PENERAPAN ALGORITME FSA (FINITE STATE AUTOMATA) UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN BAHASA MADURA Pyepit Rinekso Andriyanto1, Firdaus Solihin2, Mula’ab3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang Po Box.2 Kamal 69169 Telp. 031 3011147 fax 031 3011506 E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak: Salah satu kendala dalam mempelajari bahasa Madura terletak pada perbedaan antara penulisan dan pengucapannya. Maka dari itu, perlu adanya media pembelajaran yang inovatif agar proses belajar menjadi lebih mudah. Dalam penelitian ini telah dirancang dan dibangun sistem pembelajaran membaca permulaan bahasa Madura berbasis web, yang bertujuan untuk membantu masyarakat Madura dalam belajar membaca dan meningkatkan kemampuan berbahasa Madura secara baik dan benar. Sistem pembelajaran ini terdiri dari pengenalan huruf, suku kata, kata, dan kalimat bahasa Madura serta cara pengucapannya. Sistem dibangun menggunakan algoritme FSA (Finite State Automata) dua tingkat pada proses pemenggalan suku kata bahasa Madura, yaitu sebuah algoritme yang mampu mengenali pengklasifikasian suku kata bahasa Madura. Penerapan algoritme FSA pada proses pemenggalan suku kata bahasa Madura cukup efektif digunakan dengan prosentase keberhasilan 100%. Sistem ini juga dibangun untuk memperkenalkan bahasa Madura kepada masyarakat luar pulau Madura agar mudah bagi mereka untuk mengerti dan belajar bahasa Madura. Kata kunci: Bahasa Madura, Finite State Automata, Media Pembelajaran, Membaca Permulaan, Pemenggalan Suku Kata. Abstract: One of the obstacle in learning Madurese lies on the difference between written form and pronunciation. Hence, there must be innovative learning media to make the learning process becomes easier. In this study, it has been designed and built sort of web based system learning of basic Madurese reading, which aims to help Madurese people to learn reading and to enhance the competence of using Madurese language well and properly. This learning system consists of Madurese letters introduction, syllables, words, and sentence also the pronunciation. The system is made by using two stages of FSA (Finite State Automata) algorithm in the processing of cut-off Madurese language syllable, that is an algorithm which is able to identify Madurese language syllable classifications. The application of FSA in the processing of Madurese language syllable cut-off is quite effectively used, with the percentage 100%. This system is also made to introduce Madurese language to people outside Madura island that it can be easier for them to understand and learn Madurese language. Key words: Madurese language, Finite State Automata, Learning media, Basic reading, syllable cut-offs. PENDAHULUAN Perkembangan zaman menyebabkan bahasa Madura mengalami degradasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain minimnya pembelajaran formal di bangku sekolah, berkembanganya bahasa baru (bahasa gaul) yang dirasa lebih menarik sehingga menggeser
popularitas bahasa Madura, dan minimnya para ahli bahasa dalam membina dan melestarikan bahasa Madura. Perbedaan antara penulisan dan pengucapan bahasa Madura juga menjadi salah satu faktor penghambat kelestarian bahasa ini di masyarakat khususnya pada anak-anak. Hal ini disebabkan bahasa Madura memiliki beberapa keunikan seperti adanya fonem-fonem Madura yang beraspirat atau pengucapan kata dengan dihembuskan seperti; bh, dh, gh, dan jh.[1] Saat ini pembelajaran membaca bahasa Madura dilakukan secara tradisional dan kurang interaktif, baik di bangku sekolah maupun di lingkungan keluarga. Pada akhirnya minat belajar anak untuk mempelajari bahasa Madura semakin menurun. Maka dari itu, perlu adanya sarana yang dapat menarik minat anak untuk mempelajari bahasa Madura dengan mudah. Salah satunya dengan membuat sistem pembelajaran membaca permulaan bahasa Madura berbasis web. Dalam penelitian ini, penulis mengembangkan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahilah (2013) tentang aplikasi penerjemah bahasa Madura ke Indonesia dan bahasa Indonesia ke Madura. Penelitian tersebut hanya mampu menerjemahkan kosa kata dalam bentuk teks. Melalui sistem pembelajaran membaca permulaan bahasa Madura diharapakan dapat membantu meningkatkan minat masyarakat Madura khususnya anak-anak dalam belajar membaca dan meningkatkan kemampuan berbahasa Madura dengan baik. Sistem pembelajaran ini terdiri dari pengenalan huruf, suku kata, kata, dan kalimat bahasa Madura serta cara pengucapannya. Sistem dibangun menggunakan algoritme FSA (Finite State Automata) dua tingkat pada proses pemenggalan suku kata bahasa Madura, yaitu sebuah algoritme yang mampu mengenali pengklasifikasian suku kata Bahasa Madura.
TINJAUAN PUSTAKA Membaca Permulaan Farida Rahim (2011) mengemukakan bahwa salah satu proses belajar yang efektif dilakukan melalui kegiatan membaca. Masyarakat yang gemar membaca akan memperoleh pengetahuan dan wawasan baru sehingga mereka akan lebih siap dan mampu menjawab tantangan hidup pada masa yang akan datang. Menurut Erniati (2013) membaca permulaan adalah sebuah metode belajar pada anak dimulai dari mengenalkan huruf dan lambang tulisan yang menitik beratkan pada aspek ketepatan menyuarakan tulisan, lafal dan intonasi yang wajar, kelancaran, dan kejelasan suara. Bahasa Madura Bahasa Madura adalah bahasa daerah yang digunakan oleh orang Madura sebagai alat untuk berkomunikasi, menunjukkan identitas dan eksistensi sebagai salah satu suku yang ada di nusantara yaitu suku Madura. Pada dasarnya bahasa Madura dibagi menjadi tiga tingkat bahasa, yaitu: tingkat bahasa umum (iyâ-enjâ’), tingkat bahasa menengah (èngghi-enten), dan tingkat bahasa tinggi/halus (Èngghi-bhunten).[1] FSA (Finite State Automata) FSA adalah sebuah sistem pemodelan matematika yang mempelajari tentang Teori Bahasa Formal (TBF). Bahasa yang dibahas adalah bahasa tulisan dengan masukan dan keluaran berupa diskrit. Algoritme FSA berfungsi sebagai pengenal (recognizer) suatu bahasa dengan melakukan pengelolaan dari masukan yang berupa string dan mengeluarkan suatu keputusan DITERIMA jika string masukan termasuk dalam bahasa, dan DITOLAK jika string masukan tidak termasuk dalam bahasa.[2] Contoh diagram state FSA diberikan pada gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Diagram State untuk FSA
Keterangan Gambar 2.1 : a. Lingkaran menyatakan state atau kedudukan. b. Lingkaran dengan busur panah diawal tanpa label menyatakan state awal. c. Lingkaran ganda menyatakan state akhir. d. Busur panah menyatakan perpindahan state. e. Label pada lingkaran menyatakan nama state. Free Contex Parsing Algorithm Free Contex Parsing Algorithm merupakan sebuah metode yang dapat diterapkan untuk menerjemahkan bahasa. Dalam menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Madura dan sebaliknya digunakan metode Free Contex Parsing Algorithm dengan langkah-langkah sebagai berikut : [3] a. Memasukkan kalimat bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaedah yang ada. b. Memisahkan kalimat menjadi kata dengan mengecek setiap kata, apakah sudah cocok arti setiap kata atau tidak. Jika telah cocok maka akan digabung menjadi suatu kalimat dalam bahasa Madura. c. Jika tidak, maka akan melakukan proses stemming, yaitu sebuah fungsi yang digunakan untuk mentransformasi kata-kata yang terdapat dalam dokumen sehingga dari kata-kata tersebut terbentuklah root word (kata dasar/akar kata) dengan menggunakan aturan-aturan tertentu.
PERANCANGAN Rancangan Umum Sistem pembelajaran ini memiliki kemampuan antara lain menyajikan materi dasar berupa pengenalan huruf, suku kata, kata, dan kalimat serta cara pengucapannya. Terdapat fitur kuis bagi user yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran. Kuis yang disajikan berupa latihan bagaimana menuliskan kata bahasa Madura sesuai dengan suara dan gambar yang diberikan. Pada gambar 3.1 berikut ini merupakan gambaran umum untuk sistem pembelajaran yang dibangun.
Gambar 3.1a Rancangan Umum Sistem
Gambar 3.1b Rancangan Umum Sistem
Diagram state sistem pada gambar 3.1a yang berlanjut pada gambar 3.1b
menunjukkan proses tiap alur halaman dari sistem pembelajaran yang dibangun. Pemenggalan Suku Kata Bahasa Madura dengan Masukan Bahasa Indonesia Proses ini digunakan untuk pemenggalan suku kata bahasa Madura dengan inputan bahasa Indonesia hingga menjadi suara. Adapun alurnya bisa dilihat pada gambar 3.2 berikut.
Gambar 3.3 Flowchart Pemenggalan Suku Kata dengan Inputan Bahasa Madura
Gambar 3.2 Flowchart Pemenggalan Suku Kata dengan Inputan Bahasa Indonesia
Pemenggalan Suku Kata Bahasa Madura dengan Masukan Bahasa Madura Proses ini digunakan untuk pemenggalan suku kata bahasa Madura dengan inputan bahasa Madura hingga menjadi suara. Adapun alurnya bisa dilihat pada gambar 3.3 berikut.
Aturan Pemenggalan Suku Kata Bahasa Madura Bahasa Madura mengenal tujuh huruf vokal yaitu : a, â, e, è, i, o, u, dan 27 huruf konsonan yaitu: b, bh, c, d, dh, f, g, gh, h, j, jh, k, l, m, n, ng, ny, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z. Karena bahasa Madura dan bahasa Indonesia memiliki keterkaitan bahasa baik dari sisi morfologi, fonologi maupun sintaknya [4]. Maka dari itu dalam pemenggalan kata bahasa Madura mengacu pada aturan pemenggalan kata bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut : a. Jika di tengah kata dasar ada dua huruf vokal, maka pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf vokal tersebut. b. Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan diantara dua huruf vokal, maka pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan itu. c. Jika di tengah kata dasar ada dua buah huruf konsonan yang berurutan, maka pemenggalan dilakukan diantara kedua
huruf konsonan itu. Huruf konsonan bh, dh, gh, jh, ng, ny dianggap sebagai satu kesatuan karena gabungan huruf tersebut melambangakan sebuah fonem. d. Jika ditengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih, maka pemenggalannya dilakukan di antara konsonan yang pertama, termasuk gabungan huruf konsonan, dengan huruf yang kedua. e. Jika ditengah kata dasar ada huruf glotal (‘), maka pemenggalannya dilakukan setelah huruf tersebut. Berdasarkan aturan pemenggalan kata bahasa Madura, maka didapatkan pola umum suku kata bahasa Madura seperti pada tabel 3.1 berikut:
KKVG
Cep-plo', cok-kla', kop-plo' (Kopya Haji), lèt-trè' (lintrik), tab-bra' (tabrak).
Algoritma FSA yang digunakan untuk pengenalan suku kata bahasa Madura terdiri dari dua tingkatan. Pada tingkatan pertama akan mengenali pola suku kata V, G, K, dan KV. Hasil pengenalan FSA tingkat pertama akan menjadi masukan pada FSA tingkatan berikutnya. Pada tingkatan kedua akan mengenali pola V, VK, VG, KV, KVK, KKV, KKVK, KVG dan KKVG. Pada gambar 3.4 diberikan diagram transisi FSA tingkat pertama untuk mengenali pola suku kata V, G, K, dan KV.
Tabel 3.1 Pola Umum Suku Kata Bahasa Madura
Pola V
VK
KV
KVK
KKV
KKVK
VG
KVG
Contoh Kata a-bit (lama), a-les (alis), i-man (iman), o-bâng (uang), o-nèng (tau), sa-è (baik), dâ-i (dahi). el-la (jangan), ib-blis (iblis), ra-èh (wajah), ra-op (basuh muka), ja-il (air liur), lè’-èr (leher). sa-è (baik), bâ-ras (sembuh), ang-lo (sakit), el-la (jangan), lop-pa (lupa), lo-lo (jamu), napa (apa), bhâ-kal (bakal). a-kan-ta (seperti), dân-tos (tunggu), ke-la-ban (dan), nimbhâ-li (memanggil), pa-le-man (pulang), bhun-ten (tidak). Bhru-ma (kolong tempat tidur), bhru-wâng (beruang), bhru-sa (bertebaran), bhlâ-i (sengsara). Bang-krut (bangkrut), bhlâksèk (tidak mau diam), bhrinding (berjalan dengan goyah). na-è’ (naik), ca'a’ (penangkal), jhâ-i' (menjahit), la-o' (selatan), pa-è' (pahit). al-po’ (mudah hancur), kè-di’ (nanti), ca’na (katanya), dinna’ (disini), sèng-ko’ (saya).
Gambar 3.4 FSA Tingkat Pertama
Contoh pemenggalan suku kata pada FSA tingkat pertama diberikan pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Pemenggalan Suku Kata Pada FSA Tingkat Pertama
Kata/Pola Obâng/ VKVK nètè’è / KVKVGV Nimbhâli / KVKKVKV tabbra' / KVKKKVG naè’ / KVVG Bhlâccar / KKVKKVK parbidâ’ân / KVKKVKV GVK Anglo / VKKV Ella / VKKV Loppa / KVKKV
FSA Tingkat 1/ Pola o-bâ-ng / V-KV-K nè-tè-’-è / KV-KV-G-V ni-m-bhâ-li / KV- K-KV-KV ta-b-b-ra-' / KV-K-K-KV-G Na-è - ’ / KV-V-G Bh-lâ-c-ca-r / K-KV-K-KV-K Pa-r-bi-dâ - ’-â-n / KV-K-KV-KV-G-V-K A-ng-lo / V-K-KV E-l-la / V-K-KV Lo-p-pa / KV-K-KV
Pada gambar 3.5 diberikan diagram transisi FSA tingkat kedua untuk mengenali pola suku kata V, VK, VG, KV, KVK, KKV, KKVK, KKKV, KKKVK, KVG dan KKVG
Gambar 3.5 FSA Tingkat Kedua
Contoh pemenggalan suku kata pada FSA tingkat kedua diberikan pada tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Pemenggalan Suku Kata Pada FSA Tingkat Kedua
Kata/Pola Obâng / VKVK nètè’è / KVKVGV Nimbhâli / KVKKVKV tabbra' / KVKKKVG naè’ / KVVG Bhlâccar / KKVKKVK parbidâ’ân / KVKKVKV GVK Anglo / VKKV Ella / VKKV Loppa / KVKKV
FSA Tingkat 1/ Pola o-bâ-ng / V-KV-K nè-tè - ’-è / KV-KV-G-V ni-m-bhâ-li / KV-K-KV-KV ta-b-b-ra - ' / KV-K-K-KV-G Na-è -’ / KV-V-G Bh-lâ-c-ca-r / K-KV-K-KV-K Pa-r-bi-dâ -’-â-n/ KV-K-KV-KV-G -V- K A-ng-lo / V-K-KV E-l-la / V-K-KV Lo-p-pa / KV-K-KV
FSA Tingkat 2/ Pola o-bâng / V-KVK nè-tè’-è / KV-KVG-V nim-bhâ-li / KVK-KV-KV tab-bra' / KVK-KKVG Na-è’ / KV-VG Bhlâc-car / KKVK-KVK Par-bi-dâ’-ân/ KVK-KV-KVGVK Ang-lo / VK-KV El-la / VK-KV Lop-pa / KVK-KV
HASIL DAN PEMBAHASAN Aplikasi pembelajaran membaca permulaan bahasa Madura dalam penelitian ini diselesaikan dalam satu aplikasi berbasis web, maka dari itu untuk dapat memulainya yaitu dengan menjalankan aplikasi browser. Halaman utama pada aplikasi ini tampak seperti pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Halaman Utama
a. Proses pertama pembelajaran yaitu dimulai pada pengenalan huruf bahasa Madura. Halaman pengenalan huruf tampak seperti pada gambar 4.2 berikut.
d. Proses keempat setelah pengenalan kata bahasa Madura yaitu pengenalan kalimat bahasa Madura. Kalimat yang dikenalkan terdiri dari tiga tingkatan yaitu tingkat bahasa umum, menengah, tinggi/halus. Halaman pengenalan kalimat tampak seperti pada gambar 4.5 berikut.
Gambar 4.2 Halaman Pengenalan Huruf
b. Proses kedua setelah pengenalan huruf bahasa Madura yaitu pengenalan suku kata bahasa Madura. Halaman pengenalan suku kata tampak seperti pada gambar 4.3 berikut
Gambar 4.3 Halaman Pengenalan Suku Kata
c. Proses ketiga setelah pengenalan suku kata bahasa Madura yaitu pengenalan kata bahasa Madura. Halaman pengenalan kata tampak seperti pada gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4 Halaman Pengenalan Kata
Gambar 4.5 Halaman Pengenalan Kalimat
User juga dapat melakukan input manual dengan masukan kata/kalimat bahasa Indonesia yang diucapkan dalam bahasa Madura atau dengan masukan kata/kalimat bahasa Madura serta cara pengucapannya. e. Proses terakhir setelah pengenalan kalimat yaitu kuis/ujian. Pada halaman ini diberikan beberapa model soal yaitu: 1. Soal berupa gambar bagian tubuh manusia. User ditugaskan untuk menuliskan nama gambar tersebut dalam bahasa Madura ènggi bhunten (tingkat bahasa halus). Ujian model gambar ini tampak seperti pada gambar 4.6 berikut.
Gambar 4.6 Halaman Kuis Model Gambar
2. Soal berupa audio kata bahasa Madura. User ditugaskan untuk menuliskan kata dari suara tersebut. Ujian ini tampak seperti pada gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7 Halaman Kuis Model Audio
Implementasi Uji Coba Uji coba sistem dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa pengujian yang dilakukan, yaitu sebagai berikut: 1. Pengujian proses pemenggalan suku kata menggunakan FSA. 2. Pengujian pemutaran audio/suara. 3. Survei kemanfaatan sistem terhadap pengguna. Pengujian Proses Pemenggalan Suku Kata Uji coba ini berfungsi untuk mengetahui kinerja dari proses FSA untuk pemenggalan suku kata bhasa Madura. Uji coba dilakukan pada beberapa kata dasar dan kata berimbuhan bahasa Madura. Hasil pengujian pada proses pemenggalan suku kata cukup memuaskan. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan pada 100 kata dasar bahasa Madura, diketahui bahwa semua kata dasar dapat dipenggal sesuai dengan aturan pemenggalan bahasa Madura dengan baik. Sedangkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan pada 100 kata berimbuhan bahasa Madura, diketahui bahwa semua kata berimbuhan juga dapat dipenggal sesuai dengan aturan pemenggalan bahasa Madura dengan baik.
Uji Coba Pemutaran Audio Suku Kata Uji coba ini berfungsi untuk mengetahui kinerja dari proses pemutaran audio suku kata bahasa Madura. Uji coba pemutaran audio telah dilakukan sebanyak 20 kalimat bahasa Madura. Hasil uji coba pada proses pemutaran audio suku kata, diketahui bahwa semua kalimat dapat diucapkan dengan baik. Survei Kemanfaatan Sistem Terhadap Pengguna Uji coba dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada user untuk mengetahui komentar, saran, dan kritik dari aplikasi yang telah dibuat Setiap orang akan memiliki kemampuan dan keterampilan yang berbeda, maka dari itu data koresponden dibagi menjadi tiga kategori dengan perbedaan umur pada setiap kategorinya, yaitu rentang umur 7-12 tahun sebanyak 10 orang, 13-18 tahun sebanyak 10 orang, dan > 19 tahun sebanyak 10 orang. Pada Gambar 4.8 berikut ini menunjukkan grafik hasil survei dari semua kategori usia.
Gambar 4.8 Grafik Data Hasil Survei
Berdasarakan hasil wawancara dengan koresponden didapatkan bahwa aplikasi ini dapat memberikan kemudahan pada user dalam belajar membaca bahasa Madura. Karena pada aplikasi dijelaskan secara rinci cara penulisan kata/kalimat bahasa Madura dengan benar serta cara pengucapannya. Mereka mengatakan bahwa sangat menantang dalam menjawab soal kuis yang diberikan. Pengembangan berikutnya akan semakin baik lagi apabila
aplikasi pembelajaran bahasa Madura ini dapat berjalan pada perangkat mobile. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah dilakukan uji coba terhadap sistem pembelajaran membaca permulaan bahasa Madura yang telah dirancang dan dibangun, maka didapatkan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Aplikasi pembelajaran membaca permulaan bahasa Madura ini mampu melafalkan suku kata dari kata dan kalimat Bahasa Madura. 2. Aplikasi pembelajaran ini membantu mempermudah proses belajar membaca dan meningkatkan kemampuan berbahasa Madura secara baik dan benar. 3. Aplikasi pembelajaran dapat melafalkan kata/kalimat bahasa Madura dengan inputan bahasa Indonesia maupun inputan dari bahasa Madura. 4. Prosentase kebenaran pada uji coba terhadap pemenggalan suku kata bahasa Madura yaitu, uji coba 100 kata dasar bahasa Madura 100%, dan uji coba 100 kata berimbuhan bahasa Madura 100%. 5. Uji coba pemutaran audio suku kata bahasa Madura yaitu, uji coba 20 kalimat bahasa Madura 100%. 6. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan pada proses pemenggalan suku kata bahasa Madura, algoritma FSA dua tingkat yang telah diterapkan mampu melakukan pemenggalan suku kata sesuai dengan aturan pemenggalan bahasa Madura. Saran Dari hasil pengujian sistem, diberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya pada rancang bangun aplikasi pembelajaran bahasa Madura, yaitu sebagai berikut. 1. Proses pemutaran audio suku kata bahasa Madura harus dikembangkan
lagi agar audio suku kata yang dilafalkan lebih halus dan jelas. 2. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran berbasis mobile. 3. Perlu adanya tambahan audio suku kata agar dapat melafalkan semua kata bahasa Madura yang ada. DAFTAR PUSTAKA [1] Pawitra, A. Kamus Lengkap Bahasa Madura Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat. 2009. [2] Hariyanto, B. Teori Bahasa, Otomata, dan Komputasi serta terapannya. Bandung: Informatika Bandung. 2004. [3] Rahilah. Aplikasi Penerjemah Bahasa Madura-Indonesia dan IndonesiaMadura menggunakan Free Context Parsing Algorithm. Bangkalan: Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik. Universitas Trunojoyo Madura. 2013. [4] Effendy, Hafid.M. Pramasastra Bhâsa Madhurâ. Pamekasan: Modul Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Madura. 2006. [5] Rahim, F. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. 2011. [6] Erniati. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Metode Struktural Analitik Sintetik Di Kelas I Sekolah Dasar Negeri 18 Sadaniang. Pontianak: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak. 2013 [7] Basuki, T.A. Pengenalan Suku Kata Bahasa Indonesia Menggunakan FiniteState Automata. Integral. 5 : 2. 2000. [8] Astuti, E.S., Naba, A., & Prijono, W.A. Sistem TTS Dalam Bahasa Indonesia Menggunakan Metode FSA dan Database Diphone. Seminar Nasional Electrical, Informatics, and IT’S Education. B1 : 139-144. 2009.