Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Halaman 36-42
Mei 2011
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR IMPLEMENTATION OF LEARNING MEDIA VIDEO ON THE DISCUSSION SUBJECT FUNGI TOWARDS COGNITIVE PERFORMANCE OF THE XTH GRADE STUDENTS SMA NEGERI2 KARANGANYAR Ika Nurhayati1), Muzayyinah2), Puguh Karyanto3) 1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected]
2)
ABSTRACT – This research aims to find out the effectof the implementation of learning media video on the discussion subject fungi towards cognitive performance of the Xth grade students SMA Negeri 2 Karanganyar. This study is a quasi-experimental studies which use Posstest Only Control Group Design. The independent variable in this research is the application of learning media videowhereas the dependent variable is students cognitive performance. The population of the study is the entire class X at SMA Negeri 2 Karanganyaracademic year 2011/2012.The samplesare taken towards control and treatment group. The sample is taken by using Cluster Random Sampling method. The data collecting technique of implementation of the research result towards the learning process of biology used documentation and test. The test of the hypothesis for the implementation of the research result towards the learning process of biology used T test. The result shows that the implementation of learning media videoare not influential towards cognitive performance of the Xth grade students SMA Negeri 2 Karanganyar Keywords: Learning Media, Video, Cognitive Perfomance
mengembangkan potensi peserta didik
PENDAHULUAN Proses ditunjukkan
pembelajaran
dengan
dapat
sehingga terbentuklah peserta didik yang
adanya perubahan
cerdas, terampil, dan berkualitas. Untuk
tingkah laku dalam dirinya
setelah
mencapai tujuan tersebut guru harus
mempelajari suatu objek tertentu (Hamzah,
menjalankan perannya sebagai motivator,
2007: 15). Perubahan tingkah laku tersebut
evaluator, fasilitator, pembimbing, dan
dapat
yang
sebagai sumber belajar. Sebagai fasilitator
bersifat pengetahuan (kognitif), perubahan
guru dapat menfasilitasi siswa dengan
sikap
sarana
menyangkut
(afektif),
perubahan
dan
ketrampilan
dan
prasarana
yang
dapat
(psikomotor). Dalam proses pembelajaran
mendukung dalam proses pembelajaran
guru
supaya hasil belajar siswa dalam proses
berperan
penting
dalam
37 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 36-42
pembelajaran
sesuai
dengan yang
diinginkan.
tersebut
adalahlah
lemahnya
mutu
pendidikan (Munadi, 2010: 2). Salah satu
Salah
satu
dapat
indikatornya dapat dilihat dari kemampuan
dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut
kognitif siswa yang dilihat dari hasil
dapat
belajarnya.
dilakukan
cara
yang
visualisasi
dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan adanya proses visualisasi
Secara
umum
pembelajaran
pembelajaran siswa
biologi menunjukkan fenomena lemah
dapat mengerti materi pembelajaran yang
konsep pada siswa dikarenakan kurang
disampaikan oleh guru. Proses visualisasi
optimalnya media. Bahkan dalam proses
ini
bentuk
belajar mengajar masih banyak ditemui
penggunaan media pembelajaran. Media
guru yang menggunakan metode yang
pembelajaran
didominasi oleh ceramah. Hal
dapat
diwujudkan
tersebut
dalam
harus relevan
dengan materi yang diajarkan
tersebut
dan
dikarenakan lemahnya kemampuan guru
berbasis kontekstual, salah satunya dapat
dalam mengkreasi media pembelajaran
dilakukan dengan memanfaatkan hasil
serta terbatasnya fasilitas
penelitian sebagai media pembelajaran
yang dipakai dalam kelas. Akibatnya lebih
dalam proses belajar mengajar di sekolah.
lanjut adalah siswa mengalami kesulitan
Penggunaan media pembelajaran disadari
oleh banyak
peneliti
bidang
pembelajaran
jika dihadapkan pada pertanyaan yang berbentuk
permasalahan.
Salah
satu
pendidikan sangat membantu aktivitas
indikatornya dapat dilihat dari rendahnya
proses pembelajaran yang dilakukan di
kemampuan kognitif siswa. Salah satu
dalam kelas maupun di luar kelas,
alternatif yang dapat diajukan untuk
terutama membantu peningkatan hasil
meningkatkan
belajar kognitif siswa. Namun, dalam
dalam proses
kenyataan di lapangan, tidak banyak guru
dengan penggunaan media pembelajaran
yang dapat memanfaatkannya.
video. Penggunaan media
Bahkan
kemampuan
kognitif
pembelajaran
adalah
pembelajaran
dalam proses belajar mengajar masih
video sebagai salah satu bentuk audio
banyak ditemui guru yang menggunakan
visual menyajikan informasi, menjelaskan
metode ceramah. Hal ini dikarenakan
konsep-konsep
lemahnya kemampuan
dalam
mempengaruhi sikap (Arsyad, 2007:49).
pembelajaran serta
Selain itu media pembelajaran video juga
terbatasnya fasilitas pembelajaran yang
dapat dijadikan sebagai alternatif sumber
mencitakan media
guru
dipakai dalam kelas. Akibat dari hal
yang
rumit
dan
Ika Nurhayati – Penerapan Media Pembelajaran Video 38
belajar
yang
menarik
dan
dapat
memotivasi.
X.6
Video media
merupakan
pembelajaran
melibatkan
penerapan media pembelajaran video dan
salah
yang
satu
sebagai
kelas
pembelajaran
kontrol dengan
konvensional.
Variabel
dapat
bebas pada penelitian ini adalah media
indera pendengaran dan
pembelajaran video dan variabel terikat
penglihatan sekaligus dalam satu proses.
yaitu
Pesan yang disampaikan media video ini
kognitif.Penelitian ini menggunkan teknik
merupakan pesan verbal maupun pesan
tes digunakan untuk mengambil data hasil
nonverbal. Menurut Munadi (2010:127),
belajar
karakteristik dari media video ini memiliki
penelitian berupa tes diujicobakan untuk
banyak
diketahui validitas, reliabilitas, daya beda
kemiripan dengan media film,
hasil
belajar
ranah
kognitif.
ranah
Instrumen
yaitu 1. Mengatasi keterbatasan jarak dan
dan
waktu. 2. Video dapat diulang-ulang bila
penelitian Randomized
diperlukan untuk menambah kejelasan. 3.
Design. Analisis data pada penelitian ini
Pesan yang disampaikan cepat dan mudah
menggunakan uji t dengan menggunakan
diingat. 4. Mengembangkan pikiran dan
Two-Sample T-Test and CI pada Minitab
pendapat
16 yang sebelumnya telah di uji dengan uji
para
siswa.
5.
Dapat
taraf
biologi
kesukarannya. Rancangan Control
menumbuhkan motivasi dan minat siswa
normalitas menggunakan uji
dalam
Darling
mengikuti
kegiatan
belajar
dan
Leneve’s.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
media pembelajaran
Anderson-
homogenitas dengan uji
mengajar.
Penerapan
Only
Data hasil belajar siswa dalam
video dilaksanakan di SMA Negeri 2
pembelajaran
Karanganyar kelas X pada semester ganjil
yaitu ranah kognitif. Data-data tersebut
tahun pelajaran 2011/2012.
Populasi
diambil dari dua kelas sebagai kelompok
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kontrol dan kelompok eksperimen dengan
kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar tahun
jumlah siswa 71 dari kelas X.6 dan X.8
pelajaran 2011/2012. Dari 8kelas X yang
SMA
terdapat di SMA Negeri 2 Karanganyar
pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis
diambil
deskriptif dapat diketahui
2
kelas
sebagai
kelompok
Negeri
biologi pada materi fungi
2
Karanganyar
tahun
bahwa data-
eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil
data penelitian tentang hasil belajar biologi
pengambilan sampel secara acak diperoleh
berdistribusi normal sehingga keputusan
X.8 sebagai kelompok eksperimen dengan
yang
berlaku
bagi
sampel
dapat
39 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 36-42
digeneralisasikan kepada populasi. Hasil
75.14. Perbandingan
uji homogenitas diketahui bahwa varians
kognitif kelompok kontrol dan eksperimen
populasi bersifat homogen.
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
Pengujian
hipotesis dilakukan
pada
kelompok
rata-rata
eksperimen
nilai
dengan
dengan uji t dengan menggunakan Two-
tambahan media pembelajaran lebih baik
Sample T-Test and CI pada Minitab 16.
bila
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat
kontrol tanpa tambahan video.
dibandingkan
dibahas sebagai berikut:
dengan
kelompok
Adanya perbedaan hasil belajar
Uji hipotesis penerapan media
siswa pada ranah kognitif antara kelompok
pembelajaran video dalam pembelajaran
kontrol dengan kelompok eksperimen di
biologi
atas disebabkan karena pada kelompok
SMA
pada materi Fungi di kelas X Negeri
2
Karanganyar
tahun
eksperimen diberikan tambahan media
pelajaran 2011/2012 menunjukkan tidak
pembelajaran dalam
adanya perbedaan hasil belajar biologi
mengajarnya.
siswa pada kelompok eksperimen dengan
atas dapat dijelaskan bahwa
tambahan media pembelajaran video dan
media pembelajaran tidak memiliki peran
kelompok kontrol tanpa tambahan media
berarti terhadap hasil belajar biologi siswa
pembelajaran video pada ranah kognitif
pada
diperoleh hasil pada tabel 1.
disebabkan karena siswa belum terbiasa
Tabel
1.
Hasil
Penerapan
Analisis
Pengaruh
Media Pembelajaran
Video Terhadap
Kemampuan
Kognitif Siswa.
ranah
kegiatan
belajar
Berdasarkan hipotesis di
kognitif.
Hal
penerapan
tersebut
dengan penggunaan media pembelajaran video
yang diterapkan oleh. Kebiasaan
guru mengajar dengan metode ceramah disertai tanya jawab membuat siswa lebih terbiasa membaca dan menghafal materi dibandingkan dengan memahami suatu konsep
dalam
kegiatan
pembelajaran,
sehingga penerapan media pembelajaran Berdasarkan
data penelitian di
SMA Negeri 2 Karanganyar, didapatkan nilai
rata-rata
kelompok untuk
untuk
kontrol
ranah
kognitif
adalah 73.71 dan
kelompok eksperimen
adalah
video tidak memiliki peran yang berarti terhadap hasil belajar. Hal tersebut tidak sejalan dengan pernyataan Wahyuningsih (2011)
bahwa
media pembelajaran
dengan format video akan membantu siswa memahami konsep secara nyata
Ika Nurhayati – Penerapan Media Pembelajaran Video 40
karena
ditampilkan
Salah
satu
secara audiovisual.
indikator
siswa
berbeda dengan hasil penelitian yang
memahami konsep dengan melihat hasil
dilakukan di SMA Negeri 2 Karanganyar.
belajar ranah kognitifnya. Karimi M.H.,
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak
Derakhshan A., Valai N., & Mortazavi F.
terdapat perbedaan yang signifikan antara
(2003)
dengan
hasil belajar ranah kognitif siswa kelas
penggunaan video interaktif memberikan
kontrol dengan siswa kelas eksperimen.
hasil yang positif terhadap ranah kognitif
Hal tersebut dapat disebabkan karena
dan sikap.
peneliti di sini tidak dapat mengontrol
menambahkan
belajar
bahwa
belajar siswa. Namun pernyataan tersebut
bahwa
Ternyata peningkatan hasil
dengan
penerapan
media
semua variabel yang ada. Variabel yang
dapat
diteliti dalam penelitian ini hanya faktor
terlaksana jika hanya diterapkan dalam
eksternal saja yaitu penggunaan media
waktu yang singkat. Meskipun tidak
pembelajaran
terdapat perbedaan yang nyata antara hasil
belajar tidak hanya dipengaruhi oleh
belajar kognitif pada kelas kontrol dengan
penggunaan
kelas eksperimen tetapi jika dilihat dari
tetapi juga faktor lain seperti kondisi fisik,
nilai rata-rata kelas menunjukan bahwa
bakat, minat, motivasi, suasana belajar,
hasil
kelas
ekonomi keluarga, waktu, serta sarana pra
eksperimen lebih tinggi daripada kelas
sarana. Faktor-faktor tersebut mungkin
kontrol.
memberikan pengaruh yang lebih besar
pembelajaran
belajar
video
belum
kognitif
pada
Hasil uji yang menyatakan tidak
terhadap
video.
media
hasil
Sedangkan
pembelajaran
hasil
saja
belajar dibandingkan
adanya beda yang nyata antara kelas
metode pembelajaran yang digunakan oleh
kontrol
guru.
dengan
disebabkan karena
kelas
eksperimen
siswa lebih terpusat
Tempat mengajar saat penelitian
dengan menyaksikan video pembelajaran
dilakukan di ruang laboratorium biologi
daripada memahami konsep materi. Hal
dan ruang kelas.
tersebut sesuai dengan Ariyono (2009)
laboratorium
yang
sehingga
menyatakan
bahwa
kelemahan
yang
Kondisi
ruang
digunakan
panas
menyebabkan
suasana
kelas
penggunaan video pembelajaran adalah
menjadi tidak kondusif. Saat kegiatan
siswa tidak sepenuhnya belajar.
belajar mengajar dilakukan di ruang
Ariyono bahwa
(2009) menyatakan
penerapan
laboratorium
biologi,
siswa kesulitan
pembelajaran
untuk melakukan diskusi karena kondisi
menggunakan video meningkatkan hasil
ruangan yang cukup sempit dan tempat
41 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 36-42
duduk yang terbatas. Sedangkan ruang
LKS, ketelitian dalam mengerjakan LKS
kelas yang digunakan memiliki ruangan
dan mengajukan pertanyaan. Berdasarkan
yang kurang strategis, panas, dan kurang
obesarvasi dari tiga observer menunjukkan
penerangan. Selain itu jam mata pelajaran
siswa
biologi ada di jam terakhir
yang
dibanding siswa kelas kontrol walaupun
kurang
tidak menunjukkan perbedaan hasil pada
bergairah dalam belajar. Hal tersebut
kemampuan kognitif siswa. Hal ini sejalan
sesuai dengan Martinis Yamin (2008)
dengan
bahwa lingkungan belajar yang meliputi
Education
suasana belajar dan kondisi siswa yang
pembelajaran seperti multimedia dapat
belajar dapat mempengaruhi hasil belajar
menangkap
siswa. Suasana belajar berkaitan dengan
ketertarikan siswa dalam pembelajaran
kegairahan dan kegembiraan
sehingga dapat
menyebabkan
belajar.
kondisi
Adanya
siswa
kegairahan
dalam dan
kegembiraan belajar pada diri siswa akan
kelas eksperimen lebih aktif
Yan
Li
dalam
Studies
International
(2011),
perhatian
media
siswa
merangsang
dan
motivasi
siswa untuk lebih aktif. KESIMPULAN
memaksimalkan belajar. Dalam hal ini
Implementasi
hasil penelitian
kegairahan dan kegembiraan pada diri
pada pembelajaran biologi SMA materi
siswa berkurang karena kelelahan fisik.
jamur/fungi
Jam pelajaran biologi yang terletak pada
Pemanfaatan media pembelajaran video
jam terakhir sehingga gairah dan semangat
pada materi fungi SMA kelas X SMA
belajar
menjadi berkurang. Siswa juga
Negeri 2 Karanganyar tidak memberi
tidak merasa nyaman berada di kelas
pengaruh terhadap hasil belajar kognitif
karena
siswa
kondisi
kelas
yang
kurang
kondusif.
pada
dapat
kompetensi
disimpulkan:
dasar
mendiskripsikan ciri-ciri dan jenis jamur
Setiap proses belajar siswa selalu
berdasarkan hasil pengamatan, percobaan
menampakkan keaktifan dengan bentuk
dan kajian literatur serta peranannya bagi
yang beraneka ragam, mulai dari kegiatan
kehidupan.
fisik yang mudah teramati sampai kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
psikis yang sulit diamati. Dalam proses
Ariyono,
pembelajaran
dengan
menggunakan
media pembelajaran, keaktifan yang dapat diamati
seperti
keaktifan
dalam
mendiskusikan permasalahan yang ada di
2009. Upaya Meningkatkan Prestasi Beljara Melalui Penggunaan Belajar Media Video Pada Materi Pokok Kasus Pelanggaran dan Upaya Penegakan HAM di SMP Negeri
Ika Nurhayati – Penerapan Media Pembelajaran Video 42
10 Surakarta Kelas VIIA Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi: Universitas Sebelas Maret Arsyad,
Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada
Hamzah, B. Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Karimi M.H., Derakhshan A., Valai N., & Mortazavi F.2003.The Effectiveness Of Video-Based Education On Gaining Practical Learning Skills In Comparison With Demonstrating Method’s Effectiveness Among University Students. Journal of Medical Education. Volume 4 (1): 27-30 Munadi,
Yudhi. 2010. Pembelajaran Pendekatan Baru. Gaung Persada Press
Media Sebuah Jakarta:
Wahyuningsih, Daru. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Format Video Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa SMP. Proseding Seminar Nasional, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Yan Lie. 2011. On the Cultivation of Students' Interests in Biology Teaching. China: International Education Studies