PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA SMA N 14 SEMARANG Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia
oleh Putri Yunita Septiyani 4301411011
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada : Hari
: Kamis
Tanggal
: 28 Mei 2015
Semarang, 28 Mei 2015 Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dra. Saptorini, M.pi 195109201976032001
Dr. Antonius Tri Widodo 195205201976031004
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “ Penerapan Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa SMA 14 Semarang “ dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, bebas plagiat, dan apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, 28 Mei 2015
Putri Yunita Septiyani NIM. 4301411011
iii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Penerapan Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa SMA 14 Semarang disusun oleh Putri Yunita Septiyani 4301411011 telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada Tanggal 28 Mei 2015 Panitia: Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M. Si 196310121988031001
Dra. Woro Sumarni, M.Si 196507231999032001
Ketua Penguji
Drs. Ersanghono Kusumo, MS 195405101980121002
Anggota Penguji/ Pembimbing I
Anggota penguji/ Pembimbing II
Dra. Saptorini, M.pi 195109201976032001
Dr. Antonius Tri Widodo 195205201976031004
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kita tak harus hebat saat memulai, namun kita harus memulai untuk menjadi hebat (Emha Ainun Najib) “Not because our intelligence, but our attitude that will lift us into a better life”
PERSEMBAHAN Skripsi ini Kupersembahkan untuk orangorang yang paling kusayangi : . 1. Kedua orang tuaku, Bapak Purwanto dan Ibu Yuyun Yuningsih, terima kasih untuk kasih sayangnya dan senantiasa memberikan do’a, semangat serta dukungan di setiap langkah hidupku. 2. Adikku Rifqi
Dwi Yunanto, Ivana
Yunita
Septriana dan keluarga yang menjadi bayangan semangatku. 3. Willy Irmawan, teman hidupku dalam membagi kisah senang maupun sedih & terima kasih untuk segala pengorbananya. 4. Teman-teman Pendidikan Kimia 2011 serta semua pihak yang memberikan masukan. 5. Sahabat
D’NN
kost
terima
kasih
atas
kebersamaannya. 6. Almamaterku
UNNES
yang
memberikanku
pengetahuan, pengajaran, fasilitas, pengalaman, dan keluarga selama aku menempuh pendidikan
v
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa SMA N 14 Semarang ”. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran, bimbingan, maupun petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan. 2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 3. Dra. Woro Sumarni,M.Si, Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang. 4. Dra. Saptorini, M.pi, Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu memberikan arahan, ide, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dr. Antonius Tri Widodo, Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi. 6. Drs. Soeprodjo, MS, Dosen wali yang telah memberikan arahan dan motivasi kepada penulis selama masa kuliah. 7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
vi
8. Dra, Hj. Wiji Eny N.R.M.Pd, Kepala SMA N 14 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian 9. Dra. Siti Nanik Pintosih,S.Pd, Guru Kimia kelas X SMA N 14 Semarang yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan pada pelaksanaan penelitian ini. 10. Guru-guru, karyawan, dan siswa-siswi kelas X SMA N 14 Semarang yang telah membantu dalam penelitian ini. 11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya, lembaga, masyarakat, dan pembaca.
Semarang, 28 Mei 2015
Putri Yunita Septiyani
vii
ABSTRAK Septiyani, Putri Yunita. 2015. Penerapan Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa SMA N 14 Semarang.Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra. Saptorini, M.Pi, Pembimbing Pendamping Dr. Antonius Tri Widodo. Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Model Project Based Learning. Salah satu penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa adalah proses pembelajaran yang masih didominasi metode ceramah yang berpusat pada guru sehingga siswa tidak termotivasi untuk terlibat aktif dalam pembealajaran. Suatu proses belajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan aktivitas belajar yang efektif. Dalam usaha peningkatan aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa, diperlukan adanya inovasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa yang rendah terjadi pada banyak mata pelajaran, temasuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dengan penerapan project based learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi di SMA N 14 Semarang tahun ajaran 2014/2015. Penelitian yang dilakukan tergolong sebagai penelitian eksperimen dengan desain yang digunakan adalah pretest postest control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data adalah soal tes berbentuk multiple choice, observasi, dokumentasi, dan angket. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Secara kuantitatif, data penelitian dihitung besar peningkatan hasil rerata dan menentukan kriteria interval kelas tertentu. Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model project based learning berturut-turut sebesar 61 % dan 65 % termasuk kriteria sedang. Hasil uji t-test pada hasil belajar kognitif dan aktivitas diperoleh harga t hitung sebesar 3,2674 lebih dari 1,668 dengan taraf signifikansi 5%, dan derajat kebebasan 68 dan untuk hasil uji t-test aktivitas siswa t hitung sebesar 11,2317 lebih dari t tabel 1,668 hal ini berarti rata-rata hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa kelas kontrol setelah adanya penerapan project based learning. Rata-rata skor total aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,58 dan 25,88. rata-rata skor total aspek psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,19 dan 24,99. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan project based learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang.
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ········································································ i HALAMAN PERSETUJUAN ·····························································ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ································ iii HALAMAN PENGESAHAN ···························································· iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ························································ v KATA PENGANTAR ····································································· vi ABSTRAK ················································································ viii DAFTAR ISI ················································································ ix DAFTAR TABEL ········································································· xii DAFTAR GAMBAR ····································································· xiv DAFTAR LAMPIRAN ··································································· xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ········································································· 1 1.2 Rumusan Masalah ····································································· 7 1.3 Tujuan Penelitian ······································································· 7 1.4 Manfaat Penelitian ···································································· 7 1.5 Penegasan Istilah ······································································ 9 1.5.1 Model Project Based Learning ········································ 9 1.5.2 Hasil Belajar ··························································· 10 1.5.3 Aktivitas Belajar ························································ 11 1.5.4 Hidrokarbon dan Minyak Bumi ······································ 11 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar ··································································· 12 2.2 Pembelajaran ········································································· 14 2.3 Hasil Belajar ··········································································· 14 2.4 Model Project Based Learninng ·················································· 16 2.5 Aktivitas Belajar Siswa ····························································· 25
ix
2.6 Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi ··········································· 27 2.6.1 Hidrokarbon ····························································· 27 2.6.2 Kekhasan atom karbon················································· 28 2.6.3 Pengelompokan Senyawa karbon ···································· 30 2.6.4 Sifat-sifat hidrokarbon ················································· 31 2.6.5 Isomer ···································································· 34 2.6.6 Minyak Bumi···························································· 36 2.7 Kerangka Berfikir ···································································· 41 2.8 Hipotesis Penelitian ·································································· 45 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel penelitian ····················································· 46 3.2 Variabel Penelitian ··································································· 47 3.3 Desain Penelitian ····································································· 48 3.4 Metode Pengumpulan Data ························································· 49 3.5 Prosedur Penelitian ···································································· 52 3.7 Analisis Data ·········································································· 65 3.7.1 Analisis Data Tahap Awal ··············································· 65 3.7.2 Analisis Data tahap Akhir ················································ 68 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ······································································ 74 4.1.1 Pelaksanaan Penelitan ····················································· 74 4.1.2 Analisis Data Awal ························································ 74 4.1.3 Analisis Data Akhir ························································ 77 4.2 Pembahasan ··········································································· 91 4.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen ························· 93 4.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ······························ 95 4.2.3 Perbandingan Hasil Belajar··············································· 96 4.2.4 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa ································· 101 4.2.5 Kendala dalam Pelaksanaan Penelitian ································ 105
x
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan ············································································· 107 5.2 Saran ·················································································· 108 DAFTAR PUSTAKA ·································································· 109 LAMPIRAN-LAMPIRAN ···························································· 113
xi
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
2.1
Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik ······································· 27
3.1
Jumlah Peserta Didik Kelas X-MIA SMA N 14 Semarang ·················· 46
3.2
Bagan Desain Penelitian Control Group Pretest dan Postet ·················· 49
3.3
Tabel Interpretasi r ································································· 59
3.4
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ····························· 62
3.5
Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Ujicoba ···································· 64
3.6
Tabel Nilai Pernyataan ···························································· 72
4.1
Hasil Analisis Uji Normalitas Data Populasi ··································· 75
4.2
Hasil analisis Uji Homogenitas Data populasi ································· 76
4.3
Hasil Analisis Kesamaan rata-rata ··············································· 76
4.4
Hasil Analisis Uji Normalitas Data Akhir ······································ 77
4.5
Hasil Analisis Uji Gain Peningkatan Hasil Belajar Kalsikal ················· 80
4.6
Hasil Analisis Uji Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal ············ 82
4.7
Hasil Analisis Presentase Skor Deskriptif Aspek Afektif Siswa ············ 83
4.8
Hasil Analisis rata-rata tiap aspek Afektif kelas eksperimen ··············· 84
4.9
Hasil Analisis rata-rata tiap aspek Afektif kelas kontol ······················ 84
4.10 Hasil Analisis Presentase Skor Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa ···· 86 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen ·· 86
xii
4.12 Hasil Analisis rata-rata Tiap aspek Psikomotorik Kelas Kontrol ··········· 87 4.13 Hasil Analisis Data Angket ························································ 89 4.14 Nilai Produk Kelas Ekperimen ·················································· 101
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1 Contoh senyawa aromatik (benzena) ·············································· 29 2.2 Rumus struktur siklopropana atau siklopentana ································· 29 2.3 Rumus struktur heterosiklik ························································· 30 2.4 Cis-2-butena dan Trans-2-butena ·················································· 35 2.5 Kerangka berfikir ····································································· 44 3.1 Alur penelitian ········································································· 54 4.1 N-gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ···················· 81 4.2 Grafik Uji N-gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal ····················· 82 4.3 Rata-rata skor Tiap Indikator Aktivitas Siswa ··································· 82 4.4 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Afektif ············································· 85 4.5 Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik ························· 87 4.6 Grafik Presentase Skor Data Angket ·············································· 90 4.7 Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Data angket ··························· 90 4.8 Grafik Rata-rata Tes Hasil Belajar Siswa ·········································· 97
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.
Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ·························· 113
Lampiran 2.
Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ································ 114
Lampiran 3.
Daftar Nilai Ulangan Siswa Kelas X SMA N 14 Semarang ·· 115
Lampiran 4.
Uji Normalitas Populasi ············································ 116
Lampiran 5.
Uji Homogenitas Populasi ········································ 120
Lampiran 6.
Kisi-kisi Soal Ujicoba Instrumen ································· 121
Lampiran 7.
Lembar Soal Ujicoba ·············································· 123
Lampiran 8.
Kunci Jawaban Soal Ujicoba ······································ 132
Lampiran 9.
Analisis Hasil Ujicoba ·············································· 133
Lampiran 10.
Perhitungan Daya Beda Soal ······································ 143
Lampiran 11.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ···························· 144
Lampiran 12.
Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes Ujicoba... ············· 145
Lampiran 13.
Perhitungan Valditas Soal·········································· 146
Lampiran 14.
Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Ujicoba. ······················· 147
Lampiran 15.
Silabus Kelas Eksperimen ········································· 149
Lampiran 16.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ······ 153
Lampiran 17.
Silabus Kelas Kontrol . ············································· 187
Lampiran 18.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ··········· 191
Lampiran 19.
Kis-kisi Soal Pre-Test ············································· 199
Lampiran 20.
Lembar Soal Pre-Test ·············································· 201
Lampiran 21.
Kunci Jawaban Pre-Test ··········································· 206
Lampiran 22.
Data Nilai Pre-Test Kelompok Eksperimen dan Kelas Kontrol ················································· 207
Lampiran 23.
Uji Normalitas Pre-Test Kelas Kelompok Eksperimen dan Kontrol ·························································· 208
Lampiran 24.
Analisis Kesamaan Rata-rata Kelompok Eksperimen dan Kontrol ························································· 210 xv
Lampiran 25.
Kisi-kisi Soal Post-Test ············································ 211
Lampiran 26.
Lembar Soal Post-Test ············································· 213
Lampiran 27.
Kunci Jawaban Post-Test ·········································· 218
Lampiran 28.
Data Nilai Post-Test ················································ 219
Lampiran 29.
Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ·················································· 220
Lampiran 30.
Uji Perbedaan Dua Rata-rata (1 pihak Kanan) Data Aktivitas Siswa ··············································· 222
Lampiran 31.
Uji Perbedaan Dua Rata-rata (1 pihak Kanan) Data Post-Test ······················································ 224
Lampiran 32.
Uji N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ·················································· 226
Lampiran 33.
Uji N-Gain Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ·· 227
Lampiran 34.
Rekapitulasi Data Ranah Afektif Kelas Ekperimen ············ 228
Lampiran 35.
Rekapitulasi Data Ranah Afektif Kelas Kontrol ··············· 230
Lampiran 36.
Rekapitulasi Data Ranah Psikomotorik Kelas Ekperimen ···· 232
Lampiran 37.
Rekapitulasi Data Ranah Psikomotorik Kelas Kontrol ······· 234
Lampiran 38.
Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ········ 236
Lampiran 39.
Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ············· 238
Lampiran 40.
Data Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ········· 240
Lampiran 41.
Data Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ·············· 241
Lampiran 42.
Data Nilai Afektif Siswa ·········································· 242
Lampiran 43.
Data Nilai Psikomotorik Siswa ··································· 243
Lampiran 44.
Data Nilai Aktivitas Siswa ······································· 244
Lampiran 45.
Rekapitulasi Skor Data Angket ·································· 245
Lampiran 46.
Presentase Skor Data Angket ····································· 246
Lampiran 47.
Perhitungan Reliabilitas Lembar Observasi Afektif ··········· 247
Lampiran 48.
Perhitungan Reliabilitas Lembar Psikomotorik ················ 249
Lampiran 49.
Perhitungan Reliabilitas Angket ·································· 251
Lampiran 50.
Data Nilai Produk Siswa ·········································· 252
xvi
Lampiran 51.
Data Nilai Laporan Paktikum Siswa ···························· 253
Lampiran 52.
Dokumentasi ························································ 254
Lampiran 53.
Contoh Pembuatan Produk········································· 256
xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan merupakan proses manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Keberhasilan pendidikan juga diukur dari proses pembelajaran yang terjadi. Keberhasilan pembelajaran diukur berdasarkan ketercapaian kompetensi yang ditetapkan pada awal pembelajaran. Semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yaitu siswa dan guru harus mengetahui arah pembelajaran. Kedua belah pihak harus bekerja sama, sehingga tercapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Dalam pelakasanaan kegiatan belajar mengajar diperlukan langkah-langkah agar tujuan belajar dapat tercapai. Hal yang perlu dilakukan adalah guru harus menggunakan strategi atau metode belajar yang cocok dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan dan kreatifitas dalam menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk belajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Kesulitan siswa dalam mempelajari kimia tergantung dari cara guru mengajar mata pelajaran yang bersangkutan kepada siswa. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan membosankan bagi siswa. 1
2
Pada kenyataannya mata pelajaran kimia ini sangat luas keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan media pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan adanya kesenjangan antara pemahaman konsep dan penerapan konsep dalam memahami dan mengembangkan materi kimia. Banyak siswa yang belum berhasil dalam mempelajari suatu materi kimia. Upaya yang dilakukan untuk menghilangkan anggapan bahwa mata pelajaran kimia itu sulit yaitu perlu adanya pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan bermakna dengan metode pembelajaran yang tidak hanya dilaksanakan secara satu arah tapi disini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus tepaku dengan menggunakan satu metode tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian siswa (Djamarah, 2010: 46). Materi hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi yang membutuhkan pemahaman konsep lebih, apabila siswa kurang memahami konsep mereka akan kesulitan dalam mempelajari materi. Materi pokok hidrokarbon dan minyak bumi mencakup rumus senyawa-senyawa serta sifat fisis dan reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon, pemisahan komponen penyusun minyak bumi. Dalam materi ini juga banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun, siswa tidak mengetahui keterkaitan antara materi dengan kehidupan sehari-hari, mereka hanya berpedoman pada bahan ajar yang diberikan oleh guru. Hal ini membatasi pengetahuan dan menjadikan siswa cepat bosan selama pelajaran.
3
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Negeri 14 Semarang yaitu Ibu Siti Nanik Pintosih, S.Pd menyatakan bahwa siswa kelas X mengalami kesulitan dalam memahami materi hidrokarbon dan minyak bumi, siswa kurang mengerti konsep reaksi hidrokarbon dan penerapan dalam kehidupan seharihari. Hasil belajar rata-rata siswa kelas X dalam materi hidrokarbon dan minyak bumi belum memenuhi nilai KKM ≥ 75. Belum tercapainya ketuntasan belajar kimia ini disebabkan oleh lemahnya pemahaman siswa terhadap konsep kimia, pada kenyataannya guru sudah mencoba dengan berbagai macam model pembelajaran agar siswa dapat memahami suatu materi dengan baik tetapi hasil belajar yang diperoleh kurang maksimal. Selain itu guru bidang studi kimia menyatakan bahwa siswa kurang aktif dan antusias selama pembelajaran dikelas, baik saat diskusi maupun saat pembelajaran berlangsung. Guru menyatakan bahwa pada dasarnya siswa memiliki potensi yang besar dalam pembelajaran karena banyak siswa yang memiliki keberanian, rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi, hanya saja mereka belum dapat menggali pengetahuan yang seharusnya mereka dapatkan. Suatu proses belajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan aktivitas belajar yang efektif. Syarat utama suksesnya pengajaran adalah „hasilnya‟, tetapi harus diingat bahwa dalam menilai atau menerjemahkan „hasil‟ harus secara cermat dan tepat dengan memperhatikan prosesnya, karena dalam proses inilah siswa dapat dilibatkan keaktifan/aktivitas. Menurut Hamalik (2008: 90) , aktivitas belajar dapat meliputi aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas pendengaran, aktivitas menulis, aktivitas menggambar, aktivitas metrik, aktivitas mental maupun
4
aktivitas emosional. Aktivitas tersebut tidak saling terpisahkan satu sama lain, sebab untuk mempelajari mata pelajaran memerlukan aktivitas belajar yang saling berhubungan. Pentingnya aktivitas belajar atau keaktifan siswa pada mata pelajaran kimia didasarkan pada sifat mata pelajaran itu sendiri, kebanyakan siswa di SMA mengganggap mata pelajaran kimia rumit dan sulit dimengerti sehingga diperlukan suatu cara dalam mengatasi agar mata pelajaran tersebut mendapat respon yang tinggi dari siswa. Oleh karena itu, diperlukan aktivitas siswa untuk dapat memahami dan menguasai materi yang diberikan. Kurikulum pendidikan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMA) program IPA terdiri atas 13 mata pelajaran (mapel), muatan lokal (mulok), dan pengembangan diri. Kegiatan pembelajaran IPA yang selama ini dilakukan belum sepenuhnya mengarah pada peningkatkan keterampilan proses sains dan siswa atau cenderung mengarah pada aspek kognitif saja. Terlalu banyak informasi yang diberikan dalam waktu yang singkat membuat penyajian informasi menjadi kurang bermakna sehingga peserta didik merasa kesulitan untuk menerapkan apa yang telah dipelajarinya dalam pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari. Diperlukan pembelajaran kontekstual berbasis proyek cukup berpotensi meningkatkan keterampilan proses sains (KPS) dan aktivitas ilmiah siswa dan keterampilan pemecahan masalah (Hayati, Muriani Nur et al., 2013).
5
Dalam usaha peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa, diperlukan adanya inovasi dalam pembelajaran yang relevan dengan keadaan siswa dan materi kimia yang dipelajari, seperti pembelajaran berbasis proyek. Menurut Thomas, sebagaimana dikutip oleh Wena (2011:144), pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran ini menekankan pada pengajaran yang berpusat pada siswa dengan penugasan proyek.Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan siswa untuk bekerja lebih otonom, untuk mengembangkan pembelajaran sendiri, lebih realistik dan menghasilkan suatu produk (Sastrika, Ida Ayu K et al., 2013). Kerja proyek memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang , dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan suatu permasalahan, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja secara mandiri (Wena: 2011: 144). Keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek, yaitu: (1) meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, (3) meningkatkan keterampilan untuk mencari informasi, (4) meningkatkan kolaborasi, (5) meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang kompleks (Moursund, dalam Wena, 2011). Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan pembelajaran berbasis proyek diantaranya:
6
1)
Marinda Ditya Putriari (2013) menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Project Based Learning (PBL), selain itu PBL efektif dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa.
2)
Amanatul Munawaroh (2013) menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
3)
Wahyu Anggraini (2012) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan CTL melalui metode eksperimen dan metode proyek terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotorik siswa. Siswa yang diberi pembelajaran dengan metode proyek mempunyai prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen.
4)
Lia Puspita Dewi (2014) menyimpulkan bahwa metode proyek berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian-penelitian yang dilakukan di atas memberikan penguatan bahwa metode proyek memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Model Project Based Learning bisa dijadikan alternatif solusi yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan hasil belajar siswa SMA 14 Semarang. Selain itu metode proyek dalam pembelajaran kimia dapat meningkatkan aktivitas siswa.Berdasarkan latar belakang diatas merupakan dasar penulis dalam melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Project Based Learning Pada Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil belajar dan Aktivitas siswa SMA N 14 Semarang”.
7
1.2
Rumusan Masalah Apakah penerapan model project based learning dapat meningkatakan hasil
belajar dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang khususnya pada materi hidrokarbon dan minyak bumi?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model
project based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang?
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari melakukan penelitian ini adalah manfaat
teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan upaya pengembangan keterampilan menulis artikel sehingga dapat dipakai sebagai referensi dalam penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan pengetahuan tentang alternatif pembelajaran
mengenai
penerapan
model
Project
Based
Learning
untuk
meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang khusunya dalam materi hidrokarbon dan minyak bumi.
8
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi para guru bidang studi kimia khususnya dan guru bidang studi lainnya. Para guru semakin kreatif dalam menerapkan model pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswanya, supaya siswa tidak merasa jenuh. Guru harus menampilkan sesuatu yang menarik. Penelitian yang diselenggarakan diharapkan bermanfaat bagi : a. Peneliti Sebagai
sarana
penerapan
model
yang
dipelajari
dan
peneliti
dapat
mengimplementasikan model pembelajaran yang diterapkan terhadap masalah yang ada. b. Siswa Pembekalan model pembelajaran berbasis proyek ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif mengolah informasi yang ada di kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan hasil belajar kimia secara baik dan siswa lebih aktif lagi dalam belajar dari proyek yang mereka kerjakan. c. Guru Memberikan wawasan baru tentang pentingnya pemilihan dan penerapan suatu model pembelajaran dalam rangka mengembangkan, meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa pada setiap materi kimia.
9
d. Sekolah Memperoleh hasil pengembangan ilmu dan mengetahui hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa pada materi hidrokarbon dan minyak bumi, sehingga dapat menjadi acuan dalam menentukan kebijakan untuk kemajuan dan pengembangan sekolah.
1.5
Penegasan Istilah Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan
tidak menimbulkan
interpretasi yang berbeda dari pembaca maka perlu adanya
penegasan istilah dalam penelitian ini. Penegasan istilah ini juga dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini.Adapun istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut. 1.5.1
Model Project Based Learning Menurut Blumenfeld et al., sebagaimana dikutip oleh Yalcin (2009: 81-105),
Project Based Learning is a comprehensive approach
to instruction in which
students of any age, working individually or in groups, conducts an indepth investigation of a real world topic. When teachers successfully implement PBL, students can be highly motivated, feel actively involved in their own learning, and produce complex, high quality work. Artinya, pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pendekatan komprehensif, yang mengintruksikan semua kalangan siswa agar bekerja secara individual atau kelompok, melakukan kegiatan investigasi terhadap masalah di kehidupan nyata. Ketika guru berhasil melaksanakan model Project Based
10
Learning, siswa akan mendapatkan motivasi tinggi, siswa akan merasa aktif dalam setiap pembelajaran, menciptakan kegiatan yang kompleks,
dan menghasilkan
kualitas kerja tinggi. Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang mengacu pada filosofis konstruktivisme, yaitu pengetahuan merupakan hasil konstruksi kognitif melalui suatu aktivitas siswa yang meliputi keterampilan maupun sikap ilmiah siswa sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan bermakna melalui pengalaman yang nyata. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (IB.Siwa et al.,2013) 1.5.2
Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari (Anni, 20012:69). Menurut Benyamin S. Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni (2012:70), menyampaikan tiga taksonomi yang disebut ranah belajar, yaitu ranah kognitif (Cognitive Domain), ranah afektif (Affective Domain), ranah psikomotorik (Psychomotoric Domain). Hasil belajar ranah kognitif diukur dengan tes, sedangkan pada ranah afektif dan psikomotorik diukur dengan hasil pengamatan (observasi).
11
1.5.3
Aktivitas belajar Nasution (1992:68) sebagaimana dikutip oleh Ningsih, menyatakan bahwa
aktivitas merupakan azas yang terpenting dalam belajar. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktifitas yang optimal berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Munawaroh, A: 2013) 1.5.4
Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi pelajaran yang diberikan
pada siswa SMA kelas X semester 2 pada kurikulum 2006. Materi hidrokarbon dan minyak bumi dalam penelitian ini meliputi: kekhasan atom karbon; alkana, alkena dan alkuna, isomer, reaksi-reaksi hidrokarbon, kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, proses pembentukan minyak bumi, pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, mutu bensin, dampak pembakaran minyak bumi.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Setiap orang baik disadari maupun tidak, selalu melaksanakan kegiatan belajar. Belajar juga dapat berupa pengalaman yang telah dialami dalam kehidupan sehari-hari dan menghasilkan perubahan. Efektivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah tidak semata-mata ditentukan oleh drajat pemilikian potensi peserta didik yang bersangkutan, melainkan juga lingkungan, tertama pendidik yang professional. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan sesorang. Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar seseorang tersebut mampu memahami bahwa aktifitas belajar itu memegang peranan yang penting dalam proses psikologisBerikut disajikan beberapa pengertian belajar (Anni & Rifa‟i, 2012: 65-66) 1)
Gage dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman
2)
Morgan menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relative permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.
12
3)
Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman
4)
Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli, tetapi pada dasarnya
semua mempunyai pengertian yang hampir sama. Jika ditinjau dari uraian di atas, belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar atau objek belajar, baik yang sengaja dirancang maupun yang tidak secara sengaja dirancang, baik yang tampak maupun yang tidak tampak namun semuanya dapat dimanfaatkan. Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i (2012:79), beberapa prinsip belajar lama berasal dari teori dan penelitian tentang belajar masih relevan dengan beberapa prinsip lain. Beberapa prinsip yang dimaksud yaitu: keterdekatan (contiguity),
pengulangan
(repetition),
penguatan
(reinforcement).
Prinsip
keterdekatan menyatakan bahwa situasi stimulus yang hendak direspon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya degan respon yang diinginkan.Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi stimulus perlu diulangulang, atau dipraktikan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi belajar. Prinsip penguatan menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.
13
Dengan kata lain pembelajar akan kuat motivasinya untuk mempelajari sesuatu yang baru apabila hasil belajar yang telah dicapai memeperoleh penguatan.
2.2 Pembelajaran Pembelajaran dapat diartikan sebagai pengajaran yang mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi kepada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat pembelajaran sedang berlangsung (Ngalimun, 2014: 3). Menurut Briggs, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i (2012: 157), pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Menurut Slameto (1995: 32), pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan keterampilan, sikap, cita-cita, penghargaan dan pengetahuan.
2.3 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari. Oleh karena itu apabila peserta didik
14
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siwa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Anni & Rifa‟i, 2012: 65-66). Menurut Benyamin S. Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni & Rifa‟i (2012:70), menyampaikan tiga taksonomi yang disebut ranah belajar, yaitu: a. Ranah Kognitif (Cognitive Domain) Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan kemampuan dan kemahiran
intelektual.
Ranah
kognitif
mencakup
kategori
pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). b. Ranah Afektif (Affective Domain) Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuannya mencerminkan hirarki yang berentangan dari keinginan untuk menerima sampai sengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan peserta didikan afektif adalah penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian (valuing), Pengorganisasian (organization), pembentukan pola hidup (organization by a value complex) c. Ranah Psikomotorik (Psychomotoric Domain) Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis
15
perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex over response), penyesuaian (adaptation), dan kreativitas (originality). Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar. Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Dari informasi tersebut guru dapat menganalisis kegiatan pembelajaran yang telah dilakukkan baik untuk keseluruhan kelas ataupun individu. Beberapa fungsi hasil belajar adalah sebagai berikut : a. Hasil belajar adalah indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah di kuasai oleh siswa. b. Hasil belajar sebagai lambang kepuasan oleh siswa. Hasil belajar adalah sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Hasil belajar dapat dijadikkan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan mutu ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.4 Model Project Based Learning Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan dan suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk menentukan perangkat pembelajaran yang termasuk di dalamnya buku-buku, media 16
(film-film), tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum (Ngalimun, 2014: 27). Menurut Joyce dan Weil (1992), sebagaimana dikutip oleh Ngalimun (2014: 28), menyatakan”Models of teaching are really models of learning. As we help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking and means of expessing themselves, we are also teaching them how to learn”. Artinya, model pengajaran merupakan pola nyata pembelajaran. Dengan model tersebut guru dapat membantu siswa mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu, model pengajaran juga mengajarkan bagaimana mereka belajar. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Karena itu, pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. Dalam pembelajaran suatu materi tertentu, tidak ada satu model yang lebih baik dari model pembelajaran lainnya. Artinya, setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatakan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pertimbangkan antara lain materi pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penujang yang tersedia. Dengan cara itu, tujuan (kompetensi) pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai (Ngalimun, 2014: 30).
17
Dari beberapa penjelasan mengenai model pembelajaran diatas, kita dapat mengerti seberapa pentingnya pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam suatu pembelajaran
dikelas. Kurikulum pendidikan saat ini berpendekatan scientific
menekankan pada pemberian pengalaman untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahamialam sekitar secara ilmiah. Termasuk dalam pembelajaran kimia di sekolah. Pembelajaran kimia yang berpendekatan saintifik atau yang lebih dikenal dengan istilah Scientific Approach mengarahkan siswa untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep kimia dan dapat menerapkannya ke alam sekitar. Salah satu pendekatan atau model yang tepat adalah Project Based Learning yang merupakan pembelajaran berbasis proyek dengan sebuah model pembelajaran inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan- kegiatan yang kompleks (Wena: 2011: 145). Project learning is a systematic teaching and learning model that engages students in learning knowledge and skills from a series of complex tasks including: design and planning, problem solving, decision making, product and artifact creation, and the communication (Oracle Education Foundation, 2009). Artinya bahwa pembelajaran proyek merupakan pengajaran sistematik dan model pembelajaran ini mengajak siswa pada belajar dari pengetahuan dan keterampilan dalam menciptakan beberapa tugas komplek mencakup perencanaan, pemecahan masalah, membuat keputusan, menghasilkan produk dan mengkomunikasikan proyek tersebut.
18
Duch dalam Olatoye dan Adekoya (2010) menggambarkan project based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek sebagai metode instruksional yang menantang siswa untuk „belajar bagaimana caranya belajar‟, bekerja secara kooperatif dalam mencari solusi permasalahan dikehidupan nyata. Menurut Thomas, dkk (1999) sebagaimana dikutip oleh Wena (2011:144), pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Disisi lain pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menggali pengetahuannya sendiri. Kerja proyek dapat dipandang sebagai bentuk open-ended contextual activity-bases learning, dan merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai suatu usaha kolaboratif (Richmond & Striley dalam Ngalimun, 2014: 182). Kerja proyek memuat tugas-tugas kompleks
berdasakan pertanyaan dan
permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan suatu permasalahan, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja secara mandiri. Fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugastugas bermakna lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk (Thomas. dkk, dalam Wena, 2012). Menurut Moursund,
19
sebagaimana dikutip oleh Wena, (2012), beberapa keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek, antara lain sebagai berikut: 1)
meningkatkan motivasi belajar siswa, dimana siswa tekun dan berusaha keras dalam mencapai proyek dan merasa bahwa belajar dalam proyek lebih menyenangkan daripada komponen kurikulum yang lain.
2)
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai sumber yang mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
3)
meningkatkan keterampilan untuk mencari informasi, pembelajaran berbasis proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mendapatkan informasi akan meningkat.
4)
meningkatkan memerlukan
kolaborasi, siswa
pentingnya
mengembangkan
kerja dan
kelompok mempraktikan
dalam
proyek
keterampilan
komunikasi. Teori-teori kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih didalam lingkungan kolaboratif. 5)
meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang kompleks. Adapun kekurangan dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning) yang disebabkan karena faktor-faktor tententu. Inilah beberapa kekurangan model Project Based and Learning :
20
1) kesulitan dalam mengontrol kelas saat pelaksanaan proyek. Disini guru perlu kecakapan untuk mengelola kelas dengan baik. 2) memerlukan waktu yang lebih banyak untuk pencapaian hasil yang maksimal. Menurut Thomas, sebagaimana dikutip oleh Wena (2012: 145), pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) mempunyai beberapa prinsip, yaitu: a) Prinsip Sentralistis (centrality) menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, di mana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. b) Prinsip Pertanyaan Pendorong/ Penuntun (driving question) berarti bahwa kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau pemasalahan” yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu. c) Prinsip Investigasi Konstruktif (constructivtie investigation) merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuat proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, discovery, dan pembentukan model. d) Prinsip Otonomi (autonomy)dalam pembelajaran proyek dapat diartikan sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervise, dan tanggung jawab.
21
e) Prinsip realistis (realism) berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti disekolah. Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran konteks kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun standar produknya. Berbicara mengenai proyek dalam pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon, proyek tersebut berupa tugas-tugas bermakna yang berkaitan dengan materi yang dibuat dan ditulis berdasarkan ide dari siswa dengan melibatkan indera yang dimiliki siswa tentang pembelajaran yang diaplikasikan di kehidupan nyata, sehingga konsep materi akan lebih mudah dipahami dengan baik dan aktivitas siswa dalam hal ini juga akan meningkat. Menurut Wena (2012: 157-158), bahwa dalam membimbing siswa dalam pembelajaran berbasis proyek ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pijakan tindakan. Adapun pedoman pembimbingan tersebut antara lain sebagai berikut. a.
Keautentikan Hal yang dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1)
Mendorong dan membimbing siswa untuk memahami kebermaknaan dari tugas yang dikerjakan.
2)
Merancang tugas siswa sesuai dengan kemampuan sehingga ia mampu menyelesaikan tepat waktu
22
3)
Mendorong dan membimbing siswa agar mampu menghasilkan sesuatu dari tugas yang dikerjakan.
b.
Ketaatan terhadap Nilai-Nilai Akademik Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1)
Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai pengetahuan/ disiplin ilmu dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan.
2)
Merancang dan mengembangkan tugas-tugas yang dapat memeberi tantangan siswa untuk menggunakan berbagai metode dalam pemecahan masalah
3)
Mendorong dan membimbing siswa untuk mamapu berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan masalah.
c.
Belajar pada Dunia Nyata Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1)
Mendorong dan membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks permasalahan yang nyata yang ada di masyarakat.
2)
Mendorong dan mengarahakan agar siswa mampu
bekerja dalam situasi
organisasi yang menggunakan teknologi tinggi 3)
Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu mengelola kemampuan keterampilan pribadinya.
d.
Aktif Meneliti Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1)
Mendorong dan mengarahkan siswa agar dapat menyelaesaikan tugasnya sesuai jadwal yang telah dibuatnya.
23
2)
Mendorong dan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian dengan berbagai macam metode, media, dan berbagai sumber media lain.
3)
Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu berkomunikasi dengan orang lain, baik melalui presentasi ataupun media lain.
e.
Hubungan dengan Ahli Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1)
Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mampu belajar dari orang lain yang memiliki pengetahuan yang relevan
2)
Mendorong
dan
mengarahkan
siswa
bekerja/berdiskusi
dengan
orang
lain/temannya dalam memecahkan masalah. 3)
Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak/minta pihak luar untuk terlibat dalam menilai unjuk kerjanya.
f.
Penilaian Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut.
1)
Mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu melakukan evaluasi diri terhadap kinerjanya dalam mengerjakan tugasnya
2)
Mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak pihak luar untuk terlibat mengembangkan standar kerja yang terkait dengan tugasnya
3)
Mendorong dan mengarahkan siswa untuk menilai unjuk kerjanya. Dalam pembelajaran kima hidrokarbon menggunakan model project based
learning, siswa diharapkan dapat menghasilkan suatu proyek atau produk yang berkaitan dengan kimia hidrokarbon misalnya: membuat produk lilin hias dari bahan
24
dasar parafin. Parafin disini merupakan contoh senyawa alkana yang ternyata dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak contoh lain yang berkaitan dengan hidrokarbon seperti lilin, semir, balsam, rhemason, briket arang, dll.
2.5 Aktivitas Belajar Siswa Dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya suatu aktivitas yang mampu merangsang semua potensi peserta didik untuk berkembang secara optimal. Aktivitas diperlukan dalam belajar karena tidak ada belajar tanpa aktivitas (Sardiman, 1992: 95). Nasution (1992:68) sebagaimana dikutip oleh Ningsih, menyatakan bahwa aktivitas merupakan azaz yang terpenting dalam belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan, tanpa kegiatan tidak mungkin seorang dikatakan belajar. Aktivitas adalah belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman, tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktifitas yang optimal akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Munawaroh, A: 2013). Aktivitas belajar banyak macamnya, para ahli mencoba mengklasifikasikan antara lain Paul D. Dierich sebagaimana dikutip Hamalik (2013:172) membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok sebagai berikut. 1)
Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.
25
2)
Kegiatan-kegiatan
lisan:
mengemukakan
suatu
fakta
atau
prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. 3)
Kegiatan-kegiatan
mendengarkan:
mendengarkan
penyajian
bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan
suatu
permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio. 4)
Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.
5)
Kegiatan-kegiatan menggambar: membuat grafik, peta, diagram, pola.
6)
Kegiatan-kegiatan
metrik:
melakukan
percobaan,
memilih
alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menari, menyelenggarakan permainan. 7)
Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis
faktor-faktor,
menemukan
hubungan-hubungan,
membuat
keputusan. 8)
Kegiatan-kegiatan emosional: minat, berani, tenang, dan sebagainya.
Implementasi indikator aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran kimiadengan model PBL dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.
26
Tabel 2.1 Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik No Indikator 1 Aktivitas visual
Aktivitas a. Memperhatikan saat guru memberikan penjelasan b. Memperhatikan saat teman mempresentasikan produk a. Bertanya pada teman atau guru tentang materi yang belum dipahami. b. Mampu mengemukakan pendapat atau merespon pertanyaan dalam diskusi
2
Aktivitas lisan
3
Aktivitas mendengarkan
a. Mendengarkan guru saat memberikan penjelasan b. Mendengarkan penyajian produk yang dipresentasikan kelompok
4
Aktivitas menulis
5
Aktivitas menggambar
6
Aktivitas metrik
7
Aktivitas mental
8
Aktivitas emosional
a. Membuat catatan penting atau menulis penjelasan guru dan hasil diskusi kelompok b. Menuliskan jawaban atas serangkaian pertanyaan yang ada di lembar tertulis. c. Mampu membuat kesimpulan hasil diskusi a. Mampu menggambar pola rantai senyawa hidrokarbon b. Mampu memgambarkan isomer-isomer pada suatu senyawa hirdrokarbon a. Mampu menyelesaikan proyek b. Mampu mempresentasikan produk serta proses pemecahan masalah pada teman yang lain. Dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat mendukung atau menghambat jalannya proyek. Bersemangat dan menaruh minat selama kegiatan pembelajaran. (Hamalik, 2008)
2.6 Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi 2.6.1 Hidrokarbon Senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena hanya terdiri dari dua unsur, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah
27
senyawa yang dihasilkan dari kedua unsur ini sangat banyak. Sebagian besar senyawa kimia yang terdapat di alam ini merupakan senyawa karbon. Salah satu senyawa karbon yang jumlahnya sangat banyak dan pengunaannya cukup penting adalah senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terbentuk dari unsur hidrogen dan karbon (Justiana et al., 2009). 2.6.2 Kekhasan atom karbon Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut. 1. Atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen 2. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. 3. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, senyawa karbon dibagi menjadi 2, yaitu senyawa alifatik dan siklik. a. Senyawa alifatik yaitu senyawa karbon yang rantai C-nya terbuka, berupa rantai lurus dan rantai bercabang. b. Senyawa siklik yaitu senyawa karbon yang rantai C-nya tertutup atau melingkar. Senyawa siklik dibagi menjadi dua, yaitu senyawa karbosiklik dan heterosiklik. 1) Senyawa karbosiklik
28
Senyawa karbosiklik yaitu senyawa siklik yang rantai lingkarnya hanya terdiri atas atom karbon. Senyawa karbosiklik masih dibagi lagi menjadi dua yaitu senyawa aromatik dan alisiklik. Senyawa aromatik Senyawa aromatik merupakan senyawa siklik yang rantai lingkar atom karbonnya memiliki ikatan tunggal berselang-seling dengan ikatan rangkap. Salah satu contoh senyawa aromatik adalah benzena. Perhatikan rumus struktur senyawa benzena berikut.
Gambar 2.1 Contoh senyawa aromatik (benzena)
Senyawa alisiklik Senyawa alisiklik adalah senyawa alifatik yang rantai karbonnya tertutup atau melingkar. Perhatikan rumus struktur siklopropana dan siklopentana berikut.
Gambar 2.2 Rumus struktur siklopropana dan siklopentana
29
2) Senyawa hetrosiklik Senyawa heterosiklik adalah senyawa siklik yang rantai lingkarnya terdiri atas atom karbon dan atom lain. Perhatikan rumus struktur berikut.
Gambar 2.3 Rumus struktur heterosiklik (Khamidinal et al., 2009) 2.6.3 Pengelompokan Senyawa karbon Atom-atom karbon selain dapat membentuk rantai karbon, juga dapat membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga. Sehingga
membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga. Sehingga
senyawa hidrokarbon dapat dibagi menjadi 2 yaitu senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya jenuh (tunggal). Contoh senyawa-senyawa alkana. Sedangkan senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan kovalen rangkap 2 atau 3 pada rantai karbonnya. Contoh: alkena dan alkuna. (1) Alkana Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya tunggal. Rumus umum alkana adalah CnH2n + 2.
30
(2) Alkena Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya. Rumus umum alkena adalah CnH2n. (3) Alkuna Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga pada rantai karbonnya. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2 . (Harnanto, 2009:152) 2.6.4 Sifat-sifat hidrokarbon 2.6.4.1 Sifat alkana Sifat fisis, titik didih dan titik leleh alkana semakin meningkat dengan makin panjangnya rantai C atau pertambahan nilai Mr. Ini disebabkan gaya antar-molekul semakin kuat sehingga semakin besar energi yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya tersebut. Volatilitas alkana berkurang dengan bertambahnya nilai Mr, karena akibat gaya antar molekul yang semakin kuat sehingga sulit bagi molekul-molekul untuk memisah membentuk fase uap. Berikut wujud pada banyak rantai kabon (C), C1-C4 adalah berwujud gas, C5-C17 adalah bewujud cair, C18 keatas = bewujud padat. Sifat kimia alkana, diantaranya dapat mengalami reaksi: (1) substitusi (reaksi pengantian oleh halogen: F2,Cl2, Br2, I2 ) contoh: reaksi alkana dengan klorin (klorinasi) CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl 31
Metana
Klorometana
(2) reaksi pembakaran (reaksi pembakaran alkana menghasikan CO2 dan H2O) contoh: alkana dibakar dengan O2 berlebih CH4 (g) + 2O2 (g) CO2(g) + 2H2O (g) sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan H2O. Contoh: 2CH4 (g) +
O2 (g) 2CO(g) + 4H2O (g)
(3) Reaksi perengkahan alkana (eliminasi yang melibatkan peruraian alkana) pada suhu tinggi (750-900 0C) tanpa udara. C2H6 (g) CH2=CH2 (g) + H2 (g) Etana
etena (Purba, 2008: 117)
2.6.4.2 Sifat alkena dan alkuna Sifat fisik dan wujud zat alkena dan alkuna hampir sama dengan alkana, sedangkan sifat kimia alkena diantaranya: (1) adisi dengan halogen (halogenasi) Contoh : CH2=CH2 + Cl2CH2Cl- CH2Cl Etena
1,2 dikloroetana
32
(2) adisi dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) CH2=CH2 + HBr CH3CH2Br Etena (3)
1-bromoetana
polimerisasi
adisi
melibatkan
penggabungan
banyak
molekul
alkena
(monomer)membentuk molekul yang sangat besar (polimer) dengan katalis. contohnya disini adalah pembentukan polimer PVC (polivinilklorida) terbebtuk dari monomer kloroetena). Reaksi yang terjadi: CH2=CH – Cl + CH2=CH – Cl [....CH2-CH (Cl) - CH2 – CH(Cl) ....]n (4) pembakaran CH2= CH2 (g) + 3O2 (g) 2CO2(g) + 2H2O (g) Sifat kimia alkuna diantaranya: 1) adisi dengan halogen (halogenasi) contoh: tahap 1: CH≡CH + Cl2 CHCl=CHCl etuna
1,2 dikloroetena
tahap 2 : CHCl=CHCl + Cl2CHCl2-CHCl2 1,2 dikloroetena
1,1,2,2 tetrakloroetana
33
2) adisi dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) tahap 1: CH≡CH + HCl CH2=CHCl etuna
kloroetena
tahap 2 : CH2=CHCl + HCl CHCl2-CHCl2 kloroetena
1,2 dikloroetana
3) reaksi subtitusi R-C≡CH R-C≡C- + H+ Posisi atom H dapat disubtitusi oleh atom lain, misal atom Na. R-C≡CH + NaCl R-C≡CNa + HCl 4) pembakaran 2CH≡CH (g) + 5O2 (g) 4CO2(g) + 2H2O (g) 2.6.5 Isomer Isomer adalah senyawa yang berbeda tapi mempunyai rumus molekul yang sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Keisomeran terjadi karena senyawa dengan rumus molekul sama dapat mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbeda. Struktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berkaitan, sedangkan konfigurasi berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Isomer yang ada pada alkana adalah isomer struktur, yaitu isomer kerangka (isomer yang terjadi akibat perbedaan kerangka atau rantai karbonnya) yang dimulai dari butana (C4H10) yang memiliki 2 isomer.
34
CH3-CH2-CH2-CH3: n-butana CH3-CH(CH3)-CH3: 2 metilpropana (isobutana) Isomer yang terjadi pada alkena adalah isomer kerangka, posisi dan geometri. Isomer kerangka adalah isomer yang terjadi akibat perbedaan kerangka atau rantai karbonnya. Isomer posisi terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau posisi letak ikatan rangkapnya. Isomer geometri terjadi karena terdapat perbedaan kedudukan atom (gugus atom) dalam ruang. Isomer kerangka: CH2=CH-CH2-CH3 CH2=C(CH3)-CH3
1-butena 2-metil-1-propena
Isomer posisi: CH2=CH-CH2-CH3
1-butena
CH3-CH=CH-CH3
2-butena
Isomer geometri:
Gambar 2.4 Cis-2-butena dan Trans-2-butena 35
Perhatikan senyawa cis-2-butena dan trans 2-butena. Kedua senyawa tersebut memiliki letak ikatan rangkap yang sama. Perbedaannya terletak pada letak gugus CH3. Jika ikatan rangkap pada senyawa alkena dianggap sebagai suatu bidang batas dan letak gugus CH3 berada dalam satu sisi, maka disebut posisi cis. Sementara itu, jika letak gugus CH3 terletak pada sisi yang berseberangan, maka disebut posisi trans. Alkuna memiliki isomer kerangka pada posisi. Keisomeran alkuna dimulai dari butuna. Isomer kerangka: CH≡C-CH2-CH2-CH3
1-pentuna
CH≡C-CH(CH3)-CH3
3-metil-1-butuna
Isomer posisi: CH≡C-CH2-CH2-CH3
1-pentuna
CH3-C≡C-CH2-CH3
2-pentuna (Permana, 2009:127)
2.6.6 Minyak Bumi Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus-karang dan oleum- minyak) dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah suatu cairan kental yang berwarna coklat sampai hitam atau kehijauan, yang mudah terbakar dan berbau kurang sedap, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi (permana, 2009)
36
2.6.6.1 Proses Terbentuknya Minyak Bumi Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa fosil hewan kecil(plankton) yang hidup di laut jutaan tahun yang lalu. Sisa- sisa tumbuhan dan hewan ini tertimbun endapan lumpur, pasir, dan zat lain, serta mendapat tekanan dari panas bumi secara alami. Bersamaan proses tersebut bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa minyak bumi yang terkumpul dalm pori-pori batu kapur. Dengan adanya gaya kapiler, minyak bumi bergerak perlahan-lahan keatas. Jika gerakan ini terhalang batuan yang tidak berpori, maka terjadi akumulasi minyak dalam batuan. Inilah sebabnya minyak bumi disebut pertoleum(pertus=batu, oleum=minyak) (Justiana et al., 2009). 2.6.6.2 Pemisahkan Komponen – komponen dalam Minyak Bumi Komponen-komponen minyak mentah harus dipisahkan berasarkan titik didihnya agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Metode yang digunakan adalah distilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah proses distilasi (penyulingan) dengan menggunakan tahap-tahap/fraksi-fraksi pendinginan sesuai trayek titik didih campuran yang diinginkan, sehingga proses pengembunan terjadi pada beberapa tahap/beberapa fraksi tadi. Cara seperti ini disebut fraksionasi. Pemilihan metode tersebut berdasarkan pada kandungan minyak mentah yang terdiri atas berbagai senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, alkena, aromatik, naptalena, alkena, alkuna. Senyawa-senyawa tersebut mempunyai panjang rantai dan titik didih yang
37
berbeda-beda. Semakin panjang rantai karbon yang dimilikinya, semakin tinggi titik didihnya (Justiana et al., 2009). 2.6.6.3 Mutu Bensin Bensin atau sering disebut gasolin terdiri dari campuran isomer heptana (C7H16) dan oktana (C8H18). Mutu bahan bakan bensin ditentukan oleh jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkan. Jumlah ketukan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin tinggi mutu bensin, berarti jumlah ketukan semakin sedikit, dan angka oktannya semakin tinggi. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n–heptana dan isooktana. Misalnya bensin premium yang beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung 80% isooktana dan 20% n–heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktana dan 2% n–heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: premium (bilangan oktan 80–88), pertamax
(bilangan oktan 91–92) dan pertamax plus (bilangan oktan 95).
Penambahan zat antiketukan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL (Tetra Etil Lead), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke udara.Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing, anemia, bahkan kerusakan otak (Harnanto, 2009).
38
2.6.6.4 Dampak Pembakaran Minyak Bumi Pembakaran bahan bakar minyak dapat berlangsung dua cara yaitu pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan energi yang cukup besar dibandingkan pembakaran tidak sempurna.Tetapi gas CO2 yang dihasilkan dapat menyebabkan terjadinya greenhouse effect (efek rumah kaca). Reaksi pembakaran sempurna: CH4(g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2 H2O(g) + Energi Reaksi pembakaran tak sempurna: 2 CH4(g) + 3 O2(g) 2 CO(g) + 4 H2O(g) + Energi Gejala yang timbul jika keracunan gas CO adalah sesak napas, daya ingat berkurang, ketajaman penglihatan menurun, dan lelah jantung. Tubuh akan kekurangan suplai oksigen, akibatnya badan lemas, pingsan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Reaksi: CO (g) + Hb (aq) HbCO (aq) Pembakaran bahan bakar minyak juga dapat menghasilkan zat polutan lain seperti: oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida nitrogen (NO dan NO2), dan partikel-partikel debu. Gas-gas tersebut jika masuk di udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Reaksinya: SO2 (g) + H2O (l) H2SO3 (aq)
39
bereaksi dengan O2 membentuk SO3 kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat. Reaksinya: 2 SO2 (g) + O2 (g) 2 SO3 (g) SO3 (g) + H2O (l) H2SO4 (aq) Asam sulfat di udara lembab mudah larut dalam air hujan sehingga air hujan bersifat asam, atau dikenal dengan hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan tumbuhan dan hewan yang tidak tahan hidup dalam suasana asam akan mati, dan perabotan yang berasal dari logam terkorosi. Selain gas SO2 dan SO3, gas NO dan NO2 juga dapat menyebabkan hujan asam. Mengingat dampak yang ditimbulkan dan terbatasnya sumber tambang minyak di dunia ini, maka mulai sekarang dicari energi alternatif lain seperti: licol /batu bara yang dibersihkan, biodiesel dari minyak jarak, biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit), biogas dari kompos/kotoran hewan, tenaga nuklir, tenaga panas bumi /geothermal, tenaga air terjun, tenaga gelombang air laut, tenaga angin, tenaga surya. 2.6.6.5 Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-Hari Senyawa-senyawa hidrokarbon yang kita gunakan dalam berbagai hal, sebagian besar merupakan senyawa-senyawa derivat kompleks hidrokarbon. Berikut beberapa produk dan kegunaan senyawa hidrokarbon. a. Hidrokarbon dalam bidang pangan seperti: tetraterpena, merupakan senyawa beta karoten pada wortel monoterpena, merupakan senyawa dalam minyak jeruk (limonena), propena dan butena digunakan sebagai pemasak buah- buahan
40
b. Hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan seperti: polivinilklorida (PVC) banyak digunakan untuk pembuatan pipa air dan karpet, polipropena untuk serat, tali plastik, dan botol plastik, nilon digunakan untuk serat pakaian, dakron merupakan serat poliester untuk pengganti kapas. c. Hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika: polivinil asetat, banyak digunakan untuk perekat dan cat lateks, polietilena/ polietena merupakan polimer etena (CH2=CH2) yang digunakan sebagai kantong plastik, ember, panci dan pembungkus makanan (Utami, Budi: 2009).
2.7 Kerangka Berfikir Materi kimia memang memerlukan pemahaman yang tinggi. Namun, pada kenyataanya masih dijumpai beberapa kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami dan mendalami materi kimia. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh kurang baik, bahkan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan. Siswa juga masih cenderung pasif dalam pembelajaran belum dikatakan aktif. Aktif disini adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang mampu merangsang semua potensi peserta didik untuk berkembang secara optimal. Dari permasalahan diatas, maka perlu adanya metode yang dapat membantu siswa dalam mendalami materi kimia khusunya pada materi hidrokarbon. Selain itu penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning ) adalah salah satu metode yang sesuai dengan kurikulum 2006.
41
Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek, yaitu: (1) meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, (3) meningkatkan keterampilan
untuk
mencari
informasi,
(4)
meningkatkan
kolaborasi,
(5)
meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang kompleks (Moursund, dalam Wena, 2011). Strategi pembelajaran berbasis proyek salah satu alternatif yang dipandang mampu meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan berfikir kritis, bekerja secara aktif dan kolaboratif siswa dalam pembelajaran kimia (Sastrika, Ida Ayu K et al., 2013). Pembelajaran berbasis proyek yang peneliti lakukan adalah melalui pembuatan proyek maupun produk yang bertema hidrokarbon dan minyak bumi yang ditujukan pada kelas eksperimen. Produk yang dihasilkan misalnya berupa lilin hias, balsem, semir sepatu, dan energi-energi alternatif seperti briket arang, biodiesel dari minyak jarak, biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit) dll. Dalam hal ini masalah yang diangkat sebagai proyek adalah mengenai hasil kajian literatur maupun pencarian informasi di beberapa sumber yang dapat dijadikan acuan dalam pembuatan proyek atau produk yang dilakukan secara berkelompok yang nantinya produk yang siswa buat yang kemudian akan presentasikan di depan kelas. Selain itu siswa dapat mengetahui keterkaitan antara materi dengan hasil dari proyek yang mereka buat. Disini siswa dituntut untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada untuk bekerja secara mandiri. Sedangkan pada kelas kontrol peneliti menggunakan metode ceramah dan diskusi untuk mengetahui
42
seberapa tingkat
keberhasilan dari metode yang diterapkan, peneliti juga dapat melihat perbedaan hasil belajar dan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan argumentasi tersebut, penulis menyatakan bahwa terdapat dua kelas yang berbeda yaitu satu
kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan
menggunakan model project based learning dan satu kelas lagi sebagi kelas kontrol menggunakan metode ceramah dan diskusi. Dari kegiatan belajar pada kelas eksperimen diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa dengan model project based learning, karena siswa akan lebih mandiri mencari pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman di kehidupan nyata dari proyek yang mereka lakukan. Hasil belajar akan lebih baik dan tertanam dalam diri siswa melalui proses pembelajaran yang mereka lakukan sendiri.
43
Secara ringkas gambaran penelitian yang dilakukan sebagai berikut: Fakta yang ditemui: 1. Mata pelajaran kimia dinggap sulit oleh sebagian besar siswa 2.1 2. Interaksi antara guru dan siswa masih rendah sehingga siswa cenderung pasif dan merasa bosan saat proses pembelajaran. 3. Siswa kurang aktif, dan belum terbiasa dilibatkan untuk menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan. 4. Siswa cenderung pasif
Hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa terhadap materi kimia rendah
Perlunya inovasi pembelajaran
Penerapan model Project Based Learning dengan proyek (produk) bertema Hdrokarbon dan Minyak Bumi
Tujuan yang diharapkan: Hasil belajar kognitif dan Aktivitas Belajar Siswa Meningkat
Gambar 2.5 Kerangka Berfikir
44
2.8 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori, hipotesis penelitian ini adalah “Penerapan Model Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi hidrokarbon dan minyak bumi siswa kelas X SMA N 14 Semarang”.
45
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 14 Semarang. Populasi yang dipilih adalah siswa kelas X-MIA yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan populasi didasarkan pada kesamaan kurikulum, sumber pembelajaran, kemampuan guru yang mengajar, banyaknya jumlah jam belajar dan hasil belajar awal sama (homogen). Banyaknya peserta didik pada masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Banyaknya Peserta Didik Kelas X-MIA SMA N 14 Semarang Kelas
Banyaknya Peserta Didik
X-1 X-2 X-3 X-4
36 36 36 36
(Sumber: Administrasi kesiswaan SMA N 14 Semarang tahun pelajaran 2014/2015
46
47
3.1.2
Sampel Menurut Arikunto (2010: 174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diawali dengan melakukan uji normalitas dan homogenitas pada populasi setelah diperoleh populasi yang berdistribusi normal dan memiliki homogenitas dipilih teknik cluster random sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian berupa kelompok yang dilakukan secara acak dengan pertimbangan populasi yang ada terbagi dalam kelas-kelas yang memiliki homogenitas dan rata-rata yang sama. Setelah terpilih dua kelas yang diambil dari empat kelas X SMAN 14 Semarang sebagai sampel, dua kelas tersebut adalah satu kelas kelompok eksperimen dan satu kelas kelompok kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan model pembelajran Project Based Learning, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran ceramah dan diskusi. Kelas eksperimen adalah kelas X-1 dan kelas kontrol adalah kelas X-2. Uji coba instrumen awal menggunakan kelas yang sudah menerima materi pelajaran yang diujicobakan, yaitu kelas XI MIA 1.
3.2
Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2010 :161). Variabel dalam penelitian ini dibedakan sebagai berikut:
48
a. Variabel bebas Variabel
bebas
atau variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model Project Based Learning pada kelas eksperimen serta pembelajaran mengunakan metode ceramah dan diskusi pada kelas kontrol. b. Variabel Terikat Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif dan aktivitas siswa SMA N 14 Semarang tahun pelajaran 2014/2015 pada materi hidrokarbon. c. Variabel Kontrol Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kurikulum 2006 (KTSP), materi, guru, bahan ajar, dan jumlah jam pelajaran yang sama.
49
3.3
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan desain
pretest-posttest control group. Desain penelitian eksperimen dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Bagan Desain Penelitian Pretest Postest Control Group Kelas
Keadaan Awal
Perlakuan
Keadaan Akhir
Peningkatan
Eksperimen
T1
X
T2
T2 - T1
Kontrol
T1
Y
T2
T2 - T1
Keterangan: X
: Pembelajaran kimia menggunakan model project based learning
Y
: Pembelajaran kimia menggunakan metode ceramah
T1
: Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pretest
T2
: Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi postest
3.4
Metode Pengumpulan Data
3.4.1
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data mengenai hal-hal atau
variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data banyaknya siswa, ketuntasan
50
minimal nilai ulangan kimia, dan data nilai ulangan kimia populasi tahun pelajaran 2014/2015. Data ini digunakan untuk uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata populasi. 3.4.2
Metode Tes Tes dalam penelitian ini merupakan tes prestasi, yaitu tes yang digunakan
untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Arikunto, 2006). Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik. Sebelum tes diberikan kepada kedua kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol dengan instrumen yang sama setelah pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu instrumen tes diujicobakan di kelas uji coba untuk mendapat soal yang baik yaitu soal yang valid, reliabel, memiliki tingkat kesukaran yang proporsional, dan daya pembeda yang signifikan. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa berkaitan dengan model pembelajaran Project Based Leraning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Metode tes dalam penelitian ini ada dua macam yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). 3.4.3
Metode Observasi Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan untuk mengetahui hasil
pembelajaran siswa pada ranah afektif dan ranah psikomotorik siswa kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam lembar observasi atau lembar pengamatan dicantumkan indikator-indikator yang dapat dijadikan acuan untuk mengukur kedua aspek hasil belajar. Ranah Afektif
51
disini untuk memperoleh data sikap dan aktivitas peserta selama mengikuti pembelajaran menggunakan lembar observasi afektif dan lembar observasi aktivitas peserta didik. Lembar observasi afektif dan aktivitas peserta didik digunakan pada kelas eksperimen dan kontrol selama proses pembelajaran menggunakan project based learning, Sedangkan ranah psikomotoriknya adalah mengamati kegiatan siswa saat praktikum. Observasi dilakukan oleh guru pengampu dan observer. 3.4.4
Metode Angket Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai
model
pembelajaran project based learning selama kegiatan pembelajaran. Angket diberikan pada siswa pada saat pertemuan terakhir kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen untuk memperoleh informasi mengenai respon siswa terhadap penerapan model project based learning. Siswa diminta untuk melakukan persetujuan terhadap setiap pertanyaan yang diberikan sesuai dengan keadaan yang mereka alami, rasakan dan lakukan dengan cara memberikan tanda ceklist pada setiap pertanyaan. Bentuk pernyataan dan pertanyaan terdapat di angket berupa pilihan jawaban yang berjumlah sesuai dengan aspek yang akan diukur. Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert, dengan empat kategori tanggapan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), dan Sangat Tidak Setuju (TS). Hasil angket dianalisis secara deskriptif dengan membuat tabel frekuensi, dari hasil jawaban siswa lalu ditarik kesimpulan.
52
3.5
Prosedur Penelitian Prosedur pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian
eksperimen meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 3.5.1 1.
Perencanaan dan persiapan
Menentukan populasi penelitian, yaitu siswa kelas X SMAN 14 Semarang sebanyak 4 kelas.
2.
Menentukan sampel-sampel penelitian dengan memilih 2 kelompok siswa secara random sampling dari populasi yang ada, diperoleh kelas kontrol adalah X-2 dan kelas eksperimen adalah X-1
3.
Mengambil data nilai ulangan materi sebelumnya pada mata pelajaran kimia kelas X semester ganjil tahun ajaran 2015/2015
4.
Menganalisis data nilai ulangan meliputi uji normalitas dan uji homogenitas populasi.
5.
Menyusun kisi-kisi tes uji coba.
6.
Menyusun tes ujicoba berdasarkan kisi-kisi. Tes uji coba aspek kognitif sebanyak 50 soal pilihan ganda.
3.5.2 1.
Pelaksanaan
Melakukan tes ujicoba instrumen pada kelas ujicoba. Kelas ujicoba yang dipilih adalah kelas XI MIA 1
2.
Menganalisis tes uji coba instrument meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda.
53
3.
Menyusun
perangkat pembelajaran yaitu Silabus, RPP, instrumen penilaian
aspek kognitif, psikomotorik, afektif, panduan penilaian instrumen dan media ppt yang akan digunakan dalam pembelajaran. 4.
Memvalidasi instrumen berdasarkan pertimbangan ahli, yaitu dosen pembimbing I dan II.
5.
Menyempurnakan / verifikasi instrument penelitian
6.
Melaksanakan pretest untuk mengetahui kempampuan awal masing-masing siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
7.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada sampel penelitian yaitu dengan model pembelajaran project based learning untuk kelas eksperimen dan model ceramah dan diskusi untuk kelas kontrol.
8.
Melakasanakan penilaian lembar observasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mendapatkan nilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
9.
Melaksanakan postest dari soal tes ujicoba yang telah dianalisis dan memenuhi kriteria meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
10. Menganalisis data hasil tes kelas eksperimen dan kontrol meliputi uji normalitas data, uji perbedaan rata-rata, uji hipotesis dan analisis deskriptif angket, aspek psikomotorik dan afektif.
54
Alur Penelitian
Populasi Uji Homogenitas
Sampel
Kelas Ujicoba
Teknik Cluster Random sampling Uji Instrumen Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Analisis Data Ujicoba
Pretest
Pemberian materi hidrokarbon dan minyak bumi dengan menerapkan model Project Based Learning
Pemberian materi hidrokarbon dan minyak bumi dengan menerapkan model ceramah dan diskusi (kontekstual)
Postest Analisis Data Akhir
Lembar Observasi
Analisis Aktivitas Siswa
Uji Normalitas Uji Normalitas Uji Hipotesis Uji Hipotesis Uji Gain Gambar 3.1 Alur Penelitian
55
3.6
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data dengan cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 60 ). Persiapan instrumen penelitian meliputi tahap pembuatan instrumen, tahap uji coba instrumen, dan tahap analisis instrumen. 3.6.1. Tahap Pembuatan Instrumen Dalam penelitian ini, pembuatan instrumen dibatasi pada materi hidrokarbon. Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi afektif dan psikomotorik, dan soal pretest maupun postest. Adapun bentuk tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa adalah tes pilihan ganda. 3.6.2 1)
Tahap Persiapan Uji Coba Soal
Menetapkan materi yang diuji. Materi kimia yang akan diujikan yaitu hidrokarbon dan minyak bumi.
2)
Menentukan alokasi waktu Jumlah waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes adalah 90 menit.
3)
Menyusun jumlah soal Jumlah soal yang diujicobakan dalam penelitian adalah 50 soal.
56
4)
Menentukan tipe soal Dalam penelitian ini bentuk soal yang digunakan adalah obyektif dan bertipe pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, dengan satu jawaban benar diantara jawaban-jawaban dalam pilihan yang disediakan.
5)
Menyusin kisi-kisi dan menentukan komposisi jenjang soal Kisi-kisi tes disusun dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan tujuan sama seperti dalam standar kompetensi yang berlaku. Jenjang soal yang digunakan untuk penelitian ini adalah ingatan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), análisis (C4) dengan komposisi tiap jenjang secara berturut-turut sebesar 18%, 38%, 26% dan 18%. Data selengkapnya ada pada Lampiran 6 halaman 121
3.6.3
Tahap Uji Coba Soal Uji coba soal dilakukan pada siswa kelas XI MIA 1 yang sudah pernah
mendapatkan materi hidrokarbon di kelas X pada hari Rabu tanggal 25 Februari 2015. Soal hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah soal-soal itu memenuhi kriteria untuk dapat digunakan sebagai alat pengambil data. Analisis hasil uji coba yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. 3.6.4
Tahap Analisis Intrumen Hasil Uji coba soal dilakukan pada siswa di luar sampel yaitu siswa kelas XI MIA.
Uji coba soal dimaksudkan untuk mengetahui soal yang akan digunakan telah memenuhi kriteria-kriteria soal yang baik. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk
57
mengetahui apakah soal itu memenuhi syarat atau tidak untuk digunakan sebagai alat pengambil data yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran. 3.6.4.1 Analisis validitas instrumen Instrumen yang digunakan adalah lembar angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi afektif dan psikomotorik, serta pre-test dan post-tes yang berbentuk soal pilihan ganda. 1) Validitas lembar angket, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi ranah afektif dan ranah psikomotorik, diuji dengan expert validity yaitu validitas yang disesuaikan dengan kurikulum dan dikonsultasikan serta disetujui oleh ahli. Dalam hal ini yang dimaksud ahli adalah dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II. 2) Validitas soal Tes Uji Coba Aspek Kognitif Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, begitupun sebaliknya (Arikunto, 2010: 211). Valid juga diartikan sebagai kesejajaran dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah :
rpbis =
Mp Mt St
p
√q
58
Keterangan:
rpbis
= koefisien korelasi point biseral
Mp
= rerata skor siswa yang menjawab benar
Mt
= rerata skor siswa total
p
= proporsi siswa yang menjawab benar
q
= proporsi siswa yang menjawab salah (1 – p)
St
= standar deviasi dari skor total
Hasil perhitungan rpbis dilanjutkan ke dalam thit dengan rumus: thit =
rp bis √N-2 √1-r2p bis
Jika t hitung > t tabeldengan dk = (n–2) maka butir soal valid. (Sudjana, 2005: 380) 3.6.4.2 Analisis Reliabilitas Instrumen Penilaian Hasil Belajar 3.6.4.2.1 Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto 2002: 154). Tujuan Utama menghitung reliabilitas skor tes yaitu untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes.Untuk mengetahui reliabilitas soal, maka digunakan rumus Kuder Richadson 21 (KR–21) :
r11 = [
k M(k-M) ] [1] k-1 kVt
Keterangan : r11 = reliabilitas instrument (reliabilitastes secara keseluruhan)
59
k
= banyaknya butir soal
M = skor rata-rata Vt = varians total (Arikunto, 2010: 232) Pengujian reliabilitas tes yaitu nilai r11 dikonsultasikan dengan kriteria tabel reliabilitas . Berikut interpretasi Nilai r pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Nilai r Reliabilitas Tes Besar nilai r
Interpretasi
0,80 < r11 ≤ 1,00 0,60< r11 ≤ 0,80 0,40< r11 ≤ 0,60 0,20 < r11 ≤ 0,40
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20
Sangat rendah (tak berkorelasi) (Arikunto, 2010: 319)
Harga r
hitung
hasil analisis soal uji coba, diketahui yaitu r11 = 0.7553, berati soal
tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 halaman 145 3.6.4.2.2 Reliabilitas Lembar Observasi Dalam pengukuran lembar observasi pada umumnya dilakukan oleh tiga pengamat, Lembar observasi akan reliabel jika r11 ≥ 0,70 menggunakan rumus inter raters reliability (reliabilitas antar penilai) :
60
(
atau
)
Keterangan: r11
= reliabilitas ≥ 0,70
Vp
= varian persons/responden/testee
Ve
= varian eror
k
= jumlah rater/observer
Dari hasil perhitungan reliabilitas lembar pengamatan didapatkan r11 = 0,8687 untuk lembar pengamatan afektif. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 47 halaman 247. Sedangkan lembar pengamatan psikomotorik r11= 0,8515. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 48 halaman 249, kriteria kedua r hitung lembar pengamatan termasuk reliabilitas sangat tinggi 3.6.4.2.3 Reliabilitas Angket Reliabilitas angket dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Rumus ini lebih cocok digunakan dengan adanya variasi skor dalam setiap soal dalam setiap butir pertanyaan. Adapun rumus yang digunakan :
r11 = *(
+[
∑
)
Keterangan : r11
: reliabilitas instrumen
K
: banyaknya soal
]
61
∑∂b
2
∂2t
: jumlah varians butir : varians total (Arikunto, 2010:239)
Dari hasil perhitungan didapatkan r11 = 0,8831, maka instrumen angket tersebut dinyatakan reliabel dan termasuk kriteria sangat tinggi.
Dengan melihat Tabel
kriteria dapat dilihat pada Tabel 3.3 halaman 59. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 49 halaman 251 3.6.4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Tes Ujicoba Aspek Kognitif Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran yang besarnya antara 0,00 – 1,00 diambil dari buku Arikunto (2006: 207). Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dari rumus :
IK Keterangan: IK
= indeks kesukaran
B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut: soal dengan 0,00 < IK < 0,30 adalah soal sukar; soal dengan 0,31 < IK < 0,70 adalah soal sedang;
62
soal dengan 0,71 < IK < 1,00 adalah soal mudah Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4 Tabel 3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba No
Kriteria Soal
Nomor Soal
1
Mudah
1, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 18, 20, 22, 25, 27, 29, 31, 35, 41, 42, 43, 45, 46
2
Sedang
4, 6, 7, 12, 14,15, 17, 19, 21, 23, 24,26, 28, 30, 32, 36, 37, 38, 39, 40, 44, 47,48,49
3
Sukar
2, 33, 34, 50
Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 144 3.6.4.4 Analisis Daya Pembeda Soal Tes Ujicoba Aspek Kognitif Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Adapun yang menunjukan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi dan disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
Arikunto (2002: 218) Keterangan: D
= Daya beda
JA
= Banyaknya peserta kelompok atas
JB
= Banyaknya peserta kelompok bawah
BA
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
63
BB
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
PB
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: 0,00 < D 0,20 daya pembeda jelek (poor) 0,2
< D 0,4
daya pembeda cukup (satisfactory)
0,4
< D 0,7
daya pembeda baik (good)
0,7
< D ≤ 1,00 daya pembeda baik sekali (excellent)
Bila D negatif, semua jenjang tidak baik, sehingga butir soal yang mempunyai D negatif, sebaiknya dibuang (Arikunto, 2002: 218). Hasil analisis daya pembeda soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Ujicoba No
Kriteria Soal
1
Baik sekali
2
Baik
3
Cukup
4
Jelek
Nomor Soal ------------1, 4, 8, 11, 14, 17, 19, 22, 24,26, 28, 46 3, 6, 9, 12, 13, 18, 21, 25, 27, 30, 31, 32, 35, 37, 41, 42, 43, 44, 49, 50 2, 4, 7, 10, 15, 16, 20, 23, 29, 33, 34, 36, 38, 39, 40, 45, 47, 48,
Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 143 Kriteria soal yang dipakai adalah soal yang valid, reliabel, yang memiliki tingkat kesukaran baik, mudah, sedang atau sukar. Serta daya pembeda cukup atau baik (Arikunto, 2007.218). Hasil analisis soal yang memiliki daya pembeda cukup
64
dan baik berjumlah 32 soal sedangkan yang memiliki daya pembeda jelek berjumlah 18 soal. Analisis soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 133. Hasil analisis validitas Ujicoba tes hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8,9,10, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 37, 41, 42, 43, 44, 46, dan 50, diperoleh thitung > ttabel dan untuk soal nomor 4, 7, 12, 15, 16, 20, 23, 29, 30, 33, 34, 35, 36,38, 39, 40, 45, 47, 48, dan 49, diperoleh thitung < ttabel Jadi dapat disimpulkan bahwa nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 37, 41, 42, 43, 44, 46, dan 50 adalah valid dan soal nomor 4, 7, 9, 10, 12, 15, 16, 20, 23, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 45, 47, 48, dan 49 tidak valid. Pada analisis reliabilitas instrumen ujicoba, hasil analisis dikonsultasikan pada tabel interpretasi dan diperoleh r11 = 0,7553. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal ujicoba memiliki reliabilitas tinggi.
3.7
Analisis Data Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian dan dari hasil
hasil analisis ditarik suatu simpulan.Analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu analisis data tahap awal dan analisis data tahap akhir yang merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian.
65
3.7.1
Analisis Data Tahap Awal
3.7.1.1 Uji Normalitas Populasi Uji ini digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus:
∑
(
)
Keterangan: 2
= chi kuadrat
Oi
= frekuensi pengamatan
Ei
= frekuensi yang diharapkan
k
= banyak kelas interval
Kriteria pengujian Ho diterima jika χ2hitung< χ2tabel dengan dk = k-3 dan taraf signifikan 5% maka data berdistribusi normal. (Sudjana, 2005: 273) 3.7.1.2 Uji Homogenitas Populasi Uji ini untuk mengetahui seragam tidaknya varians sampel – sampel yang diambil dari populasi yang sama. Untuk menguji kesamaan varians digunakan uji Bartlett.Homogenitas populasi perlu diuji karena teknik cluster random sampling hanya bisa digunakan pada populasi yang homogen. Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut:
66
a. Menghitung S2 dari masing-masing kelas. b. Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus: ∑( ∑(
) )
c. Menghitung harga satuan B dengan rumus: ) ∑(
(
)
d. Menghitung nilai statis chi-kuadrat χ2 dengan rumus: (
),
∑(
)
-
Keterangan: si2 = variansi masing-masing kelompok s2 = variansi gabungan B = koefisien Bartlett ni = jumlah siswa dalam kelas Kriteria pengujian : Ho diterima jika χ2hitung ≤ χ2(1-a) (k-1), dimana χ2(1-a) (k-1) didapat dari daftar distibusi chi kuadrat dengan peluang (1-a) dan dk=(k-1) (Sudjana, 2005: 263) 3.7.1.3 Analisis Varian 1 jalan (One-Way ANOVA) Analisis kesamaan rata-rata populasi menggunakan uji Anava 1 jalan digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata populasi lebih dari dua kelompok. Perbedaan rerata dengan uji Anava dapat ditulis sebagai berikut:
67
Hipotesis statistik yang di uji adalah Ho :
: rata-rata hasil belajar populasi tidak berbeda secara signifikan
Ha :
:: rata-rata hasil belajar populasi berbeda secara signifikan
Statistik uji F dengan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut ∑(ni -1) dan peluang 0,95 (α = 0,05) didapat dari tabel distribusi F, dan H0 diterima jika F
hitung
< F
tabel
(Sudjana, 2005). 3.7.2
Analisis Data Tahap Akhir Setelah kedua sampel diberi perilaku yang berbeda, maka dilaksanankan tes
akhir (post test). Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagi dasar dalam menguji hipotesis dalam penelitian ini. Langkah-langkah sebagai berikut. 3.7.2.1 Uji Normalitas Data Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat.
∑
Keterangan:
(
)
(Sudjana, 2005: 273)
68
2
= chi kuadrat
Oi
= frekuensi pengamatan
Ei
= frekuensi yang diharapkan
k
= banyak kelas interval Membandingkan harga chi kuadrat data dengan tabel chi kuadrat dengan
derajat kebebasan dk= k-3 dan taraf signifikan 5% kemudian menarik kesimpulan, jika χ2hitung< χ2tabel maka data berdistribusi normal. 3.7.2.2 Uji Hipotesis Uji Hipotesis menggunakan uji t-tes yaitu dengan uji perbedaan dua rata-rata uji satu pihak kanan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar kognitif kelompok eksperimen lebih besar daripada hasil belajar kelompok kontrol. Menurut Sugiyono (2010: 274), rumus uji t-test yang digunakan adalah: __ t
x 2
s1 s 2 n n 1
2
2
_
1
__
x
2r
2
1
s n 1
s n 2
2
Keterangan : ̅̅̅
: nilai rata-rata kelas eksperimen
̅
: nilai rata-rata kelas kontrol : banyaknya anggota sampel kelas ekperimen
69
: banyaknya anggota sampel kelas kontrol : varians data kelas eksperimen : varians data kelas kontrol. s1
: standart deviasi pada kelompok eksperimen
s2
: standart deviasi pada kelompok kontrol
r
: korelasi antara dua sampel Dari thitung dikonsultasikan dengan tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf
signifikan 5%. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika thitung< t1-α diperoleh dari daftar distribusi t dengan dk = n1 + n2 -2 dan peluang (1-α). Untuk harga t lainnya Ho ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar kognitif kelompok eksperimen lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar kognitif kelompok kontrol. Uji ini juga digunakan dalam analisis aktivitas belajar siswa. 3.7.2.3 Uji Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar (Uji N-gain) Uji peningkatan rata-rata hasil belajar bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif siswa sebelum perlakuan dan setelah mendapat perlakuan pada kelompok eksperimen. Peningkatan tersebut dapat dihitung menggunakan rumus normal gain ternormalisasi: ( Hake: 1998)
g
S
post
100 %
S S
pre
pre
70
Keterangan:
g
= besarnya faktor g
S
pre
S
post
= Skor rata-rata pretest (%) = Skor rata-rata postest (%)
Besarnya faktor g dikategorikan sebagai berikut : Tinggi
: g ≥ 0,7 atau dinyatakan dalam persen g ≥ 70%
Sedang
: 0,3 ≤ g ≤ 0,7 atau dinyatakan dalam persen 30 ≤ g <70%
Rendah
: g <0,3 atau dinyatakan dalam persen g < 30%
3.7.2.4 Analisis deskriptif untuk data aspek afektif dan psikomotorik siswa Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Rumus yang digunakan adalah :
Kriteria skor yang digunakan adalah sebagai berikut: Sangat Baik : 85 % < x ≤ 100 % Baik
: 70% < x ≤ 85%
Cukup
: 55% < x ≤ 70%
Kurang
: 40% < x ≤ 55%
Sangat kurang: 25 %< x ≤ 40%
71
Tiap aspek dari hasil belajar afektif dan psikomotorik kedua kelas dianalisis untuk mengetahui rata-rata tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Adapun rumus yang digunakan adalah :
Kriteria rata-rata skor tiap aspek adalah sebagai berikut: 1,00 < x ≤ 1,60 ( Sangat Rendah); 1,60 < x ≤ 2,20 (Rendah) ; 2, 20 < x ≤ 2,80 (Cukup); 2,80 < x ≤3,40 (Tinggi); 3,40 < x ≤ 4,00 (Sangat tinggi). 3.7.2.5 Analisis Desktiptif Angket Terhadap Pembelajaran Kimia Model Project Based Learning. Pada analisis tahap ini, digunakan data hasil pengisian angket oleh siswa. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia materi pokok hidrokarbon dan minyak bumi yang diungkapkan dalam bentuk angket. Untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam angket menggunakan rumus sebagai berikut:
Adapun jika ingin mengetahui berapa presentase skor tanggapan siswa terhadap model project based learning digunakan rumus :
Analisis data yang berasal dari angket bergradasi atau berperingkat, makna tiap alternatif dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut.
72
Tabel 3.6 Kategori Nilai Pernyataan Pernyataan
Nilai
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Kurang Setuju
2
Tidak Setuju
1 (Arikunto 2010, 215)
3.7.2.6 Analisis Data Peningkatan Aktivitas Siswa Pada Analisis tahap ini, data aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan terhadap indikator aktivitas belajar. Masing-masing indikator memiliki rentang skor 1-4. Skor tinggi apabila siswa melakukan berbagai aktivitas yang tertera pada setiap indikator. Presentase skor tingkat keaktifan siswa diperoleh dihitung sebagai berikut:
Presentase TK =
∑ ∑
Keterangan : TK = Tingkat Keaktifan Siswa Kriteria presentase skor aktivitas sama dengan kriteria aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa (Sudjana,2002:47).
Kriteria rata-rata skor tiap aspek adalah sebagai berikut: 1,00 < x ≤ 1,60 ( Sangat Rendah); 1,60 < x ≤ 2,20 (Rendah) ; 2, 20 < x ≤ 2,80 (Cukup); 2,80 < x ≤3,40 (Tinggi); 3,40 < x ≤ 4,00 (Sangat tinggi).
73
Untuk mengukur seberapa besar peningkatan aktivitas diuji menggunakan uji N-gain, disetiap pembelajaran aktivitas belajar siswa selalu diamati menggunakan lembar observasi aktivitas hasilnya dibandingkan dan dihitung persen peningkatan aktivitasnya.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Hasil penelitian yang akan diuraikan dalam bab ini yaitu analisis dan pembahasan hasil belajar kimia siswa meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan aktivitas siswa berkaitan dengan model pembelajaran berbasis proyek kelas eksperimen dan kelas kontrol di SMA N 14 Semarang setelah dilakukan pembelajaran yang berbeda pada kelas eksperimen (X-1) dan kelas kontrol (X-2). 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2015 sampai dengan 23 April 2015 pada siswa kelas X-1 dan X-2. Kelas X-1 terpilh sebagai kelas eksprimen, sedangkan kelas X-2 terpilih sebagai kelas kontrol. Materi pokok yang dipilih adalah hidrokarbon dan minyak bumi. 4.1.2 Analisis Data Awal 4.1.2.1 Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas data awal terhadap kelas populasi dengan memperhatikan rumus tertentu, ketentuan dan kriteria yang
74
75
telah disajikan pada Bab 3. Perhitungan selengkapanya terdapat pada Lampiran 4 halaman 116, diperoleh hasil seperti yang disajikan pada Tabel 4.1. Uji normalitas data populasi ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excell. Tabel 4.1. Hasil Analisis Uji Normalitas Data Populasi Kelas X.1* X.2* X.3 X.4 *=sampel penelitian
4,64 4,70 3,31 4,64
7,81 7,81 7,81 7,81
Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh dari
tabel
Kriteria Normal Normal Normal Normal
hitung
untuk populasi kurang
. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi nilai populasi adalah
berdistribusi normal. 4.1.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data hasil penelitian pada kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kelompok sampel memiliki varians yang sama maka kelompok tersebut memiliki homogenitas. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Setelah dilakukan dilakukan uji homogenitas data awal terhadap populasi dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria yang telah disebutkan pada Bab 3, diperoleh hasil seperti yang disajikan dalam Tabel 4.2. Uji homogenitas data awal ini dilakukan dengan program Microsoft Excell.
76
4.2. Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Populasi Data
Kriteria
Nilai UAS
1,3906
7,81
Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh
Homogen
hitung
<
tabel.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa varians populasi adalah sama. Dengan kata lain, populasi memiliki homogenitas, sehingga populasi berangkat dari kondisi awal yang sama. Perhitungan yang selangkapnya ada pada lampiran 5 halaman 120 4.1.2.3 Analisis Varians 1 Jalan Untuk menguji adanya tidak adanya perbedaan rata-rata dalam populasi secara signifikan yaitu dengan menggunakan uji Anava 1 jalan, analisis menggunakan nilai UH pelajaran kimia sebelumnya. Hasil Perhitungan dari data populasi diperoleh hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.3. Uji kesamaan rata-rata awal ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excell. Tabel 4.3 Hasil Analisis Kesamaan rata-rata Data Nilai UH Kimia
0,947
2,66
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dengan melihat daftar F dengan dk pembilang 3 dan dk penyebut 140 dan peluang 0,95 (α = 0,05) didapat F = 2,66. Ternyata diperoleh Fhitung = 0,947 lebih kecil dari Ftabel= 2,66. Jadi H0 diterima dengan taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar secara signifikan rata-rata nilai UH pelajaran kimia dalam populasi. Dengan
77
kata lain keempat kelas memiliki kesamaan dalam rata-rata hasil UH pelajaran kimia. Perhitungan Selengkapnya terdapat pada Lampiran 24 halaman 210 4.1.3
Analisis Data Akhir
4.1.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tes dan data angket yang diperoleh beristribusi normal atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas data akhir terhadap hasil tes akhir (postest) kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.4. Uji normalitas data akhir yang dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excell. Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Akhir Data
Kriteria
6,7153 7,81 Normal Kelas Eksperimen 6,8277 7,81 Normal Kelas Kontrol Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29 Halaman 220 Berdasarkan dk = k-3 = 6 – 3 = 3 dan α = 5%, diperoleh nilai Dari hasil analisis tersebut, diperoleh kelas kontrol) lebih kecil dari
= 7,81.
kelas sampel (kelas eksperimen dan , maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan
bahwa data nilai tes akhir untuk kelas sampel berdistribusi normal
78
4.1.3.2 Uji Hipotesis 4.1.3.2.1 Aktivitas Belajar Siswa Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas belajar kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan model Project Based Learning lebih besar daripada aktivitas belajar kelompok kontrol dengan menggunakan model ceramah dan diskusi. Untuk menguji kesamaan rata-rata uji t satu pihak ini digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis statistik yang diajukan dalam uji ini adalah Ho
: aktivitas belajar kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau sama dengan aktivitas belajar dan kelompok kontrol.
Ha
: aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada aktivitas belajar kelas
kontrol.
Pada perhitungan aktivitas dicari besar r lalu diuji dengan uji t. Kriteria pengujian yaitu Ho diterima jika t
hitung
≤ ttabel . Nilai ttabel dapat dilihat pada daftar
distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf signifikansi 5% dan dk = 36 + 34 – 2 = 68 adalah ttabel = 1,688 dan diperoleh thitung = 11,2317 untuk aktivitas siswa. Karena t hitung
> ttabel maka Ho ditolak. Artinya aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi
daripada aktivitas belajar kelas kontrol. Analisis data aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 30 halaman 222
79
4.1.3.2.2 Rata-rata Hasil Belajar Kognitif Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar kognitif kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan model Project Based Learning lebih besar daripada rata-rata hasil belajar kognitif kelompok kontrol dengan menggunakan model ceramah dan diskusi. Untuk menguji kesamaan rata-rata uji t satu pihak ini digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis statistik yang diajukan dalam uji ini adalah Ho
: rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen tidak lebih tinggi atau sama dengan rata-rata hasil belajar kognitif dan kelompok kontrol.
Ha
: rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada ratarata hasil belajar kognitif kelas kontrol.
Pada perhitungan hasil belajar kognitif dicari besar r lalu diuji dengan uji t. Kriteria pengujian yaitu Ho diterima jika t
hitung
≤t
tabel
. Nilai ttabel dapat dilihat pada daftar
distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf signifikansi 5% dan dk = 36 + 34 – 2 = 68 adalah ttabel = 1,688 dan diperoleh thitung = 3,2674. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kognitif kelas kontrol. Analisis data rata-rata hasil belajar kognitif dapat dilihat pada Lampiran 31 halaman 224
80
4.1.3.4 Uji Gain 4.1.3.4.1 Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Uji gain bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan pemahaman siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Uji peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif siswa individu maupun klasikal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat diperoleh melalui selisih antara nilai pretest dan nilai postest. Diketahui kriteria hasil uji gain untuk siswa nomor 1 kelas eksperimen dengan hasil pretes 28 dan postes 84 digeroleh n-gain sebesar 0,78 yang tergolong kriteria tinggi. Sedangkan siswa nomor 1 kelas kontrol dengan hasil pretes 56 dan postes 72 digeroleh n-gain sebesar 0,36 yang tergolong kriteria sedang. Secara klasikal, harga n-gain kelas eksperimen sebesar 0,61 tergolong dalam kriteia sedang. Sedangkan n-gain kelas kontrol sebesar 0,57 tergolong dalam kriteria sedang. Berikut hasil analisis klasikal kelas eksperimen dan kontrol dapat dilhat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Uji Gain Peningkatan Hasil Belajar Klasikal Kategori Peningkatan Kelas Tinggi (%) Sedang Rendah (%) N-gain (%) (%) 36,1 55,6 8,3 0,61 61 Eksperimen 26,5 67,6 5,9 0,57 57 Kontrol Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 32 halaman 226 Hasil N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1
Persentase
81
80 70 60 50 40 30 20 10 0
67.6
61
55.6
57 Kelas Ekperimen
36.1
Kelas Kontrol
26.5 8.3 Tinggi
Sedang
5.9
Rendah
N-gain
Gambar 4.1 Grafik N-gain Hasil Belajar Kogntif Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol 4.1.3.4.1 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran menggunakan model project based learning di amati dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir untuk penilaiannya dilakukan pada saat pertemuan kedua dan keenam. Uji peningkatan aktivitas belajar siswa individu maupun klasikal dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diketahui kriteria hasil uji gain untuk siswa nomor 1 kelas eksperimen dan kontrol adalah sama, nilai rata-rata aktivitas pada awal pertemuan 66 dan akhir pertemuan 77 digeroleh n-gain sebesar 0,32 yang tergolong kriteria sedang. Secara klasikal, harga n-gain kelas eksperimen sebesar 0,64 tergolong dalam kriteia sedang, n-gain pada kelas kontrol sebesar 0,45 tergolong dalam kriteria sedang. Untuk nilai rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berturutturut adalah 87,5 yang termasuk kriteria sangat tinggi dan 81,4 yang termasuk kriteria tinggi. Berikut hasil analisis klasikal kelas eksperimen dan kontrol dapat dilhat pada Tabel 4.6
82
Tabel 4.6 Hasil Uji Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal Kategori Peningkatan N-gain (%) Tinggi (%) Sedang (%) Rendah (%) Eksperimen 44,4 55,6 0 0,64 64 Kontrol 8.8 85.3 5.9 0,45 45 Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33 halaman 227 Kelas
Presentase N-gain
Hasil N-gain aktivitas belajar kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.2 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
85.3 65 55.6 45
44.4
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 8.8 0 Tinggi
Sedang
5.9
Rendah
N-gain
Kategori Peningkatan
rata-rata tiap indikator
Gambar 4.2 Grafik N-Gain Peningkatan Aktivitas Belajar Klasikal
4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
3.73.4
3.3
2.9
3.43.2 3.3
2.9
3.33.5
3.7
3.6 3
3.3
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
indikator
Gambar 4.3. Rata-rata Skor Tiap Indikator Aktivitas Siswa
83
4.1.3.5 Analisis Deskriptif untuk data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik Analisis deskriptif data hasil belajar afektif dan psikomotorik dilakukan untuk mengetahui aspek afektif meliputi aspek kehadiran siswa didalam kelas, kejujuran, minat terhadap pembelajaran, kedisplinan mengerjakan tugas, keberanian, menghargai pendapat orang lain, kerjasama kelompok, dan sopan satun dalam perilak atau bicara sedangkan aspek psikomotoriknya adalah kemampuan menyiapkan alat dan bahan praktikum, keterampilan melaksanakan praktikum, kemampuan melakukan pengamatan, kemampuan menyajikan dan mempresentasikan hasil praktikum siswa. Analisis deskriptif nilai afektif diperoleh nilai rata-rata aspek afektif dan skor total aspek afektif. Kelas eksperimen memperoleh nilai afektif rata-rata yaitu 87 dan skor total rata-rata aspeknya adalah 27,58 termasuk kategori sangat baik, sedangkan pada kelas kontrol memperoleh nilai afektif rata-rata yaitu 81 dan skor total rata-rata aspeknya adalah 25,88 termasuk kategori baik. Sedangkan untuk skor rata-rata tiap aspek kelas eksperimen adalah 3,46 yang termasuk kategori sangat tinggi dan kelas kontrol sebesar 3,25 yang termasuk kategori tinggi. Berikut hasil analisis persentase skor deskriptif aspek afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Aspek Afektif Siswa Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rata – rata skor Tiap Aspek 3,46 3,25
Persentase Skor (%) 86,198 80,882
Kriteria Sangat Baik Baik
Berdasarkan hasil analisis diperoleh persentase skor afektif pada kelas eksperimen sebesar 86,198 % berkriteria sangat baik dan kelas kontrol sebesar 80,882 %
84
termasuk kriteri baik. Untuk nilai rata-rata tiap aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9. Tabel 4.8 Hasil Analisis Rata-rata tiap Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen No
Aspek
Kelas Ekperimen
Kriteria
1 2 3 4
Aspek kehadiran siswa didalam kelas 3,880 Sangat Tinggi Aspek kejujuran 3,176 Tinggi Aspek minat terhadap pembelajaran 3,306 Tinggi Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 3,444 Sangat Tinggi Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan 5 tugas didepan kelas 3,287 Tinggi 6 Aspek menghargai pendapat orang lain 3,407 Sangat Tinggi Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas 7 kelompok 3,417 Sangat Tinggi 8 Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara 3,667 Sangat Tinggi Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 228 Tabel 4.9 Hasil Analisis Rata-rata tiap Aspek Afektif Siswa Kelas Kontrol No
Aspek
Kelas Kontrol
Kriteria
1 2 3 4
Aspek kehadiran siswa didalam kelas 4,000 Sangat Tinggi Aspek kejujuran 3,010 Tinggi Aspek minat terhadap pembelajaran 2,931 Tinggi Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas 3,049 Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan 5 tugas didepan kelas 3,176 Tinggi 6 Aspek menghargai pendapat orang lain 2,971 Tinggi Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas 7 kelompok 3,186 Tinggi 8 Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara 3,559 Sangat Tinggi Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 35 halaman 230 Hasil rata-rata nilai afektif tiap aspek kelas eksperimen dan kontrol terdapat pada Gambar 4.4
Skor rata-rata
85
4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0
Kelas Ekspeimen Kelas Kontrol
Gambar 4.4 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan informasi diatas diketahui bahwa model project based learning pada kelas ekperimen, dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi kelompok dan penyampain pendapat. Penilaian aspek psikomotorik siswa diperoleh dari hasil observasi terhadap siswa pada saat melakukan praktikum. Ada lima aspek yang diobservasi pada penilaian psikomotorik didalam kelas, dengan kategori tiap aspek meliputi sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah (skor berturut-turut 4 sampai 1). Jumlah aspek dan kategori yang diobservasi untuk kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. Skor total ratarata aspek psikomotorik kelas eksperimen mencapai 27,12 atau mencapai persentase 84,7512 % sehingga termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan Skor total rata-rata aspek psikomotorik kelas kontrol mencapai 24,99 atau mencapai persentase 78,1080 % sehingga termasuk kriteria baik. Untuk hasil analisis persentase skor aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen mampu siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.10.
86
Tabel 4.10 Hasil Analisis Persentase Skor Deskriptif Aspek Psikomotorik Siswa Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rata – rata total skor 27,12
Persentase skor
Kriteria
84,7512
Sangat Baik
24,99
78,1080
Baik
Hasil analisis rata-rata tiap aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen maupun kelas kontol dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan tabel 4.12 Tabel 4.11 Hasil Analisis Rata – rata Tiap Aspek Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen No 1
Aspek
Kelas Eksperimen
Aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum
3,713 Aspek kemampuan siswa dalam kelengkapan persiapan alat dan bahan 3,250 3 Aspek kemampuan siswa dalam ketrampilan menggunakan alat praktikum 3,343 4 Aspek kemampuan siswa dalam penguasaan prosedur kerja 3,102 5 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama dalam kelompok 3,241 6 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan pengamatan 3,250 7 Aspek kemampuan siswa dalam memaparkan hasil dan laporan praktikum 3,481 8 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kebersihan tempat dan alat praktikum 3,741 Keterangan: data selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 36 halaman 246
Kriteria Sangat Tinggi
2
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Tabel 4.12 Hasil Analisis Rata-rata Tiap Aspek Psikomotorik Siswa Kelas Kontrol No
Aspek
Kelas Kontrol
Kriteria
87
1
3,588
Aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum
Aspek kemampuan siswa dalam kelengkapan persiapan 2,755 alat dan bahan 3 Aspek kemampuan siswa dalam ketrampilan 2,990 menggunakan alat praktikum 4 Aspek kemampuan siswa dalam penguasaan prosedur 2,765 kerja 5 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama 3,127 dalam kelompok 6 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan 2,529 pengamatan 7 Aspek kemampuan siswa dalam memaparkan hasil dan 3,324 laporan praktikum 8 Aspek kemampuan siswa dalam melakukan kebersihan 3,916 tempat dan alat praktikum Keterangan : Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 37 halaman 234
Sangat Tinggi
2
Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi
Hasil rata-rata skor tiap aspek psikomotorik tiap aspek kelas eksperimen dan kontrol
Skor rata-rata
terdapat pada Gambar 4.5
4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0
Kelas eksperimen Kelas Kontrol
1
2
3
4 5 6 Aspek Psikomotorik
7
8
Gambar 4.5. Grafik Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik Berdasarkan data persentase skor aspek afektif dan aspek psikomotorik bahwa ada perbedaan hasil skor rata-rata skor pada tiap-tiap aspek psikomotorik. Sebenarnya
88
siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah mendapatkan pengetahuan tentang tata cara praktikum, penggunaan alat dan bahan, juga keselamatan laboratorium dari guru pengampu mata pelajaran kimia disekolah. Namun, siswa sering kali lalai dalam pengaplikasiannya. Oleh karena itu, siswa kelas eksperimen dingatkan lagi tentang cara penggunaan alat dan bahan praktikum dengan baik dan benar. Mereka diberi tugas untuk membuat alur praktikum dan memahami prosedur praktium dan dituntut teliti dalam pelaksanaan dan pengamatan praktikum sehingga hasil praktikum lebih baik. Penyusunan laporan praktikum juga harus sesuai dengan langkah-langkah metode ilmiah yang meliputi perumusan masalah, tujuan, landasan teori, hipotesis, pelaksanaan praktikum, data pengamatan, analisis data, dan kesimpulan. Dari hasil perhitungan, rata-rata nilai siswa kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran proyek lebih tinggi dari pada rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol. 4.1.3.6 Analisis Deskriptif untuk Data Angket Analisis deskriptif untuk angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran proyek (project based learning). Berikut analisis persentase skor dan rata-rata tiap aspek dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13 Hasil Analisis Data Angket
89
No
Pernyataan
Model Project Based Learning berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan. Model Project Based Learning membuat 2. saya tertarik untuk memahami materi kimia khususnya hidrokarbon dan minyak bumi Model Project Based Learning pada materi 3. hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi saya untuk lebih giat belajar. Model Project Based Learning pada materi 4. hidrokarbon mudah dalam bekerjasama atau bertukar pikiran dengan teman. Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi 5. meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab saya dalam belajar kimia. Belajar kimia dengan Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan 6. minyak bumi membuat saya berani untuk berpendapat . Model Project Based Learning pada materi 7. hidrokarbon melatih saya aktif dalam pembelajaran Proyek yang ditugaskan menggunakan Model Project Based Learning pada materi 8. hidrokarbon dan minyak bumi membuat saya lebih terampil dan kreatif. Saya merasa kimia adalah mata pelajaran yang menyenangkan setelah menggunakan 9. Model Project Based Learning dengan menghasilkan proyek dan produk menarik. Saya berharap Model Project Based Learning dapat diterapkan pada materi 10. selanjutnya dan pada pembelajaran di mata pelajaran lainnya. 1.
Rata-rata skor angket
Persentas e Skor 84,03
Rata - rata Kriteri tiap Kriteri a pernyataa a n Sangat 3,36 Tinggi Baik
76,39
Baik
3,06
Tinggi
73,61
Baik
2,94
Tinggi
74,31
Baik
2,97
Tinggi
73,61
Baik
2,94
Tinggi
70,83
Baik
2,83
Tinggi
76,39
Baik
3,06
Tinggi
77,78
Baik
3,11
Tinggi
79,86
Baik
3,19
Tinggi
83,33
Baik
3,33
Tinggi
77,01
Baik
3,08
Tinggi
Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46 halaman 246 Hasil analisis persentase skor tiap pernyataan dapat dilihat pada gambar 4.6
90
90.00 85.00
84.03
80.00
83.33 76.39
75.00
76.39
73.61 74.31 73.61
77.78
79.86
70.83
70.00 65.00 60.00 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Presentase Skor
Gambar 4.6 Grafik Persentase Skor Data angket
Rata-rata
Sedangkan hasil analisis rata-rata skor tiap aspek terdapat pada gambar 4.7 3.50 3.40 3.30 3.20 3.10 3.00 2.90 2.80 2.70 2.60 2.50
3.36
3.33 3.19 3.06
3.06
3.11
2.94 2.97 2.94 Rata-rata skor tiap aspek
2.83
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Aspek
Gambar 4.7 Grafik Rata-rata Skor Tiap Pernyataan Angket
91
4.2 Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa dalam penerapan model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi di SMA N 14 Semarang. Hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (Anni, 2012:270). Aspek kognitif di analisis menggunakan hasil tes yang sebelumnya sudah diujicobakan. dan hasil belajar dalam aspek afektif dan aspek psikomotorik di amati menggunakan lembar observasi. Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan pembelajaran materi hidrokarbon dan minyak bumi. Pada akhir pembelajaran, kedua kelas diberikan tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa. Kelas eksperimen dikenai model Project Based Learning dan siswa dituntut dapat menghasilkan suatu produk atau proyek tententu, sedangkan kelas kontrol dikenai metode ceramah dan diskusi yang biasa guru lakukan.
Sebelum diberi perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dan kelas kontrol berawal dari kondisi yang sama, yaitu setelah diuji dengan uji normalitas populasi dan uji homogenitas populasi yang menunjukan bahwa populasi berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan varians/homogen. Kemudian diuji kesamaan dua rata-rata populasi yang menujukan bahwa populasi memiliki kesepadanan. Hal ini menunjukan bahwa populasi tersebut memiliki karakteristik subyek yang tidak jauh berbeda atau sama. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan metode tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian siswa
91
92
(Djamarah, 2010:46). Berdasarkan hasil observasi awal, diketahui bahwa perlunya penekanan pada konsep kimia, penerapan pembelajaran yang kontekstual, inovatif, kreatif serta bermakna dengan metode pembelajaran yang dilakukan tidak hanya satu arah melainkan dua arah agar siswa mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran sehingga pemahaman konsep meningkat. Suatu proses belajar akan baik, apabila proses belajar dapat membangkitkan aktivitas belajar. Aktivitas belajar akan muncul apabila siswa diberikan kesempatan untuk menemukan dan menggali pengetahuannya sendiri. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktifitas merupakan hal terpenting dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Munawaroh, A (2103) yang menyatakan bahwa aktivitas yang optimal akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Penerapan
project
based
learning
dapat
meningkatkan
motivasi
(Hutasuhut, 2010). Seseorang belajar jauh lebih baik melalui keterlibatannya secara aktif dalam proses belajar, yakni berpikir tentang apa yang dipelajari dan kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata (Sastrika et al., 2013). Salah satu ciri pembelajaran berbasis proyek adanya perilaku anggota kelompok yang bekerja secara bersama. Pelaksanaan proyek dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa. Model Project Based Learning diduga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena dalam pembelajaran Project Based Learning atau pembelajaran berbasis proyek menekankan siswa dalam menghasilkan suatu proyek yang berkaitan dengan masalah-masalah yang ada dalam pembelajaran. Kegiatan belajar ini dilakukan secara berkelompok
92
93
sehingga siswa dapat berdiskusi, bertukar pikiran dan dapat memecahkan suatu masalah sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa akan meningkat. 4.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menerapkan model project based learning. Siswa dalam pembelajaran dituntut untuk melakukan kerja proyek yang memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan suatu permasalahan, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja secara mandiri (Wena, 2011:144). Di dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa akan termotivasi untuk lebih aktif dalam belajar mereka, produk yang dibuat siswa selama proyek dapat diukur oleh guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu dalam pembelajaran berbasis proyek guru tidak terlibat aktif dan melatih secara langsung, namun menjadi fasilitator. Dalam penelitian ini, pembelajaran project based learning dilakukan dengan beberapa tahapan yakni diawali dengan penetuan pertanyaan mendasar, mengidentifikasi masalah riil (searching), merumuskan strategi pemecahan masalah (solving), menyusun perencanaan (designing), pemantauan (monitoring), menghasilkan produk (producing), menguji produk (evaluating) (Morgil,Inci et al.,2008). Pada awal pembelajaran guru memberikan sebuah penjelasan mengenai model project based learning dan memberikan pertanyaan mendasar terkait proyek yang menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan realita kehidupan sehari-hari untuk peserta didik. Melalui pertanyaan awal tersebut, guru mulai mengarahkan peserta didik pada proyek
93
94
yang akan dikerjakan peserta didik. Penyusunan jadwal aktivitas proyek bersamasama menjadi salah satu cara agar peserta didik dapat berusaha menyelesaikannya. Produk dikerjakan secara berkelompok dan hasilnya akan dipresentasikan pada minggu ketiga. Produk ini berkaitan dengan materi yang berkaitan, sedangkan untuk tugas proyek siswa diminta membuat makalah singkat mengenai produk yang mereka buat. Selain itu siswa juga diberi tugas untuk mengerjakan lembar proyek yang diberikan guru mengenai materi hidrokarbon dan minyak bumi. Pada akhir pembelajaran diharapkan dengan membuat produk yang berkaitan dengan materi bumi seperti lilin hias, lilin aromaterapi, balsam, briket, semir sepatu cair, dll. Siswa diharapkan lebih aktif meneliti dan aktif mencari tahu pengetahuannya melalui sumber-sumber yang berkaitan dengan produk yangg akan mereka buat. Dalam tugas proyek tentunya menyangkut soal–soal yang mengasah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sehingga diharapkan hasil belajar siswa meningkat. Pada pertemuan terakhir siswa di beri postest berupa soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal dengan alokasi waktu 60 menit. Tes hasil belajar ini sebelumnya telah diujicobakan di kelas ujicoba, kemudian dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran item soal. Analisis soal ujicoba dapat dilihat pada (Lampiran 9 halaman 133). Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil bahwa tes tersebut reliabel dan item soal yang digunakan memenuhi validitas item. Pada aspek afektif dan psikomotorik digunakan lembar observasi yang sebelumnya telah diujicobakan. Pada angket digunakan lembar observasi yang sebelumnya telah diujicobakan untuk mengetahui reliabilitasnya (Lampiran 46 halaman 246) dan dalam penilaian aktivitas menggunakan lembar penilaian
94
95
aktivitas. Pada akhir jam pelajaran siswa diminta mengisi angket respon terhadap model pembelajaran berbasis proyek pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. 4.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran ceramah dan diskusi, jam pelajaran sama dengan kelas eksperimen. Perlakuan pada kelas kontrol tentunya berbeda dengan kelas ekperimen namun insturumen penilaian yang digunakan tetap sama. Jumlah jam pelajaran kelas kontrol juga sama dengan kelas ekperimen. Siswa kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan model ceramah dan diskusi. Pada kelas kontrol guru disini sebagai pusat informasi dan pembelajaran hanya terjadi satu arah. Dalam kegiatan diskusi siswa diamati tingkat keaktifannya dan hasilnya dibandingkan dengan kelas ekperimen yang menggunakan model project based learning. 4.2.3 Perbandingan Hasil Belajar Setelah diberi perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diadakan tes hasil belajar yang mencakup aspek kognitif. Hasil dari tes hasil belajar kognitif kedua kelas sampel dilakukan uji normalitas, uji perbedaan rata-rata (satu pihak kanan) dan uji peningkatan atau N-gain. Pada uji normalitas menunjukan bahwa data kedua kelas sampel berdistribusi normal. Hasil belajar kedua kelas sampel berupa nilai pretest dan postest kemudian diuji dengan uji normal gain untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar kognitif setelah diterapkan model Project Based Learning. Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukan bahwa grafik peningkatan hasil belajar kognitif klasikal untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingakan kelas kontrol, diperoleh nilai
sebesar
95
96
0,61 untuk kelas eksperimen dengan kriteria peningkatan sedang dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai sebesar 0,57 dengan kriteria peningkatan sedang. Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen terjadi karena pada kelas eksperimen menggunakan proyek dalam kegiatan pembelajarannya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Purworini (2006) dimana kelas yang difasilitasi pembelajaran berbasis proyek hasil belajarnya meningkat. Hasil ratarata tes hasil belajar pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berturutturut 42,8571 dan 41,4118, sedangkan rata-rata postest 77,4444 dan 75,2941. Pada kelas eksperimen dan kelas masih ada siswa yang belum tuntas sebesar 10 dan 17 siswa. Peningkatan pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan suatu kegiatan yaitu berupa penyelidikan. Melalui penyelidikan, siswa belajar untuk bereksplorasi atau melakukan penemuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Adanya interaksi tersebut siswa dilatih untuk belajar mandiri dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam tugas proyek. Melalui kegiatan penyelidikan siswa diberikan pengalaman langsung dan diberikan kesempatan untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri dengan memberikan kesempatan siswa untuk menuangkan ide-ide atas proyek yang dikerjakan sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa lebih bermakna karena siswa
terlibat
langsung
dalam
pembelajaran
(Susilowati,2013).
Pada
pembelajaran berbasis proyek siswa diberi kesempatan untuk melakukan penemuan atau eksplorasi dengan cara melakukan penyelidikan dan presentasi. Adanya keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan proyek (penyelidikan dan
96
97
presentasi) dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Widyaningrum (2012) yang menyatakan bahwa pembelajaran proyek berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas hasil belajar siswa SMA 1 Parakan Temanggung.
Hal ini membuktikan penerapan model project based
learning pada kelas eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Analisis peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada penerapan model project based learning dapat dilihat pada (Lampiran 32). Hasil analisis perbedaan dua rata-rata (1 pihak kanan) menggunakan uji ttest untuk hasil belajar kognitif, diketahui nilai thitung (3,2674) lebih dari ttabel, dengan taraf signifikansi 5 % dan derajat kebebasan sebesar dk = 36 + 34 -2= 68 diperoleh t tabel 1,668 hasil menunjukan bahwa t hitung 3,2674 > t tabel 1,668. Hal ini membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelas kontrol setelah adanya penerapan project based learning. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model project based learning dapat meningkatkan hasil belajar kognitif materi hidrokarbon dan minyak bumi. Hasil rata-rata tes hasil belajar pretest dan postest terdapat pada Gambar 4.8.
Nilai Rata-rata
100 77.4444 75.2941
80 60
42.8571 41.4118
Kelas Eksperimen
40
Kelas Kontrol
20 0 Pretest
Postest
Gambar 4.8 Grafik Rata-rata Tes Hasil Belajar Siswa
97
98
Pada Gambar 4.7 dapat disimpulkan hasil pretest maupun postest kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, hal ini dikarenakan proses pembelajaran kelas eksperimen siswa terbiasa aktif dalam pembelajaran yang meliputi
diskusi,
analisis
masalah,
dan
presentasi.
Perlakuan
tersebut
mengakibatkan siswa lebih memahami pelajaran dengan mandiri. Dalam hal ini siswa mencari sendiri pengetahuannya melalui keterlibatan yang aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi pusat kegiatan belajar bukan guru. Pemberian tugas proyek siswa yang berbeda-beda menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang dipelajari. Model project based leaning dinyatakan dengan pembelajaran yang menghasilkan suatu produk nyata. Dapat dilihat juga bahwa model project based leaning dapat meningkatkan hasil belajar afektif dan psikomotoriknya, penilaian menggunakan lembar observasi, hasil analisis rata-rata skor tiap aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut yaitu 3,46 dan 3,25. Berdasarkan Gambar 4.3 menunjukan lima aspek afektif kelas eksperimen tergolong sangat tinggi yaitu kehadiran, kedisplinan mengerjakan tugas, menghargai pendapat orang lain, kerjasama kelompok, sopan santun dalam berbicara, sedangkan aspek kejujuran, minat pembelajaran, kedisplinan, keberanian, menghargai pendapat, kerjasama mempunyai kriteria tinggi. Persentase nilai afektif kelas eksperimen sebesar 86,198% termasuk kategori sangat baik. Sedangkan untuk kelas kontrol, tiga aspek yang tegolong sangat tinggi yaitu kehadiran, sopan santun dalam berbicara, sedangkan aspek kejujuran, minat pembelajaran, kedisplinan, keberanian, menghargai pendapat, kerjasama mempunyai kriteria tinggi. Persentase nilai afektif kelas kontrol sebesar 80,882% temasuk kategori baik. Hal ini dikarenakan dengan adanya pembelajaran berbasis
98
99
proyek siswa kelas eksperimen dibebani untuk membuat proyek yang menghasilkan produk sehingga mereka harus dapat mengatur jadwal untuk pembuatan proyeknya di akhir pembelajaran karena dalam pembelajaran dibutuhkan kerjasama, tanggungjawab, kedisplinan untuk mencapai hasil proyek yang maksimal, sedangkan untuk kelas kontrol hanya dibebani tugas membuat bahan presentasi dikelas untuk bahan diskusi kelompok. Nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen dengan menggunakan model project based learning lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan model ceramah dan diskusi. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar afektif kelas ekperimen dengan model project based leaning lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan model ceramah dan diskusi. Sedangkan untuk hasil belajar psikomotorik, diperoleh rata-rata total aspek untuk kelas eksperimen 27 dan 25 untuk kealas kontrol. Berdasarkan Gambar 4.4 menunjukan tiga aspek psikomotorik kelas eksperimen tergolong sangat tinggi yaitu kemampuan siswa dalam persiapan praktikum, kemampuan siswa dalam memaparkan hasil laporan praktikum, dan kemampuan siswa dalam melakukan kebersihan tempat dan alat praktikum, sedangkan aspek kemampuan siswa dalam kelengkapan persiapan alat dan bahan, kemampuan siswa dalam penguasaan proedur kerja, kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama dalam kelompok, kemampuan siswa dalam melakukan pengamatan mempunyai kriteria tinggi, dengan persentase skor rata-rata yaitu 84,7512 % yang termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan untuk kelas kontrol hanya ada dua aspek yang tergolong sangat tinggi yaitu aspek kemampuan siswa dalam persiapan praktikum dan kemampuan siswa dalam melakukan kebersihan tempat dan alat praktikum, dengan presentase
99
100
skor rata-rata yaitu 78,1080 % termasuk kriteria baik. Ha ini sejalan dengan penelitian Anggraini (2012), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh metode proyek terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotorik siswa. Dalam aspek psikomotorik perbedaan terletak pada saat memaparkan hasil dan laporan praktikum, kelas eksperimen memiliki kemampuan lebih tinggi untuk menjelaskan secara lengkap dan sesuai dengan hasil praktikum. Untuk aspek lainnya dalam praktikum siswa memiliki kemampuan yang hampir sama, karena pada dasarnya kegiatan praktikum di laboratorium menggunkan lembar kerja praktikum yang sama, yang dibedakan adalah pada saat awal sebelum praktikum siswa kelas eksperimen diberikan tugas untuk merencanakan cara kerja praktikum sehingga siswa kelas eksperimen lebih baik dalam pemahaman kerja praktikum. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Puspita (2014) yang menyatakan bahwa metode proyek berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen dengan model Project Based Leaning lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan model ceramah dan diskusi. Hasil analisis data angket respon siswa menunjukan bahwa penerapan project based learning dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas dikatakan berhasil. Siswa menyatakan bahwa model project based learning: Hasil analisis data angket respon siswa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan project based learning dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas dikatan berhasil. Siswa menyatakan bahwa model project based learning menyenangkan, menarik,
memotivasi
untuk
giat
belajar,
meningkatkan
kemandirian,
meningkatkan keafktifan dan kreativitas dalam pembelajaran. Guru kelas tertarik
100
101
dan beranggapan bahwa model pembelajaran berbasis proyek mampu membuat siswa belajar secara mandiri, dapat meningkatkan aktivitas siswa karena pembelajaran ini lebih menekankan siswa untuk beraktivitas serta mampu membuat siswa untuk aktif untuk menemukan konsep secara mandiri sehingga nantinya siswa mendapatkan pemahaman mengenai konsep materi yang matang. Pada Gambar 4. menunjukan bahwa terdapat dua pernyataan yang memiliki presentase yang tergolong sangat baik yaitu pernyataan model project based learning berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan dan model project based learning diharapkan dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan pada pembelajaran di mata pelajaran lainnya, sedangkan pernyataa lainnya tergolong baik, hal ini disebabkan siswa dalam kelompok pembelajaran, merasa bebas beraktivitas dan mencari pengalaman dan pengetahuan melalui kerja proyek yang menghasilkan produk bertema hidrokarbon dan minyak bumi. Presentase skor rata-rata data angket adalah 77,01 %yang tergolong kriteria baik dan untuk ratarata tiap pernyataan 3,08 termasuk kriteri tinggi. Fokus Pembelajaran Model Project Based Leaning terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas bermakna, serta memberi kesepatan untuk mengkontruksi pengetahuannya sendiri yang dinyatakan dengan pembelajaran yang menghasilkan suatu produk (Thomas, dkk(1999), dalam Wena, 2012). Analisis nilai produk dan proyek pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.1
101
102
Tabel 4.14 Nilai Produk Kelas Eksperimen Produk Laporan Individu Makalah Presentasi Produk
Nilai rata-rata 79,5 81,5 84,7
Kriteria Baik Baik Sangat Baik
Pada model Project Based Leaning menghasilkan produk berupa
makalah,
presentasi produk. Berdasarkan hasil analisis proyek dan produk pada Tabel 4.1 menunjukkan nilai proyek dan produk telah mencapai rata – rata > 80 termasuk kriteria baik. 4.2.4 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan hasil observasi peserta didik pada kelas eksperimen terjadi peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari pertemuan pertama hingga pertemuan akhir. Pada pertemuan pertama, aktivitas siswa sudah baik namun hanya beberapa aspek yang muncul dari beberapa siswa, hal itu dimungkinkan karena di awal pembelajaran guru telah memberikan arahan-arahan mengenai proses
pembelajaran
yang
akan
berlangsung
sehingga
siswa
sudah
mempersiapkannya terlebih dahulu. Untuk kelas kontrol aktivitas belum terlihat sama sekali. Uji peningkatan aktivitas belajar siswa
individu maupun klasikal
dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diketahui kriteria hasil uji gain untuk siswa nomor 1 kelas eksperimen dan kontrol adalah sama, nilai ratarata aktivitas pada awal pertemuan 66 dan akhir pertemuan 77 digeroleh n-gain sebesar 0,32 yang tergolong kriteria sedang. Hasil peningkatan aktivitas terdapat pada Tabel 4.6. Terlihat pada tabel, secara klasikal harga n-gain kelas eksperimen 102
103
sebesar 0,64 tergolong dalam kriteia sedang, n-gain pada kelas kontrol sebesar 0,45 tergolong dalam kriteria sedang (Gambar 4.2). Sedangkan nilai rata-rata aktivitas kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 87,5 yang termasuk kriteria sangat tinggi dan 81,4 yang termasuk kriteria tinggi. Pada Tabel 2 dapat diketahui skor rata-rata tiap indikator aktivitas siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan Gambar 4.3. Pada kelas eksperimen terdapat lima indikator aktivitas yang tergolong sangat tinggi yaitu visual activities, listening activities, writing activities, motor activities, dan emotional activities, untuk oral activities dan mental activities tergolong tinggi. Sedangkan pada kelas kontrol terdapat satu indikator aktivitas yang tergolong sangat tinggi yaitu visual activities, motor activities, dan emotional activities, untuk tiga indikator lainnya tergolong tinggi. Adanya perbedaan ini dikarenakan siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model project based learning lebih meluangkan waktunya untuk aktif dalam mengerjakan tugas-tugas bermakna seperti produk dan proyek diluar sekolah sehingga mereka termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya sedangkan kelas kontrol hanya mendapatkan tugas sederhana. Kelas eksperimen diberi tugas untuk membuat proyek atau produk yang berkaitan dengan materi hidrokarbon dan minyak bumi, Penelitian yang dilakukan dapat mendorong aktivitas antar kelompok dan berlangsung sangat semangat. Siswa berparsisipasi aktif dan menikmati cara belajar yang menggunkan penerapan project based learning. Siswa secara kritis mengungkapakan ide-ide dalam kelompok, mulai dari merencanakan sesuatu tentang cara memperoleh pengetahuan, memproses secara kolaboratif dan bermakna, menyimpulkan, hingga saling menukar informasi di
103
104
antara kelompok sebelum kemudian dilakukan presentasi kelompok (Rais, 2010). Pada tahapan presentasi, setiap kelompok dilatih untuk aktif, berpikir kritis dalam menanggapi masalah, memberi solusi, dan saling memberi penilaian. Hal paling penting dari proses ini adalah siswa yang mengkontruksi belajaranya secara aktif, tidak lagi diintervensi oleh guru secara penuh, melainkan guru hanya menjadi fasilitator bagi siswa yang mengajukan pertanyaan. Penerapan
project
based
learning
dapat
meningkatkan
motivasi
(Hutasuhut, Saidun. 2010). Seseorang belajar jauh lebih baik melalui keterlibatannya secara aktif dalam proses belajar, yakni berpikir tentang apa yang dipelajari dan kemudian menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi nyata (Sastrika et al., 2013). Salah satu ciri pembelajaran berbasis proyek adanya perilaku anggota kelompok yang bekerja secara bersama. Pelaksanaan proyek dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa.
Pembelajaran berbasis
proyek merupakan bagian dari metoda instruksional yang berpusat pada pebelajar (Jagantara et al., 2014). Selain itu pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk melakukan aktivitas atau kegiatan tertentu seperti penyelidikan. Melalui kegiatan yang dilakukan atau pengalaman langsung yang telah didapatkan oleh siswa dalam mengerjakan tugas atau proyek dapat menjadikan siswa lebih memahami materi sehingga hasil belajar yang didapat menjadi maksimal (Susilowati et al., 2013). Pengetahuan baru sebagai hasil belajar. project based learning memberikan ruang gerak bagi pebelajar dalam berkreasi dan melakukan kerja proyek dalam upaya menemukan informasi-informasi baru dari berbagai sumber
104
105
informasi (Rais, 2010). Hal ini didukung oleh penelitian Susilowati (2013) menyatakan bahwa aktivitas yang tinggi pada umummya diikuti dengan hasil belajar yang tinggi pula. Hal paling penting dari proses ini adalah siswa yang mengkontruksi belajaranya secara aktif, tidak lagi diintervensi oleh guru secara penuh, melainkan guru hanya menjadi fasilitator bagi siswa yang mengajukan pertanyaan. Hal tersebut membuktikan bahwa peningkatan aktivitas kelas eksperimen dengan menggunakan model project based learning lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan informasi diatas diketahui bahwa project Based learning pada kelas ekperimen dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putriari (2013) bahwa ada pengaruh positif aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Project Based Learning.Dalam project based kearning siswa mampu mencari tahu dan bekerja aktif individu maupun kelompok untuk mendapatkan informasi mengenai proyek yang akan mereka rancang dan mereka hasilkan dalam pembelajaran hidrokarbon dan minyak bumi. 4.2.5 Kendala dalam Pelaksanaan Penelitian Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum data yang diperoleh dalam penelitian dapat digunakan manusia dalam memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah yang ada dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan untuk mengetahui seberapa peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran tertentu dalam proses pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Dalam penelitian, peneliti berusaha maksimal dalam pelaksanaannya. Namun hasil yang didapatkan
105
106
belum memuaskan. Hal ini karena ada beberapa kendala di dalam penelitian diantaranya sebagai berikut: (1)
Model Project Based Learning merupakan hal baru bagi siswa kelas X di SMA N 14 Semarang sehingga siswa masih terlihat canggung dalam pelaksanaannya.
(2)
Observer kesulitan dalam melakukan pengamatan pada siswa. Ketika observer menilai aktivitas siswa, observer merasa kesulitan untuk menghafal nama dengan subjek individu yang akan dinilai karena siswa setiap harinya berpindah-pindah tempat duduk, walaupun peneliti sudah memberikan tanda pengenal berupa name tag, namun masih dirasa sulit.
(3)
Selain itu, waktu yang digunakan pembelajaran proyek dirasa kurang karena banyak waktu yang dipakai untuk diskusi kelompok dan presentasi sehingga penguatan materi dirasa masih kurang dalam proses pembelajaran dikelas.
106
107
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan model project based learning pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X pada materi hidrokarbon dan minyak bumi, diperoleh simpulan sebagai berikut. Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X SMA N 14 Semarang, dan nilai N-gain sebesar 61 % yang termasuk kriteria sedang, untuk peningkatan aktivitas siswa kelas X nilai N-gain sebesar 64 % yang termasuk kriteria sedang. Hasil belajar siswa yang memperoleh model Project Based Learning lebih baik daripada hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model ceramah dan diskusi. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan control berturut-turut adalah 77,44 dan 75,29. Rata-rata skor total aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,58 dan 25,88. rata-rata skor total aspek psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 27,19 dan 24,99. Proyek yang dibuat siswa kelas eksperimen dalam pembelajaran mencapai nilai rata – rata > 80 termasuk kriteria baik.
107
108
5.2 Saran Berdasarkan proses dan hasil penelitian diatas, bahwa: 1) peneliti dalam menyajikan konsep dan mengidentifikasi data, mayoritas siswa dapat memahami materi hidrokarbon dan minyak bumi serta meningkatknya aktivitas siswa setelah diterapkan model Project Based Learning, sehingga peneliti menyarankan guru dapat menjadikan model Project Based Learning sebagi alternatif model pembelajaran untuk siswa di kelas X . 2) Guru sebaiknya selalu menekankan kepada siswa untuk mempelajari materi terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran agar siswa dapat aktif ketika pembelajaran berlangsung. 3) Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran dengan metode Project Based Learning agar dapat membantu tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan.
109
DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Wahyu, dkk. Pengaruh Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan CTL (Contextual Teaching ang Learning) melalui Metode Eksperimen dan Proyek terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Minat Berwirausaha SMA pada Materi Destilasi Kelas X SMK Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia Volume 1 Nol. Program Studi Kimia Universitas Sebelas Maret. Arikunto,S. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. -------------- 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. -------------- 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta ------------- 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi VI Jakarta: PT Rineka Cipta. Catharina, Tri Anni et al.2012. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES Dewi, Lia Puspita. 2014. Pengaruh Penerapan Metode Proyek terhadap Karakter Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Kimia Kelas XI SMA Negeri 2 Mranggen. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia. Program Sarjana Universitas Negeri Semarang. Djamarah,S.B dan Zain, Aswan. 2002. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Asdi Mahasatya. Hake, R.R. 1998. Interactive-Engagement VsTraditional Methode: A-Six-Thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics, 6 (1): 64-80. Tersedia di http://aapt.org [diakses 29-12-2014]. Halil, T. 2008. Prospective of Science Teachers Conceptualizations about ProjectBased Learning. International Journal of Instruction,1(1): 61-79. Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Harnanto, A.dkk.2009. Kimia 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Hayati, Muriani Nur et al., 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA SMK Dengan Model Kontekstual Berbasis Proyek. Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology 2 (1) (2013) Universitas Negeri Semarang.
109
110
Hutasuhut, S. 2010. Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan Pada Jurusan FE UNIMED. Pekbis Jurnal, vol.2, No.1 Jagantara, I.M.W., Adnyana, P.B. & Widiyanti, N.l.P.M., 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMA. e-journal Program Pascasarjana Universitas pendidikan Ganesha, IV. Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga. Justiana, M & Muchtaridi. 2009. Chemistry 1 For Senior High School Year X Bilingual Based On KTSP 2006. Yudhistira Lasonen, J. & Vesterinen, P. 2000. Work-Based Learning in Vocational Higher Education Programmes: A Finish Case of Project Learning. Journal International Vocational Education and Training Association for career and Technical Education, 3(4):1-18. Morgil, I., Seyhan, H.G., Alsan, E.U. & Temel, S., 2008. The Effect WEB-Based Project Aplications On Students' Attitudes Towards Chemistry. Turkish Online Journal od Distance Education-TODJE, IX(2). 220-37. Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Munawaroh, A, dkk. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Pencernaan SMP. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 1 Nol. Universitas Negeri Semarang Ngalim Purwanto.1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ngalimun.2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Sleman: Aswaja Pressindo Ngatmi, dkk. 2010. Perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia.Semarang : IKIP PGRI Semarang Press. Olatoye, R.A and Y.M Adekoya.2010. Effect of Project-Based, Demonstration and Lecture Teaching Strategies on Senior Secondary Students‟ Achievement in an Aspect of Agricultural Science. International Journal of Educational Research and Technology, Vol 1 (1), 19-29 Oracle, Education Foundation.2009. Center for Technology in Learning, The Power of Project Learning with Think Quest. SRI International Menlo Park, CA
111
Permana, I.2009.Memahami Kimia 1: SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Purba, Michael.2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Erlangga: Jakarta. Purworini, S.E. 2006. Pembelajaran berbasis proyek sebagai upaya mengembangkan habit of mind studi kasus di SMP Nasional KPS Balikpapan. Jurnal pendidikan inovativ 1(2):13. Puspitasari, Dyah.2009. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Hidrokarbon Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Berbasis WEB Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia Program Sarjana Universitas Negeri Semarang. Putriari, Marinda Ditya.2013. Keefektifan Project Based Learning Pada Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Program Linear. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Program Sarjana Universitas Negeri Semarang. Rais, M., 2010. Model Project Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, -(3). 246-52. Sardiman.2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sastrika, Ida Ayu K et al.,2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir Kritis. eJournal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA Volume 3 Siwa, IB et al., 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA Volume 3 Sugiyono.2010. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sujdana.2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Susilowati, I., Iswari, R.S. & Sukaesih, S., 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia. Unnes Journal of Biology Education, II(1). 83-90. Utami, Budi.2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
112
Widyaningrum, I. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Arthropoda Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA 1 Parakan Temanggung (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Kontemporer Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. Yalcin, Sema A.2009. The Effect of Project Based Learning on Science Undergraduates Learning of Electricity, Attitude towards Physics and Scientific Process Skills. International Online Journal of Educational Sciences, 1 (1), 81-105
113
Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA SMA NEGERI 14 SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Kelas X-1 (Kelas Eksperimen) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Aditya Rizqianto Ana Wahyuni Anisa Devi Rahmawati Anisa Dewi Sri Puspitasari Anisa Nur Azizah Arby Tegar Artiarno Arum Rizkyanti Aulia Fahmi Nuralimi Cindy Nurul Kamila Conny Tria Shafira Dimas Cahya Junaedhi Endang Budi Mulyaningsih Faizal Imam Syachputra Fanny Cyntia Dewi Gina Amartya Dewanti Illham Prastyo Abadi Imalia Eka Purnamasari Iva Mar'atus Shiva Wijayanti Laras Setya Fortuna Anggraeni Luthfian Mahdiyansyah Mayang Dwi Santy Mukti Pratiwi Mega Karisma Suwandi Muhammad Farchan Abdussalam Nurul Lita Hutami Refirendyan Dicky Pramana Sarah Hedinola Sindu Sadewo Sri Bimo Guntur Pamungkas Syafrida Mutiara Wassakinah Tri Lestari Widiastuti Vena Anissa Vinson Wahyu Pradana Wafi Arifin Windya Ardani Salsabilla Yessy Aviantary Putri Yusril Ihza Mahendra
L/P L P P P P L P L P P L P L P P L P P P L P P L P L P L L P P P L L P P L
114
Lampiran 2 DAFTAR NAMA SISWA SMA NEGERI 14 SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Kelas X-2 (Kelas Kontrol) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Adimufti Jati Permana Adrian Fajrianto Ardhita Putri Amalia Arina Dewi Fortuna Bekti Suryanto Bryan Satria Adikusuma Danis Indrawan Diaz Febyana Saputri Dinda Anggrianti Dini Rahmawati Elzanna Tresnaning Pasha Farhan Nurrazaq Sembodo Farida Susantie Ferry Awan Hamzah Lela Nuraini P Maesaroh Maulana Arya Mahendra Muhammad Iqbal Novta Dewangga Nabila Malicha Farchana Narendra Sanas Salsabila Navira Beta Anisa Amalia Novita Indrayani Nur Hadziq Haidar Panji Cahya Pratama R. Wiryono Wiranto Radhita Raras Laksitaningtyas Rama Bintang Retno Ayu Niken Widuri Risna Gina Sofiyani Rosita Febrihani Siti Nur Hidayati Veronica Anindya Daffa Yuniar Karisma Ramayani Zezen Evia Agustin
L/P L P P P L P L P P L P L P P L P P L P P L P L P L L P P P L L P P L
115
Lampiran 3
DAFTAR NILAI ULANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 ∑ n ̅
X -1 Nilai 49 36 35 47 44 58 48 72 44 63 78 66 55 41 39 50 51 48 44 41 60 68 51 59 41 52 46 37 36 56 45 58 47 42 46 52 1800 36 50.28 10.38
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 ∑ N ̅
X -2 Nilai 58 58 56 55 66 64 68 60 69 47 41 53 55 51 54 65 70 71 55 69 59 59 75 57 57 64 61 69 55 72 60 59 57 56 69 60 2170 36 59.72 11.65
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 ∑ n ̅
X -3 Nilai 59 39 38 36 54 58 56 63 56 55 63 64 61 52 61 69 58 58 78 56 78 71 45 65 62 65 58 61 62 49 52 56 60 56 61 54 2090 36 58.80 15.44
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 ∑ n ̅
X-4 Nilai 49 36 35 47 44 58 48 72 44 63 78 66 55 41 39 50 51 48 44 41 60 68 51 59 41 52 46 37 36 56 45 58 47 42 46 52 1800 36 50.28 10.38
116
Lampiran 4 UJI NORMALITAS POPULASI NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 1 Hipotesis Ho Ha
= Data populasi yang berdistribusi normal = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan : ∑
(
)
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = 78 Nilai minimal = 35 Rentang = 43 Banyak kelas =6 Batas Kelas No Kelas Interval 34.5 1 35 - 42 42.5 2 43 - 50 50.5 3 51 - 58 58.5 4 59 - 66 66.5 5 67 - 74 74.5 6 75 - 82 82.5
Z untuk Batas kls. -1.52 -0.75 0.02 0.79 1.56 2.33 3.10
Panjang kelas Rata-rata ( ̅ ) s n Peluang |luas kelas| untuk Z 0.4357 0.1623 0.2734 0.2654 0.080 0.2772 0.2852 0.1554 0.4406 0.0495 0.4901 0.0089 0.4990
=7 = 50.28 = 10.38 = 36 Ei
Oi
5.8428 9.5544 9.9792 5.5944 1.782 0.3204
9 12 8 4 2 1
(
) 1.7060 0.6260 0.3925 0.4544 0.0267 1.4415 4.6471
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
4.671 Karena
= 11.1
11.1
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
117
UJI NORMALITAS POPULASI NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 2 Hipotesis Ho Ha
= Data populasi yang berdistribusi normal = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan : ∑
(
)
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas No Interval 1 2 3 4 5 6
34 - 41 42 - 49 50 - 57 58 - 65 66 - 73 74 - 81
= 81 = 34 = 47 =6 Batas Kelas 33.5 41.5 49.5 57.5 65.5 73.5 81.5
Panjang kelas =7 Rata-rata ( ̅ ) = 59.72 s = 11.65 n = 36 Peluang Z untuk |luas kelas| Ei batas kls. untuk Z 0.4878 -2.25 0.0521 1.8756 0.4357 -1.52 0.139 5.004 0.2967 -0.83 0.2371 8.5356 0.0596 -0.15 0.1423 5.1228 0.2019 0.53 0.1869 6.7284 0.3888 1.22 0.0831 2.9916 0.4719 1.91
Oi
(
3 3 10 8 7 5
) 0.6741 0.8026 0.2512 1.6160 0.0110 1.3483 4.7031
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
4.7031 Karena
= 11.1
11.1
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
118
UJI NORMALITAS POPULASI NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 3 Hipotesis Ho Ha
= Data populasi yang berdistribusi normal = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan : ∑
(
)
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas No 1 2 3 4 5 6
= 89 = 26 = 63 =6 Batas Kelas Interval Kelas 25.5 26- 36 36.5 37 - 48 48.5 49 - 58 58.5 59 - 69 69.5 70 - 80 80.5 81 - 91 90.5
Z untuk batas kls. -2.15 -1.44 -0.73 -0.01 0.69 1.40 2.12
Panjang kelas = 10 Rata-rata ( ̅ ) = 58.80 s = 15.44 n = 36 Peluang |luas kelas| Ei untuk Z 0.4842 0.0591 2.1276 0.4251 0.1578 5.6808 0.2673 0.2632 9.4752 0.0040 0.2509 9.0324 0.2549 0.1643 5.9148 0.4192 0.0638 2.2968 0.4830
Oi 2 7 11 5 8 3
(
) 0.0077 0.3063 0.2454 1.8002 0.7351 0.2153 3.3100
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
3.3100 Karena
= 11.1
11.1
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
119
UJI NORMALITAS POPULASI NILAI ULANGAN SISWA KELAS X - 4 Hipotesis Ho Ha
= Data populasi yang berdistribusi normal = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan : ∑
(
)
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas No Interval 1 2 3 4 5 6
35 - 42 43 - 50 51 - 58 59 - 66 67 - 74 75 - 82
= 78 = 35 = 43 =6 Batas Kelas 34.5 42.5 50.5 58.5 66.5 74.5 82.5
Z untuk Batas kls. -1.52 -0.75 0.02 0.79 1.56 2.33 3.10
Panjang kelas =7 Rata-rata ( ̅ ) = 50.28 s = 10.38 n = 36 Peluang |luas kelas| Ei untuk Z 0.4357 0.1623 5.8428 0.2734 0.2654 9.5544 0.080 0.2772 9.9792 0.2852 0.1554 5.5944 0.4406 0.0495 1.782 0.4901 0.0089 0.3204 0.4990
Oi
(
9 12 8 4 2 1
) 1.7060 0.6260 0.3925 0.4544 0.0267 1.4415 4.6471
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -1 = 5 diperoleh
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
4.671 Karena
= 11.1
11.1
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
120
Lampiran 5 UJI HOMOGENITAS POPULASI Hipotesis H0
:
Ha
: Tidak semua
sama ,untuk = 1,2,3,4
Kriteria H0 diterima jika
(
)(
)
Pengujian Hipotesis Kelas
Ni
X-1 36 X-2 36 X-3 36 X-4 36 ∑ 144 Varians gabungan s S2
=
∑(
)
∑(
)
dk= ni-1
Si2
(dk) Si2
log Si2
(dk )log Si2
35 35 35 35 140
10.4512 7.3492 9.2340 10.4512 37.4856
365.7920 257.2220 323.1900 365.7920 1311.9960
1.0192 0.8662 0.9654 1.0192 3.8700
35.6708 30.3184 33.7886 35.6708 135.4487
=
9.3174
Log S2 = 0.971804 Harga satuan B B
= (Log S2) ∑ (ni -1) = 0.971804 x 140 = 136.0526 = (Ln 10) (B - ∑ (ni -1) log Si2 = 2.3026 { 136.0526 - 135.4487} = 1.3906
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 4-1 = 3 diperoleh
= 7.81
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
1.3906 karena
7.81
maka populasi mempunyai varians yang sama (homogen)
121
Lampiran 6
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
No. 1. 2. 3. 4.
5.
: Sekolah Menengah Atas (SMA) : Kimia/ Hidrokarbon : X / II : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul : 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon 2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa karbon. 3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya 4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
Tujuan/ Indikator Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa karbon Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener.
Sub Pokok Bahasan
Jenjang C1
Identifikasi atom C, H, dan O Kekhasan atom karbon
4A
Rumus struktur dan deret homolog hidrokarbon
Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
Tata nama alkana, alkena dan alkuna
C3 7B
1C,2E, 6B
Atom C primer, sekunder , tersier dan kuartener
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
C2
27C
C4 8C
Jumlah Soal 3 3
44B
11C
2
9D,19B, 26D,
3B, 10E
6
5D,28B, 33A, 13A,15D 37C, 49A
7
122
6. 7. 8.
9 10.
Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan strukturnya Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) dan isomer geometri (cis, trans) Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi) Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah Presentase soal
Sifat-sifat fisik alkana, alkena, alkuna
14A,16A, 17D 18C,
46E,
5
12C, 45C
6
isomer
32D,
31E, 34A
Reaksi senyawa hidrokarbon
30D,39C
23D, 38A 20B, 41E
24C,36B, 50E
9
Minyak bumi
35D
47D
25C, 43C
22E
5
Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan.
29D
21E
48B
40D
4
9 18 %
19 38 %
42C,
13 26 %
9 18 %
50 100%
123
Lampiran 7 LEMBAR SOAL UJI COBA Mata Pelajaran : Kimia Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X (Sepuluh) Waktu : 90 menit
PETUNJUK UMUM : 1. 2. 3. 4.
Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal. Jumlah soal 50 butir Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai jawaban yang anda anggap benar. 5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda (=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggap benar. Contoh : A B E X C D E diganti A B C D X 6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas. 7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal kepada pengawas.
X
PETUNJUK KHUSUS: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar! 1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah …. A. Karbon melimpah dikulit bumi B. Karbon mempunyai 6 elektron valensi C. Dapat membentuk rantai atom karbon D. Titik didih karbon sangat tinggi E. Karbon sangat reaktif 2. Dibawah ini merupakan kekhasan atom karbon, kecuali…. A. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen B. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil C. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap D. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang E. Atom karbon dapat mengikat atom karbon lain 3. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon … A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O B. CH4 dan C2H4 E. CH2 dan CO2 C. C2H4 dan C16H12O6 4. Diantara zat berikut yang bukan merupakan senyawa organik adalah … A. Asam sulfat B. Asam Cuka C. Urea
D. Plastik E. Glukosa
124
5. Senyawa Alkana termasuk hidrokarbon …. A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3 C. Alifatis, tak jenuh 6. Hidrokarbon alisiklik adalah hidrokarbon yang … A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang) B. Mempunyai rantai tertutup C. Mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena D. Mempunyai ikatan rangkap dua E. Mempunyai ikatan rangkap tiga 7. Gas hasil dari pembakaran gula pasir yang dialirkan ke dalam air kapur akan menghasilkan endapan putih, endapan putih tersebut adalah …. A. Ca(OH)2 D. CaO B. CaCO3 E. H2CO3 C. CO2 8. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik Senyawa karbon organik Senyawa karbon anorganik 1. Jumlahnya sedikit 1. Jumlahnya banyak 2. Titik didih dan titik leleh tinggi 2. Titik didih dan titik leleh rendah 3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen 3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen-ion 4. Terdapat bukan pada makhluk hidup 4. Terdapat pada makhluk hidup 5. Larutan/lelehannya mudah menghasilkan 5. Larutan/lelehannya sulit menghasilkan arus arus listrik listrik Perbedaan yang benar antara senyawa karbon organik dan anorganik adalah …. A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3 9. Diantara senyawa berikut: (1) C4H8 (4) C4H10 (2) C5H12 (5) C5H8 (3) C6H12 Yang merupakan satu homolog adalah …. A. (1) dan (2) B. (2) dan (3) C. (3) dan (4)
D. (1) dan (3) E. (2) dan (5)
10. Berikut yang merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah …. A. C3H8 B. C2H6 C. C5H12
D. C4H10 E. C3H6
125
11. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Jumlah Atom C sekunder pada senyawa karbon tersebut adalah …. buah A. 1 D. 4 B. 2 5. 5 C. 3 12. Senyawa yang mempunyai isomer cis-trans adalah …. A. CH2 = CH2 B. CHCH3 = CH2 C. CHCH3 = CHCH3
D. C(CH3)2 = CH2 E. C(CH3)2 = C(CH3)2
13. Perhatikan rumus struktur berikut.
Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah …. A. 2,2,3-trimetilpentana B. 3,4,4-trimetilpentana C. 2,3-dimetilheksana D. 3,4-dimetilpentana E. 2,2-dimetilheksana 14. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling rendah adalah .... A. metana B. etana C. propana
D. nonana E. dekana
15. Salah satu penamaan berikut yang tidak sesuai dengan aturan IUPAC yaitu …. A. 2-metilpropana B. 2-metilbutana C. 3-metilpentana
D. 3-metilbutana E. 3-metilheksana
16. Di antara senyawa berikut yang titik didihnya paling tinggi adalah …. A. Heptana B. Nonana C. 2-metilheptana
D. 2,3-metilpentana E. 2,2,3,3,-tetrametilbutana
126
17. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut :
adalah…. A. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena B. 2-metil-5-etil-2-heksena C. 2-etil-5-metil-2-heksena D. 2,5-dimetil-2-heptena E. 3,6-dimetil-5-heptena 18. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris sebagai CH2 Mr senyawa itu = 42. Rumus senyawa itu adalah …. A. CH2 D. C2H2 B. C2H4 E. C3H3 C. C3H6 19. Senyawa dalam satu deret homolog mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali …. A. Sifat kimia yang mirip B. Persen komponen sama C. Rumus umum sama D. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didih E. Perbedaan Mr dari dua suku berurutan sebesar 14 20. Pembakaran sempurna dari alkana akan menghasilkan senyawa …. A. C dan H2O D. CO dan H2O B. CO2 dan H2O E. C , CO2dan H2O C. CO , CO2dan H2O 21. Berikut ini merupakan tahap pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . . A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan B. Penambahan perekat E. Pembakaran C. Pengempaan atau pengepresan 22. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut : 1. Kerosin 2. Bensin 3. Solar 4. Parafin (lilin) 5. Petroleum eter 6. Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah maka urutan yang benar adalah …. A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4
D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
127
23. Reaksi CH3–CH = CH2 + HX CH3 – CHX –CH3 Dikenal sebagai reaksi …. A. Kondensasi B. Eliminasi C. Oksidasi 24. Ketiga reaksi berikut :
D. Adisi E. Subtitusi
1) CH3 – CH2 – CH2Br + C2H2ONa CH3 – CH2– O – CH2 – CH2 2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O 3) CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr –CH3 Berturut-turut merupakan reaksi …. A. Adisi-substitusi-eliminasi B. Adisi-eliminasi-subtitusi C. Subtitusi-eliminasi-adisi D. Subtitusi-adisi-eliminasi E. Eliminasi-subtutisi-adisi 25. Bensin premium mempunyai nilai oktan 80. Perbandingan isooktana dan n-heptana pada bensin tersebut adalah …. A. 20 : 80 D. 80 : 100 B. 20 : 100 E. 100 : 20 C. 80 : 20 26. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah …. A. B. C. D. E.
3,5-dimetilheptana 3,5-dimetil-1-heptena 3,5-dimetil-2-heptena 3,5-dimetil-3-heptena 3,5-dimetil-4-heptena
27. Di antara pasangan-pasangan berikut yang merupakan deret homolognya adalah …. A. C3H8 dan C3H6 D. C3H6 dan C4H10 B. C3H8 dan C4H8 E. C3H6 dan C5H12 C. C3H8 dan C5H12 28. Paraffin merupakan bahan dasar dalam pembuatan lilin yang sering kita gunakan sebagai alat penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Lilin termasuk kedalam hidrokarbon jenis …. A. Alkuna B. Alkana C. Alkena
D. Alkohol E. Sikloalkana
128
29. Berikut merupakan kegunaan hidrokarbon dalam kehidupan, kecuali …. A. Bahan bakar B. Pelumas (oli) C. Sumber hidrogen
D. Sumber Nitrogen E. Sumber senyawa karbon
30. Pembakaran 7 gram C5H10 akan menghasilkan gas CO2sebanyak .... A. 4,4 gram B. 7 gram C. 11 gram 31. Perhatikan rumus struktur berikut :
D. 22 gram E. 44 gram
Zat yang merupakan isomer adalah …. A. I dan II D. II dan III B. I dan III E. III dan IV C. I dan IV 32. Isomer cis-trans dapat terjadi pada senyawa …. A. Alkana D. Alkena B. Alkuna E. Alkohol C. Alkadiena 33. Alkena mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali …. A. B. C. D. E.
Kurang reaktif jika dibandingkan dengan alkana Kadar karbon lebih tinggi jika dibandingkan dengan alkana yang bersesuaian Dapat melunturkan warna air brom Dapat diadisi dengan hidrogen Mempunyai ikatan-ikatan karbon rangkap
34. Senyawa hidrokarbon yang memiliki keisomeran geometri (ruang) adalah …. A. Alkena D. alkadiena B. Alkana E. alkenuna C. Alkuna 35. Asap kendaraan bermotor antara lain mengandung gas CO, CO2, uap air, sisa hidrokarbon, dan partikel timah hitam. Dua bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia adalah …. A. CO dan CO2 B. CO dan uap air
129
C. CO2 dan sisa hidrokarbon D. CO dan partikel timah hitam E. CO2 dan partikel timah hitam 36. Suatu hidrokarbon mengandung tiga atom karbon dan dapat bereaksi dengan HBr menghasilkan 2-bromo propana (CH3-CHBr-CH3) . Hidrokarbon tersebut adalah …. A. Propana B. Propena C. Propuna 37. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….
D. Propadiena E. Butena
A. 2–etil–5–metil–3–heksuna B. 1,4–dimetil–2–heksuna C. 3–metil–4–heptuna D. 5-metil-3-heptuna E. 3,6–dimetil–4–heptuna 38. Plastik PVC (polivinilklorida) merupakan produk hasil dari reaksi polimerisasi dari …. A. CH2 = CHCl D. CHCl = CCl2 B. CHCl = CHCl E. CH2 = CCl2 C. CH2 = CH2 39. Reaksi perubahan dari ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal disebut reaksi ….. A. Subtitusi D. Eliminasi B. Polimerisasi E. Hidrolisis C. Adisi 40. Willy disuruh ibunya untuk membeli kantong plastik. Dia teringat akan pelajaran kimia di sekolah bahwa plastik merupakan salah satu produk dari hidrokarbon. Plastik terbuat dari polietilena yaitu polimer dari etena yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Willy ingin menerapkan konsep mol terhadap senyawa etilena dengan cara membakar 1,5 L etilena pada tekanan 76 cmHg atm dan suhu 250C, berapa gram gas CO2yang dihasilkan dari reaksi tersebut ….(ArC=12;H=1;O=16) A. 4,8 gram D. 5,4 gram B. 6,5 gram E. 6 gram C. 5 gram 41. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen klorida tergolong reaksi …. A. adisi D. dehidrasi B. eliminasi E. subtitusi C. polimerisasi 42. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... . A. 2-metil butena B. 2-metil heksena C. 2,3-dimetil-1-butena
D. 2,2-dimetil pentena E. 2,2-dimetil heksena
130
43.Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah …. A. Reforming B. Blending C. Penambahan TEL 44. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !
D. Alkilasi E. Cracking
Senyawa kimia diatas mempunyai ….. A. B. C. D. E.
2 atom C primer, 1 atom sekunder, 3 atom tersier, 2 atom kuartener 5 atom C primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 2 atom tersier, 1 atom kuartener 3 atom C primer, 4 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
45.Di antara struktur molekul berikut yang merupakan isomer rantai dari 3-metil-2-pentena adalah….
46. Perhatikan senyawa di bawah ini ! 1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana 2. 2-metil propana 5. heptana 3. 2-metil butana Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah …. A. 1,2,3,4,5 D. 1,2,3,5,4 B. 5,4,3,2,1 E. 2,1,3,4,5 C. 1,5,2,3,4 47. Karbon monoksida merupakan senyawa berbahaya yang dapat mengganggu pernafasan, karena…. A. Menyebabkan hujan asam B. Merupakan gas rumah kaca C. Membentuk asap-kabut
D. Mengikat hemoglobin E. Merusak lapisan ozon
131
48. Pada keadaan STP propana dibakar sempurna dengan oksigen sebanyak 11,2 Liter menghasilkan gas CO2dan uap air. Berapakah volume propana yang dibutuhkan dalam pembakaran tersebut …. A. 4,48 Liter D. 11,2 Liter B. 2,24 Liter E. 1,12 Liter C. 22,4 Liter 49. Gas yang digunakan sebagai zat dalam proses percepatan pematangan buah adalah…. A. Asetilena B. Propena C. Gas klorin 50. Perhatikan reaksi di bawah ini!
D. Metana E. Etana
1. Etana + gas klorin 4. 2-metil-1-butena+ asam iodida 2. Etena + gas klorin 5. Propana + gas oksigen 3. Propuna + asam klorida Berdasarkan reaksi di atas yang merupakan reaksi subtitusi adalah …. A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 4 dan 5
D. 5 saja E. 1 saja
SELAMAT MENGERJAKAN
132
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. C 2. E 3. B 4. A 5. D 6. B 7. B 8. C 9. D 10. E 11. C 12. C 13. A 14. A 15. D 16. B 17. D 18. C 19. B 20. B 21. E 22. E 23. D 24. C 25. C
26. D 27. C 28. B 29. D 30. D 31. E 32. D 33. A 34. A 35. D 36. B 37. D 38. A 39. C 40. D 41. E 42. C 43. C 44. B 45. C 46. E 47. D 48. B 49. A 50. E
ANALISIS RELIABILITAS, VALIDITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA SOAL UJICOBA
Lampiran 9
133
Kode Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
UC - 007
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
2
UC - 009
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
3
UC - 010
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
4
UC - 013
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
UC - 011
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
6
UC - 027
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
7
UC - 017
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
8
UC - 036
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
UC - 030
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
UC - 001
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
11
UC - 015
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
12
UC - 002
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
13
UC - 003
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
14
UC - 021
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
UC - 006
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
16
UC - 008
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
17
UC - 011
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
18
UC - 033
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
19
UC - 033
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
20
UC - 005
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
21
UC - 024
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
22
UC - 025
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
23
UC - 014
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
24
UC - 019
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
No
134
25
UC - 029
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
26
UC - 012
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
27
UC - 016
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
28
UC - 026
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
29
UC - 034
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
1
30
UC - 037
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
31
UC - 031
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
32
UC - 032
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
33
UC - 004
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
34
UC - 020
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
35
UC - 018
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
36
UC - 022
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
37
UC - 023
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
38
UC - 038
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
∑
28
11
32
19
28
15
22
27
31
33
28
17
30
26
26
B
33
11
36
18
29
21
20
28
31
34
36
18
36
28
23
JS
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
P
0.737
0.289
0.842
0.500
0.737
0.395
0.579
0.711
0.816
0.868
0.737
0.447
0.789
0.684
0.684
q
0.263
0.711
0.158
0.500
0.263
0.605
0.421
0.289
0.184
0.132
0.263
0.553
0.211
0.316
0.316
Kriteria
mudah
sukar
Mudah
sedang
mudah
sedang
sedang
mudah
mudah
mudah
mudah
sedang
mudah
sedang
sedang
BA
19
7
19
11
18
10
10
18
18
17
19
11
18
17
13
JA
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
BB
9
4
13
8
10
5
12
9
13
16
9
6
12
9
13
JB
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
D
0.53
0.16
0.32
0.16
0.42
0.26
-0.11
0.47
0.26
0.05
0.53
0.26
0.32
0.42
0.00
Daya Beda
P
baik
jelek
Cukup
jelek
baik
cukup
jelek
baik
cukup
jelek
baik
cukup
cukup
baik
jelek
r tabel
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
t tabel
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
N
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
Validitas
Kriteria
135 ∑X
28
11
32
19
28
15
22
27
31
33
28
17
30
26
26
∑XY
947
371
1046
610
916
514
675
902
994
1052
930
584
982
856
799
Mp
33.82
33.73
32.11
32.71
34.27
30.68
33.41
32.06
33.21
34.35
32.73
32.92
30.73
Mt
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
St
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
akar p/q
1.67
0.64
2.31
1.00
1.67
0.81
1.17
1.57
2.10
2.57
1.67
0.90
1.94
1.47
1.47
r p bis
0.68
0.25
0.55
0.15
0.41
0.38
-0.07
0.54
0.31
0.31
0.53
0.44
0.48
0.40
-0.08
0.4650
0.0631
0.3047
0.0233
0.1653
0.1463
0.0048
0.2938
0.0950
0.0932
0.2819
0.1916
0.2266
0.1627
0.0058
akar (n-2)
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
akar (1-r)
0.564
0.865
0.669
0.921
0.770
0.786
1.034
0.677
0.832
0.833
0.685
0.750
0.724
0.772
1.037
t hitung
5.593
1.742
4.948
3.167
2.921
2.223
2.198
4.651
3.502
3.946
3.133
Valid
valid
Valid
Valid
Valid
-0.402 Tdk Valid
4.806
Kriteria Keterangan
0.994 Tdk Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
-0.440 Tdk Valid
dipakai
dipakai
Dipakai
dibuang
dipakai
dipakai
dibuang
dipakai
dibuang
dibuang
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dibuang
Reliabilitas
r^2
32.69
k
50
M
31.0789
Vt r 11
0.7553
45.2639 Reliabilitas tinggi
31.88
136
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
137
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
36
22
31
18
31
19
27
27
24
33
26
30
16
28
15
28
19
36
25
35
24
36
17
31
25
23
36
35
36
17
28
14
26
19
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
0.947
0.579
0.816
0.474
0.816
0.500
0.711
0.711
0.632
0.868
0.684
0.789
0.421
0.737
0.395
0.737
0.500
0.053
0.421
0.184
0.526
0.184
0.500
0.289
0.289
0.368
0.132
0.316
0.211
0.579
0.263
0.605
0.263
0.500
mudah
sedang
mudah
sedang
mudah
sedang
mudah
mudah
sedang
mudah
Sedang
mudah
sedang
mudah
sedang
mudah
sedang
19
15
18
15
16
12
18
13
16
19
17
18
12
14
10
17
12
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
17
7
13
3
15
7
9
14
8
14
9
12
4
14
5
11
7
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
0.11
0.42
0.26
0.63
0.05
0.26
0.47
-0.05
0.42
0.26
0.42
0.32
0.42
0.00
0.26
0.32
0.26
jelek
baik
cukup
baik
jelek
cukup
baik
jelek
baik
cukup
baik
cukup
baik
jelek
cukup
cukup
cukup
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
36
22
31
18
31
19
27
27
24
33
26
30
16
28
15
28
19
1131
747
1001
632
978
637
899
832
794
1062
866
977
556
873
489
911
635
31.42
33.95
35.11
31.55
33.53
33.30
30.81
33.08
33.31
32.57
34.75
31.18
32.60
32.54
33.42
32.29
32.18
138
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
4.24
1.17
2.10
0.95
2.10
1.00
1.57
1.57
1.31
2.57
1.47
1.94
0.85
1.67
0.81
1.67
1.00
0.21
0.50
0.38
0.57
0.15
0.36
0.52
-0.06
0.39
0.42
0.49
0.43
0.47
0.02
0.18
0.36
0.35
0.0453
0.2510
0.1435
0.3231
0.0215
0.1322
0.2664
0.0038
0.1521
0.1772
0.2376
0.1832
0.2164
0.0006
0.0333
0.1312
0.1211
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
0.887
0.706
0.788
0.657
0.924
0.798
0.696
1.030
0.781
0.761
0.716
0.756
0.731
0.988
0.904
0.799
0.807
1.440 Tdk Valid
4.256
2.884
5.191
2.735
4.453
3.320
4.085
3.396
3.817
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
1.211 Tdk valid
2.586
Valid
0.150 Tdk valid
2.721
Valid
-0.358 Tdk valid
2.996
Valid
0.953 Tdk Valid
Valid
Valid
dibuang
dipakai
dipakai
dipakai
dibuang
dipakai
dipakai
dibuang
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dibuang
dibuang
dipakai
dipakai
139
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Xi
Xi^2
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
41
1681
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
41
1681
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
41
1681
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
40
1600
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
40
1600
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
39
1521
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
39
1521
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
38
1444
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
38
1444
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
37
1369
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
37
1369
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
35
1225
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
35
1225
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
35
1225
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
34
1156
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
33
1089
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
33
1089
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
33
1089
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
32
1024
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
31
961
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
30
900
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
29
841
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
29
841
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
29
841
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
28
784
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
27
729
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
27
729
140
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
26
676
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
25
625
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
24
576
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
24
576
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
23
529
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
23
529
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
22
484
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
22
484
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
21
441
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
20
400
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
20
400
9
11
28
22
23
16
19
19
29
33
29
20
27
28
20
15
19
11
1181
38379
9
11
28
22
23
13
19
17
31
36
32
34
27
31
21
14
19
12
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
0.237
0.289
0.737
0.579
0.605
0.421
0.500
0.500
0.763
0.868
0.763
0.526
0.711
0.737
0.526
0.395
0.500
0.289
0.763
0.711
0.263
0.421
0.395
0.579
0.500
0.500
0.237
0.132
0.237
0.474
0.289
0.263
0.474
0.605
0.500
0.711
sukar
sukar
mudah
sedang
sedang
sedang
sedang
sedang
mudah
mudah
mudah
sedang
mudah
mudah
sedang
sedang
sedang
sukar
5
6
16
10
14
9
10
10
17
19
17
12
14
19
11
6
12
8
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
4
5
12
12
9
7
9
9
12
14
12
8
13
9
9
9
7
3
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
0.05
0.05
0.21
-0.11
0.26
0.11
0.05
0.05
0.26
0.26
0.26
0.21
0.05
0.53
0.11
-0.16
0.26
0.26
jelek
jelek
cukup
jelek
cukup
jelek
jelek
jelek
cukup
cukup
cukup
cukup
jelek
baik
jelek
jelek
cukup
cukup
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
0.32
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
1.68
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
9
11
28
22
23
16
19
19
29
33
29
20
27
28
20
15
19
11
275
341
894
683
759
515
586
603
948
1060
942
680
861
938
638
450
614
394
30.56
31.00
31.93
31.05
33.00
32.19
30.84
31.74
32.69
32.12
32.48
34.00
31.89
33.50
31.90
30.00
32.32
35.82
141
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
31.08
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
6.73
0.56
0.64
1.67
1.17
1.24
0.85
1.00
1.00
1.80
2.57
1.80
1.05
1.57
1.67
1.05
0.81
1.00
0.64
-0.04
-0.01
0.21
-0.01
0.35
0.14
-0.04
0.10
0.43
0.40
0.37
0.46
0.19
0.60
0.13
-0.13
0.18
0.45
0.0019
0.0001
0.0446
0.0000
0.1249
0.0197
0.0012
0.0096
0.1846
0.1583
0.1402
0.2093
0.0356
0.3624
0.0165
0.0168
0.0338
0.2020
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
1.021
1.004
0.888
1.003
0.804
0.927
1.017
0.950
0.755
0.776
0.791
0.737
0.901
0.631
0.933
1.063
0.903
0.742
-0.254 Tdk Valid
-0.045 Tdk Valid
1.427 Tdk Valid
-0.035 Tdk Valid
2.638
-0.208 Tdk Valid
0.617 Tdk Valid
3.413
3.076
2.840
3.727
Valid
Valid
Valid
Valid
0.827 Tdk Valid
-0.731 Tdk Valid
1.221 Tdk Valid
3.635
Valid
1.256 Tdk Valid
5.725
Valid
0.909 Tdk Valid
dibuang
dibuang
dibuang
dibuang
dipakai
dibuang
dibuang
dibuang
dipakai
dipakai
dipakai
dipakai
dibuang
dipakai
dibuang
dibuang
dibuang
dipakai
Valid
142
143
Lampiran 10 PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL Rumus: A
B
A
B
Keterangan: D
= Daya beda
JA
= Banyaknya peserta kelompok atas
JB
= Banyaknya peserta kelompok bawah
BA
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Kriteria Interval D
Kriteria
0,00
0,20
Jelek
0,21
0,40
Cukup
0,41
0,70
Baik
0,71
1,00
Baik Sekali
Negative
Tidak baik, sebaiknya dibuang
Peritungan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kelompok Atas Kode Skor UC - 007 1 UC - 009 1 UC - 010 1 UC - 013 1 UC - 011 1 UC - 027 1 UC - 017 1 UC - 036 1 UC - 030 1 UC - 001 1 UC - 015 1 UC - 002 1 UC - 003 1 UC - 021 1 UC - 006 1 UC - 008 1 UC - 011 1 UC - 033 1 UC - 033 1 Jumlah 19
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kelompok Bawah Kode Skor UC - 005 1 UC - 024 1 UC - 025 0 UC - 014 1 UC - 019 1 UC - 029 1 UC - 012 0 UC - 016 1 UC - 026 1 UC - 034 0 UC - 037 0 UC - 031 0 UC - 032 1 UC - 004 1 UC - 020 0 UC - 018 0 UC - 022 0 UC - 023 0 UC - 038 0 Jumlah 9
𝐷
9 9
𝐷
,5
9 9
Berdasarkan kriteria soal no 1 mempunyai daya pembeda baik
Selanjutnya untuk analisis daya beda butir soal lain dihitung dengan cara yang sama
144
Lampiran 11 PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL
Rumus
P Keterangan: P
= Indeks kesukaran
B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria Interval P 0.00 0.31 0.70
Kriteria Sukar Sedang Mudah
0.30 0.70 1.00
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal lain dihitung dengan cara yang sama. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kelompok Atas Kode Skor UC – 007 1 UC – 009 1 UC – 010 1 UC – 013 1 UC – 011 1 UC – 027 1 UC – 017 1 UC – 036 1 UC – 030 1 UC – 001 1 UC – 015 1 UC – 002 1 UC – 003 1 UC - 021 1 UC - 006 1 UC - 008 1 UC - 011 1 UC - 033 1 UC - 033 1 Jumlah 19
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kelompok Bawah Kode Skor UC - 005 1 UC - 024 1 UC - 025 0 UC - 014 1 UC - 019 1 UC - 029 1 UC - 012 0 UC - 016 1 UC - 026 1 UC - 034 0 UC - 037 0 UC - 031 0 UC - 032 1 UC - 004 1 UC - 020 0 UC - 018 0 UC - 022 0 UC - 023 0 UC - 038 0 Jumlah 9
𝑃
8 8
𝑃
,7 7
Berdasarkan kriteria, soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah
145
Lampiran 12 PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN TES UJICOBA Rumus KR-21:
k M(k-M) r11 = [ ] [1] k-1 kVt Keterangan : r11
= reliabilitas instrument (reliabilitas tes secara keseluruhan)
k
= banyaknya butir soal
M
= skor rata-rata
Vt
= varians total
Kriteria : Jika r11 > rtabel , maka tes tersebut dikatakan reliabel. Besar nilai r
Interpretasi
0,80 < r11 ≤ 1,00 0,60< r11 ≤ 0,80
Sangat Tinggi Tinggi
0,40< r11 ≤ 0,60
Cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40
Rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20
Sangat rendah (tak berkorelasi)
Perhitungan
r11 = [
50 31,0789 (50 - 31,0789) ] [1] 50 - 1 50 x 45,2639
= 0,7553 Karena r11 > rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan jika dilihat pada tabel interpretasi nilai r maka reliabilitasnya adalah tinggi.
146
Lampiran 13 PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN SOAL UJICOBA Rumus
rpbis =
Mp Mt St
p
√q
Keterangan:
rpbis
= koefisien korelasi point biseral
Mp
= rerata skor siswa yang menjawab benar
Mt
= rerata skor siswa total
p
= proporsi siswa yang menjawab benar
q
= proporsi siswa yang menjawab salah (1 – p)
St
= standar deviasi dari skor total
Hasil perhitungan rpbis dilanjutkan ke dalam thit dengan rumus: thit =
rp bis √N-2 √1-r2p bis
Jika t hitung > t tabeldengan dk = (n–2) maka butir soal valid. (Sudjana, 2005: 380)
Kriteria Butir Soal dikatakan valid, Jika r pbis > r tabel Berikut perhitungan validitas soal butir no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. ,8
rpbis =
, 8 ,7
√
=
,
5
Hasil perhitungan rpbis dilanjutkan ke dalam thit dengan rumus:
thit =
,
5 √38-2
= 5,593 √1-( ,
)
Pada α = 5% dengan dk = n-2, diperoleh r tabel = 1,688 . Berdasarkan kriteria yaitu r pbis > rtabel , maka soal no 1 merupakan soal yang valid.
147
Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tingkat kesukaran Mudah Sedang
Sukar
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Daya Pembeda Tidak Signifikan Signifikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
Valid
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
√ √
√
√ √ √
√ √
√ √ √
√
√ √
Tidak Valid
√ √
√ √ √
√
Kriteria
√ √ √
√ √
√ √
Validitas
√ √ √ √
Relibilitas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Dipakai
Dibuang
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lampiran 14
REKAPITULASI HASIL ANALISIS SOAL UJI COBA
148
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 JUMLAH
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
23
√ √
24
√ √ √ √ √
√ √ 3
√ √ 32
Keterangan: Signifikan dengan kriteria : sangat baik, baik, dan cukup. Tidak signifikan dengan kriteria: jelek dan sangat jelek.
18
√ 30
20
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 50
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28
22
149
Lampiran 15
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah
: SMA N 14 Semarang
mata Pelajaran
: KIMIA
Kelas/Semester
: X/2
Standar Kompetensi
: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Alokasi waktu
: 14 JP
Kompetensi Dasar 4.1
Materi Pembelajaran o Mengidentifikasi atom C, H dan O
Mendeskripsi kan kekhasan atom karbon dalam membentuk o Kekhasan atom karbon senyawa hidrokarbon o Atom C primer, sekunder, tertier
Karakter
Kegiatan pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
o Merancang dan melakukan o Mengidentifikasi unsur percobaan untuk C, H dan O dalam mengidentifikasi unsur C, H senyawa karbon dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. dalam diskusi kelompok di jawab, laboratorium Kerjasama, o Mendeskripsikan Rasa Ingin o Dengan menggunakan molymod atau power point kekhasan atom karbon tahu mendiskusikan kekhasan dalam senyawa atom karbon dalam diskusi karbon. kelompok di kelas o Menentukan atom C primer, o Membedakan atom sekunder, tertier, dan karbon primer, Aktif, Jujur, Tanggung
Penilaian
Tugas Proyek berupa produk misalnya : lilin, briket, balsam, semir sepatu dll. Tes Tertulis Laporan tertulis Penugasan kelompok
Alokasi waktu 4 x 45 menit
Sumber/ Bahan/alat Sumber: Buku Kimia SMA kelas X semester 2 (penulis Harnanto dkk, Johari dkk, Purba, M) Bahan:
150
dan kuarterner
kuarterner dalam diskusi kelompok di kelas
sekunder, tertier dan kuarterner.
LKS Alat dan bahan untuk percobaan Bahan Ajar.
o Alkana, alkena dan 4.2 alkuna Menggolong kan senyawa o Sifat fisik alkana, alkena dan alkuna hidrokarbon o Isomer berdasarkan o Reaksi senyawa strukturnya karbon dan hubungannya dengan sifat senyawa
o Dengan menggunakan power point dan video menentukan jenis ikatan senyawa hidrokarbon (alkana, alkena dan alkuna) jawab, Kerjasama, o latihan tata nama Rasa Ingin o Menganalisa data titik didih dan titik leleh senyawa tahu karbon dalam diskusi kelompok o Menentukan isomer senyawa hidrokarbon melalui diskusi kelompok o Merumuskan reaksi sederhana senyawa alkana, alkena dan alkuna dalam diskusi kelas. Aktif, Jujur, Tanggung
o Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan o Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna o Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strutur molekullnya. o Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, dan fungsi atau isomer geormtri (cistrans) o Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, adisi,
Tugas Proyek (misalnya produk lilin hias, balsem, briket, rhemason dll). Tugas kelompok Power point (presentasi)
4 x 45 menit
Sumber: Buku Kimia SMA kelas X semester 2 (penulis Harnanto dkk, Johari dkk, Purba, M) Bahan: LKS LCD/komp Bahan Ajar Artikel proyek
151
substitusi dan reaksi eleiminasi)
o Minyak bumi 4.3 Menjelaskano Fraksi minyak bumi proses pembentukan o Mutu bensin dan teknik o Dampak pembakaran pemisahan bahan bakar fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
4.4 Menjelaskan
o Senyawa hidrokarbon dalam
o Dalam keja kelompok o Mendeskripsikan membahas tentang eksplorasi proses pembentukan minyak bumi, fraksi minyak minyak bumi dan gas bumi, mutu bensin, alam petrokimia, dan dampak hasil jawab, o Menjelaskan pembakaran nahan bakar komponan-komponen Kerjasama, utama penyusun Rasa Ingin o Presentasi hasil kerja kelompok minyak bumi tahu o Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksifraksi minyak bumi. o Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. o Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan. Aktif, Jujur, Tanggung
Aktif, Jujur,
o Diskusi dalam kerja kelompok untuk
o Mendeskripsikan kegunaan dan
Tugas Kelompok
1 x 45 menit
Power Point (presentasi)
Sumber : Buku Kimia SMA kelas X semester 2 (penulis Harnanto dkk, Johari dkk, Purba, M) Internet Bahan: LKS LCD/komp uter
Tugas Proyek
4 x 45
Sumber:
152
kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
kehidupan seharihari
Tanggung jawab, Kerjasama, Rasa Ingin tahu
mengidentifikasi kegunaan senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan dan dalam seni dan estetika (untuk daerah penghasil minyak bumi atau yang memiliki industri petokimia bisa diangkat sebagai bahan diskusi)
komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan o Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan o Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika
Artikel
menit
Tes Tertulis
Internet
Laporan tertulis
Bahan:
(Proyek)
LKS LCD/ komputer Artikel Proyek
Semarang,
Februari 2015
Mengetahui Guru Kimia SMAN 14 Semarang
Dra. Siti Nanik Pintosih A. NIP. 19600821 198803 2 002
Buku Kimia
Guru Praktikan
Putri Yunita Septiyani NIM. 4301411011
Kelas Eksperimen
Lampiran 16
153
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X/2
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: Ke - 1
A. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul B. KOMPETENSI DASAR 4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon C. INDIKATOR 1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon 3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. 2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. 3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener. E. MATERI PMEBELAJARAN 1. Materi Pokok : Hidrokarbon 2. Sub Pokok Materi : - Mengidentifikasi unsur C, H dan O - kekhasan atom karbon - Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN 1. Metode : Tanya Jawab , Diskusi, Tugas 2. Model : Project Based Learning 3. Pendekatan: Scientific learning G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi Proyek waktu Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan 60 Menit dengan salam pembuka secara menyenangkan b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin c. Guru mengadakan pretestuntuk mengetahui pengetahuan awal siswa d. Guru menyampaikan model pembelajaran Project Based Learning yang akan digunakan selama pembelajaran hidrokarbon. Penentuan
154
e. Guru menyampaikan bahwa siswa diakhir pembelajaran harus membuat proyek berkaitan dengan materi hidrokarbon. (contoh: lilin hias, balsam, biodiesel dari minyak jarak, biodiesel dari etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit, dll) f. Guru melakukan apresepsi dengan memberi contoh senyawa kimia yang banyak di alam merupakan senyawa karbon g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai. h. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya, yaitu konsep mol. i. Guru membagi siswa menjadi 6 (enam) kelompok dan kelompok ini tidak berubah sampai akhir pembelajaran materi hidrokarbon. 20 Menit Menyusun Eksplorasi perencanaan proyek a. Siswa membaca literatur mengenai kekhasan atom karbon dan atom C (Kegiatan primer, sekunder dan tertier Investigasi) b. Guru menginstruksikan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok. Elaborasi a. Guru menginstruksikan kepada masing – masing kelompok untuk menyusun3 pertanyaansehubungan dengan informasi yang mereka dapat dari sumber b. Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok bahwa Menyusun Jadwal tugas tersebut dikumpulkan di akhir pembelajaran c. Siswa saling bertukar pertanyaan dan mejawab pertanyaan dari siswa lain dari selembar kertas Monitoring d. Perwakilan Siswa dari masingmasing kelompok membacakan jawabannya e. Siswa dengan kritis memberi tanggapan terhadap jawaban temannya Menguji hasil Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban dan tanggapan siswa pertanyaan mendasar
Inti
155
Penutup
Mengevaluasi Pengalaman
H. SUMBER BELAJAR 1. Media 2. Sumber Pembelajaran - Bahan ajar - Buku Pegangan Siswa
b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami a. Siswa menyimpulkan kekhasan 10 menit atom karbon b. Guru menegaskan kembali kesimpulan kesimpulan yang telah disampaikan siswa c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari petunjuk praktikum identifikasi unsur C, H , dan O untuk pertemuan selanjutnya. d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
: LCD, Komputer (Power point), alat tulis :
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga - Internet I. PENILAIAN Ranah Afektif : Instrumen : - Lembar Observasi Afektif
Kelas Eksperimen
156
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X/2
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: Ke - 2
A. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul B. KOMPETENSI DASAR 4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon C. INDIKATOR 1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon 3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. 2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. 3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener. E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pokok materi : Hidrokarbon 2. Sub Pokok Materi : - Mengidentifikasi unsur C, H dan O - kekhasan atom karbon - Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN 1. Metode : Ekperimen/ Praktikum 2. Model : Project Based Learning 3. Pendekatan: Scientific learning G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi Proyek waktu Pendahuluan a. Guru melakukan pembukaan 10 Menit dengan salam pembuka secara menyenangkan b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin c. Guru melakukan apresepsi dengan mengaitkan materi sebelumnya tentang kekhasan atom karbon dan Penentuan jenis-jenis atom karbon primer, pertanyaan sekunder, dan tersier. mendasar d. Guru menyampaikan tujuan praktikum yang akan dilakukan.
157
Inti
Penutup
70 Menit Menyusun Eksplorasi perencanaan proyek a. Guru menginstruksikan siswa untuk (Merancang, duduk sesuai dengan kelompok. Mengamati, b. Guru menanyakan kesulitan siswa memecahkan masalah, setelah memahami petunjuk membuat keputusan) praktikum untuk mengetahui cara mengindentifikasi unsur C, H dan O Elaborasi a. Guru menginstruksikan kepada masing – masing kelompok untuk menyusun langkah kerja dalam percobaan berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh setelah membaca dari berbagai sumber b. Siswa melakukan percobaan secara mandiri dengan bimbingan guru. c. Siswa mencatat data hasil percobaan d. Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok bahwa Menyusun Jadwal hasil percobaan tersebut harus di dikumpulkan dalam bentuk laporan sementara di akhir pembelajaran. e. Siswa secara kelompok berdiskusi dan menganalisis hasil pengamatan Monitoring yang mereka peroleh selama percobaan. f. Perwakilan masing – masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatan mereka. g. Siswa dengan kritis memberi Menguji hasil tanggapan saat diskusi. Konfirmasi a. Guru menanyakan hasil praktikum yang telah dilakukan. b. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan analisis percobaan. c. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pengamatan dan analisis yang dipresentasikan siswa dan juga tanggapan siswa. d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan kembali mengenai kesulitan praktikum yang telah dilakukan a. Siswa menyimpulkan hasil 10 menit percobaan yang dilakukan. b. Guru melakukan refleksi terhadap
158
Mengevaluasi Pengalaman
c. d.
e.
f.
kesimpulan yang telah disampaikan siswa. Guru mengintruksikan siswa untuk mengumpulkan laporan sementara. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pertemuan selanjutnya dengan pemberian tugas kepada siswa untuk membuat proyek berupa power point untuk senyawa karbon (alkana, alkena, dan alkuna). Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat mencari informasi dari kegiatan belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
H. SUMBER BELAJAR 1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis 2. Sumber Pembelajaran : - Bahan ajar - Buku Pegangan Siswa Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga - Internet - LKS I. PENILAIAN 1. Ranah Psikomotorik Instrumen : - Lembar Observasi Psikomotorik 2. Ranah Kognitif Instrumen : - Lembar Penilaian Laporan Sementara
LEMBAR KERJA SISWA
159
Menguji Adanya C, H , dan O A. Tujuan Menguji beberapa jenis senyawa karbon untuk menunjukkan adanya unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. B. Alat dan Bahan Alat
: tabung reaksi, pipa kaca, statif, klem, kapas, dan spirtus
Bahan : gula pasir, tepung beras, susu bubuk, kertas kobalt, air kapur, serbuk CuO, dan larutan Ca(OH)2 C. Langkah Kerja 1. Menguji Unsur C a. Isi tabung reaksi dengan gula pasir dan serbuk CuO ! b. Tutup tabung reaksi dengan sumbat yang diberi pipa kaca yang dihubungkan ke tabung reaksi lain yang berisi larutan Ca(OH)2 c. Panaskan tabung yang berisi gula pasir dan CuO! Amati perubahan yang terjadi d. Ulangi langkah a sampai c untuk bahan yang lain (tepung beras ) 2. Menguji unsur H dan O a
Masukkan satu sendok teh gula pasir kering ke dalam tabung reaksi kering dan tutup dengan kapas!
b
Panaskan perlahan- lahan sampai terlihat embun pada dinding tabung!
c
Keluarkan kapas dan ujilah embun pada dinding tabung dengan kertas kobalt, Amati perubahan warnanya!
D. Hasil kerja No.
Senyawa Karbon
Hasil Pengamatan Menguji Unsur C
Menguji Unsur H dan O
160
1.
Gula Pasir
2.
Tepung beras E. Permasalahan 1. Bagaimana membedakan suatu zat yang mengandung unsur C, H, dan O ? Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Mengapa larutan Ca(OH)2 dapat berubah menjadi keruh ? Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
F. Kesimpulan ..................................................................................................................................................... ..................................................................................................................................................... .....................................................................................................................................
NAMA ANGGOTA :
LEMBAR OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK No
Nama Siswa
1
Skor yang diperoleh pada tiap aspek 2 3 4 5 6 7 8
Skor
Nilai
161
Pedoman kategori tiap aspek : 3,40 2,80 2,20 1,60 1,00
4,00 = sangat tinggi 3,40 = tinggi 2,80 = cukup 2,20 = kurang 1,60 = sangat kurang
Nilai = Kriteria penilaian : Sangat baik : 85% Baik : 70% Cukup :55% Kurang : 40% Sangat kurang : 25%
100 % 85 % 70 % 55 % 40 %
162
INSTRUMENT PENILAIAN LAPORAN Menyajikan laporan hasil percobaan tentang menguji adanya unsur C, H dan O Portofolio/Produk (fokus penilaian pada) aspek: 1. Visual laporan 2. kelengkapan. 3. jawaban pertanyaan Struktur laporan adalah sebagai berikut a. Judul b. Tujuan c. Landasan teori d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto) e. Langkah kerja ( menggunakan diagram alir atau gambar) f. Data percobaan g. Pembahasan h. Jawaban pertanyaan i. Kesimpulan j. Referensi Contoh Instrumen Laporan Praktik No.
Kriteria
1.
Sesuai tujuan
2.
Sesuai dengan data
3.
Benar/sesuai teori
Predikat Baik, jika 3 terpenuhi 81-90 Cukup, jika 2 terpenuhi 71- 80 Kurang, jika 1 terpenuhi 61-70 Tdk ada yang memenuhi 50 - 60
163
Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X/2
Materi Pokok
: Hidrokarbon/ alkana
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: Ke - 3
A. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul B. KOMPETENSI DASAR 4.2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa C. INDIKATOR 1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan 2. Memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna 3. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strutur molekulnya. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan. 2. Siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna 3. Siswa dapat menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan struktur molekulnya. E. MATERI PMEBELAJARAN 1. Pokok materi : Hidrokarbon 2. Sub Pokok Materi : - Alkana, alkena, dan alkuna - Sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN 1. Metode : Tanya jawab, Diskusi (Presentasi), Tugas 2. Model : Project Based Learning 3. Pendekatan: Scientific learning G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi Proyek waktu Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam pembuka 10 Menit sebelum pelajaran berlangsung. b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
164
Penentuan pertanyaan mendasar
Inti
Menyusun perencanaan
Menyusun Jadwal
Monitoring
Menguji hasil
Penutup
Mengevaluasi Pengalaman
c. Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan :“Bagaimana cara mengidentifikasi unsur C, H dan O ? d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan ini e. Guru mengingatkan tugas pada pertemuan sebelumnya untuk dikumpulkan. 70 Menit Eksplorasi a. Siswa memperhatikan presentasi mengenai alkana, alkena dan alkuna beserta sifat fisik nya sebagai bahan untuk membuat produk (lilin,balsam, briket dll) c. Siswa mempersiapkan pertanyaan mengenai materi alkana, alkena, dan alkuna serta sifat – sifat fisiknya Elaborasi a. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh setelah memperhatikan presentasi teman. b. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dari siswa lain saat presentasi berlangsung. c. Siswa dari perwakilan kelompok dengan kritis memberi tanggapan terhadap jawaban temannya. Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasis diskusi. b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami. a. Siswa menyimpulkan materi dari 10 menit hasil presentasi b. Guru melakukan refleksi terhadap kesimpulan yang telah disampaikan siswa. c. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengumpulkan langkah kerja proyek siswa berkaitan dengan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam
165
kehidupan sehari–hari dari sumber atau literatur d. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat mencari informasi dari kegiatan belajar. e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam. H. SUMBER BELAJAR 1. Media : LCD, Komputer (Power point), alat tulis 2. Sumber Pembelajaran : - Bahan ajar - Buku Pegangan Siswa Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga - Internet I. PENILAIAN 1. Penilaain Aktivitas Siswa Insrumen
: - Lembar Observasi Aktivitas
166
Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X/2
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: Ke - 4
A. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. B. KOMPETENSI DASAR 4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. C. INDIKATOR 1. Menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau isomer geometri (cis-trans) 2. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi) D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau isomer geometri (cis-trans) 2. Siswa dapat menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eliminasi) E. MATERI PEMEBELAJARAN 1. Pokok materi : Hidrokarbon 2. Sub Pokok Materi : - Isomer - Reaksi Senyawa hidrokarbon F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN 1. Metode : Diskusi, Latihan soal, Presentasi, Tugas 2. Model : Project Based Learning 3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
167
Kegiatan Pendahuluan
Langkah Pembelajaran Proyek
Alokasi waktu a. Guru mengucapkan salam 10 Menit pembuka untuk mengawali pembelajaran b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin Penentuan pertanyaan c. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengingat kembali mendasar materi sebelumnya : “Apa perbedaan dari alkana, alkena dan alkuna?” d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan ini e. Guru meminta siswa agar mengumpulkan langkah kerja proyek yang mereka buat.
Inti Menyusun Perencanaan (Kegiatan Investigasi)
Menyusun Jadwal
Monitoring
Menguji Hasil
Deskripsi Kegiatan
70 Menit Eksplorasi a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai cara menuliskan isomer- isomer dan reaksi – reaksi senyawa hidrokarbon. b. Guru memberikan Lembar Diskusi Siswa untuk dikerjakan secara berkelompok dan Lembar Diskusi Siswa tersebut dikumpulkan setelah pertemuan ini Elaborasi a. Masing-masing kelompok mengerjakan LKS mengenai isomer dan reaksi – reaksi senyawa hidrokarbon yang diberikan oleh guru, setiap kelompok harus memahami jawaban kelompoknya b. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas c. Kelompok lain dengan kritis memberi tanggapan terhadap jawaban temannya Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban dan tanggapan dari siswa b. guru memberikan reward
168
kepada kelompok yang benar dan tepat c. guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami Penutup
Mengevalusai Pengalaman
a. Siswa membuat kesimpulan 10 menit mengenai cara menulis isomer dan reaksi senyawa hidrokarbon. b. Guru menegasan kembali mengenai kesimpulan yang dibuat siswa c. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan Lembar Diskusi Siswa d. Guru memberikan PR berupa proyek dibuku catatan, membuat isomer alkana, alkena dan alkuna serta menuliskan reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon. e. Guru memberikan tugas kepada siswa untukmempelajari materi mengenai minyak bumi dan mempresentasikan contoh kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari – hari berkaitan dengan proyek yang akan mereka buat dipertemuan selanjutnya. b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
H. SUMBER BELAJAR 1. Media : LCD, Komputer (Power point), Alat tulis 2. Sumber Pembelajaran : Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga I. PENILAIAN Ranah Kognitif Ranah Afektif
: -Lembar Diskusi Siswa (LDS) : - Lembar Penilaian Afektif
LEMBAR DISKUSI SISWA
169
HIDROKARBON KELOMPOK
:
SOAL DISKUSI !
1. Pentana (C5H10) adalah senyawa alkana yang memiliki 3 isomer. a) Gambarkan rumus struktur dari setiap isomer pentena dan tentukan nama setiap isomer pentena ! 2. Alkena dapat mengalami reaksi adisi. Tuliskan reaksi yang terjadi antara etena dan
propena dengan gas H2 ! 3. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna senyawa CH4 dan C3H8 ! 4. Berilah nama IUPAC senyawa – senyawa berikut !
5. Tuliskan isomer dan nama senyawa dari Butena !
KUNCI JAWABAN LDS 1.
(n- pentana)
170
(iso pentana atau 2-metilbutana)
(neopentana atau 2,2-dimetilpropana) 2. CH2 = CH2 + H2
CH3– CH3
3. a. CH4 + 2O2CO2 + 2 H2O b. C3H8+ 5O2 3CO2 + 4H2O 4. a. 2,3,3-trimetil butana b. 4-metilhekana c. 2,3-dimetil pentana 5. Inilah isomer dari butena :
171
TUGAS PROYEK SISWA A. Pentunjuk Kerjakan tugas proyek ini di kertas folio, berilah nama dan nomer absen, dan kelas. Soal : 1. Buatlah semua isomer-isomer dari pentena (C5H10) secara sistematis ! 2. Tuliskan rumus struktur semua isomer pentuna dan berilah nama tiap-tiap senyawa yang terbentuk! 3. Sebutkan kegunaan alkana, alkena dan alkuna dalam kehidupan sehari-hari ! 4. Bagaimana hubungan titik didih dan titik leleh alkana dengan semakin bertambahnya massa atom relatif atau semakin bertambahnya jumlah atom C? 5. Tulislah satu reaksi dari masing-masing alkana, alkena dan alkuna!
172
PEDOMAN PENILAIAN PADA RANAH AFEKTIF 1. Aspek kehadiran siswa didalam kelas Skor 4 3 2 1
Indikator Selalu hadir saat pelajaran kimia Pernah 1 kali tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/ sakit) Pernah 2 kali atau lebih tidak masuk pelajaran kimia dengan keterangan (izin/ sakit) Lebih dari 3 kali tidak masuk tanpa keterangan
2. Aspek kejujuran Skor 4 3 2 1
Indikator Tidak pernah bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes. Kadang-kadang bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes. Sering bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes. Selalu bertanya kepada teman sewaktu mengerjakan tes.
3. Aspek minat terhadap pembelajaran Skor 4 3 2 1
Indikator Merasa senang dan antusias dan selalu bertanya saat pelajaran berlangsung Siswa melakukan 2 kriteria di atas Siswa hanya melakukan 1 kriteria di atas Siswa tidak memenuhi kriteria di atas.
4. Aspek kedisiplinan dalam mengerjakan tugas Skor 4 3 2 1
Indikator Mengerjakan tugas dengan rapi, lengkap, dan tepat waktu. Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas Siswa mampu memenuhi 1 kriteria di atas
5. Aspek keberanian siswa dalam mengerjakan tugas didepan kelas Skor 4 3 2 1
Indikator Selalu mengerjakan di depan kelas atas kemauan sendiri. Selalu mengerjakan di depan kelas tetapi atas perintah guru. Jarang mengerjakan di depan kelas baik atas kemauan sendiri maupun atas perintah guru. Tidak pernah mengerjakan
6. Aspek menghargai pendapat orang lain
173
Skor 4 3 2 1
Indikator Memperhatikan dan tidak pernah menyela saat teman mengemukakan pendapat serta tidak pernah menyalahkan pendapat teman. Siswa mampu memenuhi 3 kriteria di atas Siswa mampu memenuhi 2 kriteria di atas Siswa melakukan 1 kriteria di atas
7. Aspek kerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok Skor 4 3 2
1
Indikator Siswa mampu bekerjasama dan menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawabnya Siswa mampu bekerjasama, tetapi tidak mampu menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawabnya Siswa tidak mampu bekerjasama, dan mampu menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawabnya tetapi secara individu Siswa tidak mampu bekerjasama dan tidak mampu menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
8. Aspek sopan santun dalam perilaku/bicara Skor 4
3 2 1
Indikator Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik kepada guru dan teman Siswa selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan berperilaku baik hanya kepada guru Siswa berbicara dengan bahasa yang kurang sopan dan berperilaku kurang baik kepada teman maupun guru Siswa berbicara dengan bahasa yang kasar dan berperilaku buruk kepada teman maupun guru.
174
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF No
Skor yang diperoleh pada tiap aspek 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Siswa
Pedoman kategori tiap aspek : 3,40 2,80 2,20 1,60 1,00
4,00 = sangat tinggi 3,40 = tinggi 2,80 = cukup 2,20 = kurang 1,60 = sangat kurang
Nilai = Kriteria penilaian : Sangat baik Baik Cukup Kurang
: 85% : 70% :55% : 40%
Sangat kurang : 25%
100 % 85 % 70 % 55 % 40 %
Skor
Nilai
175
Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok : Hidrokarbon Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : Ke – 5 A. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. B. KOMPETENSI DASAR 4.3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya 4.4 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika. C. INDIKATOR 1. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam 2. Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi 3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. 4. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. 5. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan. 6. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan, seni dan estetika. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam 2. Siswa dapat menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi 3. Siswa dapat menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. 4. Siswa mampu membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. 5. Siswa mampu menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan. 6. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika. E. MATERI PEMEBELAJARAN 1. Pokok materi : Hidrokarbon 2. Sub Pokok Materi: - Minyak Bumi - Fraksi- fraksi minyak bumi. - Mutu Bensin - Dampak pembakaran - Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan seharihari.
176
F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN 1. Metode : Diskusi, Presentasi, tugas. 2. Model : Project Based Learning 3. Pendekatan: Scientific learning G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Proyek Pendahuluan f. Guru mengawali pembelajaran dengan salam. g. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin h. Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada Penentuan pertanyaan pertemuan sebelumnya dengan mendasar mengajukan pertanyaan isomer dan reaksi-reaksi senyawa karbon. i. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan ini j. Guru menanyakan mengenai sejauh mana pembuatan proyek kelompok. Inti Eksplorasi a. Siswa memperhatikan presentasi Menyusun teman mengenai proses Perencanaan pembentukan minyak bumi dan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan proyek siswa. Elaborasi d. Siswa mengajukan pertanyaan Menyusun Jadwal berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh setelah memperhatikan presentasi teman. e. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dari siswa lain saat presentasi berlangsung. f. Siswa dari perwakilan kelompok Monitoring dengan kritis memberi tanggapan terhadap jawaban temannya. Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban dan tanggapan dari siswa Menguji Hasil b. guru memberikan reward kepada kelompok yang benar dan tepat c. guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami
Alokasi waktu 10 Menit
70 Menit
177
Penutup
Mengevalusai Pengalaman
a. Siswa membuat kesimpulan 10 mengenai materi yang telah menit dipelajari. b. Guru memberikan penegasan kembali mengenai kesimpulan yang dibuat siswa c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempresentasikan proyek yang mereka buat dipertemuan selanjutnya. c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam
H. SUMBER BELAJAR 1. Media : LCD , Komputer (Power point), alat tulis 2. Sumber Pembelajaran : - Bahan ajar - Buku Pegangan Siswa Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga - Internet - LDS I. PENILAIAN 1. Penilaian Aktivitas Siswa Instrumen : - Lembar Penilaian Aktivitas
178
Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok : Hidrokarbon Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : Ke – 6 A. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. B. KOMPETENSI DASAR 4.4 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika. C. INDIKATOR 1. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan, seni dan estetika. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika. E. MATERI PEMEBELAJARAN 1. Pokok materi
: Hidrokarbon
2. Sub Pokok Materi : Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. F. METODE / MODEL / PENDEKATAN PEMBELAJARAN 1. Metode
: Presentasi
2. Model
: Project Based Learning
3. Pendekatan: Scientific learning
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
179
Kegiatan Pendahuluan
Inti
Langkah Pembelajaran Proyek
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu a. Guru melakukan pembukaan 10 Menit dengan salam pembuka secara menyenangkan b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin Penentuan pertanyaan c. Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari mendasar pada pertemuan sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan:“kegunaansenyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari?” d. Guru mempersilahkan siswa untuk memamerkan hasil produk yang mereka buat. e. Guru mempersilahkan siswa mempresentasikan hasil pembuatan proyek yang mereka buat. 70 Menit Eksplorasi memamerkan Penyajian Hasil a. Siswa produknya di meja masing Proyek (Produk) masing kelompok. b. Guru menginstruksikan proyek dikumpulkan pada pertemuan hari ini disertai laporan produk. Elaborasi a. Siswa mempresentsikan Menyusun Jadwal proyek yang telah mereka buat. b. Siswa memberi tanggapan dan saran terhadap hasil karya teman. c. Kelompok lain dengan kritis memberi tanggapan terhadap Monitoring jawaban temannya Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban dan tanggapan dari siswa b. guru memberikan reward Menguji Hasil kepada kelompok yang paling baik dalam pembuatan proyek c. guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami
180
Penutup
Mengevalusai Kerja
H. SUMBER BELAJAR 1. Media 2. Sumber Pembelajaran - Bahan ajar - Buku Pegangan Siswa
Hasil
a. Siswa membuat kesimpulan 10 menit mengenai kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari – hari. b. Guru memberikan penegasan kembali mengenai kesimpulan yang dibuat siswa c. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan penilaian antar kelompok. d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempersiapkan postest dipertemuan selanjutnya. e. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam
: LCD, Komputer (Power point), alat tulis :
Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga - Internet I. PENILAIAN 1. Penilaian Aktivitas Siswa Instrumen : - Lembar Penilaian Aktivitas 2. Penilaian Produk Instrumen : - Lembar Penilaian Produk
181
LEMBAR PENILAIAN PRODUK
Mata Pelajaran Nama Proyek Nama Kelompok Nama Anggota
: : : :
Kelas/SMT No Tahapan
: 1
1
Tahap Perencanaan Bahan
2
Tahap Proses Pembuatan : a. Persiapan alat dan bahan b. Langkah pembuatan produk
3
Tahap akhir (Hasil produk) a. Bentuk fisik b. Inovasi
4.
Tahap Penyajian Produk a. Menarik b. Sistematis Total Skor
Pedoman Penilaian : Nilai = Kriteria skor yang digunakan adalah sebagai berikut: Sangat Baik
: 84 < x ≤ 100
Baik
: 67 < x ≤ 84
Cukup
: 50 < x ≤ 67
Kurang
: 33 < x ≤ 50
RUBRIK PENILAIAN PRODUK
x 100%
Skor 2
3
182
1. Perencanaan bahan : Skor 3 : Jika bahan yang digunakan sesuai dengan produk yang dibuat Skor 2 : Jika bahan yang digunakan kurang sesuai dengan produk yang dibuat Skor 1 : Jika bahan yang digunakan tidak sesuai dengan produk yang dibuat
2. Proses pembuatan : Skor 3 : Jika sesuai dengan rancangan yang dibuat Skor 2 : Jika kurang sesuai dengan rancangan yang dibuat Skor 1 : Jika tidak sesuai dengan rancangan yang dibuat
3. Hasil produk : skor 3 : Jika produk kreatif dan inovatif skor 2 : Jika produk kreatif tetapi kurang inovatif skor 1 : Jika produk kurang kreatif dan kurang inovatif 4. Penyajian Produk skor 3 : Jika penyajian produk menarik dan sistematis skor 2 : Jika penyajian produk menarik dan kurang sistematis skor 1 : Jika Penyajian produk kurang menarik dan kurang sistematis
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
183
No 1.
2.
3.
4.
5.
INDIKATOR PENGAMATAN Visual Activities, Tidak memperhatikan 1. Memperhatikan presentasi (Gaduh, asik presentasi berbicara dengan teman) Kurang memperhatikan presentasi (melamun ketika ditanya tidak bisa menjawab) Cukup memperhatikan presentasi (Hanya melihat saja tanpa melakukan apapun) Memperhatikan presentasi (antusias, konsentrasi, mencatat apa yang terjadi) Oral Activities, Tidak Aktif (tidak 1. Mengeluarkan melakukan apapun) pendapat Kurang aktif (hanya 2. Bertanya melakukan salah satu 3. Intrupsi dalam diskusi diantara aktivitas tersebut) 4. Memeberikan saran Cukup Aktif ( minimal 2 aktivitas dari 4 aktivitas tersebut) Aktif (melakukan 4 aktivitas tersebut) Listening Activities, Tdak mendengarkan 1. Mendengarkan dengan baik (berbicara dengan baik apa yang sendiri dengan teman) dikatakan guru Kurang mendengarkan maupun ketika (ketika ditanya tidak bisa temannya menjawab) berpendapat Cukup mendengarkan (dapat menjawab pertanyaan ketika ditanya) Mendengarkan (dapat mengulang kembali apa yang disampaikan) Writing Activities, Tidak mencatat apapun 1. Mencatat selama Kurang mencatat (ketika kegiatan belajar diperintah oleh guru saja) mengajar Cukup mencatat (hal-hal yang dianggapnya penting saja) Aktif mencatat (sangat detail apapun perubahan yang terjadi sampai pada kesimpulan serta rapi) Motor Activities, Tidak aktif (tidak JENIS KEGIATAN
KRITERIA Tidak memperhatikan
SKOR 1
2 Kurang memperhatikan 3 Cukup memperhatikan Sering memperhatikan Tidak Aktif
4
1 2
Kurang aktif 3 Cukup aktif Aktif Tidak mendengarkan Kurang mendengarkan Cukup mendengarkan
4 1
2
3
4 mendengarkan TIdak mencatat Kurang mencatat
1 2 3
Cukup mencatat 4 Aktif mencatat Tidak aktif
1
184
1. Aktif melakukan percobaan 2. Mengamati 3. Menganalisis hasil percobaan yang terjadi.
6.
7.
Mental Activities, 1. Menanggapi 2. Memecahkan soal 3. Membuat keputusan
Emotinal Activities, 1. Menaruh minat dalam proses belajar 2. Berani menyampaikan hasil didepan teman-teman 3. Terlihat senang dalam proses belajar mengajar 4. Semangat dalam mengikuti pelajaran
melakukan apapun) Kurang aktif (hanya melakukan salah satu dari 3 aktivitas tersebut) Cukup aktif ( melakukan minimal 2 aktivitas tersebut) Aktif (melakukan semua aktivitas tersebut) Tidak aktif (tidak melakukan aktifitas apapun) Kurang aktif (hanya melakukan satu dari 4 aktifitas tersebut) Cukup aktif (hanya melakukan minimal 2 aktivitas tersebut) Aktif (melakukan semua aktifitas tersebut) Tidak Aktif Kurang aktif (hanya terlihat senang saja) Cukup aktif (terlihat senang dan berminat dalam proses belajar –mengajar)
2 Kurang Aktif 3 Cukup aktif Aktif
4 1
Tidak AKtif 2 Kurang Aktif 3 Cukup AKtif Aktif Tidak aktif Kurang aktif
4 1 2 3
Cukup aktif 4
Sangat Aktif (melakukan semuanya)
Aktif
185
LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jenis Aktifitas
Nama Siswa
I 1
2
II 3
4
1
2
III 3
4
1
2
∑
IV 3
4
1
2
3
V 4
1
2
VI 3
4
1
2
VII
3
4
Jumlah Total Ket : Berilah tanda checklist ( )pada setiap penilaian, Semarang, Observer
(
2015
)
1
2
3
Skor 4
186
Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X/2
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: Ke - 7
A. POSTEST Materi : 1. Pengertian Senyawa Hidrokarbon 2. Kekhasan atom karbon 3. Alkana, alkena dan alkuna 4. Sifat – sifat senyawa alkan, alkena dan alkuna 5. Isomer 6. Reaksi senyawa hidrokarbon 7. Kegunaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. 8. Komponen minyak Bumi 9. Mutu Bensin 10. Dampak Bahan Bakar B. PENILAIAN 1. Ranah Kognitif Instrumen : - Lembar Kognitif untuk mengukur hasil belajar siswa. 2. Lembar Angket Tanggapan Siswa
187
Lampiran 17
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Nama Sekolah
: SMA N 14 Semarang
mata Pelajaran
: KIMIA
Kelas/Semester
: X/2
Standar Kompetensi
: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Alokasi waktu
: 14 JP
Kompetensi Dasar 4.1
Materi Pembelajaran o Mengidentifikasi atom C, H dan O
Mendeskripsi kan kekhasan atom karbon dalam membentuk o Kekhasan atom karbon senyawa hidrokarbon o Atom C primer, sekunder, tertier
Karakter
Kegiatan pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
o Merancang dan melakukan o Mengidentifikasi unsur percobaan untuk C, H dan O dalam mengidentifikasi unsur C, H senyawa karbon melalui dan O dalam senyawa karbon percobaan. dalam diskusi kelompok di jawab, laboratorium Kerjasama, o Mendeskripsikan Rasa Ingin o Dengan menggunakan molymod atau power point kekhasan atom karbon tahu mendiskusikan kekhasan dalam senyawa karbon. atom karbon dalam diskusi kelompok di kelas o Menentukan atom C primer, o Membedakan atom sekunder, tertier, dan karbon primer, Aktif, Jujur, Tanggung
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber/ Bahan/alat
Tes Tertulis
Sumber:
Laporan tertulis
Buku Kimia SMA kelas X semester 2 (penulis Harnanto dkk, Johari dkk, Purba, M)
Penugasan kelompok
Bahan:
188
dan kuarterner
o Alkana, alkena dan 4.2 alkuna Menggolong kan senyawa o Sifat fisik alkana, alkena dan alkuna hidrokarbon o Isomer berdasarkan o Reaksi senyawa strukturnya karbon dan hubungannya dengan sifat senyawa
kuarterner dalam diskusi kelompok di kelas
o Dengan menggunakan power point dan video menentukan jenis ikatan senyawa hidrokarbon (alkana, alkena dan alkuna) jawab, Kerjasama, o latihan tata nama Rasa Ingin o Menganalisa data titik didih dan titik leleh senyawa tahu karbon dalam diskusi kelompok o Menentukan isomer senyawa hidrokarbon melalui diskusi kelompok o Merumuskan reaksi sederhana senyawa alkana, alkena dan alkuna dalam diskusi kelas. Aktif, Jujur, Tanggung
sekunder, tertier dan kuarterner.
o Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan o Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna o Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strutur molekullnya. o Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, dan fungsi atau isomer geormtri (cistrans) o Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)
Alat dan bahan untuk percobaan
Tugas kelompok Power point (presentasi)
4 x 45 menit
Sumber: Buku Kimia SMA kelas X semester 2 (penulis Harnanto dkk, Johari dkk, Purba, M) Internet Bahan: LKS LCD/komp uter
189
o Minyak bumi 4.3 Menjelaskano Fraksi minyak bumi proses pembentukan o Mutu bensin dan teknik o Dampak pembakaran pemisahan bahan bakar fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
o Dalam keja kelompok o Mendeskripsikan membahas tentang eksplorasi proses pembentukan minyak bumi, fraksi minyak minyak bumi dan gas bumi, mutu bensin, alam petrokimia, dan dampak hasil o Menjelaskan jawab, pembakaran nahan bakar komponan-komponen Kerjasama, utama penyusun Rasa Ingin o Presentasi hasil kerja kelompok minyak bumi tahu o Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. o Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. o Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan. Aktif, Jujur, Tanggung
Tugas Kelompok Power Point (presentasi)
2 x 45 menit
Sumber : Buku Kimia SMA kelas X semester 2 (penulis Harnanto dkk, Johari dkk, Purba, M) Internet Bahan: LKS LCD/komp uter
190
o Senyawa 4.4 hidrokarbon dalam Menjelaskan kehidupan seharikegunaan hari senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
Aktif, Jujur, Tanggung jawab, Kerjasama, Rasa Ingin tahu
o Diskusi dalam kerja kelompok untuk mengidentifikasi kegunaan senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan dan dalam seni dan estetika (untuk daerah penghasil minyak bumi atau yang memiliki industri petokimia bisa diangkat sebagai bahan diskusi)
o Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan o Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan o Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika
Tes Tertulis Laporan tertulis (Proyek) Kuis
Dra. Siti Nanik Pintosih A. NIP. 19600821 198803 2 002
Sumber: Buku Kimia SMA kelas X semester 2 (penulis Harnanto dkk, Johari dkk, Purba, M) Internet Bahan: LCD/komp uter
Semarang, Mengetahui Guru Kimia SMAN 14 Semarang
4 x 45 menit
Februari 2015
Guru Praktikan
Putri Yunita Septiyani NIM. 4301411011
Kelas Kontrol
191
Lampiran 18 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok : Hidrokarbon Alokasi Waktu : 14 x 45 menit ( 7 kali tatap muka) A. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul B. KOMPETENSI DASAR 4.1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon 4.2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa 4.3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya 4.4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika. C. INDIKATOR 1. Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon 3. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener. 4. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan 5. Memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna 6. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strutur molekulnya. 7. Menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau isomer geometri (cis-trans) 8. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi) 9. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam 10. Menjelaskan komponan-komponen utama penyusun minyak bumi 11. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. 12. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. 13. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan. 14. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan, seni dan estetika. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. 2. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. 3. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener. 4. Siswa dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan. 5. Siswa dapat memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna 6. Siswa dapat menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan struktur molekulnya. 7. Siswa dapat menentukan isomer struktur (kerangka), posisi, dan fungsi atau isomer geormtri (cis-trans)
192
8. Siswa dapat menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi) 9. Siswa dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam 10. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi 11. Siswa dapat menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. 12. Siswa dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. 13. Siswa dapat menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan. 14. Siswa dapat mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senywa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan , seni dan estetika. E. MATERI PMEBELAJARAN 1. Materi Pokok : Hidrokarbon 2. Sub Materi : - Mengidendentifikasi unsur C, H dan O - kekhasan atom karbon - Atom karbon primer, sekunder, tertier dan kuartener - Alkana, alkena, alkuna - Sifat Fisik Senyawa alkana, alkena dan alkuna - Isomer - Reaksi senyawa hidrokarbon - Minyak Bumi - Fraksi –fraksi minyak bumi - Mutu bensin - Dampak pembakaran bahan bakar - Kegunaan senyawa hidrokarbon F. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN 1. Metode : Tanya Jawab, Diskusi 2. Model : Cooperative Learning G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media LCD, Komputer, Ilustrasi (gambar atau video pembelajaran), papan tulis 2. Alat dan Bahan Pembelajaran o Power point o Lembar diskusi peserta didik o Lembar penilaian o Pentunjuk praktikum o Alat dan bahan praktikum 3. Sumber Pembelajaran - Bahan Ajar - Buku pegangan siswa : Purba, Michael. 2008. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Harnanto, A. dkk. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan Johari, J.M.C., & M. Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga - Internet H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
193
Pertemuan ke – 1 Kegiatan Pendahuluan
: 2 x 45 menit Deskripsi Kegiatan
a. Guru memberikan perkenalan dan salam pembuka. b. Guru memeriksa kehadiran siswa Guru mengadakan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. c. Guru melakukan apresepsi dengan memberi contoh senyawa kimia yang banyak di alam merupakan senyawa karbon. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai. e. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya, yaitu konsep mol.
Alokasi waktu 30 Menit
Inti
50 Menit Eksplorasi a. Siswa membaca buku, lks maupun sumber lain mengenai kekhasan atom karbon dan atom C primer, sekunder dan tertier. b. Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru. c. Guru menjelaskan beberapa tentang kekhassan atom karbon. Elaborasi a. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mencatat hal yang dianggap penting. b. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan (elaborasi) c. Guru membahas soal bersama-sama dengan siswa Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap hasil pekerjaan siswa. b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami Penutup a. Siswa menyimpulkan kekhasan atom karbon 10 menit b. Guru menegaskan kembali kesimpulan yang telah disampaikan siswa c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari petunjuk praktikum identifikasi unsur C, H , dan O untuk pertemuan selanjutnya. d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam Pertemuan ke-2 : 2 x 45 menit Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu salam 10 Menit
a. Guru melakukan pembukaan dengan pembuka secara menyenangkan b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin c. Guru melakukan apresepsi dengan mengaitkan materi sebelumnya tentang kekhasan atom karbon
194
dan jenis-jenis atom karbon primer, sekunder, dan tersier. d. Guru menyampaikan tujuan praktikum yang akan dilakukan. e. Guru membagi siswa menjadi 6 (enam) kelompok. Inti
Penutup
70 Menit Eksplorasi a. Guru menginstruksikan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok. b. Guru menanyakan kesulitan siswa setelah memahami petunjuk praktikum untuk mengetahui cara mengindentifikasi unsur C, H dan O Elaborasi a. Guru memberikan penjelasan kepada siswa menegenai langkah kerja secara umum. b. Siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru c. Siswa mencatat data hasil percobaan d. Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok bahwa hasil percobaan tersebut harus di dikumpulkan dalam bentuk laporan sementara di akhir pembelajaran. e. Siswa secara kelompok berdiskusi dan menganalisis hasil pengamatan yang mereka peroleh selama percobaan. f. Perwakilan masing – masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatan mereka. g. Siswa dengan kritis memberi tanggapan saat diskusi. Konfirmasi a. Guru menanyakan hasil praktikum yang telah dilakukan. b. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan analisis percobaan. c. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pengamatan dan analisis yang dipresentasikan siswa dan juga tanggapan siswa. d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan kembali mengenai kesulitan praktikum yang telah dilakukan a. Siswa menyimpulkan hasil percobaan yang 10 menit dilakukan. b. Guru melakukan refleksi terhadap kesimpulan yang telah disampaikan siswa. c. Guru mengintruksikan siswa untuk mengumpulkan laporan sementara. d. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pertemuan selanjutnya tentang struktur alkana, alkena dan alkuna.
195
e. Guru mengakhiri kegiatan belajar memberikan pesan untuk tetap belajar f. Guru menutup pertemuan dengan salam. Pertemuan ke-3 Kegiatan Pendahuluan
Inti
: 2 x 45 menit Deskripsi Kegiatan
dengan
Alokasi waktu untuk 10 Menit
a. Guru mengucapkan salam pembuka mengawali pembelajaran b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai c. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan ini 70 Menit Eksplorasi a. Siswa dengan rasa ingin tahu mengamati video yang ditayangkan, guru memberikan bimbingan. b. Siswa mengkaji literatur mengenai materi alkana, alkena , dan alkuna dan sifat – sifat fisik alkana. c. Guru memberikan pertanyaan , apa perbedaan dari struktur alkana, alkena, dan alkuna? Elaborasi a. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh setelah memperhatikan video pembelajaran. b. Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan lembar kerja siswa yang dibagikan guru c. Siswa menyajikan hasil diskusi kelompoknya.
Penutup
Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi. b.Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami. a. Siswa menyimpulkan mengenai struktur alkana, 10 menit alkena dan alkuna b. Guru melakukan refleksi terhadap kesimpulan yang telah disampaikan siswa. c. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya mengenai isomer d. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat mencari informasi dari kegiatan belajar. e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
Pertemuan ke-4
: 2 x 45 menit
196
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu 10 Menit
Pendahuluan
a. Guru melakukan pembukaan dengan salam b. Guru memeriksa kehadiran siswa c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan ini d. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, “ Apa yang kalian ketahui tentang isomer?” e. Guru memberikan motivasi kepada siswa
Inti
70 Menit Eksplorasi a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai cara menuliskan isomer- isomer b. Guru memberikan Lembar Diskusi Siswa untuk dikerjakan secara berkelompok dan Lembar Diskusi Siswa tersebut dikumpulkan setelah pertemuan ini Elaborasi a. Masing-masing kelompok mengerjakan LDS mengenai isomer yang diberikan oleh guru, setiap kelompok harus memahami jawaban kelompoknya b. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas c. Kelompok lain dengan kritis memberi tanggapan terhadap jawaban temannya Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban dan tanggapan dari siswa b. Guru memberikan reward kepada kelompok yang benar dan tepat c. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami
Penutup
a. Siswa membuat kesimpulan mengenai cara 10 menit menulis isomer dan reaksi senyawa hidrokarbon. b. Guru menegasan kembali mengenai kesimpulan yang dibuat siswa c. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan Lembar Diskusi Siswa d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi mengenai sifat alkana, alkena, dan alkuna serta reaksi senyawa hidrokarbon. e. Guru menutup pertemuan dengan salam.
Pertemuan ke-5
: 2 x 45 menit
197
Kegiatan Pendahuluan
Inti
Penutup
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu 10 Menit
a. Guru melakukan pembukaan dengan salam b. Guru memeriksa kehadiran siswa c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan ini d. Guru melakukan apersepsi mengenai sifa-sifat senyawa alkana, alkena, dan alkuna. 70 Menit Eksplorasi a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai sifat- sifat alkana, alkena dan alkuna serta reaksi senyawa hidrokarbon. b. Guru memberikan Lembar Diskusi Siswa untuk dikerjakan secara berkelompok dan Lembar Diskusi Siswa tersebut dikumpulkan setelah pertemuan ini Elaborasi a. Masing-masing kelompok mengerjakan LDS mengenai sifat senyawa hidrokarbon dan reaksi senyawa hidrokarbon yang diberikan oleh guru, setiap kelompok harus memahami jawaban kelompoknya b. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas c. Kelompok lain dengan kritis memberi tanggapan terhadap jawaban temannya Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban dan tanggapan dari siswa b. guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami a. Siswa membuat kesimpulan mengenai sifat senyawa 10 menit hidrokarbon dan reaksi senyawa hidrokarbon. b. Guru menegasan kembali mengenai kesimpulan yang dibuat siswa c. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan Lembar Diskusi Siswa d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat power point mengenai kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. e. Guru menutup pertemuan dengan salam.
Pertemuan ke-6
: 2 x 45 menit
198
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu 10 Menit
Pendahuluan
a. Guru membuka pembelajaran sdengan salam b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin c. Guru memberikan apersepsi mengenai kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan secara umum. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan ini e. Guru mempersilahkan siswa untuk memperiapkan presentasi kelompok
Inti
70 Menit Eksplorasi a. Siswa memperhatikan presentasi teman mengenai Proses pembentukan minyak bumi dan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari b. Elaborasi a. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh setelah memperhatikan presentasi teman. b. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dari siswa lain saat presentasi berlangsung. c. Siswa dari perwakilan kelompok dengan kritis memberi tanggapan terhadap jawaban temannya. Konfirmasi a. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban dan tanggapan dari siswa b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.
Penutup
a. Siswa membuat kesimpulan mengenai 10 menit pembentukan dan fraksi –fraksi minyak bumi dan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari – hari. b. Guru memberikan penegasan kembali mengenai kesimpulan yang dibuat siswa c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempersiapkan posttest di pertemuan selanjutnya. d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam
Pertemuan ke- 7 ( POSTTEST) : 2 x 45 menit I. PENILAIAN 1. Ranah Kognitif : - Lembar Penilaian Laporan sementara. 2. Ranah Afektif : - Lembar Observasi Afektif. 3. Ranah Psikomotorik : - Lembar Observasi Psikomotorik 4.Lembar Observasi Aktivitas
199
Lampiran 19
Kisi-kisi Soal Pre-Test
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
No. 1. 2. 3.
: Sekolah Menengah Atas (SMA) : Kimia/ Hidrokarbon : X / II : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul : 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon 2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa karbon. 3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya 4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
Tujuan/ Indikator Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa karbon Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener.
4.
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
5.
Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
6.
Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa
Sub Pokok Bahasan
Jenjang C1
C2
C3
Identifikasi atom C, H, dan O Kekhasan atom karbon Atom C primer, sekunder , tersier dan kuartener Rumus struktur dan deret homolog hidrokarbon Tata nama alkana, alkena dan alkuna Sifat-sifat fisik alkana, alkena,
C4 5C
1C, 4B
1 2
24B, 11B
Jumlah Soal
6C
2
2B
3
3D, 20D
7A
3
8A, 10C
9D
16D,
25E
4
200
7. 8.
9 10.
hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan strukturnya Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) dan isomer geometri (cis, trans) Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi) Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah Presentase soal
alkuna Isomer
19D,
18E
22C,
Reaksi senyawa hidrokarbon
21E
14C
2
Minyak bumi
15C, 23C
13A
3
Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan.
12E,17B 4 16 %
9 36 %
Semarang, Mengetahui Guru Kimia SMAN 14 Semarang
Dra. Siti Nanik Pintosih A. NIP. 19600821 198803 2 002
3
2 8 32 %
4 16 %
Februari 2015
Guru Praktikan
Putri Yunita Septiyani NIM. 4301411011
25 100%
201
Lampiran 20
LEMBAR SOAL PRETES Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program Waktu
: Kimia : SMA : X (Sepuluh) : 60 menit
PETUNJUK UMUM : 1. 2. 3. 4.
Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal. Jumlah soal 25 butir Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai jawaban yang anda anggap benar. 5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda (=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggapbenar. Contoh : A B X C D E diganti A
XB
C DX E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas. 7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar! 1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah …. A. Karbon melimpah di kulit bumi B. Karbon mempunyai 6 elektron valensi C. Dapat membentuk rantai atom karbon D. Titik didih karbon sangat tinggi E. Karbon sangat reaktif 2. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon … A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O B. CH4 dan C2H4 E. CH2 dan CO2 C. C2H4 dan C16H12O6 3. Senyawa Alkana termasuk hidrokarbon …. A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3 C. Alifatis, tak jenuh 4. Hidrokarbon alisiklik adalah hidrokarbon yang … A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang) B. Mempunyai rantai tertutup
202
C. Mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena D. Mempunyai ikatan rangkap dua E. Mempunyai ikatan rangkap tiga 5. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik Senyawa karbon organik
Senyawa karbon anorganik
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlahnya sedikit 1. Jumlahnya banyak Titik didih dan titik leleh tinggi 2. Titik didih dan titik leleh rendah Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen 3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen-ion Terdapat bukan pada makhluk hidup 4. Terdapat pada makhluk hidup Larutan/lelehannya mudah menghasilkan 5. Larutan/lelehannya sulit menghasilkan arus arus listrik listrik Perbedaan yang benar antara senyawa karbon organik dan anorganik adalah …. A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3 6. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Jumlah Atom C sekunder pada senyawa karbon tersebut adalah …. buah A. 1 B. 2 C. 3 7. Perhatikan rumus struktur berikut.
D. 4 5. 5
Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah …. A. B. C. D. E.
2,2,3-trimetilpentana 3,4,4-trimetilpentana 2,3-dimetilheksana 3,4-dimetilpentana 2,2-dimetilheksana
8. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling rendah adalah .... A. metana D. nonana B. etana E. dekana C. propana 9. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut : adalah…. A. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena
D. 2,5-dimetil-2-heptena
203
B. 2-metil-5-etil-2-heksena E. 3,6-dimetil-5-heptena C. 2-etil-5-metil-2-heksena 10. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris sebagai CH2 Mr senyawa itu = 42. Rumus senyawa itu adalah …. A. CH2 D. C2H2 B. C2H4 E. C3H3 C. C3H6 11. Senyawa dalam satu deret homolog mempunyai sifat sebagai berikut, kecuali …. A. Sifat kimia yang mirip B. Persen komponen sama C. Rumus umum sama D. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didih E. Perbedaan Mr dari dua suku berurutan sebesar 14 12. Berikut ini merupakan tahap pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . . A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan B. Penambahan perekat E. Pelarutan C. Pengempaan atau pengepresan 13. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut : 1. Kerosin 2. Bensin 3. Solar 4. Parafin (lilin) 5. Petroleum eter Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah maka urutan yang benar adalah …. A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4 14. Ketiga reaksi berikut :
D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
1) CH3 – CH2 – CH2Br + C2H2ONa CH3 – CH2– O – CH2 – CH2 2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O 3) CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr –CH3 Berturut-turut merupakan reaksi …. A. Adisi-substitusi-eliminasi B. Adisi-eliminasi-subtitusi C. Subtitusi-eliminasi-adisi D. Subtitusi-adisi-eliminasi E. Eliminasi-subtutisi-adisi 15. Bensin premium mempunyai nilai oktan 80. Perbandingan isooktana dan n-hepatana pada bensin tersebut adalah …. A. 20 : 80 B. 20 : 100 C. 80 : 20
D. 80 : 100 E. 100 : 20
204
16. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah …. A. 3,5-dimetilheptana B. 3,5-dimetil-1-heptena C. 3,5-dimetil-2-heptena D. 3,5-dimetil-3-heptena E. 3,5-dimetil-4-heptena 17. Paraffin merupakan bahan dasar dalam pembuatan lilin yang sering kita gunakan sebagai alat penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Lilin termasuk kedalam hidrokarbon jenis …. D. Alkuna A. Alkana B. Alkena 18. Perhatikan rumus struktur berikut :
D. Alkohol E. Sikloalkana
Zat yang merupakan isomer adalah …. A. I dan II D. II dan III B. I dan III E. III dan IV C. I dan IV 19. Isomer cis-trans dapat terjadi pada senyawa …. A. Alkana B. Alkuna C. Sikloalkana 20. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….
A. B. C. D. E.
2–etil–5–metil–3–heksuna 1,4–dimetil–2–heksuna 3–metil–4–heptuna 5-metil-3-heptuna 3,6–dimetil–4–heptuna
D. Alkena E. Alkohol
205
21. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen klorida tergolong reaksi …. A. adisi D. dehidrasi B. eliminasi E. subtitusi C. polimerisasi 22. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... . A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena C. 2,3-dimetil-1-butena 23. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah …. A. Reforming B. Blending C. Penambahan TEL 24. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !
D. Alkilasi E. Cracking
Senyawa kimia diatas mempunyai ….. A. 2 atom C primer, 1 atom sekunder, 3 atom tersier, 2 atom kuartener B. 5 atom C primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener C. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 2 atom tersier, 1 atom kuartener D. 3 atom C primer, 4 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener E. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener 25. Perhatikan senyawa di bawah ini ! 1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana 2. 2-metil propana 5. heptana 3. 2-metil butana Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah …. A. 1,2,3,4,5 B. 5,4,3,2,1 C. 1,5,2,3,4
D. 1,2,3,5,4 E. 2,1,3,4,5
SELAMAT MENGERJAKAN
206
Lampiran 21 KUNCI JAWABAN PRE-TEST 1. C 2. B 3. D 4. B 5. C 6. C 7. A 8. A 9. D 10. C 11. B 12. E 13. A 14. C 15. C 16. D 17. B 18. E 19. D 20. D 21. E 22. C 23. C 24. B 25. A
207
Lampiran 22 DATA NILAI PRE-TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL Kelompok Eksperimen (X-1) No Kode Nilai 1 E-001 28 2 E-002 40 3 E-003 24 4 E-004 40 5 E-005 32 6 E-006 56 7 E-007 44 8 E-008 44 9 E-009 44 10 E-010 48 11 E-011 44 12 E-012 48 13 E-013 36 14 E-014 36 15 E-015 44 16 E-016 36 17 E-017 32 18 E-018 44 19 E-019 48 20 E-020 48 21 E-021 48 22 E-022 44 23 E-023 40 24 E-024 52 25 E-025 40 26 E-026 56 27 E-027 44 28 E-028 32 29 E-029 48 30 E-030 48 31 E-031 40 32 E-032 24 33 E-033 40 34 E-034 48 35 E-035 52 36 E-036 28 1500 ∑ Ni 35 42.8571 ̅ Nilai max 56 Nilai min 24 s2 8.2462 S 2.8716
Kelompok Kontrol (X-2) No Kode Nilai 1 K-001 56 2 K-002 48 3 K-003 36 4 K-004 40 5 K-005 52 6 K-006 44 7 K-007 56 8 K-008 52 9 K-009 36 10 K-010 36 11 K-011 36 12 K-012 52 13 K-013 36 14 K-014 48 15 K-015 36 16 K-016 48 17 K-017 48 18 K-018 56 19 K-019 44 20 K-020 44 21 K-021 32 22 K-022 36 23 K-023 52 24 K-024 40 25 K-025 28 26 K-026 32 27 K-027 32 28 K-028 44 29 K-029 40 30 K-030 28 31 K-031 32 32 K-032 28 33 K-033 44 34 K-034 36
∑ ni ̅ Nilai max Nilai min s2 s
1408 34 41.4118 56 28 8.5780 2.9288
Lampiran 23
208
UJI NORMALITAS PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN (X-1) Hipotesis Ho Ha
= Data populasi yang berdistribusi normal = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan :
∑
(
)
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = 56 Nilai minimal = 24 Rentang = 32 Banyak kelas =6 Kelas Batas No Interval kelas 1 2 3 4 5 6
24 - 29 30 - 35 36 - 41 42 - 47 48 - 53 54 - 59
23.5 29.5 35.5 41.5 47.5 53.5 59.5
Panjang kelas =5 Rata-rata ( ̅ ) = 42.33 s = 8.50 n = 36 Z untuk Peluang |luas kelas| Ei batas kelas untuk Z -2.21 -1.51 -0.80 -0.10 0.61 1.31 2.02
0.4864 0.4345 0.2881 0.0398 0.2291 0.4049 0.4783
0.0519 0.1464 0.2483 0.1893 0.1758 0.0734
1.8165 5.124 8.6905 6.6255 6.1530 2.569
Oi
(
4 3 9 8 10 2
) 2.6246 0.8804 0.0110 0.2851 2.4052 0.1260 6.3325
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
6,3325 Karena
= 7,81
7,81
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
209
UJI NORMALITAS PRE-TEST KELAS KONTROL (X-2) Hipotesis Ho Ha
= Data populasi yang berdistribusi normal = Data populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan : ∑
(
)
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= 56 = 28 = 28 =6
Panjang kelas Rata-rata ( ̅ ) s n
=4 = 41.18 = 8.62 = 34
No
Kelas Interval
Batas kelas
Z untuk batas kelas
Peluang untuk Z
|luas kelas|
Ei
Oi
1 2 3 4 5 6
28 - 32 33 - 37 38 - 42 43 - 47 48 - 52 53 - 57
27.5 32.5 37.5 42.5 47.5 52.5 57.5
-1.59 -1.01 -0.43 0.15 0.73 1.31 1.89
0.4441 0.3438 0.1664 0.0596 0.2673 0.4049 0.4706
0.1003 0.1774 0.1068 0.2077 0.1376 0.0657
3.4102 6.0316 3.6312 7.0618 4.6784 2.2338
7 8 3 5 8 3
(
) 3.7789 0.6424 0.1097 0.6020 2.3583 0.2628 7.7540
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
7,7540 Karena
= 7,81
7,81
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
210
Lampiran 24 ANALISIS KESAMAAN VARIANS (ANAVA 1 Jalan) Hipotesis Ho :
: rata-rata hasil belajar populasi tidak berbeda secara signifikan
Ha :
: rata-rata hasil belajar populasi berbeda secara signifikan
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan adalah:
Kriteria yang digunakan Statistik uji F dengan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut ∑(ni -1) dan peluang 0,95 (α = 0,05) didapat dari tabel distribusi F, dan H0 diterima jika F hitung < F tabel Pengujian Hipotesis Sumber variansi Rata-rata Antar kelompok Dalam Kelompok Harga varians (S) ( 8
dk 1 3 140 7
JK 428970 310.94 15320.06 9
8
)
KT 428970 103.646 109.429
F 0.947
897
897 9
,9
5
= 444601 – 428970 – 310,94 = 15320.06 ,
,
= 103,646
= 109,429
Harga F hitung , 9,
9
,9 7
Untuk α = 5% dengan dk pembilang 3 dan penyebut dk penyebut = (ni – 1) adalah 140 diperoleh F = 2,66 Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima dimana rata-rata hasil belajar populasi tidak berbeda secara signifikan
211
Lampiran 25
Kisi-kisi Soal Post-Test
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
No. 1. 2. 3.
: Sekolah Menengah Atas (SMA) : Kimia/ Hidrokarbon : X / II : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul : 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon 2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat-sifat senyawa karbon. 3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknilk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya 4. Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, perdagangan, seni dan estetika.
Tujuan/ Indikator Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senywa karbon Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener.
4.
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
5.
Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
6.
Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan
Jenjang
Sub Pokok Bahasan
C1
C2
C3
Identifikasi atom C, H, dan O Kekhasan atom karbon Atom C primer, sekunder , tersier dan kuartener Rumus struktur dan deret homolog hidrokarbon Tata nama alkana, alkena dan alkuna Sifat-sifat fisik alkana, alkena, alkuna
C4 11C
1E, 3C
1 2
15B, 5C
Jumlah Soal
2B, 6A
3 2
16D, 4A, 20D
7A
8E, 10B
9C
3 25E
4
212
7. 8.
9 10.
strukturnya Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) dan isomer geometri (cis, trans) Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi subtitusi, reaksi eliminasi) Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah Presentase soal
Isomer
19C,
18E
22C,
3
Reaksi senyawa hidrokarbon
21E
14D
2
Minyak bumi
24B, 23D 13A
3
Kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan.
12E,17B 4 16 %
9 36 %
2 8 32 %
4 16 %
25 100%
213
Lampiran 26
LEMBAR SOAL POST-TEST Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program Waktu
: Kimia : SMA : X (Sepuluh) : 60 menit
PETUNJUK UMUM : 1. 2. 3. 4.
Tulislah identitas anda (Nama, Kelas, No. Absen) pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda mengerjakan soal. Jumlah soal 25 butir Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D dan E pada lembar jawaban sebagai jawaban yang anda anggap benar. 5. Apabila jawaban yang dipilih ternyata salah dan anda ingin mengganti maka berilah tanda (=) pada huruf yang telah disilang dan beri tanda (X) pada huruf lain yang dianggap benar. X Contoh : A B C D E diganti A
X B
X
C D E
6. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam soal tanyakan pada pengawas. 7. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab serahkan lembar jawaban dan lembar soal kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf jawaban A, B, C, D,atau E pada lembar jawaban yang menurut anda benar! 1. Dibawah ini merupakan kekhasan atom karbon, kecuali ..... A. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen B. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil C. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap D. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang E. Atom karbon dapat mengikat atom karbon lain 2. Zat dibawah ini yang termasuk golongan senyawa hidrokarbon … A. C2H6 dan C12H22O11 D. CO2 dan H2O B. CH4 dan C3H6 E. CH2 dan CO2 C. C2H4 dan C16H12O6 3. Hidrokarbon alifatis adalah hidrokarbon yang … A. Mempunyai rantai terbuka (lurus/bercabang) B. Mempunyai rantai tertutup C. Mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena D. Mempunyai ikatan rangkap dua E. Mempunyai ikatan rangkap tiga 4. Senyawa Alkena termasuk hidrokarbon ….
214
A. Siklis, jenuh D. Alifatis, jenuh B. Siklis, tak Jenuh E. Alifatis, Rangkap 3 C. Alifatis, tak jenuh 5. Di antara pasangan-pasangan berikut yang merupakan deret homolognya adalah …. A. C3H8 dan C3H6 D. C3H6 dan C4H10 B. C3H8 dan C4H8 E. C3H6 dan C5H12 C. C3H8 dan C5H12 6. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Jumlah Atom C tersier pada senyawa karbon tersebut adalah …. buah A. 1 B. 2 C. 3 7. Perhatikan rumus struktur berikut.
D. 4 E. 5
Nama yang benar untuk senyawa diatas adalah …. A. 2,2,3-trimetilpentana B. 3,4,4-trimetilpentana C. 2,3-dimetilheksana D. 3,4-dimetilpentana E. 2,2-dimetilheksana 8. Senyawa alkana yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah .... A. metana D. heksana B. etana E. heptana C. propana 9. Nama yang tepat untuk nama senyawa berikut :
adalah…. A. 3-etil-5-metil-1-butena D. 3,5-dietil-2-heksena B. 5-metil-3-etil-2-heksena E. 2,4-dietil-5-heksana C. 3-etil-5-metil-1-heptena 10. Rumus senyawa berikut yang tergolong alkuna adalah .... A. CH4 D. C2H4 B. C2H2 E. C3H8 C. C3H6 11. Pebedaan senyawa karbon organik dan anorganik
215
Senyawa karbon organik
Senyawa karbon anorganik
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlahnya sedikit 1. Jumlahnya banyak Titik didih dan titik leleh tinggi 2. Titik didih dan titik leleh rendah Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen 3. Ikatan antar atom adalah ikatan kovalen-ion Terdapat bukan pada makhluk hidup 4. Terdapat pada makhluk hidup Larutan/lelehannya mudah menghasilkan 5. Larutan/lelehannya sulit menghasilkan arus arus listrik listrik Perbedaan yang tepat antara senyawa karbon organik dan anorganik adalah …. A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3 12. Yang merupakan tahapan pembuatan briket arang yang baik, kecuali . . . . A. Pembuatan serbuk arang D. Pengeringan B. Penambahan perekat E. Pelarutan C. Pengempaan atau pengepresan 13. Hasil dari penyulingan minyak bumi sebagai berikut : 1. Kerosin 2. Bensin 3. Solar 4. Parafin (lilin) 5. Bitumen (Aspal) Bila diurutkan berdasarkan kenaikan titik didih, dimulai dari titik didih terendah ke titik didih paling tinggi maka urutan yang benar adalah …. A. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 B. 5 – 4 – 3 – 2 – 1 C. 1 – 5 – 2 – 3 – 4 14. Ketiga reaksi berikut :
D. 2 – 5 – 1 – 3 – 4 E. 5 – 2 – 1 – 3 – 4
1) CH3 – CH2 – CH3 + Cl-Cl CH3 – CH2–Cl + HCl 2) CH3 – CHBr –CH3 + NaOH CH3 –CH = CH2 + NaBr + H2O 3) CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr –CH3 Berturut-turut merupakan reaksi …. A. B. C. D. E.
Adisi-substitusi-eliminasi Adisi-eliminasi-subtitusi Subtitusi-adisi-eliminasi Subtitusi-eliminasi-adisi Eliminasi-subtutisi-adisi
15. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut !
Senyawa kimia diatas mempunyai ….. A. 2 atom C primer, 1 atom sekunder, 3 atom tersier, 2 atom kuartener B. 5 atom C primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener
216
C. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 2 atom tersier, 1 atom kuartener D. 3 atom C primer, 4 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener E. 5 atom C primer, 2 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener 16. Perhatikan gambar rantai karbon senyawa berikut.
Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah …. A. 3,5-dimetilheptana D. 3,5-dimetil-3-heptena B. 3,5-dimetil-1-heptena E. 3,5-dimetil-4-heptena C. 3,5-dimetil-2-heptena 17. Paraffin merupakan bahan dasar dalam pembuatan lilin yang sering kita gunakan sebagai alat penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Lilin termasuk kedalam hidrokarbon jenis …. A. Alkuna B. Alkana C. Alkena 18. Perhatikan rumus struktur berikut :
D. Alkohol E. Sikloalkana
Zat yang merupakan isomer adalah …. A. I dan II D. II dan III B. I dan III E. III dan IV C. I dan IV 19. Isomer cis-trans dapat terjadi pada senyawa …. A. Alkana B. Alkuna C. Alkena
20. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ….
A. B. C. D.
2–etil–5–metil–3–heksuna 1,4–dimetil–2–heksuna 3–metil–4–heptuna 5-metil-3-heptuna
D. Sikloalkana E. Alkohol
217
E. 3,6–dimetil–4–heptuna 21. Reaksi antara etana dengan gas klorin yang menghasilkan etil klorida dan hidrogen klorida tergolong reaksi …. A. adisi D. dehidrasi B. eliminasi E. subtitusi C. polimerisasi 22. Senyawa – senyawa berikut yang berisomer dengan heksena adalah ... . A. 2-metil butena D. 2,2-dimetil pentena B. 2-metil heksena E. 2,2-dimetil heksena C. 2,3-dimetil-1-butena 23. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatan nilai oktan bensin, adalah …. A. Reforming D. Penambahan TEL/MTBE B. Alkilasi E. Cracking C. Blending 24. Bensin premium mempunyai nilai oktan 82. Perbandingan isooktana dan n-heptana pada bensin tersebut adalah …. A. 18 : 82 D. 82 : 100 B. 82 : 18 E. 100 : 18 C. 18 : 100 25. Perhatikan senyawa di bawah ini ! 1. Butana 4. 2,3-dimetil pentana 2. 2-metil propana 5. heptana 3. 2-metil butana Urutan kenaikan titik didih yang benar adalah …. A. 1,2,3,4,5 B. 5,4,3,2,1 C. 1,5,2,3,4
D. 1,2,3,5,4 E. 2,1,3,4,5
SELAMAT MENGERJAKAN
218
Lampiran 27 KUNCI JAWABAN POST-TEST
1. E 2. B 3. A 4. C 5. C 6. A 7. A 8. E 9. C 10. B 11. C 12. E 13. A 14. D 15. B 16. D 17. B 18. E 19. C 20. D 21. E 22. C 23. D 24. B 25. E
219
Lampiran 28 DATA NILAI POST-TEST SISWA
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kelompok Eksperimen (X-1) Kode Nilai T/TT E-001 84 Tuntas E-002 76 Tuntas E-003 56 Tidak tuntas E-004 76 Tuntas E-005 76 Tuntas E-006 80 Tuntas E-007 76 Tuntas E-008 60 Tidak tuntas E-009 56 Tidak tuntas E-010 60 Tidak tuntas E-011 84 Tuntas E-012 92 Tuntas E-013 84 Tuntas E-014 88 Tuntas E-015 80 Tuntas E-016 84 Tuntas E-017 72 Tidak tuntas E-018 80 Tuntas E-019 96 Tuntas E-020 72 Tidak tuntas E-021 76 Tuntas E-022 76 Tuntas E-023 64 Tidak tuntas E-024 68 Tidak tuntas E-025 76 Tuntas E-026 88 Tuntas E-027 88 Tuntas E-028 84 Tuntas E-029 72 Tidak tuntas E-030 88 Tuntas E-031 72 Tidak tuntas E-032 92 Tuntas E-033 80 Tuntas E-034 80 Tuntas E-035 76 Tuntas E-036 80 Tuntas ∑ 2788 Ni 36 77.4444 ̅ Max 96 Min 56 2 s 9.7584 S 3.1238
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Kelompok Kontrol (X-2) Kode Nilai T/TT K-001 72 Tidak tuntas K-002 64 Tidak tuntas K-003 76 Tuntas K-004 72 Tidak tuntas K-005 92 Tuntas K-006 56 Tidak tuntas K-007 56 Tidak tuntas K-008 80 Tuntas K-009 68 Tidak tuntas K-010 60 Tidak tuntas K-011 68 Tidak tuntas K-012 68 Tidak tuntas K-013 76 Tuntas K-014 92 Tuntas K-015 76 Tuntas K-016 76 Tuntas K-017 96 Tuntas K-018 88 Tuntas K-019 92 Tuntas K-020 72 Tidak tuntas K-021 84 Tuntas K-022 80 Tuntas K-023 88 Tuntas K-024 72 Tidak tuntas K-025 88 Tuntas K-026 72 Tidak tuntas K-027 72 Tidak tuntas K-028 72 Tidak tuntas K-029 64 Tidak tuntas K-030 56 Tidak tuntas K-031 84 Tuntas K-032 68 Tidak tuntas K-033 80 Tuntas K-034 80 Tuntas
∑ Ni ̅ Max Min s2 S
2560 34 75.2941 96 56 10.8531 3.2944
Lampiran 29
220
UJI NORMALITAS POST-TEST KELAS EKSPERIMEN (X-1) Hipotesis Ho Ha
= Data yang berdistribusi normal = Data yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan :
∑
(
)
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = 96 Nilai minimal = 52 Rentang = 40 Banyak kelas =6 Kelas Batas No Interval kelas 1 56 - 62 55.5 2 63 - 69 62.5 3 70 - 76 69.5 4 77 - 83 76.5 5 84 - 90 83.5 6 91 -97 90.5 96.5
Z untuk batas kelas -2.18 -1.49 -0.79 -0.10 0.60 1.29 1.89
Panjang kelas =6 Rata-rata ( ̅ ) = 77.47 s = 10.60 n = 36 Peluang |luas kelas| Ei untuk Z 0.4854 0.0535 1.926 0.4319 0.1467 5.2812 0.2852 0.2454 8.8344 0.0398 0.1860 6.696 0.2258 0.1757 6.3252 0.4015 0.0691 2.4876 0.4706 χ
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh
Karena
(
4 2 12 6 9 3
= 7,81 Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
6.7153
Oi
7,81
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
) 2.2334 2.0386 1.1343 0.0723 1.1311 0.1055 6.7153
221
UJI NORMALITAS POST-TEST KELAS KONTROL (X-2) Hipotesis Ho Ha
= Data yang berdistribusi normal = Data yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan :
∑
(
)
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = 96 Nilai minimal = 56 Rentang = 40 Banyak kelas =6 Kelas Batas No Interval kelas 1 56 - 62 55.5 2 63 - 69 62.5 3 70 - 76 69.5 4 77 - 83 76.5 5 84 - 90 83.5 6 91 -97 90.5 96.5
Z untuk batas kelas -1.91 -1.26 -0.61 0.04 0.69 1.34 1.89
Panjang kelas =6 Rata-rata ( ̅ ) = 76.09 s = 10.79 n = 34 Peluang |luas kelas| Ei untuk Z 0.4719 0.0757 2.5738 0.3962 0.1671 5.6814 0.2291 0.2131 7.2454 0.0160 0.2389 8.1226 0.2549 0.1550 5.27 0.4099 0.0607 2.0638 0.4706
Oi
(
4 5 11 4 6 4
) 0.7903 0.0817 1.9457 2.0924 0.1011 1.8165 6.8277
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 -3 = 3 diperoleh
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
6.8277 Karena
= 7,81
7,81
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
222
Lampiran 30 UJI PERBEDAAN DUA RATARATA (UJI 1 PIHAK KANAN) DATA
AKTIVITAS SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis Ho
:
Ha
:
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: __
x
t
2
s1 n
1
s2 n
2
2
_
1
__
x
2r
2
1
s n 1
s n 2
2
Dimana, ∑ 𝑥𝑦
𝑟
(∑𝑥 𝑦 )
Ho ditolak apabila t < t(1-α)(n1+n2-2)
Daerah penerimaan Dari data diperoleh : Sumber Variasi Kelas Eksperimen Jumlah 3160 87,7778 ̅ Varians (s2) 28,6635 Stanart deviasi (s) 5,3538 Berdasarkan rumus uji di atas diperoleh: 9 ,
,
,87 87,7778
√
,
,
7
8 , 97 ,
7(
Kelas Kontrol 2768 81,3971 36,6936 6,0575
, ,
)(
,
7
)
pada α = 5% dengan dk = 36+34-2 = 68 diperoleh t(0,95)(68) = 1,668
223
Daerah penerimaan
11,2317
1,668
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.
224
Lampiran 31 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA (UJI 1 PIHAK KANAN) DATA POST -TEST SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis Ho
:
Ha
:
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: __
x
t
2
s1 n
1
s2 n
2
2
_
1
__
x
2r
2
1
s n 1
s n 2
2
Dimana, ∑ 𝑥𝑦
𝑟
(∑𝑥 𝑦 )
Ho ditolak apabila t < t(1-α)(n1+n2-2)
Daerah penerimaan
Dari data diperoleh : Sumber Variasi Kelas Eksperimen Jumlah 2788 77,4444 ̅ Varians (s2) 95,225 Stanart deviasi (s) 9,7584 Berdasarkan rumus uji di atas diperoleh: 57 88
9 5
,
7
77, √
,
,
Kelas Kontrol 2560 75,2941 117,790 10,8531
75, 9 ,
7 (
, ,
)(
,
7
)
pada α = 5% dengan dk = 36+34-2 = 68 diperoleh t(0,95)(68) = 1,668
225
Daerah penerimaan 3,2674
1,668
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.
226
Lampiran 32
UJI GAIN PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
KELAS EKSPERIMEN 42,8571 77,4444
RATA -RATA PRE TEST POST TEST
g ≥ 0,7
Kriteria uji :
KELAS KONTROL 41,4118 75,2491
( tinggi)
0,3 ≤ g ≤ 0,7
(sedang)
g < 0,3
(rendah)
Kelas Eksperimen g
S
post
100 % 77,
S S
pre
pre
,857 ,857
= 0,61
(sedang)
Kelas Kontrol g
S
post
100 % 75,
S S
pre
9
, ,
= 0,57
pre
8 8
(sedang)
227
Lampiran 33
UJI GAIN PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
KELAS EKSPERIMEN 66,27 87,5
RATA –RATA PRE TEST POST TEST
g ≥ 0,7
Kriteria uji :
KELAS KONTROL 66,44 81,4
( tinggi)
0,3 ≤ g ≤ 0,7
g < 0,3
(sedang) (rendah)
Kelas Eksperimen g
S
post
100 %
S S
pre
pre
87,5
, 7 , 7
= 0,64
(sedang)
Kelas Kontrol g
S
post
100 % 8 ,
= 0,45
S S
pre
pre
, 8 ,
(sedang)
REKAPITULASI DATA RANAH AFEKTIF KELAS EKPERIMEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kode Siswa E - 001 E - 002 E - 003 E - 004 E - 005 E - 006 E - 007 E - 008 E - 009 E - 010 E - 011 E - 012 E - 013 E - 014 E - 015 E - 016 E - 017 E - 018 E - 019 E - 020 E - 021 E - 022 E - 023 E - 024
1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
OBSERVER 1 4 5 6 7 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4
8 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3
∑ 27 30 26 29 29 28 29 28 26 28 28 29 27 28 28 28 29 29 27 28 28 28 27 28
1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
OBSERVER 2 4 5 6 7 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3
8 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3
∑ 27 30 25 29 30 27 30 26 27 25 28 30 30 30 28 28 28 28 28 29 29 29 26 27
1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
OBSERVER 3 4 5 6 7 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4
8 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
∑ 24 29 24 28 28 25 28 25 24 24 25 28 27 27 25 27 27 28 26 27 27 29 27 27
∑ Nilai Total 78 89 75 86 87 80 87 79 77 77 81 87 84 85 81 83 84 85 81 84 84 86 80 82
82 93 78 90 91 83 91 82 80 80 85 91 87 89 85 87 88 89 84 88 88 92 83 85
Lampiran 34
228
Kriteria Baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik
229
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
E - 025 E - 026 E - 027 E - 028 E - 029 E - 030 E - 031 E - 032 E - 033 E - 034 E - 035 E - 036
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3
4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3
3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4
3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4
3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3
28 29 28 30 28 29 28 28 30 27 30 28
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 Jumlah Skor Total Rata - Rata Skor
3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
29 29 28 29 28 28 29 26 30 27 27 28
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 4 2 3 3 2 4 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
27 28 26 28 26 27 26 24 29 25 24 26
84 88 86 90 82 86 87 91 82 86 84 88 83 87 78 81 89 93 79 82 81 93 82 86 2979 3120 27,67 87
Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
REKAPITULASI DATA RANAH AFEKTIF KELAS KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kode Siswa K-001 K-002 K-003 K-004 K-005 K-006 K-007 K-008 K-009 K-010 K-011 K-012 K-013 K-014 K-015 K-016 K-017 K-018 K-019 K-020 K-021 K-022 K-023 K-024
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3
3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
OBSERVER 1 4 5 6 7 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4
8 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
∑ 27 27 28 27 27 24 26 29 28 30 27 26 30 25 28 28 25 28 28 28 30 27 28 26
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2
OBSERVER 2 3 4 5 6 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 1 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
7 3 3 3 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3
8 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3
∑ 26 26 26 21 22 21 21 29 25 30 25 23 29 22 28 26 21 21 27 27 29 26 23 23
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2
OBSERVER 3 3 4 5 6 7 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 4 3 3 3 1 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
8 4 3 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
∑ 25 25 27 21 21 22 20 29 26 29 25 23 29 22 27 26 22 22 26 26 30 26 23 23
∑ Nilai Total 78 78 81 69 70 67 67 87 79 89 77 72 88 69 83 80 68 71 81 81 89 79 74 72
81 81 78 72 73 70 70 91 82 93 80 75 92 72 87 83 71 74 84 84 93 82 77 75
Lampiran 35
230
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik
231
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
K-025 K-026 K-027 K-028 K-029 K-030 K-031 K-032 K-033 K-034
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
4 3 4 3 4 3 3 3 3 4
2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 28 27 27 28 26 28 25 27 28
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 Jumlah Skor Total Rata - Rata Skor
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
23 27 23 25 26 26 29 26 27 28
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 2 2 3 3 4 3 3 4
2 3 2 2 3 3 4 3 3 4
3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
24 27 24 23 26 26 30 26 26 28
74 82 74 75 80 78 87 77 80 84 2640 26
77 Baik 85 Sangat baik 78 Baik 78 Baik 83 Baik 81 Baik 91 Sangat baik 80 Baik 83 Baik 88 Sangat baik 2746 Baik 81
REKAPITULASI DATA RANAH PSIKOMOTORIK SISWA KELAS EKSPERIMEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kode Siswa E - 001 E - 002 E - 003 E - 004 E - 005 E - 006 E - 007 E - 008 E - 009 E - 010 E - 011 E - 012 E - 013 E - 014 E - 015 E - 016 E - 017 E - 018 E - 019 E - 020 E - 021 E - 022 E - 023 E - 024
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
OBSERVER 1 4 5 6 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
8 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
∑ 26 25 23 28 27 26 28 26 26 25 25 29 26 27 26 29 25 27 25 28 28 28 26 26
1 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3
OBSERVER 2 4 5 6 7 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
∑ 27 24 25 28 28 28 29 27 28 27 25 30 28 29 28 30 29 28 27 26 28 28 25 25
1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
OBSERVER 3 4 5 6 7 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4
8 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
∑ 28 25 24 29 26 27 29 26 28 25 26 31 26 27 30 31 26 27 26 27 29 29 26 26
∑ Nilai Total 81 74 72 85 81 81 86 79 82 77 76 90 80 83 84 90 80 82 78 81 85 85 77 77
84 81 75 89 84 84 90 82 86 83 82 94 83 83 88 94 83 85 81 84 89 89 80 80
Lampiran 36
232
Kriteria Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Baik
233
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
E - 025 E - 026 E - 027 E - 028 E - 029 E - 030 E - 031 E - 032 E - 033 E - 034 E - 035 E - 036
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3
26 26 28 28 27 30 27 25 27 26 27 27
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 Jumlah Skor Total Rata - Rata Skor
3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 28 27 29 26 29 29 25 29 28 28 26
3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 27 28 28 27 27 28 26 28 29 28 27
81 84 Baik 81 84 Baik 83 87 Sangat baik 85 91 Sangat baik 80 83 Baik 86 86 Sangat baik 84 88 Sangat baik 76 79 Baik 84 88 Sangat baik 83 87 Baik 83 87 Sangat baik 80 83 Baik 2932 3062 Sangat baik 27 85
REKAPITULASI DATA RANAH PSIKOMOTORIK SISWA KELAS KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kode Siswa K-001 K-002 K-003 K-004 K-005 K-006 K-007 K-008 K-009 K-010 K-011 K-012 K-013 K-014 K-015 K-016 K-017 K-018 K-019 K-020 K-021 K-022 K-023 K-024
1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4
2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
OBSERVER 1 4 5 6 7 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
∑ 25 24 26 24 25 24 23 28 25 28 26 22 27 23 27 24 25 25 27 23 27 27 24 26
1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4
2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
OBSERVER 2 4 5 6 7 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
∑ 25 24 26 24 25 24 23 28 25 28 26 22 27 23 27 24 25 25 27 23 27 27 24 26
1 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
OBSERVER 3 4 5 6 7 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
∑ 24 25 25 23 23 22 24 27 23 27 26 23 27 22 27 25 27 22 26 24 27 26 23 23
∑ Nilai Total 74 73 77 71 73 70 70 83 73 83 78 67 81 68 81 73 77 72 80 70 81 80 71 75
77 77 78 74 74 72 73 87 75 87 81 73 85 74 84 77 79 73 83 74 85 83 76 76
Lampiran 37
234
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik
235
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
K-025 K-026 K-027 K-028 K-029 K-030 K-031 K-032 K-033 K-034
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
2 4 3 4 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
3 2 3 3 3 4 4 3 3 3
2 3 2 3 3 3 3 3 2 3
3 4 4 4 4 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 27 26 28 27 25 28 25 25 26
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 Jumlah Skor Total Rata - Rata Skor
3 4 4 4 4 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 27 26 28 27 25 28 25 25 26
3 4 4 3 4 3 4 3 3 4
3 3 2 2 3 2 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 2 3 3
3 3 2 2 3 2 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 2 2 2 2 3 3 2 2 3
4 4 3 3 4 3 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 26 23 22 26 23 30 23 24 25
74 77 80 80 75 75 78 79 80 83 73 75 86 89 73 73 74 76 77 78 2571 2662 76 78
Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik
236
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kode Siswa E - 001 E - 002 E - 003 E - 004 E - 005 E - 006 E - 007 E - 008 E - 009 E - 010 E - 011 E - 012 E - 013 E - 014 E - 015 E - 016 E - 017 E - 018 E - 019 E - 020 E - 021 E - 022 E - 023 E - 024
1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4
2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4
OBSERVER 1 3 4 5 6 7 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
∑ 22 26 21 24 23 23 26 23 25 25 23 27 25 25 24 24 24 24 25 23 26 24 24 24
1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
OBSERVER 2 3 4 5 6 7 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
∑ 21 26 21 26 23 26 25 22 25 25 23 28 24 28 27 28 26 26 23 25 26 26 22 23
∑ Nilai Total 43 52 42 50 46 49 51 45 50 50 46 55 49 53 51 52 50 50 48 48 52 50 46 47
77 93 75 90 82 88 91 81 89 89 87 98 88 95 91 93 90 90 86 86 93 90 83 84
Kriteria Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
Lampiran 38
REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN
237
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
E - 025 E - 026 E - 027 E - 028 E - 029 E - 030 E - 031 E - 032 E - 033 E - 034 E - 035 E - 036
3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3
4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 4 25 4 3 3 4 24 4 3 4 4 23 4 4 4 4 26 4 3 3 4 23 4 4 4 4 27 4 4 3 3 23 4 4 4 4 25 4 3 3 4 25 4 3 4 4 25 4 4 4 4 26 4 3 4 3 23 4 Jumlah Skor Total Rata - Rata Skor
3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3
3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3
3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3
3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
23 25 24 25 22 28 27 23 25 27 27 22
48 86 49 88 47 84 51 91 45 81 55 98 50 89 48 86 50 89 52 93 53 95 45 81 1768 3160 24,6 88
Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat baik
238
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kode Siswa E - 001 E - 002 E - 003 E - 004 E - 005 E - 006 E - 007 E - 008 E - 009 E - 010 E - 011 E - 012 E - 013 E - 014 E - 015 E - 016 E - 017 E - 018 E - 019 E - 020 E - 021 E - 022 E - 023 E - 024 E - 025 E - 026 E - 027
1 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3
OBSERVER 1 4 5 6 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 3
7 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
∑ 21 21 23 21 21 21 22 28 24 23 20 20 24 21 23 23 21 23 24 25 24 24 22 24 20 25 23
1 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3
2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3
OBSERVER 2 3 4 5 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
∑ 22 23 22 21 21 21 20 27 21 26 24 22 25 22 25 24 22 20 23 23 28 24 21 22 23 22 22
∑ Nilai Total 43 77 44 79 45 81 42 75 42 75 42 75 42 75 55 98 45 81 49 88 44 79 42 75 49 88 43 77 48 86 47 84 43 77 43 77 47 84 48 86 52 93 48 81 43 77 46 83 43 77 47 84 45 81
Kriteria Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Lampiran 39
REKAPITULASI DATA AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL
239
28 29 30 31 32 33 34
E - 028 E - 029 E - 030 E - 031 E - 032 E - 033 E - 034
3 4 3 4 4 4 3
4 3 3 4 2 2 3
4 3 4 4 3 3 4
3 3 3 4 3 3 4
4 3 3 4 3 3 4
3 2 3 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3
24 21 22 28 21 21 24
3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 3 4 3
3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3
4 4 4 4 3 3 4
22 23 24 27 22 23 23
46 83 44 79 46 83 55 98 43 77 44 79 47 84 1552 2768 46 81
Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
240
Lampiran 40 DATA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN No
Kode Siswa
E - 001 1 E - 002 2 E - 003 3 E - 004 4 E - 005 5 E - 006 6 E - 007 7 E - 008 8 E - 009 9 E - 010 10 E - 011 11 E - 012 12 E - 013 13 E - 014 14 E - 015 15 E - 016 16 E - 017 17 E - 018 18 E - 019 19 E - 020 20 E - 021 21 E - 022 22 E - 023 23 E - 024 24 E - 025 25 E - 026 26 E - 027 27 E - 028 28 E - 029 29 E - 030 30 E - 031 31 E - 032 32 E - 033 33 E - 034 34 E - 035 35 E - 036 36 Jumlah Rata-rata
Skor Aktivitas Awal 37 37 28 40 37 33 37 33 34 34 40 38 41 41 37 42 35 36 38 38 39 39 39 38 38 37 40 41 34 37 32 35 39 37 38 37 1336 19
Nilai 66 66 50 71 66 59 66 59 61 61 71 68 73 73 66 75 63 64 68 68 70 70 70 68 68 66 71 73 61 66 57 63 70 66 68 66 2386 66.270
Skor Aktivitas Akhir 43 52 42 50 46 49 51 45 50 50 46 55 49 53 51 52 50 50 48 48 52 50 46 47 48 49 47 51 45 55 50 48 50 52 53 45 1768 49
Nilai 77 93 75 90 82 88 91 81 89 89 87 98 88 95 91 93 90 90 86 86 93 90 83 84 86 88 84 91 81 98 89 86 89 93 95 81 3160 87.5
N-gain 0.32 0.79 0.50 0.63 0.47 0.70 0.73 0.53 0.72 0.72 0.55 0.94 0.53 0.79 0.73 0.72 0.72 0.71 0.55 0.55 0.77 0.65 0.42 0.49 0.55 0.63 0.44 0.65 0.50 0.94 0.74 0.61 0.64 0.78 0.83 0.43
Kriteria sedang tinggi sedang sedang sedang tinggi tinggi sedang tinggi tinggi sedang tinggi sedang tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi sedang sedang tinggi sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang tinggi tinggi sedang sedang tinggi tinggi sedang
0.65
Sedang
241
Lampiran 41 DATA PENINGKATAN AKTIVITAS KELAS KONTROL Kode Siswa E - 001 1 E - 002 2 E - 003 3 E - 004 4 E - 005 5 E - 006 6 E - 007 7 E - 008 8 E - 009 9 E - 010 10 E - 011 11 E - 012 12 E - 013 13 E - 014 14 E - 015 15 E - 016 16 E - 017 17 E - 018 18 E - 019 19 E - 020 20 E - 021 21 E - 022 22 E - 023 23 E - 024 24 E - 025 25 E - 026 26 E - 027 27 E - 028 28 E - 029 29 E - 030 30 E - 031 31 E - 032 32 E - 033 33 E - 034 34 Jumlah Rata-rata
No
Skor Aktivitas Nilai Awal 37 66 35 63 39 70 34 61 37 66 32 57 33 59 39 70 37 66 38 68 37 66 40 71 37 66 39 70 39 70 40 71 36 64 37 66 39 70 36 64 41 73 40 71 33 59 36 64 38 68 39 70 36 64 37 66 37 66 36 64 38 68 37 66 39 70 37 66 1265 2258.93 37 66.44
Skor Aktivitas Akhir 43 44 45 42 42 42 42 55 45 49 44 42 49 43 48 47 43 43 47 48 52 48 43 46 43 47 45 46 44 46 55 43 44 47 1552 46
Nilai 77 79 81 75 75 75 75 98 81 88 79 75 88 77 86 84 77 77 84 86 93 81 77 83 77 84 81 83 79 83 98 77 79 84 2767.5 81.4
N-gain 0.32 0.43 0.36 0.36 0.26 0.42 0.39 0.93 0.43 0.61 0.37 0.13 0.63 0.24 0.52 0.44 0.36 0.31 0.47 0.59 0.74 0.32 0.44 0.51 0.27 0.47 0.45 0.48 0.37 0.51 0.94 0.32 0.29 0.53 0,45
Kriteria sedang sedang sedang sedang rendah sedang sedang tinggi sedang sedang sedang rendah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang tinggi sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang tinggi sedang sedang sedang Sedang
242
Lampiran 42 DATA NILAI AFEKTIF SISWA KELAS EKSPERIMEN ( X-1 )
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Observer Kode Nilai Siswa I II III E-001 84 84 78 82 E-002 94 94 91 93 E-003 81 78 75 78 E-004 91 91 88 90 E-005 91 94 88 91 E-006 88 84 78 83 E-007 91 94 88 91 E-008 88 81 78 82 E-009 81 84 75 80 E-010 88 78 75 80 E-011 88 88 78 85 E-012 91 94 88 91 E-013 84 94 84 87 E-014 88 94 84 89 E-015 88 88 78 85 E-016 88 88 84 87 E-017 91 88 84 88 E-018 91 88 88 89 E-019 84 88 81 84 E-020 88 91 84 88 E-021 88 91 84 88 E-022 94 91 91 92 E-023 84 81 84 83 E-024 88 84 84 85 E-025 88 91 84 88 E-026 91 91 88 90 E-027 88 88 81 86 E-028 94 91 88 91 E-029 88 88 81 86 E-030 91 88 84 88 E-031 88 91 81 87 E-032 88 81 75 81 E-033 94 94 91 93 E-034 84 84 78 82 E-035 94 91 94 93 E-036 88 88 81 86 Jumlah 3120 Nilai Rata - rata 87
KELAS KONTROL ( X-2 )
Kriteria
No
Kode Siswa
Baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
K-001 K-002 K-003 K-004 K-005 K-006 K-007 K-008 K-009 K-010 K-011 K-012 K-013 K-014 K-015 K-016 K-017 K-018 K-019 K-020 K-021 K-022 K-023 K-024 K-025 K-026 K-027 K-028 K-029 K-030 K-031 K-032 K-033 K-034
Sangat baik
Observer Nilai I II III 84 81 78 81 84 81 78 81 88 61 84 78 84 66 66 72 84 69 66 73 75 66 69 70 81 66 63 70 91 91 91 91 88 78 81 82 94 94 91 93 84 78 78 80 81 72 72 75 94 91 91 92 78 69 69 72 88 88 84 87 88 81 81 83 78 66 69 71 88 66 69 74 88 84 81 84 88 84 81 84 94 91 94 93 84 81 81 82 88 72 72 77 81 72 72 75 84 72 75 77 88 84 84 85 88 72 75 78 84 78 72 78 88 81 81 83 81 81 81 81 88 91 94 91 78 81 81 80 84 84 81 83 88 88 88 88
Jumlah Nilai Rata-rata
2746 81
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik
Baik
243
Lampiran 43 DATA NILAI PSIKOMOTORIK SISWA KELAS EKSPERIMEN ( X-1 )
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Observer Kode Nilai Siswa I II III E-001 81 84 88 84 E-002 78 88 78 81 E-003 72 78 75 75 E-004 88 88 91 89 E-005 84 88 81 84 E-006 81 88 84 84 E-007 88 91 91 90 E-008 81 84 81 82 E-009 81 88 88 86 E-010 78 84 88 83 E-011 78 88 81 82 E-012 91 94 97 94 E-013 81 88 81 83 E-014 84 81 84 83 E-015 81 88 94 88 E-016 91 94 97 94 E-017 78 91 81 83 E-018 84 88 84 85 E-019 78 84 81 81 E-020 88 81 84 84 E-021 88 88 91 89 E-022 88 88 91 89 E-023 81 78 81 80 E-024 81 78 81 80 E-025 81 84 88 84 E-026 81 88 84 84 E-027 88 84 88 87 E-028 94 91 88 91 E-029 84 81 84 83 E-030 84 91 84 86 E-031 84 91 88 88 E-032 78 78 81 79 E-033 84 91 88 88 E-034 81 88 91 87 E-035 84 88 88 87 E-036 84 81 84 83 Jumlah 3062 Nilai Rata - rata 85
KELAS KONTROL ( X-2 )
Kriteria
No
Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Sangat baik
Kode Siswa K-001 K-002 K-003 K-004 K-005 K-006 K-007 K-008 K-009 K-010 K-011 K-012 K-013 K-014 K-015 K-016 K-017 K-018 K-019 K-020 K-021 K-022 K-023 K-024 K-025 K-026 K-027 K-028 K-029 K-030 K-031 K-032 K-033 K-034
Observer Nilai I II III 78 78 75 77 78 75 78 77 75 81 78 78 75 75 72 74 72 78 72 74 72 75 69 72 72 72 75 73 88 88 84 87 75 78 72 75 88 88 84 87 81 81 81 81 78 69 72 73 88 84 84 85 81 72 69 74 84 84 84 84 78 75 78 77 75 78 84 79 72 78 69 73 84 84 81 83 75 72 75 74 88 84 84 85 84 84 81 83 81 75 72 76 75 81 72 76 75 75 81 77 75 84 81 80 72 81 72 75 81 88 69 79 84 84 81 83 75 78 72 75 84 88 94 89 69 78 72 73 75 78 75 76 75 81 78 78
Jumlah Nilai Rata-rata
2662 78
Kriteria Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik
Baik
244
Lampiran 44 DATA NILAI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN ( X-1 )
Kode Observer No Nilai Siswa I II E-001 79 75 77 1 E-002 93 93 93 2 E-003 75 75 75 3 E-004 86 93 90 4 E-005 82 82 82 5 E-006 82 93 88 6 E-007 93 89 91 7 E-008 82 79 81 8 E-009 89 89 89 9 89 10 E-010 89 89 87 11 E-011 82 92 98 12 E-012 96 100 88 13 E-013 89 86 95 14 E-014 89 100 91 15 E-015 86 96 93 16 E-016 86 100 90 17 E-017 86 93 90 18 E-018 86 93 86 19 E-019 89 82 86 20 E-020 82 89 93 21 E-021 93 93 90 22 E-022 86 93 83 23 E-023 86 79 84 24 E-024 85 82 86 25 E-025 89 82 88 26 E-026 86 89 84 27 E-027 82 86 91 28 E-028 92 89 81 29 E-029 82 79 98 30 E-030 96 100 89 31 E-031 82 96 86 32 E-032 89 82 89 33 E-033 89 89 93 34 E-034 89 96 95 35 E-035 93 96 81 36 E-036 82 79 Jumlah Skor Total 3160 Nilai Rata-rata 88
KELAS KONTROL ( X-2 )
Kriteria
No
Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Sangat Tinggi
Kode Observer Nilai Siswa I II K-001 75 79 77 K-002 75 82 79 K-003 82 79 81 K-004 75 75 75 K-005 75 75 75 K-006 75 75 75 K-007 79 71 75 K-008 100 96 98 K-009 86 75 81 K-010 82 93 88 K-011 71 86 79 K-012 71 79 75 K-013 86 89 88 K-014 75 79 77 K-015 82 89 86 K-016 82 86 84 K-017 75 79 77 K-018 82 71 77 K-019 86 82 84 K-020 89 82 86 K-021 86 100 93 K-022 86 75 81 K-023 79 75 77 K-024 86 79 83 K-025 71 82 77 K-026 89 79 84 K-027 82 79 81 K-028 86 79 83 K-029 75 82 79 K-030 79 86 83 K-031 100 96 98 K-032 75 79 77 K-033 75 82 79 K-034 86 82 84
Jumlah Skor Total Nilai Rata –rata
2768 81
Kriteria Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Tinggi
245
Lampiran 45
REKAPITULASI DATA ANGKET
No 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pernyataan Model Project Based Learning berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan. Model Project Based Learning membuat saya tertarik untuk memahami materi kimia khususnya hidrokarbon dan minyak bumi Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi saya untuk lebih giat belajar. Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon mudah dalam bekerjasama atau bertukar pikiran dengan teman. Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab saya dalam belajar kimia. Belajar kimia dengan Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi membuat saya berani untuk berpendapat . Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon melatih saya aktif dalam pembelajaran Proyek yang ditugaskan menggunakan Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi membuat saya lebih terampil dan kreatif. Saya merasa kimia adalah mata pelajaran yang menyenangkan setelah menggunakan Model Project Based Learning dengan menghasilkan proyek dan produk menarik. Saya berharap Model Project Based Learning dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan pada pembelajaran di mata pelajaran lainnya.
SS
Jawaban S KS
TS
Jumlah Siswa
16
18
2
0
36
7
24
5
0
36
3
28
5
0
36
6
23
7
0
36
4
26
6
0
36
3
24
9
0
36
2
32
2
0
36
8
24
4
0
36
11
22
3
0
36
16
16
4
0
36
246
Lampiran 46 PRESENTASE SKOR DATA ANGKET TIAP ASPEK
No 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10 .
Pernyataan Model Project Based Learning berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan. Model Project Based Learning membuat saya tertarik untuk memahami materi kimia khususnya hidrokarbon dan minyak bumi Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi memotivasi saya untuk lebih giat belajar. Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon mudah dalam bekerjasama atau bertukar pikiran dengan teman. Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab saya dalam belajar kimia. Belajar kimia dengan Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi membuat saya berani untuk berpendapat . Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon melatih saya aktif dalam pembelajaran Proyek yang ditugaskan menggunakan Model Project Based Learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi membuat saya lebih terampil dan kreatif. Saya merasa kimia adalah mata pelajaran yang menyenangkan setelah menggunakan Model Project Based Learning dengan menghasilkan proyek dan produk menarik. Saya berharap Model Project Based Learning dapat diterapkan pada materi selanjutnya dan pada pembelajaran di mata pelajaran lainnya. Rata-rata skor angket
Presentase Skor
Kriteria
Rata - rata tiap aspek
Kriteria
84,03
Sangat Baik
3,36
Tinggi
76,39
Baik
3,06
Tinggi
73,61
Baik
2,94
Tinggi
74,31
Baik
2,97
Tinggi
73,61
Baik
2,94
Tinggi
70,83
Baik
2,83
Tinggi
76,39
Baik
3,06
Tinggi
77,78
Baik
3,11
Tinggi
79,86
Baik
3,19
Tinggi
83,33
Baik
3,33
Tinggi
77,01
Baik
3,08
Tinggi
247
Lampiran 47 PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF Rumus
Keterangan: r11 = reliabilitas ≥ 0,70 Vp = varian persons/responden/testee Ve = varian eror k = jumlah rater/observer Kriteria Jika r11> rtabel , maka instrumen tes tersebut dikatakan reliabel. Perhitungan Berikut adalah tabel perhitungan reliabilitas inter rater dengan menggunakan 3 observer. No
Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
E-001 E-002 E-003 E-004 E-005 E-006 E-007 E-008 E-009 E-010 E-011 E-012 E-013 E-014 E-015 E-016 E-017 E-018 E-019 E-020 E-021 E-022 E-023
I 84 94 81 91 91 88 91 88 81 88 88 91 84 88 88 88 91 91 84 88 88 94 84
Observer II 84 94 78 91 94 84 94 81 84 78 88 94 94 94 88 88 88 88 88 91 91 91 81
III 78 91 75 88 88 78 88 78 75 75 78 88 84 84 78 84 84 88 81 84 84 91 84
∑
∑2 horizontal
246 279 234 270 273 250 273 247 240 241 254 273 262 266 254 260 263 267 253 263 263 276 249
60516 77841 54756 72900 74529 62500 74529 61009 57600 58081 64516 74529 68644 70756 64516 67600 69169 71289 64009 69169 69169 76176 62001
248
E-024 E-025 E-026 E-027 E-028 E-029 E-030 E-031 E-032 E-033 E-034 E-035 E-036
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
88 88 91 88 94 88 91 88 88 94 84 94 88
∑
3188 10163344
2
∑ vertikal
JKT (n=36) JKA JKS JKR
84 91 91 88 91 88 88 91 81 94 84 91 88
2742 642.6667 1662.6667 436.6667
3176 2996 10086976 8976016 29226336
Varian JKT JKA JKS
Jk
JKR
8
8 88
78
9
7
99
84 84 88 81 88 81 84 81 75 91 78 94 81
dF
(
9360 87609600
2438588 5946711433744
α = 5 %,
Mk
r tabel = 0.32
107 2 35
47.5048(Vp)
436.666667
70
6.2381 (Ve)
9
(9
9 (9
)
65536 69169 72900 66049 74529 66049 69169 67600 59536 77841 60516 77841 66049
2742 642.6667 1662.6667
) 8
)
,
8 ∑
256 263 270 257 273 257 263 260 244 279 246 279 257
(
r11 = 0,8687
7
7 )
= 1662,6667
JKR = JKT – JKA – JKS = 2472 – 642,6667 – 1662,6667 = 436,6667
7,5
8 7,5
, 8 8
,8 87
Taraf signifikansi 5 % dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0,329 Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
Reliabel
249
Lampiran 48 PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK Rumus
Keterangan: r11 = reliabilitas ≥ 0,70 Vp = varian persons/responden/testee Ve = varian eror k = jumlah rater/observer Kriteria Jika r11> rtabel , maka instrumen tes tersebut dikatakan reliabel. Perhitungan Berikut adalah tabel perhitungan reliabilitas inter rater dengan menggunakan 3 observer. No
Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
E-001 E-002 E-003 E-004 E-005 E-006 E-007 E-008 E-009 E-010 E-011 E-012 E-013 E-014 E-015 E-016 E-017 E-018 E-019 E-020 E-021 E-022 E-023 E-024
I 81 78 72 88 84 81 88 81 81 78 78 91 81 84 81 91 78 84 78 88 88 88 81 81
Observer II 84 75 78 88 88 88 91 84 88 84 78 94 88 81 88 94 91 88 84 81 88 88 78 78
III 88 78 75 91 81 84 91 81 88 78 81 97 81 84 94 97 81 84 81 84 91 91 81 81
∑
∑2 horizontal
253 231 225 267 253 253 270 246 257 240 237 282 250 249 263 282 250 256 243 253 267 267 240 240
64009 53361 50625 71289 64009 64009 72900 60516 66049 57600 56169 79524 62500 62001 69169 79524 62500 65536 59049 64009 71289 71289 57600 57600
250
E-025 E-026 E-027 E-028 E-029 E-030 E-031 E-032 E-033 E-034 E-035 E-036
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Varian JKT JKA JKS JKR
∑2 vertikal
81 81 88 88 84 84 84 78 84 81 84 84 2985 8910225
Jk 2644.9167 170.8889 1907.5833 566.4444
dF 107 2 35 70
8
8
88
985
78
8
∑
54.5024 8.0921
(9
Reliabel (9
78 7) 8
)
64009 64009 67600 71289 62001 67081 69169 56169 69169 67600 67600 62001 2329823
α = 5 %, r tabel = 0.329 r11 = 0,8515
Mk
75
79
(
84 88 253 88 84 253 84 88 260 91 88 267 81 84 249 91 84 259 91 88 263 78 81 237 91 88 263 88 91 260 88 88 260 81 84 249 3083 3079 9147 9504889 9480241 83667609 27895355
7) 8
,9
7
7 ,8889 (
)
= 1907,5833
JKR = JKT – JKA – JKS = 2644,9167 – 170,8889 – 1907,5833 = 566,4444
5 ,5
8, 9 5 ,5
,85 5
Taraf signifikansi 5 % dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0,329 Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
251
Lampiran 49 PERHITUNGAN RELIABILITAS DATA ANGKET Rumus
r11 = *
(
)
∑
+[
]
Keterangan : r11
: reliabilitas instrumen
K
: banyaknya soal
∑∂b
2
: jumlah varians butir
∂2t
: varians total
Kriteria Jika r11> rtabel , maka instrumen tes tersebut dikatakan reliabel.
Perhitungan
r11 = *
(
)
+*
, ,
+
,88
Taraf signifikansi 5 % dengan n = 36 diperoleh r tabel = 0,329 Karena r11> rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan reliabilitasnya adalah sangat tinggi.
DATA NILAI PRODUK SISWA No Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama
Aditya Rizqianto Ana Wahyuni Anisa Devi Rahmawati 1 (Metana) Anisa Dewi Sri Puspitasari Anisa Nur Azizah Arby Tegar Artiarno Arum Rizkyanti Aulia Fahmi Nuralimi Cindy Nurul Kamila 2 (Etana) Conny Tria Shafira Dimas Cahya Junaedhi Endang Budi Mulyaningsih Faizal Imam Syachputra Fanny Cyntia Dewi Gina Amartya Dewanti 3 (Propana) Illham Prastyo Abadi Imalia Eka Purnamasari Iva Mar'atus Shiva Wijayanti Laras Setya Fortuna A Luthfian Mahdiyansyah Mayang Dwi Santy Mukti P. 4 (Butana) Mega Karisma Suwandi Muhammad Farchan A Nurul Lita Hutami Refirendyan Dicky Pramana Sarah Hedinola Sindu Sadewo 5 Sri Bimo Guntur P (Pentana) Syafrida Mutiara Wassakinah Tri Lestari Widiastuti Vena Anissa Vinson Wahyu Pradana Wafi Arifin 6 (Heksana) Windya Ardani Salsabilla Yessy Aviantary Putri Yusril Ihza Mahendra JUMLAH TOTAL SKOR RATA-RATA NILAI
1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tahapan 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
∑ Nilai Kriteria Skor 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 11 92 Sangat Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik 10 83 Baik
2
2
3
3
10
2 2 2 2 2 2 2
2 3 3 3 3 3 3
3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2
10 9 9 9 9 9 9 367 10
83
Baik 83 Baik 75 Baik 75 Baik 75 Baik 75 Baik 75 Baik 75 Baik 3058 Sangat Baik 85
Lampiran 50
252
253
Lampiran 51 DATA NILAI LAPORAN PRAKTIKUM SISWA No
Nama
Laporan
Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Aditya Rizqianto Ana Wahyuni Anisa Devi Anisa Dewi Sri Puspitasari Anisa Nur Azizah Arby Tegar Artiarno Arum Rizkyanti Aulia Fahmi Nuralimi Cindy Nurul Kamila Conny Tria Shafira Dimas Cahya Junaedhi Endang Budi Mulyaningsih Faizal Imam Syachputra Fanny Cyntia Dewi Gina Amartya Dewanti Illham Prastyo Abadi Imalia Eka Purnamasari Iva Mar'atus Shiva Wijayanti Laras Setya Fortuna Anggraeni Luthfian Mahdiyansyah Mayang Dwi Santy Mukti P Mega Karisma Suwandi Muhammad Farchan A Nurul Lita Hutami Refirendyan Dicky Pramana Sarah Hedinola Sindu Sadewo Sri Bimo Guntur Pamungkas Syafrida Mutiara Wassakinah Tri Lestari Widiastuti Vena Anissa Vinson Wahyu Pradana Wafi Arifin Windya Ardani Salsabilla Yessy Aviantary Putri Yusril Ihza Mahendra Jumlah Rata-rata Nilai Laporan
73 78 71 85 82 72 85 75 78 78 81 90 84 90 85 90 78 84 90 75 85 85 72 75 75 85 75 80 75 90 72 78 75 85 84 78 2893 80
Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik
254
Lampiran 52 DOKUMENTASI
Siswa kelas eksperimen memengerjakan pretest
Siswa kelas kontol memengerjakan pretest
kegiatan praktikum siswa kelas eksperimen yang di amati dan dinilai oleh observer.
255
Kegiatan siswa saat presentasi mengenai materi hidrokarbon dan minyak bumi di depan kelas
Kegiatan siswa saat diskusi membuat rancangan proyek. Kegiatan siswa saat mempresentasikan produk.
Hasil siswa berupa produk
256 Lampiran 53
BALSEM
Apersepsi Tahukah kalian tentang balsem ? Tahukah kalian tentang bahan dasar balsem?
A. TUJUAN 1. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat balsem? 2. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran kimia materi pokok hidrokarbon. 3. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI Balsam adalah suatu produk yang mirip dengan salep bentuknya lembek, mudah dioleskan, dan mengandung bahan aktif digunakan sebagai obat luar yang berfungsi untuk mengilangkan rasa sakit atau nyeri. Balsam merupakan obat gosok yang memiliki karakteristik berbentuk semi padat dan memiliki kemampuan untuk melekat pada kulit, tekstur dari balsam ini juga lunak, mudah dioleskan, dan mengandung bahan aktif. Balsam biasa digunakan untuk penggunaan luar dan tidak untuk dikonsumsi. Kandungan dari balsam biasanya mengandung minyak atsiri. fungsi dari balsam ini hampir sama dengan minyak pijat. Namun, yang membedakan adalah proses pembuatan dan karakteristik dari penampakannya. Bahan aktif yang terdapat pada balsam adalah minyak atsiri yang memiliki efek menghangatkan dan juga menyegarkan. Balsam biasa diaplikasikan untuk pemijatan untuk mengurangi ketegangan otot, memperlancar aliran peredaran darah, mengobati rasa nyeri akibat keseleo, pegal–pegal, maupun encok. Cara penggunaan balsam adalah dengan cara digosokan ke kulit yang kemudian kandungan dari balsam akan masuk kedalam pori– pori kulit.
257
C. METODE PEMBUATAN Alat : - Panci atau wajan - kompor - Pengaduk kayu - kaleng-kaleng kecil atau botol-botol kecil (wadah balsam) - Mangkok sejenisnya. Bahan : - Vaselin Putih - Paraffin Padat - Mentol Kristal - Minyak Atsiri (minyak cengkeh, minyak sereh, minyak gandapura, dan minyak kayu putih, minyak jahe, minyka pala) disesuaikan keinginan. - Minyak peppermint - Kamfer Cara Pembuatan 1. Masukkan Paraffin padat dan vaselin dalam panci atau wajan, panaskan hingga semuanya lumer. 2. Ambil mangkok untuk tempat mencampurkan kamfer, mentol kristal, minyak kayu putih, atau bisa digunakan alternatif minyak atsiri lainnya dan aduk-aduk hingga cair. 3. Setelah campuran sudah tercampur homogen, tuang kedalam adonan vaselin dan paraffin yang ada dalam panci sambil terus diaduk. 4. Setelah semua sudah tercampur, tuangkan ke dalam wadah balesem yang tersedia. 5. Biarkan dingin, tutp rapat dan biarkan membeku/ kental. 6. Lihat gambar dibawah ini !
DAFTAR PUSTAKA Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
258
LILIN HIAS
Apersepsi Tahukah kalian fungsi lilin ? Tahukah kalian tentang bahan dasara lilin?
A. TUJUAN 4. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat lilin? 5. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran kimia materi pokok hidrokarbon. 6. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI Sebagai alat penerangan, lilin memiliki kelebihan karena mudah dibawa, mudah dikemas dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Berawal dari bentuk dan warna lilin yang ederhana, kini bermunculan kreasi baru dari lilin. Salah satu kreasi yang unik adalah lilin hias. Bahan dasar dari lilin adalah paraffin yang merupakan senywa hidrokarbon jenis alkana, dengan rumus molekul C21H44- C24H50 . Dalam lilin sumbu merupakan faktor yang harus ada di dalam lilin tersebut. Sumbu memegang peranan penting pada proses terbakarnya bahan lilin. Nyala dari sumbu yang baik harus terus bertahan hingga seluruh media lilin terbakar habis. Untuk itu diperlukan bahan yang berkualitas dan ukuran sumbu yang sesuai dengan ukuran lilin. Penyusun sumbu dikenal 3 macam bahan yaitu: katun (cotton), polyester serta campuran cotton dan polyester. Diantara ketiga bahan tekstil di atas, katun merupakan bahan sumbu yang paling baik, apalagi katun yang berasal dari bahan alamai terbukti lebih awet. Benang sumbu yang hendak digunakan harus dicelup dulu pada adonan lilin yang masih cair. Hal ini memudahkan terjadinya pembakaran saat sumbu dinyalakan. Selain itu, pencelupan dimaksudkan untuk membuat sumbu menjadi kaku sehingga mempermudah penggunaannya. Pemakaian sumbu pada wadah yang tinggi, harus tetap tegak berdiri. Cara membuat sumbu dapat tegak berdiri dan tepat di tengah adalah dengan menggunakan bantuan lidi sebagai penopang.
259
C. METODE PEMBUATAN Alat : - Panci dan penangas - Pengaduk kayu/ sumpit bambu - Mangkok stainless - Gelas Hias - Lidi - Paku dan Palu - Gunting - Timbangan Bahan : - White oil 0,5 lt - Jelly lilin 0,5 lt - Sumbu - Perwarna lilin (biru, merah dll) - Tabing - Aksesoris Akuarium (kerang, pasir , batu 2 dll) Cara Pembuatan 1. Siapkan adonan lilin jelly , white oil dan pewarna 2. Siapkan gelas dengan pemasangan sumbu dan tabing. Tempelkan ujung sumbu bertabing pada dasar gelas hias. Pasang sumbu dalam kondisi tegang, dibantu dengan lidi agar tegak dan tepat ditengah. 3. Masukkan aksesori seperti pasir, kerang, batu, ke dalam gelas. 4. Masukan lilin jelly benig sampai setengah gelas, tunggu hingga dingin. 5. Masukan ikan plastik kemuadian masukkan lilin jelly warna, sampai gelas penuh.Lihat gambar dibawah ini
DAFTAR PUSTAKAApriyanto, V dan Murhananto. 2006. Teknik Dasar Membuat Lilin Hias. Jakarta: Kawan Pustaka
260
BRIKET ARANG
Apersepsi Tahukah kalian tentang briket arang ? Tahukah kalian tentang bahan dasar briket arang?
A. TUJUAN 7. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat briket arang? 8. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran kimia materi pokok hidrokarbon. 9. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI Briket Arang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak dan gas dalam kegiatan industri dan rumah tangga. Briket arang merupakan bentuk energi terbarukan dari biomassa yang berasal dari tumbuhan atau tanaman yang saat ini sangat banyak tersedia di lingkungan. Dilain pihak, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut merupakan sumber
energi alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relatif besar. Limbah pertanian tersebut dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket. Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Bioarang adalah arang yang diperoleh dengan membakar biomassa kering tanpa udara (pirolisis). Sedangkan biomassa adalah bahan organik yang berasal dari jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi panas untuk bahan bakar,tetapi kurang efisien. Nilai bakar Briket adalah hasil pemadatan arang sekam yang dicampur dengan perekat. Tujuan dari pemadatan ini adalah agar bara yang terbentuk lebih tahan lama dan suhu panas yang dihasilkan lebih tinggi, tidak menghasilkan asap.
261
C. METODE PEMBUATAN Bahan dan Alat: 1. Sekam Padi 100 kg (20 karung besar) 2. Gembor untuk menyiram 3. Sabut atau tempurung kelapa 4. Minyak tanah 5. Air untu menyiram bara sekam
Cara kerja pada proses pembuatan arang sekam tanpa menggunakan alat
pembakar 1. Tumpuk sekam padi sebanyak 2 karung besar untuk setiap tumpukanBakar bagian puncak tumpukan dengan menggunakan sabut kelapa yang sudah ditambah sedikit minyak tanah 2. Api yang dihidupkan akan membakar sekam sekelilingnya hingga menjadi bara, 3. meskipun apinya mati, baranya akan tetap hidup dan membakar sekam yang lain, 4. proses pembakaran ini akan memakan waktu kurang lebih 12 jam 5. Setelah semua sekam menjadi arang, siram segera dengan air agar tak menjadi abu.
Cara Pembuatan Briket arang
Tumbuk arang dengan menggunakan lesung sehingga dihasilkan tepung arang sekam
Siapkan bahan perekat berupa tanah liat yang telah dicairkan dengan air dengan perbandingan 5 : 1 (tanah liat :air)
Campurkan bahan perekat kedalam tepung arang sekam dengan perbandingan 6 bagian sekam dan 1 bagian perekat, aduk sampai rata.
Cetak adonan dengan menggunakan bambu atau paralon yang telah dipotongpotong dengan panjang 5 cm dan diameter 1 inchi.
Jemur briket yang sudah dicetak sampai benar-benar kering (lama penjemuran tergantung cuaca
DAFTAR PUSTAKA Murtadho, D. dan Said, E.G,1987. Penanganan dan pemanfaatan limbah padat. PT Mediyatama sarana perkasa. Jakarta.
262
SEMIR SEPATU HITAM (PASTA)
Apersepsi Tahukah kalian tentang semir sepatu ? Tahukah kalian tentang bahan dasar semir sepatu?
A. TUJUAN 10. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat semir sepatu hitam? 11. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran kimia materi pokok hidrokarbon. 12. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian bawah juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi seseorang, tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan kelihatan kotor dan kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga akan cepat rusak, karena tidak ada lapisan pelindungnya. Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang. Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan ruamh tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat semir sepatu sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam mengembangkan home industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek yang cemerlang. Meskipun saat ini telah hadir semir sepatu instan, semir sepatu gosok ternyata memiliki keunggulan, hasil semirnya lebih awet karena tidak mengandung bahan-bahan yang mudah menguap.
263
C. METODE PEMBUATAN Alat : - Panci atau wajan disetai penangas (kompor) - Pengaduk kayu - timbangan - sendok makan dan sendok teh - Kaleng semir bekas Bahan : - wenter hitam - malam tawon. lebah - Parafin padat/ lilin - Terpentin Cara Pembuatan 6. Masukkan parafin padat/lilin dan malam lebah di panci kemudian panaskan hingga mencair. 7. masukkan pewarna sedikit demi sedikit disertai pengadukan 8. Setelah menjadi cairan hitam dan rata, angkatlah campuran tersebut. 9. Setelah temperaturnya turun sampai suhu masih diatas 500C sambil diaduk terus ditambahkan sedikit terpentin. 10. Setelah menjadi bubur agak encer, pengadukan dihentikan. 11. Kemudian campuran tadi dimasukkan kedalam kaleng dan tutup rapat 12. Semir sepatu hitam siap digunakan. Lihat gambar berikut ini ! minyak lebah parafin
dalam keadaan masih panas dan cair tuang kedalam pot-pot
DAFTAR PUSTAKA Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
264
SEMIR SEPATU HITAM (CAIR)
Apersepsi Tahukah kalian tentang semir sepatu ? Tahukah kalian tentang bahan dasar semir sepatu?
A. TUJUAN 13. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat semir sepatu hitam? 14. Untuk mengetahui kaitannya dengan pembelajaran kimia materi pokok hidrokarbon. 15. Siswa dapat menghasilkan produk inovatif dari pembelajaran kimia untuk berwirausaha
B. DASAR TEORI Penampilan seseorang tidak hanya ditentukan/ dipengaruhi oleh bagian atas , tetapi bagian bawah juga ikut menentukan. Tidak hanya pakaian, perhiasan, dan rambut saja yang mempengaruhi seseorang, tetapi juga sepatu. Sepatu dari bahan kuit ataupun imitasi, yang tidak disemir akan kelihatan kotor dan kusam walaupun sudah dicuci dengan air. Sepatu yang tidak pernah disemir juga akan cepat rusak, karena tidak ada lapisan pelindungnya.
Oleh karena itu, semir sepatu sampai saat ini masih merupakan bahan yang dibutuhkan orang kareana merupakan bahan yang penting untuk merawat sepatu agar tetap awet. Sepatu yang disemir dengan licin dan cemerlang dapat meningkatkan percaya diri seseorang. Banyak usaha rumahan yang sudah menguasai teknologi dalam memenejemen keuangan ruamh tangga dengan baik dan efisien. sehingga mereka dapat memiliki keahlian dalam membuat semir sepatu sendiri tanpa harus membeli, dan mereka dapat menjadikan peluang usaha dalam mengembangkan home industri, menengah ataupun besar. Industri semir sepatu memiliki prospek yang cemerlang
265
C. METODE PEMBUATAN Alat
:
-
Panci atau wajan
-
Pengaduk kayu
-
kaleng-kaleng kaleng semir bekas
-
Mangkok sejenisnya.
Bahan : -
Karbon black/ wenter
-
Gom Arab
-
Alkohol 96 %
-
Aquades
-
minyak silikon
Cara Pembuatan 1. Berturut-turut kedalam alcohol ditambahkan silicon oil dikocok, kemudian ditambahkan aquades. 2. Kemudian masukan karbon black/wenter dan gom arab larutan dikocok terus hingga homogen. 3. kemudain tuangkan campuran tersebut kedalam kaleng-kaleng dan kemudian tutup rapat dan siap digunakan.
DAFTAR PUSTAKA Suhartono. 2003. 1001 Sumber Penghasilan. Solo: CV. Aneka
266
267