i
PENERAPAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 10 SEMARANG skripsi diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh : PUTRI KIRANA L 4401404515
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
i
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENERAPAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA MATERI
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
DI
SMP
NEGERI
10
SEMARANG” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutipdari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun. Semarang, 11 Agustus 2011
Putri Kirana L 4401404515
\
ii
iii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul : PENERAPAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 10 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Putri Kirana L NIM : 4401404515 Telah dipertahankan dihadapan siding Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada tanggal 11 Agustus 2011 Panitia Ujian Sekertaris
Ketua
Dr. Kasmadi Imam Supardi, M.S. NIP. 19511115 197903 1001
Drs. Aditya Marianti, M.Si. NIP. 19671217 199303 2001
Ketua Penguji
Drs. Kukuh Santosa NIP. 19490809 197603 1002 Anggota Penguji/ Pembimbing Utama
Anggota Penguji/ Pembimbing Pendamping
Ir. Kuntoro Budiyanto NIP. 19560703 199902 1001
Andin Irsadi, S.Pd., M.Si. NIP. 19740310 200003 1001
iii
iv
ABSTRAK Putri Kirana L. 2011. Penerapan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Pada Materi Pengelolaan Kingkungan di SMP Negeri 10 Semarang. Skripsi, Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Negeri Semarang. Andin Irsadi, S.Pd., M.Si. dan Ir. Kuntoro Budiyanto Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam pembelajaran biologi sumber belajar yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah lingkungan di sekitar sekolah atau lingkungan di sekitar tempat tinggal siswa. Dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar biologi diharapkan siswa mendapat pengalaman belajar yang konkret karena dapat mengamati langsung objek yang dipelajari, sehingga hasil belajar menjadi optimal. Aktivitas dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa pada proses pembelajaran berlangsung dengan penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar yang diamati menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman kerja. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang berupa nilai hasil tes evaluasi yang digabungkan dengan nilai lembar kerja siswa (LKS) dan tugas-tugas yang diberikan diakhir pembelajaran. Keaktifan siswa kelas VIIA telah mencapai 2 kategori yaitu kategori tinggi sebesar 41,66% dan kategori sedang sebesar 58,34%. Kelas VII B telah mencapai kategori tinggi sebesar 45,71% dan kategori sedang sebesar 54,29%. Ketuntasan belajar kelas VII A dan kelas VII B sebesar 100% menunjukkan ketercapaian indikator kinerja dari penelitian yang dilakukan. Kata kunci : pengelolaan lingkungan, jelajah alam sekitar, aktivitas, hasil belajar
iv
v
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “ PENERAPAN PENDEKATAN
JELAJAH
ALAM
SEKITAR
PADA
MATERI
PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 10 SEMARANG ”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu pada Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi baik dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam menyusun skripsi ini, akan tetapi berkat dorongan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat 1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi strata 1 di jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. 2. Dekan Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, yang telah memberikan ijin penelitian dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Ketua Jurusan Biologi, yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Andin Irsadi, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing I, yang telah banyak memotivasi, mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Ir. Kuntoro Budiyanto, selaku Pembimbing II, yang telah banyak memotivasi, mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Drs. Kukuh Santosa, selaku Dosen Penguji, atas kesediannya untuk memberi petunjuk dalam penyusunan skripsi ini. 7. Kepala SMP Negeri 10 Semarang, yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian ini.
v
vi
8. Hindun N, S.Pd., selaku guru biologi SMP Negeri 10 Semarang, yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. 9. Siswa kelas VII A dan VIIB SMP Negeri 10 Semarang 10. Segenap Guru dan Karyawan SMP Negeri 10 Semarang 11. Keluarga ku, dukungan kalian memberi semangat 12. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara moril maupun materiil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga kebaikan yang diperbuat mendapatkan balasan dari Allah SWT. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semarang,
September 2008
Penulis
vi
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................................ii PENGESAHAN ....................................................................................................iii ABSTRAK..............................................................................................................iv KATAPENGANTAR..............................................................................................v DAFTAR ISI .........................................................................................................vii DAFTAR TABEL..................................................................................................ix DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................1 B. Rumusan Masalah.................................................................................3 C. Pemecahan Masalah..............................................................................4 D. Penegasan Istilah...................................................................................4 E. Tujuan Penelitian...................................................................................5 F. Manfaat Penelitian................................................................................6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A.
Tinjauan Pustaka.................................................................................7
1.
Proses Belajar Mengajar Biologi.........……………..…………....7
2.
Penerapan
Pendekatan
JAS
dalam
Mempelajari
Materi
pengelolaan lingkungn........................................................................9 B.
Hipotesis ..........................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN A.
Metode Penentuan Ojek Penelitian.................................................12
B.
Variabel Penelitian.........................................................................12
C.
Rancangan Penelitian.....................................................................13
D.
Prosedur Penelitian........................................................................13
E.
Data dan Cara Pengumpulannya...................................................19
vii
viii
F. BAB IV
Metode Analisis Data.....................................................................19
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian...............................................................................22
B.
Pembahasan....................................................................................24
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan...........................................................................................33 B. Saran.................................................................................................33 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34 LAMPIRAN..........................................................................................................36
viii
ix
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba............................................................15 2. Hasil Analisis Taraf Kesukaran.......................................................................16 3. Hasil Analisis Daya Pembeda..........................................................................17 4. Hasil Analisis Soal Yang Dipakai Atau Dibuang............................................18 5. Keaktifan Siswa pada Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan.......................22 6. Hasil belajar siswa pada pembelajaran pengelolaan lingkungan.....................23 7. Kinerja Guru dalam pembelajaran pengelolaan lingkungan............................23 8. Hasil Tanggapan siswa.....................................................................................24
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN `
Halaman
1. Silabus..............................................................................................................36 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I..............................................................37 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II.............................................................40 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III...........................................................43 5. LKS Penebangan Hutan...................................................................................46 6. Artikel Kondisi Hutan di Indonesia.................................................................47 7. Rubrik Penskoran dan Kunci Jawaban Lembar Kerja siswa Penebangan Hutan................................................................................................................50 8. Lembar Kerja Siswa Pencemaran Air..............................................................51 9. Rubrik Penskoran dan Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Pencemaran Air…………………………………………………………………………....52 10. Lembar Kerja Siswa Pencemaran Udara.........................................................53 11. Rubrik Penskoran dan Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa Pencemaran udara.................................................................................................................54 12. Lembar Kerja Siswa Pencemaran Tanah……….............................................55 13. Rubrik Pensoran dan kunci Jawaban Lembar Kerja Sisdwa Pencemaran Tanah................................................................................................................56 14. Tes Evaluasi Akhir...........................................................................................57 15. Rubrik Penskoran dan kunci jawaban Ulangan Materi Pengelolaan Lingkungan......................................................................................................62 16. Lembar Jawab Tes Evaluasi Akhir .................................................................63 17. Lembar Observasi Keaktivan Siswa ………...................................................64 18. Analisis Aktivitas Siswa..................................................................................67 19. Observasi Kinerja Guru....................................................................................71 20. Analisis Observasi Kinerja Guru......……………...........................................73 21. Angket Tanggapan Siswa ............…................................................................75 22. Analisis Angket Tanggapan Siswa...................................................................77 23. Tabel analisis validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas……………………………………………………………….........78
x
xi
24. Perhitungan validitas soal................................................................................82 25. Perhitungan Daya Pembeda Soal................….................................................84 26. Perhitungan Reliabilitas Soal................….....................................…………..85 27. Nilai Siswa.......................................................................................................86 28. Dokumentasi Penelitian......................….........................................................88 29. Surat Keterangan penelitian.............................................................................89
xi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Aktivitas guru dan siswa sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Seiring perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan, guru dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Guru dituntut untuk dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa. Salah satu faktor penting yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran adalah pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian yang diharapkan setelah proses pembelajaran. Selain metode, yang juga menunjang keberhasilan proses pembelajaran adalah sumber belajar. Sumber belajar siswa diupayakan tidak hanya buku saja, tetapi dapat berupa sumber-sumber belajar lain yang dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran biologi sumber belajar yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah lingkungan di sekitar sekolah atau lingkungan di sekitar tempat tinggal siswa. Dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar biologi diharapkan siswa mendapat pengalaman belajar yang konkret karena dapat mengamati langsung objek yang dipelajari, sehingga hasil belajar menjadi optimal.
1
2
Observasi
awal dengan menggunakan rubrik wawancara didapat bahwa
siswa VII SMP Negeri 10 Semarang ada yang kurang tertarik dengan pembelajaran biologi selama ini karena siswa menganggap mata pelajaran biologi banyak menuntut hafalan. Disamping itu karena ada faktor lain, diantaranya adalah : a) guru hanya menggunakan ceramah saja sehingga siswa tidak aktif dalam proses belajar mengajar b) guru kurang memberikan variasi dalam proses belajar mengajar c) siswa kurang siap menerima materi d) kurangnya media pembelajaran yang di gunakan. Oleh karena itu, hasil belajar yang dicapai siswa kurang optimal. Bagi guru biologi, ketertarikan siswa terhadap materi ini walaupun hanya sebagian kecil saja, sudah merupakan modal awal untuk memanfaatkan memacu siswa dalam belajar. Pada tahun pelajaran 2009-2010 semester 1 hasil belajar biologi kelas VII-B SMP Negeri 10 Semarang kurang memuaskan dengan rata-rata kelas 60 dengan standart ketuntasan belajar 62,5. Terdapat 59% siswa yang mencapai ketuntasan belajar sedangkan 41% siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas dengan metode ceramah disertai dengan membawa contoh-contoh objek dan diperlihatkan pada siswa. Metode yang dipakai oleh guru tersebut tidak sesuai dengan saran pembelajaran yang ada di kurikulum, yaitu guru disarankan untuk memberi pengalaman belajar materi pengelolaan lingkungan dengan mengajak siswa mengadakan kegiatan pengamatan/observasi dilingkungan sekitar untuk mengamati pencemaran lingkungan. Guru menyadari selama ini belum pernah menyelenggarakan proses pembelajaran materi pencemaran lingkungan dengan mengajak siswa untuk melakukan observasi atau pengamatan langsung ke lingkungan di sekitar sekolah untuk menemukan fakta-fakta atau konsep-konsep pengelolaan lingkungan. Dengan latar belakang di atas, dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan proses pembelajaran materi pengelolaan lingkungan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, dengan alasan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode pembelajaran ceramah tidak sesuai dengan saran pembelajaran di dalam kurikulum dan kurang menarik minat siswa.
3
2. Dengan observasi lingkungan secara langsung, siswa diharapkan mendapat gambaran yang konkret tentang
konsep-konsep pengelolaan lingkungan,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. 3. Dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar diharapkan dapat meningkatkan minat siswa, lebih menarik perhatian siswa dan memberikan pengalaman belajar yang berkesan, sehingga dalam proses pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. Permasalahan di atas memerlukan upaya penyelesaian agar siswa menjadi tertarik, berminat dan termotivasi untuk mempelajari materi pengelolaan lingkungan. Alternatif yang digunakan adalah dengan menerapkan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Pendekatan JAS dipandang tepat diterapkan pada pembelajaran materi pengelolaan lingkungan karena sebagian dasar materi konsep ini berisi tentang lingkungan. Pendekatan JAS merupakan suatu pendekatan yang memanfaatkan alam sekitar sebagai objek belajar biologi (Ridlo 2005). Sebagai sebuah pendekatan, tentunya JAS harus disertai dengan metode dan media pembelajaran yang sesuai. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu diteliti untuk upaya peningkatan mutu proses belajar mengajar dengan tindakan kelas yaitu dengan pembelajaran yang menarik, melibatkan aktivitas siswa khususnya pada materi pengelolaan lingkungan melalui penelitian kolaborasi bersama guru biologi untuk mencoba menerapkan pendekatan JAS dalam proses belajar mengajar dengan seoptimal mungkin memanfaatkan berbagai sumber pengetahuan yang ada. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan yaitu : Apakah dengan menerapkan pendekatan JAS, dapat mengoptimalkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar mengajar pada materi pengelolaan lingkungan di SMP Negeri 10 Semarang?
4
C. Pemecahan Masalah Permasalahan yang ditemui akan dicoba dipecahkan dengan menerapkan suatu pendekatan JAS yang diharapkan siswa mampu menerima materi pelajaran dengan lebih mudah. Dengan demikian aktivitas dan hasil belajar mengajar siswa kelas VIIB SMP Negeri 10 Semarang untuk mata pelajaran biologi materi pengelolaan lingkungan juga dapat dioptimalkan. D. Penegasan Istilah Untuk menghindari salah pengertian terhadap judul penelitian ini maka diperlukan penegasan istilah sebagai berikut. 1.
Aktivitas
Aktivitas dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa pada proses pembelajaran berlangsung dengan penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar yang diamati menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Kriteria aktivitas siswa yaitu Perhatian siswa akan penjelasan guru, penerimaan siswa akan teman sekelompok, keaktivan siswa dalam mengemukakan pendapat/ bertanya/ menjawab pertanyaan guru atau teman, aktivitas siswa dalam kelompok untuk praktikum/ berdiskusi/ pengamatan,
aktivitas siswa dalam
mencatat
hasil praktikum/ diskusi/
pengamatan, partisipasi siswa dalam diskusi kelas, dan ketertarikan siswa akan model pembelajaran menggunakan pendekatan JAS. 2.
Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman kerja (Sudjana 2004). Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang berupa nilai hasil tes evaluasi yang digabungkan dengan nilai lembar kerja siswa (LKS) dan tugas-tugas yang diberikan diakhir pembelajaran. Hasil belajar optimal dengan kriteria yaitu siswa memiliki nilai ketuntasan belajar ≥ 62.
5
3.
Materi Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan lingkungan merupakan materi kelas VII semester genap di SMP.
Standar kompetensinya adalah memehami saling
ketergantungan dalam
ekosistem, kompetensi dasarnya adalah mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. 4.
Pendekatan JAS Pendekatan JAS merupakan pendekatan yang memanfaatkan alam sekitar
kehidupan peserta didik baik lingkungan, fisik sosial, budaya sebagai objek belajar biologi dengan mempelajari fenomena Nya melalui kerja ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada kegiatan. Selain dapat meningkatkan wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik, pendekatan ini memungkinkan peserta didik dapat mempelajari konsep dan cara mengkaitkannya dengan kehidupan nyata sehingga hasil belajarnya lebih berdaya guna bagi kehidupannya. Kehidupan sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan integritas dirinya (Ridlo 2005). 5.
Indikator Kinerja Pada penelitian ini mutu proses belajar mengajar meningkat dengan indikator
sebagai berikut 1.
Peningkatan prosentase siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ≥ 75%
2.
Berhasil bila hasil belajar dan motivasi belajar siswa kategori deskriptif prosentase antara 62,5% - 80%
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII A dan VIIB SMP Negeri 10 Semarang dengan menerapkan pendekatan JAS pada materi pengelolaan lingkungan.
6
F.
Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi guru Manfaat penelitian ini diharapkan dapat membantu guru menerapkan pendekatan JAS sebagai sebuah alternatif dalam pembelajaran biologi agar pembelajaran lebih bermakna. b. Manfaat bagi siswa Manfaat
penelitian
ini diharapkan dapat
memotivasi
siswa dalam
pembelajaran biologi dan mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui keterlibatan aktif dalam pembelajaran serta melatih sosialisasi siswa dengan teman dan lingkungannya. c. Manfaat bagi sekolah Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki proses belajar mengajar biologi pada khususnya dan sekolah pada umumnya
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Proses Belajar Mengajar Biologi Pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau pihak lain sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, pembelajaran mempunyai tujuan. Adapun tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman. Dengan pengalaman itu, tingkah laku siswa bertambah, baik secara kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan dan perilaku. Suatu proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh komponen berpengaruh terhadap proses belajar mengajar, saling mendukung dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam petunjuk proses pembelajaran, menjelaskan bahwa komponen-komponen yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar meliputi siswa, kurikulum, guru, metode, sarana dan prasarana serta lingkungan Anonim (2006). Sedangkan menurut Sudjana (2005) komponen-komponen yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar sebagai berikut: 1.
Tujuan pengajaran atau tujuan instruksional.
2.
Bahan pengajaran.
3.
Kondisi siswa dan kegiatan belajarnya.
4.
Kondisi guru dan kegiatan mengajarnya.
5.
Alat dan sumber belajar yang digunakan.
6.
Teknik dan cara pelaksanaan penilaian. Mulyasa (2006) menyatakan mutu pembelajaran pada suatu sekolah dapat
dilihat dari segi proses dan hasil pembelajaran pada sekolah tersebut. Dari segi proses pembelajaran dikatakan bermutu apabila setidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, seorang peserta didik dipandang tuntas belajar jika mampu menguasai
7
8
konsep setidaknya 65% dari seluruh tujuan pembelajaran minimal sedangkan ketuntasan klasikal dicapai jika sekurang-kurangnya 85% dari seluruh peserta didik tuntas belajar. Proses belajar mengajar yang bermutu di dalam kelas apabila terjadi komunikasi banyak arah antara guru dan siswa, sehingga terjadi dua kegiatan yaitu usaha guru dan tugas siswa yang berdaya guna dalam mencapai tujuan pembelajaran. Komunikasi inilah yang baik digunakan dalan proses belajar mengajar karena tidak hanya melibatkan interaksi antara guru dan siswa tetapi juga interaksi siswa dengan siswa lain, sehingga dalam proses belajar mengajar, pola komunikasi ini mengarah kepada proses pembelajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal dan menumbuhkan siswa untuk belajar aktif (Sudjana 2000). Beberapa ciri yang harus nampak dalam proses belajar mengajar bermutu yaitu situasi kelas yang bebas tetapi terkendali, guru tidak mendominasi dengan ceramah tetapi lebih banyak memberikan rangsangan dan motivasi, guru mengusahakan dan menyediakan sumber balajar yang lain, kegiatan belajar siswa bervariasi, adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya dan guru menghargai pendapat siswa (Sudjana 1996). Hakikat biologi dapat digunakan guru sebagai pertimbangan untuk mengembangkan pembelajaran biologi (Saptono 2003). Hakikat biologi antara lain: a.
Biologi sebagai kumpulan pengetahuan Biologi mencakup ilmu-ilmu atau pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan di alam semesta ini. Pengetahuan tersebut dapat berupa fakta, konsep, teori maupun generalisasi yang menjelaskan tentang gejala kehidupan.
b.
Biologi sebagai suatu proses investigasi Pemahaman bahwa biologi dapat juga dikatakan sebagai suatu proses investigasi (penelusuran/ penyelidikan) banyak diartikan dengan hal-hal yang selalu berhubungan dengan laboratorium beserta perangkatnya. Proses pengamatan gejala alam, merumuskan hipotesis, melakukan pengujian serta
9
melakukan generalisasi merupakan serangkaian yang seharusnya diperhatikan oleh guru pada saat melakukan aktivitas pembelajaran biologi. c.
Biologi sebagai kumpulan nilai Pandangan ini lebih menitikberatkan bahwa biologi melekat nilai-nilai ilmiah seperti rasa ingin tahu, jujur, teliti, dan keterbukaan akan berbagai fenomena yang baru sekalipun
d.
Biologi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari Biologi merupakan bagian ilmu yang cukup banyak memberikan kontribusi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan, kebersihan, perbaikan gizi, hingga temuantemuan rekayasa lainnya
2. Penerapan Pendekatan JAS dalam Mempelajari Materi pengelolaan lingkungan. Karakteristik pembelajaran dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar adalah memanfaatkan berbagai sumber belajar dari lingkungan sekitar baik itu fisik maupun non fisik (dunia maya), yang klasik maupun yang kontemporer termasuk juga teknologi informasi. JAS dapat diartikan juga kontekstualnya bidang biologi (Marianti dan Kartijono 2005). Untuk dapat terwujudnya pembelajaran JAS dapat disusun enam kunci dasar sebagai berikut: a. Pembelajaran bermakna, pemahaman, relevansi dan penilaian pribadi sangat terkait dengan kepentingan siswa di dalam mempelajari isi materi pelajaran. b. Penerapan pengetahuan adalah kemampuan siswa untuk memahami apa yang dipelajari dan diterapkan dalam tatanan kehidupan dan fungsi dimasa sekarang dan masa yang akan datang. c. Berpikir tingkat tinggi, siswa diwajibkan memanfaatkan berfikir dan kreatif dalam pengumpulan data, pemahaman suatu isu dan pemecahan suatu masalah. d. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar lokal, provinsi, nasional, perkembangan IPTEK dan dunia kerja.
10
e. Responsif terhadap budaya, setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual, yaitu: individu siswa, kelompok siswa baik sebagai tim atau keseluruhan kelas, tatanan sekolah dan besarnya tatanan komunitas sekolah. f. Penilaian autentik, penggunaan berbagai strategi penilaian (penilaian proyek, kegiatan siswa, portofolio, rubrik, daftar cek, pedoman observasi, dsb) sebagai refleksi dari hasil belajar yang sesungguhnya. Model penilaian ini memberikan kesempatan kepada siswa ikut aktif dalam menilai pembelajaran mereka sendiri dan memperbaiki ketrampilan mereka. Oleh karena JAS adalah kontekstualnya biologi, maka dikenal ada lima aspek penting dalam pembelajaran JAS, yaitu (1) relating, belajar dikaitkan dengan pengalaman kehidupan sehari-hari,(2) experiencing, belajar ditekankan pada percobaan, penemuan , penciptaan, (3) applying, hasil belajar dikaitkan dengan pemanfaatannya, (4) cooperating, belajar melalui kerja sama antar anggota, (5) transfering, belajar melalui pemanfaatan pengetahuan baru (Marianti dan Kartijono 2005). Bahwa hakekat pendekatan JAS yaitu: (1) siswa belajar dengan melakukan secara nyata dan alamiah, (2) bentuk kegiatan lebih utama daripada hasil, (3) berpusat pada siswa, (4) terbentuknya masyarakat belajar, (5) berpikir tingkat tinggi, (6) memecahkan masalah, (7) menanamkan sikap ilmiah, dan (8) hasil belajar diukur dengan berbagai cara (tidak hanya dengan tes). Berdasarkan pada proses pembentukan pengetahuan, maka peran guru sangat penting dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif, sehingga siswa dapat mengkontruksi pengetahuan mereka melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman, dan lingkungan mereka. Salah satu penelitian mengenai pendekatan JAS yang sudah dilakukan oleh Zulfah (2006), bahwa dengan menggunakan pendekatan JAS dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada materi pengelolaan lingkungan di Semarang.
SMPN 37
11
B. Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka hipotesis yang diajukan adalah: dengan menerapkan pendekatan JAS maka aktivitas dan hasil belajar materi pengelolaan lingkungan di SMP Negeri 10 Semarang akan optimal.
12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penentuan Objek Penelitian 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Semarang pada semester genap tahun 2010/2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 10 Semarang tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 3 kelas yang diajar guru yang sama. 2. Sampel Sampel kelas dalam penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain peserta didik mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik diampu oleh guru yang sama, peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama dan pembagian kelas tidak ada kelas unggulan. Pada penelitin ini dipilih dua kelas, yaitu kelas VII A dan VII B sebagai kelas eksperimen yang dikenai model penerapan pendekatan jelajah alam sekitar. B. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas
:
Pembelajaran Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
2. Variabel bergantung
: Hasil belajar siswa, aktivitas siswa dalam pembelajaran
dan
tanggapan
pembelajaran. 3. Variabel Kendali
:
Guru, lingkungan belajar
12
siswa
dalam
13
C. Rancangan Penelitian Penelitian ini diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel dari populasi yang ada. Desain rancangan penelitian yang dipakai adalah one shot case study (Nazir 2005). Sampel diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas VIIA dan VIIB. Sebagai kelompok eksperimen dengan menerapkan pembelajaran pendekatan Jelajah Alam Sekitar selama 3 kali pertemuan dan 1 kali evaluasi dalam bentuk post tes. Rancangan ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut X─→ O
Keterangan: X : Treatmen/perlakuan dengan pembelajaran pendekatan Jelajah Alam Sekitar O : Hasil Observasi sesudah treatmen D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahap adalah sebagai berikut: 1.
Persiapan
a. Melakukan observasi awal untuk analisis penyebab masalah, penyusunan silabus dan merancang model pembelajaran yang akan diujikan dengan membuat RPP, menyusun LDS dan LKS b. Penyusunan lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru c. Penyusunan lembar angket siswa 2.
Analisis Keabsahan Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian
ini terdiri dari tes tertulis, lembar angket, lembar observasi. Validitas instrumen tes melalui beberapa pengujian yaitu validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
14
a. Tes Tertulis Tes tertulis ini digunakan instrumen tes berbentuk pilihan ganda. Hasil tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pengelolaan lingkungan. Tes ini dikenakan pada masing-masing kelas eksperimen untuk menjawab hipotesis penelitian. Sebelum tes digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba kedalam kelas yang sudah pernah mendapatkan materi pengelolaan lingkungan dan ditentukan validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: 1). Validitas tes Suatu alat ukur dikatakan valid, apabila tes tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menguji validitas butir pada instrumen digunakan rumus sebagai berikut:
r pbis =
Mp - Mt St
x
p q
Keterangan: r pbis
= Koefisien korelasi point biseral
Mp = Rata-rata skor dari subyek yang menjawab benar item soal yang dicari validitasnya Mt
= Rata-rata skor total
S
= Standar deviasi skor total
P
= Proporsi siswa yang menjawab benar banyaknya siswa yang menjawab benar jumlah seluruh siswa
q
= proporsi siswa yang menjawab salah 1- p (Arikunto, 2003)
15
Harga r pbis kemudian dtransformasikan kedalam harga Tdata melalui rumus sebagai berikut. T data =
n - 2
r
L - r
2
Soal dikatakan valid jika t data ≤ t (0,95) n (V= N-2). Dari 50 butir soal yang telah diuji cobakan sebelum penelitian, maka hasil analisisnya dapat disajikan pada tabel 1 berikut : Tabel 1. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Jenis soal
Kategori soal
jumlah
Pilihan Ganda Valid
35
nomor Butir Soal 1,3,5,7,8,10,11,12,13,14,15,17,18,21,23, 24,26,27,28,29,31,32,34,36,37,38,39,41, 43,44,45,47,48,49,50
Tidak Valid
15
2,4,6,9,16,19,20,22,25,30,33,35, 40,42,46
* Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 2). Reabilitas tes Instrumen yang baik adalah instrumen yang dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan (Arikunto, 2003). Dengan kata lain, salah satu syarat instrumen dikatakan baik adalah jika instrumen tersebut reliabel (ajeg). Untuk mengetahui reliabilitas tes dalam penelitian ini digunakan rumus K- R21, yakni sebagai berikut:
[
r 11 = [ k k- 1 ]1 M
(k -M ) kVt
]
Keterangan :
r 11 = Reliabilitas instrumen K
= banyaknya butit soal
M
= Skor rata-rata
Vt
= Varian total
Untuk mengukur besar variasi total menggunakan rumus sebagai berikut:
16
X Vt = å
2
å X ÷öø æ ç è
2
N
N
Kemudian r 11 yang diperoleh dikonsultasikasikan dengan tabel t product moment. Bila r 11 > r tabel, maka tes tersebut reliabel (Arikunto, 2003) 3). Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Untuk mencari tingkat kesukaran digunakan rumus P (indeks kesukaran) Rumus mencari P adalah:
P = JSB Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering di klasifikasikan sebagai berikut : Soal dengan P 0,0 – 0,29 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30- 0,69 adalah soal sedang Soal dengan P 0,70- 1,00 adalah soal mudah (Arikunto, 2003) Dari 50 butir soal yang telah diuji cobakan sebelum penelitian, maka hasil analisisnya dapat disajikan pada tabel 2 berikut : Tabel 2. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Jenis soal Pilihan Ganda
Kategori soal
jumlah
nomor Butir Soal
Sukar
13
1,6,7,14,17,19,20,24,27,31,32,43,50
Sedang
28
2,3,5,8,9,12,13,18,22,23,25,26,29,30,33, 35,36,37,38,40, 41,42,44,45,46,47,48,49
Mudah
9
4,10,11,15,16,21,28,34,39
* Data selengkapnya disajikan dalam lampiran
17
4). Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai ( berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2003). Daya pembeda ditunjukkan oleh indeks diskriminasi (D) dengan rumus sebagai berikut:
D = BJ AA - BJ BB = P A - P B keterangan : J = jumlah peserta tes
J A = banyaknya peserta kelompok atas
B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar J B = banyaknya peserta kelompok bawah B B = banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar (Arikunto, 2003) Untuk mengetahui daya pembeda dengan meningkatkan nilai D yang diperoleh dari perhitungan dengan klasifikasi sebagai berikut. D = 0,00 – 0,19 : jelek (poor) D = 0,20 - 0,39 : cukup (satisfactory) D = 0,40 - 0, 69 : baik (good) D = 0,70 - 1,00 : baik sekali (excellent) Tabel 3. Hasil Analisis Daya Pembeda Jenis soal Pilihan Ganda
Kategori soal
jumlah
nomor Butir Soal
Jelek
7
4, 6,16,22,25, 33,42
Cukup
6
9,19,20,24,30,32
Baik
37
1,2,3,5,7,8,10,11,12,13,14,15,17,18, 21,23,26,27,28,29,31,34,35,36,37,38, 39,40,41,44,43,45,46,47,48,49,50
* Data selengkapnya disajikan dalam lampiran
18
Tabel 4. Hasil Analisis Soal Yang Dipakai atau dibuang Jenis soal
Kategori soal
Pilihan Ganda Dipakai
jumlah 35
nomor Butir Soal 1,3,5,7,8,10,11,12,13,14,15,17,18,21, 23,24,26,27,28,29,31,32,34,36,37,38, 39,41,43,44.45,47,48,49,50
Dibuang
15
2,4,6,9,16,19,20,22,25,30,33,35,40, 42,46 * Data selengkapnya disajikan dalam lampiran b. Observasi Observasi digunakan oleh peneliti dan kolabolator untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran serta kinerja guru selama melakukan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar pada materi pengelolaan lingkungan. Untuk mempermudah melakukan observasi maka setiap kali proses pembelajaran dibutuhkan 4 observer dengan asumsi setiap observer mengawasi 2 kelompok. Jadi total keseluruhan ada 8 kelompok dengan 4 observer c. Kuisioner/angket Kuisioner dalam penelitian ini berisi tentang siswa terhadap proses pembelajaran penerapan Jelajah Alam Sekitar materi pengelolaan lingkungan. Kuisioner ini digunakan untuk mengungkap minat, kesenangan, kemampuan menjawab LDS, pemahaman belajar, ketertarikan dalam proses pembelajaran dan kenyamanan dengan jumlah kelompok melalui penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada materi pengelolaan lingkungan. Instrumen ini tidak dilakukan uji oba pada instrumen tes
19
3.
Pelaksanaan Pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus dan RPP yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dan indicator b. Menerapkan pembelajaran pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada materi pengelolaan lingkungan sesuai dengan sintaks pada kedua kelas eksperimen Adapun kegiatan tahap pembelajaran pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada materi pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Tahap 1: Menyajikan rencana dan tujuan pembelajaran, serta memotivasi siswa 2. Tahap 2: Menyajikan informasi 3. Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belar 4. Tahap 4: Membimbing kelompok dalam diskusi dan belajar 5. Tahap 5: Evaluasi 6. Tahap 6: Memberikan penghargaan E. Data dan Cara Pengumpulan Data 1. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru 2. Jenis data: - hasil belajar siswa - tanggapan siswa setelah proses pembelajaran - aktivitas siswa selama proses pembelajaran 3. Cara pengambilan data a. Data hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes kepada siswa b. Data tentang aktivitas siswa diambil dengan lembar observasi c. Data tentang tanggapan siswa diambil dengan lembar angket d. Data kinerja guru diambil dengan lembar observasi F. Metode Analisis Data 1.
Data hasil belajar yang diperoleh akan diolah dengan secara deskriptif kuantitatif dengan melihat rata-rata hasil ketuntasan siswa dan membandingkan
20
dengan standart yang diinginkan yaitu 62,5. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil ketuntasan belajar adalah Hasil ketuntasan siswa = 3NP +2NPr+1NT 6 Keterangan: NP: Nilai Tes NPr : Nilai Laporan NT : Nilai Tugas 2.
Data aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi untuk menghitung: Presentase % =
Jumlah skor yang diperoleh X 100% Skor maksimum
kriteria deskriptif presentase aktivitas siswa a. 80%-100% : Sangat tinggi b. 66%-79% : Tinggi c. 56%-65% : Sedang d. 40%-55% : Kurang e. 0%-39% : Sangat Kurang 3.
Data hasil tanggapan siswa yang berupa angket dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a. membuat rekapitulasi hasil kuisoner mengenai tanggap siswa terhadap kegiatan pembelajaran b. menghitung presentase jawaban siswa c. melakukan analisis data kuisoner Menurut Sudjiono (2003) hasil angket dapat dianalisis dengan rumus P= f/N X 100% P : Persentase f : Banyaknya responden yang memilih jawaban N : Banyaknya responden yang menjawab kuisoner
21
4.
Kinerja guru Data hasil kinerja guru yang berupa angket dianalisis dari poin yang
dihasilkan Kriterian deskriptif kuantitatif : Baik : 45-60 Cukup : 30-44 Kurang : 15-29
22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada materi pengelolaan lingkungan di SMP Negeri 10 Semarang diperoleh hasil penelitian sebagai 1.
Aktivitas Siswa Pada Proses Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan
lembar observasi aktivitas siswa. Observasi ini dilakukan setiap pembelajaran berlangsung yang terbagi dalam tiga kali pertemuan. Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran di sajikan pada Tabel 5 Tabel 5 Keaktifan siswa pada pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Keaktifan Tinggi Sedang Cukup Kurang
VII A ∑ Siswa 15 21 0 0
kelas % 41,66 58,34
VII B ∑ Siswa 16 19 0 0
% 45,71 54,29
* Data selengkapnya disajikan dalam lampiran Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran selama 3 kali pertemuan menunjukan hasil yang memenuhi indikator kerja. Keaktifan siswa kelas VII A telah mencapai kategori yaitu kategori tinggi 41,66 % dan kategori sedang sebesar 58,34%. Kelas VII B telah mencapai kategori tinggi sebesar 45,71% dan kategori sedang sebesar 54,29%. 2.
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Hasil belajar siswa kelas VII SMP Negerei 10 Semarang pada pembelajaran
materi pengelolaan Lingkungan melalui pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai 22
23
sumber belajar dengan penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar diambil dari skor hasil mengerjakan LKS, tugas dan tes akhir. Data hasil siswa disajikan pada tabel 6. Tabel 6. Hasil Belajar siswa pada pembelajaran pengelolaan lingkungan Kelas Tuntas VII A VII B
∑ Siswa Tidak Tuntas Terendah
36 (100%) 35 (100%)
0 0
Nilai Tertinggi 81,83 81,83
63,33 68,33
* Data selengkapnya disajikan dalam lampiran Berdasarkan tabel 6. Diatas diketahui bahwa kelas VII A dan Kelas VII B telah mencapai ketuntasan belajar. 3.
Kinerja Guru Pada Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Data kinerja guru diperoleh melalui kegiatan observasi dengan menggunakan
lembar observasi kinerja guru. Data hasil observasi kinerja guru digunakan untuk mengetahui kinerja guru selama proses pembelajaran, sehingga kualitas guru dan kesesuaian guru disajikan pada table 7. Tabel 7. Kinerja Guru dalam pembelajaran Pengelolaan lingkungan Kelas 1 Jumlah Kategori VII A VII B
11 12
sedang sedang
Pertemuan 2 3 Jumlah Kategori Jumlah Kategori 18 15
sedang sedang
25 24
Tinggi Tinggi
* Data selengkapnya disajikan dalam lampiran Berdasarkan tabel 7. diatas diketahui bahwa rata-rata kinerja guru selama proses pembelajaran telah mengalami kenaikan dari kategori rendah ke tinggi
24
4.
Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran diperoleh kuisioner/angket
dengan responden seluruh siswa kelas VII A dan VII B. kuisioner tanggapan siswa merupakan balikan yang diberikan oleh siswa atas pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang diperoleh berdasarkan angket yang dibagikan kepada siswa setelah penelitian selesai. Berdasarkan angket hasil tanggapan siswa pada kelas VII A dan VII B didapat hasil sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Tanggapan siswa No
Pernyataan
1 Tertarik dengan proses pembelajaran dengan pendekatan
Jawaban Ya Tidak 96,67%
3,03%
Jelajah alam Sekitar
2 Mengalami kesuliatan saat proses pembelajaran dengan
4,54%
95,46%
pendekatan Jelajah Alam Sekitar
3 Dengan metode pembelajaran memanfaatkan lingkungan
95,45%.
4,55%
pada konsep pencemaran lingkungan materi menjadi lebih mudah dipahami
4 Pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah
95,46% 4,54%
sebagai sumber belajar dengan pendekatan JAS cocok diterapkan untuk materi pengelolaan lingkungan
5 Setuju jika pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan
90,91%
9,09%
sekitar sekolah sebagai sumber belajar dengan pendekatan JAS diterapkan pada konsep biologi yang lain?
B. Pembahasan 1.
Aktivitas Siswa Pada Proses Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Aktifitas siswa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat
proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar. Data aktifitas siswa diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi keaktivan siswa.
25
Observasi ini dilakukan setiap pembelajaran berlangsung yang terbagi dalam tiga kali pertemuan. Berdasarkan data aktifitas siswa yang disajikan pada tabel 5, tampak bahwa pembelajaran melalui manfaat lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan siswa kelas VIIA telah mencapai 2 kategori yaitu kategori tinggi sebesar 41,66% dan kategori sedang sebesar 58,34%. Kelas VII B telah mencapai kategori tinggi sebesar 45,71% dan kategori sedang sebesar 54,29%. Perolehan keaktifan yang dicapai ini terjadi karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum, dan berdiskusi. Siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran karena pembelajaran yang dilakukan melalui penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dengan metode pembelajaran yang bervariasi seperti eksperimen, observasi dan diskusi yang dilaksanakan melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) memberikan peluang kepada mereka untuk bekerja sama dalam kelompok melalui pengamatan langsung. Hal ini sesuai dengan pendapat Anggraito dkk (2005) bahwa pendekatan JAS merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa karena memberikan peluang bagi siswa untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Penerapan pendekatan JAS melalui kegiatan eksperimen dapat memotivasi siswa karena pada saat praktikum siswa melakukan sendiri kegiatan praktikum untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan penelitian Hertien dan Any (2001) yang menyatakan bahwa praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, mengembangkan keterampilan dasar dalam eksperimen menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah dan menunjang pemahaman materi belajar. Kegiatan diskusi dapat meningkatkan kerjasama kelompok dan keaktifan siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran dan dalam menyelesaikan soal dalam LKS yang telah diberikan guru. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ratnasari (2004) yang menyatakan bahwa kegiatan diskusi dapat meningkatkan kerjasama dalam kelompok dan menyatukan persepsi tentang materi yang sedang dipelajari.
26
Pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan penerapan pendekatan JAS memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok melalui pengamatan langsung dengan mengeksplorasi lingkungan yang melibatkan berbagai indra, siswa juga dapat terlibat secara langsung dalam pemecahan masalah sehingga siswa lebih cepat membangun pengetahuannya dan lebih mudah memahami konsep-konsep yang dipelajarinya. Sebagaimana penelitian yang dilakukan Sukaesih dkk (2008) bahwa penerapan pendekatan JAS telah meningkatkan jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai A dan B karena pendekatan JAS akan melibatkan indra, sehingga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa. Dengan demikian indikator kinerja persentase aktivitas siswa yang termasuk kategori sedang dan tinggi dalam pembelajaran minimal sebesar 75% telah tercapai. 2.
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Hasil belajar siswa diperoleh dari skor hasil mengerjakan LKS, tugas, dan tes
akhir pembelajaran. Skor hasil pengerjaan LKS, tugas, dan tes mempunyai proporsi yang berbeda, yaitu tes mempunyai proporsi 2 kali lebih besar daripada hasil diskusi dan tugas. Tes yang digunakan adalah tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa kelas VII A dan kelas VII B telah mencapai ketuntasan belajar sebesar 100%. Persentase ketuntasan belajar ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan memberikan dampak terhadap persentase ketuntasan belajar. Indikator kinerja yang harus dicapai untuk ketuntasan belajar yaitu minimal 75% siswa mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal untuk materi pengelolaan lingkungan sebesar 62. Ketuntasan belajar kelas VII A dan kelas VII B sebesar 100% menunjukkan ketercapaian indikator kinerja dari penelitian yang dilakukan. Hasil belajar siswa yang telah mencapai indikator kinerja ini terjadi karena adanya dukungan faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti minat dan motivasi siswa dan faktor eksternal seperti sekolah dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Minat dan motivasi belajar siswa yang tinggi dan tersedianya lingkungan sekitar sekolah yang dapat dijadikan sebagai
27
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, akan mempermudah siswa dalam mempelajari materi, sehingga hasil belajar pun akan meningkat. Minat dan motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan melalui penerpan metode dan sumber belajar yang bervariasi. Sumber belajar yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah yang meliputi tempat pembuangan sampah sekolah yang ada dilingkungan SMP Negeri 10 Semarang, tempat parkir sekolah dan halaman sekolah. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Jelajah Alam Sekitar yang diterapkan melalui metode eksperimen, dan diskusi. Hal ini dikarenakan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) yang diterapkan menawarkan sumber belajar dan metode pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa. Sumber belajar dan metode pembelajaran yang menyenangkan akan meningkatkan motivasi bagi siswa untuk belajar sehingga dapat membuat siswa menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran. Pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan eksperimen, dan berdiskusi mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, tertanamanya sikap ilmiah yang berupa kejujuran, ketelitian, menghargai pendapat orang lain, disiplin, toleran, objektif, kerja keras dan bertangung jawab, dan semua ini merupakan karakteristik dari pendekatan Jelajah Alam Sekitar. Pengalaman belajar yang menyenangkan dapat melekat dalam memori siswa untuk periode waktu yang lebih lama, sehingga siswa akan lebih mudah untuk mengingat kembali saat mengerjakan tes. Peningkatan pemahaman siswa sangat dipengaruhi keaktifan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar. Meningkatnya hasil belajar siswa tersebut menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Siswa akan belajar dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan di kelas dan berkesempatan untuk menemukan sendiri, sehingga pembelajaran dengan pendekatan JAS melalui pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
28
dapat membuat siswa mencari makna dari gejala-gejala alam yang ada di sekitarnya. Jika dilihat dari rata-rata skor LKS yang tinggi, anak yang memiliki keaktifan yang tinggi secara otomatis mendapat skor yang tinggi, begitu sebaliknya, karena skor keaktifan didapat dari jumlah penilaian aktivitas individu dan kelompok sedangkankan skor LKS diperoleh dari skor hasil pengerjaan kelompok. Skor LKS ini juga tidak mencerminkan hasil belajar siswa, karena hasil belajar siswa tidak hanya dari skor LKS saja, tetapi dari skor penilaian yang lainnya juga, yaitu skor tugas dan skor tes terakhir dengan proporsi yang berbeda, yaitu tes mempunyai proporsi 2 kali lebih besar daripada hasil diskusi dan tugas. Sehingga jika dianalisis dari data penelitian bahwa anak yang mendapatkan skor keaktifan paling tinggi yaitu 30, mendapatkan hasil belajar yang paling tinggi, yaitu 81,83 dan anak yang mendapatkan skor keaktifan yang paling rendah meskipun juga masih termasuk dalam kategori keaktifan cukup yaitu 22, juga mendapatkan hasil belajar yang paling rendah meskipun juga masih termasuk dalam kategori tuntas yaitu 63,33. Hal ini sesuai dengan pendapat Darsono dkk (2001) yang menyatakan bahwa keaktifan siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Uraian diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar Materi Pengelolaan lingkungan dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar telah mencapai indikator kinerja. Hal ini ditunjukkan dari 100% siswa mendapat nilai ≥62. 3.
Kinerja Guru Pada Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Ketercapaian kinerja guru dalam pembelajaran ini jika guru melaksanakan 5
aspek dalam pembelajaran menggunakan pendekatan JAS. Pengukuran kinerja guru didasarkan pada observasi dari observer saat guru melakukan kegiatan pembelajaran, berdasarkan tabel 7 kualitas guru dengan menggunakan pendekatan JAS telah mencapai kategori sedang dan tinggi. Guru sudah melakukan pembelajaran sesuai RPP yang disusun. Peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa tidak terlepas dari peran guru. Peran guru dalam proses pembelajaran
29
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2005) yang menyatakan bahwa kreatifitas guru juga mutlak diperlukan agar dapat merencanakan kegiatan siswa yang sangat bervariasi itu. Pada pertemuan pertama dan kedua kinerja guru masih termasuk dalam kondisi sedang karena guru belum sepenuhnya melaksanakan langkah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah yang belum sepenuhnya dilaksanakan oleh guru yaitu menyampaikan informasi kegiatan, membagikan LKS dan memberikan penjelasan dengan baik. Dalam menyampaikan informasi kegiatan dan membagikan LKS masih belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, padahal hal ini diperlukan untuk menarik minat belajar siswa dan agar tercipta interaksi dinamis antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa sehingga pembelajaran dapat berhasil. Namun demikian pada pertemuan ketiga guru telah mencoba untuk memperbaiki kinerjanya setelah mendapatkan masukkan dengan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang belum dilakukan dengan baik pada pertemuan sebelumnya, yaitu dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada siswa untuk bertanya pada saat menyampaikan informasi kegiatan dan membagikan LKS, hal ini menjadikan kinerja guru meningkat dari kategori sedang menjadi tinggi pada pertemuan ketiga. Kinerja guru yang telah mencapai kategori sedang dan tinggi juga karena guru telah melakukan pengelolaan kelas dengan baik melalui penerapan JAS. Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memlihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan apabila terjadi gangguan dala pembelajaran (Mulyasa 2003). Pendekatan JAS yang diterapkan telah diusahakan seoptimal mungkin dengan pemanfaatan lingkungan sekolah. Penciri dalam kegiatan pembelajaran berpendekatan JAS adalah selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan media. Penerapan pendekatan JAS dilakukan melalui kegiatan praktikum dan berdiskusidengan memanfaatkan lingkungan sekolah seperti tempat pembuangan sampah,
parkir,
halaman
sekolah.
Melalui
kegiatan
guru
menciptakan
30
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa, karena siswa menemukan sendiri pengetahuan yang dipelajarinya. Peningkatan kinerja guru dan keaktifan siswa dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. 4.
Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Tangapan siswa terhadap proses pembelajaran pengelolaan lingkungan
diperoleh melalui lembar kuisioner/angket berdasarkan rekapitulasi sebanyak 96,67% siswa menyatakan tertarik mengikuti pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekolah dengan pendekatan JAS pada materi pengelolaan lingkungan . Ketertarikan siswa terhadap kegiatan pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan. Penerapan metode belajar yang berbeda dari biasanya menyebabkan ketertarikan siswa terhadap kegiatan pembelajaran menjadi meningkat. Sebagaimana pendapat Marianti dan Christijanti (2008) dalam jurnal penelitian yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran yang berbeda dari semester sebelumnya membuat mahasiswa menjadi penasaran untuk terus mengikuti segala kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dengan penerapan pendekatan JAS, melalui kegiatan praktikum sebagai salah satu sumber pembelajaran, memberikan kesempatan yang luas untuk berdiskusi atau bertukar pendapat bersama teman merupakan pengalaman baru bagi mereka, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Minat atau rasa senang siswa terhadap suatu pembelajaran merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran yang penting. Peserta didik yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pembelajaran akan termotivasi untuk untuk mempelajari mata pelajaran tersebut, sehingga dapat diharapkan akan mencapai hasil belajar yang optimal. Namun demikian sebesar 3,03% siswa menyatakan tidak tertarik dan 4,54% siswa menyatakan mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekolah dengan pendekatan JAS pada materi pengelolaan lingkungan. Hal ini kemungkinan terjadi karena kondisi siswa yang belum terbiasa dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran biasanya dilakukan dengan metode ceramah yang menyebabkan siswa cenderung pasif dan
31
hanya sebagai pendengar. Selain itu kemungkinan juga disebabkan karena pembelajaran yang berpusat pada siswa ini menjadikan kelas menjadi rame karena siswa
diberi
kesempatan
untuk
menemukan
pengetahuannya
sendiri,
mengemukakan pendapat dan bertanya, dan ternyata ada bebrapa siswa yang tidak menyukai keadaan tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Zulfah (2006) yang menyatakan bahwa pada siklus III ada 2,27% siswa yang tidak tertarik mengikuti pembelajaran yang telah berlangsung. Hal ini terkait masih adanya siswa yang tidak menyukai suasana kelasnya sekarang karena masih agak ramai dan perilaku main-main saat praktik di luar kelas. Siswa yang merasa tidak tertarik dengan pembelajaran yang berlangsung, ternyata berpengaruh pada keaktivan dan hasil belajar. Siswa yang menjawab tidak/yang memberikan menjawab negatif dalam tanggapan siswa ini jika dilihat dari data aktivitas siswa mendapatkan skor keaktifan yang paling rendah meskipun termasuk dalam kategori keaktifan cukup yaitu 22. Rendahnya aktifitas belajar ini berpengaruh terhadap hasil belajar, siswa tersebut juga mendapatkan hasil belajar yang paling rendah meskipun juga masih termasuk dalam kategori tuntas yaitu 63,33. Hal ini sesuai dengan pendapat Darsono dkk (2001) yang menyatakan bahwa Keaktifan siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan pendekatan JAS melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum dan diskusi baik diskusi kelompok maupun diskusi kelas, sehingga suasana kelas cenderung sedikit gaduh tidak seprti pada pembelajaran dengan metode ceramah. Siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan penerapan pendekata JAS dapat mempermudah mereka dalam memahami konsep pengelolaan lingkungan adalah sebanyak 95,45%. Hal ini dikarenakan materi yang dibahas dekat dengan lingkungan sehari-hari siswa, sehingga menjadi lebih nyata dan siswa terlibat secara langsung dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, yaitu dengan melalui kegiatan praktikum dan diskusi. Hal ini sesuai dengan pendapat Marianti dan Kartijono (2005) bahwa pembelajaran dengan pendekatan JAS menekankan pada pemanfaatan lingkungan
32
alam sekitar, peserta didik sebagai objek belajar biologi dengan mempelajari fenomenanya melalui kerja ilmiah. Pendekatan ini memungkinkan peserta didik dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengkaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga hasil belajarnya lebih berdaya guna bagi kehidupanya. Mereka mendapat kesempatan bekerjasama dengan teman, mengemukakan pendapat, dan meningkatkan keaktifannya. Pendapat Marianti dan Kartijono dikuatkan oleh hasil penelitian Suhartono (2007) bahwa 95,1% siswa menyatakan penrapan pendekatan JAS lebih mudah diterapkan dalam memahami meteri kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan, hal ini dikarenakan dengan penerapan pendekatan JAS siswa dapat berinteraksi dengan lingkungan secara langsung dan materi dikaitkan dengan kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungan mereka. Pembelajaran menarik dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar sehingga pemahaman terhadap materi meningkat.
Sebanyak
95,46%
siswa
menyatakan
pembelajaran
melalui
pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar dengan pendekatan JAS cocok diterapkan untuk materi pengelolaan lingkungan dan sebanyak 90,91% siswa menyatakan setuju
jika pembelajaran melalui
pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar dengan pendekatan JAS diterapkan pada konsep biologi yang lain karena menganggap bahwa pembelajaran JAS sesuai dengan namanya, maka hanya cocok untuk diterapkan pada materi yang berhungan dengan lingkungan. Hal ini terjadi karena siswa masih belum paham bahwa pendekatan JAS dapat diterapkan pada materi biologi yang lain karena pendekatan JAS adalah pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta didik baik lingkungan fisik, sosial, teknologi maupun budaya sebagai obyek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah (Marianti dan Kartijono 2005).
33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar pada materi pengelolan lingkungan dengan penerapan pendekatan JAS dapat disimpulkan bahwa: 1. Lebih dari 75% siswa mencapai keaktifan kategori sedang dan tinggi 2. Sebesar 100% siswa telah mencapai ketuntasan belajar >62,5 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas saran-saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Guru biologi diharapkan dapat memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan menerapkan pendekatan JAS tidak hanya dalam mempelajari materi pengelolaan lingkungan tetapi juga pada materi yang sesuai. 2. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar melalui penerapan pendekatan
JAS
menuntut
keterampilan
guru
mengelola
kelas
dan
mengkondisikan siswa dengan baik sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih dengan lancar.
33
34
DAFTAR PUSTAKA Ali, M. 1999. Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Anonim. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Darsono, M,. A. Sugandhi., Martensi. K Dj., Rusda. K S., Nugroho. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP Semarang Press. Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hertien Yusuf & Any. 2001. Penerapan Metode Penemuan ( Discovery Dan Inquiry) Pada Kegiatan Laboratorium Biokimia Di Jurusan Pendidikan Biologi. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1): 41-53 Lie, A. 2002. Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Gramedia. Marianti, A & N.E Kartijono.2005. Jelajah Alam Sekitar. Makalah Seminar Dan Lokakarya Pengembangan Kurikulum Biologi Dengan Pendekatan JAS. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES. Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. ---------------. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ngabekti S; Kukuh Santosa & Bambang Priyono; Endang Susilowati. 2006. Penerapan Model Investigasi Kelompok dengan Pendekatan JAS Pada Materi Makhluk Hidup dan Lingkungan di SMP 32 Semarang. Jurnal Penelitian Pendidikan 22 (1): 48-63 Priyono B; Woro Indrihanti & Suprihationo. 2008. Meningkatkan Pemahaman Siswa SMA Negeri 5 Semarang Menggunakan Peta Konsep Berorientasi JAS pada Materi Biologi dan Organisasi Kehidupan. Jurnal Penelitian Pendidikan 04 (1): 1-13
34
35
Ridlo, S. 2005. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar. Makalah Seminar Dan Lokakarya Pengembangan Kurikulum Biologi Dengan Pendekatan JAS. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES. Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. -----------2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, N. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo. --------------.2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Bumi Algensindo. -------------.2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Tim penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Balai Pustaka. Zulfah. 2006. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Materi Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan JAS Melalui Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share dan Penilaian Autentik Di SMPN 37 Semarang. UNNES: Skripsi ( tidak dipublikasikan ).
36 Lampiran1. Silabus SILABUS Nama Sekolah : SMP Negeri 10 Semarang Mata Pelajaran : Biologi : VII Kelas Semester : Genap Standart Kompetensi : Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar komponen, serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis laporan pengamatan/ praktikum
Kegiatan Pembelajaran Pengaruh manusia · Mendiskusikan dalam ekosistem secara · Penebangan kelompok hutan tentang penebangan · Pencemaran air, hutan, tanah dan udara pencemaran · Upaya mengatasi lingkungandan dan upaya menanggulangi mengatasinya pencemaran dan · Melakukan kerusakan percobaan ligkungan pencemaran kegiatan tanah berwawasan lingkungan · Melakukan kegiatan berwawasan lingkungan Materi
Indikator ·
·
Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan dan upaya mengatasinya Menjelaskan pengaruh pencemaran air, tanah dan udara kaitannya dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya
Penilaian ·
Non test - portofoli o · LKS · performan ce · Post tes - pilihan ganda
Sumber Alokasi waktu Belajar 6 JP 1. Buku siswa dari pemkot 2. LKS 3. Media Pembelajaran 4. Internet 5.Lingkungan sekitar
37 Lampiran 2.Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran I RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SMP Negeri 10 Semarang
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/semester
: VII/ Genap
Standar Kompetensi
: Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar komponen, serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis laporan pengamatan/ praktikum
Indikator
: Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan dan upaya mengatasinya
Alokasi waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)
B. Tujuan Pembelajaran l
Siswa dapat menyebutkan aktivitas manusia yang menyebabkan kerusakan hutan
l
Siswa dapat menjelaskan pengaruh penebangan hutan terhadap lingkungan
l
Siswa dapat menyebutkan upaya untuk mencegah kerusakan hutan
C. Materi Pembelajaran l
Penebangan hutan
D. Strategi Pembelajaran l
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
E. Langkah-langkah Pembelajaran a.
Pedahuluan (5 menit)
38
b.
-
Guru mengucapkan salam
-
Guru memeriksa kehadiran siswa
-
Guru memberikan apersepsi "apakah kalian pernah masuk ke hutan?"
-
Guru memberikan motivasi Sebutkan contoh tumbuhan yang ada di hutan?
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti (60 menit) -
Guru mengali kemampuan siswa tentang hutan dan manfaat hutan
-
Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok
-
Guru membagikan LKS
-
Guru membagikan artikel mengenai penebangan hutan
-
Siswa menerima artikel
-
Siswa diminta membaca lembar kegiatan siswa yang telah diterima dari guru
-
Siswa membaca LKS
-
Setelah itu siswa diminta untuk mendiskusikan dengan anggota kelompoknya untuk mengeksplor artikel yang telah diterima
-
Siswa mempresentasikan hasil diskusi dikelas
-
Siswa diminta untuk merumuskan kesimpulan
-
Guru memberi pemantapan dengan cara memberi rangkuman tentang penebangan hutan
c.
Penutup (15 menit ) -
Guru memberikan evaluasi dengan memberi pertanyaan dengan tes tertulis
-
Tes dilakukan secara individual
-
Guru memberi tugas kepada siswa mencari artikel tentang lingkungan alami dan yang tercemar
F. Sumber Bacaan 1. Bacaan dan buku biologi yang relevan 2. Lembar Kerja Siswa 3. Media Pembelajaran 4. Internet 5. Lingkungan Sekitar
39
G. Penilaian -
Aspek yang dinilai
l
Hasil belajar siswa
-
Bentuk instrumen
a. Soal uraian b. Lembar Kerja Siswa c. Lembar obsevasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
Guru pengampu
40 Lampiran 3.Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SMP Negeri 10 Semarang
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/semester
: VII/ Genap
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar komponen, serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis laporan pengamatan/ praktikum
Indikator
: Menjelaskan pengaruh pencemaran air
Alokasi waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)
-
Tujuan Pembelajaran
l
Siswa dapat menyebutkan aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran air
l
Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran air
l
Siswa dapat menyebutkan upaya untuk mencegah pencemaran air
-
Materi Pembelajaran
l
Pencemaran air
-
Strategi Pembelajaran
l
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
-
Langkah-langkah Pembelajaran
a.
Pedahuluan (5 menit) -
Guru mengucapkan salam
41 -
Guru memeriksa kehadiran siswa
-
Guru memberikan apersepsi "bagaimana kondisi selokan yang ada di dekat rumah kalian?”
-
“Bagaimana rasanya jika kaki kalian tersentuh oleh air selokan tersebut?”
-
Guru memberikan motivasi "Jika kalian ke pegunungan bagaimana kondisi air disana?"
b.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti (60 menit) -
Guru menggali kemampuan siswa tentang pencemaran air
-
Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok
-
Guru membagikan LKS
-
Siswa diminta membaca lembar kegiatan siswa yang telah diterima dari guru
-
Siswa membaca LKS
-
Setelah itu siswa diminta untuk melakukan percobaan tentang pencemaran air
-
Siswa mempresentasikan hasil percobaan dikelas
-
Siswa diminta untuk merumuskan kesimpulan
-
Guru memberi pemantapan dengan cara memberi rangkuman tentang pencemaran air
c.
-
Penutup (15 menit ) -
Guru memberikan evaluasi dengan memberi pertanyaan dengan tes tertulis
-
Tes dilakukan secara individual
Sumber Bacaan
1. Bacaan dan buku biologi yang relevan 2. Lembar Kerja Siswa 3. Media Pembelajaran 4. Internet 5. Lingkungan Sekitar -
Penilaian -
l
Aspek yang dinilai
Hasil belajar siswa -
Bentuk instrumen
42 a. Soal uraian b. Lembar Kerja Siswa c. Lembar obsevasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
Guru pengampu
‘
43 Lampiran 4.Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SMP Negeri 10 Semarang
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/semester
: VII/ Genap
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antar komponen, serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan dan melaporkan dalam bentuk karya tulis laporan pengamatan/ praktikum
Indikator
: Menjelaskan pengaruh pencemaran tanah kaitannya dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya
Alokasi waktu
: 2 jam pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran l
Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran tanah
l
Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara
B. Materi Pembelajaran l
Pencemaran tanah
l
Pencemaran udara
l
Upaya mengatasi dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan ligkungan kegiatan
berwawasan lingkungan C. Strategi Pembelajaran l
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
44 D. Langkah-langkah Pembelajaran a. Pedahuluan -
Guru mengucapkan salam
-
Guru memeriksa kehadiran siswa
-
Guru memberikan apersepsi "bagaimana kondisi tanah di rumah kalian?"
-
Guru memberikan motivasi apakah terdapat sampah?
-
Guru memberikan apersepsi "waktu kalian berangkat sekolah, apakah banyak kendaraan bermotor? Bagaimana kondisi udara disekitarnya?”
-
Guru memberikan motivasi bagaimana kalau kita terus menerus menghirup udara yang kotor?
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Inti -
Guru mengali kemampuan siswa tentang pencemaran tanah
-
Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok
-
4 kelompok mendapatkan LKS pencemaran udara, 4 kelompok lain mendapatkan LKS pencemaran tanah
-
Guru membagikan LKS
-
Siswa diminta membaca lembar kegiatan siswa yang telah diterima dari guru
-
Siswa membaca LKS
-
Setelah itu siswa diminta untuk melakukan praktikum di luar kelas
-
Siswa mempresentasikan hasil percobaan dikelas
-
Siswa diminta untuk merumuskan kesimpulan
-
Guru memberi pemantapan dengan cara memberi rangkuman tentang pencemaran tanah
c. Penutup -
Guru memberikan evaluasi tes tertulis
45 E. Sumber Bacaan 1. Bacaan dan buku biologi yang relevan 2. Lembar Kerja Siswa 3. Media Pembelajaran 4. Internet 5. Lingkungan Sekitar F. Penilaian 1. Aspek yang dinilai l
Hasil belajar siswa
2. Bentuk instrumen a. Soal uraian b. Lembar Kerja Siswa c. Lembar obsevasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
Guru Pengampu
46 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Penebangan Hutan LEMBAR KERJA SISWA (LKS) AKIBAT PENEBANGAN HUTAN
A. Tujuan l Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan dan upaya mengatasinya B. Alat dan bahan Artikel kondisi hutan di indonesia dulu dan saat ini C. Cara kerja 1. 2. 3.
Baca artikel yang anda terima Eksplorasi artikel yang anda baca Diskusikan artikel tersebut dengan kelompok anda
D. Pertanyaan 1. Dari artikel yang kalian baca, bagaimana kondisi hutan di Indonesia sekarang? Jelasakan! 2. Jelaskan apa saja yang menyebabkan terjadinya hutan di Indonesia menjadi semakin sempit! 3. Sebutkan fungsi hutan! 4. Jelaskan akibat dari penebangan hutan secara liar! 5. Usaha apa untuk mencegah penebangan hutan secara liar!
47 Lampiran 6. Artikel Kondisi Hutan di Indonesia
Kondisi Hutan di Indonesia Dulu Dan Saat Ini -
Gb.1 Penebangan hutan secara liar sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/10/kondisi-hutan-di-indonesia-duludan.html#ixzz1HoQYs1FW
Gb.2 Kondisi hutan setelah pembalakan liar sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/10/kondisi-hutan-di-indonesia-duludan.html#ixzz1HoQYs1FW
48
Illegal logging atau pembalakan liar, atau penebangan liar, adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat. Walaupun angka penebangan liar yang pasti sulit didapatkan karena aktivitasnya yang tidak sah, beberapa sumber tepercaya mengindikasikan bahwa lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di wilayah-wilayah daerah aliran Amazon, Afika Tengah, Asia Tenggara (terutama Indonesia), Rusia dan beberapa negara-negara Balkan. Data yang dikeluarkan Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia sejak tahun 19851997 telah kehilangan hutan sekitar1,5 juta hektar setiap tahun dan diperkirakan sekitar 20 juta hektar hutan produksi yang tersisa. Penebangan liar berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan kayu di pasar internasional, besarnya kapasitas terpasang industri kayu dalam negeri, konsumsi lokal, lemahnya penegakan hukum, dan pemutihan kayu yang terjadi di luar kawasan tebangan. Penelitian Greenpeace mencatat tingkat kerusakan hutan di Indonesia mencapai angka 3,8 juta hektar pertahun, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas illegal logging atau penebangan liar (Johnston, 2004). Sedangkan menurut data Badan Penelitian Departemen Kehutanan, kerugian finansial akibat penebangan liar menunjukan angka Rp. 83 milyar perhari (Antara, 2004). Berdasarkan hasil analisis FWI dan GFW dalam kurun waktu 50 tahun, luas tutupan hutan Indonesia mengalami penurunan sekitar 40% dari total tutupan hutan di seluruh Indonesia. Dan sebagian besar, kerusakan hutan (deforestasi) di Indonesia akibat dari sistem politik dan ekonomi yang memperlakukan sumber daya hutan sebagai sumber pendapatan dan dieksploitasi untuk kepentingan politik serta keuntungan pribadi. Menurut data Departemen Kehutanan RI tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektar kawasan hutan di Indonesia, dengan laju deforestasi (perusakan hutan / penggundulan hutan) dalam 5 tahun terakhir mencapai 2,83 juta hektar per tahun. Bila keadaan seperti ini berjalan terus, dimana Sumatera dan Kalimantan sudah kehilangan hutannya, maka hutan di Sulawesi dan Papua akan mengalami hal yang sama. Menurut analisis World Bank, hutan di Sulawesi diperkirakan akan hilang tahun 2010. (Sumber: Wikipedia).
49
Gb.3 Hutan Indonesia yang hilang dari tahun 2000 – 2005. Warna hijau adalah hutan yang tersisa. Warna merah adalah penggundulan hutan. sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/10/kondisi-hutan-di-indonesia-duludan.html#ixzz1HoQYs1FW
Gb.4 Hutan di Kalimantan yang hilang dari tahun 1950 – 2010. Warna hjiau adalah hutan yang tersisa. sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/10/kondisi-hutan-di-indonesia-dulu-dan.html#ixzz1HoQYs1FW
50 Lampiran 7. Rubrik Penskoran dan Kunci Jawaban Lembar Kerja siswa Penebangan Hutan 1. Dari artikel yang dibaca Kondisi Hutan di Indonesia sekarang ini semakin sempit atau sedikit. indonesia menurut data Bank Dunia sejak 1985-1997 telah kehilangan hutan sekitar 1,5 juta hektar setiap tahundan diperkirakakan sekitar 20 juta hektar hutan produksi yang tersisa. Berdasarkan hasil analisis FWI dan GFW dalam dalam kurun waktun50 tahun, luas tutupan Hutan di Indonesia mengalami penurunan sekitar 40% dari total tutupan hutan diseluruh Indonesia. Menurut departemen Kehutanan RI tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 (Skor 20) juta hektar dari 120,35 juta hektar kawasan hutan di Indonesia. 2. Yang menyebabkan terjadinya hutan diIndonesia menjadi sempit yaitu adanya ilegal (skor 20) logging atau penebangan liar hutan. 3. fungsi hutan : - Mencegah Banjir - Menyimpan air - Mencegah erosi (Skor 20) - Tempat habitat makhluk hidup 4. Akibat dari penebangann hutan secara liar - Banjir - Erosi - Cadangan air menipis (Skor 20) - Terancam punahnya hewan 5. Usaha mencegah penebangan hutan secara liar - Menetapkan peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan - Meadakan pengawasan, pengendalian dan pengelolaan hutan - Mengeluarkan undang-undang tentang lingkungan hidup. Musalnya undangundang no. 4 Tahun 19882 tentang Pokok-pokok Pengelolaamn Lingkungan (skor 20) hidup. (Skor maks 100) Penskoran Tugas Rumah Berupa Artikel 1. Mengumpulkan Artikel dan isi lengkap sesuai dengan tema yaitu pencemaran lingkungan (Skor 85) 2. Mengumpulkan Artikel, isi kurang lengkap sesuai dengan dengan pencemaran lingkungan (Skor 80) 3. Mengumpulkan artikel, isi kurang sesuai dengan tema pencemaran lingkungan (Skor 70) 4. Mengumpilkan artikel, tetapi waktu pengumpulan terlambat (skor 65) 5. Tidak mengumpulkan artikel (Skor 60)
51 Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Pencemaran Air LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENCEMARAN AIR
A. TUJUAN · Mengetahui pengaruh pencemaran air terhadap makhluk hidup B. · · · · · ·
ALAT DAN BAHAN Beker gelas 2 buah Pipet Jam tangan / stopwatch Air Ikan Larutan Detergen
C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
CARA KERJA Isi beker gelas dengan air Masukan 1 ikan pada beker gelas Pada beker gelas pertama sebagai kontrol Hitung jumlah gerakan insang selama 1 menit. Lakukan 3 kali ulangan. Pada beker gelas kedua, masukan 10 tetes larutan detergen Hitung jumlah gerakan insang selama 1 menit. Lakukan kembali no. 5 dan 6 sampai 3 kali ulangan Masukan data pada tabel
D. HASILPENGAMATAN Beker gelas 1 menit pertama I II E. 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah gerakan insang 1 menit kedua
1 menit ketiga
PERTANYAAN Bagaimana kondisi ikan pada beker gelas pertama? Jelaskan! Bagimana kondisi ikan pada beker gelas kedua? Jelaskan! Bagaimana kondisi air pada beker gelas kedua? Mengapa! Sebutkan ciri-ciri air yang sehat? Sebutkan cara mengatasi pencemaran air?
52 Lampiran 9. Rubrik Penskoran dan Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Pencemaran Air (Skor maks 20) Hasil Pengamatan 1. kondisi ikan pada gelas beker pertama yaitu ikan bergerak aktif, gerak ingsang aktif (skor 16) 2. kondisi ikan pada gelas kedua yaitu ikan bergerak lambat, gerak insang lambat (skor 16) 3. kondisi air pada gelas beker kedua yaitu air terliat keruh, tidak jernih (skor 14) 4. ciri-ciri air sehat: - tidak berwarna - tidak berasa - tidak berbau - pH 7 - tidak mengandung mikroorganisme (Skor 16) 5. cara mengatasi pencemaran air: - Tidak membuang limbah ke aliran sungai - Tidak menggunakan pestisida secara berlebihan (skor 16) - Mengolah terlebih dahulu limbah idustri sebelum dibuang (Skor Maks 100)
53 Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa Pencemaran Udara LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENCEMARAN UDARA
A. TUJUAN · Mengetahui pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup B. ALAT DAN BAHAN · Isolasi bolak-balik · Mikroskop C. CARA KERJA 1. Tempelkan isolasi bolak balik pada tembok kelas, tembok lapangan sekolah, pagar luar sekolah 2. Diamkan selama 15 menit 3. Ambil isolasi bolak-balik pada tempat yang telah di temple tadi 4. Lihat isolasi bolak-balik dibawah mikroskop 5. Amati isolasi mana yang memiliki debu/kotoran yang banyak 6. Masukkan hasil pengamatan D. HASILPENGAMATAN Berilah tanda (√) pada table sesuai hasil pengamatan Tempat
Banyak
Sedang
Sedikit
Tembok kelas Tembok Lapangan Pagar sekolah
E. PERTANYAAN 1. Permasalahan apa yang kalian temukan berdasarkan penjelajahan yang telah kalian lakukan! 2. Berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan apakah menurut kalian di lingkungan yang kalian amati terjadi pencemaran udara? Mengapa demikian! 3. Berdasarkan pengamatan, daerah mana yang paling banyak polutan! Mengapa? 4. Sebutkan apa saja yang menyebabkan pencemaran udara! 5. Bagaimana cara mencegah pencemaran udara?
54 Lampiran 11. Rubrik Penskoran dan Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa Pencemaran udara 1. 2. 3. 4.
5.
Hasil Pengamatan (skor 30) Permasalahan yang ditemukan yaitu adanya pencemaran udara disekitar (skor 14) lingkungan sekolah Iya, karena adanya kotoran atau debu yang menempel pada isolasi bolak-balik adalah bukti adanya pencemaran udara (skor 14) Daerah yang paling banyak polutan ada dip agar sekolah karena pagar sekolah sering dilalui oleh kendaraan bermotor yang lalu lalang di sekitar sekolah (skor 14) Yang menyebabkan pencemaran udara : - Asap - CFC - NO2, SO4 - Debu - CO, CO2 (Skor 14) Cara menvegah pencemaran udara: - Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan - Tidak menggunakan Parfum yang menggunakan spray - Tidak membakar sampah (skor 14)
(skor Maks 100)
55 Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa Pencemaran Tanah LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENCEMARAN TANAH A. TUJUAN 1. Mengumpulkan dan mengidentifikasi sampah organik yang ada di lingkungan sekolah 2. Menelaskan pencemaran tanah kaitannya dengan pencarian harta karun yang dilakukan 3. Mengkomunikasikan data yang diperoleh ke depan kelas 4. Mengusulkan kemungkinan penanggulangan pencemaran tanah yang reuse, recycle, reduce B. ALAT DAN BAHAN 5. Kantong plastik besar 6. Sampah disekitar sekolah C. 1. 2. 3. 4.
CARA KERJA Kumpulkan sampah-sampah yang ada disekitar sekolah Masukkan kedalam kantong plastik Pilah sampah menjadi dua bagian yaitu sampah organik dan sampah anorganik Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel pengamatan
D. HASILPENGAMATAN Berilah tanda (√) pada table sesuai pengamatan Jenis sampah Nama sampah organik anorganik
Reuse
Reduce
Recycle
E. PERTANYAAN 1. Permasalahan apa yang kalian temukan berdasarkan penjelajahan yang telah kalian lakukan! 2. Berdasarkan pengamatan yang telah kalian lakukan apakah menurut kalian di lingkungan yang kalian amati terjadi pencemaran tanah? Mengapa demikian! 3. Berdasarkan pengamatan diatas benda apa saja yang tidak dapat diuraikan oleh tanah? 4. Coba kemukakan 3 contoh penanganan atau pegolahan barang bekas? Jelaskan! 5. Menurut pendapatmu bolehkah sampah-sampah yang dihasilkan dari rumah tangga dibakar? Mengapa!
56 Lampiran 13. Rubrik Pensoran dan kunci Jawaban Lembar Kerja Sisdwa Pencemaran Tanah Hasil Pengamatan (Skor maks 100) Jenis sampah Nama sampah anorganik organik Plastik √ Kaca √ Daun √ Bungkus snack √ Kertas √ Gelas air mineral √ Ranting √ Sedotan √ Besi √ Kaleng √
Reuse
Reduce
Recycle
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √
√
√
1. Permasalahan yang ditemukan adalah adanya pencemaran tanah di sekitar sekolah (skor 20) 2. Iya, karena adanya sampah yang dibuang sembarang tempat/ ditanah yang mengakibatakan adanya pencemaran tanah (skor 20) 3. Plastik, bungkus snack, gelas air mineral, kaca, sedotan, besi, kaleng (skor 20) 4. Reuse : Barang dapat digunakan kembali Reduce : barang dapat digantikan dengan barang yang lain dengan fungsi yang sama Recycle : Daur ulang (skor 20) 5. Tidak, karena dapat mencemari udara (skor 20) Skor = Hasil Pengamatan + Pertanyaan 2 (skor maks 100)
57 Lampiran 14. Tes Evaluasi Akhir Ulangan materi pencemaran lingkungan Pilihlah jawaban yang benar dengan cara silang (x) pada huruf a,b,c, atau d di lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Penebangan hutan secara liar dianggap sebagai penyebab utama terjadinya banjir, hal ini dikarenakan... A. Tidak membayar pajak pada pemerintah daerah B. Tidak memperhitungkan jumlah pohon yang ditebang C. Tidak melibatkan masyarakat setempat D. Tidak memperhitungkan ukuran pohon yang ditebang 2. Hutan gundul adalah salah satu diantara contoh kerusakan hutan yang diakibatkan oleh manusia yang tidak bertangung jawab, bagaimanakah caranya untuk mengembalikan kelestarian hutan yang gundul tersebut... A. melakukana penyiraman hutan B. melakukan reboisasi agar menjadi hutan kembali C. menghias hutan D. membersihkan hutan 3. Erosi tanah disebabkan oleh... A. hujan lebat pada tanah yang ada tanaman B. gelombang air laut yang besar C. naiknya permukaan air laut D. hujan lebat yang tidak ada tanaman 4. Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena.... A. menjadi larut dalam air tanah B. dapat meracuni habitat tanah C. tidak dapat dibakar D. tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme 5. Sampah-sampah organik yang mudah terurai dapat dimanfaatkan dengan cara.. A. didaur ulang dengan kompos B. pemanfaatan ulang sebagai bahan kerajinan C. pemanfaatan ulang sebagai hiasan D. pemanfaatan ulang untuk perabot rumah tangga 6. Dampak pencemaran tanah adalah... A. tanah semakin kaya zat hara B. tanah menjadi tandus dan keras C. memperkaya mikroorganisme tanah D. memberi nutrisi bagi cacing 7. Program 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dapat dilakukan untuk menanggulangi.... A. Pencemaran air B. Pencemaran udara C. Pencemaran tanah D. Pencemaran tanah dan udara
58
8. Sumber pencemaran gas CFC dapat berasal dari benda-benda dibawah ini, kecuali... A. knalpot B. hair spray C. kulkas D. pendingin udara 9. Peningkatan suhu global dibumi dikarenakan adanya pencemaran... A. Udara oleh CO2 B. Udara oleh debu C. Air oleh radiasi ultra violet D. Air oleh limbah kimia cair 10. Yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air adalah... A. sebagai sarang nyamuk B. kadar O2 dalam air meningkat C. mengganggu hewan air D. kadar O2 dalam air menurun 11. Pencemaran dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam mengakibatkan.... A. rusaknya tumbuh-tumbuhan B. semua hama tanaman mati C. pertumbuhan yang baik pada tanaman D. bertambahnya mineral dalam tanah 12. Polutan yang menyebabkan terjadinya hujan asam adalah... A. Sulfur dioksida B. Senyawa tanah C. Radiasi D. Senyawa karbon 13. Dampak dari hujan asam terhadap lingkungan kecuali... A. gangguan pernafasan B. merusak tanaman C. mempengaruhi kualitas air permukaan D. korosi pada logam 14. Dibawah ini adalah upaya untuk mempengaruhi pencemaran udara, kecuali... A. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan B mencegah terjadinya kebakaran hutan C. membuat peraturan tentang pengeluaran asap/emisi kendaraan dan pabrik D. membuat penampungan asap 15. Penanaman pohon dipinggir jalan dikota besar sangat menunjang perbaikan lingkungan, manfaat dari dari penghijauan tersebut adalah... A. membantu mengikat air tanah B. mengurangi intensitas panas matahari C. membantu mengikat CO dan CO2
59 D. memperkuat struktur tanah 16. Agar limbah cair industri tidak mencemari perairan, maka cara yang digunakan adalah... A. membuang ke perkebunan untuk pupuk B. membangun bak pengelolaan limbah cair C. memberi tawas pada limbah cair sebelum dibuang D. membuat kolam ikan untuk menampung limbah 17. Salah satu dampak atau akibat yang ditimbulkan dengan adanya pemanasan global adalah... A. menairnya es dikutub B. menurunnya permukaan air laut C. naiknya permukaan tanah D. cepatnya pertumbuhan flora dan fauna 18. Peristiwa masuknya zat ke dalam lingkungan yang dapat menggangu kelangsungan organisme didalamnya disebut... A. polutan B. polusi C. bio remidiasi D. populasi 19. Dampak buruk menipisnya lapisan ozon adalah kecuali.... A. penyakit katarak mata dan menimbulkan kanker mata pada sapi B. mengurangi daya kekebalan pada manusia C. menimbulkan kanker kulit D. meningkatkan jumlah ikan dan tanaman 20. Yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air adalah.... A. detergen, ikan, shampo B. enceng gondok, ikan, batu C. pupuk, detergen, rumput laut D. shampo, pestisida, detergen 21. Suatu zat yang dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran disebut... A. Populasi C. Bioremidiasi B. Polutan D. Polusi 22. pH air yang tidak tercemar adalah... A. -5 B. +8 C. =7
D. -6
23. Efek rumah kaca terjadi karena naiknya suhu udara/atmosfer yang disebabkan.. A. Gas CO, SO2, dan CFC B. Gas O2, SO2, dan NO3 C. Banyaknya gedung yang terbuat dari kaca D. Radiasi UV 24. Salah satu usaha agar hutan kita tetap lestari adalah...
60 A. B. C. D.
Menebang pohon jenis-jenis tertentu Memberantas hama-hama tanaman di hutan Mengadakan reboisasi Mengubah hutan menjadi areal pertanian dan perladangan
25. Jenis sampah 1) Besi berkarat 2) Kardus Bekas 3) Botol Kaca 4) Daun-daun Kering 5) Kain Perca Dari jenis-jenis sampah diatas yang dapat ditanggulangi dengan reuse (menggunakan kembali) adalah... A. 1,2,3 B. 2,3,5 C. 1,2,4 D. 2,4,5 26. Sampah dapur (sisa makanan, sayuran busuk, kulit buah) yang mencemari tanah termasuk jenis sampah... A. Organik C. Anorganik B. Kering D. Cair 27. Pernyataan: 1) Mengolah kembali sampah-sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat 2) Membatasi jumlah kendaraan bermotor 3) Mengurangi penggunaan insektisida 4) Memperluas daerah penghijauan atau reboisasi Dari pernyataan diatas yang termasuk usaha-usaha untuk mengurangi efek rumah kaca adalah... A. 1 dan 4 C. 2 dan 4 B. 2 dan 3 D. 1 dan 3 28. Peristiwa masuknya zat ke dalam lingkungan yang dapat mengancam kelangsungan organisme didalamnya disebut... A. Polutan C. Bio remidiasi B. Polusi D. Populasi 29. Berikut ini termasuk dalam pencemaran lingkungan, kecuali... A. Semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor B. Penghijauan di daerah perkotaan C. Pemberantasan hama dengan pestisida D. Banyaknya pabrik yang didirikan di dekat permukiman 30. Pencemaran udara menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam mengakibatkan... A. Rusaknya tumbuh-tumbuhan B. Semua hama tanaman mati C. Pertumbuhan yang baik pada tanaman D. Bertambahnya mineral dalam tanah 31. Efek rumah kaca menjadi masalah lingkungan secara global terjadi karena adanya kenaikan...
61 A. Suhu lingkungan B. Radiasi ultraviolet
C. Kelembaban udara D. Kadar karbon dioksida di atmosfer
32. Hujan asam disebabkan oleh banyaknya gas x di atmosfer yang kemudian bereaksi dengan uap air membentuk hujan asam. Gas x yang di maksud... C. SO2 A. O2 B. H2O D. CO2 33. Usaha yang dapat dilakukan agar hutan menjadi produktif adalah... A. Mencegah erosi dan reboisasi B. Mencegah banjir dan peremajaan hutan C. Sistem tebang pilih dan mencegah erosi D. Reboisasi 34. Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali... A. Pembuangan sampah yang memenuhi syarat B. Penggunaan pupuk yang tidak terkontrol C. Kebocoran limbah air yang tumpah ke tanah D.Pembukaan hutan menjadi lahan monokultur 35. Data Keadaan A Tingkat jernih Keruh Asam Keasaman Bau Berbau amis
B Jernih Asam Tidak berbau
C
Jernih Netral Tidak berbau Banyak ika, Kondisi Banyak eceng Ada sedikit tidak ada eceng sungai gondok eceng gondok gondok Ciri-ciri sungai yang tidak tercemar ditunjukan pada huruf… A. A B. D C. C
D Keruh Basa Berbau karat Tidak ada ikan dan eceng gondok D. B
62 Lampiran15. Rubrik Penskoran dan kunci jawaban Ulangan Materi Pengelolaan Lingkungan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
D B A D A B C A A D
11. A 12. A 13. A 14. D 15. C 16. B 17. A 18. B 19. D 20. D
Skor : (Benar x 2) : 7 Slor total 100
21. B 22. C 23. A 24. C 25. B 26. A 27. C 28. B 29. B 30. A
31. D 32. C 33. D 34. A 35. C
63 Lampiran 16. Lembar Jawab Tes Evaluasi Akhir LEMBAR JAWABAN NAMA : KELAS : NO. ABSEN : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D
31 32 33 34 35
A A A A A
B B B B B
C C C C C
D D D D D
64 Lampiran 17. Lembar Observasi Keaktivan Siswa LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Hari :................................. :................................. Tanggal a. Bacalah dengan seksama petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sebelum anda mengisi. b. Pilih satu kriteria skor yang sesuai dengan kenyataan yang anda lihat, dengan cara memberi tanda cek (√ ) pada salah satu kriteria skor. c. Tanyakan jika ada kesulitan. Daftar Pernyataan No
Aspek Pengamatan Perhatian siswa akan penjelasan guru.
1.
Penerimaan siswa akan teman sekelompok. 2.
3.
4.
Keaktivan siswa dalam mengemukak an pendapat/ bertanya/ menjawab pertanyaan guru atau teman. Aktivitas siswa dalam kelompok untuk
KLPK
Nama Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4.
4
3
2
1
65 praktikum/ berdiskusi/ pengamatan
5.
Aktivitas siswa dalam mencatat hasil praktikum/ diskusi/ pengamatan
6.
Partisipasi siswa dalam diskusi kelas.
7.
Ketertarikan siswa akan model pembelajaran menggunaka n pendekatan JAS
5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. Semarang, April 2011 Observer
(.....................................)
66
Rubrik Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Kelas Aspek yang diamati No. 1. Perhatian siswa akan penjelasan guru. Memperhatikan, menyimak, mencatat Mencatat Memperhatikan Kurang perhatian 2. Penerimaan siswa akan teman sekelompok. Aktif, menghargai orang lain, menghormati pendapat orang lain, Aktif, menghargai orang lain, Aktif, tidak menghargai orang lain Tidak aktif dan tidak menghargai orang lain 3. Keaktivan siswa dalam mengemukakan pendapat/ bertanya/ menjawab pertanyaan guru atau teman. Responsif, runtut, mudah dipahami Responsif, runtut Responsif, tidak runtut Tidak responsif dan tidak runtut 4. Aktivitas siswa dalam kelompok untuk praktikum/ berdiskusi/ pengamatan Aktif, responsif, cekatan Aktif, responsif Aktif, tidak responsif Tidak aktif dan tidak responsif 5. Aktivitas siswa dalam mencatat hasil praktikum/ diskusi/ pengamatan Runtut, rapi, mudah dipahami Runtut, mudah dipahami Rapi, mudah dipahami Tidak mencatat 6. Partisipasi siswa dalam diskusi kelas Memperhatikan, aktif bertanya, dapat menyimpulkan Memperhatikan, aktif bertanya Memperhatikan, dapat menyimpulkan Tidak memperhatikan, tidak bertanya 7. Ketertarikan siswa akan model pembelajaran menggunakan pendekatan JAS Responsif, aktif bertanya, aktif diskusi, Responsif, aktif diskusi Responsif, tidak aktif diskusi Tidak responsif, tidak bertanya dan tidak berdiskusi
Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
67 Lampiran 18. Analisis Aktivitas Siswa LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Daftar Pernyataan No 1.
Aspek Pengamatan Perhatian siswa penjelasan guru.
akan
KLPK 1
2
3
4
5
6
7
8
2.
Penerimaan siswa akan teman sekelompok.
1
2
3
4
.
5
6
Nama Siswa ADI YULIANTO IFANO ANANTA PUTRA AFIFAH KHANSA' GHINAA DYSCHASARI SYAHRINDA AULIA LIYUDZA ADITYA SURYA HAKIM MUHAMAD NASIM ANNISA YASMINE TRISNANINGTYAS IKE PURNAWATI NURJANA TRIESHA AMALIA ADITYA YOGA HERMANSYAH MUHAMAD ZAKY FAISHAL ANZILIR RAHMAGHFIRATUN NISA' KURNIA CHANDRA INSANI WANDA DWIYANI ALFIAN BAGAS NUR RACHMAT MUHAMMAD NUR AZIZI APRINA CEMPAKA SARI NADIA TIKA LARASATI YUNITA EVA RAHMA WATI SANTOSO ARIZAL BUDI WIBOWO RIO TANTOWI YAHYA CINDY INTAN SARI NAUMI ANNISA DHIKA SATRIAJI MAULANA SURYO ASTO DAHONO DEVITA NURUL AINI OFI MAULIDYA WIDYAWATI DIMAS CATUR WIRA PUTRA SYAHRIDHO BAYU YUDA DEWI ZULAEKHAH RINA AYU KRIMONIKA WATI DWIKI PRIANGGA NUGROHO SITI ROKHANAH SANDYA ZETTA DITA INDI APRILIANA ADI YULIANTO IFANO ANANTA PUTRA AFIFAH KHANSA' GHINAA DYSCHASARI SYAHRINDA AULIA LIYUDZA ADITYA SURYA HAKIM MUHAMAD NASIM ANNISA YASMINE TRISNANINGTYAS IKE PURNAWATI NURJANA TRIESHA AMALIA ADITYA YOGA HERMANSYAH MUHAMAD ZAKY FAISHAL ANZILIR RAHMAGHFIRATUN NISA' KURNIA CHANDRA INSANI WANDA DWIYANI ALFIAN BAGAS NUR RACHMAT MUHAMMAD NUR AZIZI APRINA CEMPAKA SARI NADIA TIKA LARASATI YUNITA EVA RAHMA WATI SANTOSO ARIZAL BUDI WIBOWO RIO TANTOWI YAHYA CINDY INTAN SARI NAUMI ANNISA DHIKA SATRIAJI MAULANA SURYO ASTO DAHONO DEVITA NURUL AINI
4
3
2
1
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √
68
7
8
3
Keaktivan siswa dalam mengemukakan pendapat/ bertanya/ menjawab pertanyaan guru atau teman.
1
2
3
4
5
6
7
8
4
Aktivitas siswa dalam kelompok untuk praktikum/ berdiskusi/ pengamatan
1
2
3
4
5
6
OFI MAULIDYA WIDYAWATI DIMAS CATUR WIRA PUTRA SYAHRIDHO BAYU YUDA DEWI ZULAEKHAH RINA AYU KRIMONIKA WATi DWIKI PRIANGGA NUGROHO SITI ROKHANAH SANDYA ZETTA DITA INDI APRILIANA ADI YULIANTO IFANO ANANTA PUTRA AFIFAH KHANSA' GHINAA DYSCHASARI SYAHRINDA AULIA LIYUDZA ADITYA SURYA HAKIM MUHAMAD NASIM ANNISA YASMINE TRISNANINGTYAS IKE PURNAWATI NURJANA TRIESHA AMALIA ADITYA YOGA HERMANSYAH MUHAMAD ZAKY FAISHAL ANZILIR RAHMAGHFIRATUN NISA' KURNIA CHANDRA INSANI WANDA DWIYANI ALFIAN BAGAS NUR RACHMAT MUHAMMAD NUR AZIZI APRINA CEMPAKA SARI NADIA TIKA LARASATI YUNITA EVA RAHMA WATI SANTOSO ARIZAL BUDI WIBOWO RIO TANTOWI YAHYA CINDY INTAN SARI NAUMI ANNISA DHIKA SATRIAJI MAULANA SURYO ASTO DAHONO DEVITA NURUL AINI OFI MAULIDYA WIDYAWATI DIMAS CATUR WIRA PUTRA SYAHRIDHO BAYU YUDA DEWI ZULAEKHAH RINA AYU KRIMONIKA WATI DWIKI PRIANGGA NUGROHO SITI ROKHANAH SANDYA ZETTA DITA INDI APRILIANA ADI YULIANTO IFANO ANANTA PUTRA AFIFAH KHANSA' GHINAA DYSCHASARI SYAHRINDA AULIA LIYUDZA ADITYA SURYA HAKIM MUHAMAD NASIM ANNISA YASMINE TRISNANINGTYAS IKE PURNAWATI NURJANA TRIESHA AMALIA ADITYA YOGA HERMANSYAH MUHAMAD ZAKY FAISHAL ANZILIR RAHMAGHFIRATUN NISA' KURNIA CHANDRA INSANI WANDA DWIYANI ALFIAN BAGAS NUR RACHMAT MUHAMMAD NUR AZIZI APRINA CEMPAKA SARI NADIA TIKA LARASATI YUNITA EVA RAHMA WATI SANTOSO ARIZAL BUDI WIBOWO RIO TANTOWI YAHYA CINDY INTAN SARI NAUMI ANNISA DHIKA SATRIAJI MAULANA SURYO ASTO DAHONO
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
69
7
8
5
Aktivitas siswa dalam mencatat hasil praktikum/ diskusi/ pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
6
Partisipasi siswa dalam diskusi kelas
1
2
3
4
5
6
DEVITA NURUL AINI OFI MAULIDYA WIDYAWATI DIMAS CATUR WIRA PUTRA SYAHRIDHO BAYU YUDA DEWI ZULAEKHAH RINA AYU KRIMONIKA WATI DWIKI PRIANGGA NUGROHO SITI ROKHANAH SANDYA ZETTA DITA INDI APRILIANA ADI YULIANTO IFANO ANANTA PUTRA AFIFAH KHANSA' GHINAA DYSCHASARI SYAHRINDA AULIA LIYUDZA ADITYA SURYA HAKIM MUHAMAD NASIM ANNISA YASMINE TRISNANINGTYAS IKE PURNAWATI NURJANA TRIESHA AMALIA ADITYA YOGA HERMANSYAH MUHAMAD ZAKY FAISHAL ANZILIR RAHMAGHFIRATUN NISA' KURNIA CHANDRA INSANI WANDA DWIYANI ALFIAN BAGAS NUR RACHMAT MUHAMMAD NUR AZIZI APRINA CEMPAKA SARI NADIA TIKA LARASATI YUNITA EVA RAHMA WATI SANTOSO ARIZAL BUDI WIBOWO RIO TANTOWI YAHYA CINDY INTAN SARI NAUMI ANNISA DHIKA SATRIAJI MAULANA SURYO ASTO DAHONO DEVITA NURUL AINI OFI MAULIDYA WIDYAWATI DIMAS CATUR WIRA PUTRA SYAHRIDHO BAYU YUDA DEWI ZULAEKHAH RINA AYU KRIMONIKA WATI DWIKI PRIANGGA NUGROHO SITI ROKHANAH SANDYA ZETTA DITA INDI APRILIANA ADI YULIANTO IFANO ANANTA PUTRA AFIFAH KHANSA' GHINAA DYSCHASARI SYAHRINDA AULIA LIYUDZA ADITYA SURYA HAKIM MUHAMAD NASIM ANNISA YASMINE TRISNANINGTYAS IKE PURNAWATI NURJANA TRIESHA AMALIA ADITYA YOGA HERMANSYAH MUHAMAD ZAKY FAISHAL ANZILIR RAHMAGHFIRATUN NISA' KURNIA CHANDRA INSANI WANDA DWIYANI ALFIAN BAGAS NUR RACHMAT MUHAMMAD NUR AZIZI APRINA CEMPAKA SARI NADIA TIKA LARASATI YUNITA EVA RAHMA WATI SANTOSO ARIZAL BUDI WIBOWO RIO TANTOWI YAHYA CINDY INTAN SARI NAUMI ANNISA DHIKA SATRIAJI MAULANA
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
70
7
8
7
Ketertarikan siswa akan model pembelajaran menggunakan pendekatan JAS
1
2
SURYO ASTO DAHONO DEVITA NURUL AINI OFI MAULIDYA WIDYAWATI DIMAS CATUR WIRA PUTRA SYAHRIDHO BAYU YUDA DEWI ZULAEKHAH RINA AYU KRIMONIKA WATI DWIKI PRIANGGA NUGROHO SITI ROKHANAH SANDYA ZETTA DITA INDI APRILIANA ADI YULIANTO IFANO ANANTA PUTRA AFIFAH KHANSA'
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
GHINAA DYSCHASARI SYAHRINDA AULIA LIYUDZA ADITYA SURYA HAKIM MUHAMAD NASIM
√ √ √ √
ANNISA YASMINE TRISNANINGTYAS IKE PURNAWATI NURJANA 3
4
TRIESHA AMALIA ADITYA YOGA HERMANSYAH MUHAMAD ZAKY FAISHAL ANZILIR RAHMAGHFIRATUN NISA' KURNIA CHANDRA INSANI WANDA DWIYANI ALFIAN BAGAS NUR RACHMAT MUHAMMAD NUR AZIZI
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
APRINA CEMPAKA SARI NADIA TIKA LARASATI 5
6
7
8
Keterangan 0-7 = kurang 8-14 = cukup 15-21 = sedang 22-28 = tinggi
YUNITA EVA RAHMA WATI SANTOSO ARIZAL BUDI WIBOWO RIO TANTOWI YAHYA CINDY INTAN SARI NAUMI ANNISA DHIKA SATRIAJI MAULANA SURYO ASTO DAHONO DEVITA NURUL AINI OFI MAULIDYA WIDYAWATI DIMAS CATUR WIRA PUTRA SYAHRIDHO BAYU YUDA DEWI ZULAEKHAH RINA AYU KRIMONIKA WATI DWIKI PRIANGGA NUGROHO SITI ROKHANAH SANDYA ZETTA DITA INDI APRILIANA
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
71 Lampiran 19. Observasi Kinerja Guru OBSERVASI KINERJA GURU Guru yang diobservasi
: Putri Kirana Laksmi
Sekolah
: SMP Negeri 10 Semarang
Kelas
: VII
Jumlah Siswa
:
Alamat Sekolah
: Jl. Menteri Supeno No. 1 Semarang
Tahun ajaran
: 2011 – 2012
Semester
: 2
Mata Pelajaran
: Biologi
Standar Kompetensi
: Mengidentifikasi komponen ekosistem
Siswa
dan saling ketergantungan antar komponen, serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan No I
II
Aspek yang diamati Persiapan 1
Silabus
2
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
3
Perangkat tes
4
Angket siswa
Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan a. Memeriksa kehadiran siswa b. Apersepsi prasarat c. Apersepsi motivasi 2.
Kegiatan Inti a. Penguasaan Materi b. Penyajian sesuai urutan materi c. Penggunaan maetode d. Teknik bertanya guru e. Teknik memotivasi siswa f.
Kesesuaian materi dengan metode
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
I
II
III
72 g. Menciptakan suasana belajar aktif h. Keterampilan pengorganisasian observasi i.
Keterampilan guru membimbing observasi
j.
Ketermapilan guru membimbing dan mengarahkan diskusi
k. Keterampilan guru memberi pengayaan materi saat diskusi l.
Ketermapilan guru membahas hasil observasi
3.
Penutup a. Penekanan / kesimpulan materi penting b. Kesesuaian penilaian proses c. Pemberian tugas
III.
Penerapan 1. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 2. Kesesuaian soal dengan indikator pembelajaran
IV
Kepribadian 1. Rasa percaya diri 2. Kejelasan suara guru 3. Kejelasan tulisan guru
Keterangan : Setiap pernyataan yang di lakukan mempunyai nilai 1 Nilai 0 – 9 = Rendah Nilai 10 – 18 = Sedang Nilai 19 -27 = tinggi
Semarang,
juni 2011
Guru yang Diamati
Putri Kirana L NIM. 4401404515
73 Lampiran 20. Analisis observasi kinerja guru OBSERVASI KINERJA GURU Guru yang diobservasi
: Putri Kirana Laksmi
Sekolah
: SMP Negeri 10 Semarang
Kelas
: VII
Jumlah Siswa
:
Alamat Sekolah
: Jl. Menteri Supeno No. 1 Semarang
Tahun ajaran
: 2011 – 2012
Semester
: 2
Mata Pelajaran
: Biologi
Standar Kompetensi
: Mengidentifikasi komponen ekosistem
Siswa
dan saling ketergantungan antar komponen, serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan No I
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
I
II
III
√
√
√
√
√
3. Perangkat tes
√ √
4. Angket siswa
√
Aspek yang diamati Persiapan 1.
Silabus
2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
II
Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan √
√
√
Apersepsi prasarat
√
√
√
Apersepsi motivasi
√
√
√
√
√
√
√
a.
Memeriksa kehadiran siswa
b. c.
2. Kegiatan Inti a. Penguasaan Materi b. Penyajian sesuai urutan materi c. Penggunaan maetode
√
d. Teknik bertanya guru
√
e. Teknik memotivasi siswa
√
74 f.
Kesesuaian materi dengan metode
√
√
√
g. Menciptakan suasana belajar aktif
√
√
√
√
√
√
√
√
√
h. Keterampilan pengorganisasian observasi i.
Keterampilan guru membimbing observasi
j.
Ketermapilan guru membimbing dan mengarahkan diskusi
k. Keterampilan guru memberi pengayaan √
materi saat diskusi l.
Ketermapilan guru membahas hasil √
observasi 3. Penutup a. Penekanan / kesimpulan materi penting b. Kesesuaian penilaian proses c. Pemberian tugas III.
√
√
√
√ √
√
√
√
√
Penerapan 1. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 2. Kesesuaian soal dengan indikator
√
pembelajaran IV
Kepribadian √
√
2. Kejelasan suara guru
√
√
3. Kejelasan tulisan guru
√
√
1. Rasa percaya diri
Keterangan : Setiap pernyataan yang di lakukan mempunyai nilai 1 Nilai 0 – 9 = Rendah Nilai 10 – 18 = Sedang Nilai 19 -27 = tinggi
75 Lampiran 21. Angket Tanggapan Siswa ANGKET SISWA SETELAH PROSES PEMBELAJARAN PETUNJUK PENGISIAN a. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan sebenar-benarnya. b. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai siswa. c. Angket ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah proses pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan. d. Pilih salah satu jawaban yang tersedia dengan tanda silang. 1. Apakah kalian tertarik dengan proses pembelajaran dengan pendekatan Jelajah alam Sekitar? a. Ya b. Tidak Alasannya: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................ 2. Apakah kalian mengalami kesuliatan saat proses pembelajaran dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar? a. Ya b. Tidak Alasannya: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................ 3. Apakah dengan metode pembelajaran memanfaatkan lingkungan pada konsep pencemaran lingkungan materi menjadi lebih mudah dipahami ? a. Ya b. Tidak Alasannya: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................
76 4. Apakah pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar dengan pendekatan JAS cocok diterapkan untuk materi pengelolaan lingkungan? a. Ya b. Tidak Alasannya: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................ 5. Apakah kalian setuju jika pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar dengan pendekatan JAS diterapkan pada konsep biologi yang lain? a. Ya b. Tidak Alasannya: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................
77 Lampiran 22. Analisis Angket Tanggapan Siswa No.
Pernyataan
Ya
Tidak
1
Apakah dengan metode pembelajaran memanfaatkan lingkungan pada konsep pencemaran lingkungan materi menjadi lebih mudah dipahami ?
96,67%
3,03%
2
Apakah kalian mengalami kesuliatan saat proses pembelajaran 4,54%
95,46%
dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar? 3
Apakah kalian tertarik dengan proses pembelajaran dengan 95,45%.
4,55%
pendekatan Jelajah alam Sekitar? 4
Apakah pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekitar 95,46%
4,54%
sekolah sebagai sumber belajar dengan pendekatan JAS cocok diterapkan untuk materi pengelolaan lingkungan? 5
Apakah kalian setuju jika pembelajaran melalui pemanfaatan 90,91% lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar dengan pendekatan JAS diterapkan pada konsep biologi yang lain?
9,09%
78 lampiran 23. tabel analisis validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas soal no
kode 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
UC-12
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
2
UC-09
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
3
UC-17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
4
UC-01
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
5
UC-07
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
6
UC-08
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
7
UC-15
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
8
UC-05
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
9
UC-02
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
10
UC-20
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
11
UC-11
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
12
UC-14
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
13
UC-16
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
14
UC-13
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
15
UC-19
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
16
UC-03
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
17
UC-06
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
18
UC-18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
UC-04
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
20
UC-10
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
jumlah
5
11
9
18
12
5
5
6
12
15
16
6
11
5
Mp Mt p q pq St rpbis rtabel kriteria Ba Bb Ja Jb Dp kriteria
35.6 23.1 0.25 0.75 0.188 11.51 0.627 0.444 Valid 5 0 10 10 0.5 baik
23.727 23.1 0.55 0.45 0.248 11.51 0.06 0.444 tidak 8 3 10 10 0.5 baik
31.778 23.1 0.45 0.55 0.248 11.51 0.682 0.444 Valid 7 2 10 10 0.5 baik
23.56 23.1 0.9 0.1 0.09 11.51 0.119 0.444 tidak 9 9 10 10 0 jelek
30 23.1 0.6 0.4 0.24 11.51 0.734 0.444 valid 10 2 10 10 0.8 baik
30.4 23.1 0.25 0.75 0.188 11.51 0.366 0.444 tidak 3 2 10 10 0.1 jelek
36.2 23.1 0.25 0.75 0.19 11.5 0.66 0.44 valid 5 0 10 10 0.5 baik
33.83 23.1 0.3 0.7 0.21 11.5 0.61 0.44 valid 6 0 10 10 0.6 baik
25.583 23.1 0.6 0.4 0.24 11.51 0.264 0.444 tidak 7 5 10 10 0.2 cukup
27.4 23.1 0.75 0.25 0.19 11.5 0.65 0.44 valid 10 5 10 10 0.5 baik
26.56 23.1 0.8 0.2 0.16 11.5 0.6 0.44 valid 10 6 10 10 0.4 baik
32.83 23.1 0.3 0.7 0.21 11.5 0.55 0.44 valid 6 0 10 10 0.6 baik
27.82 23.1 0.55 0.45 0.248 11.51 0.453 0.444 valid 8 3 10 10 0.5 baik
33 23.1 0.25 0.75 0.19 11.5 0.5 0.44 valid 5 0 10 10 0.5 baik
Jba JBb Jsa JSb IK
5 0 10 10 0.25
8 3 10 10 0.55
7 2 10 10 0.45
9 9 10 10 0.9
10 2 10 10 0.6
3 2 10 10 0.25
5 0 10 10 0.25
6 0 10 10 0.3
7 5 10 10 0.6
10 5 10 10 0.75
10 6 10 10 0.8
6 0 10 10 0.3
8 3 10 10 0.55
5 0 10 10 0.25
kriteria
sukar
sedang
sedang
mudah
sedang
sukar
sukar
sedang
sedang
mudah
mudah
sedang
sedang
sukar
kriteria
dipakai
dibuang
dipakai
dibuang
dipakai
dibuang
dipakai
dipakai
dibuang
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
79 no. soal 15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
15 27.67 23.1 0.75 0.25 0.19 11.5 0.69 0.44
16 21.25 23.1 0.8 0.2 0.16 11.51 -0.32 0.444
4 36 23.1 0.2 0.8 0.16 11.51 0.561 0.444
10 31.7 23.1 0.5 0.5 0.25 11.51 0.747 0.444
3 20.333 23.1 0.15 0.85 0.128 11.51 -0.1 0.444
4 27.5 23.1 0.2 0.8 0.16 11.51 0.191 0.444
14 28.643 23.1 0.7 0.3 0.21 11.51 0.736 0.444
11 25.818 23.1 0.55 0.45 0.248 11.51 0.261 0.444
11 29.18 23.1 0.55 0.45 0.25 11.5 0.58 0.44
3 37.33 23.1 0.15 0.85 0.128 11.51 0.52 0.444
10 24.4 23.1 0.5 0.5 0.25 11.5 0.11 0.44
9 29.56 23.1 0.45 0.55 0.25 11.5 0.51 0.44
5 34.8 23.1 0.25 0.75 0.188 11.51 0.587 0.444
14 28.36 23.1 0.7 0.3 0.21 11.5 0.7 0.44
8 30.88 23.1 0.4 0.6 0.24 11.5 0.55 0.44
12 26 23.1 0.6 0.4 0.24 11.51 0.309 0.444
valid
tidak
valid
valid
tidak
tidak
valid
tidak
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
tidak
10
7
4
8
3
3
10
6
8
3
5
7
5
10
7
7
5
9
0
2
0
1
4
5
3
0
5
2
0
4
1
5
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10 0.5
10 -0.2
10 0.4
10 0.6
10 0.3
10 0.2
10 0.6
10 0.1
10 0.5
10 0.3
10 0
10 0.5
10 0.5
10 0.6
10 0.6
10 0.2
baik
jelek 10
baik 7
baik 4
cukup 8
cukup 3
baik 3
jelek 10
baik 6
cukup 8
3
jelek
baik 5
baik 7
baik 5
baik 10
cukup 7
7
5
9
0
2
0
1
4
5
3
0
5
2
0
4
1
5
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
0.75 mudah
0.8 mudah
0.2 sukar
0.5 sedang
0.15 sukar
0.2 sukar
0.7 mudah
0.55 sedang
0.55 sedang
0.15 sukar
0.5 sedang
0.45 sedang
0.25 sukar
0.7 mudah
0.4 sedang
0.6 sedang
dipakai
dibuang
dipakai
dipakai
dibuang
dipakai
dipakai
dibuang
dipakai
dipakai
dibuang
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dibuang
80
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
3
8
16
5
12
7
12
14
10
12
11
5
9
6
10
33.6
37.67
25
26.75
29.2
28
30.43
27.58
28.93
28.2
29
26.182
33.6
31.778
31
28.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
23.1
21.2
23.1
0.25
0.15
0.4
0.8
0.25
0.6
0.35
0.6
0.7
0.5
0.6
0.55
0.25
0.45
0.3
0.5
0.75
0.85
0.6
0.2
0.75
0.4
0.65
0.4
0.3
0.5
0.4
0.45
0.75
0.55
0.7
0.5
0.188
0.128
0.24
0.16
0.19
0.24
0.228
0.24
0.21
0.25
0.24
0.248
0.19
0.248
0.21
0.25
11.51
11.51
11.51
11.51
11.5
11.5
11.51
11.5
11.51
11.51
11.5
11.51
11.5
11.51
11.51
11.51
0.527
0.532
0.135
0.634
0.31
0.52
0.467
0.48
0.774
0.443
0.63
0.296
0.53
0.682
0.558
0.435
0.444
0.444
0.444
0.444
0.44
0.44
0.444
0.44
0.444
0.444
0.44
0.444
0.44
0.444
0.444
0.444
valid
valid
tidak
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
tidak
valid
tidak
valid
valid
valid
tidak
5
3
5
10
4
8
6
8
10
7
9
6
5
7
5
7
0
0
3
6
1
4
1
4
4
3
3
5
0
2
1
3
10 10 0.5 baik 5 0 10 10 0.25 sukar dipakai
10 10 0.3 cukup 3 0 10 10 0.15 sukar dipakai
10 10 0.2
10 10 0.4
10 10 0.3
10 10 0.4 baik 8 4 10 10 0.6 sedang dipakai
10 10 0.5 baik 6 1 10 10 0.35 sedang dipakai
10 10 0.4 baik 8 4 10 10 0.6 sedang dipakai
10 10 0.6 baik 10 4 10 10 0.7 mudah dipakai
10 10 0.4 baik 7 3 10 10 0.5 sedang dipakai
10 10 0.6 baik 9 3 10 10 0.6 sedang dipakai
10 10 0.1
10 10 0.5 baik 5 0 10 10 0.25 sukar dipakai
10 10 0.5 baik 7 2 10 10 0.45 sedang dipakai
10 10 0.4 baik 5 1 10 10 0.3 sedang dipakai
10 10 0.4
jelek
baik
baik
5 3 10 10 0.4 sedang dibuang
10 6 10 10 0.8 mudah dipakai
4 1 10 10 0.25 sedang dibuang
jelek 6 5 10 10 0.55 sedang dibuang
baik 7 3 10 10 0.5 sedang dibuang
81
47 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 32.56 23.1 0.45 0.55 0.248 11.51 0.743 0.444 valid 8 1 10 10 0.7 baik 8 1 10 10 0.45 sedang dipakai
48 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 32.8 23.1 0.5 0.5 0.25 11.5 0.84 0.44 valid 9 1 10 10 0.8 baik 9 1 10 10 0.5 sedang dipakai
49 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 9 30.22 23.1 0.45 0.55 0.248 11.51 0.56 0.444 valid 7 2 10 10 0.5 baik 7 2 10 10 0.45 sedang dipakai
50 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 37.25 23.1 0.2 0.8 0.16 11.51 0.615 0.444 valid 4 0 10 10 0.4 baik 4 0 10 10 0.2 sukar dipakai
Y
y2 40 40 37 33 33 32 31 31 30 28 26 18 15 14 12 11 11 8 6 6 462
1600 1600 1369 1089 1089 1024 961 961 900 784 676 324 225 196 144 121 121 64 36 36 13320
k= 50 Vt=132.3900 M= 23.100 r11 = 0.925
82 Lampiran 24 Perhitungan validitas soal Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis.
Kode
No.
Soal No. 1 (X)
Y
XY
1
UC-12
1
40
40
2
UC-09
1
40
40
3
UC-17
1
37
37
4
UC-01
1
33
33
5
UC-07
0
33
0
6
UC-08
0
32
0
7
UC-15
0
31
0
8
UC-05
0
31
0
9
UC-02
0
30
0
10
UC-20
1
28
28
11
UC-11
0
26
0
12
UC-14
0
18
0
13
UC-16
0
15
0
14
UC-13
0
14
0
15
UC-19
0
12
0
16
UC-03
0
11
0
17
UC-06
0
11
0
18
UC-18
0
8
0
19
UC-04
0
6
0
20
UC-10
0
6 462
0
Jumlah
Mp = ∑ XY ∑X = 178
= 35,6
5 Mt = Jumlah skor Total soal Jumlah Siswa
5
178
83 = 462
= 23,1
20 P
= banyaknya siswa yang menjawab benar jumlah seluruh siswa = 5 20 = 0,25
q = 1- p = 1- 0,25 = 0,75
St = 13320 – (462)2 20 20 = 11,51
rpbis = rpbis =
Mp - Mt St
x
35,6 -23,1 11,51
x
p q 0,25 0,75
= 0,627 Kriteria Apabila rpbis > r table maka butir soal valid Pada α 5% dengan n = 20 diperoleh r tabel 0,444 karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal valid
84 Lampiran 25. Perhitungan Daya Pembeda Soal Perhitungan Daya Pembeda Soal Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada table analisis. Kode
Batas Atas 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5
UC-12 UC-09 UC-17 UC-01 UC-07 UC-08 UC-15 UC-05 UC-02 UC-20 Jumlah
D = BJ AA - BJ BB D = 5 - 0 10
10
= 0,5 Perhitungan Tingkat Kesukaran IK = JBA + JBB JSA + JSB = 5+0 10 +10 = 0,25
Kode UC-11 UC-14 UC-16 UC-13 UC-19 UC-03 UC-06 UC-18 UC-04 UC-10
Batas bawah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 Lampiran 26. Perhitungan Reliabilitas Soal Perhitungan Reliabilitas Soal k M
= 50 = 23,100
Vt = å
2
æ ç è
X N
å X ö÷ø
2
N
13320-(462)2 Vt = 20 20
[
r 11 = [ k k- 1 ]1 M
(k -M ) kVt
= 132,3900
]
æ 50 öæ 23,100(50 - 23,100) ö R11 = ç ÷ ÷ç1 50 · 132,390 è 50 - 1 øçè ø = 0, 925 Pada α 5% dengan n = 20 diperoleh r tabel 0,444 karena r11 > r rtabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
86 Lampiran 26 Nilai Siswa no. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Siswa ADI YULIANTO ADITYA SURYA HAKIM ADITYA YOGA HERMANSYAH AFIFAH KHANSA' ALFIAN BAGAS NUR RACHMAT ANNISA YASMINE TRISNANINGTYAS ANZILIR RAHMAGHFIRATUN NISA' APRINA CEMPAKA SARI ARIZAL BUDI WIBOWO CINDY INTAN SARI DEVITA NURUL AINI DEWI ZULAEKHAH DHIKA SATRIAJI MAULANA DIMAS CATUR WIRA PUTRA DITA INDI APRILIANA DWIKI PRIANGGA NUGROHO GHINAA DYSCHASARI IFANO ANANTA PUTRA IKE PURNAWATI NURJANA KURNIA CHANDRA INSANI MUHAMAD NASIM MUHAMAD ZAKY FAISHAL MUHAMMAD NUR AZIZI NADIA TIKA LARASATI NAUMI ANNISA OFI MAULIDYA WIDYAWATI RINA AYU KRIMONIKA WATI RIO TANTOWI YAHYA SANDYA ZETTA SITI ROKHANAH SURYO ASTO DAHONO SYAHRIDHO BAYU YUDA SYAHRINDA AULIA LIYUDZA TRIESHA AMALIA WANDA DWIYANI YUNITA EVA RAHMA WATI SANTOSO
prak prak prak tgs 1 2 3 3 artikel 60 65 92 70 65 71 80 80 63 80 60 80 65 60 92 80 60 63 72 70
un 78 72 72 82 60
NA 74.78 73.33 71.89 78.44 63.33
68 86 86 76 76 88 72 68 78 82 68 68 76 88 88 78 86 76 88 66 92 78 86 68 76 88 78 78 88 76
67.89 79.39 79.39 72.94 73.28 75.67 72.44 71.39 72.89 75.67 71 69 73.11 80.06 78.22 74.11 77.17 69.67 76.44 67.56 80.33 76.78 78.28 66.22 74.83 81.83 74.22 75.56 78.44 75.22
80 63 72 65 80 60 75 60 65 71 65 65 65 80 63 71 60 65 72 80 72 75 60 65 71 65 65 65 65 63
60 80 63 65 65 60 88 76 75 76 71 65 71 72 80 60 63 63 63 66 60 88 65 60 76 75 71 92 80 80
60 72 80 72 60 60 60 88 60 60 92 80 60 60 60 80 72 52 52 60 72 72 80 60 72 88 76 52 60 72
70 75 75 75 75 70 70 75 70 70 70 70 80 75 70 70 75 70 70 70 70 70 75 70 75 75 70 80 70 80
63
72
52
70 78 71.44
87
no. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Siswa AFANIN NURUL AFIFAH ALIF BETYAN AMALIA ARTHA NINGSIH ANINDITA GALUH FITRIANA ARDIAN BAGASKARA ARINDA RISWANA RAHSEAN AYU PUTRI QORINATURACHMA BENEDICTA PUTRI PERMATA SARI DEASY ALFA SAPUTRI EKA AKHIRI UJIANTI EZRA ARVI ERLIANA FATUROHMAN ADE SAPUTRO FERGIAN GILANG PRADANA FIDA NUR ANNISA SRI RATRI HASTA AGUS PAMUNGKAS HENDY PRADIKA KRISNA JOSHUA ADRIEL HANANTO MARHENDA RESI MAHAYANA MARIA GODELIVA DIANTITA MUHAMMAD AJI KURNIAWAN MUHAMMAD HILLAL HUDA P ODA NOVENDA PRADYFTA NOVINDRA PRATAMA RAHMA DESI WIDIASTUTI RAKA PRADISTYA RIZKI ABDA'U RAMADHANI RIZKI IBNU PRATAMA ROHMAN NOOR RIYADIN SATRIA INDRA APRITAMA SATRIYO ISSETYO WIBISONO SAVIRA PUSPITA JAYANTI SITI KHOIRIYAH YULIANTI SULISTIYAWATI TEGAR CAHYO HUTOMO VAHYA SAFIRA
prak prak prak 1 2 3 artikel un 71 75 65 80 76 68 85 70 70 66 82 75 60 75 76 68 70 80 80 88 82 75 85 80 74 71 70 75 80 66 62 75 85 75 86
NA 74.78 69.44 74.61 81.56 77.22 70.33 80.17
62 71 68 82 68 82 71 62 62 71 68 82 68 82 71
75 75 85 70 70 75 75 70 75 75 70 70 70 85 75
75 75 65 65 70 70 80 85 85 75 75 60 60 65 65
80 70 75 75 75 70 70 80 85 75 75 80 80 80 70
74 68 88 78 78 66 64 68 68 84 78 78 66 82 68
73.89 70.22 80.72 75.61 74.61 69.89 68.78 71.44 72.83 79.06 75.17 75.89 68.33 80.11 69.11
62 62 71 68 82 68 82 71 62 62 71 68 82
85 75 85 70 85 85 70 70 85 85 75 70 85
70 80 85 75 80 85 70 65 70 80 75 65 70
60 65 65 65 75 70 70 70 75 75 70 70 75
76 88 84 68 82 68 78 78 68 72 74 86 86
72.11 78.94 79.61 68.5 80.94 72.11 75.33 73.56 70.61 73.72 73.22 77.22 81.83
88 Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian
Foto 1. Siswa melaksanakan praktikum pencemaran tanah
Foto 2. Observer mengamati aktivitas siswa
89
Foto 3. Siswa melakukan diskusi di kelas
Foto 4. Siswa melakukan presentasi di kelas
90
Foto 5. Siswa mengajukan pertanyaan
Foto 6. Siswa melakukan evaluasi tes akhir
91 Lampiran 29 Surat Keterangan
Kepala SekolahSMP Negeri Nama NIM Jurusan Program Studi Jenjang Fakultas
Semarang dengan ini menerangkan bahwa: : Putri Kirana Laksmi : 4401404515 : Biologi : Pendidikan Biologi : Strata 1 : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Telah melaksanakan penelitian di SMP Negeri 10 Semarang dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul : “PENERAPAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DEI SMP NEGERI 10 SEMARANG” Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Semarang, 5 juni 2011