PENGARUH BAHAN TUMPAT GLASS IONOMER CEMENT TERHADAP pH SALIVA PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI- PETE,SAYEGAN,SLEMAN,YOGYAKARTA 1)
2)
Susilarti , Aryani Widayati Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, jl.Kyai Mojo No. 56 Yogyakarta. ABSTRACK Glass Ionomer Cement is a permanent filling for teeth that usually used by dentist because it can make a chemical bond to the teeth1. This filling has a good enough character such as it has a good adhesive power fo teeth, it has a similar color with teeth, it's easy to aplicate and it contain fluor that can detain caries2. It's recommended to use in restoration with Atraumatic Restorative Treatment method. Glass Ionomer Cement releases fluor in a long period so it can decompress sensityvity and prevent secondary caries3. Purpose: The purpose of this reseach is to knowing the effect of Glass Ionomer Cement restoration to saliva acidity after one day, one week and two weeks restoration. Method: this reseacrh is an quasi experiment with Pre Test Posttest with control group design4. This method used to know the effect of Glass Ionomer Cement to saliva acidity after restoration. The sample is 50 students in fourth and fifth grade with exclusion criteria the student has at least one caries that can be restorated with Atraumatic Restorative Treatment method. This reseach uses t-test for knowing saliva acidity before restoration and one day, one week and two weeks after restoration. Result: The result show that there is no means difference between one day saliva acidity before restoration and one day saliva acidity after restoration. There is a means difference in one week and two weeks saliva acidity after restoration. There is a means difference between saliva acidity before and after restoration. Key Words: Glass Ionomer Cement, Saliva aciditity ABSTRAK Glass Ionomer Cement Cement merupakan bahan tumpat permanen untuk gigi yang
banyak digunakan oleh para dokter gigi karena dapat berikatan secara kimiawi dengan jaringan gigi1. Bahan tumpat ini memiliki beberapa sifat yang cukup baik antara lain memiliki daya rekat yang baik pada gigi,warna mendekati warna gigi asli,mudah cara peng aplikasiannya dan mengandung fluor yang dapat menghambat laju perjalanan karies2. Glass Ionomer Cement direkomendasikan untuk digunakan pada penumpatan gigi dengan metode ART. Karena melepaskan ion fluor dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat menghilangkan sensitivitas dan mencegah terjadinya karies sekunder3. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bahan tumpat Glass Ionomer Cement terhadap pH saliva setelah 1hari,1minggu,2minggu dan pasca penumpatan. Metode Penelitian :Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan Pre Test Posttest with control group design4. Pemilihan metode ini untuk mengetahui pengaruh bahan tumpat Glass Ionomer Cement terhadap pH saliva pasca penumpatan. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV dan V SD sebanyak 50 siswa dengan kriteria Inklusi terdapat minimal 1 gigi yang karies dengan indikasi tumpatan ART. Uji statistik dengan menggunakan uji t-test untuk mengetahui pH saliva sebelum dan sesudah1hari,1minggu,dan 2minggu pasca penumpatan. Hasil penelitian: menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna antara pH saliva seblum dan sesudah penumpatan 1 hari.Pada pemeriksaan pH saliva 1 minggu dan 2 minggu pasca penumpatan terlihat ada perbedaan yg bermakna pH saliva sebelum dan sesudah penumpatan. Kata Kunci: Glass Ionomer Cement, pH Saliva
1
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016
PENDAHULUAN Karies merupakan penyakit gigi berlubang yang manifestasi utamanya pada pit dan fisur gigi, bagian ini cenderung lebih mudah untuk mengalami perkembangan karies selama dan segera setelah gigi erupsi. Morfologi pit dan fisur dilaporkan menjadi salah satu resiko utama terjadinya karies gigi5. Penyakit ini merupakan masalah utama diantara penyakit gigi yang lain, dinegara berkembang 30%-90% anak usia 12 tahun dan 55%-95% usia 35-44 tahun pernah menderita karies, hal tersebut kemungkinan disebabkan adanya rasa takut pada anak-anak menghadapi perawatan gigi yang menggunakan bur, yang dirasa menyakitkan sehingga pada umumnya mencari pengobatan dalam keadaan sudah terlambat. Material yang sering digunakan sebagai bahan tumpat adalah Glass Ionomer Cement, karena dapat berikatan secara kimiawi dengan jaringan gigi1. Bahan tumpat ini memiliki sifat yang cukup baik antara lain memiliki daya rekat yang baik pada gigi, warna cukup estetis, sederhana cara pengaplikasiannya dan mengandung fluor yang dapat menghambat laju perjalanan karies2. Bahan ini juga melepaskan ion fluor dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat menghilangkan sensitivitas dan mencegah terjadinya karies sekunder3. Pendekatan untuk melakukan penumpatan dengan bahan Glass Ionomer Cement adalah metode ART (Atraumatic Restorative Treatment), yaitu prosedur pembuangan jaringan karies hanya dengan alat manual saja tanpa menggunakan alat bur dan dental unit, selanjutnya membersihkan dan menumpatnya dengan bahan Glass Ionomer Cement. Metode ini sangat mudah dalam pelaksanaannya, mengurangi trauma dan mengurangi rasa takut pada anak anak dan metode ini sangat menunjang konsep pengendalian karies melalui tindakan preventif sekaligus kuratif sehingga kehilangan gigi prematur dapat dicegah6. Penelitian ini akan dilakukan disekolah SDN-Pete Seyegan Sleman, pada studi pendahuluan yang telah dilakukan menunjukkan 2
hasil bahwa 60% anak sekolah di SD ini masih mempunyai masalah pada kesehatan gigi dan mulutnya terutama masalah gigi berlubang dengan angka karies rata-rata sebesar 4,6, oleh sebab itu perlunya penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengatasi tingginya angka karies pada siswa di SDN-Pete Seyegan. Upaya pencegahan karies dilakukan dengan melakukan penumpatan gigi berlubang menggunakan bahan tumpat Glass Ionomer Cement yang mempunyai sifat melepaskan ion fluor secara terus menerus sehingga berfungsi sebagai bahan pencegah karies pada anak-anak dan bagaimana pengaruhnya terhadap pH saliva. METODE Lokasi penelitian dilakukan di SDN-Pete, Seyegan, Sleman Yogyakarta, waktu penelitian bulan Januari-Desember 2016. Jenis penelitian yang digunakan eksperimen semu dengan pendekatan cross sectional yaitu mengamati suatu peristiwa yang dilakukan secara bersamaan pada suatu waktu yang telah ditentukan dengan rancangan penelitian pretest posttest design without control group. Sampel penelitian siswa kelas IV dan V sebanyak 70 siswa. Pemilihan sampel dengan teknik pengambilan sampel jenuh pada siswa yang memenuhi kriteria inklusi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan seleksi kasus, pengecekan pH satu hari sebelum ditumpat, penumpatan, pengecekan pH 1 hari setelah ditumpat, 1 minggu setelah ditumpat dan 2 minggu setelah ditumpat. Teknik analisis data menggunakan analisis uji t.
Susilar , dkk : Pengaruh Bahan Tumpat Glass Ionomer Cement Terhadap Ph Saliva Pada Siswa Sekolah Dasar....
HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis No.
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase
1. 2.
Laki-laki
32 18 50
64% 36% 100%
Perempuan Total
Dari tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan pada siswa SDN-Pete Sayegan Sleman klas IV dan V. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur 10 tahun 11 tahun 12 tahun 13 tahun Total
Jumlah 11 14 15 10 50
Prosentase 22% 28% 30% 20% 100%
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor pH pada Responden 1 hari sesudah ditumpat dengan bahan Glass Ionomer Cement pH Asam Basa Total
Jumlah 5 45 50
Prosentase 10% 90% 100%
Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa skor pH saliva 1 hari setelah dilakukan penumpatan menunjukkan hasil pH saliva responden dengan kriteria basa lebih banyak dibandingkan pH responden dengan kriteria asam. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor pH pada responden 7 Hari setelah ditumpat dengan bahan Glass Ionomer Cement pH Asam Basa Total
Jumlah 4 46 50
Prosentase 8% 92% 100%
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak ada pada responden yang berumur 12tahun,sedangkan responden yang paling sedikit ada pada responden yang berumur 13 tahun.
Dari tabel 5 diatas dapat terlihat bahwa skor pH Saliva pada responden setelah 7 hari penumpatan menunjukkan pH saliva dengan kriteria basa lebih banyak dibandingkan dengan pH saliva dengan kriteria asam
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor pH saliva pada responden sebelum ditumpat dengan bahan Glass Ionomer Cement
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Skor pH saliva 14 Hari setelah ditumpat pada Responden
pH Asam Basa Total
Jumlah 24 26 50
Prosentase 48% 52% 100%
Dari tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa pH saliva pada responden dengan kriteria basa lebih banyak dibandingkan dengan kriteria asam sebelum ditumpat dengan bahan Glass Ionomer Cement, tetapi perbedaan jumlahnya tidak banyak hanya 2 responden.
pH Asam Basa Total
Jumlah 1 49 50
Prosentase 2% 98% 100%
Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa PH saliva responden setelah 14 hari penumpatan menunjukkan hasil bahwa hampir seluruh respondn mempunyai pH saliva dengan kriteria basa, hanya satu responden saja yang mempunyai kriteria asam.
3
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Skor pH saliva 1 hari sebelum ditumpat Levene Statistic .060
df1
df2
Sig.
24
26
.942
Dari tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas data menunjukkan bahwa p.> dari alpha (0,942>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Hasil uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa p>alpha (0.068>0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Tabel 8. Hasil Uji Paired T-test pada Skor pH sebelum dan sesudah ditumpat bahan Glass Ionomer Cement Skor pH pH sebelum ditumpat – pH 1 hari setelah ditumpat pH sebelum ditumpat – pH 7 hari setelah ditumpat pH sebelum ditumpat – pH 14 hari setelah ditumpat
N 50
t 1.577
α .121
50
4.537
.000
50
4.598
.000
Dari tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji statistik menggunakan uji T test pada skor pH 1 hari sebelum dan sesudah ditumpat hasilnya p>alpha, sedangkan pada 1 minggu dan 2 minggu pasca penumpatan hasilnya sama (p
terdistribusi pada kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri-Pete Seyegan Sleman,Yogyakarta.Dari hasil pengukuran derajat keasaman saliva pada siswa sebelum dilakukan penumpatan pada gigi yang berlubang (tabel 1).menunjukkan bahwa responden yang pH nya dalam kriteria asam hampir sama jumlahnya dengan responden dengan kriteria basa yaitu 24 responden dengan kriteri PH asam dan 26 responden dengan kriteria basa.Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat keasaman saliva sangat dipengaruhi oleh lingkungan saliva, hal ini bisa disebabkan oleh responden yang sebelum kesekolah melakukan sikat gigi atau tidak setelah makan pagi. Dari hasil pengukuran pH saliva setelah 1 hari pasca penumpatan (tabel4),1minggu atau 7 hari pasca penumpatan (tabel 5) dan 2 minggu atau 14 hari pasca penumpatan (tabel 6) menunjukkan hasil bahwa responden yang tingkat asamnya tinggi semakin menurun jumlahnya dengan dilakukan nya penumpatan menggunakan bahan Glass Ionomer Cement,demikian juga dengan jumlah responden yang pH nya masuk dalam kriteria basa setelah dilakukan penumpatan gigi 1 hari,1minggu dan 2 minggu menunjukkan kenaikan jumlah responden yang mempunyai saliva dengan kriteria basa.Dari hasil pemeriksaan pH saliva sebelum dan sesudah 1 hari penumpatan menunjukkan hasil yang sangat bermakna (tabel 3 dan 4),jumlah responden dengan kriteria asam sebanyak 24 siswa setelah dilakukan penumpatan menunjukkan penurunan menjadi 5 responden demikian pula responden dengan kriteria basa sejumlah 26 setelah dilakukan penumpatan naik menjadi 45 responden.Hal ini bisa terjadi karena dengan penumpatan gigi yang karies akan mengurangi pH asam didalam ludah sehingga bersifat basa. Sebelum melakukan uji statistik dengan uji beda dilakukan terlebih dulu uji homogenitas dan normalitas data untuk mengetahui apakah data yang ada itu homogen atau tidak dan berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil uji homogenitas dapat dilihat dari tabel 7 bahwa p value lebih besar dari alpha (0.942 > 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
Susilar , dkk : Pengaruh Bahan Tumpat Glass Ionomer Cement Terhadap Ph Saliva Pada Siswa Sekolah Dasar....
homogen. Tahapan berikutnya dengan melakukan uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak.Dari hasil uji tersebut dapat dilihat bahwa p value lebih besar dari alpha ( 0.068 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dari hasil uji statistik menggunakan uji T test dengan tingkat kesalahan 0,5% dapat diketahui bahwa satu hari sebelum dan sesudah dilakukan penumpatan P value > alpha (0.121>0,05) hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara pH saliva sebelum Dari tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas data menunjukkan bahwa p.> dari alpha (0,942>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Hasil uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa p>alpha (0.068>0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dari hasil uji statistik menggunakan uji T test dengan tingkat kesalahan 0,5% dapat diketahui bahwa satu hari sebelum dan sesudah dilakukan penumpatan P value > alpha (0.121>0,05) hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara pH saliva sebelum dan sesudah dilakukan penumpatandengan bahan Glass Ionomer Cement. Hal ini menunjukkan bahwa penumpatan dengan bahan Glass Ionomerr Cement dalam jangka waktu 1 hari belum mampu mempengaruhi pH saliva responden sehingga dengan uji T test menunjukkan hasil tidak ada perbedaan yang bermakna antara pH saliva sebelum dan sesudah 1 hari penumpatan dengan bahan Glass Ionomer Cement. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Harumi.
Hardness off Glass Iononer Cements. The Sand Dental Journal.2006; 6(1): 3-7 3. Robert G., Powers J.M. Restoratial Dental Material 11th Edition: Missouri Mosby Inc.2002 4. Sugiono (2010). Statistik untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta: Bandung 5. Ercan, E., et.al. Anticaries Effect of Atraumatic Restorative Treatment with Fissur Sealant in Suburban Districts of Turkey, Journal Dental Science.2009; 4(2): 55-60 6. Agtini MD. Efektifitas Pencegahan Karies dengan Atraumatic Restorative Treatment dan Penumpatan Glass Ionomer Cement dalam pengendalian Kaies di Beberapa Negara, Media Litbang Kesehatan.2010; Vol.XX,No.1,h.1-8.
DAFTAR PUSTAKA 1. Yengopal, V., et.al. Caries Preventive Effects of Glass Ionomer Cement and Resin Besed Fissured Sealant on Permanen Teeth: A Meta Analysis of Oral Science. 2009; 50(3): 373-382 2. Saleh, L A, Khalil, M.F. The Effect of Different Protective Coating on the Surface 5