PENDIDIKAN KARAKTER
(Memahami, menghayati, & Meneladani Kesadaran Moral dan Spiritual Rasulullah)
Prof. Dr. H. M. Wahyuddin, SE, MS Vice Rector for Student Affairs Universitas Muhammadiyah surakarta
1
Globalisasi dan Karakter Bangsa Arus informasi global yang tanpa batas ditambah dengan perubahan yang cepat dalam masyarakat, menuntut kesiapan bangsa Indonesia untuk menghadapi berbagai persoalan yang timbul akibat terimbas proses globalisasi dunia. Proses globalisasi memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan nilai-nilai agama. Kalangan pemikir dan aktivis agama seperti Robert N. Bellah dan Jose Casanova mengakui pentingnya peran agama dalam kehidupan sosial politik masyarakat dunia (vs A.C. Peacok). Setelah ASEAN Community, segera diikuti 5 ASEAN Free Trade Agreement (FTA) yang meliputi: RRT (ACFTA), Jepang (AJCEPA, AJ Comprehensive Economic Partnership), Korea Selatan (AKFTA), India (AIFTA, & Australia-Selandia Baru (AANZFTA).
Ada beberapa permasalahan, khususnya yang berkaitan dengan Globalisasi. Pertama, Munculnya gejala-gejala distorsi moral yang diakibatkan oleh media televisi, internet dan media-media audio visual lainnya. Kedua, Barat merupakan satu-satunya pemegang peran kunci dari seluruh media berita baik media cetak, maupun media elektronik. Ketiga, sains dan teknologi dari dunia Barat, sering bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Dalam beberapa kasus sering terjadi para saintis Muslim, secara sadar atau tidak, tercerabut dari akar-akar keislaman, dan menjadi pembela fanatik Barat.
Kaum Muslimin seharusnya bisa berperan sebagai driving force pengembangan arsitektur kemajuan di segala bidang kehidupan, sebagaimana pada era abad kejayaan Islam, di mana saat itu kaum Muslimin menjadi pemicu utama perubahan dari gelapnya Abad Pertengahan di Eropa menuju kejayaan. Di masa ketika Eropa terbelakang di bidang kedokteran, astronomi, matematika, dan di banyak bidang lain, kaum Muslimin memiliki perbendaharaan ilmu pengetahuan yang sangat luas dan kemampuan hebat dalam membangun peradaban dunia.
Syekh Muhammad Pir Ali al-Birkawi , dalam bukunya “The Book of Character” menyatakan bahwa: “ Meneladani sifat, perilaku, kebiasaan, dan cara beribadah Rasulullah SAW (Sang Teladan Sepanjang Zaman), merupakan jalan untuk membentuk karakter luhur dan meningkatkan kualitas kepribadian manusia“ (Pir Ali: 2015).
َ سنَةٌ ِل َمن َك َ لَّقَ ْد َك ان يَ ْر ُجوا ِ سو ِل ْ ُ هللا أ َ س َوةٌ َح ُ ان لَ ُك ْم ِفي َر َ َ َ }21{ يرا ر ك ذ و ر خ هللا َوا ْليَ ْو َم اْأل ِ َ َ َ ً ِهللا َكث َ َ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
}45{
َ َس ْلن يرا ِ َاك شَا ِهدًا َو ُمب َ ي ِإنَّآ أ َ ْر ً ش ًرا َونَ ِذ ُّ يَآأَيُّ َها النَّ ِب
Hai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan [Al Ahzab (33): 45] }46{ يرا ً ُِّمن
س َرا ًجا ِ َودَا ِعيًا ِإلَى ِ هللا ِب ِإ ْذنِ ِه َو
dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi [Al Ahzab (33): 45] 3/2/2017
Character Building_Yuddin
6
Pendidikan Karakter Kunci Kejayaan Peradaban Dunia Orang yang berakhlaq baik, sesungguhnya telah menguasai apa yang terbaik di dunia ini dan di akhirat (HR al-Tabrani dan Abu Dawud)
َ َ َوا ْبت َ ِغ فِي َمآ َءات سن ِ س نَ ِصيبَ َك ِم َن ال ُّد ْنيَا َوأ َ ْح َ اك هللاُ الد َ َّار اْأل َ ِخ َرةَ والَت َ ْن َ س ِد ين ِ ب ا ْل ُم ْف َ َس َن هللاُ ِإلَ ْي َك َوالَت َ ْب ِغ ا ْلف َ َك َمآأ َ ْح ِ سا َد فِي اْأل َ ْر ُّ هللا الَيُ ِح َ ض ِإ َّن “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada sesama) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al-Qashash: 77).
Tujuan hidup manusia .
Menurut ajaran Islam, tujuan hidup manusia
adalah Hasanah fi Dunya wal Akhirah dengan cara menggapai ridha Allah, ibtigha mardhatillah. Firman Allah: ََوللاََ َرءوفََ ِبال ِعبَا ِد
َ اسَ َمنََيَش ِريَنَف َسهَ ا ْبتِـغَا َء َم ْر هللا َ ِ َّنَالن ََ َو ِم ِ ضا ِة
“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha penyantun kepada hambahamba-Nya” (QS. 2 Al Baqarah : 207). 3/2/2017
Islam Agama Amal_Yuddin
8
Tugas Hidup Manusia .
Menurut ajaran Islam, tugas hidup manusia,
sepanjang
hidupnya
hanya
satu
tugas,
yaitu
menyembah Allah, Sang Pencipta, atau dalam bahasa harian disebut ibadah. Disebutkan dalam Al Qur’an bahwa tidaklah Tuhan menjadikan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembah
kepada-Nya.
Menjalankan
ibadah
bukanlah tujuan hidup, tetapi tugas yang harus
dikerjakan sepanjang hidupnya. 3/2/2017
Islam Agama Amal_Yuddin
9
Q.S. 51 (Adz-Dzariat): 56-58 .
}56{ ُون َ َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِج َّن َواْ ِإل ِ نس ِإالَّ ِليَ ْعبُد }57{ ون ِ ق َو َمآأ ُ ِري ُد أَن يُ ْط ِع ُم ٍ َمآأ ُ ِري ُد ِم ْن ُهم ِمن ِر ْز ُ ِق ذُو ا ْلقُ َّو ِة ا ْل َمت }58{ ين ُ الر َّزا َّ هللا ُه َو َ ِإ َّن
56. Dan, AKu tidak menciptakan manusia dan jin melainkan untuk menyembah-Ku.“ 57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. 58. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. 3/2/2017
Islam Agama Amal_Yuddin
10
Meneladani cara hidup nabi syarat untuk mencintai dan dicintai Allah, sebagaimana Firman-Nya:
ُ ُ ُ َ هللا فَات َّ ِبعُونِي يُ ْح ِب ْب ُك ُم هللاُ َويَ ْغ ِف ْر ون ب ح ت م ت ُن ك ن إ ل ق ْ ِ ُّ ْ ِ َ َ ُلَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َوهللا }3{ ور َّر ِحي ُم ُ ُغف Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [Ali Imran (3): 31]
Peran dalam pentas kehidupan . Dalam hal ini manusia memiliki dua peran utama; pertama sebagai hamba Allah, dan peran kedua sebagai khalifah Allah di muka bumi. Sebagai hamba Allah manusia adalah kecil dan tidak memiliki kekuasaan, oleh karena itu tugasnya hanya menyembah kepada-Nya dan berpasrah diri kepada-Nya. Namun, sebagai khalifah, manusia diberi fungsi, peran yang sangat besar, karena Allah Yang Maha Besar maka manusia sebagai wakil Allah di muka bumi memiliki tanggungjawab dan otoritas yang sangat besar. Sebagai khalifah manusia diberi tugas untuk mengelola alam semesta ini untuk kesejahteraan manusia. 3/2/2017
Islam Agama Amal_Yuddin
12
Every person is a leader Nabi Muhammad Saw is the best Leader “Al-Amin” (Character)”: Sidiq, Amanah, Tabligh , Fathonah
“Al-qawiyy” (Compentency) “Ahsanannas” (more loving and compassionate) “Ajwadannas” (less self oriented and more giving)
“Asyja’annas” (courage)
Vs “Leadership is the capacity to translate vision into reality” (Warren G. Bennis). “The first responsibility of a Leader is to define reality. The last is to say thank you. In between, the leader is a servant” (Max DuPree, CEO of Herman Miller, Inc).
3/2/2017
Islam Agama Amal_Yuddin
14
Mencapai Tujuan dengan Amal ““Tidak beriman salah seorang diantara kamu, sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri; dan “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata benar (Qaulan Syadida ~ Fauzan ‘Adziima), atau (jika tidak bisa) lebih baik diam, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tamunya”. 3/2/2017
Islam Agama Amal_Yuddin
15
Q. S. 2 (Al-Baqarah) ayat 177 menyebutkan:
ليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من آمن باهلل واليوم اآلخر والمآلئكة والكتاب والنبيين وآتى المال على حبه ذوي القربى واليتامى والمساكين وابن السبيل والسآئلين وفي الرقاب وأقام الصالة وآتى الزكاة والموفون بعهدهم إذا عاهدوا والصابرين في البأساء والضراء وحين
البأس أولئك الذين صدقوا وأولئك هم المتقون Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orangorang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Dengan berbuat kebaikan (”ALBIRRA”) seseorang bisa mencapai
sukses
atau
falah
(kebahagiaan,
kemenangan) di dunia dan di akhirat, yang merupakan cita-cita manusia. Allah berfirman:
ًسنَة َ َو ِم ْن ُهم َّمن يَقُو ُل َربَّنَآ َءا ِتنَا ِفي ال ُّد ْنيَا َح اب النَّ ِار َ سنَةً َوقِنَا َ َوفِي اْأل َ ِخ َر ِة َح َ َعذ “ Dan di antara mereka ada orang yang berdo`a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” QS AlBaqarah (2): 201
أولئك لهم نصيب مما كسبوا وهللا سريع الحساب Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya (202). 3/2/2017
Pasangan hidup yang shaleh/shalehah_ Yuddin
17
Islam Sebagai Rahmatan lil-’Alamin
َ اك ِإالَّ َر ْح َمةً ِل ْلعَالَ ِم َ َس ْلن }107{ ين َ َو َمآ أ َ ْر Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam Q. S. 21 (Al-Anbiyaa’: 107).
HADITS NABI : ” .................... بعثة.ما َ َِّإن “Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan budi pekerti manusia”
َ ون ِإ ِّ َما َ ُأَكُم ا ْل ُم ْؤ ِمن ن.
.................... “Orang yang sempurna imannya, ialah orang yang paling baik budi pekertinya”
Islam
sebagai
agama
rahmatan
lil
aalamin,
mengajarkan bagaimana meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Islam
memerintahkan
manusia
untuk
mempersiapkan generasi penerus yang qualified.
َ ش الَّ ِذ ين لَ ْو ت َ َركُوا ِم ْن َخ ْل ِف ِه ْم ذُ ِريَّةً ِضعَافًا َ َو ْليَ ْخ َ ُ ْ ُ َ َّ س ِديدًا وا ق ت ي ل ف م ه ي ل ع َ وا َخاف ْ َ َ ًهللا َو ْليَقُولُوا قَ ْوال ْ ِ َ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (An-Nisa’: 9).
3/2/2017
Islam Agama Amal_Yuddin
19
Taqwa Sebagai Bekal Utama
َّ َوت َ َز َّودُوا فَ ِإ َّن َخ ْي َر ب ِ ون يَاأ ُ ْو ِلي اْأل َ ْلبَا ِ ُالزا ِد الت َّ ْق َوى َواتَّق Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal (Al-Baqarah: 197)
(Al-Thalaq: 2-4) }2{ جا ً ق هللاَ يَ ْجعَل لَّهُ َم ْخ َر ِ َّ َو َمن يَت
&
ُ َويَ ْر ُز ْقهُ ِم ْن َح ْي }3{ ُسبُه َ ب َو َمن يَت َ َو َّك ْل ِ َ ث الَيَ ْحت ْ علَى هللاِ فَ ُه َو َح ُ س }4{ 3/2/2017
س ًرا ْ ُق هللاَ يَ ْجعَل لَّهُ ِم ْن أ َ ْم ِر ِه ي ِ َّ َو َمن يَت Islam Agama Amal_Yuddin
20
IKHTIYAR Ust. Abdullah Nashih Ulwan, mejelaskan bahwa hamba Allah diharuskan berikhtiyar dan disediakan balasan atas ikhtiyarnya itu [Mukhoyyar].
Atas sifat kasih sayang Allah, Dia memberikan potensi dan sarana yang sifatnya musayyar [akal, petunjuk, peluang, fisik, dsb] yang dengan potensi itu hamba harus berikhtiyar sehingga hadir ketentuan Allah yang terbaik untuk hamba-Nya. Usaha untuk memenuhi ketentuan sebab akibat itulah tempatnya ikhtiyar, adapun atas hasilnya tentu sesuai dengan qadar Allah yang kemudian kita dituntut untuk bertawakal.
Firman Allah Q.S. Ar Ra’du:11 َ َ َ ْ ُ َ هللا د ا ر أ ا ذ إ و ؛ م ه س ف ن هللا الَ يُغَ ِي ُر ما َ ِبقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَ ِي ُر ْوا َما ِبأ ِ َ َ ْ ِ ِ َ ِإ َّن ُ 11:س ْو ًءا فَالَ َم َر َّد لَهُ َو َما لَ ُه ْم ِم ْن د ُْونِ ِه ِم ْن َوا ٍل [الرعد ُ ] ِبقَ ْو ٍم “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. Ar Ra’du:11
Firman Allah Q.S. Al Hasyr:18 َ ُ ْ ْ ْ ُ َ َّ ُ َ َّ َ س َما ف ن ر ظ ن ت ل و َّللا وا ق ت ا وا ن م ا ء ين ذ ل ا ا ه ي ياأ ِ َ ُّ َ َ ْ َّ َ ٌ َ َ ُير ِب َما ت َ ْع َمل ون ََّ َّللا ِإ َّن ََّ قَ َّد َم ْت ِلغَ ٍد َواتَّقُوا ٌ َّللا َخ ِب “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Al Hasyr: 18
TAWAKAL Ust. Abu Bakar Jabir al Jazaairi menyampaikan: “Tawakal bagi seorang muslim ialah perbuatan, dan harapan dengan disertai hati yang tenang, jiwa yang tenteram dan keyakinan yang kuat pasti terjadi,
ُسبُه َ َو َم ْن يَّت َ َو َّك ْل ِ علَى ْ هللا فَ ُه َو َح
“Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya” At Thalaq:3 3/2/2017
Character Building_Yuddin
24
3/2/2017
Character Building_Yuddin
25
WHO IS M. WAHYUDDIN?
Date of birth: July 4, 1958 Vice Rector for Student Affair Muhammadiyah University of Surakarta Professor in Macro and Micro Economics Doctor in Economics Gadjah Mada University Exchange Program (Sandwich) Cooperation with the Department of Economics, Monash University.
Contact? Email:
[email protected] 3/2/2017
26