Pengambilan dan Pengiriman Sampel Kenali Laboratorium Anda Ketahui jenis-jenis uji yang dapat dilakukan dan pilihlah
yang terbaik Sediakan semua informasi yang dibutuhkan Hubungi lab bila Anda perlu informasi mengenai Cara mengirim sampel Uji diagnostik yang dilakukan Jadwal pengujian Biaya Interpretasi hasil
Apa pertanyaan yang ingin dijawab? Surveilans Keberadaan penyakit Dinamika dalam kelompok ternak
Pengambilan Sampel Ambil sampel secara aseptik (bebas kontaminasi) Jaringan Aspirasi Darah
Sterilisasi alat nekropsi
Prevalensi Kelompok ternak Reservoar
Desinfektan Autoklaf Alkohol dan api
Kirim sampel yang representatif /
mewakili
Mortalitas Investigasi kejadian penyakit Pengujian kelompok atau individu
Ambil sampel dari bagian yang terpengaruh Ambil sampel sesegar mungkin
Sampel Usap (Swab) Berpikirlah mengenai replikasi dan shedding organisme Misal: virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Sampel usap untuk pengujian virologi harus
ditransportasikan dalam media – brain heart infusion (BHI), TBTB atau media transpor virus Jangan gunakan swab dengan tangkai kayu – gunakan
swab dengan ujung poliester dan tangkai plastik (swab dakron)
1
Sampel Usap (Swab) Swab dapat digabungkan (pool) untuk uji PCR dan uji
tertentu lainnya Misal – pool sampel dari 5 ekor hewan atau lebih Pool sampel yang sejenis (Contoh – sampel orofaringeal dari beberapa ekor hewan dalam kandang yang sama) Penggabungan sampel dapat mengencerkan virus –
sampel negatif akan mengencerkan sampel positif
Pengambilan Darah Serum digunakan untuk deteksi
antibodi Gunakan jarum dan spoit steril Ambil darah secukupnya – minimal 1
ml darah untuk menghasilkan serum yang cukup bagi kebanyakan uji Simpan darah di tabung dengan tutup
merah atau tabung plastik untuk memisahkan serum Untuk memaksimalkan pemisahan
serum – tidurkan tabung agar darah mudah menggumpal
Swab Kultur Bakteri Tujuan swab kultur Menjaga bakteri tetap hidup – bukan untuk menumbuhkan bakteri Beberapa sistem swab: Media cair Media semi-solid Port-a-Cul Media arang (Co – Mycoplasma)
2
Bakteriologi Aerobik atau Anaerobik
Tegantung spesies dan sampel
Uji sensitivitas antibiotik hanya dilakukan pada bakteri aerob Jika menemukan ≥ 3 spesies bakteri, kemungkinan terjadi
kontaminasi sampel Hasil
Awal – 24 jam Final – 48+ jam Mycoplasma – 5-7 hari
Jaringan Ambil sampel sebesar kepalan tangan (bila kurang, jaga agar
tetap lembab) Formalin hanya digunakan untuk sampel jaringan yang akan
diperiksa secara histopatologi Sampel jaringan dapat dikirim dalam:
Whirl-Pak Wadah plastik untuk sampel feses/urin yang belum digunakan dan BERSIH Tabung yang memiliki tutup Tabung dengan tutup merah
Sampel jaringan HARUS dijaga kelembabannya
Kultur Darah
Beri cairan saline steril (cukup untuk merendam jaringan) Bungkus dengan kasa steril yang dibasahi saline steril
Sampel Lainnya Aspirasi
Preparasi dan sterilisasi daerah di atas
vena yang akan diambil darahnya Disinfeksi tutup botol kultur darah
Feses Urin (mammalia)
Ambil 10-20 ml darah, kirimkan 2 vial
Cukup masukkan darah sejumlah
yang terhisap sendiri oleh sistem vakumnya
Ambil minimal 1 ml atau aspirasi dari 1 situs swab
Ambil minimal 2 ml, ≥5 ml lebih dianjurkan Sampel dari cystocentesis (mengambil langsung dari VU menggunakan jarum) lebih baik dibandingkan menampung urin yang dikeluarkan (free-catch) Bila free-catch, usahakan mengambil urin di tengah pengeluaran (midstream), bukan yang pertama keluar
Susu
Desinfeksi puting sebelum mengambil sampel Buang beberapa perahan pertama Ambil 5-10 ml sampel
3
Kultur Fungi Bersihkan kulit dengan alkohol sebelum
mengambil sampel Rambut harus dicabut, bukan digunting
Formulir Pengiriman Isi semua bagian yang harus diisi Berikan sejarah medis yang bersangkutan Tuliskan tipe sampel dan tanggal
pengambilan Tuliskan diagnosis yang dicurigai
Taruh sampel dalam wadah steril
Berikan peringatan– zoonosis, penyakit hewan eksotis, penyakit
yang wajib dilaporkan Terapi antibiotik yang diberikan (bila ada) Sejarah vaksinasi (bila ada)
Penanganan/Penyimpanan Sampel Sampel virologi tidak boleh dibekukan (merusak virus, menghambat
isolasi) Simpan di kulkas Kirimkan sesegera mungkin Berikan label pada setiap sampel Hubungi lab bila:
Uji yang diinginkan tidak umum Mengirimkan sampel dalam jumlah banyak Berkaitan dengan penyakit yang wajib dilaporkan
4
5
Peraturan Pengiriman Sebagai pengirim, Anda bertanggung jawab atas
pengemasan, pelabelan, klasifikasi dan dokumentasi Regulasi IATA (International Air Transport
Authority/Otoritas Transportasi Udara Internasional) harus dipatuhi bila mengirim sampel melalui udara Materi infeksius diklasifikasikan dalam Divisi 6.2 Denda dapat diberikan bila tidak memenuhi persyaratan
yang ada Pelatihan tersedia di internet (online)
Peraturan Pengiriman Kategori A
Materi Infeksius Yang Hanya Mempengaruhi Hewan (UN 2900) Materi Infeksius Yang Mempengaruhi Manusia (UN 2814)
Peraturan Pengiriman Materi Biologis, Kategori B (UN3373)
Spesimen diagnostik yang diduga mengandung agen infeksius
Wajib diberi tanda wajik UN3373
Contoh:
Wajib bila sampel memiliki kemungkinan besar mengandung
materi kategori A “Materi infeksius yang dapat menyebabkan penyakit mematikan atau fatal pada manusia atau hewan” Umumnya hanya diperlukan untuk sampel yang sudah dikonfirmasi atau kultur organisme Contoh: Bacillus anthracis (kultur), Coxiella burnetti (kultur), Hendra virus, Nipah virus, Rift Valley Fever virus (kultur)
Jaringan segar atau swab Sampel feses atau urin Kultur bakteri yang dikirim ke lab lain untuk konfirmasi
Peraturan Pengiriman Spesimen Hewan yang Dikecualikan Perlu diberi label “Exempt Animal Specimen”
Digunakan bila kemungkinan sampel mengandung agen infeksius adalah kecil
Contoh:
Serum untuk pengujian antibodi Jaringan dalam formalin 10% Sampel lingkungan
6
Investigasi Lapangan Utama Kumpulkan informasi dasar
Informasi kelompok ternak Gejala klinis, mortalitas
Ambil sampel
Metode Investigasi Wabah Verifikasi diagnosis Uji konfirmasi Buat definisi kasus
Uji cepat / Rapid test +/-
Perlu untuk identifikasi mana kasus penyakit yang dicari dan menyingkirkan kasus penyakit lainnya
Identifikasi kontak – kemungkinan introduksi,
kemungkinan penyebaran (langsung dan tidak langsung)
Metode Investigasi Wabah Menentukan skala kejadian penyakit yang
terjadi
Endemik atau epidemik Penyakit baru muncul (emerging diseases)
Amati pola temporal Kapan wabah mulai terjadi? Apakah musiman? Berapa lama kejadian wabah?
Metode Investigasi Wabah
Metode Investigasi Wabah
Tentukan distribusi spasial Lokasi wabah Tingkat penyebaran Hubungan antar kasus – penyebaran penyakit
Klasifikasi karakteristik penyakit Masa inkubasi Perkembangan gejala klinis penyakit Patogenitas Penularan Sumber wabah
Amati spesies hewan yang terlibat Spesies rentan Berkaitan dengan umur? Berkaitan dengan ras?
7
Metode Investigasi Wabah Analisis epidemiologik Lakukan perhitungan yang sesuai – tingkat serangan (attack rate), risiko relatif, odds ratio, dll.
Perhitungan Ukuran Sampel
Penyidikan intensif dan tindak lanjut Mencari kasus lain (menelusuri pergerakan) Evaluasi penyebaran Mengumpulkan data
Ada Pertanyaan?
8