Konferensi Nasional Pendidikan Teknologi Informasi (KNAPTI 2012) Yogyakarta, 21 Januari 2012
PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA PERKULIAHAN PENGANTAR SISTEM INFORMASI DI JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS Feby Artwodini Muqtadiroh1), Ahmad Muklason2) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Telp : (031) 5922949, Fax : (031) 5964965 E-mail :
[email protected]),
[email protected])
ABSTRAKS Perkuliahan di perguruan tinggi harus bersandar pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum tersebut dibangun dengan menggali kompetensi-kompetensi mahasiswa sesuai dengan scientific vision dan market signal. Karena itulah ITS melalui Buku Pedoman Kurikulum ITS Tahun 2009-2014, pada pasal 11 telah mencanangkan kompetensi soft skill dan hard skill. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran sudah tidak cukup lagi hanya transfer of knowledge. Melibatkan lebih dalam mahasiswa dalam pembelajaran dengan tujuan memberikan pengalaman pemaknaan pengetahuan (learning to constructing knowledge) , belajar berbuat (learning to do), belajar besikap (learning to be), dan belajar dalam keberagaman tim (learning to life together) . Dosen tidak hanya fokus pada materi yang diajarkan, tetapi juga sangat memperhatikan tingkatan kompetensi yang dicapai mahasiswa. Pembelajaran yang berfokus pada pencapaian kompetensi mahasiswa tersebut dengan melibatkan mahasiswa secara mendalam disebut dengan student centered learning (SCL). Karena itulah dalam perkuliahan dosen harus mampu memfasilitasi mahasiswa mencapai kompetensi dengan menerapkan metode yang tepat. Dosen dituntut kreatif, telaten, dan mampu memotivasi mahasiswa. Sebagaimana perkuliahan Pengantar Sistem Informasi (PSI) di Jurusan Sistem Informasi ITS, dosen menerapkan beberapa metode pembelajaran antara lain: Online Quiz dengan memanfaatkan e-learning, Practical Work, Discovery Learning, Literature Review, Puzzle Comprehensive Test, Executive Meeting Role Play, dan Final Examination. Metode tersebut diterapkan selama pengajaran PSI dengan respon yang sangat baik dari mahasiswa. Metode-metode tersebut sengaja dipilih untuk meningkatkan gairah belajar mahasiswa, sehingga perkuliahan menjadi lebih menyenangkan dan mahasiswa mampu mencapai kompetensi. Respon mahasiswa sangat bagus, bahkan sekitar 95% mahasiswa lulus dengan nilai rata-rata kelas 73,38. Bahkan dari penerapan metode-metode pembelajaran di atas, dosen pengajar mata kuliah PSI mendapatkan reward dari Fakultas berupa penghargaan dosen dengan Indeks Pengajaran Dosen (IPD) tertinggi di Fakultas Teknologi Informasi ITS. Kata Kunci: Kurikulum Berbasis Kompetensi, student centered learning, kompetensi, metode pembelajaran, Pengantar Sistem Informasi, Jurusan Sistem Informasi ITS
1. PENDAHULUAN Dalam psikologi dan pendidikan, pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan kognitif, emosional, dan pengaruh lingkungan dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan’s pengetahuan satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia (Illeris, 2000; Ormorod, 1995) Hasrat untuk belajar dengan cara yang baik hanyalah tumbuh dalam diri seseorang kalau ia pentingnya pentingnya kecakapan itu. Dengan cara belajar yang baik, pelajaran akan dapat mudah dikuasai sepenuhnya. Dengan menguasai pelajaran secara sempurna, ujian akan dapat ditempuh dengan berhasil. Waktu dan kebiasaan yang baik dalam belajar, demikian pula sekedar
uang yang diperlukan untuk membeli suatu barang yang memungkinkan seorang mahasiswa dapat belajar dengan lebih baik. Tidaklah ada artinya kalau dibandingkan dengan hasil yang akan diperoleh. Bahkan menurut Sutan Sjahrir dalam bukunya Renungan Indonesia, belajar dengan cara yang baik akan membentuk watak yang baik pula. Jika seorang mahasiswa sampai tidak berhasil dalam usaha belajarnya di Perguruan Tinggi karena tidak mempunyai cara belajar yang efektif dan efisien, maka akan lebih banyak lagi waktu, tenaga dan uang yang terbuang percuma dengan sia-sia. Lebih pahit lagi, kegagalan itu akan selalu nampak dan merupakan kenang-kenangan yang tidak mengembirakan. Sebaliknya hasil dari usaha yang sukses bukan saja berupa ijazah,
1
Konferensi Nasional Pendidikan Teknologi Informasi (KNAPTI 2012) Yogyakarta, 21 Januari 2012
pengetahuan dan pengakuan masyarakat kepadanya sebagai seorang sarjana, melainkan juga berupa perasaan puas terhadap diri sendiri karena telah dapat mengatasi semua tantangan dan kesukaran di Perguruan Tinggi. Perasaan puas yang tidak ternilai harganya ini tidak dapat dibeli dengan kekayaan berapapun besarnya. Perkuliahan harus mendukung Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), karena memang kurikulum tersebut dibangun dengan menggali kompetensi-kompetensi mahasiswa sesuai dengan scientific vision dan market signal. Kalau kemudian dilihat pada Buku Pedoman Kurikulum ITS Tahun 2009-2014, pada pasal 11 telah dicanangkan kompetensi soft skill dan hard skill bagi mahasiswa D3,D4, S1,S2 dan S3, betapa berat dan sekaligus mulianya tugas mahasiswa dan dosen. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran sudah tidak cukup lagi hanya transfer of knowledge; dosen dalam satu semester lebih banyak mengajar dibandingkan mahasiswa beraktivitas belajar. Sehingga mengesankan pembelajaran terfokus pada kebutuhan mengajar dosen (Teacher Centered Learning-TCL). Jika mengacu pada kompetensi soft skill dan hard skill yang harus dicapai oleh mahasiswa, maka model pembelajaran TCL tersebut sudah tidak cukup lagi, maka perlu diperkaya atau digeser pada ranah pembelajaran yang lebih melibatkan mahasiswa secara aktif. Melibatkan lebih dalam mahasiswa dalam pembelajaran dengan tujuan memberikan pengalaman pemaknaan pengetahuan (learning to constructing knowledge) , belajar berbuat (learning to do), belajar besikap (learning to be), dan belajar dalam keberagaman tim (learning to life together) . Dosen tidak hanya fokus pada materi yang diajarkan, tetapi juga sangat memperhatikan tingkatan kompetensi yang dicapai mahasiswa. Pembelajaran yang berfokus pada pencapaian kompetensi mahasiswa dengan melibatkan mahasiswa secara mendalam, inilah yang kemudian sering disebut dengan student centered learning (SCL). Menurut Syamsul Arifin, ketua P3AI bahwa tugas dosen dalam SCL tidak hanya dituntut berkemampuan mengajar saja, namun juga mempunyai kemampuan menfasilitasi kebutuhan/kesulitan belajar mahasiswa, memotivasi mahasiswa, menjadi inspirator utama, dan sekaligus menjadi evaluator yang jujur, terbuka, dan berkeadilan. (Syamsul Arifin, 2011) 2. PERMASALAHAN ITS sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi bidang teknologi sangat bersemangat dalam mengkampanyekan SCL pada perkuliahan. Termasuk di Jurusan Sistem
Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, dimana terdapat mata kuliah Pengantar Sistem Informasi (PSI) yang merupakan salah satu mata kuliah wajib untuk mahasiswa di semester 2 dengan bobot 4 SKS. Mata kuliah ini adalah mata kuliah dasar yang termasuk dalam kelompok kompetensi utama. Untuk mata kuliah kompetensi utama, maka nilai minimal yang didapatkan adalah C (56-60). Kurang dari nilai tersebut maka dinyatakan tidak lulus mata kuliah tersebut. Pada mata kuliah PSI kompetensi yang harus dicapai adalah: 1. Kemampuan memahami berbagai macam konsep dan peranan Sistem Informasi 2. Kecakapan penggunaan SI perkantoran yang sedang populer 3. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan SI/TI secara mandiri ataupun bekerjasama dalam tim 4. Kemampuan penguasaan berbagai isu SI terkini dalam bisnis Karena itulah, maka perlu pengemasan materi yang tepat dengan metode yang tepat pula untuk menyampaikan materi dasar PSI. Mata kuliah PSI berisi materi dan kasus di dunia nyata serta contoh-contoh yang mencerminkan isu-isu strategis dan penggunaan teknologi informasi untuk keunggulan kompetitif, isu-isu dan tantangan keamanan dan etika, dan isu-isu dan praktek bisnis global dan internasional. Bagi dosen, pengajaran yang baik dan mampu menumbuhkan/meningkatkan hasrat belajar adalah sebuah tantangan. Bagaimana seorang dosen mampu menyukseskan anak didiknya. Termasuk mampu memberikan keberhasilan terhadap proses perkuliahan PSI. Untuk mengenal lebih jauh substansi mata kuliah PSI (James A, O’Brien. 2006), pokok bahasannya meliputi: Sistem Informasi dalam Organisasi Sistem Informasi Enterprise, meliputi: CRM, SCM, dan ERP E-commerce Sistem Pemroses Transaksi (TPS) Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Expert System Teknologi Informasi: Office Automation System Teknologi Informasi: Content Management System Emerging Trend and Technology Isu-isu terkait SI/TI Pokok bahasan di atas disampaikan selama 18 minggu perkuliahan dengan 2 kali tatap muka dalam seminggu, masing-masing 100 menit. Tentulah dosen dan mahasiswa akan sering bertatap muka. Sehingga jangan sampai membuat mahasiswa bosan yang akan mengakibatkan rendahnya semangat belajar dan
2
Konferensi Nasional Pendidikan Teknologi Informasi (KNAPTI 2012) Yogyakarta, 21 Januari 2012
tidak menguasai konsep dasar dari mata kuliah PSI ini. Mata kuliah PSI ini merupakan dasar dari mata kuliah di tingkat atas, seperti mata kuliah Manajemen Organisasi, Sistem Informasi Enterprise seperti CRM, SCM, dan ERP, Business Intelligent, dan mata kuliah Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Jika mahasiswa tidak menguasai matari dasarnya maka akan semakin sulit bagi mahasiswa untuk mencapai kompetensi untuk mata kuliahnya
lanjutan di tingkat atas tersebut. Sehingga tugas team teaching mata kuliah PSI tidak hanya menyusun Rencana Pembelajaran (RP) saja yang meliputi sub kompetensi, materi pembelajaran, indikator pencapaian, estimasi waktu aktivitas pembelajaran mahasiswa, bentuk asesmen dan bobot, juga perlu dipersiapkan pula metode pengajarannya. Gambaran Peta Kompetensi dan RP mata kuliah PSI adalah terlihat pada Gambar 1 berikut:
Gambar 1. Peta Kompetensi Mata Kuliah PPSI
Gambar 2. Gambaran RP Mata Kuliah PSI
3
Konferensi Nasional Pendidikan Teknologi Informasi (KNAPTI 2012) Yogyakarta, 21 Januari 2012
3. BEST PRACTICES
3.2 Practical Work
Sebagaimana dalam gambaran RP di atas, salah satu bentuk asesmennya yakni berupa Online Quiz. Online Quiz ini memanfaatkan penerapan e-learning, dimana team teaching dan mahasiswa berinteraksi lewat sistem elearning tersebut. Tidak hanya berupa share materi perkuliahan, video pembelajaran, informasi penting/pengumuman-pengumuman, kuis, namun juga forum diskusi. Penjabaran detail bentuk asesmen untuk tiap-tiap materi perkuliahan PSI meliputi:
Practical work tidak lain adalah praktikum yang dilakukan di laboratorium. Terdapat 10 modul praktikum yang terdiri dari: Modul 1 Modul ini berisi pengenalan untuk instalasi Apache webserver, MySQL DBMS, dan salah satu bahasa pemrograman web yang disebut PHP menggunakan XAMPP. Modul 2 Modul ini bertujuan untuk memberi pengalaman learning by doing dalam mengkonfigurasi Joomla dengan memanfaatkan Custome Management System (CMS). Modul 3 Modul ini bertujuan untuk memberi pengalaman learning by doing dengan menginstal aplikasi ads-on, mengkustom Joomla menggunakan Script Programming Cascading Style Sheet (CSS). Serta bagaimana cara meng-upload situs Joomla baik menggunakan webhosting gratis atau komersial disajikan pada akhir modul ini. Modul 4 Modul ini bertujuan untuk mengelola database MYSQL dengan menggunakan phpmyadmin yang diikuti dengan menciptakan Graphical User Interface (GUI) menggunakan Dreamweaver. Modul 5 Modul ini bertujuan untuk memberikan literasi komputer dasar kepada mahasiswa termasuk bagaimana cara mengetik dengan menggunakan sepuluh jari yang benar dan pengolahan kata menggunakan Microsoft Word terutama otomatisasi pembuatan daftar isi, daftar tabel/angka. Memproduksi beberapa dokumen dari template tunggal dengan menggunakan mail merge juga dibahas. Modul 6 Modul ini bertujuan untuk memberikan penguasaan kepada mahasiswa terhadap plugin Microsoft Office yang dikenal sebagai endnote. Juga tentang bagaimana cara menciptakan form GUI dan proses otomatisasi Microsoft Word menggunakan Macro VBA. Modul 7 Modul ini berisi materi tentang Microsot Excel yang dimulai dengan cara mengelola dan memodifikasi data dalam spreadsheet, sampai bagaimana membuat otomatisasi dengan menggunakan Makro. Modul 8 Modul ini berisi tentang pengolahan database menggunakan Microsoft Access yang cukup populer dengan GUI yang user friendly. Dalam modul ini akan dibahas tentang bagaimana membuat tabel sebagai dasar database, form untuk memasukkan data, laporan, makro, dan mengelola data dengan query SQL serta eksporimpor dari access-excel.
3.1 Online Quiz Keterangan: Kuis ini dilakukan sebanyak 8 kali, semua bentuk soal ada di website e-learning dengan mengikuti ketentuan quiz elearning yang telah disediakan oleh MOODLE, bukan berupa file txt ataupun doc. Contoh Online Quiz dapat dicek di url: http://websi.itssby.edu/apps/elearning/course/view.php?id=56 Teknik Pembelajaran: Kuis online untuk materi-materi pilihan. Kuis online ini sifatnya seperti postest. Soal yang diberikan tidak hanya berasal dari materi yang telah diberikan, namun juga berupa video pembelajaran untuk disimak, kemudian beberapa pertanyaan terkait vide tersebut. Mahasiswa mengerjakan kuis online yang berisi soal pilihan yang dibatasi oleh waktu pengerjaan, namun bisa dikerjakan dari mana saja (diluar kampus). Sehingga memudahkan mahasiswa dalam melakukan kuis ini. Mengingat saat ini sebagian besar mahasiswa memiliki modem atau berlangganan internet secara pribadi. Bahkan koneksi wi-fi dapat dengan mudah ditemukan dimana-mana. Tujuan Pembelajaran: Tujuan dari kuis online ini adalah untuk mengukur tingkat kepahaman dan penguasaan mahasiswa atas materi yang telah dibahas di kelas ataupun dari tugas rangkuman yang nantinya dikeluarkan dalam bentuk kuis online. Karena kuis ini sifatmya dapat dikerjakan dimana-mana maka dosen tentu tidak bisa melihat langsung apakah mahasiswa mengerjakan kuis secara jujur. Namun masih bisa dilacak melalui tipe jawaban mahasiswa yang memiliki kemiripan. Apalagi setiap soal di-setting dalam waktu yang terbatas. Karena itulah, prosentase penilainnya juga tidak terlalu besar. Karena kuis ini juga bertujuan untuk membiasakan mahasiswa selalu belajar setiap saat.
4
Konferensi Nasional Pendidikan Teknologi Informasi (KNAPTI 2012) Yogyakarta, 21 Januari 2012
Modul 9 Modul ini memberikan pengalaman menggunakan Microsoft Office Groove 2007, untuk manajemen konten, collaboration, dan workflow management. Modul 10 Modul ini berisi tentang pembelajaran mengembangkan aplikasi mobile menggunakan Java di Platform Android. 3.3 Discovery Learning Teknik Pembelajaran: Discovery learning adalah metode pembelajaran yang mengajak mahasiswa untuk mengamati peran Sistem Informasi pada Suatu Organisasi. Dibentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 5-6 mahasiswa. Disini team teaching menetapkan organisasi-organisasi (unit-unit) yang ada di ITS beserta template laporannya. Tiap-tiap kelompok akan memilih organisasi yang akan dijadikan bahan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran: Tujuan dari pembelajaran dengan metode Discovery Learning adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan sebuah Sistem Informasi (SI) pada suatu organisasi. Mahasiswa tidak hanya bertanya tentang peran SI pada organisasi tersebut namun juga mampu memberikan rekomendasi SI yang dibutuhkan oleh organisasi tersebut. 3.4 Literature Review Teknik Pembelajaran: Metode pembelajaran dengan tekni Literature Review ini diterapkan untuk materi Sistem Informasi Enterprise yang meliputi CRM, SCM, dan ERP. Dosen mengunduh white paper tentang SAP-CRM, SAP-SCM, SAP-ERP yang dibagikan kepada masing-masing kelompok. Tiap-tiap kelompok memiliki tugas menyampaikan konsep CRM/SCM/ERP seolaholah mereka adalah tim marketing yang mempromosikan produk SAP untuk CRM/SCM/ERP dihadapan para Chief Information Officer (CIO). Para CIO adalah calon pembeli produk SAP. CIO diperankan oleh para mahasiswa yang tidak sedang melakukan presentasi. Setiap mahasiswa yang akan bertanya, wajib menyebutkan CIO dari perusahaan apa. Tujuan Pembelajaran: Sebagaimana penjelasan tentang teknik pembelajaran diatas, diharapkan mahasiwa tidak hanya mampu memahami konsep dasar CRM/SCM/ERP, namun juga mahasiswa paham akan gambaran produk-produk SAP yang banyak dijadikan rujukan perusahaanperusahaan enterprise besar di dunia. Selain itu,
presentasi yang dikemas dalam bentuk promosi produk memungkinkan mahasiswa tidak akan bosan selama mengikuti presentasi. Malah sebaliknya akan menjadi sangat menyenangkan. Model presentasi tim marketing ke para CIO membuat para mahasiswa harus melakukan presentasi sebaik mungkin dengan bahasa yang komunikatif dan harus meyakinkan. Sehingga secara otomatis mahasiswa dituntut untuk menguasai materi yang akan dipresentasikan. Sehingga kompetensi pembelajaran dapat tercapai. 3.5 Comprehensive Test Teknik Pembelajaran: Comprehensive Test merupakan ujian tengah semester yang dikemas dalam bentuk oral test. Tes ini dilakukan oleh masing-masing kelompok untuk menjawab setiap pertanyaan yang telah dibuat oleh dosen. Namun sebelumnya, tiap-tiap kelompok diberikan puzzle untuk diselesaikan dalam waktu tertentu. Setelah itu baru masuk sesi tanya jawab dosen terhadap masing-masing mahasiswa. Setelah oral test, maka kembali kelompok harus menyelesaikan soal studi kasus untuk dicarikan solusinya. Masing-masing kelompok membutuhkan waktu +-30 menit untuk menyelesaikan Comprehensive Test. Tujuan Pembelajaran: Comprehensive Test bertujuan untuk mengukur tingkat kepahaman mahasiswa terhadap semua materi yang telah dipelajari. Tidak hanya sekedar teori, namun juga studi kasus. Sehingga dapat diketahui sejauh mana mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan-permasalah SI/TI dengan solusi yang tepat. Diharapkan juga dengan teknik puzzle mahasiswa tidak merasa tertekan, seolah-olah ujian adalah hal yang ditakuti, malah akan menimbulkan kesan sebaliknya yaitu fun pada saat ujian. 3.6 Executive Meeting Role Play Teknik Pembelajaran: Dalam "Executive Meeting Role Play”, mahasiswa diminta untuk meniru/berpurapura/memainkan peran membayangkan seolaholah mahasiswa berada di Ruang Rapat Eksekutif untuk mendiskusikan solusi untuk mengatasi dan memecahkan masalah bisnis pada suatu organisasi. Mahasiswa diminta untuk membuat kelompok terdiri dari 10 anggota (Maksimum), di mana setiap anggota akan berperan sebagai: 1. Chief Executive Officer (General Manager) 2. Human Resource Manager 3. Finance and Accounting Manager
5
Konferensi Nasional Pendidikan Teknologi Informasi (KNAPTI 2012) Yogyakarta, 21 Januari 2012
4. 5. 6. 7. 8.
Sales and Marketing Manager Manufacturing Manager Supply Chain & Warehouse Manager Purchasing Manager Public Relation and Corporate Social Responsibility Manager 9. Chief Information Officer (CIO) 10. Chief Knowledge Officer (CKO) Studi kasus diberikan oleh dosen kepada tiap-tiap kelompok untuk dicari solusinya.
Gambar 3. Simulasi Executive Meeting Role Play Tujuan Pembelajaran: Melalui executive meeting role play diharapkan mahasiswa mampu berperan dengan baik sebagai manager dan atau officer dalam pengambilan keputusan. Dimana permasalahan yang diangkat meliputi materi-materi yang telah dibahas, seperti Sistem Transaksional, Sistem Informasi Enterprise (CRM/SCM/ERP), Sistem Informasi Eksekutif, Sistem Pendukung Keputusan, Manajemen Pengetahuan, dan ecommerce. Sehingga secara teori mahasiswa telah mendapatkan ilmunya, maka saatnya mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan SI/TI pada dunia bisnis.
menunjukkan hasil tugasnya. Baik tugas hasil Discovery Learning, Literature Review, maupun Executive Meeting Role Play. Bahkan kadang tidak disangka-sangka mereka sangat cakap menyajikan suatu bahasan, melebihi ekspektasi team teching. Dengan berbagai metode yang dirasa cukup bervariasi dan menarik tersebut, maka team teaching dituntut untuk dapat memfasilitasi mahasiswa dengan sangat baik. Namun di satu kondisi, berhubung jumlah mahasiswa untuk tiap-tiap kelas rata-rata berjumlah 40, kadang dosen sangat kewalahan. Namun dari pengajaran yang dikemas dengan berbagai teknik di atas, kompetensi mahasiswa dapat tercapai. Bahkan memberikan efek samping yang sangat bagus terhadap team teaching atau dosen pengajarnya. Hal ini terbukti bahwa dalam evaluasi pengajaran dosen, team teaching mata kuliah PSI mendapatkan feedback berupa Indeks Pengajaran Dosen (IPD) yang bagus. Bahkan mampu meraih IPD tertinggi di fakultas yang tertera dalam Borang Akreditasi Jurusan. Nilai IPD diperoleh dari hasil kuisioner yang ditetapkan oleh tim Penjamin Mutu ITS (PJM) untuk diisi oleh semua mahasiswa. Penilaian IPD dibagi menjadi dua yakni: 1. Pertanyaan Mengenai Mata Kuliah 2. Pertanyaan Mengenai Dosen Pengajar Poin pertanyaan mengenai mata kuliah sebagaimana Gambar 4, sedangkan pertanyaan mengenai dosen pengajar sebagaimana Gambar 5. Kemudian untuk mendapatkan IPD ke dua jenis pertanyaan tersebut di rata-rata.
3.7 Final Examination Metode ini seperti halnya ujian akhir pada umumnya. Dimana pada final examination, mahasiswa akan diuji dari seluruh materi yang telah didapat untuk dapat mengukur tercapainya kompetensi mahasiswa pada mata kuliah PSI. Final examination berupa ujian tulis yang terdiri dari 100 soal pilihan ganda. 4. HASIL PENERAPAN METODE SCL Dari berbagai metode yang dilakukan selama pengajaran mata kuliah PSI, respon mahasiswa sangat bagus. Mahasiswa sangat antusias mengikuti perkuliahan tidak hanya dari sisi persiapan materi namun juga dari sisi performance. Setiap kali mahasiswa akan presentasi tugas yang diberikan, mereka sangat bagus persiapannya. Dan terlihat sangat percaya diri dan terkesan sangat senang jika diminta
Gambar 4. Form Isian Mengenai Mata Kuliah
6
Konferensi Nasional Pendidikan Teknologi Informasi (KNAPTI 2012) Yogyakarta, 21 Januari 2012
Gambar 7. Capaian Dosen Tingkat Fakultas Teknologi Informasi ITS (Borang Program Studi (Buku IIIA), 2011)
Gambar 5. Form Isian Mengenai Dosen Pengajar Dari hasil evaluasi tersebut, dosen pengampu mata kuliah PSI mendapatkan IPD tertinggi di Jurusan Sistem Informasi sekaligus di tingkat Fakultas Teknologi Informasi ITS sebagaimana gambaran di bawah ini:
Tidak hanya capaian yang diperoleh oleh dosen PSI, namun mahasiswa juga mampu mencapai target yang ditetapkan. Dari hasil pembelajaran PSI dengan metode-metode variatif sebagaimana penjelasan di atas, pencapaian kompetensi mahasiswa juga sangat bagus dengan nilai rata-rata kelas 73,38 (IP ratarata kelas 3,3). Hal ini terlihat dari distribusi nilai pada grafik di bawah ini.
Gambar 6. Laporan IPD Tingkat Jurusan Dari hasil evaluasi tersebut, dosen pengampu mata kuliah PSI mendapatkan IPD tertinggi di Jurusan Sistem Informasi sekaligus di tingkat Fakultas Teknologi Informasi ITS sebagaimana gambaran di bawah ini:
Gambar 8. Distribusi Nilai Akhir Perkuliahan PSI
7
Konferensi Nasional Pendidikan Teknologi Informasi (KNAPTI 2012) Yogyakarta, 21 Januari 2012
5. SIMPULAN
6. DAFTAR PUSTAKA
Penerapan metode pembelajaran yang dikemas secara atraktif mampu meningkatkan gairah belajar mahasiswa. Tidak hanya itu, mahasiswa juga mampu meraih hasil yang optimal serta kompetensi yang ditetapkan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini terbukti selama perkuliahan berlangsung, mahasiswa sangat antusias. Bahkan 95% lulus mata kuliah PSI dengan rata-rata nilai 73,38 (nilai huruf AB). Tidak hanya itu, dosen pengampu PSI juga memperoleh IPD tertinggi tingkat fakultas. Untuk itulah, dosen seyogyanya dituntut memiliki kreatifitas dalam pengembangan pembelajaran mahasiswa. Tidak hanya mempersiapkan bahan perkuliahan dengan baik, namun juga metode pengajaran yang baik dan tepat pula.
Anonim. (2009). Kumpulan Metode Pembelajaran/Pendampingan. Diakses pada 26 Oktober 2011 dari http://www.google.com/ file pdf. Barbara Schober, Petra Wagner, Ralph Reimann, Moira Atria, Christiane Spiel. (2006). Teaching Research Methods in an Internet-Based Blended- Learning Setting: Vienna E-Lecturing (VEL). European Journal of Research Methods for the Behavioral and Social Sciences Volume 2, Issue 2, June 2006, 73-82. Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Model-Model Pembelajaran Yang Efektif. Kemdiknas. E-learning Sistem Informasi. (2011). Diakses pada 22 Juli 2011 dari http://websi.itssby.edu/apps/elearning/course/view.php?id= 56 Henri Bun. (2009). 300 Game Kreatif. Gradien Meditama. Illeris, Ormorod. (2011). How Do Your People Learn?. Diakses pada 30 Oktober 2011 dari http://aiobp.org/free/learning-theories.php James A, O’Brien. (2006). Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Salemba Empat Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, ITS. (2011). Borang Program Studi (Buku IIIA). ITS Syamsul Arifin. (2011). Memahami KBK-SCL dan Implementasinya. Diakses pada 25 Oktober 2011 dari http://p3ai.its.ac.id/buku/?pilih=news&mod= yes&aksi=lihat&id=3
8