METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) SISTEM PENILAIAN CALON PENERIMA MANFAAT Fatoni1, Kurniawan2, Wahid Munandar3 Dosen Universitas Bina Darma 1,2, Mahasiswa Universitas Bina Darma3 Jalan Ahmad Yani No.03 Palembang Sur-el:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract: Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang, is one of the technical implementation unit of the Ministry of Social Affairs of the Republic Indonesia, which handles issues for persons with disabilities, the principal task of carrying out physical development, mental, social, vocational training, and re-socialization and further training. Beneficiary assessment system (client) used still manual. Yet there is a computerized system that was built specifically to manage the value of potential beneficiaries. It required a special system that can calculate the results of an assessment of the potential beneficiaries FMADM method. FMADM chosen method because this method determines the weight values for each attribute, followed by a ranking process that will select the best alternative from a number of alternatives. With this system can help section of the rehabilitation staff in selecting beneficiaries and help section chief in determining who the beneficiaries will get service restored. Keywords: Systems, Client, and FMADM. Abstrak: Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang, merupakan salah satu unit pelaksana teknis dari Kementerian Sosial R.I. yang menangani permasalahan bagi penyandang cacat tubuh, dengan tugas pokok melaksanakan pembinaan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, serta resosialisasi dan pembinaan lanjut. Sistem penilaian calon penerima manfaat (kelayan) yang digunakan masih bersifat manual belum ada suatu sistem komputerisasi yang dibangun secara khusus untuk mengelola nilai calon penerima manfaat. Untuk itu diperlukan sebuah sistem khusus yang dapat menghitung hasil penilaian terhadap calon penerima manfaat dengan metode Fuzzy Multiple Attribute Decission (FMADM). Metode FMADM dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif. Dengan adanya sistem ini dapat membantu staf seksi rehabilitasi dalam penyeleksian calon penerima manfaat dan membantu kepala seksi dalam menentukan siapa saja calon penerima manfaat yang akan mendapatkan pelayanan direhabilitasi. Kata Kunci: Sistem, Kelayan, dan FMADM.
1.
serta resosialisasi dan pembinaan lanjut dan
PENDAHULUAN
fungsi Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa
panti
sebagai
pelaksana
registrasi,
observasi, identifikasi, penyelenggara asrama,
Palembang merupakan salah satu unit pelaksana
pemeliharaan,
teknis
kecacatan, pemberian informasi dan advokasi,
dari
Kementerian
Sosial
Republik
penetapan
Indonesia. Berdirinya Panti Sosial Bina Daksa
pengkajian
Budi
pelayanan-rehabilitasi.
Perkasa
Palembang
diawali
dengan
dan
diagnosa
pengembangan
sosial
standar
Cabang
Untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi
Rehabilitasi Centrum (RC) yang menangani
tersebut maka calon penerima manfaat/kelayan
permasalahan bagi penyandang cacat tubuh,
harus
dengan tugas pokok melaksanakan pembinaan
ditetapkan oleh Panti. Kriteria yang ditetapkan
fisik, mental, sosial dan pelatihan keterampilan
adalah aspek fisik, aspek psikologis, aspek sosial
timbulnya
gagasan
mendirikan
mengikuti
aturan-aturan
yang
Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making … … (Fatoni, Kurniawan dan Wahid Munandar)
telah
45
dan aspek vokasional. Oleh sebab itu tidak semua
tanpa harus mengumpulkan formulir penilaian
calon penerima manfaat atau kelayan akan
satu persatu dan menghitungnya secara manual.
diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja
yang
akan
mendapatkan
Perhitungan
penilaian
di
sistem
ini
pelayanan
dibangun dengan menggunakan metode Fuzzy
rehabilitasi di Panti Sosial Bina Daksa Budi
Multiple Attribute Decision Making (FMADM).
Perkasa Palembang.
Metode FMADM dipilih karena metode ini bisa
Sistem penilaian calon penerima manfaat
menentukan nilai bobot untuk setiap atribut,
yang digunakan di Panti Sosial Bina Daksa Budi
kemudian
dilanjutkan
dengan
proses
Perkasa Palembang masih bersifat manual. Belum
perangkingan yang akan menyeleksi alternatif
ada suatu sistem komputerisasi yang dibangun
terbaik dari sejumlah alternatif. Dalam hal ini
secara khusus untuk mengelola penilaian calon
alternatif yang dimaksud adalah calon penerima
penerima manfaat. Formulir penilaian tes aspek
manfaat terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang
fisik, test aspek psikologis, tes aspek sosial dan
telah ditentukan.
tes aspek vokasional akan diisi oleh pegawai yang
Menurut Kusumadewi (2006:72) pada
berkompeten atau yang telah ditunjuk untuk
dasarnya proses metode FMADM dilakukan
melakukan tes tersebut. Kemudian formulir yang
melalui 3 tahap, yaitu penyusunan komponen-
telah diisi dikumpulkan kembali dan dibahas
komponen situasi, analisis, dan sintesis informasi.
dalam sidang CC (Case Conference) dengan
Pada tahap penyusunan komponen, komponen
menghitung secara manual semua kompenen nilai
situasi akan dibentuk tabel taksiran yang berisi
untuk menentukan layak atau tidak calon
identifikasi alternatif dan spesifikasi tujuan,
penerima
kriteria dan attribut. Salah satu cara untuk
manfaat
mendapatkan
pelayanan
rehabilitasi. Karena perhitungan ini dilakukan
menspesifikasikan tujuan situasi
secara manual membuat perhitungan tidak bisa
adalah dengan cara mendaftar konsekuensi-
dilakukan cepat, tepat dan bukan tidak mungkin
konsekuensi yang mungkin dari alternatif yang
terjadinya kesalahan dalam perhitungan nilai
telah teridentifikasi | , i=1,…,n|. Selain itu juga
karena tidak sesuia dengan aturan penilain yang telah distandarkan. Untuk itu diperlukan sebuah sistem khusus yang dapat menghitung hasil penilaian terhadap laporan tes aspek fisik, tes aspek psikologis, tes aspek sosial dan tes aspek vokasional sesuai dengan standar. Dalam sistem ini nantinya Penilai dapat memberikan nilai secara langsung dengan menginputkannya sendiri dan seorang admin dapat mengecek bagaimana
hasil
penilaian
terhadap setiap tes yang dilakukan secara cepat
46
|
disusun atribut-atribut yang akan digunakan |
,
k=1,…,m| Fuzzy Multiple Atribut Decision Making (FMADM) dapat
disimpulkan
adalah suatu
metode untuk mencari alternatif dari sejumlah alternatif
dengan
kriteria
tertentu.
Metode
FMADM menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.
Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.16 No.1, April 2014:45-58
Menurut Kusumadewi (2006), algoritma
diharapkan dapat membantu dan mempermudah
FMADM adalah sebagi berikut:
dalam perhitungan penilaian calon penerima
1) Memberikan nilai setiap alternatif ( ) pada
manfaat di Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa
setiap kriteria ( ) yang sudah ditentukan,
Palembang. Rumusan masalah dalam penelitian ini
dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan
adalah bagaimana penerapan metode FMADM
nilai crisp; i=1,2,…m dan j=1,2,…n. 2) Memberikan nilai bobot (W) yang juga
manfaat di Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa
didapatkan berdasarkan nilai crisp. 3) Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung
nilai
rating
ternormalisasi ( ) dari alternatif
pada sistem informasi penilaian calon penerima
kinerja pada
Palembang. Sedangkan batasan masalah dalam penelitian
ini
meliputi
penerapan
metode
FMADM pada sistem informasi penilaian calon penerima manfaat di Panti Sosial Bina Daksa
atribut
berdasarkan persamaan yang
disesuaikan dengan jenis atribut menurut
Budi Perkasa Palembang dengan kriteria aspek penilaian fisik, psikologis, sosial dan vokasional.
persamaan berikut :
Tujuan dari penelitian ini adalah supaya mempermudah …(1)
mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan
proses
perhitungan
penilaian calon penerima manfaat yang akan direhabilitasi
4) Melakukan proses perankingan dengan cara
dalam
dan
dapat
bermanfaat
dalam
membantu dan mempercepat proses kerja tim rehabilitasi dalam menyeleksi calon penerima manfaat serta dapat mengurangi kesalahan dalam
nilai bobot (W). Rangking = R x W
menentukan
…(2)
5) Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif ( ) dengan cara menjumlahkan hasil
siapa
yang akan
mendapatkan
pelayanan rehabilitasi di Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang.
kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai
yang lebih besar
mengindikasikan bahwa alternatif terpilih. Nilai preferensi ( +(
+
)+(
+
)=( )
+
2.
METODOLOGI PENELITIAN
2.1
Metode Penelitian
lebih
) ...(3)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif
Berdasarkan uraian di atas maka perlu
adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok
dilakukan pengembangan suatu sistem penilaian
manusia, suatu objek, suatu metode yang
calon penerima manfaat pada Panti Sosial Bina
mengemukakan masalah dengan mengumpulkan
Daksa Budi Perkasa Palembang dengan Metode
data-data yang disajikan untuk menggambarkan
Fuzzy Multiple Attribute Decission Making yang Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making … … (Fatoni, Kurniawan dan Wahid Munandar)
47
karakteristik suatu keadaan atau objek penelitian
1) Usia 15 – 35 tahun.
dan mengambil kesimpulan yang akan dilakukan
2) Belum pernah menikah.
yang terdiri dari Riset Kepustakaan (Library
3) Mampu didik dan mampu latih.
Research) dan Riset Lapangan (Field Research)
4) Bukan eks penyakit kronis seperti kusta.
yang
5) Tidak cacat ganda dan tidak cacat berat.
meliputi
metode
observasi,
metode
wawancara dan metode dokumentasi.
6) Membawa
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Juli 2013 yang berlokasi di Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang Jalan Sosial No. 441 KM 5
photo
postcard
yang
memperlihatkan kecacatan dan pas photo ukuran 4x6 dan 2x3 sebanyak 4 lembar. 7) Mendapat rekomendasi dari Instansi Sosial setempat.
Telp. (0711) 410664 Fax. (0711) 415886 Palembang.
3.1.2 Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa
2.2
Palembang dalam memberikan pelayanan dan
Metode Pengembangan Sistem
rehabilitasi sosial kepada calon penerima manfaat Metode
Pengembangan
Sistem
yang
digunakan untuk penerapan metode FMADM
sebagai berikut, (Hananingsih, 2005). 1) Bimbingan Mental Sosial meliputi:
pada sistem informasi penilaian calon penerima
a. Bimbingan Keagamaan
manfaat di Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa
b. Bimbingan Kedisiplinan
Palembang
menggunakan
c. Bimbingan Mental Psikologi
engineering,
Menurut
metode
web
Pressman
(2001),
d. Bimbingan Motivasi
metode web engineering ini mempunyai lima
e. Bimbingan Gotong Royong dan
tahapan, yaitu Formulasi, Perencanaan, Analisis,
f. Kebersihan
Perancangan serta Rekayasa dan Pengujian
g. Bimbingan Terapi Kelompok h. Bimbingan Individu i. Kegiatan Rekreatif/Widyawisata
3.
2) Bimbingan Fisik Meliputi :
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Bimbingan Olahraga
3.1
b. Bimbingan Fisiotherapy
Hasil Analisis
c. Bimbingan Pemeliharaan kesehatan dan 3.1.1 Persyaratan Calon Penerima Manfaat Adapun ketentuan yang harus di penuhi oleh
calon
penerima
manfaat
yang
akan
mendaftarkan diri ke Panti Sosial Bina Daksa Budi
Perkasa
Palembang
sebagai
(Panduan Assesment Vokasional, 2005)
berikut,
pengobatan d. Bimbingan penggunaan alat bantu 3) Bimbingan Keterampilan a. Bimbingan (keterampilan service
Keterampilan komputer,
handphone,
Kerja
keterampilan keterampilan
elektronika, keterampilan penjahitan pria,
48
Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.16 No.1, April 2014:45-58
keterampilan
penjahitan
wanita,
3) Calon penerima manfaat yang telah selesai
keterampilan las,
keterampilan otomotif,
klarifikasi data, kemudian dicatat didalam
keterampilan
kerajinan
buku registrasi untuk mendapatkan nomor tes
keterampilan
pertanian
wanita,
terpadu
dan
keterampilan tata rias/salon).
masuk untuk mengikuti tes yang ada di Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang.
b. Bimbingan Kewirausahaan
Aspek-aspek yang dites antara lain sebagai
c. Bimbingan Praktek Belajar Kerja /Magang
berikut :
d. Kegaiatan
a. Tes Aspek Fisik
Tambahan
(Extrakulikuler):
latihan kesenian (musik) dan latihan tata
Aspek fisik adalah memeriksa ciri khas
boga (masak memasak)
yang ada pada diri calon penerima
e. Resosialisasi meliputi bimbingan sosial
manfaat,
terutama
hal-hal
yang
kesiapan hidup bermasyarakat, bimbingan
berhubungan dengan unsur fisik yaitu
kesiapan
kondisi fisik dasar,
peran
serta
keluarga
dan
fungsi fisik dasar,
masyarakat, bimbingan bantuan stimulan
luas daerah gerak persendian, posisi
usaha ekonomi produktif dan penyaluran,
tubuh dan gerakan tubuh.
bantuan biaya transportasi dan rujukan ke
b. Tes Aspek Mental Psikologis
BBRVBD Cibinong Bogor.
Pemeriksaan aspek mental psikologis
f. Pembinaan Lanjut: memberikan bimbingan peningkatan
hidup
memberikan
bimbingan
pengembangan usaha,
dimaksudkan
untuk
mengenal
dan
bermasyarakat,
memahami kondisi dan karakteristik (ciri
dan
khas) calon penerima manfaat terutama
bantuan
Bimbingan
berkaitan
pemantapan dan peningkatan usaha.
dengan
kecerdasan
dan
kepribadian serta minat. c. Tes Aspek Sosial Pemeriksaan
3.1.3 Proses Pelayanan Rehabilitasi
aspek
sosial
adalah
Mekanisme pelaksanaan penerimaan calon
pemeriksaan yang berkaitan dengan ciri
penerima manfaat di Panti Sosial Bina Daksa
khas dan sifat dasar yang dianggap
Budi Perkasa Palembang adalah sebagai berikut :
penting yang perlu dimiliki oleh calon
1) Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh
penerima manfaat dalam rangka hidup
Tim Rehabilitasi Sosial Panti Sosial Bina
bermasyarakat diantaranya: kemampuan
Daksa
hidup sehari-hari, kemampuan sosial,
Budi
Perkasa
Palembang
dan
memenuhi persyaratan administrasi maka
kemampuan
menghitung,
dilakukan
aktivitas
kegiatan
kemampuan
kerja,
pemanggilan
terhadap
calon
penerima manfaat. 2) Setelah calon penerima manfaat tiba di Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang dilakukan wawancara.
mengeluarkan
dan
kemampuan sehari-hari, kemampuan
pendapat
dan
berkomunikasi dengan orang lain. d. Tes Aspek Vokasional
Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making … … (Fatoni, Kurniawan dan Wahid Munandar)
49
Pemeriksaan aspek vokasional adalah
3.1.4 Analisis Logika Proses
pemeriksaan terhadap berbagai ciri khas calon
penerima
terutama
Penilaian Calon Penerima Manfaat (Kelayan)
dalam
Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang
melaksanakan tugas pekerjaan. Untuk
dirancang dan dibangun dengan langkah-langkah
mengetahui aspek vokasional diungkap
sebagai berikut :
dengan menggunakan tes GATB (General
1) Memberikan nilai setiap alternatif ( ) pada
menyangkut
Aptitude
manfaat
Penerapan logika FMADM pada Sistem
kemampuannya
Test
Battery),
Tes
GATB
setiap kriteria ( )
bertujuan untuk menguji ketrampilan
Kriteria yang ditetapkan dalam penilaian calon
tangan, lengan dan jari. Tes ini mencakup
penerima
tes M, N, O P. Kemudian formulir yang
dalam
sidang
CC
aspek vokasional. Penilaian-penilaian tersebut
Conference) dengan menghitung secara
memilki kriteria-kriteria tersendiri yang tidak
manual semua komponen nilai untuk layak atau tidak calon
penerima
manfaat
saling berhubungan. Nilai yang diinputkan pada kriteria-kriteria tersebut yaitu:
mendapatkan
10 = Sempurna
pelayanan rehabilitasi.
9 = Sangat Baik
4) Calon penerima manfaat yang dinyatakan
8 = Baik
berhak mendapatkan pelayanan rehabilitasi akan
menandatangani
mendapatkan
tes aspek psikologis, tes aspek sosial dan tes
(Case
menentukan
untuk
pelayanan rehabilitasi adalah tes aspek fisik,
telah diisi dikumpulkan kembali dan dibahas
manfaat
surat
7 = Cukup
pernyataan
6 = Kurang
sanggup diasramakan dan mematuhi tata
Dan jika dikonfersi ke bilangan fuzzy maka
tertib panti.
akan menjadi seperti gambar berikut:
5) Setelah calon penerima manfaat membuat pernyataan dan menandatangani kesepakatan
K
C
B
1
SB
S
maka calon penerima manfaat ditetapkan
Keterangan S = Sempurna SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang
sebagai kelayan Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang. 6) Calon penerima manfaat diasramakan sesuai dengan jenis kelamin.
0
7) Calon penerima manfaat mendapat orang tua
0.25
0.50
0.75
1
Gambar 1. Bilangan Fuzzy
asuh. mendapatkan
Dari gambar tersebut, bilangan-bilangan fuzzy
pelatihan keterampilan sesuai dengan bakat
dapat dikonversikan ke bilangan crisp : K = 0;
minat calon penerima manfaat berdasarkan
C = 0,25; B = 0,50; SB = 0,75 ; dan S = 1
8) Calon
penerima
manfaat
hasil case conference.
50
Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.16 No.1, April 2014:45-58
Tabel 1. Nilai Fuzzy Kriteria Penilaian Tes Aspek Fisik, Psikologis, Sosial dan Vokasional Hasil Penilaian 6 7 8 9 10
Kriteria Kecerdasan (C1) Kepribadian (C2) Minat (C3)
Nilai 0 0.25 0.5 0.75 1
didapatkan berdasarkan nilai crisp. Pemberian nilai bobot criteria (W) didasarkan pada tingkat kepentingan penilaian yaitu : = Sangat Rendah (SR)
1
= Rendah (R)
3
= Cukup (C)
4
= Tinggi (T)
5
= Sangat Tinggi (ST)
Kriteria Kemampuan Hidup Sehari-hari (C1) Kemampuan Sosial (C2) Kemampuan Menghitung (C3) Kemampuan Aktivitas Kegiatan Seharihari (C4) Kemampuan Kerja (C5) Kemampuan mengeluarkan pendapat dan berkomunikasi dengan orang lain (C6)
R
C
T
Kriteria
1 0,75
Bobot 1 0,75 1 0,75
Tes M (C1) Tes N (C2) Tes O (C3) Tes P (C4)
akan menjadi seperti gambar berikut: SR
Bobot 1 0,75 0,75 0,75
Tabel 5. Bobot Kriteria Penilaian Aspek Vokasional
Dan jika dikonfersi ke bilangan fuzzy maka
1
Bobot 1 1 0,75
Tabel 4. Bobot Kriteria Penilaian Aspek Sosial
2) Memberikan nilai bobot (W) yang juga
0
Tabel 3. Bobot Kriteria Penilaian Aspek Psikologis
ST Keterangan TS = Sangat Tinggi T = Tinggi C = Cukup R = Rendah SR = Sangat Rendah
3.1.5 Analisis Kebutuhan Output Hasil dari sistem berdasarkan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decission Making
0
0.25
0.50
0.75
1
nantinya
Gambar 2. Bilangan Fuzzy Untuk Nilai Bobot Kriteria Dari gambar tersebut, bilangan-bilangan fuzzy dapat dikonversikan ke bilangan crisp: SR= 0; R = 0,25; C = 0,50; T = 0,75; dan ST = 1; Dan pengambil keputusan memberikan nilai sebagai berikut :
adalah
sebuah
laporan
ini yang
menampilkan hasil perhitungan dari nilai-nilai yang telah di kelolah dan disajikan secara rangking. Sehingga dapat membantu pembuat keputusan dalam menentukan layak atau tidak calon penerima manfaat mendapatkan pelayanan rehabilitasi. Hasil perhitungan ini akan diurutkan mulai dari nilai tertinggi hingga ke yang terendah.
Tabel 2. Bobot Kriteria Penilaian Aspek Fisik Kriteria Kondisi Fisik Dasar (C1) Fungsi Fisik Dasar (C2) Luas Daerah Gerak Persendian (C3) Posisi Tubuh (C4) Gerakan Tubuh (C5)
Bobot 1 1 0,75 0,75 0,75
3.2
Hasil Perancangan Hasil rancangan aplikasi yang dibuat dapat
diuraikan sebagai berikut.
Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making … … (Fatoni, Kurniawan dan Wahid Munandar)
51
1) Use Case Diagram
2) Diagram Activity Admin
Dari diagram use case di bawah ini ada 5 aktor
Kepala
yang berhubungan langsung dengan sistem
administrator
(Nugroho, 2005). Di mana setiap aktor harus
menggunakan password kasi. Selanjutnya
melakukan login terlebih dahulu sebelum
sistem
melakukan aktivitas di sistem. Kepala Seksi
administrator.
Rehabilitasi sebagai
Seksi
akan
Rehabilitasi harus
sebagai
login
menampilkan
dengan
menu
utama
administrator sistem ADMIN
SISTEM
dapat merubah password, menginput data tester, asal daerah, jenis cacat, calon penerima Login
manfaat, nilai bobot kriteria dan mencetak
Tidak Ya
Menampilkan Halaman Menu Utama
laporan hasil penilaian tester. Sementara tester hanya dapat merubah password, input nilai calon penerima manfaat dan mencetak laporan Input Data Tester
Input Data Calon Kelayan
Input Asal Daerah
Input Jenis Cacat
Input Bobot Nilai
Cetak Laporan
penilaian.
Ubah Password
Input Data Tester
Input Data Calon Kelayan
Input Asal Daerah
Admin
Input Jenis Cacat
Input Nilai Bobot
Gambar 4. Diagram Activity Admin 3) Diagram Activity Tester Tester harus login dengan menggunakan
Cetak Laporan
password tester. Selanjutnya sistem akan Ubah Password
Penilaian Aspek Fisik
Tester Aspek Fisik
Cetak Laporan
menampilkan menu penilaian. Tester dapat merubah password, melakukan input penilaian terhadap
calon
penerima
manfaat
dan
mencetak laporan. Ubah Password
Penilaian Aspek Psikologis
Tester Aspek Psikologis
Cetak Laporan
Ubah Password
Penilaian Aspek Sosial
Tester Aspek Sosial
Cetak Laporan
Ubah Password
Penilaian Aspek Vocational
Cetak Laporan
Tester Aspek Voccational
Gambar 3. Use Case Diagram
52
Gambar 5. Activity Tester Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.16 No.1, April 2014:45-58
3.3
Hasil Penerapan Metode FMADM
= 0,67
Studi Kasus hasil penilaian 4 calon penerima
manfaat
dalam
b)
menerapkan
Untuk Kriteria C2 Alternatif A1 { 0.50, 0.25, 0.50, 0.25 }
logika FMADM untuk penilaian tes aspek fisik, =1
psikologis, sosial dan vokasional 1)
c)
Hasil Penilaian Tes Aspek Fisik
Untuk Kriteria C3 Alternatif A1 { 0.25, 0.25, 0.50, 0.25 }
Kondisi Fisik Dasar (C1) Fungsi Fisik Dasar (C2) Luas Daerah Gerak Persendian (C3) Posisi Tubuh (C4) Gerakan Tubuh (C5)
=0,5 d)
Tabel 6. Penilaian Tes Aspek Fisik Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
{ 0.75, 0.75, 0.75, 0.25 }
Calon Penerima Manfaat Khairul Pitriyani Zainuddin Marni Ardani (A1) (A2) (A4) (A3)
8 8 7 9 8
9 7 7 7 7
8 8 8 9 9
Untuk Kriteria C4 Alternatif A1
8 7 7 7 7
=1 e)
Untuk Kriteria C5 Alternatif A1 { 0.50, 0.25, 0.75, 0.25 } = 0,67 Dan seterusnya untuk alternatif A2,
a. Pemberian nilai fuzzy untuk aspek fisik
A3, dan A4,
Tabel 7. Nilai Fuzzy Aspek Fisik Alternatif (A1) (A2) (A3) (A4)
(C1) 0,50 0,75 0,50 0,50
C2) 0,50 0,25 0,50 0,25
Kriteria C3) 0,25 0,25 0,50 0,25
Tabel 8. Normalisasi Matriks Tes Aspek Fisik (C4) 0,75 0,75 0,75 0,25
(C5) 0,50 0,25 0,75 0,25
Alternatif (A1) (A2) (A3) (A4)
(C1) 0.67 1.00 0.67 0.67
(C2) 1.00 0.50 1.00 0.50
Kriteria (C3) 0.50 0.50 1.00 0.50
(C4) 1.00 0.67 1.00 0.33
(C5) 0.67 0.33 1.00 0.33
b. Normalisasi Matriks di dapat dari rumus c. Hasil Perangkingan
berikut:
Didapat
dari
perkalian
matrik
ternomalisasi (R) dengan bobot (W). Perhitungan untuk alternatif A1 adalah : a) Untuk kriteria C1 = 0.67 x 1 = 0.67 Nilai yang diberikan pada setiap alternatif disetiap
kriteria
merupakan
nilai
kecocokan, maka semua kriteria di nilai sebagai atribut keuntungan. a)
Untuk Kriteria C1 Alternatif A1 { 0.50, 0.75, 0.50, 0.50 }
b) Untuk kriteria C2 = 1.00 x 1 = 1 c) Untuk kriteria C3 = 0.50 x 0.75 = 0.38 d) Untuk kriteria C4 = 1.00 x 0.75 = 0.75 e) Untuk kriteria C5 = 0.67 x 0.75 = 0.5
Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making … … (Fatoni, Kurniawan dan Wahid Munandar)
53
Dan nilai prefensi (V1) alternatif 1 adalah
=
V1 = 0.67 + 1 + 0.38 + 0.75 + 0.5 = 3.29
0.5
Dan seterusnya untuk altenatif A2, A3 dan A4, sehingga diperoleh hasil seperti tabel berikut : Tabel 9. Hasil Perangkingan Tes Aspek Fisik Kriteria
Alternatif
(C1) (C2) 0.67 1 1.00 0.5 0.67 1.00 0.67 0.5
(A1) (A2) (A3) (A4)
2)
(C3) 0.38 0.38 0.75 0.38
(C4) 0.75 0.25 0.75 0.25
Total Nilai
(C5) 0.5 0.25 0.75 0.25
3.29 2.38 3.92 2.04
Tabel 12. Normalisasi Matriks Tes Aspek Psikologis Alternatif (A1) (A2) (A3) (A4)
Kecerdasan(C1), Kepribadian(C2), Minat(C3)
d. Perkalian
C1 C2 C3
7 7 7
7 7 7
matrik
ternomalisasi
(R)
dengan bobot (W). Perhitungan untuk
Tabel 10. Penilaian Tes Aspek Psikologis Kriteria
(C3) 0.50 0.50 1.00 0.50
c. Hasil Perangkingan
Hasil Penilaian Tes Aspek Psikologis
Calon Penerima Manfaat Khairul Pitriyani Zainuddin Ardani (A1) (A2) (A3)
Kriteria (C2) 0.50 0.50 1.00 0.50
(C1) 1.00 1.00 1.00 1.00
alternatif A1 adalah : Marni (A4)
7 8 8
7 7 7
a)
Untuk kriteria C1 = 1 x 1 = 1
b)
Untuk kriteria C2 = 0.50 x 1 = 0.50
c)
Untuk kriteria C3 = 0.50 x 0.75 = 0.38
Dan nilai prefensi (V1) alternatif 1 adalah a. Pemberian Nilai Fuzzy Aspek Psikologis
V1 = 1 + 0.50 + 0.38 = 1.88
Tabel 11. Nilai Fuzzy Aspek Psikologis
Dan seterusnya untuk altenatif A2, A3 dan
Alternatif (A1) (A2) (A3) (A4)
(C1) 0.25 0.25 0.25 0.25
Kriteria (C2) 0.25 0.25 0.50 0.25
(C3) 0.25 0.25 0.50 0.25
berikut: Tabel 13 Hasil Perangkingan Tes Aspek Psikologis Alternatif
b. Normalisasi Matriks a)
A4, sehingga diperoleh hasil seperti tabel
(A1) (A2) (A3) (A4)
Untuk Kriteria C1 Alternatif A1 { 0.25, 0.25, 0.25, 0.25 }
Kriteria (C2) 0.5 0.5 1.00 0.5
(C1) 1.00 1.00 1.00 1.00
Total Nilai 1.88 1.88 2.75 1.88
(C3) 0.38 0.38 0.75 0.38
=1 b)
3) Hasil Penilaian Tes Aspek Sosial
Untuk Kriteria C2 Alternatif A1 { 0.25, 0.25, 0.50, 0.25 } =0.5
Kemampuan
hidup
Kemampuan
social
Menghitung c)
54
((C3)
sehari-hari (C2)
(C1)
Kemampuan
Kemampuan
Aktifitas
Untuk Kriteria C3 Alternatif A1
sehar-hari
{ 0.25, 0.25, 0.50, 0.25
Kemampuan Mengemukakan Pendapat (C6).
(C4)
Kemampuan
Kerja
(C5)
Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.16 No.1, April 2014:45-58
Tabel 14 Penilaian Tes Aspek Sosial
=1
Calon Penerima Manfaat Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pitriyani (A1)
Zainuddin (A2)
Khairul Ardani (A3)
8 8 9 8 7 10
8 8 8 8 8 8
8 8 8 8 8 8
Dan seterusnya untuk alternatif A2, Marni (A3)
8 8 8 8 7 8
A3, dan A4, sehingga diperoleh hasil seperti tabel berikut ini: Tabel 16. Normalisasi Matriks Tes Aspek Sosial Alternatif (A1) (A2) (A3) (A4)
a. Pemberian Nilai Fuzzy Aspek Sosial Tabel 15 Nilai Fuzzy Aspek Sosial Alternatif (A1) (A2) (A3) (A4)
C1) 0.50 0.50 0.50 0.50
C2) 0.50 0.50 0.50 0.50
Kriteria C3) (C4) 0.75 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
(C5) 0.25 0.50 0.50 0.25
(C6) 1 0.50 0.50 0.50
(C1) 1.00 1.00 1.00 1.00
C2) 1.00 1.00 1.00 1.00
Kriteria C3) (C4) 1.00 1.00 0.67 1.00 0.67 1.00 0.67 1.00
(C5) 0.50 1.00 1.00 0.50
(C6) 1.00 0.50 0.50 0.50
c. Hasil Perangkingan Didapat
dari
perkalian
matrik
ternormalisasi (R) dengan bobot (W). Perhitungan untuk alternatif A1 adalah: a) Untuk kriteria C1 = 1 x 1 = 1
b. Normalisasi Matriks a) Untuk Kriteria C1 Alternatif A1
b) Untuk kriteria C2 = 1 x 0.75 = 0.75
{ 0.50, 0.50, 0.50, 0.50 }
c) Untuk kriteria C3 = 1 x 0.75 = 0.75 d) Untuk kriteria C4 = 1 x 0.75 = 0.75
=1
e) Untuk kriteria C5 = 0.50 x 1 = 0.50 b) Untuk Kriteria C2 Alternatif A1
f) Untuk kriteria C6 = 1 x 0.75 = 0.75
{ 0.50, 0.50, 0.50, 0.50 }
Dan nilai prefensi (V1) alternatif 1 adalah =1
V1 = 1 + 0.75 + 0.75 + 0.75 + 0.50 + 0.75 = 3.75.
c) Untuk Kriteria C3 Alternatif A1
Dan seterusnya untuk altenatif A2, A3 dan
{ 0.75, 0.50, 0.50, 0.50 }
A4, sehingga diperoleh hasil seperti tabel
=1
berikut : d) Untuk Kriteria C4 Alternatif A1 Tabel 17. Hasil Perangkingan Tes Aspek Sosial
{ 0.50, 0.50, 0.50, 0.50 }
Alternatif (A1) (A2) (A3) (A4)
=1 e) Untuk Kriteria C5 Alternatif A1 { 0.25, 0.50, 0.50, 0.25 } = 0,50
(C1) 1.00 1.00 1.00 1.00
C2) 0.75 0.75 0.75 0.75
Kriteria (C3) C4) 0.75 0.75 0.50 0.75 0.50 0.75 0.50 0.75
(C5) 0.5 1 1.00 0.5
(C6) 0.75 0.38 0.38 0.38
Total Nilai 4.50 4.38 4.38 3.88
4) Hasil Penilaian Tes Aspek Vokasional Tes M(C1), Tes N(C2), Tes O (C3), Tes P (C4)
f) Untuk Kriteria C6 Alternatif A1 { 1, 0.50, 0.50, 0.50 } Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making … … (Fatoni, Kurniawan dan Wahid Munandar)
55
Tabel 18. Penilaian Tes Aspek Vokasional Calon Penerima Manfaat Khairul Pitriyani Zainuddin Marni Ardani (A1) (A2) (A4) (A3)
Kriteria
C1 C2 C3 C4
7 8 7 7
7 7 7 7
8 8 8 8
7 7 7 7
a. Pemberian Nilai Fuzzy Aspek Vokasional Tabel 19. Nilai Fuzzy Aspek Vokasional Alternatif (A1) (A2) (A3) (A4)
(C1) 0.25 0.25 0.50 0.25
Kriteria (C2) (C3) 0.50 0.25 0.25 0.25 0.50 0.50 0.25 0.25
c. Hasil Perangkingan Didapat dari perkalian matrik ternomalisasi (R) dengan bobot (W). Perhitungan untuk alternatif A1 adalah : a) Untuk kriteria C1 = 0.50 x 1 = 0.50 b) Untuk kriteria C2 = 1 x 0.75 = 0.75 c) Untuk kriteria C3 = 0.50 x 1 = 0.50 d) Untuk kriteria C4 = 0.50 x 0.75 = 0.375 Dan nilai prefensi (V1) alternatif 1 adalah
(C4) 0.25 0.25 0.50 0.25
b. Normalisasi Matriks
V1 = 0.50 + 0.75 + 0.50 + 0.375 = 2.13 Dan seterusnya untuk altenatif A2, A3 dan A4. Tabel 21. Hasil Perangkingan Tes Aspek Vokasional
a) Untuk Kriteria C1 Alternatif A1 { 0.25, 0.25, 0.50, 0.25 }
Alternatif
=0.50 b) Untuk Kriteria C2 Alternatif A1 { 0.50, 0.25, 0.50, 0.25 } =1
(A1) (A2) (A3) (A4)
(C1) 0.50 0.50 1.00 0.50
Kriteria (C2) (C3) 0.75 0.50 0.375 0.50 0.75 1.00 0.375 0.50
(C4) 0.375 0.375 0.75 0.375
Total Nilai 2.13 1.76 3.50 1.76
Dari penilaian tes aspek fisik, psikologis, sosial, dan vokasional diperoleh hasil berikut :
c) Untuk Kriteria C3 Alternatif A1
Tabel 22. Total Penilaian Tes Seluruh Aspek
{ 0.25, 0.25, 0.50, 0.25 } = 0.50 d) Untuk Kriteria C4 Alternatif A1 { 0.25, 0.25, 0.50, 0.25 } = 0.50
Nama Calon Penerima Manfaat Pitriyani Zainuddin Khairul Marni
Hasil Penilaian Fisik
Psikologis
Sosial
Vokasional
3.29 2.63 3.92 2.04
1.88 1.88 2.75 1.88
3.75 4.00 4.00 3.50
2.13 1.75 3.50 1.75
Jumlah Nilai 11.04 10.25 14.17 9.17
Total penilaian dari tes seluruh aspek diperoleh Dan seterusnya untuk alternatif A2, A3, dan
Pitriyani = 11.04, Zainuddin = 10.25, Khairul =
A4, sehingga diperoleh tabel berikut ini :
14.17 dan Marni = 9.17. Nilai terbesar ada pada
Tabel 20. Normalisasi Matriks Tes Aspek Vokasional
Khairul Ardani, dengan demikian alternatif A3
Alternatif (A1) (A2) (A3) (A4)
56
(C1) 0.50 0.50 1.00 0.50
Kriteria (C2) (C3) 1.00 0.50 0.50 0.50 1.00 1.00 0.50 0.50
(Khairul Ardani) adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik.
(C4) 0.50 0.50 1.00 0.50 Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.16 No.1, April 2014:45-58
3.4
Hasil Sistem Hasil penerapan metode Fuzzy Multiple
Atribut Decision Making (FMADM) berupa Sistem Informasi Penilaian Calon Penerima Manfaat (Kelayan) Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa
Palembang
menggunakan
bahasa
yang
dibuat
pemrograman
dengan PHP
(Hypertext Processor).
Gambar 7. Form Input Penilaian Tes Aspek Fisik
1) Form Menu Utama Administrator Form menu utama untuk admin setelah
4) Laporan Penilaian Tes Aspek Fisik PerCalon
berhasil login. Di halaman ini admin dapat
Hasil penilaian tes aspek fisik calon
melakukan perubahan password, input data tester,
penerima manfaat (kelayan) dapat dicetak oleh
asal daerah, jenis cacat, calon penerima manfaat,
tester aspek fisik.. Berikut adalah tampilan
bobot nilai kriteria aspek fisik, psikologis, sosial,
laporan penilaian tes aspek fisik.
vokasional dan mencetak laporan. 2) Form Input Nilai Bobot Kriteria Tes Aspek Fisik Form ini berfungsi untuk menginputkan nilai bobot kriteria tes aspek fisik.
Gambar 8. Laporan Penilaian Tes Aspek Fisik 5) Laporan Penilaian Tes Aspek Fisik Seluruh Gambar 6. Form Input Nilai Bobot Kriteria Tes Aspek Fisik 3) Form Input Penilaian Tes Aspek Fisik Form ini berfungsi untuk menginputkan penilaian tes aspek fisik calon penerima manfaat yang dilakukan oleh tester aspek fisik, form ini
Calon Hasil penilaian tes aspek fisik seluruh calon penerima manfaat (kelayan) dapat dicetak oleh tester aspek fisik. Berikut adalah tampilan laporan penilaian tes aspek fisik seluruh calon penerima manfaat.
dapat menyimpan, mengedit dan menghapus penilaian tes aspek fisik. Berikut adalah tampilan form input penilaian tes aspek fisik.
Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making … … (Fatoni, Kurniawan dan Wahid Munandar)
57
berdasarkan dengan kriteria aspek penilaian fisik, psikologis, sosial dan vokasional. 2) Dengan adanya sistem yang telah dibangun ini dapat membantu staf seksi rehabilitasi dalam penyeleksian calon penerima manfaat dan membantu kepala seksi dalam menentukan siapa saja calon penerima manfaat yang akan mendapatkan pelayanan direhabilitasi. Gambar 9. Laporan Penilaian Tes Aspek Fisik Seluruh Calon 6) Laporan Total Penilaian Hasil penilaian tes aspek fisik, psikologis, sosial
dan
vokasional
akan
dijumlahkan
seluruhnya dan akan mendapatkan total penilaian dari seluruh aspek. Berikut adalah tampilan laporan total penilaian seluruh aspek fisik, aspek psikologis, aspek sosial dan aspek vokasional.
DAFTAR RUJUKAN Hananingsih, Tri dkk. 2005. Pelaksanaan Asesmen Vokasional Bagi Penyandang Cacat. Departemen Sosial RI. Jakarta. Kusumadewi, Sri dkk. 2006. Fuzzy multiAttribut Decision Making (Fuzzy MADM). Graha Ilmu. Yogyakarta. Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose untuk pemodelan berorientasi objek: Informatika. Bandung Panduan Assesment Vokasional. 2005. Asesmen Vokasional Dalam Proses Pelayanan Rehabilitasi Penyandang Cacat. Departemen Sosial RI. Jakarta.
Gambar 10. Laporan Total Penilaian Seluruh Aspek
4.
Pressman, Roger S. 2001. Software Enginerring: A. Practitioner’s Approach. Mc Graw-Hill Higher Education. New York.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Penerapan metode Fuzzy Multiple Atribut Decision Making pada sistem informasi penilaian calon penerima manfaat di Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang
58
Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.16 No.1, April 2014:45-58