PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MATA KULIAH TATA TULIS LAPORAN PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN Wahdaniah Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe, JL. Banda AcehMedan, Km.280 Buketrara, PO Box 90 Lhokseumawe Email:
[email protected] ABSTRAK Group investigation (GI) merupakan salah satu metode dari pembelajaran kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode Group Investigation (GI) dalam meningkatkan motivasi dan responsibilitas mahasiswa semester I Jurusan Teknik Mesin dalam mengikuti mata kuliah Tata Tulis Laporan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dari segi penyajiannya. Pemakaian metode ini didasarkan pada pertimbangan bahwa yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan dari penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks, di antaranya: (1) pembelajaran berpusat pada mahasiswa, (2) pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antarmahasiswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, (3) mahasiswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, (4) adanya motivasi yang mendorong mahasiswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Kata Kunci: metode, metode Group Investigation, Tata Tulis Laporan
ABSTRACT Group investigation is one of the methods of cooperative learning. This study aim to check used group investigation method in creasing student motivation and responsibility semester 1 majors mechanical engineering grammar majors report. This study aim using descriptive methods in terms of presentation. Use of this method is based on the consideration that is done in this activity is to analyze the data. The results showed that the success of the application of cooperative learning with group investigation methods influenced by several factors among others: (1) learning process focused to the students, (2) learning proces make the students condition interaction each other among students in the group without look to the background, (3) students trained to have good skill in communication, (4) there is motivation that support the students active in learning process from first step to last step of teaching learning process. Keywords: methods, group investigation method, grammar report
1
ditentukan oleh dua hal, yaitu kesiapan
PENDAHULUAN
dosen sebagai pengajar dan mahasiswa Perguruan tinggi sebagai lembaga formal
sebagai peserta didik. Hal ini menyiratkan,
mempunyai peran yang sangat strategis
baik
untuk melahirkan sumber daya manusia
mempunyai
yang cerdas dan kompetitif. Untuk itu,
jawab
terhadap
pembelajaran positif dan produktif untuk
mutu pendidikan. Mengajar merupakan profesional
tangung
mahasiswa
tanggung jawab untuk membuat setiap
langkah pembaharuan untuk meningkatkan
aktivitas
maupun
pencapaian tujuan belajar. Dosen memiliki
pemerintah telah melakukan langkah-
suatu
dosen
mahasiswa. Dalam konteks ini, proses
yang
pembelajaran tidak hanya semata-mata
memerlukan keterampilan tingkat tinggi
diarahkan
dan mencakup pengambilan keputusan.
kepada
apa
yang
harus
dipelajari/dikuasai oleh mahasiswa, tetapi
Keputusan-keputusan tersebut tidak lagi
bagaimana mahasiswa belajar juga sangat
merupakan keputusan jangka pendek yang
penting.
bersifat insidental. Dewasa ini dosen lebih dituntut sebagai pengelola proses belajar
Dalam konteks pembaharuan pendidikan
mengajar
empat
dan peningkatan kompetensi pedagodik
merencanakan,
pendidik, salah satu isu utama yang harus
macam
yang tugas,
mengatur,
melaksanakan yaitu:
mengarahkan
dan
ditingkatkan adalah efektivitas metode dan
mengevaluasi. Dengan demikian, di dalam
strategi
proses pembelajaran seorang dosen perlu
meningkatkan kualitas pembelajaran dan
mengadakan
keputusan-keputusan,
secara mikro harus ditemukan strategi
misalnya metode apa yang harus dipakai
pembelajaran yang efektif di kelas yang
untuk mengajar, alat-alat apakah yang
lebih memberdayakan potensi mahasiswa.
diperlukan untuk membantu mahasiswa
Pada dasarnya ada dua pendekatan dasar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan [3].
dalam proses belajar mengajar yaitu
Pengajar
pembelajaran
yang
baik
dalam
proses
pembelajaran
yang
dalam
upaya
berpusat
pada
(teacher-centered)
dan
pembelajaran tidak hanya menggunakan
guru/dosen
satu metode, tetapi penggunaan lebih dari
pembelajaran
satu metode secara bervariasi. Variasi
mahasiswa (student-centered).
yang
berpusat
pada
metode dalam pembelajaran tidak hanya Pendekatan yang berpusat pada guru/dosen
terbatas pada dua metode, tetapi juga bisa
kadang-kadang
lebih. Di samping itu, berlangsungnya proses
pembelajaran
paling
diasosiasikan
dengan
ceramah dan pengajaran secara deduktif.
tidak
2
Dengan sistem pengajaran seperti ini,
Tata Tulis laporan, disamping memberikan
guru/dosen mengontrol apa yang harus
materi kuliah dengan ceramah (orasi),
diajarkan dan bagaimana siswa harus
dosen
mempelajari apa yang mereka pelajari,
(demonstrasi).
sedangkan pengajaran yang berpusat pada
(ceramah/demontrasi)
siswa/mahasiswa
disebut Instructor Centered Learning,
dengan
sering
discovery
learning
atau
diasosiasikan
learning,
inquiry
pembelajaran
secara
juga
memberikan Metode
contoh
kovensional
ini
sering
juga
yaitu suatu bentuk proses pembelajaran yang
berpusat
pada
dosen.
Dengan
induktif, memberikan penekanan yang
perkataan lain, suatu metode yang bersifat
lebih
transfer
besar
peranan
siswa/mahasiswa
dalam proses pembelajaran. Metode
dan
strategi
pengetahuan
dari
dosen
ke
mahasiswa yang bersifat pasif. pembelajaran
Metode
kovensional
merupakan salah satu isu yang cukup
(ceramah/demonstrasi)
krusial dalam proses belajar mengajar di
kelemahan dan oleh berbagai kalangan
lingkungan Politeknik Jurusan Teknik
dianggap telah ketinggalan zaman dan
Mesin.
membosankan.
Realitas
menunjukan
bahwa
memiliki
Menurut
Jusuf
metode pengajaran yang selama ini sering
Djajadisastra, kelemahan metode ceramah
digunakan
sebagai berikut: (a) dapat menimbulkan
mengajar
dalam
proses
belajar
pada hampir semua jenjang
verbalisme
pada
siswa,
(b)
kurang
mata kuliah adalah metode konvensional
merangsang pengembangan kreativitas, (c)
(ceramah/demontrasi). Inti dari metode ini
ceramah secara terus menerus untuk waktu
adalah dosen menyampaikan materi kuliah
yang lama membosankan bagi siswa, (d)
dengan ceramah (orasi) di depan kelas,
siswa
mahasiswa mendengarkan dan mencatat.
pencatat saja, (e) penerimaan informasi
Metode kovensional ini banyak digunakan
tidak
terutama pada mata kuliah yang bersifat
Dengan menggunakan metode ceramah-
teoritis. Adakalanya metode kovensional
demonstrasi,
ini
metode
pembelajaran lebih banyak berada di
dosen
tangan dosen. Komunikasi yang terjalin
mendemonstrasikan (memberikan contoh
cenderung satu arah dari dosen pada
secara langsung) hal-hal yang berkaitan
mahasiswa dan kurang terciptanya dialog
dengan
interaktif/umpan
dielaborasikan
demonstrasi,
materi
dengan dimana
perkuliahan.
Hal
ini
misalnya dapat dilihat pada mata kuliah
hanya
sebagai
selalu
pendengar
baik/mudah
inisiatif
balik
dan
dilupakan.
dan
pusat
(feedback).
Mahasiswa cenderung bersikap pasif dan
3
menerima begitu saja materi kuliah yang
yang
diberikan
Mahasiswa
paradigma baru yang diharapkan mampu
terkadang kesulitan untuk mencatat materi
memecahkan masalah. Secara defenitif,
kuliah karena tidak mengetahui apa yang
inovasi
penting
Begitupun
mengemas pembelajaran atas dorongan
sebaliknya, pada akhir semester dosen
dan gagasan baru yang merupakan produk
melaporkan bahwa nilai mahasiswa sangat
dari learning how to learn sehingga
rendah. Padahal, ia telah berupaya sekuat
mampu
tenaga dan membahas semua bahan ajar
belajar dalam rangka kemajuan proses dan
yang dianggap penting.
hasil belajar. Oleh karena itu, apapun
oleh
untuk
dosen.
dicatat.
mengalami
anomali
pembelajaran
menuju
adalah
melakukan
upaya
langkah-langkah
fasilitas yang dikreasi untuk memfasilitasi Menyikapi berbagai kelemahan tentang
mahasiswa dan siapaun fasilitator yang
metode dan strategi pembelajaran yang digunakan
selama
ini
di
akan
lingkungan
pemilihan
terhadap
apa
strategi
dorongan
hati
motivation).
(mode=
Paradigma
mereka hendaknya menjadi fokus pertama
hasil belajar yang diinginkan. Salah satu
dalam mengembangkan fasilitas belajar.
langkah yang dapat dilakukan adalah
Paradigma
dengan penerapan metode pengajaran baru
membangkitkan
dapat
hati sikap
tersebut
akan
positif
belajar
sehingga mahasiswa siap melakukan olah
memecahakan masalah belajar mahasiswa.
pikir, rasa, dan raga dalam menjalani event
Metode pembelajaran baru (inovatif) yang sebuah
belajar
mahasiswa untuk membangkitkan mode
mengarahkan mereka untuk mencapai
adalah
tujuan
pembelajaran yang mampu mengusik hati
memiliki pengalaman belajar yang dapat
dimaksud
menjadi
dari
intrinsic
lingkungan belajar mahasiswa agar mereka
diyakini
yang
muncul
ditentukan bagaimana cara untuk mengatur
yang
belajar
mahasiswa. Tujuan belajar yang orisinil
pembelajaran yang tepat. Untuk itu, perlu
(inovatif)
mahasiswa
sebaiknya bertolak dan berorientasi pada
Politeknik Jurusan teknik Mesin perlu diadakan
menemani
belajar.
perubahan
paradigma pembelajaran yang didasarkan
Group Investigation merupakan salah satu
atas gagasan pembaharuan untuk mencapai
di
efesiensi dan efektivitas pembelajaran.
pengajaran
inovatif
Perubahan
diujicobakan
dalam
paradigma
pembelajaran
antara
beberapa
metode
yang
akan
proses
belajar
tersebut didasarkan atas hasil refleksi
mengajar di Politeknik Jurusan Teknik
terhadap paradigma lama pembelajaran
Mesin khususnya dalam mata kuliah Tata
4
Tulis Laporan. Group investigation (GI)
yang
merupakan
investigasi
salah
satu
metode
dari
ingin
dipelajari,
yang
mengikuti
mendalam
terhadap
pembelajaran kooperatif. Metode ini sering
subtopik yang telah dipilih, kemudian
dipandang sebagai metode yang paling
menyiapkan dan menyajikan laporan di
kompleks dibandingkan dengan metode
depan kelas secara keseluruhan.
lain dalam pembelajaran kooperatif [2]. Dengan
Secara substansial, hal yang ditawarkan
belajar
mengajar
Proses pembelajaran tidak lagi sematamata berpusat pada dosen (instructur
baik dalam penentuan topik maupun cara
centered learning), tetapi mengkondisikan
untuk mempelajarinya melalui investigasi.
terjadinya
Pada awal perkuliahan, para mahasiswa dibekali
dengan
aspek
akhir
akhir
dengan
teoritis
pembelajaran
akan
pada
pada bagian latar belakang di atas, permasalahan dari metode pembelajaran
akan ditentukan beberapa topik (dengan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1)
melibatkan mahasiswa) tentang berbagai
Apakah
fenomena teknik yang akan diinvestigasi.
penggunaan
metode
Group
Investigation (GI) mampu meningkatkan
Dalam penerapan metode investigasi ini,
motivasi mahasiswa semester I Jurusan
kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, orang
berpusat
Mengacu pada apa yang telah dijelaskan
(field research). Untuk keperluan tersebut,
3-5
yang
akan bisa diberdayagunakan.
diimplementasikan lewat sudi lapangan
beranggotakan
dan
mahasiswa (student centered learning)
melakuakan
tersebut
dosen
mandiri. Dengan proses seperti ini, proses
mahasiswa
penelitian. Aktualisasi dari pemahaman aspek
antara
mahasiswa bisa belajar secara aktif dan
mempunyai kompetensi dalam menyusun laporan
(interactive
mahasiswa. Intinya adalah bagaimana
berkaitan dengan Tata Tulis Laporan sasaran
interaktif
colaboration)
teoritis
(keilmuan) tentang berbagai hal yang
dengan
baru
diharapkan akan lebih efektif dan efisien.
dengan
melibatkan mahasiswa sejak perencanaan,
akan
metode
(inovatif) ini, proses belajar mengajar
dalam metode ini adalah suatu bentuk proses
penggunaan
Teknik Mesin dalam mengikuti mata
mahasiswa.
kuliah Tata Tulis Laporan? (2) Apakah
Masing-masing anggota kelompok dengan
penggunaan metode Group Investigation
karakteristik yang berbeda (heterogen)
(GI) mampu meningkatkan responsibilitas
yang didasarkan atas kesenangan berteman
mahasiswa semester I Jurusan Teknik
atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para mahasiswa memilih topik 5
Mesin dalam mengikuti mata kuliah Tata
subjek/objek penelitian pada saat ini
Tulis Laporan?
berdasarkan
fakta-fakta
yang
tampak.
Pemakaian metode ini didasarkan pada Tujuan penelitian ini adalah sebagai
pertimbangan
berikut: (1) Penggunaan metode Group
bahwa
yang
dilakukan
dalam kegiatan ini adalah menganalisis
Investigation (GI) untuk meningkatkan
data.
motivasi mahasiswa semester I Jurusan Teknik Mesin dalam mengikuti mata kuliah
Tata
Tulis
Laporan.
PEMBAHASAN
(2) Mata
Penggunaan metode Group Investigation (GI) untuk meningkatkan responsibilitas mahasiswa semester I Jurusan Teknik
kuliah
merupakan mata kuliah teori
dengan
isian
menyusun
Tulis Laporan.
Tulis
Laporan
pengetahuan
Mesin dalam mengikuti mata kuliah Tata
Tata
mata
kuliah
dasar
tentang
laporan
dan
berupa
tata
cara
melakukan
penelitian. Sasaran dan tujuan akhir yang Secara
komprehensif
dan
konstruktif,
ingin dicapai dalam proses pembelajaran
tujuan dari metode pengajaran inovatif ini
mata
adalah
menguasai tata cara menulis laporan dan
untuk
membekali
mahasiswa
semeter I Jurusan Teknik Mesin dengan
kuliah
ini
adalah
mahasiswa
melakukan penelitian.
standar kompetensi yang memadai tentang Dalam
tata tulis laporan. Secara praktis, ingin mengetahui
sejauh
mana
mampu
penyampaian
materi perkuliahan khususnya yang berifat
penerapan
teoritis
metode pengajaran baru (inovatif) Group Investigation
implementasinya,
(pengetahuan
dasar)
tetap
dilakukan dengan metode ceramah. Hal ini
meningkatkan
dilakukan untuk memberikan pemahaman
responsibilitas, pemahaman, kemampuan
keilmuan
serta kualitas hasil belajar mahasiswa
kepada
mahasiswa
tentang
dasar-dasar menyusun laporan. Aktualisasi
dalam mata kuliah Tata Tulis Laporan.
dari
pemahaman
teoritis
tersebut
diimplementasikan lewat studi lapangan
METODE PENELITIAN
(field research) tentang berbagai fenomena Penelitian
ini
menggunakan
metode
teknik
deskriptif dari segi penyajiannya. Metode
dengan
masalah
yang
menggambarkan
berkembang
di
tengah
masyarakat. Sesuai dengan esensi metode
deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
yang
group
diselidiki
investigation,
para
mahasiswa
peserta kuliah akan dibagi berkelompok
keadaan
secara 6
heterogen,
mahasiswa
yang
dikategorikan pintar
pintar-biasa
merupakan
isu yang berkaitan dengan teknik. Dengan
kelompok. Dengan cara ini saling mengisi
cara ini diharapkan terjadinya peningkatan
dan melengkapi antar mahasiswa akan
responsibilitas
terwujud.
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.
atau
tim
kritis di kalangan mahasiswa terhadap isu-
dalam
Objek
satu
saja-kurang
sasaran
studi
Hal
masing kelompok sesuai dengan bidang
penggunaan metode ini sebuah proses
yang diminati dan disenangi. Hasil akhir
pembelajaran
studi lapangan diwujudkan dalam bentuk
mahasiswa (student centered learning)
laporan
dalam
dan
masing-masing
kelompok wajib mempresentasikanya di
yang
motivasi
lapangan dikembalikan kepada masing-
tertulis
utama
maupun
diharapkan
yang
usaha
berpusat
tercapainya
dari
pada
peningkatan
kualitas dalam proses pembelajaran.
dalam kelas untuk didiskusikan. Group Investigationn merupakan salah Secara keseluruhan, mahasiswa peserta
satu
mata kuliah Tata Tulis Laporan berjumlah
kooperatif
25 orang. Untuk keperluan penerapan
partisipasi dan aktivitas siswa untuk
metode group investigation ini, peserta
mencari
mata kuliah dibagi menjadi 5 kelompok,
pelajaran yang akan dipelajari melalui
masing-masing kelompok berjumlah 5
bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari
orang. Untuk menjaga optimalisasi dan
buku pelajaran atau mahasiswa dapat
efektivitas
mencari
proses
pembelajaran,
bentuk
model
yang
menekankan
sendiri
melalui
pembelajaran
materi
internet.
pada
(informasi)
Mahasiswa
pelaksanaan investigasi dilakukan di luar
dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam
jam
Masing-masing
menentukan topik maupun cara untuk
kelompok diberikan alokasi waktu lebih
mempelajarinya melalui investigasi. Tipe
kurang 1 (satu) bulan. Waktu yang
ini
dialokasikan tersebut harus dipergunakan
memiliki kemampuan yang baik dalam
untuk keperluan investigasi dan penulisan
berkomunikasi
laporan pelaksanaan investigasi. Untuk
keterampilan proses kelompok. Model
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan
Group Investigation dapat melatih siswa
investigasi secara akademik dan ilmiah,
untuk menumbuhkan kemampuan berfikir
masing-masing
diwajibkan
mandiri [5]. Keterlibatan siswa secara aktif
mempresentasikan laporan pelaksanaan
dapat terlihat mulai dari tahap pertama
investigasi di depan kelas.
sampai tahap akhir pembelajaran.
kuliah
reguler.
kelompok
Hal ini
bertujuan untuk menumbuhkan budaya
7
menuntut
para
mahasiswa
maupun
untuk
dalam
Dalam
metode
terdapat
tiga
Group konsep
Investigation utama,
beranggotakan
yaitu
Komposisi
2
hingga
kelompok
penelitian atau inquiri, pengetahuan atau
dalam
jenis
knowledge, dan dinamika kelompok atau
kemampuan akademik.
6
orang.
heterogen
kelamin,
etnik
baik
maupun
the dynamic of the learning group [1]. 2. Merencanakan kerjasama
Penelitian di sini adalah proses dinamika mahasiswa memberikan respon terhadap masalah
dan
memecahkan
Para
masalah
sedangkan
tidak
menunjukkan
subtopik yang telah dipilih dari langkah
kelompok
suasana
menggambarkan
konsisten dengan berbagai topik dan
langsung,
dinamika
dosen
khusus, tugas, dan tujuan umum yang
belajar yang diperoleh siswa baik secara maupun
bersama
merencanakan berbagai prosedur belajar
tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman
langsung
mahasiswa
diatas.
yang
sekelompok
saling
3. Implementasi
berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan
pendapat
pengalaman
serta melaui
saling
Para mahasiswa melaksanakan rencana
bertukar
proses
yang telah dirumuskan pada langkah
saling
kedua. pembelajaran harus melibatkan
beragumentasi.
berbagai
aktivitas
dan
keterampilan
Langkah-langkah Penerapan Metode
dengan variasi yang luas dan mendorong
Group Investigation
para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam
Langkah-langkah
penerapan
metode
maupun di luar kampus. Dosen secara
Group Investigation dapat dikemukakan
terus-menerus mengikuti kemajuan tiap
sebagai berikut [4]:
kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
1. Seleksi topik Para
mahasiswa
memilih
4. Analisis dan sintesis
berbagai
subtopik dalam suatu wilayah masalah
Para
umum yang biasanya digambarkan lebih dulu
oleh
selanjutnya
dosen.
Para
diorganisasikan
kelompok-kelompok
yang
mahasiswa
mensintesis
mahasiswa
diperoleh
menjadi
menganalisis
berbagai pada
informasi
langkah
ketiga
dan yang dan
merencanakan agar dapat diringkaskan
berorientasi
pada tugas (task oriented groups) yang
8
dalam suatu penyajian yang menarik di
Kedua, pembelajaran yang dilakukan
depan kelas.
membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antarmahasiswa dalam
5. Penyajian hasil akhir Semua
kelompok
kelompok tanpa memandang latar
menyajikan
belakang. Setiap mahasiswa dalam
suatu
kelompok memadukan berbagai ide
presentasi yang menarik dari berbagai
dan pendapat, saling berdiskusi, dan
topik yang telah dipelajari agar semua
beragumentasi dalam memahami suatu
siswa dalam kelas saling terlibat dan
pokok bahasan, serta memecahkan
mencapai suatu perspektif yang luas mengenai
topik
tersebut.
suatu permasalahan yang dihadapi
Presentasi
kelompok.
kelompok dikoordinasi oleh dosen.
Ketiga,
6. Evaluasi
pembelajaran
kooperatif
dengan metode Group Investigation, Guru
beserta
evaluasi
mahasiswa
mengenai
kontribusi
tiap
terhadap
pekerjaan
kelas
kelompok
mahasiswa dilatih untuk memiliki
melakukan
kemampuan
yang
berkomunikasi.
baik
Semua
suatu
dalam kelompok
sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat
menyajikan
presentasi
yang
mencakup tiap mahasiswa secara individu
menarik dari berbagai topik yang telah
atau kelompok atau keduanya.
dipelajari. Semua mahasiswa dalam kelas saling terlihat dan mencapai
Terkait dengan efektivitas penggunaan
suatu perspektif yang luas mengenai
metode Group Investigation ini, dari hasil penelitian
yang
dilakukan
topik tersebut.
terhadap
mahasiswa semester I Jurusan Teknik
Keempat,
Mesin menunjukkan bahwa:
mendorong
adanya
motivasi
mahasiswa
agar
yang aktif
dalam proses belajar mulai dari tahap Pertama, kooperatif
dalam dengan
Investigation
pembelajaran metode
berpusat
pertama
Group
sampai
tahap
akhir
pembelajaran.
pada
mahasiswa, dosen hanya bertindak
Melalui
sebagai
konsultan
dengan metode Group Investigation
sehingga mahasiswa berperan aktif
suasana belajar terasa lebih efektif,
dalam pembelajaran.
kerjasama
fasilitator
atau
pembelajaran
kelompok
kooperatif
dalam
pembelajaran ini dapat membangkitkan 9
semangat mahasiswa untuk memiliki keberanian
dalam
2. Lie,
mengemukakan
Anita.
2007.
Cooperative
Learning. Jakarta: PT Gramedia.
pendapat dan berbagi informasi dengan
3. Azhar,
Arsyad.
2007.
Media
teman lainnya dalam membahas materi
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
pembelajaran.
Grafindo Persada. 4. Kiranawati.
SIMPULAN
Investigasi
keberhasilan
dari
2010/11/13/
5. Ibrahim,
Muslimin.
(2) pembelajaran yang dilakukan membuat saling
berinteraksi
bekerjasama
antarmahasiswa
dan dalam
kelompok tanpa memandang latar belakang, (3) mahasiswa dilatih untuk memiliki kemampuan
yang
baik
dalam
berkomunikasi, dan (4) adanya
motivasi
yang mendorong
mahasiswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA 1. Winaputra, Udin. S. 2001. Model Pembelajaran
Inovatif.
Jakarta:
Universitas Terbuka.
10
2001.
Kooperatif.
Surabaya: University Press.
pada
mahasiswa,
suasana
http:
metode-investigasi-
Pembelajaran berpusat
(Group
kelompok-group-investigation/.
dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang kompleks, di antaranya: (1) pembelajaran
Kelompok
//gurupkn.wordpress.com/
penerapan
pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation
Metode
Investigation).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
2007.