PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)
I.
Fungsi Pasar Modal. Pasar Modal seperti Bursa Efek Indonesia merupakan tempat jual – beli surat-surat berharga /efek yang meliputi saham & obligasi. Ada 2 fungsi yang dilaksanakan oleh pasar Modal: a. Membantu perusahaan memperoleh dana jangka panjang, misal untuk mendapatkan modal bagi perluasan usaha, atau membeli peralatan berat, mesin-mesin pabrik, dll. b. Menyediakan sarana bagi investor swasta / pribadi melalui transaksi jual beli saham & obligasi. Jenis pasar modal : 1. Pasar Primer (Primary Market) artinya pasar melayani penjualan efek-efek baru. Bagi saham yang pertama kali ditawar kepada masyarakat melalui bursa efek disebut Initial Public Offering (IPO) 2. Pasar Sekunder (Secondary Market) artinya pasar melayani transaksi jual-beli / pedagang saham di antara perusahaan penerbit saham dengan investor. - Investment Bankers Yaitu bank / lembaga-lembaga keuangan yang khusus membantu penerbitan & penjualan efek-efek baru. Investment Bankers juga menanggung / menjamin terjualnya efek, artinya perusahaan investment Bankers membeli seluruh saham & obligasi yang ditawarkan oleh perusahaan penerbitan dengan diskon tertentu ; kemudian menjualnya dengan harga nominal atau harga pasar kepada investor pribadi & lembaga. - Institutional Investor / Investor Lembaga Adalah organisasi besar seperti Organisasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Perusahaan-perusahaan asuransi & bank yang menanamkan dananya atau dana milik pihak lain yang dititipkan.
II. Pembiayaan dengan menjual obligasi. Obligasi (Bond) adalah surat berharga yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan yang memuat pernyataan bahwa perusahaan penerbit berhutang sejumlah dana tertentu kepada pemegang surat tersebut. Secara sah (legal) perusahaan penerbitan obligasi wajib membayarkan tingkat bunga tertentu secara berkala kepada pemegang obligasi dan pada tanggal jatuh tempo tertentu wajib melunasi nilai obligasi tersebut
Bunga obligasi merupakan sejumlah dana yang dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi kepada pemegangnya karena telah menggunakan dana yang dipinjam.
Jenis-jenis obligasi : 1. Debenture Bonds, yaitu obligasi tanpa jaminan. Pada Umumnya hanya perusahaanperusahaan dengan reputasi pelunasan kredit yang baik saja yang bias menerbitkan debenture bonds. 2. Secured Bonds, yaitu obligasi yang dipinjam dengan aktiva tetap seperti lahan, bangunan, dll. Apapun jenis obligasi yang diterbitkan harus disertai bunga dan pada suatu hari obligasi tersebut wajib dilunasi oleh perusahaan penerbit. Kewajiban melunasi utang membuat perusahaan penerbit obligasi mempersiapkan rekening cadangan yang dikenal dengan sebutan Sinking Fund. Sinking Fund adalah Rekening cadangan yang mana penerbit obligasi secara berkala menyisihkan sebagain dari utang pokok sehingga pada tanggal jatuh tempo tersedia dana yang cukup untuk melunasi nilai total obligasi tersebut. Sinking Fung mengandung beberapa karakteristik yang lebih menarik perhatian pemberi kredit ; antara lain : a. Ada kemungkinan diluansi sebelum jatuh tempo. b. Mengurangi resiko tidak terbayarnya obligasi pada saat jatuh tempo. c. Harga pasar obligasi yang relative kuat akibat unsur-unsur butir a & b di atas. 3. Convertible Bonds, yaitu obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham biasa yang diterbitkan oleh perusahaan penerbitan obligasi tersebut.
Convertible Bonds menguntungkan pemegang bila harga pasar saham perusahaan penerbit obligasi meningkat terus menerus sehingga pemegang obligasi dapat membandingkan bunga yang diperoleh dari obligasi dengan capital gain dari peningkatan harga pasar saham
Misal : Obligasi PT. X sebesar 10 % per tahun sedangkan harga jual / pasar saham PT. X meningkat rata-rata 25 % setahun. Maka Capital Gain saham PT.X lebih tinggi 15 % dari pada tingkat bunga obligasi PT. X
III. Memperoleh modal dengan menjual saham. Istilah-istilah dalam Modal saham : 1. Saham (Stock) adalah bagian kepemilikan sebuah perusahaan dalam bentuk P.T
2. Sertifikat Saham (Stock Sertifikat), adalah lembaran saham yang merupakan bukti kepemilikan perusahaan, dan memuat nama perusahaan, jumlah saham yang diterbitkan, serta jenis saham tersebut. 3. Devidend merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham, bisa berupa uang tunai, ataupun tambahan lembar saham. Perlu dipahami bahwa perusahaan penerbit saham tidak wajib membagikan deviden. Keputusan pembagian deviden ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham atau rapat dewan komisaris. Keuntungan-keuantungan yang diperoleh Perusahaan penerbit saham, antara lain : a. Modal yang diperoleh dari penjualan saham tidak perlu dikembalikan. b. Tidak ada kewajiban membayar deviden kepada pemegang saham, sehingga laba perusahaan dapat ditanamkan lagi di dalam perusahaan sebagai penambah modal. c. Modal saham bukan merupakan utang perusahaan, dan perusahaan bisa membeli kembali saham-saham yang sudah terjual yang membuat citra keuangan perusahaan terkesan kuat. Kerugian-kerugian yang ditanggung perusahaan penerbit saham, antara lain : a. Pemegang saham biasa memiliki hak memberikan suara dalam menetapkan dewan direksi. Pada umumnya, 1 suara diwakili oleh 1 saham. Dengan demikian, arah & pengendalian perusahaan oleh pemengang saham akan berubah sesuai dengan jumlah saham yang terjual. b. Pembagian deviden dilaksanakan setelah laba perusahaan dibebani (dikurangi) pajak, sehingga deviden tidak meringkankan pajak pendapatan perusahaan. c. Keputusan-keputusan yang dibuat pihak manajemen dipengaruhi oleh kepentingan para pemegang saham. Tipe-tipe saham : 1. Saham Preferen (Preferren stock) Yaitu saham yang menyediakan keistimewaan bagi pemegangnya. 2 Macam keistimewaan : a. Prioritas menerima deviden sebesar persentasi tertentu dari nilai / harga nominal saham preferen sebelum pemegang saham biasa memperoleh deviden. Seandainya pada tahun tertentu perusahaan menderita rugi, maka pembayaran deviden preferen ditunda hingga perusahaan memperoleh laba. Contoh : Harga nominal saham Preferen PT. X Rp. 10.000,- deviden 3 % atau Rp. 300,pertahun. Tahun 2009 PT. X merugi & tahun 2010 mendapatkan laba. Pembayaran deviden preferen adalah Rp. 300 (untuk tahun 2009) + Rp. 300 (untuk tahun 2010) atau Rp. 600,b. Prioritas pengembalian dana (modal) hasil penjualan aktiva sebelum pengembalian modal pemegang saham biasa, pada saat perusahaan likuidasi. 2. Saham biasa (Common Stock) Merupakan saham yang umumnya diterbitkan oleh perusahaan. Saham ini memberikan hak suara pada pemegangnya dalam menentukan deviden dan kebijakan perusahaan dan hak memperoleh deviden bila perusahaan laba serta disetujui oleh dewan direksi.
Cara-cara berinvestasi pada efek-efek (surat-surat berharga). Bagi investor yang berminat menanamkan dananya pada saham atau obligasi, perlu beberapa saran berikut : a. Saham atau obligasi terbitan perusahaan apa, yang ingin dibeli b. Menghubungi pialang saham (stock broker) yaitu seseorang / perusahaan yang terdaftar sebagai perantara transaksi atau jual – beli surat-surat berharga demi kepentingan investor sebagai klien. Strategi berinvestasi pada efek secara tepat. 5 Kriteria penting yang layak diperhitungkan oleh calon investor sebelum memutuskan investasinya. 1. Resiko investasi ( Investment Risk) Kemungkinan hasil investasi berkurang di masa mendatang dibandingkan masa kini. 2. Hasil (Yields) Tingkat pengembalian investasi yang diharapkan pada tahun yang akan datang dalam bentuk deviden atau bunga. 3. Tenggang waktu (Duration) Jangka waktu investasi 4. Likuiditas (Liquidity) Secepat apa investasi tersebut dapat diuangkan kembali ketika diperlukan. 5. Pajak (Tax Consequences) Beberapa besar investasi itu mempengaruhi pajak penghasilan investor. Istilah-istilah dalam saham : - Capital gain, yaitu selisih positif (laba) diantara harga jual & harga beli saham. - Stock Splits, yaitu kebijakan yang ditempuh perusahaan dengan menukarkan setiap lembar saham yang dipegang pemilik dengan 2 lembar atau lebih saham baru.