PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PEMILIHAN ATLET SEPAK BOLA DALAM MENGIKUTI KEJUARAN POPNAS Moh. Taufik Akuba¹, Moh. Hidayat Koniyo², Sitti Suhada³
¹ Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo email :
[email protected] ² Dosen Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo email :
[email protected] ³ Dosen Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo email :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk pemodelan kriteria dan menerapkan metode Profile Matching dalam memilih atlet sepak bola untuk mengikuti kejuaraan POPNAS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Profile matching, secara umum proses kerja dari metode Profile Matching adalah membandingkan selisih nilai antara profil kandidat dan profil jabatan/posisi yang di sebut dengan Gap. Dalam proses metode Profile Matching menggunakan beberapa tahapan dan perumusan dalam perhitungan meliputi Pemetaan Gap, Pembobotan, Perhitungan dan Pengelompokkan Core dan Secondary Faktor, Perhitungan Nilai Total, dan Perhitungan Penentuan Ranking. Hasil dari penelitian ini adalah daftar ranking atlet dari setiap posisi dan hasil akhir yang diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemandu bakat untuk menentukan atlet sepak bola yang lolos seleksi dan mengikuti kejuaraan POPNAS. Kata kunci : Profile Matching, Sepak Bola, dan POPNAS
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
Olahraga merupakan salah satu aspek yang paling diminati oleh pelajar, khususnya Olahraga Sepak Bola. Karena dengan berolahraga dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. Sepak bola juga seringkali menjadi suatu ajang untuk berkompetisi, bahkan sampai saat ini tidak terhitung jumlahnya kompetisikompetisi sepak bola yang di adakan di Indonesia. Mulai dari tingkat sekolah, universitas, provinsi, bahkan sampai ketingkat nasional. Untuk itu pemerintah Gorontalo, khususnya Dinas Pendidikan dan Olahraga (DIKPORA) Provinsi Gorontalo sangat memperhatikan cabang olahraga sepak bola. Salah satunya dengan mendirikan asrama buat atlet-atlet olahraga yaitu Pusat PeLatihan Pelajar (PPLP). Dalam kejuaraan Popnas cabang Olahraga Sepak Bola harus melalui beberapa tahap yaitu Kejuaraan POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) dan Kejuaraan POPWIL (Pekan Olahraga Pelajar Wilayah). Dalam Kejuaraan POPDA Pemerintah Provinsi Gorontalo mengadakan kompetisi antar sekolah dan pada saat itu juga memilih atlet-atlet yang dapat di masukkan kedalam asrama PPLP untuk mengikuti Kejuaraan POPWIL. Sedangkan dalam Kejuaraan POPWIL Provinsi Gorontalo akan berhadapan dengan tim-tim SeSulawesi maupun Tim Se-Indonesia Timur untuk dapat mengikuti kejuaraan POPNAS. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan sistem pendukung keputusan dalam pemilihan atlet sepak bola dalam mengikuti kejuaraan POPNAS menggunakan mentode profile matching.
1. Profile Matching Metode pencocokan profil atau profile matching adalah metode yang sering di gunakan sebagai mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus di penuhi oleh subjek yang diteliti, bukan tingkat minimal yang harus di penuhi atau di lewati (Kusrini, 2007). Beberapa tahapan dan perumusan dalam perhitungan metode profile matching: 1. Pemetaan Gap, Secara umum proses kerja dari metode profile matching adalah membandingkan selisih nilai antara profil kandidat dan profil jabatan/posisi yang di sebut dengan Gap. 2. Pembobotan, pada tahap ini akan di tentukan bobot nilai masingmasing aspek dengan menggunakan bobot nilai yang telah di tentukan bagi masingmasing aspek itu sendiri. 3. Perhitungan dan Pengelompokkan Core dan Secondary Faktor, Setelah menentukan bobot nilai gap untuk aspek-aspek yang di butuhkan, kemudian tiap aspek di kelompokkan lagi menjadi 2 kelompok yaitu Core Factor dan Secondary Factor. 4. Perhitungan Nilai Total, Dari perhitungan core factor dan secondary factor dari tiap-tiap aspek, kemudian di hitung nilai total dari tiap-tiap aspek yang di perkirakan berpengaruh pada kinerja tiap-tiap profil. 5. Perhitungan Penentuan Ranking, Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang di ajukan untuk mengisi suatu jabatan/posisi tertentu.
2. Penelitian Terkait
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ian Febianto (2011), dalam penelitiannya “Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Posisi Ideal Pemain Dalam Strategi Formasi Sepak Bola” dengan menggunakan metode AHP. Dimana metode AHP yang digunakan untuk proses penentuan posisi ideal seorang pemain yang menggunakan beberapa kriteria, yang di hasilkan dalam penelitiannya sistem dapat menyajikan informasi yang mampu menyediakan pilihan bagi pelatih dan mampu merubah cara penilaianya dalam menyeleksi pemain, mampu juga untuk membantu pelatih dalam menentukan posisi ideal untuk seorang pemain.
Hasil penelitian dapat mempermudah Kabag Olahraga DISPORA Kota Gorontalo untuk memilih atlet sepak bola yang akan diikutkan pada Kejuaraan POPNAS.
Suci Anggraeni Limbalo (2012) mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo, dalam penelitiannya “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan metode Profile Matching. Sistem Pendukung Keputusan ini menampilkan rangking dari calon mahasiswa berprestasi sebagai bahan pertimbangan dan alat bantu dalam pengambilan keputusan untuk menentukan mahasiswa berprestasi. Proses dari penentuan rangking pemilihan mahasiswa berprestasi yang dilakukan menggunakan metode profile matching dimulai dengan pembobotan kriteria kemudian perhitungan dan pengelompokan core dan secondary factor, perhitungan nilai total dan selanjutnya perhitungan penentuan rangking.
Kriteria
Sub Kriteria
Teknik Dasar
T1 : Kecepatan T2 : Menggiring T3 : Tendangan T4 : Lompatan T5 : Sundulan T6 : Kontrol Bola K1 : Penyelesaian ahir K2 : Akurasi Tendangan K3 : Kekuatan Tendangan K4 : Penenmpatan Tendangan K5 : Penempatan Posisi K6 : Akurasi Sundulan K7 : Agresif K8 : Komunikasi K9 : Keseimbangan Tubuh K10 : Penetrasi K11 : Kecapatan Menggiring K12 : Memanfaatkan Peluang K13 : Menciptakan Area Kosong K14 : Menggelak K15 : Gerakan Tanpa Bola K16 : Kontrol Bola Jalan K17 : Ketahanan Mental K18 : Kombinasi Bermain
1. Perancangan Proses Profile Matching
Metode
a. Kriteria Dalam penyeleksian atlet sepak bola dengan menggunakan metode Profile Matching diperlukan kriteriakriteria dan bobot untuk melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik. Tabel 1. Kriteria
Ketera mpilan
b. Pemetaan Gap Secara umum proses kerja dari metode profile matching adalah membandingkan selisih nilai antara profil kandidat dan profil jabatan/posisi yang di sebut dengan Gap dengan rumus: Gap = Profil Kandidat – Profil Jabatan
Tabel 2. Pemetaan Gap Kriteria Teknik Dasar
Tabel 3. Pemetaan Gap Kriteria Keterampilan
c. Pembobotan Setelah didapat nilai gap kemudian melakukan pembobotan nilai masingmasing aspek dengan menggunakan bobot nilai yang telah di tentukan bagi masing-masing aspek itu sendiri, di berikan bobot nilai sesuai dengan tabel berikut:
Tabel 4. Nilai Patokan Bobot Nilai Gap No
Selisih
Bobot Nilai
1
0
5
2
1
4,5
3
-1
4
4
2
3,5
5
-2
3
6
3
2,5
7
-3
2
8
4
1,5
9
-4
1
Keterangan
Kompetensi sesuai yang di butuhkan Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat/level Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat/level
Tabel 5. Hasil Bobot Nilai Gap Kriteria Teknik Dasar No
ID
1 2 3 4
10001 10002 10003 10004
Tabel 7. Hasil Perhitungan Core dan Socendary Factor Teknik Dasar
Kriteria T1 5 4 3 3
T2 4 5 5 4
T3 4 5 4 4
T4 5 4 4,5 3
Tabel 6. Hasil Bobot Nilai Gap Kriteria Keterampilan
2. Kriteria Keterampilan C :K1, K2, K3, K4, K5, K6, K7, K8, K9, K10 S :K11, K12, K13, K14, K15, K16, K17, K18 ID : 10001
d. Perhitungan dan Pengelompokan Core dan Secondary Factor Untuk menghitung gunakan rumus: =
core
factor
di
Tabel 8. Hasil Perhitungan Core dan Socendary Factor Keterampilan
∑NC ∑IC
Untuk menghitung secondary factor di gunakan rumus: = 1.
∑NS ∑IS
Kriteria Teknik Dasar C : T1, T2, T3 dan T4 S : T5 dan T6
ID : 10001 ID : 10001
e. Perhitungan Nilai Total Dari perhitungan core factor dan secondary factor dari tiap-tiap aspek, kemudian di hitung nilai total dari tiaptiap aspek yang di perkirakan berpengaruh pada kinerja tiap-tiap profil. Untuk menghitung nilai total dari masing-masing aspek, di gunakan rumus: N = (x)%NCF + (x)%NSF
1.
Perhitungan Nilai Total Kriteria Teknik Dasar ID : 10001 N = (60% x 4,5) + (40% x 4,25) N = 2,7 + 1,7 N = 4,40
1. Dion Kasim ID : 10001 Rangking = (40% x 4,40)+(60%x4,33) Rangking = 1,76 + 2,60 Rangking = 4,36 Tabel 11. Hasil Perhitungan Penentuan Ranking
Tabel 9. Hasil Perhitungan Nilai Total Kriteria Teknik Dasar Total Core Secondary No ID Nilai 1 2 3 4 2.
10001 10002 10003 10004
4,5 4,5 4,13 3,5
4,25 5 3,75 4,5
4,40 4,70 3,98 3,90
Perhitungan Nilai Total Kriteria Keterampilan
2.
Implementasi Sistem
a. Form Hasil Akhir
ID : 10001 N = (60% x 4,35) + (40% x 4,31) N = 2,61 + 1,72 N = 4,33 Tabel 10. Hasil Perhitungan Nilai Total Kriteria Keterampilan Total Core Secondary No ID Nilai 1 2 3 4
10001 10002 10003 10004
4,35 4,30 4,20 4,10
4,31 4,06 4,19 4,25
4,33 4,20 4,20 4,16
2. Perhitungan Penentuan Ranking Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang di ajukan untuk mengisi suatu jabatan/posisi tertentu. Penentuan mengacu ranking pada hasil perhitungan yang di ajukan pada rumus berikut: Ranking = (x)% N1 + (x)% Nn
Gambar 1 Form Hasil Akhir Form hasil akhir berfungsi untuk menampilkan hasil perhitungan nilai core factor dan secondary factor, nilai total tiap kriteria dan nilai akhir yang diperoleh para atlet sepk bola.
b. Form Data Statistik 6. DAFTAR PUSTAKA Febianto, I. 2011. Sisetem Pendukung Keputusan Penempatan Posisi Ideal Pemain Dalam strategi Formasi Sepak Bola”. Jurnal. Bandung : Universitas Komputer Indonesia Gambar 2 Form Data Statistik Form data statistik berfungsi untuk menampilkan nilai kriteria keterampilan dari stiap atlet sepk bolas. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis sistem pendukung keputusan penyeleksian atlet sepak bola menggunakan metode profile matching, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai beriku : 1 Pemodelan kriteria sistem pendukung keputusan peneleksian atlet dapat menjadi sebuah solusi dalam proses penyeleksian atlet sepak bola, dimana sub kriteria sistem pendukung keputusan penyeleksian bisa fleksibel. 2 Penerapan metode Profile Matching sangat cocok digunakan dalam menentukan atlet sepak bola untuk mengikuti kejuaraan Popnas dan sistem yang dikembangkan dapat memudahkan pemandu bakat dalam menentukan pemain yang lolos seleksi. Berdasarkan kesimpulan di atas, untuk penelitian selanjutnya saran yang diharapkan yaitu agar kriteria utamanya bisa dijadikan fleksibel dan juga sistem pendukung keputusan ini bukan hanya menyeleksi cabang olahraga sepak bola tetapi bisa juga menyeleksi cabang olahraga lainnya, sehingga lebih bermanfaat bagi kemajuan olahraga Gorontalo.
Kusrini, 2007.Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Limbalo, S. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching. Skripsi. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.