PENERAPAN PENDEKATAN STRUKTURAL METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA Dewi Azizah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan,
[email protected]
ABSTRAK The purposes of the research were to increase the students’ activities of learning mathematic and to improve students’ learning achievements by using TPS method. The research was a collaborative achievement research between the mathematic teacher, headmaster and the writer. The eighth grade students of SMP N 2 Wiradesa were the subject of the research. This research was a class action research. The results showed that TPS method could improve the students’ activities and achievements significantly. The students’ activities rose 34,15 % to 75,61% and students’ achievements rose from 36,59 % to 80,49%. Kata Kunci: activity, TPS, achievement
tidak
Pendahuluan Pendidikan
merupakan
suatu
bisa
kemampuan
dipisahkan,
baik
kepribadian,
aspek maupun
kegiatan yang universal dalam kegiatan
tanggung jawab sebagai warga negara.
manusia.
Penyelenggaraan
Proses pendidikan yang diselenggarakan
formal
maupun
disesuaikan
pendidikan
informal
harus
dengan
pembangunan
tuntutan
kemajuan
penyempurnaan
mulai
dari
pendidikan formal yang paling dasar di
ilmu
sekolah yaitu Sekolah Dasar (SD) sampai
teknologi.
perguruan tinggi (PT) tidak lepas dari
Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas
kegiatan belajar. Kegiatan pokok tersebut
dari tujuan pendidikan yang akan dicapai,
pemegang peranan utamanya adalah guru.
tolak
Hal
pengetahuan
dan
bagi
dan
ukur
dari
keberhasilan
penyelenggaran
pendidikan
dari
atau
tercapai
tergantung
tidaknya
ini
sependapat
dengan Slameto
(1995:1) yang menyatakan bahwa dalam
tujuan
proses belajar mengajar di sekolah siswa
pendidikan. Upaya peningkatan mutu
diharapkan
pendidikan
memahami pengetahuan yang diberikan
dan
peningkatan
kualitas
manusia merupakan bagian terpadu yang
oleh guru. 188
mampu
menerima
dan
189 δELT∆, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, hlm 115-199
Salah satu mata pelajaran yang
Selain itu, keberhasilan belajar
perlu mendapat perhatian lebih adalah
siswa juga dipengaruhi oleh aktivitas
matematika. Matematika merupakan salah
belajar siswa. Rendahnya aktivitas belajar
satu pelajaran yang sulit dan menjadi
matematika yang dialami siswa SMP N 2
momok bagi siswa, sehingga berdampak
Wiradesa
pada
faktor, diantaranya adalah pembelajaran
rendahnya
prestasi
belajar
dipengaruhi
beberapa
matematika siswa. Khususnya pada materi
matematika
lingkaran, pada materi tersebut siswa
terpusat pada guru. Siswa
masih bingung jika dihadapkan dengan
melihat dan mendengarkan penjelasan dari
permasalahan
keliling
guru sehingga pembelajaran cenderung
lingkaran dipadukan dengan bangun datar
membosankan. Selain itu, media yang
lain dan mengkonversi satuan panjang
digunakan
ataupun luas. Permasalahan tersebut juga
Sebenarnya ada beberapa media yang bisa
dihadapi siswa kelas VIII di SMP N 2
dimanfaatkan
Wiradesa. Siswa
mengajar. Namun, media tersebut hanya
menghitung
merasa kesulitan jika
yang
oleh
mononton
guru
hanya diam
masih
dalam
terbatas.
proses
disimpan
diketahui nilai jari-jarinya dalam bentuk
menjelaskan materi hanya menggunakan
desimal. Kesulitan tersebut sebenarnya
papan tulis saja. Padahal penggunaan
dapat diatasi dengan membiasakan siswa
media yang menarik dapat menjadikan
menghitung perkalian ataupun pembagian
pembelajaran
angka desimal dan mengkoversi satuan.
sekaligus
Konsep
mempraktekannya.
lingkaran
yang
gudang.
belajar
dihadapkan permasalahan lingkaran yang
keliling
di
hanya
Guru
yang siswa
dalam
menyenangkan dapat
langsung
Penggunaan
dikombinasikan dengan bangun datar
dalam
harus ditanamkan ke siswa dengan benar.
berpengaruh terhadap aktivitas belajar
Begitu juga dengan konsep luas lingkaran
siswa.
agar
siswa
dapat
dengan
mudah
pembelajaran
juga
media akan
Menurut Mulyasa (2005: 161)
menyelesaiakan persoalan-persoalan pada
untuk
meningkatkan
materi lingkaran. Jika kesulitan-kesulitan
pembelajaran yaitu dengan beberapa cara
itu dapat diatasi dengan baik maka hasil
antara
belajar matematika siswa akan meningkat
kreativitas
dan keberhasilan pembelajaran juga akan
membangkitkan
tercapai.
memecahkan
masalah
dan
mendayagunakan
sumber
belajar.
lain
kualitas
dengan
mengembangkan
dalam
pembelajaran,
nafsu
belajar
siswa,
Azizah, Penerapan Pendekatan Struktural… 190
Pembelajaran
yang
berkualitas
dapat
tercipta bila
guru dapat menerapkan
masing-masing
metode
satunya
matematika
penerapan
metode
Penerapan
langakah-langkah pendekatan struktural
berbagai metode pembelajaran. Salah adalah
kelompok.
TPS
dalam
pembelajaran
diasumsikan
dapat
aktivitas
belajar
pembelajaran Think Pair Share (TPS).
meningkatkan
Menurut Lie (2008) TPS merupakan
matematika siswa. Selain itu, hasil belajar
metode pembelajaran yang memberikan
matematika siswa juga dapat meningkat.
kesempatan kepada setiap siswa
untuk
Berdasarkan permasalahan yang
menunjukkan partisipasi kepada siswa
dikemukakan
lain. Keunggulan metode ini adalah
dirumuskan: (1)
optimalisasi
dalam
aktivitas belajar matematika siswa kelas
Dalam
VIII. B SMP N 2 Wiradesa kabupaten
partisipasi
pembelajaran
siswa
matematika.
di
atas,
penelitian
ini
Adakah peningkatan
pembelajaran TPS, siswa dituntut untuk
Pekalongan
bekerja sama dan saling menghargai
pendekatan struktural metode TPS pada
pendapat orang lain.
materi lingkaran?. Tujuan dari penelitian
Langkah-langkah
setelah
menggunakan
dalam
ini adalah mendeskripsikan penerapan
pembelajaran TPS, antara lain: (1) Guru
pendekatan struktural metode TPS dalam
mengarahkan siswa untuk mempersiapkan
pembelajaran
materi yang telah dipelajari di rumah, (2)
mendeskripsikan
guru memberikan suatu masalah yang
belajar
berkaitan
dengan
menggunakan
dipelajari,
(3)
dan
peningkatan
aktivitas
matematika
siswa
yang
guru
memberikan
metode TPS. Indikator aktivitas belajar
penjelasan seperlunya berkaitan dengan
dalam penelitian ini antara lain : a) aktif
materi yang akan dipelajari, (3) guru
bertanya, b) mengemukakan ide,
c)
membagikan LKS yang berisi pertanyaan,
menjawab
d)
(4) guru membagi siswa dalam kelompok
mengerjakan soal-soal yang diberikan
yang beranggotakan 2 siswa, (4) siswa
guru
berpikir
mempresentasikan
pasangannya
untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan, (5) masing-masing
depan kelas, (6) Guru membimbing siswa menyimpulkan
pertanyaan
aktif
dalam
struktural
guru,
berdiskusi,
hasil
f)
diskusi
kelompok.
kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di
dalam
e)
pendekatan
setelah
materi
bersama
akan
matematika
hasil
diskusi
Metode Penelitian Penelitian Penelitian
Tindakan
ini
merupakan Kelas
(PTK).
191 δELT∆, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, hlm 115-199
Penelitian ini telah dilakukan dengan
(TPS). Metode ini merupakan metode
berkolaborasi antara kepala sekolah, guru
yang mendorong siswa untuk aktif dalam
matematika dan peneliti.
berpartisipasi
Penelitian ini
di
kelas.
Berdasarakan
ditandai dengan adanya perbaikan terus
pengamatan beberapa siswa sudah mulai
menerus sampai tercapainya tujuan dari
nampak bertanya jika ada yang belum
penelitian
dipahami
tersebut.
Penelitian
ini
dalam
menyelesaikan
dirancang dalam tiga siklus. Setiap siklus
permasalahan.
Dalam
berdiskusi
memiliki empat tahap, yaitu perencanaan,
mengerjakan
tugas
belum
begitu
tindakan,
maksimal.
diskusi
hanya
pengamatan,
dan
refleksi.
Hasil
dan
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2
dipresentasikan 3 kelompok saja dari 20
Wiradesa kabupaten Pekalongan terhadap
kelompok. Hal ini terjadi karena guru
seluruh siswa kelas VIII.B tahun ajaran
dalam menerapkan metode TPS belum
2011/2012.
maksimal dan mediapun terbatas hanya pada uang koin saja dan kertas yang berbentuk lingkaran.
Hasil dan Pembahasan Berdasarkan
permasalahan-
Pada siklus II, penerapan langkah-
permasalahan yang telah ditemukan guru
langkah
selama kegiatan pembelajaran dan hasil
maksimal. Siswa sudah berani bertanya
diskusi peneliti dan guru kelas, peneliti
dan ide-ide siswa dalam memecahkan
kemudian merencanakan tindakan untuk
permasalah mulai bermunculan. Diskusi
perbaikan pembelajaran tersebut. Hasil
siswa dengan kelompoknya sudah mulai
refleksi
tampak hidup yang ditandai dengan
dari prasiklus,
guru masih
metode
TPS
sudah
menggunakan metode ceramah dalam
aktivitas-aktivitas
proses belajar matematika di kelas. Siswa
menyenangkan.
masih asyik main sendiri dengan teman
permasalahan matematika siswa sudah
sebangkunya. Jika ada permasalahan yang
mulai
belum jelas, siswa belum berani bertanya
menyelesaikan persoalan keliling siswa
karena malu dengan teman yang lain.
memanfaatkan media tali rafia dan kardus
Berdasarkan
tersebut,
yang telah dibentuk lingkaran. Dari kardus
merencanakan tindakan pada
yang berebentuk satu lingkaran penuh
peneliti
permaslahan
siklus I. Pada siklus I merupakan awal implementasi metode Think Pair share
kreatif.
siswa
mulai
Dalam
yang
memecahkan
Misalnya,
dalam
sampai sepermpat lingkaran. Perwakilan yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
sudah 2 kali lipat
Azizah, Penerapan Pendekatan Struktural… 192
kelompok
dari
siklus
sebelumnya.
bangun datar jika dikombinasikan dengan
Berdasarkan hasil refleksi, guru belum
lingkaran. Aktivitas
maksimal dalam memotivasi siswa.
siswa sudah mencapai target keberhasilan
Pada terbiasa
siklus
dengan
diterapkan
III, metode
guru.
memecahkan
siswa
sudah
penelitian. Selain itu, hasil belajar siswa
yang
pada materi lingkaran meningkat yang
TPS
Siswa
persoalan
belajar matematika
dalam
matematika
menjadi lebih kreatif. Siswa sudah bisa
signifikan.
Hasil
pengamatan
dari
prasiklus sampai siklus ketiga terangkum dalam tabel di bawah ini.
membedakan konsep keliling dan luas Tabel 1: Rekapitulasi hasil sebelum dan setelah ada tindakan. Aspek yang diamati
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
siswa
5 (12,19 %)
14 (34,15 %)
22 (53,66%)
31 (75,61%)
Hasil belajar siswa
11(26,83%)
15 (36,59%)
25 (60,98%)
33 (80,49%)
Aktivitas belajar
fasilitator
dan
motivator.
Solusi
permasalahan yang telah didiskusikan
Pembahasan Penerapan
pembelajaran
dengan pasangannya dipresentasikan di
matematika dengan pendekatan struktural
depan kelas. Setelah beberapa kelompok
metode TPS lebih menekankan partisipasi
berbagi hasil diskusinya dengan kelompok
siswa
lebih
lain, guru memberikan evaluasi terhadap
menarik. Siswa diberikan kesempatan
hasil diskusi yang telah didiskusikan dan
untuk
memecahkan
dipaparkan di depan kelas. Menurut
permasalahan tentang lingkaran dengan
Mustakim (2009 : 39) belajar yang
pasangannya. Menurut Sagala (2009)
berhasil jika dilalui berbagai macam
pemecahan masalah dalam pembelajaran
aktivitas.
matematika
mendorong
sehingga
pembelajaran
memikirkan
penting, menemukan
dan
merupakan siswa
proses
dapat dan
yang
mencoba memecahkan
Pembelajaran siswa
TPS
untuk
tersebut
beraktivitas
bukan hanya fisik maupun mental. Indikator
keberhasilan
aktivitas
permasalahan matematika. Oleh karena
belajar matematika siswa dapat terwujud
itu, siswa dapat termotivasi untuk bekerja
melalui proses komunikasi antara siswa
keras dan berkreativitas. Guru dalam
dengan guru maupun siswa dengan siswa
proses pembelajaran TPS hanya sebagai
lainnya. Hal ini senada dengan pendapat
193 δELT∆, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, hlm 115-199
Sunaryo (2003) aktivitas belajar siswa
kelompok. Indikator aktivitas tersebut dari
dapat maksimal jika adanya komunikasi
siklus I sampai siklus III meningkat dari
yang
siswa.
34,15% hingga 75,61%. Selain itu, hasil
Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat
belajar matematika siswa pada materi
bermuara kepada peningkatan hasil belajar
lingkaran juga meningkat dari 36,59%
matematika siswa. Setelah metode TPS
menjadi
diterapakan, aktivitas dan hasil belajar
signifikan
siswa pada materi lingkaran meningkat
penelitian ini berhasil sesuai dengan
yang signifikan dalam penelitian ini. Hal
tujuan yang diharapkan.
jelas
antara
guru
dan
80,49%. ini
Peningkatan
menunjukkan
yang bahwa
ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Supaini (2013) di SD
Daftar Pustaka
Mekar Sari kabupaten Asahan bahwa
Lie,
penerapan
metode
TPS
dapat
meningkatkan daya serap siswa dan minat belajar siswa.
Simpulan Penerapan pendekatan struktural metode
TPS
matematika
pada
materi
meningkatkan matematika
siswa
pembelajaran
lingkaran
dapat
aktivitas
belajar
secara
signifikan.
Aktivitas siswa tersebut meliputi: a) aktif bertanya, b) mengemukakan ide, c) menjawab
pertanyaan
guru,
d)
mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
e)
aktif
mempresentasikan
dalam
berdiskusi,
hasil
f)
diskusi
A. 2008. Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruangruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo Remaja Rosdakarya. Mustakim, Zaenal. 2009. Metode dan Strategi Pembelajaran. Pekalongan : STAIN Press. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor–faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Paini. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Think Pair Share. Jurnal Mathematics Paedagigic: Universitas Asahan.