perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
i PENERAPAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK ( SAS ) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN UNTUK ANAK USIA DINI DI TK N PEMBINA CAWAS KELOMPOK B TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI Disusun Oleh: Widi Prastiwi X8110054 S1 PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus 2012
i to user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Widi Prastiwi
NIM
: X8110054
Jurusan/Program Studi
: FKIP/S1 PG PAUD
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK ( SAS ) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN UNTUK ANAK USIA DINI DI TK N PEMBINA CAWAS KELOMPOK B TAHUN PELAJARAN 2011/2012”. Ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
Surakarta,
Agustus 2012
Yang membuat pernyataan
Widi Prastiwi
ii user commit to
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iii PENERAPAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK ( SAS ) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN UNTUK ANAK USIA DINI DI TK N PEMBINA CAWAS KELOMPOK B TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
Widi Prastiwi
X8110054
Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Anak Usia Dini
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Agustus 2012
iii to user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iv
commit to iv user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
v
v commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
vi
ABSTRAK Widi Prastiwi. X8110054. PENERAPAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK ( SAS ) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN UNTUK ANAK USIA DINI DI TK N PEMBINA CAWAS KELOMPOK B TAHUN PELAJARAN 2011/2012, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2012. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan melalui metode Struktur Analitik Sintetik di TK N Pembina Cawas dan meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan di TK N Pembina Cawas Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah anak kelompok B2 TK N Pembina Cawas Tahun Pelajaran 2011/2012. Sejumlah 26 anak yang terdiri dari 15 anak putra dan 11 anak putri, serta guru kelompok B2. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan perekaman.Validitas data menggunakan teknik triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan. Sebelum dilaksanakan tindakan nilai ketuntasan mengenal membaca dan menulis kelompok B2 sebesar 34,6% kemudian pada siklus I 53,9% menjadi 92,4% pada siklus II yang mendapatkan nilai tuntas (●) pada kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan. Dengan demikian terdapat peningkatan sebesar 53,9% Pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 92,4% yang mendapatkan nilai tuntas (●) pada pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode struktur analitik sintetik ( SAS ) dapat meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan pada anak kelompok B2 di TK N Pembina Cawas Tahun Pelajaran 2011/2012. Kata Kunci: Metode SAS, Kemampuan membaca permulaan, menulis permulaan
commit toviuser
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
vii ABSTRACT Widi Prastiwi. X8110054. APPLICATION OF METHOD FOR IMPROVING THE STRUCTURE ANALITYCAL SYNTHETIC KNOWN ABILITY TO READ AND WRITE THE BEGINNING IN THE EARLY AGE CHILDREN TK N PEMBINA CAWAS YEAR STUDY GROUP B 2011/2012, Thesis. Surakarta, Faculty of Education and Pedagogy University of Surakarta of March, in August 2012. The purpose of this research is to improve the cognitive ability to read and write through the method beginning in kindergarten Synthetic Analytical Structure N Pembina Cawas and improve the quality of learning, especially in reading and writing ability to recognize beginning in kindergarten N Pembina Cawas Academic Year 2011/2012. This research is a classroom action research (CAR) consists of two cycles, each cycle consisting of four phases: planning, implementation, observation, and reflection. As a research subject is the son of TK N group B2 Cawas Trustees Academic Year 2011/2012. A total of 26 children consisting of 15 young men and 11 young women, as well as teacher group B2. Data collection techniques using observation, documentation and perekaman.Validitas data using data triangulation techniques and triangulation methods. Analysis of the data using an interactive model analysis techniques. The results of this study showed an increase in cognitive ability to read and write the beginning. Before the action carried out to know the value of reading and writing mastery B2 group at 34.6% and then 53.9% in the first cycle to 92.4% in the second cycle that scored perfectly (●) on the cognitive ability to read and write the beginning. Thus there is an increase of 53.9% in the first cycle and the second cycle increased to 92.4% who got a complete (●) on learning to read and write to know the beginning. Based on these results it can be concluded that the application of synthetic methods of analytic structure (SAS) can improve the cognitive ability to read and write in children beginning in kindergarten group B2 N Pembina Cawas Academic Year 2011/2012. Keywords: SAS method, ability to read the beginning, writing starters
commitvii to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
viii
MOTTO Barang siapa menghendaki kesejahteraan hidup di dunia maka tempuhlah dengan ilmu dan barang siapa menghendaki hidup di akhirat maka hendaklah ditempuh dengan ilmu dan barang siapa menghendaki kedua-duanya, maka hendaklah ditempuh dengan ilmu ( HR. Bukhori )
Pendidikan yang mengawali, selanjutnya membawa, bermasyarakat dan intropeksilah yang mengakhiri seorang dapat berprestasi ( John Locke )
Orang yang melangkahkan kaki untuk mengawali ilmu, kelak akan dimudahkan Alloh langkahnya menuju surga ( Al-Hadits )
Alloh akan meninggikan orang-orang yang berilmu diantaranya dan orang-orang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ( QS. Al-Mujahidin )
Keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama Taman kanak-kanak landasan yang kuat untuk jenjang pendidikan selanjutnya
commit viii to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ix
PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan kepada :
♥ Almamaterku ♥ Ayah ibuku yang senantiasa tulus menyayangi aku, selalu memberi do,a, dukungan dan nasehat yang sangat berharga. ♥ Saudara-saudaraku terima kasih atas bantuan dan semangatnya. ♥ Rekan-rekan kerja dan anak-anakku di TK N Pembina Cawas yang selalu membuatku tersenyum dan semangat. ♥ Teman-teman seperjuanganku terima kasih atas dukungan dan motivasi demi kebaikan bersama ♥ Para pembaca yang budiman
commitxito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
x
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan berkah, rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul, ” Penerapan Metode Struktur Analitik Sintetik Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Untuk Anak Usia Dini di TK N Pembina Cawas Kelompok B Tahun Pelajaran 2011/2012. “ Dalam menyusun skripsi ini, tentunya penulis tidak lepas dari bimbingan, bantuan maupun kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Studi PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Sekretaris Program Studi PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Drs. Samidi, M.Pd, sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini . 6. Dra. Lies Lestari, M. Pd sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Kepala
Sekolah TK N Pembina Cawas yang telah memberikan ijin kepada
peneliti untuk melakukan penelitian di TK N Pembina Cawas. 8. Guru-guru TK N Pembina yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam melakukan penelitian di TK N Pembina Cawas. 9. Seluruh siswa siswi kelompok B TK N Pembina Cawas yang telah membantu dalam penelitian ini.
commit tox user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xi 10. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak” demikian juga dengan penulis, oleh karena itu berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun dan mendidik kami harapkan demi perbaikan dalam penyusunan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan semua pihak khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Surakarta,
Agustus 2012
Penulis
Widi Prastiwi X8110054
commitxito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xii DAFTAR ISI
halaman JUDUL --------------------------------------------------------------------------------------
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ----------------------------------------------
ii
PENGAJUAN ------------------------------------------------------------------------------ iii PERSETUJUAN --------------------------------------------------------------------------- iv HALAMAN PENGESAHAN -----------------------------------------------------------
v
ABSTRAK ---------------------------------------------------------------------------------- vi MOTTO ------------------------------------------------------------------------------------- viii PERSEMBAHAN -------------------------------------------------------------------------
ix
KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------------
x
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------- xii DAFTAR GAMBAR ---------------------------------------------------------------------- xv DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------------------- xvii DAFTAR LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------- xix BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………………....1 B. Rumusan Masalah………………………………………………………..4 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………...5 D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….5 BAB II. LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan. a. Pengertian Kemampuan…………………………………………6 b. Pengertian Mengenal Membaca Permulaan……………………..6 c. Pengertian Mengenal Menulis Permulaan ……………………...9 d. Tujuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan…………10
commit toxiiuser
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xiii e. Manfaat Mengenal membaca dan Menulis Permulaan……..........11 f. Ruang Lingkup Membaca dan Menulis Permulaan……………...12 2. Hakikat Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) a. Pengertian Metode…………………………………………...…..15 b. Macam-Macam Membaca dan Menulis Permulaan………..15 c. Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS)……………………......19 3. Penerapan
Metode
Struktur
Analitik
Sintetik
(SAS)
Dalam
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Untuk Anak Usia Dini……………………………..…….21 B. Penelitian yang Relevan………………………………………………....27 C. Kerangka Berfikir………………………………………………………..28 D. Hipotesis…………………………………………………………………30 BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………31 B. Bentuk dan Strategi Penelitian…………………………………………...31 C. Subjek Penelitian…………………………………………………….......33 D. Data dan Sumber Data……………………………………………….......33 E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………34 F. Validitas Data……………………………………………………............35 G. Analisis Tindakan………………………………………………………..35 H. Indikator Kinerja………………………………………………...............37 I. Prosedur Penelitian………………………………………………………39
xiiito user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xiv BAB IV. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi pratindakan...................................................................................43 B. Deskripsi hasil tindakan tiap siklus .............................................................48 C. Perbandingan hasil tindakan antar siklus ....................................................80 D. Pembahasan .................................................................................................87 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ......................................................................................................93 B. Implikasi ......................................................................................................94 C. Saran ............................................................................................................96
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xv DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir………………………………………..30 Gambar 2. Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas…………………… .32 Gambar 3. Teknik Analisis Deskriptif Interaktif…….………………………36 Gambar 4. Grafik Nilai Kondisi Awal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan………………….………………………48 Gambar 5. Grafik Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1,2,3.............................................................................57 Gambar 6. Grafik Nilai Rata-rata Kinerja Guru Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 1,2,3………………59 Gambar 7. Grafik Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Nilai Siklus I Pertemuan I…………………..……….61 Gambar 8. Grafik Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 2……………...………...62 Gambar 9. Grafik Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 3……………………......64 Gambar 10. Grafik Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1,2,3……………………..…………………………..73 Gambar 11. Grafik Nilai Rata-rata Kinerja Guru Mengenal Membaca dan Menulis Permualaan Siklus I Pertemuan 1,2,3…………..…75 Gambar 12. Grafik Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan I…………..………….77 Gambar 13. Grafik Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan 2………..……………78 Gambar 14. Grafik Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan 3…...…………………80
commit xv to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xvi Gambar 15. Grafik Nilai Perbandingan Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 1,2,3 dan Siklus II Pertemuan 1,2,3……………………………………………....83 Gambar 16. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa dalam Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan II……………………………………………………………..85 Gambar 17. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Kinerja Guru dalam Mengenal dan Menulis Permulaan Siklus I dan II…………………………………………………….………86 Gambar 18. Grafik Nilai Rata-Rata Klasikal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menu;is Permulaan Siklus I dan Siklus II…….…88 Gambar 19. Grafik Nilai Ketuntasan Klasikal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Sulkus I dan Siklus II………………………………………………………….90 Gambar 20. Grafik Nilai Rata-rata Keseluruhan Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru dalam Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan II……………………………………….92
xviuser commit to
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xvii DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 1. Tabel Nilai Kondisi Awal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan……………………………………..……...47 Tabel 2. Tabel Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 1,2,3..………………..57 Tabel 3. Tabel Nilai Rata-rata Kinerja Guru Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 1,2,3…………..………….58 Tabel 4. Tabel Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan I…………...……………...60 Tabel 5. Tabel Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 2………………..………....62 Tabel 6. Tabel Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 3…………………………..63 Tabel 7. Tabel Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan 1,2,3………………....72 Tabel 8. Tabel Nilai Rata-rata Kinerja Guru Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan 1,2,3……………………..74 Tabel 9. Tabel Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan I………………………….76 Tabel 10. Tabel Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan 2……………..………….78 Tabel 11. Tabel Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan 3………..……………….79 Tabel 12. Tabel Nilai Perbandingan Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 1,2,3 dan Siklus II Pertemuan 1,2,3………………………………………………....82
xviiuser commit to
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xviii Tabel 13. Tabel Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa dalam Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan II……………………………………………………………....84 Tabel 14. Tabel Perbandingan Nilai Rata-rata Kinerja Guru dalam Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan II…….86 Tabel 15. Tabel Nilai Rata-Rata Klasikal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menu;is Permulaan Siklus I dan II………………...88 Tabel 16. Tabel Nilai Ketuntasan Klasikal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Sulkus I dan Siklus II.......…89 Tabel 17. Tabel Nilai Rata-rata Keseluruhan Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru dalam Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan Siklus II……………………………...…..91
xviii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
Lampiran 1. Tabel Jadwal Penelitian…………………………………………..97 Lampiran 2. Tabel Silabus……………………………………………………..98 Lampiran 3. Rencana Kegiatan Harian Siklus I pertemuan 1………………….99 Lampiran 4. Skenario Pembelajaransiklus I pertemuan 1…………..………..103 Lampiran 5. Cerita Bergambar Siklus I Pertemuan I……………………..….106 Lampiran 6. Lembar Kegiatan………………………………………………..107 Lampiran 7. Hasil Menulis Anak dengan Metode SAS Siklus I Pertemuan I……………….........................................................109 Lampiran 8. Indikator Ketercapaian Tujuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan…………………………………………...…110 Lampiran
9.
Deskripsi
Penilaian
Mengenal
Membaca
dan
Menulis
Permulaan………………………………………………………111 Lampiran 10. Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan I……………………………..…114 Lampiran 11. Rencana Kegiatan Harian Siklus I pertemuan 2……………....116 Lampiran 12. Skenario Pembelajaran siklus I pertemuan 2..………..…….…120 Lampiran 13. Cerita Bergambar Siklus I Pertemuan 2.....…………………....124 Lampiran 14. Lembar Kegiatan……………………………………………....125 Lampiran 15. Hasil Menulis Anak dengan Metode SAS Siklus I Pertemuan 2…….........................................................................127 Lampiran 16. Indikator Ketercapaian Tujuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan……………………………………………..128 Lampiran 17. Deskripsi Penelitian Penelitian Membaca dan Menulis Permulaan……………………………………………..129 Lampiran 18. Penilaian Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 2………………………………………..……132 Lampiran 19. Rencana Kegiatan Harian Siklus I pertemuan 3.……………...134
commit xix to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xx Lampiran 20. Skenario Pembelajaran Siklus I Pertemuan 3………………....138 Lampiran 21. Cerita Bergambar Siklus I Pertemuan 3……………………....142 Lampiran 22. Lembar Kegiatan…………………….………………………...143 Lampiran 23. Hasil Menulis Anak dengan Metode SAS Siklus I Pertemuan 3………………………..………………………….145 Lampiran 24. Indikator Ketercapaian Tujuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan…………………………………………….146 Lampiran 25 . Deskripsi Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan………………………………….…….147 Lampiran 26. Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis SIklus I Pertemuan 3…………………………………………...150 Lampiran 27. Penilaian Rata-rata Anak Siklus I……………………………..152 Lampiran 28. Rencana Kegiatan Harian Siklus II pertemuan 1………...…....154 Lampiran 29. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1………………...158 Lampiran 30. Cerita Bergambar Siklus II Pertemuan 1…………...………...162 Lampiran 31. Lembar Kegiatan……………………………………………....163 Lampiran 32. Hasil Menulis Anak dengan Metode SAS Siklus I Pertemuan 3………………..…………………………………..165 Lampiran 33. Indikator Ketercapaian Tujuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan…………………………………………….166 Lampiran 34. Deskripsi Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan………………………………….…….167 Lampiran 35. Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis SIklus II Pertemuan 1…..……………………………………...164 Lampiran 36. Rencana Kegiatan Harian Siklus II pertemuan 2………...…....172 Lampiran 37. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2………………...176 Lampiran 38. Cerita Bergambar Siklus II Pertemuan 2…………...………...180
xx commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xxi Lampiran 39. Lembar Kegiatan……………………………………………....181 Lampiran 40. Hasil Menulis Anak dengan Metode SAS Siklus I Pertemuan 2…………………………………..………………..183 Lampiran 41. Indikator Ketercapaian Tujuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan…………………………………………….184 Lampiran 42. Deskripsi Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan………………………………………..185 Lampiran 43. Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis SIklus II Pertemuan 2…………………………….…………...188 Lampiran 44. Rencana Kegiatan Harian Siklus II pertemuan 3………...…....190 Lampiran 45. Skenario Pembelajaran Siklus II Pertemuan 3………………...194 Lampiran 46. Cerita Bergambar Siklus II Pertemuan 3…………...………...198 Lampiran 47. Lembar Kegiatan……………………………………………....199 Lampiran 48. Hasil Menulis Anak dengan Metode SAS Siklus I Pertemuan 3…………………………..………………………..201 Lampiran 49. Indikator Ketercapaian Tujuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan…………………………………………….202 Lampiran 50. Deskripsi Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan………………………………………..203 Lampiran 51. Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis SIklus II Pertemuan 3…………………………….…………...206 Lampiran 52. Daftar Penilaian Rata-rata Anak Siklus II……………………..208 Lampiran 53. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I……..210 Lampiran 54. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2……..212 Lampiran 55. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 3……..214 Lampiran 56. Rekapitulasi Aktivitas Anak Siklus I………………………….216 Lampiran 57. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I…….217 Lampiran 58. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2……219
commitxxi to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xxii Lampiran 59. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 3……221 Lampiran 60. Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus II………………………...223 Lampiran 61. Penilaian RKH Siklus I Pertemuan I......……….……………...224 Lampiran 62. Lembar Observasi Guru Mengajar Siklus I Pertemuan 1 …….225 Lampiran 63. Penilaian RKH Siklus I Pertemuan 2………………………….228 Lampiran 64. Lembar Observasi Guru Mengajar Siklus I Pertemuan 2 …….229 Lampiran 65. Penilaian RKH Siklus I Pertemuan 3………………………….232 Lampiran 66. Lembar Observasi Guru Mengajar Siklus I Pertemuan 3 ….....233 Lampiran 67. Rekapitulasi Observasi Guru Mengajar Siklus I........……..…..236 Lampiran 68. Penilaian RKH Siklus II Pertemuan I......…………...………...237 Lampiran 69. Lembar Observasi Guru Mengajar Siklus II Pertemuan 1 ...….238 Lampiran 70. Penilaian RKH Siklus II Pertemuan 2………………..………..241 Lampiran 71. Lembar Observasi Guru Mengajar Siklus II Pertemuan 2 ...….242 Lampiran 72. Penilaian RKH Siklus II Pertemuan 3………………………....245 Lampiran 73. Lembar Observasi Guru Mengajar Siklus II Pertemuan 3 …....246 Lampiran 74. Rekapitulasi Observasi Guru Mengajar siklus II…………..….249 Lampiran 75. Foto-foto Kegiatan
commit xxii to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang nomer 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya bimbingan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada pendidikan anak usia mencakup bidang pengembangan seperti bidang pengembangan fisik motorik, sosial emosional, moral agama, kognitif dan bahasa. Diantara bidang pengembangan tersebut bahasa mempunyai peranan penting sebagai sarana bernalar dan berkomunikasi. Pembelajaran mengenal bahasa menggunakan empat komponen keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. setiap komponen tersebut hubungannya erat sekali. ”untuk memperoleh keterampilan berbahasa , biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur. mula-mula, pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu bisa belajar membaca dan menulis”(Henry Guntur Tarigan,1994:1)”. Anak Usia Dini adalah sosok individu sebagai makluk sosiokultural yang sedang mengalami proses yang fundamental bagi kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu. pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kepada pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), social emosional (sikap perilaku agama) bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap perkembangan yang dinilai.
commit 1 to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Masa kanak-kanak merupakan masa peka untuk menerima berbagai macam rangsangan dari lingkungan dengan menunjukkan kepekaan-kepekaan suatu masa perkembangan dimana anak usia dini memperoleh informasi-informasi baru melalui pengalamannya. Informasi tersebut diperoleh dengan melihat, mendengar dan mencoba hal-hal baru. Dari berbagai hal-hal tersebut akan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Seperti perkembangan fungsi verbal dan motorik halusnya. Merupakan keterampilan yang menyatu antar otot halus dan panca indra, seperti pertumbuhan kosa kata dan mulai tersusunnya kalimat-kalimat yang diperlukan untuk persiapan menulis dan membaca. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, kemampuan mengenal membaca dan menulis oleh siswa kelompok B di TK N Pembina Cawas tahun pelajaran 2011/2012 masih kurang. Hal ini dapat dibuktikan dari pengamatan/observasi secara individual maupun kelompok oleh guru. Dari 26 siswa kelompok B, terdapat 10 siswa yang dapat mengenal bacaan dengan baik. Sebagian siswa belum menguasai struktur kalimat yang dibacanya ( Kalimat, kata, suku kata, dan bunyi serta konsep huruf ). Masalah tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain disebabkan oleh guru yang kurang kreatif dalam memilih metode pembelajaran, khususnya metode pembelajaran bahasa tentang mengenal membaca dan menulis. Sebelum penelitian dilakukan guru hanya menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga siswa merasa bosan dan tidak tertarik mengikuti pembelajaran dari guru, dengan demikian pembelajaran yang diberikan guru tidak dipahami siswa dengan maksimal. Pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan di Taman kanakkanak merupakan pembelajaran mengenal membaca dan menulis pada tahap pengenalan awal. kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan akan sangat berpengaruh pada kemampuan membaca lanjut. kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan harus benar diperhatikan oleh guru, sebab jika dasar membaca dan menulis permulaan tidak dikuasai anak, maka pada membaca
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
lanjut siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca menulis yang memadai. Dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan, bahasa merupakan faktor utama yang mempengaruhi. Sebagai fungsi utama untuk melakukan komunikasi jauh sebelum anak menyatakan dengan bahasa, anak telah menunjukkan kemampuan berkomunikasi. Siswa belajar bahasa karena kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain dilingkungan sekitar. Sejak dini anak diarahkan agar mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik untuk berkomunikasi, dalam berbagai situasi menyapa, mengajukan pertanyaan, menjawab, menyebutkan, pendapat dan perasaan melalui bahasa. Anak usia dini pada umumnya sudah mampu berkomunikasi secara lisan. Namun untuk mengenal menulis dan membaca, pada umumnya anak mengalami kesulitan. Mengingat bahasa merupakan sistem yang rumit dan melibatkan berbagai unsur, seperti huruf atau simbol, kata, frasa, kalimat dan tata bahasa serta cara melafalkannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus sungguh-sungguh dalam memberikan dasar kemampuan pengenalan membaca dan menulis yang memadai bagi anak, guru harus menguasai metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan usia anak untuk dapat melaksanakan pembalajaran yang sesuai dan secara baik, perlu adanya perencanaan; baik mengenai materi, Metode, maupun pengembangannya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan diperlukan metode pembelajaran yang tepat agar dapat membantu dan memotivasi siswa untuk lebih mudah dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan. Agar dapat meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan pada Siswa Taman kanak-kanak kelompok B, maka diperlukan metode pembelajaran bahasa yang sesuai. Salah satu metode pembelajaran bahasa yang dapat dikembangkan dan sesuai untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
permulaan pada tahap pengenalan untuk anak Taman kanak-kanak adalah metode Stuktur Analitik Sintetik ( SAS ). Metode struktur analitik sintetik merupakan suatu pendekatan cerita disertai gambar yang didalamnya terkandung unsur analitik sintetik. (Supriyadi, 1996: 334335). Metode struktur analitik sintetik menggunakan beberapa langkah dengan menampilkan keseluruhan, melakukan proses penguraian dan melakukan penggalan pada struktur semula, sehingga akan mempermudah siswa untuk mengenal huruf, mencontoh huruf serta melafalkannya dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan. Pembelajaran dengan metode struktur analitik sintetik menggunakan berbagai macam permainan, seperti keterampilan menulis kartu huruf, kartu suku-suku kata dan kata, kartu kalimat. Berdasarkan uraian, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan judul “Penerapan Metode Struktur Analitik Sintetik Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Untuk Anak Usia Dini di TK N Pembina Cawas Kelompok B Tahun Pelajaran 2011/2012.”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas,maka disusun perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah penggunaan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) dapat meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan pada anak usia dini kelompok B di TK N Pembina Cawas Tahun Pelajaran 2012? 2. Apakah penggunaan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan di TK N Pembina Cawas Tahun Pelajaran 2012?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk: 1. Meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) pada anak usia dini kelompok B di TK Pembina Cawas Tahun Pelajaran 2012. 2.
Meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan di TK N Pembina Cawas Tahun Pelajaran 2012.
D. Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat secara : 1. Teoritis dapat memberikan sumbangan referensi kepustakaan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan membaca dan menulis pada anak usia dini di taman kanakkanak. Praktis a. Bagi siswa Dapat meningkatkan kemampuan mengenal menulis dan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang akan bermanfaat untuk jenjang pendidikan selanjutnya. b. Bagi guru Dapat menjadi acuan guru dalam penerapan metode pembelajaran yang tepat sesuai perkembangan anak. c. Bagi Sekolah Dapat mengembangkan wawasan baru tentang pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) , Sehingga dapat dipakai sebagai pijakan untuk perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan a. Pengertian Kemampuan Kemampuan berbahasa dipelajari dan diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Individu dilahirkan dengan alat penguasaan bahasa dan menemukan sendiri cara berbahasa. Individu memiliki kemampuan tata bahasa bawaan untuk mendeteksi ketegori bahasa tertentu diantaranya fonologi, sintaksis, dan sematik. Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10) mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil. Chaplin (1997: 34) “ ability ( kemampuan,
kecakapan, ketangkasan, bakat,
kesamggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan”. “Kemampuan bisa merupakan kesamggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek”. (Robbins, 2000: 46) Dari pengertian – pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan ( ability ) adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian bacaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakam sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya. b. Pengertian Mengenal Membaca Permulaan Membaca Permulaan merupakan tahapan awal bagi anak dalam proses membaca lanjut. Mengenal Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang
commit to 6 user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Membaca mempunyai pengertian yang beragam dan penyebabnyapun bermacam-macam. Pengertian membaca dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan. Pengertian sederhana yaitu pengertian yang memandang membaca sebagai proses pengenalan simbol-simbol tertulis bermakna. Pengertian agak luas yaitu pengertian yang memandang membaca sebagai proses memahami bacaan. Pengertian luas yaitu pengertian yang memandang membaca sebagai proses memahami, mengolah bacaan yaitu memaknai bacaan secara mendalam, meliputi proses memberikan reaksi kritis-kreatif terhadap bacaan itu. Reading is a thinking active process that is done thrugh eyes from reading text. In reading activity, a reader proceeds the information from the text to get same meaning. Reading is an important activity in daily life because reading is not only to get information but also has a function as a means to improve one,s language know ledge there fore, from the beginning of elementary school children need to practive reading well especially early reading. Internasional journal of special reading. (http://www. Internasionalsped. Com, 24 April 2009)
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan , tetapi juga melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan symbol tulis ( huruf ) ke dalam kata-kata lisan sebagai proses berfikir, membaca mencakup aktifitas pengenalan kata. Farida Rahim,( 2005: 2) Finochiaro and Bonono dalam Tarigan (1979: 9) Reading adalah bringing meaning to and getting meaning from printed or written material, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis. Kridalaksana dalam Nurbiana Dhieni, dkk ( 2008 : 5.5 ) Mengemukakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahanya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
Menurut pakar neurologi dalam Bob Harjanto ( 2011: 7 ) membaca merupakan sebuah proses yang komplek, yang melibatkan segenap panca indera, serta merangsang aktifnya sel-sel otak dan dendrit-dendrit yang terus membuat simpul-simpul baru pada otak seiring berjalannya aktivitas membaca. Anderson dalam Tarigan (1972: 7 ) Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembaca sandi ( a recording and decoding prosess ). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (wtiten word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning ) yang mencakup pengubahan tulisan /cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Proses recording yaitu proses fisik yang berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual. Mengenali dan membedakan gambar-gambar bunyi serta kombinasinya. Dengan proses tersebut, rangkaian tulisan yang dibacanya menjadi suatu rangkaian bunyi dalam kombinasi kata, kelompok kata dan kalimat bermakna. Proses decoding merupakan proses psikologis berupa kegiatan berfikir dalam mengolah informasi, melalui proses decoding gambar bunyi dan kombinasinya diidentifikasikan, diuraikan kemudian diberi makna. Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (2002:57) menyatakan bahwa membaca permulaan akan sangat berpengaruh pada membaca terhadap kemampuan membaca lanjut. Menurut M. Brata membaca permulaan adalah” tahapan proses belajar membaca bagi siswa untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik.” permulaan mengandung makna “awal”, membaca permulaan dapat diartikan suatu tahapan awal yang dilakukan oleh anak untuk memperoleh kecakapan dalam membaca, yakni kecakapan atau keterampilan mengenal tulisan sebagai lambang atau simbol bahasa, sehingga anak dapat menyuarakan tulisan tersebut Membaca pada tingkatan ini merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah siswa dituntut dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut, untuk memperoleh kemampuan membaca diperlukan tiga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
syarat, yaitu kemampuan membunyikan (a) lambang-lambang tulis, (b) penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan (c) memasukkan makna dalam kemahiran bahasa. Membaca permulaan merupakan suatu proses ketrampilan dan kognitif. Proses ketrampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang-lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata atau kalimat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca permulaan adalah tahap awal bagi anak belajar mengenal huruf atau simbol bunyi dan menyuarakanya, sebagai dasar anak dalam pembelajaran membaca berikutnya. membaca permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses recoding dan decoding c. Pengertian Mengenal Menulis Permulaan Pada tingkat permulaan, pembelajaran menulis lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan (mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar) lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna. Selanjutnya dengan kemampuan dasar ini, secara perlahan-lahan siswa digiring pada kemampuan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan ke dalam bentuk bahasa tulis melalui lambang-lambang tulis yang sudah dikuasainya. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa. Menulis sangat penting dalam pendidikan berbahasa khususnya bagi anak usia dini. Lado dalam Tarigan (1982: 22) Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menurut Poerwodarminta dalam Nurbiana Dhieni (2008: 10), menulis memiliki batasan sebagai berikut: (1) membuat huruf, angka, dan lainya dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
pena, kapur dan sebagainya; (2) mengekspresikan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dengan tulisan. Menurut Yeti Mulyati,dkk ( 2011: 7.4 ) Menulis adalah suatu kegiatan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis dari suatu bahasa yang disampaikan kepada orang lain ( pembaca ) sehingga orang lain ( pembaca ) itu dapat membaca dan memahami lambang-lambang grafis tersebut yang disampaikan penulis. Menulis juga diartikan sebagai suatu kegiatan membuat pola atau menuliskan kata-kata, huruf-huruf, atau simbol-simbol pada suatu permukaan dengan memotong, mengukir atau menandai dengan pena ataupun pensil, Webster New World Dictionary dalam Nurbiana Dhieni ( 2008 : 3.10 ) Menulis merupakan suatu aktifitas komunikasi bahasa yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya.tulisan terdiri dari rangkaian makna dengan segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan. Sabarti akhadiah,dkk dalam St. Y. Slamet ( 2007: 124 ) Menulis permulaan mengandung dua pengertian. Menulis adalah proses penyampaian pesan yang dituangkan melalui lambang-lambang bahasa dan permulaan adalah awal bagi pemula. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahawa menulis permulaan adalah suatu proses atau cara penyampaian informasi yang dilakukan oleh pemula dalam menggambarkan lambang-lambang grafis sesuai dengan bahasa yang dimengerti orang lain. d. Tujuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Tujuan pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan pada dasarnya ialah memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan kepada siswa untuk mengenalkan tentang teknik-teknik membaca, membinakan mekanisme membaca seperti kemampuan mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang diwakilinya, membina gerakan mata membaca dari kiri ke kanan dan menulis permulaan sesuai dengan perkembangan siswa agar dapat memahami dan mengenal bacaan dengan baik. Secara rinci pembelajaran pengenalan membaca dan menulis permulaan bertujuan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
(1) Memupuk dan mengembangkan kemampuan anak untuk memahami dan menerapkan konsep membaca dan menulis permulaan dengan benar. (2) Melatih dan mengembangkan kemampuan siswa untuk mengenal konsep hurufhuruf dengan menuangkan ke dalam bentuk tulisan sehingga menambah kosa kata. (3) Melatih dan mengembangkan kemampuan siswa untuk mengubah tulisan menjadi bunyi bahasa. (4) Memperkenalkan dan melatih anak mampu membaca dan menulis dengan teknik-teknik tertentu. (5) Melatih keterampialan siswa untuk memahami kata yang ditulis, dibaca didengar dan mengingatnya dengan baik. (6) Melatih keterampilan siswa untuk dapat menetapkan arti tertentu dari sebuah tulisan yang dibaca dalam suatu konteks. Sabarti Akhadiah dkk, ( 1993: 31) mengemukakan tujuan membaca permulaan ialah agar siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar , sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca dan menulis permulaan adalah agar siswa memiliki keterampilan untuk dapat membaca dan menulis kata-kata dan kalimat sederhana dengan benar dan tepat serta memahami konsep tulisan berupa huruf dan lambang-lambang dan melafalkannya dengan lancar. e. Manfaat Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Hal pertama yang diajarkan kepada anak pada awal masa prasekolah adalah kemampuan pengenalan membaca dan menulis permulaan, kedua kemampuan ini menjadi landasan dasar bagi pemerolehan bidang lainnya di sekolah. Kemampuan
mengenal
membaca
permulaan
diorientasikan
pada
kemampuan tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf, kemampuan menulis permulaan tidak jauh berbeda dengan kemampuan membaca permulaan, pembelajaran menulis diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Secara rinci pembelajaran pengenalan membaca dan menulis permulaan bermanfaat:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
(1) Siswa dapat mengenal lambang-lambang tulis berupa huruf atau aksara. (2) Dengan membaca dan menulis perrmulaan anak dapat mengenal bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf dan memahami makna dari sebuah kata. (3) Siswa memperoleh pengetahuan yang cukup tentang ejaan, penguasaan kosakata untuk memberi arti. (4) Siswa dapat berkomunikasi dengan menyampaikan makna, ide, pikiran, dan perasaan melalui untaian kata-kata yang bermakna. (5) Dengan membaca dan menulis permulaan, siswa akan melatih konsentrasinya untuk perkembangan membaca dan menulis lanjut. f. Ruang Lingkup Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Dalam pembelajaran mengnal membaca dan menulis permulaan terdapat beberapa tahapan-tahapan membaca dan menulis permulaan. 1) Tahap Perkembangan Kemampuan Membaca pada Anak menurut Devi Yudhistira. a). Tahap Fantasi (Magical Stage) (1) mulai menggunakan buku (2) mulai berpikir bahwa buku itu penting (3) melihat atau membolak-balikkan buku (4) kadang-kadang membawa buku kesukaannya. b). Tahap pembentukan konsep diri (Self Concept Stage) (1) anak memandang dirinya sebagai pembaca (2) mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca (3) pura-pura membaca buku (4) memberi makna pada gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku (5) menggunakan bahasa buku (gambar) meskipun tidak cocok dengan tulisan c). Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage) (1) mulai sadar pada cetakan yang tampak serta dapat menemukan kata yang sudah dikenalnya (2) dapat mengungkapkan kata-kata yang memiliki makna dengan dirinya (3) dapat mengulang kembali cerita yang tertulis (4) dapat mengenal cetakan kata dari puisi atau lagu yang dikenalkan (5) sudah mengenal abjad d). Tahap pengenalan bacaan (Take-off reader) (1) tertarik pada tulisan (2) mulai mengingat kembali cetakan pada konteksnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
(3) berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan (4) membaca berbagai tanda seperti kotak susu, pasta gigi, atau papan iklan e). Tahap membaca lancar (Independet Reader Stage) (1) dapat membaca berbagai jenis buku yang berbeda secara bebas (2) menyusun pengertian dari tanda, pengalaman, dan isyarat yang dikenalnya (3) bahan-bahan yang berhubungan secara langsung dengan pengalaman anak semakin mudah dibaca Tahapan kemampuan membaca diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan kemampuan membaca merupakan gambaran kemampuan membaca anak yang berawal dari tahapan yang sederhana sampai tahapan yang lebih tinggi, munculnya kemampuan mengenal bacaan ditandai dengan siswa menyukai sebuah buku dalam tahap fantasi, tahap pembentukan konsep diri, membaca gambar, penegenalan bacaan, membaca lancar. Pada dasarnya proses yang dialami dalam membaca adalah berupa penafsiran suatu kegiatan dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frase, kalimat, serta menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya. 2) Tahapan Menulis Kegiatan menulis di TK harus memperhatikan kesiapan dan kematangan siswa. Kegiatan tersebut dapat dilakukan jika perkembangan motorik halus siswa telah matang dimana terlihat dari kemampuannya dalam memegang pensil untuk mencoret-coret. Pada awalnya siswa mencoret seiring perkembangannya siswa akan mengkonsentrasikan jarinya untuk menulis lebih baik. Ada dua kemampuan yang diperlukan anak untuk menulis yaitu kemampuan meniru bentuk dan kemampuan menggerakkan alat tulis. Menurut Brewer dalam Nurbiana Dhieni, dkk (2008: 3.10) mengklasifikasi 4 tahapan kemampuan menulis pada anak sebagai berikut ini: 1. Tahap coretan (Scrible stage) Pada tahap ini anak mulai membuat tanda-tanda dengan menggunakan alat tulis. Peda tahap ini mereka mulai belajar tentang bahasa tulis dan cara mengerjakan tulisan tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
2. Tahap garis lurus (linear repetitive stage) Pada tahap ini yaitu tahap pengulangan linear, anak menelusuri bentuk tulisan yang horisontal 3. Tahap huruf acak (random-letter stage) Pada tahap ini anak belajar tentang berbagai bentuk yang nerupakan suatu tulisan dan mengulang berbagai kata ataupun kaliamat. 4. Tahap menulis nama ( Letter Name writing or Phonetic Writing ) Pada tahap ini anak mulai menyusun dan menghubungkan antara tulisan dan bunyinya. Anak mulai menulis nama dan bunyi secara teratur. Dari pendapat diatas bahwa tahapan menulis permulaan diklasifikasikan dalam beberapa tahapan, dari tahapan yang paling rendah sampai tahapan yang lebih tinggi, tahapan kemampuan menulis siswa juga dijelaskan oleh pendapat ahli lain seperti pendapat Morrow dalam Nurbiana Dhieni, dkk (2008; 3.11) membagi kemampuan menulis anak menjadi 6 tahapan sebagai berikut: 1. Writing via Drawing, yaitu menulis dengan cara menggambar. 2. Writing via Scribbling, yaitu menulis dengan cara menggores. 3. Writing via Making Letter-Like Forms, yaitu menulis dengan cara membuat benyuk seperti huruf. 4. Writing via Reproducing Well-Learned Unit or Letter Strings, yaitu menulis dengan cara menghasilkan huruf-huruf atau unit yang sudah baik. 5. Writing via Invented Spelling, yaitu menulis dengan mencoba mengeja satu persatu. 6. Writing via Conventional Spilling, yaitu menulis dengan cara mengeja langsung. Tahapan kemampuan menulis diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan kemampuan menulis merupakan gambaran kemampuan menulis siswa yang berawal dari tahapan yang sederhana sampai tahapan yang lebih tinggi, munculnya kemampuan menulis ditandai dengan adanya ketertarikan siswa pada kegiatan menulis yang bermula dari mencoret, mencoba meniru huruf, menulis namanya sendiri dan meniru kata atau tulisan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
2. Hakikat Metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) a. Pengertian Metode Metode memiliki peran yang sangat penting dalam mengajar, metode sebagai rambu-rambu atau dalam pembelajaran sehingga dapat berjalan baik dan sistematis. khususnya dalam proses belajar di taman kanak-kanak diperlukan metode pendidikan yang tepat untuk menyampaikan materi yang akan disampaikan, dengan metode yang menarik dan menyenangkan serta tidak membosankan St. Y. Slamet (2007: 51) mengatakan bahwa “ Metode ialah rencana pembelajaran yang mencakup pemilihan, penentuan dan penyusunan bahan aja, serta kemungkinan pengadaan bahan ajar tersebut”. Sedangkan Soli Abimanyu, dkk (2008: 2-5) mengatakan bahwa “ Metode dapat diartikan sebagai cara atau jalan menyajikan atau melaksanakan kegiatan untuk mencapai kegiatan”. Sutijan (2003:4) menjelaskan bahwa metode adalah cara yang teratur untuk memberikkan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi dari orang lain dimana dimana informasi tersebut membutukan mereka untuk mencapii tujuan Shaiful Bahri dalam Surtikanti dan joko santoso (2007: 21) menyatakan bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Berdasarkan pandangan para tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa Metode mengajar adalah Suatu rencana pembelajaran sebagai cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Macam-macam Metode Membaca dan Menulis Permulaan Dalam pembelajaran mangenal membaca dan menulis permulaan bagi anak usia
dini,
penggunaan
metode
pembelajaran
sangatlah
penting
untuk
menyampaikan pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu metode yang menyenangkan, menarik perhatian anak, metode yang kreatif dan inovatif. Dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
demikian dalam mengenal membaca dan menulis terdapat beberapa metode seperti di bawah ini: 1). Metode-metode membaca permulaan Dalam pembelajaran membaca permulaan, ada berbagai metode yang dapat dipergunakan , antara lain (1) metode abjad (2) metode bunyi (3) metode kupas rangkai suku kata (4) metode kata lembaga (5) metode global dan (6) metode Struktual Analitik Sinteksis (SAS). (Alhkadiah,1993: 32-34). a). Metode abjad Pelajaran membaca dimulai dengan pengenalan abjad “a”, “be”, “ce”, “de” dan seterusnya. Guru mengajarkan melalui ABC guru merangkaikan huruf-huruf konsonan dengan huruf vocal menjadi suku kata, suku kata menjadi kata. Penggunaan metode ini menimbulkan kecenderungan mengeja, yaitu membaca huruf demi huruf. b). Metode bunyi Metode ini hampir sama dengan metode abjad. Tetapi huruf tidak disebut dengan nama abjadnya, melainkan dengan bunyinya. Huruf “m” tidak diucapkan sebagai (m) atau (m) melainkan (m). bunyi konsonan dirangkaikan dengan bunyi vocal sehingga membentuk suku kata. Menurut Alhkadiah, kedua metode ini sudah sangat tua. Menggunakan katakata lepas, misalnya: Metode abjad
: bo - bo - bobo la - ri - lari
Metode bunyi
: na - na - nana lu-pa-lupa
c). Metode kupas rangkai suku kata Metode ini dimulai dengan pengenalan beberapa suku kata, suku-suku kata itu dirangkaikan menjadi kata dengan tanda penghubung. Dengan metode
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
ini, anak belajar mengenali huruf dengan mengupas/menguraikan suku kata yang diperkenalkan kedalam unsur-unsur hurufnya. d). Metode kata lembaga Anak belajar melalui kata-kata salah satunya diantaranya merupakan kata lembaga yaitu kata yang dikenal, diambil dan diuraikan menjadi suku kata; suku suku kata diuraikan menjadi huruf. Setelah anak mengenal huruf, guru merangkaikannya kembali menjadi suku kata dan akhirnya menjadi satu. Kedua metode ini menggunakan cara mengurai dan merangkaikan. Misalnya: Metode kupas rangkai suku kata : ma ta - ma ta pa pa - pa pa Metode kata lembaga
: bola - bo - la - b - o - l - a - bo - la -bola
e). Metode global Metode global timbul sebagai akibat adanya pengaruh aliran psikologi gestalt, yang berpendapat bahwa suatu kebulatan atau kesatuan akan lebih bermakna daripada jumlah bagian-bagiannya. Memperkenalkan kepada siswa beberapa kalimat, untuk dibaca. Mula-mula kalimat diuraikan menjadi kata, kata diuriakan menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf-huruf dengan demikian anak mengenal dan membaca huruf. f). Metode SAS Metode ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: (1) tanpa buku (2) menggunakan buku 1. Tahap tanpa buku, dengan cara: - Merekam bahasa siswa - Menampilakn gambar sambil bercerita - Membaca gambar - Membaca gambar dengan kartu kalimat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
- Membaca kalimat secara struktual (S) - Proses Analitik (A) - Proses Sintetik (S) 2. Tahap dengan buku, dengan cara: - Membaca buku pelajaran - Membaca majalah bergambar - Membaca bacaan yang disususn oleh guru dan siswa. - Membaca bacaan yang disusun oleh siswa secara berkelompok. - Membaca bacaan yang disusun oleh siswa secara individual. 2. Metode Menulis Permulaan 1). Metode EJA Metode eja didasarkan pada pendekatan harfiah, artinya belajar membaca dan menulis dimulai dari huruf-huruf yang dirangkaikan menjadi suku kata. Oleh karena itu pengajaran menulis dimulai dari huruf lepas, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menulis huruf lepas b. Merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata c. Merangkaikan suku kata menjadi kata d. Menyusun kata menjadi kalimat 2). Metode kata lembaga Metode kata lembaga dimulai mengajar dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mengenal kata b. Merangkaikan kata antar suku kata c. Menguraikan suku kata atas huruf-hurufnya d. Menggabungkan huruf menjadi kata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
3). Metode global Metode global memulai pengajaran membaca dan menulis permulaan dengan membaca kalimat secara utuh yang ada dibawah gambar. Menguraikan kalimat menjadi kata-kata, kata-kata menjadi suku kata. 4). Metode SAS (Struktur analitik sintetik) Teknik pembelajaran metode SAS yakni ketrampilan menulis kartu huruf kartu suku kata, kartu kalimat. Proses operasional dengan langkahlangkah dengan urutan : a. Struktur yaitu menampilkan keseluruhan b. Analitik yaitu melakukan proses penguraian c. Sintetik yaitu melakukan penggalan pada struktur semula Demikian langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembelajaran mengenal menulis permulaan, sehingga hasil belajar mengasilkan struktur analitik sintetik. Dari beberapa metode-metode pembelajaran diatas yang digunakan sebagai metode untuk pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan pada anak usia dini yaitu metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) yang didalamnya mengandung unsur analitik sintetik. c. Metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) Dalam proses belajar di taman kanak-kanak,mengingat bahasa merupakan struktur bahasa yang rumit dan melibatkan berbagai unsur, seperti huruf dan simbul, kata, frasa, kalimat, dan tata bahasa serta melafalkannya, untuk mengembangkan semua itu khususnya dalam membaca dan menulis permulaan harus dengan menggunakan metode yang tepat, dengan metode struktur analitik sintetik. Metode Struktur Analitik Sintetik merupakan salah satu metode membaca permulaan. St. Y. Slamet ( 2007: 62 ) mengatakan SAS singkatan dari Struktur Analitik Sintetik. Metode SAS merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan dalam kurikulum 1975, khususnya untuk pembelajaran bahasa Indonesia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Supriyadi, ( 1996 : 334 – 335) pengertian metode struktur analitik sintetik adalah suatu pendekatan cerita disertai gambar yang didalamnya terkandung unsur analitik sintetik. Teknik pelaksanaan pembelajaran metode struktur analitik sintetik yakni ketrampilan menulis kartu huruf, kartu suku kata, dan kata, guru dan sebagian siswa menempel kata-kata yang tersusun sehingga menjadi kalimat yang berarti (Subana). Dalam proses operasionalnya metode struktur analitik sintetik mempunyai langkah-langkah berlandaskan operasional dengan urutan. Struktural yaitu menampilkan keseluruhan. Gambar yang memandu kalimat pada kartu kemudian dihilangkan. Siswa mulai belajar membaca kalimat secara structural. Siswa membaca structural dilihat dari menemukan urutan letak kartu atau mengangkat semua kartu kalimat kemudian menampilkannya satu satu secara acak dan meminta siswa untuk membaca. Analitik yaitu merupakan proses penguraian. Proses analitik dapat dimulai dengan kalimat diurai menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf. Sintetik melakukan penggabungan kembali kepada struktural semula. Anak mengenali huruf dalam kalimat, maka huruf yang dipisah dikembalikan menjadi kata-kata dan akhirnya kalimat melalui kalimat dengan proses struktural analitik sintetik menggunakan kartu-kartu. Landasan linguistiknya bahwa itu ucapan bukan tulisan, unsur bahasa dalam metode ini ialah kalimat bahwa bahasa Indonesia mempunyai struktur tersendiri. Landasan pedagogiknya (1) mengembangkan potensi dan pengalaman anak (2) membimbing anak menemukan jawaban suatu masalah landasan psikologisnya: bahwa pengamatan pertama bersifat global (totalitas) dan bahwa anak usia dini, sekolah memiliki sifat melit (ingin tahu).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Beberapa alasan yang mendasari metode SAS yaitu : (1) ada dasarnya bahasa itu ucapan, bukan tulisan. (2) Unsur bahasa terkecil yang bermakna ialah kalimat. (3) Setiap bahasa memiliki struktur yang berbeda dengan bahasa lain. (4) Pada waktu mulai bersekolah, setiap siswa telah menguasai struktur ibunya. (5) Bahasa ibu itu dikuasai siswa tanpa kesadaran tentang aturanaturan dalam bahasa tersebut. (5) Potensi dan pengalaman bahasa siswa itu perlu dikembangkan disekolah. (6) Melalui pendidikan di sekolah, siswa dilatih mencari dan memecahkan masalah. (7) Dalam mengamati sesuatu, manusia lebih dahulu melihat strukturnya atau sosok keseluruhan. (8) Setiap siswa pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu, sehingga ia ingin mengupas, membongkar sesuatu. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan Metode Struktur Analitik Sintetik adalah suatu metode dengan pendekatan cerita disertai gambar yang diambil dari dialog siswa dan guru yang di dalamnya mengandung unsur analitik sintetik. d. Penerapan Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan untuk Anak TK Metode SAS dilaksanakan dalam dua periode. Pertama ialah periode tanpa buku dan yang kedua periode dengan buku. 1). Periode membaca permulaan tanpa buku Periode ini merupakan tahap pertama dalam proses pengajaran membaca permulaan. Pada periode ini guru menggunakan alat atau media kecuali buku. Dalam periode membaca tanpa buku ini dilaksanakan pada siklus 1, Periode ini berlangsung dengan urutan : a. Merekam bahasa anak Dari segi kebahasaannya, anak telah menguasai bahasa ibunya. Mereka juga mempunyai berbagai pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar rumahnya. Latar belakang kebahasaan, pengetahuana, serta pengalaman mereka berbeda-beda. Pada hari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
pertama guru mencatat kalimat-kalimat yang diucapkan siswa. Kalimat inilah yang dijadikan pola dasar untuk pengajaran membaca permulaan. b. Bercerita dengan gambar Dalam hal ini, guru memperlihatkan gambar kepada anak. Gambar-gambar harus menarik dan dapat dijadikan cerita, guru menggunakan gambar tersebut sebagai bahan cerita. Melalui pertanyaan dasar, siswa menjawab sehubungan dengan gambar. Kemudian gambar ditempelkan pada papan flannel dengan urut sehingga dapat dijadikan sebuah cerita sederhana. c. Membaca gambar Guru menunjukkan gambar, kemudian ditempel di papan flannel. Kemudian ia meletakkan tulisan/kalimat yang sesuai dengan gambar. Jika guru menunjukkan gambar, siswa dapat menyebutkan kalimatnya dalam hal ini siswa belajar membaca gambar. d. Membaca gambar dengan kartu kalimat Kartu kalimat yang disertakan pada gambar akan menarik perhatian anak, mereka memperhatiakan kartu dan tulisan tersebut. Siswa dapat melihat bahwa keseluruhan tulisan itu berbeda-beda untuk setiap gambar. Media yang digunakan berupa papan selip atau flanel, kartu kalimat, kartu huruf, kartu kata, kartu gambar, dengan kartu-kartu dan papan selip akan lebih mudah menguraikan dan menggabungkan kembali lebih mudah. e. Proses struktural Gambar-gambar yang memandu kalimat pada kartu dihilangkan. Anak mulai membaca secara struktural dan global. Dengan cara guru menemukan urutan letak kartu kemudian menampilkannya satu-satu secara acak dan meminta anak membacanya. f. Proses analitik Dalam proses ini kalimat diuraikan menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf, melalui kegiatan analitik ini siswa diharapkan mampu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
mengenali huruf dari proses analitik ini diperoleh kartu kata, kartu suku, kartu huruf. Misalnya:
ini katak
i i
ini
katak
ni
ka ta k
n
i
k a t a k
g. Proses sintetik Sesudah anak mampu mengenal huruf-huruf, maka huruf-huruf yang sudah terpisah digabungkan kembali menjadi kata-kata dan kalimat dalam proses struktural analitik-sintetik, dengan menggunakan kartu-kartu. Misalnya:
i n
i
i
k a t a k
ni
ka ta k
ini
katak
ini katak Secara Utuh Proses SAS tersebut sebagai berikut: ini katak ini
katak
ni
ka ta k
i i i
n
i
k a t a k
ni
ka ta k
ini
katak
ini katak Agar semua siswa mempunyai kemampuan menulis, maka setiap langkah itu dilakukan oleh anak adegan cara menyalin atau mencontoh tulisan yang ditulis guru dipapan tulis setiap pembelajaran. Dari serangkaian ini langkah-langkah pembelajaran menulis dengan metode struktur analitik sintetik tersebut dapat disusun sebuah skenario pembelajaran. Bentuk langkah pertama guru bercerita dengan menggunakan buku yang bergambar menarik. Langkah kedua guru menunjukkan sebuah gambar dengan tema binatang, kemudian diberi judul “ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
katak”, kemudian langkah ketiga menulis kalimat sederhana diambil dari cerita, siswa menyalin dengan mencontoh dibukunya, langkah ke empat menulis satu kalimat, langkah kelima guru memisah kalimat kata-kata, lagkah ke enam guru menulis huruf-huruf sebagai uraian dari suku kata “ini katak” langkah ke sembilah guru menggabungkan kata-kata menjadi kata langkah ke sepuluh guru menggabungkan kata-kata menjadi kalimat kembali. Siswa menyalin dibuku tulis. Langkah-langkah yang dilakukan dengan metode SAS sehingga hasil belajar ini benar-benar menghasilkan struktur analitik sintetik. Sebagai kemampuan produktif, menulis menghendaki siswa untuk mampu menggali, menemukan dan mengungkapkan gagasan, perasaan pengalamannya serta menggunakan bahasa yang tepat. Namun pada kenyataannya tidak semua siswa dapat menunjukkan keyakinan, minat dan latihan yang cukup dalam menulis. Dalam memberikan latihan menulis, guru sebaiknya memperhatikan pekerjaan siswa, membantu mereka bila menemukan kesulitan mencari dan menemukan gagasan, penggunaan bahasa dan tidak semata-mata menjadi petunjuk kesalahan. Karena anak usia dini perlu mendapatkan perhatian yang lebih dalam proses pembelajaran. Mengingat menulis merupakan kemampuan kognitif yang melibatkan strategi yang luas untuk memperoleh makna dan menulis sangat penting bagi siswa. Guru sebaiknya dapat membangkitkan dan mempertahankan minat anak untuk menulis serta menjadikan menulis merupakan pekerjaan yang tidak membosankan tetapi menyenangkan. 2). Periode membaca permulaan dengan buku Periode membaca dengan buku dilaksanakan pada siklus II. Kegiatan membaca dilakukan dengan menggunakan buku, yang ada banyak gambar, untuk menarik perhatian perhatian siswa, dalam membaca dengan buku, dilakukan dengan metode EJA. Membaca dengan buku ini bertujuan untuk melancarkan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
memantapkan siswa dalam membaca. Selain itu untuk membiasakan siswa membaca tulisan berukuran kecil. Media pengajaran menulis permulaan a. Jenis-jenis 1) Papan tulis, papan tali, papan selip, papan flannel 2) Gambar, kartu kalimat, kartu kata, kartu sulap kata dan hurf 3) Kartu nama, papan nama, benda-benda yang ada disekitar kita, majalah anak-anak b. Penggunaan 1) Papan tulis digunakan oleh guru untuk memberikan contoh dan oleh siswa untuk menulis apa yang dituliskan oleh guru. Misalnya menulis kata, kalimat, nama sendiri, nama hewan, nama bunga dan sebagainya. 2) Papan selip digunakan oleh guru untuk menyelipkan gambar atau kartu nama, kalimat yang disalin anak (a). Pada bagian tengah diberi kertas sebagai tempat menempel kartu atau gambar (b). Kertas rangkap untuk menempelkan (c). Kartu atau gambar 3) Papan tali digunakan untuk menggantungkan kartu kalimat, kartu kata, suku kata dan huruf yang harus disalin oleh anak papan tali beri kartu atau gambar digantungkan pada tali.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
Gambar tampilan dari metode struktur analitik sintetik dalam membaca dan menulis menurut (Djauzah, 1996). Contoh tampilan materi
Pagi
Hari
Pagi
P
a
Hari
Pa
gi
Ha
ri
g
i
H
a
Pa
gi
Ha
ri
Pagi
Hari Pagi
Hari
commit to user
r
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
B. Penelitian yang Relevan Sri Wahyuni ( 2009 ) dalam skripsinya mengadakan penelitian dengan judul “ Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan dengan metode Struktural Analitik Sintetik ( SAS ) pada siswa kelas 1 SDN joglo No 76 kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008”. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa guru telah mampu meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SDN Joglo No 76 kecamatan Banjarsari, kota Surakarta dengan menggunakan metode SAS . setiap siklus selalu membawa dampak yang positif kearah peningkatan perkembangan kemampuan membaca permulaan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni dalam skripsinya yang berjudul Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan dengan Metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) variabel yang sama dengan penelitian ini yaitu dalam penggunaan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ). .
Suripto (2009) dalam skripsinya mengadakan penelitian dengan judul“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Terhadap Kemampuan Membaca dan Menulis melalui Penggunaan metode SAS dalam Model Pembelajaran Aktif. Masalah yang diteliti adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia? Kesimpulan yang didapat dalam penelitian Suripto adalah bahwa penggunaan meode SAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu Persentase ketuntasan belajar siswa pada studi awal 38,71%, siklus I 54,84%, siklus II 67,74%, dan pada siklus III 96,77%. Dari penelitian yang dilakukan Suripto dalam skripsinya yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Kemampuan Membaca dan Menulis melalui Penggunaan metode SAS dalam Model Pembelajaran aktif variabel yang sama dengan penelitian ini yaitu penggunaan metode SAS. Muhammad Basori (2010) dalam skripsinya melakukan penelitian dengan judul”Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar dengan Kartu Kalimat pada Siswa Kelas II SDN 2 Klari Karanggede Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010”. Pemberian gambar dengan kartu kalimat yang kontinu dan berkesinambungan dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
kelas II. Dari penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Basori dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar dengan Kartu Kalimat Variabel yang sama dengan penelitian ini yaitu pada peningkatan membaca permulaan. Dari ketiga penelitian relevan dalam skripsi yang dilaksanakan oleh Sri Wahyuni, Suripto dan Muhammad Basori terdapat variabel yang sama dalam penelitian ini seperti variabel ( x ) dalam penggunaan metode SAS dan variabel ( y ) dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan, dilihat dari hasil penelitian relevan tersebut, menunjukkan bahwa dengan penerapan metode struktur analitik sintetik dapat meningkatkan kemampuan membaca maupun menulis permulaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari ketiga penelitian yang relevan di atas akan semakin memperkuat penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan judul
“Penerapan
Metode Struktur
Analitik Sintetik untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan untuk Anak Usia Dini di TK N Pembina Cawas Kelompok B Tahun Pelajaran 2012”.
C. Kerangka Berpikir Kerangka berfikir merupakan sintesis tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan itu selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesis tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Hal ini dapat dijabarkan pada kondisi awal sebelum dilaksanakan penelitian sampai kondisi akhir setelah dilaksanakan penelitian. Pada kondisi awal, kegiatan pengenalan membaca dan menulis permulaan pada anak usia dini pada umumnya masih berpusat pada guru saja, guru dalam penyampaian materi masih banyak menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas pada saat pembelajaran, sehingga siswa akan bosan dan kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran, khususnya dalam pengenalan membaca dan menulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
permulaan pada pengenalan konsep huruf, kosa kata, pemahaman tentang kata dan kalimat masih kurang. Dengan kondisi ini kemudian peneliti terdorong melakukan tindakan untuk merubah
strategi pembelajaran
dengan
metode pembelajaran
yang sesuai
perkembangan siswa dan metode yang menarik minat siswa. Peneliti akan melakukan tindakan- tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Peneliti akan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik dalam proses pembelajaran khususnya dalam mengenal membaca dan menulis permulaan pada anak. Peneliti menerapkan metode SAS dalam dua siklus, siklus I dan siklus II dengan indikator ketercapaian yang semakin meningkat. Dengan penggunaan metode Struktur Analitik Sintetik dalam proses pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan ini, peneliti akan mendorong siswa untuk belajar konsep huruf, kata, suku kata dan kaliamat. Siswa diajak untuk melakukan permaianan kartu bergambar, kartu kata dan kartu hurufhuruf, sehingga siswa akan lebih tertarik dan kegiatan akan berpusat pada siswa. Setelah dilakukan tindakan dengan penerapan metode SAS ini siswa akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, dari tindakan tersebut diharapkan mencapai kondisi akhir yaitu kemampuan mengenal membaca dan menulis anak akan meningkat dan kualitas pendidikan dalam mengenalkan membaca dan menulis untuk anak usia dini akan meningkat dengan penerapan metode SAS, sehingga akan mencapai tujuan yang diharapkan sesuai indikator kinerja yang akan dicapai. Berdasarkan uraian diatas, dari kondisi awal sebelum dilakukan tindakan sampai kondisi akhir setelah dilakukan tindakan dengan penerapan metode SAS dalam pengenalan membaca dan menulis permulaan dapat meningkat, secara rinci digambarkan kerangka berpikir pada gambar 1 sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Kondisi Awal
Pembelajaran mengenal
Kemampuan
membaca dan menulis
membaca
permulaan secara
permulaan masih kurang
mengenal
dan
menulis
konvensional, menggunakan metode ceramah dan
Siklus I
pemberian tugas
Indikator
ketercapaian
kinerja sebesar 50% siswa
Tindakan
Guru
Menerapkan
SAS
dalam
mengenal
metode
tuntas KKM
pembelajaran
membaca
dan
menulis permulaan
Siklus II Indikator
ketercapaian
kinerja sebesar 90% siswa
tuntas KKM
Kondisi Akhir
Guru setelah menerapkan
Kemampuan
metode
membaca
SAS
pembelajaran membaca
dan
dalam mengenal
permulaan
menulis
meningkat
dan
mengenal menulis
permulaan
Gambar 1. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan. Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut : Bahwa penggunaan metode Sruktur Analitik Sintetik ( SAS ) dapat meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan pada anak usia dini kelompok B di TK N Pembina Cawas Tahun pelajaran 2011/2012 kususnya dalam pengenalan membaca dan menulis permulaan.
commit to user
siswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
BAB III METODE PENELITIAN
A.Tempat dan Waktu Penilitian 1.Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kolompok B, TK Pembina Cawas , Desa Barepan Kecamatan Cawas. Adapun kelas yang akan dijadikan lokasi penelitian untuk mengambil populasi dan sampel adalah siswa kelompok B tahun ajaran 2011/2012. Peneliti mengambil lokasi tersebut dengan alasan sebagai berikut: a. Kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dalam bidang pengembangan bahasa masih rendah b. Pada tahun sebelumnya dalam proses pembelajaran bahasa khususnya pengenalan membaca dan menulis permulaan belum menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian dilaksanakan selama 7 bulan pada tahun 2011/2012. Penelitian ini dilakukan secara bertahap yaitu dari bulan Februari-Agustus. Tabel Jadwal Pelaksanaan Penelitian dapat dilihat pada lampiran.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan, yang menekankan pada perbaikan proses pembelajaran, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan penelitian tindakan kelas diharapkan dapat menambah pengetahuan guna meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di kelas. PTK merupakan penelitian yang dapat dilakukan sendiri oleh guru atau dilakukan secara kolaboratif yang melibatkan peneliti, guru, siswa maupun
commit31 to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
karyawan sekolah yang lain yang bertujuan untuk memperbaiki sistem serta kinerja guru dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa. 2. Strategi Penelitian Strategi penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus sebagai berikut :
perencanaan
perencanaan
Refleksi
pelaksanaan
pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Pengamatan
Gambar 2. Penelitian Tindakan Kelas ( Milles dan Huberman ) Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi. a. Perencanaan, meliputi : 1) Membuat perencanaan pembelajaran 2) Membuat dan melengkapi media pembelajaran 3) Membuat lembar observasi 4) Membuat alat evaluasi. b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai apa yang telah direncanakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
c. Observasi Dalam tahap ini dilakukan kegiatan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. d. Refleksi Dalam tahap ini, semua data yang diperoleh dari hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis guna mengetahui sejauh mana “tindakan” membawa perubahan dan apa serta dimana perubahan terjadi.
C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B TK N Pembina Cawas , Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten sebanyak 26 siswa. Dengan rincian jumlah siswa putra 15 siswa dan putri 11 siswa, serta tidak terdapat siswa yang berkebutuhan Khususnya ( ABK).
D. Data dan Sumber Data Informasi digali dari berbagai sumber data dan jenis data yang ada dalam penelitian ini, yaitu meliputi : 1. Jenis data Dalam penelitian data yang dikumpulkan berupa : a). Daftar nilai siswa kelas B bidang pengembangan bahasa dalam mengenal membaca dan menulis permulaan dengan metode SAS. b). Masukan, saran dari observer yang dilakukan sebelum, selama dan sesudah tindakan penelitian. c). Dokumen berupa kurikulum, rencana kegiatan harian, hasil prestasi siswa, dan foto proses pembelajaran. 2. Sumber Data Dalam penelitian data yang diambil berdasarkan dua sumber yaitu: a). Siswa kelompok B TK N Pembina Cawas . Berupa hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran selama dua siklus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
b). Guru kelas kelompok B,TK N Pembina Cawas. Berupa hasil wawancara dengan guru kelas kelompok B,TK N Pembina Cawas .
E.Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam suatu penelitian harus sesuai dengan maksud dan
tujuan
penelitian
yang
sedang
dilakukan
dan
jenis
data
yang
diperlukan.berhubungan dengan hal tersebut,maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Observasi Observasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sampai di mana kegiatan belajar mengajar terlaksana. Observasi yang dilaksanakan oleh peneliti dalam penelitian ini sering disebut dengan observasi berperan serta atau partisipatif. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengobservasi aktivitas siswa dan guru di kelompok B TK N Pembina Cawas selama pembelajaran berlangsung, pada saat pembelajaran dalam bidang pengembangan bahasa khususnya dalam mengenal membaca dan menulis baik individual maupun klasikal. Pada observasi aktivitas anak, peneliti berperan sebagai observer, dan dilakukan pada saat proses berlangsungnya pembelajaran, yang bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran. Teknik ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengenal membaca dan menulis. Observasi dilakukan untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien. Sedangkan pada aktivitas kinerja guru mengajar, peneliti berperan sebagai guru dan diobservasi oleh teman sejawat yaitu guru kelas. Dilakukan pada saat peneliti mengajar/menyampaiakn materi pada saat pembelajaran berlangsung. 2. Dokumen Pengumpulan data dengan menggunakan dokumen merupakan cara untuk memperoleh data tentang catatan /rekaman peristiwa yang sudah berlalu atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
kemampuan siswa sebelum dilakukan tindakan. Teknik pengumpulan data yang berasal dari dokumentasi atau arsip contohnya adalah nama siswa, aktivitas siswa, foto pembelajaran, dan data nilai sisiwa. Dokumen ini digunakan mengetahui kemampuan siswa dalam membaca dan menulis permulaann. 3. Perekaman Perekaman menggunakan kamera berupa hasil foto untuk memperjelas diskripsi berbagai situasi dan perilaku subjek yang diteliti.
F. Validitas Data Menurut Suharsimi Arikunto ( 1998: 160 ) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau kurang sahih memiliki validitas rendah. Untuk menjamin kevaliditasan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi data ( sumber ) yaitu mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda. Misalnya dibalik data yang berupa informasi , dibanding dengan arsip dan peristiwa. Untuk data aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran divalidasi dengan menggunakan Triangulasi Metode, yaitu 1. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh dengan observasi lalu dibandingkan dengan dokumentasi. Apabila dengan teknik pengujian tersebut dihasilkan data yang sama, maka data tersebut dinyatakan valid 2. Data aktivitas guru selama proses pembelajaran diperoleh dengan observasi lalu dibandingkan dengan dokumentasi. maka data tersebut dinyatakan valid G. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif ini mempunyai tiga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
komponen
pokok,
yaitu
reduksi
data,
sajian
data,
dan
penarikan
kesimpulan(verifikasi). Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Proses analisis interaksi dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3 : Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman
Pengumpulan Data
Sajian Data
Reduksi Data
Verifikasi
Langkah-langkah analisis : Analisis data dalam penelitian tindakan, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan dalam periode tertentu.Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban informan. Bila jawaban dari informan setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Ada empat macam kegiatan dalam menganalisis data dalam penelitian ini. Kegiatan tersebut adalah: 1. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber antara lain buku-buku yang relevan, informasi dan peristiwa di lapangan. Sedangkan pengumpulan data melalui teknik observasi,
unjuk kerja dan
dokumentasi. 2. Reduksi Data Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi. Reduksi yaitu proses proses pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang muncul dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan dengan cara sedemikian sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 3. Penyajian Data Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penyajian ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya gambar, grafik, chart nerwork, diagaram, matrik, dan sebagainya. 4. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi Hasil dari data – data yang telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan – kesimpulan juga dapat diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil dari laporan penelitian. Sedang kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat diuji kebenarannya, kekokohannya merupakan validitasnya.
H. Indikator Kinerja Indikator Kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan, keefektifan penelitian. Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan pada anak meningkat 90% dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
Indikator-indikator yang diamati untuk menentukan keberhasilan penelitian ini yaitu: Aspek yang Diukur
Prosentase Siswa
Cara Mengukur
yang Ditargetkan
Diamati saat pembelajaran dan dihitung
Mengenal Konsep huruf 90 %
dari jumlah siswa membaca hurufhuruf dari sebuah kata/kalimat
Ketepatan Membaca
Diamati saat guru bercerita gambar seri
Gambar
dan dihitung dari siswa yang dapat 90 %
menjawab dengan membaca gambar Diamati
Ketepatan membaca kalimat
mengenal
membaca
kalimat sederhana tanpa gambar 90 %
Diamati saat proses membaca kalimat
Mengenal Membaca
dengan
kalimat dengan
sintetik
menguraikan kalimat
saat
proses
struktural,
analitik,
90 %
menjadi kata, suku kata,huruf dan menyatukan kembali
Diamati
Mengenal Menulis
mengerjakan
LK
dengan
menulis
dengan menguraikan
kalimat
menguraikan
menjadi
kata/kalimat
90 %
pada
dan
saat
proses
siswa
kata,huruf Diamati saat siswa mengerjakan LK
Mengenal menulis dengan
dengan menyatukan kembali huruf,kata
menyatukan huruf dan
menjadi kalimat utuh
kata menjadi kalimat
90 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktorfaktor yang diselidiki. Observasi terhadap kegiatan pembelajaran dilakukan guru untuk mengetahui permasalah yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam mengenal membaca dan menulis permulaan di TK N Pembina Cawas, kecamatan Cawas, kabupatten Klaten. Berdasarkan temuan di kelas, maka peneliti berusaha meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan kususnya kelompok B,dengan penggunaan metode SAS dalam kegiatan belajar mengajar. Prosedur penelitian meliputi tahapan sebagai berikut : siklus 1 a. Tahap Perencanaan 1). Menentukan Tema/ Sub Tema 2). Mengembangkan silabus menjadi Rencana Kegiatan Harian (RKH). 3). Mempersiapkan metode SAS (kartu huruf,kartu kata,kartu kalimat) 4). Menyusun lembar kerja siswa menyatu dengan RKH. 5). Menyiapkan lembar penilaian. 6). Membuat instrumen pengamatan/lembar observasi b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan metode SAS sesuai dengan RKH yang telah dibuat. Pada kegiatan awal guru membuka pembelajaran, melakukan presensi, melakukan apersepsi dan menyampaikan pembelajaran. Pada kegiatan inti terlebih dahulu guru menunjukkan dan mendiskripsikan gambar, siswa diminta memperhatikan gambar, guru melakukan tanya jawab tentang gambar yang ditunjukkan guru, pada tahap ini siswa membaca gambar. Kemudian guru menempelkan kartu kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar. Guru bersama siswa membaca kalimat berdasarkan gambar, guru menerapakan meteode SAS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
dengan menunjuk satu persatu siswa untuk maju ke depan membaca kalimat sederhana tanpa melihat gambar, kemudian kalimat tersebut dipisahkan menjadi kata, suku kata dan huruf, satu persatu anak disuruh maju kedepan mencari kartu kata, kartu huruf dan menempelnya sesuai kalimat. kemudian menyatukannya kembali. Guru juga menyuruh siswa menuliskannya di buku tulis. c. Tahapan Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan dengan menerapkan metode SAS ( Struktur Analitik Sintetik ) Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan 1) Indikator keberhasilan guru yang akan dicapai adalah a) Penampilan guru di depan kelas b) Cara penyampaian materi dengan metode SAS dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan. c) Cara pengelolaan kelas d) Suara guru untuk menyampaikan pembelajaran 2) Indikator keberhasilan siswa yang akan dicapai adalah a) Keaktifan siswa dalam pembelajaran b) Meningkatnya kemampuan membaca dan menulis permulaan c) Kemampuan
siswa
memisahkan
kalimat
menjadi
kata
dan
huruf
menggunakan kartu kata dan kartu huruf, dan menyatukannya kembali menjadi kalimat sederhana. d) Kemampuan siswa mengerjakan lembar kegiatan d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Permasalahan yang timbul dalam silkus pertama dicari pemecahannya dan ditindaklanjuti pada siklus kedua.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Bila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan pada kelompok B di TK Pembina cawas, kecamatan cawas, kabupaten klaten, namun belum memenuhi target indikator membaca dan menulis yang baik maka perlu dilakukan siklus II. Siklus II meliputi tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Apabila hasil dari siklus II sudah menunjukkan peningkatan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dan sudah memenui target indikator kerja maka tidak perlu dilakukan sikls III. Siklus II a. Perencanaan Perencanaan pada siklus ke II ini adalah dengan melakukan identifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah. Kegiatan ini dijabarkan sebagai berikt: 1) Menentukan Tema/ Sub Tema 2) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Kegiatan Harian (RKH). 3) Mempersiapkan metode SAS (kartu huruf,kartu kata,kartu kalimat) 4) Menyusun lembar kerja siswa menyatu dengan RKH. 5) Menyiapkan lembar penilaian. 6) Membuat instrumen pengamatan/lembar observasi b. Tindakan Tindakan yang dilakukan adalah dengan memperbaiki tindakan pada siklus pertama sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan memantau proses peningkatan kemampuan mengenal membaca permulaan dan menulis permulaan pada siswa. c. Observasi Observasi dilakuakan dengan mengkaji hasil pada siklus I dan memonitor serta membantu siswa jika menemui kesulitan. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran mengenal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
membaca dan menulis permulaan dengan menerapkan metode SAS ( Struktur Analitik Sintetik ) Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan 1) Indikator keberhasilan guru yang akan dicapai adalah a) Penampilan guru di depan kelas b) Cara penyampaian materi dengan metode SAS dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan. c) Cara pengelolaan kelas d) Suara guru untuk menyampaikan pembelajaran 2) Indikator keberhasilan siswa yang akan dicapai adalah a) Keaktifan siswa dalam pembelajaran b) Meningkatnya kemampuan membaca dan menulis permulaan c) Kemampuan
siswa
memisahkan
kalimat
menjadi
kata
dan
huruf
menggunakan kartu kata dan kartu huruf, dan menyatukannya kembali menjadi kalimat sederhana. d) Kemampuan siswa mengerjakan soal d. Refleksi Guru secara bersama-sama membahas hasil pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu tidaknya melakukan siklus berikutnya. Apabila dalam siklus ke dua peneliti belum berhasil maka peneliti melakukan siklus ketiga. Sampai pada hasil belajar mengenal membaca dan menulis permulaan meningkat mendekati kesempurnaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan 1. Deskripsi Lokasi Penelitian TK N Pembina Cawas adalah Taman Kanak-Kanak yang terletak di Desa Barepan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. Bangunan gedung sekolah berada di tengah-tengah masyarakat Barepan dan berjarak 100 m dari jalan raya, sehingga lokasinya sangat aman untuk anak-anak dan nyaman untuk belajar. Jarak sekolah dengan kota kecamatan hanya berjarak sekitar 1 km. Adapun visi dan misi TK Pembina Cawas adalah sebagai berikut. Visi: Terwujudnya anak yang sehat jasmani dan rohani, beriman, dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berprestasi dalam segala bidang, da mempunyai rasa sosial yang tinggi. Misi: Membantu meletakkan dasar pada anak didik dalam mengembangkan potensi baik fisik maupun psikis untuk menuju ke jenjang berikutnya. Taman Kanak-Kanak Pembina Cawas adalah TK Negeri yang berada di tingkat kecamatan. TK N Pembina Cawas memiliki luas tanah 1500m2 dengan luas bangunan 800m2 yaitu, 4 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang dapur, 1 ruang UKS, 1 ruang untuk sholat, 1 ruang untuk gudang, 4 toilet anak, dan 2 toilet guru. Adapun aula yang luas digunakan untuk upacara, acara-acara pertemuan, berolahaga, dan bermain anak-anak. TK N Pembina Cawas juga memiliki halaman yang luasyang dapat digunakan untuk bermain anak-anak. Pada tahun pelajaran 2011/2012 jumlah peserta didik TK N Pembina Cawas adalah 91 anak yang terdiri dari kelas A1 sebanyak 11 anak, kelas A2 sebanyak 27 anak, kelas B1 sebanyak 27 anak, dan kelas B2 sebanyak 26 anak. Jumlah peserta didik yang cukup banyak merupakan aset yang berharga bagi sekolah.
commit43to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
TK N Pembina Cawas memiliki kondisi yang sangat baik. Selain peserta didik yang berprestasi, juga didukung oleh guru-guru atau pendidik-pendidik yang profesional dan berprestasi. Pada tahun 2008 menduduki juara I tingkat kecamatan Cawas lomba mewarnai gambar. Tahun 2009 dapat menduduki juara III tingkat kawedanan Pedan lomba menggambar dan mewarnai. Dan pada tahun 2012 dapat meraih juara III tingkat kabupaten Klaten lomba gerak dan lagu. Selain para peserta didik yang berprestasi, pendidik-pendidiknya juga berprestasi antaralain, pada tahun 2008 menduduki juara I tingkat Kabupaten Klaten lomba bercerita, tahun 2010 juara I tingkat kecamatan Cawas, juara II tingkat kecamatan Cawas lomba membuat finger painting, juara III tingkat kecamatan Cawas membuat APE (Alat Peraga Edukatif). Dan pada tahun 2011 juara II tingkat kabupaten Klaten lomba membuat cerita gambar seri. Dari sekian prestasi-prestasi yang dapat diraih di TK Pembina Cawas, maka TK Pembina Cawas menjadi TK favorit di kecamatan Cawas. Pada tahun pelajaran 2011/2012 TK N Pembina Cawas Kabupaten Klaten dipimpin oleh seorang kepala sekolah, dan memiliki 5 guru kelas terdiri dari satu guru PNS dan empat guru wiyata bakti. Selain itu juga ada satu guru agama, satu guru ekstra kurikuler menari, dan satu guru ekstra kurikuler drum band yang berstatus sebagai guru honorer. Ada juga satu penjaga sekolah yang berstatus wiyata bakti. 2. Deskripsi Kondisi Awal ( Pratindakan ) Penelitian diawali dengan observasi terhadap objek penelitian, yaitu anak didik dan guru kelas B2 TK N Pembina Cawas, Kabupaten Klaten. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kualitas pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan, yang selanjutnya dijadikan dasar pelaksanaan tindakan pada setiap siklusnya. Pengamatan kondisi pratindakan dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses penelitan. Pengamatan ini dilakukan dengan cara observasi langsung dengan guru dan peserta didik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Pengamatan tersebut dilakukan setiap hari, karena peneliti adalah guru di TK N Pembina Cawas. Tetapi guna melakukan penelitian ini maka peneliti melakukan observasi secara khusus pada hari Senin, 1 Mei 2012 pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB (pada saat kegiatan awal, inti dan akhir). Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran pengenalan membaca dan menulis permulaan di kelas B2 TK Pembina Cawas. Adapun hasil dari pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a). Metode Mengajar Selama ini guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam pembelajaran bidang pengembangan bahasa, dalam mengenal membaca dan menulis permulaan. Guru hanya menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan papan tulis kemudian bertanya kepada anak-anak secara klasikal, tanpa memperhatikan ada beberapa anak yang hanya diam saja, tidak ada kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Ada pula anak yang tidak memperhatikan guru karena merasa bahwa pembelajaran tersebut kurang menarik, membosankan, dan monoton. Guru hanya menyampaikan materi tanpa menggunakan media apapun, dalam pengenalan membaca dan menulis hanya dilakukan dengan menerangkan di depan dengan menuliskan huruf-huruf, kata, kalimat sederhana tanpa ada gambar-gambar yang menarik. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak yang dapat mendukung proses pembelajaran serta dapat menarik perhatian anak agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga dalam penyampaian meteri belum maksimal. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dan peneliti berdiskusi dan berkolaborasi sehingga menghasilkan kesepakatan bahwa untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran bidang pengembangan bahasa kususnya dalam pengenalan membaca dan menulis permulaan anak adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Struktur Analitik Sintetik (SAS).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
b). Pengelolaan Kelas Observasi lapangan yang dilaksanakan pada saat pembelajaran bidang pengembangan dalam mengenal membaca dan menulis permulaan di kelompok B2, antara lain dalam mengelola kelas. Ada sebagian anak yang asik berbicara dengan temannya saat pembelajaran berlangsung, sehingga suara guru tidak terdengar jelas. Ada juga anak bermain-main sendiri dengan mainan-mainan yang ada didalam kelas. Dalam observasi lapangan, ditemukan juga anak yang mau memperhatikan guru saat pembelajaran berlagsung tetapi hanya sebagian kecil saja, sehingga kondisi kelas kurang mendukung untuk pencapaian hasil pembelajaran yang maksimal. c). Perhatian, Motivasi, dan Minat Siswa untuk Mengikuti Pembelajaran Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan. Berdasarkan kegiatan observasi di kelas yang dilakukan peneliti terhadap peserta didik dan guru kelas kelompok B2 TK Pembina Cawas, terlihat bahwa perhatian, motivasi, dan minat anak dalam mengikuti pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan sangatlah kurang. Menurut anak-anak didik, pembelajaran mengenal membaca dan menulis adalah pembelajaran yang rumit karena anak harus dapat mengenal konsep-konsep huruf yang bagi anak rumit, siswa juga haruf mengenal kata, suku kata. Tanpa Metode yang menarik anak akan merasa bosan dan pembelajaran monoton. Hal tersebut dapat pula dilihat dari sikap peserta didik selama proses pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan berlangsung. Perhatian siswa tidak sepenuhnya terpusat pada pembelajaran. Selama pembelajaran berlansung, peserta didik menunjukkan sikap yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap pembelajaran. Guru sudah mengingatkan dan menegur siswa untuk memperhatikan pelajaran, tetapi peserta didik masih saja tidak mengindahkan teguran tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
Guru belum melakukan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan menarik minat belajar peserta didik sehingga peserta didik menganggap pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan sangatlah membosankan. Dari diskripsi kondisi awal ( pratindakan ) rendahnya kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan sebelum diadakan penelitian yaitu 34,6 % dari 26 siswa atau yang mendapat nilai
( lingkaran penuh ) yaitu 9 siswa.sedangkan
yang lainnya di bawah KKM. Fakta dari hasil penilaian tersebut menunjukan sebagian besar siswa mendapatkan nilai rendah. Dengan demikian hasil belajar mengenal membaca dan menulis permulaan kelompok B TK N Pembina Cawas perlu ditingkatkan. Nilai siswa disajikan pada table 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1. Penilaian kondisi awal (prasiklus) kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan kelompok B2 TK N Pembina Cawas NO
Nilai
Kondisi Awal
Jumlah Siswa
Persentase
Keterangan
1
О
11
42,3%
Tidak Tuntas
2
√
6
23,1%
Setengah Tuntas
3
●
9
34,6%
Tuntas
Jumlah
26
100%
Data penilaian kemampuan mengenal membaca dan menulis perrmulaan sebelum diadakan penelitian tindakan pada tabel 4.1 di atas disajikan pada gambar 4.4 grafik di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
Kondisi Awal (pratindakan)
12 10 8 6 4 2 0
√
○
●
Gambar 4.4. Grafik Nilai Kondisi Awal Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Kelompok B TK N Pembina Cawas Berdasarkan penilaian di atas bahwa kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan sebelum dilaksanakan tindakan , siswa kelompok B TK N Pembina Cawas dari 26 siswa yang mendapat nilai tuntas atau
( lingkaran
penuh ) hanya 9 siswa atau 34,6%. Sedangkan yang lain yaitu 65,4% memperoleh nilai di bawah KKM. Maka peneliti merencanakan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS).
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus Pelaksanaan tindakan dalam penelitian sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama dua jam (120) menit , yang dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB.
masing--masing terdiri dari Proses penelitian dilakukan dalam dua siklus yang masing (3)) Observasi, dan (4) Refleksi. empat tahapan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3 Berikut penjabaran dari masing-masing tahapan tiap siklus yang dilaksanakan dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan di kelas B2 TK N Pembina Cawas, Kabupaten Klaten.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
1. Tindakan Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan. Tindakan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 8 mei 2012, 9 mei 2012 dan 10 mei 2012. Dalam tahap tindakan siklus I terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. a). Tahap Perencanaan Tindakan Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai awal untuk melakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran. Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I meliputi kegiatan: 1). Peneliti menentukan tema kemudian menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Mei 2012 sampai hari Kamis, 10 Mei 2012 selama 120 menit dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB. Waktu selama 120 menit digunakan untuk kegiatan awal pembelajaran selama 30 menit dan kegiatan inti pembelajaran selama 60 menit. Dalam kegiatan inti hanya diambil pada saat bidang pengembangan bahasa yaitu dalam pengenalan membaca dan menulis permulaan, yaitu dengan kegiatan menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana dari guru. Rencana kegiatan harian disusun sesuai dengan silabus yang digunakan di TK Pembina Cawas. Pembelajaran yang direncanakan adalah pembelajaran bahasa dalam meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode struktur analitik sintetik. Ide menggunakan metode SAS didapatkan dari observasi yang dilakukan dalam pratindakan atau kondisi awal yang dilihat anak merasa bosan karena metode yang digunakan guru kurang menarik. 2). Peneliti menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) dalam pelaksanaan siklus I. Peneliti menggunakan kartu kalimat, kata, suku kata dan kartu huruf 3). Peneliti membuat lembar kerja siswa yang sesuai dengan RKH
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
4). Peneliti membuat lembar penilaian dan lembar observasi yang dibuat bukan untuk anak saja tetapi juga untuk guru. b). Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan 3 kali pertemuan dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan kelompok B dengan menggunakan Metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) sesuai dengan RKH yang telah dibuat. 1). Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Mei 2012. Pembelajaran dimulai pada pukul 7.30 sampai 09.30 yang dilaksanakan di kelas kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Dalam pelaksanaan tindakan ini dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. Kegiatan awal sebelum pembelajaran dimulai dengan guru memimpin doa, mengabsen siswa kemudian mengkondisikan kelas. Guru memberikan orientasi atau menyampaikan tujuan pembelajaran, setelah itu guru memberi Apersepsi tentang kegiatan yang akan dilakukan guru tentang berbagai macam gambar binatang dengan menggunakan kartu gambar binatang. Kemudian memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa. Langkah-langkah pada kegiatan inti adalah sebagai berikut: (a). Guru menunjukkan gambar yang telah ditempel dipapan tulis (b). Siswa diminta mengamati gambar, kemudian siswa membaca gambar yang telah ditunjukkan guru. (c). Guru menunjukkan kartu kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar dan siswa memperhatikan. (d). Siswa bersama-sama membaca kalimat sederhana dengan mengenal huruf-huruf dari kalimat tersebut. (e). Setelah Siswa dapat mengenal konsep huruf-huruf dalam kalimat sederhana, kemudian siswa diajak bermain menempel kartu kalimat, kartu kata, suku kata dan kartu kartu huruf dengan metode SAS. (f). Guru menjelaskan cara membaca dengan metode SAS, Siswa memperhatikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
(g). Setelah Guru menjelaskan cara membaca dengan metode SAS, guru memberi contoh dengan sebuah permainan kartu. Dari kartu kalimat dipisah mejadi kata dengan menempel kartu kata pada papan tulis yang telah ditempel bagan SAS. Dari kata dipisah lagi menjadi suku kata, kemudian suku kata dipisah menjadi huruf-huruf. Kemudian huruf-huruf tersebut digabungkan lagi menjadi suku kata, kata dan menjadi kalimat semula. Siswa diajak melakukan permainan menempel dan mencari kartu-kartu tersebut. (h). Secara bergantian siswa melakukan permainan mencari kartu dan anak yang lain memperhatikan. (i). Setelah anak membaca dengan mencari kartu dan menempelkannya, guru menjelaskan mengenal menulis dengan
metode
SAS,
sama
dengan
mengenal
membaca,
Siswa
memperhatikan guru menunjukan gambar dan kalimat yang sesuai, dalam bagan SAS guru memisahkan kalimat menjadi kata, suku kata, huruf dengan menuliskan sesuai kotak-kotak yang telah dibuat guru, anak mencontoh menulis. Dalam kegiatan akhir guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan. Guru mengakiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam. 2). Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Mei 2012. Pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 sampai 09.30 yang dilaksanakan di kelas Kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Dalam pelaksanaan tindakan pada pertemuan II, kegiatan awal dilakukan guru dengan memberi orientasi atau menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan apersepsi dan memberi motivasi atau dorongan pada siswa agar lebih tertarik pada pembelajaran, kemudian guru menceritakan perkembangbiakan katak, anak membaca gambar dan kalimat sederhana tentang urutan perkembangbiakan katak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Langkah-langkah kegiatan inti pada pertemuan II adalah: (a). Setelah guru menceritakan perkembangbiakan katak, guru mengajak siswa membaca kalimat sederhana yang sesuai urutan perkembangbiakan katak, dengan menyebutkan huruf-huruf dari masing-masing kalimat. (b). Guru mengajak siswa bermain menempelkan kartu huruf-huruf menjadi kalimat utuh sesuai urutan perkembangbiakan katak. (c). Guru mengambil salah kalimat dari cerita kemudian menjelaskan cara membaca dengan metode SAS, seperti pada pertemuan sebelumnya. Guru mengajak siswa membaca kalimat sederhana kemudian memisahkan menjadi kata, suku kata dan huruf dengan permainan menempelkan kartu kata, suku kata dan huruf pada bagan SAS yang telah di buat guru. Siswa secara bergantian membaca dan maju ke depan mencari kartu kartu dan ditempelkan sesuai yang telah dicontohkan oleh guru. (d). Setelah siswa bergantian mencari kartu Kata, suku kata dan huruf. Kemudian digabungkan lagi menjadi suku kata, suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat utuh. (e). Siswa secara bergantian maju ke depan dan mencoba membaca dengan metode SAS. (f). Dalam pengenalan menulis permulaan sama seperti pertemuan sebelumnya, Siswa
diberi
lembar
kegiatan
yang
berupa
bagan
SAS.
Siswa
memperhatikan guru dalam melengkapi kata yang belum lengkap dengan menuliskan huruf-hurufnya sesuai metode SAS yang dicontohkan guru. yaitu dengan struktur kalimat dipisahkan menjadi kata, kata menjadi suku kata, dan suku kata menjadi huruf-huruf kemudian digabungkan kembali menjadi kalimat utuh. Kegiatan akhir pada pertemuan II ini guru mengadakan evaluasi dan memotivasi siswa terhadap pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
3). Pertemuan III Pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Mei 2012. Pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 sampai 09.30 yang dilaksanakan di kelas kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Dalam pelaksanaan tindakan pada pertemuan III, kegiatan awal sama seperti
pertemuan
menyampaikan
sebelumnya
tujuan
dengan
pembelajaran,
memberi
memberi
orientasi
apersepsi
atau
sebelum
pembelajaran dan memberi motifasi atau dorongan pada siswa. Langkah-langkah kegiatan inti pada pertemuan III ini adalah: (a). Guru melakukan tanya jawab tentang gambar yang dibawa guru. (b). Siswa pertama membaca gambar, kemudian guru menunjukkan kalimat yang sesuai dengan gambar. (c). Siswa membaca kalimat sederhana dengan menyebutkan huruf-hurufnya, kemudian mengejanya. Siswa membaca secara individu dan klasikal. (d). Guru menjelaskan dan memberi contoh metode SAS seperti pertemuan sebelumnya, siswa memperhatikan guru. (e). Siswa maju ke depan melakukan permainan mencari kartu dengan metode SAS, yaitu dengan memisahkan kalimat sederhana menjadi kata, suku kata, huruf dengan menempelkan kartu-kartu kata, suku kata, huruf kemudian menggabungkannya kembali, seperti yang telah dicontohkan. (f). Dalam pengenalan menulis permulaan pada pertemuan ini anak tidak disuruh menulis dikertas, tetapi maju ke depan menulis di papan tulis, menulis di dalam kotak bagan SAS di papan tulis. Kegiatan akhir pada pertemuan III ini guru mengedakan evaluasi dan memotifasi siswa dalam mengenal membaca dan menulis permulaan. Untuk mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam. c). Observasi Pada tahap observasi ini, Peneliti bekerjasama dengan guru kelas untuk mengamati jalannya pembelajaran. Peneliti berperan sebagai guru yang akan diobservasi oleh teman sejawat yaitu guru kelas. Tahap observasi dilaksanakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
dengan menggunakan panduan lembar observasi, baik lembar observasi guru maupun siswa serta menggunakan dokumentasi dengan kamera. Dari kegiatan observasi tersebut diperoleh gambaran tentang proses pembelajaran sebagai berikut: 1). Pertemuan 1 Jalannya kegiatan belajar mengajar baik aktivitas guru maupun siswa secara garis besar digambarkan sebagai berikut: (a). Aktivitas Siswa Observasi pada siklus I pertemuan I ini dilakukan oleh guru yang menunjukkan bahwa siswa dapat menyelesaikan tugas dengan memanfaatkan sumber belajar dengan nilai 2,25. Anak bersemangat, tanggung jawab sehingga minat dan perhatian berpusat pada pembelajaran dengan nilai 2. Anak terlibat dalam proses pembelajaran dengan nilai 2,5. siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan nilai 2,25. Sehingga rata-rata aktivitas anak 2,25 dan prosentase aktifitas anak pada siklus I pertemuan I mendapat 56,25 %. (b). Kinerja Guru Hasil observasi yang ditujukan untuk kegiatan guru yaitu dalam persiapan alat,media dan memeriksa kesiapan siswa mendapat nilai ratarata 2. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi dengan nilai 2,5. Penguasaan materi dengan rata-rata 2,25, melakukan strategi pembelajaran, menguasai kelas dengan nilai rata-rata 2,33, pemanfaatan sumber dan meedia pembelajaran dengan rata-rata 2,5, menumbuhkan keterlibatan siswa
untuk partisipasi aktif dalam
pembelajaran 2,25, penilaian proses dan hasil 2,5, penggunaan bahasa
lisan
yang
baik
2,5,
serta
memberikan
refleksi
dan
menindaklanjuti dengan arahan dengan rata-rata 2. Sehingga rata-rata kinerja guru mendapat 2,55 dan prosentase kinerja guru pada siklus I pertemuan I mendapat 63,75 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
2). Pertemuan II Hasil observasi pada siklus I pertemuan II untuk aktivitas siswa dan aktivitas guru adalah sebagai berikut: (a). Aktivitas Siswa Observasi pada siklus I pertemuan 2 ini dilakukan oleh guru yang menunjukkan bahwa siswa dapat menyelesaikan tugas dengan memanfaatkan sumber belajar dengan nilai 2,5. Anak bersemangat, tanggung jawab sehingga minat dan perhatian berpusat pada pembelajaran
dengan
nilai
2,25.
Anak
terlibat
dalam
proses
pembelajaran dengan nilai 2,5. Siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan nilai 2,25. Sehingga rata-rata aktivitas anak 2,37 dan prosentase aktifitas siswa pada siklus I pertemuan 2 mendapat 59,37 %. (b). Kinerja Guru Hasil observasi yang ditujukan untuk kegiatan guru yaitu dalam persiapan alat,media dan memeriksa kesiapan anak mendapat nilai ratarata 2,5. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi dengan nilai 2,5. Penguasaan materi dengan rata-rata 2,25, melakukan strategi pembelajaran, menguasai kelas dengan nilai rata-rata 2,33, pemanfaatan sumber dan meedia pembelajaran dengan rata-rata 2,75, menumbuhkan keterlibatan siswa
untu partisipasi aktif dalam
pembelajaran 2,25, penilaian proses dan hasil 2,5, penggunaan bahasa lisan yang baik 2,5, serta memberikan refleksi dan menindaklanjuti dengan arahan dengan rata-rata 2,5. Sehingga rata-rata kinerja guru mendapat 2,67 dan prosentase kinerja guru pada siklus I pertemuan 2 mendapat 66,75 %. 3). Pertemuan III Hasil observasi pada siklus I pertemuan III untuk aktivitas siswa dan aktivitas guru adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
(a). Aktivitas Siswa Observasi pada siklus I pertemuan 3 ini dilakukan oleh guru yang menunjukkan bahwa siswa dapat menyelesaikan tugas dengan memanfaatkan sumber belajar dengan nilai 2,75. Siswa bersemangat, tanggung jawab sehingga minat dan perhatian berpusat pada pembelajaran dengan nilai 2,5. Siswa terlibat dalam proses pembelajaran dengan nilai 2,5. Siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan nilai 2,5. Sehingga rata-rata aktivitas anak 2,56 dan prosentase aktifitas siswa pada siklus I pertemuan 3 mendapat 64,06 %. (b). Kinerja Guru Hasil observasi yang ditujukan untuk kegiatan guru yaitu dalam persiapan alat,media dan memeriksa kesiapan anak mendapat nilai ratarata 2,5. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi dengan nilai 2,5. Penguasaan materi dengan rata-rata 2,25, melakukan strategi pembelajaran, menguasai kelas dengan nilai rata-rata 2,33, pemanfaatan sumber dan media pembelajaran dengan rata-rata 2,75, menumbuhkan keterlibatan siswa
untuk partisipasi aktif dalam
pembelajaran 2,5, penilaian proses dan hasil 2,5, penggunaan bahasa lisan yang baik 2,5, serta memberikan refleksi dan menindaklanjuti dengan arahan dengan rata-rata 3. Sehingga rata-rata kinerja guru mendapat 2,76 dan prosentase kinerja guru pada siklus I pertemuan 3 mendapat 69 %. Dari hasil observasi aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran siklus I pertemuan 1,2,3 nilai rata-rata yang diperoleh dalam observasi aktifitas anak pertemuan I mendapat 2,25, pertemuan 2 mendapat 2,37 dan pertemuan 3 mendapat 2,56 Data nilai rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan pada anak kelompok B dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Tabel 4.2. Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 1,2,3 Kelompok B TK N Pembina
Cawas rata Siklus I Skor Rata-rata Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Jumlah Nilai Aktivitas Siswa
9
9,5
10,25
2,25
2,37
2,56
56,25 %
59,37 %
64,06 %
Rata-rata Jumlah : 4
rata Aktivitas Prosentase Rata-rata Siswa ( Rata-rata : 4 ) x 100%
Dari nilai rata-rata aktivitas siswa siklus I pertemuan 1,2,3 pada tabel 4.2 di atas dapat disajikan pada grafik gambar 4.5 di bawah ini:
Siklus I Pertemuan ( 1,2,3 )
Siklus I
64,06%
Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa
2.6 2.5
59,37%
2.4 2.3
Pert I Pert 2 Pert 3
56,25%
2.2 2.1 2
pertemuan I
pertemuan II
pertemuan III
Gambar 4.5. Grafik Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1,2,3 Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Kelompok B TK N Pembina
Cawas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I pertemuan 1,2,3 menunjukkan aktivitas siswa dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan meningkat dari pertemuan I mendapat nilai rata-rata 2,25 dengan prosentase 56,25 % meningkat pertemuan 2 nilai rata-rata menjadi 2,37 dengan prosentase 59,37 % dan pertemuan 3 nilai rata-rata menjadi 2,56 dengan prosentase 64,06 %. Selain dari peningkatan aktivitas siswa tersebut dalam observasi kinerja guru dalam mengajar pada siklus I pertemuan 1,2,3 nilai ratarata yang diperoleh dari pertemuan 1 mendapat 2,55, pertemuan 2 mendapat 2,67 dan pertemuan 3 mendapat 2,76 Dari nilai rata-rata kinerja guru mengajar mengenal membaca dan menulis permulaan pada siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas Siklus I pertemuan 1,2,3 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3. Nilai Rata-rata Kinerja Guru Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 1,2,3 Kelompok B TK N Pembina Cawas
Skor Rata-rata Siklus I Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Jumlah
20,83
22,08
22,83
2,31
2,45
2,53
2,55
2,67
2,76
63,75 %
66,75 %
69 %
Rata-rata = Jumlah : 9
Rata-rata Kinerja Guru Keseluruan
Prosentase
Rata-rata
Kinerja Guru Mengajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Dari nilai rata-rata kinerja guru dalam mengajar mengenal membaca dan menulis permulaan siklus I pertemuan 1,2,3
pada tabel 4.3 di atas dapat
disajikan pada gambar grafik 4.6 di bawah ini :
Siklus I
Nilai Rata-rata Kinerja Guru
2.8
69 %
2.75 2.7
66,75 %
2.65
Pert I 2.6
Pert 2
63,75 % 2.55
Pert 3
2.5 2.45 2.4
pertemuan I
pertemuan II pertemuan III
Gambar 4.6.Grafik Nilai Rata-rata Kinerja Guru Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan 1,2,3 Kelompok B TK N Pembina Cawas Berdasarkan data di atas dapat dapat dilihat bahwa pada siklus I pertemuan 1,2,3 menunjukkan kinerja guru mengajar dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan meningkat dari pertemuan I mendapat nilai rata-rata 2,55 dengan prosentase 63,75 % meningkat pertemuan 2 nilai rata-rata
menjadi 2,67 dengan prosentase 66,75 % dan pertemuan 3 nilai rata-rata menjadi 2,76 dengan prosentase 69 %. Sehingga dalam observasi aktivitas anak dan kinerja guru siklus I pertemuan 1,2,3 menunjukkan peningkatan yang signifikan. d). Refleksi
Berdasarkan data-data yang diperoleh guru melalui observasi, selanjutnya peneliti melakukan analisis dan refleksi terhadap hasil pembelajaran pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
masing-masing pertemuan. Hal ini dilakukan sebagai pedoman atau acuan pengambilan langkah pada siklus berikutnya. Adapun hasilnya adalah: 1). Pertemuan I Nilai kemampuan pada pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan yang diperoleh siswa pada siklus I pertemuan I sudah menunjukkan peningkatan, dari kondisi awal diperoleh nilai
(lingkaran
penuh) ada 9 siswa atau 34,6% dari 26 siswa. Dengan penggunaan metode SAS dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan menunjukkan peningkatan pada siklus I pertemuan I yaitu yang mendapat nilai
( lingkaran penuh ) ada 12 siswa atau 46,2% dari 26 siswa. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal belum menngunakan metode SAS dan setelah menggunakan metode SAS dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan. Nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permuaan pada kelompok B2 TK N Pembina Cawas siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4. Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan I Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas NO
Nilai
Siklus I Pertemuan I
Jumlah Siswa
Persentase
Keterangan
1
О
8
30,7%
Tidak Tuntas
2
√
6
23,1%
Setengah Tuntas
3
●
12
46,2%
Tuntas
26
100%
Jumlah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Data nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus 1 pertemuan 1 pada tabel 4.4 di atas dapat disajikan pada gambar 4.7 grafik di bawah ini:
Siklus I Pertemuan I
12 10 8 6 4 2 0 ○
√
●
Gambar 4.7. Grafik Nilai Siklus 1 pertemuan 1 Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Kelompok B TK N Pembina Cawas
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I pertemuan I, menunjukkan dari 26 siswa yang memperoleh nilai О sebanyak 8 siswa atau
nilai√ sebanyak 6 siswa atau 23,1% dan siswa 30,7%, siswa yang mendapat nilai yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu nilai
(lingkaran penuh) sebanyak
12 siswa atau 46,2%. 2). Pertemuan II Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran siklus I pertemuan II nilai yang diperoleh siswa menunjukkan peningkatan. Pada siklus I pertemuan II ada 14 siswa yang memperoleh nilai
( lingkaran
penuh ) atau 53,9% dari 26 siswa.
enal membaca dan menulis permulaan mengenal Data nilai kemampuan meng pada siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas siklus I pertemuan II dapat dilihat pada table 4.5 berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Tabel 4.5 Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan II Siswa Kelompok B2 TK N Pembina
Cawas NO
Siklus I Pertemuan II
Nilai
Jumlah Siswa
Persentase
Keterangan
1
О
7
26,9%
Tidak Tuntas
2
√
5
19,2%
Setengah Tuntas
3
●
14
53,9%
Tuntas
Jumlah
26
100%
Data nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus 1 pertemuan II pada tabel 4.5 di atas dapat disajikan pada grafik
gambar 4.8 grafik di bawah ini: Siklus I Pertemuan II
14 12 10 8 6 4 2 0
○
√
●
Gambar 4.8. Grafik Nilai Siklus 1 pertemuan 2 Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Kelompok B TK N Pembina Cawas
dapatt dilihat bahwa pada siklus I pertemuan Berdasarkan data di atas dapa II, menunjukkan dari 26 siswa yang memperoleh nilai О sebanyak 7 siswa
nilai√ sebanyak 5 siswa atau 19,2% dan atau 26,9%, siswa yang mendapat nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu nilai
(lingkaran penuh)
sebanyak 14 siswa atau 53,9%. 3). Pertemuan III Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran siklus I pertemuan III, nilai yang diperoleh siswa di atas KKM atau nilai
(
lingkaran penuh ) terdapat 16 siswa atau 61,5% dari 26 siswa. Data nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan pada siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas siklus I pertemuan III dapar dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6. Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I Pertemuan III Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas NO
Nilai
Siklus I Pertemuan III Jumlah Siswa
Persentase
Keterangan
1
О
6
23,1%
Tidak Tuntas
2
√
4
15,4%
Setengah Tuntas
3
●
16
61,5%
Tuntas
Jumlah
26
100%
Data nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus 1 pertemuan III pada tabel 4.6 di atas dapat disajikan pada gambar 4.9 grafik di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Siklus I Pertemuan III
16 14 12 10 8 6 4 2 0 ○
√
●
Gambar 4.9. Grafik Nilai Siklus 1 pertemuan 3 Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Kelompok B TK N Pembina Cawas
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I pertemuan III, menunjukkan dari 26 siswa yang memperoleh nilai О sebanyak 6 siswa atau 23,1%, siswa yang mendapat nilai√ nilai sebanyak 4 siswa atau 15,4% dan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu nilai
( lingkaran penuh)
sebanyak 16 siswa atau 61,5%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tindakan kelas pada siklus I pertemuan I, II dan III, menunjukkan bahwa penerapan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) dapat meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan terlihat dari hasil nilai yang diperoleh pada pertemuan I, II dan III yang mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I ada 12 siswa yang memperoleh nilai
( lingkaran penuh ) atau
46,2%, sedangkan pertemuan II ada 14 siswa yang memperoleh nilai (lingkaran penuh)
atau 53,9% dan pada pertemuan III ada 16 siswa yang
memperoleh nilai
atau 61,5% dari 26 siswa.
Data yang diperoleh setelah diadakan penelitian tindakan kelas pada siklus I pertemuan I, II dan dan III menunjukkan bahwa ada 16 siswa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
memperoleh nilai di atas KKM atau nilai
( lingkaran penuh ) atau 61,15%
dari 26 siswa. Dengan demikian target pada indikator kinerja belum tercapai, sehingga pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) akan dilanjutkan siklus II. 2. Tindakan Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan. Tindakan siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2012, 14 Mei 2012 dan 15 Mei 2012. Dalam tahap tindakan siklus II terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. a). Tahap Perencanaan Tindakan Peneliti dan guru mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian selanjutnya. Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II meliputi kegiatan: 1). Identifikasi masalah pada siklus I dan alternatif pemecahan masalah. 2). Melibatkan rekan sejawat sebagai bahan pertimbangan. 3). Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang sesuai dengan silabus. 4). Merencanakan pembelajaran dengan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) yang lebih bervariasi dari siklus sebelumnya. 5). Menyusun lembar kegiatan anak 6). Membuat format penilaian 7). Membuat lembar observasi b). Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan dengan melaksanakan pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan di kelompok B2 dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian ( RKH) yang telah dibuat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
1). Pertemuan I Pada siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Jum,at, 11 Mei 2012. Pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 sampai 09.30 yang dilaksanakan di kelas kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Kegiatan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
sesuai
dengan
perencanaan tindakan yang telah disusun yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. Kegiatan awal sebelum kegiatan dimulai guru memimpin berdoa, mengabsen siswa, kemudian mengkondisikan kelas. Guru memberi orientasi atau menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memberikan pertanyaan membaca suatu kalimat sederhana berdasarkan gambar. Kemudian guru memotifasi siswa agar lebih tertarik pada pembelajaran. Langkah-langkah kegiatan intinya adalah sebagai berikut: (a). Guru menunjukkan sebuah gambar. (b). Siswa diminta mengamati gambar tersebut dan membaca gambar dengan menjelaskan isi gambar secara bersama-sama. (c). Guru menunjukkan kartu kalimat yang sesuai dengan gambar, kemudian anak membaca kalimat sesuai gambar dan menyebutkan huruf-huruf dalam kalimat sederhana tersebut. (d). Guru menjelaskan kembali cara membaca dengan metode SAS seperti pertemuan sebelumnya dengan mencari kartu-kartu dan menempelnya, anak memperhatikan. (e). Secara bergantian anak maju ke depan untuk membaca kalimat dan mencari kartu. (f). Setelah itu guru membagikan lembar kegiatan berupa bagan SAS, siswa disuruh melengkai kata, suku kata, huruf yang hilang dengan menuliskannya dan guru membimbing. Kegiatan akhir pada pertemuan I ini guru mengadakan evaluasi dan memotivasi siswa terhadap pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
2). Pertemuan II Pada siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, 14 Mei 2012. Pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 sampai 08.30 yang dilaksanakan di kelas kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Kegiatan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
sesuai
dengan
perencanaan tindakan yang telah disusun yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. Kegiatan awal sebelum kegiatan dimulai guru memimpin berdoa, mengabsen siswa, kemudian mengkondisikan kelas. Guru memberi orientasi, menyampaikan Apersepsi dan motifasi. Kemudian guru memberikan pertanyaan membaca suatu kalimat sederhana berdasarkan gambar seri tentang tempat hidup binatang Langkah-langkah kegiatan intinya adalah sebagai berikut: (a). Guru menunjukkan sebuah gambar yang diambil dari gambar seri. (b). Siswa diminta mengamati gambar tersebut dan membaca gambar. (c). Guru menunjukkan kartu kalimat yang sesuai dengan gambar, kemudian anak membaca kalimat sesuai gambar dan menyebutkan huruf-huruf dalam kalimat sederhana tersebut. (d). Guru menjelaskan kembali cara membaca dengan metode SAS, dengan memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata dan suku kata menjadi huruf, siswa mencari kartukartu tersebut dan menempelkannya sesuai struktur dalam metode SAS di papan tulis dengan bagan SAS yang dibuat guru. (e). Dalam pembelajaran mengenal menulis permulaan dengan metode SAS, siswa maju ke depan menulis huruf-huruf yang hilang pada kalimat, kata, suku kata dan huruf dengan struktur SAS yang telah dibuat guru. Sehingga membentuk bagan SAS yang utuh. (f). Untuk lembar kegiatan siswa, guru membagikan lembar kegiatan berupa gambar dan bagan SAS yang strukturnya belum lengkap, siswa melengkapinya dengan menuliskan huruf, suku kata, kata yang hilang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Kegiatan akhir pada pertemuan II ini guru mengadakan evaluasi dan memotivasi siswa terhadap pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam. 3). Pertemuan III Pada siklus II pertemuan III dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Mei 2012. Pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 sampai 09.30 yang dilaksanakan di kelas kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Kegiatan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
sesuai
dengan
perencanaan tindakan yang telah disusun yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. Kegiatan awal sebelum kegiatan dimulai guru memimpin berdoa, mengabsen siswa, kemudian mengkondisikan kelas. Guru memberi orientasi tentang tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, menyampaikan apersepsi dan motifasi atau dorongan pada siswa, kemudian guru bercerita gambar seri, siswa membaca kata-kata yang sesuai dengan gambar. Langkah-langkah kegiatan intinya adalah sebagai berikut: (a). Setelah guru bercerita, guru menunjukkan salah satu gambar dari gambar seri tersebut.Siswa diminta mengamati gambar tersebut dan membaca gambar. (b). Guru menunjukkan kartu kalimat yang sesuai dengan gambar, kemudian anak membaca kalimat sesuai gambar dan menyebutkan huruf-huruf dalam kalimat sederhana tersebut. (c). Guru menjelaskan kembali cara membaca dengan metode SAS, dengan memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata dan suku kata menjadi huruf. (d). Siswa bergantian membaca kalimat sederhana dan mencari kartu-kartu tersebut kemudian menempelkannya sesuai struktur dalam metode SAS di papan tulis dengan bagan SAS yang dibuat guru. (e). Dalam pembelajaran mengenal menulis permulaan dengan metode SAS, siswa maju ke depan menulis huruf-huruf yang hilang pada kalimat, kata, suku kata dan huruf dengan struktur SAS yang telah dibuat guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Sehingga membentuk bagan SAS yang utuh. (f). Untuk lembar kegiatan siswa, guru membagikan lembar kegiatan berupa gambar dan bagan SAS yang
strukturnya
belum
lengkap,
siswa
melengkapinya
dengan
menuliskan huruf, suku kata, kata yang hilang. Kegiatan akhir pada pertemuan III ini guru mengadakan evaluasi dan memotivasi siswa terhadap pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap salam. c). Observasi Pada tahap observasi ini, Peneliti bekerjasama dengan guru kelas untuk mengamati jalannya pembelajaran. Peneliti berperan sebagai guru yang diobservasi oleh teman sejawat yaitu guru kelas. Tahap observasi dilaksanakan dengan menggunakan panduan lembar observasi, baik lembar observasi guru maupun siswa serta menngunakan dokumentasi dengan kamera. Dari kegiatan observasi tersebut diperoleh gambaran tentang proses pembelajaran sebagai berikut: 1). Pertemuan 1 Hasil observasi aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran pada siklus II pertemuan I adalah sebagai berikut: (a). Aktivitas Siswa Observasi pada siklus II pertemuan I ini dilakukan oleh guru yang menunjukkan bahwa siswa dapat menyelesaikan tugas dengan memanfaatkan sumber belajar dengan nilai 3. Siswa bersemangat, tanggung jawab sehingga minat dan perhatian berpusat pada pembelajaran dengan
nilai 2,75. Siswa terlibat dalam proses
pembelajaran dengan nilai 2,5. Siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan nilai 2,75. Sehingga rata-rata aktivitas siswa 2,75 dan prosentase aktifitas anak pada siklus II pertemuan I mendapat 68,75 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
(b). Kinerja Guru Hasil observasi yang ditujukan untuk kegiatan guru yaitu dalam persiapan alat,media dan memeriksa kesiapan anak mendapat nilai ratarata 3. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi dengan nilai 2,5. Penguasaan materi dengan rata-rata 2,5, melakukan strategi pembelajaran, menguasai kelas dengan nilai rata-rata 2,33, pemanfaatan sumber dan meedia pembelajaran dengan rata-rata 2,75, menumbuhkan keterlibatan siswa
untuk partisipasi aktif dalam
pembelajaran 2,75, penilaian proses dan hasil 3, penggunaan bahasa lisan yang baik 2,5, serta memberikan refleksi dan menindaklanjuti dengan arahan dengan rata-rata 3. Sehingga rata-rata kinerja guru mendapat 2,85 dan prosentase kinerja guru pada siklus II pertemuan I mendapat 71,25 %. 2). Pertemuan II Hasil observasi pada siklus II pertemuan II untuk aktivitas siswa dan aktivitas guru adalah sebagai berikut: a). Aktivitas Siswa Observasi pada siklus II pertemuan 2 ini dilakukan oleh guru yang menunjukkan bahwa siswa dapat menyelesaikan tugas dengan memanfaatkan sumber belajar dengan nilai 3. Siswa bersemangat, tanggung jawab sehingga minat dan perhatian berpusat pada pembelajaran dengan
nilai 3,25. Siswa terlibat dalam proses
pembelajaran dengan nilai 2,75. Siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan nilai 3. Sehingga rata-rata aktivitas siswa 3 dan prosentase aktifitas siswa pada siklus II pertemuan 2 mendapat 75 %. b). Kinerja Guru Hasil observasi yang ditujukan untuk kegiatan guru yaitu dalam persiapan alat, media dan memeriksa kesiapan anak mendapat nilai ratarata 3. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
dengan nilai 3. Penguasaan materi dengan rata-rata 2,5, melakukan strategi pembelajaran, menguasai kelas dengan nilai rata-rata 2,5, pemanfaatan sumber dan media pembelajaran dengan rata-rata 3, menumbuhkan keterlibatan siswa
untu partisipasi aktif dalam
pembelajaran 2,75, penilaian proses dan hasil 3, penggunaan bahasa lisan yang baik 2,5, serta memberikan refleksi dan menindaklanjuti dengan arahan dengan rata-rata 3. Sehingga rata-rata kinerja guru mendapat 2,95 dan prosentase kinerja guru pada siklus II pertemuan 2 mendapat 73,75 %. 3). Pertemuan III Hasil observasi pada siklus II pertemuan III untuk aktivitas siswa dan aktivitas guru adalah sebagai berikut: a). Aktivitas Siswa Observasi pada siklus II pertemuan 3 ini dilakukan oleh guru yang menunjukkan
bahwa
siswa
dapat
menyelesaikan
tugas
dengan
memanfaatkan sumber belajar dengan nilai 3,5. siswa bersemangat, tanggung
jawab
sehingga
minat
dan
perhatian
berpusat
pada
pembelajaran dengan nilai 3,25. siswa terlibat dalam proses pembelajaran dengan nilai 3. siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan nilai 3,25. Sehingga rata-rata aktivitas anak 3,25 dan prosentase aktifitas anak pada siklus II pertemuan 3 mendapat 81,25 %. b). Kinerja Guru Hasil observasi yang ditujukan untuk kegiatan guru yaitu dalam persiapan alat,media dan memeriksa kesiapan anak mendapat nilai ratarata 3,5. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi dengan nilai 3,5. Penguasaan materi dengan rata-rata 2,5, melakukan strategi pembelajaran, menguasai kelas dengan nilai rata-rata 2,66, pemanfaatan sumber dan meedia pembelajaran dengan rata-rata 3, menumbuhkan keterlibatan siswa untu partisipasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
aktif dalam pembelajaran 3, penilaian proses dan hasil 3,5, penggunaan bahasa
lisan
yang
baik
2,5,
serta
memberikan
refleksi
dan
menindaklanjuti dengan arahan dengan rata-rata 3. Sehingga rata-rata kinerja guru mendapat 3,15 dan prosentase kinerja guru pada siklus II pertemuan 3 mendapat 78,75 %.
Dari hasil observasi aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran siklus II pertemuan 1,2,3 nilai rata-rata yang diperoleh dalam observasi aktifitas siswa pertemuan II mendapat 2,75, pertemuan 2 mendapat 3 dan pertemuan 3 mendapat 3,25 Data nilai rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan pada anak kelompok B dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7. Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan 1,2,3 Kelompok B TK N Pembina Cawas Skor Rata-rata Siklus II Pertemuan I
Jumlah Nilai Aktivitas
Pertemuan II
Pertemuan III
11
12
13
2,75
3
3,25
68,75 %
75 %
81,25 %
Siswa
Rata-rata Jumlah : 4
Prosentase
Rata-rata
Aktivitas Siswa ( Ratarata : 4 ) x 100%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
Dari nilai rata-rata aktivitas siswa siklus II pertemuan 1,2,3 pada table 4.7 di atas dapat disajikan pada gambar grafik 4.10 di bawah ini: Siklus II Pertemuan ( 1,2,3 )
Siklus II81,25 %
Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa
3.3 3.2 3.1
75% 3
Pert I
2.9
Pert 2 2.8
68,75%
Pert 3
2.7 2.6 2.5
pertemuan I
pertemuan II pertemuan III
Gambar 4.10. Grafik Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1,2,3 Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Kelompok B TK N Pembina Cawas Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II pertemuan 1,2,3 menunjukkan aktivitas siswa dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan meningkat dari pertemuan I mendapat nilai rata-rata 2,75 dengan prosentase 68,75 % meningkat pertemuan 2 nilai rata-rata menjadi 3 dengan prosentase 75 % dan pertemuan 3 nilai rata-rata menjadi 3,25 dengan prosentase 81,25 %. Selain dari peningkatan aktivitas siswa tersebut dalam observasi kinerja guru dalam mengajar pada siklus II pertemuan 1,2,3 nilai ratarata yang diperoleh dari pertemuan 1 mendapat 2,85, pertemuan 2 mendapat 2,97 dan pertemuan 3 mendapat 3,15.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Dari nilai rata-rata kinerja guru mengajar mengenal membaca dan menulis permulaan pada siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas Siklus II pertemuan 1,2,3 dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8. Nilai Rata-rata Kinerja Guru Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan 1,2,3 Kelompok B TK N Pembina Cawas Skor Rata-rata Siklus II Pertemuan I
Jumlah
Pertemuan II
Pertemuan III
24,33
25,25
27,16
2,70
2,80
3,01
2,85
2,95
3,15
71,25 %
73,75 %
78,75 %
Rata-rata = Jumlah : 9
Rata-rata
Kinerja
Guru
Keseluruan
Prosentase Rata-rata Kinerja Guru Mengajar
Dari nilai rata-rata kinerja guru dalam mengajar mengenal membaca dan menulis permulaan siklus II pertemuan 1,2,3 disajikan pada gambar grafik 4.11 di bawah ini :
commit to user
pada tabel 4.8 di atas dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Nilai Rata-rata Kinerja Guru
Siklus II 3.2 3.15 3.1 3.05 3 2.95 2.9 2.85 2.8 2.75 2.7
78,75 %
73,75 %
Pert I Pert 2 Pert 3
71,25 %
pertemuan I
pertemuan II pertemuan III
Gambar 4.11.Grafik Nilai Rata-rata Kinerja Guru Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan 1,2,3 Kelompok B TK N Pembina Cawas Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II pertemuan 1,2,3 menunjukkan kinerja guru mengajar dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan meningkat dari pertemuan I mendapat nilai rata-rata 2,85 dengan prosentase 71,25% meningkat pertemuan 2 nilai rata-rata
menjadi 2,95 dengan prosentase 73,75 % dan pertemuan 3 nilai rata-rata menjadi 3,15 dengan prosentase 78,75 %. Sehingga dalam observasi aktivitas siswa dan kinerja guru siklus II pertemuan 1,2,3 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa kualitas pembelajaran meningkat yaitu dilihat dari aktivitas siswa dan kinerja guru pada siklus I dan II yang meningkat. d). Refleksi
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari tindakan siklus I, nilai yang
kinerja nerja yang telah ditentukan, diperoleh siswa belum mencapai indikator ki walaupan pada siklus I kemampuan mengenal membaca dan menulis permulan sudah meningkat tetapi belum mencapai indikator kinerja yaitu 90%, sehingga peneliti melaksanakan tindakan siklus II. Adapun hasilnya adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
1). Pertemuan I Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran siklus II pertemuan I nilai yang diperoleh siswa menunjukkan peningkatan. Pada siklus II pertemuan I ada 20 siswa yang memperoleh nilai
( lingkaran
penuh ) atau 76,9% dari 26 siswa. Nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permuaan pada kelompok B2 TK N Pembina Cawas siklus II pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan I Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas NO
Nilai
Siklus II Pertemuan I
Jumlah Siswa
Persentase
Keterangan
1
О
2
7,7%
Tidak Tuntas
2
√
4
15,4%
Setengah Tuntas
3
●
20
76,9%
Tuntas
Jumlah
26
100%
Data nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus II pertemuan I pada tabel 4.9 di atas dapat disajikan pada gambar 4.12 di bawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
Siklus II Pertemuan I
20 15 10 5 0 ○
√
●
Gambar 4.12 Grafik Nilai Siklus 2 pertemuan 1 Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Kelompok B TK N Pembina Cawas
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II pertemuan I, menunjukkan dari 26 siswa yang memperoleh nilai О sebanyak 2 siswa atau 7,7%, siswa yang mendapat nilai √ sebanyak 4 siswa atau 15,4% dan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu nilai
( lingkaran penuh) sebanyak
20 siswa atau 76,9%. 2). Pertemuan II Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran siklus II pertemuan II nilai yang diperoleh siswa menunjukkan peningkatan. Pada siklus II pertemuan II ada 23 siswa yang memperoleh nilai
( lingkaran
penuh ) atau 88,5% dari 26 siswa. Nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permuaan pada kelompok B2 TK N Pembina Cawas siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Tabel 4.10 Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan II Siswa Kelompok B2 TK N Pembina
Cawas Nilai
NO
Siklus II Pertemuan II Jumlah Siswa
Persentase
Keterangan
1
О
1
3,8%
Tidak Tuntas
2
√
2
7,7%
Setengah Tuntas
3
●
23
88,5%
Tuntas
Jumlah
26
100%
Data nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus
disajikann pada gambar 4.13 di II pertemuan II pada tabel 4.10 di atas dapat disajika bawah ini:
Siklus II Pertemuan II
25 20 15 10 5 0
○
√
●
Gambar 4.13 Grafik Nilai Siklus 2 pertemuan 2 Mengenal Membaca dan
an Kelompok B TK N Pembina Cawas Permulaan Menulis Permula
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II pertemuan II, menunjukkan dari 26 siswa yang memperoleh nilai О sebanyak 1 siswa atau 3,8%, siswa yang mendapat nilai √ sebanyak 2 siswa atau 7,7% dan siswa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
memperoleh nilai di atas KKM yaitu nilai ( lingkaran penuh)
sebanyak 23
siswa atau 88,5%. 3). Pertemuan III Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran siklus II pertemuan III nilai yang diperoleh siswa menunjukkan peningkatan. Pada siklus II pertemuan III ada 24 siswa yang memperoleh nilai
( lingkaran penuh )
atau 92,3% dari 26 siswa. Nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permuaan pada kelompok B2 TK N Pembina Cawas siklus II pertemuan III dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Penilaian Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus II Pertemuan III Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas NO
Nilai
Siklus II Pertemuan III
Jumlah Siswa
Persentase
Keterangan
1
О
1
3,8%
Tidak Tuntas
2
√
1
3,8%
Setengah Tuntas
3
●
24
92,4%
Tuntas
Jumlah
26
100%
Data nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus II pertemuan III pada tabel 4.11 di atas dapat disajikan pada gambar 4.14 grafik di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
Siklus II Pertemuan III
25 20 15 10 5 0
√
○
●
Gambar 4.14 Grafik Nilai Siklus 2 pertemuan 3 Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Kelompok B TK N Pembina Cawas
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II pertemuan III, menunjukkan dari 26 siswa yang memperoleh nilai О sebanyak 1 siswa atau 3,8%, siswa yang mendapat nilai √ sebanyak 1 siswa atau 3,8% dan siswa
yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu nilai (lingkaran penuh)
sebanyak
24 siswa atau 92,4%. Setelah dilaksanakan siklus II pertemuan III data yang diperoleh menunjukkan bahwa ada 24 siswa atau 92,4% yang mendapat nilai di atas KKM atau
( lingkaran penuh ) dari 26 siswa. Dengan demikian target indikator
kinerja telah tercapai, sehingga pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dihentikan pada siklus II.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus 1. Perbandingan Hasil Penelitian
Sebelum dilaksanakan pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS), nilai yang
diperoleh
siswa
dalam
mengenal
commit to user
membaca
dan
menulis
cukup
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
memprihatinkan. Dari 26 siswa yang ada di kelas kelompok B2 TK N Pembina Cawas hanya 9 siswa atau 34,6% yang memperoleh nilai tuntas yaitu nilai
(
lingkaran penuh ). Dari perolehan tersebut masih ada 17 siswa atau 65,4 % belum mampu mencapai nilai tuntas yaitu
(lingkaran penuh).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I dapat dinyatakan bahwa penerapan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) dapat meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan pada siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas ditunjukkan dengan perkembangan hasil belajar mengenal membaca dan menulis permulaan siswa yang mengalami peningkatan. Dari kondisi awal sebelum dilakukan penelitian siswa yang mendapat nilai tuntas yaitu
(
lingkaran penuh ) hanya 9 siswa atau 34,6% dari 26 siswa. Kemudian pada saat dilakukan tindakan penelitian pada siklus I pertemuan I, siswa yang mendapat nilai ( lingkaran penuh) sudah meningkat yaitu 12 siswa atau 46,2%, pada siklus I pertemuan II yang mendapat nilai tuntas yaitu
ada14 siswa atau 53,9% dan pada
siklus I pertemuan III ada 16 siswa atau 61,5%. Dari siklus I yang dilaksanakan 3 pertemuan tersebut nilai yang dapat diperoleh anak dengan nilai
( lingkaran
penuh ) yaitu dengan rata-rata nilai ketuntasan 53,9% atau 14 siswa. Penelitian tidakan siklus I mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian sebesar 34,6% naik pada siklus I menjadi 53,9%. Selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan
pada siklus II dengan
menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) dalam mengenal membaca dan menulis permulaan yang lebih menerik dan bervariasi. Setelah dilakukan tindak lanjut kembali dalam siklus II dilaksanakan pada 3 pertemuan, siswa yang tuntas dengan nilai
( lingkaran penuh ) pada siklus II pertemuan I ada 20 siswa atau
76,9%, siklus II pertemuan II ada 23 siswa atau 88,5% dan pada siklus II pertemuan III ada 24 siswa atau 92,4% yang mendapat nilai tuntas yaitu
( lingkaran penuh ).
Dari pelaksanakan tindakan siklus II dari 3 pertemuan ini dapat dirata-rata dengan nilai ketuntasan sebesar 92,4%. Dengan hal ini penelitian dengan metode SAS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
mengalami peningkatan yang signifikan dari kondisi awal sebesar 34,6% naik pada siklus I menjadi 53,9% selanjutnya pada siklus II naik menjadi 92,4%. Hasil evaluasi mengenal membaca dan menulis permulaan mengalami peningkatan, dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dari sebelum tindakan penelitian sampai setelah diadakan tindakan penelitian yang meliputi siklus I dan II. Perbandingan setiap siklus pada kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini: Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I ( Pertemuan 1,2,3), Siklus II ( Pertemuan 1,2,3 ) Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Siklus I No
Nilai
Pertemuan I
Pertemuan II
Siklus II Pertemuan III
Pertemuan I
Pertemuan
Pertemuan
II
III
1
О
8
30,7%
7
26,9%
6
23,1%
2
7,7%
1
3,8%
1
3,8%
2
√
6
23,1%
5
19,2%
4
15,4%
4
15,4%
2
7,7%
1
3,8%
3
12
46,2%
14
53,9%
16
61,5%
20
76,9%
23
88,5%
24
92,4%
Jumlah
26
100%
26
100%
26
100%
26
100%
26
100%
26
100%
Data perbandingan nilai kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus I ( Pertemuan 1,2,3 ) dan siklus II ( Pertemuan 1,2,3 ) Siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas pada tabel 4.12 di atas dapat disajikan pada gambar 4.15 di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
30
Jumlah Siswa
25 20
О 15
√ 10
O
5 0
I
II
III
I
Siklus I
II
III
Siklus II
Gambar 4.15. Perbandingan Nilai Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I ( Pertemuan 1,2,3 ) dan Siklus II ( Pertemuan 1,2,3 ) Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas
Berdasarkan tabel dan gambar di atas dapat dilihat bahwa penggunaan metode SAS dalam mengenal membaca dan menulis permulaan menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus I pertemuan 1,2,3 yang meningkat dengan nilai rata-rata 53,9 % atau 14 siswa yang berhasil mendapatkan nilai
(
lingkaran penuh ). Kemudian pada siklus II pertemuan 1,2,3 menunjukkan peningkatan sebesar 92,4% atau 24 siswa yang mendapat nilai
( lingkaran
penuh ) dari 26 siswa kelompok B2. Dengan demikian target kinerja telah tercapai pada siklus II. 2. Perbandingan Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru Hasil observasi aktivitas siswa mengalami peningkatan yang signifikan, dapat dibuktikan dengan peningkatan aktivitas siswa dari penelitian pada saat melakukan observasi disaat proses pembelajaran yang meliputi siklus I dan II. Pada siklus I
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
pertemuan I nilai aktivitas siswa dengan nilai rata-rata 2,25, pertemuan 2 nilai ratarata 2,37 dan pertemuan 3 dengan nilai rata-rata 2,56 sedangkan siklus II nilai observasi aktivitas siswa meningkat pada pertemuan I dengan rata-rata 2,75, pertemuan 2 rata-rata menjadi 3 dan pertemuan 3 aktivitas siswa mendapat nilai ratarata 3,25. Perbandingan setiap siklus pada observasi aktivitas siswa dari siklus I pertemuan 1, 2, 3 dan siklus II pertemuan 1, 2, 3 dapat dilihat pada table 4.13 di bawah ini : Tabel 4.13. Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa dalam Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan II Kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa
Siklus I Pertemuan I Rata-
%
rata
2,25
Pertemuan II
Pertemuan III
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
Rata-
Rata-
Rata-
Rata-
Rata-
%
rata
56,25
Siklus II
2,37
%
rata
59,37
2,56
%
rata
64,06
2,75
%
rata
68,75
3
rata
75
3,25
Data perbandingan nilai rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus I ( pertemuan 1,2,3 ) dan siklus II ( pertemuan 1,2,3 ) Kelompok B2 TK N Pembina Cawas pada table 4.13 di atas dapat disajikan pada gambar 4.16 di bawah ini:
commit to user
%
81,25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa 3.5 75% Rentang nilai rata-rata Aktivitas Siswa
3 2.5
59,37%
64,06%
81,25%
68,75%
56,25%
2
Pert I 1.5
Pert 2 1
Pert 3
0.5 0 Pert I
Pert 2
Pert 3
Pert 1
Siklus I
Pert 2
Pert 3
Siklus II
Gambar 4.16. Grafik. Perbandingan Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa dalam Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan II Kelompok B2 TK N Pembina Cawas.
Berdasarkan tabel dan gambar di atas dapat dilihat bahwa kualitas pembelajaran pada observasi aktivitas siswa dapat meningkat dari perbandingan siklus I dan siklus II. Sedangkan pada observasi kinerja guru mengajar juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata yang diperoleh dari observasi kinerja guru yaitu 2,55, pertemuan 2 dengan rata-rata 2,67 dan pertemuan 3 rata-rata 2,76, sedangkan pada siklus II pertemuan 1 rata-rata menjadi 2,85, pertemuan 2 dengan rata-rata 2,95 dan pertemuan 3 nilai rata-rata kinerja guru yaitu 3,15. Perbandingan setiap siklus pada observasi kinerja guru dari siklus I ( pertemuan 1,2,3 ) dan siklus II ( pertemuan 1,2,3 ) dapat dilihat pada table 4.14 di bawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
Tabel 4.14. Perbandingan Nilai Rata Rata-rata Kinerja Guru dalam Mengenal
ermulaan Siklus I dan II Kelompok B2 TK N Pembina Permulaan Membaca dan Menulis P Cawas. Nilai Rata-rata Kinerja Guru
Siklus II
Siklus I
Pertemuan I
Rata-
Pertemuan II
%
Rata-
rata
63,75
2,67
Rata-
%
rata
rata
66,75
2,76
Pertemuan I
Pertemuan II
Rata-
Rata-
%
rata
69
2,85
%
2,95
%
Ratarata
rata
71,25
Pertemuan III
73,75
3,15
78,75
Data perbandingan nilai rata-rata kinerja guru dalam pembelajaran kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus I ( pertemuan 1,2,3 ) dan siklus II ( pertemuan 1,2,3 ) Kelompok B2 TK N Pembina Cawas pada tabel 4.14 di atas dapat disajikan pada gambar 4.17 di bawah ini:
Rata-rata Kinerja Guru
4
Rentang Nilai Rata-rata Kinerja Guru
2,55
%
Pertemuan III
3
63,75%
66,75%
69%
71,25%
73,75%
78,75%
pert 1
2
pert 2 1
pert 3
0 Pert 1
Pert 2
Pert 3
Pert 1
Siklus I
Pert 2
Pert 3
Siklus II
Gambar 4.17. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Kinerja Guru dalam Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan II Kelompok B2 TK N Pembina
Cawas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
Dari tabel dan gambar perbandingan nilai rata-rata siklus I dan siklus II pada observasi aktivitas siswa dan kinerja guru menunjukkan peningkatan. Hal ini menunjukan dengan penerapan metode SAS dapat meningkatkan kemampuan dalam mengenal membaca dan menulis permulaan, sehingga kualitas pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan mengalami peningkatan yang dilihat pada hasil penelitian dan observasi aktivitas siswa dan kinerja guru mengajar yang semakin meningkat.
D. Pembahasan 1. Peningkatan Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Hasil penelitian pada pembelajaran kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dengan metode Struktur Analitik Sintetik mengalami peningkatan, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dari sebelum diadakan penelitian tindakan sampai setelah diadakan tindakan penelitian yang meliputi siklus I dan II. Hasil penelitian tindakan dengan menggunakan metode Struktur analitik sintetik
juga mengalami peningkatan, hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil
penilaian rata-rata siswa pada siklus I pertemuan 1,2,3 dari 26 siswa yang mendapat nilai О terdapat 7 siswa atau 26,9%, √ terdapat 5 siswa atau 19,2%, nilai
terdapat 14 siswa atau 53,9 %. Sedangkan siklus II pertemuan 1,2,3 siswa
yang mendapat nilai О terdapat 1 siswa atau 3,8%, √ terdapat 1 siswa atau 3,8%, nilai
terdapat 24 siswa atau 92,4%. Hasil rata-rata klasikal peningkatan
kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan pada kelompok B2 TK N Pembina Cawas dapat dilihat pada tabel 4.15 di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
Tabel 4.15 Nilai Rata-Rata Klasikal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan Siklus II Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas. No
Nilai
1
О
7
26,9%
1
3,8%
2
√
5
19,2%
1
3,8%
14
53,9%
24
92,4%
26
100%
26
100%
3 Jumlah
Siklus I
Siklus II
Data nilai rata-rata klasikal kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siklus I dan siklus II Siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas pada table 4.15 di atas dapat disajikan pada gambar 4.18 di bawah ini:
30 25 20 15
О
10
√
5
O
0
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.18. Grafik Nilai Rata-Rata Klasikal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan Siklus II Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
Dari tabel dan gambar di atas dapat terlihat nilai rata-rata klasikal pada siklus I dan siklus II sehingga dapat dibandingkan nilai ketuntasan klasikal pada kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan sebelum penelitian, siklus I, siklus II siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas yang disajikan pada tabel 4.16 di bawah ini: Tabel 4.16 Perbandingan Nilai Ketuntasan Klasikal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan sebelum Penelitian, Siklus I dan Siklus II Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas No
Tindakan
Frekuensi
Prosentase
Keterangan
Ketuntasan
1
Sebelum
Tindakan
9 siswa
34,6%
(pratindakan)
Meningkat
2
Siklus I
14 siswa
53,9%
3
Siklus II
24 siswa
92,4%
Meningkat
Data Perbandingan Nilai Ketuntasan Klasikal Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan sebelum Penelitian, Siklus I dan Siklus II Siswa Kelompok B2 TK N Pembina Cawas pada tabel 4.16 di atas dapat disajikan pada gambar 4.19 di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
25 20 15 10 5 0
sebelum tindakan
siklus I
siklus II
Gambar 4.19 Grafik Nilai Ketuntasan Klasikal Kemampuan Mengenal Membaca
dan Menulis Permulaan sebelum Penelitian, Siklus I dan Siklus II Siswa Kelompok
B2 TK N Pembina Cawas Dari tabel dan gambar di atas dapat dilihat bahwa nilai ketuntasan selalu
sebelum m tindakan ( pratindakan ) sampai siklus II. mengalami peningkatan dari sebelu Sebelum tindakan nilai ketuntasan klasikal hanya 34,6%. Pada siklus I nilai ketuntasan klasikal meningkat menjadi 53,9%. Pada siklus II meningkat lagi menjadi 92,4%.
bahwa hwa kemampuan mengenal Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan ba membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) pada siswa kelompok B2 TK N Pembina Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten dapat meningkat yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar mengenal membaca dan menulis permulaan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan
nilai terendah siswa, nilai tertinggi siswa dan rata-rata nilai ketuntasan klasikal dari siswa yang tuntas sebelum diadakan penelitian hingga pada tindakan siklus II. Dengan demikian penelitian berhasil pada siklus II dengan mencapai indikator kinerja 90 % yang ditentukan, dengan hasil tersebut dari 26 siswa yang mendapat nilai tuntas
( lingkaran penuh ) terdapat 24 siswa, √ terdapat 1 siswa dan О
terdapat 1 siswa, dari data di atas terdapat 2 siswa yang belum tuntas dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan, hal ini peneliti tetap melakukan tindak lanjut pada 2 siswa yang belum tuntas dengan melakukan pendekatan dan bimbingan, selanjutnya diserahkan kepada guru kelompok B. 2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran dalam Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Dengan peningkatan kemampuan mengenal membaca dan menulis tersebut, kualitas pembelajaran juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam nilai rata-rata observasi aktivitas Siswa dan kinerja guru dalam mengajar yang mengalami peningkatan dari siklus I ( pertemuan 1,2,3 ) dan siklus II ( pertemuan 1,2,3 ). Peningkatan tersebut dapat dilihat pada table 4.17 di bawah ini : Tabel 4.17. Nilai Rata-rata Keseluruhan Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru dalam Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Siklus I dan II Kelompok B2 TK N Pembina Cawas Aktivitas Siswa
Siklus I
Siklus II
Kinerja Guru
Rata-rata
Prosentase
Rata-rata
Prosentase
2,25
56,25 %
2,55
63,75 %
2,37
59,37 %
2,67
66,75 %
2,56
64,06 %
2,76
69 %
2,75
68,75 %
2,85
71,25 %
3
75 %
2,95
73,75 %
3,25
81,25 %
3,15
78,75 %
Data nilai rata-rata keseluruhan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam mengenal membaca dan menulis permulaan siklus I dan II Kelompok B2 TK N Pembina Cawas pada tabel 4.17 di atas dapat disajikan pada gambar grafik 4.20 dibawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
3.5 81,25% Rentang Nilai Rata-rata
3 2.5 2 1.5
78,75%
75%
73,75% 69%
64,06% 68,75%
71,25%
66,75%
59,37%
Pert I 63,75%
56,25%
Pert 2 Pert 3
1 0.5 0
Siklus I
Siklus II
Aktivitas Siswa
Siklus I
Siklus II
Kinerja Guru
Gambar 4.20. Grafik Nilai Rata-rata Keseluruhan Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru
baca dan Menulis Permulaan Siklus I dan II Kelompok B2 TK Membaca dalam Mengenal Mem N Pembina Cawas Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa observasi aktivitas siswa dan kinerja guru mengajar mengalami peningkatan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran dalam mengenal membaca dan menulis permulaan pada anak kelompok B2 TK N Pembina Cawas meningkat dari siklus I sampai siklus II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Peningkatan Kemampuan Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dapat meningkat dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) pada siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ketuntasan klasikal pada kondisi awal hanya 34,6%, siklus I 53,8% dan siklus II meningkat menjadi 92,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dapar meningkat dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) pada siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas. 2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Khususnya Mengenal Membaca dan Menulis Permulaan Dalam peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilihat pada observasi aktivitas anak dan kinerja guru mengajar yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata aktivitas anak dan kinerja guru sebagai berikut : a. Peningkatan Aktivitas Anak Berdasarkan
observasi
aktivitas
anak,
dapat
dilihat
mengalami
peningkatan, dapat ditunjukkan pada nilai rata-rata aktivitas anak pada siklus I pertemuan I dengan nilai 2,25 atau 56,25 %, pertemuan 2 dengan nilai 2,37 atau 59,37 % dan pertemuan 3 dengan nilai 2,56 atau 64,06 %. Siklus II pertemuan 1 dengan nilai 2,75 atau 68,75%, pertemuan 2 nilai 3 atau 75 % dan pertemuan 3 dengan nilai 3,25 atau 81,25 %. Dengan perolehan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang signifikan pada aktivitas anak.
commit93to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
b. Peningkatan Kinerja Guru Berdasarkan observasi kinerja guru mengajar dapat dilihat mengalami peningkatan, dapat ditunjukkan pada nilai rata-rata kinerja guru yaitu siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata 2,55, pertemuan 2 2,67 dan pertemuan 3 nilai 2,76 dan siklus II pertemuan 1 nilai 2,85, pertemuan 2 nilai 2,95 dan pertemuan 3 nilai rata-rata 3,15. Dengan perolehan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang signifikan pada kinerja guru mengajar. Dengan nilai rata-rata yang diperoleh dari aktivitas anak dan kinerja guru tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
kualitas
pembelajaran
mengalami
peningkatan yang signifikan pada pembelajaran kususnya mengenal membaca dan menulis permulaan dengan metode SAS.
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah adanya temuan-temuan positif ke arah pengayaan pengetahuan dalam mengenal membaca dan menulis permulaan. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan siswa dapat meningkat dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) pada siswa kelompok B2 TK N Pembina Cawas. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam meningkatkan mengenal membaca dan menulis permulaan. Penggunaan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permulaan bagi anak usia dini akan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga bagi siswa yang belum mampu mengenal membaca dan menulis permulaan akan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan mengenal membaca dan menulis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
Penelitian ini juga membuka wawasan guru terhadap metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) yang selama ini belum diterapkan oleh guru. 2. Implikasi Praktis Berdasarkan simpulan dan data-data temuan hasil penelitian terbukti bahwa peningkatan kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan dapat ditingkatkan dengan metode SAS. Maka hasil penelitian dapat diimplikasikan sebagai berikut: a. Memperkaya ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga memotivasi guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan yang tepat dalam pembelajaran, sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar. c. Menunjukkan pentingnya sebuah metode yang tepat dalam pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi anak sehingga meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan kemampuan dalam mengenal membaca dan menulis permulaan, sehingga dengan metode Struktur Analitik Sintetik
dapat
mempermudah melafalkan sebuah kata atau kalimat sederhana.
C. Saran Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan, antara lain: 1. Bagi Sekolah Sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menerapkan metode-metode pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangka, sehingga siswa merasa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar kemampuan mengenal membaca dan menulis permulaan pada anak usia dini dapat meningkat, yang akan digunakan ke jenjang pendidikan selanjutnya yaitu SD.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
2. Bagi Guru Dalam proses pembelajaran guru harus lebih kreatif dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai perkembangan anak, seperti penggunaan metode Struktur Analitik Sintetik ( SAS ) dalam pembelajaran mengenal membaca dan menulis permualaan bagi anak usia dini. Hal tersebut perlu dilaksanakan agar perhatian siswa terpusat pada pembelajaran. Sehingga apa yang akan disampiakan guru maksimal, khususnya dalam mengenal membaca dan menulis permulaan. 3. Bagi Siswa Siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran dengan metode Struktur Analatik Sintetik ( SAS ), siswa akan merasa senang, tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran sehingga motivasi belajar mengenal membaca dan menulis permulaan akan meningkat.
commit to user