Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
PENGARUH BEBAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Mardi Astutik STIE PGRI Dewantara Jombang, Indonesia
[email protected] ABSTRAK Beban kerja merupakan besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan / unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Jika kemampuan pekerja lebih tinggi dari pada tuntutan pekerjaan, maka akan muncul kelelahan yang lebih. Beban kerja yang dibebankan kepada karyawan dapat dikategorikan kedalam tiga kondisi, yaitu beban kerja yang sesuai standar, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity) dan beban kerja yang terlalu rendah (under capacity).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada CV. Surya Kencana Food Jombang.Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif.Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert.Populasi dalam penelitian ini semua karyawan bagian produksi CV. Surya Kencana Food Jombang berjumlah 280 orang, besar sampel yang digunakan sebanyak 74 orang.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.Variabel yang diteliti adalah beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Analisa data dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan taraf signifikan α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja (X1) memiliki nilai thitung 0,052 dan signifikansi sebesar 0,990, karena nilai tsig = 0,990 > α = 0,05, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa beban kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja (X2) memiliki nilai thitung 1,225 dan sigifikansi sebesar 0,224, karena nilai tsig = 0,224 > α = 0,05 , dengan demikian dapat dinyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. variabel beban kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) memiliki nilai signifikan f hitung 0,752 dengan signifikansi sebesar 0,475, karena nilai f hitung = 0,475 > α = 0,05, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa beban kerja dan motivasi kerja tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor beban kerja dan motivasi kerja saja, melainkan dipengaruhi oleh faktor lain. Keyword : Beban Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan
1. Pendahuluan Salah satu sumber daya organisasi yang memiliki peran penting dalam mencapai tujuannya adalah sumber daya manusia. Oleh karena pentingnya peran manusia dalam kompetisi baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam agenda bisnis, suatu organisasi harus memiliki nilai lebih disbadingkan dengan organisasi lainnya. Organisasi yang berhasil dalam mempengaruhi pasar jika dapat menarik perhatian atas kelebihan yang dimiliki dalam berbagai hal dibandingkan dengan organisasi lain (Bangun, 2012). Bangun (2012) berpendapat Kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan – persyaratan pekerjaan (job requirement). Suatu pekerjaan
53
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan (job standart). Seorang karyawan dikatakan berhasil melaksanakan pekerjaannya atau memiliki kinerja baik, apabila hasil kerja yang diperoleh lebih tinggi dari standar kinerja. Keputusan MenPan Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 mendefinisikan beban kerja sebagai sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan teori, beban kerja mempengaruhi bukan hanya kondisi fisik karyawan tetapi juga kondisi psikis.Bangun (2012) mendefinisikan bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan / kegiatan, yang berlangsung secara sadar. CV. Surya Kencana Food merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemrosesan makanan ringan. Proses produksi CV. Surya Kencana Food tergantung permintaandari PT. Garuda Food Indonesia. Bahan baku yang digunakan di kirim langsung dari PT. Garuda Food Indonesia, jadi CV. Surya Kencana Food hanya menyediakan gedung, mesin dan kendaraan saja. Jika tidak ada permintaan dari PT. Garuda Food Indonesia, proses produksinya akan berhenti dan karyawanakan diliburkan sementara sampai ada permintaan untuk produksi lagi. Akan tetapi hal itu sangat jarang terjadi, karena PT. Garuda Food selalu meminta kepada CV. Surya Kencana Food untuk terus berproduksi. CV. Surya Kencana Food selain menggunakan tenaga mesin masih menggunakan tenaga manusia misalkan dalam proses pengemasan (packaging). Dalam waktu 24 jam mesin produk siterus beroperasi, kecuali jika mesin rusak dan tidak ada permintaan, mesin akan berhenti. CV. Surya Kencana Food terbagi atas tiga sift yaitu: sift pagi (06.00-14.00), sift siang (14.00-22.00), dan sift malam (22.00-06.00). karyawannya juga dibedakan dalam tiga kelompok yaitu : sift A, sift B, dan sift C. Penelitian yang dilakukan oleh Yoyok Soesatyo (2014), dengan judul “ Pengaruh beban kerja terhadap stress kerjadan dampaknya terhadap kinerja karyawan ”.Berdasarkan hasil pengujian peneliti didapat bahwa pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Apie Indo Karunia berpengaruh positif dan tidak signifikan. Berdasarkan hasil estimasi innerweight untuk pengaruh beban kerja terhadap kinerja menunjukkan hasil koefisien estimate sebesar 0.60069 dengantsig sebesar 0.10833 >α = 0,05 Sehingga dapat disimpulkan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja.Berdasarkan hasil pengujian peneliti didapat bahwa pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja yang tinggi dapat menurunkan kinerja. Berdasarkan hasil estimasi inner weight untuk pengaruh stres kerja dan kinerja menunjukkan hasil koefisien estimate sebesar 0.315022 dengan tsig sebesar 0.318525 >α = 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Deewar Mahesa (2010), dengan judul “Analisis pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dengan lama kerja sebagai variabel moderating (studi pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia)”. Hasil analisis menggunakan moderated regresion analysis dapat diketahui bahwa variabel kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan variabel lama bekerja memoderasi kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, sedangkan variabel lamabekerja tidak berhasil memoderasi motivasi kerja terhadap kinerja. Hasil analisis menggunakan koefisien determinasi diketahui bahwa 22 persen variasi dari kinerja karyawandapat dijelaskan oleh variabel bebas dan variabel moderating yang diteliti dalam penelitian ini dan 78 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model.
2. Tinjauan Literatur
54
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Beban Kerja Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan / unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Jika kemampuan pekerja lebih tinggi dari pada tuntutan pekerjaan, maka akan muncul kelelahan yang lebih. Beban kerja yang dibebankan kepada karyawan dapat dikategorikan kedalam tiga kondisi, yaitu beban kerja yang sesuai standar, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity) dan beban kerja yang terlalu rendah (under capacity) (Sitepu, 2013) dalam (Permendagri No. 12, 2013). Menurut Sitepu (2013) dalam Menpan (2010) faktor yang mempengaruhi beban kerja sebagai berikut : 1. Tugas (task) yang dilakukan bersifat fisik seperti: stasiun kerja, tata ruang tempat kerja, kondisi ruang kerja, kondisi lingkungan kerja,sikap kerja, cara angkut, beban yang diangkut. Sedangkan tugas yang bersifat mental meliputi, tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi pekerja dan sebagaianya. 2. Organisasi kerja yang terdiri dari: lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir (sift kerja), dan lain-lain. 3. lingkungan kerja yang meliputi: suhu, intensitas penerangan, debu, hubungan pekerja dengan pekerja, dan sebagai berikut Motivasi kerja Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Dorongan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu : arah perilaku (kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja). Motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal perusahaan.Selain itu motivasi dapat pula diartikan sebagai dorongan individu untuk melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya. Apabila individu termotivasi, mereka akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena dapat memuaskan keinginan mereka (Rivai, 2003) Kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow terdiri dari 5 buah kebutuhan yang tersusun seperti tangga, yaitu : a. b. c. d. e.
Kebutuhan fisiologis Kebutuhan rasa aman Kebutuhan sosial Kebutuhan penghargaan Kebutuhan aktualisasi diri
Untuk mencapai kebutuhan – kebutuhan tersebut diperlukan motivasi.Kebutuhan individu karyawan harus sejalan dengan tujuan organisasi. Kinerja karyawan Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan.Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya
55
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
(Rivai, 2003). indikator untuk mengukur sejauh mana pegawai mencapai suatu kinerja secara individual menurut (Bangun, 2012) adalah sebagai berikut : a. Kualitas :Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntut pekerjaan tertentu. b. Jumlah pekerjaan :Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. c. Ketepatan waktu : Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya d. Kemampuan kerja sama : Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan satu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antara karyawan sangat dibutuhkan. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya bekerjasama dengan rekan sekerja lainnya.
3. Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dirancang untuk menentukan pengaruh antara variabel independen yaitu beban kerja dan motivasi kerja sebagai variabel bebas terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan sebagai variabel terikat..Sampel penelitian ini adalah karyawan bagian produksi sebanyak 74 karyawan, teknik pengumpulan dataobservasi, angket, wawancara, d okumentasi, sedangkan teknik analisa data analisis regresi berganda Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi CV. Surya Kencana Food Jombang yaitu sebanyak 280 orang. dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk penentuan jumah sampel digunakan rumus slovin (1960) dalam Amirulloh (2013 ) sehingga sampelnya 74. Teknik pengumpulan datanya observasi, angket, dokumentasi dan wawancara.Jenis sumber datanya data primer dan data skunder. Analisis yang di gunakan Analisis regresi berganda. Menurut Sugiyono (2007) mengatakan bahwa analisis regresi berguna untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (dirubah – rubah). Persamaan regresi berganda tersebut menggunakan rumus : Y = a + bX1 + bX2
Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Dasar pengambilan keputusan (Sugiyono, 2010) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu : a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Uji f digunakan untuk menguji signifikansi hubungan secara simultan variabel X dan Y, apakah variabel X1 dan X2 ( beban kerja dan motivasi kerja) benar – benar berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y (kinerja karyawan) (Sugiyono, 2010), dengan tahapan sebagai berikut :
56
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Uji Normalitas
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Dari gambar di atas terlihat bahwa semua data berdistribusi secara normal, sebaran data berada disekitar garis diagonal.
Uji Multikolinearitas Tabel 4.1. Hasil Uji Multikolinearitas
No
Variabel Bebas
Nilai
Nilai VIF
Tolerance 1
Beban Kerja (X1)
0,997
1,003
2
Motivasi Kerja (X2)
0,997
1,003
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10 sedangkan nilai toleransi semua variabel bebas lebih dari 10% yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel bebas, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
Uji Autokorelasi Tabel 4.2. Hasil Uji Autokorelasi No 1
Nilai
Dl 1,5677
Du 1,6785
4-du 2,3215
dw 2,075
Interprestasi Tidak autokorelasi
ada
Sumber data: Data Primer diolah, 2015
57
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Pada pengujian ini sampel yang diuji sebanyak n=74, k (jumlah variabel independen) = 2, sehingga diperoleh nilai dL = 1,5677 dan dU = 1,6785. (lampiran tabel Durbin-Watson). Tabel diatas menunjukkan nilai durbin Watson diatas nilai dU dan kurang dari nilai 4-dU, du < dw < 4-du (1,6785< 2,075< 2,3215) dan dinyatakan tidak ada autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2. Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data diolah, 2015
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat model pola yang jelas maka tidak terjadi heterokedastisitas sehingga model regresi tersebut layak digunakan.
Analisis Regresi Berganda Tabel 4.3 Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Model
B
Std. Error
Beta
1(Constant)
37.620
6.921
Beban Kerja
.102
.176
.007
.052
.990 .997
1.003
Motivasi Kerja
.159
.130
.144
1.225 .224 .997
1.003
t
Sig.
Tolerance VIF
5.435 .000
a. Dependent Variable: KINERJA Sumber: Data primer diolah, 2015
58
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Dari tabel 4.3, maka dapat dituliskan bahwa persamaan regresi berganda untuk modal yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut : Y = a + bX1 + bX2 + e Y = 37.620+ 0,102 + 0,159 + e Persamaan di atas mengandung arti sebagai berikut : Persamaan regresi menunjukkan terdapat pengaruh positif tetapi tidak signifikan, yang berarti semakin tinggi beban kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) maka semakin tinggi kinerja karyawannya.
Pengujian hipotesis secara parsial (uji T)
Tabel 4.4. Hasil Uji T
No
Variabel
T hitung
Signifikansi
1
Beban Kerja (X1)
0,052
0,990
2
Motivasi Kerja (X2)
1,225
0,224
Berdasarkan tabel 4.4, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengujian Hipotesis Pertama (H1) Variabel beban kerja (X1) memiliki nilai thitung 0,052 dan signifikansi sebesar 0,990, karena nilai tsig = 0,990> α = 0,05, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa beban kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Surya Kencana Food Jombang. 2. Pengujian Hipotesis Kedua (H2) Variabel motivasi kerja (X2) memiliki nilai thitung 1,225 dan sigifikansi sebesar 0,224, karena nilai tsig = 0,224> α = 0,05 , dengan demikian dapat dinyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Surya Kencana Food Jombang. 3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X3) Pengujian hipotesis ketiga menguji secara simultan dengan menggunakan uji f, dengan ketentuan jika Fsig ≤ α = 0,05, maka hipotesis diterima, dan jika Fsig > α = 0,05, maka hipotesis ditolak. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (F) Tabel 4.5. Hasil Uji F ANOVAb
Sum Squares
Model 1
of df
Mean Square F
Sig. .475a
Regression
9.513
2
4.757
Residual
448.933
71
6.323
.752
Total 458.446 73 a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, BEBAN
59
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
ANOVAb
Sum Squares
Model 1
of df
Mean Square F
Sig. .475a
Regression
9.513
2
4.757
Residual
448.933
71
6.323
Total 458.446 b. Dependent Variable: KINERJA
.752
73
Berdasarkan tabel 4.5. variabel beban kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) memiliki nilai signifikan fhitung 0,752 dengan signifikansi sebesar 0,475, karena nilai f hitung = 0,475> α = 0,05, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa beban kerja dan motivasi kerja tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada CV. Surya Kencana Food Jombang. Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.6 Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted Square
R Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .744a .554 .507 .51456 a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, BEBAN b. Dependent Variable: KINERJA Sumber : Lampiran SPSS, 2015
2.075
Besarnya kontribusi dari variabel independen secara simultar terhadap variabel dependen, berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.12 dengan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,744. Hasil tersebut menjelaskan sumbangan atau kontribusi dari kedua variabel bebas yaitu Beban Kerja (X1), Motivasi Kerja (X2) yang disertakan dalam persamaan regresi terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 55,4%, sedangkan 44,6% lainnya disumbangkan oleh variabel pelatihan kerja dan disiplin kerja yang diteliti oleh orang lain yang tidak dimasukkan ke dalam persamaan ini. 4.Hasil Dan Pembahasan 1. Pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa beban kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawanpada CV. Surya Kencana Food Jombang.Hal ini berarti bahwabeban kerja tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan, melainkan melalui stress kerja. Sehingga jika beban kerjanya tinggi dan stress kerjanya juga tinggi maka kinerja karyawan akan menurun. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yoyok Soesatyo (2014), dengan judul “ Pengaruh beban kerja terhadap stress kerja dan dampaknya terhadap kinerja karyawan ”, artinya Berdasarkan hasil pengujian peneliti didapat bahwa pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Apie Indo Karunia berpengaruh positif dan tidak signifikan. Berdasarkan hasil estimasi innerweight untuk pengaruh beban kerja terhadap kinerja menunjukkan hasil koefisien estimate sebesar 0.60069 dengan tsig sebesar 0.10833 > α = 0,05 Sehingga dapat disimpulkan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja. Beban kerja tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan, melainkan melalui stress kerja.
60
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
2. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa motivasi kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Surya Kencana Food Jombang.Hal ini berarti bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan, melainkan melalui lama kerja. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Deewar Mahesa (2010), dengan judul “Analisis pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dengan lama kerja sebagai variabel moderating (studi pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia)”, artinya Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dengan kinerja karyawan. Nila thitung sebesar 2,110 sedangakan nilai ttabel pada tingkat signifikan 95% (α = 0,05) dan degree of freedom 59 (64 – 4 – 1) sama dengan 2,001, maka thitung> ttabel (α = 0,05), sehingga hasil analisis tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti motivasi kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.Motivasi kerja tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan, melainkan melalui lama bekerja. 3. Pengaruh beban kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa beban kerja dan motivasi kerja tidak berpengaruh secara simultan atau secara bersama terhadap kinerja karyawan pada CV. Surya Kencana Food Jombang.Hal ini berarti beban kerja dan motivasi kerja mempunyai pengaruh yang parsial atau terpisahterhadap kinerja karyawan.Apabila beban kerja dan motivasi kerja mempunyai pengaruh secara bersama maka kinerja akan menurun, karena beban kerja yang tinggi akan mengakibatkan kinerja karyawan menurun, dan apabila motivasi kerja tinggi maka kinerja karyawan akan meningkat, sehingga variabel beban kerja dan variabel motivasi kerja tidak mempunyai pengaruh yang simultan atau bersama.
5. Kesimpulan Dan Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan antara lain : 1. Beban kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan dalam meningkatkan kinerja karyawan pada CV. Surya Kencana Food Jombang, artinya beban kerja tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan, melainkan melalui stress kerja. 2. Motivasi kerja berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan pada CV. Surya Kencana Food Jombang, artinya bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan, melainkan melalui lama kerja. 3. Beban kerja dan motivasi kerja tidaber pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada CV. Surya Kencana Food Jombang. Artinya bahwa variabel beban kerja dan variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh secara parsial atau terpisah. Saran Berdasarkan simpulan diatas, penulis memberikan masukan sebagai berikut: 1. Dari hasi lanalisis penelitian menunjukan bahwa beban kerja tidak memiliki pengaruh secara signifikan.Indikator organisasi kerja dengan pernyataan memiliki kesadaran menyelesaikan tugas secara maksimal dalam memenuhi harapan yang diinginkan oleh perusahaan memiliki nilai terendah pada variabel beban kerja. Hendaknya perusahaan perlu memperhatikan beban kerja karyawan agar mereka lebih meningkatkan kinerja terutama mengenai tugas yang diberikan perusahaan selama ini.Oleh karena itu perusahaan harus lebih memperhatikan kondisi dari setiap karyawan yang bekerja mulai dari kesehatan fisik dan kondisi psikis mereka.
61
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 53-62 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
2. CV. Surya Kencana Food Jombang harus meningkatkan motivasi kerja setiap karyawannya. Indikator kebutuhan rasa aman dan indicator kebutuhan penghargaan dalam pernyataan perlakuan atasan sesuai dengan yang diharapkan para karyawandan kebanggaan terhadap pengakuan dari atasan atas pekerjaan yang telah mereka laksanakan mendorong mereka untuk bekerja lebih baik lagi memiliki nilai terendah. Oleh sebab itu perusahaan harus lebih memperhatikan hal – hal yang menyangkut faktor – faktor rasa aman dan penghargaan. 3. Peneliti menyarankan agar pemimpin di CV. Surya Kencana Food Jombang menerapkan beban kerja dan motivasi kerja yang baik agar kinerja karyawan semakin meningkat dari waktu ke waktu. 4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian dengan obyek dan kondisi organisasi yang berbeda, serta menambahkan variabel lain yaitu pelatihan kerja dan disiplin kerja yang mungkin berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Daftar Pustaka [1] Amirulloh. 2013. Metodologi Penelitian Manajemen. Malang: Bayumedia Publishing. Cet. Pertama [2] Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Cet. 15 [3] Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga [4] Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro [5] Hariyati, Maulina. 2011.Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja Linting Manual Di Pt. Djitoe Indonesia Tobacco Surakarta.Jurnal Manajemen dan Bisnis [6]Keputusan Menteri Pandayagunaan dan Aparatur Negara.2004. Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pengertian Beban Kerja.Jurnal Manajemen dan Bisnis [7] Lengkas. 2013. Beban Kerja dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Dinas PERINDAGKOP dan UKM Privinsi Papua. Jurnal Manajemen dan Bisnis [8] Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Cet. Kesembilan [9] Noviansyah and Zunaidah.2011. Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja.Jurnal Manajemen dan Bisnis [10] Rivai V. and Jauvani L. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi kedua). Jakarta: Rajawali Pers [11] Simamora, Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-3, Yogyakarta: STIE YKPN. [12] Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta [1] Toar, Sitepu. 2013. Beban Kerja dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Manado.Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Manajemen dan Bisnis
62