Penerapan Energi Efisiensi di IKM Oleh: Dra Rismawarni Marshal Direktur Eksekutif PPBN Disampaikan pada Acara Workshop Efisiensi Energi di Sektor Industri Kecil dan Menengah Hotel Lamire, 27 Maret 2012
Outline • Identifikasi Permasalahan • Bantuan ke IKM • Penerapan Energi Efisiensi • Manfaat bagi IKM
Fakta •
Identifikasi
Permasalahan • • •
Bantuan ke IKM Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
Di tahun 2011 PPBN telah memfasilitasi penerapan produksi bersih di 200 UKM Batik sehingga memberikan dampak sbb:
Apa saja yang dilakukan?? •
Identifikasi
Permasalahan • • •
Bantuan ke IKM Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
- Menyumbang dana yang besar bagi IKM? - Memberikan bantuan HINDARI CARA-CARA alat alat canggih dan YANG TIDAK EFISIEN mahal? DAN EFEKTIF !!!
- Atau melarang IKM untuk memboroskan sumber daya??
“Jawabannya adalah dengan melihat sumber permasalahan dengan cara yang lebih baik , mengembangkan teknologi tepat guna dan melakukan pembinaan dengan intensif.”
Permasalahan IKM Pada Umumnya •
Identifikasi
Permasalahan • • •
Bantuan ke IKM Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
Internal: • Kurangnya kesadaran IKM akan pentingnya penghematan energi • Kebiasaan kerja IKM yang kurang efisien sudah dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama • Keterbatasan informasi dan pengetahuan IKM untuk menerapkan efisiensi energi • Keterbatasan dana IKM untuk investasi teknologi yang efisien
Contoh: Penggunaan kompor minyak tanah yang boros
Permasalahan IKM Pada Umumnya •
Identifikasi
Permasalahan • • •
Bantuan ke IKM Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
Eksternal: • • • •
Ketersediaan sumber daya yang makin terbatas Meningkatnya harga sumber daya Persaingan Usaha yang semakin ketat Tuntutan Pasar akan Produk yang murah dan ramah lingungan
Contoh: Antrian panjang untuk membeli minyak tanah
Permasalahan yang berulang dalam memberikan bantuan bagi IKM •
Identifikasi Permasalahan
•
Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
•
• IKM hanya sebagai object • Bantuan yang tumpang tindih • Perencanaan yang kurang matang • Ketidaksesuaian teknologi baik dari sisi kapasitas, kualitas, maupun keberlanjutan.
KURANG BERMANFAAT IKM merasa dimanfaatkan, pemborosan biaya, tidak tepat sasaran
Langkah Strategi Bantuan bagi IKM •
Identifikasi Permasalahan
•
Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
•
Pengembangan tenaga ahli lokal.
Perencanaan yang matang
Pengembangan Teknologi
Uji Coba Rencana Teknologi
Evaluasi dampak
Replikasi teknologi
Strategi Bantuan bagi IKM Langkah 1: •
Identifikasi Permasalahan
•
Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
•
Pengembangan tenaga ahli lokal.
•
Faktor sosial merupakan kendala yang sering menjadi kendala dalam menerapkan upaya perbaikan
•
Dengan adanya tenaga ahli lokal hambatan dari faktor sosial budaya akan dapat diminimalisir
•
Tenaga lokal dapat dijadikan mitra sekaligus agen perubah setelah mendapatkan kegiatan pengingkatan kapasitas
Strategi Bantuan bagi IKM Langkah 2: •
Identifikasi Permasalahan
•
Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
•
Perencanaan yang matang
“Banyak bantuan yang tidak tepat sasaran karena tidak melibatkan IKM ketika melakukan perencanaan”
Studi Permasalahan
• Tenaga ahli bersama-sama dengan IKM mencari akar penyebab dari permasalahan yang dihadapi
Penentuan target perbaikan
• IKM menyepakati untuk bekerjasama melakukan perbaikan hingga dicapai target yang diinginkan.
Strategi Bantuan bagi IKM Langkah 3: •
Identifikasi Permasalahan
•
Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
•
Pengembangan Teknologi
“Teknologi didesain sesuai dengan kebutuhan IKM dengan mempertimbangkan 3 aspek”
Mudah
• Teknologi dapat diaplikasikan dan dioperasikan dengan mudah oleh IKM
Murah
• Pengembangan teknologi perlu memperhatikan kemampuan finansial IKM
Cepat
• Teknologi dapat dengan cepat memberi manfaat bagi IKM
Strategi Bantuan bagi IKM Langkah 4: •
Identifikasi Permasalahan
•
Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
•
Uji Coba Rencana Perbaikan
Skala individu Skala komunal
“ Teknologi yang dipilih sebaiknya diujicoba sebelum diaplikasikan ke IKM, agar dapat memberikan manfaat yang nyata “
• Uji coba skala individu dilakukan oleh tenaga ahli lokal bersamasama IKM agar memberikan rasa percaya. • Uji coba untuk teknologi skala komunal perlu melibatkan aparat desa, agar dicapai kesepakatan untuk mekanisme operasional dikemudian hari
Strategi Bantuan bagi IKM Langkah 5: •
Identifikasi Permasalahan
•
Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
•
Evaluasi dampak
Manfaat Ekonomi Manfaat Lingkungan Manfaat Organisasi
“ Keberhasilan penerapan efisiensi energi perlu diverivikasi agar manfaat dari upaya perbaikan dapat disebarluaskan“
• Nilai rupiah dari upaya penghematan
• Reduksi GRK yang berhasil dikurangi • Keberlanjutan dari upaya energi efisiensi
Strategi Bantuan bagi IKM Langkah 6: •
Identifikasi Permasalahan
•
Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi Manfaat bagi IKM
•
Replikasi Teknologi
“ Tidak semua teknologi dapat direplikasikan di tempat lain, terkadang beberapa penyesuaian diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal“
Uji kesesuaian
• Tenaga ahli pendamping perlu melakukan beberapa penyesuaian teknologi sebelum direplikasi
Mekanisme Penanaan
• Dengan kisah sukses yang telah ada, IKM dapat diajak untuk memberikan kontribusi dalam melakukan replikasi
Penerapan Energi Efisiensi • •
Identifikasi Permasalahan Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi
•
Manfaat bagi IKM
Produksi Bersih: “Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara kontinyu pada setiap kegiatan mulai dari hilir sampai dengan hulu yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimalisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia dan kerusakan lingkungan. ”
Penerapan Energi Efisiensi • •
Identifikasi Permasalahan Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi
•
Manfaat bagi IKM
Konsep 5R Produksi Bersih: Re-think Reduce Reuse Recovery Recycle
• Pikir Ulang sebelum bertindak
• Kurangi pemakaian sumber daya
• Pakai lagi apa yang bisa dipakai
• Pisahkan apa yang bisa dipakai dari limbah
• Daur Ulang
Penerapan Energi Efisiensi Teknologi Tepat Guna: • •
Identifikasi Permasalahan Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi
•
Manfaat bagi IKM
Solar Bottle Light
Pemanfaatan botol bekas, air, dan sedikit larutan pemutih dapat menggantikan lampu setara 55Watt disiang hari
Penerapan Energi Efisiensi Teknologi Tepat Guna: • •
Identifikasi Permasalahan Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi
•
Manfaat bagi IKM
Kompor Listrik Untuk Pembatikan
• •
Identifikasi Permasalahan Bantuan ke IKM
•
Penerapan Energi Efisiensi
•
Manfaat bagi IKM
Penerapan Energi Efisiensi Teknologi Tepat Guna: Kompor Listrik 250.000
Rp 212.500
200.000
Asumsi
150.000
Rp 125.000
100.000
Pemakaian: • 8 jam sehari • 25 hari sebulan
50.000
Rp 10.020
Minyak Tanah
Golongan Tarif:
Uraian
450 VA
Listrik
Kompor Minyak Tanah
Kompor Gas Elpiji
Kompor Listrik
Biaya Pemakaian
Rp. 212.500,-
Rp. 125.000,-
Rp. 10.020,-
Penghematan
Rp. 202.480,-
Rp. 114.980,-
95,3%
92%
Rumah Tangga
Batas Daya:
Gas
% Penghematan
Blower untuk Pembakaran pada Proses Pembatikan
Tanpa Blower
Pakai Blower
Investasi Rp. 500.000
Keuntungan Menggunakan Blower Tanpa Blower
Pakai Blower
Keuntungan
2 becak utk 6 hari
2 becak utk 9 hari
Hemat 33,3%
Menggunakan 1 orang tenaga kerja
1 org setengah waktu kerja
Hemat 50%
Waktu mendidihkan air 1 jam
Waktu mendidihkan air ½ jam
Hemat 50%
Menghasilkan polusi asap
Tanpa Asap
Ramah Lingkungan
Tumpukan arang sisa pembakaran
Tidak ada sisa arang
Waktu kerja dan ruang kerja lebih efisien
Manfaat bagi IKM • • •
•
Identifikasi Permasalahan Bantuan ke IKM Penerapan Energi Efisiensi
Manfaat bagi IKM
Ekonomi: - UKM dapat menghemat biaya produksi (Harga Pokok Produksi dapat ditekan)
Lingkungan : - Mengurangi pencemaran baik secara langsung (polusi asap)
Kompor Listrik Untuk Pembatikan
maupun tidak langsung (menurunkan emisi CO2)
Organisasi : - Keberlanjutan dari upaya penerapan energi efisiensi - Perbaikan cara kerja dan kesadaran akan K3 - Peningkatan kapasitas tenaga kerja karena ikut terlibat dalam upaya perbaikan.
MeLOK
“ Mengelola lingkungan tidak selalu berarti pengeluaran tambahan”
PPBN mengembangkan suatu metode penerapan PB melalui perangkat yang disebut MeLOK (Manajemen Lingkungan Berorientasi Keuntungan). Perangkat ini telah terbukti secara nyata dapat membantu industri mencapai tiga keuntungan.
Pendampingan Sistematis
Selama 6 Bulan
Mengelola Lingkungan secara Menguntungkan
PECAPAIAN
Keuntungan Finansial Keuntungn LIngkungan Keuntungan Organisasi
MeLOK “PPBN tengah memfasilitasi penerapan MeLOK di beberapa industri dengan keuntungan mencapai Rp.706.250.000,- dengan penghematan listrik hingga mencapai lebih dari 9000 MWH sekaligus mengurangi emisi CO2 hingga 6626 Ton / tahun. ”
Kini penerapan MeLOK di beberapa industri telah menunjukkan hasil yang jauh lebih besar lagi walaupun tidak didampingi lagi oleh PPBN, Hal ini terjadi karena motor inti dari penerapan MeLOK berasal dari internal industri.
Info Lebih Lanjut Hubungi :