DAFTAR KEPUSTAKAAN Abdullah, Hamid. 1985. Manusia Bugis Makassar: Suatu Tinjauan Historis Terhgdap Pola Tingkah Laku dan Pandangan Hidup Manusia Bugis Makassar. Inti Indayu Press, Jakarta. Abidin, Andi Zainal. 1982. The Migration o f the People of . South Sulawesi in the Pacific Region. The Indonesia Quarterly, X / 2 . Abustam, M. Idrus. 1975. Tukang Sepatu Toraja di Ujungpandang: Suatu Studi Mengenai Proses Perpindahan dan Penyesuaian Cara Hidup di Kota. Pusat Latihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Universitas Haaanuddin, Ujungpandang.
.
1979. nobilitds Penduduk Sulawesi Selatan. Kertas Kerja, Lokakarya Mobilitas Penduduk, Lembaga Kependudukan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
.
1982. Economic and Socio Cultural Aspects o f Migration from Rural Areas t o the City of Ujungpandang, South Sulawesi. Research Report for CAMS (Council for Asian Manpower Studies), The Philippines, Ujungpandang.
.
1983. Pengaruh Beberapa Faktor Terhadap Nobilitas Penduduk Pada Komunitas Padi Sawah: Studi Kasus di Satu Desa Propinsi Sulawesi Selatan. Makalah. Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
dan R. Hutapea. 1984. Ketidaksamaan dan Kemiskinan di Indonesia. Makalah. dalam: Sajogyo. Penelitian Evaluasi Pembangunan Desa. Lembaga Penelitian Sosiologi Pedesaan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Aditjondro, George J. 1986. Datang dengan Kapal, Tidur di Pasar, Buang Air di Kali, Pulang Naik Pesawat: Suaku Telaah Tantang Dampak Higrasi Suku-suku Bangsa dari Sulawesi Selatan dan Tenggara k e Irian Jaya. Jayapura. Amin, Samir. 1974. Modern Migration in Western Africa. Oxford University Press, London: Amiroellah, B. M., et al. 1977. Masalah Perpindahan Penduduk Propinsi Sulawesi Selatan. Makalah. Lembaga Kependudukan Universitas Hasanuddin, Ujungpandang. Anwar, Affendi. 1982. Hembangun Model Ekonometrika. Makalah disampaikan di depan Staf Departemen Sosek dan Mahasiawa Pascasarjana IPB, Bogor.
Arief, Sritua. 1977. Kota dan Desa: Ketimpangan Distribusi Pendapatan. Prisma, 6 (l), Januari, LP3ES, Jakarta. Bambang, S. 1980. Mobilitas Tenaga Kerja dalam Pengelolaan Thesis. Fakultas Sumberdaya Hayati Desa Pesisir. Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Bandiono, Suko. 1982. Mobilitas dan Kebijaksanaan Distribusi Penduduk. Masyarakat Indonesia, IX ( 1 1 , LIPI, Jakarta. - Halaman 69-80.
.
1983. Pekerjaan di Luar Sektor Pertanian dan Migrasi Desa-Kota: Suatu Respon Terhadap Tekanan Penduduk dan Pembangunan di Jawa. Masyarakat Indonesia, X ( 2 1 , LIPI, Jakarta. Halaman 229-243.
Bedford, R. 1981. The Variety and Forms of Population Mobility in Southeast Asia add Melanesia: The Case of Circulation. dalam: G. W. Jones dan H. V. Ritchers (ed). Population Mobility and Development: Southeast Asia and Pacific. The Australian National University, Canberra. Halaman 17-40. Bemmelen, R. W. van. 1949. The Geology of Volume 1 A . Martinus Nijhoff, The Hague.
Indonesia.
Biro Pusat Statistik. 1975. Penduduk Indonesia. Sensus Penduduk 1971 , Seri D, BPS, Jakarta.
.
1974. Penduduk Sulawesi Selatan. Sensus Penduduk 1971, Seri E, No. 23. BPS, Jakarta.
.
.
1981 Penduduk Indonesia 1980 Menurut Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya. Seri L, No.3. BPS, Jakarta.
.
1984. Perpindahan Penduduk Antar Propinsi di Indonesia: Hasil Sensus 1971 dan 1980. BPS, Jakarta.
.
1987. Penduduk Indonesia, Hasil Survei BPS, JaPenduduk Antar Sensus 1985. Seri SUPAS No.5. karta Birowo, Achmad T. 1973. Aspek K e s h p a t a n Kerja dalam Pembangunan Pertanian di Pedesaan. Prisma, 2 ( 4 1 , Agustus, LP3ES, Jakarta.
.
1974. Masalah Teknologi dan Kesempatan Kerja dalam Pertanian. Prisma, 3 (61, Desember, LP3ES, Jakarta.
Budiono, Sri Handoko, et a l . 1982. Technological Change, Productivity and Employment in Indonesia Agriculture: An Analysis of Annual Agricultural Surveys of the Central Statistical Office with Regard to Rice Agriculture, Particularly in Java/Bali. (unpublished paper). CadJah Mada University, USAID and Boston University, Yogyakarta. Booth, Anne. 1977. Irrigation in Indonesia. XI1 (2). Halaman 45-77.
Part 1 1 , BIES,
Bruner, Edward M. 1970. Medan: The Role of Kinship in an Indonesian City. dalam: W. Mangin (ed). Peasants in Cities: Readings in the Anthropology of Urbanization. Houghton Miffin Company, Boston. Halaman 122-134.
.
1972. Batac EtQnic Association in Three Indonesian Cities. Southwestern Journal of Anthropology, Volume 28, No.3, Autumm. The University of New Mexico, Albuquerque. Halaman 207-229.
.
1974. The Expression of Ethnicity in Indonesia. Urban Ethnicity, No. 12. Tavistock Publication, London, New York. Halaman 251-279.
Caldwell, John C. 1969. African Movement to Ghana's Towns. sity Press, Canberra.
Rural-Urban Migration: The Australian National Univer-
Collier, William L. et af. 1974. Sistem Tebasan, Bibit Unggul dan Pembaharuan Desa di Jawa. Prisna, 36), Desember. LP3ES, Jakarta.
.
1978. Masalah Pangan, Pengangguran dan Cerakan Penghijauan di Pedesaan Jawa. Prisma, 7 (I), Pebruari. LP3ES, Jakarta.
.
Cence, A. A. 1972. Pelajaran Perahu Makassar-Bugis ke Australia Utara: Makassar-Boeginese Prauwvaart op NoordAustralia. Penerbit Bharata, Jakarta. Connell, John. at a l . 1976. Migration from Rural Areas: The Evidence from Village Studies. Oxford University Press. London.
.
.
.
1981 Remittances and Rural Development: Migration, Dependency and Inequality in the South Pacific. dalam: C.W. Jones and H.V. Richter (ed.). Population Mobility and Development: Southeast Asia and Pacific. Australian National University, Canberra. Halaman 229-256.
Coeor, Lewis A. 1966. The Function of Social The Free Press, New York.
Conflict.
Budiono, Sri Handoko, et al. 1982. Technological Change, Productivity and Employment in Indonesia Agriculture: An Analysis of Annual Agricultural Surveys of the Central Statistical Office with Regard to Rice Agriculture, Particularly in JavaIBali. (unpublished paper). Cadjah Mada University, USAID and Boston University, Yogyakarta. Booth, Anne. 1977. Irrigation in Indonesia. XI1 (2). Halaman 45-77.
Part 1 1 , BIES,
Bruner, Edward M. 1970. Medan: The Role of Kinship in an Indonesian City. dalam: W. Mangin (ed). Peasants in Cities: Readings in the Anthropology of Urbanization. Houghton Miffin Company, Boston. Halaman 122-134.
.
1972. Batac Ethnic Association in Three Indonesian Cities. Southwestern Journal of Anthropology, Volume 28, No.3, Autumm. The University of New Mexico, Albuquerque. Halaman 207-229.
.
1974. The Expression of Ethnicity in Indonesia. Urban Ethnicity, No. 12. Tavistock Publication, London, New York. Halaman 251-279.
Caldwell, John C. 1969. African Movement to Ghana's Towns. sity Press, Canberra.
Rural-Urban Migration: The Australian National Univer-
Collier, William L. et a l . 1974. Sistem Tebasan, Bibit Unggul dan Pembaharuan Desa di Jawa. Prisna, 36), Desember. LP3ESI Jakarta.
.
1978. Masalah Pangan, Pengangguran dan Gerakan Penghijauan di Pedesaan Jawa. Prisma, 7 ( 1 1, Pebruari. LP3ES, Jakarta.
.
Cence, A. A. 1972. Pelajaran Perahu Makassar-Bugis ke Australia Utara: Makassar-Boeginese Prauwvaart op NoordAustralia. Penerbit Bharata, Jakarta. Connell, John. at a l . 1976. Migration from Rural Areas: The Evidence from Village Studies. Oxford University Press. London. u
.
.
1981 Remittances and Rural Development: Migration, Dependency and Inequality in the South Pacific. dalam: C.W. Jones and H.V. Richter (ed.). Population Mobility and Development: Southeast Asia and Pacific. Australian National University, Canberra. Halaman 229-256.
Coeer, Lewis A. 1966. The Function of Social The Free Press, New York.
Conflict.
Cunningham, Clark E. 1958. The Postwar Migration of the Toba Bataks to East Sumatera. Southeast Asia Studies, Yale University, New Cultural Report Series, No. 5. Haven. Daya, Anton. nd. Rural Economic Development and Urbanizat-. ion. Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, U.I., Jakarta. 1984. Rencana Pembangunan Lima Departemen Penerangan R.I. Tahun Ke-empat. Buku I, 1 1 , 1 1 1 , dan IV. Jakarta. 1986. Population Mobility and Effendi, Tadjuddin Noer. A Case Socio-Economic Structures of Rural Households: Study of Two Villages of West Java, Indonesia. M.A. Thesis, School of Social Sciences, The Flinders University of South Australia, Adeleide. I
Findley, Sally. 1977. Planning for Internal Migration, A Review of Issues and Policies in Developing Countries. U.S. Department of Commerce, Bureau of Census, Washington. I
Fuller, Theodore D. et 81. 1983. Migration and Development in Modern Thailand. Research Center National Institute of Development Administration, Bangkok. Forbes, Dean. 1978. Urban-Rural Interdependence: The Trishaw Drivers of Ujungpandang dalam: P. J. Rimmer et al. (eds.). Food, Shelter and Transport in Southeast Asia and Pacific. Department of Human Geography, Research School of Pacific Studies, Australian National University, Canberra. Halaman 219-236.
.
.
1979. . The Peddlars of Ujungpandang. Working Paper No. 17. Centre of Southeast Asian Studies, Monash University, Melbourne.
.
1981a. MeninJau Kembali Mobilitas Penduduk. Prisma, fO ( 3 1 , Maret, LP3ES, Jakarta. Halaman 94-102.
.
1981b. Production, Reproduction, and Underdevelopment: Petty Commodity Producers in Ujungpandang, Indonesia. Environment and PJanning, Volume 13. Halaman 841-856.
.
Geografi Keterbelakangan, LP3E$, Jakarta.
1986.
Survai Kritis.
Sebuah
Frank, Andre Cunder. 1984. Sosiologi Pembangunan dan Keterbelakangan Sosiologi. Terjemahan dari Sociology of Development and Under Development of Sosiology. Pustaka Pulsar, Jakarta.
Friedman, 3 . and Douglass M. 1976. Pengembangan Agropolitan Menuju Siasat Baru Perencanaan Regional Di Asia. LPFE Universitas Indonesia, Jakarta.
-
Fu Chen Lo dan Kamal Salih. 1976. Kutub-Kutub Pertumbuhan dan Kebijaksanaan Regional dalam Sistem Ekonomi Dualistik yang Terbuka, Teori Barat dan Kenyataan di Asia. Universitas Indonesia, Jakarta. LPFE
-
Geertz, Clifford. 1977. Penjaja dan Raja: Perubahan Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Dua Kota Indonesia. Yayasan Obor dan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta
.
1984. Cultural and Social Change: Indonesian Case. Man. 19. Halaman 511-532.
The
Ceertz, Hildred. 1981. Indonesian Cultures and CommuniRahman Zainuddin, "Aneka ties. Diterjemahkan oleh A. Budaya dan Komunitas" di Indonesia. Yayasan Obor dan Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, dan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Indonesia, Jakarta. Goldscheider, Calvin. 1971. Population, Modernization and Social Structure. Diterjemahkan oleh A1 Ghozie Usman dan Andre Bayo Ala, "Populasi, Modernisasi dan Struktur Sosial", 1 Goldstein, Sidn Total di Kependudukan, Universitas Gadjah Mad Heeren, H.J. 1955. Urbanisasi Djakarta. Lembaga Penjelidikan Ekonomi dan Masjarakat, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
.
1972. Pengaruh Kebudayaan Indonesia di Australia: "Indonesische Cultuurinvloeden in Australie" dalam Indonesie: (1952-53). Penerbit Bhratara, Jakarta.
Hugo, Grpeme J. 1975. Population Mobility in West Java. Ph.D. Thesis, Australian National University, Canberra.
.
1977a. Circular Migration. Bulletin of Indonesian Economic Studies, X I 1 1 (31, November, Jakarta. Halaman 57-65.
.
1977b. Commuting, Circulation and ?figration in West Java: Policy Implications. The 8th Summer Seminar in Population, East-West Population Institute, East-West Center, Honolulu.
.
1978a. Population Mobility in West Java. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hugo, Craeme J. 1978b. Indoneaia: Level, Trend and PatCountry terns of Urbanization, Draft Chapter 3 from Report on Indonesia, Comparative Study on the Relationship of Migration and Urbanization to Development in the Escap Region.
.
1981. Road Transport, Population Mobility and Development in Indonesia, in G. W. Jones and H. V. Riphter (ed). Population Mobility ini and Development of Southeast Asia and the Pacific. The Australian National University, Canberra. Halaman 353-381.
.
1982a. Evaluation of the Impact of Migration on Individuals, Households and Communities, in United Nations, National Migration Survey: Guidelines for Analysis New York. Halaman 189-215.
.
I
1982b. Sources of Internal Migration Data in Indonesia: Their Potential and Limitations. Demografi Indonesia, No. 17, Juni. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta. Halaman 23-52.
.
1983. Population Mobility and Wealth Transfers in Indonesia and Other Third World Societies. Paper of the Easth West Population Institute, No. 87 ( 7) East-West Center. Honolulu.
.
.
1985a. Circulation in West Java, Indonesia in Prothero and Champman, Circulation in Third World Countries, Routledge & Kegan Paul. London, Bos99. ton, Melbourne and Hanley. Halaman 75
-
.
1985b. Some Policy Aspects of the Relationships Between Idternal Migration and Regional Development in Less Developed Countries with Particular Reference to Indonesia, Center for Development Studies, The Flinders University of South Australia, 38. Adelaide. Halaman 1
-
Husken, Frans. 1984. Capitalism and Agrarian Differentiation in A Javanese Village, Masyarakat Indonesia, X 1 ( 2 ) , Jakarta. Halaman 121 136.
b
Ihromi, Tapi Omas. 1978. Adat perkawinan Toraja Sa'dan (Suatu dan Tempatnya dalam Hukum Positip Masa kini Studi Antropologi Hukwn). Disertasi Doktor, Universitas Indonesia, Jakarta. Jansen, /Clifford. 1980. Beberapa Aspek Sosiologis dari Migreai. Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan, UGM, Yogyakarta.
Jellinek, Lea. 1978. The Pondok System and Circular Migration. dalam: Lea Jellinek, Chris Manning dan Gavin Jones (eds.). The Life of the Poor in Indonesian Cities. Monash University, Clayton. Halaman I 16.
-
Jones, Cavin W. 1975. Masalah Urbanisasi di Indonesia. Kertas Karya. Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. dan Supraptilah, B. 1975. Beberapa Keterangan Tentang Kesempatan Kerja di Palembang dan Ujungpandang. Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Kana, N.L. 1973. Hasyarakat Desa dan Adaptasinya Terhadap Pengaruh Luar: Suatu Prospek Berdasarkan Penelitian di Jawa Tengah, Prismat, 2 ( 4 1, Agustus. LP3ES, Jakarta. 1986. Penduduk SulaKantor Statistik Sulawesi Selatan. wesi Selatan 1985. Menurut Kabupaten dan Kotamadya, SUPAS 1985 Menurut Kabupaten dan Kotamadya, SUPAS 1985. Ujungpandang
Kasryno, Faisal. 1984. Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Koentjaraningrat. 1974. Mobilitas Penduduk Sekitar Jakarta, Masyarakat Indonesia, Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, Jilid I, No. 2, Desember. LIPI, Jakarta. Halaman 99-111.
.
1964. Masyarakat Desa di Indonesia Masa Ini. Yayasan Badan Penerbit, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
.
1981. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. P.T. Gramedia, Jakarta. 1961. Urban Responces to Kohn, Clyde F. Change. State University of Iowa, Iowa.
Agricultural
Kuntjoro dan Ali M.A. Rahman. 1977. Studi Pendatang Bugis di Wilayah Pasang Surut, Musi Banyuasing I 1 Sumatera Selatan Lembaga Penelitian Sosiologi Pedesaan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Lerner, Daniel. 1978. The Passing of Traditional Society Modernizing the Middle East, Terjemahan oleh Muljarto TJokrowinoto: Memudarnya Masyarakat Tradisional, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Lee, Everett S.
1980. Suatu Teori Migrasi. tian dan $tudi kependudukan, Universitas Yogyakarta.
Pusat PeneliGadjah tlada,
a
Leinbach, Thomas R. 1981. Travel Characteristics and Mobility Behavior: Aspects of Rural Transport Impact in Indonesia, Geografiska Annaler, 63B. Halaman 119-129.
.
1983. Rural Transport and Population Mobility in Indonesia, The Journal of Developing Areas, Volume 17, Number 3. April 1983. Halaman 349-363. Lipton, Michael. 1980. Migration From Rural Areas of " Poor Countries: The Impact on Rural Productivity and Home Distribution, World Development. Vol. 8. Halaman 1-24. Little, Kenneth. 1970. West African Urbanization, A Study of Voluntary Association in Social Change. The University Press, Cambridge. Liu, Paul K.C. dan Alden Speare, Jr. 1973. Urbanization and Labour Mobility in Taiwan. Makalah Diajukan pada International Union for the Scientific Study of Population (IUSSP) International Confrence Liege. Lluch, Constation dan Dipak Plazumdar. 1983. Wages and Employment in Indonesia, Report No. 3 5 8 6 - 1 ~ ~East , Asia and Pacific Officer, World Bank. Washington. Mabogunje, A.L. Rural-Urban 1-18.
1970. Systems Approach to a Theory of Migration. Geografhical Analysis, 11:
Makkulau, Andi. 1968. Tinjauan Geografi Tentang Pertanian Pasang Surut di Kecamatan Manggala Sebagai Usaha Peningkatan Produksi Beras dan Hubungannya dengan Pendidikan. Skripsi Sarjana IKIP, Jakarta. 1978. Pola Mobilitas Penduduk dari Mantra, Ida Bagus. Desa ke Kota Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan, UGH, Yogyakarta.
.
1979. Mobilitas Sirkuler di Indonesia, Lembaga Kependudukan, UGH, Yogyakarta.
.
Communities, A Special Region. karta.
1981. Population Movement in West Rice Case Study qf Two Dukuh in Yogyakarta Gadjah Mada University Press, Yogya-
dan Kasto. 1984. Analisa Migrasi Indonesia Berdasarkan Data Sensus Penduduk 1971 dan 1980. Biro Pusat Statistik, Jakarta.
Manning, Chris. 1985. The Green Revolution and Commercialization in Rural Java: A Reapraisal of Declining Involution and Rural Polarization under Soeharto (un-published paper). Flinders University of South Australia, Asian Studies. Adealide. @
cement, ment of paper). Studies,
.
1986. The Green Revolution, Labour DisplaIncomes and Wealth in Rural Java: A ReassessTrends During The Soeharto Era. (unpublished Flinders University of South Australia, Asian Adelaide.
dan Mikhael Papayungan. 1984. Analisa KetePennagakerjaan di Indonesia Berdasarkan Data Sensus Kerjasama Biro Pusat duduk 1971 dan 1980 Buku 2. Statistik dan Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan Universitas Gadjah Mada, Jakarta. Halaman 587-672. Mattulada. 1975. Latoa: Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Disertasi, Universitas Indpnesia, Jakarta.
.
1982. Menyussuri Jejak Kehadiran Makassar Dalam Sejarah ( 151 0-1 700 1. Bhakti Baru-Berita Utama Ujungpandang. Halaman 1 - 1 58.
.
1985. Mobilitas Penduduk: Studi Kasus Tentang Masyarakat Sulawesi Selatan. Makalah Dalam Seminar Menteri Kependudukan dan Pembangunan oleh Kantor Negara dan Lingkungan Hidup bersama Bank Dunia, Jakarta. Halaman 1-21
.
Maurer, Jean L. 1984. Agricultural Moderenization and Social Changes: The Case of Java over the Last Fifteen Years. Masyarakat Indonesia, XI ( 2 1. Jakarta. Halaman 1 09-1 19. Maude, Alaric. 1979. Inter-Village Differences in OutMigration in Weat Sumatra, The Journal of Tropical Geography, 49. Halaman 41-54.
.
1981. Population Mobility and Rural Households in North Kelantan, Malaysia, G.W. Jones and H. V. Richter (edl. Population Mobility and Development: South East Asia an6 Pacific, The Australian National University, Canberra. Halaman 93-116.
T.G. 1973. Peasants in the Cities: A Paradox, A Most Ingenious Paradox, Human Organization, Vol. 3 2 No. 2, Summer. Halaman 135-142.
McGee,
McNicoll, Geoffrey. 1968. Internal Migration in Indonesia: Descriptive Notes, in Indonesia. No. 5, April, Cornell University, Ithaca, Modern Indonesia ProJect. New York.
McNicoll, Geoffrey dan Si Gde Made Mamas. 1976. Keadaan Kapendudukan UniverDemografi di Indonesia. Lembaga sitas Gadjah Mada dan Biro Pusat Statistik, Jakarta. Milone, Pauline Dublin. 1966. Urban Areas In Indonesia; Administrative and Census Concepts. Research Series No. 10. Institut of International Studies, University of California, Berkeley. Muin MG, A. 1977. Siri & Pacce: Menggali Nilai Sejarah Kebudayaan Sulselra. Penerbit SKU Makassar Press. Ujungpandang. Halaman 1-168. Mukhlis CedJ. Krida.
1986.
Dinamika
Bugis-Makassar.
PT.
Sinar
Mohammad Sadli. 1973. Penerapan, Teknologi dan Pengaruhnya Tehadap Kesempatan Kerja: Pengalaman Indonesia, P r i m a , 2 (31, Juni. LP3ESs Jakarta. Mowat, Susanne. 1977. Education and the Urban Migration, A Comparative Anal Regional Office for Education in Asia, Bangkok. Mubyarto. 1976. Respons Penduduk Terhadap Penciutan Kesempatan Kerja di Pedesaan, Prisma, 5 (9), September. LP3ES, Jakarta. Murad, Auda. 1979. Bentuk Mobilitas Penduduk Minangkabau: Desa Sebagai Unit Pengamatan, Paper untuk Lokakarya Mobilitas Penduduk. Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan, UGM, Yogyakarta. Naim, Mochtar. 1974. Voluntary Migration in Indonesia, Working Paper, ,No. 26. Department of Sociology, University of Singapure, Singapbre.
.
1979. Hobilitas Penduduk Hinangkabau. Kertas Karya untuk Lokakarya Mobilitas Penduduk. Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan, UGMs Yogyakarta.
.
1984. Merantau, Pola Migrasi Suku Hinangkabau Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
National Urban Development Strategy ProJect. 1985. NUDS Final Report. Directorate of City and Regional Planning, Directorate General of Human Settlement, Department of Public Works, UNDP & UNCHS. Jakarta. Nooy-Palm, C. H. M. 1975. Introduction to the Sa'dan Toraja People and Their Country, in Archipel, No. 10. Halaman 53-91.
'
443
.
Nooy-Palm, C. H. M. 1979. The Sa'dan-Toraja, A Study of Their Social Life and Religion, Volume I, Verhandelingen, No.87, Martinus Nijh'off, The Hague. Nurmanaf, A. Rozany. 1980. Labor Mobility in Rural Area: A Case Study of Seasonal Migration and Changes of Job in Rural Area of The Cimanuk River Basin, West Java. Agro Economic Survey, Bogor. Papanek, F. Custav. 1976. Penduduk Miskin di Jakarta. Prisma, 5 (1). LP3ES, Jakarta. Halaman 59-84. Pelly, Usman. 1985. Pasang Surut Perahu Bugis Pinisi. d a l m : Mukhlis (ed), Dinamika Bugis-Makassar. PT. Sinar Krida. 1982a. Beberapa Penjelasan Mengenai Pelras, Christian. Dua Anak Bangaawan Makassafi yang Pernah ke Perancis pada Abad ke XVII, Masyarakat Indonesia, Majalah IlmuIlmu Sosial Indonesia, Tahun IX No 1 , LIPI, Jakarta. Halaman 57-67
.
1982b. Petualangan Orang Makassar di Ayuthia (Muangthai) Pada Abad XVII. Masyarakat Indones i a Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, Tahun IX, No. 2, LIPI, Jakarta, halaman 207-228. Pelzer, K.J. 1945. Pioneer Settlement in the Asiatic Tro-I pica. American Geographical Society, New York. Prothero, R. Mansell and Murray Chapman. 1985. Circulation Paul, in Third World Countries. Routledge & Kegan London, Boston, Melbourne and Henley. Proyek
Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. Pola Pemukiman Pedesaan Daerah Sulawesi Selatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Halaman 1-115. 1983.
Pudjiwati Sajogyo.. 1983. Peranan Wanita Dalam Perkembangan Maayarakat Desa. CV. Rajawali, Jakarta. Rahardjo, M. Dawam. 1983. Esei-Esei Ekonomi Politik. Jakarta.
LP3ES,
Rao, Bhanoji V. V. 1984. Poverty in Indonesia, 19701980: Trends Associated Characteristics and Research Issues, The World Bank, East Asia and Pacific Programs Department.
-
1974. Kependudukan, Urbanisasi dan LingRedmana, Han R.: LIPI, Jakarta. kungan Hidup. LEKNAS
.
Redmana, Han R. 1977. Perpindahan Penduduk Indonesia, Majalah Demografi Indonesia, No. 7, Tahun ke-IV, Juni. Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta. Rampel, Henry and Richard A. Lobdell. 1978. The Role of Urban t o Rural Remittances in Rural Development. Journal o f Development Studies 14 (31. Halaman 324-341
.
Rhoda, Richard E. 1979. Development Activities and RuralUrban Migration: Is it Possible t o Keep them Down on the Form?. Office of Urban Development Support, Agency for International Development, Washington. Rusll, Said. 1978. Inter-Rural Migration and Circulation in Indonesia: The Case o f West Java. Australian National University, Canberra.
.
1979. Beberapa Pemikiran Bagi Studi Gerak Penduduk di Indonesia. Kumpulan Bacaan Ilmu Kependudukan Lanjutan. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
. . and
1980. Pengantar Ilmu Kependudukan. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 1982. The Impact of Agricultural Modernization Patterns of Agricultural Land Tenure o f Population Mobility in West Java, SEAPRAP, Singapore.
1977a. Golongan Miskin dan Partisipasi Dalam PemSajogyo. bangunan Desa, Prisma, 6 (31, Maret. LP3ES, Jakarta.
.
1977b. Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan Lembaga Penelitian Sosiologi Pedesaan (LPSP), IPB, Bogor.
. . 1981. Menuju Kecukupan Pangan: Satu Kerangka jakan dan Evaluasi, Makalah Utama pada Simposium
1978. Lapisan Hasyarakat yang Paling Lemah Pedesaan Jawa, Prisma, 7 (3) April. LP3ES, Jakrta.
dl
KebiNasional Pangan dan Gizi di Yogyakarta, 26-28 Nopember. Lembaga Penelitian Sosiologi Pedesaan, IPB, Bogor.
.
1984. Penelitian Evaluasi Pembangunan Desa. Lembaga Penelltian Sosiologi Pedesaan, IPB, Bogor.
Sandy, I Made. 1977. Penggunaan Tanah (Land Use) di Indonesia Direktorat Tata Guna Tanah, Direktorat Jenderal Agraria, Departemen Pertanian Dalam Negeri, Jakarta.
445
Sandy, I Made. 1985. Geografi Regional Republik Indonea , Buku Teks. Jurusan Georgrafi FMIPA-Universitas Indonesia dan Puri Margasari, Jakarta. Simmons, Alan, et al. 1977. Social Change and Internal Migration: A Review of Research Findings from Africa, Asia and Latin America. International Development Research Center < IDRC ), Ottawa. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1981. Metode Penelitian Survey, Edisi Kedua. Pusat Penelitian dan Studi Kependudukan, UGH, Yogyakarta. 1975. Patterns in Human Geography. Newton Smith, D. M. Abbot Crane Russat & Co, New York. Halaman 238-278. '
Soekanto, Soerjono. 1982. Sdsiologi Suatu Edisi Baru Kesatu. CV. Rajawali. Jakarta.
Pengantar.
Speare, Alden. 1975. Interpreting the Migration Data from the 1971 Census, Majallah Demografi Indonesia, No. 3, Tahun 1 1 , Juni. Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta. Suharso. 1972. Urbanisasi di Indonesia, Sebuah Analisa KeJadian, Prisma, No. 7, Desember. LP3ESs Jakarta.
.
1978. Pola Perpindahan Penduduk dan Urbanisasi di Jawa Tahun 1968-1973, Faktor-Faktor yang mempengaruhi dan Proses Kejadiannya (Disertasi). UGM, Yogyakarta.
.
et al. 1976. Rural-Urban Migration in Indonesia. LEKNAS LIPI, Jakarta.
Suhartoko. 1975. 'Merantau Bagi Orang Wajo, Studi Kaaus Tentang Hasrat Merantau Orang Wajo. Pusat Latihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Ujungpandang. Sujono, Irlan dan A.T. Birowo. 1976. Distribusi Pendapatan di Pedesaan Pada Sawah di Jawa Tengah, Priama, 5 ( 1 1 , Pebruari. LP3ES, Jakarta. Sumardi, Mulyanto dan Hans-Dieter Evers (eds.). 1979. Urbapisasi, ~ a s a 1 a h ' ~ o tJakarta.. a Pusat Pembinaan Sumberdaya Manusia, YTKI/FES, Jakarta. Suprayogo, Imam 1982. Siri dan Kawin Lari, Lontara, Majallah Universitas Hasanuddin. No. 12 Tahun XXI. Ujungpandang Halaman 13-23. I
Tantu, Hammado. 1982. Menarik Becak dan Hari Esok, kasus Penarik Becak Asal Camba-Camba dan Bontoburungeng di K o t m r d y a Ujungpandang, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta.
Temple, Gordon. 1976. Mundurnya Involusi Pertanian: Migrasi, Kerja dan Pembagian Pendapatan, Prisma, 5 (3), April. LP3ES, Jakarta.
.
1979. Migration to Jakarta, Kumpulan BaFakultas Pertanian, caan Ilmu Kependudukan Lanjutan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Titus, M. J. 1978. Nigrasl Antar Daerah di Indonesia Seba- gai Cerminan Ketimpangan Regional dan Sosial. Lembaga Kependudukan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Halaman 1-42. Tjondronegoro, Sediono M.P. 1978. Modernisasi Pedesaan: Pilihan Strategi Dasar ManuJu Fase Lepas Landas, Prisma, 7 (31, April. LP3ES, Jakarta. Tobing, Ph. 0. L. Amanna Gappa. U jungpandang
.
1977. Hukum' Pelayaran dan Perdagangan Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan,
Utomo, Kampto. 1975. Masyarakat Transmigran Spontan di Daerah Wai Sekampung ( Lampung 1. Penerbit Gad jah Mada University Press, Yogyakarta. 1985. Forest Clearing Vayda, Andrew P and Ahmad Sahur. and Pepper Farming by Bugis Migrants in East Kalimantan: Ante cedents and Impact in Indonesia, No. 39 (April 19851, Cornell Southeast Asia Program. Halaman 93-110.
Walinono, Hasan. et al. 1974. Peta Sosiologis Kotamadya Ujung pandang, Suatu Survey. Lembaga Penelitian Sosial Politik, Universitas Hasanuddin, Ujungpandang.
.
1974. Sebab Musabab Out Flow Penduduk Sulawesi Selatan, Studi Kasus di Daerah Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara. ' Lembaga Kependudukan, Universitas Hasanuddin, Ujungpandang. .
.
1975. Sebab Musabab Out Flow Penduduk Sulawesi Selatan, Studi Kasus Untuk Daerah Asal dan Tujuan Sumatera Selatan dan Irian Jaya. Lembaga Kependudukan, Universitas Hasanuddin, Ujungpandang.
.
Wiradi dan Makali. 1984. Penguasaan Tanah dan Kelembagaan, di dalam Kasryno, Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Halaman 43-130.
Weber, Max. 1958. The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalism Translated by Talcott Parsons. Charles Scribners Sons, New York.
447
*. Wertheim, W. F. Ced.1. 1958. The Indonesian Town: in Urban Sociology. Van Heeve, The Hague.
Studies
Wirosuhardjo, Kartomo. 1964. Peranan Migrasi Dalam Perkembangan dan Pembangunan Ekonomi. Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
.
1982. Patterns and Trends of Inter-nal Migration and Urbanization in Indonesia and Their Policy Implications. Ph.D. Thesis. Universitas Indonesia, Jakarta.
World Bank. 1984. Development. Department, Washington.
Indonesia: Selected Aspects of Spatial Report No. 4776-IND. Country Program East Asia and Pacific Regional Office, r
Zelinsky, Wilbur. 1971. The Hypothesis of Mobility Transition, Ceorgrapical Review, 41 ( 21. Halaman 21 9-249.
I
L A M P IRAN
Lampiran 111.1.
Wilayah Tanrh Ueaha
t t r u l a m a hutan lindung,
lanaman iklim scdang sawah.
-
P t d a n i a n tanah k t r i n q perkcbunan sawah.
-
Pertanian l a n a h k c r i n g perkrbunan sawah.
-
Sawah 2 k a l i sttahun. Sawah 1 k a l i setahun. Rawr
- tambak i k a n - sawah.
Luas d a c r a h b e r l t r e n g LOe/. dan l t b i h m r k i n besar.
Wilayah tanaman ddcrah iklim fropikd.
Witdyah t a n a m a n d a c r a h i k l i m d i l u r r wilaydh i k l i m t r o p i k r .
-
Sumber: I Made Sandy. 1977. Pengsunaan TaMh (Land War) D i Indonesia. Direktorat Tata Guna Tanah, Direktorat Jenderal Agraria, Departemea Dalam Negeri. Jakarta, halaman 88.
L a m p i r a n 111.2.
I k h t f s a r Penggunaan J e n i s K u e s i o n e r Dalam Rangka S u r v a i Lapangan
D a f t a r P e r t a n y a a n ( K u e s i o n e r ) digunakan dalam melakukan wawancara t e r h a d a p r e s p o n d e n , y a i t u : Daftar A
-
Daftar
ini
digunakan untuk
wawancara
p e r t a m a d a l a m S u r v a i Tahap Ke-dua,
tar
tahap
y a i t u daf-
p e r t a n y a a n u n t u k 100 r u m a h t a n g g a d i s e k i -
t a r desa.
Respondennya a d a l a h K e p a l a
Rumah-
tangga. D a f t a r B1
-
Daftar
ini
digunakan untuk
wawancara
tahap
I
kedua
dalam
S u r v a i Tahap
Z i f e history matrix.
Ke-dua,
merupakan
Respondennya a d a l a h
se-
o r a n g y a n g b e r u n u r 15 t a h u n k e a t a s y a n g
tiap
tinggal
di
40 r u m a h t a n g g a
setiap
desa
yang d i p i l i h
h a s i l T a h a p Ke-dua. berumur
15
rumahtangga
*pelZao"
secara
Jadi,
(mover)
acak
dari
s e t i a p o r a n g yang
t a h u n dan l e b i h yang
tinggal
di
d a n j u g a p e r n a h t i n g g a l d i rumah-
selama 10
tangga
tersebut
tetapi
pindah dan masih berada d i daerah l a i n
dan
belum k e m b a l i ,
daftar
ini.
pendekatan
tahun
menjadi
yang
lalu
responden
'dari
T e k n i k i n i merupakan s a l a h
satu
y a n g d a p a t d i g u n a k a n u n t u k mengum-
p u l k a n k e t e r a n g a n d a r i o r a n g yang su d a h p i n d a h melalui
D a f t a r 82
-
o r a n g l a i n yang n a s i h t i n g g a l d i
ru-
wahtangga t e r s e b u t . D a f t a r i n i d i g u n a k a n ' d a l a a , wawancara Tahap Kedua
d a l a m S u r v a i Tahap Ke-dua,
responden
grants), di
daerah
m i g r a n p u l a n g kampung
khusus
untuk
(return
mi-
a t a u o r a n g yang p e r n a h t i n g g a l t e t a p lain
selama l e b i h d a r i
t e t a p i r e k a r a n g sudah kembali.
1
tahun,
Daftar B3
-
Daftar
ini
digunakan
juga
dalam
wawancara
Tahap Ke-dua d a l a m S u r v a i Tahap Ke-dua
khuaur
u n t u k s e t i a p o r a n 8 d a r i rumkhtangga y a n g d i p i lih,
yang
pindah
dan masih berada d i daerah
lain
a t a u belum k e m b a l i .
Jadi d a f t a r B3
ini
a d a l a h d a f t a r p e r t a n y a a n u n t u k m i g r a n permanen
Daftar C
-
dan sementara dan masih berada d i d a e r a h l a i n . D a f t a r i n i d i g u n a k a n dalam Tahap K e - t i g a migran dalam C
-
untuk
m e n e t a p d a n s e m e n t a r a (sfrkulator) lingkungan
penelitian d i
kota
Daftar
C l untuk migran menetap dan d a f t a r C
untuk migran digunakan
I
sementara. dalam
Sedangkan D a f t a r
wawancara
terhadap
di
- C2 C3
tenaga
k e r j a y a n g a k t i f dalam b e r b a g a i j e n i s k e g i a t a n s e k t o r informal perkotaan.
Lampiran V-1.
Tiga Desa Kasus di Sulawesi Selatan: Hasil Analisis Korelasi dan Regresi Berganda "Stepwise" Terhadap Tingkat Gerak Penduduk ( Y )
Desa Tikala: ~ a s i lAnalisis Korelasi Berganda Stepwise
R
Tahap Peubah Yang Dihitung
R2
1.
X9
(Partisipasi budaya)
2.
X3
(Tingkat melek huruf) 0,7414
X4
5. Xs 6.
Xqq
,
21 9 3822
0,1807
18,1596
0,7872
0,6196
0,0699
16,7729
(Partisipasi kerja di luar pertanian)
0,8097
0,6557
0,0361
16,0431
(Teknologi bimiabiologis
0,8212
0,6744
0,0187
15,6841
(Pendapatan dari Sektor pertanian)
0,8308
0,6901
0,0157
15,3811
Desa Tikala:
Y = -30,66 +
-
0,3690 0,5497
3. X 1 2 (Kerabat di kota
4.
0,6075
Pertam- Simpangan Baku bahan R 2
Hasil Analisis Regresi Berganda Stepwlse
+ 0 , 7 9 X 9 + 0,41 X 3 5,47E-06 X i i + 4902 x6
+
15972 X i o
-
0 , 2 9 X4
-
6,96 X a
Lampiran V-1
( Sambungan )
Desa Camba-Cambar Hasil Analisis Korelasi Berganda Stepwlse
Tahap Peubah Yang Dihitung 1. X 9
R
(Partisipasi budaya)
R2
Pertam- Simpangan Baku bahan R2
-
0,6512
0,4241
19,1385
0,7084
0,5018
0,0777
0,5605
0 0587
16 , 8 9 2 9
2. X.r o (Penguasaan Tanah
pertanian sawah) 3. X s
4.
(Tingkat melek huruf) 0 , 7 4 8 7
X 1 2 (Kerabat di kota 1 .
5. X 6
(Teknologi kimiabilogis
Desa Camba-Camba:
Tahap
,
,
,
17,8916
0,7669
0 5881
0,0276
16,4388
0,7770
0,6037
0,0156
16s2101
Hasil Analisis Regresi Berganda Stepwfse
Konstanta (a)
Koef isien X9
.
XI
0
X3
(b
X12
Xb
Lampiran V-1 Desa Watangsidenreng:
Hasil Analisis Korelasi Berganda Stepwise
. Xl
B ( Kerabat
2. Xe
3. Xa
d i kota )
(Pengeluaran RT untuk kebijakan pemerintah dan kegiatan sosial) (Tingkat melek huruf
Desa Watangsidenreng:
R*
R
Tahap Peubah Yang Dihitung 1
(Sambungan)
Pertam- Simpangan bahan R2 Baku
-
0,5174
0,2677
26,2167
0,5545
0,3074
0,0397
25,6269
0 ,3291
0,021 7
25,3530
t
0 ,5737
Hasil Analisis Regresi Berganda S t e p w i s e
Koef isien
( b)
~ a h a ~ ~onstanta (a X12
,Xe
x3
Lampiran V-2.
Tiga Desa Kasus di Sulawesi Selatan: Daftar Hasil Sidlk Ragam
Desa Tikala: Daftar Hasil Sidik Ragam Sumber Keragaman Regresi Galat (Sisal Total F-Hitung = nultiple R = Simpangan Baku =
d.b
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Rata-Rata
7 92 99
49928,9864 21 077 0334 71 006,0198
7132,7123 229 093
31,1339 0,8386 15,1359
,
I
,
Signifikan F = 0 , 0 0 0 0 R2 = 0,7032
Desa Camba-Camba: Daftar Hasil Sidik Ragam Sumber Keragaman Regresi Galat (Sisa) Total
d.b
Jumlah Kuadrat
5
37630,7358 24700 1619 62330,8977
94 99
Kuadrat Rata-Rata 7526 1472 262,7677
,
F-Hituns = 28,6420 nultiple R = 0,7770 Slmpangan Baku = 16,2101
Signifikan F = 0 , 0 0 0 0 R2 = 0,6037
Desa Watangidenreng: Daftar Hasil Sidik Ragam Sumber Keragaman Regresi Galat (Sisa) Total
F-Hituns
-
d.b
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Rata-Rata
3 96 99
30275 11288 61706 3984 91 981,3372
10091,7096 642,7730
15,700
Galat (Sisa) = 0,5737 Simpangan Baku = 25,3530
,
Signifikan F = 0,0000
R 2 = 0,3291
Lampiran V-3.
Tiga Desa Kasus di Sulawesi Selatan: Matriks Korelasi Antar Peubah
Desa Tikala: Matriks Korelasi Antar Peubah
Peubrh PIubah
Critical Value (1-Tail, Critical Value (2-Tail, 01
Sep. 86
15: 03: 58 Prime 9955
.05) = .05) =
+ +
Or
-
+/-
,16551 ,19646
N = 100
Migrasi Flinders University of South Australia ( FLNA
rev, 19.4.5
Lampiran V-3
( Sambungan )
Desa Camba-Camba: Matriks K o r e l a s i Antar Peubah
Peubrh
P&I&
LSAYAH
BKLRGA
WRUF
OFFARM
TEKBIO
TEKllEK
PAJAK
SOSBUD
KAABAT
LPSAMAH TKT.CP
LshWH
BKLW lOlURUF OFFAAn
TEKBIO TEKHEK PhJAK
So KRABAT LWAH
TK1.W
Critical Value ( 1 - T a i l , C r i t i c a l Value ( 2 - T a i l , 01
S s p . 86
1 5 3 03: 58
-05) -05)
*
=
+
Or +
-
-16551 -19646
N = 100
Higrasi F l i n d e r s U n i v e r s i t y of South A u s t r a l i a
Prime 9955 (FLNA) r e v . 1 9 . 4 . 5
Lampi ran V-3
( Sambungan )
Watangsidenreng: Matriks Korelasi Antar Peubah
P e u b r h Peubrh
LSAW L
BKLRGA
HtUlW
OFFARJ!
TEKBIO
TEKHEK
IRGASI
PAJM
SOSBUO
KRABAT
W
MLRGh
lailaw WFM TEltBIO TEKHEK
IRGASI PAM
SOSBUD KRAUT
LPSYMl TKT .GP
Critical Value (1-Tail,
.05) =
Critical Value (2-Tail,
-05) =
01
Sep. 86
15: 03: 58
+
Or
-
+/-
,16551 -19646
N = 100
Migrari Flinders University of South Australia
Prime 9955 (FLNA) rev, 19.4.5
LPSMAH TKT.CP
Lampiran V-4.
Sulawesi Selatan: Alokasi Dana Pembangunan Helalui Program Bantuan Inpres ( Dalam Ribuan Rupiah >
Trhun P ~ I I ~ J
0esr
Pelitr I (1969170-19731741
Datl I1
SO
Kesehatan
Pen~hi Jwan PanunJangan IReboisasi JJ~M
-
Pasar
Pelltr I1 (IW4/75-1781791
2216005
11 355704
11555355
3982580
18818664
-
Pelitr 111 (1979MD-1983h4)
7 447955
30 121929 111 112280
12429719
34390304
14564 153
157511672
P e l i k IY (1904/8!b1905/06)
3911 111
(6711175
6871 925
5675653
11 711 I01
-
787 900
2 030 510
.
I
t
Sumber :
67851744
BAPPEDA Propinsi Sulaweai Selatan.
. I
4 124 000
Lampiran V-5.
T i g a Desa Kasus d i S u l a w e s i S e l a t a n : J e n i s Kegiat-an Pembangunan Pedesaan dan Rataan Penyerapan Tenaga Kerja
Yatan~sidenreng U q irtn PabmgmmPudes~on
1. Penlnglrrtm jrlm taruh-jrlm barbatu 2. Panirqkrtm jrlm berbrtrrjalmberaspal 3, Pedmtan j a l m b u u 4. Rehabilitrsi tukrh
him
5. W u b i l i t a s l duiker 6. P I l b w t n duiker 7. W i l i t ~j d ~uit m 8.Pembwtnjrlrnbru
Sekluu
Rrtm Sabelw HOK PerTh. 1988
1988
1988 sfd 1985
i
i
1888
--
i
1508 2000
i 1
-I
i
'
i i t i
Tikalr
C~~~J-CJ~IJ
1988 sld 1985
btarn
Sebelw
HOK PerTh.
1980
1980
Rrt~n
sld
HOK
1985
PerTh.
1008 380 300 600
-
0. Pr#ccurr fbduksi dan Pmgabaqm Partmim:
1. Pnburtw, benhqm 2. Irlgasi drsr 3, W i l i b s l u l w m tcrsirr 4. Kmvani uwrh: 1 x uWwn Daljadi 2xuWun 5. K o n v s ~ twin l wrr
frdi
-
6. B i u s d m I n u s prdl SJdl
7. Penyedim pestlsida a. PenyediJJn sprayer hnr 9. Pengdaan k ios urcmr produlrs i 10. Porpr p i r sawah 11. Pengemb-n tmoum
-
12. P a n @ m g m tJMMn bud-burhw,
( Bersambung )
Lampiran V - 5
Urtrngsidwuang Kegirtrn Pabangum Pedeurn
Sebeluu 1980
13. Pengabrngn T J M m sryur-uywan 14. Plclburtn k o l m i k m 15. Pengabngn perikwun smrh 16. P l l b r n t n m p e n y i i t hsr#r 17. Kebun b l b i t rwput
1. Resettlement pmduduk 2. f&habllitrsi kwbm brncnr r l o r 3. P a w u h n uhrt gotangrorong 4. P n rwrh 5. Jnbn kelurcgr 6. PIlbinun rJI-nk knnr 7. Pmbinun PKK 8. Uuhi P a b i k n 6 i t i Kel9.SIwrrrlYC~ 10. Unit Kolrurg~lkamru 11. Parpipun air 12. pabmgml trrprt ibrdrh 13. Bilblrqm llrdis keprdr Wun 14. Puskesu;w/B~lri Pangobrtrn 15. Bank Dew 16. Plclbmtukm BW#)/KUD 17. P B r l r i Dam Pertmuan 18. Listrik D e u
1980 s/d 19115
< Sambungan )
Ca8b8-Cambr
Rrtrrn Sebelw HOK Per Th. 1980
1980 s/d 1985
tlkrlr ktrrn
Sabelw
HOK Per Th.
1988
1980 s/d 1985
Rrtrrn HOK Per Th.
Lampiran V-5
( Sambungan )
YItangs idenreng
Keglrtan Pe&ngunm Padssaan
Sebelw 1980
1980 s/d 1985
t
t
-
t
CarbrCarbr
Rataan Sebelw HOK P w Th. 1980
1980
s/d 1985
Tikala
b t a m Sebelum HOK Per Th. 1980
1980 1985
Rrtaan HOK Per Th.
t
-
s/d
E. P d i d i k n :
1. BmW Krdit B i r u 2. Bnturn wit CrndJk Kulak 3. Bmtun Kredit Petani Tam& 4. B m t m Kredit P w r j i n
-
9
t
t
-
-
-
-
-
t t
.
-
o
t
-
.
t
t t
-
= Jumlah kegiatan pembangunan yang padat tenaga kerja. HOK = Hari-Orang-Kerja (mandays).
Keterangan: f
Sumber:
1 ) Wawancara
dengan masing-masing Kepala Desa atau Sekretaris Desa yang bersangkutan, 1985. 2 ) Statistik Desa Watangsidenreng, Camba-Camba dan Tikala, 1985.
Lampiran V I - 1 .
Kota Ujungpandang: S t r u k t u r Umur dan J e n i s Kelamin Pendatang A s a l K e t i g a Desa Kasus Penelitian
Wigran Perranen 11)
Hivan Se~entrrr
(a)
Wigrrn Pemrnen + W igran Serentara ( I )
Uwu Ldt i-lidt i Persrpurn
Jurlah
Lak i-Iak i Pweapuan
Sumber: S u r v a i Lapangan 1985.
Jmlah
L A 1-lak i Perelpuan
Jwlah
Lampiran VI-2:
Lapangan Pekerjaan dan Status Pekerjaan
1.
Kota Ujungpandang: Peranserta Pendatang dari Ketiga Desa Kasus Terhadap Sektor Formal dan Informal di Kota Menurut Lapangan dan Status Pekerjaan
Sektor Formal
Sektor Informal Desa Asal
MP
ns
a. Tukang Emas: BS BK BB B/K PK
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
b. Tukang Sepatu: BS BK BB BK PK
0 0 0 0 0
0 0 0
np
ns
Industri dan Pengolahan:
------
c. Tukang Kayu/ Rotam/Meubel: BS BK BB B/K PK
---
2. Perdagangan: Pedagang Kecilkecilan: (Hasil bumi, makanan & minuman Jadi ): BS BK
-- BB B/K - PK
0 0
**
* **
0 0
4
0 0 0
0 0
0 0
Watangsidenreng
" 0
w
*
Tikala
Tikala dan Camba-Camba
. 0 0 0
0 0
0 0 0 0 0
++ YU
0 0
*
0 Y
Watangsidenreng, Camba-Camba dan Tikala ( Bersambung
Lampiran VI-2
Lapantan P e k e r J a a n dan S t a t u s PekerJaan
S e k t o r Formal
( Sambungan
S e k t o r Informal Desa Aaal
MP
MS
MP
MS
3 . Angkutan:
a . P e n a r i k Becak:
--- BS BK -- BB B/K PK
0 0 0 0 0
:*
0 0
I
Camba-Camba
* 0 0 0
u
0
0
Watangdenreng & Camba-Camba
4. Jasa:
a . P e g a w a i , Guru, rurauat: -J-uBS K -- BBB - B/K PK
b . Pembantu Rumahtangga: BS BK BB B/K PK
---
0. 0 0
0
+Y
0 0
0
0 0 0 0 0
Tikala, Camba-Camba dan Watangsidenreng
< Sambungan )
Lampiran V I - 2
Lapangan P e k e r j a a n dan S t a t u s Pekerjaan
S e k t o r Formal
Desa Asal
5. L a i n - l a i n : Buruh BS BK BB B/K PK
---
Keteranqrn:
S e k t o r Informal
MP
MS
MP
0
0 0
0
0
0
0
0
Y
0 0
0
0 t
* 0
9
Camba-Camba
uu 0
d ai n T kala
S t a t u s Pekerjaan: BS BK BB B/K PK
= Berusaha s e n d i r i = Berusaha dengan bantuan k e l u a r g a = Berusaha dengan buruh t e t a p = Buruh/Karyawan = Pekerja keluarga
S t a t u s Pendatang: MP MS
= P e n d a t a n g Permanen = Pendatang Sementara
Tingkat Partisipasi: 0
* ** *** Sumber:
ns
= = = =
T i d a k ada Rendah ( S e d a n g (25 Tinggi i
S u r v a i Lapangan 1 9 8 5 .
< >
- 25
persen)
50 p e r s e n ) 50 persen)
Lampiran VII-1.
Kasus Tukang Sepatu "Kalambe"
sepatu "Kalambe" (50 tahun
Tukang
Tikala Kecamatan Rantepao. waktu
berumur
berasal
dari
desa
Dia datang ke Ujungpandang pada
15 tahun,
yaitu pada
merasa kesulitan hidup di desanya.
tahun
karena
1952,
Ayahnya telah meninggal
dan hanya mewariskan sawah yang terbatas sekali luasnya. Itu pun
harus dibagi lagi dengan kakaknya secara tidak
yaitu
atas
upacara bagian
merata,
dasar besarnya sumbangan yang diberikan
pemakaman ayahnya.
Kakaknya yang tertua
kepada
mendapat
yang terluas karena memberikan sumbangan yang
dibandingkan adik-adiknya. Karena hidupan
yang
saudaranya,
sulit itu, dia
'merasakan lapangan
atas restu ibunya
dan
peng-
suadara-
pergi ke Ujungpandang untuk mencari nafkah
dengan bekerja apa saja. mah pamannya.
besar
Di Ujungpandang dia tinggal di ru-
hari ikut pamannya untuk belajar beker-
Tiap
ja sebagai tukang kayu. Tetapi karena fisiknya, ia tak sanggup melakukan pekerjaan tersebut, kerjaan
lain.
Ia
karena itu dicarinya
pe-
bekerja sebagai petugas kebersihan
salah satu bioskop.
pada
Pada waktu pergi atau kembali dari mem-
bersihkan gedung bioskop tersebut, ia melewati tempat-tempat tukang
reparasi
Torada. dan
vulpen,
yang juga dimonopoli
Dia memperhatikan tukang-tukang tersebut
ingin juga mencoba pekerjaan tersebut.
kang
oleh
reparasi vulpen.
Rupanya,
orang
bekerja,
Dia menjadi tu-
dengan pekerjaan ini
berhasil mengwnpulkan sejumlah uang.
dia
Pada tahun 1959,
dia
melangsungkan perkawinannya dengan seorang gadis Toraja yang berasal dari desa yang sama denganrrya. ini,
dia
memperoleh
tukang
di SMA.
seorang
Dari tahun ke tahun,
reparasi vulpen semakin tidak
dimebabkan
perkawinannya
anak perempuan yang sekarang
mahasiswi Akademi Perawat dan duduk
Dari
menjadi
laki-laki yang masih pendapatannya mencukupi.
sebagai Hal
ini
oleh berkurangnya orang yang memperbaiki vulpen.
Orang
lebih'suka
pada
memperbaiki
membeli vulpen tindis (ball p o i n t ) vulpen
yang
rusak.
Karena
itu,
daridia
belajar
memperbaiki sepatu dari
teman-temannya yang
lebih
dulu menjadi tukang sepatu. Sekarang ini dia melakukan usaha perbaikan sepatu. Dari dua orang bersaudara yang masih hidup, kang
hanya
sepatu inilah yang bertempat tinggal di luar
tu-
desanya.
Kakaknya tinggal bersama ibunya dengan dua orang anaknya. Di Ujungpandang
tukang
sepatu ini tinggal bersama isteri
dan
dua orang anak, seorang kemenakannya yang kuliah di Fakultas Hukum,
seorang ipar yang kursus menjahit dan seorang
cucu
dari kakaknya yang tertua. Jadi, ia memiliki lima orang yang I
menjadi tanggungannya. Pada waktu kakaknya yang ke-dua meninggal di desa tahun 1965,
pada
tukang sepatu ini tidak kembali menghadiri upa-
cara kematian kakaknya itu,
karena kakaknya itu tidak ter-
pandang dan tidak mempunyai apa-apa. Penguburannya dilakukan secara d i m - d i a m pada malam hari.
Tetapi, pada waktu kakak-
nya yang tertua meninggal pada tahun 1974, tukang sepatu ini kembali ke desanya untuk menghadiri sebut.
Kakaknya
masyarakat
upacara
kematian
ini adalah seorang yang terpandang
terdalam
dan mempunyai kekayaan yang cukup untuk mengang-
kat status sosialnya, sehingga kematiannya dipestakan secara besar-besaran. dan
Pada
40 ekor babi.
bangkan
waktu itu dikorbankan 30 ekor
Tukang sepatu " K a l a m b e " sendiri
satu ekor kerbau dan satu ekor babi.
kerbau menyum-
Dia merasakan
status sosialnya meningkat. Sejak
pindah ke Ujungpandang sampai
sepatu " K a l a m b e N rang
ini
merupakan
ini telah
sekarang,
limi kali pindah alamat.
dia menyewa rumah di
lingkungan
tukang Seka-
"Gaddong"
salah satu pusat pemukiman kumuh orang Toraja
Ujungpandang.
yang di
Lampiran VII-2.
"Tonrowa" ba-Camba, kg
Kasus Penarik Becak "Tonrowa"
(42 tahun) aeorang petani kecil di desa Cam-
memiliki sawah seluas 0,30 ha
(produktivitasnya ,
dengan
hanya 1 100 kg per ha)
dengan Rp 82 500,OO per tahun.
hasil
atau
330
senilai
Walaupun sawahnya terjangkau
oleh saluran pengairan setengah teknis dari pengairan Sungai namun hanya dapat ditanami di musim penghujan saja.
Kelara, Pengairan mana
ini hanya berfungsi di kala musim
curah
hujan pada waktu itu pun
tidak
penghujan, cukup
memasok air bagi sawah-sawah di desa tersebut.
di
untuk
Sebaliknya,
di musim kemarau pengairan tersebut tidak dapat berfungsi. Penghasilan
dari berusahatani tidak
isteri dan empat orang anaknya.
dapat
menghidupi
Dengan berbekal
pendidikan
"tidak tammat SDw (hanya sampai kelas I 1 1 SD), tahun 1973 ia untuk pertama kalinya pergi k e kota Ujungpandang untuk cari tambahan pendapatan.
men-
Keputusan untuk pergi ke kota di-
ambil setelah dibicarakan bersama dengan isteri dan keluarga dekatnya yang lain serta setelah memperoleh banyak informasi tentang besar
pencarian nafkah di kota.
Kesempatan yang
paling
bagi penduduk desa ini adalah bekerja sebagai penarik
becak i"pattal l u rode").
Tidak sulit untuk mengambil
kepu-
tusan karena ia ke kota hanya pada waktu-waktu tertentu ja, yaitu panjang
sa-
terutama sesudah panen atau ketika musim kemarau (Juli-Desember).
Itupun dilakukannya dengan
cara
bersirkulasi. Sejak tahun 1973 itu dia menarik becak di kota Ujungpandang dan
sejak itu
dia hidup di dua tempat,
yaitu
e
5 hari di kota dan 3 hari di desa. Pada waktu musim mengolah
sawah
dia
lebih
banyak tinggal
di
desa.
Setelah
musim
menanam selesai, dia lebih banyak bersirkulasi lagi ke kota. Pekerjaan di sawah dilakukan oleh iateri dan anak-anaknya. Setiap
becak
kali ke kota,
("Punggawa
dia menumpang di rumah pengusaha
Tallu-roda"),
yaitu bekas
penarik
becak
asal
Camba-Camba juga yang telah berhasil meningkatkan sta-
tusnya,
norrik becak "Tonrowa" setiap harinya dapat memperoleh hasilan jam
Pe-
walaupun masih dalam lapangan usaha yang sama. kotor Rp 7 000,OO
kerja
per hari.
- Rp 8 000,00,
peng-
dengan rataan
Selama di kota dia
berusaha
20
menekan
biaya hidupnya. Rataan pengeluarannya untuk makan, minum dan lain-lain Rp
sekitar
1 OO0,OO per hari.
antara Rp 4 500,OO kota Rp
1
Rp
dia
dapat
225 000,00
Setelah
500,OO
per
hari,
sewa
Pendapatan bersih yang
- Rp
6 500,OO per hari.
memperoleh
- Rp 32 500,OO
tambahan
becak
diperolehnya
Selama 5 hari di
penghasilan
(dengan rataan R p 2
sebesar 7500,OO).
I
dikurangi ongkos transport desa-kota pergi
pulang,
25
000,OO.
Dalam sebulan dia ke kota sebanyak 3 sampai 4 kali,
berarti
uang
yang
dibawa kembali ke desanya adalah Rp
dalam 6 bulan, yaitu selama musim kemarau, pendapatannya da ri bersirkulasi ke kota adalah Rp 450 000,OO
- Rp 600 000,OO
(dengan rataan sekitar Rp 500 000,OO). Penghasilan keluarga
dari menarik becak di
*'Tonrowa**meningkatkan status
kota, sosial
Keempat anaknya dapat mengikuti pendidikan. nya
yang
lakilakinya
tertua bersekolah di SPG bersekolah di SHP
mcrmbangun
ekonominya.
Anak perempuan-
Bontosunggu,
dua
anak
Batang dan anak perempuannya
yang terkecil bersekolah di SD Camba-Cambr. dia
memungkinkan
Dua tahun
kembali rumahnya dan sekarang dapat
lalu
setaraf
dangan ruaah patani lapisan atas. Di dalam rumahnya terdapat yang katanya diperoleh dari hasil
sejumlah barang, becak di kota,
eeperti:
radio-kaset,
menarik
kursi tamu 2 pasang,
lemari, tempat tidur (ranjang besi) 2 set, lampu "Petrcuoax", Jam dinding, sepeda dan sebagainya. *'Tonrous** mengharapkan agar anak-anaknya dapat sil dalam pendidikannya, oleh
pakerJarn
yang
sehingga
lebih
balk,
dla alami mendiri. t*3
nantfnya tidak
dapat
berhamemper-
reperti apa yang
Lampiran VII-3. Tiga Desa Kasus Pi Sulawesi Selatan: Tingkat Kemampuan Ber-Empati (Hobilitas KeJiwaan) Henurut Status Sosial Ekonami Rumahtangga "Pallao" (Hover) dan "Penet8pw (Steyer) < Dalam Persentase
Total
Pallao Pereta) Pallw Peoetap Pallao Penetap Pallao Peneta) Pallao Penetap (lover) (Shyer) (Oover) (Stayer) (lover) (Stayer) (Ilover) (Stayer) (lkver) (Stayer)
Tirlgi Sedan; RerdaL
50,8 36,4 l3,6
-
33,3 6b17
45,8 33,3 20,9
10btO
45,) 31,8 22,7
-
33,3 66,7
28,6 28,6 42,8
-
42,7 32,6 24,7
58,8 5 ,
-
36,4 63,6
Keterangan: Kriterium Penilaian: Diajukan tiga pertanyaan proyeksi, d i mana setiap pertanyaan memiliki skor maksimal 5:
-
( 1 ) Empati tinggi = Skor 1 1 (2) Empati sedang = Skor 6 ( 3 ) Emprti rendah = Skor 0
Sumber: Survai Lapangan, 1985
--
-
15 10 5
Lampiran VII-4.
1.
Ketua
Desa Tikala: Pengurus LKMD Pada ' Tahun 1985 dan Pengalaman Migrasi
: Y. Tikara
(38 tahun), Tammat SLA (SGA 1. Pengalaman Migrasi : ( 1 ) Rinding Allo (desa dalam Kabupaten Tana Toraja ), (2) Rantepao ( kota kecamatan )
.
2.
Ketua I
: S.
3.
Ketua 11
: Ny.
4.
Sekretaris : Y.B. Hamzah (46 tahun), Tammat SLP (SGB) Pengalaman nigrasi: < 1 ) Jawa Timur, (2 Sulawesi Utara, (3) Jawa Timur, (41 Ujungpandang ( 5 ) Rantepao < kota kecamatan )
Popang (45 tahun), Tammat SMP, ABRI (MPP). Pengalaman Migrasi : < 1 ) Sengkang (kota kabupaten di Sulawesi Selatan ), , < 2 Enrekang (kota kabupaten di Sulawesi Selatan), (3) Maros (kota kabupaten di Sulawesi Selatan. t
D. Tikara (36 tahun), Tammat SMP, Wanita. Pengalaman Migrasi : ( 1 ) Rinding Allo ( desa dalam Kabupaten Tana Toraja, (2) Rantepao ( kota kecamatan 1.
,
.
: Y.
5.
Keuangan
6.
Urusan KeseJahteraan: Y. Tandiseru (62 tahun),SLP (SGB). Pengalaman Uigrasi : ( 1 Rantepao, ( 2 Makale, (3) Saluputti, ( 4 ) Sesean, (5) Rantepao, sebelum kembali ke desa).
7.
Urusan Umum: Panqgalo, T.H. r ( 57 tahun ), SLP ( Sek. Teknik 1. Pengalaman Migrasi : ( 1 ) Rantepao, ( 2 ) Jawa Barat, (3) Jawa Timur, (4) Ujungpandang, (5) Palopo (kota kabupaten di Sulawesi Selatan ).
8.
Ururan Pendidikan dan Penerangan: M. Manganda (52 tahun), Tammat SLP. Pangalaman Mi grasi : ( 1 ) Ujungpandang , ( 2 ) Palopo, ( 3 ) Soroako (kota tambang nikel), < 4 ) Kotamadya Pare-Pare.
Alex (35 tahun ), Tammat SLP (Sek. Teknik). Pengalaman Migrasi : ( 1 ) Jember (Jawa Timur) (2) Palopo < kota kabupaten di Sulawesi Maros, kota kabupaten di Selatan ), ( 3 Sulauesi Selatan ), ( 5 ) Pinrang ( kota kabupaten di Sulawsri Selatan), dan Palopo lagi sebelum kembali ke desa.
472
Lampiran V I 1-4
( Sambungan )
9.
Urusan Pembangunan & Perekonomian: Y.P Bendon (38 tahun), Tammat SLP (ST). ( 1 ) Rantepao, ( 2 JaPengalaman nigrasi: karta, (3) Bandung, (4 Hakale (kota kabupaten ).
10.
Dan seterusnya.- (Hampir setiap pengurus LKMD pernah berpindah atau bertempat tinggal di luar desanya).
Lampiran
VIII-1.
Beberapa Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Sulawesi Selatan Sehubungan dengan Arus Higrasi Keluar
Surat Susulan Instruksi Gubernur Kepala Daerah
I
Propinsi Sulawesi Selatan No.:
Pebruari
1969
Tingkat
Pem 3/1/1969 tertanggal
tentang larangan bagi penduduk
yang
5
secara
bermbongan meninggalkan desanya menuju daerah lain: f
1.
Susulan Pelaksanaan Instruksi Gubernur No.: tertanggal 7 April 1969.
2.
No.: Pan. 3/1/25 tertanggal 10 April 1974, tentang izin penduduk ke luar Sulawesi Selatan.
3.
No.: Pem. 3/3/20 tertanggal 10 Desember 1974, perpindahan penduduk dari Sulawesi Selatan.
4.
No.: Pem. 3/1/4 tertanggal 13 Januari 1975, tentang permintaan laporan mengenai kegiatan pencegahan perpindahan penduduk dan sebab musababnya.
5.
No.: Pem. 3/1/27 tertanggal 17 Pebruari 1975, permintaan laporan kegiatan.
Sumber:
Pemda Propinsi Sulawesi Selatan.
Pem. 3//2/3
tentang
tentang