Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 155 Pekanbaru Mawaddah Rahmadani¹, Hendri Marhadi², Hamizi³ Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract Pay attention to symptoms that occur in the fourth grade pekanbaru state 155, the low IPS student learning outcomes, the outhers are in tested to know the implementation of inqury learning. In improving learning outcomes in social studies fourth grade elementary school student 155 Pekanbaru. Study was conducted in class IV elemtary school year 2012 -2013. Form of research is a classroom action research instrument consisted of the observation of learning and student activity sheet and teachers during the learning process. To find out the results of the learning improvement IPS student performed daily after completing one test cycle. Based on the result of research that has been carried out though 2 cycles, at thje first meeting I cycle an average of 69% on teacher activity categories good, at the second meeting on average 69% on teacher’s activity on the categories either, at meeting of the third cycle II average teacher activity 75% by category good and at a meeting of the fourth with an average of 75% in both categories. At the first meeting I cycle an average of 67% of the student activities by category good, at the second meeting average activity increased to 74% by category good. At a meeting of the third cycle II average student activity increased to 77% with a good category and at a meeting of the four experience increased towards the better ia 83% with very good category. on the cycle I note that IPS student with learning outcomes finished hir studies which can be seen on a daily finished of deuteronomy reaches 77% and increase in daily cycles that repeart II reached 87%. From this data shows that the Application of learning strategies can improve learning outcomes Inquiry IPS grade IV SDN Pekanbaru Riau Province. Mean 155 when applied correctly in Inquiry learning result students, IPS will increase. Keyword
: Inquiri Learning, Result, Learning outcomes of social science
Berdasarkan Dokumentasi dan hasil pengamatan peneliti di SD Negeri 155 Pekanbaru, pada umumnya pembelajaran IPS dikelas IV banyak terdapat pembelajaran yang membuat siswa menjadi tidak aktif karena proses belajar mengajar yang sering menggunakan metode ceramah dan bersifat hafalan bagi siswa serta terikat pada buku paket (model konvensional). Pembelajaran ini membuat siswa menjadi cendrung pasif, membosankan bagi siswa serta tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti dikelas IV SD Negeri 155 Pekanbaru, hasil belajar IPS masih tergolong rendah. Dari 30 siswa, siswa yang tidak tuntas yaitu sebanyak 15 orang (50%), siswa yang tuntas hanya 15 orang (50%). Ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.
1. Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, e-mail
[email protected] 2. Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail hendri
[email protected] 3. Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dari persentase diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS SDN 155 Pekanbaru belum mencapai ketuntasan secara klasikal, karena siswa dinyatakan tuntas secara klasikal apabila 75% dari jumlah siswa mencapai KKM. Dalam hal ini penulis ingin memberikan solusi yang diharapkan dapat memberikan kemajuan bagi anak didik agar meningkatkan hasil belajarnya, salah satu solusi yang penulis maksud adalah dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri. Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu yang dipertanyaan. Kelebihan strategi ini adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dirumus permasalahan sebagai berikut : “ Apakah penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 155 Pekanbaru”?. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan cara menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri pada siswa kelas IV SDN 155 Pekanbaru. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu : bagi siswa, dapat membantu meningkatkan hasil belajar IPS dan dapat memiliki kemampuan Inkuiri dalam pembelajaran. Bagi guru, sebagai slah satu usaha meningkatkan kualitas mengajar guru dan meningkatkan kinerja guru. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki kualitas keberhasilan pembelajaran dan meningkatkan prestasi sekolah. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan penulis dalam perbaikian pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini dlaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 155 Pekanbaru Propinsi Riau, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan bulan September sampai Oktober 2012. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 155 Pekanbaru Tahun ajaran 2012 / 2013, dengan jumlah murid 30 orang, yang terdiri dari 11 perempuan dan 19 laki-laki. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus atau 4 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, tes hasil belajar dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Teknik tes untuk mendapatkan hasil belajar siswa dengan melalui ulangan harian. Dokumentasi sebagai bukti dan pendukung dalam penelitian berupa foto-foto kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data untuk menentukan hasil belajar individu dan ketuntasan belajar klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
1) Hasil Belajar Individu Hasil belajar yang diperoleh dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut : Jumlah Jawaban yang Benar Ketuntasan Individu 100 Jumlah Soal Tabel 1 Kriteria Hasil Belajar Siswa : No. Interval Kategori 1. 80-100 Baik sekali 2. 70-79 Baik 3. 60-69 Cukup 4. 50-59 Kurang 5. 0- 49 Kurang sekali Sumber : Depdiknas 2006 : 25 Peningkatan Hasil Belajar P= Posrate – Baserate × 100% Baserate Keterangan : P = Persentase peningkatan Posrate = Nilai Sesudah Peningkatan Baserate = Nilai Sebelum Tindakan (Aqib, 2011:53) 2) Ketuntasan belajar klasikal Ketuntasan belajar klasikal dapat diketahui dengan menggunakan rumus : Keterangan : KL : Presentase ketuntasan Klasikal SS : Jumlah siswa yang tuntas SM : Jumlah siswa keseluruhan Siswa dinyatakan tuntas secara klasikal apabila 75% dari jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Teknik analisis data aktivitas siswa dan guru dapat diukur dari lembar observasi siswa dan guru dengan rumus: 3) Aktivitas siswa Aktifitas siswa dapat diketahui dengan menggunakan rumus : Keterangan : P= Angka persentase F= Frekuensi aktifitas siswa N= Banyak individu 4) Aktivitas guru
Aktifitas guru dapat diketahui dengan menggunakan rumus : Keterangan : P = Angka persentase F = Frekuensi aktifitas guru N = Banyak aktifitas maksimal Tabel 2 Kriteria aktivitas siswa dan aktivitas guru : No. Interval Kategori 1. 81-100 Amat Baik 2. 61-80 Baik 3. 51-60 Cukup 4. Kurang dari 50 Kurang Sumber : Syahrilfuddin, 2011 : 82 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 2 siklus (masing – masing siklus dengan dua kali pertemuan) dengan demikian berarti ada empat kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dengan waktu 2 x 35 menit. Setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri dan didukung oleh lembar kerja siswa (LKS) dan evaluasi . Setiap kali pertemuan, observer mengamati aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan lembaran observasi. Dan pada akhir siklus I dan II diadakan ulangan harian (UH), yang hasilnya dipakai sebagai landasan untuk melakukan siklus berikutnya. Pada tahap perencanaan untuk penerapan pembelajaran Inkuiri telah di persiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II berupa Jadwal Penelitian, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Kisi-Kisi Ulangan Harian, Soal Ulangan Harian dan kunci, dan Lembaran Aktivitas dan Lembaran Aktivitas Guru. Secara singkat dapat dijelaskan pelaksanaan tindakan penelitian pada tiap – tiap pertemuan yaitu sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Siklus I a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 27 siswa dan 3 siswa tidak hadir karena sakit . Adapun dalam proses pembelajaran menggunakan RPP 1 yaitu membahas materi pelajaran “ sumber daya alam dan jenis – jenisnya”. Dengan menggunakan langkah - langkah pembelajaran inkuiri, yakni : mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan pembelajaran dengan siswa menyiapkan kelas, berdoa dan absensi, guru menjelaskan topic, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa, menjelaskan tujuan langkah – langkah inkuiri dan memotivasi siswa
dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, siswa dikelompokan. Selanjutnya siswa merumuskan masalah tentang materi sumber daya alam dan jenis – jenisnya. Siswa mencari hipotesis pengertian dan jenis – jenis sumber daya alam (LKS). Seterusnya siswa mengumpulkan data dan menguji hipotesis. Dan observer mengamati mencatat segala aktivitas siswa dan guru kedalam lembar observasi. Selanjutnya guru dan siswa merumuskan kesimpulan dan akhir pembelajaran guru memberikan test isian sebanyak 5 soal. b. Pertemuan kedua Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 28 siswa dan 2 siswa tidak hadir karena sakit. Adapun dalam proses pembelajaran menggunakan RPP 2 yaitu membahas materi pelajaran “ cara melestarikan sumber daya alam dan manfaatnya”. Dengan menggunakan langkah langkah pembelajaran inkuiri, yakni : mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan pembelajaran dengan siswa menyiapkan kelas, berdoa dan absensi, guru menjelaskan topic, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa, menjelaskan tujuan langkah – langkah inkuiri dan memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, siswa dikelompokan. Selanjutnya siswa merumuskan masalah tentang materi cara – cara melestarikan sumber daya alam dan manfaatnya. Seterusnya siswa mencari hipotesis cara melestarikan sumber daya alam dan manfaatnya (LKS). Selanjutnya siswa mengumpulkan data dan menguji hipotesis. Dan observer mengamati mencatat segala aktivitas siswa dan guru kedalam lembar observasi. guru dan siswa merumuskan kesimpulan dan akhir pembelajaran guru memberikan test isian sebanyak 5 soal. Ulangan Harian kesatu Setelah diadakan 2 kali pertemuan dengan materi pengertian dan jenis-jenis sumber daya alan serta manfaat dan cara melestarikan sumber daya alam maka selanjutnya dilaksanakan ulangan harian I. Hasil ulangan harian pertama dipersiksa berdasarkan alternatif jawaban ulangan pertama. Suasana pada waktu ulangan harian pertama berlansung berjalan dengan tenang, tidaka ada siswa mencoba meminta jawaban dari teman. 2. Pelaksanaan Siklus II a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 30 siswa. Adapun dalam proses pembelajaran menggunakan RPP 3 yaitu membahas materi pelajaran “kegiatan ekonomi dan bentuk – bentuk kegiatan ekonomi”. Dengan menggunakan langkah langkah pembelajaran inkuiri, yakni : mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan pembelajaran dengan siswa menyiapkan kelas, berdoa dan absensi, guru menjelaskan topic, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa, menjelaskan tujuan langkah–langkah inkuiri dan memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, siswa dikelompokan. Selanjutnya siswa merumuskan masalah tentang materi
kegiatan ekonomi dan bentuk-bentuk kegiatan. Siswa mencari hipotesis pengertian dan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi masyarakat (LKS). Seterusnya siswa mengumpulkan data dan menguji hipotesis. Dan observer mengamati mencatat segala aktivitas siswa dan guru kedalam lembar observasi. Selanjutnya guru dan siswa merumuskan kesimpulan dan akhir pembelajaran guru memberikan test isian 5 soal. b. Pertemuan kedua Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir adalah 30 siswa . Adapun dalam proses pembelajaran menggunakan RPP 4 yaitu membahas materi pelajaran “pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi”. Dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran inkuiri, yakni: mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan pembelajaran dengan siswa menyiapkan kelas, berdoa dan absensi, guru menjelaskan topic, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa, menjelaskan tujuan langkah-langkah inkuiri dan memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan, siswa dikelompokan. Selanjutnya siswa merumuskan masalah tentang materi pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonominya. Seterusnya siswa mencari hipotesis pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonominya (LKS). Selanjutnya siswa mengumpulkan data dan menguji hipotesis. Dan observer mengamati mencatat segala aktivitas siswa dan guru kedalam lembar observasi. guru dan siswa merumuskan kesimpulan dan akhir pembelajaran guru memberikan test isian sebanyak 5 soal. Ulangan Harian kedua Setelah diadakan 2 kali pertemuan dengan materi bentuk -bentuk kegiatan ekonomi dan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi. maka selanjutnya dilaksanakan ulangan harian II. Hasil ulangan harian kedua dipersiksa berdasarkan alternatif jawaban ulangan kedua. Suasana pada waktu ulangan harian kedua berlansung berjalan dengan tenang, tidak ada siswa mencoba meminta jawaban dari temannya. Dari UH I dan UH II didapat hasil belajar siswa untuk dapat dikelolah untuk mengetahui peningkatan hasil belajarnya serta ketuntasan belajar kalsikalnya. Serta lembar observasi siswa dan guru pada setiap pertemuannya untuk mengetahui peningkatan aktivitasnya.
Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Inkuiri. Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan Siklus II dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri dilakukan analisis yang terdiri dari ulangan akhir siklus I dan II untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individual dan klasikal. Hasil belajar Individu Tabel 3 Hasil belajar siswa berdasarkan perbandingan Skor Dasar dan Ulangan Harian
No
Interval
Kategori
Hasil Belajar Skor Dasar Ulangan Ulangan Harian I Harian II 1 80 - 100 Baik Sekali 8 (26,7%) 10 (33,3%) 11 (36,7%) 2 70 - 79 Baik 7 (23,3%) 11 (36,6%) 15 (50%) 3 60 - 69 Cukup 8 (26,7%) 3 (10%) 2 (6,7%) 4 50 - 59 Kurang 2 (6,7%) 2 (6,7%) 2 (6,7%) 5 0 - 49 Kurang Sekali 5 (16,6%) 4 (13,4%) 0 Jumlah Siswa 30 (100%) 30 (100%) 30 (100%) Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa sesudah tindakan meningkat. Hasil belajar pada kategori baik sekali, pada skor dasarnya mencapai 8 orang meningkat pada UH I menjadi 10 orang dan meningkat pada UH II menjadi 11 orang. Pada kategori baik pada skor dasarnya mencapai 7 orang meningkat pada UH I menjadi 11 orang dan meningkat pada UH II menjadi 15 orang. Pada kategori cukup terjadi perubahan kearah yang baik, pada skor dasarnya terdapat 8 orang menjadi 3 orang pada UH I dan 2 orang pada UH II. Pada kategori kurang terjadi perubahan kearah yang baik, pada skor dasarnya terdapat 2 orang menjadi 2 orang pada UH I dan UH II. Pada kategori kurang sekali terjadi perubahan kearah yang baik, pada skor dasarnya terdapat 5 orang menjadi 4 orang pada UH I dan pada UH II tidak ada siswa yang mendapat nilai kategori kurang sekali. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat juga pada nilai rata-rata yang didapat pada ulangan harian setiap siklus. Rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4. Rata-rata Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan No Aspek Skor Dasar Ulangan Ulangan Harian I Harian II 1 Jumlah Nilai 1940 2070 2270 2 Jumlah Siswa 30 30 30 3 Rata-rata 64,6 69 75,6 4 Peningkatan (%) 4,4 (7%) 6,6 (10%) Dari keterangan tabel di atas rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan. skor dasar siswa 64,6 meningkat pada ulangan harian siklus I yaitu 69. Peningkatan nilai rata-rata dari skor dasar ke siklus I yaitu sebesar 7%. Rata-rata ulangan harian siklus I siswa 69 meningkat pada ulangan harian II yaitu sebesar 75,6. Peningkatan nilai ratarata dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 10%. sesuai dengan yang diharapkan yaitu terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
64.6
69
Skor Dasar
Siklus 1
75.6
Siklus 2
Ketuntasan Belajar Klasikal Hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa berdasarkan Ulangan Harian Siklus Siswa Jumlah (Orang) Ketuntasan Klasikal yang hadir Siswa yang Siswa yang Persentase Kategori tuntas tidak tuntas (%) Skor Dasar 30 15 15 50 % Tidak Tuntas Siklus I 30 21 9 70 % Tidak Tuntas Siklus II 30 26 4 87 % Tuntas Berdasarkan tabel di atas ketuntasan belajar siswa secara klasikal terjadi peningkatan. Pada skor dasar siswa yang tuntas yaitu 15 orang dengan persentase 50 % dengan kategori tidak tuntas. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, siswa yang tuntas meningkat menjadi 21 orang dengan persentase 70 % dengan kategori tidak tuntas. Sedangkan pada siklus II semakin meningkat, siswa yang tuntas yaitu 26 orang dengan persentase 87 % dengan kategori tuntas. Untuk melihat peningkatan ketuntasan belajar berdasarkan skor dasar, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 2 Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
87 70 50
Skor Dasar
Siklus 1
Siklus 2
Aktivitas Siswa Tabel 6 Analisis Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPS SIKLUS I SIKLUS II No AKTIVITAS SISWA Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan YANG DIAMATI 1 2 3 4 JLH (%) JLH (%) JLH (%) JLH (%) (Kategori) (Kategori) (Kategori) (Kategori) 1 Tahapan Orientasi/ 19 (70) 21 (75) 25 (83) 26 (87) Memperhatikan (Baik) ( Baik ) (Amat (Amat Penjelasan Guru Baik) Baik) 2 Merumuskan 24 (89) 27 (96) 28 (93) 30 ( 100) Masalah/ Berdiskusi (Amat (Amat (Amat (Amat Dalam Kelompok Baik) Baik) Baik) Baik) 3 Merumuskan 19 (70) 25 (89) 30 (100) 30 (43) Hipotesis/ (Kurang) (Amat (Amat (Amat Mengerjakan LKS Baik) Baik) Baik) 4 Menguji Hipotesis 11 (41) 12 (43) 13 (43) 13 (43) (kurang) (kurang) (Kurang) (Kurang) 5 Merumuskan/ 17 (63) 18 (64) 20 (67) 25 (83) Membuat Kesimpulan (Baik) (Baik) (Baik) (Amat Baik) JUMLAH SISWA 27 28 30 30 RATA – RATA 1800 2060 2320 2480 RATA – RATA % 67 74 77 83 KATEGORI Baik Baik Baik Amat Baik Berdasarkan tabel di atas, analisis aktivitas siswa pada pembelajaran IPS, dapat disimpulkan terjadi peningkatan pada setiap pertemuan. Pada pertemuan 1 aktivitas siswa mencapai 67% kategori baik, pertemuan 2 mencapai 74 kategori baik, pertemuan 3 mencapai 77 kategori baik. Dan pertemuan 4 peningkatan aktivitas siswa menjadi kearah lebih baik yakni 83 kategori amat baik. Untuk melihat peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 3 Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
67
74
77
83
Pertemuan 1Pertemuan 2Pertemuan 3Pertemuan 4 Aktivitas Guru Tabel 7 Analisis Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPS No Aktivitas Guru Pertemuan Siklus 1 Siklus 2 1 2 3 4 1 Mengkondisikan siswa siap 3 3 3 3 melaksanakan proses Pembelajaran 2 Membagi siswa dalam kelompok 3 3 3 3 3 Membimbing siswa merumuskan 3 3 3 3 masalah 4 Membimbing siswa mencari 3 3 3 3 hipotesis 5 Membimbing siswa mengumpulkan 3 2 3 3 data 6 Membimbing siswa menguji 2 3 3 3 hipotesis 7 Membimbing siswa membuat 3 2 3 3 kesimpulan 8 Mengevaluasi hasil belajar 2 3 3 3 Jumlah 22 22 24 24 Rata-rata 0,68 0,68 0,75 0,75 Persentase 68,75% 68,75% 75% 75% Kategori Baik Baik Baik Baik Berdasarkan tabel 4.4 analisis aktivitas guru pada pembelajaran IPS dengan menerapkan Stategi Pembelajaran Inkuiri, dapat diketahui bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 69 % dengan kategori baik. pada setiap pertemuan siklus I ini materi yg dibawakan guru kurang jelas sehingga siswa banyak yang bingung dan guru belum menguasai kelas. Akan tetapi pada siklus II siswa mulai sedikit paham karena guru sudah mulai mengerti cara menyampaikan materi kepada siswa dan pada siklus ini siswa tidak bingung lagi karena sudah paham akan pembelajaran Inkuiri. Dalam pembelajaran ini guru sudah membimbing dan
memotivasi siswa dalam menguji hipotesis sehingga siswa sudah menjadi subjek dan objek dalam pembelajaran. Dan hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi guru siklus II yaitu meningkat menjadi 75 % dengan kategori baik. Untuk melihat peningkatan aktivitas guru dalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 4 Grafik Peningkatan Aktivitas Guru 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
69
69
75
75
Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan 1 2 3 4 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan teknik analisis data pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan tentang data hasil belajar melalui ulangan harian, aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri. Peningkatan hasil belajar Berdasarkan pengolahan data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil ulangan harian mengalami peningkatan, hal tersebut terlihat dari rata-rata ulangan siklus I yaitu 69 dengan kategori baik, meningkat pada hasil ulangan siklus II yaitu 75,6 dengan kategori baik. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 10 %. Menurut pendapat Wilkins dalam Sanjaya (2010 :205) siswa yang menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri harus menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa dalam kehidupan masyarakat terus-menerus mengalami perubahan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa dikelas IV SDN 155 Pekanbaru. Peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal Ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II. Hal ini disebabkan pada siklus II guru telah memahami dan menguasai langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri sehingga siswa memahami penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan baik dan melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, sehingga dengan demikian siswa mudah memahami materi sehingga untuk menjawab soal ulangan akhir siklus semakin baik. Peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu 56 %. Peningkatan Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa dalam penelitian ini meningkat dilihat dari persentase aktivitasnya. Hal ini dikarenakan pada setiap pertemuan siswa belajar memahami penerapan strategi pembelajaran inkuiri saat pembelajaran berlangsung. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri yang menarik membuat siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat dari pada pembelajaran sebelumnya. Peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke Siklus II berdasarkan rata-rata persentase sebesar 14,2%. Sesuai yang diharapkan yaitu terjadi peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan Aktivitas Guru Aktivitas guru dalam penelitian ini meningkat dilihat dari persentase aktivitasnya. Hal ini dikarenakan aktivitas guru telah mengikuti langkah-langkah yang ada didalam RPP. Hal ini juga dapat dilihat dari termotivasinya siswa dalam melakukan aktivitasnya dengan baik. Peningkatan aktivitas guru dari siklus I dan siklus II berdasarkan Persentase sebesar 9%. Sesuai yang diharapkan yaitu terjadi peningkatan aktivitas guru pada setiap siklusnya. Pada penelitian ini aktivitas siswa dan guru juga sangat berperan sekali untuk menerapkan hasil belajar siswa, ketuntasan belajar klasikal. Untuk itu guru harus betul–betul menguasai langkah-langkah yang ada didalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri. Dengan memperhatikan pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 155 Pekanbaru. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 155 Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat dari data sebagai berikut : 1. Hasil Belajar Individu dan Ketuntasan Belajar Klasikal Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada skor dasar mencapai 64,6, dan meningkat pada ulangan harian 1 dengan nilai rata-rata 69, dan meningkat pada ulangan harian 2 dengan rata-rata 75,6. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada skor dasar siswa yang tuntas mencapai 50%, meningkat pada ulangan harian 1 menjadi 70% dan ulangan harian 2 terjadi ketuntasan kearah yang lebih baik yaitu 87%. Ini menunjukan bahwa Strategi pembelajaran inkuiri dapat membantu menyesaikan masalah ketuntasan belajar siswa. Dapat dibuktikan dari keseluruhan/ klasikalnya siswa yang tuntas dari satu kelas tersebut melebihi 75% yang terjadi pada siklus ke 2. 2. Aktivitas Siswa dan Aktivitas Guru Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 yaitu 67% dan meningkat pada pertemuan ke-2 menjadi 74%. Pada siklus II pertemuan 1 aktivitas siswa menjadi 77%. Pada pertemuan ke-2 siklus 2 rata-rata terus menuju kearah yang lebih baik yaitu 83%. Kesimpulan ini menunjukan bahwa strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitasnya dalam pembelajarannya. Rata-rata aktivitas guru pada
siklus I 69% meningkat pada siklus 2 yakni dengan rata-rata 75%. Menunjukan bahwa guru semakin baik dalam menerapkan strategi pembelajaran inkuiri. Saran Saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Agar pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat memperoleh hasil dengan baik, maka sebaiknya guru sering menerapkannya dan guru dapat menyesuaikan dengan materinya. 2. Sebaiknya strategi pembelajaran inkuiri diterapkan pada kelas tinggi. 3. Pelaksanaan efektif bila guru mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang lebih matang tentang strategi pembelajaran inkuiri. 4. Diharapkan agar guru SD Negeri 155 Pekanbaru dapat menerapkan strategi pembelajaran Inkuiri dikelasnya, terutama dikelas tinggi dan menerapkan pada berbagai bidang studi. 5. Kepada Sekolah Dasar Negeri di Pekanbaru agar menerapkan strategi pembelajaran inkuiri, terbukti strategi pembelajaran inkuiri dapat mencerahkan suasana pembelajaran IPS di Sekolah. 6. Bagi peneliti dimasa yang akan datang, penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk meneliti dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri baik dibidang studi yang sama maupun berbeda. UCAPAN TERIMAKASIH Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih : 1. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd, selaku Dekan Falkultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. 2. Drs. Zariul Antosa, M. Sn Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 3. Drs. H. Lazim, N., M.Pd selaku ketua program studi pendidikan guru sekolah dasar Fkip Universitas Riau yang telah membekali berbagai ilmu kepada peneliti sehingga dapat dimanfaatkan dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Hendri Marhadi, SE., M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan masukan dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Drs. Hamizi, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membinbing, memberikan masukan dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 6. Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau yang telah memberikan berbagai ilmu kepada peneliti sehingga dapat dimanfaatkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepala sekolah SD Negeri 155 Pekanbaru yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengadakan penelitian disekolah tersebut. 8. Ibu Saida Dajamilah selaku guru SD Negeri 155 Pekanbaru yang telah membantu penulis / obsever dalam menilai penelitian penulis 9. Guru SD Negeri 155 Pekanbaru yang telah memberi semangat dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman – teman Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan semua pihak yang telah memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Kepada Keluarga Tercinta, Drs. Syafri Effendy (Ayah), Hj. Nurlaili (Ibu), Imanul Kholidy (Abang), Laila Maharani (Kakak), Ghulam Alfarobi (Adik). Yang mencintai penulis dan yang senantiasa mendoa’kan dan memberikan semangat kepada penulis baik secara moril maupun materil DAFTAR PUSTAKA Bahri Djamarah, syaiful dan Aswan Zain. ( 2006 ). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Dinas Pendidikan. 2007. Kurikulum Pendidikan Tingkat Satuan ( KTSP ). Jakarta : Bp. Cipta Jaya Isjoni. 2007. Integrated Learning (Pendekatan Pembelajaran IPS Di Pendidikan Dasar). Bandung : Falah Production Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya Sanjaya, Wina. 2006. Strategi pembelajaran (berorientasi standar proses pendidikan). Jakarta : Kencana Prenada Media. Syahrilfuddin. 2011. Bahan Ajar Penelitian Tindakan Kelas. Pekanbaru : rosda Karya Soernarjo. 2004. Tangkas Pengetahuan Sosial kelas 4. Bandung : PT. Remaja Rosda Wahab, Abdul Azis. 2007. Metode Dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung : Alfabeta. Welly, Afnidarsih. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SDN 155 Pekanbaru. Pekanbaru : Welly Widia, Wati. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SDN 023 Rumbai. Pekanbaru : Widia Nuria, 2011. Penerapan metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 002 Kota Pekanbaru. Pekanbaru : Nuria