PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwita Srimela1Fazri Zuzano1Niniwati1 Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected]
1
Abstract The low of result of math student VIII grades SMPN 1 Batang Anai because of any factors, once of them less interaction between teacher and student, student and student, activity and student participation in learning process was less. Students feel fear too ask the question about the difficulties that they were found as long as learning process. To handle the problem theacher using Buzz Group in math using LKS, because this method create the student be active and comprehend with case that they learned.The research has a goal to know how the developing studying activities and to the result of learn. The design of this research was experimental. From the data analyzed result of percentage data student activity and the resulted of math with Buzz Group method better than conventional. Key Word: learning of math, Buzz Group, student sheets task. kemampuan
PENDAHULUAN Pendidikan cerminan
merupakan
kemajuan
bangsa.
siswa
dan
strategi
pembelajaran yang digunakan. Berbagai usaha dan penelitian
Semakin tinggi kualitas pendidikan
dibidang
suatu bangsa, maka semakin tinggi
mata pelajaran matematika telah
pula
dilakukan
kualitas
sumber
daya
pendidikan
baik
khususnya
oleh
manusianya. Peningkatan kualitas
pendidikan,
pendidikan dan pengajaran bukanlah
Diantaranya
hal yang mudah, karena banyak
metode
faktor
pembelajaran merupakan salah satu
yang
Diantaranya guru,
mempengaruhinya. kurikulum,
sarana
memadai,
prasarana
lingkungan
kualitas yang sekolah,
maupun
pengelola oleh
dengan
pembelajaran.
guru.
pemilihan Metode
unsur yang ikut membantu suasana kelas. Berdasarkan observasi di kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Anai 1
pada tanggal 23-24 Oktober 2013
Minimum (KKM) yang ditetapkan
yang penulis lihat, tugas yang
untuk bidang studi matematika yaitu
diberikan guru selalu dikerjakan
75.
secara individu.
Sebagian siswa
Dari masalah di atas penulis
serius untuk mengerjakan latihan,
ingin menerapkan suatu metode
sebagian
yang dapat membantu siswa dalam
lagi
sibuk
dengan
aktivitasnya masing-masing, siswa
mengerjakan
juga sering berjalan dari satu siswa
digunakan
ke siswa lain dengan alasan ingin
siswa mendapat berbagai informasi
melihat dan membandingkan tugas
dalam menjelajahi gagasan baru
yang
atau menyelesaikan suatu masalah,
dibuat
temannya
tanpa
latihan, metode
untuk
diskusi
itu agar
berusaha mengerjakan sendiri, siswa
mengembangkan
tidak memiliki kemauan yang keras
berfikir
dalam belajar, takut untuk bertanya
memupuk
karena merasa malu dan takut salah,
menyelesaikan atau memantapkan
hanya sebagian kecil siswa yang
suatu masalah dan pencapaian suatu
benar-benar belajar.
keputusan
Ketika
guru
memberikan
kemampuan
dan
berkomunikasi,
kerjasama
dan
dalam
melatih
mengungkapkan pendapat.
kesempatan bertanya, siswa juga
Untuk menjadikan siswa lebih
memilih diam. Hal ini menunjukkan
aktif dan paham dengan konsep
bahwa aktivitas belajar siswa masih
yang dipelajari, maka penulis akan
rendah. Ketika guru meminta siswa
menerapkan metode Buzz Group
untuk mengerjakan latihan di papan
dengan menggunakan Lembar Kerja
tulis, jika tidak ada siswa yang mau,
Siswa (LKS). LKS merupakan alat
guru cenderung meminta siswa yang
bantu yang dapat digunakan guru
sudah
dalam
sering
tampil
untuk
membantu
mengerjakan latihan tersebut di
pembelajaran
papan tulis.
dorongan pada tiap individu untuk
Hal
ini
berdampak
pada
dan
proses memberikan
belajar. Soal-soal latihan pada LKS
ketuntasan hasil belajar siswa masih
yang
diberikan
berada di bawah Kriteria Ketuntasan
kelompok
kepada
berbeda
setiap dengan 2
kelompok lainnya, hal ini bertujuan
memberikan dorongan kepada siswa
agar
untuk belajar. Sebagai alat bantu
siswa
tidak
mencontoh
pekerjaan kelompok lain dan ini
LKS
juga mengurangi keributan yang
sederhana,
terjadi saat diskusi, karena setiap
kegunaannya
kelompok berbeda-beda soal latihan
mudah memahami dan mengerti.
yang dikerjaannya.
Oleh
Adapun dalam
melakukan
langkah-langkah diskusi
Buzz
Group ini menurut Pasaribu dan Simanjuntak (1986: 100) adalah : 1. Menentukan masalahmasalah apa yang akan didiskusikan. 2. Memilih saat yang tepat. Misalnya sedang hangat dibicarakan suatu masalah dan tiap anak ingin mengeluarkan pendapatnya. 3. Menentukan peserta-peserta dalam setiap kelompok. 4. Menentukan lamanya kelompok itu berdiskusi. Waktunya harus singkat dan masing-masing harus didesak untuk berpikir cepat, tepat dan singkat, serta berpegang erat kepada pokok persoalan yang dihadapi. 5. Menentukan organisasi kelompok. Sederhana, cukup dengan seorang ketua dan seorang penulis/pelapor. 6. Meminta laporan kelompok. Lembar kerja siswa
(LKS)
merupakan alat bantu yang dapat digunakan guru dalam membantu proses
pembelajaran
hendaknya
karena
ditulis
dengan
menggunakan agar
siswa
itu,
LKS
lebih
perlu
dirancang dan disusun kalimat yang mudah dipahami siswa. Untuk pembelajaran
mencapai maka
memperhatikan penyusunan
guru
tujuan perlu
langkah-langkah LKS
seperti
dikemukakan Prayitno (2003: 7) yaitu : Beberapa
hal
yang
dimuat
dalam LKS: 1. Petunjuk siswa mengenai topik yang dibahas, pengarahan umum dan waktu yang tersedia untuk mengerjakan. 2. Tujuan pelajaran yang diharapkan diperoleh siswa setelah mereka belajar dengan LKS tersebut 3. Alat-alat pelajaran yang digunakan 4. Petunjuk khusus tentang langkah kegiatan yang diberikan secara terperinci dan diselingi dengan pelaksanaan kegiatan.
dan 3
Penggunaan pembelajaran
LKS
dalam
memiliki
manfaat
dalam meningkatkan keaktifan dan keterampilan siswa
siswa,
dalam
membantu
mengembangkan
Penentuan penelitian
sampel
dalam
ini dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut : a) Mengumpulkan MID
nilai
ujian
semester
satu
konsep dan membangkitkan minat
matematika siswa kelas VIII
belajar
SMPN 1 Batang Anai tahun
siswa.
Penyajian
menjadikan siswa lebih
LKS banyak
pelajaran
2013/2014,
terlibat dalam proses belajar dan
kemudian dihitung rata-rata
kurang kemungkinan siswa untuk
dan simpangan bakunya.
mencontoh dengan teman yang lain, karena
soal
Untuk
pengujian
ini
dilakukan
kelompoknya namun materi nya
langkah-langkah
yang
sama. LKS yang yang diberikan
dikemukakan
berupa contoh soal dan soal-soal
(2005:466-467)
latihan.
berikut :
digunakan
pada
LKS
berbeda
yang
b) Melakukan uji kesamaan rata-
setiap
METODOLOGI Jenis eksperimen.
penelitian Penelitian
adalah ini
menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
rata. hipotesis
oleh
Sudjana sebagai
1) Data x1, x2, x3, ……,xn diperoleh dan disusun dari yang terkecil sampai yang terbesar. 2) Data x1, x2, x3 ….,xn dijadikan bilangan baku z1, z2, z3, …, zn menggunakan rumus :
adalah kelas yang sengaja diberikan perlakuan dengan penerapan metode Buzz Group dengan menggunakan LKS,
sedangkan
kelas
kontrol
adalah kelas dengan menggunakan pembelajaran Masing-masing diberikan tes akhir.
konvensional. kelas
sampel
Dengan : s = Simpangan Baku = Skor rata-rata = Skor masing-masing siswa 3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal 4
baku dihitung peluang F(Zi) = P (P < Zi ) 4) Menghitung jumlah proporsi skor baku z1, z2, …, zn yang lebih kecil atau sama zi yang dinyatakan dengan S(zi) dengan menggunakan rumus: S ( zi )
Banyaknya z1 , z 2 ,..., z n yang z i n
5) Menghitung selisih antara F(zi) dengan S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. 6) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih itu diberi simbol L0. L0 = maks F z i S z i 7) Kemudian bandingkan L0 yang diperoleh dengan nilai Ltabel = L(n,α) yang ada pada tabel taraf tertentu. Kriteria adalah terima hipotesis, jika L0 ≤ L(n,α) dengan H0 menyatakan bahwa data hasil belajar matematika berdistribusi normal. c) Melakukan uji homogenitas variansi menggunakan uji Bartlett. Langkah-langkah pengujian menurut Sudjana (2005:263) sebagai berikut: 1. Menghitung variansi gabungan dari semua populasi dengan rumus 2 (ni 1) si 2 s (ni 1)
2. Menghitung harga satuan barlett (B) dengan rumus: B (log s 2 ) (ni 1) 3. Menghitung nilai statistik chi-kuadrat dengan rumus
2 (ln 10){B (ni 1) log si 2 }
Dengan kriteria pengujian: apabila nilai hitung 2hitung < 2(1maka H0 a)(k-1), menyatakan varians skornya homogenitas diterima, jika 2 2 hitung (1-a)(k-1), H0 ditolak. d) Setelah dilakukan analisis, diperoleh dan
pada dari
daftar
Kuadrat
Chi-
dengan .
Karena berarti
H0 : diterima.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelima kelas memiliki variansi yang homogen pada tingkat kepercayaan 95%. e) Melakukan uji kesamaan ratarata
dengan
menggunakan
teknik anava satu arah. f) Menentukan Instrumen
sampel. yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah 5
lembar observasi, lembar kerja
a. Aktivitas Siswa
siswa dan tes hasil belajar.
Data hasil observasi aktivitas
Dari analisis yang dilakukan,
siswa ini diolah dengan menghitung
= 1,8174 dan
persentase dari aktivitas siswa pada
diperoleh
9,488.
= .
Jadi
Berarti
H0
diterima pada taraf nyata dan
dapat
disimpulkan
setiap
pertemuan
untuk
setiap
indikator yang diamati. Analisis hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran matematika pada kelas
bahwa
eksperimen dapat dilihat pada tabel
populasi mempunyai variansi yang
berikut:
homogen.
Tabel 1 : Persentase Siswa yang Melakukan Aktivitas Pada Setiap Pertemuan
disimpulkan
bahwa
kelima kelas memiliki variansi yang homogen. Kriteria pengujian adalah terima H0 :
=
Fhitung
jika F(0,05;4;163)
1
tingkat
2 3
kepercayaan 95%. Setelah dilakukan
4
analisis dengan
5
Fhitung
=
1,1019
Ternyata hipotesis terima
pada
Perte muan keIndika tor
diperoleh dan
I
II
III
IV
V
VI
73,5 3 5,88 2,94
82,35
88,24
96,97
91,18
100
5,88 5,88
8,82 5,88
21,21 15,15
23,53 35,29
26,47 47,06
29,4 1 23,5 3
64,71
88,24
100
100
100
44,12
64,71
90,91
76,47
97,06
F(0,05;4;163).
sehingga . Disimpulkan
Keterangan indikator: 1. Memperhatikan
penjelasan
bahwa kelima kelas memiliki rata-
guru selama proses belajar
rata yang sama.
mengajar berlangsung. 2. Mengajukan pertanyaan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Data diperoleh dari
relevan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari. 3. Mengeluarkan
instrumen yang digunakan yaitu
pendapat/memberikan
aktivitas dan hasil belajar siswa
pendapat.
diperoleh dari tes akhir kedua kelas sampel
4. Mendengarkan diskusi dengan anggota
kelompok
untuk 6
menyelesaikan
latihan
yang
diberikan. soal
latihan
tepat waktu.
pada
setiap
pertemuan mengalami peningkatan setelah diterapkan metode Buzz Group semenjak pertemuan pertama sampai
pertemuan
simpangan
kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel.
Dari tabel terlihat bahwa siswa
rata-rata,
baku, dan variansi hasil belajar
5. Menyelesaikan
aktivitas
Nilai
Eksperim en
34
Kontrol
34
77,7 6 72,6 7
102, 70 95,9 8
10,13 9,98
95
55
90
50
enam.
Seorang siswa dikatakan tuntas
tersebut
belajar jika telah menguasai 55% dari
tidak terjadi pada setiap pertemuan.
materi pelajaran. Berdasarkan hasil tes
Namun jika dibandingkan dengan
akhir yang telah dilaksanakan, maka
aktivitas pada pertemuan pertama,
diperoleh persentase ketuntasan belajar
aktivitas pada pertemuan berikutnya
siswa adalah sebagai berikut:
sedikit lebih baik.
Tabel 3: Persentase Siswa yang Mencapai Ketuntasan Belajar
Meskipun
ke
Tabel 2: Data Tes Hasil Belajar Kelas Sampel Si 2 Kelas n xi si xmaks xmin
peningkatan
b. Hasil Belajar Data
hasil
belajar
Kelas
Tuntas
Eksperimen
79,41%
Tidak tuntas 20,59%
Kontrol
64,71 %
35,29 %
siswa Dari
diperoleh setelah tes hasil belajar
tabel
terlihat
bahwa
kelas
penguasaan siswa diatas KKM untuk
sampel. Siswa yang mengikuti tes
kelas eksperimen adalah 27 orang
akhir pada kedua kelas sampel
siswa
atau
79,41%
adalah 68 orang, yang terdiri dari 34
keseluruhan
siswa
orang siswa pada kelas eksperimen
eksperimen dan kelas kontrol adalah 22
dan 34 orang siswa pada kelas
orang siswa atau 64,71% dari jumlah
kontrol. Tes pada kelas eksperimen
siswa kelompok kontrol. Dari hasil
dan kelas kontrol dilaksanakan pada
tersebut dapat dinyatakan bahwa secara
hari sabtu tanggal 30 November
umum
dilaksanakan
pada
kedua
hasil
belajar
dari
jumlah
kelompok
pada
kelas
2013. 7
eksperimen lebih baik dari pada hasil
DAFTAR PUSTAKA
belajar kelas kontrol.
Pasaribu dan Simanjuntak. 1986. Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito.
KESIMPULAN Kesimpulan peroleh,
yang peneliti
aktivitas
belajar
matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Batang Anai Tahun Pelajaran
Prayitno. 2003. Pengantar Psikologi Pendidikan. Padang: IKIP Sudjana. 2005. Metode Statistika.Bandung: Tarsito.
2013/2014 yang pembelajarannya dengan metode pembelajaran Buzz Group dengan menggunakan LKS, secara
umum
mengalami
peningkatan setiap pertemuannya. Dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Batang Anai Tahun Pelajaran 2013/2014 yang pembelajarannya
dengan
metode
pembelajaran Buzz Group dengan menggunakan LKS lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan
dengan pembelajaran
konvensional.
8