Volume 1, Nomor 1, 2015
ISSN : 2442 - 4512
Penerapan Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (MCDM) Dalam Seleksi Calon Karyawan Pada PT. Indomarco Prismatama Ashari Teknik Informatika, STMIK AKBA, Makassar
[email protected]
Abstrak Dalam dunia kerja kemampuan akademik dan tingkat profesionalisme karyawan meruakan dua hal yang sangat dibutuhkan. Proses rekrutmen merupakan proses awal yang sangat menentukan. Dalam proses tersebut, tes seleksi yang efektif dan efisien adalah kuncinya. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (MCDM) dengan penyelesaian masalah menggunakan Simple Addictive Weighting Method (SAW). Pemanfaatan metode ini diharapkan akan menghasilkan sebuah aplikasi tes seleksi secara elektronik yang dapat membantu tim rekrutmen dalam melakukan proses seleksi di PT. Indomarco Prismatama. Database yang digunakan adalah database MySQL. Hasil penelitian yang dihasilkan berupa aplikasi tes seleksi calon karyawan untuk mempermudah proses pemilihan calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan. Kata Kunci : Aplikasi, Tes Seleksi, SAW, MCDM.
1. Pendahuluan PT. Indomarco Prismatama sebagai perusahaan yang senantiasa melakukan ekspansi dan inovasi setiap saat merencanakan pembukaan outlet baru. Sumber daya manusia dibutuhkan untuk melakukan kegiatan operasional didalamnya, baik berupa penambahan karyawan baru maupun penggantian karyawan yang keluar (resign, sehingga peran tim rekrutmen sangat dibutuhkan untuk melakukan proses penyeleksian. Proses penerimaan karyawan baru PT. Indomarco Prismatama dilakukan secara rutin setiap saat. Hal ini dilakukan guna mendapatkan calon karyawan yang memenuhi standar sumber daya manusia yang berkualitas. Penentuan calon karyawan pada PT. Indomarco Prismatama masih menggunakan sistem seleksi secara manual, yakni menggunakan lembar soal dan lembar jawaban pada saat tes seleksi berlangsung. Proses penghitungan nilai akhir tes (scoring) juga masih menggunakan lembar jawaban yang dicocokkan dengan hasil tes peserta seleksi. Untuk menentukan nilai akhir juga masih menggunakan sistem perhitungan yang sangat sederhana, tidak ada perbedaan pembobotan untuk setiap jenis soal. Oleh karena itu, dirancang sebuah aplikasi tes seleksi calon karyawan menggunakan model Fuzzy Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan metode perhitungan Simple Addictive Weighting (SAW). Metode ini dapat digunakan untuk menentukan keputusan yang sifatnya multikriteria. Aplikasi ini berbasis web dengan bantuan jaringan intranet (LAN). Dengan aplikasi tersebut, peserta tes mengerjakan soal menggunakan komputer dimana proses penghitungan nilai akhir juga menggunakan komputer. Aplikasi ini diharapkan mampu mempermudah
Jurnal Ilmu Komputer | FIKOM UNASMAN
proses seleksi dan mendapatkan calon karyawan yang berkualitas sesuai kebutuhan setiap bagian. Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian untuk Penerapan metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan metode perhitungan Simple Addictive Weighting (SAW) dalam Seleksi Calon Karyawan Baru pada PT. Indomarco Prismatama. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Penerapan metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan metode perhitungan Simple Addictive Weighting (SAW) dalam Seleksi Calon Karyawan Baru pada PT. Indomarco Prismatama dengan menggunakan aplikasi tes seleksi calon karyawan berbasis web. 2.
Teori Dasar
2.1. Aplikasi Definisi aplikasi menurut para ahli adalah sebagai berikut: a. Menurut Buyens (2001), aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas. b. Menurut Dhanta (2009: 32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word dan Microsoft Excel. c. Menurut Anisyah (2000: 30), aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data.
14
Volume 1, Nomor 1, 2015
2.2. Tes Seleksi Istilah tes berasal dari bahasa Prancis Kuno yaitu “testum” yang berarti piring untuk menyisihkan logam mulia. Dalam bahasa Indonesia tes diterjemahkan sebagai ujian atau percobaan. Adapun pengertian tes menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: a. Menurut F.L. Goodeneough dalam Sudijono (2008: 67), tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain. b. Menurut Arikunto (2010: 53), tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengevaluasi individu maupun kelompok yang mempunyai standar objektif untuk mengamati satu atau lebih karakteristik seseorang yang hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Sedangkan seleksi adalah usaha pertama yang arus dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang qualified dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan. Berikut ini beberapa pengertian seleksi menurut para ahli : a. Menurut Dale Yoder (1981: 291), seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi dua bagian, yaitu yang akan diterima dan yang ditolak. b. Menurut Veithzal Rivai (2008: 170), seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa seleksi untuk penerimaan karyawan baru harus dilakukan secara cermat, jujur dan obyektif supaya diperoleh karyawan yang qualified dan penempatannya yang tepat sehingga pembinaan, pengembangan, pengendalian dan pengaturan karyawan relatif mudah untuk mencapai sasaran yang diinginkan. 2.3. Karyawan Menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Beberapa pengertian karyawan menurut para ahli: a. Menurut Hasibuan (Manulang, 2002), Karyawan adalah orang penjual jasa (pikiran atau tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. b. Menurut Subri (Manulang, 2002), Karyawan adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduuk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan Jurnal Ilmu Komputer | FIKOM UNASMAN
ISSN : 2442 - 4512
terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan kebutuhan yang beraneka ragam. Kebutuhan ini bersifat fisik maupun non fisik yang harus dipenuhi agar dapat hidup secara layak dan manusiawi. Hal ini menyebabkan timbulnya suatu pendekatan yang berdasarkan pada kesejahteraan karyawan dalam manajemen personalia. 2.4 Multiple Criteria Decision Making (MCDM) MCDM merupakan salah satu metode yang paling banyak digunakan dalam area pengambilan keputusan. Tujuan dari MCDM adalah memilih alternatif terbaik dari beberapa alternatif eksklusif yang saling menguntungkan atas dasar performansi umum dalam bermacam kriteria (atau atribut) yang ditentukan oleh pengambil keputusan (Chen, dalam Andayani S, 2012). Ada 2 pendekatan dasar pada masalah MCDM, yaitu Multiple Attribute Decision Making (MADM) dan Multiple Objective Decision Making (MODM). MADM mengambil keputusan dengan memperhatikan beberapa atribut yang kadang salig bertentangan, sedangkan dalam MODM banyaknya alternatif tak terbatas dan timbal balik antar kriteria dideskripsikan dengan menggunakan fungsi kontinu (Kahraman, 2008 dalam Andayani S, 2012). 2.5 Simple Additive Weighting (SAW) Simple additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternative di semua atribut (Fishburn, 1967) dan (MacCrimmon, 1968). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternative yang ada (Kusumadewi, Sri, Hartati, S., Harjoko, A., Wardoyo, R., 2006). 2.6 Perangkat Lunak Penunjang Perancangan aplikasi tes seleksi calon karyawan ini dibangun dengan perangkat lunak penunjang, yakni menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL dan Server Apache. PHP merupakan sebuah bahasa pemrograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman berbasis web yang lain”. Dengan menggunakan program PHP sebuah website akan lebih interaktif dan dinamis. Data yang dikirim oleh pengunjung website/komputer client akan diolah dan disimpan pada database web server dan dapat ditampilkan kembali apabila data diakses. Untuk menjalanjak program PHP ini, file harus di upload kedalam server. Upload adalah proses mentransfer data atau file dari dalam komputer client kedalam web server. Download adalah proses mentransfer atau memindahkan data dari web server ke komputer client. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah : a. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat. b. PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat sehingga selalu mengikuti perkembangan teknologi internet. c. PHP memiliki tingkat keamanan yang tinggi. 15
Volume 1, Nomor 1, 2015
d. PHP mampu berjalan di beberapa server yang ada, misalnya Apache, Microsoft IIS, PWS, AOL Server, phttpd,fhttpd dan Xitami. e. PHP mampu berjalan di Linux sebagai Platform sistem operasi utama bagi PHP, namun juga dapat berjalan di FreeBSD, UNIX, Solaris, Windows, dan yang lain. f. PHP juga mendukung akses ke beberapa database yang sudah ada, baik yang bersifat free/gratis ataupun komersial. Database itu antara lain MySQL, PosgreSQL, mSQL, Informix, dan MicrosoftSQL Server. PHP bersifat free atau gratis. “Apache (Server HTTP Apache atau Server Web/www apache) adalah web server yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan http”.(Kurniawan Rulianto : 2008) Apache adalah sebuah software yang bila dijalankan akan menjadikan komputer anda server untuk web. Apache selain andal dan tangguh, merupakan software open source dan relatif gratis. “MySQL adalah database yang menghubungkan scrift PHP menggunakan perintah query dan escaps character yang sama dengan PHP”. (Kurniawan Rulianto : 2008). MySQL mempunyai tampilan client yang mempermudah kita dalam mengakses database dengan kata sandi untuk mengijinkan proses yang boleh dilakukan. Sedangkan PHPMyAdmin merupakan halaman yang terdapat pada web server. MySQL banyak digunakan karena mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan database lainnya yakni : kemampuannya dalam menampung data yang cukup besar dan proses loading yang cepat dalam pemanggilan data, cepat secara kinerja query dan mencukupi untuk kebutuhan database bagi perusahaanperusahaan skala menengah kecil. MySQL merupakan database yang digunakan oleh situs-situs terkemuka di Internet untuk menyimpan datanya. 3.
Skenario Pengujian
Dalam penelitian ini penerapan model FMCDM dengan metode SAW dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam mengambilan keputusan, yaitu Ci. b. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. c. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. d. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi (Kusumadewi, 2006).
Jurnal Ilmu Komputer | FIKOM UNASMAN
ISSN : 2442 - 4512
Untuk setiap kriteria jenis soal, ketentuan kriteria dan rating kepentingan (bobot preferensi) setiap kriteria yang digunakan pada aplikasi ini disesuaikan dengan kepentingan PT. Indomarco Prismatama Cabang Makassar. Berikut merupakan kriteria dan ketentuan yang digunakan untuk menentukan kelulusan peserta tes antara lain, Soal A (C1), Soal B (C2), Soal C (C3), Soal D (C4), Soal E (C5). Dari kriteria tersebut, maka dibuat suatu tingkat kepentingan kriteria berdasarkan nilai terbobot yang telah ditentukan kedalam bilangan fuzzy. Rating kecocokan setiap alternative (penilai) pada setiap kriteria sebagai berikut, Rendah Sekali (RS) = 0, Rendah (R) = 0,25, Cukup (C) = 0,5, Baik (B) = 0,75, Baik Sekali (BS) = 1. Berdasarkan kriteria dan rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria yang telah ditentukan, selanjutnya penjabaran bobot dari setiap kriteria yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy. Kriteria yang digunakan dalam ketentuan tes untuk setiap soal sama antara lain sebagai berikut. Tabel 3.1 Tabel Rating Kepentingan No. Nilai Liguistik Rentang 1. Rendah Sekali 0-24 2. Rendah 25-49 3. Cukup 50-74 4. Baik 75-89 5. Baik Sekali 90-100
Nilai 0 0,25 0.5 0,75 1
Dalam aplikasi ini, untuk setiap nilai yang diberikan oleh setiap alternative disetiap kriteria merupakan nilai kecocokan (nilai terbesar adalah terbaik), maka semua kriteria yang diberikan diasumsikan sebagai kriteria keuntungan. Sehingga persamaan yang digunakan (Persamaan (1)) yaitu:
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternative A1 pada atribut Cj; i = 1,2,…,m dan j = 1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternative (Vi) diberikan (Persamaan (2)) sebagai:
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternative Ai lebih terpilih. Berikut merupakan contoh penyelesaian masalah menggunakan FMCDM dengan metode SAW berdasarkan data diatas. Dari beberapa hasil tes diambil tiga sampel hasil tes dengan nilai sebagai berikut:
16
Volume 1, Nomor 1, 2015
ISSN : 2442 - 4512
Tabel 3.2 Tabel Nilai Tes Nama Dzakiah Zainal Ansar
A 44 82 62
B 30 95 55
Nilai Tes C 20 80 30
D 52 72 64
E 48 60 48
Berdasarkan tabel 3.2 diatas dibuatlah rating kecocokan berdasarkan tabel kriteria kelulusan pada data sebelumnya dengan menggunakan nilai fuzzy. Tabel 3.3 Tabel Nilai Fuzzy Nilai Fuzzy Nama A B C Dzakiah 0,25 0,25 0 Zainal 0,75 1 0,75 Ansar 0,5 0,5 0,25
r31 =
=
= 0,67
r32 =
=
= 0,50
r33 =
=
= 0,33
r34 =
=
= 1,00
r35 =
=
= 0,50
Berdasarkan hasil normalisasi matriks terbentuklah matriks R sebagai berikut: D 0,5 0,5 0,5
E 0,25 0,5 0,25
X
maka
R=
Langkah Penyelesaian: a. Langkah Pertama, matriks yang terbentuk dari tabel kecocokan sebagai berikut:
Dimana nilai maximum untuk masing-masing jenis soal adalah sebagai berikut: W=
X=
b. Langkah kedua, lakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan (1) sebagai berikut: 1) Dzakiah r11 =
=
= 0,33
r12 =
=
= 0,25
r13 =
=
= 0,00
r14 =
=
r15 =
=
X
Selanjutnya dibuat perkalian matriks W*R dan penjumlahan hasil perkalian untuk memperoleh alternative terbaik dengan melakukan perangkingan nilai terbesar dengan menggunakan persamaan 2 diperoleh hasil sebagai berikut: V1 =
= 1,00 = 1,25 = 0,50 V2 =
2) Zainal r21 =
=
= 1,00
r22 =
=
= 1,00
r23 =
=
= 1,00
r24 =
=
= 1,00
r25 =
=
= 1,00
= 3,50 V3 =
3) Ansar
Jurnal Ilmu Komputer | FIKOM UNASMAN
17
Volume 1, Nomor 1, 2015
ISSN : 2442 - 4512
d. Tampilan Hasil Normalisasi
= 2,00 4.. Hasil dan Pembahasan Hasil utama dari sistem ini adalah menentukan urutan rangking dari peserta seleksi caalon karyawan baru sesuai dengan kriteria dan kebutuhan setiap bagian pada PT. Indomarco Prismatama. Sistem ini berjalan mulai dari halaman yang menampilkan ini home screen yang digunakan untuk melihat beberapa menu yang akan dikelola oleh admin. Berikut beberapa tampilan halaman dalam sistem aplikasi:
Gambar 4.4 Hasil Normalisasi e. Tampilan Nilai Akhir
a. Tampilan Beranda
Gambar 4.5 Nilai Akhir
Gambar 4.1 Beranda b. Tampilan Halaman Kerja Soal
Hasil pengujian sistem akan menentukan calon karyawan yang memiliki nilai tertinggi berdasarkan kriteria yang ditentukan yang akan dipilih menjadi karyawan pda bagian tertentu. Berdasarkan hasil pengujian sistem pada Aplikasi Tes Seleksi Calon Karyawan Menggunakan Metode Fuzzy Multiple pada PT. Indomarco Prismatama diperoleh nilai rata-rata dari hasil uji coba sistem adalah 3.7 (skala 4). ini artinya validasi sistem telah berfungsi dengan baik. 5.
Kesimpulan
a.
Gambar 4.2 Hal. Kerja Soal c. Tampilan Nilai Tes
Dengan adanya sistem tes seleksi secara elektronik ini, maka proses tes seleksi dapat berjalan lebih mudah dan proses penghitungan nilai akhir dengan menggunakan Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (MCDM) dengan penyelesaian masalah menggunakan Simple Addictive Weighting Method (SAW) lebih cepat dan akurat. b. Hasil pengujian sistem pada Aplikasi Tes Seleksi Calon Karyawan Menggunakan Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (MCDM) dengan penyelesaian masalah menggunakan Simple Addictive Weighting Method (SAW pada PT. Indomarco Prismatama diperoleh nilai rata-rata dari hasil uji coba sistem adalah 3.7 (skala 4) berarti telah berfungsi dengan baik.
6.
Gambar 4.3 Nilai Tes Jurnal Ilmu Komputer | FIKOM UNASMAN
Daftar Pustaka
[1] Anisyah, Suci Nur dan Riwayadi, Susilo. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Sinar Terang. [2] Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
18
Volume 1, Nomor 1, 2015
[3] Buyens, Jim. 2001. Web Database Development. Jakarta: Elex Media Komputindo. [4] Dhanta, R. 2009. Kamus Istilah Komputer, Grafis, dan Internet. Surabaya: Indah. [5] Fishburn,P.C. 1967. ”Additive Utilities with Incomplete Product Set : Application to Priorities and Assignments” [6] Hasibuan, M.S.P., 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. [7] Kahraman, Cengiz. 2008. Fuzzy Multicriteria Decision Making: Theory and Applications with Recent Developments. Turkey: Springer. [8] Kusumadewi, Sri, Hartati, S.,Harjoko, A. , Wardoyo, R. 2006. Fuzzy Multi- Atribut Decision Making (Fuzzy MADM), Cetakan 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jurnal Ilmu Komputer | FIKOM UNASMAN
ISSN : 2442 - 4512
[9] Kusumadewi, Sri, Purnomo, H. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu. [10] MacCrimmon, K. R., 1968, Decision making among Multiple Attribute Alternatives. A Survey and Consolidated Approach, RM4823-ARPA. the Rand Corporation, Santa Monica (CAL). [11] Pandjaitan, Lanny W. 2007. Dasar-dasar Komputasi Cerdas . Yogyakarta: Andi. [12] Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. [13] Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. [14] Yoder, Dale. 1981. Personnel Management and Industrial Relations. New Delhi: Prentice Hall of India.
19