Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis, dan Desain 2016 STMIK – Politeknik PalComTech, 12 Mei 2016
PENERAPAN METODE PAPER PROTOTYPE DALAM PEMBUATAN INTERFACE APLIKASI PEMUTAR MUSIK Yarza Aprizal1, Benedictus Effendi2 STMIK PalComTech; Jln.Basuki Rahmat No.05, Telp:0711-358916, Fax:0711-359089 Sistem Informasi STMIK PalComTech, Palembang Email :
[email protected]
Ada banyak metode dan teknik yang digunakan dalam pembuatan sebuah aplikasi, diantaranya adalah metode paper prototype. Teknik paper prototype merupakan teknik yang sangat membantu merancang sebuah aplikasi pada tahap awal pengembangannya, meskipun terlihat sederhana, teknik ini sangat berguna terutama dalam memperoleh masukan dan umpan balik dari pengguna sehingga dapat menghasilkan rancangan yang baik dan berujung pada produk akhir, dalam hal ini adalah aplikasi yang baik pula [2]. Untuk memudahkan manusia memutar musik dimanapun mereka berada, maka penulis mencoba membuat sebuah rancangan aplikasi yang dapat membaca format file musik yang telah ada saat ini, dengan menggunakan metode paper prototype. Pada perancangan aplikasi pemutar musik ini penulis menggunakan format file MP3. Penulis memilih format file ini karena format tersebut mempunyai beberapa kelebihan yaitu, ukuran filenya lebih kecil dibanding format musik yang lain, seperti MIDI, dengan demikian pengguna aplikasi MP3 Player dapat lebih menghemat media penyimpanan seperti harddisk. Beberapa penelitian mengenai pembuatan atau rancangan sebuah aplikasi dengan metode paper prototype, antara lain penelitian yang dilakukan oleh R. Sandhika Galih. A tentang penggunaan metode paper prototype dengan inspeksi usability pada aplikasi berbasis web dengan studi kasus Sistem Informasi akademik Universitas. Keluaran penelitian ini adalah sebuah paper prototype yang dijadikan acuan dalam pembuatan sistem informasi akademik dari sisi usability [3]. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Haryanto, dan M. Akbar tentang Rancangan Digital Library pada SMP Negeri 22 Palembang dengan metode paper prototype dengan tahapan Quick Design, Build Prototype, Evaluasi prototype oleh pengguna dengan keluaran penelitian sebuah rancangan perpustakaan digital yang diharapkan dapat mempermudah siswa-siswi untuk memanfaatkan fungsi perpustakaan sebagai sarana penunjang aktivitas siswa [4]. Penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Atika, M. Akbar, dan Laili Adha tentang Perancangan Digital Library Di SMA Srijaya Negara Palembang dengan metode HCI (Human Computer Interaction) yang menyajikan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan evaluasi dan implementasi antar muka antara
Abstrak - Teknik paper prototype merupakan teknik yang sangat membantu merancang sebuah aplikasi pada tahap awal pengembangannya. Meskipun terlihat sederhana, teknik ini sangat berguna terutama dalam memperoleh masukan dan umpan balik dari pengguna sehingga dapat menghasilkan rancangan yang baik dan berujung pada produk akhir yang dalam hal ini adalah aplikasi yang baik pula. Paper protype dapat diterapkan pada website, aplikasi berbasis web, dan tentunya software ataupun aplikasi-aplikasi. Penelitian ini fokus untuk mendapatkan sebuah antar muka (interface) yang menarik dan mudah digunakan dari beberapa responden yang telah ditentukan, dengan cara melakukan inspeksi terhadap paper prototype pertama hingga paper prototype hasil setelah dilakukan perbaikan. Hasil yang didapat dari penelitian ini dapat menjadi sebuah rujukan untuk membuat sebuah aplikasi pemutar musik yang mudah digunakan serta memiliki interface yang menarik. Kata kunci - Pemutar musik, paper prototype, aplikasi musik PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Teknologi merupakan terapan dari berbagai jenis peralatan yang mempermudah manusia dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Teknologi sendiri dapat berwujud ilmu, ataupun peralatan, baik peralatan yang bersifat fisik seperti komputer dan peralatan logic seperti aplikasiaplikasi yang berjalan didalam komputer itu sendiri. Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas [1]. Aplikasi sendiri terdiri dari program yang sudah siap untuk digunakan dan dibuat untuk melaksanakan fungsi atau suatu tujuan tertentu. Setiap komputer maupun laptop yang ada saat ini pasti memiliki aplikasi-aplikasi yang digunakan dengan tujuan tertentu, seperti Winamp yang merupakan aplikasi untuk memutar musik. Musik adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia sekarang. Jika dilihat dari perkembangannya, pada zaman dahulu musik digunakan hanya untuk upacara-upacara ritual keagamaan atau adat istiadat, tetapi sekarang musik seperti sudah menjadi kebutuhan hidup manusia. Manusia ingin mendengarkan musik yang dapat membuat tenang atau menambah semangat.
345
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis, dan Desain 2016 STMIK – Politeknik PalComTech, 12 Mei 2016
pengguna komputer agar komputer mudah dan nyaman digunakan. Perancangan sistem menggunakan metode paper prototype dengan hasil sebuah rancangan perpustakaan digital diharapkan dapat mempermudah siswa-siswi untuk memanfaatkan fungsi perpustakaan sebagai sarana penunjang aktivitas siswa [5]. Penelitian ini diawali dengan meminta bantuan pengguna sebagai responden, untuk melakukan sebuah inspeksi awal pada paper prototype, lalu setelah itu dilakukan perubahan pada paper prototype sesuai masukan dan umpan balik dari pengguna. Rancangan paper prototype yang sudah diperbaiki, kemudian diajukan kembali kepada pengguna yang sama dengan harapan nilai dari kepuasan pengguna tersebut meningkat. Hasil dari penelitian ini sendiri berupa sebuah rancangan paper prototype yang dapat digunakan sebagai acuan pada saat membuat prototype interface aplikasi pemutar musik yang telah disetujui oleh pengguna.
melakukan pengujian pada tipe prototype ini, penggunaan sistem dapat melakukan kegiatan dalam lingkungan sistem yang realistik, sehingga semakin mudah dalam melakukan evaluasi perangkat lunak yang dikembangkan. 2) Horizontal Prototyping : Pada horizontal prototyping, tingkat fungsionalitas dari suatu sistem dikurangi. Hasil dari pendekatan ini adalah lengkapnya fitur-fitur dari perangkat lunak dilihat dari tampilan antarmuka (interface), namun fitur-fitur tersebeut belum memiliki fungsionalitas. Pengujian pada tipe prototype ini dilakukan pada tampilan antarmuka perangkat lunak yang lengkap tetapi pengguna tidak dapat melakukan kegiatan yang nyata pada aplikasi tersebut. 3) Paper Prototype : Paper Prototype merupakan sebuah metode yang cukup efektif dengan budgeting atau pembiayaan yang rendah serta sering digunakan dalam mengevaluasi suatu produk perangkat lunak. Paper Prototype digunakan pada framework untuk merumuskan sketsa dari aplikasi, Teknik ini sering digunakan karena penggunaanya cukup efektif Teknik paper prototype merupakan teknik yang sangat membantu karena dapat digunakan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak. Seringkali pengembang perangkat lunak mengembangkan aplikasi, baik yang berbasis web atau pun tidak itu menggunakan komponen-komponen yang ada tanpa mempertimbangkan kebutuhan dari penggunanya, dan biasanya sebagian dari pengujian yang dilakukan akan sangat terlambat dan selesai pada tahap akhir pengembangan. Faktor lain yang muncul apabila tidak menggunakan teknik ini adalah membengkaknya biaya pengembangan dan pengguna belum tentu dapat menerima produk yang dihasilkan kaena konten yang sulit dan rumit, dan lain sebagainya. Proses desain ulang sebuah aplikasi mungkin dilakukan apabila telah terjadi kasus yang sedemikian dan tentunya akan kembali memakan biaya dan waktu. Berikut ini beberapa keuntungan dalam menggunakan teknik paper prototype: 1. Lebih sedikit biaya dan sumber daya yang dibutuhkan, sumber daya dalam hal ini adalah materi dan tim yang dibutuhkan dalam membuat prototype. 2. Mendapatkan kritik yang signifikan dari pengguna, yang dapat membantu meningkatkan kekurangan dari tampilan atau interface aplikasi yang akan dirancang. 3. Desainer akan bersedia melakukan perubahan yang signifikan dari pengguna/user pada desain tampilan, dengan waktu dan biaya yang lebih rendah. 4. Meningkatnya evaluasi dari pengguna aplikasi
METODELOGI PENELITIAN Pembuatan prototype perangkat lunak merupakan metode pengembangan perangkat lunak itu sendiri, dimana sebuah prototype dibuat terlebih dahulu sebelum melakukan pengembangan system secara keseluruhan. Hasil dari pembuatan prototype mensimulasikan sebagian dari aspek atau fitur keseluruhan produk sebuah aplikasi. Tujuan utama dari pembuatan prototype adalah untuk memperkenankan pengguna aplikasi dalam melakukan evaluasi. Tujuan lainnya dari pembuatan prototype adalah mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan, kemudian membantu meningkatkan keterlibatan pengguna dalam pengembangan perangkat lunak, yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pengguna[6]. Pembuatan prototype menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan selama pengembangan aplikasi atau sebuah sistem. Pada saat mengembangkan sebuah perangkat lunak, ada 2 hal yang dapat dilakukan yaitu, yang pertama adalah mengurangi fitur perangkat lunak, yang kedua adalah mengurangi fungsionalitas dari perangkat lunak. Pada Gambar 1, berikut ini menunjukan tipe dari prototype.
Gambar 1 Tipe Perancangan Prototype
Pengukuran paper prototype dilakukan dengan bantuan beberapa orang pengguna yang sama sekali belum pernah melihat dan mengetahui rancangan dari paper prototype yang dibuat. Pengguna diperlihatkan paper prototype untuk pertama kali dan dijelaskan bagaimana skenario atau rangkaian aksi
1) Vertical Prototyping : pada vertical prototyping, jumlah fitur dari perangkat lunak dikurangi. Tipe prototype ini hanya memiliki beberapa fitur yang yang telah dipilih tetapi fitur-fitur tersebut memiliki fungsionalitas yang tinggi. Pada saat
346
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis, dan Desain 2016 STMIK – Politeknik PalComTech, 12 Mei 2016
yang akan digunakan atau yang akan harus dilakukan terhadap paper prototype tersebut. Setelah melakukan evaluasi terhadap paper prototype tersebut, pengguna atau user tersebut diharuskan untuk memberikan nilai terhadap paper prototype yang diuji dengan memberikan nilai antara A-D, dengan defenisi nilai sebagai berikut : A : Sangat mudah untuk digunakan, desain antar muka sudah sangat menarik B : Mudah untuk digunakan, desain antar muka sudah menarik C : Sedikit Sulit untuk digunakan, desain antar muka kurang menarik D : Sangat sulit untuk digunakan, desain antar muka sangat tidak menarik Selain memberikan nilai terhadap paper prototype, komentar dari user/pengguna akan dicatat dan digunakan sebagai dasar untuk evaluasi paper prototype sehingga desain yang akan digunakan akan menjadi lebih baik lagi. Contoh gambar dari penggunaan paper prototyping aplikasi, dapat dilihat pada gambar 2 :
Gambar 3 Paper prototype awal aplikasi pemutar musik Paper prototype aplikasi pemutar musik diatas, kemudian akan diajukan kepada 10 orang responden yang sebelumnya belum pernah mengetahui rancangan paper prototype tersebut dan tentunya sama sekali belum mengetahui skenario dari aplikasi tersebut. Setiap responden dijelaskan terlebih dahulu mengenai apa saja yang mereka harus lakukan terhadap paper prototype tersebut, kemudian memberikan komentar terhadap paper prototype dan pada sesi yang terakhir adalah memberikan nilai dari sisi kemudahan penggunaan aplikasi dengan skala yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu A-D. Pemilihan responden dilakukan secara Accidental Sampling (kebetulan) [8], siapa yang datang dan terjangkau oleh peneliti dapat diambil sebagai sampel sesuai dengan kriteria-kriteria yang peneliti tetapkan. Berikut ini hasil inspeksi pada tahap awal paper prototype dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Inspeksi Awal
Gambar 2. Contoh penggunaan paper prototype HASIL DAN PEMBAHASAN Musik merupakan satu hal yang tidak dapat dipasahkan lagi oleh manusia. Selain digunakan untuk hiburan, musik juga dapat digunakan sebagai salah satu obat depresi. Aliran musik pun kini sudah sangat beragam dan manusia bebas memilih mana musik yang mereka sukai. Ditambah lagi dengan kemajuan gadget pada saat ini memudahkan mereka untuk memutar musik dimana pun mereka berada. Berdasarkan ulasan singkat diatas penulis ingin membuat sebuah tampilan pemutar musik yang simple dan mudah digunakan. Pada paper pertama ini, merupakan tampilan awal aplikasi pemutar musik yang akan diajukan kepada pengguna. Gambar 3 menunjukan paper prototype awal yang dibuat sebagai bahan dasar inspeksi.
No.
User
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
User 1 User 2 User 3 User 4 User 5 User 6 User 7 User 8 User 9 User 10
Tingkat Kemudahan B C B A B B C B B C
Tampilan Antar Muka C C C B C C C C B C
Dari hasil inspeksi dapat dilihat bahwa responden cenderung mudah untuk menggunakan, karena aktivitas yang diberikan terkait dengan paper prototype awal yang sudah dibuat. Beberapa saran, masukan dan umpan balik yang muncul adalah seputar desain dari interface aplikasi pemutar music, diantaranya ukuran tulisan, penambahan tombol dan tata letak dari komponen-komponen aplikasi tersebut. Setelah melakukan tahap inspeksi yang pertama dan mencatat semua umpan balik yang diberikan oleh pengguna, kemudian dilakukan perbaikan dari paper prototype awal yang sebelumnya dibuat, dan menghasilkan paper prototype yang telah
347
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis, dan Desain 2016 STMIK – Politeknik PalComTech, 12 Mei 2016
diperbaiki (refined paper prototype) dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4 Paper prototype awal aplikasi pemutar musik Langkah selanjutnya, paper prototype yang telah diperbaiki kemudian diajukan kembali kepada responden yang sama sebelumnya namun dengan waktu yang berbeda. Hasil dari pengujian paper prototype yang telah diperbaiki dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Inspeksi Perbaikan No.
User
1. 2. 3 4 5 6 7 8 9. 10.
User 1 User 2 User 3 User 4 User 5 User 6 User 7 User 8 User 9 User 10
Tingkat Kemudahan B B B A B B B B B B
Gambar 4 prototype aplikasi pemutar musik KESIMPULAN Metode paper prototype merupakan metode yang cocok digunakan untuk membangun sebuah interface (antar muka) sebuah aplikasi, baik itu aplikasi yang berbasis web ataupun aplikasi lainnya, khususnya dalam penelitian ini pada aplikasi pemutar musik. Penelitian ini fokus untuk mendapatkan sebuah antar muka yang menarik dan mudah digunakan dari beberapa responden yang telah ditentukan, dengan cara melakukan inspeksi terhadap paper prototype pertama hingga paper prototype hasil setelah dilakukan perbaikan.
Tampilan Antar Muka B B B B B B A B B B
SARAN
Dari tabel 2 dapat dilihat persentase kemudahan pengguna sudah cukup memuaskan, kemudian dari segi interface juga sudah baik, hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil persentase. Peningkatan kemudahan dan menariknya user interface dapat berpengaruh pada penggunaan aplikasi pemutar musik ini tentunya. Hasil dari pembuatan paper prototype menjadi dasar membuat prototype interface (antar muka) yang sudah memiliki tingkat kemudahan dan tampilan menarik. Prototype yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 5.
Merujuk pada hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran bagi peneliti selanjutnya, yaitu : 1.
2. 3.
348
Penelitian selanjutnya akan dilakukan implementasi terhadap pemutar musik tersebut dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Pada penerapan aplikasi pemutar musik ini diharapkan nantinya dapat bersifat open source. Aplikasi pemutar music dalam penelitian ini belum bersifat mobile untuk smart phone, melainkan untuk Personal Computer atau Laptop.
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis, dan Desain 2016 STMIK – Politeknik PalComTech, 12 Mei 2016
UCAPAN TERIMA KASIH
[5]
Penulis mengucapkan terima kasih kepada STMIK PalComTech dalam memberikan kesempatan dalam melakukan penelitian ini. [6]
REFERENSI [1]
[2]
[3]
[4]
P. D. Astuti, “Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari,” Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, vol. 3, no. 4, 2013. Snyder, Carolyn, Paper Prototyping : The Fast And Easy Way to Design And Refine User Interfaces. San Francisco, CA : Morgan Kaufmann, April 2003. R. Sandhika Galih, “Penggunaan Metode Paper Prototype untuk Melakukan Inspeksi Usability pada Aplikasi Berbasis Web (Studi Kasus : Sistem Informasi Akademik Universitas” Jurnal SeTISI, 2013. Haryanto, Dedi. Akbar, M, “Rancangan Digital Library Pada SMP Negeri 22 Palembang,” Jurnal Informatika : Universitas Bina Darma, 2015.
[7]
349
Atika, Dedeh. Akbar, M, “Perancangan Digital Library Di SMA Srijaya Negara Palembang Dengan Metode HCI (Human Computer Interaction),” Jurnal Informatika : Universitas Bina Darama , 2015. Grady, H. M. Web Site Design : A Case Study In Usability Testing Using Paper Prototype. In Proceedings of IEEE Professional Communication Society International Professional Communication Conference and Proceedings of the 18th Annual ACM International Confrence on Computer Documentation : Technology & Teamwork (Cambridge, MA), 2000. R. A. Putra, “Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negeri Padang),” Jurnal Manajemen, vol. 1, no. 01, 2013.