Tri Rusmanto, Agus Taftazani
ISSN 0216 - 3128
129
PENENTUAN SIFAT FISIS, KIMIA, BIOLOGI DAN RADIOAKTIVITAS ALAM SAMPEL AIR DAN SEDIMEN SUNGAI BRIBIN TAHAP II Tri Rusmanto, Agus Taftazani Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
ABSTRAK PENENTUAN SIFAT FISIK, KIMIA, BIOLOGI DAN RADIOAKTIVITAS SAMPEL AIR DAN SEDIMEN SUNGAI BRIBIN TAHAP II. Kualitas air Sungai Bribin sebagai bahan air rumah tangga dapat dipantau melalui parameter fisik, kimia, biologi dan Radioaktivitas. Telah dilakukan penelitian kualitas air tersebut dengan parameter penelitian suhu, suspended solid (SS), radioaktivitas gross β dan γ, kesadahan, COD, BOD, Escherichia colli. Sampel sedimen dan air diambil pada bulan Februari dan Agustus 2005. Hasil pengukuran parameter kualitas air sungai Bribin berturut-turut didapat data suhu rata-rata 27˚C; SS maksimum 4 mg/L, pH maksimum 7,0; kesadahan maksimum 279,58 mg/L; COD maksimum 8 mg/L, BOD maksimum 1,5 mg/L, bakteri E. colli max > 2100 mpn/100 mL, gross β air maksimum 0,08187 Bq/L. Semua parameter tersebut masih di bawah kadar maksimum menurut Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No/214/KPTS/1991 dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002. Sampel sedimen tidak dapat dibandingkan karena belum tercantum dalam baku mutu perairan. Hasil identifikasi radionuklida alam pemancar gamma pada sampel air sungai terdeteksi Tl-208 dan K-40 sedangkan pada sampel sedimen terdeteksi lebih banyak yaitu Pb-210, Tl-208, Ac-228, Ra-226, Pb-212, Pb-214, Bi-214, Ac-228, Ac-228 dan K-40. Kata kunci: Bribin, suspended solid, radioaktivitas β dan radionuklida alam, kesadahan, COD, BOD, Escherichia Coli
ABSTRACT DETERMINATION of PHYSICALS, CHEMICALS, BIOLOGICALS AND RADIOACTIVITIES PARAMETERS of SEDIMENS and WATER SAPLES of BRIBIN RIVER SECOND PERIOD. Bribin river water quality as residential water resources can be controlled by physical, chemical, and biological parameters. The water quality with the parameters of temperature, suspended solid (SS), gross β radioactivity , hardwater, COD, BOD, Escherichia Coli have been experimentally conducted. The sediment and water samples have taken in Februari and Agustus 2005. Measurement result of Bribin river water quality showed that at temperature of 27 oC, the maximum SS was 4 mg/L, maximum pH was 7,0 maximum hardwater was 279,58 mg/L, maximum COD was 8 mg/L, maximum BOD was 1,5 mg/L, maximum bacteri E. coli > 2100 mpn/100 mL, maximum water gross β was 0,08187 Bq/L. All the parameters were lower than maximum permissible concentration in water that decided by Governur of Yogyakarta Special Region No/214/Kpts/1991 and Public Health Meinister of Republic of Indonesia Number 907/Menkes/SK/VII/2002. Sediment sample can not be compared because it was not included yet in the river water quality .Gamma transmitter that decided in natural radionuclides river samples were Tl-208 and K-40 in sediment samples more element detected, they were Pb-210, Tl-208, Ac-228, Ra-226, Pb-212, Pb-214, Bi-214, Ac-228, Ac-228 and of K-40.
PENDAHULUAN
A
ir merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia, khususnya masyarakat yang berada di kawasan krisis air, seperti di daerah Semanu Gunung Kidul. Masyarakat setempat sangat memanfaatkan sumber air yang ada termasuk sungai Bribin, sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap kualitas air Sungai Bribin tersebut [1]. Air sungai Bribin akan dipergunakan untuk keperluan air rumah tangga (air bersih), maka harus
dipantau melalui parameter fisik, kimia, dan biologi baik pada musim kemarau maupun penghujan. Kualitas air sungai pada musim kemarau dipengaruhi terutama oleh kualitas sumber air (belik/luweng) yang mengalir ke sungai. Pada musim penghujan, kualitas air sungai dipengaruhi oleh selain kualitas sumber air juga oleh kualitas air hujan yang masuk kesungai, baik yang langsung maupun setelah melewati lahan pertanian/perkebunan, area industri atau pekarangan rumah tangga. yang akhirnya masuk ke sungai Bribin. Diperkirakan kualitas air sungai
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
130
Tri Rusmanto, Agus Taftazani
ISSN 0216 - 3128
pada musim penghujan memiliki harga BOD, COD, bakteri E.colli yang lebih tinggi dibandingkan pada musim kemarau. Adapun tujuan penelitian ini antara lain agar dapat dipunyai data kualitas air dan sedimen sungai Bribin dengan parameter sifat Fisik (suhu, suspended solid, gross β, jenis radionuklida alam pemancar γ), sifat Kimia (kesadahan dan COD) dan sifat Biologi (BOD5 dan bakteri Escherichia colli). Data hasil pengukuran parameter air tersebut pada sampel air di Sungai Bribin, kemudian dibandingkan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No/214/KPTS/1991 mengenai Baku Mutu Air Golongan B [2] dan Keputusan Menkes RI Nomor 907 Tahun 2002[3]. Pengambilan sampel lingkungan dilakukan pada bulan Februari (penghujan) dan Agustus (kemarau) 2005. Diharapkan data uji kualitas air sungai Bribin ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan oleh yang berwenang dalam pemanfaatan air sungai Bribin.
Alat Penggerus, Ayakan, Alat gelas, pH meter, Termometer, Timbangan, Alat cacah gross β (dengan Geiger Mueller, GM), unit spektrometer γ (dengan detektor Ge(Li) dan software Maestro II, Ortec) dan peralatan pembantu lainnya.
Cara Kerja Pengambilan sampel air dan sedimen[6] sungai Bribin dilakukan di 3 lokasi, sebagaimana terlihat dalam Tabel 1. - Pengukuran suhu, pH diukur pada saat pengambilan sampel, dimasing-masing lokasi. - Preparasi sampel untuk pengukuran gross α dan β, identifikasi radionuklida pemancar γ dilakukan dengan mengacu Agus Taftazani (2000)[4]. Metode pengukuran parameter dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
TATA KERJA
-
Bahan dan Alat -
Bahan
-
Sampel air dan sedimen dari sungai Bribin, sumber standar multi gamma ( Eu-152 ) untuk kalibrasi alat.
-
Parameter Fisik: - Penentuan warna , dengan metode Visual + Spektrofotometer. Penentuan Bau dengan metode Organoleptik. Penentuan Suhu, dengan termometer. Penentuan padatan tersuspensi dengan metode gravimetri. Penentuan radioaktivitas gross β dengan alat cacah gross β (detektor GM)[5,6,7] Identifikasi radionuklida alam dengan metode spektrometri γ (detektor GeLi). [4,6,8]
Tabel 1. Pengambilan Sampel pada Bulan Februari 2005 (musim penghujan) No. 1. 2. 3. 4. 5.
KODE SAMPEL A1 A2 A3 S1 S3
LOKASI Air sungai DAM Air sungai 300meter dari DAM. Air sungai dibawah sumur Bor.
JENIS SAMPEL Air Air Air
JUMLAH 2x5L 2x5L 2x5L
Sedimen DAM
Sedimen
2 x 2 kg
Sedimen dibawah sumur Bor.
Sedimen
Parameter Kimia : - Penentuan kesadahan dengan metode titrimetri (EDTA) - Penentuan COD dengan metode titrimetri. - Penentuan keasaman (pH) dengan metode potensiometri (pH-meter). - Parameter Biologi: - Penentuan bakteri E. Colli dengan metode MPN.
-
Penetuan BOD hari metode titrimetri.
2 x 2 kg kelima,
dengan
Parameter Biologi : - Penentuan bakteri E. Colli dengan metode MPN. - Penetuan BOD hari kelima, dengan metode titrimetri.
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
Tri Rusmanto, Agus Taftazani
131
ISSN 0216 - 3128
Tabel 2. Pengambilan sampel pada bulan Agustus 2005 (musim kemarau) No. 1. 2. 3.
KODE SAMPEL A1 A2
LOKASI Air sungai DAM Air sungai 300meter dari DAM. Air sungai dibawah sumur Bor.
A3
4.
S1
5.
S2
6.
S3
JENIS SAMPEL Air Air Air
JUMLAH 2x5L 2x5L 2x5L
Sedimen DAM
Sedimen
2 x 2 kg
Sedimen 300 m dari DAM.
Sedimen
Sedimen 100 m dari sumur Bor.
Sedimen
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
2 x 2 kg 2 x 2 kg
Setelah sampel lingkungan diatas dipreparasi sesuai dengan tujuan analisisnya, kemudian dilakukan pengukuran-pengukuran parameternya. Hasil penentuan parameter fisika, kimia dan biologi pada air sungai Bribin dapat dilihat pada Tabel 3 sampai dengan Tabel 10.
DAN
Jumlah sampel dan lokasi pengambilan sampel lingkungan perairan Bribin dapat dilihat sebagaimana tercantum dalam Tabel 1 & 2. Pengambilan sampel dilakukan pada musim penghujan Februari 2005 dan pada musim Kemarau Agustus 2005.
Tabel 3. Hasil pengukuran kualitas air Sungai Bawah Tanah Bribin Sampel air No.
Metode
Februari 2005
Parameter
A1
A2
A3
A1
27/25
27/26
28/27
6,0
7,0
Baku Mutu (4)
Agustus 2005 A2
A3
27/26.
27/26
27/26
6,8
6,8.
6,9
1.
Suhu (oC) Udara/air
2.
pH
6,0
3.
3
3
4
0
0
0
4.
Suspended material (mg/L) Bau
5.
Rasa
6.
Kekeruhan (NTU)
tdk berbau tdk berasa 13,44
tdk berbau tdk berasa 13,14
tdk berbau Tdk berasa 8,66
tdk berbau Tdk berasa 2
tdk berbau Tdk berasa 3
tdk berbau Tdk berasa 4
Thermometri Potensiome -tri Gravimetri Organoleptik
Perbedaan suhu udara dan air, mak. 3oC 6,5 - 8,5 500 mg/l tdk berbau Tdk berasa
Pengukuran parameter rasa air, tidak dilakukan (karena airnya mentah/tidak direbus). Data perbedaan suhu udara dengan air masih < 3oC.Terlihat data pengamatan suhu, pH, SS dan bau pada Tabel 3 baik pada musim kemarau maupun penghujan masih dibawah ambang batas bakumutu menurut Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No/214/KPTS/1991 mengenai Baku Mutu (4) Air Golongan B, untuk air rumah tangga/bahan air PAM, berarti air sungai tersebut masih baik dari segi parameter suhu, pH, bau dan rasa.
kontaminasi/pengenceran dari air hujan (yang langsung maupun yang telah lewat lahan industripertanian-rumah tinggal).
Terlihat harga SS pada musim kemarau < musim penghujan, hal ini disebabkan telah terjadi
Perhitungan kesadahan :
Penentuan kesadahan dengan Titrimeteri. Yaitu larutan EDTA 0,01 M sebagai titran , dimana harga dari 1 liter EDTA 0,01 M sesuai dengan 1 mg kesadahan yang dinyatakan sebagai CaCO3.
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
132 Konsentrasi Ca2+ sebagai mg CaCO3/ Lt = A x 1,0009 x 1000 x f B A = ml titran EDTA yang digunakan B
Tri Rusmanto, Agus Taftazani
ISSN 0216 - 3128
1,0009 = ekivalensi antara 1ml EDTA 0,01 M dan 1 mg kesadahan sebagai CaCO3. F
= faktor perbedaan kadar larutan EDTA menurut standarisasi dengan CaCO3 (f<1 ).
= ml Sampel ( sebelum diencerkan Tabel 4. Volume titrasi EDTA dan Angka Kesadahan air sungai No. 1. 2. 3
Sampel Air
Kesadahan (CaCO3) mg/L Februari 2005 Agustus 2005 A1 195,16 279,58 A2 179,07 175,74 A3 183,09 151,77 * Baku Mutu (4) Air Golongan B
Terlihat data pengamatan kesadahan pada Tabel 3 baik pada musim kemarau maupun penghujan masih dibawah ambang batas Bakumutu(4) . Sehingga air sungai tersebut masih baik dari segi angka kesasdahannya.
Kesadahan Bakumutu(4) 500 mg/L 500 mg/L 500 mg/L
Terlihat harga kesadahan pada musim kemarau >musim penghujan, hal ini disebabkan telah terjadi kontaminasi/pengenceran dari air hujan (yang langsung maupun yang telah lewat lahan industri-pertanian-rumah tinggal).
Tabel 5. Hasil Pengujian COD air No.
1. 2. 3.
Kode Sampel Air
Hasil Uji COD (mg/L) Februari 2005
Agustus 2005
8 8 8
8 8 8
A1 A2 A3 • Bakumutu(4) Air Golongan B.
Sampel yang diambil pada perairan sungai Bribin pada Bulan Februari 2005 lokasi A1 memiliki angka COD sebesar 8,0 mg/L sedangkan sampel dari lokasi A2 memiliki angka COD sebesar 8,0 mg/L dan di lokasi A3 juga sama 8,0 mg/L. Sehingga di dapat angka rata-rata untuk parameter COD sebesar 8 mg/L.
Bakumutu * Kesadahan (mg/l)
10
Jadi harga COD pada musim kemarau sama dengan musim penghujan, berarti tidak banyak pengaruh dari zat-zat pencemar (polutan) dan harga COD masih dibawah ambang batas yang diperbolehkan.
Tabel 6. Hasil Penghitungan DO0, DO5, dan BOD air sungai No. 1. 2. 3
Sampel Air* A1 A2 A3
Hasil Uji BOD (mg/L) sampel Februari 2005 Agustus 2005 1,3 1,2 1,1
Harga BOD air sungai pada musim kemarau maupun musim penghujan semuanya masih dibawah batas maksimum yang diperbolehkan, karena batas maksimum yang masih diperbolehkan untuk air golongan B yaitu sebesar 5 mg/L. Terlihat harga BOD pada musim kemarau >musim penghujan, hal ini disebabkan telah terjadi kontaminasi/pengenceran dari air hujan (yang
1,2 1,1 1,5
Bakumutu*(4) (mg/L) 5
langsung maupun yang telah lewat lahan industripertanian-rumah tinggal sehingga cemaran biologis semakin banyak).
Aspek Bakteriologis Jumlah maksimum yang dianjurkan untuk parameter bakteriogis (Esherichia colli) adalah sebesar 2100 MPN/100 mL(4), Disini terlihat jumlah
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
Tri Rusmanto, Agus Taftazani
133
ISSN 0216 - 3128
E.coli pada musim penghujan > musim kemarau, hal ini disebabkan telah terjadi kontaminasi/pengenceran dari air hujan (yang
langsung maupun yang telah lewat lahan industripertanian-rumah tangga sehingga bakteri E.coli nya semakin banyak.)
Tabel 7. Hasil Penentuan Bakteri Escherichia Colli pada sampel air yang diambil dari Sungai Bribin No.
Sampel Air
1. 2 3
A1 A2 A3
Bakumutu (4) (MPN/100 mL)
Hasil Uji E-colli (MPN/100 mL) Februari 2005 Agustus 2005 > 2100 < 2100 > 2100 < 2100 > 2100 < 2100
Keterangan :
2100
Aspek radioaktivitas gross Betha dengan dtektor Geiger Mueller (GM) serta identifikasi radionuklida pemancar γ dengan detektor Ge(Li) beserta software Maestro II.
A1 = Air sungai DAM. A2 = Air sungai 300 meter dari DAM. A3 = Air sungai di bawah sumur Bor
Aktivitas Gross Betha (β) Aspek Radioaktivitas
Dari hasil analisis dan perhitungan aktivitas gross betha terhadap sampel air sungai dan sedimen dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Pengukuran Gross Betha (β) pada sampel air dan sedimen sungai No
Kode Sampel
1 2 3
Lokasi I (air) Lokasi II (air) Lokasi III (air)
4 5 6
Lokasi I (sedimen) Lokasi II (sedimen) Lokasi III (sedimen)
Aktivitas Februari 2005 Gross β SAMPEL AIR (Bq/L) 0,029 + 0,005 0,032 + 0,007 0,034 + 0,006 SAMPEL SEDIMEN (Bq/gr) 0,055 + 0,007 0,024 + 0,005 0,055 + 0,005
Data hasil pengukuran radioaktivitas gross β dalam Tabel 8 menunjukan bahwa perairan sungai Bribin adalah aman dari segi gross β, baik untuk sedimen maupun airnya, karena besar radioaktivitas gros β disemua titik lokasi masih dibawah batas ambang baku mutu tentang Baku Mutu(4) . Badan Air Golongan B batas yang diperbolehkan Gross β = 1,00 Bq/L.
Agustus 2005 Gross β 0,076 + 0,015 0,045 + 0,005 0,081 + 0,014 0,19 + 0,01 0,238 + 0,015 0,265 + 0,021
Aktivitas Radionuklida Alam Pemancar Gamma (γ) Dari hasil pengukuran dan perhitungan maka didapatkan harga aktivitas radionuklida alam pemancar gamma pada sampel air sungai dan sedimen sungai Bribin disajikan pada Tabel 9 s/d Tabel 12.
Tabel 9. Radionuklida Alam dalam Air Sungai Bawah Tanah Bribin, Musim Penghujan Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
134
Tri Rusmanto, Agus Taftazani
ISSN 0216 - 3128
Cuplikan Lokasi I Lokasi II Lokasi III
Energi Kev 583 1460 583 1460 583 1460
Isotop
Net
Latar
Tl-208 K-40 Tl-208 K-40 Tl-208 K-40
17 206 27 244 23 217
5 8 5 8 5 8
Cacah bersih 12 198 12 236 18 209
CPS
DPS
0,0016 0,0275 0,0030 0,0327 0,0025 0,0290
0,0008 0,0488 0,0016 0,0581 0,0013 0,0515
Aktifitas Bq / gr 0,000008 0,000488 0,000016 0,000581 0,000013 0,000515
Tabel 10. Radionuklida Alam dalam Air Sungai Bawah Tanah Bribin , Musim Kemarau Cuplikan Lokasi I Lokasi II Lokasi III
Energi Kev 583 1460 583 1460 583 1460
Isotop Tl-208 K-40 Tl-208 K-40 Tl-208 K-40
Net 28 280 43 257 42 339
Latar 5 8 5 8 5 8
Keterangan : Lokasi I = Air Sungai DAM Lokasi II = Air Sungai 300 meter dari DAM Lokasi III = Air Sungai dibawah sumur Bor
Hasil Pengukuran Aktivitas Radionuklida Alam Pemancar Gamma pada Sampel Air Sungai Bribin
Cacah bersih 23 272 38 249 37 331
CPS
DPS
Aktifitas Bq/gr 0,003194 0,00169 0,0000169 0,03777 0,06701 0,0006701 0,00527 0,002802 0,00002802 0,03458 0,01838 0,0001838 0,005138 0,002732 0,00002732 0,04597 0,02444 0,0002444 Dari hasil perhitungan aktivitas radionuklida alam pemancar gamma pada sampel air sungai Bribin, bahwa aktivitas Tl-208 rerata pada air sungai bawah dam Bribin lebih besar dibandingkan dengan aktivitas Tl-208 pada sampel air sungai hulu Bribin dan yang paling kecil aktivitasnya adalah air sungai atas dam Bribin. Sedangkan untuk aktivitas K-40 rerata pada sampel air sungai hulu Bribin lebih besar dibandingkan dengan air sungai bawah dam Bribin dan yang paling kecil aktivitas K-40 adalah pada sampel air sungai atas dam Bribin.
Tabel 11. Hasil Pengukuran Aktivitas Radionuklida Alam Pemancar Gamma pada Sampel Sedimen , musim Penghujan Cuplikan Lokasi I
Lokasi III
Keterangan :
Energi Kev 1460 911 609 583 510 351 295 238 186 1460 911 609 583 510 351 295 238 186
Isotop
Net
Latar
K-40 Ac-228 Bi-214 Tl-208 Tl-208 Pb-214 Pb-214 Pb-212 Ra-226 K-40 Ac-228 Bi-214 Tl-208 Tl-208 Pb-214 Pb-214 Pb-212 Ra-226
211 15 21 15 20 23 45 48 44 111 26 15 24 22 35 39 35 45
8 4 7 5 12 3 12 8 5 8 4 7 5 12 3 12 8 5
Cacah bersih 203 11 14 10 8 20 33 40 39 103 22 8 19 10 32 27 27 40 Lokasi I
CPS
DPS
0,0282 0,0015 0,0019 0,0013 0,0011 0,0041 0,0045 0,0055 0,0054 0,0143 0,0030 0,0011 0,0026 0,0013 0,0044 0,0037 0,0037 0,0055
0,0500 0,0014 0,0010 0,0007 0,0005 0,0011 0,0009 0,0009 0,0006 0,0253 0,0029 0,0006 0,0014 0,0006 0,0012 0,0008 0,0006 0,0006
= Sedimen DAM
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
Aktifitas Bq/gr 0,00050 0,000014 0,000010 0,000007 0,000005 0,000011 0,000009 0,000009 0,000006 0,000253 0,000029 0,000006 0,000014 0,000006 0,000012 0,000008 0,000006 0,000006
Tri Rusmanto, Agus Taftazani
135
ISSN 0216 - 3128
Lokasi III = Sedimen dibawah sumur Bor.
terdapat pada sampel air sungai. Hal ini dapat disebabkan karena afinitas radionuklida untuk berasosiasi dengan sedimen dan partikel-partikel sedimen lebih tinggi daripada afinitas radionuklida terhadap air.
Dari hasil identifikasi radionuklida alam pemancar gamma pada sampel air sungai dan sedimen terlihat bahwa pada sampel sedimen radionuklidanya lebih banyak dari pada yang
Tabel 12. Radionuklida alam dalam sedimen sungai bawah tanah Bribin , musim kemarau Cuplikan Lokasi I
Lokasi II
Lokasi III
Energi Kev 1460 911 609 583 510 351 295 238 186 75 47
Isotop
Net
K-40 Ac-228 Bi-214 Tl-208 Tl-208 Pb-214 Pb-214 Pb-212 Ra-226 Pb-214 Pb-210
339 43 118 105 40 97 76 143 85 926 88
1460 911 609 583 510 351 295 238 186 75 47 1460 911 609 583 510 351 295 238 186 75 47
K-40 Ac-228 Bi-214 Tl-208 Tl-208 Pb-214 Pb-214 Pb-212 Ra-226 Pb-214 Pb-210 K-40 Ac-228 Bi-214 Tl-208 Tl-208 Pb-214 Pb-214 Pb-212 Ra-226 Pb-214 Pb-210
329 59 107 100 59 105 79 133 84 917 85 355 59 128 109 52 105 86 133 84 893 76
Latar 8 12 9 5 8 12 3 12 5 7 5
Cacah bersih 331 31 109 100 32 85 73 131 80 919 83
0,04597 0,004305 0,015138 0,01388 0,00444 0,011805 0,010138 0,01819 0,01111 0,12763 0,011527
0,08156 0,00411 0,00852 0,00738 0,00203 0,003235 0,002203 0,002981 0,001317 0.004544 0,000224
Aktifitas Bq/gr 0,0008156 0,0000411 0,0000852 0,0000738 0,0000203 0,00003235 0,00002203 0,00002981 0,00001317 0,00004544 0,00000224.
8 12 9 5 8 12 3 12 5 7 5 8 12 9 5 8 12 3 12 5 7 5
321 47 98 95 51 93 76 121 79 910 80 347 47 119 104 44 93 83 121 79 886 71
0,04458 0,006527 0,01361 0,01319 0,007083 0,012916 0,01055 0,016805 0,010972 0,12638 0,01111 0,04819 0,006527 0,027638 0,01444 0,00611 0,01291 0,01152 0,016805 0,01097 0,12305 0,00986
0,079098 0,006234 0,007662 0,007013 0,003241 0,003526 0,002293 0,002754 0,001301 0,004549 0,000216 0,0855 0,006235 0,01556 0,007678 0,002795 0,003525 0,002503 0,002754 0,001301 0,004429 0,000192
0,0007909 0,00006234 0,00007662 0,00007013 0,00003241 0,00003526 0,00002293 0,00002754 0,00001301 0,00004549 0,00000216 0,000855 0,00006235 0,0001556 0,00007678 0,00002795 0,00003525 0,00002503 0,00002754 0,00001301 0,00004429 0,00000192
KESIMPULAN Berdasarkan hasil-hasil pengukuran parameter fisika, kimia, dan biologi pada sampel air sungai Bribin, antara lain sebagai berikut: 1. Suhu air sungai maksimum 28°C, padatan tersuspensi maksimum 4 mg/L, kesadahan air maksimum 279,58 mg/L, COD air maksimum 8 mg/L, BOD air maksimum 1,5 mg/L, escherichia coli maksimum < 2100/100 mL
CPS
DPS
2. Jumlah bakteri E.Coli (musim penghujan) sungai tersebut melebihi ambang batas dari Baku Mutu air Golongan B. 3. Aktivitas gross β pada semua sampel air sungai masih jauh dibawah nilai batas ambang baku mutu air(5) yaitu β sebesar 1,0 Bq/L. Untuk radioaktivitas β pada sampel sedimen belum tercantum dalam baku mutu perairan sehingga hasil pengukuran untuk sampel sedimen tidak dapat dibandingkan
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
136
ISSN 0216 - 3128
4. Hasil identifikasi radionuklida alam pemancar gamma pada sampel air sungai terdeteksi dua jenis radionuklida yaitu Tl-208 (583 KeV) dan K-40 (1460 KeV). Untuk sampel sedimen ada delapan jenis radionuklida yang terdeteksi yaitu Pb-210 (47 KeV), Tl-208 (75 KeV), Ac-228 (93 KeV), Ra-226 (186 KeV), Pb-212 (238 KeV), Pb-214 (295 KeV), Bi-214 (608 Kev), K-40 (1460 KeV). Aktivitas radionuklida untuk air pada musim kemarau>musim penghujan. 5. Radioaktivitas gross β terbesar untuk sampel air sungai adalah 0.08187 Bq/gr yaitu pada sampel air sungai DAM. Radioaktivitas sampel sedimen, terbesar adalah 0,05576 Bq/gr yaitu pada sampel sedimen DAM 6. Kualitas air sungai Bribin dapat digunakan sebagai bahan baku air rumah tangga Jika telah diproses jumlah bakteri Escherichia.colli nya dapat turun sampai dibawah batas ambang Baku Mutu tsb.
DAFTAR PUSTAKA
Tri Rusmanto, Agus Taftazani
8. ERDTMANN,G and SOYKA, W, 1979, Gamma ray of the Radionuclides Tables for Applied Gamma Ray Spectrometry, Ney York, Wienhein. 9. HARIJOTO DAN WIDJOWATI, 1977, Metode Pengambilan Contoh Air dan Pemeriksaan Bakteriologi Air, Laboratorium Kesehatan Teknik, Yogyakarta.
TANYA JAWAB Eddy Sumadi − Mohon dibuat saran / kesimpulan pada tabel 4, bakteri colli diperlakukan agar layak konsumsi manusia terutama pada bulan februari > 2100 (standard|). − Data tabel 4 perlu data bulan yang mewakili musim (3 atau 4 bulanan) Tri Rusmanto
1. Anonim, 2000, Laporan Pemanfaatan Sungai Bawah Tanah di Daerah Karst, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta. 2. ANONIM, 1991, Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Prop DIY, Yogyakarta. 3. ANONIM, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 4. AGUS TAFTAZANI, dkk, 2000, Pola Penyebaran Radioaktivitas α, β dan Kandungan Radionuklida dalam Cuplikan Kerang Hijau ( Mytilus Viridis L), Sedimen dan Air Laut di Pantai Cirebon dan Pantai Losari Jawa Barat, Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM– BATAN, Yogyakarta. 5. NAREH dan SUTARMAN, 1993, Metode Pengukuran Aktivitas Tingkat Rendah, PSPKR BATAN, Jakarta. 6. AGUS TAFTAZANI, dkk, 2002, Sebaran Radioaktivitas, Radionuklida Alam dan Faktor Akumulasinya Dalam Air, Sedimen dan Tanaman di Perairan Sungai dan Laut Surabaya, Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM– BATAN, Yogyakarta. 7. SURATMAN, 1997, Pengukuran Radioaktivitas Betha, Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta, BATAN, Yogyakarta.
− Pada musim penghujan (bulan februari) kandungan bakteri colli lebih besar dari 2100 rpm (air terasa gatal-gatal pada kulit), sehingga bila digunakan untuk dikonsumsi harus diolah lebih dulu (dilakukan penyaringan/pengemdapan, penjernihan). − Baik saran kami terima, untuk periodic 3 atau 4 bulanan belum kami lakukan, baru musim penghujan dan musim kemarau, karena keterbatasan kami. A. Purwanto − Mengapa perairan sungai Bribin harus diteliti, jelaskan? − Mengapa parameter yang lain tidak diteliti, seperti logam-logam? Tri Rusmanto − Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Semanu Gunung Kidul, maka air sungai bawah tanah Bribin sebagai salah satu sumber air sangat perlu diexplorasi oleh kerjasama BATAN dan Pemda Gunung Kidul, Pemerintah Jerman, dimana kualitas air sungai Bribin harus dijaga kebersihan dari parameter air. − Selamanya semua parameter air sudah diselidiki termasuk logam-logam yangada dan disini oleh peneliti lain.
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
Tri Rusmanto, Agus Taftazani
ISSN 0216 - 3128
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
137