PENERAPAN PERMAINAN KOTAK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B TK Islam Mardhotillah 3 Kota Lubklinggau)
Karya Ilmiah
OLEH :
SURAS TINA NPM A1I 112 023
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
PENERAPA KOTA ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B TK Islam Mardhotilllah 3 Kota Lubuklinggau) ABSTRAK
Masalah yang dianalisa dalam artikelini adalah apakah melalui permainan kotak angka dapat meningkatkan kecerdsana logika matematika pada anak kelompok B TK Islam Mardhotillah 3 Kota Lubuklinggau. Penelitian ini bertujuanuntuk meningkatkan kecerdasan logika matematika anak kelompok B TK Isalam Mardhotillah 3Kota Lubuklinggau. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitiannyaanak usia 5-6 tahun di TK Islam Marrdhotillah 3 yang berjumlah 20 orang anak yang terdiri dari 12 orang anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus yaitu siklu I, II dan III. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan mengunakan data statistik sederhana berupa persentase. Dari mengenal angka sebesar 20%, kemudian pada siklus II meningkat 50%, dan pada siklus III mengalami peningkatan kembali menjadi 85%, dan terjadi peningkatan belajar dan keberhasilan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan permainan dengan menggunakan kotak angka dapat meningkatkan kecerdasan logika matematika pada anak kelompok B TK Islam Mardhotilllah 3 Kota Lubuklinggau. Kata Kunci : kosakata, media Video.
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana terkait dengan gerak dinamis, positif, dan kontiyu setiap individu menujuh idielitas kehidupan manusia agar mendapatkan nilai terpuji yang mana aktivitas individu tersebut meliputi pengembangan kecerdasan berpikir (rasio, kognitif), dzikir (afektif, rasa, hati, ddan spritual), dan keterampilan fisik (psikomotorik) (Moh. Riqib, 2009: 14). Anak
usia
TK
merupakan
usia
yang
sangat
efektif
untuk
mengembangkan dan mengasah potensi yang dimiliki. Dari kedelapan kecerdasan yang dimiliki setiap orang, salah satunya adalah kecerdasan logika matematika yang mana merupakan kemampuan seseorang dalam berhitung angka-angka serta bilangan, mengukur, mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi matematis, dan berpikir secara logis serta ilmiah. Bagi orang yang memiliki kecerdasan logika matematika memungkinkan sering tertarik pada pola angka dan bilangan, serta dengan muda dan cepat dapat memahami sesuai konsep secara logis. Pendidikan sebelum sekolah dasar
seperti taman kanak-kanak
adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia empat
tahun sampai memasuki
pendidikan dasar. Basis dan pembelajaran di TK menjadikan anak dapat bersosialisasi bermain, dan bergembira. Bukan membebani anak dengan pelajaran yang bersifat skolastik, seperti
membaca, menulis, berhitung,
imla/ dikte yang berlebihan seperti di SD. Bermain adalah merupakan suatu pekerjaan bagi anak-anak, karena melalui bermain anak-anak dapat belajar dari kegiatan yang mereka lakukan. Bermain dalam kehidupan anak sangat begitu besar manfaatnya, dari itu kegiatan bermain dalam program anak di TK merupakan syarat mutlak yang tidak
bisa diabaikan. Bermain tidak hanya menjadi suatu
kegiatan yang menjadi kesenangan, tetapi merupakan suatu kebutuhan yang mesti terpenuhi (Semiawan, 2002:1). Upaya dalam meningkatkan kecerdasan logika matematika pada anak usia dini sering terjadi pada setiap anak-anak disetiap sekolah, sebagai contoh: kurangnya minat anak terhadap pelajaran matematika, kemampuan
anak
dalam
menyusun
dan
mengurutkan
kemampuaan anak dalam berhitung masih sangat kurang.
pola,
dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA Menurut paradigma multiple intelligences mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang mempunyai tiga komponen utama, yakni: 1. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru yang dihadapi. 3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang. Gardner (dalam Musfiroh, 1993:1.5). Kecerdasan logika matematika adalah sebagai kemampuan dalam menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran dengan benar,
dimana kemampuaan
ini
meliputi: kemampuan menyelesaikan
masalah, mengembangkan masalah, dan
menciptakan sesuatu dengan
angka dan penalaran Armstrong (dalam Musfiroh, 1990:3.3). Pergertian kotak angka adalah benda yang berbentuk persegi empat yang di setiap sisinya bertuliskan satu angka dari angka 1 sampai 20 yang dapat digunakan dalam penerapan permainan dalam pengenalan angka, menyebutkan angka, kepada anak.
8
Menurut Bergen (dalam Soemiarti, 2000:47), bermain terdiri atas beberapa jenis, bermain bebas, bermain dengan bimbingan, dan bermain dengan arahan, dan juga pembagian bermain ditinjau dari jumlah anak yang terlibat, ada jenis yang bermain sendiri, berdua, atau beramai-ramai, yang mana bentuk-bentuk bermain tersebut dapat diterapkan dalam pendidikan anak termasuk juga dapat diterapkan dalam pendidikan anak termasuk kegiatan pendidikan di TK sebagai kegiatan belajar. .
BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Peneliian Tindakan Kelas (PTK) model Carr dan Mc Taggart dengan menggunakan siklus yang terdiri dari empat tahap : 1. Perencanaan, mengindentifikasi masalah yang bertujuan untuk menganaliis permasalahan yang ada. 2. Tindakan, cara untuk mengatasi, mengkaji sesuatu masalah dengan melakukan diskusi kepada teman sejawat, serta refleksi sebagai guru. 3. Observasi, mengetahui perkembangan dan sikap anak dengan mengamati melalui kegiatan proses pembelajaran berlangsung. 4.
Refleksi, Mengumpulkan permasalahan dengan menganalisis data melalui praktik guru di dalam kelas, ada yang berhasil dan tidak. Tempat penelitian di lakukan di TK Islam Mardhotillah 3 Kota Lubuklinggau. Pada bulan Oktober 2014. Subjek penelitian anak-anak usia 5-6 tahun dengan jumlah 20 anak terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Penelitian tindakan kelas ini berhasil dengan kategori baiak dalam pembelajaran jika mencapai 80%, artinya melalui penerapan kotak angka dapat meningkatkan kecerdasan logika matematika Lubuklinggau.
anak
kelompok
B
di
TK
Islam
Mardhotillah
3
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada siklus pertama aspek ”kemampuan mengenal” sebesar 20%, siklus kedua sebesar 50%, kemudian pada siklus ketiga meningkat lagi sebesar 85%. Pada aspek “kemampuan menyebutkan” pada siklus pertama sebesar 25%, siklus kedua 30%, dan meningkat lagi pada siklus ketiga sebesar 85%. Untuk “kemampuan mengurutkan” siklus pertama diperoleh nilai sebesar 55%, siklus kedua sebesar 30%,meningkat lagi pada siklus ketiga sebesar 80%. Hal ini disebabkan pada siklus ketiga kemampuan sudah meningkat sesuai dengan yang diharapkan, anak sudah fokus dalam kegiatan bermain dengan menggunakan kotak angka, sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan guru, dan anak sudah memiliki rasa percaya diri sehingga anak dapat melakukan permainan kotak angka dengan baik sehingga sesuai dengan hasil yang diharapkan kecerdasan logika anak meningkat.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa melalui permainan kotak angka dapat meningkatkan kecerdasan logika matematika pada anak kelompok B di TK Islam Mardhotillah 3 Lubuklinggau tahun 2014/2015. Hal ini terbukti dari rata–rata siklus I untuk kriteria baik sebesar 20%, siklus II kriteria baik sebesar 50% dan siklus III sebesar 85%.
B. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan,
maka
peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkans kecerdasan logika matematika guru disarankan menggunakan media kotak angka. 2. Media kotak angka yang disediakan harus dalam jumlah yang banyak. 3. Seorang guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, juga mampu menyiapkan sarana belajar yang dapat menarik minat anak, serta pengontrolan siswa dikelas pada saat belajar ajar tercipta suasana belajar yang selalu dirindukan anak.
4. Sebaiknya selalu melakukan kegiatan refleksi setelah kegiatan belajar sehingga dapat dilakukan perbaikan dalam sistem pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Amstrong, Thomas (2005). Cara Mengasa Kecerdasan Logika Matematika Siswa diunduh dari : http:/wywid. Wordpress. Com/2009/12/21/cara-mengasakecerdasanlogika-matematika-siswa Arifin, Anwar. (2003). Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-Undangg SISDIKNAS: Jakarta Depag RI. Aqib, Zainal. (2013). Model-model Medi, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif) Bandung: Yrama Widya. Fadillah, Muhammad. (2012). Desain Pembelajaran PAUD: yogyakarta ArRuzz Media. Muliawan, (2009). Manajemen Play Group dan Taman Kanak-kanak. Yogyakarta: Diva Press. Hasan,Maimunah. (2010). Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press. Musfiroh, Tadkiroatun. (4404). Pengembengan Kecerdasan Majemuk: Jakarta Universitas Terbuka. Oktarida, Meilia. (2010). Upaya Menstimulasi Kecerdasan Logika Matematika Anak Berbasis Permainan Edukatif g(Meronce) Pada Kelompok B TK Darul Hikmah Bengkulu. Skripsi.Bengkulu: Universitas Bengkulu. Prasetyo, Dwi Sunar. (2009). Teknik-teknik Dasar Pertambahan dan Pengurangan Bimbingan Berhitung Matematika dengan Jari. Yogjakarta: Power Books.
Radja, Ar Suku. (2010). Matematika Lebah dan Jarimatika. Yogjakarta: Buku Biru. Sutrisno. (2004). Pembaharuan dan Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Fadilatama. Rahayu, Aprianti Yofita. (2013). Menumbuhkan kepercayaan Diri dengan Kegiatan Bercerita. Jakarta: Hak57Cipta Bahasa Indonesia. Roqib, Moh. (2009). llmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,Keluarga, dan masyarakat. Yogyakarta: Lkis. Suryadi, (2009). Permainan Edukatif yang Menyenangkan. Yogyakarta Powerbooks Publising Wardhani, Igak, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Universitas Terbuka. Winarno, (2011). Membantu Anak Belajar Matematika. Yogjakarta: Oriza.s Zuhainni, dkk. (1995). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.