perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh: EUNIKE DWI LESTARI X 7108670
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh: EUNIKE DWI LESTARI X 7108670
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Skimm ing Untuk Meningkatka n Kemampuan M embaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011”. Oleh: Nama
: Eunike Dwi Lestari
NIM
: X7108670 Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, …. …………….. 2011 Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Kuswadi, M.Ag. NIP. 195305061981031002
Dra. Siti Istiyati, M .Pd. NIP. 196108191986032001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan Kemampuan M embaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011”. Nama
: Eunike Dwi Lestari
NIM
: X7108670 Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari Tanggal
: Selasa : 27 Desember 2011
Tim Penguji Skripsi Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. Hadi Mulyono, M .Pd.
……………….
Sekretaris
: Drs. Hasan M ahfud, M.Pd.
Anggota I
: Drs. Kuswadi, M.Ag.
Anggota II
: Dra. Siti Istiyati, M.Pd.
………………. ……………….
Disahkan oleh, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001
commit to user
………………
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Eunike Dwi Lestari, PENERAPAN TEKNIK SKIM MING UNTUK MENINGKATKAN KEMAM PUAN M EM BACA PEMAHAM AN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2011. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan teknik skimming pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo tahun pelajaran 2010/2011. Penelitia n ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), di dalam penelitian ini menggambarkan serangkaia n langkah yang membentuk siklus, dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo. Sebagai subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V sebanyak 18 orang siswa yaitu 13 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi: kajian dokumen, observasi, dan tes. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan review informan kunci. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari pra siklus sebesar 50%, siklus I sebesar 66,67%, siklus II sebesar 77,78%, dan siklus III sebesar 88,89%. Nilai rata-rata dari pra tindakan sebesar 60,67, siklus I sebesar 68,44, siklus II sebesar 74,00 dan siklus III sebesar 79,56.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Eunike Dwi Lestari. APPLICATION OF SKIM MING TECHNIQUES TO IMPROVE READING COM PREHENSION SKILLS AT THE STUDENT CLASS V SD NEGERI II BULUSARI DISTRICT SLOGOHIMO THE SCHOOL YEAR 2010/2011. Skripsi, Surakarta: School of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University of Surakarta, December 2011. The purpose of this research is to improve reading comprehension skills by applying the skimming technique at the student class V SD Negeri II Bulusari District Slogohimo the school year 2010/2011. The kind of the research is classroom action research, which describes a series of steps that form a cycle, and every step has four phases: planning, action, observation, and reflection. As research subject is the teacher and students as many as 18 people a class V student of 13 girls and 5 boys. The technique which are use in collecting the data cover: document review, observation, and test. The validity of data in this research using triangulation of data triangulation and reviews of key informans. The tec hnique of analyzing data which using is an interactive analysis consist three phases, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the result research can be concluded that skimming techniques can improve reading comprehension, it can be seen from the result that have increased student learning from cycle pre is 50%, cycle I is 66,67%, cyc le II is 77,78%, and cycle III is 88,89%. The average value of 60,67 for pre-cycle, the cycle I amounting to 68,44, cycle II is 74,00, and cycle III is 79,56.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Setiap kerja keras pasti akan membuahkan hasil. “Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu ca haya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan”. (Amsal 6 : 23)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada: 1. Bapak (Alm) dan Ibuku atas doa dan kasih sa yangnya. 2. Suamiku tercinta (Rachmat Kuncoro) yang senantiasa memberiku semangat dan kasih sa ya ng. 3. Anakku tercinta, Yoel M alvin Naquito yang selalu memberiku motivasi. 4. Teman-teman terbaikku (W iwid, mbak Ida, Rindi, mbak Pegy, Norma, Anjar, Helmi, mbak Pipit, Mas Handrian, Mas Wasit, dan Mas Edi) terimakasih untuk semua kisah yang telah kita ukir bersama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang M aha Esa atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011”. Penulisan skripsi ini disusun guna memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hida yatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebela s Maret Surakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk menyusun skripsi ini. 2. Drs. R. Indianto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui dan mengesahkan judul skripsi yang telah diajukan. 3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Hasan Mahfud, M. Pd, selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Drs. Kuswadi, M. Ag. dan Dra. Siti Istiyati, M. Pd. , selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran dalam membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak/Ibu guru beserta staf SD Negeri II Bulusari Kecam atan Slogohimo Kabupaten Wonogiri, yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Teman-teman se-almamater yang tidak mampu penulis sebutkan satu peer satu, yang telah memberikan semangat pada penulis. 8. Semua pihak yang telah turut membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini, Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri khususnya serta pembaca pada umumnya.
Surakarta,
Desember 2011
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAM AN JUDUL ……………………………………………………….
i
HALAM AN PENGAJUAN ………………………………………………..
ii
HALAM AN PERSETUJUAN ……………………………………………...
iii
HALAM AN PENGESAHAN ……………………………………………...
iv
HALAM AN ABSTRAK …………………………………………………...
v
HALAM AN ABSTRACT ………………………………………………… .
vi
HALAM AN MOTTO ………………………………………………………
vii
HALAM AN PERSEMBAHAN ……………………………………………
viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...
x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..
xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….
xiii
DAFTAR GAM BAR ……………………………………………………….
xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..
xvi
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A. Latar Belaka ng Masalah …………………………………..
1
B. Perumusan Masalah ……………………………………….
5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….
5
D. Manfaat Penelitian ………………………………………...
5
KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka …………………………………………..
7
1. Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman …………..
7
2. Teknik Skimming ……………………………………….
23
B. Penelitian yang Relevan …………………………………...
27
C. Kerangka Berpikir ……………………………………… …
29
D. Hipotesis …………………………………………………..
30
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………..
31
B. Subjek Penelitian ………………………………………….
31
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
BAB V
digilib.uns.ac.id
C. Bentuk dan Strategi Penelitian …………………………….
32
D. Sumber Data ………………………………………………
32
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………...
32
F.
Validitas Data ……………………………………………...
34
G. Teknik Analisis Data ………………………………………
35
H. Indikator Kinerja …………………………………………..
36
I.
36
Prosedur Penelitian ………………………………………..
HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN A. Hasil Penelitian ……………………………………………
48
1. Deskripsi Lokasi Pe nelitian……………………………..
48
2. Deskripsi Sebelum Tindakan……………………… ……
51
3. Deskripsi Tindakan ………………………………… …..
51
a. Siklus I ……………………………………………… .
51
b. Siklus II …………………………………………… ...
59
c. Siklus III …………………………………………… ..
68
B. Pembahasan…………………………....................................
77
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ………………………………………………......
81
B.
Implikasi …………………………………………………..
81
C.
Saran ……………………………………………………....
82
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
83
LAMPIRAN ……………………………………………………………… ..
86
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari pada Kondisi Awal ebelum Tindakan ………………………………………………………… Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus I …………………………… Rekapitulasi Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman Siswa Kelas
50
55
58
V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan ……… Tabel 4
Persentase Siswa yang M emperoleh Nilai
58
Sesudah Tindakan Siklus I ………………………………………. Tabel 5
Perbandingan Nilai Membaca Pemaham an Pra Siklus dan Siklus
58
I Tabel 6
Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada
64
Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus II ……………………………. Tabel 7
Rekapitulasi nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman
66
siswa kelas V SD Negeri II Bulusari sebelum dan sesudah tindakan siklus I-II ………………………………………………. Tabel 8
Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai
67
Sesudah Tindakan Siklus I-II ……………………………………. Tabel 9
Perbandingan Nila i Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I,
67
dan Siklus II Tabel 10
Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada
73
Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus III …………………………... Tabel 11
Rekapitulasi Nila i Rata-rata Membaca Pemahaman siswa Kelas
76
V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus I – III ……………………………………………………………. Tabel 12
Perbandingan Nila i Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I,
76
Siklus II, dan Siklus III Tabel 13
Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai
commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sesudah Tindakan Siklus I-III …………………………………... Tabel 14
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari
78
pada Pembelajaran Membaca Pemahaman ……………………… Tabel 15
Rata-rata Nilai Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan
79
Slogohimo Tahun Pe lajaran 2010/2011 dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ………………………………………….. Tabel 16
Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pe lajaran 2010/2011 dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ………………………………………….
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Skema jenis-je nis membaca ……………………………………. Alur Kerangka Berpikir ………………………………………... Bagan Penelitian Tindakan Kelas ………………………………
15 29 32
Gambar 4 Gambar 5
Bagan Model Analisis Interaktif Mile & Hubberman …………. Prosedur Penelitian Tindakan Ke las ……………………………
36 37
Gambar 6
Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri
50
II Bulusari Sebelum Dilakukan Tindakan ……………………... Gambar 7
Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri
56
II Bulusari Siklus I …………………………………………….. Gambar 8 Gambar 9
Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus dan Siklus I …………………………………………………….. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri
59 64
II Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupeten Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011 …………………………………………… Gambar 10
Grafik Perbandingan Ketuntasan Nilai Membaca Pemahaman
68
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ……………………………… Gambar 11 Gambar 12
Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Siklus III …………………………………………… Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus,
73 77
Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ……………………………… Gambar 13
Gambar 14
Grafik Rata-rata kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamata n Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra siklus sampai dengan siklus III ………………………………………………. Grafik Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus sampai dengan Siklus III ………………………………..
commit to user
79
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ……………...
86
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……………..
94
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III …………….
103
Lampiran 4
Lembar Kerja Siklus I Pertemuan I ………………………..
111
Lampiran 5
Lembar Kerja Siklus I Pertemuan II ……………………….
114
Lampiran 6
Lembar Kerja Siklus II Pertemuan I ……………………….
117
Lampiran 7
Lembar Kerja Siklus II Pertemuan II ……………………...
120
Lampiran 8
Lembar Kerja Siklus III Pertemuan I ……………………...
123
Lampiran 9
Lembar Kerja Siklus III Pertemuan II ……………………..
126
Lampiran 10
Soal Evaluasi Siklus I ……………………………………...
129
Lampiran 11
Soal Evaluasi Siklus II …………………………………….
134
Lampiran 12
Soal Evaluasi Siklus III ……………………………………
140
Lampiran 13
Tabel Nilai Siswa Sebelum Tindakan ……………………..
147
Lampiran 14
Tabel Nilai Siswa Siklus I …………………………………
148
Lampiran 15
Tabel Nilai Siswa Siklus II ………………………………...
149
Lampiran 16
Tabel Nilai Siswa Siklus III ……………………………….
150
Lampiran 17
Lembar Observasi Siklus I ………………………………...
151
Lampiran 18
Lembar Observasi Siklus II ………………………………..
161
Lampiran 19
Lembar Observasi Siklus III ……………………………….
171
Lampiran 20
Foto Pembelajaran …………………………………………
181
Lampiran 21
Surat Ijin Penelitian ………………………………………..
186
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peran yang penting dalam proses perkembangan peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Oleh sebab itu sejak dini anak diajarkan dan dilatih untuk mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis. Target pembelajaran bahasa Indonesia di SD adalah agar peserta didik mempunyai kemampuan : 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis, 2) menghargai bahasa dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara, 3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, 4)
menggunakan bahasa
Indonesia
untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, 5) menikmati dan
memanfaatkan
karya
sastra
untuk memperluas
wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan 6)menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Depdiknas,2007:6) Pembelajaran bahasa Indonesia di SD meliputi pembelajaran keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan erat dan saling mempengaruhi. Membaca merupakan salah satu keterampilan yang bersifat reseptif. Membaca bukan sekadar melafalkan huruf dan menyuarakannya, akan tetapi memahami dan memperoleh informasi dari apa yang dibaca. Hal ini membuktikan betapa pentingnya kemampuan membaca untuk dikuasai pada semua jenjang pendidikan, termasuk di jenjang Sekolah Dasar. Kemampuan membaca menjadi dasar bagi pengajaran bahasa itu sendiri, disamping itu juga bagi pengajaran mata pelajaran lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan Bahasa dan Sastra Indonesia yang harus dicapai pada semua jenjang, termasuk di jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Melalui kemampuan membaca tersebut diharapkan siswa mampu membaca dan memahami teks bacaan dengan kecepatan yang memadai (Depdiknas, 2003) Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting di sekolah dasar, karena Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi terpenting dalam kehidupan siswa. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa dilatih untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Mengingat pentingnya Bahasa Indonesia, siswa dituntut memiliki kemampuan berbahasa, salah satunya kemampuan membaca. Membaca merupakan serangkaian aktivitas yang terpadu yang meliputi pengorganisasian pengertian dan khayalan, mengamati lambang dan mengingat serta mendapatkan informasi. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang wajib dimiliki siswa, karena dari kegiatan inilah siswa dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Kegiatan membaca di kelas tinggi tidak hanya sekadar menyuarakan bunyi-bunyi bahasa atau mencari arti kata-kata sulit dalam teks bacaan, namun kegiatan membaca di kelas tinggi melibatkan pemahaman mengenai apa yang dibacanya, apa maksudnya dan apa implikasinya. Pada waktu belajar membaca, siswa selalu dilatih untuk mengenal kata demi kata. Namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, kegiatan ini bukan lagi mengenal kata demi kata tetapi sudah dituntut untuk memperoleh informasi dari bahan bacaan secara cepat dan tepat. Artinya siswa diwajibkan memiliki keterampilan untuk mengumpulkan informasi secara cepat dan tepat pula. Selain itu kegiatan membaca ini melibatkan proses pemahaman yang sangat diperlukan siswa. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami suatu teks bacaan, maka siswa tersebut tidak mampu memperoleh informasi dari bacaan tersebut. Dalam pembelajaran membaca pemahaman di kelas V SD Negeri II Bulusari, siswa banyak dituntut oleh kegiatan yang bersifat membaca dengan memperoleh pemahaman. Terlebih dari hal tersebut siswa dituntut untuk menemukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
informasi secara cepat dan benar. Namun demikian masih banyak ditemukan siswa kelas V SD Negeri II Bulusari yang berkesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari ditandai dengan kurangnya kemampuan siswa dalam menjelaskan garis besar isi teks bacaan dan menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan serta membandingkan dua teks yang berbeda judul namun bertema sama. Berdasarkan hasil tes membaca pemahaman, dari siswa yang berjumlah 18 siswa hanya 9 siswa yang mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan 62 (Lampiran 13). Artinya baru 50% dari siswa yang menguasai bahan pembelajaran dan nilainya di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Menurut pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, 9 siswa tersebut rata-rata mengalami kesulitan dalam membandingkan garis besar isi teks bacaan yang berjudul berbeda namun bertema sama. Bahkan dalam menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama masih kesulitan. Selain itu lebih dari 50% siswa masih melakukan kebiasaan yang salah dalam melakukan kegiatan membaca. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor dari guru maupun dari siswa sendiri. Salah satu penyebab rendahnya tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa adalah guru mengajarkan teknik membaca yang masih konvensional. Dalam pembelajaran membaca pemahaman, siswa diberi teks bacaan dan disuruh membaca dalam hati, kemudian dilanjutkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai isi bacaan tersebut. Kegiatan membaca siswa dilakukan tanpa bimbingan dan tanpa teknik yang benar membuat siswa mudah bosan. Bahkan banyak siswa yang harus mengulang kegiatan membaca hingga beberapa kali hanya karena siswa tidak mampu memahami garis besar isi bacaan dan tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan. Selain itu apabila sedang berlangsung kegiatan membaca, ada beberapa siswa yang gaduh sehingga mengganggu siswa lain. Akibatnya siswa lain kurang konsentrasi dalam mencari informasi yang dibutuhkan dan mengalami kesulitan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
dalam memahami bacaan serta ada banyak waktu yang terbuang karena siswa tidak memahami tujuannya dalam membaca. Mengacu kenyataan di atas, maka untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman perlu kiranya guru menerapkan teknik-teknik membaca yang ada dan salah satunya adalah teknik skimming. Teknik membaca ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan apa yang siswa butuhkan dari suatu teks bacaan dalam waktu yang cepat dan tepat tanpa mengurangi pemahaman yang akan diperoleh. Teknik ini sangat tepat digunakan untuk kegiatan membaca serta sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Teknik skimming juga digunakan untuk menemukan gagasan umum dengan cepat (Farida Rahim, 2008:64). Keunggulan teknik skimming ini adalah siswa bisa dengan cepat mengetahui hal-hal penting dari suatu bacaan sehingga dapat mengumpulkan banyak ide dan kesempatan untuk memperoleh garis besar isi bacaan. Penerapan teknik ini akan ditekankan pada persiapan pra baca, kegiatan proses dan berorientasi pada hasil yang dicapai oleh siswa. Salah satu cara yang harus dilakukan ialah sebelum membaca, sebaiknya siswa sudah membuat maksud tujuan membaca dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan memandu siswa dalam membaca untuk mencari jawabannya (Nuriadi, 2008:97). Teknik skimming ini dimulai dengan membaca judul, membaca kalimat pertama atau terakhir dari setiap paragraf, mengamati gambar, mengamati teknik penulisan misalnya bentuk huruf, ketebalan huruf, kemiringan huruf. Langkah dalam teknik skimming ini dimulai dengan mempertanyakan dahulu apa yang hendak dicari, setelah itu dengan penuh perhatian mencoba menelusuri setiap baris dengan kecepatan yang telah ditentukan. Ketika merasa menemukan kalimat yang menunjukkan apa yang dicari, sebaiknya berhenti dan membacanya dengan kecepatan normal. Dalam teknik skimming siswa dituntut untuk memfokuskan pandangan hanya pada unsur-unsur yang penting saja. Jadi, tidak semua kata harus dibaca karena tidak setiap kata yang tercetak itu dibutuhkan oleh siswa. Pada kegiatan ini siswa dilatih untuk melebarkan pandangan hanya pada bagian-bagian tertentu yang dianggap penting, dengan selalu melompati atau melewati hal-hal yang dianggap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
tidak penting. Apabila siswa sudah mendapatkan kata atau kalimat yang dicarinya, maka siswa dapat menandainya. Dengan terlatihnya siswa kelas V menggunakan teknik skimming ini, siswa mempunyai kemampuan membaca berbagai jenis bahan dalam waktu yang lebih singkat. Selain itu dapat membantu siswa dalam menghadapi kebosanan dalam melakukan tugas membaca. Dari uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang penulis ajukan adalah: Apakah penerapan teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo ?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo tahun pelajaran 2010/2011.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan : 1. Manfaat Teoritis a.
Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada guru dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
b.
Dapat memberikan arah kepada guru dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan penggunaan teknik membaca pemahaman yang tepat.
c.
Dapat meningkatkan prestasi pembelajaran membaca pemahaman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
2. Manfaat Praktis a.
Bagi siswa Penerapan teknik skimming dalam pembelajaran membaca pemahaman memungkinkan siswa melakukan aktivitas pembelajaran melalui proses yang tepat dan memudahkan siswa dalam menjelaskan garis besar isi bacaan, membandingkan
isi
antarteks
dengan
memberikan
alasan dan
dapat
meningkatnya kemampuan membaca pemahaman. b.
Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung bagi guru khususnya peneliti yang terlibat dalam memperoleh pengalaman baru untuk menerapkan teknik membaca yang lebih inovatif dalam pembelajaran membaca pemahaman serta dapat mengatasi masalah pembelajaran membaca pemahaman.
c.
Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan teknik skimming dan memberikan pengalaman pada guru-guru lain sehingga memperoleh pengalaman baru untuk menerapkan teknik skimming dalam pembelajaran membaca pemahaman. Selain itu dapat menumbuhkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta meningkatnya kualitas pembelajaran. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai buku bacaan atau referensi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman a. Pengertian Kemampuan Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia dapat melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan (Depdiknas, 2008). Menurut Chaplin dalam http://digilib.petra.ac.id menyatakan kemampuan merupakan suatu kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan, tenaga dan daya kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan. Senada dengan pendapat Robbins yang menyatakan kemampuan merupakan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktik. Kemampuan terdiri dari dua faktor yaitu 1) kemampuan intelektual, 2) kemampuan fisik. Kemampuan terdiri dari kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau kesanggupan seseorang dalam melakukan sesuatu.
b. Membaca 1) Pengertian membaca Membaca merupakan aktivitas penting dalam kehidupan sehari-hari, karena membaca tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan namun berguna untuk memperluas pengetahuan bahasa seseorang. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008: 7). Dalam kegiatan membaca, pembaca memproses setiap informasi yang diperolehnya untuk memperoleh makna.Dapat dikatakan pula bahwa membaca merupakan suatu alat komunikasi penulis dan pembaca tulisan. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena ketika membaca seorang akan memperoleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan memungkinkan seorang mampu mempertinggi daya pikirnya,
mempertajam
pandangannya,
dan memperluas wawasannya
(Darmiyati Zuchdi dan Budiarsih, 2001:56) Di lain pihak, Finochiaro dan Bonomo dalam Tarigan (2008: 9) menyatakan bahwa reading adalah bringing meaning to and getting meaning from printed or written material, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di ddalam bahan tertulis. Kegiatan membaca ini tidak hanya aktivitas yang bersifat pasif atau reseptif saja melainkan aktivitas berpikir aktif. Ketika pembaca ingin memperoleh makna dari teks, pembaca harus memiliki latar belakang pengetahuan, motivasi, sikap dan pemahaman terhadap sistem bahasa itu sendiri. Karena apabila hal tersebut tidak dimiliki maka aktivitas tidak berarti apa-apa bagi pembaca. Membaca disebut juga aktivitas yang kompleks karena dilakukan berdasarkan kerja sama atas beberapa kemampuan yaitu mengamati, memahami dan memikirkan. Menurut Listiyanto Ahmad (2010: 15) membaca merupakan aktivitas untuk memahami ide atau gagasan yang tersurat maupun tersirat di dalam suatu bacaan yang melibatkan kerjasama beberapa komponen keterampilan berbahasa. Rizem Aizid (2011: 22) juga berpendapat membaca merupakan suatu aktivitas menyerap atau menangkap ide pokok atau pesan moral yang tersirat dan tersurat dalam sebuah tulisan. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual, membaca merupakan prses menerjemahkan simbol tulis ke dalam kata-kata lisan. Sebagai proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif (Farida Rahim, 2008: 2). Hal ini senada dengan pendapat Slamet (2008: 72) bahwa membaca terkait dengan:(1) pengenalan huruf, (2) bunyi dan huruf, (3) makna atau maksud, dan (4) pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana. Membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah setiap informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca sangat berpengaruh terhadap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
pemerolehan makna. Sedangkan Klein dalam Farida (2008: 3) mengemukakan bahwa (1) membaca merupakan suatu proses, (2) membaca adalah strategis, dan (3) membaca merupakan interaktif. Membaca merupakan proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Membaca merupakan suatu strategis. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi untuk membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka membangun makna ketika membaca. Strategi atau metode dapat bervariasi tergantung dari jenis teks dan tujuan membacanya. Sedangkan membaca adalah interaktif yaitu keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca teks sangat bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses antara pembaca dan teks dimana pembaca berusaha untuk memperoleh makna dari bacaan. Proses pemerolehan makna tersebut dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan pembaca, motivasi, sikap dan kemampuan kebahasaannya.
2) Tujuan Membaca Seseorang melakukan aktivitas membaca hendaknya memiliki tujuan atau alasan mengapa ia membaca. Karena seseorang yang mmmembaca dengan tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Menurut Rahim (2008: 11) tujuan membaca adalah sebagai berikut : (1) Kesenangan, (2) menyempurnakan bacaan nyaring, (3) menggunakan strategi tertentu, (4) memperbaharui pengetahunannya tentang suatu topik, (5) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, (6) memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, (8) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, (9) menjawab pertanyaanpertanyaan yang spesifik. Tujuan membaca yang telah ditentukan sebelumnya akan sangat membantu pembaca dalam memfokuskan pikiran terhadap hal-hal yang penting yang seharusnya dibaca. Dengan adanya tujuan membaca yang jelas, sangat membantu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
pembaca dalam menentukan dan mengevaluasi banyak hal serta informasi apa saja yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan (Nuriadi, 2008: 65). Hal ini senada dengan pendapat Tarigan (2008: 9) tujuan utama orang membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008:7) tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti ( meaning ) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau, atau intensif kita dalam membaca. Sedangkan menurut Listiyanto Ahmad (2010:28) pada dasarnya selain untuk memperoleh pemahaman, membaca mempunyai tujuan keterampilan dan untuk mencari kepuasan batin. Anderson dalam Henry Guntur Tarigan (2008:9) berpendapat bahwa tujuan membaca antara lain 1) untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta 2) untuk memperoleh ide-ide utama 3) untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita 4) untuk menyimpulkan 5) untuk mengelompokkan / klasifikasi 6) untuk menilai atau mengevalusi 7) untuk membandingkan atau mempertentangkan. Nurhadi (1987: 11) menyatakan secara umum tujuan membaca adalah 1) untuk mendapatkan informasi, 2) untuk memperoleh pemahaman, 3) untuk memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan membaca adalah 1) untuk memperoleh informasi faktual, 2) untuk memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis, 3) untuk memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang, 4) untuk memperoleh kenikmatan emosi, dan 5) untuk mengisi waktu luang. Selain itu tujuan membaca juga akan mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan. Artinya, semakin kuat tujuan seorang dalam membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami bacaan yang dibacanya. Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa tujuan membaca adalah untuk memahami isi bacaan dan informasi, memperoleh keterangan mengenai sesuatu dan untuk memperoleh kesenangan. 3) Aspek Membaca Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Secara garis besar terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
a) Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup: (1) pengenalan bentuk huruf, (2) pengenalan unsur-unsur linguistik, (3) pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi, (4) kecepatan membaca ke taraf lambat. b) Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup: (1) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (2) memahami signifikansi atau makna (maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca), (3) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (4) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (Tarigan, 2008: 12) Selain aspek di atas, Burns dalam Rahim (2008: 12) mengemukakan bahwa proses membaca terdiri dari sembilan aspek, yaitu: a) Aspek sensori Proses membaca dimulai dengan sensori visual yang diperoleh melalui membedakan secara visual di antara simbol-simbol grafis (huruf atau kata) yang digunakan untuk merepresentasikan bahasa lisan. b) Aspek perseptual Aspek perseptual yaitu aktivitas mengenal suatu kata sampai pada suatu makna berdasarkan pengalaman yang lalu. Kegiatan ini melibatkan kesan sensori yang masuk ke otak. c) Aspek urutan Aspek urutan dalam proses membaca merupakan kegiatan mengikuti rangkaian tulisan yang tersusun secara linear, yang umumnya tampil pada satu halaman dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. d) Aspek pengalaman Penagalaman merupakan aspek terpenting dalam proses membaca. Anak yang memiliki pengalaman yang banyak akan mempunyai kesempatan yang lebih luas dalam mengembangkan pemahaman kosakata dan konsep yang mereka hadapi dibandingkan dengan anak yang mempunyai pengalaman terbatas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
e) Aspek pikiran Membaca merupakan proses berpikir. Untuk dapat memahami bacaan, pembaca terlebih dahulu harus memahami kata-kata dan kalimat yang dihadapinya.
Kemudian
pembaca
membuat
simpulan
dengan
menghubungkan isi preposisi yang terdapat dalam teks bacaan. f) Aspek pembelajaran Untuk meningkatkan kemampuan membaca, guru dapat membimbing siswa melalui pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya. g) Aspek asosiasi Aspek asosiasi dalam membaca adalah mengenal hubungan antara simbol dengan bunyi bahasa dan makna.Tanpa kedua kemampuan tersebut siswa tidak mungkin memahami teks. h) Aspek afektif Aspek afektif merupakan proses membaca yang berkenaan dengan kegiatan memusatkan
perhatian,
membangkitkan
kegemaran
membaca
dan
menumbuhkan motivasi membaca ketika sedang membaca. i) Aspek pemberian gagasan Aspek pemberian gagasan ini dimulai dengan penggunaan sensori dan perseptual dengan latar belakang pengalaman dan tanggapan afektif serta membangun makna teks yang dibangun secara pribadi. 4) Kemampuan Membaca Kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia. Karena dengan memiliki kemampuan membaca tersebut seseorang dapat menemukan dan memahami setiap informasi yang terkandung dalam bacaan. Selain itu kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Nurhadi mengemukakan kemampuan yang berhubungan dengan membaca sebagai berikut : (1) kemampuan menafsirkan ide pokok paragraf, (2) kemampuan menafsirkan gagasan utama, (3) kemampuan menafsirkan ide pokok penunjang, (4)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
kemampuan menbedakan fakta-fakta atau detail bacaan, (5) kemamapuan memahami secara kritis hubungan sebab akibat, (6) kemampuan memahami secara kritis unsurunsur perbandingan (http://wyw1d.wordpress.com).
5) Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Menurut Tampubolon, (2008: 241-243) dalam http://repository.upi.edu menyatakan bahawa kemampuan membaca setiap orang berbeda-beda. Kemampuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a) Kompetensi kebahasaan, yaitu hal-hal yang diketahui oleh pembaca tentang bahasa yang digunakan penulis. Meliputi tata bahasa, kosakata, ejaan, dan tanda baca. b) Kemampuan mata adalah keterampilan mata mengadakan gerakan-gerakan membaca yang efisien. Gerakan yang dimaksud adalah jangkauan penglihatan dan jangkauan pemahaman. c) Penentuan informasi fokus. Menentukan lebih dahulu informasi yang akan diperoleh dari bacaan sebelum memulai membaca. d) Teknik dan metode membaca yaitu cara yang digunakan untuk menemukan informasi dari bacaan dengan efektif dan efisien. e) Fleksibilitas membaca yaitu kemampuan menyesuaikan strategi membaca (teknik, metode, dan gaya membaca) dengan kondisi baca. f) Kebiasaan membaca, kebiasaan membaca yang dimaksud adalah minat dan keterampilan membaca yang baik dan efisien (). Selain faktor di atas, menurut Lamb dan Arnold dalam Rahim (2008: 16-19) faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca adalah sebagai berikut: a) Faktor fisiologis Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Gangguan pada alat bicara, alat pendengaran, dan alat penglihatan bisa memperlambat kemajuan belajar membaca anak. Selain itu, kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
b) Faktor intelektual Tidak semua siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi akan menjadi pembaca yang baik (Rubin dalam Rahim,2008: 17). Secara umum, inteligensi anak tidak sepenuhnya mempengaruhi berhasil atau tidaknya anak dalam membaca. Hal ini dikarenakan masih dipengaruhi oleh faktor metode mengajar guru, prosedur, dan keterampilan guru ketika mengajar. c) Faktor lingkungan Faktor lingkungan mencakup: (1) latar belakang dan pengalaman siswa di rumah, (2) sosial ekonomi keluarga siswa. d) Faktor psikologi Faktor psikologi mencakup : (1) motivasi, (2) minat, (3) kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri.
6) Jenis-jenis Membaca Tarigan (2008: 13) menyatakan ditinjau dari terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu membaca, proses membaca dapat dibagi atas : 1) membaca nyaring, membaca bersuara, dan membaca lisan (reading out loud, oral reading, reading alaud), 2) membaca dalam hati (silent reading). Secara garis besar membaca dalam hati dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1) membaca ekstensif, 2) membaca intensif. Membaca ekstensif meliputi : 1) membaca survei, 2) membaca sekilas, 3) membaca dangkal. Sedangkan membaca intensif
dibagi menjadi dua yaitu : 1)
membaca telaah isi yang terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis dan membaca ide, 2) membaca telaah bahasa terdiri dari membaca bahasa dan membaca sastra. Di bawah ini Tarigan (2008: 14) menjelaskan jenis-jenis membaca melalui gambar skema yaitu sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
Membaca nyaring
- Membaca survey Membaca ekstensif
Membaca
- Membaca sekilas - Membaca dangkal
- Membaca teliti
Membaca dalam hati - Membaca telaah isi Membaca intensif
- Membaca pemahaman - Membaca kritis - Membaca ide
- Membaca telaah bahasa
- Membaca bahasa - Membaca sastra
Gambar 1. Skema jenis-jenis membaca (H.G. Tarigan, 2008:14) Dari gambar skema di atas, disebutkan bahwa membaca pemahaman termasuk ke dalam jenis membaca intensif. Membaca intensif merupakan membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya dikuasai. Membaca intensif pada hakikatnya memerlukan teks yang panjangnya tidak lebih dari 500 kata. Dan dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang membaca pemahaman.
c.
Membaca Pemahaman 1) Pengertian Membaca Pemahaman Tarigan (2008:58) menyatakan bahwa membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
kesastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi. Sedangkan M. E. Suhendar (1992:27) berpendapat membaca pemahaman merupakan membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai selesai. Reading comprehension is a cognitive process by nature. Recent theoritical advances, using informasion processing models, offer some promise for improving
the
efficacy
of
instructional
interventions
in
reading
comprehension research.(http://www.aare.edu.au) Membaca pemahaman merupakan membaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan memahami dan menguasai isi bacaan. Oleh karena itu, pembaca atau siswa dituntut untuk: a) memahami kata-kata yang dibacanya dan memahami arti, b) mampu mengidentifikasi arti yang sudah dikenal dalam konteks yang dibacanya, c) mampu untuk menerka arti kata yang belum dikenal dalam konteks yang dibacanya, d) mampu menangkap ide pokok bacaan, e) mampu menangkap perincian, dan f) mampu memahami maksud penulis (http://sutisna.com). Hal ini sesuai dengan pendapat Listiyanto Ahmad (2010: 63) yang menyatakan membaca pemahaman merupakan kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, rincian penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Memahami suatu bacaan berarti memahami ide pokok yang hendak disampaikan oleh penulis bacaan tersebut. Pemahaman merupakan hal yang penting dalam membaca karena dengan pemahaman kita dapat mengetahui informasi dari bacaan secara keseluruhan. Pemahaman sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan pembaca. Pembaca yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas berpeluang besar untuk dapat mengembangkan pemahaman kata dan konsep daripada yang lainnya (Burns dalam Slamet, 2008: 72). Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan utamanya
adalah
memahami
bacaan
secara
tepat
dan
cepat
(http://wyw1d.wordpress.com ). Menurut Burns dalam http://tarjo2009.blogspot.com menyatakan bahwa membaca pemahaman terdiri dari empat tingkatan, yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretative (interpretative
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman kreatif (creative comprehension). Membaca pemahaman memiliki kedudukan yang penting dalam masyarakat sosial sekarang ini. Hal ini dikarenakan kemampuan membaca pemahaman digunakan untuk mengkomunikasikan hubungan antara konsep nyata dan pengetahuan. The impact of reading comprehension on our daily lives has neverbeen as crucial as in modern society today. Individuals use literacy skills to communicate relationships between complex concept and knowledge. (http://www.aare.edu.au ) Dalam hal ini penulis akan meneliti membaca pemahaman pada tingkat pemahaman literal. Pemahaman literal ini merupakan pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan oleh penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memahami arti kata, kalimat dan paragraf dalam konteks bacaan. Aktivitasnya berupa menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab akibat, membuat perbandingan-perbandingan dengan bantuan kata tanya apa, siapa, kapan, bagaimana dan mengapa. Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa pengertian membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan dengan melibatkan aktivitas secara fisik dan mental sehingga diperoleh suatu pemahaman dengan tepat.
2) Tujuan Membaca Pemahaman Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan utamanya untuk memahami bacaan secara tepat dan cepat. Seperti yang dipaparkan oleh Tarigan (1993: 13) tujuan membaca pemahaman adalah sebagai berikut : a) Menemukan ide pokok, b) memilih butir-butir penting, c) mengikuti petunjuk-petunjuk, d) menentukan organisasi bahan bacaan, e) menemukan citra visual dan citra lainnya, f) menarik simpulan, g) menduga makna dan merangkaikan dampaknya, h) menyusun rangkuman, i) membedakan fakta dari pendapat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
Sedangkan tujuan dari pengajaran membaca pemahaman adalah: 1) siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai isi wacana yang diberikan, 2) siswa dapat meringkas isi wacana yang diberikan, 3) siswa dapat meringkas keseluruhan paragraf di dalam wacana tersebut, dan 4) siswa dapat mengungkapkan kembali isi wacana dengan kata-kata sendiri secara sistematis dan tepat (Suyatmi, 1996: 68) Henry Guntur Tarigan (2008: 58) berpendapat bahwa tujuan membaca pemahaman adalah untuk memahami: 1) standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standard), 2) resensi kritis (critical review), 3) drama tulis (printed drama), dan 4) pola-pola fiksi (patterns of fiction). Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan membaca pemahaman adalah membaca secara tepat dengan menekankan pada penemuan ide pokok, pengembangan kosakata dan pemahaman keseluruhan isi wacana. Selain itu siswa diharapkan dapat menemukan garis besar isi bacaan dengan tepat dan cepat pula.
3) Tingkat Membaca Pemahaman Membaca pemahaman menurut Hairuddin dkk (2008) terdiri dari empat tingkatan yaitu: a) Pemahaman literal Pemahaman terhadap apa yang dikatakan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dari memahami arti kata, kalimat, dan paragraf dalam konteks bacaan tersebut seperti apa adanya. Dalam pemahaman literal ini terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa yang tertulis dalam bacaan.Untuk mendapatkan pemahaman literal, pembaca dapat menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, bagaimana dan mengapa. b) Pemahaman interpretatif Membaca interpretatif merupakan kegiatan membaca yang berusaha memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Kegiatan ini lebih dalam lagi bila dibandingkan dengan membaca literal karena dalam membaca literal pembaca hanya mengenal apa yang tersurat saja, tetapi dalam membaca interpretatif, pembaca ingin juga mengetahui apa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
disampaikan penulis secara tersirat. Pemahaman interpretatif harus didahului pemahaman literal yang aktivitasnya berupa: menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab akibat, membuat perbandinganperbandingan, menemukan hubungan baru antara fakta-fakta yang disebutkan dalam bacaan. c) Pemahaman kritis Membaca kritis merupakan membaca yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu teks bacaan dengan jalan melibatkan diri sebaikbaiknya ke dalam teks bacaan itu. d) Pemahaman kreatif Membaca kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus menggunakan
imajinasinya.
Dalam
membaca
kreatif,
pembaca
memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya dan emosionalnya. Kemampuan itu akan bisa memperkaya pengetahuan-pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya nalarnya sehingga pembaca bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru. Selanjutnya taksonomi Baret membedakan adanya
lima
kelompok
intelektual dalam kegiatan membaca pemahaman, yaitu a) literal, b) penataan kembali, c) inferensial, d) evaluatif, dan e) apresiasi. (St.Y. Slamet, 2007: 209). Berdasarkan uraian di atas, membaca pemahaman pada ulasan ini menekankan pada pemahaman literal, yaitu pemahaman terhadap apa yang dikatakan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dari memahami arti kata, kalimat, dan paragraf dalam konteks bacaan tersebut seperti apa adanya.
4) Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman McLaughin dan Allen dalam Farida Rahim (2008: 3), mengemukakan prinsip-prinsip membaca pemahaman adalah: a) Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial Anak-anak akan terus menerus membangun makna baru pada dasar pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki untuk proses komunikasi (Cox
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
dalam Rahim, 2008: 4). Artinya, proses belajar terjadi apabila anak mengintegrasikan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan informasi baru yang ia dapatkan. b) Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerja kurikulum yang membantu perkembanagan pemahaman Keseimbangan kemahiraksaraan merupakan kerangka kerja kurikulum yang memberikan kedudukan yang sama antara membaca dan menulis serta mengenal pentingnya dimensi kognitif dan afektif kemahiraksaraan. c) Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa Peranan guru dalam proses membaca adalah menciptakan pengalaman yang memperkenalkan, memelihara, atau memperluas kemampuan siswa untuk memahami teks. Guru mampu mengajar untuk berbagai tujuan, menggunakan metode yang berbeda-beda, bahan pelajaran dan pengelompokkan pola-pola untuk memfokuskan kebutuhan individu, minat, dan gaya belajar.Mereka pun juga mengetahui berbagai strategi dan mampu menggunakan strategi tersebut dengan baik. d) Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca Siswa belajar pentingnya membaca, menulis, dan berpikir kritis untuk keefektifan belajar mandiri. Mereka belajar bagaimana menggunakan kemahiraksaraan sebagai salah satu alat untuk menemukan dan menguasai isi bahan bacaan. Pembaca yang baik menggunakan strategi pemahaman untuk mempermudah membangun makna. Strategi itu mencakup tinjauan, membuat pertanyaan sendiri, membuat hubungan, memvisualisasikan, mengetahui bagaimana kata-kata membentuk makna, memonitor, meringkas, dan mengevaluasi. e) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna Siswa perlu mengakrabi berbagai jenis teks dalam berbagai tingkat kesukaran. Selanjutnya
guru membantu siswa
dalam meningkatkan
pengalaman belajar siswa dengan menberikan dukungan tergantung pada tujuan dan setting pengajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
f) Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkat kelas Siswa perlu membaca setiap hari teks dengan tingkat kesukaran yang berbeda. Selanjutnya guru memberikan dukungan dan bantuan untuk meningkatkan dan memperluas pengalaman belajar siswa. Bertransaksi dengan berbagai jenis teks bacaan akan meningkatkan pemahaman siswa. g) Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca Kosakata yang dimiliki siswa mempengaruhi tingkat membaca pemahaman. Pengajaran kosakata sebaiknya dilakukan secara langsung dan seimbang serta bermakna bagi siswa. h) Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman Keterlibatan pembaca dengan cetakan membangun pemahaman berdasarkan pada hubungan antara pengalaman sebelumnya dengan informasi yang baru didapat. i) Strategi dan keterampilan pemahaman bisa diajarkan Siswa yang mengalami strategi pengajaran pemahaman langsung, akan meningkat pemahamannya terhadap topik baru. j) Assesmen
yang
dinamis
menginformasikan
pembelajaran
membaca
pemahaman Assesmen dinamis yang bersifat informal alamiah dapat digunakan dalam berbagai setting pengajaran. Menilai dalam konteks
ini mencakup
kemampuan siswa yang muncul dan menyediakan pandangan yang mungkin dikumpulkan dalam portofolio yang dilakukan secara terus-menerus. 5) Aspek Membaca Pemahaman Menurut Kamidjan (1996) aspek dalam membaca pemahaman adalah sebagai berikut: a) mempunyai kosakata yang banyak, b) mempunyai kemampuan menafsirkan makna kata, frase, kalimat, dan wacana, c) memiliki kemampuan menangkap ide pokok dan ide penunjang, d) memiliki kemampuan menangkap garis besar dan rincian, e) memiliki kemampuan menangkap urutan peristiwa dalam bacaan (http://id.shvoong.com).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
6) Tahapan Membaca Pemahaman Dalam kegiatan membaca pemahaman meliputi beberapa tahapan, yaitu a) menentukan tujuan, b) memilih bahan, c) menentukan cara penyajian (mengajarkan), d)
menentukan
hal-hal
yang
akan
dilatih
(tema),
dan
e)
evaluasi
(http://one.indoskripsi.com). Dalam kegiatan membaca sebaiknya ditetapkan tujuannya terlebih dahulu karena itu akan mempermudah pembaca dalam memahami isi teks bacaan tersebut. Pemilihan bahan bacaan hendaknya juga disesuaikan dengan tujuan membaca. Cara penyajian dalam membaca pemahaman dapat menentukan siswa memahami isi teks bacaan.Selanjutnya evaluasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana bahan bacaan dikuasai dan dipahami pembaca.
d. Kemampuan Membaca Pemahaman Menurut Nuriadi (2008: 115) tingkat kemampuan membaca memiliki pesan yang sangat signifikan di dalam memacu kelancaran proses pembelajaran seorang siswa di sekolahnya. Seorang siswa yang mempunyai kemampuan membaca tinggi mempunyai akselerasi pembelajaran yang bagus dan menjadikan ia lebih menonjol di banding teman-temannya. Karena akses informasi yang didapatnya lebih cepat daripada yang lain. Yeti Mulyati (1997: 65) menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah kesanggupan melihat serta memahami isi daripada yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati. Kemampuan membaca dapat ditingkatkan dengan penguasaan teknik-teknik membaca efektif dan efisien. Membaca pemahaman dan efektif bukan berarti asal membaca pemahaman saja, sehingga karena cepatnya begitu selesai baca tidak ada yang diingat atau dipahami. Sedangkan Darmiyati Zuchdi (2008: 4) menyatakan bahwa yang di maksud dengan kemampuan membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi. Faktor penentu kemampuan membaca antara lain 1) kompetensi kebahasaan, 2) kemampuan mata, 3) penentuan informasi fokus, 4) teknik-teknik dan metodemetode membaca, 5) fleksibilitas membaca dan 6) kebiasaan membaca.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Dwi Sunar Prasetyono (2008: 76) menyatakan bahwa untuk bisa mencapai tingkat kemampuan membaca yang lebih tinggi maka setiap orang harus belajar agar terjadi perubahan perilaku. Kemampuan membaca ini bukanlah sekedar kemampuan mengartikan sintaksis dan teksikal sebuah teks melainkan juga kemampuan menyadari kebermaknaan dan tujuan informasi. Kemampuan membaca harus diimbangi oleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Pembaca yang efektif dan kritis harus mampu menemukan bagian yang penting dari bahan bacaan tersebut secara tepat. Bahkan bisa melewati bagian-bagian yang memang tidak diperlukan. Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau dalam hati disertai dengan tingkat kecepatan dalam memahami isi bacaan.
2. Teknik Skimming a. Pengertian Skimming adalah istilah yang diambil dari bahasa Inggris dari kata “skim” yang salah satu artinya “menyaring”. Dengan demikian tatkala kita membaca, informasi yang kita butuhkan akan kita saring berdasarkan kebutuhan kita. Menurut Nuriadi (2008: 97) teknik skimming adalah teknik membaca sekaligus sebuah strategi jitu bagi mereka yang diminta untuk membaca sekian buku dalam kurun waktu terbatas. Sedangkan menurut Rahim (2008: 64) teknik skimming atau baca layap adalah teknik yang digunakan untuk menemukan gagasan umum dengan cepat. Kecepatan merupakan hal yang penting untuk menemukan gagasan umum dengan cepat. Membaca dengan teknik skimming ini paling kurang dua kali lebih cepat dari biasanya. Listiyanto Ahmad (2010: 81) berpendapat bahwa teknik membaca skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Dalam penggunaan teknik ini ditekankan untuk mencari ide pokok yang berisi intisari sebuah bacaan. Teknik ini biasanya digunakan ketika akan mencari sesuatu yang khusus dari sebuah bacaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
In skimming, then, we look first at the title or heading of each section. The heading gives us the general idea of what will be discussed. Then, we read the first and perhaps the last sentence of each paragraph. This will usually give us the author's main ideas. Finally, if we want to find out more, we quickly look through the paragraph for key words and the facts next to them. Skimming is also helpful when we need to find out something about an unfamiliar book. When we approach a new textbook or a volume on a library shelf that attracts our attention, we can quickly gain at least a passing acquaintance by some simple skimming techniques. For example, the title page gives us the author's name, the book title, and on the back, the copyright date. The preface will give us information about the author and will help us relate this book to some particular field. A quick look at the table of contents will help us form some idea about the general topics and the author's organization of his materials. If we wish to know if the author defines his terms, we will look for a glossary in the back. If we want to see if the author lists any of the background data from which he wrote his book, we will look for and study the appendix. If, by this time, we think that the book has any pertinent information, we can check the index to find the pages on which the material is located. This simple skimming technique will not only help us to get an overview of a book we are about to study, but it will also save us time and effort in choosing a book on a particular subject from the library.(http://vaniercollege.qc.ca) Teknik skimming adalah tindakan untuk mengambil intisari atau saripati dari suatu hal. Karena itu , skimming bacaan berarti mencari hal-hal yang penting dari bacaan itu, yaitu ide pokok dan detail yang penting yang ada dalam hal ini tidak selalu di permukaan (awal) tetapi terkadang di tengah atau di dasar (Soedarso, 2010: 88). Hal ini senada dengan pendapat Rizem Aizid (2011: 85) yang memaparkan teknik skimming adalah upaya untuk mengambil intisari dari suatu bacaan atau suatu buku, berupa ide pokok atau detail penting yang ada di awal, tengah atau akhir buku. Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa teknik skimming adalah suatu teknik membaca untuk mendapatkan intisari atau ide pokok dari suatu bacaan dengan waktu yang lebih efisien.
b. Karakteristik teknik skimming Ciri khusus teknik skimming adalah menelusuri awal paragraf yang memuat ide pokok. Lalu dengan cepat bergerak ke bagian lain paragraf itu dan berhenti jika menemukan detail pentingnya, kemudian bergerak cepat lagi dan berhenti lagi untuk memungut detail atau gagasan yang penting. (Soedarso,2010:88)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
Dalam http://pustaka-ut.ac.id dipaparkan awal kegiatan skimming dapat menggunakan tanda-tanda organisasional yang dipergunakan oleh penulis seperti subjudul, ringkasan, penggunaan tanda tertentu yang menunjukkan pentingnya suatu informasi (tanda italic, garis bawah, cetak tebal dan sebagainya). Karakteristik yang paling menonjol dari teknik ini adalah dimulai dengan kegiatan previewing, yaitu membaca cepat judul, sub judul lalu membaca kalimat pertama atau terakhir dari setiap paragraf karena biasanya ide pokok ada pada posisi itu. Ide pokok terkadang juga tergambar pada fakta yang disajikan pada gambar, tabel, grafik dan tabel (Listiyanto Ahmad, 2010: 82). Teknik skimming ini memiliki karakteristik kegunaan khusus yaitu untuk a) mengenali bahan yang dibaca, b) mencari jawaban atas pertanyaan tertentu, c) mendapatkan struktur dan organisasi bacaan, dan d) menemukan gagasan umum dari bacaan tersebut. Teknik skimming sangat membantu dalam mencari dan memusatkan perhatian secara cepat sehingga mampu menemukan ide pokok dalam sebuah bacaan. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik teknik skimming ini selalu diawali dengan kegiatan previewing untuk mengetahui isi sebuah bacaan. Selain itu memanfaatkan gerakan mata untuk menelusuri setiap bagian awal atau akhir paragraf yang memuat ide pokok. Setelah menemukan apa yang dicari dengan segera mata bergerak ke bagian yang lain dan berusaha untuk mencari lagi dengan bantuan pertanyaan yang yang telah disediakan sebelumnya.
c. Tujuan penggunaan teknik skimming Tujuan penggunaan teknik skimming adalah untuk a) mengenali topik bacaan b) membangun informasi dan referensi, c) mendapatkan sejumlah informasi dengan cepat, d) membantu kita melaksanakan penelitian dan mencari keteranganketerangan yang lebih luas dari suatu masalah yang dibahas, e) mencari bahan-bahan yang dapat memperkaya pembahasan, dan f) membantu kita untuk mencari dan menemukan informasi yang diperlukan. (Listiyanto Ahmad, 2010: 84) Menurut Nuriadi (2010: 98) teknik skimming digunakan a) untuk melihat gambaran keseluruhan dari isi materi bacaan itu, b) untuk membuat pembaca menjadi familiar terhadap topik yang disajikan dalam materi bacaan, dan c) untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
memperoleh inti atau ide pokok (main idea) untuk sebuah paragraf dan pokok pikiran (general thought) untuk materi bacaan berbentuk teks atau wacana tersebut. Sedangkan menurut Soedarso (2010: 88) tujuan penggunaan teknik skimming yaitu : a) untuk mengenali topik bacaan, b) untuk mengetahui pendapat orang (opini), c) untuk mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca seluruhnya, d) untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok dan mencari hubungan antar bagian bacaan, dan e) untuk penyegaran apa yang pernah dibaca. Dengan terlatihnya siswa sekolah dasar menggunakan teknik skimming, mereka sudah mempunyai kemampuan membaca berbagai jenis bahan dalam waktu yang lebih singkat. Dari beberapa pendapat di atas , disimpulkan bahwa tujuan penggunaan teknik skimming yaitu untuk: a) mengenali topik bacaan, b) untuk mendapatkan ide pokok dalam suatu bacaan, c) untuk mencari keterangan dan informasi yang kita butuhkan, d) untuk mengetahui pendapat orang atau opini, e) untuk menemukan fakta khusus, dan f) untuk mendapatkan kemampuan menyimpulkan.
d. Langkah-langkah penggunaan teknik skimming Menurut Listiyanto Ahmad (2010: 82) tahap-tahap skimming adalah sebagai berikut : a) Perhatikan judul, sub-judul, bagian-bagiannya, paragraf, gambar, map, tabel, sebagai suatu kesatuan, b) Perhatikan judulnya dengan seksama, c) Lihat subdivisi, pembagian-pembagian selanjutnya untuk mendapatkan apresiasi struktur tulisan, d) Amati grafik, tabel, gambar, foto untuk memudahkan / memperjelas arti, dan e) Perhatikan paragraf, panjang pendeknya, bentuk hurufnya, miring, cetak tebal untuk mengetahui dan memisahkan hal-hal yang penting. Ada beberapa langkah skimming yang baik guna memperoleh pesan atau gagasan yang penting dari materi bacaan, adalah sebagai berikut : a) Bacalah teks judul teks bacaan tersebut, b) Bacalah bagian pengantar atau pendahuluannya, c) bacalah jikalau ada heading atau subjudul dalam materi bacaan itu, d) Perhatikan juga jika ada gambar, grafik, tabel, ataupun diagram yang diselipkan di pembahasan materi bacaan itu, e) Apabila tidak memperoleh informasi yang cukup dari sejumlah heading yang ada sebaiknya membaca kalimat pertama setiap paragraf, f) Perhatikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
bagian yang ditulis miring, yang ditulis secara kronologis, dan perhatikan hal-hal yang mencolok, dan g) Bacalah bagian penutup atau paragraf kesimpulan dari materi bacaan itu (Nuriadi, 2010: 99). `Dalam http://definisi-pengertian.blogspot.com dipaparkan langkah-langkah membaca sekilas dengan teknik skimming adalah sebagai berikut a) Pertanyakan dulu, “ apa yang akan dicari dari buku ini?”, b) baca daftar isi atau kata pengantar, c) Telusuri dengan kecepatan pada judul, subjudul, bab dan anak bab, d) berhentilah ketika menemukan bagian yang dicari, dan e) baca dengan kecepatan normal dan pahami. Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan langkah-langkah penggunaan teknik skimming adalah: a) memperhatikan judul bacaan, b) Membuat pertanyaan apa yang akan dicari atau diperlukan dari bacaan tersebut, c) Membaca daftar isi atau kata pengantar, d) Menelusuri tiap paragraf dan mencari informasi dengan bantuan pertanyaan, e) berhentilah ketika menemukan kalimat yang dicari, dan f) Perhatikan bagian yang ditulis miring, yang ditulis secara kronologis, dan perhatikan hal-hal yang mencolok.
B. Penelitian yang Relevan Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini antara lain: 1. Penelitian Samsu Somadayo (2008) dalam tesisnya yang berjudul mengenai Penerapan
Teknik
Skimming
dan
Scanning
Untuk
Meningkatkan
Pembelajaran Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Salero Ternate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik skimming dan scanning secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada siklus I dengan rata-rata nilai adalah 74,4% (baik), siklus II mencapai 79,5% (baik), siklus III adalah 85,5% (sangat baik). 2. Penelitian Yuliana Peningkatan
Astuti (2010), dalam
Kemampuan
Membaca
skripsinya
Pemahaman
yang berjudul Melalui
Model
Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) pada Siswa Kelas V semester II SD Negeri Beji Kecamatan Andong
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010. Hal ini terbukti pada sebelum tindakan nilai rata-rata kelasnya adalah 54,00, pada siklus I nilai rata-rat kelas meningkat menjadi 67,27, pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 77,76, dan pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 83,2. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Prasetyo, skripsi Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang 2010. Penggunaan Teknik Skimming untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pakisaji Kabupaten Malang Tahun Ajaran 2009/2010. Berdasarkan hasil penelitiannya pada aspek keterampilan membaca pemahaman siswa dalam menemukan ide pokok siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pakishaji terjadi peningkatan nilai pada siklus I diperoleh rata-rata sebesar 79. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 88. Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10%.
C. Kerangka Berpikir Pada kondisi awal banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan. Salah satu faktor penyebabnya adalah guru masih menggunakan teknik membaca yang konvensional. Hal ini tampak dari siswa yang hanya diberi teks bacaan tanpa diberi teknik membaca yang benar. Setelah itu disuruh untuk menjawab pertanyaan tentang isi bacaan. Sehingga ada banyak siswa yang menjadi bosan dan kurang memperhatikan. Selain itu guru tidak mengamati dan memberi waktu membaca yang jelas, sehingga banyak siswa kurang bersungguh-sungguh ketika disuruh membaca sendiri. Oleh sebab itu perlu adanya suatu tindakan pembelajaran
yang
digunakan
untuk meningkatkan
kemampuan
membaca
pemahaman siswa. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknik skimming. Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan teknik skimming merupakan salah satu teknik pembelajaran membaca pemahaman. Teknik skimming dapat membawa siswa menjadi lebih tertarik dan berminat untuk belajar membaca pemahaman. Dalam penerapan teknik skimming, siswa diberi teks bacaan dan diberi batasan waktu tertentu. Selain itu siswa dibimbing dengan pertanyaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
untuk menemukan apa yang dicari. Sehingga siswa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dalam waktu pembelajaran yang lebih efektif. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Rancangan pelaksanaannya meliputi tiga siklus dan berakhir pada siklus III. Hal tersebut di atas dapat dilihat pada kondisi akhir, siswa dapat memahami bacaan dan menjawab pertanyaan dengan benar sesuai dengan isi bacaan dengan waktu yag efektif. Sehingga disimpulkan penerapan teknik skimming ini dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011. Alur kerangka pemikiran yang ditunjukkan untuk mengarahkan jalannya penelitian agar tidak menyimpang dari pokok-pokok permasalahan, maka kerangka pemikiran di atas dilukiskan dalam sebuah gambar skema agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas dalam melakukan penelitian. Bagan kerangka berpikir tertera pada gambar 2.
Kondisi Awal
Guru melaksanaan Pembelajaran masih Konvensional dan siswa pasif
Kemampuan membaca pemahamannya rendah
Siklus I : - Tahap perencanaan - Tahap tindakan - Tahap observasi - Tahap refleksi Tindakan
Dalam Pembelajaran Guru menerapkan teknik skimming
Siklus II : - Tahap perencanaan - Tahap tindakan - Tahap observasi - Tahap refleksi
Dan seterusnya
Kondisi Akhir
Diduga melalui penerapan teknik skimming kemampuan membaca pemahaman siswa akan meningkat
Gambar 2. Alur Kerangka Berpikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
D. Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis tindakan yang digunakan sebagai berikut : “Penerapan teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011.”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan di laksanakan di SD Negeri II Bulusari yang terletak di kelurahan Bulusari kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Alasan yang mendasari penelitian di laksanakan di SD Negeri II Bulusari, yaitu : a. Kemampuan membaca tergolong rendah sehingga peneliti tergugah untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V. b. Peneliti mengajar di SD tersebut yang tempatnya tidak jauh dari tempat tinggal peneliti c. Penelitian ini belum pernah dilakukan di SD Negeri II Bulusari
2. Waktu Penelitian Penetapan waktu penelitian akan memudahkan di dalam menentukan langkah-langkah penelitian. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester II tahun pelajaran 2010 / 2011 dan dimulai pada bulan Januari 2011 sampai dengan Juni 2011. Jadwal penelitian terlampir. Adapun rincian pelaksanaan tindakan siklus I sampai siklus III dilakukan sebagai berikut: a. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 dan 25 Mei 2011. b. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 dan 30 Mei 2011. c. Siklus III dilaksanakan pada tanggal 1 dan 3 Juni 2011.
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri II Bulusari, tahun pelajaran 2010 / 2011 semester II. Siswa kelas V SD Negeri Bulusari terdiri dari 13 siswa putri dan 5 siswa putra yang seluruhnya berjumlah 18 siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
C. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini lebih menekankan pada masalah proses dan hasil, maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, peneliti berharap akan dapat memperbaiki mutu pembelajaran. Skema penelitian tindakan kelas tertera pada gambar di bawah ini : Plan Plan Reflect
Plan Reflect Reflect
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
Act Observe
Act Observe
Observe
Gambar 3. Bagan Penelitian Tindakan Kelas (Sarwiji Suwandi, 2008: 35) D. Sumber Data Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji meliputi : 1. Narasumber yang terdiri dari guru dan siswa kelas V SD Negeri II Bulusari. 2. Arsip nilai ulangan siswa. 3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran membaca.
E. Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, sebagai berikut : 1. Dokumen Dokumen merupakan bahan tertulis atau film yang digunakan sebagai sumber data. Dokumen ini digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Dokumen yang digunakan adalah daftar nilai, hasil pekerjaan siswa, dan foto pembelajaran. Dokumen-dokumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II
commit to user
Act
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Bulusari dan melihat kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman. 2. Observasi (Pengamatan) Pengumpulan data dengan metode observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan meninjau obyek yang diteliti. Observasi dipusatkan pada proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta peristiwa-peristiwa yang mengikutinya. Observasi atau pengamatan dibagi atas pengamatan terbuka dan pengamatan tertutup. Pengamatan secara terbuka diketahui oleh subjek, sedangkan sebaliknya para subjek dengan sukarela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi, dan mereka menyadari bahwa ada orang yang mengamati peristiwa yang terjadi. Sebaliknya pada pengamatan tertutup, pengamatnya beroperasi dan mengadakan pengamatan tanpa diketahui oleh subjeknya.(Slamet dan Suwarto, 2007: 44). Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman baik sebelum maupun setelah tindakan yang berlangsung di kelas. Observasi ini digunakan untuk memperoleh
data
tentang
kemampuan
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran membaca pemahaman dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pemahaman. Melalui observasi ini diharapkan dapat diketahui penyebab ketidakberhasilan dalam pelaksanaan tindakan. Selain itu dapat digunakan untuk perbaikan dalam tindakan selanjutnya. Lembar observasi guru dan siswa terlampir. 3. Tes Pelaksanaan tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.(Sarwiji Suwandi, 2009: 59). Menurut St.Y. Slamet (2007: 208) ada beberapa jenis tes yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur tes kemampuan membaca meliputi: a) tes cloze atau rumpang, b) menceritakan kembali, c) tes meringkas, d) tes subjektif dan, e) tes objektif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Dari tes ini akan diperoleh nilai yang dicapai oleh siswa dalam setiap siklus. Dengan diketahui hasil tes ini, peneliti dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan dan tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan melalui tes kemampuan membaca pemahaman.
F. Validitas Data Validitas data merupakan keakuratan atau kesahihan data yang telah dikumpulkan nantinya akan dianalisis dan ditarik kesimpulan pada akhir penelitian. Dalam penelitian ini pemeriksaan data yang dilakukan adalah dengan trianggulasi data data (sumber). Adapun yang dimaksud dengan ketiga hal tersebut adalah: 1. Validitas isi adalah validitas yang berhubungan dengan kemampuan instrumen untuk menggambarkan apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen tes yang sesuai dengan materi membaca pemahaman yang harus dikuasai siswa. 2. Trianggulasi data (sumber) Trianggulasi data atau sering disebut juga trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. (Slamet dan Suwarto, 2007: 54). Dengan teknik ini diharapkan dapat memberikan informasi yang kemantapan serta kebenaran data yang diperoleh sesuai dengan keadaan siswa kelas V SD Negeri II Bulusari. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data tentang nilai kelas V SD Negeri II Bulusari dalam pembelajaran membaca pemahaman. Maka peneliti menggunakan sumber data yaitu informan atau narasumber yang terdiri dari guru dan siswa serta melalui arsip ulangan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skimming.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Komponen dari analisis tersebut adalah reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Aktivitas ketiga komponen itu dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai siklus. Dalam model ini peneliti tetap bergerak dalam di antara ketiga komponen tersebut selama proses pengumpulan data penelitian berlangsung. Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Reduksi data Reduksi data menggolongkan,
merupakan suatu bentuk analisis mengarahkan,
membuang
yang menajamkan,
yang
tidak
perlu
dan
mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa, sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. ( Miles dan Huberman, 2006 : 16 ). 2. Penyajian data Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Kesimpulan-kesimpulan : penarikan / verifikasi Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu “ pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil laporan penelitian”. Pengumpulan Data (Data Collection)
Reduksi Data (Data Reduction)
Sajian Data (Data Display)
Penarikan kesimpulan (Verifikasi)
Gambar 4. Bagan Model Analisis Interaktif Mile & Hubberman (H.B. Sutopo, 2002:96)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Berdasarkan uraian di atas maka reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan / verifikasi sebagai suatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Kegiatan dalam pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus dan interaktif.
H. Indikator Kerja Rumusan kinerja penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan teknik skimming untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo tahun pelajaran 2010/2011. Dengan harapan pada setiap dapat mencapai indikator kinerja 85 % dari jumlah siswa kelas V mencapai KKM yaitu
dan apabila belum tercapai maka akan dilanjutkan pada
siklus selanjutnya. Penelitian bersumber dari silabus KTSP Bahasa Indonesia kelas V dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 62 yaitu apabila 85% dari jumlah siswa dalam mengerjakan soal mendapat nilai
62.
I. Prosedur Penelitian Mekanisme kerja dalam penelitian ini diwujudkan ke dalam siklus-siklus yang tercakup empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tahapan penelitian tindakan kelas tersebut digambarkan sebagai berikut:
dst
Plan Plan Reflect
Plan Reflect Reflect
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
Act Observe
Act Observe
Observe
Gambar 5. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
commit to user
Act
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
1. Rancangan siklus I a. Tahap perencanaan tindakan Adapun langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini adalah : 1) Merencanakan pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming. 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk membaca pemahaman.(Lampiran 1). 3) Membuat media dan menentukan sumber belajar yang akan digunakan. 4) Membuat
lembar
observasi
dan
penilaian
yang
akan
digunakan.(Lampiran 17). 5) Menyusun tes yang akan diberikan kepada siswa.(Lampiran 10) b. Tahap pelaksanaan tindakan 1) Guru menerapkan pembelajaran dengan teknik skimming yang telah direncanakan pada pembelajaran membaca pemahaman. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : a) Kegiatan awal (1) Mengucapkan salam (2) Mempersiapkan alat pembelajaran (3) Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. (4) Memberi motivasi mengenai manfaat rajin membaca. (5) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa secara sederhana b) Kegiatan inti (1) Guru
menjelaskan
secara
singkat
mengenai
membaca
pemahaman. (2) Siswa
memperhatikan penjelasan
guru mengenai tahap
melaksanakan teknik skimming agar memudahkan siswa dalam memahami bacaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
(3) Siswa diberi teks bacaan dan lembar soal yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu siswa dalam mencari garis besar isi kedua teks.(Lampiran 4 dan 5) (4) Siswa memulai kegiatan skimming dengan dibantu pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru. (5) Siswa memperhatikan judul teks bacaan tersebut dan dengan gerakan mata yang cepat mulai memperhatikan penulisan bagian yang dicetak miring, dicetak tebal, atau memperhatikan gambar yang ada pada kedua teks bacaan tersebut. (6) Siswa mulai menelusuri tiap awal paragraf atau akhir paragraf untuk mencari garis besar isi kedua teks. (7) Siswa berhenti membaca ketika sudah menemukan kalimat yang dicari. (8) Siswa menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama. (9) Setelah itu siswa maju satu per satu di depan kelas, untuk membacakan garis besar isi kedua teks bacaan berdasarkan pertanyaan yang sudah mereka jawab sebelumnya c) Kegiatan akhir (1) Memberi soal evaluasi. (2) Mengevaluasi siswa dalam pelaksanaan teknik skimming. (3) Melakukan tindak lanjut. 2) Siswa belajar membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming. 3) Memantau perkembangan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. c. Tahap observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran yang berisi aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan berdasarkan poinpoin yang sudah disediakan oleh peneliti. Selain itu, untuk memperoleh data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
yang lebih meyakinkan, peneliti dibantu kamera untuk mendokumentasikan aktivitas siswa dan guru. Pada siklus I ini siswa kurang memperhatikan apersepsi yang disampaikan dan sebagian besar siswa masih ramai ketika guru sedang menjelaskan tentang pelaksanaan teknik skimming. Siswa belum mengetahui tujuan kegiatan membaca
yang telah dilakukannya.
Siswa
kurang
memperhatikan waktu yang telah diberikan. Hal ini dibuktikan dari lembar kerja siswa yang masih kosong. Guru belum memusatkan perhatian siswa secara individu. Apersepsi yang diberikan kurang menarik. Penggunaan waktu kurang sesuai dengan perencanaan. Susasana kelas kurang terkendali. d. Tahap refleksi Tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi. Dengan demikian, inilah yang disebut analisis dilakukan dalam proses dan hasil. Dalam tahap ini adalah merefleksi terhadap hasil yang telah dikerjakan dengan menganalisis apakah kelemahan siswa sudah teratasi dan apa saja hambatan-hambatan yang dialami siswa. Hasil refleksi siklus I ini menunjukkan teknik skimming masih terdengar asing bagi siswa. Oleh sebab itu dalam menyampaikan tahapan penerapan teknik skimming ini, guru harus menggunakan multi metode. Siswa ramai ketika guru sedang menjelaskan pelaksanaan teknik skimming. Pada siklus selanjutnya sebaiknya guru lebih mengendalikan situasi kelas dan membuat pembelajaran lebih menarik. Selanjutnya ketika sedang melakukan tugas membaca, banyak siswa kurang memperhatikan alokasi waktu yang diberikan. Hal ini sebaiknya guru selalu mengingatkan siswa secara klasikal tentang alokasi waktu. Siswa membaca dengan bersuara dan dengan bercanda. Untuk siklus selanjutnya, sebaiknya guru langsung mengingatkan dan menegur siswa. Siswa masih kesulitan dalam menjelaskan garis besar isi teks. Untuk selanjutnya sebaiknya guru menjelaskan kembali penerapan teknik skimming. Siswa belum dapat mengingat kembali informasi yang baru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
saja dibaca. Sebaiknya guru lebih menekankan kepada siswa agar lebih konsentrasi. Pada siklus I belum terlihat adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan maka dilanjutkan pada siklus II.
2. Rancangan Siklus II Pada siklus II ini dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus I. Pada siklus ini perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai siswa pada siklus I. Perencanaan tindakan disusun berdasarkan pada hasil refleksi siklus I yang telah dilakukan. Pada siklus II ini berisi tindakan-tindakan perbaikan dari siklus sebelumnya. Tahap pada siklus II ini adalah: a. Tahap perencanaan tindakan Adapun langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini adalah: 1) Teknik skimming tergolong teknik yang baru. Oleh sebab itu dalam menyampaikan informasi tentang teknik skimming, guru harus menggunakan multi metode. 2) Siswa ramai ketika guru memberikan tentang teknik skimming. Pada siklus ini guru lebih mengendalikan situasi dan kondisi kelas dengan cara mengatur tempat duduk siswa. 3) Ketika menerapkan teknik skimming siswa kurang mematuhi waktu yang telah ditetapkan oleh guru, oleh sebab itu pada siklus II ini guru akan selalu mengingatkan waktu dan menggunakan jam alarm. 4) Siswa membaca dengan bersuara dan sambil bercanda. Untuk siklus II, guru akan langsung mengingatkan dan menegur siswa secara individual dengan mendatangi meja siswa yang maih melakukan kebiasaan yang slah dalam membaca. 5) Siswa masih kesulitan dalam menjelaskan dan mengingat garis besar isi teks. Untuk siklus ini guru akan mengingatkan siswa untuk menggaris bawahi ide pokok dalam setiap paragraf.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
6) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk membaca pemahaman. (Lampiran 2) 7) Membuat media dan menentukan sumber belajar yang akan digunakan. 8) Membuat lembar observasi dan penilaian yang akan digunakan. (Lampiran 18). 9) Menyusun tes yang akan diberikan kepada siswa.( Lampiran 11). b. Tahap pelaksanaan tindakan 1) Guru menerapkan pembelajaran dengan teknik skimming yang telah direncanakan pada pembelajaran membaca pemahaman. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : a) Kegiatan awal (1) Mengucapkan salam (2) Mempersiapkan alat pembelajaran (3) Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. (4) Memberi motivasi mengenai manfaat rajin membaca. (5) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa secara sederhana b) Kegiatan inti (1) Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru mengatur tempat duduk siswa. (2) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tahap melaksanakan teknik skimming agar memudahkan siswa dalam memahami bacaan. (3) Siswa diberi teks bacaan dan lembar soal yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu siswa dalam mencari garis besar isi kedua teks. (Lampiran 6 dan 7) (4) Siswa memperhatikan pemberian contoh oleh guru dalam melaksanakan teknik skimming.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
(5) Sebelum melakukan teknik skimming, guru menetapkan jam alarm yang akan berbunyi ketika waktu yang telah ditetapkan habis. (6) Setelah diberi contoh, siswa mempraktikkan teknik skimming dengan memperhatikan judul teks bacaan tersebut dan dengan gerakan mata yang cepat mulai memperhatikan penulisan bagian yang dicetak miring, dicetak tebal, atau memperhatikan gambar yang ada pada kedua teks bacaan tersebut. (7) Siswa mulai menelusuri tiap awal paragraf atau akhir paragraf untuk mencari garis besar isi kedua teks. (8) Selama pembelajaran berlangsung, guru selalu mengingatkan keefektifan waktu dan menegur siswa secara individu dengan cara mendatangi tempat duduk siswa yang ramai dan yang melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca. (9) Siswa berhenti membaca ketika sudah menemukan kalimat yang dicari dan kalimat tersebut di garis bawahi. (10) Siswa menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama. (11) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa kalimat yang digarisbawahi merupakan garis besar isi teks. (12) Setelah itu siswa maju satu per satu di depan kelas, untuk membacakan garis besar isi kedua teks bacaan berdasarkan pertanyaan yang sudah mereka jawab sebelumnya. c) Kegiatan akhir (1) Memberi soal evaluasi. (2) Mengevaluasi siswa dalam pelaksanaan teknik skimming. (3) Melakukan tindak lanjut. 3) Siswa belajar membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming. 4) Memantau perkembangan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
c. Tahap observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran yang berisi aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan berdasarkan poinpoin yang sudah disediakan oleh peneliti. Siswa mulai aktif dan memusatkan perhatian terhadap setiap informasi yang diberikan. Namun masih ada siswa yang melakukan kebiasaan buruk ketika membaca seperti membaca bersuara. Selain itu masih ada siswa yang membaca sambil bercanda dengan teman di belakangnya. Siswa masih kesulitan dalam mengingat kembali informasi yang baru saja dibacanya, sehingga ketika diberi tugas menjawab pertanyaan, siswa kembali membaca mencari jawaban di bacaan. Guru telah memberikan informasi tentang tahapan melaksanakan teknik skimming. Guru selalu mengingatkan alokasi waktu. Guru juga menggunakan metode pemberian contoh kepada siswa untuk mencari garis besar isi teks. d. Tahap refleksi Tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi serta memantapkannya dengan foto ketika pembelajaran yang berlangsung. Dengan demikian, inilah yang disebut analisis dilakukan dalam proses dan hasil. Dalam tahap ini adalah merefleksi terhadap hasil yang telah dikerjakan dengan menganalisis apakah kelemahan siswa sudah teratasi dan apa saja hambatan-hambatan yang dialami siswa. Berdasarkan fase ini dapat diketahui fase mana yang masih kurang atau yang masih perlu diperbaiki atau bahkan telah memenuhi target. Hasil refleksi siklus II ini menunjukkan kemajuan. Siswa tidak mau berpindah tempat duduk, sebaiknya guru menjelaskan maksud dan tujuan mengapa siswa harus pindah tempat duduk. Ketika pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang bercanda dengan teman yang duduk di belakang atau di depannya. Masih ada siswa yang melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca. Sebaiknya guru menegur dan mengingatkan siswa tersebut secara individu dengan cara mendekati siswa tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
3. Rancangan Siklus III Pada siklus III ini dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus II. Pada siklus ini perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai siswa pada siklus II. Perencanaan tindakan disusun berdasarkan pada hasil refleksi siklus II yang telah dilakukan. Pada siklus III ini berisi tindakan-tindakan perbaikan dari siklus sebelumnya. Tahap pada siklus III ini adalah: a. Tahap perencanaan tindakan Adapun langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini adalah: 1) Mengidentifikasi masalah pada siklus II dan penetapan alternatif pemecahan masalah: a) Awalnya ada beberapa siswa yang tidak mau berpindah tempat duduk. Oleh karena itu dalam siklus III ini guru menjelaskan alasan mengapa mereka harus berpindah tempat duduk dan selanjutnya membagi siswa dalam kelompok. b) Ketika ada temannya yang membacakan hasil diskusi kelompoknya, banyak siswa yang ramai. Dalam siklus III ini guru akan memberi tugas kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan kelompok lain. c) Siswa yang masih melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca dalam siklus III ini akan didekati dan diingatkan secara individu. Tujuannya adalah agar tidak mengganggu konsentrasi siswa lain yang sudah melakukan teknik skimming dengan benar.. 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk membaca pemahaman. (Lampiran 3). 3) Membuat media dan menentukan sumber belajar yang akan digunakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
4) Membuat lembar observasi dan penilaian yang akan digunakan. (Lampiran 19). 5) Menyusun tes yang akan diberikan kepada siswa. (Lampiran 12). b. Tahap pelaksanaan tindakan 1) Guru menerapkan pembelajaran dengan teknik skimming yang telah direncanakan pada pembelajaran membaca pemahaman. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : a) Kegiatan awal (1) Mengucapkan salam (2) Mempersiapkan alat pembelajaran (3) Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. (4) Memberi motivasi mengenai manfaat rajin membaca. (5) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa secara sederhana b) Kegiatan inti (1) Guru mengatur tempat duduk siswa dan mengaturnya ke dalam 4 kelompok. (2) Setelah
siswa
terbagi
ke
dalam
kelompok,
siswa
memperhatikan penjelasan guru mengenai tahap melaksanakan teknik skimming agar memudahkan siswa dalam memahami bacaan. (3) Siswa diberi teks bacaan dan lembar soal yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu siswa dalam mencari garis besar isi kedua teks.( Lampiran 8 dan 9) (4) Siswa memulai kegiatan skimming secara individu dengan dibantu pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru. (5) Selama pembelajaran berlangsung, guru selalu mengingatkan keefektifan waktu dan menegur siswa secara individu dengan cara mendatangi tempat duduk siswa yang ramai dan yang melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
(6) Siswa memperhatikan judul teks bacaan tersebut dan dengan gerakan mata yang cepat mulai memperhatikan penulisan bagian yang dicetak miring, dicetak tebal, atau memperhatikan gambar yang ada pada kedua teks bacaan tersebut. (7) Siswa mulai menelusuri tiap awal paragraf atau akhir paragraf untuk mencari garis besar isi kedua teks. (8) Siswa berhenti membaca ketika sudah menemukan kalimat yang dicari dan kalimat tersebut di garis bawahi. (9) Siswa menjawab pertanyaan secara individu tentang isi kedua teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama. (10) Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menemukan garis besar isi teks. (11) Setiap kelompok mewakilkan satu orang anggotanya untuk membacakan hasil pekerjaan kelompoknya. (12) Kelompok lain di beri tugas untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok lain. c) Kegiatan akhir (1) Memberi soal evaluasi. (2) Mengevaluasi siswa dalam pelaksanaan teknik skimming. (3) Melakukan tindak lanjut. 3) Siswa belajar membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming. 4) Memantau perkembangan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. c. Tahap observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran yang berisi aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan berdasarkan poinpoin yang sudah disediakan oleh peneliti. Siswa sudah aktif bertanya jawab dengan guru. Siswa telah mengetahui tujuan membaca. Siswa telah terbiasa mempergunakan teknik skimming. Sebagian besar siswa sudah melakukan sikap duduk yang benar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
dan mampu melakukan tugas baca dengan baik. Selain itu siswa mampu memahami isi bacaan sehingga siswa mampu menemukan garis besar isi teks. Pada saat pembelajaran, guru memberikan kesempetan kepada siswa untuk bertanya tentang teknik skimming. Guru elalu mengawasi siswa ketika mereka sedang melakukan proses membaca. Guru juga selalu mengingatkan kepada siswa secara individu kepada siswa yang melakukan kebiasaan yang salah ketika membaca e. Tahap refleksi Tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi serta memantapkannya dengan foto ketika pembelajaran yang berlangsung. Dengan demikian, inilah yang disebut analisis dilakukan dalam proses dan hasil. Dalam tahap ini adalah merefleksi terhadap hasil yang telah dikerjakan dengan menganalisis apakah kelemahan siswa sudah teratasi dan apa saja hambatan-hambatan yang dialami siswa. Berdasarkan fase ini dapat diketahui fase mana yang masih kurang atau yang masih perlu diperbaiki atau bahkan telah memenuhi target. Hasil refleksi siklus III ini menunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung, keaktifan siswa meningkat. Walaupun masih ada siswa yang hasil kemampuan membaca pemahamannya kurang baik, hal ini disadari oleh guru karena siswa tersebut termasuk ke dalam siswa lambat belajar. Perhatian dan peringatan guru secara individu ternyata mempengaruhi proses membaca siswa. Siswa telah terbiasa melakukan teknik skimming. Siswa mampu memahami bacaan. Hal ini dibuktikan dengan siswa mampu mengingat kembali setiap informasi yang diterimanya dan siswa mampu menemukan garis besar isi teks.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Sekolah Dasar Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Propinsi Jawa Tengah berdiri pada tahun 1984 ijin operasional penggunaannya dikeluarkan melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah dengan nomor 421.2/016/XX/38/84, tanggal 1 Desember 1984. Sekolah Dasar ini bernomor statistik (NSS) 10.10.31221031. Saat ini SD Negeri II Bulusari merupakan salah satu Sekolah Dasar yang menyelenggarakan Pendidikan Inklusi berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri nomor 421.8/296 tentang penetapan nama sekolah sebagai penyelenggara pendidikan inklusi di Kabupaten Wonogiri. SD Negeri II Bulusari ini merupakan salah satu Sekolah Dasar di gugus Ki Hajar Dewantara Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Secara geografis, SD Negeri II Bulusari terletak di Dusun Ngendak RT 03 RW VIII, Kelurahan Bulusari, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. SD Negeri II Bulusari terletak di tengah pemukiman penduduk. Lokasinya terletak di pinggir jalan desa sehingga memberikan keuntungan yaitu jauh dari kebisingan lalu lintas kendaraan umum. SD Negeri II Bulusari juga masih memiliki lahan yang dapat digunakan untuk tempat bermain siswa sekaligus sebagai sumber belajar bagi siswa. SD Negeri II Bulusari pada tahun pelajaran 2010/2011 memiliki 6 guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah dan 5 orang guru. Secara kuantitas tenaga pengajar di SD Negeri II Bulusari ini masih kurang, oleh sebab itu sekolah ini menerima guru wiyata bakti sebanyak 5 orang terdiri dari 2 orang sebagai guru kelas dan 3 orang sebagai guru mata pelajaran. Selanjutnya SD Negeri II Bulusari ini juga memiliki 1 orang sebagai penjaga sekolah yang masih berstatus wiyata bakti. Semua personil telah melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing di bawah pimpinan Kepala Sekolah. Dengan jumlah guru yang telah memadai tersebut dapat mendukung tercapainya tujuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
pembelajaran pada masing-masing kelas. Selain itu siswa SD Negeri II Bulusari pun dapat meraih prestasi baik akademik maupun non akademik. Dalam proses pembimbingan dan pengawasan siswa tidak hanya tugas guru dan Kepala Sekolah namun orang tua juga turut berperan serta dalam wadah Komite Sekolah. Jumlah seluruh siswa SD Negeri II Bulusari pada tahun pelajaran 2010/2011 adalah 98 siswa yang terdiri dari 46 siswa laki-laki dan 52 siswa perempuan. Siswa terbagi menjadi 6 kelas yakni kelas I sebanyak 16 siswa, kelas II sebanyak 16 siswa, kelas III sebanyak 15 siswa, kelas IV sebanyak 18 siswa, kelas V sebanyak 18, dan kelas VI sebanyak 15 siswa. Siswa- siswa tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda. Penanganan siswa-siswa yang berkebutuhan khusus dilayani oleh Kepala Sekolah. Hal ini dikarenakan Kepala Sekolah telah mengikuti pelatihan dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sebagian besar mata pencaharian orang tua siswa adalah petani dan buruh. Pendidikan orang tua pun tergolong masih rendah. 2. Deskripsi Sebelum Tindakan Kondisi awal atau sebelum pelaksanaan tindakan, pembelajaran membaca pemahaman dilaksanakan tanpa teknik yang benar. Guru hanya menyuruh siswa untuk membuka buku pada halaman tertentu, kemudian siswa disuruh membaca sendiri tanpa batas waktu tertentu dan langsung mengerjakan soal yang berkaitan dengan bacaan tersebut. Setelah itu guru bertanya kepada tiap siswa mengenai garis besar isi teks. Peneliti menemukan banyak siswa yang kesulitan dalam mencari garis besar isi teks bahkan untuk membandingkan isi antarteks. Kesulitan siswa terlihat ketika mereka menjawab soal, setiap mereka membaca soal mereka akan kembali mencari jawaban soal tersebut di dalam bacaan. Hal ini dikarenakan siswa tidak memahami isi bacaan dan siswa membaca tidak menggunakan teknik yang benar ketika membaca. Akibatnya banyak waktu yang terbuang dan proses pemahaman bacaan tidak berlangsung dengan baik. Siswa yang masih kesulitan dalam menemukan dan membandingkan garis besar isi antarteks berarti kemampuan membaca pemahamannya masih rendah. Hal ini dapat juga disebabkan oleh kebiasaan siswa yang salah dalam membaca dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
penguasaan kosakata yang masih kurang. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya 9 siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu di bawah 62. Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti mengadakan penelitian di kelas V dengan menerapkan Teknik Skimming yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Agar lebih jelas maka kondisi awal hasil belajar membaca pemahaman dapat dilihat dari table dan grafik di bawah ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Pada Kondisi Awal Sebelum Tindakan No.
Interval
Frekuensi
%
Kategori
1
41 – 50
4
22,2
Nilai
2
51 – 60
5
27,8
Nilai 51 - 60 : kurang
3
61 – 70
5
27,8
Nilai 61 – 70 : cukup
4
71 – 80
4
22,2
Nilai 71 – 80 : baik
Jumlah
18
100
Dari tabel nilai membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari sebelum diadakan tindakan melalui penerapan teknik skimming, dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut : 6 5 41 - 50
4
51 - 60
3
61 -70
2
71 - 80
1 0
50 - 41
51 - 60
61 -70
71 - 80
Nilai Membaca Pemahaman
Gambar 6. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Sebelum Dilakukan Tindakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
3. Deskripsi Tindakan Dalam deskripsi tindakan ini dibahas mengenai beberapa hal yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. a) Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 dan 25 Mei 2011 yang diikuti oleh 18 siswa kelas V. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh seorang observer yaitu rekan sejawat yang bernama Sugeng Priyanto, S.Pd. Adapun Kegiatan siklus I ini adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Berdasarkan informasi awal yang diperoleh, terdapat 9 siswa dari 18 siswa yang mendapat nilai membaca pemahaman di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu di bawah 62. Selain itu berdasarkan hasil diskusi awal dengan guru kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V masih rendah. Oleh karena itu perlu diadakan pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain : 1) Mengidentifikasi masalah belajar siswa tentang membaca pemahaman. 2) Mengkaji materi pembelajaran membaca kelas V semester II. 3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4) Mempersiapkan alat pembelajaran membaca pemahaman yang berupa : menyiapkan buku teks, menyiapkan tes formatif untuk penilaian hasil belajar. 5) Melakukan koordinasi dengan observer dan menyiapkan lembar observasi. b. Pelaksanaan Setelah perencanaan tindakan selesai dibuat, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan melakukan proses pembelajaran membaca pemahaman sesuai dengan tahap-tahap teknik skimming untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa. 1) Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama, pembelajaran membaca yang dilatihkan yaitu membaca isi dua teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama dengan bantuan pertanyaan. Sebelum siswa melakukan proses membaca, peneliti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
menyampaikan tahapan pelaksanaan teknik skimming agar memudahkan siswa dalam memahami bacaan. Selain itu peneliti juga menyampaikan sikap baca yang mendukung keberhasilan pelaksanaan skimming. Pada kegiatan inti, siswa diberi teks bacaan dan lembar pertanyaan yang sudah disediakan sebagai contoh. Kedua teks bacaan tersebut berjudul “Mengenal Kuda” dan “Kuda Poni”. Pertanyaan mengarah pada garis besar isi kedua teks bacaan tersebut. Dalam proses membaca ini siswa diberi waktu 10 menit untuk membaca isi dua teks tersebut. Kemudian siswa mulai mempraktikkan cara penerapan teknik skimming ini ke dalam proses membaca. Siswa mulai membaca dengan penuh konsentrasi dan berhenti membaca ketika sudah menemukan kalimat yang dicari kemudian menuliskannya pada lembar pertanyaan yang sudah disediakan. Setelah kegiatan ini selesai, siswa membaca hasil pekerjaannya dalam hati kemudian diminta untuk membandingkan isinya dan menyampaikannya di depan kelas. Di akhir kegiatan, guru member penguatan materi dan membuat kesimpulan bersama dengan siswa. 2) Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua, guru melakukan pembelajaran dengan materi yang sama dengan indikatornya yaitu menjawab pertanyaan tentang kedua teks bacaan dan membandingkan isi antar teks bacaan. Sebagai awal kegiatan, peneliti melakukan apersepsi tentang dan materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan tujuan untuk mengingat kembali tentang tahapan penerapan teknik skimming. Pada kegiatan inti, guru memberikan teks bacaan yang berjudul “Merpati Pos” dan “Alat Komunikasi yang Canggih Membuat Dunia Terasa Kecil”. Siswa bekerja sesuai tahapan teknik skimming. Kemudian diberikan soal sebagai panduan untuk memperoleh garis besar isi teks. Peneliti memberi waktu 10 menit kepada siswa untuk menemukan garis besar isi kedua teks.. Peneliti juga menekankan agar siswa mengkondisikan pikirannya untuk konsentrasi terhadap bahan bacaan. Setelah selesai, siswa diminta untuk menjelaskan isi kedua teks tersebut dan diminta untuk membandingkannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Pada akhir kegiatan, peneliti memberikan soal evaluasi untuk mengetahui prestasi dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V. c. Observasi Dalam
tahap
ini,
dilaksanakan
pengamatan
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming, yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu lembar observasi dan kamera. Observasi ini dilakukan untuk untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming. Serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh teknik skimming dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas V. Pengamatan ini ditujukan pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan aspek tindakan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran termasuk dalam menjaga suasana kelas agar tetap kondusif. 1) Pertemuan pertama Pertemuan
pertama
dilaksanakan
pembelajaran
dengan
indikator
menjelaskan garis besar isi teks. Hasil observasi pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut : (a) Kegiatan Siswa Siswa kurang memperhatikan apersepsi yang disampaikan, ada 6 siswa yang tidak tenang ketika guru sedang menjelaskan tentang pelaksanaan teknik skimming. Pada saat pembelajaran berlangsung ada siswa yang tidak tenang dalam melakukan tugas bacanya. Bahkan sebagian besar dari siswa kelas V masih membaca dengan bersuara. Padahal membaca pemahaman termasuk ke dalam membaca dalam hati. Artinya masih banyak siswa yang belum mengerti apa yang akan mereka cari dalam bacaan. Ketika mengerjakan tugas individu dalam membandingkan garis besar isi kedua teks masih ada siswa yang bertanya kepada temannya sehingga membuat suasana kelas menjadi gaduh dan tidak kondusif. Hal ini membuat mereka tidak konsentrasi dan membuang waktu. Padahal mereka sudah diberitahu sebelumnya bahwa tugas baca mereka diberi waktu 10 menit. Dan pada kenyataannya, ketika 10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
menit telah berlangsung ada 9 siswa yang tidak mampu menyelesaikan tugas bacanya dan mereka tidak memahami tentang garis besar isi kedua teks tersebut. Siswa belum menunjukkan sikap yang antusias terhadap kegiatan guru. Terbukti dengan masih banyak siswa yang tidak mampu membandingkan garis besar isi kedua teks bacaan yang bertema sama namun judul berbeda. Artinya masih banyak siswa yang tidak memahami apa yang mereka baca. (b) Kegiatan Guru Apersepsi yang disampaikan oleh guru kurang menarik perhatian siswa dan siswa pun kurang memperhatikan penjelasan guru. Guru kurang mampu mengendalikan suasana kelas ketika proses membaca berlangsung. Akibatnya konsentrasi siswa menjadi turun. Guru kurang bisa mengatur waktu sesuai dengan perencanaan teknik skimming. Guru telah melakukan penilaian proses dan hasil cukup baik. Pada saat menjawab pertanyaan secara tertulis maih ada siswa yang bertanya dengan temannya. 2) Pertemuan kedua Pertemuan kedua ini dilaksanakan dengan indikator menjelaskan garis besar isi teks dengan bantuan pertanyaan. (a) Kegiatan Siswa Sebagian besar siswa sudah memperhatikan apersepsi yang telah disampaikan oleh guru, tetapi masih ada 6 anak yang telihat bingung dengan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Siswa sudah mulai aktif memperhatikan penjelasan guru mengenai teknik skimming, bahkan ada 2 anak yang aktif bertanya tentang pelaksanaan skimming. Siswa mengerjakan tugas invidu dengan baik. Sebagian dari mereka belum dapat menghindari kebiasaan buruk dalam membaca pemahaman, misalnya membaca sambil bersuara, bibir yang bergerak, dan menggerakkan kepala. Siswa sudah mulai mengetahui tujuan membaca yang dilakukan. Namun untuk mengingat kembali informasi yang baru saja dibaca masih banyak siswa yang kesulitan. (b) Kegiatan Guru Guru sudah melakukan apersepsi dengan cukup baik. Guru juga sudah memberikan informasi mengenai tahapan teknik skimming. Penggunaan waktu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
masih kurang baik. Pemberian informasi tentang sikap yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan teknik skimming sudah cukup baik. Namun guru belum cukup baik dalam memusatkan perhatian siswa baik secara individu. Penggunaan sumber belajar sudah baik namun belum menggunakan multi metode. Sudah melakukan penilaian hasil belajar. Dan sudah memberikan tindak lanjut. Hasil dari penilaian siklus I menunjukkan
nilai tertinggi dari hasil
kemampuan membaca pemahaman oleh siswa adalah 92 dan nilai terendah adalah 42. Kemudian hasil perhitungan mean nilai rata-rata 68,44 dengan kategori lebih dari cukup. = = = 68,44 Dari hasil evaluasi dan penilaian kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari pada siklus I dapat dilihat pada interval nilai dan kualitas frekuensi dalam tabel di bawah ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus I No
Interval
Frekuensi
%
1
41 – 50
2
11,1
Nilai
2
51 – 60
4
22,2
Nilai 51 - 60 : kurang
3
61 – 70
2
11,1
Nilai 61 – 70 : cukup
4
71 – 80
6
33,3
Nilai 71 – 80 : baik
5
81 – 90
3
16,7
Nilai
6
91 - 100
1
5,5
Jumlah
18
100
commit to user
Kategori
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Apabila disajikan dalam bentuk grafik hasilnya sebagai berikut: 7 6
41-50
5
51-60
4
61-70
3
71-80
2
81-90
1
91-100
0
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90 91-100
Nilai Membaca Pemahaman
Gambar 7. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Siklus I Dari data interval nilai kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari, kualitas baik sekali sebanyak 4 siswa atau 22,2 %, kualitas baik 6 siswa atau 33,3%, kualitas cukup sebanyak 2 siswa atau 11,1 %, dan kualitas kurang sebanyak 6 siswa atau 33,3 %. Dari hasil kemampuan membaca pemahaman siklus I menunjukkan 1 siswa mendapatkan nilai 44, 1 siswa mendapatkan nilai 48, 2 siswa mendapatkan nilai 52, 2 siswa mendapatkan nilai 56, 1 siswa mendapatkan nilai 64, 1 siswa mendapatkan nilai 68, 2 siswa mendapatkan nilai 72, 4 orang siswa mendapatkan nilai 76, 3 siswa mendapatkan nilai 84, dan 1 siswa yang mendapatkan nilai 92. Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan, peneliti dikatakan berhasil bila prestasi belajar siswa secara individu menunjukkan sekurang-kurangnya 62 dan klasikal 75 %. Jadi kesimpulan hasil penelitian siklus I belum dapat dikatakan berhasil, sebab jumlah siswa secara individu yang mendapatkan nilai sekurangkurangnya 62 belum mencapai 75 % dan secara klasikal nilai rata-rata siswa dikategorikan cukup. Adapun perhitungan ketuntasan belajar pada siklus I adalah sebagai berikut: r% =
100 %
=
100 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
= 66,67 % Keterangan : n = Jumlah siswa yang mendapatkan sekurang-kurangnya 62 N = Jumlah siswa Berdasarkan perhitungan di atas, kelas V SD Negeri II Bulusari masih belum tuntas karena baru 66,67 % siswa yang mendapatkan nilai di atas ketuntasan. Sedangkan 33,33 % siswa masih mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimal yaitu kurang dari 62. d. Analisis dan Refleksi Hasil siklus I yang didapat dari hasil observasi, penilaian proses dan penilaian hasil isi bacaan melalui tes kemudian dianalisis dan direfleksikan sebagai dasar pengambailan langkah pada siklus berikutnya. Adapun hasilnya adalah : 1) Teknik skimming ini terdengar asing dan tergolong teknik baru bagi siswa. Oleh sebab itu dalam menyampaikan tahapan penerapan teknik skimming, guru harus menggunakan multi metode. 2) Siswa ramai ketika guru memberikan informasi tentang teknik skimming. Pada siklus selanjutnya sebaiknya guru lebih mengendalikan situasi dan kondisi kelas serta membuat pembelajaran lebih menarik. 3) Ketika sedang menerapkan teknik skimming dalam bacaan, siswa kurang mematuhi waktu yang telah ditetapkan oleh guru. Hal ini disebabkan karena siswa terbiasa melakukan pembelajaran membaca tanpa dibatasi waktu. Pada siklus selanjutnya, sebaiknya guru lebih menekankan keefektifan waktu. 4) Siswa membaca dengan bersuara dan sambil bercanda. Untuk siklus selanjutnya, sebaiknya guru langsung mengingatkan dan menegur siswa agar mereka fokus terhadap tugas yang diberikan oleh guru. 5) Siswa masih kesulitan dalam menjelaskan garis besar isi teks. Untuk siklus selanjutnya sebaiknya guru mengulangi kembali dalam menjelaskan tahapan penerapan teknik skimming. 6) Siswa belum dapat mengingat kembali informasi yang baru saja dibaca. Sebaiknya guru lebih menekankan kembali agar siswa tetap fokus dan selalu menjaga situasi dan kondisi kelas agar tetap kondusif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Secara lebih rinci perkembangan peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan penerapan teknik skimming pada siswa kelas V dapat dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan No
Rata-rata sebelum tindakan
1
60,67
Rata-rata setelah
Keterangan
tindakan 68,44
Meningkat
Tabel 4. Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai Tindakan Siklus I No
Jumlah siswa yang memperoleh
Persentase
Keterangan
nilai
1
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
9
12
50 %
66,67 %
Meningkat
Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai antara pra siklus dengan siklus I disajikan dalam bentuk grafik berikut: Tabel 5. Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus dan Siklus I No
Interval
Frekuensi
Kategori
Pra Siklus
Siklus I
1
41 - 50
4
2
Nilai
2
51 – 60
5
4
Nilai 51 - 60 : kurang
3
61 – 70
5
2
Nilai 61 – 70 : cukup
4
71 – 80
4
6
Nilai 71 – 80 : baik
5
81 – 90
0
3
Nilai
6
91 - 100
0
1
Jumlah
18
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
7 6 5 4 3 2 1 0
Pra Siklus Siklus I
41 - 50
51 - 60
61 - 70
71 -80
81 - 90
91 -100
Nilai Membaca Pemahaman
Gambar 8. Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus dan Siklus I Berdasarkan hasil analisis siklus I di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengadakan pembelajaran perbaikan dengan menerapkan teknik skimming pada siklus II. b) Siklus II Pada siklus I hasil pembelajaran membaca pemahaman dengan indikator menjawab pertanyaan tentang kedua teks bacaan dan membandingkan isi antarteks dengan memberikan alasan belum tuntas. Oleh karena itu, kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ke siklus II dengan harapan pada siklus II dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I sehingga tujuan penelitian ini dapat terwujud. Kegiatan penelitian pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 dan 30 Mei 2011 yang diikuti oleh 18 siswa. Alokasi waktu yang digunakan 2 x 35 menit. Kegiatan di siklus II adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Pada siklus II, tahap perencanaannya adalah sebagai berikut: 1) Melanjutkan tindakan sebelumnya melalui kegiatan belajar mengajar pada kompetensi dasar membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas. Indikatornya adalah menjelaskan garis besar isi teks dan membandingkan isi antarteks dengan memberikan alasan. 2) Membuat rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada siklus II ini merupakan perbaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan. Perbaikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
yang akan dilakukan adalah penggantian teks bacaan yang lebih pendek, pengaturan tempat duduk siswa, pengorganisasian lingkungan belajar, dan menjelaskan kembali pelaksanaan teknik skimming. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan proses pembelajaran melalui teknik skimming. Persiapan itu meliputi: penyusunan indikator pencapaian hasil belajar, mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan strategi dan instrument pembelajaran serta lembar tes hasil belajar. Selain itu juga melakukan koordinasi dengan rekan guru sebagai observer. b. Pelaksanaan Setelah rencana tindakan dibuat, peneliti melakukan tindakan penelitian sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2011. Guru mengawali dengan berdoa bersama, mengabsen siswa serta mengkondisikan siswa agar mereka siap menerima pelajaran. Pada pertemuan pertama, pembelajaran membaca yang dilatihkan yaitu membaca isi dua teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama. Sebelum siswa melakukan proses membaca, peneliti kembali menyampaikan tahapan pelaksanaan teknik skimming agar memudahkan siswa dalam memahami bacaan. Selain itu peneliti juga menyampaikan sikap baca yang mendukung keberhasilan pelaksanaan skimming. Peneliti pun mengatur tempat duduk siswa agar siswa terkondisi dengan baik untuk melakukan kegiatan membaca. Pada kegiatan inti, siswa diberi dua teks bacaan yang bertema sama namun judul berbeda. Kedua teks bacaan tersebut berjudul “Anggrek Putih” dan “Penjual Jagung Bakar”. Siswa dibimbing guru untuk menentukan tujuannya membaca. Siswa dibimbing guru untuk menentukan tujuan dari kegiatan membaca yang akan dilakukan. Tujuan mengarah pada garis besar isi kedua teks bacaan tersebut. Dalam proses membaca ini siswa diberi waktu 5 menit untuk membaca isi dua teks tersebut. Kemudian siswa mulai mempraktikkan cara penerapan teknik skimming ini ke dalam proses membaca. Siswa mulai membaca dengan penuh konsentrasi dan berhenti membaca ketika sudah menemukan kalimat yang dicari kemudian menuliskannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
pada lembar pertanyaan. Setelah kegiatan ini selesai, siswa membaca hasil pekerjaannya dalam hati kemudian diminta untuk membandingkan isinya dan menyampaikannya di depan kelas. Di akhir kegiatan, guru memberi penguatan materi dan membuat kesimpulan bersama dengan siswa. 2) Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua, guru melakukan pembelajaran dengan materi yang sama dengan indikatornya yaitu menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks bacaan dan dilanjutkan membandingkan isi antar teks bacaan. Sebagai awal kegiatan, peneliti melakukan apersepsi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan tujuan untuk mengingat kembali tentang tahapan penerapan teknik skimming. Pada kegiatan inti, guru memberikan teks bacaan yang berjudul “Henry Dunant, Tokoh Palang Merah Internasional” dan “Sir James White Black, Penemu Obat Darah Tinggi”. Siswa bekerja sesuai tahapan teknik skimming. Peneliti memberi waktu 10 menit kepada siswa untuk menemukan garis besar isi kedua teks.. Peneliti juga menekankan agar siswa mengkondisikan pikirannya untuk konsentrasi terhadap bahan bacaan. Setelah selesai, siswa diminta untuk mengerjakan soal tentang kedua teks bacaan tersebut. Setelah itu, siswa diminta untuk menjelaskan isi kedua teks tersebut dan diminta untuk membandingkannya. Pada akhir kegiatan, peneliti memberikan soal evaluasi untuk mengetahui prestasi dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V. c. Observasi Dalam
tahap
ini
dilaksanakan
pengamatan
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming. Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi dan dokumentasi berupa foto. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perbaikan siklus I yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas V SD Negeri II Bulusari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Oleh karena itu, pengamatan tidak hanya dipusatkan pada kegiatan siswa, namun pengamatan juga dilakukan pada setiap tindakan yang dilakukan oleh guru. 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pembelajaran membaca dengan indikator menjawab pertanyaan tentan isi kedua teks bacaan dan membandingkan isi antar teks bacaan. Hasil observasi pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut: (a) Kegiatan Siswa Siswa mulai aktif memperhatikan penjelasan guru mengenai pelaksanaan teknik skimming. Siswa pun mulai aktif bertanya jawab dengan guru. Pada saat guru memberikan teks bacaan, sebagian siswa sudah mulai memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan. Konsentrasi siswa pun mulai meningkat. Namun masih ada sebagian siswa yang belum bisa menghindari kebiasaan buruk dalam membaca pemahaman seperti membaca sambil bersuara, sehingga membuat guru seringkali mengingatkan siswa. Siswa sudah mengetahui tujuannya dalam melakukan proses membaca dengan menerapkan teknik skimming. Namun sebagian dari siswa masih melakukan sikap tubuh yang salah ketika membaca, karena mereka sesekali masih bercanda dengan temannya sehingga membuat konsentrasi menurun. Siswa masih kesulitan dalam mengingat kembali informasi yang baru dibacanya, sehingga ketika mereka diberi tugas untuk menjawab pertanyaan, siswa kembali mencari di bacaan. (b) Kegiatan Guru Tempat duduk diatur dengan cara satu meja ditempati satu siswa ditanggapi secara positif oleh siswa. Pemberian informasi tentang teknik skimming sudah dilakukan secara tepat dan baik. Penggunaan waktu belum terkontrol dengan baik. Guru sudah memberikan informasi tentang sikap-sikap yang harus dilakukan dalam teknik skimming. Guru berusaha semaksimal mungkin untuk mengkondisikan siswa agar konsentrasi mereka tidak menurun. Guru memusatkan perhatian belum menyeluruh kepada semua siswa. Sehingga masih ada juga siswa yang berbicara dan bercanda dengan teman yang duduk di belakangnya. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru menggunakan berbagai sumber belajar. Namun penggunaan alat peraga kurang maksimal. Guru sudah melakukan penilaian dan memberikan tindak lanjut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua ini dilaksanakan dengan indikator menjawab pertanyaan tentan isi kedua teks bacaan dan membandingkan isi antar teks bacaan. (a) Kegiatan Siswa Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru mengenai pelaksanaan teknik skimming. Siswa aktif bertanya jawab dengan guru. Sebagian besar siswa sudah mulai berkonsentrasi ketika menerapkan teknik skimming. Siswa pun sudah banyak yang menghindari kebiasaan buruk dalam membaca. Misalnya siswa membaca dalam hati dan tidak terdengar suara lagi. Mereka sudah mengetahui tujuan membaca yang dilakukan. Sikap tubuh sudah banyak yang benar. Namun untuk mengingat informasi yang baru saja mereka baca, masih ada beberapa siswa yang masih kesulitan. (b) Kegiatan Guru Guru telah memberikan informasi tentang teknik skimming dengan tepat. Menggunakan waktu dengan baik sesuai dengan perencanaan. Guru telah memusatkan perhatian siswa dengan baik. Guru pun menggunakan berbagai sumber belajar, menggunakan multi metode dan menggunakan alat peraga. Guru juga melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan siklus II. Hasil penilaian siklus II menunjukkan nilai tertinggi dari hasil kemampuan membaca pemahaman oleh siswa adalah 92 dan nilai terendah adalah 52. Kemudian hasil perhitungan mean nilai rata-rata 74,00 dengan kategori nilai cukup. = = = 74,00 Keterangan = Jumlah skor seluruh siswa N
= Jumlah siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Dari hasil evaluasi dan penilaian kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari pada siklus II dapat dilihat pada interval nilai dan kualitas frekuensi dalam tabel di bawah ini: Tabel 6. Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus II No
Interval
Frekuensi
%
1
41 – 50
0
0
2
51 – 60
4
22,2
Nilai 51 - 60 : kurang
3
61 – 70
3
16,7
Nilai 61 – 70 : cukup
4
71 – 80
6
33,3
Nilai 71 – 80 : baik
5
81 – 90
3
16,7
Nilai
6
91 - 100
2
11,1
Jumlah
18
100
7 6 5 4 3 2 1 0
Kategori Nilai
41-50 51-60 60-70 71-80 81-90 91-100 41-50
51-60
60-70
71-80
81-90
91-100
Nilai Membaca Pemahaman
Gambar 9. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupeten Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011 Dari data interval nilai kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari, kualitas baik sekali sebanyak 5 siswa atau 27,8%, kualitas baik sebanyak 6 siswa atau 33,3%, kualitas cukup sebanyak 3 siswa atau 16,7%, dan kualitas kurang sebanyak 4 siswa atau 22,2%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
Dari hasil kemampuan membaca pemahaman siklus II menunjukkan 1 siswa mendapatkan nilai 52, 2 siswa mendapatkan nilai 56, 1 siswa mendapatkan nilai 60, 1 siswa mendapatkan nilai 64, 2 siswa mendapatkan nilai 68, 1 siswa mendapatkan nilai 72,2 siswa mendapatkan nilai 76, 3 siswa mendapatkan nilai 80, 1 siswa mendapatkan nilai 84, 2 siswa mendapatkan nilai 88, dan 2 siswa mendapatkan nilai 92. Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan, peneliti dikatakan berhasil bila prestasi belajar siswa secara individu menunjukkan sekurang-kurangnya 62 dan klasikal menunjukkan 80%. Jadi kesimpulan hasil penelitian siklus II sudah dapat dikatakan belum berhasil, sebab jumlah siswa secara individu yang mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 62 sudah mencapai 77,78% dan secara klasikal nilai ratarata siswa dikategorikan baik. Adapun perhitungan ketuntasan belajar pada siklus II adalah sebagai berikut: r%
x 100% 100% 77,78%
Keterangan: n = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 62 N = Jumlah siswa Berdasarkan perhitungan di atas, kelas V SD Negeri II Bulusari dikatakan belum tuntas karena baru 77,78% siswa yang mendapatkan nilai di atas ketuntasan, dan masih 22,22% siswa belum tuntas yaitu dibawah 62. d. Analisis dan Refleksi Hasil siklus II yang didapat dari hasil observasi, penilaian proses dan penilaian hasil pemahaman isi bacaan melalui tes kemudian dianalisis dan direfleksi sebagai langkah pengambilan tindakan pada siklus berikutnya. Adapun hasilnya adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
1) Awalnya ada beberapa siswa yang tidak mau pindah tempat duduk. Karena mereka merasa tempat duduk mereka sudah strategis. Sebaiknya guru menjelaskan mengapa mereka harus duduk satu meja untuk satu orang. 2) Ketika proses membaca berlangsung, ada siswa yang bercanda dengan teman yang duduk di belakang atau di depannya. 3) Ketika ada temannya yang membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas, banyak anak yang ramai sendiri. Untuk siklus berikutnya, sebaiknya guru memberikan tugas kepada siswa lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan temannya. 4) Siswa yang masih melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca sebaiknya didekati dan diingatkan secara individu dan dengan suara yang tidak keras. Tujuannya adalah agar suara guru tidak mengganggu konsentrasi siswa lain yang sudah melakukan teknik skimming dengan benar. Untuk mengetahui perkembangan peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Rekapitulasi nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari sebelum dan sesudah tindakan siklus I-II No
Rata-rata sebelum tindakan
1
Rata-rata siklus I
Rata-rata siklus II
Keterangan
68,44
74,00
Meningkat
60,67
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata kemampuan membaca
pemahaman
dengan
menerapkan
teknik
skimming
mengalami
peningkatan. Nilai rata-rata sebelum tindakan hanya 60,67, nilai rata-rata pada siklus I adalah 68,44, dan nilai rata-rata pada siklus II adalah 74,00.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Tabel 8. Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai Tindakan Siklus I-II No
Jumlah siswa yang
Persentase
Keterangan
memperoleh nilai
1
Sebelum
Siklus I
Siklus II
Sebelum
Siklus I
Siklus II
9
12
14
50%
66,67%
77,78%
Meningkat
Dari tabel dapat dijelaskan bahwa persentase siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 62 menurun dan persentase siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 62 mengalami peningkatan. Persentase siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 62 adalah sebagai berikut: Sebelum tindakan 50%, pada siklus pertama 66,67%, dan pada siklus kedua 77,78%. Mengalami peningkatan namun belum mencapai ketuntasan indikator kinerja yaitu 85%. Jika disajikan dalam bentuk tabel dan grafik perbandingan nilai antara siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 9 .Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus I, Siklus II, dan Siklus II Frekuensi No
Interval
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Kategori
1
41 - 50
4
2
0
Nilai
2
51 – 60
5
4
4
Nilai 51 - 60 : kurang
3
61 – 70
5
2
3
Nilai 61 – 70 : cukup
4
71 – 80
4
6
6
Nilai 71 – 80 : baik
5
81 – 90
0
3
3
Nilai
6
91 - 100
0
1
2
Jumlah
18
18
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
7 6 5 4 3 2 1 0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
Nilai Membaca Pemahaman
Gambar 10. Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II Oleh karena itu, pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan teknik skimming dinyatakan belum berhasil maka dilanjutkan ke siklus berikutnya. c) Siklus III Pada siklus II hasil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari dengan indikator menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks dan dilanjutkan membandingkan isi antar teks berdasarkan bacaan yang dibacanya mayoritas siswa telah mencapai ketuntasan belajarnya. Namun masih ada 4 siwa yang yang nilainya kurang dari 62. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan dan pemantapan pada siklus III ini. Dalam siklus II ini, dilaksanakan pada tanggal 1 dan 3 Juni 2011 dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x 35 menit. Adapun tindakan yang dilaksanakan pada siklus III adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Sebelum tindakan pembelajaran pada siklus III peneliti menyusun perencanaan
pembelajaran
diantaranya
menyusun
rencana
pembelajaran,
menyiapkan lembar observasi dan menyiapkan media. Penerapan teknik skimming di siklus III ini direncanakan menggunakan teks bacaan yang lebih panjang dan pengorganisasian waktu yang lebih diperhatikan. Guru akan mengingatkan siswa secara individu apabila masih ada siswa yang melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus III ini, guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Adapun kegiatan pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama Pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2011. Pertemuan pertama ini dilaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan indikator menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks dan membandingkan isi antar teks dengan memberi alasan. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Setelah itu guru melakukan apersepsi. Pada saat apersepsi guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang sudah diberikan sebelumnya. Pada saat kegiatan inti, guru kembali mengingatkan siswa mengenai tahapan pelaksanaan teknik skimming. Guru kembali menekankan penggunaan waktu serta mengingatkan kebiasaan yang salah dalam membaca yang tidak boleh dilakukan oleh siswa. Guru mengatur tempat duduk siswa. Siswa yang terlihat aktif dan suka bercanda ditempatkan di meja paling depan dan selalu mendapatkan pengawasan dari guru. Pada pertemuan pertama ini siswa diberi teks bacaan berjudul “Mencintai Kesenian Daerah” dan “Akhirnya Mereka Berhasil”. Guru memberi waktu 10 menit selesai, dan diharapkan mereka dapat membandingkan isi kedua teks tersebut dengan memberikan alasan secara tertulis dan lisan. Guru menyampaikan tujuan membaca kepada siswa yaitu untuk menemukan garis besar isi teks dan memahami isinya supaya dapat membandingkan kedua teks bacaan tersebut dalam waktu yang telah ditentukan. Di akhir kegiatan, guru memberi penguatan materi dan membuat kesimpulan bersama dengan siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
2) Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 3 Juni 2011 dan dengan indikator menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks dan membandingkan isi antar teks dengan memberi alasan. Pada kegiatan awal diawali dengan doa, mengabsen siswa dan memberikan apersepsi pelajaran yang telah lalu, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Kegiatan inti diawali guru dengan mengingatkan kembali tentang tahapan dalam melaksanakan teknik skimming. Guru kembali menekankan waktu yang harus sisw perhatikan dalam proses membaca. Guru juga mengingatkan kembali tentang kebiasaan yang salah yang tidak boleh dilakukan oleh siswa. Guru menyampaikan tujuan membaca yang harus dicapai siswa. Guru mengkondisikan lingkungan agar dapat mendukung proses membaca yang dilakukan oleh siswa. Setelah itu guru membagikan teks bacaan berikut soal evaluasi yang akan dikerjakan oleh siswa. Dalam pertemuan kedua ini guru menggunakan teks bacaan yang berjudul “Terciptanya Lapangan Kerja” dan “Karya Masyarakat Desa”. Untuk mencari jawaban atas setiap pertanyaan dalam lembar evaluasi, siswa diberi waktu 10 menit. Guru kembali mengingatkan siswa untuk mencari garis besar isinya yang biasanya terletak di awal paragraf. Siswa diminta untuk memperhatikan tulisan yang dicetak tebal, miring dan gambar yang disediakan. Siswa pun diminta guru untuk melayangkan mata mereka dari atas ke bawah dan bukan dari kiri ke kanan. Setelah waktu yang telah ditentukan selesai, guru menyuruh beberapa siswa untuk membandingkan isi kedua teks bacaan tersebut. Pada akhir kegiatan, guru memberikan soal evaluasi individu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan pemantapan materi serta refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. c. Observasi Pada tahap ini peneliti bersama observer mengadakan pengamatan berkaitan dengan tindakan penelitian. Pengamatan dilaksanakan ada dua yaitu pengamatan terhadap guru dan pengamatan terhadap siswa pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran mulai dari awal sampai dengan akhir pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
1) Pertemuan Pertama Pertemuan ini dilaksanakan dengan indikator menjawab pertanyaan tentang isi bacaan dan membandingkan isi antar teks bacaan dengan memberikan alasan. (a) Kegiatan Siswa Pada pertemuan pertama siklus ketiga ini siswa sudah mulai aktif dalam memperhatikan penjelasan guru mengenai pelaksanaan teknik skimming. Selain itu siswa sudah mulai aktif bertanya jawab dengan guru mengenai pelaksanaan teknik skimming ini. Konsentrasi siswa sudah meningkat. Siswa sudah mengetahui tujuannya dalam membaca. Sebagian besar siswa dapat menghindari kebiasaan yang buruk dalam membaca. Siswa melakukan proses membaca dalam hati, bibir mereka tidak bergerak, tidak menggerakkan kepala mereka namun menggerakkan mata mereka dari atas ke bawah. Siswa memiliki motivasi yang kuat dalam menyelesaikan tugas baca mereka, karena siswa sudah merasakan manfaat dari melaksanakan teknik skimming ini. Sebagian besar siswa telah melakukan sikap duduk yang benar. Siswa juga mampu mengingat isi bacaan meskipun siswa hanya membaca dalam waktu 10 menit. Siswa pun aktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. (b)Kegiatan Guru Pada saat awal kegiatan maupun inti, guru dapat mengkondisikan kelas dengan sangat baik. Kondisi kelas sangat mendukung siswa dalam berkonsentrasi. Guru melakukan apersepsi mengenai pelajaran yang terdahulu dan menyampaikan manfaat yang sudah didapat siswa dalam melaksanakan teknik skimming. Pada saat kegiatan inti, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai teknik skimming. Hal ini membuat siswa lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran dan memahami teks bacaan dalam waktu yang singkat. Guru selalu mengawasi dan mengingatkan siswa apabila ada siswa melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca baik secara individu maupun klasikal. Guru selalu mengkondisikan lingkungan belajar dengan sangat baik. Pemberian tes akhir sudah cukup baik, begitu pula dengan pemantapan materi dan refleksi juga sangat baik. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan ini dilaksanakan dengan indikator menjawab pertanyaan tentang isi bacaan dan membandingkan isi antar tek bacaan dengan memberikan alasan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
(a) Kegiatan Siswa Pada pertemuan kedua siklus ketiga ini siswa terlihat sangat aktif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa terlihat pada saat kegiatan awal, inti maupun akhir. Namun ada siswa yang terlihat kurang aktif namun dapat dimaklumi karena siswa tersebut termasuk siswa yang lamban belajar. Pada saat siswa dibagikan teks bacaan siswa terlihat sangat antusias ingin segera mengetahui isi bacaan kedua teks tersebut. Setelah mendapatkan pengarahan dari guru, siswa segera melaksanakan proses membaca dengan menerapkan teknik skimming. Siswa sudah memahami setiap tahapan teknik skimming. Siswa juga sudah mengetahui cara mencari isi garis besar isi teks dengan cara menggarisbawahi kalimat. Siswa mampu mengingat kembali informasi yang baru saja dibacanya. Sebagian besar siswa sudah melakukan sikap tubuh yang benar ketika membaca. Pada saat mengerjakan tugas individu, siswa cukup tenang dikerjakan dengan sungguh-sungguh. (b)Kegiatan Guru Pada saat kegiatan awal maupun inti, guru dapat membangkitkan suasana kelas dan melakukan apersepsi tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Pada saat kegiatan inti, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai manfaat teknik skimming. Guru selalu mengawasi siswa ketika mereka melakukan proses membaca. Guru juga mengingatkan kepada siswa secara individu ketika ada siswa yang melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca. Guru juga menggunakan multi metode. Pemberian tes akhir sudah dilakukan dengan sangat baik, begitu pula pemantapan materi dan refleksi juga sangat baik. Hasil penilaian siklus III menunjukkan nilai tertinggi adalah 96 dan nilai terendah adalah 56. Kemudian hasil perjitungan mean nilai rata-rata 79,56 dengan kategori nilai lebih dari cukup. = = = 79,56
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
Keterangan: fx = Jumlah skor seluruh siswa N = Jumlah siswa Dari hasil evaluasi dan penilaian kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari pada siklus III dapat dilihat pada interval nilai dan kualitas frekuensi dalam tabel di bawah ini: Tabel 10. Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus III No.
Interval
Frekuensi
%
Kategori
1
51 – 60
2
11,1
Nilai
2
61 – 70
2
11,1
Nilai 51 - 60 : kurang
3
71 – 80
5
27,8
Nilai 61 – 70 : cukup
4
81 – 90
6
33,3
Nilai 71 – 80 : baik
5
91 - 100
3
16,7
Nilai
Jumlah
18
100
Apabila dibuat grafik adalah sebagai berikut: 7 6
51–60
5
61–70
4
71–80 81–90
3 2
91-100
1 0
51–60
61–70
71–80 81–90 91-100
Nilai Membaca Pemahaman Gambar 11. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Siklus III Dari data interval nilai kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri II Bulusari, kualitas baik sekali sebanyak 9 siswa atau 50%, kualitas baik sebanyak 5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
siswa atau 27,8%, kualitas cukup sebanyak 2 siswa atau 11,1%, dan kualitas kurang sebanyak 2 siswa atau 11,1%. Dari hasil kemampuan membaca pemahaman siklus III menunjukkan 1 siswa mendapatkan nilai 56, 1 siswa mendapatkan nilai 60, 2 siswa mendapatkan nilai 68, 2 siswa mendapatkan nilai 72, 3 siswa mendapatkan nilai 80, 4 siswa mendapatkan nilai 84, 2 siswa mendapatkan nilai 88, 1 siswa mendapatkan nilai 92 dan 2 siswa mendapatkan nilai 96. Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan, peneliti dikatakan berhasil bila nilai belajar siswa secara individu menunjukkan lebih besar atau sama dengan 62 dan secara klasikal menunjukkan 85% dari jumlah siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Jadi kesimpulannya hasil penelitian siklus III sudah dapat dikatakan berhasil, sebab jumlah siswa secara individu yang mendapatkan sekurang-kurangnya 62 sudah mencapai lebih dari 85% dan secara klasikal nilai ratarata siswa dikategorikan baik. Adapun perhitungan ketuntasan belajar pada siklus III adalah sebagai berikut: r%
100%
Keterangan: n = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 62 N = Jumlah siswa d. Analisis dan Refleksi Hasil siklus III
yang didapat dari hasil observasi, penilaian proses dan
penilaian hasil pemahaman isi bacaan melalui tes kemudian dianalisis dan direfleksi sebagai pengambilan langkah tindakan berikutnya. Adapun hasilnya adalah: 1) Selama proses pembelajaran berlangsung, keaktifan dan keantusiasan siswa sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang bertanya tentang manfaat teknik skimming bagi siswa. 2) Masih ada siswa yang hasil kemampuan membaca pemahamannya kurang baik. Siswa ini termasuk ke dalam kategori siswa lamban belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
3) Perhatian dan peringatan guru terhadap siswa mempengaruhi proses membaca siswa. 4) Segala kebiasaan yang salah yang sering kali dilakukan siswa, dapat dihindari siswa. Hal ini dikarenakan siswa telah terlatih dan terbiasa menerapkan teknik skimming dengan benar. 5) Siswa mampu mengingat kembali informasi yang baru saja dibacanya. Karena siswa telah memperoleh teknik menggarisbawahi kalimat yang dianggap penting. 6) Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Setelah melakukan tindakan penelitian dari siklus I sampai siklus III maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus I – III Rata-rata No
sebelum tindakan
1
60,67
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
siklus I
siklus II
siklus III
68,44
74,00
79,56
Keterangan
Meningkat
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata kemampuan membaca
pemahaman
dengan
menerapkan
teknik
skimming
mengalami
peningkatan. Nilai rata-rata sebelum tindakan hanya 60,67, nilai rata-rata pada siklus I adalah 68,44, nilai rata-rata pada siklus II adalah 74,00, dan nilai rata-rata pada siklus III adalah 79,56.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Tabel 12. Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai Tindakan Siklus I-III No
Jumlah siswa yang Persentase
memperoleh nilai
1
Keterangan
Pra
I
II
III
Pra
I
II
III
9
12
14
16
50%
66,67%
77,78%
88,89%
Meningkat
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa persentase siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 62 menurun dan persentase siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 62 mengalami peningkatan. Persentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 62 adalah sebagai berikut: sebelum tindakan 50%, pada siklus pertama 66,67%, pada siklus kedua 77,78%, dan pada siklus ketiga 88,89%. Jika disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, perbandingan nilai membaca pemahaman antara pra siklus, siklusI, siklus II, dan siklus III adalah sebagai berikut: Tabel 13. Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Frekuensi No
Interval
Pra
Siklus
Siklus
Siklus
Siklus
I
II
III
Kategori
1
41 - 50
4
2
0
0
Nilai
2
51 – 60
5
4
4
2
Nilai 51 - 60 : kurang
3
61 – 70
5
2
3
2
Nilai 61 – 70 : cukup
4
71 – 80
4
6
6
5
Nilai 71 – 80 : baik
5
81 – 90
0
3
3
6
Nilai
6
91 - 100
0
1
2
3
Jumlah
18
18
18
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
7 6 5
Pra Siklus
4
Siklus I
3 Jumlah Siswa 2
Siklus II Siklus III
1 0 41 - 50
51 - 60
61 -70
71 - 80
81 -90
91 - 100
Nilai Membaca Pemahaman
Gambar 12. Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
B. Pembahasan Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis berdasarkan hasil temuan yang dikaji sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dikaitkan dengan teori yang ada. Proses analisis data ditujukan untuk menemukan suatu hasil atau hal-hal apa saja yang telah terjadi di lokasi penelitian. Dengan hasil analisis ini peneliti dapat menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, sehingga dapat memberikan masukan kepada pihak yang terkait di dalamnya. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan hasil antara lain: a.
Hasil Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah siswa lebih aktif dan tertarik dalam menerapkan teknik skimming dalam setiap melakukan proses membaca. Siswa lebih konsentrasi dan mampu menghindari kebiasaankebiasaan buruk dalam membaca. Siswa mampu mempergunakan waktu secara efisien untuk memahami dan menemukan intisari dari bacaan yang dibacanya serta mampu mengingat informasi tersebut. Siswa mengetahui tujuan membaca yang jelas. Selain itu siswa aktif melaksanakan tugas-tugas pembelajaran dengan motivasi yang jelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Tabel 14. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari pada Pembelajaran Membaca Pemahaman No
Kategori
Jumlah I
Jumlah (%)
II
III
I
II
III
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
Kurang
2
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
2
Cukup
11
6
0
0
0
0
22
12
0
0
0
0
3
Sedang
6
11
11
7
3
1
18
33
33
21
9
3
4
Baik
1
3
9
13
12
9
4
12
36
52 48 36
5
Sangat baik
0
0
0
0
5
10
0
0
0
0
20
20
20
20
20
20
46
57
69
73 82 89
Jumlah
25 50
Berdasarkan hasil olahan observasi di atas, dapat dilihat persentase hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca Pemahaman dengan menerapkan teknik skimming, dari siklus I – III mengalami peningkatan aktivitas dengan baik. Peningkatan aktivitas ini dapat mengakibatkan meningkatnya hasil evaluasi belajar siswa.
b.
Hasil Evaluasi Belajar Hasil evaluasi belajar mengalami peningkatan dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan hasil yang disajikan dalam bentuk nilai rata-rata dan ketuntasan siswa. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 1) Sebelum tindakan Nilai rata-rata adalah 60,67 Nilai lebih dari 62 sebanyak 9 siswa Nilai kurang dari 62 sebanyak 9 siswa 2) Siklus I Nilai rata-rata adalah 68,44 Nilai lebih dari 62 sebanyak 12 siswa Nilai kurang dari 62 sebanyak 6 siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
3) Siklus II Nilai rata-rata adalah 74,00 Nilai lebih dari 62 sebanyak 14 siswa Nilai kurang dari 62 sebanyak 4 siswa 4) Siklus III Nilai rata-rata adalah 79,56 Nilai lebih dari 62 sebanyak 16 siswa Nilai kurang dari 62 sebanyak 2 siswa Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan terbukti adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman dari sebelum tindakan sampai siklus III. Berikut ini adalah tabel dan grafik yang menunjukkan peningkatan rata-rata kelas. Tabel 15. Rata-rata Nilai Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra siklus sampai dengan siklus III Rata-rata No
sebelum tindakan
1
60,67
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
siklus I
siklus II
siklus III
68,44
74,00
79,56
Keterangan
Meningkat
100 80
Pra siklus Siklus I
60 40
Siklus II Siklus III
20 0
60.67
68.44 74 Rata-rata kelas
79.56
Gambar 13. Grafik Rata-rata kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra siklus sampai dengan siklus III Dari grafik di atas menunjukkan meningkatnya rata-rata kelas dari sebelum tindakan 60,67, rata-rata kelas siklus II yaitu 68,44, rata-rata kelas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
siklus II yaitu 74,00 dan rata-rata kelas siklus III yaitu 79,56. Selain itu dapat pula ditunjukkan dengan grafik banyaknya siswa yang mencapai KKM atau lulus KKM. Berikut ini adalah tabel dan grafik ketuntasan siswa kelas V SD Negeri II Bulusari. Tabel 16 . Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus sampai dengan Siklus III No
Jumlah siswa yang Persentase
memperoleh nilai
1
Keterangan
Pra
I
II
III
Pra
I
II
III
9
12
14
16
50%
66,67%
77,78%
88,89%
Meningkat
Ketuntasan Siswa
100 80
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
60 40 20 0 50
66.67
77.78
88.89
Persentase Ketuntasan Siswa
Gambar 14. Grafik Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus sampai dengan Siklus III Dari grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa persentase siswa yang mengalami ketuntasan belajar mengalami peningkatan dari pra siklus sebesar 50%, siklus I sebesar 66,67%, siklus II sebesar 77,78%, dan siklus III sebesar 88,89%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus tersebut di atas, disimpulkan bahwa penerapan teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini terbukti nilai rata-rata sebelum pra tindakan 60,67, nilai rata-rata kelas siklus I meningkat menjadi 68,44, nilai rata-rata kelas siklus II meningkat menjadi 74,00, dan nilai rata-rata kelas siklus III meningkatnya menjadi 79,56. Persentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 62 adalah sebagai berikut: sebelum tindakan 50%, pada siklus pertama 66,67%, pada siklus kedua 77,78%, dan pada siklus ketiga 88,89%. Dengan demikian penerapan teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa,
B. Implikasi Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming. Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti penerapan teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut: 1. Memberikan informasi bagi guru untuk menentukan teknik membaca yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada pelajaran Bahasa Indonesia bahkan untuk pemahaman materi pelajaran yang lain. 2. Mendorong siswa untuk menjadi pembaca yang mandiri. 3. Menunjukkan pentingnya menerapkan teknik membaca yang bervariasi dan inovatif serta efektif, salah satunya adalah teknik skimming yang terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
C. Saran Sesuai dengan saran dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain: 1. Bagi Sekolah Hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan bagi guru untuk dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menerapkan teknik skimming. Selain itu dapat juga membeli buku-buku referensi tentang berbagai teknik dalam membaca, khususnya buku yang berisi tentang teknik skimming. 2. Bagi Guru Sebaiknya guru meningkatkan kompetensinya dengan merancang proses pembelajaran yang berisi tahapan teknik-teknik membaca. Guru juga harus lebih memperhatikan setiap siswa ketika proses membaca berlangsung. Guru hendaknya menerapkan teknik skimming pada mata pelajaran yang lain tidak hanya pembelajaran Bahasa Indonesia saja. 3. Bagi Siswa Siswa harus lebih aktif, inisiatif dan kreatif untuk mengembangkan gagasan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemauan dan menerapkan teknik skimming pada mata pelajaran yang lain tidak hanya pembelajaran Bahasia Indonesia saja.
commit to user