) dalam Juniarti dan Evelyne (2003) Kinerja manajerial adalah ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan
28
organisasi. Berikut ini beberapa ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajemen, berdasarkan perspektif non keuangan: 1.
Kemampuan manajer untuk membuat perencanaan (Schermerhorn 1999:138 dalam Juniarti et.al, 2003) Perencanaan yang baik dapat meningkatkan fokus dan fleksibilitas manajer dalam menangani pekerjaannya. Masalah fokus dan fleksibilitas merupakan dua hal yang penting dalam lingkungan persaingan yang tinggi dan dinamis. Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan dapat menjadi salah satu indikator untuk mengukur kinerja manajer. (Nazarudin 1998:149 dalam Juniarti et.al, 2003).
2.
Kemampuan untuk mencapai target Kinerja manajer dapat diukur dari kemampuan mereka untuk mencapai apa yang telah direncanakan (Mulyadi 2001:302 dalam Juniarti et.al, 2003). Target harus cukup spesifik, melibatkan partisipan, realistik dan menantang serta memilki rentang waktu yang jelas (Hess 1996:83 dalam Juniarti et.al, 2003).
3.
Kiprah manajer di luar perusahaan Intensitas manajer dalam mewakili perusahaan untuk berhubungan dengan pihak luar menunjukkan kepercayaan perusahaan kepada manajer tersebut. Kepercayaan ini dapat timbul karena beberapa hal, salah satunya adalah kinerja yang baik dari mananjer (Juniarti et.al, 2003).
29
Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial. Manajer menghasilkan kinerja dengan mengerahkan bakat dan kemampuan, serta usaha beberapa orang lain yang berada di dalam daerah wewenangnya. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi.
3. Kepuasan Kerja Menurut Jewell, Siegall (1998:529) dalam Koesmono (2005); kepuasan kerja adalah sikap yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Menurut Puspaningsih (2002) kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap kerjanya. Jika bersikap positif, maka dia mengalami kepuasan kerja, begitupun sebaliknya jika bersikap negatif, maka dia mengalami ketidakpuasan kerja. Untuk mengetahui indikator apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja, menurut Luthans (1995; 431) terdiri atas lima indikator, yaitu: (1) Pembayaran, seperti gaji dan upah. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. (2) Pekerjaan itu sendiri. Karakteristik ini membuat kerja lebih menantang.
Pekerjaan
yang
kurang
menantang
menciptakan
30
kebosanan, tetapi yang terlalu banyak menantang juga dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal. (3) Rekan kerja. Kerja merupakan pengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung pada kepuasan kerja yang meningkat. (4) Promosi pekerjaan. Promosi terjadi pada saat seorang berpindah dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab dan jenjang organisasionalnya. Pada saat dipromosikan seseorang umumnya menghadapi peningkatan tuntutan dan keahlian, kemampuan dan tanggung jawab. Dengan promosi ini, seseorang akan merasa positif dan puas karena dipromosikan. (5) Penyeliaan (supervisi). Supervisi mempunyai peran yang penting dalam manajemen. Supervisi berhubungan dengan karyawan secara langsung
dan
mempengaruhi
karyawan
dalam
melakukan
pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahan. Kepuasan kerja dapat dipastikan dari sikap seseorang terhadap pekerjaan, bagaimana ia memandang dan menilai pekerjaan, situasi kerja serta suasana kerjasama dalam pekerjaan. Kepuasan kerja dapat dipahami melalui tiga aspek. Pertama, kepuasan kerja merupakan bentuk respon pekerja terhadap kondisi lingkungan pekerjaan. Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan oleh hasil pekerjaan atau kinerja. Ketiga,
31
kepuasan kerja terkait dengan sikap lainnya dan dimiliki oleh setiap pekerja (Luthans, 1995). Menurut As’ad (1999:103) dalam Koesmono (2005) pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memilki tingkat kepuasan yang berbedabeda sesuai dengan sistem nilai ada pada dirinya. Koesmono (2005:75) menyatakan makin tinggi tekanan tugas yang harus dikerjakan oleh seorang karyawan makin tinggi usaha-usaha untuk menyelesaikan tugas tersebut dan menghasilkan kepuasan psikologi yang positif.
4. Komitmen Organisasi O’Reilly
dalam
Koesmono
(2005)
menyatakan
bahwa
komitmen organisasi secara umum dipahami sebagai ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi termasuk keterlibatan kerja, kesetiaan, dan perasaan percaya pada nilai-nilai organisasinya. Allen dan Meyer (1990) mengemukakan bahwa komitmen organisasi terdiri dari tiga komponen, yaitu affective commitment (AC), continuance commitment (CC), dan normative commitment (NC). Affective commitment yaitu komponen aktif yang didefinisikan sebagai tingkat seberapa jauh secara emosional terikat, mengenal dan terlibat dalam sebuah organisasi. Continuance commitment yaitu komponen berkelanjutan yang didasari oleh penilaian terhadap biaya yang terkait jika ia meninggalakan organisasi. Normative commitment yaitu komponen normatif yang merujuk kepada tingkat seberapa jauh seseorang secara psikologis merasakan adanya kewajiban
32
untuk tetap tinggal dalam suatu organisasi tertentu. Dari uraian di atas diketahui bahwa komitmen merupakan keterkaitan seseorang terhadap organisasinya, yang disebabkan oleh alasan yang berbeda-beda yaitu ingin tetap tinggal di perusahaan itu (affective commitment), karena dia harus tetap tinggal di sana (continuance commitment) dan karena ia harus tetap tinggal di sana (normative commitment). Ketiga komponen tersebut tidak saling berhubungan dan mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap perilaku karyawan termasuk keinginan untuk berpindah. Pandangan Grusky (1966) tentang komitmen organisasi adalah hakikat dari hubungan anggota organisasi dengan sistem sebagai suatu kesatuan. Sedangkan menurut Porter et. al., (1974) berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan sebuah tanggapan afektif yang berasal dari evaluasi karyawan terhadap situasi kerja yang mengikatkan mereka dengan sebuah organisasi. Selain daripada itu Modway, Steers, dan Porter (1979) dalam Koesmono (2005) menyatakan suatu bentuk komitmen organisasional melibatkan hubungan aktif dengan organisasi kerja yang memilki tujuan dan memberikan segala usaha demi keberhasilan organisasi kerja yang bersangkutan. Mowday et al (1982) mengemukakan bahwa komitmen organisasi becirikan (1) kuatnya keyakinan dan penerimaan seseorang akan tujuan dan nilai-nilai organisasi, (2) kerasnya keinginan untuk berusaha atas nama sebuah
33
organisasi, dan (3) kuatnya keinginan untuk tetap jadi anggota dari sebuah organiasasi.
5. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics dan Kinerja Manajerial Menurut Kaeng (1989) dalam Puspaningsih (2002) menyatakan bahwa kinerja manajer dan kepuasan kerja, selain dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan anggaran, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti budget goal clarity dan budgetary feedback. Locke (1968) dalam Kurnia (2004) menyimpulkan sasaran anggaran yang lebih sulit akan mengakibatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan sasaran anggaran yang lebih mudah. Dalam penelitian Kenis (1979) disimpulkan bahwa agar pelaksanaan anggaran dapat berjalan secara efektif
maka
penyusunan
anggaran
dan
pelaksanaannya
harus
memperhatikan lima dimensi budgetary goal characteristics. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan hal yang signifikan untuk dipertimbangkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap keefektifan suatu organisasi (Indriantoro, 1995). Hal ini disebabkan partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap banyak faktor diantaranya kinerja manajerial. Dunk (1990), Indriantoro (1993) dan Supomo (1998) dalam Poerwati (2002), menyatakan bahwa kinerja dinyatakan secara efektif bila tujuan anggaran tercapai dan bawahan memperoleh kesempatan terlibat dan berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran serta
34
memotivasi bawahan mengidentifikasi dan melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran. Menerima kesepakatan anggaran dan melaksanakannya sehingga dapat menghindarkan dampak negatif anggaran yaitu faktor kriteria kinerja, sistem penghargaan (reward) dan konflik untuk mencapai tujuan anggaran tersebut manajer harus memperhatikan lima dimensi dari budgetary goal characteristics. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa kinerja manajerial dipengaruhi oleh tiga dimensi dari budgetary goal characteristics, yaitu partisipasi manajer dalam menyusun anggaran menetapkan sasaran anggaran yang ketat tapi dapat dicapai dan tujuan dari anggaran dapat tercapai, dan umpan balik anggaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja manajerial dipengaruhi oleh budgetary goal characteristics. Ha.1; Budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial.
6. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics dan Kepuasan Kerja Becker dan Green (1962) dalam Kurnia (2004) menyatakan jika anggota organisasi tidak mengetahui hasil yang diperoleh dari upayanya untuk mencapai sasaran, maka ia tidak mempunyai dasar untuk merasakan kesuksesan atau kegagalan dan tidak ada insentif untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik dan pada akhirnya menjadi tidak puas.
35
Menurut Ivancevich (1976) dalam Kurnia (2004) menyatakan bahwa kejelasan dan spesifikasi sasaran anggaran akan berdampak positif terhadap komitmen pencapaian sasaran dan akan timbulnya kepuasan karyawan. Locke (1968) dalam Kenis (1979) menyatakan bahwa menetapkan bahwa sasaran anggaran secara spesifik akan lebih produktif dibandingkan bila tidak menetapkannya tapi hanya mendorong karyawan untuk melakukan yang terbaik. Sasaran yang tidak jelas akan membuat karyawan kebingungan dan pada akhirnya menimbulkan rasa tidak puas dalam bekerja Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa dua dimensi dari budgetary goal characteristics yaitu budget goal clarity dan budgeting feedback dapat menunjukkan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja, tetapi bila kita telusuri satu persatu dimensi dari budgetary goal characteristics juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja karena dimensi-dimensi tersebut berkaitan satu dengan yang lainnya. Ha.2; Budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
7. Pendekatan Kontijensi Hasil temuan dalam penelitian menunjukkan bahwa ada ketidakkonsistenan antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. Govindarajan (1986a) dalam Slamet Riyadi (2000) mengemukakan
36
bahwa untuk menyelesaikan perbedaan dari berbagai hasil penelitian tersebut, biasa dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontijensi. Penggunaan kerangka kontijensi tersebut memungkinan adanya variabel-variabel lain yang dapat bertindak sebagai faktor moderating atau intervening yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial (Brownell, 1982a; Murray, 1990; Shield dan Young, 1993 dalam Slamet Riyadi, 2000). Istilah faktor moderating dan intervening, Murray (1990) dalam Slamet Riyadi (2000) menjelaskan faktor moderating adalah faktor atau variabel yang mempengaruhi hubungan antara dua variabel. Sedangkan faktor intervening adalah faktor / variabel yang dipengaruhi oleh suatu variabel dan mempengaruhi variabel lainnya. Pada penelitian ini, akan digunakan pendekatan kontijensi yaitu variabel moderating untuk mengevaluasi keefektifan budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Faktor kontijensi yang akan dipilih adalah komitmen organisasi.
8. Pengaruh Antara Budgetary Goal Characteristics dan Kinerja Manajerial
dengan
Komitmen
Organisasi
sebagai
Variabel
Moderating Nouri dan Parker (1998) dalam Kurnia (2004) menyatakan bahwa komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai
37
dengan tujuan dan kepentingan organisasi dan kemampuan mengerahkan usaha atas nama organisasi akan meningkatkan kinerja manajerial. Luthans (1995) menyatakan bahwa komitmen akan membuat organisasi lebih produktif dan profitabel. Karyawan mempunyai kewajiban yang loyal kepada perusahaan, karena dengan kesetiaan yang dimilki, akan sangat berdampak pada kinerja perusahaan. Ha.3; Budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating.
9. Pengaruh Antara Budgetary Goal Characteristics dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating Kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap kerja. Seseorang yang bersikap positif terhadap kerja, berarti dia mengalami kepuasan kerja. Sedangkan seorang yang bersikap negatif dalam kerja berarti dia mengalami ketidakpuasan kerja (Puspaningsih, 2002). Komitmen organisasi dapat memecahkan ekuivakalitas karena mendorong para manajer mempercayai organisasi, menerima tujuan dan nilai organisasi dan mau berusaha keras bagi organisasi sehingga memilki potensi untuk mempengaruhi budgetary goal characteristics dengan kepuasan kerja.
38
Ha.4; Budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating.
B.
Model Penelitian Berdasarkan temuan penelitian di atas, yang menguji pengaruh budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi.
Budgetary goal characteristics: 1. Budgetary Participation 2. Budgetary Goal Clarity 3. Budgetary Feedback 4. Budgetary Evaluation 5. Budgetary Goal Difficulty
Kinerja Manajemen
GAMBAR. 2.1 PENGARUH ANTARA BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL
39
Budgetary goal characteristics: 1. Budgetary Participation 2. Budgetary Goal Clarity 3. Budgetary Feedback 4. Budgetary Evaluation 5. Budgetary Goal Difficulty
Kepuasan kerja
GAMBAR.2.2 PENGARUH ANTARA BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KEPUASAN KERJA
Komitmen Organisasi
Budgetary goal characteristics: 1. Budgetary Participation 2. Budgetary Goal Clarity 3. Budgetary Feedback 4. Budgetary Evaluation 5. Budgetary Goal Difficulty
Kinerja Manajemen
GAMBAR.2.3 PENGARUH ANTARA BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL YANG DIMODERISASI OLEH KOMITMEN ORGANISASI
40
Komitmen Organisasi
Budgetary goal characteristics: 1. Budgetary Participation 2. Budgetary Goal Clarity 3. Budgetary Feedback 4. Budgetary Evaluation 5. Budgetary Goal Difficulty
Kepuasan Kerja
GAMBAR.2.4 PENGARUH ANTARA BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KEPUASAN KERJA YANG DIMODERISASI OLEH KOMITMEN ORGANISASI
C.
Perumusan Hipotesis Berdasarkan model di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha.1; Budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Ha.2; Budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Ha.3; Budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating.
41
Ha.4; Budgetary goal characteristics berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating.
42
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN A.
Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kausal komparatif, yang digunakan untuk menganalisis komitmen oganisasi yang berpengaruh antara budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Objek penelitian yang diamati adalah manajer fungsional tingkat atas, menengah dan tingkat bawah yang bekerja di wilayah Jabodetabek
B.
Metode Penentuan Sampel Metode sampling yang digunakan adalah pemilihan sampel berdasarkan kemudahan (Convenience sampling). Metode sampling ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh data, selain itu elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel tak terbatas. Data yang dianalisis adalah data yang berasal dari setiap respon manajer fungsional tingkat atas, tingkat menengah dan tingkat bawah. Horison waktu penelitian untuk pengumpulan data menggunakan studi satu tahap (one shot study) karena data yang dikumpulkan dari beberapa subjek penelitian mencakup satu periode waktu.
43
C.
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer dimana data diperoleh melalui kuesioner yang dikirimkan pada manajer fungsional tingkat atas, tingkat menengah dan tingkat bawah pada perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Kuesioner dikirimkan langsung mendatangi perusahaan dan melalui kenalan penulis yang bekerja dalam perusahaan manufaktur yang biasa dikenal dengan snowball sampling.
D.
Metode Analisis 1. Uji Kualitas Data a. Uji Reliabilitas Realibilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha. Jika hasil dari Cronbach Alpha dibawah 0.5 maka dikatakan bahwa data tersebut mempunyai keandalan (reliabel) yang relatif rendah (Singgih, 2001).
b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
44
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Pengujian validitas dengan menggunakan pearson correlation yaitu dengan cara
menghitung
korelasi
antara
skor
masing-masing
butir
pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2005). Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di atas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Singgih, 2001).
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat penyebaran data yang normal atau tidak, karena data diperoleh langsung dari pihak pertama melalui kuesioner. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data berada disekitar garis lurus diagonal (Ghozali, 2005).
b. Multikolinieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
45
yaitu budgetary goal characteristics. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat besarnya VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance, jika nilai VIF dan tolerance kurang dari 10 dan 0,1 hal ini berarti tidak tejadi korelasi antar variabel independen, dan sebaliknya jika nilai VIF dan tolerance lebih dari 10 dan 0,1 hal ini berarti terjadi korelasi antar variabel independen (Ghozali ; 2005).
c. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), jika grafik plot membentuk pola tertentu seperti titik-titik yang teratur (berkembang, menyebar
kemudian
menyempit)
hal
ini
berarti
terjadi
heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
46
3. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan model analisis regresi sederhana (simple regretion) dan regresi berganda (multiple regretion) untuk menguji pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen pada perusahaan manufaktur yang beralokasi di Jabodetabek. Untuk Ha1-Ha2 memakai uji simple regression. Untuk Ha3 dan Ha4 dengan regresi berganda menggunakan tingkat signifikansi 5 %. Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis tersebut sebagai berikut: a.
b.
Simple Regression Y1= βo+β1 X1+e
(Ha1)
Y2=βo+β1 X1+e
(Ha2)
Multiple Regression Y1=βo+β1 X1+β2 X2+β3 X1 X2+e
(Ha3)
Y2= βo+β1 X1+β2 X2+β3 X1 X2+e
(Ha4)
Keterangan: Y1=kinerja manajerial Y1=Kepuasan Kerja X1= Budgetary goal characteristics X2=Komitmen Organisasi βo=konstanta β1-3=koefisien regresi e=Standar error
47
Dapat
disimpulkan
bahwa
dasar
pengambilan
keputusan
penerimaan atau penolakan adalah sebagai berikut: 1.
Jika signifikan kurang dari 0,05 maka Ha diterima, dan
2.
Jika signifikan lebih dari 0,05 maka Ha ditolak (Ghozali, 2005). Nilai yang perlu diperhatikan apabila kita menggunakan analisis
regresi yaitu: 1. Analisis Koefisien Determinasi (uji adjusted R square) Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Secara sistematis Jika nilai adjusted R2 = 1 maka adjusted R2=R2=1 sedangkan jika nilai R2=0, maka adjusted R2=(1-k)/(n-k). Jika k>1, maka adjusted R2 akan bernilai negatif. 2. Uji Signifikansi Simultan (uji statstik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
48
E.
Operasional Variabel Penelitian 1. Budgetary goal characteristics Anggaran adalah laporan formal mengenai sumber-sumber keuangan yang disisihkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu selama jangka waktu tertentu (Kertonegoro, 1983). Pelaksanaan anggaran dapat berjalan baik secara efektif. Kenis (1979) menyatakan penyusunan anggaran dan penerapan budgetary goal characteristics memilki lima dimensi. Lima karakteristik sistem penganggaran diukur dengan menggunakan skala Likert yang telah digunakan oleh Kenis (1979). Setiap item di ukur dengan skala lima poin, dimana 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 setuju, 4 sangat setuju, 5 sangat setuju sekali. Lima karakteristik tersebut, yaitu: a. Budgeting Participation Budgeting participation adalah luasnya pengaruh dan keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran (Millani, 1975, Brownel 1982, Nouri dan Parker 1998, Poor et.al., 2001 dalam Supriyono 2004).
b. Budget Goal Clarity Budgeting goal clarity menjabarkan tujuan anggaran yang dinyatakan secara jelas, spesifik dan dapat dimengerti oleh orang lain yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut (Kenis, 1979).
49
c. Budgeting Feedback Feedback terhadap sasaran anggaran yang ingin dicapai merupakan variabel penting untuk memotivasi manajer (Kenis, 1979).
d. Budgeting Evaluation Budgeting evaluation adalah tindakan yang dilakukan untuk menelusuri penyimpangan terhadap anggaran pada departemendepartemen yang bersangkutan, serta merupakan alat yang digunakan sebagai dasar untuk penilaian kinerja departemen (Kenis, 1979).
e. Budgeting Goal Difficulty Budget goal difficulty mempunyai rentang dari yang longgar hingga yang sangat ketat dan tidak dapat dicapai (Kenis, 1979).
2. Kinerja Manajerial Kinerja para individu dalam kegiatan manajerial meliputi, antara lain, perencanaan, investigasi, koordinasi, superfisi, pengaturan staf, negosiasi, dan representasi (Mahoney et. al., 1963). Pengertian kinerja di atas diadopsi untuk penelitian ini. Untuk mengukur kinerja manajerial digunakan instrument self rating yang dikembangkan oleh Mahoney et.al., (1963). Instrument ini telah teruji dalam penelitian terdahulu, antara lain oleh Brownell (1982b) dalam Wahyudin (2007), Brownell dan McInnes (1986) dalam Wahyudin (2007), Indriantoro (1993), dan
50
Indriyani (2006). Setiap responden diminta mengukur kinerjanya sendiri. Jawaban pertanyaan digunakan dengan menggunakan skala likert dengan rentang 1 sampai 5. Skala kinerja dengan skala rentang 1 sampai dengan 2 menunjukkan kinerja di bawah rata-rata, 3 menunjukkan kinerja ratarata, dan dengan rentang 4 sampai dengan 5 menunjukkan kinerja di atas rata-rata. Nilai skala menunjukkan nilai skor jawaban setiap butir pertanyaan.
3. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja dapat dipastikan dari sikap seseorang terhadap pekerjaan, bagaimana ia memandang dan menilai pekerjaan, situasi kerja serta suasana kerjasama dalam pekerjaan (Luthans, 1995). Variabel kepuasan kerja diukur dengan menggunakan 6 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Sunarti (2002) dalam Nurhayati (2005). Setiap item diukur dengan skala likert 5 poin dimana 1 menunjukkan tidak puas dan 5 menunjukkan benar-benar puas.
4. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi didefinisikan sebagai suatu kekuatan relatif atas keterikatan individu dalam mengidentifikasi organisasinya (Barakat 2000). Dalam penelitian ini, komitmen organisasi diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Sunarti (2002) dalam Nurhayati (2005). Setiap responden diminta untuk menjawab sembilan buah butir
51
pertanyaan dengan jawaban mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). Jawaban pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert dengan rentang 1 sampai dengan 5. Nilai skala menunjukkan nilai skor jawaban setiap butir pertanyaan.
Operasional Variabel Penelitian Variabel
Dimensi
Budgetary Goal
a. Budgeting
Characteristics
participation b. Budget goal
Indikator Lima indikator
Tiga indikator
Lima indikator
Sepuluh indikator
Tidak ada
Tiga indikator
Sembilan indikator
Likert dengan rentang 1-5
Tidak ada
Sembilan indikator
Organisasi Kepuasan Kerja
Likert dengan rentang 1-5
Manajerial Komitmen
Likert dengan rentang 1-5
difficulty Kinerja
Likert dengan rentang 1-5
evaluation e. Budgeting
Likert dengan rentang 1-5
feedback d. Budgeting
Likert dengan rentang 1-5
clarity c. Budgeting
Skala
Likert dengan rentang 1-5
Tidak ada
Enam indikator
Likert dengan rentang 1-5
Sumber: Hasil olahan penulis
52
BAB 4 PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A.
Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada manajer perusahaan-perusahaan manufaktur Jabodetabek. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner yang secara langsung diberikan kepada responden. Responden pada penelitian ini adalah manajer di semua tingkatan yaitu Top Managers, Middle Managers, dan Low Managers. Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 14 April 2008 sampai 29 April 2008, dan waktu pengembalian kuesioner dimulai tanggal 21 April sampai 29 Juni 2008.
2. Response Rate Kuesioner
didistribusikan
secara
random
(acak)
kepada
responden. Hasil respon rate dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel. 4.1 Tabel Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner N
Keterangan
o
Data Sampel Jumlah
Persentase
1
Kuesioner yang disebar
55
100 %
2
Kuesioner yang tidak kembali
6
10,9 %
3
Kuesioner yang kembali
49
89,1 %
4
Kuesioner yang tidak dapat diolah
4
8,2 %
5
Kuesioner yang dapat diolah
45
91,8 %
Sumber: Data diolah
53
Tabel 4.1 menunjukkan, kuesioner disebar sebanyak 55, dan kuesioner yang kembali sebanyak 49 buah. Dari 49 kuesioner yang kembali, ternyata terdapat 4 kuesioner yang tidak dapat diolah, karena pengisiannya tidak lengkap. Sehingga kuesioner yang dapat diolah dan digunakan sebanyak 45 buah. 3. Profil Responden Untuk profil responden, disajikan secara lengkap pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel. 4.2 Data Statistik Responden Keterangan
Jumlah
Persentase
45
100 %
a. Wanita
5
11,1 %
b. Pria
40
88,9 %
Jumlah responden
45
100 %
a. < 30 tahun
6
13,3 %
b. 30-40 tahun
19
42,2 %
c. > 40 tahun
20
44,5 %
Jumlah responden
45
100 %
a. Supervisor
33
73,3 %
b. Middle Manager
7
15,6 %
c. Top Manager
5
11,1 %
Jumlah responden Jenis Kelamin
Tingkat Usia
Jabatan
54
Jumlah responden
45
100 %
a. D3
23
51,1 %
b. S1
21
46,7 %
c. S2
1
2,2 %
d. S3
0
0%
Jumlah responden
45
100 %
a. < 3 tahun
7
15,6 %
b. 3-5 tahun
5
11,1 %
c. > 5 tahun
33
73,3 %
Pendidikan
Lama Bekerja
Sumber: Data kuesioner tahun 2008
Tabel 4.2 di atas menunjukkan, proporsi terbesar responden berjenis kelamin pria mendominasi sebanyak 40 responden. Sedangkan untuk usia > 40 tahun lebih besar dari usia yang lain, yaitu berjumlah 20 orang. Untuk jabatan, disini lebih didominasi oleh supervisor yaitu sebanyak 33 orang. Jenjang D3 lebih besar dari jenjang yang lain dari pendidikan responden, yaitu berjumlah 23 orang. Dan yang bekerja lebih dari 5 tahun sangat mendominasi, yaitu berjumlah 33 orang.
B.
Analisis dan Pembahasan 1. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk meengukur valid tidaknya suatu model. Pengujian ini menggunakan Pearson Correlation.
55
Suatu model dikategorikan valid jika memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05 (Ghozali, 2005). Hasil pengujian ini ditunjukkan pada lampiran 1. Tabel menunjukkan ada 18 pertanyaan yang tidak valid yaitu mempunyai nilai signifikan di bawah 0,05 (Ghozali, 2005), yaitu pertanyaan-pertanyaan pada variabel budgetary goal characteristics dengan 14 pertanyaan yang tidak valid yang meliputi BGC6, BGC7, BGC9, BGC10, BGC11, BGC12, BGC13, BGC15, BGC18, BGC19, BGC23, BGC24, BGC25, BGC26. begitupun dengn pertanyaanpertanyaan pada variabel kinerja manajerial, sebanyak 3 pertanyaan tidak valid karena nilai signifikansi dibawah 0,05. yaitu KM5, KM7, KM8. dan untuk variabel komitmen organisasi ada satu pertanyaan yang tidak valid, yaitu KO1. Adanya hasil yang tidak valid ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan persepsi responden dan jenis pekerjaan responden.
b. Hasil Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu model, yaitu jika jawaban seseorang terhadap suatu kuesioner konsisten dari waktu ke waktu. Hasil uji dikategorikan reliabel jika alpha di atas 0,5 (Ghozali, 2005). Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas.
56
Tabel. 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach Alpha
Budgetary goal characteristics
0,690
Kinerja manajerial
0,806
Kepuasan kerja
0,753
Komitmen organisasi
0,843
Sumber: Data diolah
Tabel di atas menunjukkan variabel-variabel yang meliputi budgetary goal characteristics, kinerja manajerial, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi dapat disimpulkan pertanyaan variabel-variabel tersebut reliabel karena nilai cronbach alpha di atas 0,5 (Ghozali, 2005).
2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah suatu model terdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan normal probability plot. Pada tabel 4.3 menunjukkan hasil uji normalitas budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial. Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji normalitas budgetary goal characteristics terhadap kepuasan kerja. Hasil uji budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan
komitmen
organisasi
sebagai
variabel
moderating
57
ditunjukkan oleh tabel 4.5. dan hasil uji normalitas budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating terlihat pada tabel 4.6. Tabel 4.3, 4.4, 4.5, dan 4.6 dapat disimpulkan memiliki sebaran data normal, karena sebaran data berada disepanjang garis diagonal. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KM 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah
Gambar. 4.1 Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KK
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah
58
Gambar. 4.2 Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kepuasan Kerja
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KM 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah
Gambar. 4.3 Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KK 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data diolah
Gambar. 4.4 Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating
59
b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dengan melihat angka VIF dan nilai tolerance. Jika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance mendekati kurang dari 0,10, maka tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2005). Hasil pengujian multikolinieritas tergambar pada tabel berikut. Tabel. 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial Coefficientsa Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000 1.000
Model 1 BGC
a. Dependent Variable: KM Sumber: Data diolah
Tabel di atas menunjukkan angka tolerance dan VIF untuk budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial menunjukkan angka 1,000. Hal ini berarti tidak terjadi problem multikolinearitas. Tabel. 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kepuasan Kerja Coefficientsa
Model 1
BGC
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000 1.000
a. Dependent Variable: KK
Sumber: Data diolah
60
Tabel di atas dapat disimpulkan angka tolerance dan VIF untuk
budgetary
menunjukkan
goal
angka
characteristics
1,000.
Berarti
dan tidak
kepuasan terjadi
kerja
problem
multikolinearitas. Tabel. 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating Coefficientsa
Model 1
Collinearity Statistics Tolerance VIF .930 1.076 .930 1.076
BGC KO
a. Dependent Variable: KM
Sumber: Data diolah
Data tersebut menunjukkan bahwa angka tolerance dan VIF untuk budgetary goal characteristics, komitmen organisasi dan kinerja manajerial menunjukkan angka 0,930 dan 1,076. Sehingga tidak terjadi problem multikolinearitas.
Tabel. 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating Coefficients
Model 1
BGC KO
a
Collinearity Statistics Tolerance VIF .930 1.076 .930 1.076
a. Dependent Variable: KK
Sumber: Data diolah
61
Tabel di atas terlihat angka tolerance dan VIF untuk budgetary goal characteristics, komitmen organisasi dan kepuasan kerja menunjukkan angka 0,930 dan 1,076. Menunjukkan tidak terjadi problem multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED (Ghozali, 2005). Apabila grafik Scatterplot terlihat titik-titik menyebar, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, tetapi jika titik tersebut membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.5, 4.6, 4.7, dan 4.8. Scatterplot Dependent Variable: KM
Regression Studentized Residual
2
1
0
-1
-2
-3 -2
-1
0
1
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah
Gambar. 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial
62
Gambar menunjukkan pengaruh antara budgetary goal dengan
characteristics
kinerja
manajerial
tidak
terjadi
heteroskedastisitas, karena titik-titik pada grafik scatterplot tersebar. Scatterplot Dependent Variable: KK
Regression Studentized Residual
2
1
0
-1
-2
-3
-4 -2
-1
0
1
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah
Gambar. 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Budgetary Goal Characteristics dengan Kepuasan Kerja Gambar menunjukkan titik-titik pada grafik scatterplot tersebar, ini berarti pengaruh antara budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial tidak terjadi heteroskedastisitas.
Regression Studentized Residual
Scatterplot Dependent Variable: KM 3
2
1
0
-1
-2 -3
-2
-1
0
1
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah
Gambar. 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating
63
Gamabr 4.7 menunjukkan titik-titik pada grafik scatterplot menyebar secara acak, ini berarti pengaruh antara budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating tidak terdapat problem heteroskedastisitas.
Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: KK 2
1
0
-1
-2
-3 -3
-2
-1
0
1
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah
Gambar. 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Budgetary Goal Characteristics terhadap Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating Gambar 4.8 dapat ditarik kesimpulan pengaruh antara budgetary goal characteristics terhadap kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating tidak terjadi heteroskedastisitas,
karena
titik-titik
pada
grafik
scatterplot
menyebar secara acak.
64
3. Hasil Uji Hipotesis a. Pengujian hipotesis pertama H0
:
Tidak
ada
pengaruh
antara
budgetary
goal
characteristics dengan kinerja manajerial. Ha1
:
Terdapat
pengaruh
antara
budgetary
goal
characteristics dengan kinerja manajerial.
Pengujian hipotesis pertama menguji apakah budgetary goal characteristics berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil uji hipotesis ini dapat dilihat pada tabel beikut.
Tabel. 4.8 Hasil Uji Hipotesis 1 Model Summary Model 1
R .339a
R Square .115
Adjusted R Square .094
Std. Error of the Estimate 3.621
a. Predictors: (Constant), BGC
Sumber: Data diolah
Tabel di atas menunjukkan nilai R Square adalah 0,115, yang berarti adanya hubungan yang lemah antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Artinya adanya kenaikan atau penurunan budgetary goal characteristics tidak berpengaruh kuat terhadap kenaikan atau penurunan kinerja manajerial. Nilai R Square yang kecil dalam penelitian ini, memiliki arti bahwa kemampuan variabel independen, yaitu budgetary goal characteristics dalam
65
menjelaskan variabel dependen, yaitu kinerja manajerial amatlah terbatas. Model regresi yang dihasilkan berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini sudah dapat dikatakan baik, dan dapat digunakan untuk mengestimasi variasi perubahan nilai variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu kinerja manajerial dengan menggunakan variabel independen, yaitu budgetary goal characteristics, walaupun besarnya kontribusi variabel independen terhadap perubahan variabel dependen hanya 9,4% (Adjusted R Square= 0,094). Namun demikian, besar kecilnya koefisien determinan yang diperoleh, bukan merupakan ukuran untuk menyatakan tepat tidaknya model yang dipakai (Gujarati, 1999 dalam Darmayana, 2001). Insukindro (1998) dalam Ghozali (2005) menekankan bahwa koefisien determinasi hanyalah salah satu dan bukanlah satu-satunya kriteria memilih model yang baik. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis terhadap data lapangan, diperoleh bahwa secara simultan variabel budgetary goal characteristics mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial (p = 0,023 < 0,05), dimana pengaruh yang diberikan oleh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen bersifat positif (R= 0,339). Besarnya kontribusi variabel independen secara simultan terhadap variasi perubahan variabel dependen adalah 9,4% sedangkan sisanya 81,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
66
Secara konseptual, variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja manajerial selain budgetary goal characteristics adalah pendidikan dan pengalaman (Kaeng, 1989 dalam Puspaningsih, 2002), budaya organisasi (Koesmono, 2005), dan karakteristik informasi
yang
dihasilkan
oleh sistem informasi
akuntansi
manajemen (Gul dan Chia, 1994 dalam Juniarti, 2002).
Tabel. 4.9 Hasil Uji Hipotesis 1 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 73.141 563.836 636.978
df 1 43 44
Mean Square 73.141 13.112
F 5.578
Sig. .023a
a. Predictors: (Constant), BGC b. Dependent Variable: KM
Sumber: Data diolah
Tabel. 4.10 Hasil Uji Hipotesis 1 a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.638 3.572 BGC .229 .097 .339
t 4.937 2.362
Sig. .000 .023
a. Dependent Variable: KM
Sumber: Data diolah
Tabel menunjukkan nilai F sebesar 5,578 dengan nilai signifikansi 0,023<0,05. Dengan demikian menunjukkan linieritas
67
persamaan regresi. Karena probabilitas signifikansi di bawah 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja manajerial, atau budgetary goal chracteristic berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan nilai beta 0,339 dengan signfikansi 0,023. karena nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka hipotesis pertama menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial, yaitu jika budgetary goal characteristics tinggi, maka kinerja manajerialnya pun akan semakin tinggi. Berdasarkan tabel di atas, data tersebut dimasukkan dalam model regresi sederhana, dengan tingkat signifikansi 5%. Y1=
β0+β1 X1+e
Y1=
17.638+0,229 X1+e Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa semua tingkatan
manajer, baik dari level tertinggi sampai terendah dari perusahaan manufaktur sejabodetabek memiliki kinerja yang efektif bila tujuan anggaran dapat tercapai dan bawahan dapat terlibat aktif dalam penyusunan anggaran dan melakukan negosiasi antara bawahan dan atasan terhadap target anggaran. Budgetary goal characteristics akan meningkatkan kinerja manajerial para anggota organisasi, jika perusahaan (atasan) peduli dan menaruh perhatian terhadap masalah pribadi bawahan, serta lebih tertarik pada orang yang mengerjakan daripada hasil pekerjaan orang tersebut. Hasil ini memberikan bukti
68
empiris bahwa pentingnya aspek human relation dalam upaya peningkatan kinerja manajerial (Bambang Supomo, 1998). Dapat disimpulkan bahwa H01 ditolak dan Ha1 tidak ditolak. Hasil ini konsisten dengan penelitian Kenis (1979), yang menyatakan budgetary goal characteristics berpengaruh terhadap kinerja manajerial, tetapi tidak konsiten dengan penelitian Kurnia (2004), yaitu budgetary goal characteristics tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial.
b. Pengujian hipotesis ke dua H0
:
Tidak
ada
pengaruh
antara
budgetary
goal
characteristics dengan kepuasan kerja. Ha2
:
Terdapat
pengaruh
antara
budgetary
goal
characteristics dengan kepuasan kerja.
Pengujian hipotesis kedua menguji apakah budgetary goal characteristics berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil uji hipotesis ini dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel. 4.11 Hasil Uji Hipotesis 2 Model Summary Model 1
R .359a
R Square .129
Adjusted R Square .109
Std. Error of the Estimate 3.298
a. Predictors: (Constant), BGC
Sumber: Data diolah
69
Nilai R Square = 0,129, yang menunjukan antara budgetary goal characteristics dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang lemah. Yaitu jika budgetary goal characteristics mengalami kenaikan atau penurunan, maka kepuasan kerja tidak berpengaruh kuat terhadap kenaikan atau penurunanya. Nilai Adjusted R Square pada
hipotesis
kedua
0,109
yang
berarti
budgetary
goal
characteristics menjelaskan 10,9% variabilitas kepuasan kerja. Nilai R Square yang kecil ini, mengindikasikan bahwa kemampuan variabel independen, yaitu budgetary goal characteristics dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu kinerja manajerial sangat terbatas. Model regresi dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengestimasi variasi perubahan nilai variabel dependen, yaitu kepuasan kerja dengan menggunakan variabel independen, dapat dikatakan model regresi ini sudah baik, walaupun besarnya kontribusi
variabel
independen
terhadap
perubahan
variabel
dependen kecil, yaitu hanya 10,9% (Adjusted R Square= 0,094). akan , besar kecilnya koefisien determinan yang diperoleh, bukan merupakan ukuran untuk menyatakan tepat tidaknya model yang dipakai (Gujarati, 1999 dalam Darmayana, 2001). Insukindro (1998) dalam Ghozali (2001) menekankan bahwa koefisien determinasi hanyalah salah satu dan bukanlah satu-satunya kriteria memilih model yang baik.
70
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis terhadap data lapangan, diperoleh bahwa secara simultan variabel budgetary goal characteristics mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja (p = 0,015 < 0,05), dimana pengaruh yang diberikan oleh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen bersifat positif (R= 0,359). Besarnya kontribusi variabel independen secara simultan terhadap variasi perubahan variabel dependen adalah 10,9% sedangkan sisanya 89,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Kaeng (1989) dalam Puspaningsih (2002), selain dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, dan umpan balik anggaran, juga dipengaruhi oleh pendidikan dan pengalaman. Semakin tinggi dan luas pendidikan serta pengalaman seseorang, maka semakin terampil dia melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak dalam mencapai tujuaannya, sehingga kepuasan pun akan tercapai.
Tabel. 4.12 Hasil Uji Hipotesis 2 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 69.157 467.643 536.800
df 1 43 44
Mean Square 69.157 10.875
F 6.359
Sig. .015a
a. Predictors: (Constant), BGC b. Dependent Variable: KK
Sumber: Data diolah
71
Tabel. 4.13 Hasil Uji Hipotesis 2 Coefficientsa
Model 1
(Constant) BGC
Unstandardized Coefficients B Std. Error 10.490 3.253 .223 .088
Standardized Coefficients Beta .359
t 3.225 2.522
Sig. .002 .015
a. Dependent Variable: KK
Sumber: Data diolah
Nilai F diatas sebesar 6,359 dengan nilai signifikansi 0,015<0,05. Dengan demikian menunjukkan linieritas persamaan regresi. Dari tabel 4.13 menunjukkan nilai beta hipotesis ke dua 0,359 dengan nilai signifikansi 0,015. Hal ini menunjukkan adanya hubungan
yang
positif
dan
signifikan.
Karena
probabilitas
signifikansi di bawah 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan kerja, atau budgetary goal chracteristic berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan tabel di atas, data tersebut dimasukkan dalam model regresi sederhana, dengan tingkat signifikansi 5%. Y2=
β0+β1 X1+e
Y1=
10.490+0,223 X1+e Dari hasil kuantitatif di atas, dapat ditarik kesimpulan, yaitu
manajer pada perusahaan manufaktur dari penelitian ini, memiliki kepuasan kerja jika para manajer -baik itu dari tingkatan yang rendah ataupun tingkatan yang lebih tinggi- diberikan suatu motivator, motivator tersebut antara lain kesempatan untuk pengembangan dan
72
tanggung jawab yang lebih luas, dengan memberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, memberikan sasaran anggaran yang lebih jelas, juga diberikan hasil dari perolehan kinerjanya berupa insentif. Dapat disimpulkan H02 ditolak dan Ha2 tidak ditolak, yaitu apabila budgetary goal characteristics tinggi maka akan diimbangi dengan kepuasan yang tinggi pula. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian
Puspaningsih
(2002)
dan
Deliana
(2004),
yang
menyatakan bahwa partisipasi anggaran (salah satu dimensi budgetary goal characteristics) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
c. Pengujian hipotesis ke tiga H0
:
Tidak
ada
pengaruh
antara
budgetary
goal
characteristics dengan kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Ha3
:
Terdapat
pengaruh
antara
budgetary
goal
characteristics dengan kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating.
Pengujian hipotesis ketiga menguji apakah budgetary goal characteristics berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial
73
dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating Hasil uji hipotesis ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel. 4.14 Hasil Uji Hipotesis 3 Model Summary Model 1
R .558a
R Square .311
Adjusted R Square .261
Std. Error of the Estimate 3.272
a. Predictors: (Constant), MODERAT, KO, BGC
Sumber: Data diolah
Nilai R Square pada tabel di atas menunjukkan nilai 0,311, nilai ini ternyata lebih besar daripada nilai hipotesis sebelumnya, karena penambahan variabel independen dapat meningkatkan nilai R Square (Ghozali, 2005), yang berarti pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial mempunyai pengaruh yang lemah. Dan nilai adjusted R Square di atas menunjukkan nilai 0,261, yang berarti 26,1% variasi kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel Budgetary goal Characteristics, komitmen organisasi dan interaksi antara Budgetary goal Characteristics dan komitmen organisasi. Meskipun nilai Adjusted R Square yang kecil, namun model ini sudah dikatakan baik karena budgetary goal characteristics sudah dapat mengestimasi variasi variabel dependen, yaitu kinerja manajerial. Hasil analisis dan pengujian hipotesis terhadap data lapangan, diperoleh bahwa secara simultan interaksi antara
74
budgetary goal characteristics dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja (p = 0,001 < 0,05), dimana pengaruh yang diberikan oleh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen bersifat positif (R= 0,558). Kontribusi variabel independen secara simultan terhadap variasi perubahan variabel dependen adalah 26,1% sedangkan sisanya 73,91% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Interaksi variabel di luar yang diteliti tersebut yang dapat mempengaruhi budgetary goal characteristics antara lain, interaksi antara budaya organisasi dengan partisipasi anggaran (Poerwati, 2002), interaksi antara gaya kepemimpinan dan partisipasi anggaran (Dwi Cahyono dan Agung Mulyono, 2001).
Tabel. 4.15 Hasil Uji Hipotesis 3 ANOVAb Sum of Model Squares 1 Regression 198.124 Residual 438.854 Total 636.978
df 3 41 44
Mean Square 66.041 10.704
F 6.170
Sig. .001a
a. Predictors: (Constant), MODERAT, KO, BGC b. Dependent Variable: KM
Sumber: Data diolah
75
Tabel. 4.16 Hasil Uji Hipotesis 3 Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -25.665 18.021 BGC 1.120 .465 1.658 KO 1.518 .587 1.771 MODERAT -.031 .015 -2.261
t -1.424 2.406 2.583 -2.094
Sig. .162 .021 .013 .042
a. Dependent Variable: KM
Sumber: Data diolah
Nilai F pada tabel diatas adalah 6,170 dengan signifikansi 0,001, dapat diartikan bahwa variabel-variabel independen atau budgetary goal characteristics dan komitmen organisasi yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama pada variabel dependen atau kinerja manajerial. Menurut Ghozali (2005), untuk menguji hipotesis dengan menggunakn uji F, terdapat kriteria, yang salah satunya quick look, yaitu bila nilai F lebih besar dari 4, maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan demikian variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis ke tiga menunjukkan
standardized
coefficient
beta
budgetary
goal
characteristics dan komitmen organisasi menunjukkan nilai 1,658 dan 1,771, dengan nilai signifikansi 0,021 dan 0,013. Keduanya berada dibawah 0,05, yang berarti kinerja manajerial signifikan terhadap budgetary goal characteristics dan komitmen organisasi. Tetapi Nilai beta untuk interaksi Budgetary goal characteristics dan
76
komitmen organisasi bernilai negatif, yaitu -2,261 dengan tingkat signifikansi 0,042 (p<0,005) menunjukkan bahwa komitmen organisasi dapat memoderisasi antara budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Model persamaan regresi dengan tingkat signifikansi 5% untuk menguji hipotesis ke tiga sebagai berikut. Y1=
β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X1 X2 + e
Y1=
-25.665 +1.120 X1 + 1.518 X2 - 0,031 X1 X2 + e Hasil ini menunjukkan bahwa efektifitas anggaran sangat
dipengaruhi oleh komitmen organisasi yang dimiliki oleh manajer untuk meningkatkan kinerja seseorang. Komitmen organisasi para manajer terbukti secara empiris berpengaruh terhadap efektifitas budgetary
goal
characteristics
dalam
meningkatkan
kinerja
manajerial. Para manajer memiliki komitmen yang tinggi walaupun anggaran pada organisasi mereka belum dibuat dengan tingkat partisipasi yang tinggi, sasaran yang belum jelas, belum adanya budgetary feedback, belum adanya evaluasi anggaran yang baik, maupun budgetary goal difficulty yang belum realistis, tetapi para manajer tetap dapat menjaga toleransinya untuk menerima anggaran tersebut untuk menghasilkan kinerja manajerialnya. Sehingga H03 ditolak dan Ha3 tidak ditolak. Penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Kurnia
77
(2004), yang menyatakan bahwa variabel antara, yaitu komitmen organisasi tidak mampu bertindak sebagai variabel moderating.
d. Pengujian hipotesis ke empat H0
:
Tidak
ada
pengaruh
characteristics
dengan
antara
budgetary
kepuasan
kerja
goal dengan
komitmen organisasi sebagai variabel moderating. :
Ha3
Terdapat
pengaruh
characteristics
dengan
antara
budgetary
kepuasan
kerja
goal dengan
komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Pengujian hipotesis keempat menguji apakah budgetary goal characteristics berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating Hasil uji hipotesis ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel. 4.17 Hasil Uji Hipotesis 4 Model Summary Model 1
R .609a
R Square .371
Adjusted R Square .325
Std. Error of the Estimate 2.869
a. Predictors: (Constant), MODERAT, KO, BGC
Sumber: Data diolah
Hasil uji terlihat pada tabel diatas yang menunjukkan nilai R Square menunjukkan nilai 0,371, yang berarti pengaruh komitmen
78
organisasi terhadap hubungan antara budgetary goal characteristics dan kepuasan kerja mempunyai hubungan yang lemah. Sedangkan nilai adjusted R Square menunjukkan nilai 0,325, yang berarti 32,5% variasi kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel budgetary goal characteristics, kepuasan kerja, dan interaksi antara budgetary goal characteristics dan kepuasan kerja. Nilai adjusted R Square pada hipotesis ini lebih besar dari hipotesis lainnya, akan tetapi ternyata nilai signifikansi lebih dari 0,05. Sehingga besar kecilnya Adjusted R square tidak menjadi ukuran tepat tidaknya suatu model dipakai (Gujarati, 1999 dalam Darmayana, 2001). Sisanya 67,5% dijelaskan oleh sebab-sebab diluar variabel yang diteliti yang sifatnya tetap/Cateris Paribus. Variabel yang juga mempengaruhi kepuasan kerja, antara lain interaksi antara budaya organisasi dengan partisipasi anggaran (Poerwati, 2002), intraksi antara gaya kepemimpinan dan partisipasi anggaran (Dwi Cahyono dan Agung Mulyono, 2001).
Tabel . 4.18 Hasil Uji Hipotesis 4 ANOVAb Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 199.394 337.406 536.800
df 3 41 44
Mean Square 66.465 8.229
F 8.077
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), MODERAT, KO, BGC b. Dependent Variable: KK
Sumber: Data diolah
79
Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis 4 a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -13.422 15.801 BGC .552 .408 .889 KO .906 .515 1.151 MODERAT -.013 .013 -1.056
t -.849 1.352 1.759 -1.024
Sig. .401 .184 .086 .312
a. Dependent Variable: KK
Sumber: Data diolah
Pada tabel di atas menunjukkan nilai F sebesar 8,077 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,005, berarti variabel-variabel independen atau budgetary goal characteristics dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh secara bersama-sama pada variabel dependen atau kepuasan kerja. Nilai beta untuk interaksi budgetary goal characteristics yang bernilai negatif sebesar -1,056 dengan tingkat signifikansi 0,312 (p>0,005). Ini menunjukkan komitmen organisasi tidak mampu bertindak sebagai variabel moderating, artinya budgetary goal characteristics tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Model persamaan regresi dengan tingkat signifikansi 5% untuk menguji hipotesis ke empat adalah. Y2=
β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X1 X2 + e
Y2=
-13.422 +0,552 X1 + 0,906 X2 – 0,013 X1 X2 + e
80
Tabel anova dari hasil regresi ternyata menunjukkan nilai signifikansi 0,312 (p>0,005). Dapat disimpulkan bahwa budgetary goal characteristics tidak mempengaruhi kepuasan kerja jika dimoderisasi oleh komitmen organisasi. Hasil-hasil tersebut dapat dibuktikan secara empiris yang menunjukkan bahwa kombinasi kesesuian antatara budgetary goal characteristics dengan komitmen organisasi, terbukti tidak dapat meningkatkan kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan faktor komitmen tidak dapat berperan sebagai variabel moderating antara budgetary goal caharacteristics dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja mungkin lebih dipengaruhi oleh bagaimana manajer tersebut memperoleh hasil akhir atau imbalan yang akan diterima, dengan demikian tingginya kepuasan kerja sangat tergantung pada harapannya. Faktor-faktor lain mungkin berpengaruh, seperti faktor sifat kepribadian. Hal ini perlu diperhatikan oleh perusahaanperusahaan manufaktur dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan kerja seseorang. Meskipun dalam faktanya keterlibatan seseorang dalam penyusunan anggaran, adanya negosiasi antara bawahan dan atasan mengenai sasaran anggaran yang ingin dicapai, logis dapat meningkatkan kepuasan kerja seseorang, karena orang tersebut diberikan suatu kepercayaan untuk mengembangkan diri, sehingga tercipta suatu komitmen pada suatu organisasi, yang akhirnya menimbulkan kepuasan diri.
81
Kesimpulannya yaitu H04 tidak ditolak dan Ha4 ditolak di mana hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak terbukti merupakan variabel moderating dalam pengaruh budgetary goal characteristics
terhadap kepuasan kerja. Hasil ini tidak
konsisten dengan penelitian Deliana (2004) yang menyatakan komitmen organisasi dapat bertindak menjadi variabel moderating antara budgetary goal characteristics dengan kepuasan kerja.
82
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A.
KESIMPULAN Penelitian ini menguji adakah pengaruh yang signifikan antara budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial, pengaruh yang signifikan antara budgetary goal characteristics terhadap kepuasan kerja, pengaruh yang signifikan antara budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating, dan pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara budgetary goal characteristics terhadap kepuasan kerja. Responden yang diteliti yaitu sebanyak 45 orang pada setiap tingkatan manajer perusahaan-perusahaan manufaktur di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan program SPSS 13.0. Berikut kesimpulan dari penelitian ini: 1. Hipotesis
pertama
membuktikan
budgetary
goal
characteristics
berpengaruh secara langsung terhadap kinerja manajerial, dengan menunjukkan hasil yang signifikan dan bernilai positif. Maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumya yang dilakukan oleh Kurnia (2004), yang menyatakan bahwa kelima dimensi budgetary goal characteristics tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial.
83
2. Hipotesis ke dua membuktikan bahwa budgetary goal characteristics berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Dapat disimpulkan berarti H02 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
Puspaningsih (2002) dan Deliana
(2004) yang menyimpulkan partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. 3. Hipotesis ke tiga membuktikan bahwa komitmen organisasi merupakan kesesuaian yang terbaik sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara kelima dimensi budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Dapat disimpulkan berarti H03 ditolak dan Ha3 diterima. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya Kurnia (2004), yang menyatakan bahwa komitmen organisasi bukan merupakan kesesuaian yang terbaik dan tidak mampu bertindak sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara kelima dimensi budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. 4. Hipotesis ke empat menunjukkan bahwa komitmen organisasi bukanlah merupakan kesesuaian terbaik sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara budgetary goal characterisics dengan kepuasan kerja. Dapat disimpulkan berarti H04 diterima dan Ha2 ditolak. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian Deliana (2004), yang menyimpulkan komitmen organisasi mampu bertindak sebagai variabel moderating dan merupakan kesesuian terbaik terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
84
B.
IMPLIKASI Penelitian ini menunjukkan, keseluruhan data sudah teruji reliabilitas dan validitasnya. Penelitian ini juga terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinieritas dan tidak terjadi heterokedastisitas. Oleh karena itu penelitian ini layak dikembangkan. Kesimpulan yang sudah dipaparkan juga memilki implikasi bahwa komitmen organisasi tidak mampu bertindak sebagai variabel moderating dalam interaksi antara budgetary goal characteristics terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja mungkin lebih dipengaruhi oleh bagaimana manajer tersebut memperoleh hasil akhir atau imbalan yang akan diterima, dengan demikian tingginya kepuasan kerja sangat tergantung pada harapannya. Meskipun dalam faktanya keterlibatan seseorang dalam penyusunan anggaran, adanya negosiasi antara bawahan dan atasan mengenai sasaran anggaran yang ingin dicapai, logis dapat meningkatkan kepuasan kerja seseorang, karena orang tersebut diberikan suatu kepercayaan untuk mengembangkan diri, sehingga tercipta suatu komitmen pada suatu organisasi, yang akhirnya menimbulkan kepuasan diri. Sehingga implikasi dari adanya
komitmen
organisasi
pada
setiap
manajer,
dapat
mempermudah keberlangsungan suatu perusahaan bahkan tujuan dan target dari perusahaan dapat tercapai.
85
1. Keterbatasan a. Sulitnya meminta responden untuk mengisi kuesioner dan lamanya pengembalian kuesioner disebabkan aktivitas responden yang sibuk, sehingga kurang meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner, meskipun hal ini sudah ditekan dengan memberikan souvenir agar responden semangat dalam mengisi kuesioner. b. Rendahnya respon rate, sehingga berpengaruh pada kemampuan generalisasi temuan dalam penelitian ini. c. Metode survei memilki kendala yaitu mengancam validitas internal dalam mengisi kuesioner, sehingga ada beberapa persepsi dalam mengisinya, padahal penulis sudah berusaha agar kusioner tampak baik dan menarik, serta menyederhanakan bahasa.
2. Rekomendasi Setiap
keterbatasan-keterbatasan
dalam
penelitian
ini
diharapkan dapat diperbaiki pada penelitian mendatang. a. Sebaiknya responden didatangi secara langsung dan diwawancarai, untuk meningkatkan respon rate dan mengurangi ambiguitas dari responden dalam menganalisis pertanyaan b. Nilai Adjusted R Square pada penelitian ini kecil, sebaiknya mengembangkan variabel-variabel lain dan meneliti objek penelitian lain.
86
c. Mencoba untuk menggunakan metode dan pengujian yang berbeda untuk meneliti konsistensi dari penelitian selanjutnya.
87
DAFTAR PUSTAKA Allen, Natalie and Meyer. ”The Measurement and Antecedent of Affective, Continuance, and Normative Commitment to the Organization”, Journal of Occupational Psychology, 63, pp. 1-8, 1990. Cahyono, Dwi dan Mulyono, Agung. ”Pengaruh Politik dan Gaya Kepemimpinan terhadap Keefektifan Anggaran Partisipatif dalam Peningkatan Kinerja Manajerial”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 3, No. 3, Desember 2001. Darmayana. ”Analisis Faktor-faktor Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Pembeli Rumah Tipe Menengah ke Atas di Kecamatan Ngalik, Kbupaten Sleman, Yogyakarta”, http://images.soemarno.multiply.com, 2002. Ghozali, I. “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005. Grusky, Oscar, ”Career Mobility and Organizational Administrative Science Quarterly, 10, pp. 488-503, 1996.
Commitment”,
Hansen, R. D., & MM Mowen, ”Management Accounting”. Seven edition, Hal. 299-301, 2005. Indriyani, Gunawan. “Pengaruh Keadilan Prosedural; dan Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial dan Kepuasan Kerja (studi empiris pada Bank di Jakarata)”, Trisakti School of Management (tidak dippublikasikan), 2006. Indriyantoro, Nur, “An Empirical Study of Locus of Control and Cultural Dimension as Moderating Variables of the Effect of Participative Budgeting on Job Performance and Job Satisfaction”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 15, No. 1, Hal. 97-114, 2000. Latuheru, B, Patria. ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating (studi empiris pada kawasan industri Maluku)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.7 No.2 Hal.117-130 (November), 2005. Luthans, F., Organizational Behavior. 7th Edition, Mc Graw-Hill International, 1995.
88
Juniarti, “Hubungan Karakteristik Informasi yang Dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.5, No. 2, Nopember 2003. Kenis, I., ”Effect Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance”, The Accountiing Review 54 (4), pp, 707-721, 1979. Kertonegoro, S., “Prinsip dan Teknik Manajemen”, Ananda, 1979. Koesmono, Teman. ”Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skla Menengah di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, September 2005. Kurnia, Ratnawati. ”Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Manajerial dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi sebagai Moderating Variabel”, SNA VIII, 2004. Marsudi, Setya dan Ghozali, Imam, ”Pengaruh Partisipasi penganggaran, Job Relevant Information sebagai variabel Intervening terhadap Kinerja Manajerial”. JAAI Volume 5, No. 2, Desember 2001. Mowday, R.t., Employee Organization Linkages: The Psycology of Commitment, Abseinteism, and Turnover, Academic Press, New York, 1982. Panggabean, M. S., ”Manajemen Sumber Daya Manusia”, ghalia Indonesia, 2005. Poerwati, Tjahjaning, “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial: Budaya Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Moderating”, Simposium Nasional Akuntansi 5, Semarang, 2002. Porter, L. et.al, “Organizational Commitment, Job satisfaction, and Turnover Among Psyciatric Technicians”, Journal of Applied Psycology, 1974. Puspaningsih, A. ”Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja manajerial”, JAAI, Volume 6, No.3, Hal.282-298, 2002. Rahayu, E, “Pengaruh Penganggaran dan KInerja Manajerial terhadap Informasi yang Berhubungan dengan Tugas (Job Relevant Information=JRI)”, Tesis Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi UGM (tidak dippublikasikan), 1997. Riyadi, Slamet. ”Motivasi dan Pelimpahan Wewenang sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 2000.
89
Rosidi, ”Partisipasi dalam Penganggaran dan Prestasi Manajer: Pengaruh Komitmen Organisasi dan Informasi Job-Relevant”, Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 1, No. 1, Juni 2000. Singgih, Santoso. Latihan SPSS: Statistik Parametrik, Alex Media Komputindo, Jakarta, 2001. Sumarno, J. ”Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemompinan terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial (studi empiris pada kantor cabang Indonesia di Jakarta)”. SNA VIII, 2005. Supriyono, A. R. ”Pengaruh Variabel Intervening Kecukupan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 19, No. 3, Halaman: 282-298, 2004. Susanti, A, vivi. ”Analisis Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial; Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderator”, Jurnal Widia Manajemen dan Akuntansi Vol. 4 No. 3 (Desember), 2004. Veliarita. ”Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Asimetris Informasi terhadap Hubungan Antara partisioasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial dan Kepuasan Krja”. Trisakti School of Management (tidak dippublikasikan), 2006. Wahyudin, ”Desentaralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi X, 2007. Winardi, J. ”Manajemen Perilaku Organisasi”, Prenada Media, Jakarta, 2004.
90