Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA IPNU/IPPNU MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika
OLEH : ERWIN MUSTOFA NPM: 11.1.03.02.0119
FAKULTAS TEKNIK ( FT ) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI 2016
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSANPEMILIHAN KETUA IPNU/IPPNU MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Erwin Mustofa NPM:11.1.03.02.0119 Fakultas Teknik – Teknik Informatika
[email protected] Ardi Sanjaya, M.Kom dan Fajar Rohman Hariri, M.Kom UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Pemilihan ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama/Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU/IPPNU) adalah agenda rutin yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali dalam organisasi keagamaan ini. Untuk menentukan siapa yang layak menjadi ketua, dilaksanakan dengan cara voting yang rentan terhadap kecurangan-kecurangan seperti kolusi, maupun nepotisme karena pada dasarnya IPNU/IPPNU memiliki rasa kekeluargaan yang sangat erat. Sistem pendukung keputusan dapat membantu menentukan ketua yang benar-benar layak dan berkompeten dengan beracuan pada standar nilai target yang telah ditentukan oleh forum. Dengan landasan tersebut maka dibuatkan aplikasi pendukung keputusan pemilihan ketua IPNU/IPPNU menggunakan metode Profile Matching. Dengan adanya sistem tersebut diharapkan dapat membantu organisasi dalam menentukan siapa yang layak menjadi ketua IPNU/IPPNU dengan lebih cepat dibandingkan dengan cara manual. Metode yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan dalam penelitian ini adalah metode Profile Matching. Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi jabatan sebagai ketua. Sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap). Semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk menjadi seorang ketua IPNU/IPPNU. Sistem program yang dibuat akan membantu mengatasi problem yang terjadi pada organisasi maupun seseorang dalam mencari seorang pimpinan/ketua. Sistem yang dihasilkan akan lebih bersifat untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan dan bukan menggantikannya. Diharapkan sistem ini juga dapat meningkatkan keberhasilan dan berguna dari proses pengambilan keputusan itu sendiri.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching, Pemilihan Ketua
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
digunakan
I. LATAR BELAKANG Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, kebutuhan akan pemenuhan tentang
masalah
penting
untuk
pergaulan
keagamaan
bebas.
diri
Diantaranya
dari
membantu
pekerjaan
manusia dalam menentukan suatu pilihan dari beberapa pilihan yang ada.
sangatlah
membentengi
untuk
Salah satu metode yang dapat digunakan
untuk
Sistem
Pendukung
dengan
Keputusan adalah dengan metode Profile
mengikuti organisasi-organisasi keagamaan,
Matching. Pada penelitian ini akan diangkat
salah satunya Ikatan Pelajar Nahdlatul
suatu
Ulama/Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
IPNU/IPPNU berdasarkan kriteria-kriteria
(IPNU/IPPNU).
yang telah ditentukan dengan mengggunakan
IPNU/IPPNU itu sendiri dipimpin
kasus
yaitu
mencari
ketua
metode Profile Matching. Dalam proses
oleh seorang ketua. Dan pemilihan ketua
profile
diadakan setiap 2 tahun sekali. Untuk
merupakan proses membandingkan antara
menjadi
IPNU/IPPNU
kompetensi individu kedalam kompetensi
dibutuhkan aspek-aspek tertentu. Dan untuk
jabatan sebagai ketua. Sehingga dapat
menentukan layak tidaknya seorang ketua,
diketahui perbedaan kompetensinya (disebut
biasanya dengan cara musyawarah mufakat
juga gap). Semakin kecil gap yang dihasilkan
atau dengan voting yang rentan terhadap
maka bobot nilainya semakin besar yang
kecurangan-kecurangan. Untuk membantu
berarti memiliki peluang lebih besar untuk
mengatasi terjadinya kecurangan-kecurangan
menjadi
serta menentukan layak tidaknya seseorang
Menurut pendapat Margo Ridho Leksono
untuk menjadi ketua IPNU/IPPNU maka
(2005:75) Dengan menggunakan metode
dibutuhkan
profile matching berbasis kompetensi ini
seorang
sebuah
ketua
sistem
pendukung
matching
seorang
secara
ketua
garis
besar
IPNU/IPPNU.
maka pihak pengambil keputusan dapat
keputusan.
memenuhi tujuan sesuai Menurut
pendapat
Bonczek,
dkk.,(1980) dalam buku Decision Support
dengan yang
diharapkan dalam menyusun pergantian jabatan dan jenjang karir karyawan.
System and Intelligent System (Turban: 2005: Sistem program yang akan dibuat
137) (dalam Nofriansyah, 2014: 1) Sistem sistem
akan membantu mengatasi problem yang
berbasis komputer yang terdiri dari tiga
terjadi pada organisasi maupun seseorang
komponen yang saling berinteraksi. Aplikasi
dalam mencari seorang pimpinan/ketua.
Pendukung Keputusan (APK) adalah sebuah
Sistem yang akan dihasilkan akan lebih
perangkat aplikasi berbasis online yang dapat
bersifat
pendukung
Nama | NPM Fak - Prodi
keputusan
sebagai
untuk
membantu
pengambil
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
keputusan dan bukan menggantikannya.
metode profile matching adalah sebagai
Diharapkan
berikut :
sistem
ini
juga
dapat
meningkatkan keberhasilan dan berguna dari proses pengambilan keputusan itu sendiri.
1.
Mencari GAP Yang dimaksud gap adalah selisih
II. METODE A.
antara profile kandidat dengan profile
Prosedur Penelitian
jabatan. Proses pemetaan gap kompetensi
Dalam pembuatan aplikasi ini, saya akan menggunakan metode sebagai berikut:
memiliki satu rumus umum yang digunakan utuk mengitung bobot dari masing-masing aspek yaitu :
a. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan referensi
Gap = Profile Kandidat – Profile Jabatan 2.
Pembobotan nilai GAP
baik dari buku, artikel, paper, jurnal, Setelah
makalah, maupun dari situs-situs internet.
masingmasing
b. Analisis Data Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil dari studi literatur untuk mengetahui
dan
mendapatkan
diperoleh karyawan,
Gap setiap
pada profile
karyawan diberi bobot nilai sesuai ketentuan pada Tabel Bobot Nilai Gap. 3. Pengelompokan
pemahaman mengenai algoritma yang
Core
Factor
dan
Secondary Factor.
akan digunakan dan juga memahami Setelah menentukan bobot nilai gap
tentang data yang akan diolah dalam
untuk ketiga aspek yaitu aspek kapasitas
pembuatan aplikasi rekomendasi. B.
intelektual, sikap kerja dan perilaku dengan
Metode
cara yang sama. Kemudian tiap aspek Metode
profile
matching
merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu dengan kompetensi suatu jabatan sehingga dapat diketahui
dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu kelompok Core Factor dan Secondary Factor. Untuk perhitungan core factor sebagai berikut:
perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka
𝐍𝐂𝐅 =
bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki
peluang
seseorang
lebih
menempati
besar posisi
untuk
Keterangan:
terseb-
ut.(Huda,2015). Adapun langkah-langkah Nama | NPM Fak - Prodi
∑ 𝐍𝐂 ∑ 𝐈𝐂
NCF
: Nilai rata-rata core factor
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
NC(i, s, p) : Jumlah total nilai core factor (Intelektual,
Sikap
kerja,
Perilaku) IC
untuk
= Nilai Total Aspek Intelektual 5.
perhitungan
secondary factor dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini: 𝐍𝐂𝐒 =
Intelektual NI
: Jumlah item core factor Sedangkan
NSF = Nilai Secondary Factor Kapasitas
Perhitungan Ranking Hasil akhir dari proses profile
matching adalah perankingan dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu jabatan.
∑ 𝐍𝐒 ∑ 𝐈𝐒
Penentuan ranking mengacu pada rumus berikut ini :
Keterangan:
Ranking = 30% NKI + 30% NSK + 40%
NSF
NP
: Nilai rata-rata secondary factor
NS(i, s, p) : Jumlah total nilai secondary factor (Intelektual, Sikap kerja,
Keterangan : NKI
: Nilai Kapasitas Intelektual
Perilaku) NSK : Nilai Sikap Kerja IS
: Jumlah item secondary factor NP 4.
: Nilai Perilaku
Perhitungan nilai total tiap aspek Dari hasil perhitungan pada tiap
aspek diatas kemudian dihitung nilai total berdasarkan prosentase dari core factor dan
III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Simulasi Perhitungan Dalam proses profile matching, yang pertama dilakukan adalah mencari
secondary factor.
gap terlebih dahulu. Yang dimaksud gap Contoh perhitungan seperti pada
adalah selisih antara profile kandidat
rumus di bawah ini :
dengan profile jabatan. Proses pemetaan
60% NCF + 40% NSF = NI (Nilai Total
gap kompetensi memiliki satu rumus
Aspek Intelektual)
umum yang digunakan utuk mengitung bobot dari masing-masing aspek yaitu :
Keterangan : NCF
=
Nilai
Intelektual
Gap = Profile Kandidat – Profile jabatan Core
Factor
Kapasitas
Dalam perhitungan gap kompetensi, variabel-variabel dan cara perhitungan yang digunakan terdiri dari
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
beberapa aspek, seperti pada tabel dibawah ini :
b. Profile Jabatan dan Type Factor Tabel 2.3 Profile Jabatan dan Type Factor
Tabel 3.1 Gap Kompetensi Kriteria Aspek Kapasitas Intelektual
Keterangan Sub Kriteria IPN : Ke IPNU-IPPNU an SB : Sistematika Berfikir PSR : Penalaran dan Solusi Real KN : Konsentrasi LP : Logika Praktis KO : Keorganisasian IK : Imajinasi Kreatif ANT : Antisipasi IQ : Potensi Kecerdasan
Aspek Sikap Kerja
EP : Energi Psikis TJ : Tanggung Jawab KH : Ketelitian PE : Pengendalian Emosi DB : Dorongan Berprestasi VP : Vitalitas dan Perencana KA : Keaktifan
Aspek Perilaku
KK : Kekuasaan PN : Pengaruh KH : Keteguhan Hati KT : Ketaatan KR : Kharismatik SB : Sosial Bermasyarakat
1) Kode Kandidat
: K13
Nama Kandidat : MUBAROK Profile Kandidat :
1. Proses
Perhitungan
Profile
Tabel 3.4 Profile Kandidat K13
Matching a. Prosentase Faktor Jabatan
Tabel 3.2 Prosentase Faktor Jabatan
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c. Mennghitung Gap Pada
tahap
perhitungan kandidat
gap
dengan
Tabel 3.6 Tabel Bobot Nilai Gap ini
dilakukan
antara profil
profil jabatan
dengan mengambil contoh profile dari kandidat dengan kode_kandidat K13 seperti terdapat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.5 Perhitungan Gap Profil Kandidat K13
d. Perhitungan Dan Pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor Setelah menentukan bobot nilai gap untuk ketiga aspek yaitu aspek kapasitas intelektual, sikap kerja dan perilaku dengan cara yang sama. Kemudian tiap aspek dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu kelompok Core Factor dan Secondary Factor. Tabel 3.7 Pengelompokan Bobot Nilai Core Factor Aspek Kapasitas Intelektual
Setelah didapatkan gap dari masing-masing kandidat maka tiap-tiap profile diberi bobot nilai dengan
Tabel 3.8 Pengelompokan Bobot Nilai
patokan tabel bobot nilai gap seperti
Secondary Factor Aspek Kapasitas
tabel dibawah ini.
Intelektual
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 3.9 Perhitungan Core Factor Dan
ketua IPNU. Sehingga sistem pendukung
Secondary Factor Aspek Kapasitas
keputusan ini merekomendasikan yang layak
Intelektual
menjadi ketua IPNU adalah Kamil dengan score 4.01, Ahmad dengan score 3.86, dan Mubarok dengan score 3.47.
Seperti pada tabel 3.7 sampai tabel 3.9 sub-aspek mana yang ditentukan sebagai core factor dari aspek intelektual, maka
B. Desain Sistem 1. Flowchart
sisanya akan menjadi secondary factor. Kemudian nilai
dari core
factor dan
secondary factor dijumlahkan sesuai rumus, sehingga didapatkanlah bahwa kandidat dengan kode K13 memiliki nilai rata-rata core factor intelektual = 4.3 dan rata-rata secondary factor intelektual = 3.8. Hal yang sama juga dilakukan pada aspek Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil SPK
e. Perhitungan ranking Berdasarkan
rumus
perhitungan
ranking di atas maka hasil akhir dari kandidat ketua IPNU adalah sebagai berikut
Gambar 3.1 Sistem Flowchart 2. Context Diagram ANGGOTA Melihat data nilai
Melihat hasil
Tabel 3.10 Hasil Akhir Proses Profile 1
Matching
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Ketua IPNU/ IPPNU Menggunakan Metode Profile Matching
Log In
Rekomendasi standart nilai
Masukkan nilai
Setelah
semua
Admin (SEKRETARIS)
kandidat
mendapatkan hasil akhir seperti pada tabel di atas, maka ditentukan peringkat dari tiap
Gambar 3.2 DFD Konteks
kandidat berdasarkan pada semakin besar nilai hasil akhir (score) maka semakin besar pula kesempatan kandidat untuk menjadi
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3. Data Flow Diagram Tabel Calon Ketua
1
Data calon Ketua Hasil Nilai GAP Nilai Bobot
3 Pemberian Bobot
2
Data Nilai GAP
2
Pemetaan GAP
Data Profile Analisis
Nilai Gap
Data Factor 4 KONFERENSI
Perhitungan Factor Data Profil Ketua 4
Aspek Detail
Ranking
Gambar 5.2 Halaman Admin
Aspek Relasi Data Aspek Detail 3
Aspek Relasi 5
6 Perhitungan Ranking Kandidat
Data Prosentase 5
Prosentase
3. Halaman Ranking
Perhitungan Nilai Total Tiap Aspek Perhitungan Ranking
Gambar 3.3 DFD Level 1 C. Tampilan Aplikasi 1. Halaman login
Halaman ranking digunakan untuk menampilkan hasil akhir dari dari proses profile matching berupa perangkingan calon ketua IPNU-IPPNU.
Halaman login digunakan untuk menentukan user yang akan menggunakan sistem. Gambar 3.1 Halaman Login
Gambar 3.3 Halaman Ranking IV. KESIMPULAN A. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Setelah 2. Halaman Admin
perancangan,
melakukan
analisis,
implementasi
dan
pengujian pada bab sebelumnya, maka Halaman admin digunakan untuk
Aplikasi
pendukung
keputusan
menentukan aspek apa saja yang dibutuhkan,
pemilihan
prosentase Core dan Secondary Factor,
menggunakan metode profile matching
standarisasi nilai kandidat, data calon, hasil
berhasil dibuat. Sistem yang dirancang
perhitungan, dsb.
dapat
ketua
membantu
IPNU-IPPNU
memudahkan,
mempercepat, serta dapat mengurangi kecurangan yang terjadi dalam proses pemilihan ketua yang dilakukan oleh IPNU-IPPNU.
Nama | NPM Fak - Prodi
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Saran Perancangan sistem yang penulis buat masih tergolong perancangan yang sangat sederhana, maka dari itu masih sangat dimungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Oleh
karenanya
penulis
dapat
menyarankan: a. Untuk penelitian selanjutnya, aplikasi pendukung keputusan dikembangkan lagi dengan menambahkan tes terhadap calon
ketua.
Sehingga
proses
CHING_Studi_Kasus_Prodi_Tekni k_Informatika_Universitas_Brawija ya, diakses tanggal 7 Januari 2016 http://ipnuippnupasuruhanlor.blogspot.com/ 2012/11/makalah-makesta-pc-ipnuippnu-kudus.html, diakses tanggal 10 Februari 2016 Huda, M. Afton Ilman, 2015, Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Teladan Dengan Menggunakan Metode Profile Matching IPNU-IPPNU PAC Ngasem, 2011, Lakmud
penginputan data dapat terbuka dan 2011 Latihan Kader Muda
transparan. b. Untuk pengembangan lebih lanjut, diharapkan untuk aplikasi ini dapat mendukung dalam penggunaan di perangkat
gadget,
sehingga
lebih
Leksono, Margo Ridho, 2005, Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Dan Kenaikan Karir Karyawan Pada CV. Dwi Rejeki Abadi
praktis dan efisien dalam pemanfaatan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Amran, MD Rasli, dan Ahmad Shukri Mohd Nain. 2005. Pengurusan Teknologi. Malaysia: Universiti Teknologi Malaysia. Bhakti, Bayu Krisna, 2010, Pembangunan Sistem Penunjang Keputusan Menggunakan Metode Gap Untuk Mengusulkan Kenaikan Golongan Pegawai Negeri Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan Dan Asset Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta http://www.academia.edu/6476542/SISTE M_PENDUKUNG_KEPUTUSAN_ SELEKSI_PENERIMAAN_ASIST EN_PRAKTIKUM_MENGGUNA KAN_METODE_PROFILE_MAT Nama | NPM Fak - Prodi
Nofriansyah, Dicky, Konsep Data Mining VS Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta, 2014
Prastyo, Amanu, 2015, Perancangan Aplikasi Pendukung Keputusan Pemilihan Produk Percetakan Dengan Metode Analytical Hierarchy Process Subakti, Irfan, 2002, Sistem Pendukung Keputusan Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis Panduan bagi Praktisi dan Akademi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
simki.unpkediri.ac.id || 12||