PENENTUAN KRITERIA ZONASI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI WATU ULO DI KECAMATAN AMBULU, KABUPATEN JEMBER Oleh : Angsar Nur Himawan 3610100020 Dosen Pembimbing : Dian Rahmawati, ST. MT Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaa Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1
• Kabupaten Jember Memiliki 2 sektor yang meningkatkan perekonomian yaitu sektor pertanian dan sektor pariwisata
2
• Memiliki potensi di Pantai Selatan Jember, tetapi masih kalah dengan wisata budaya
3
4
5
• Merupakan objek wisata unggulan yang dikembangkan oleh Kabupaten Jember • Tetapi jumlah wisatawan dan Kontribusi terhadap PAD Kabupaten Jember tiap tahunnya menurun • Belum adanya zonasi dalam pengembangan kawasan wisata Pantai Watu Ulo
Latar Belakang
Kontribusi PAD Pantai Watu Ulo 40% 35% 30% 25% 20%
Kontribusi PAD Pantai Watu Ulo
15% 10% 5% 0% 2009
2010
2011
2012
• Kabupaten Jember memiliki potensi wisata alam salah satunya Pantai Watu Ulo , tapi masih belum terkelola dengan baik. • Aksesibilitas menuju Pantai Watu Ulo susah untuk dicapai • Fasilitas yang tersedia di Pantai Watu Ulo masih kurang “Faktor apa saja yang berpengaruh dalam perumusan kriteria zonasi pengembangan kawasan wisata Pantai Watu Ulo?”
Rumusan Masalah
• Tujuan Membuat kriteria zonasi pengembangan kawasan wisata Pantai Watu Ulo di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember
• Sasaran 1. Mengidentifikasi karakteristik kawasan wisata Pantai Watu Ulo 2. Menganalisa zonasi wisata pada kawasan wisata Pantai Watu Ulo. 3. Penentuan kriteria zonasi dalam pengembangan wisata Pantai Watu Ulo.
Tujuan dan Sasaran
Pariwisata Dalam Konteks Tata Ruang
Elemen dalam Sistem Pariwisata
Pengembangan Kawasan Wisata
Teori – Teori yang Digunakan
Pariwisata Dalam Konteks Tata Ruang
Pengertian Pariwisata
Elemen dalam Sistem Pariwisata
Komponen Kegiatan Pariwisata
Wisatawan
Pengertian Wisata Alam
Pengembangan Kawasan Wisata
Sintesa Pustaka
No
Indikator
Variabel
1 Aksesibilitas menuju kawasan wisata alam pantai 2
Kondisi jalan menuju kawasan wisata Ketersedian moda transportasi Daya tarik wisata
Daya tarik wisata alam
Keindahan alam Keahlian SDM masyarakat sekitar
3
Jaringan listrik Jaringan air bersih Kelengkapan utilitas pelayanan wisata alam
Jaringan sampah Jaringan jalan Jaringan drainase
Sintesa Pustaka
No 4
Indikator
Kelengkapan fasilitas pariwisata pelayanan wisata alam
5
Variabel Tersedianya Pertokoan Tersedianya Hotel Tersedianya Tempat Peribadatan Adanya penunjuk arah Adanya penjaga keamanan pantai Jenis penggunaan lahan
Kualitas lingkungan wisata alam
Ketinggian kawasan Kelerengan kawasan
6 Wisatawan yang datang ke kawasan wisata
Karakeristik wisatawan
Dukungan kelembagaan
Kebijakan pemerintah
7
Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah Rasionalistik
Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif-kualitatif.
Populasi dan Sample • Untuk Populasi yang digunakan adalah keseluruhan stakeholder. • Metode yang digunakan untuk menentukan sample adalah purposive sampling. • Tetapi dalam melakukan purposive sampling, juga mengggunakan analisa stakeholder
No
Pihak
Kepakaran
1.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jember, bagian Fisik
Bappeda sebagai pembuat kebijakan pembangunan wilayah. Bappeda mengkoordinasi semua kegiatan perencanaan pembangunan terkait bidang fisik dan bidang ekonomi. Bappeda mampu memberikan pertimbangan dalam penentuan faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan zonasi pengembangan wisata Pantai Watu Ulo di Kabupaten Jember.
2.
Dinas Cipta Karya Kabupaten Jember
Cipta karya berperan dalam penyusunan peraturan daerah terkait dengan strategi pembangunan kawasan serta berperan dalam penyelenggara fasilitas perkotaan
3.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jember
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mampu memberikan pertimbangan dalam menentukan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap penentuan zonasi pengembangan wisata Pantai Watu Ulo di Kabupaten Jember
4.
Akademisi atau pakar
Pihak akademisi mempunyai andil dalam memberikan pertimbangan dalam penentuan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap penentuan zonasi pengembangan wisata Pantai Watu Ulo di Kabupaten Jember serta menjadi salah satu motor pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengembangan kawasan wisata alam air terjun.
Identifikasi Karakteristik Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo
Deskriptive Kualitatif
Analisa Zonasi wisata pada kawasan wisata Pantai Watu Ulo
Analisis Delphi
Analisa Penentuan Kriteria Zonasi Dalam Pengembangan Wisata Pantai Watu Ulo
Deskriptive Kualitatif
Tahapan Analisis
Kondisi Fisik Dasar
Kependudukan
Aksesibilitas
Prasarana Wisata
Komponen Wisata di Pantai Watu Ulo
Gambaran Umum
Batas Wilayah Studi Utara Timur Selatan Barat
: Kecamatan Jenggawah : Kecamatan Tempurejo : Samudra Indonesia : Kecamatan Wuluhan
• Topografi 1. 2.
Tingkat kemiringan sekitar 0-2% Memiliki tanah jenis regosol
• Klimatologi 1. Memiliki curah hujan 1.500-1.750 mm/tahun dengan suhu 250c-30oc
Kondisi Fisik Dasar
• Hidrologi 1.
Terdapat aliran sungai kecil yang nantinya juga berfungsi sebagai saluran air hujan bagi kawasan pengembangan .
• Penggunaan Lahan 1. Permukiman Penduduk Untuk penggunaan lahan permukiman umumnya berada di sepanjang jalur transportasi atau sepanjang jalan kawasan pesisir Watu Ulo
2. Fasilitas wisata Fasilitas wisata ini terletak di titik – titik tertentu di sekitar Watu Ulo seperti toilet yang tersedia di permukiman sekitar wisata, taman bermain pasir, masjid, tempat seperti gazebo untuk menikmati pemandangan pantai Watu Ulo.
3. Fasilitas perekonomian Berupa toko atau warung makan yang mendukung kegiatan wisata dan tersebar mengikuti fasilitas wisata yang terpencar.
4. Fasilitas perkebunan dan pertanian Terdapat lahan perkebunan dan pertanian di sekitar kawasan wisata Pantai Watu Ulo tepatnya terletak di sebelah Barat dan Utara kawasan Watu Ulo.
Tabel 4.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
No
Desa
Luas (Km2)
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
1
Sumberejo
18,71
13.598
726,78
2
Andongsari
12,82
13.294
1.036,97
3
Sabrang
44,36
10.562
238,10
4
Ambulu
5,02
22.805
4.542,83
5
Pontang
9,99
14.809
1.482,38
6
Karanganyar
9,27
14.749
1.591,05
7
Tegalsari
4,22
9.940
2.355,45
Kependudukan
No
Desa
Pertanian
PNS
TNI/ POLRI
1
Sumberejo
5.159
55
28
10
123
2
Andongsari
3.440
114
22
-
3211
3
Sabrang
2.765
79
3
-
3103
4
Ambulu
1.522
1197
73
31
3899
5
Pontang
2.811
51
21
6
2146
6
Karanganyar
2.788
108
18
36
1086
7
Tegalsari
1.637
101
151
28
1655
No
Desa
Tukang
Buruh Tani
Pensiunan
Jasa
1
Sumberejo
-
2.372
48
40
2
Andongsari
-
896
22
20
3
Sabrang
-
1.704
25
16
4
Ambulu
-
506
130
54
5
Pontang
-
978
5
15
6
Karanganyar
-
1.733
24
124
7
Tegalsari
Tukang
Buruh Tani
Pensiunan
Jasa
BUMN
Wisrawasta
Trayek Angkutan Umum • Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo tidak terjangkau oleh layanan angkutan umum
Jalur Sirkulasi • Wisata Pantai Watu Ulo ini memiliki 2 akses. Akses yang pertama yaitu melalui gerbang utama Wisata Pantai Watu Ulo yang ditempuh dengan jarak 10km, akses yang kedua yaitu melalui jalan yang melalui akses menuju Pantai Papuma dan ditempuh sejauh 12km
Aksesibilitas
Jaringan air bersih • Mayoritas menggunakan sumur bor. • Ada beberapa yang mengggunakan PDAM
Jaringan listrik • Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo sudah terlayani listrik dengan baik.
Prasarana Wisata
Jaringan jalan • Jalannya sudah tergolong baik dan sudah memiliki PJU • Hanya terdapat lubang di beberapa titik saja
Jaringan sampah • Tidak ada bak sampah, membuangnya dengan cara di bakar.
Objek Daya Tarik Wisata • Terdapat bentang pantai dan batu berbentuk badan ular • Adanya tempat makan bagi wisatawan • Tempat cinderamata
Komponen Wisata Pantai Wisata Pantai Watu Ulo
Analisa Karakteristik Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember
Analisa Zonasi wisata pada kawasan wisata pada kawasan wisata pantai Watu Ulo
Analisa Penentuan Kriteria Zonasi dalam Pengembangan Kawasan wisata Pantai Watu Ulo
Analisa dan Pembahasan
• Dalam mengidentifikasi karakterisitik wisata, bersifat Deskriptive Kualitatif • Data yang diperoleh baik secara sekunder maupun primer dikategorikan berdasarkan indikator dan variabel yang didapatkan dalam kajian pustaka. • Data di setiap variabel dikomparasikan dengan teori, kebijakan/peraturan dan kondisi eksisting.
Analisa Karakteristik Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember
• Menurut Inskeep (1991:38) menjelaskan atraksi merupakan sebuah komponen dalam wisata, dan pengertian atraksi sendiri adalah kegiatan – kegiatan wisata yang berhubungan dengan lingkungan alami, kebudayaan, keunikan suatu daerah dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan wisata yang menarik wisatawan untuk mengunjungi sebuah obyek wisata. • Kriteria teknis pada Permen PU No. 41 Tahun 2007 menyebutkan jenis daya tarik wisata yang berupa daya tarik pesona alam seperti air terjun, sungai, air panas, dan keaneka ragaman flora dan fauna merupakan syarat fisik yang dimiliki untuk kawasan wisata alam. • Di Pantai Watu Ulo memiliki daya tarik berupa bentang pantai, batu berbentuk ular, pasir berwarna putih ke coklat-coklatan dan daya tarik pendukung yaitu panorama sawah dan hutan jati selama perjalanan.
Daya Tarik Wisata Pantai Watu Ulo
• Menurut Kepres No. 32 Tahun 1990 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21 Tahun 2008 bahwa kawasan jika memiliki kemiringan lebih dari atau diatas 40 % dan memiliki ketinggian ± 500 meter merupakan kawasan rawan bencana karena kawasan tersebut sangat peka erosi. • Kawasan wisata Pantai Watu Ulo memiliki kontur topografi dengan ketinggian rata – rata 0 – 40 meter dan kelerengan rata – rata 0 – 6 %. • Melihat topografi kawasan wisata Pantai Watu Ulo, termasuk kawasan yang bukan rawan bencana.
Topografi Kawasan Wisata
• Kegiatan wisata alam identik dengan alam terbuka, baik berupa persawasan pegunungan, dataran tinggi, danau, hutan, dan beberapa kegitan yang dapat dilakukan pada area terbuka. • Jenis penggunaan lahan di kawasan wisata Pantai Watu Ulo mayoritas berupa persawahan yang memiliki luas 39 Km2 dan hutan yang memiliki luas 30,2 Km2 • Penggunaan lahan pada kawasan merupakan kawasan tidak terbangun
Jenis Penggunaan Lahan
• Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025 fasilitas pariwisata adalah semua jenis sarana yang scara khusus ditujukan untuk mendukung penciptaan kemudahan, kenyamanan, keselamatan wisatawan dalam melakukan kunjungan ke Destinasi Pariwisata • Pada kawasan wisata Pantai Watu Ulo ini memiliki beberapa fasilitas pariwisata yang tersedia seperti adanya tempat peribadatan, adannya tempat makan, adanya WC umum yang tersedia menyebar di permukiman warga sekitar kawasan wisata, adanya loket tiket masuk. • Jika merujuk pada Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional dikatakan bahwa fasilitas pariwisata terdiri dari penunjuk arah/rambu lalu lintas wisata, tempat penginapan dan satuan keamanan kawasan wisata.
Fasilitas Pariwisata
• Menurut Inskeep (1991:38) menjelaskan kalau infrastruktur termasuk dalam komponen wisata yang terdiri dari penyediaan air bersih, listrik, drainase, saluran air kotor, telekomunikasi, (seperti telepon, telegram, telex, faksimili, dan radio) • Intosh (1980) bahwa infrastruktur yang termasuk dalam komponen wisata yaitu seperti sistem penyediaan air bersih, sistem pengolahan limbah, sistem drainase, jalan, pusat perbelanjaan/pertokoan. • Pada wilayah penelitian, infrastruktur yang tersedia yaitu jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan jalan dan jaringan persampahan • Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional menjelaskan bahwa Prasarana Umum Pariwisata terdiri dari jaringan listrik dan lampu penerangan, jaringan air bersih, jaringan telekomunikasi, dan sistem pengelolaan limbah.
Utilitas Pariwisata
• Menurut Musenaf (1996). Suatu pengembangan kawasan wisata sangat penting dalam memperhatikan suatu aksesibilitas sebagai salah satu komponen dalam pariwisata dan aksesibilitas adalah mudah atau tidaknya daerah wisata tersebut dicapai oleh wisatawan Pada wilayah penelitian bahwa aksesibilitas ini terdiri dari trayek angkutan umum dan jalur sirkulasi. • Sedangkan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional aksesibilitas pariwisata adalah semua jenis sarana dan prasarana transportasi yang mendukung pergerakan wisatawan dari wilayah asal wisatawan ke Destinasi Pariwisata maupun pergerakan di dalam wilayah Destinasi Pariwisata dalam kaitan dengan motivasi kunjungan wisata • Aksesibilitas pada wisata Pantai Watu Ulo terdiri dari kondisi jalan menuju kawasan wisata dan moda transportasi
Aksesibelitas
• Menurut WTO dalam Pengetahuan Kepariwisataan (2002:36) wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu negara tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya untuk memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan, olahraga dan melakukan bisnis • Selain itu menurut Soekadidjo (2003) memberikan batasan wisatawan ialah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatanginya atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang didatanginya. • Pada kawasan wisata Pantai Watu Ulo memiliki tiga jenis wisatawan
Wisatawan
• Menurut Inskeep (1991:38) komponen dalam kawasan wisata dan merupakan komponen dasar dari wisata salah satunya yaitu adanya elemen kelembagaan. • Pada kawasan wisata Pantai Watu Ulo masih belum mempunyai penetapan yang telah dibuat oleh pemerintah sekitar. Seperti yang dikatakan oleh salah satu staff Bappekab Jember yaitu pada kawasan wisata di pantai selatan belum memiliki payung hukum berupa Perda RTRW
Dukungan Kelembagaan
Karakteristik kawasan wisata Pantai Watu Ulo • Daya tariknya berupa bentang pantai, batu berbentuk ular, pasir yang berwarna putih kecoklat – coklatan. dan SDM masyarakat sekitar untuk membuat buah tangan berupa gantungan kunci dan menyewakan perahu. • Memiliki daya tarik tambahan yaitu keindahan panorama sawah dan hutan jati selama perjalanan menuju kawasan wisata. • Bukan daerah rawan bencana dilihat dari kelerengan kawasan yang sebesar 0-6%. • Jenis wisatawannya ada 3 yaitu berkelompok, wisatawan yang datang hanya dengan satu keluarga saja, dan yang terakhir yaitu pasangan muda mudi yang melepas lelah berdua. • Memiliki aksesibilitas susah dilihat dari tidak adanya angkutan umum. • Utilitas pelayanannya masih kurang karena tidak tersedia jaringan persampahan. • Fasilitas pelayanan pariwisatanya masih kurang lengkap dilihat dari tidak adanya hotel, penunjuk arah wisata dan penjaga pantai. • Belum mempunyai ketetapan pemerintah dalam merencanakan kawasan wisata • Penggunaan lahannya sebagaian besar merupakan kawasan bukan terbangun.
Karakteristik Wisata Pantai Watu Ulo
• Untuk menganalisis zonasi wisata pada kawasan wisata Pantai Watu Ulo didapatkan dengan menggunakan Analisis Delphi. • Responden dalam analisis delphi ini didapatkan dari analisis stakeholder • Input yang digunakan yaitu karakteristik wisata Pantai Watu Ulo dan teori Smith (1980) tentang pembagian zonasi. • Pembagian zonasi ini yaitu zona inti, zona pendukung langsung dan zona pendukung tidak langsung.
Analisa Zonasi Wisata Pada Wisata Pantai Watu Ulo
Hasil Eksplorasi Analisis Delphi Tahap 1
• Terdapat 2 zonasi yang tidak mencapai konsensus pada tahap eksplorasi yaitu zona pendukung langsung dan zona pendukung tidak langsung, serta adanya zona baru pebdapat dari salah satu responden.
Hasil Iterasi Analisis Delphi Tahap 1
• Terdapat 3 zonasi yang tidak mencapai konsensus pada tahap eksplorasi yaitu zona pendukung langsung dan zona pendukung tidak langsung dan zona pendukung.
Hasil Iterasi Analisis Delphi Tahap II
Hasil Analisis Delphi
Zonasi
Zona Inti Zona Pendukung
• Untuk menganalisis zonasi wisata pada kawasan wisata Pantai Watu Ulo didapatkan dengan metode deskriptif kualitatif. • Input yang digunakan yaitu hasil dari sasaran satu dan dua yang berupa karakteristik wisata dan analisa zonasi. • Pembagian zonasi ini yaitu zona inti dan zona pendukung • Setiap zona akan dikomparasikan dengan karakteristik wisata, sehingga akan muncul karakteristik zona, dimana ini akan mempermudah dalam penentuan kriteria zona.
Analisa Penentuan Kriteria Zonasi Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo
Kriteria Zona Inti Dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo • Harus ada daya tarik wisata yang meliputi 3 aktivitas. Yang pertama daya tarik yang dapat dilihat (something to see) seperti bentang pantai, batu berbentuk badan ular, pasir yang berwarna putih kecoklat – coklatan. Yang kedua yaitu daya tarik berupa aktivitas apa saja yang dapat dilakukan (something to do) seperti kegiatan menaiki perahu yang disewakan warga sekitar. Dan yang ketiga yaitu apa saja yang dapat dibeli (something to buy) seperti hasil kerajinan tangan masyarakat sekitar. • Harus ada daya tarik wisata yang me berupa keahlian SDM sekitar untuk membuat kerajinan tangan • Penggunaan lahannya bukan merupakan kawasan yang terbangun • Harus kawasan yang bebas dari rawan bencana. • Harus memiliki sistem pengamanan wisata • Harus ada tempat peribadatan untuk wisatawan melakukan kegiatan ibadah • Harus ada jaringan persampahan
Kriteria Zona Pendukung Dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Watu Ulo • Harus memiliki daya tarik pendukung seperti panorama sawah dan hutan jati selama perjalanan menuju kawasan wsiata Pantai Watu Ulo. • Harus ada jaringan jalan yang menghubungkan menuju zona inti • Harus ada jaringan air bersih yang melayani kegiatan pada zona inti • Harus ada jaringan listrik yang yang mendukung kegiatan dalam zona inti • Harus ada saluran drainase yang membuat kawasan bebas dari genangan air dan banjir • Harus ada angkutan umum yang melayani wisatawan hingga ke zona inti kawasan wisata Pantai Watu Ulo • Harus ada fasilitas penginapan untuk menginapnya wisatawan. • Harus ada penunjuk arah menuju kawasan wisata Pantai Watu Ulo • Harus ada pertokoan yang menjual buah tangan untuk wisatawan.
Zona Inti
• Zona Pendukung
Kesimpulan
Kriteria Zona Inti • Harus ada daya tarik wisata yang meliputi 3 aktivitas. Yang pertama daya tarik yang dapat dilihat (something to see) seperti bentang pantai, batu berbentuk badan ular, pasir yang berwarna putih kecoklat – coklatan. Yang kedua yaitu daya tarik berupa aktivitas apa saja yang dapat dilakukan (something to do) seperti kegiatan menaiki perahu yang disewakan warga sekitar. Dan yang ketiga yaitu apa saja yang dapat dibeli (something to buy) seperti hasil kerajinan tangan masyarakat sekitar. • Harus ada daya tarik wisata yang me berupa keahlian SDM sekitar untuk membuat kerajinan tangan • Penggunaan lahannya bukan merupakan kawasan yang terbangun • Harus kawasan yang bebas dari rawan bencana. • Harus memiliki sistem pengamanan wisata • Harus ada tempat peribadatan untuk wisatawan melakukan kegiatan ibadah • Harus ada jaringan persampahan
Kriteria Zona Pendukung • Harus memiliki daya tarik pendukung seperti panorama sawah dan hutan jati selama perjalanan menuju kawasan wsiata Pantai Watu Ulo. • Harus ada jaringan jalan yang menghubungkan menuju zona inti • Harus ada jaringan air bersih yang melayani kegiatan pada zona inti • Harus ada jaringan listrik yang yang mendukung kegiatan dalam zona inti • Harus ada saluran drainase yang membuat kawasan bebas dari genangan air dan banjir • Harus ada angkutan umum yang melayani wisatawan hingga ke zona inti kawasan wisata Pantai Watu Ulo • Harus ada fasilitas penginapan untuk menginapnya wisatawan. • Harus ada penunjuk arah menuju kawasan wisata Pantai Watu Ulo • Harus ada pertokoan yang menjual buah tangan untuk wisatawan.
• Perlu secepatnya dibuat payung hukum dalam pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Jember karena tidak ada payung hukum yang membawahi pengembangan wisata di Kabupaten Jember • Dibentuknya zonasi dalam pengembangan kawasan wisata Pantai Watu Ulo sehingga dapat memperhatikan tata letak peruntukan dalam rangka menghindari benturan antara kepentingan pariwisata dengan kepentingan pencagaran karena pengembangan pariwisata merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut wisatawan, kegiatan, sarana parasarana, objek dan daya tarik, fasilitas penunjang, sarana lingkungan, dan sebagainya
Rekomendasi
Sekian Dan Terima Kasih