Abdul Wahab
Pengantar Wawasan Nusantara
A.
Pendahuluan Upaya
pemerintah
dan
rakyat
menyelenggarakan
kehidupannya
memerlukan suatu konsepsi yang berupa wawasan nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan wilayah serta jati diri. Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang. Jadi kata wawasan dapat diartikan sebagai cara pandang atau cara melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategis sehingga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaan. Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang bernegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya didalam bernegara di tengahtengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
B. Landasan Wawasan Nasional Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolotik yang dianut oleh negara yang bersangkutan.
1. Paham-paham kekuasaan a. Machiavelli (abad ke-17) dengan judul bukunya The Prince dikatakan sebuah negara itu akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil yaitu dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan, menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et empera) adalah sah, pada dunia politik yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
Wahabxxxxx.wordpress.com
Abdul Wahab
b. Napoleon Bonaparte (abad ke-18) mengatakan bahwa perang di masa sepan merupakan perang total, yaitu perang yang mengarahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuasaan politik harus disampingkan dengan kekuatan logistik dan ekonomi yang didukung oleh sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah negara lain. c. Jendral Clausewitz (abad ke-18), sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai rusia dan akhirnya dia bergabung dengan tentara kekaisan rusia. Dia menulis sebuah buku tentang perang yang berjudul Vom Kriegen (tentang perang). Menurut dia perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. d. Fuerback dan Hegel (abad ke-17), paham materialisme Fuerback dan teori sintesis Hegel menimbulkan aliran kapitalisme dan komunisme. Pada waktu itu berkembang paham perdagangan bebas (merchantilism). Menurut mereka ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus ekonominya terutama diukur dengan seberapa banyak emas yang dimiliki oleh negara itu. e. Lenin (abad ke-19), memodifikasikan teori Clausewitz dan teori diikuti oleh Mao Zhe dong. Perang bahkan pertumbahan darah/revolusi di negara
lain
diseluruh
dunia
adalah
sah
yaitu
dalam
rangka
mengkomuniskan bangsa di dunia. f. Lucian W. Pye dan Sidney (tahun 1972) dalam bukunya Political Cultural dan Political Development dinyatakan bahwa kemantapan suatu sistem politik hanya dapat dicapai apabila berakar pada kebudayaan politik bangsa
yang
bersangkutan.
Dalam
memproyeksikan
eksistensi
kebudayaan politik tidak semata-mata ditentukan oleh kondisi-kondisi obyektif tetapi juga harus menghayati kondisi subyektif psikologis sehingga dapat menetapkan kesadaran dalam kepribadian bangsa.
Wahabxxxxx.wordpress.com
Abdul Wahab
2. Teori-Teori geopolitik (ilmu bumi politik) Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini banyak dikemukakan oleh para sarjana yang akan diuraikan sebagai berikut. a.
Federick Ratzel Terdapat beberapa pendapat mengenai wawasan nasional, antara lain:
Pertumbuhan
negara
dapat
dianalogikan
(disamakan/mirip)
dengan
pertumbuhan organisme (mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup yang selanjutnya menyusut dan kemudian mati.
Negara identik dengan suatu ruangan yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan.
Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tak terlepas dari hukum alam.
Semakin tinggi budaya suatu bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tersebut akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan atau di luar wilayah (ekspansi). Ada kaitan antara struktur politik/kekuatan politik dengan geografi di satu
pihak dengan tuntuan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologi) di lain pihak.
b.
Rudolf Kjellen. Pandangan Karf Haushofer berkembang di Jerman dibawah kekuasan
Adolf Hitler yang juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
Wahabxxxxx.wordpress.com
Abdul Wahab
Kekuatan Impersium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan imperium menguasai pengawasan di laut.
Negara besar di dunia akan menimbulkan dan menguasai eropa, afrika, dan asia barat serta jepang di asia timur.
Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan.
c.
Sir Halfrod Mackinder (konsep wawasan benua) Teori ahli geopolit ini menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan
wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajaranya mengatakan yaitu “barang siapa dapat menguasai daerah jantung yaitu eropa dan asia maka akan dapat menguasai pulau dunia yaitu eropa, asia, afrika dan akhirnya menguasai dunia”.
d.
Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan (konsep wawasan bahari) Barang siapa menguasai lautan akan menguasai perdagangan. Menguasai
perdagangan berarti menguasai kekayaan dunia sehingga pada akhirnya menguasai dunia.
e.
W. Mitchel, A. Seversky, Giulio Douhet, J. F. C. Fuller (konsep wawasan dirgantara) Kekuatan udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara
mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak menyerang.
Wahabxxxxx.wordpress.com
Abdul Wahab
Referensi:
Muchji, Achmad dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Gunadarma
Wahabxxxxx.wordpress.com