PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN INTEGRATED APPROACH IPA
Henry Januar Saputra
[email protected] Abstrak IPA Terpadu merupakan unsur pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna pada siswa. Dalam mengimplementasikan pembelajaran,guru tidak hanya menyampaikan secara teori, namun juga dapat mentransferkan nilai-nilai apa yang diambil dari kegiatan pembelajaran melalui pendidikan karakter. Dari hasil penelitian yang di lakukan di SMP Muhammadiyah 4 kelas VII, mengambil lima karakter yang digunakan dengan rata-rata tanggung jawab 3,09, jujur 3,36, rasa ingin tahu 3,09 , disiplin 2,64, Menghargai 3,42 Kata kunci: Integrated Approach IPA, Pendidikan karakter A.Pendahuluan Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu
membutuhkan profesionalisme guru
yang memadai. Guru harus memiliki cukup ilmu dalam menyampaikan pengetahuan IPA secara utuh. Selain itu, dalam penyampaian IPA secara terpadu diperlukan suatu sarana yang berupa model pembelajaran beserta perangkat pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu, untuk mendapatkan suatu pembelajaran IPA terpadu yang benar-benar utuh dan bisa membelajarkan siswa, guru IPA dapat melakukan suatu kegiatan bersama untuk bertukar pikiran membuat suatu perangkat pembelajaran yang memadai dan mampu menyajikan suatu pembelajaran IPA secara terpadu. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan
peningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang (Rustaman, N.Y dan Ahmad Y., 2004). Istilah pembelajaran terpadu berasal dari ”integrated teaching dan learning” atau ”integrated curriculum approach”. Konsep ini telah lama dikemukan oleh John Dewey sebagai usaha untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan siswa dan kemampuan pengetahuannya (Bean, 1993 dalam Sa’ud., 2006). Dalam mengimplementasikan pembelajaran,guru tidak hanya menyampaikan secara teori, namun juga dapat mentransferkan nilai-nilai apa yang diambil dari kegiatan pembelajaran melalui pendidikan karakter. Kegagalan penanaman karakter dan kepribadian yang baik pada masa kecil akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Maka dari itu dibutuhkan motivasi bagi para pelaku pendidikan khususnya guru sekolah untuk mengintegrasikan dalam pembelajaran sehingga melahirkan generasi yang berkarakter. Karakter yang baik terdiri dari mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai atau menginginkan kebaikan (loving or desiring the good) dan melakukan kebaikan (acting the good). (Lickona,dkk 1992) Membentuk karakter adalah dengan menumbuhkan karakter yang merupakan the habits of mind, heart, and action yang antara ketiganya (pikiran, hati, dan perbuatan) adalah saling terkait. B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas maka dapat di rumuskan bagaimana karakteristik Pendidikan karakter melalui pembelajaran Integrated Approach IPA? C. Tujuan Untuk mengembangkan Pendidikan Karakter melalui pembelajaran Integrated Approach IPA di tingkat SMP. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi guru IPA tentang Pendidikan Karakter melalui pembelajaran Integrated Approach IPA. E. Pembahasan Pembelajaran Integrated Approach IPA atau IPA Terpadu di ciptakan melalui suatu jembatan untuk menghubungkan unsur-unsur yang akan dilibatkan dalam kegiatan
pembelajaran. Jembatan tersebut dapat berupa tema sentral sebagai focus dari berbagai konsep yang akan ditanamkan, target perilaku atau keterampilan tertentu yang dibutuhkan, berupa suatu kegiatan
yang melibatkan sebagai konsep, metode,
keterampilan. Keragaman unsur yang terlibat akan dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Kegiatan belajar menjadi lebih dinamis dan menarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar serta dapat mengembangkan kemampuan nalar dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupannya.
Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan
Mempelajari Standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang kajian
Memilih/menetapkan tema atau topik pemersatu
Membuat matriks atau bagan hubungan kompetensi dasar dan tema atau topik pemersatu
Merumuskan indikator pembelajaran Integrated Approach IPA berbasis karakter
Menyusun silabus pembelajaran Integrated Approach IPA berbasis karakter
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran Integrated Approach IPA berbasis karakter
Gambar 1. Diagram alur penyusunan perencanaan pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Karakter (di modifikasi Trianto,2007) Dalam mengimplementasikan pembelajaran,guru tidak hanya menyampaikan secara teori, namun juga dapat mentransferkan nilai-nilai apa yang diambil dari kegiatan pembelajaran melalui pendidikan karakter. Pembentukan karakter muncul ketika guru mengkaitkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan sehari-hari siswa, dengan demikian keterlibatan aktif dalam mereka belajar akan memunculkan nilai-nilai yang di tanamkan melalui pengalaman hidup dan rasa empati terhadap lingkungan. (Preswich,2001).
N0 KARAKTER 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggung jawab Jujur Rasa Ingin tahu Disiplin Menghargai
Skor 1 % 0
PERSENTASE SKOR Skor 2% Skor 3% 23,5 44,1
Skor 4% 32,4
0 0
11,8 32,3
44,1 26,4
44,1 41,2
14,7 0
29,4 35,3
38,2 35,3
17,6 52,9
Tabel 1. Persentase penilaian karakter Dari hasil observasi penilaian karakter di SMP Muhammadiyah 4 kelas VII maka didapat hasil nilai-nilai karakter yang paling banyak adalah menghargai, dengan rata-rata 3,42 dengan persentase skor 52,9 %, sedangkan yang terendah nilai-nilai karakter adalah disiplin dengan rata-rata 2,64 dengan presentase skor 17,6% . Karenakan nilai karakter menghargai merupakan suatu bentuk sikap dan tindakan mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi temannya yang terlihat pada saat kegiatan diskusi kelompok. Dimana dalam diskusi siswa di tuntut untuk saling bekerja sama dalam satu kelompok. Hal tersebut terlihat tingginya keterampilan kooperatif siswa dalam berbagi tugas dalam setiap kali pembelajaran, memberikan kepercayaan kepada teman untuk menyelesaikan tugas, bekerja sama dalam kelompok dan bersedia membantu teman dalam menyelesaikan tugas, dengan demikian menunjukan bahwa karakter menghargai terlihat pada keterampilan kooperatif siswa. Sedangkan nilai-nilai karakter terendah adalah disiplin, di sebabkan pada anak kelas VII merupakan masa-masa peralihan dari anak-anak ke remaja, mereka sering mencoba hal-hal yang baru yang baru pertama di jumpainya, tetapi sifat kekanakkanakanya masih muncul kurang disiplin pada saat di beri tugas misal pada kegiatan setelah praktikum, banyak siswa yang tidak membersihkan alat dan mengembalikan bahan praktikum di tempatnya. Pada anak usia 12-13 merupakan masa anak prapubertas dimana masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja tetapi perkembangan intelektualitas yang sangat pesat yang kurang di imbangi disiplin dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu perlu adanya penanaman nilai-nilai karakter sejak dini. Kegagalan penanaman karakter dan kepribadian yang baik pada masa kecil akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Maka dari itu dibutuhkan motivasi bagi para pelaku pendidikan khususnya guru sekolah untuk mengintegrasikan dalam pembelajaran sehingga
melahirkan generasi yang berkarakter. Pendidikan karakter membawa persepsi positif bagi siswa.
F. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Pembentukan karakter muncul ketika guru mengkaitkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan sehari-hari siswa. Keterlibatan aktif dalam mereka belajar akan memunculkan nilai-nilai yang di tanamkan melalui pengalaman hidup dan rasa empati terhadap lingkungan dengan demkian guru tidak hanya menyampaikan secara teori, namun juga dapat mentransferkan nilai-nilai apa yang diambil dari kegiatan pembelajaran melalui pendidikan karakter. 2. Saran Pendidikan karakter perlu di integrasikan dalam mata pelajaran di sekolah di harapkan melahirkan generasi yang berkarakter dan perlu adanya pembiasaan (habit) dalam
lingkungan pembelajaran.
G. Daftar Pustaka Lickona, T, Mattew D,Vladimir K 1992. Smart & Good Schools :A NewParadigm for High School Character Education. Journal of Research in Character Education. Prestwich, D.L.2001. Character Education in America’s Schools. The School Community Journal. Di unduh 13 februari 2011. Rustaman, N.Y, Ahmad Y. 2004. Strategi Belajar Mengajar Biologi.Bandung: JurusanPendidikan Biologi FPMIPA UPI. Sa’ud dan Suherman. 2006. Inovasi Pendidikan. Bandung : UPI Press. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.