Penetapan Angka Indeks Dalam Pengukuran Produktivitas Perusahaan di PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan
70
Penetapan Angka Indeks Dalam Pengukuran Produktivitas Perusahaan di PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan
71
Penetapan Angka Indeks Dalam Pengukuran Produktivitas Perusahaan di PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan Giovanni Wewengkang dan Herdianto Lantemona Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Minaesa Tomohon, Sulawesi Utara
ABSTRACTS: Peningkatan produktivitas perusahaan bisa menentukan tingkat keberhasilan proses operasi yang dijalankan perusahaan. Secara umum proses bisnis dapat menentukan berhasil tidaknya peningkatan produktivitas perusahaan. Penentuan indikator-indikator sesuai dengan tahap pengembangan dari setiap jenis proses industri, sehingga perbaikan produktivitas dilakukan sesuai arah dan tujuan manajemen industrinya. Fokus permasalahan penelitian adalah “bagaimana melakukan penetapan angka indeks pengukuran produktivitas”, untuk menganalisis penetapan angka indeks dalam pengukuran produktivitas perusahaan. Adapun metode penelitian berdasarkan metode survei secara kualitatif yang lebih bersifat deskriptif, dengan fokus penelitian pada peralatan berat berupa Wheel Loader, Excavator, Wheel Dozer, Truk Artikulasi Cat, Motor Grader. Penelitian ini diarahkan pada variabel penelitian dengan indikator pada Produktivitas Tenaga Kerja, jam kerja langsung serta ongkos kerja, termasuk Produktivitas Penyusutan modal usaha, Pro, ongkos kerja, dan ongkos total secara keseluruhan. Data diperoleh lewat observasi langsung selanjutnya melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci, dengan bentuk pengukuran berdasarkan Model Mundel. Setelah dilakukan pembahasan, maka hasilnya diperoleh sebesar 148,66% untuk Indeks Produktivitas Tenaga Kerja, yang berarti meningkat sebesar 48,66% dibandingkan dengan pada periode 1 (periode dasar). Selanjutnya nilai Indeks Produktivitas Jam tenaga kerja, sebesar 148,66% yang berarti meningkat sebesar 48,66% dibandingkan dengan Produktivitas pada periode dasar. Untuk Indeks Produktivitas terhadap ongkos kerja sebesar 148,66% yang berarti meningkat sebesar 48,66% dibandingkan dengan periode 1 sebagai periode dasar . Indeks Produktivitas modal pada depresiasi atau penyusutan dengan nilai sebesar 104,30% yang berarti naik sebesar 04,30% dibandingkan dengan produktivitas pada periode 1 atau periode dasar, Ongkos total langsung terhadap indeks produktivitasnya sebesar 104,09% yang berarti menurun sebesar 04,09% dibandingkan dengan produktivitas pada periode 1 atau periode dasar, dan Indeks Produktivitas secara keseluruhan sebesar 104,30% yang berarti menurun sebesar 104,30% dibandingkan dengan produktivitas pada priode 1 atau periode dasar. Dengan demikian, maka secara total penetapan indeks pengukuran produktivitas total melebihi indeks periode dasar sebesar 100, dimana dari 3 jenis indeks produktivitas masing-masing mengalami peningkatan sebesar 48,66%. Sedangkan indeks produktivitas Penyusutan modal usaha, ongkos total langsung, dan mengalami peningkatan indeks produktivitasnya termasuk ongkos total keseluruhan. Keywords : Produktivitas, Tenaga Kerja, Angka Indeks I. PENDAHULUAN Banyak hal telah dilakukan manusia dalam usahanya dalam memperoleh profitabilitas yang tinggi. Peningkatan produktivitas mengakibatkan terjadi proses pertukaran kerja dari tenaga manusia kepada berbagai peralatan industri dan mesin secara robotika di era moren ini (Gaspersz, 2000). Kondisi ini banyak terjadi pada berbagai negara dengan teknologi canggih. Namun pada negara ketiga atau negara yang masih berkembang masih memanfaatkan tenaga kerja sebagai pelaku utama dalam menjalankan poses produksi, sehingga produktivitas kerjanya meningkat. Semua upaya yang dilakukan tersebut dilakukan tanpa dikaitkan dengan penanaman modal tetapi tingkatan produktivitasnya (Sutabri, 2003). Modal perusahaan yang diperoleh dimanfaatkan untuk pengadaan mesin dan peralatan yang lebih canggih. Pengoperasian perusahaan dapat membandingkan tingkat produktivitasnya yang tinggi dengan produk sejenis sesuai aturan manajemen, mengukur tingkat perbaikan produktivitas secara terus menerus. Daya saing hasil produk dapat bersaing pada pasar bebas yang semakin kompetitif. Karena tingkatan produktivitas perusahaan menjadi tolok ukur dalam mengambil keputusan, maka secara keseluruhan perlu melakukan
perbaikan-perbaikan agar kondisi produktivitas dapat mendukung secara keseluruhan pada proses binis yang sahih. Penentuan indikator pengukuran produktivitas terlihat pada mekanisme sistem industri pada tahap pengembangan sesuai proses kerja dan tujuan utama pada perbaikan produktivitas secara berkesinambungan. Beberapa indikator dapat dipertimbangkan oleh manajemen industri untuk memasukkannya ke dalam sistem pembakuan produktivitas. Angka indeks dinilai sebagai variasi perubahan dalam kesempatan tertentu baik waktu juga ruang besaran produktivitas. Penggunaan angka indeks ini umumnya dilakukan terutama dalam bidang ekonomi, indeks produksi dan indeks harga yang biasanya dipergunakan perubahan produksi sepanjang waktu tertentu sesuai pengukurannya. Laju pengukuran produktivitas sesuai periode dasar mengakibatkan harga dan angka produksi dapat dibakukan. Dengan demikian perbandingan angka indeks dari periode dasar dapat terlihat dari sifat perubahan yang tetap, turun atau naik. Selanjutnya pengukuran produktivitas periode selanjutnya dapat diukur dengan perbandingan dari tahun dasar, sehingga kecenderungan adanya peningkatan produktivitas dapat diketahui secara terus menerus.
Penetapan Angka Indeks Dalam Pengukuran Produktivitas Perusahaan di PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan
72
ISSN 2355-2220 (media cetak)
Jurnal Arenga Tekno, Volume 2 Nomor 1, Edisi Juli 2016
II. Metodologi Penelitian II.1. Metode Penelitian Penelitian ini disusun berdasarkan metode survey secara kualitatif yang lebih bersifat deskriptif. Metode kualitatif merupakan kondisi alamiah sesuai beberapa faktor yang terlihat sesuai kondisi yang ada (Sugiono, 2006). Sebagaimana suatu penelitian, maka metode penelitian ini dinyatakan dalam ciri-ciri : 1) Memusatkan pada persoalan yang aktual atau kekinian disaat peneliti melakukan penelitian, dan 2) Menggambarkan persoalan yang diselidiki sesuai intepretasi yang masuk akal secara akurat (Nawawi, 1990). Fokus Penelitian Fokus penelitian adalah penggunaan jasa alat-alat berat berupa Excavator, Bulldozer, Grader, Vibro, Dump Truck.
kesimpulan, dengan menetapkan pola hubungan lain sesuai jawaban atas kejadian yang dirumuskan sebelumnya. Sekaligus menjawab tujuan penelitian. Adapun pengolahan data ini berdasarkan variabel penelitian dengan menggunakan angka indeks Model Mundel, yaitu :
AOMP AOBP / x100 RIMP RIBP AOMP RIMP IP / x100 AOBP RIBP IP
Dimana : IP = Indeks produktivitas RIBP = Input periode dasar RIMP = Input periode penelitian AORP = Output agregat periode penelitian AOMP = Output agregat periode penelitian.
II.2.
II.4.
Teknik Pengumpulan Data Data peneliltian ini diperoleh dengan observasi langsung, wawancara mendalam dengan informan kunci. Berfokus pada permasalahan penelitian sesuai hasil wawancaradengan kerangka dan garis-garis besar pokok penelitian (Patton dalam Moleong, 1996). Adapun pengumpulan data ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Model Data Input dan Output dari PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan Selama Dua Periode Waktu
1 2 3
Periode 1 (Periode Periode 2 Dasar) ……… ……… … ……… ……… … ……… ……… …
Deskripsi Banyaknya output Jam tenaga kerja langsung Ongkos tenaga kerja langsung
4
Penyusutan (depresiasi) modal
5
Ongkos total langsung
6
Ongkos total keseluruhan (langsung + tidak langsung)
……… … ……… … ……… …
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1. Hasil Penelitian Data penelitian diperoleh dari manajemen sesuai hasil penggunaan jasa alat berat PT. Cipta Bersama Sukses Site Sungai Hilir Palembang, untuk pekerjaan selang periode 1 tahun 2014 dan periode 2 tahun 2015, yaitu :
II.3. Definisi Operasional Variabel 1) Produktivitas Ongkos Total Keseluruhan, 2) Produktivitas Ongkos Total Langsung, 3) Produktivitas Tenaga Kerja, 4) Produktivitas Penyusutan modal usaha, 5) Produktivitas Biaya tenaga kerja, dan 6) Jam tenaga kerja.
No.
III.
……… ……… ………
II.5. Teknik Pengolahan Data Teknik Pengolahan Data Data penelitian yang diolah perlu di reduksi, ditafsir, dan melakukan penarikan
III.1.1. Data periode 1 tahun 2014 Excavator 1) Banyaknya output yang disewa 8 unit 2) Biaya tenaga kerja Rp. 124.800.000, 3) Jumlah jam tenaga kerja 9.984 jam 4) Penyusutan modal usaha Rp. 419.328.000 5) Ongkos total langsung Rp. 27.411.072.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 27.955.200.000 Bulldozer 1) Banyaknya output yang disewa 3 unit 2) Jumlah jam tenaga kerja 4.992 jam 3) Biaya tenaga kerja Rp. 62.400.000 4) Penyusutan modal usaha Rp. 112.320.000 5) Ongkos total langsung Rp. 7.313.280.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 7.488.000.000 Concrete Vibrator 1) Banyaknya output yang disewa 1 unit 2) Jumlah jam tenaga kerja 2.496 jam 3) Biaya tenaga kerja Rp. 31.200.000 4) Penyusutan modal usaha Rp. 16.848.000 5) Ongkos total langsung Rp. 1.075.152.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 1.123.200.000 Motor Grader 1) Banyaknya output yang disewa 1 unit 2) Jumlah jam tenaga kerja 2.496 jam 3) Biaya tenaga kerja Rp. 31.200.000 4) Penyusutan modal usaha Rp. 20.592.000 5) Ongkos total langsung Rp. 1.321.008.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 1.372.800.000 Dump Truck 1) Banyaknya output yang disewa 25 unit 2) Jumlah jam tenaga kerja 62.400 jam 3) Biaya tenaga kerja Rp. 780.000.000 4) Penyusutan modal usaha Rp.1.755.000.000 5) Ongkos total langsung Rp. 114.465.000.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 117.000.000.000. III.1.2. Data periode 2 tahun 2013 Excavator 1) Banyaknya output yang disewa 15 unit 2) Jumlah jam tenaga kerja 24.960 jam 3) Biaya tenaga kerja Rp. 312.000.000 4) Penyusutan modal usaha Rp.1.544.400.000 5) Ongkos total langsung Rp. 101.103.600.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 102.960.000.000 Bulldozer 1) Banyaknya output yang disewa 5 unit 2) Jumlah jam tenaga kerja 9.984 jam 3) Biaya tenaga kerja Rp. 124.800.000 4) Penyusutan modal
Penetapan Angka Indeks Dalam Pengukuran Produktivitas Perusahaan di PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan
73
usaha Rp. 336.960.000 5) Ongkos total langsung Rp. 22.002.240.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 22.464.000.000 Concrete Vibrator 1) Banyaknya output yang disewa 3 unit 2) Jumlah jam tenaga kerja 7.488 jam 3) Biaya tenaga kerja Rp. 93.600.000 4) Penyusutan modal usaha Rp. 101.088.000 5) Ongkos total langsung Rp. 6.544.512.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 6.739.200.000 Motor Grader 1) Banyaknya output yang disewa 2 unit 2) Jumlah jam tenaga kerja 4.992 jam 3) Biaya tenaga kerja Rp. 62.400.000 4) Penyusutan modal usaha Rp. 59.904.000 5) Ongkos total langsung Rp. 3.871.296.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 3.993.600.000 Dump Truck 1) Banyaknya output yang disewa 40 unit 2) Jumlah jam tenaga kerja 49.920 jam 3) Biaya tenaga kerja Rp. 624.000.000 4) Penyusutan modal usaha Rp.1.872.000.000 5) Ongkos total langsung Rp. 122.304.000.000 6) Ongkos total keseluruhan Rp. 124.800.000.000
III.2. Pembahasan Masalah produktivitas merupakan efek produktivitas yang berubah menurun atau tetap sepanjang periode waktu tertentu. Apabila masalah produktivitas dapat diketahui seperti produktivitas input tenaga kerja, material, modal, dan menyusut atau sasaran produktivitas tidak tercapai, disini perlu ada informasi untuk mendukung perubahan produktivitas. Dengan informasi tersebut, dilakukan analisis kuantitatif sesuai data aktual untuk kemudian dapat dilakukan tahapan siklus produktivitas perusahaan Cipta Bersama Sukses Site Sungai Hilir Palembang. Penerapan model Mundel yang diterapkan PT. Cipta Bersama Sukses Site Sungai Hilir Palembang berdasarkan data yang diteliti pada dua periode waktu, dengan hasil perumusan pada Tabel 2.
Tabel 2 Data Input dan Output dari PT. Cipta Bersama Sukses Site Sungai Hilir Palembang Selama Dua Periode Waktu No.
Deskripsi
1.
Banyaknya Output
2.
Jumlah Tenaga Kerja
3.
Jam Tenaga Kerja Langsung
4.
Periode 1 (Periode Dasar)
Periode 2
37 unit
65 unit
33 orang
39 orang
82.368 jam
97.344 jam
Ongkos Tenaga Kerja Langsung
Rp. 1.029.600.000
Rp. 1.216.800.000
5.
Penyusutan (Depresiasi) Modal
Rp. 2.324.088.000
Rp. 3.914.352.000
6.
Ongkos total langsung
Rp. 151.585.512.000
Rp. 255.825.648.000
Rp. 154.939.200.000
Rp. 260.956.800.000
Ongkos Total Keseluruhan (Langsung+Tidak Langsung) Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015 7.
Catatan : Hasil perumusan berdasarkan dapat penelitian Dari data yang dalam tabel 2, maka dilakukan perhitungan dari beberapa indeks produktivitas yang dihitung dengan menggunakan bentuk pengukuran pertama, yaitu : 1. Indeks Produktivitas Tenaga Kerja : IP = {(AOMP/RIMP) / (AOBP/RIBP)} x 100 = {(65/39) / (37/33)} x 100 = 147,35 Tampak bahwa angka indeks produktivitas tenaga kerja pada periode 2 adalah sebesar 147,35 yang berarti meningkat sebesar 47,35% (=147,35–100) dibandingkan dengan produktivitas tenaga kerja pada periode 1 (periode dasar). 2. Indeks Produktivitas Jam tenaga kerja : IP = {(AOMP/RIMP) / (AOBP/RIBP)} x 100 = {(65/97.344) / (37/82.368)} x 100 = 147,35 Tampak bahwa angka indeks produktivitas jam tenaga kerja pada periode 2 adalah sebesar 147,35, yang berarti meningkat sebesar 47,35% (=147,35–100) dibandingkan dengan Produktivitas Jam tenaga kerja
3.
4.
pada periode 1 (periode dasar). Indeks Produktivitas Biaya tenaga kerja : IP = {(AOMP/RIMP) / (AOBP/RIBP)} x 100 = {(65/1.216.800.000) / (37/1.029.600.000)} x 100 = 148,66 Tampak bahwa angka indeks produktivitas Biaya tenaga kerja pada periode 2 adalah sebesar 148,66 yang berarti meningkat sebesar 48,66% (=148,66–100) dibandingkan dengan Biaya tenaga kerja pada periode 1 (periode dasar). Indeks Produktivitas Penyusutan modal usaha : IP = {(AOMP/RIMP) / (AOBP/RIBP)} x 100 = {(65/3.914.352.000) / (37/2.324.088.000)} x 100 = 104,31 Tampak bahwa angka indeks produktivitas Penyusutan modal usaha pada periode 2 adalah sebesar 104,31 yang berarti produktivitas naik sebesar 4,31% (=104,31–100) dibandingkan dengan produktivitas Penyusutan modal usaha pada periode 1 (periode dasar).
Penetapan Angka Indeks Dalam Pengukuran Produktivitas Perusahaan di PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan
74
ISSN 2355-2220 (media cetak)
5.
6.
Jurnal Arenga Tekno, Volume 2 Nomor 1, Edisi Juli 2016
Indeks Produktivitas Ongkos Total Langsung : IP = {(AOMP/RIMP) / (AOBP/RIBP)} x 100 = {(65/255.825.648.000) / (37/151.585.512.000)} x 100 = 104,10 Tampak bahwa angka indeks produktivitas ongkos total langsung pada periode 2 adalah sebesar 104,09 yang berarti tingkat produktivitasnya naik sebesar 4,10% (=104,10–100) dibandingkan dengan produktivitas ongkos total langsung pada periode 1 (periode dasar). Indeks Produktivitas Ongkos Total Keseluruhan : IP = {(AOMP/RIMP) / (AOBP/RIBP)} x 100 = {(65/260.956.800.000) / (37/154.939.200.000)} x 100 = 104,31 Tampak bahwa angka indeks produktivitas
ongkos total keseluruhan pada periode 2 adalah sebesar 104,31 yang berarti tingkat produktivitasnya naik sebesar 4,31% (=104,31-100) dibandingkan dengan produktivitas ongkos total keseluruhan pada periode 1 (periode dasar). Catatan : Indeks produktivitas periode dasar selalu dibuat sama dengan 100, agar rnudah untuk membandingkannya. Setelah dilakukan perhitungan terhadap masing-masing indeks produktivitas, maka kemudian dibandingkan hasil pengukuran produktivitas periode 1 (periode dasar) tahun 2012 dengan periode 2 tahun 2013, seperti terlihat dalam tabel 3.
Tabel 3 Indeks Produktivitas dari PT. Cipta Bersama Sukses Site Sungai Hilir Palembang Selama Dua Periode Waktu (Pengukuran Produktivitas Menggunakan Model Mundel) No.
Indeks produktivitas
Periode 1 (Periode Dasar)
Periode 2
Perubahan
1.
Tenaga Kerja Langsung
100
148,65
+48,65%
2.
Jam Tenaga Kerja Langsung
100
148,65
+48,65%
3.
Ongkos Tenaga Kerja Langsung
100
148,65
+48,65%
4.
Penyusutan (Depresiasi) Modal
100
104,30
+04,30%
5.
Ongkos Total Langsung
100
104,09
+04,09%
100
104,30
+04,30%
Ongkos Total Keseluruhan (Langsung +Tidak Langsung) Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015 6.
Dengan demikian, maka berdasarkan hasil pengukuran pendekatan angka indeks menunjukkan bahwa indeks produktivitas tenaga kerja, jam kerja, dan ongkos kerja secara langsung, ternyata mengalami kenaikan yang sangat nyata bahkan melewati indeks periode dasar (100). Dari 3 jenis indeks produktivitas ini masing-masing mengalami kenaikan sebesar 36,89%. Sedangkan indeks produktivitas penyusutan (depresiasi), modal, ongkos total langsung dan secara keseluruhan mengalami kenaikan indeks produktivitasnya (lihat tabel 3). Penurunan indeks produktivitas diakibatkan naiknya ongkos atau biaya tenaga kerja serta adanya peningkatan fluktuasi harga barang antara tahun 2012 dan tahun 2013. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka PT. Cipta Bersama Sukses Site Sungai Hilir Palembang mengalami fluktuasi naik turun yang tidak konsisten terhadap tingkat produktivitas dan profitabilitasnya. Hal ini ternyata ada beberapa faktor-faktor yang perlu dikaji lagi. Dengan masalah ini, maka perusahaan perlu meningkatkan perhatian pada proses produktivitas yang meningkat, dengan berdasarkan siklus produktivitas yang meliputi : (1) Pengukuran, (2) Evaluasi, (3) Perencanaan, dan (4) Peningkatan produktivitas; serta peningkatan profitabilitas yang melalui perbaikan strategi pasar, riset
pasar, pelayanan pelanggan, perbaikan harga dan sebagainya. Selanjutnya dapat dilakukan evaluasi sistem produktivitas berdasarkan data yang dianalisis peneliti. Dari evaluasi produktivitas tersebut dapat diidentifikasi produktivitas dari input perusahaan (Jogiyanto, 1999). Faktor mana yang tidak sesuai sasaran atau mengalami penurunan produktivitas yang ditetapkan, sebagai penyebab dari masalah penurunan produktivitas itu.
III. 1.
2.
KESIMPULAN
Hasil pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan angka indeks menunjukkan bahwa Indeks produktivitas tenaga kerja, jam kerja, dan ongkos kerja secara langsung, terjadi kenaikan secara nyata dengan melebihi indeks periode dasar sebesar 100, dimana dari 3 jenis indeks produktivitas masingmasing mengalami kenaikan sebesar 46,66%. Indeks produktivitas ongkos total secara keseluruhan, Penyusutan modal usaha, dan ongkos total langsung mengalami peningakatan indeks produktivitas, dimana Penyusutan modal usaha dan ongkos totaal keseluruhan masing-masing naik sebesar 4,31%, dan ongkos total langsung sebesar 4,10%.
Penetapan Angka Indeks Dalam Pengukuran Produktivitas Perusahaan di PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan
75
DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, V. 2000. Manajemen Produktivitas Total : Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis Global, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Handoko, H., 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Jogiyanto, H. 1999. Analisa Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta. Nasution, A.H., 2006. Manajemen Industri, Penerbit CV. ANDI OFFSET, Yogyakarta. Simatupang, M.T. 1995. Teori Sistem : Suatu Perspektif Teknik Industri, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sugiono, S., 2006, Kamus Manajemen Mutu, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sutabri, T. 2003. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Penetapan Angka Indeks Dalam Pengukuran Produktivitas Perusahaan di PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan
76
Penetapan Angka Indeks Dalam Pengukuran Produktivitas Perusahaan di PT. Cita Bahana Site Palembang Selatan
77