PENENTUAN NILAI KOORDINAT TITIK BENCHMARK (BM) MENGGUNAKAN TOTAL STATION DENGAN BANTUAN TITIK KOORDINAT GPS GEODETIK DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
Oleh :
TRIONO RISTI SUTRISNO NIM. 100 500 220
PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2013
PENENTUAN NILAI KOORDINAT TITIK BENCHMARK (BM) MENGGUNAKAN TOTAL STATION DENGAN BANTUAN TITIK KOORDINAT GPS GEODETIK DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
Oleh :
TRIONO RISTI SUTRISNO NIM. 100 500 220
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma Tiga Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2013
PENENTUAN NILAI KOORDINAT TITIK BENCHMARK (BM) MENGGUNAKAN TOTAL STATION DENGAN BANTUAN TITIK KOORDINAT GPS GEODETIK DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
Oleh :
TRIONO RISTI SUTRISNO NIM. 100 500 220
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma Tiga Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2013
HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah
: PENENTUAN NILAI KOORDINAT TITIK BENCHMARK (BM) MENGGUNAKAN TOTAL STATION DENGAN BANTUAN TITIK KOORDINAT GPS GEODETIK DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
Nama
: Triono Risti Sutrisno
NIM
: 100 500 220
Program Studi
: Geoinformatika
Jurusan
: Manajemen Pertanian
Pembimbing,
Penguji I,
Penguji II,
Yulianto S.Kom., M.MT NIP. 198307192009121007
Ir. Hasanudin, MP NIP. 196308051989031005
Ir. Andi Yusuf, MP NIP. 196210221998031001
Menyetujui, Ketua Program Studi Geoinformatika
Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
Dyah Widyasasi, S. Hut, MP NIP. 197101031997032001
Ir. Hasanudin, MP NIP. 196308051989031005
Lulus ujian pada tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ABSTRAK
TRIONO RISTI SUTRISNO, Penentuan Nilai Koordinat Titik Benchmark (Bm) Menggunakan Total Station Dengan Bantuan Titik Koordinat GPS Geodetik Di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (di bawah bimbingan YULIANTO). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kegiatan pengukuran di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, dan kurangnya informasi tentang benchmark (BM) yang telah dibuat oleh program studi Geoinformatika di wilayah Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Dari permasalahan di atas maka dibutuhkan informasi tentang nilai koordinat benchmark (BM) yang ada di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Salah satunya dengan melakukan pengukuran menggunakan alat Total Station untuk menentukan nilai koordinat benchmark (BM). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan posisi koordinat Benchmark (BM) pada BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) dimana BM tersebut belum memiliki nilai yang fixed (memiliki nilai yang dapat dipercaya). Lokasi penelitian di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Penelitian ini memerlukan waktu 6 bulan, meliputi orientasi lapangan, penyusunan laporan dan pengambilan data di lapangan dengan menggunakan metode penurunan nilai dimana menentukan nilai dengan menggunakan titik-titik BM lainya. Hasil penelitian ini berupa data pengukuran nilai koordinat benchmark (BM) yang diambil berdasarkan analisa dari poligon yang dibuat. Data dari penelitian diharapkan akan bisa menjadi acuan pada pengukuran yang akan dilakukan selanjutnya. Kata Kunci : Benchmark, Total Station, Poligon.
RIWAYAT HIDUP
TRIONO RISTI SUTRISNO, lahir pada tanggal 09 Januari 1992 di Samarinda. Merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara oleh pasangan Bapak Taris dan Ibu Sri Sayekti. Memulai pendidikan di Taman Kanak – kanak Tunas Karya pada tahun 1997 dan lulus pada tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 005 Samarinda pada tahun yang sama dan lulus pada tahun 2004. Kemudian pada tahun yang sama, melanjutkan pendidikan Sekolah Menegah Pertama di SMP Negeri 28 Samarinda dan mendapatkan ijazah kelulusan pada tahun 2007. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan tingkat atas di Sekolah Menengah Kejuruan Kesatuan 1 Samarinda dan lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi di Polteknik Pertanian Negeri Samarinda dengan mengambil Jurusan Manajemen Pertanian Program Studi Geoinformatika. Pada tanggal 17 Maret 2013 s/d 17 Mei 2013 mengikuti program Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Nala Palma Cadudasa (NPC) sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Geoinformatika pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur berkat rahmat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan mendapat sebutan Ahli Madya. Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan ucapan terima kasih setulus hati kepada : 1. Ayah, Ibu dan keluarga yang senantiasa berdoa untuk keberhasilan karya ilmiah penulis. 2. Bapak Yulianto S.Kom., M.MT selaku dosen pembimbing. 3. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Penguji I dan Ketua Jurusan Manajemen Pertanian. 4. Bapak Ir. Andi Yusuf, MP selaku Penguji II. 5. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP selaku Ketua Program Studi Geoinformatika. 6. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku direktur Politeknik Pertaninan Negeri Samarinda. 7. Para staf pengajar, administrasi dan teknisi di Program Studi Geoinformatika. Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan, dikarenakan oleh keterbatasan penulis dalam penguasaan materi. Namun penulis berharap informasi yang tersaji di dalamnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Penulis, Kampus Sei. Keledang, September 2013
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PENGESAHAN
...............................................................
ii
..........................................................................................
iii
RIWAYAT HIDUP ...............................................................................
iv
KATA PENGANTAR
..........................................................................
v
DAFTAR ISI .......................................................................................
vi
ABSTRAK
DAFTAR TABEL
................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR
........................................................................... viii
BAB. I. PENDAHULUAN
.................................................................
1
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keadaan Umum BM ......................................................
3
B. AutoCad 2004 ...............................................................
5
C. Total Station
6
.................................................................
D. Dasar Teori Poligon ....................................................... 11 E. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda ....................... 12 BAB. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................ 15 B. Alat dan Bahan ............................................................. 15 C. Prosedur Kerja ............................................................. 16 D. Pengolahan Data .......................................................... 19 BAB. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil .............................................................................. 26 B. Pembahasan ................................................................ 28 BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................... 32 B. Saran ............................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
Tubuh Utama
Halaman
Koordinat BM dari GPS Geodetik ...................................................... 17 Hasil Pengukuran pada Sesi Pertama ............................................... 26 Hasil Pengukuran Sesi Kedua ........................................................... 27 Jarak Antar BM Sesi Pertama
........................................................... 27
Jarak Antar BM Sesi Kedua ............................................................... 28 Selisih Jarak dari Total Station dan GPS Geodetik ........................... 28 Hasil dari Penurunan Nilai Menggunakan Total Station .................... 32
Lampiran Hasil Pengukuran Sesi Pertama ......................................................... 36 Hasil Pengukuran Sesi Kedua ............................................................ 37 Perhitungan Koordinat Poligon Tertutup Sesi Pertama ..................... 38 Perhitungan Koordinat Poligon Tertutup Sesi Kedua ........................ 39
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Tubuh Utama
Halaman
Contoh Pemasangan Benchmark (BM) .............................................
4
Total Station NPL-632 ........................................................................
7
Tampilan Tombol-Tombol Operasi pada Alat Total Station ..............
8
Menu Job ............................................................................................ 18 Tampilan Setting Job
......................................................................... 18
Menu Station Setup ............................................................................ 19 Menu informasi Backsight .................................................................. 19 Aplikasi TransIt ................................................................................... 20 Tampilan Import Job
.......................................................................... 21
Tampilan Peringatan .......................................................................... 21 Proses Import Job yang Telah Selesai .............................................. 22 Proses Eksport Job ............................................................................ 22 Poligon Sesi Pertama ......................................................................... 23 Poligon antar BM Sesi Pertama ......................................................... 24 Poligon Sesi Kedua ............................................................................ 24 Poligon Antar BM Sesi Kedua
........................................................... 25
Lampiran Desain Jalur Pengukuran Benchmark (BM) ....................................... 40 Pengambilan Nilai Koordinat BM GI
................................................... 41
Pengambilan Nilai Koordinat BM Gerbang ......................................... 41 Pengambilan Nilai Koordinat BM MH
................................................ 42
Pengambilan Nilai Koordinat BM Gedung Biru
................................. 42
BAB I PENDAHULUAN Benchmark (BM) merupakan sebuah titik acuan atau titik ikat yang memiliki nilai koordinat yang fixed (memiliki nilai yang dapat dipercaya) dalam suatu pengukuran yang biasanya berupa patok yang tidak dapat di ubah keberadaannya, oleh karena itu benchmark sangat berpengaruh terhadap setiap pengukuran maupun dalam bidang survei lainnya. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda memiliki 5 Buah Benchmark (BM). 4 buah Benchmark (BM) telah memiliki nilai koordinat yang fixed dan 1 Benchmark (BM) yang belum memiliki nilai fixed. 4 Benchmark telah memiliki nilai yang fixed karena telah dilakukan pengamatan menggunakan GPS Geodetik, sehingga mahasiswa yang akan memulai suatu pengukuran dapat menggunakan BM yang telah dibuat tersebut. BM tersebut adalah BM GI, AZ GI, BM Gerbang, BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) dan BM Kantor Jurusan Manajemen Hutan (MH). BM GI terletak di depan ujung kiri dari gedung kuning GI. AZ GI terletak di sebelah kanan BM GI. BM Gerbang terletak di sebelah kanan persimpangan sebelum gapura kedua yang menuju gedung akademik di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) terletak di belakang gedung biru sebelah kiri. BM Kantor Jurusan Manajemen Hutan (MH) terletak di depan sebelah kanan dari gedung kantor jurusan manajemen pertanian. Pada BM GI, BM Gerbang, BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) dan BM Kantor Jurusan Manajemen Pertanian (MH) diberi tanda dengan patok yang terbuat dari kayu ulin dan diberi cat berwarna biru. Untuk AZ GI diberi patok yang terbuat dari kayu ulin dan diberi cat berwarna kuning.
2
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan posisi koordinat Benchmark (BM) pada BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) dimana BM tersebut belum memiliki nilai yang fixed. Penelitian ini menggunakan metode penurunan nilai dimana menentukan nilai dengan menggunakan titik-titik BM lainya. Berdasarkan tujuan tersebut, maka hasil yang diharapkan adalah tersedianya informasi tentang koordinat BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) yang ada di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keadaan Umum Benchmark (BM) 1. Pengertian Benchmark (BM) Menurut Anggono (2013), Benchmark adalah titik yang telah mempunyai koordinat fixed, dan direpresentasikan dalam bentuk monumen atau patok di lapangan. Benchmark memiliki fungsi penting pada kegiatan survei, yaitu sebagai titik ikat atau titik kontrol yang mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem koordinat global. Untuk mendukung efisiensi dalam pengelolaan suatu area situasi, maka keberadaan benchmark sangat bermanfaat untuk: a. Memastikan bahwa area situasi pengukuran berada dalam wilayah yang diijinkan oleh Pemerintah. b. Mengintegrasikan area-area situasi pengukuran yang terpisah ke dalam satu sistem koordinat global. c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan penambangan, dari tahap eksplorasi hingga tahap reklamasi. Dalam melakukan pengukuran benchmark, digunakan metode penentuan posisi dengan teknologi dari Global Positioning System (GPS) yang memiliki akurasi sampai dengan level subcentimeter. Selain metode pengukuran yang tepat, desain penyebaran titik-titiknya juga harus diperhatikan, karena hal tersebut sangat berpengaruh pada hasil survei secara keseluruhan. Pembuatan desain penyebaran titik-titik benchmark yang paling sesuai dengan area situasi, merupakan bagian dari layanan kepada konsumen. Dengan desain tersebut, maka pekerjaan-pekerjaan survei selanjutnya akan lebih efisien.
4
2. Penjelasan Pemasangan Benchmark (BM) Sebelum dilakukan pengukuran, dilakukan pemasangan patok sebagai sarana penyimpan informasi koordinat hasil pengukuran. Monumen pengukuran jalan dan jembatan berupa benchmark (BM), patok CP (concrete point) dan patok kayu pengukuran. Bench mark (BM) di pasang di sepanjang ruas jalan yang di ukur pada setiap interval jarak ± 1 Km. Di setiap pemasangan BM harus disertai pemasangan patok CP. Sebagai pasangan untuk mendapatkan azimuth pada pekerjaan stake out tahap pelaksanaan. Pemasangan BM untuk jalan sebaiknya dipasang di kiri jalan dan CP di kanan jalan searah dengan jalur pengukuran dengan posisi saling tampak satu sama lain. Pemasangan patok kayu dilakukan di setiap interval 50 m pada jalur yang lurus dan datar serta setiap 25 m pada jalur yang berbelok / perbukitan pada sisi jalan yang sama. Pada daerah tertentu yang tidak bisa di pasang patok kayu bisa diganti dengan pemasangan paku payung dengan di tandai cat sekitarnya dan di beri nomor sesuai urutannya. Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitarnya diberi tanda khusus.
Gambar 1. Contoh Pemasangan Benchmark (BM)
5
B. AutoCad Map 2004 AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan adalah software CAD yang paling banyak digunakan di dunia. AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek, insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain. Format data asli AutoCAD, DWG, dan yang lebih tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan (interchange file format) DXF, secara de facto menjadi standar data CAD. Akhirakhir ini AutoCAD sudah mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan dipromosikan oleh Autodesk untuk mempublikasikan data CAD. AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator seperti Virtual PC atau Wine. Autodesk juga mengembangkan beberapa program vertikal dari AutoCAD untuk beberapa disiplin khusus. Contohnya AutoCAD Architecture (sebelumnya disebut Architectural Desktop), memungkinkan arsitek untuk menggambar obyek 3 dimensi dari tembok, pintu, jendela, dengan data yang lebih cerdas berhubungan langsung dengan obyek tersebut, daripada obyek sederhana seperti gambar garis dan lingkaran saja. Data bisa diprogram untuk menampilkan produk arsitektural secara spesifik yang dijual dipasaran lengkap dengan harga dan merek obyek tersebut. Contoh lainnya adalah AutoCAD Mechanical untuk insinyur teknik mesin, AutoCAD Electrical untuk insinyur teknik elektro, AutoCAD Civil 3D (untuk insinyur teknik sipil), dan AutoCAD Map 3D (peta) (Aminulloh, 2012).
6
Menurut Algozzy (2012), AutoCAD Map merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambarkan serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai (Computer-aided drafting and design program) (CAD). Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD. Sistem program gambar dapat membantu komputer ini akan memberikan kemudahan dalam penghasilan model yang tepat untuk memenuhi keperluan khusus di samping segala informasi di dalam ukuran yang bisa digunakan dalam bentuk laporan, Penilaian Bahan, fungsi sederhana dan bentuk numerial dan sebagainya. Dengan bantuan sistem ini dapat menghasilkan sesuatu kerja pada tahap keahlian dan yang tinggi ketepatan di samping menghemat waktu dengan hanya perlu memberi beberapa petunjuk serta cara yang mudah.. Gambar yang dibentuk melalui program autocad dapat diubah bentuknya untuk keperluan grafik yang lain melalui beberapa format seperti DXF (Data Exchanged File), IGES, dan SLD. C. Total Station Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu kalkulator lagi. Total Station juga merupakan salah satu instrumen elektronik atau optik yang digunakan dalam survei modern. Total station adalah theodolit elektronik
7
(transit) yang terintegrasi dengan meter jarak elektronik (EDM) untuk membaca jarak kemiringan dari ins strumen untuk titik tertentu. Total stasiun rob bot memungkinkan operator untuk mengontrol instrumen dari kejauhan melalui re emote control. Ini menghilangkan kebutuhan unttuk asisten anggota staf sebagai op perator memegang reflektor dan mengontrol to otal station dari titik yang diamati (A Anonim, 2013).
Gambar G 2. Total Station NPL-632
8
Display
Mode
Illumation
Menu
Tombol Power
Input
Tombol
Tombol
Tombol Tombol Pengukuran Sudut
Tombol Pengaturan Display
Gambar 3. Tampilan Tombol-Tombol Operasi pada Alat Total Station Berikut adalah keterangan tentang tombol-tombol operasi pada alat total station: : Tombol Power, fungsi untuk menyalakan/mematikan instrumen : Illumination, fungsi untuk menyalakan layar : Menu, fungsi untuk masuk/memilih menu pengukuran : Mode, berfungsi untuk mengganti fungsi keypad dari Alphabet ke Numeric : Record/Enter, berfungsi untuk eksekusi perintah/merekam data : Escape, berfungsi untuk membatalkan/kembali ke perintah sebelumnya : MSR1/MSR2, untuk melakukan pengukuran/setting mode pengukuran : Display, berfungsi untuk mengganti tampilan pada layar
9
: STN, untuk input Station atau angka 7, atau huruf A, B, C : S-O, untuk melakukan stake-out, atau input angka 8, atau huruf D, E, F : O-S, untuk melakukan pengkuran off set, atau input angka 9, atau huruf G, H, I : PROGRAM, untuk masuk menu program atau input angka 4, atau huruf J, K, L : Lumi-Guide, untuk menyalakan lumi guide sewaktu pekerjaan stakeout, atau input angka 5 atau huruf M, N, O : DATA, berfungsi untuk melihat data secara cepat (shortcut ke menu Data) atau input angka 6 atau huruf P, Q, R : USR, berfungsi sebagai shorcut ke perintah HT, Targer, COGO dsbnya atau input angka 1 atau huruf S, T, U : COD, berfungsi sebagai shortcut ke pemberian code, atau input angka 3 atau huruf Y, Z : HOT KEY, untuk masuk ke menu HT, Suhu dan tekanan, Target dsbnya atau input tanda -, + : Buble indicator, untuk mengetahui posisi Nivo/tilt sensor
Berikut ini beberapa penjabaran mengenai pengertian Total Station: 1. Total Station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak (EDM) yang menyatu dalam 1 unit alat. 2. Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi dll) di dalam alat. Juga mampu menjalankan program-program survei, misal : Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini tergantung tipe total stationnya.
10
3. Untuk tipe “high end”nya ada yang dilengkapi motor penggerak, dan dilengkapi dengan ATR-Automatic Target Recocnition, pengenal objek otomatis (prisma). 4. Tipe tertentu mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan: kolimasi Horizontal dan Vertikal, kesalahan diametral, koreksi refraksi, dan lain-lain. Hingga data yang didapat sangat akurat. 5. Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari theodolite manual dan meteran. Terutama untuk pemetaan situasi. 6. Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat praktis dan Reflector-less EDM ( EDM tanpa reflector ). 7. Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta dengan program mapping software. Seperti halnya penggunaan theodolit yang mengasilkan data besaran sudut horisontal ataupun vertikal hanya saja bedanya total station tidak serumit theodolit yang masih menggunakan limbus, dikarenakan bacaannya sudah terlihat dilayar dan pengesetannya hanya tinggal mengetik besaran horisontalnya saja. Hal lainya mungkin kita sering mendengar benang atas, benang tengah, dan benang bawah pada theodolit yang berguna untuk mencari jarak optis, beda halnya dengan Total Station yang sudah dilengkapi dengan EDM pengukur jarak, perbedaan yang lain terdapat pada record yang terdapat di Total Station yang berguna merekam hasil pengukuran kita. Perbedaan yang sangat menonjol adalah ketelitiannya. Penggunaan Total Station pada umumnya sama dengan penggunaan pada Theodolite hanya saja kita perlu mengerti fungsi tombol tombol tambahan dari Total Station tersebut yang setiap merk berbeda beda. (Nugroho, 2010).
11
D. Dasar Teori Poligon Menurut Purnomo (2013), poligon adalah rangkaian titik-titik secara berurutan, sebagai kerangka dasar pemetaan. Untuk kepentingan kerangka dasar, titik-titik poligon tersebut harus diketahui atau ditentukan posisi atau koordinatnya. Macam-macam poligon, antara lain: a. Atas dasar titik ikat: 1) Poligon terikat sempurna adalah poligon yang ujung-ujungnya terikat pada dua titik yang diketahi koordinatnya, 2) Poligon terikat sepihak adalah poligon yang salah satu titik ujungnya terikat atau diketahui koordinatnya 3) Poligon bebas adalah poligon yang ujung-ujungnya tidak terikat. b. Atas dasar bentuk: 1) Poligon Terbuka adalah poligon yang ujungnya tidak saling bertemu satu dengan yang lain 2) Poligon tertutup: poligon yang ujungnya saling bertemu (titik awal dan titik ahir menjadi satu) dan membentuk suatu loop atau kring. 3) Poligon cabang: poligon yang merupakan cabang dari poligon yang lain. c. Atas dasar hirarki dalam pemetaan: 1) Poligon yang utama adalah poligon yang koordinat titik-titiknya diperoleh langsung dari penentuan koordinat titik local atau diikatkan langsung melaui pengukuran dari titik kontrol terdekat. 2) Poligon cabang adalah poligon yang koordinat titik-titiknya diikatkan dari poligon utama.
12
Sementara menurut Anonim (2011), poligon berasal dari kata poligon yang berarti poly : banyak dan gon (gone) : titik. Yang di maksud disini adalah poligon yang digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan yang memiliki titiktitik dimana titik tersebut mempunyai sebuah koordinat X dan Y. Jenis-jenis poligon adalah sebagai berikut: a. Poligon tertutup b. Poligon tertutup (koordinat lokal) c. Poligon terbuka tidak terikat atau lepas (koordinat lokal) d. Poligon terbuka tidak terikat sempurna e. Poligon terbuka terikat sempurna Poligon memiliki beberapa jenis di pandang dari bentuk dan titik refrensi (acuan) yang digunakan sebagai sistem koordinat dan kontrol kualitas dari pengukuran poligon. Titik refrensi adalah titik yang mempunyai sebuah koordinat yang dalam penghitungannya mengacu pada sebuah datum dan proyeksi peta, di Indonesia datum yang di gunakan adalah WGS 84 sedangkan proyeksi peta menggunakan TM-3, sedangkan koordinat lokal adalah koordinat yang tidak mengacu pada dua hal tersebut (koordinat sementara), kalaupun hal itu di terapkan dalam pengukuran poligon untuk area yang cukup luas tentu saja kelengkungan bumi diabaikan begitu saja. E. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Politeknik Pertanian Negeri Samarinda adalah salah satu perguruan tinggi yang berada di Samarinda, Kalimantan Timur. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda berdiri sejak 06 Februari 1989. Pada mulanya bernama Politeknik Pertanian Universitas Mulawarman. Berdasarkan SK. Menpan No. B-703/I/1995 tanggal 30 Juni 1995, maka secara resmi telah mandiri menjadi lembaga
13
pendidikan vokasi di Kalimantan Timur, dengan Porsi praktikum 60% dan teori 40%. Lama studi 6 semester, pada semester terakhir praktek diperusahaan. Jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang ditempuh berkisar antara 110 sampai dengan 120 SKS. Kurikulum dirancang dengan mengacu kepada kurikulum berbasis kempetensi (Competency Base Curriculum). Politeknik Pertanian Negeri Samarinda secara geografis terletak di sebelah selatan kota Samarinda antara 1170 7’ 25.087” - 1170 7’ 30.495” BT dan 00 32’ 14.507” - 00 32’ 15.225” LS. Luas wilayah ± 28,1 ha terdiri dari kantor administrasi, ruang kuliah, laboratorium, workshop, ruang rapat, perpustakaan, auditorium, perumahan dosen,
kebun
contoh,
arboretum,
dan
Hutan
Taman
Industri
(HTI)
(Anonim, 2013). Politeknik Pertanian Nageri Samarinda memiliki enam program studi yaitu: 1. Manajemen Hutan 2. Budidaya Tanaman Perkebunan 3. Teknologi Hasil Hutan 4. Teknologi Pengolahan Hasil Hutan 5. Geoinformatika 6. Manajemen Lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda memiliki sarana dan prasarana diantaranya adalah: 1. Ruang Kuliah, berjumlah 24 ruang berkapasitas 30 orang, 1 ruang kuliah umum kapasitas 150 orang. 2. Auditorium kapasitas 300 orang. 3. Perpustakaan.
14
4. Radio Kampus. 5. Berbagai Sarana Olahraga 6. Bus dan Kendaraan Kampus 7. Asrama Mahasiswa 8. Kebun Contoh 9. Hutan Pendidikan dan arboretum 10. Sarana Ibadah 11. Internet Centre 12. Kuliah dengan LCD Projektor
15
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini memerlukan waktu selama 6 bulan meliputi penyusunan proposal yang dimulai pada tanggal 1 Maret 2013 sampai tanggal 17 Maret 2013 kemudian dilanjutkan pada tanggal 18 Mei 2013 dikarenakan ada kegiatan praktek kerja lapangan selama 2 bulan. Pengambilan data lapangan dilaksanakan dari tanggal 24 Mei 2013 Sampai 13 Juni 2013. Pengolahan data dilakukan dari tanggal 15 Juni 2013 sampai tanggal 7 Juli 2013 dan penyusunan laporan karya ilmiah dikerjakan 9 Juli 2013 hingga tanggal 12 Agustus 2013. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Sedangkan untuk pengolahan data berlokasi di Laboratorium Geoinformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. B. Alat dan Bahan 1. Peralatan yang digunakan a. Total Station (NPL-632) b. Aluminium Tripod c. Prisma d. Roll meter (5 meter) e. Komputer / Laptop f.
Kamera digital
g. Flashdisk
16
2. Bahan a. Buku catatan b. Spidol C. Prosedur Kerja 1. Persiapan Penelitian Persiapan yang dilakukan meliputi penyusunan rencana kerja serta konsultasi kepada dosen pembimbing. Peminjaman alat Total Station di Laboratorium Program Studi Geoinformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Metode pengambilan data di lapangan adalah menggunakan data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung baik dengan cara pengukuran maupun pengambilan sampel, perhitungan, pengamatan langsung terhadap objek yang terdapat di lapangan. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan langsung dan pengumpulan data statistik mengenai bidang terkait. Data primer tersebut berupa koordinat BM (Benchmark) yang diambil langsung di lapangan untuk mendapatkan nilai posisi geografisnya di permukaan bumi menggunakan alat total station. b. Data sekunder Data sekunder adalah data pendukung yang digunakan untuk menunjang data primer. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah : 1) Nilai koordinat BM (GI, Gerbang , dan MH ) yang telah didapat menggunakan GPS Geodetik.
17
Tabel 1. Koordinat BM dari GPS Geodetik No.
Nama
Easting
Northing
Elevation
1
GI
513663.1080
9940568.7880
88.9410
2
AZ-GI
513665.3160
9940569.3830
88.6790
3
GATE
513716.9073
9940842.7254
80.4483
4
MH
513850.5120
9940779.8730
92.1640
1. Pengambilan Data Lapangan Penenlitian ini menggambil data sebanyak dua kali pengukuran yaitu pengukuran sesi pertama dan juga pengukuran pada sesi kedua. Hal ini dilakukan untuk dapat membandingkan data dari kedua sesi tersebut untuk mendapatkan nilai yang memiliki nilai toleransi terkecil. Untuk pengukuran pada sesi pertama menggunakan BM GI sebagai titik ikat dengan jalur pengukuran dari BM GI menuju BM Gerbang dilanjutkan ke BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) hingga kembali ke BM GI. Pada pengambilan titik dari BM GI menuju BM Gerbang dibuat 4 titik bantu untuk mendapatkan nilai jarak datar. Hal ini dilakukan karena dari BM GI menuju BM Gerbang tidak bisa dilakukan sekali pengambilan titik karena jarak yang cukup jauh dan banyak bangunan yang menutupi penglihatan. Pada BM Gerbang menuju BM Gedung Biru dibuat 1 titik bantu dan pada BM Gedung Biru menuju BM GI dibuat 1 titik bantu. Pengukuran sesi kedua menggunakan titik ikat dari BM Gerbang dengan jalur dari BM Gerbang menuju BM Kantor Jurusan Manajemen Hutan (MH) kemudian dilanjutkan ke BM Gedung Biru (Sasana Piwulang). Pengambilan titik dari BM Gerbang menuju BM Kantor Jurusan Manajemen Hutan (MH) dibuat 2 titik bantu untuk membantu pengambilan titiknya. Dari BM Kantor Jurusan Manajemen Hutan (MH) menuju BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) dibuat 2
18
titik bantu dan pada pen ngambilan titik dari BM Gedung Biru menuju BM M Gerbang dibuat 2 titik bantu. an data menggunakan alat total station adala ah sebagai Cara pengambila berikut : ng dengan a. Alat Total Station didirikan pada titik 2 (BM) dan lakukan centerin mengatur nivo kotak k dan nivo tabung sampai seimbang. b. Prisma poligon masing-masing didirikan pada titik 1( untuk Backsig ight = BS ) F = FS), kemudian lakukan centering g. Langkah dan titik 3 (untuk Foresight centering sama deng gan waktu centering dengan alat Total Station. c. Total station siap dig gunakan untuk melakukan pengukuran d. Setelah melakukan centering c pada masing-masing titik, kemudian melakukan m setting instrumen (To otal Station). e. Sebelum melakuka an pengukuran menggunakan total station, buat Job dengan cara menekkan tombol f.
kemudian pilih menu Job.
Lalu tekan tombol MSR1 untuk membuat Job baru.
Gambar 4. Menu Job g. Masukkan nama Job b, kemudian tekan tombol ENTER.
Gamb bar 5. Tampilan Setting Job
19
h. Setelah Job dibuat, tekan tombol 7(STN) pada alat total station kemudian pilih menu Known. Pada tampilan display akan muncul tampilan untuk memasukkan nama point, nilai koordinat (X,Y,Z) dan tinggi alat (HI / High Istrumen).
Gambar 6. Menu Station Setup i.
Setelah koordinat te empat berdiri alat dimasukkan, maka secara automatis dari alat akan memin nta informasi Backsight (BS). Pilih menu Coord d. Jika nilai koordinat Backsight telah diketahui.
Gambar 7. Men nu informasi Backsight j.
Masukkan nama point, nilai koordinat dan tinggi alat (Prisma).
t station ke arah prisma lalu tekan tombol MSR1 k. Arahkan teropong total kemudian tekan Ente er untuk merekam data. l.
Putar teropong total station ke arah Foresight, bidik prisma lalu tekan MSR1 uk merekam data. dan tekan Enter untu
m. Dirikan kembali alat di titik 3, sedangkan Backsight di titik 2 dan Foresight F di titik 4. Kemudian me emulai perekaman data. n. Lakukan pengukuran seperti di atas sampai titik Foresight kembali ke titik 2 (BM).
20
D. Pengolahan data Data yang sudah diambil langsung di lapangan di bawa ke laboratorium Program Studi Geoinformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda untuk di proses. Proses pengolahan data dilakukan menggunakan komputer maupun laptop. Sebelum melakukan pengolahan data, komputer atau laptop yang akan digunakan harus diinstal software transit terlebih dahulu. Untuk mendownload data dari total station ke komputer biasanya dilakukan dengan menggunakan software transit namun pada penelitian ini digunakan alat total station NPL-632 (lihat gambar 2.) yang memiliki kemampuan memindahkan data dengan menggunakan flashdisk. Data dari total station yang di download menggunakan flashdisk, type filenya akan menjadi Headerless RAW Waveform (.RAW). data yang telah di download kemudian dibuka dengan menggunakan software transit. Untuk lebih jelas lihat langkah-langkah berikut : 1. Jalankan program transit dengan cara double klik pada icon
atau
dengan cara klik start > All Program > TransIt. Maka akan muncul tampilan seperti berikut.
Gambar 8. Aplikasi TransIt
21
2. Import job yang sebelumnya telah di download menggunakan flashdisk. Dengan cara klik file > Import Job maka akan muncul tampilan seperti berikut.
Gambar 9. Tampilan Import Job 3. Ubah Data Format menjadi Nikon Raw, buka directories yang menyimpan Job yang telah di download kemudian pilih job pada pilihan yang ada di sebelah kiri lalu klik OK. 4. jika muncul tampilan seperti berikut, klik Yes.
Gambar 10. Tampilan Peringatan
22
5. Pada program TransIt akan muncul tampilan seperti berikut.
Gambar 11. Proses Import Job yang Telah Selesai 6. Pada tampilan sebelah kiri merupakan hasil dari pengukuran yang telah dilakukan menggunakan total station. 7. Lakukan proses import job untuk job yang kedua. 8. Setelah semua job di importkan ke dalam program TransIt, proses selanjutnya adalah mengekspor data menjadi AutoCAD Drawing Interchange (.DXF) dengan cara klik file > Eksport job maka akan muncul tampilan seperti berikut.
Gambar 12. Proses Eksport Job
23
9. Ubah eksport format menjadi DXF Format, kemudian tentukan directories untuk tempat penyimpanan data yang akan di eksport lalu klik OK. Untuk mendapatkan nilai koordinat dari data yang telah di eksport menjadi DXF dianalisa menggunakan program AutoCad 2004 terlebih dahulu. Pada penelitian ini di butuhkan lebih dari satu sesi pengukuran. Hal ini dikarenakan harus ada pembanding nilai koordinat untuk membuat nilai koordinat BM yang fixed. Pada penelitian ini untuk sesi pertama menggunakan BM GI, BM Gerbang dan BM Gedung Biru (Sasana Piwulang). Untuk sesi ke dua menggunakan BM Gerbang, BM Kantor Jurusan Manajemen Hutan (MH) dan BM Gedung Biru (Sasana Piwulang). Untuk lebih jelasnya seperti berikut. 1. Buka program AutoCad 2004. 2. Klik File > Open kemudian pilih job yang telah di ubah formatnya menjadi DXF. 3. Setelah terbuka, untuk sesi pertama buat garis terlebih dahulu untuk membuat poligon dari titik-titik pengukuran dengan cara ketik L pada kolom Command lalu tekan Enter kemudian klik pada titik awal pengukuran yaitu BM GI di teruskan hingga kembali ke titik BM GI untuk menutup poligon.
Gambar 13. Poligon Sesi Pertama
24
4. Setelah garis poligon dibuat kemudian buat garis poligon lagi untuk menghubungkan titik BM GI, BM Gerbang dan BM Gedung Biru (Sasana Piwulang)
Gambar 14. Poligon antar BM Sesi Pertama 5. Untuk sesi ke dua, buka job lain dan buat garis poligon dengan langkah yang sama seperti langkah ke 3 kemudian klik pada titik awal pengukuran yaitu titik BM Gerbang dan dilanjutkan hingga poligon tertutup kembali ke titik BM Gerbang.
Gambar 15. Poligon Sesi Kedua
25
6. Untuk sesi kedua di buat juga garis poligon yang menghubungkan antar titik BM.
Gambar 16. Poligon Antar BM Sesi Kedua 7. Setelah ke dua sesi selesai di beri garis poligon untuk mengetahui nilai koordinatnya adalah dengan cara mengetikkan perintah ID pada kolom Command lalu klik pada masing-masing titik koordinat pengukuran. 8. Nilai-nilai koordinat yang telah didapat dimasukkan ke dalam program Microsoft
Excel
untuk
diproses
perbandingan nilai koordinat tersebut.
kembali
agar
dapat
mengetahui
26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil berupa titiktitik koordinat Easting, Northing dan Elevation yang ada di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Titik-titik koordinat tersebut didapat dengan melakukan pengukuran menggunakan Total Station. Pengukuran ini menggunakan metode poligon tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal. Penelitian ini dibagi menjadi dua sesi pengukuran. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai pembanding antara sesi satu dan sesi dua. Pada sesi satu, yaitu membuat poligon dari BM GI menuju ke BM Gerbang kemudian dilanjutkan ke BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) dan kembali lagi ke BM GI. Dari pengukuran sesi pertama didapatkan data titik-titik koordinat seperti yang terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengukuran pada Sesi Pertama No.
Nama
Easting
Northing
Elevation
1
GI
513663.1080
9940568.7880
88.9410
2
AZ-GI
513665.3160
9940569.3830
88.6790
3
TB1
513648.1174
9940572.5188
87.4029
4
TB2
513704.7750
9940741.0992
80.3326
5
TB3
513716.4271
9940790.0205
80.1936
6
TB4
513696.8870
9940847.6465
79.7201
7
GATE
513716.9073
9940842.7254
80.4483
8
TB5
513726.6990
9940731.5967
80.9491
9
GB
513695.0996
9940691.5994
80.3966
10
TB6
513647.0950
9940566.1735
88.4256
11
GI1
513663.1080
9940568.7882
88.9349
27
Pada pengukuran sesi kedua yaitu membuat poligon dari BM Gerbang menuju BM Kantor Jurusan Manajemen Hutan (MH) kemudian dilanjutkan ke BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) dan kembali ke BM Gerbang. Data yang didapatkan dari pengukuran sesi kedua dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengukuran Sesi Kedua No.
Nama Point
Easting
Northing
Elevation
1
GATE
513716.9092
9940842.7250
80.4482
2
AZ-GATE
513720.0913
9940842.7214
81.0714
3
TB1
513744.0842
9940843.1823
84.4520
4
TB2
513820.7776
9940792.9545
89.3422
5
OFFICE
513852.3283
9940778.5757
92.1240
6
TB3
513813.5679
9940789.4573
88.7912
7
80.7382
TB4
513741.4072
9940763.7905
8
GB
513695.0792
9940691.6560
80.4012
9
TB5
513712.1259
9940736.7871
80.7288
10
TB6
513708.9541
9940840.4920
79.7493
11
GATE2
513716.9092
9940842.7250
80.4371
Data pengukuran lapangan sesi pertama dan kedua yang berupa titik koordinat di olah menggunakan program AutoCad 2004 sehingga mendapatkan data jarak dari BM satu ke BM lainnya seperti yang ditampilkan pada Tabel 4 dan Tabel 5 di bawah ini. Tabel 4. Jarak Antar BM Sesi Pertama Nama Point
No.
I
II
Jarak (m)
1
GI
Gerbang
279.1703
2
Gerbang
Gedung Biru
152.6913
3
Gedung Biru
GI
126.9098
Σ
558.7714
28
Tabel 5. Jarak Antar BM Sesi Kedua Nama Point
No.
I
Jarak (m)
II
1
Gerbang
Kantor MH
149.8448
2
Kantor MH
Gedung Biru
179.6728
3
Gedung Biru
Gerbang
152.6381
Σ
482.1557
B. Pembahasan Berdasarkan hasil yang telah disampaikan di atas, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda memiliki 4 buah Benchmark (BM) yang telah memiliki nilai yang fixed dan 1 buah Benchmark (BM) yang nilainya belum bisa dikatakan fixed. Hasil penelitian ini secara lengkap diuraikan di bawah ini. 1. Analisa Pengukuran Jarak Pengukuran jarak dilakukan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Analisa pengukuran jarak dilakukan untuk membandingkan masing-masing nilai linear jarak yang diperoleh dari alat Total Station dengan GPS. Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan diperoleh selisih jarak dari BM satu ke BM lainnya dari alat Total Station terhadap nilai koordinat yang telah didapat menggunakan GPS Geodetik. Nilai koordinat tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Selisih Jarak dari Total Station dan GPS Geodetik. Nama Point No.
Jarak Datar GPS
Jarak Datar
Jarak Datar
Total Station
GPS-Total Station
(m)
(m)
(m)
I
II
1
GI
Gerbang
278.9928
279.1703
0.1775
2
Gerbang
Kantor MH
149.7374
149.8448
0.1074
3
Kantor MH
GI
282.2714
282.5158
0.2444
29
Berdasarkan proses perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai maksimum selisih jarak datar alat Total Station terhadap nilai hasil pengukuran jarak datar GPS Geodetik yaitu sebesar 0.2444 m terletak pada titik BM GI ke BM Kantor Jurusan Manajemen Hutan (MH) dengan jarak 282.5158 m. Nilai minimum selisih jarak datar alat Total Station terhadap nilai hasil pengukuran jarak datar GPS Geodetik sebesar 0.1074 m terletak pada titik BM Gerbang ke BM Kantor Jurusan Manajemen Hutan (MH) dengan jarak 149.8448 m. Pada analisa tersebut terdapat nilai yang selisih terhadap hasil akurasi jarak yang ditetapkan. Hal ini dapat disebabkan pengukuran jarak dilakukan pada siang hari sehingga dapat menimbulkan refraksi udara yang dapat mempengaruhi nivo dan pembelokan gelombang yang dikirimkan total stasion ke reflektor sehingga dapat mempengaruhi hasil ukuran sudut dan jarak. 2. Analisa Poligon Tertutup a. Kesalahan penutup sudut horisontal poligon tertutup (ƒβ) Sesi Pertama ƒβ = Σβ – (n-2) x 180° Σβ = 1619° 59’ 58” ƒβ = 1619° 59’ 58” – (11-2) x 180° ƒβ = 1619° 59’ 58” – 1620° ƒβ = -2” (detik) Sehingga koreksi penutup sudutnya adalah -2” (detik). b. Kesalahan penutup sudut horisontal poligon tertutup (ƒβ) sesi kedua ƒβ = Σβ – (n-2) x 180° Σβ = 1619° 59’ 59” ƒβ = 1619° 59’ 59” – (11-2) x 180° ƒβ = 1619° 59’ 59” - 1620°
30
ƒβ = -1” (detik) Sehingga koreksi penutup sudutnya adalah -1” (detik). c. Kesalahan absis (ƒx) sesi pertama ƒx = Dx – Σd Dx = X Akhir – X Awal Dx = 0.000 ƒx = 0.000 – 0.012 ƒx = -0.012 m Sehingga koreksi absisnya (ƒx) adalah -0.012 m d. Kesalahan absis (ƒx) sesi kedua ƒx = Dx – Σd Dx = X Akhir – X Awal Dx = 0.000 ƒx = 0.000 – 0.001 ƒx = -0.001 m Sehingga koreksi absisnya (ƒx) adalah -0.001 m e. Kesalahan ordinat (ƒy) sesi pertama ƒy = Dy – Σd Dy = Y Akhir – Y Awal Dy = 0.000 ƒy = 0.000 – 0.004 ƒy = -0.004 m Sehingga koreksi ordinatnya adalah -0.004 m f.
Kesalahan ordinat (ƒy) sesi kedua ƒy = Dy – Σd
31
Dy = Y Akhir – Y Awal Dy = 0.000 ƒy = 0.000 – (-0.016) ƒy = 0.016 m Sehingga koreksi ordinatnya adalah 0.016 m Berdasarkan analisa yang dilakukan pada pengukuran sesi pertama dan sesi kedua. BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) yang belum memiliki nilai yang fixed telah mendapatkan nilai koordinat yang bisa dipercaya menggunakan pengukuran pada sesi kedua karena nilai koreksinya lebih kecil dibandingkan pada pengukuran pertama di mana koreksi sudut penutup poligonnya sebesar 1” (detik) dan memiliki nilai koreksi absis (ƒx) sebesar -0.001 m serta memiliki nilai koreksi sebesar 0.016 m. Nilai-nilai koordinat BM yang telah memiliki nilai yang fixed dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini. Tabel 7. Hasil dari Penurunan Nilai Menggunakan Total Station NO. 1 2 3 4 5
Nama Point
Easting
Northing
Elevation
BM GI
513663.108
9940568.788
88.941
BM Gerbang
513716.907
9940842.725
80.448
AZ-GI
513665.316
9940569.383
88.679
BM MH
513850.512
9940779.873
92.164
BM GB
513695.080
9940691.640
80.401
32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah diuraikan di atas maka dapat diambil kesimpulan: 1. BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) memiliki nilai koordinat Easting (X) 513695.080, Northing (Y) 9940691.640 dan Elevation (Z) 80.401. 2. BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) telah memiliki nilai yang fixed berdasarkan pengukuran pada sesi kedua di mana koreksi sudut penutup poligonnya sebesar 1” (detik) dan memiliki nilai koreksi absis (ƒx) sebesar -0.001 m serta memiliki nilai koreksi ordinatnya sebesar 0.016 m. Sedangkan pada pengukuran sesi pertama koreksi penutup sudutnya 2” (detik), nilai koreksi absisnya -0.012 m dan koreksi ordinat sebesar -0.004 m. Analisa pada pengukuran sesi pertama ini belum cukup untuk membuat nilai yang fixed terhadap BM Gedung Biru (Sasana Piwulang). B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disarankan: 1. Perlu adanya penelitian lanjutan tentang penurunan nilai menggunakan alat yang lain agar bisa membandingkan nilai yang didapat menggunakan Total Station. 2. Penentuan titik-titik BM sebaiknya di posisikan pada tempat yang lebih terbuka agar mudah menjadi acuan pada setiap pengukuran.
33
3. Perlu diadakan penelitian lanjutan yang sama, namun menggunakan Benchmark (BM) atau BM lainnya. Contohnya menggunakan BM yang telah fixed yang didapat dari pemerintah.
34
DAFTAR PUSTAKA Algozzy
M. 2012. Pengertian http://ghozyal.blogspot.com/2012/12/autocad.html tanggal 24 Februari 2013)
AutoCad. (Diakses pada
Aminulloh
L. 2012. Pengertian AutoCad. http://exprever.blogspot.com/2012/10/pengertian-autocad.html (Diakses pada tanggal 05 Maret 2013)
Anggono EP. 2013. Bench Mark (BM) Survei Pengukuran Topografi. http://pengukuran-topografi.blogspot.com/2012/03/bench-mark-bmpengukuran-topografi.html (Diakses pada tanggal 28 Februari 2013) Anonim.
2011. Pengertian Poligon dan metode pengukuran Jarak. http://jambaque.blogspot.com/2011/06/pengertian-poligon-danmetode.html (Diakses pada tanggal 05 Maret 2013)
Anonim.
2013. Mengenal Total Station. http://www.teknologisurvei.com/index.php?route=product/category&p ath=105_107 (Diakses pada tanggal 05 Maret 2013)
Anonim.
2013. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. http://politanisamarinda.ac.id/profil (Diakses pada tanggal 18 Juli 2013 )
Nugroho
U. 2010. Penggunaan Total Station. http://www.udinugroho.com/2010/06/penggunaan-total-station.html (Diakses pada tanggal 05 Maret 2013)
Purnomo
AD. 2013. Dasar – Dasar Pengukuran. http://dasardasarpengukuran.blogspot.com/ (Diakses pada tanggal 18 Juli 2013)
Lampiran 1. Tabel 8. Hasil Pengukuran Sesi Pertama HASIL PENGUKURAN No
Titik
Horizontal
Titik
Target
(°)
( ")
(")
(°)
(')
TB1
23
14
55,238
80 283
43 58
BM GI
0
0
0,000
TB2
274
36
4,282
TB1
0
0
0,000
TB3
174
49
13,146
TB2
0
0
0,000
TB4
147
52
18,707
TB3
0
0
0,000
BM GATE
302
32
27,051
TB4
0
0
0,000
TB5
251
9
15,151
BM GATE
0
0
0,000
BM GB
223
20
43,772
TB5
0
0
0,000
TB6
162
38
0,232
BM GB
0
0
0,000
BM GI
59
47
0,422
BM GI
Azimuth
Beda
DM
DD
Vertikal
(")
(m)
(m)
(°)
(")
(')
(m)
36,969 32,207
15,515
15,448
95
15
7
84
43
15
92
18
34
87
41
55
90
6
6
89
55
7
90
30
43
89
30
14
87
57
58
92
4
47
89
41
40
90
17
17
90
38
13
89
22
46
86
35
31
93
25
15
88
20
35
Tinggi
?X
?Y
X
Y
Z
-1,538
-14,991
3,731
513663,108 513648,117
9940568,788 9940572,519
88,941 87,403
-7,070
56,658
168,580
513704,775
9940741,099
80,333
-0,139
11,652
48,921
513716,427
9940790,020
80,194
-0,474
-19,540
57,626
513696,887
9940847,646
79,720
0,728
20,020
-4,921
513716,907
9940842,725
80,448
0,501
9,793
-111,129
513726,700
9940731,597
80,949
-0,552
-31,599
-39,998
513695,101
9940691,599
80,397
8,029
-48,003
-125,427
513647,097
9940566,172
88,426
0,515
16,013
2,615
513663,110
9940568,787
88,941
TB1 18
34
36,490
177,991
177,846
TB2 13
23
49,636
50,290
50,290
TB3 341
16
8,342
60,851
60,849
TB4 103
48
35,393
20,629
20,616
BM GATE 174
57
50,544
111,561
111,559
TB5 218
18
34,315
50,977
50,974
BM GB 200
56
34,547
134,537
134,299
TB6
S
80
43
34,969
16,232
16,225
623,067
444,812
Lampiran 2. Tabel 9. Hasil Pengukuran Sesi Kedua HASIL PENGUKURAN No
Titik
Horizontal
Titik
Target
(°)
( ")
(")
(°)
(')
TB1
194
44
55,344
74 89
19 4
BM GATE
0
0
0,000
TB2
214
9
7,963
TB1
0
0
0,000
BM OFFICE
171
16
44,446
TB2
0
0
0,000
TB3
351
10
51,906
BM OFFICE
0
0
0,000
TB4
144
44
18,604
TB3
0
0
0,000
BM GB
142
17
25,174
TB4
0
0
0,000
TB5
347
58
53,914
BM GB
0
0
0,000
TB6
157
33
21,068
TB5
0
0
0,000
BM GATE
256
4
20,581
BM GATE
Azimuth
Beda
DM
DD
Vertikal
(")
(m)
(m)
(°)
(")
(')
(m)
13,966 9,310
27,478
27,179
81
32
15
98
30
44
86
54
1
93
6
0
85
36
7
94
25
39
94
46
55
85
14
53
95
55
43
84
5
30
90
13
8
89
47
38
89
45
13
90
18
14
90
29
10
89
31
30
85
35
9
Tinggi
?X
?Y
X
Y
Z
4,004
27,175
0,441
513716,909 513744,084
9940842,725 9940843,166
80,448 84,452
4,890
76,693
-50,228
513820,778
9940792,939
89,342
2,782
31,551
-14,379
513852,329
9940778,560
92,124
-3,333
-38,760
10,882
513813,568
9940789,441
88,791
-8,053
-72,161
-25,667
513741,408
9940763,775
80,738
-0,337
-46,328
-72,134
513695,080
9940691,640
80,401
0,328
17,046
45,131
513712,126
9940736,771
80,729
-0,980
-3,172
103,705
513708,954
9940840,476
79,749
0,699
7,955
2,233
513716,909
9940842,709
80,4482
TB1 123
13
17,273
91,812
91,677
TB2 114
30
1,719
34,775
34,673
BM OFFICE 285
40
53,625
40,399
40,259
TB3 250
25
12,229
77,001
76,589
TB4 212
42
37,404
85,731
85,730
BM GB 20
41
31,317
48,244
48,243
TB5 358
14
52,386
103,757
103,754
TB6 S
74
19
12,966
8,287 490,006
8,263 489,188
Lampiran 3. Tabel 10. Perhitungan Koordinat Poligon Tertutup Sesi Pertama PERHITUNGAN KOORDINAT POLIGON TERTUTUP Sudut Ukuran (ß)
No. Titik
1
Sudut Jurusan (a)
Jarak (D)
D SIN (a)
Kx
D COS (a)
º
'
"
º
'
"
meter
meter
meter
meter
meter
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
283
58
32,207
15,448
-14,991
0,000
3,731
0,000
18
34
36,490
177,846
56,658
-0,003
168,580
0,000
13
23
49,636
50,290
11,652
-0,001
48,921
0,000
341
16
51,658
60,849
-19,528
-0,001
57,630
0,000
103
48
35,393
20,616
20,020
0,000
-4,921
0,000
174
57
52,544
111,559
9,792
-0,002
-111,129
0,000
218
18
36,316
50,974
-31,599
-0,001
-39,997
0,000
200
56
36,547
134,299
-48,005
-0,003
-125,426
0,000
80
43
36,969
16,225
16,013
0,000
2,615
0,000
BM GI TB1 TB2 TB3 TB4 BM GATE TB5 BM GB TB6
23 274 174 147 302 251 223 162
14 36 49 52 32 9 20 38
55,238 4,282 13,1459 18,7065 27,0505 15,151 43,7718 0,2315
BM GI
59
47
0,4221
S
1615
297
178
638,106
0,012
0,012
0,004
KOORDINAT
Ky
0,004
No. Titik X
Y
13
14
15
513663,108
9940568,788
BM GI
513648,117
9940572,519
TB1
513704,771
9940741,099
TB2
513716,422
9940790,020
TB3
513696,893
9940847,650
TB4
513716,913
9940842,729
BM GATE
513726,703
9940731,601
TB5
513695,102
9940691,603
BM GB
513647,095
9940566,177
TB6
513663,108
9940568,788
BM GI
0,000
0,000
Lampiran 4. Tabel 11. Perhitungan Koordinat Poligon Tertutup Sesi Kedua PERHITUNGAN KOORDINAT POLIGON TERTUTUP Sudut Ukuran (ß)
No. Titik
1
Sudut Jurusan (a)
Jarak (D)
D SIN (a)
Kx
D COS (a)
º
'
"
º
'
"
meter
meter
meter
meter
meter
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
89
4
9,3102
27,179
27,175
0,000
0,441
0,000
123
13
17,2734
91,6773
76,693
0,000
-50,228
0,000
114
30
1,7194
34,673
31,551
0,000
-14,379
0,000
285
40
53,6255
40,259
-38,760
0,000
10,882
0,000
250
25
12,2292
76,589
-72,161
0,000
-25,667
0,000
212
42
37,4036
85,730
-46,328
0,000
-72,134
0,000
20
41
32,3171
48,243
17,047
0,000
45,131
0,000
358
14
53,3855
103,754
-3,172
0,000
103,705
0,000
74
19
13,9662
8,263
7,955
0,000
2,233
0,000
BM GATE TB1 TB2 BM OFFICE TB3 TB4 BM GB TB5 TB6
194 214 171 351 144 142 347 157
44 9 16 10 44 17 58 33
55,344 7,963 44,446 51,906 18,604 25,174 53,914 21,068
BM GATE
256
4
20,581
S
1976
235
299
516,367
0,001
0,001
-0,016
KOORDINAT
Ky
-0,016
No. Titik X
Y
14
15
16
513716,909
9940842,725
BM GATE
513744,084
9940843,166
TB1
513820,778
9940792,939
TB2
513852,328
9940778,560
BM OFFICE
513813,568
9940789,441
TB3
513741,407
9940763,775
TB4
513695,079
9940691,640
BM GB
513712,126
9940736,771
TB5
513708,954
9940840,476
TB6
513716,909
9940842,725
BM GATE
0,000
0,000
40
Lampiran 5.
Gambar 17. Desain Jalur Pengukuran Benchmark (BM)
41
Lampiran 6.
Gambar 18. Pengambilan nilai koordinat BM GI
Gambar 19. Pengambilan nilai koordinat BM Gerbang
42
Lampiran 7.
Gambar 20. Pengambilan Nilai Koordinat BM MH
Gambar 21. Pengambilan Nilai Koordinat BM Gedung Biru