PENDAPATAN REGIONAL WONOSOBO REGIONAL INCOME OF WONOSOBO 2009 - NO. KATALOG BPS 9205.3307 - NO PUBLIKASI/PUBLICATION NUMBER 33076-0702 - UKURAN BUKU/BOOK SIZE 21CM X 28 CM - JUMLAH HALAMAN/PAGE 89 - NASKAH/MANUSCRIPT BPS KABUPATEN WONOSOBO - DITERBITKAN OLEH/PUBLISHED BY BPS KABUPATEN WONOSOBO
BOLEH DIKUTIP DENGAN MENYEBUT SUMBERNYA MAYBE CITED WITH REFERENCE TO THE SOURCE
BUPATI WONOSOBO
SAMBUTAN Menyikapi perkembangan globalisasi, yang antara lain ditandai dengan perdagangan bebas dan persaingan yang semakin ketat, upaya peningkatan daya saing produk daerah perlu mendapat perhatian yang lebih dari semua pihak. Dalam
upaya
tersebut,
perencanaan
maupun
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan ekonomi sudah seharusnya berdasar pada data dan informasi ekonomi yang akurat dan obyektif. Oleh karena itu saya berharap informasi yang disajikan dalam buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Wonosobo tahun 2008 ini dapat
didayagunakan
oleh
semua
pihak
guna
memahami
perkembangan
perekonomian dan menjadi bahan masukan dalam penyusunan kebijakan dan kegiatan pembangunan ekonomi Kabupaten Wonosobo. Sehubungan dengan itu, kepada Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Wonosobo yang telah bekerjasama menerbitkan buku ini, hendaknya terus berupaya meningkatkan akurasi dan penyempurnaan data yang disajikan. Wonosobo, Agustus 2010 BUPATI WONOSOBO
H.A. KHOLIQ ARIF
BUPATI WONOSOBO
FOREWORD For antipation of the development globalization, where are signed by free trading and more highly tight competition, some efforts of promoting competitive regional products are necessary to get more attention by all side. In economic development activities should be based on data accurate and objective a economic information. According at above reason, I hope several information in the book of “ Gross Regional Domestic Product of Wonosobo 2009” can be used by all sides in order to understand the economic development. I also expect that the information presented in this edition may become significant input to arrange policies and economic development activities in Wonosobo region on the future time. In the line with a previous expectation, especially to BPS Statistics and Regional Planning Board of Wonosobo which had have working together to publish a book, I asked them that they will continually switching the basic year in compose a GRDP.
Wonosobo, August 2010 THE REGENT OF WONOSOBO
H.A. KHOLIQ ARIF
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
BADAN PERENCANAAN DAERAH
Jalan Pemuda Nomor 8 Telp. 321050 Fax 321183 WONOSOBO
SAMBUTAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, publikasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2009 ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Buku ini kiranya dapat memberikan informasi hasil-hasil pembangunan bagi masyarakat Kabupaten Wonosobo, utamanya bagi aparatur pemerintah, dunia usaha, para ahli dan pengamat ekonomi. Dari buku
ini, disamping akan terlihat hasil-hasil pembangunan secara garis besar, akan
terlihat pula beberapa indikator ekonomi Kabupaten Wonosobo antara lain pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian, pendapatan perkapita dan struktur pengeluaran. Disamping itu juga dapat dilakukan perhitungan untuk memperkirakan pertumbuhan ekonomi regional dimasa yang akan datang. Akhirnya kami berharap agar dengan terbitnya buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, untuk berbagai kepentingan sesuai dengan bidang tugas masing-masing dalam rangka untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat Kabupaten Wonosobo. Wonosobo, Agustus 2010 KEPALA BAPEDA KAB. WONOSOBO
Drs. Amin Suradi, M.Si NIP. 19580806 198203 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
BADAN PERENCANAAN DAERAH
Jalan Pemuda Nomor 8 Telp. 321050 Fax 321183 WONOSOBO FOREWORD With the expression of gratitude and trust in God, GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT OF WONOSOBO 2009 has been finished on time. We hope this publication can be given information of development result in the region especially government, business and all users. From its publication consists of economic indicators, growth, structure, per capita income and expenditures. Beside it estimated of regional economic growth of future in this region. Hopefully that the book of Regional Income of Wonosobo 2006 will be useful for all persons who are interested in regional development of Wonosobo Regency.
Wonosobo, August 2010 REGIONAL PLANNING BOARD OF WONOSOBO REGENCY
Drs. Amin Suradi, M.Si The Chief
KATA PENGANTAR Buku Pendapatan Domestik Regional Bruto Kabupaten Wonosobo Tahun 2009, merupakan kelanjutan dari publikasi tahun-tahun sebelumnya. Publikasi ini memberikan gambaran perekonomian Kabupaten Wonosobo. Buku ini memuat beberapa indikator penting berkaitan dengan perekonomian di Kabupaten Wonosobo yaitu laju pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian, pendapatan perkapita dan informasi penting lainnya yang dapat digunakan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan ekonomi. Dengan terbitnya publikasi ini, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Wonosobo dan Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo yang telah memberikan kepercayaan kepada BPS Kabupaten Wonosobo untuk menyusun publikasi ini. Kami menyadari bahwa publikasi ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk lebih memperbaiki publikasi selanjutnya. Akhirnya kami berharap semoga dengan terbitnya publikasi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembangunan di Kabupaten Wonosobo.
Wonosobo, Agustus 2010 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN WONOSOBO Kepala,
SRI HANDAYANI, SE MM NIP. 19620529 1999003 2 001
PREFACE Gross Regional Domestic Product of Wonosobo 2009 is an annual publication of previous year, this publication provides some information about economic development in wonosobo regency. It contains data of economic growth, economic structure, per capita income and other important that can be used as economic development planning and evaluation. We would like to express our sincere thanks to the Regent and the Chief of Regional Planning Board of Wonosobo Regency who have entrusted BPS Statistic of Wonosobo to compose this publication Comments and sugestions to improve this publication are always welcome. Hopefully, this publication can be positive contribution for Wonosobo Regency developoment.
Wonosobo, August 2010 BPS Wonosobo
SRI HANDAYANI, SE MM The Chief
DAFTAR ISI
Halaman Page SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO ............................................................. i The Regent Foreword of Wonosobo SAMBUTAN KETUA BAPPEDA KABUPATEN WONOSOBO ................................ The Foreword of a Chief of Regional Planning Board of Wonosobo
ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. Preface
iii
DAFTAR ISI ........................................................................................... Contents
iv
Sekilas tentang PDRB .............................................................................
viii
I.
PENDAHULUAN ............................................................................ INTRODUCTION
1
1.1.
Umum ....................................................................................... General
1
1.2.
Tahun Dasar .............................................................................. Base Year
2
1.3.
Sistimatika Penyajian .................................................................... Presentation System
2
II.
KONSEP DAN DEFINISI ................................................................. CONCEPT AND DEFINITION
3
2.1.
Produk Domestik Regional Bruto ..................................................... Gross Regional Domestic Product
3
2.2.
Produk Domestik Regional Neto ...................................................... Net Regional Domestic Product
5
2.3.
PDRN atas Dasar Biaya Faktor Produksi ........................................... NRDP at Factor Cost
5
2.4.
Pendapatan Regional..................................................................... Regional Income
5
2.5.
Angka-angka per kapita ................................................................ Per capita Figures
5
2.6.
Cara dan Penyajian Angka Indeks ................................................... The Method and Presentation of It Index
6
2.7.
Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan ............................................ At Constant Market Prices
7
III.
URAIAN SEKTORAL .......................................................................
9
THE DESCRIPTION OF SECTORS 3.1.
Pertanian .................................................................................... Agriculture
-iv-
9
3.1.1. Tanaman Bahan Makanan .............................................................. Food Crops
9
3.1.2. Tanaman Perkebunan ................................................................... Estate Crops
11
3.1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya ........................................................ Livestock and it product
13
3.1.4. Kehutanan ................................................................................... Forestry
15
3.1.5. Perikanan .................................................................................... Fishery
16
3.2.
Pertambangan dan Penggalian........................................................ Mining and Quarrying
18
3.3.
Industri Pengolahan ...................................................................... Manufacturing Industries
20
3.3.1. Industri Besar dan Sedang ............................................................. Large and Medium Scale Manufacturing
22
3.3.2. Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga ..................................... Small Scale Manufacturing and Home Industries
24
3.4.
Listrik dan Air Bersih ..................................................................... Electricity and Watersupply
26
3.4.1. Listrik ......................................................................................... Electricity
26
3.4.2. Air Bersih .................................................................................... Watersupply
28
3.5.
Bangunan .................................................................................... Construction
29
3.6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran ................................................... Trade, Hotel and Restaurant
31
3.6.1. Perdagangan Besar dan Eceran ...................................................... Wholesale and Retail Trade 3.6.2. Hotel ........................................................................................ Hotel
31
3.6.3. Restoran/Rumah Makan ................................................................ Restaurant
34
3.7.
Angkutan dan Komunikasi ............................................................. Transportation and Communication
36
3.7.1. Pengangkutan .............................................................................. Transportation
36
3.7.2. Komunikasi.................................................................................. Communication
39
3.8.
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya ............................................. Bank and Other Financial Institutions
41
3.8.1. Bank........................................................................................... Bank
41
3.8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Jasa Perusahaan ....................... Non Bank Financial Institution and Services Allied to Financial
42
-v-
33
3.8.3. Sewa Bangunan ........................................................................... Building Rental
44
3.9.
Jasa-jasa..................................................................................... Services
47
3.9.1. Jasa Pemerintahan dan Pertahanan ................................................. Government and Defense Services
47
3.9.2. Jasa Swasta ................................................................................. Private Services
49
IV.
ULASAN EKONOMI KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2009 .................. A REVIEW ECONOMY OF WONOSOBO REGENCY AT 2009
55
4.1.
Umum ........................................................................................ General
55
PDRB dan Perkembangannya ......................................................... GRDP and it development
56
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonosobo ................................... Economic growth of Wonosobo Regency
57
Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Wonosobo ......................... The growth of Industrial Origin in Wonosobo Regency
58
Peranan masing-masing Sektor dalam PDRB Total ............................. The contribution of Industrial Origin of Total GRDP
59
PDRB Per kapita Kabupaten Wonosobo ............................................ GRDP Per capita of Wonosobo Regency
61
Tabel –tabel ......................................................................................... Tables
62
-vi-
SEKILAS TENTANG PDRB Produk Domestik Regional Bruto atau biasa disingkat PDRB adalah salah satu bagian dari sistem neraca ekonomi regional yang didalamnya merekam hasil-hasil dari kegiatan ekonomi di suatu wilayah dalam periode waktu tertentu (biasanya 1 tahun). Untuk mempermudah bagi masyarakat awam dalam memahami arti dan kegunaan tabeltabel pokok, tabel pelengkap dan tabel turunannya secara tepat, berikut ini diuraikan mengenai siklus kegiatan ekonomi sebagai prinsip dasar ekonomi makro yang mengkaitkan interaksi antara produsen dan konsumen melalui berbagai transaksi yang terjadi, baik mengenai arus barang/jasa maupun faktor-faktor produksi yang beroprasi dalam kegiatan ekonomi di suatu daerah. 1. Siklus Kegiatan Ekonomi Apabila diperhatikan, transaksi ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu: Pertama adalah
kelompok
produsen/pengusaha/usaha
yang
terdiri
dari
pengusaha/usaha
besar,
menengah, kecil dan perorangan dengan berbagai jenis barang/jasa yang dihasilkan seperti; barang-barang dari usaha sektor pertanian, sektor pertambangan/penggalian, sektor industri, sektor listrik, gas dan air minum, sektor bangunan konstruksi, sektor perdagangan, sektor transportasi dan komunikasi, sektor perbankan dan jasa perusahaan serta jasa-jasa dari sektor pemerintahan dan swasta. Kedua adalah kelompok konsumen/pemakai/rumah tangga. Kelompok produsen/pengusaha dalam kegiatannya memproduksi/membuat/menghasilkan barang/jasa tidak terlepas dari penggunaan faktor-faktor produksi seperti; tenaga kerja, tanah/tempat, modal dan kewiraswastaan (keahlian usaha) , faktor-faktor produksi tersebut tidak lain berasal dari rumah tangga. Kelompok rumah tangga dalam memberikan faktor produksi kepada pihak pengusaha akan mendapatkan balas jasa yang berupa; upah/gaji (bagi para pekerja/karyawan), bunga (bagi para pemsok modal), hasil persewaan tanah (bagi mereka yang menyewakan tanah) dan keuntungan (bagi para pengusaha). Selanjutnya balas jasa ini disebut NILAI TAMBAH atau pendapatan, yang kemudian digunakan oleh kelompok konsumen/rumah tangga untuk membeli barang /jasa dari produsen/pengusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Transaksi dari kedua kelompok ini yang satu merupakan pemakai barang/jasa dan kelompok ke dua merupakan penghasil barang/jasa terjadi secara berkesinambungan sehingga terbentuklah apa yang dinamakan siklus perekonomian.
Untuk melihat siklus/perputaran perekonomian yang sederhana, diumpamakan terjadi antara kelompok perusahaan dan kelompok rumah tangga di dalam suatu perekonomian tertutup atau di dalam suatu wilayah yang tidak melaksanakan transaksi dengan wilayah lain. Gambar di
bawah ini menunjukkan transaksi yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan dalam suatu perekonomian tertutup sederhana.
Siklus kegiatan ekonomi tertutup sederhana:
Kelompok RumahTangga
Kelompok Perusahaan/Usahaha
Keterangan : a. Menunjukkan penyediaan faktor produksi yang berasal dari rumah tangga b. Menunjukkan balas jasa faktor produksi yang berasal dari perusahaan c.
Menunjukkan arus uang yang dibelanjakan oleh rumah tangga
d. Menunjukkan arus barang/jasa yang dikeluarkan/dijual oleh perusahaan
Gambar sederhana tersebut menunjukkan bahwa aliran barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan akan sama dengan aliran uang yang dibelanjakan oleh rumah tangga.
Di dalam kenyataanya barang dan jasa yang digunakan konsemen sebagai konsumsi maupun sebagai modal di wilayah Wonosobo, tidak semuanya berasal dari Wonosobo tetapi ada yang berasal dari luar daerah wonosobo atau dari luar negeri. Dan sebaliknya barang/jasa yang dihasilkan di wilayah Wonosobo tidak semuanya dikonsumsi oleh konsumen Wonosobo tetapi sebagian dikonsumsi oleh konsumen di luar wilayah Wonosobo, dimana hal ini akan dicerminkan dalam perekonomian terbuka. Dalam hal pendapatan regional Kabupaten Wonosobo, yang dimaksud dengan luar negeri adalah
termasuk kabupaten-kabupaten lain di luar wilayah
Wonosobo. Untuk perekonomian yang sifatnya terbuka, perputaran ekonomi akan lebih rumit dibandingkan dengan perekonomian tertutup sederhana. Dengan melihat siklus ekonomi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendapatan regional adalah sebagai berikut : a. Kalau ditinjau dari segi produksi disebut produk regional, yaitu merupakan jumlah nilai tambah (produksi dikurangi biaya antara) yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). b. Kalau ditinjau dari segi pendapatan disebut pendapatan regional (regional income), yaitu merupakan penjumlahan pendapatan atau balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun) c.
Atau apabila ditinjau dari segi pengeluaran, disebut pengeluaran regional (regional expenditure), yaitu merupakan jumlah pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga, lembaga swasta nirlaba (lembaga yang tidak mencari untung), pemerintah, pembentukan modal tetap, perubahan stok dan ekspor neto suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Akan tetapi pada kenyataannya, pendapatan yang dihasilkan oleh suatu daerah belum
tentu akan dinikmati oleh masyarakat di daerah tersebut, dan begitu pula sebaliknya ada pendapatan yang dinikmati oleh masyarakat daerah tersebut yang berasal dari daerah lain. Sehubungan dengan itu maka terjadi aliran pendapatan dari sutu daerah ke daerah lainnya. Produktivitas suatu daerah dicerminkan oleh domestik, sedang tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari sudut penggunaannya, setelah diperhitungkan aliran pendapatan yang keluar masuk daerah tersebut. 2. Penggunaan Harga pada tahun dasar Setiap publikasi PDRB selalu disajikan dalam dua macam harga, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku didasarkan pada perkalian antara barang dan jasa yang diproduksi pada suatu tahun dengan harga yang terjadi pada tahun bersangkutan. Jadi pertumbuhan yang terjadi pada PDRB atas dasar harga berlaku bukan merupakan pertumbuhan riil/nyata karena masih dipengaruhi oleh perkembangan harga/inflasi, sehingga pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku tidak bisa dijadikan sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu daerah. PDRB atas dasar harga konstan didasarkan pada perkalian antara barang dan jasa
yang
diproduksi pada suatu tahun dengan harga yang terjadi pada tahun tertentu yang dijadikan sebagai acuhan/patokan, sehingga pertumbuhan yang terjadi merupakan pertumbuhan riil/nyata karena pertumbuhan tersebut semata-mata hanya didasarkan pada naik turunnya produksi barang/jasa. Dengan kata lain pertumbuhan yang terjadi sama sekali tidak dipengartuhi oleh perubahan harga, karena harga barang/jasa sudah dipatok pada tahun dasar yang sudah ditentukan. Jadi pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan merupakan cermin dari produksi barang/jasa secara
riil/nyata yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah pada waktu tertentu, biasanya dihitung setiap satu tahun sekali. Tahun dasar adalah tahun yang digunakan sebagai rujukan penilaian (reference year) dalam penghitungan PDRB atas dasar harga konstan. Penggunaan tahun dasar dan perubahannya merupakan rekomendasi yang dibuat oleh PBB bagi seluruh negara agar selalu berupaya untuk memperbarui tatacara serta teknik penghitungan PDRB dengan menggunakan tahun yang dianggap lebih “up to-date”, mengikuti perubahan/perkembangan tatanan yang terjadi. Serial penghitungan PDRB dengan menggunakan tahun dasar 1993 dianggap sudah terlalu lama, selain itu serial tahun dasar tersebut dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan atau kondisi ekonomi yang terjadi. Oleh sebab itu serial penghitungan angka PDRB publikasi sekarang dan yang akan datang secara nasional maupun regional telah direkomendasikan untuk menggunakan tahun dasar 2000, karena pada tingkat nasional tahun tersebut dianggap tahun yang representatif untuk digunakan sebagai rujukan bagi penghitungan PDRB tahun-tahun lainnya.
1
PENDAHULUAN INTRODUCTION
1.1 Umum
1.1 General
Pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor akan memberikan pengaruh yang semakin kompleks dengan makin beragam jenis dan macam kegiatan usaha. Informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai pembangunan di bidang ekonomi sangat diperlukan untuk menyongsong era globalisasi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi sekaligus diperlukan untuk menyusun perencanaan dan evaluasi pembangunan ekonomi regional.
Economic growth in various sectors will
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo pada tahun 2009 sebesar 4,02 persen atau mengalami peningkatan sebesar 0,33 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini utamanya didukung oleh sektor Pertanian, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Industri Pengolahan dan sektor Jasa-jasa. Disamping itu sektor Listrik, Gas dan Air Bersih serta sektor Angkutan dan Komunikasi juga mengalami peningkatan meskipun tidak sebesar sektor utama. Publikasi Pendapatan Regional Kabupaten Wonosobo 2009 merupakan hasil penghitungan PDRB Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan tahun dasar 2000. Dalam publikasi ini gambaran perekonomian dibatasi pada series PDRB tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
affect the increasingly complex with more diverse
types
and
kinds
of
business
activities. The information can provide a picture
of
economic
development
is
needed for the globalization era. Gross Regional Domestic Product (GDP) is one measure
of
success
in
economic
development as well as necessary for planning
and
evaluation
of
regional
economic development Economic growth in Wonosobo regency in 2009 amounting to 4.02 percent or an increase of 0.33 percent when compared with the previous year.
Increasing economic growth is mainly supported by the Agriculture sector, Trade, Hotels and Restaurants, Manufacturing Industry sector and services sector. Besides the sector of Electricity, Gas and Water Supply and Transport and Communications sector also increased, although not for major sectors. Wonosobo Regency Publications Regional Income in 2009 is the result of calculations using the Wonosobo Regency base year 2000. Picture of the economy in this publication is restricted to the GDP series in 2006 until the year 2009.
1
1.2 Tahun Dasar
1.2 Base Year
Penggunaan tahun dasar tertentu dalam penghitungan PDRB merupakan salah satu persyaratan, agar analisa perbandingan secara menyeluruh antar waktu dan antar wilayah dapat dilakukan. Sebagaimana pada publikasi tahun lalu, tahun dasar penghitungan PDRB tahun 2009 menggunakan tahun dasar 2000.
The use of a particular base year in calculating GRDP is one requirement, so that the overall comparative analysis over time and across regions can be done. As the publication last year, the calculation of GRDP in the base year 2009 using the base year 2000.
1.2 Sistematika Penyajian
1.2 Presentation System
Sistematika penyajian publikasi Pendapatan Regional Kabupaten Wonosobo 2009 sedikit mengalami perubahan dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana ulasan perekonomian Kabupaten Wonosobo dimunculkan dalam bab tersendiri sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan lengkap. Sedangkan untuk bab-bab lainnya seperti tahun lalu dimana pada bagian akhir akan tetap ditampilkan series PDRB.
Systematic presentation of the publication of Wonosobo regency 2009 Regional Revenue was little changed compared to previous years, where economic reviews appear in Wonosobo regency separate chapter so that it can provide a more clear and complete. While for the other chapters, such as last year where at the end of the series
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
GRDP will still be displayed.
2
2
KONSEP DAN DEFINISI CONCEPT AND DEFINITION
1.1 PDRB
1.1 GRDP
Untuk menghitung Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang ditimbulkan dari suatu daerah, ada 3 (tiga) pendekatan yang digunakan yaitu :
To calculate the Gross Regional Domestic Product (GRDP) generated from an area, there are 3 (three) approach used is:
a. Menurut Pendekatan Produksi, adalah menghitung nilai produksi dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah, dikurangi biaya antara dari masing-masing total produksi bruto tiap-tiap kegiatan, sub sektor atau sektor dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Barang dan jasa yang dihasilkan dinilai menurut harga produsen, ini bertujuan untuk mengetahui seberapa nilai yang benar-benar diterima produsen. Biaya transportasi dan pemasaran tidak dimasukkan dalam penghitungan ini, karena akan dihitung sebagai pendapatan sektor angkutan dan sektor perdagangan.
a. According
Unit-unit produksi tersebut penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) lapangan usaha, yaitu:
to
the
production
approach, is to calculate the value of production of goods and services produced by all economic activity within a region, minus the cost of the respective total gross production of each activity, sub-sector or sector within a specific period (usually one year) . Produced goods and services valued by the producer price, was aimed to identify how value is really paid
to
producers.
Transportation
and marketing costs are not included in this calculation, because it will be counted
as
income
sectors
of
transport and commercial sectors.. Production units are classified as 9 (nine), field operations, namely:
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian
1. Agriculture;
3. Industri Pengolahan
2. Mining and Quarrying
4. Listrik, Gas dan Air Minum
3. Manufacturing Industry
5. Bangunan
4. Electricity, Gas and Water Supply
6. Perdagangan, Restoran
Hotel
dan
6. Trade, Hotels and Restaurants
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
5. Building
dan
7. Transportation Communications
and
8. Finance, Leasing and Business Services 9. Services
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
3
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
4
b. Menurut Pendekatan Pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktorfaktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang di maksud adalah upah dan gaji , sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan per sektor di sebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto dari seluruh sektor (lapangan usaha).
b. According to the Income Approach,
c. Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB adalah jumlah semua komponen permintaan akhir seperti:
Domestic Product is the sum of gross
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung,
c. According to the expenditure approach, GRDP is the sum of all components of final demand as:
2. Konsumsi pemerintah, 3. Pembentukan modal domestikbruto,
tetap
GRDP
represents
fringe
benefits
factors
of
participates
the
amount
received
by
production in
the
production
process in a region within a specific period
(usually
one
year).
Remuneration of production factors in the mean wages and salaries, land rent, interest and capital gains, all before deductions for income tax and other
indirect
definition,
taxes.
In
GRDP
this
includes
depreciation and net indirect taxes. The number of all components of revenue per sector referred to as the sectoral
gross
Therefore, value
the
added
value Gross of
added. Regional
all
sectors
(activities)..
1. Household consumption expenditure and private institutions that do not make a profit, 2. Government consumption
5. Ekspor neto.
3. Gross domestic formation,
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
the that
4. Perubahan stok,
Dari ketiga pendekatan tersebut diatas, secara konsep jumlah pengeluaran harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah komponen nilai tambah bruto, termasuk didalamnya balas jasa faktor produksi. Selanjutnya PDRB seperti yang telah diuraikan diatas disebut PDRB atas dasar harga pasar (adhp), karena didalamnya mencakup komponen pajak tidak langsung neto.
of
fixed
capital
4. Changes in stock, 5. Net exports Of the three approaches mentioned above, the concept of total spending must equal the number of final goods and services produced and must be the same also with a total gross value added components, including the remuneration of production factors. Furthermore GRDP as described above, called the GRDP at market prices, because therein includes net indirect tax component.
5
2.2 Produk Domestik Regional Netto (PDRN)
2.2 Net Regional Domestic Product (NRDP)
Produk Domestik Regional Neto merupakan produk domestik regional bruto dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi selama setahun.
Net
2.3 PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi
2.3 Net Regional Product at Factor Cost
Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Biaya Faktor Produksi merupakan produk domestik regional neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi dengan subsidi pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun subsidi, keduanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak tidak langsung bersifat menaikan harga jual sedangkan subsidi sebaliknya. Selanjutnya PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi sering disebut sebagai Pendapatan Regional.
Net
Regional
Domestic
Product
represents the gross regional domestic product less the entire depreciation of fixed
capital
goods
used
in
the
production process for a year.
Regional
Domestic
Product
at
Constant Factor Cost of Production is the regional net domestic product at market prices minus net indirect taxes. Net indirect taxes are indirect taxes levied by
the
government
reduced
by
government subsidies. Both the indirect taxes and subsidies, both of which are imposed
on
goods
and
services
produced or sold. Indirect taxes are subsidies increase the selling price while the
opposite.
Furthermore
PDRN
Production at Constant Factor Cost is often referred to as Regional Income.
2.4 Pendapatan Regional
2.4 Regional Income
Pendapatan Regional adalah PDRN atas dasar biaya faktor ditambah pendapatan neto dari luar wilayah. Pendapatan neto itu sendiri merupakan pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan modal) milik penduduk di suatu wilayah yang diterima dan dikurangi pendapatan yang dibawa ke luar wilayah.
Regional Income is NRDP at factor cost plus net income from outside the region. Net
income
is
itself
a
revenue
on
production factors (labor and capital) owned by residents in an area which reduced the income received and taken out of the territory.
2.5 Angka-angka per Kapita
2.5 Per Capita Figures
Angka-angka Per Kapita merupakan PDRB dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun.
These figures
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
are Per Capita GRDP
divided by mid-year population.
6
2.6 Cara Penyajian dan Angka Indeks
2.6 Presentation Methods and Value Indexes
Agregat-agregat pendapatan seperti yang telah diuraikan diatas disajikan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan suatu tahun dasar.
Income aggregates as described above, are presented in 2 (two) forms, ie at current prices and constant prices of a base year.
a. Pada penyajian atas dasar harga berlaku, semua produksi yang dihasilkan dinilai atas dasar harga berlaku pada masing-masing tahun, baik pada saat menilai produksi dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan komponen pengeluaran PDRB. b. Pada penyajian atas dasar harga konstan, suatu tahun dasar, semua nilai tambah yang ditimbulkan dinilai atas dasar harga konstan yang terjadi pada tahun dasar. Karena menggunakan harga tetap, maka nilai tambah dari tahun ke tahun semata-mata karena perkembangan produksi riil dan tidak dipengaruhi fluktuasi kenaikan harga atau yang disebut inflasi. Total nilai tambah bruto juga disajikan dalam bentuk angka indeks perkembangan, laju pertumbuhan dan indeks harga implisit, yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut : a. Indeks Perkembangan, diperoleh dengan membagi nilai-nilai pada masing-masing tahun dengan nilai tahun dasar, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan agregat pendapatan dari tahun ke tahun terhadap tahun dasarnya. b. Angka Laju Pertumbuhan, diperoleh dengan membagi nilai pada tahun sebelumnya dikalikan 100, kemudian dikurangi 100. Angka ini menunjukkan tingkat pertumbuhan agregat pendapatan untuk masing-masing tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
a. On presentation at current prices, all production would be assessed on the basis of prices prevailing at each year, either at the time of production rate and costs between and on the assessment
of
components
the and
value-added expenditure
components of GDRP. b. At
the
presentation
of
constant
prices, a base year, all the added value generated valued at constant market prices that occurred in the base year. Because the use of fixed price, then the value added from year to year solely because of real production growth and rising prices are not influenced fluctuations or socalled inflation. Total gross added value is also presented in the form of growth indices, growth rate and the implicit price index, each of which is described as follows: a. Growth Index, obtained by dividing the values in each year with the value of the base year, multiplied by 100. This index shows the level of aggregate income growth from year to year to year basis. b. Growth Figures, obtained by dividing the value of the previous year multiplied by 100, then minus 100. This figure shows the growth rate of aggregate income for each year compared to previous years.
7
Indeks Harga Implisit, diperoleh dengan membagi nilai atas dasar harga berlaku dengan nilai atas dasar harga konstan untuk masing-masing tahun, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan harga dari agregat pendapatan terhadap harga pada tahun dasar
Implicit Price Index, is obtained by dividing the value at current prices with the value at constant prices for each year, multiplied by 100. This index shows price growth rate of aggregate income to the price in the base year
2.7 Perhitungan Atas Harga Harga Konstan
2.7 At Constant Market Prices
Pertumbuhan riil dari agregat ekonomi diturunkan dengan cara menghilangkan pengaruh dari perubahan harga pada angka atas dasar harga berlaku, sehingga akan diperoleh angka atas dasar harga konstan. Bila angka atas dasar harga konstan dinyatakan dalam harga tahun dasar yang sama, maka analisis perbandingan akan dapat dilakukan dan diturunkan dari komponen-komponennya.
Real growth of economic aggregate is derived by eliminating the effect of price changes on the figures at current prices, that would be obtained figures at constant prices. If these values at constant prices expressed in the same price base year, the comparative analysis will be done and is derived from its components.
Tiga metode berikut adalah cara merubah angka atas dasar harga berlaku menjadi angka atas dasar harga konstan. Metode-metode tersebut pada dasarnya dapat digunakan untuk seluruh komponen PDRB, seperti permintaan akhir, output, input antara dan komponen pendapatan dari nilai tambah. a. Revaluasi Metode ini dilakukan dengan cara menilai produksi masing-masing tahun dengan menggunakan harga tahun dasar. b.
Ekstrapolasi Yang perlu diperhatikan dalam cara ini adalah penentuan ekstrapolatornya. Kuantitas produksi dari masing-masing sektor maupun sub sektor merupakan ekstrapolator yang baik.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
The following three methods are ways to change figures at current prices into constant prices figures. These methods can basically be used for all components of GDRP, such as final demand, output, input,
intermediate
and
income
components of value added. a.
Revaluation This method is done by assessing the production of each year using the base year price.
b. Extrapolation Noteworthy in this way is the determination of extrapolation. Production quantity of each sector or sub sector is a good extrapolator.
8
Namun apabila angka-angka tersebut tidak dapat diperoleh, maka dapat pula dipakai keterangan-keterangan lain yang erat kaitannya dengan produktivitas seperti tenaga kerja, kapasitas produksi (mesin kendaraan dan sebagainya). Nilai tambah atas dasar harga konstan pada suatu tahun diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan index produksi (kuantum) sebagai extrapolator-nya. c. Deflasi Metode ini dilakukan dengan membagi nilai tambah atas dasar harga berlaku dengan indeks harga dari barang-barang yang bersangkutan. Indeks harga disini dapat berupa Indeks Harga Perdagangan Besar, Indeks Harga Produsen dan Indeks Harga Konsumen. Indeks harga yang dipakai sebagai deflator harus disesuaikan tahun dasarnya, yaitu tahun 2000.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
But if those numbers can not be obtained, it can also be used other particulars which is closely related to
productivity
production vehicles,
such
capacity etc.).
Added
as
labor,
(machinery value
at
constant prices in a year is obtained by multiplying the value added in the base year with production index (quantum) as his extrapolator. c.
Deflation This method is done by dividing the value added at current prices with the price index of the goods concerned. Index prices may be here for Wholesale Price Index, Producer Price Index and Consumer Price Index. The price index used as deflator should be adjusted in essence, is the year 2000.
9
3
URAIAN SEKTORAL THE DESCRIPTION OF SECTORS
3.1 Pertanian
3.1 Agriculture
Dalam penghitungan PDRB sektor pertanian dibagi dalam 6 sub sektor, yaitu :
In the calculation of GDRP of agriculture sector is divided into six sub-sectors, namely:
a. Tanaman Bahan Makanan
a. Food Crops
b. Tanaman Perkebunan Rakyat
b. Society Estate
c. Tanaman Perkebunan Besar
c. Large Estate
d. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Livestock and its product
e. Kehutanan
e. Forestry
f.
f.
Perikanan
Fishery
Metode penghitungan yang digunakan adalah dengan cara Pendekatan Produksi, yaitu dengan jalan menilai tiap-tiap jenis produksi. Jika nilai produksi dinilai dengan harga yang berlaku untuk masing-masing sub sektor, kemudian dikurangi dengan biaya antara dan penyusutan sektor bersangkutan, hasilnya merupakan nilai tambah neto sektor pertanian atas dasar harga berlaku. Apabila produksi tiap-tiap sub sektor dinilai dengan harga pada tahun 2000, dan selanjutnya dikurangi dengan biaya antara dan penyusutannya, maka akan diperoleh nilai tambah neto atas dasar harga konstan 2000.
The estimation method used is by production approach, ie by assessing each type of production. If the value of production valued at the price applicable to each sub-sector, then deducting the costs and the depreciation of the related sectors, the net result is a value-added agricultural sector at current prices. If the production of each sub-sector, valued at a price in 2000, and further reduced by between and depreciation costs will be obtained on the basis of net value added at constant prices in 2000.
3.1.1 Tabama
3.1.1 Food Crops
Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kentang, kacang tanah, kedelai, sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman pangan lainnya.
Commodity sub sector includes food crops such as rice, maize, cassava, sweet potato, potato, peanut, soybean, vegetables, fruits and other food crops.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
10
Data produksi diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Wonosobo, sedangkan data harga diperoleh dari survei Harga Produsen yang diterima petani (HP-2) yang dilakukan oleh Mantri Statistik Kecamatan se Kabupaten Wonosobo.
Production data obtained from the Department of Agriculture Wonosobo regency, while the price data obtained from surveys Producer Price received by farmers (HP-2) conducted by a District Statistics Mantri Wonosobo regency.
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan harga produksi, yaitu mengalikan terlebih dahulu kuantum produksi dengan masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga berlaku pada setiap tahun. Biaya antara tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output Tabel I-O tahun 2000 yang telah diupdate. Untuk memperoleh nilai tambah neto atas dasar harga berlaku, maka nilai penyusutan dikeluarkan. NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi , yaitu mengalikan kuantum produksi pada masing-masing tahun dengan harga pada tahun 2000 kemudian dikurangkan lagi dengan biaya antara atas dasar harga konstan tahun 2000. Apabila nilai penyusutan dikeluarkan akan diperoleh nilai tambah neto atas dasar harga konstan 2000.
Gross Value Added at current prices obtained by the approach of production prices, which multiplies the quantum advance with their respective production costs, then the results were reduced by the cost of current prices in each year. Costs between those obtained by using the ratio between the cost of the output IO table that was updated in 2000. To obtain net value added at current prices, the depreciation value is issued. Gross Value Added at constant prices in 2000 is calculated by way of revaluation, which multiplies the quantum of production in each year with the price deducted in the year 2000 and then again at a cost of constant prices of 2000. If the value of depreciation incurred will be obtained on the basis of net value added at constant prices in 2000.
Tabel : 3.1.1 Table
Nilai Tambah sub sektor Tanaman Bahan Makanan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Added Value of Food Crops sub sector at current prices in Wonosobo regency years 2008-2009 (in millions of rupiah) Uraian Description
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
1.278.676,83
1.375.266,84
b. Biaya antara Intermediate cost
155.998,57
169.105,05
1.122.678,26
1.206.161,79
8.981,43
9.736,02
1.113.696,83
1.113.696,77
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
11
Tabel : 3.1.2 Table
Nilai Tambah sub sektor Tanaman Bahan Makanan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Food Crops sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
695.557,71
720,063.83
b. Biaya antara Intermediate cost
84.858,04
87,847.79
610.699,67
632,216.04
4.885,60
5,057.73
e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
605.814,07
627,158.31
3.1.2. Tanaman Perkebunan
3.1.2. Estate Crops
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation
Komoditi yang dicakup disini adalah hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat, seperti kelapa, kopi, tembakau, klembak, cengkeh, kapulogo, mendong, tanaman obat-obatan dan sebagainya, termasuk produk ikutannya. Data produksi diperoleh dari Dinas Perkebunan Kabupaten Wonosobo, sedangkan data harga berasal dari BPS Kabupaten Wonosobo. Nilai tambah atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatan produksi, yaitu dengan cara mengalikan masing-masing jenis komoditas dengan harganya. Jika biaya antara dikeluarkan akan diperoleh NTB atas dasar harga berlaku. Apabila penyusutan dikeluarkan akan diperoleh nilai tambah neto atas dasar harga berlaku. Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman bahan makanan.
Commodities covered here is the result of plantation crops cultivated by the people, such as coconut, coffee, tobacco, Rheum officinale, clove, kapulogo, rushes, herbs, etc.,
including
associated
products.
Production data obtained from the Estates Department of Wonosobo regency, while price data derived from Statistics of Wonosobo Regency. Value
added
at
current
prices
is
calculated by production approach, ie by multiplying each kind of commodity with a price. If the costs incurred will be obtained between Gross Value Added at current
prices.
If
the
depreciation
incurred will be obtained on the basis of net value added at current prices. Added value at constant prices in 2000 is calculated by a revaluation, the same as you would on food crops.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
12
Tabel : 3.1.3 Table
Nilai Tambah sub sektor Perkebunan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Estate sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
129.262,23
142,466.44
b. Biaya antara Intermediate cost
45.888,09
50,575.58
c.
83.374,14
91,890.85
1.083,86
1,194.58
82.290,28
90,696.28
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.1.4 Table
Nilai Tambah sub sektor Perkebunan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Estate sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
78.994,00
83,022.84
b. Biaya antara Intermediate cost
28.042,88
29,473.12
c.
50.951,12
53,549.72
661,81
695.56
50.289,31
52,854.16
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
13
3.1.3
Peternakan dan Hasilhasilnya
3.1.3 Livestock and It Product
Sub sektor peternakan yang dihasilkan di Kabupaten Wonosobo meliputi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun hasil-hasil ternak seperti sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba, ayam, itik, telur dan susu segar. Produksi ternak diperkirakan sama dengan jumlah ternak yang dipotong ditambah dengan perubahan stok populasi ternak dan ekspor ternak neto.
Livestock
Data mengenai jumlah ternak yang dipotong, populasi ternak, produksi susu dan telur diperoleh dari Dinas Peternakan Kabupaten Wonosobo sedangkan data mengenai harga ternak dan hasil-hasilnya diperoleh dari Dinas Peternakan dan BPS Kabupaten Wonosobo. Nilai produksi didapatkan baik atas dasar harga konstan dinilai dengan harga produsen. Sedangkan nilai tambahnya didapatkan dengan mengurangkan berturut-turut biaya produksi dan penyusutan terhadap nilai produksi (output). Persentase biaya produksi dan penyusutan berdasarkan tabel I-O Indonesia tahun 1990 yang diupdate.
net.
NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum produksi masing-masing tahun dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangkan lagi dengan biaya antara atas dasar harga konstan 2000, seperti terlihat pada tabel 3.1.6. Biaya antara/produksi dimaksud adalah jenis-jenis pengeluaran untuk bibit, makanan, obat-obatan, jasa, pemeliharaan dan perbaikan ringan alat-alat usaha.
sub-sector
generated
in
Wonosobo District covers a large livestock, small
livestock,
poultry
and
livestock
products such as cattle, buffalo, pigs, horses, goats, sheep, chickens, ducks, eggs and fresh milk. Livestock production is estimated to equal to the number of livestock slaughtered plus stock change in livestock population and livestock exports Data
on
the
slaughtered,
number
livestock,
of
dairy
livestock and
egg
production was obtained from the Animal Husbandry
Department
of
Wonosobo
regency, while data on livestock prices and the results obtained from the Animal Husbandry Department and the Statistics of
Wonosobo
production
Regency.
values
at
Got
good
constant
prices
assessed by the producer price. While the added
value
consecutive
obtained
by
production
subtracting costs
and
depreciation of the value of production (output). The percentage of production costs
and
depreciation
based
on
Indonesian I-O tables are updated in 1990. Gross Value Added at constant prices in 2000 is calculated by way of revaluation, which
multiplies
the
quantum
of
production each year to the prices in the year 2000, then again with the offset between the cost at constant prices in 2000, as shown in table 3.1.6. Intermediate cost/production such as seed, food, drug, service, care and repair of business equipment.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
14
Tabel : 3.1.5 Table
Nilai Tambah sub sektor Peternakan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of livestock sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
325.177,59
357,679.51
b. Biaya antara Intermediate cost
92.025,25
101,223.29
233.152,34
256,456.22
2.797,83
3,077.48
230.354,51
253,378.74
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added Tabel : 3.1.6 Table
Nilai Tambah sub sektor Peternakan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of livestock sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
168.268,79
177,300.04
b. Biaya antara Intermediate cost
47.620,07
50,175.91
120.648,72
127,124.13
1.447,78
1,525.48
119.200,94
125,598.64
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
15
3.1.4 Kehutanan
3.1.4 Forestry
Sub sektor kehutanan meliputi kegiatan penebangan kayu dan pengambilan hasil hutan lainnya. Kegiatan penebangan kayu menghasilkan kayu gelondongan, kayu bakar, sedangkan hasil kegiatan penghasilan hasil hutan lainnya antara lain berupa getah pinus dan kopal.
Sub sector includes forestry and logging activities taking other forest products. Logging activities generate logs, firewood, while the results of the income of other forest products include pine resin and copal.
Data produksi kehutanan diperoleh dari Perum Perhutani Ngadisono dan Kedu Utara, sedangkan data harga disamping dari Perum Perhutani juga merupakan hasil survei yang dilakukan BPS Kabupaten Wonosobo.
Service of Ngadisono and Kedu part
Dalam penghitungan NTB untuk sub sektor ini seperti dengan sub sektor pertanian
yaitu
dengan
cara
Forestry data come North
from
Forestry
and price data from Forestry
Service and BPS of Wonosobo. In the accounting of Gross Value Added (GVA) of this sub sector as same as agriculture
sector
with
production
approach
pendekatan produksi.
Tabel : 3.1.7 Table
Nilai Tambah sub sektor Kehutanan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of forestry sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
132.297,72
139,163.32
b. Biaya antara Intermediate cost
19.183,16
20,178.67
113.114,56
118,984.65
6.899,99
7,258.07
106.214,57
111,726.59
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
16
Tabel : 3.1.8 Table
Nilai Tambah sub sektor Kehutanan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of forestry sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
62.547,32
64,561.34
b. Biaya antara Intermediate cost
9.069,35
9,361.38
53.477,97
55,199.96
3.262,15
3,367.19
50.215,81
51,832.77
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
3.1.5 Perikanan
3.1.5 Fishery
Karena di Kabupaten Wonosobo tidak terdapat perairan laut, maka komoditi yang dicakup hanyalah perikanan darat yang meliputi pemeliharaan ikan dikolam, empang, sawah, dan karamba serta penangkapan ikan di perairan umum seperti waduk, telaga, sungai dan sebagainya. Data produksi ikan berasal dari Dinas Perikanan Kabupaten Wonosobo sedangkan produksi ikan yang dikonsumsi sendiri dan tidak dijual dipasaran umum diperkirakan sebesar 3 % dari total produksi. Nilai produksi sub sektor perikanan atas dasar harga berlaku diperoleh dari jumlah perkalian tiap jenis produksi dengan harga pada masingmasing tahun bersangkutan, sedangkan untuk nilai produksi atas dasar harga konstan 2000 dengan harga pada tahun dasar. Penghitungan NTB dilakukan dengan mengurangkan biaya antara terhadap nilai produksinya, apabila dikurangkan lagi dengan penyusutan maka akan diperoleh NTN. Persentase biaya antara dan penyusutan diperoleh dari Tabel I-O Indonesia tahun 1990 yang telah diperbarui.
Because in Wonosobo regency there are no marine waters, which covered only the commodities which include the maintenance of freshwater fish pool, pond, wetland, and karamba and fishing on public waters such as reservoirs, lakes, rivers and so forth. Fish production data comes from Wonosobo District Fisheries Office, while fish production is consumed alone and are not sold in the market generally estimated at 3% of total production. The production value of fishery sub sector at current prices obtained from multiplying the number of each type of production to the prices in each respective year, whereas the production value in 2000 constant prices to the prices in the base year. Gross Value Added Calculations done by subtracting the cost between the value of its production, again if offset by depreciation, it will get the Net Added Value. Between costs and depreciation percentage obtained from Table IO Indonesia in 1990 which has been updated.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
17
Tabel : 3.1.9 Table
Nilai Tambah sub sektor Perikanan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Fishery sub sector at current Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
market prices in
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
26.073,43
27,745.05
b. Biaya antara Intermediate cost
1.486,18
1,581.46
24.587,25
26,163.59
221,28
235.47
24.365,97
25,928.12
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.1.10 Table
Nilai Tambah sub sektor Perikanan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Fishery sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
15.848,77
16,330.58
b. Biaya antara Intermediate cost
903,38
930.84
14.945,39
15,399.73
134,51
138.60
14.810,88
15,261.13
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
18
3.2 Pertambangan dan Penggalian
3.2 Mining and Quarrying
Sektor Pertambangan dan Penggalian
The Mining and Quarrying sector in
di
Wonosobo
Kabupaten
Wonosobo
meliputi
penggalian pasir, kerikil, batu dan sebagainya. Data
Regency,
namely
Sold
mining, Gravel mining, Stone, etc. It’s data come from survey result and
yang
dipergunakan
dalam
listing by BPS Wonosobo consists of
penghitungan PDRB merupakan hasil
number
survei dan listing yang dilakukan oleh
manpower, and number of production. It
BPS Kabupaten Wonosobo. Data yang
is
dicatat meliputi jumlah perusahaan,
commodity in Wonosobo Regency.
jumlah
tenaga
kerja,
dan
harga
rata-rata
Kabupaten Wonosobo. Metode
penghitungan
menghitung
nilai
untuk
produksi
dengan
menggunakan pendekatan produksi. Nilai
produksi
perkalian
merupakan
antara
produksi
hasil dengan
harga masing-masing jenis produksi. Sedangkan untuk menghitung nilai produksi atas dasar harga konstan 2000, dengan cara revaluasi yaitu mengalikan
produksi
companies,
the
average
number
prices
of
of this
jumlah
produksi. Data harga yang dipakai merupakan
used
of
pada
Counting method to calculate the value of production using the production approach. The production value is calculated by multiplying the production price of each type
Whereas
of
to
production.
calculate
the
value
of
production at constant prices in 2000, with revaluation production
method in
the
is year
multiplying with
prices
prevailing in the base year 2000.
tahun
berlaku dengan harga pada tahun
Value added in mining and quarrying
dasar 2000.
sector, both at current prices and constant
Nilai tambah sektor pertambangan
prices in 2000, obtained by subtracting the
dan penggalian baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
2000,
mengurangkan
diperoleh biaya
dengan
antara
dan
penyusutan dari nilai produksinya. Biaya antara dan penyusutan untuk masing-masing dengan
produksi
menggunakan
diperoleh
rasio
cost of and the depreciation of the value of production.
Between
and
depreciation
costs for each production is obtained by using the ratio between the cost and the depreciation of the production value of the preparation of Indonesia in 1990 IO table is updated.
biaya
antara dan penyusutan terhadap nilai produksi hasil penyusunan Tabel I-O Indonesia
tahun
1990
yang
diperbarui.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
19
Tabel : 3.2.1 Table
Nilai Tambah sub sektor Pertambangan dan Penggalian atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Mining and Quarrying sub sector at current prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
market
a. Nilai Produksi Production value
24.981,22
25,483.93
b. Biaya antara Intermediate cost
3.972,02
4,051.95
21.009,20
21,431.98
2.016,89
2,057.48
18.992,31
19,374.50
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.2.2 Table
Nilai Tambah sub sektor Pertambangan dan Penggalian atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Mining and Quarrying sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
14.768,21
14,784.45
b. Biaya antara Intermediate cost
2.348,15
2,350.73
12.420,06
12,433.72
1.192,33
1,193.64
11.227,73
11,240.08
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
20
3.3 Industri Pengolahan Sektor
ini
mencakup
3.3 Mining and Quarrying semua
perusahaan /usaha yang melakukan kegiatan
mengubah
menjadi barang
barang
dasar
jadi/setengah jadi
dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih
This
sector
includes
all
companies
/
businesses engaged in activities to change the basic goods into finished goods and intermediate goods, or of less value to higher value goods. Included in iini sector
tinggi nilainya. Termasuk kedalam
are companies that conduct industrial
sektor iini adalah perusahaan yang
services and assembly of parts of an
melakukan kegiatan jasa industri dan
industry.
perakitan dari bagian suatu industri. Manufacturing sector is divided into subSektor industri pengolahan dibedakan menjadi
sub
sektor
industri
pengolahan non migas dan sub sektor industri
pengolahan
pengilangan
minyak bumi. Karena di Kabupaten Wonosobo
tidak
pengolahan maka
yang
hanyalah migas.
akan
industri Industri
didasarkan
pengolahan pengolahan
disini
refining
industries. Because in Wonosobo regency there is no oil refinery industry, then that
non
banyaknya
kerja 100 orang atau lebih mempunyai
tenaga kerja 20-99 orang c. Industri kecil mempunyai tenaga kerja 5-19 orang d. Industri rumahtangga mempunyai tenaga kerja 1-4 orang
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
be
covered
here
only
non-oil
industry divided into groups based on number of workers / labor, namely:
non
a. Industri besar mempunyai tenaga
sedang
petroleum
processing industry. Non-oil processing
pekerja/tenaga kerja, yaitu :
b. Industri
and
minyak,
dicakup
pada
non-oil
will
migas dibedakan kedalam golongan yang
sector
industri
terdapat
pengilangan
sectors of manufacturing industry sub-
a. Large
scale
manufacturing
with
manpowers are 100 persons and over b. Medium
scale manufacturing with
manpowers
between
20
and
99
persons c. Small
scale
manpowers
manufacturing between
5
and
with 19
persons d. Home
industries
with
manpowers
between 1 and 4 persons.
21
Tabel : 3.3.1 Table
Nilai Tambah Sektor Industri Pengolahan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Manufacturing Industries sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
972.202,05
1,016,269.83
b. Biaya antara Intermediate cost
610.723,86
638,245.35
c.
361.723,86
378,024.48
12.589,76
13,157.10
349.134,10
364,867.38
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.3.2 Table
Nilai Tambah Sektor Industri Pengolahan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Manufacturing Indutries sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
506.495,20
518,684.34
b. Biaya antara Intermediate cost
317.254,89
324,889.84
c.
189.240,31
193,794.50
6.615,19
6,774.39
182.625,12
187,020.11
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
22
3.3.1 Industri Besar dan Sedang
3.3.1 Large and Medium Scale Manufacturing
Metode penghitungan yang dipakai
In
adalah dengan metode pendekatan
this
case
used
by
production
approach, that is a result of production
produksi, yaitu dengan cara menilai produksi yang dihasilkan dari unit produksi pengolahan dengan harga produsen yang terjadi.
multiplied by prices of producer. For find a value added, the first step less cost from it is, and then to be good
Untuk
mendapatkan
nilai
tambah
terlebih dahulu mengeluarkan biaya
and
service.
It
is
often
called
intermediate cost.
yang dikeluarkan untuk membentuk barang dan jasa yang lazim disebut
The data come from Annual Industry
biaya antara.
Survey B/S of BPS
Data yang dibutuhkan berasal dari Survei Tahunan Industri B/S Badan Pusat Statistik. Persentase
biaya
antara
dan
tahun 1990 Indonesia yang telah diupdate. NTB Industri B/S atas dasar konstan
depreciation can be found from I-O table of Indonesia that updated. Gross value
penyusutan diperoleh dari tabel I-O
harga
Percentage of intermediate cost and
2000,
added of B/S Industry at 2000 constant market prices is obtained by deflation approach,
with
IHPB
Industry
as
deflator.
diperoleh
dengan cara deflasi dengan deflator IHPB Industri.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
23
Tabel : 3.3.3 Table
Nilai Tambah sub sektor Industri Besar dan Sedang atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Large dan Medium Scale Manufacturing sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
720.527,97
750,529.79
b. Biaya antara Intermediate cost
458.255,79
477,336.95
c.
262.272,18
273,192.84
8.917,26
9,288.56
253.354,92
263,904.28
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.3.4 Table
Nilai Tambah sub sektor Industri Besar dan Sedang atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Large dan Medium Scale Manufacturing sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
351.794,37
359,377.12
b. Biaya antara Intermediate cost
223.741,22
228,563.85
c.
128.053,15
130,813.27
4.353,80
4,447.64
123.699,35
126,365.63
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
24
3.3.2 Industri Kecil dan Kerajinan RT
3.3.2 Smale Scale Manufacturing and Home Industries
Metode penghitungan yang digunakan
The method for accounting of this case
untuk penghitungan adalah dengan
used by production approach
metode pendekatan produksi. Untuk
mendapatkan
nilai
tambah
terlebih dahulu mengeluarkan biaya yang dikeluarkan untuk membentuk barang dan jasa yang lazim disebut
For find a value added, the first step less cost from it is, and then to be good and
service.
It
is
often
called
intermediate cost.
biaya antara. Data yang digunakan berasal dari Cabang
Dinas
Deperindag serta
Kabupaten
laporan
Pendapatan
Perindustrian
data
Regional
dan
Wonosobo penunjang
Badan
Pusat
Statistik Kabupaten Wonosobo.
The
data
come
from
Manufacturing
Industries Service and Departement of Trade and Industry branch of Wonosobo Regency
and
Regional
Income
Secondary Report of BPS Wonosobo. Intermediate
costs
and
depreciation
percentages obtained from the IO table in 1990 dan
Indonesia has been updated. Value added at
penyusutan diperoleh dari tabel I-O
constant prices in 2000, obtained by deflation
tahun 1990 Indonesia yang telah
and as a deflator is the Wholesale Price Index
diupdate.
(WPI) Industry.
Persentase
biaya
NTB
atas
antara
dasar
harga
konstan 2000, diperoleh dengan cara deflasi dan sebagai deflator adalah Indeks
Harga
Perdagangan
Besar
(IHPB) Industri.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
25
Tabel : 3.3.5 Table
Nilai Tambah sub sektor Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Small Scale Manufacturing and Home Industries sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
251.140,59
264,705.27
b. Biaya antara Intermediate cost
151.668,91
159,873.63
99.451,68
104,831.64
3.679,70
3,878.76
95.771,98
100,952.88
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.3.6 Table
Nilai Tambah sub sektor Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Small Scale Manufacturing and Home Industries sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
154.513,04
159,043.53
b. Biaya antara Intermediate cost
93.325,88
96,062.29
c.
61.187,16
62,981.23
2.263,92
2,330.31
58.923,24
60,650.92
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
26
3.4 Listrik, Gas dan Air Bersih
3.4 Electricity, Gas and Watersupply
Data produksi yang disajikan untuk sektor ini meliputi data dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kabupaten Wonosobo dan Perusahaan Negara Air Minum (PDAM) Kabupaten Wonosobo, sedangkan sub sektor gas di Kabupaten Wonosobo tidak ada. Nilai produksi masing-masing sub sektor mencakup semua produksi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai dengan ruang lingkup yang dicakup dalam usahanya.
Production data presented for this sector include the data from the National Electricity Company (PLN) Wonosobo regency and the State Water Company (PDAM) Wonosobo regency, while the gas sub-sector in Wonosobo regency does not exist. The production value of each sub-sector includes all production generated from various activities in accordance with the scope covered in the business.
3.4.1 Listrik
3.4.1 Electricity
Sub sektor ini meliputi kegiatan produksi dan distribusi listrik baik yang diusahakan oleh PLN maupun non PLN, tetapi masih sulitnya memperoleh data listrik non PLN maka data dasar yang dipakai dalam penghitungan ini memakai data pokok PLN.
These sub sectors include production and distribution of electricity well exploited by the State Electricity Company and nonstate electricity company, but it is still difficult to obtain data on non-state electricity company electricity then the basic data used in this calculation using the State Electricity Company fundamental data.
Metode yang digunakan untuk penghitungan sub sektor ini menggunakan metode pendekatan produksi. Dengan mengalikan produksi dan harga per KWH yang berlaku pada masing-masing tahun yang diperoleh dari PLN akan didapatkan nilai produksi atas dasar harga berlaku, sedangkan nilai produksi atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengurangkan biaya antara pada masing-masing tahun bersangkutan, sedangkan NTB atas dasar konstan 2000 dicari dengan mengalikan produksi dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan biaya antara. Dalam penghitungan nilai produksi dan biaya antara sub sektor ini diperhitungkan juga listrik yang digunakan sendiri dan yang hilang dalam jaringan transmisi.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
The method used to enumerate the subsector is using the production approach. By multiplying the production and the price per KWH in effect at each year obtained from the National Electricity Company will get the value of production at current prices, while production value in 2000 constant prices is obtained by way of revaluation. Gross Value Added at current prices is obtained by subtracting the cost of each year, whereas Gross Value Added sought on the basis of constant 2000 prices by multiplying production by the year 2000, then reduced at a cost of between. In the calculation of production value and costs of this sub sector are also taken into account electricity used alone and lost in the transmission network.
27
Tabel : 3.4.1 Table
Nilai Tambah sub sektor Listrik atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Electricity sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
77.877,36
81,326.05
b. Biaya antara Intermediate cost
50.816,12
53,066.44
c.
27.061,24
28,259.61
3.188,90
3,330.12
23.872,34
24,929.49
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.4.2 Table
Nilai Tambah sub sektor Listrik atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Electricity sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
26.237,17
26,877.36
b. Biaya antara Intermediate cost
16.503,19
16,905.87
9.733,98
9,971.49
d. Penyusutan Depreciation
1.070,74
1,096.87
e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
8.663,24
8,874.63
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
28
3.4.2 Air Bersih
3.4.2 Watersupply dalam
Sub-sectors covered in this activity is the
kegiatan ini adalah air bersih yang
clean water produced by the Regional
diproduksi
Metode
Water Company. The estimation method
penghitungan yang digunakan untuk
used for calculations is by using the
penghitungan adalah dengan metode
production approach. To get the value of
pendekatan
Untuk
production, and Gross Value Added Net
mendapatkan nilai produksi, NTB dan
Value Added at current prices are good as
NTN baik atas dasar harga berlaku
well as constant prices in 2000 used the
maupun atas dasar harga konstan
same approach with calculation of the
2000 menggunakan cara yang sama
electricity sub-sector.
Sub
sektor
dengan
yang
oleh
dicakup
PDAM.
produksi.
penghitungan
sub
sektor
listrik.
Tabel : 3.4.3 Table
Nilai Tambah sub sektor Air Bersih atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Watersupply sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
5.383,66
5,970.64
b. Biaya antara Intermediate cost
1.017,51
1,128.45
c.
4.366,15
4,842.19
231,40
256.63
4.134,75
4,585.56
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
29
Tabel : 3.4.4 Table
Nilai Tambah sub sektor Air Bersih atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Watersupply sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
2.841,16
3,044.08
b. Biaya antara Intermediate cost
536,98
575.33
2.304,18
2,468.75
122,13
130.85
2.182,05
2,337.89
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
3.5 Bangunan
3.5 Construction
NTB dari sektor Bangunan diperoleh dengan mengalikan suatu rasio dengan nilai produksi tahun yang bersangkutan. Besarnya nilai produksi ini diperkirakan sebanding dengan realisasi belanja pembangunan. Sedangkan untuk bangunan yang dikerjakan oleh bukan kontraktor penghitungannya menggunakan metode pendekatan pendapatan.
Gross Value Added of the Building sector
Data yang dibutuhkan selain dari Survei Konstruksi dan Data Monografi yang dikumpulkan oleh Koordinator Statistik Kecamatan se Kabupaten Wonosobo secara rutin, juga berasal dari Gapensi dan Bapeda Kabupaten Wonosobo.
Required
Penghitungan atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan cara deflasi dengan deflator Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Perumahan.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
is obtained by multiplying a ratio of production
value
for
the
year.
Production value is estimated size is proportional
to
the
realization
of
development spending. While for the building performed by contractors rather than using the method of calculating the income approach. data
Construction
from
and
the
other
Survey
of
Monographs
Data collected by the District Statistical Coordinator
as
routinely
Wonosobo
regency, also from Gapensi and Bapeda Wonosobo regency. Calculations based on 2000 constant prices was carried out by the deflator deflation by the Consumer Price Index (CPI) Housing group.
30
Tabel : 3.5.1 Table
Nilai Tambah sub sektor Bangunan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Construction sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
289.274,10
315,006.77
b. Biaya antara Intermediate cost
154.761,65
168,528.63
c.
134.512,45
146,478.14
3.497,33
3,808.44
131.015,13
142,669.70
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.5.2 Table
Nilai Tambah sub sektor Bangunan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Construction sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
153.304,31
162,514.58
b. Biaya antara Intermediate cost
82.017,81
86,945.30
c.
71.286,50
75,569.28
1.853,45
1,964.80
69.433,04
73,604.47
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
31
3.6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
3.6 Trade, Hotel and Restaurant
3.6.1 Perdagangan Besar dan Eceran
3.6.1 Wholesale and Retail Trade
Penghitungan nilai tambah sub sektor
Calculating value added sub sector of
perdagangan
dengan
trade is done by the flow of goods, that is
yaitu
by calculating the value of agricultural
dilakukan
pendekatan
arus
barang,
dengan cara menghitung besarnya
commodities,
nilai
komoditi
mining
and
quarrying,
pertanian,
manufacturing and import commodities
penggalian,
are traded. From the value of the traded
industri serta komoditi impor yang
commodity is derived which is the output
diperdagangkan. Dari nilai komoditi
value
yang diperdagangkan ini diturunkan
subsequently used to calculate the value
nilai margin yang merupakan output
added. The ratio of the amount of goods
perdagangan
traded and the ratio of added value is
pertambangan
dipakai
dan
yang
untuk
selanjutnya
menghitung
of
margin
trading
which
was
nilai
obtained based on data obtained through
tambahnya. Rasio besarnya barang-
the preparation of Indonesian IO table
barang
yang
that was updated in 1990
rasio
nilai
diperdagangkan tambah
berdasarkan
pada
dan
didapat
data
hasil
penyusunan tabel I-O Indonesia 1990 yang telah diupdate.
Gross Value Added at constant prices in 2000 were collected by a revaluation, that is multiplying the above ratios with a value of production from sectors of agriculture,
NTB atas dasar harga konstan 2000
mining and quarrying, manufacturing and
diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu
imports are calculated at a price in the
mengalikan rasio-rasio diatas dengan
base
nilai
Production data for commodity trading
produksi
pertanian,
dari
sektor-sektor
pertambangan
dan
year
2000.
Wonosobo regency was obtained from the
penggalian, industri dan impor yang
relevant
dihitung dengan harga pada tahun
regional trade data obtained from the
dasar 2000.
Office of Trade and Industry Department
Data
produksi
komoditi
data
perdagangan
daerah
Wonosobo sektor
untuk
Kabupaten
diperoleh
dari
bersangkutan, perdagangan
diperoleh
dari
Perdagangan Kabupaten
dan Wonosobo
whereas
the
inter-
of Wonosobo regency and Statistics of Central Java Province.
sektor-
sedang-kan
antar
Kantor
sectors,
daerah
Departemen Perindustrian dan
BPS
Provinsi Jawa Tengah.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
32
Tabel : 3.6.1 Table
Nilai Tambah sub sektor Perdagangan Besar dan Eceran atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Wholesale and Retail Trade sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
438.183,28
469,748.80
b. Biaya antara Intermediate cost
63.628,61
68,212.24
374.554,67
401,536.56
10.542,58
11,302.04
364.012,08
390,234.52
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.6.2 Table
Nilai Tambah sub sektor Perdagangan Besar dan Eceran atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Wholesale and Retail Trade sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
218.335,65
228,542.85
b. Biaya antara Intermediate cost
31.704,52
33,186.71
186.631,13
195,356.14
5.253,10
5,498.68
181.378,02
189,857.46
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
33
3.6.2 Hotel
3.6.2 Hotel semua
This sub sector includes all hotels, both
hotel, baik berbintang maupun tidak
classified and unclassified, and various
berbintang
other types of accommodation such as
Sub
sektor
ini
mencakup
serta
berbagai
jenis
penginapan lainnya seperti losmen.
hostels.
Cara penghitungan ini menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu
This counting mode using the production
dengan
approach, ie by multiplying the number of
kamar
mengalikan jumlah malam dengan
tarif
per
malam
room nights per night room rate.
kamar. Data mengenai malam kamar dan
Data regarding the night's room rate per
tarif per malam kamar diperoleh dari
night room and obtained from the Monthly
hasil Survei Hotel Bulanan (VHT-S)
Survey of Hotels (VHT-S) and the Annual
dan Survei Hotel Tahunan (VHT-L)
Survey of Hotels (VHT-L) conducted by
yang
Badan Pusat
Central Bureau of Statistics of Wonosobo.
Statistik Kabupaten Wonosobo. Nilai
Production value in 2000 constant prices
produksi atas dasar harga konstan
was
2000
metode
revaluation, that is multiplying the number
revaluasi, yaitu mengalikan jumlah
of room nights for the year with room rate
malam
per night in the base year 2000.
dilakukan
oleh
diperoleh
dengan
kamar
tahun
yang
obtained
by
the
method
of
bersangkutan dengan tarif per malam kamar tahun dasar 2000.
Tabel : 3.6.3 Table
Nilai Tambah sub sektor Hotel atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Hotel sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
11.147,64
11,949.95
b. Biaya antara Intermediate cost
4.262,29
4,569.05
c.
6.885,35
7,380.90
202,11
216.66
6.683,24
7,164.24
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
34
Tabel : 3.6.4 Table
Nilai Tambah sub sektor Hotel atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Hotel sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
6.625,51
6,950.82
b. Biaya antara Intermediate cost
2.533,25
2,657.64
c.
4.092,25
4,293.18
120,12
126.02
3.972,13
4,167.17
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
3.6.3 Rumah Makan
3.6.3 Restaurant
Data pendukung untuk penghitungan
Supporting data for the calculation of
nilai
sektor
value added sub sector of the restaurant /
restoran/rumah makan berdasarkan
diner based on the inventory of Wonosobo
hasil
Penunjang
regency Supporting Regional Income and
Kabupaten
Regional Financial Report (K2) Wonosobo
Wonosobo serta Laporan Keuangan
regency. From the report found many
Daerah
indicators of employment in this sub
tambah
sub
inventarisasi
Pendapatan
Regional
Tk.
Wonosobo.
II Dari
didapatkan
(K2)
Kabupaten
laporan
indikator
tersebut
banyaknya
tenaga kerja yang bekerja di sub sektor ini. NTB
diperoleh
sector. Gross
Value
Added
is
obtained
by
multiplying the ratio of Gross Value Added to the output. This ratio is obtained from
mengalikan
the Indonesian IO tables are updated in
rasio NTB terhadap output. Rasio ini
1990. While the Gross Value Added at
didapat dari tabel I-O Indonesia 1990
constant prices in 2000 is calculated by
yang diupdate. Sedangkan NTB atas
extrapolation using the Index of Labor as
dasar harga konstan 2000 dihitung
extrapolation.
dengan
cara
dengan
ekstrapolasi
dengan
menggunakan Indeks Tenaga Kerja sebagai ekstrapolatornya.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
35
Tabel : 3.6.5 Table
Nilai Tambah sub sektor Restoran atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Restaurant sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
82.483,76
87,531.95
b. Biaya antara Intermediate cost
53.205,99
56,462.31
c.
29.277,78
31,069.64
764,15
810.92
28.513,63
30,258.72
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.6.6 Table
Nilai Tambah sub sektor Restoran atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Restaurant sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
46.081,87
47,888.28
b. Biaya antara Intermediate cost
29.721,58
30,886.66
c.
16.360,30
17,001.62
427,01
443.75
15.933,28
16,557.87
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
36
3.7 Angkutan dan Komunikasi
3.7 Transportation and Communication
Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan penumpang, baik melalui darat, laut, sungai & danau, dan udara, termasuk jasa penunjang angkutan serta komunikasi dan jasa penunjang komunikasi.
This sector includes the activities of public transportation for goods and passengers, either by land, sea, rivers & lakes, and air, including transport and communications support services and communications support services.
3.7.1 Pengangkutan
3.7.1 Transportation
Pengangkutan di Kabupaten Wonosobo meliputi angkutan jalan raya dan terminal serta perparkiran. Sedangkan kereta api, angkutan laut, angkutan udara dan jalan tol tidak terdapat di daerah ini.
Transportation in Wonosobo regency covering highways and transport terminals and parking. Meanwhile, railway, sea transport, air transport and there are no toll roads in this area.
a.
Angkutan Jalan Raya Sub sektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum, baik bermotor ataupun tidak bermotor, seperti bis, truk, colt, minibus, becak, dokar, pedati dan sebagainya. Perkiraan NTB atas dasar harga berlaku didasarkan atas data jumlah armada angkutan umum dan penumpang wajib uji yang diperoleh dari laporan Data Penunjang Pendapatan Regional dan data dari Cabang Dinas LLAJR Kabupaten Wonosobo. Rata-rata output dan rasio biaya antara terhadap output per jenis kendaraan diperoleh dari hasil survei dan tabel I-O Indonesia tahun 1990 yang telah diupdate. Nilai produksi didapatkan dengan mengalikan jumlah armada dengan output per jenis kendaraan.
a. Road Transportation This sub sector includes goods and passenger transport activities carried out by public transport companies, whether motorized or not motorized, such as buses, trucks, colt, mini buses, rickshaws, buggy carts, rickshaws etc. Estimated Gross Value Added at current prices is based on data on the number of public transport fleet and passengers are required to test reports obtained from the Regional Income Support Data and data from the Branch Office of Highway Traffic Wonosobo regency. Average cost ratio between output and on output per type of vehicle were obtained from surveys and Indonesian IO table that was updated in 1990. The production value is obtained by multiplying the number of buses with output per type of vehicle. While the Gross Value Added at constant prices in 2000 for the type of road freight activity gained by way of revaluation.
Sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2000 untuk jenis kegiatan angkutan jalan raya didapatkan dengan cara revaluasi.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
37
Tabel : 3.7.1 Table
Nilai Tambah sub sektor Angkutan Jalan Raya atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Road Transportation sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
294.553,34
317,349.72
b. Biaya antara Intermediate cost
102.180,55
110,088.61
c.
192.372,79
207,261.10
22.930,79
24,705.47
169.441,95
182,555.63
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.7.2 Table
Nilai Tambah sub sektor Angkutan Jalan Raya atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Road Transportation sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
144.107,28
151,557.73
b. Biaya antara Intermediate cost
49.990,82
52,575.38
c.
94.116,46
98,982.35
d. Penyusutan Depreciation
11.218,68
11,798.69
e. Nilai Tambah Neto Net value added
82.897,78
87,183.66
Nilai Tambah Bruto Gross value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
38
b. Terminal dan Perparkiran Kegiatan ini mencakup pemberian pelayanan dan pengaturan lalu lintas kendaraan/armada yang membongkar atau mengisi muatan, baik barang maupun penumpang seperti kegiatan penumpang dan parkir, sedangkan untuk pelabuhan laut, pelabuhan udara dan sungai di Kabupaten Wonosobo tidak ada. Data rata-rata output per indikator produksi serta biaya diperoleh dari Survei Khusus Pendapatan Regional, sedangkan untuk data produksi dioeroleh dari Data Penunjang Pendapatan Regional dan dari Cabang Dinas LLAJR Kabupaten Wonosobo. NTB yang diperoleh dengan mengurangkan biaya antara terhadap nilai produksinya. Sedangkan untuk penghitungan atas dasar harga konstan 2000 dengan menggunakan metode ekstrapolasi.
Tabel : 3.7.3 Table
b.
Terminal and Parking These activities include providing traffic control services and vehicle / fleet disassemble or charge the cargo, goods and passengers as the passengers and park activities, while for seaports, airports and river in Wonosobo regency does not exist. Data on average output per production and cost indicators obtained from the Special Survey of Regional Income, while for dioeroleh production data from the Regional and Income Support Data in the Branch Office of Highway Traffic Wonosobo regency. Gross Value Added which is obtained by subtracting the value of the cost of production. While for the calculation based on constant 2000 prices by using the extrapolation method.
Nilai Tambah sub sektor Terminal dan Perparkiran atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Terminal dan Parking sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
196,26
207.82
b. Biaya antara Intermediate cost
56,23
59.54
140,03
148.27
13,72
14.53
126,31
133.75
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
39
Tabel : 3.7.4 Table
Nilai Tambah sub sektor Terminal dan Perparkiran atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Terminal and Parking sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-20097 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
111,17
115.08
b. Biaya antara Intermediate cost
31,85
32.97
c.
79,32
82.11
7,77
8.04
71,55
74.07
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
3.7.2 Komunikasi
3.7.2 Communication
Pos dan Telekomunikasi
Post and Telecommunication
Meliputi pemberian jasa pos dan giro
Includes providing services such as postal
seperti
and mailing accounts, bills, packages,
pengiriman
surat,
wesel,
paket, jasa giro, jasa tabungan dan
services,
sebagainya.
services and so forth. Gross Value Added
berlaku
NTB atas dasar harga
didasarkan
accounts,
savings
data
at current prices based on production data
produksi seperti jumlah surat yang
such as number of letters sent, packaged
dikirimkan, barang yang dipaketkan,
goods, savings and so forth as well as the
tabungan
serta
cost structure of the report obtained by
struktur biaya yang diperoleh dari
the Post Office Giro Indonesia (Persero)
laporan
Giro
Wonosobo regency. Estimated Gross Value
Kabupaten
Added at constant prices in 2000 was
Wonosobo. Perkiraan NTB atas dasar
conducted by deflation by the Consumer
harga
Price Index deflator (CPI) general.
dan Kantor
Indonesia
sebagainya Pos
(Persero)
konstan
pada
current
2000
dan
dilakukan
dengan cara deflasi dengan deflator Indeks
Harga
Konsumen
(IHK)
umum.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
40
Tabel : 3.7.5 Table
Nilai Tambah sub sektor Pos dan Telekomunikasi atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Post and Telecomunication sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
29.346,61
32,419.41
b. Biaya antara Intermediate cost
7.572,35
8,365.23
21.774,27
24,054.19
4.364,62
4,821.63
17.409,65
19,232.56
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.7.6 Table
Nilai Tambah sub sektor Pos dan Telekomunikasi atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Post and Telecomunication sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
16.608,42
18,092.94
b. Biaya antara Intermediate cost
4.285,53
4,668.58
12.322,89
13,424.35
d. Penyusutan Depreciation
2.470,11
2,690.90
e. Nilai Tambah Neto Net value added
9.852,78
10,733.45
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
41
3.8 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
3.8 Bank and Other Financial Institutions
Sektor ini meliputi kegiatan bank,
This sector includes banking, insurance,
asuransi, pegadaian, koperasi simpan
mortgage,
pinjam, lembaga keuangan lainnya,
other
persewaan
companies and service buildings.
bangunan
dan
jasa
credit
financial
cooperatives, institutions,
and
leasing
perusahaan.
3.8.1 Bank
3.8.1 Bank
Angka NTB sub sektor bank atas
Gross Value Added Figures banking sub sector at current prices obtained from the report of existing banks in Wonosobo regency, in addition to allocations from the Central Statistics Agency of Central Java Province. The scope of this sub-sector also includes activities of rural banks operating in Wonosobo regency. Gross Value Added at constant prices in 1993 was conducted by the deflator deflation by the Consumer Price Index (CPI) general.
dasar harga berlaku diperoleh dari laporan
bank-bank
Kabupaten alokasi
yang
Wonosobo,
dari
BPS
ada
di
disamping
Provinsi
Jawa
Tengah. Cakupan sub sektor ini juga termasuk
kegiatan
beroperasi
di
wilayah
BPR
yang
Kabupaten
Wonosobo. NTB atas dasar harga konstan 1993 dilakukan dengan cara deflasi dengan deflator Indeks Harga Konsumen (IHK) umum. Tabel : 3.8.1 Table
Nilai Tambah sub sektor Perbankan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Banking sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
87.133,24
95,939.26
b. Biaya antara Intermediate cost
31.115,27
34,259.90
c.
56.017,97
61,679.36
1.680,55
1,850.39
54.337,41
59,828.97
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
42
Tabel : 3.8.2 Table
Nilai Tambah sub sektor Perbankan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Banking sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
55.163,33
58,344.55
b. Biaya antara Intermediate cost
19.698,82
20,834.83
c.
35.464,51
37,509.71
1.063,95
1,125.31
34.400,56
36,384.41
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
3.8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Jasa Perusahaan
3.8.2 Non Bank Financial Institutions and Business Services
Sub sektor ini melakukan kegiatan
This
diluar
kegiatan
sub-sector
activities
outside
the
perbankan,
yang
banking activities, which means limited to
terbatas
pada
collecting and distributing funds back in
dana
dan
the form of the loan. Activities covered
menyalurkan kembali dalam bentuk
include insurance, credit cooperatives and
pinjaman.
other financial institutions.
berarti
hanya
mengumpulkan Kegiatan
yang
dicakup
meliputi asuransi, koperasi simpan pinjam
dan
lembaga
keuangan
lainnya.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
43
Tabel : 3.8.3 Table
Nilai Tambah sub sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Non Bank Financial Institution sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
21.582,66
24,089.05
b. Biaya antara Intermediate cost
4.430,27
4,944.75
17.152,40
19,144.30
508,85
567.94
16.643,55
18,576.36
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.8.4 Table
Nilai Tambah sub sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Non Bank Financial Institution sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
12.939,92
13,737.02
b. Biaya antara Intermediate cost
2.656,18
2,819.80
10.283,74
10,917.22
305,09
323.88
9.978,66
10,593.34
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
44
3.8.3 Sewa Bangunan
3.8.3 Building Rental
Mencakup semua kegiatan jasa atas
Includes all service activities for the use of
penggunaan
the building used as residence by the
digunakan
bangunan sebagai
yang
tempat
tinggal
household
regardless
of
whether
the
tanpa
buildings are owned by itself or contract.
bangunan
Gross Value Added Calculations of this
tersebut milik sendiri atau kontrak.
activity using the income approach. The
Penghitungan
number of houses in Wonosobo regency
oleh
rumahtangga
memperhatikan
apakah NTB
mengunakan
kegiatan
cara
ini
pendekatan
Monograph
Report
obtained
from
the
pendapatan. Data jumlah rumah di
Village. This data is broken down by urban
Kabupaten Wonosobo diperoleh dari
and rural areas and house types are
Laporan Monografi Desa. Data ini
categorized into permanent homes, semi-
diperinci menurut daerah perkotaan
permanent
dan pedesaan serta jenis rumah yang
multiplying the average rental value of
dikategorikan
houses and the number of homes by type
permanen, rumah
kedalam semi
permanen
sederhana.
mengalikan
rumah Dengan
obtained
residential
rental
by
houses.
value-added
sector.
Gross
By
net
Value
Added is obtained by adding the value of
rumah dan jumlah rumah menurut
depreciation and net indirect taxes on the
jenisnya akan diperoleh nilai tambah
Net Added Value.
sektor
sewa
nilai
will be
simple
sewa
neto
rata-rata
dan
and
rumah.
NTB
diperoleh dengan menambahkan nilai penyusutan
serta
pajak
tidak
langsung neto terhadap NTN.
Gross Value Added at constant prices in 1993 were collected by a revaluation, the rate prevailing rents in the rental price in
NTB atas dasar harga konstan 1993
the base year 1993.
diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu menilai
sewa
rumah
pada
tahun
berlaku dengan harga sewa pada tahun dasar 1993.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
45
Tabel : 3.8.11 Table
Nilai Tambah sub sektor Sewa Bangunan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Building Rental sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
144.901,19
154,854.80
b. Biaya antara Intermediate cost
18.837,15
20,131.12
126.064,04
134,723.68
9.833,10
10,508.56
116.231,03
124,215.12
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added Tabel : 3.8.12 Table
Nilai Tambah sub sektor Sewa Bangunan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Building Rental sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
69.941,94
72,243.02
b. Biaya antara Intermediate cost
9.092,44
9,391.58
60.849,49
62,851.44
4.746,27
4,902.42
56.103,22
57,949.02
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
46
Tabel : 3.8.13 Table
Nilai Tambah sub sektor Jasa Perusahaan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Business Service sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
2.159,04
2,326.36
b. Biaya antara Intermediate cost
753,51
811.91
1.405,53
1,514.46
60,43
65.11
1.345,10
1,449.34
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added Tabel : 3.8.14 Table
Nilai Tambah sub sektor Jasa Perusahaan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Business Service sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs)
Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
1.267,09
1,321.19
b. Biaya antara Intermediate cost
442,21
461.09
c.
824,88
860.10
35,47
36.98
789,41
823.11
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
47
3.9 Sektor Jasa-Jasa
3.9 Services Sector
Sektor yang dicakup dikelompokkan
Sectors covered are grouped into two
menjadi
subsectors
2
subsektor
yaitu:
Jasa
namely:
government
pemerintahan / Pertahanan dan Jasa
services/Defense and private services that
swasta
include Social and Community Services,
yang
meliputi
Jasa
Sosial
Kemasyarakatan, Jasa Hiburan dan
Leisure
Jasa Perorangan dan Rumahtangga.
Household Services.
3.9.1 Pemerintahan dan Pertahanan
3.9.1 Government and Defense
Sumbangan sub sektor pemerintahan
Donations sub sectors of government and
dan pertahanan terhadap PDRB terdiri
defense
dari
pegawai
wages/salaries routine central and local
daerah,
government employees, the estimated
Upah/gaji
pemerintah perkiraan
rutin
pusat
dan
komponen
belanja
upah
pembangunan
dari
ditambah
wage
Services
against
component
expenditure
and
GDP
of
plus
Personal
consists
and
of
development
depreciation
of
penyusutan yang besarnya kurang
magnitude less than 5%. The data used
lebih
are
5%.
Data
didasarkan
yang
pada
dipakai
based
on
the
realization
of
realisasi
government expenditure in the form of
pengeluaran pemerintah yang berupa
regular budget and development budget.
anggaran
For the wages of civil servants salaries and
rutin
pembangunan.
dan Untuk
anggaran gaji
the center obtained from the provincial
pegawai negeri pusat dan pegawai
civil servants Bapeda Wonosobo regency
sipil Provinsi diperoleh dari Bapeda
and also data collected from each of the
Kabupaten Wonosobo serta data yang
vertical institutions, while public servants
dikumpulkan
of the financial statements of local districts
dari
instansi
vertikal,
pegawai
negeri
laporan
keuangan
pegawai
negeri
upah
masing-masing
sedangkan kabupaten daerah
sipil
tingkat
untuk dari
(K-2), village-level civil servants from the financial statements Village (K-3).
(K-2), desa
diperoleh dari laporan keuangan desa (K-3).
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
48
Untuk Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian diperoleh dari laporan keuangan KODIM 0707 Wonosobo dan Kepolisian Resort Wonosobo.
For the Indonesian National Army and Police is obtained from financial statements Kodim 0707 Wonosobo and Wonosobo Police Resort.
Cakupan sub sektor pemerintahan dan pertahanan adalah cakupan semua pegawai negeri sipil, Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Republik Indonesia yang bekerja di wilayah Wonosobo.
Coverage of the sub sectors of government and the defense is the coverage of all civil servants, the Indonesian National Army and members of the Indonesian National Police working in the area of Wonosobo.
Penghitungan Nilai Tambah Bruto atas dasar harga konstan 1993 menggunakan metode deflasi dengan deflator Indeks Harga Konsumen (IHK) umum.
Gross Value Added Calculations based on 1993 constant price deflation, with the deflators using the Consumer Price Index (CPI) general.
Tabel : 3.9.1 Table
Nilai Tambah sub sektor Pemerintahan dan Pertahanan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Government and Defence sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Tambah Bruto Gross value added b. Penyusutan Depreciation c.
Nilai Tambah Netto Net value added
Tabel : 3.9.2 Table
348.387,47
382,183.11
1.659,02
1,819.95
346.728,44
380,363.15
Nilai Tambah sub sektor Pemerintahan dan Pertahanan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Government and Defence sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Tambah Bruto Gross value added b. Penyusutan Depreciation c.
Nilai Tambah Netto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
168.208,15
175,152.17
801,02
834.09
167.407,13
174,318.09
49
3.9.2 Jasa Swasta
3.9.2 Private Service
Sub sektor ini meliputi seluruh kegiatan ekonomi jasa-jasa yang dikelola oleh pihak swasta. Kegiatan yang dicakup meliputi jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi serta jasa perorangan dan rumah tangga.
This sub sector includes all economic
NTB diperoleh dengan menambahkan nilai penyusutan serta pajak tidak langsung neto terhadap nilai tambah neto. NTB atas dasar harga konstan 2000
activities of the services managed by private parties. Activities covered include social
and
community
services,
amusement and recreational services and personal and household services. Gross Value Added is obtained by adding the value of depreciation and net indirect taxes to value added net.
diperoleh dengan cara pendekatan
Gross Value Added at constant prices in
pendapatan, yaitu menilai harga pada
2000
tahun berlaku dengan harga pada
approach, the rate prevailing prices in the
tahun dasar 2000.
prices in base year 2000.
a.
a.
Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Meliputi
jasa
pendidikan,
were
collected
by
the
income
Social and Community Service
jasa
Services
include
education,
health
jasa
services, as well as other community
kesehatan,
serta
kemasyarakatan
lainnya
seperti
services such as orphanages, nursing
panti
wreda,
homes,
panti
asuhan,
child
maintenance
flaw
yayasan pemeliharaan anak cacat,
foundations, houses of worship and so
rumah ibadah dan
sebagainya,
forth, are managed by limited to the
terbatas pada yang dikelola oleh
private sector. Calculating the value of
swasta.
nilai
Gross Value Added production and
NTB
jasa
social
diperoleh
dari
Regional Income Support Data report
Penunjang
Wonosobo regency. Gross Value Added
Pendapatan Regional Kabupaten
at constant prices is obtained by
Wonosobo. NTB atas dasar harga
mendeflate 1993 Gross Value Added at
konstan 1993 diperoleh dengan
current prices with the CPI groups of
mendeflate NTB atas dasar harga
goods and services.
produksi
Penghitungan dan
kemasyarakatan laporan
berlaku
Data
dengan
IHK
services
obtained
from
the
kelompok
barang dan jasa.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
50
Tabel : 3.9.3 Table
Nilai Tambah sub sektor Jasa Sosial dan Kemasyarakatan atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Social and Community Service sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
17.311,78
18,645.44
b. Biaya antara Intermediate cost
4.296,27
4,627.24
13.015,51
14,018.19
632,37
681.09
12.383,14
13,337.11
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.9.4 Table
Nilai Tambah sub sektor Jasa Sosial dan Kemasyarakatan atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Social and Community Service sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
9.199,80
9,635.87
b. Biaya antara Intermediate cost
2.283,13
2,391.35
c.
6.916,67
7,244.52
336,05
351.98
6.580,62
6,892.54
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
51
b.
Jasa Hiburan dan Rekreasi
b.
Amusement and Recreation
Kegiatan ini meliputi jasa bioskop,
These
radio,
services,
kolam
renang,
taman
activities
include
radio,
cinema
swimming
pools,
hiburan dan sebagainya. Output
amusement parks and so forth. Output
bioskop, kolam renang dan taman
cinemas,
hiburan atas dasar harga berlaku
amusement parks at current prices is
dihitung
metode
calculated by using the production
yaitu
approach, ie multiplying the number of
mengalikan banyaknya penonton
viewers with an average charge per
dengan
spectator.
dengan
pendekatan
produksi,
rata-rata
penonton.
tarif
per
Struktur
biaya
obtained
swimming
The from
pools
cost the
and
structure
is
Indonesian
IO
diperoleh dari tabel I-O Indonesia
tables are updated in 1990, while the
tahun
Gross Value Added at constant prices
1990
yang
diupdate,
sedangkan NTB atas dasar harga
in
konstan 1993 menggunakan cara
method with the index as an indicator
ekstrapolasi dengan indeks jumlah
of the number of visitors driving.
pengunjung
Output at current prices for radio
sebagai
penggerak. harga
Output
berlaku
didapatkan
indikator
atas
untuk
dengan
1993
using
the
extrapolation
dasar
obtained by multiplying the number of
radio
ads
with
an
average
ad
rates
mengalikan
(production approach). Gross Value
jumlah iklan dengan rata-rata tarif
Added at current prices is a result of
iklan
pendekatan
cost reductions on output. The cost
NTB atas dasar harga
structure of the IO table derived from
(metode
produksi). berlaku
merupakan
hasil
Indonesia in 1990 which has been
antara
updated. While the Gross Value Added
terhadap output. Struktur biaya
at constant prices with mendeflate
antara diperoleh dari tabel I-O
Gross Value Added at current prices
Indonesia tahun 1990 yang telah
with the CPI for different groups of
diupdate.
goods and services.
pengurangan
dasar
biaya
Sedangkan
harga
NTB
konstan
atas
dengan
mendeflate NTB atas dasar harga berlaku
dengan
IHK
kelompok
aneka barang dan jasa.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
52
Tabel : 3.9.5 Table
Nilai Tambah sub sektor Jasa Hiburan dan Rekreasi atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Amusement and Recreation sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
1.065,16
1,133.83
b. Biaya antara Intermediate cost
412,72
439.33
c.
652,44
694.50
23,67
25.20
628,77
669.31
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.9.6 Table
Nilai Tambah sub sektor Jasa Hiburan dan Rekreasi atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Amusement and Recreation sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
630,51
656.68
b. Biaya antara Intermediate cost
244,31
254.45
c.
386,20
402.23
14,01
14.59
372,19
387.64
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
53
b.
Jasa
Perorangan
dan
Rumah
tangga
b.
Personal and Household Services This sub sector includes workshops
Sub sektor ini perbengkelan
mencakup jasa
(bengkel
sepeda,
(workshops bicycle, motorcycle, car), repair (radio, television, watch, etc.),
sepeda motor, mobil), reparasi
personal
(radio, televisi, arloji, dll), jasa
carpenters
perorangan (tukang cukur, tukang
beauty salon, etc.) and household
jahit, tukang patri, rias pengantin,
helpers . Production data / indicators
salon
kecantikan,
pembantu
solder,
(barbers, bridal
tailors, makeup,
dll)
dan
of production and price data / price
rumahtangga.
Data
indicators obtained from the Regional
dan
Income statement Income Support
harga
Data Wonosobo regency and SKPR.
produksi/indikator data
services
harga
produksi
/indikator
diperoleh
dari
laporan
Data
For the year the survey was not
Penunjang
Pendapatan Regional
conducted, the average output per
Income Kabupaten Wonosobo dan
indicator movable with the CPI for
SKPR. Untuk tahun yang tidak
various goods and services. Indicator
dilakukan survei, rata-rata output
is
per indikator digerakan dengan
production or production with the price
IHK aneka barang dan jasa. Hasil
/ price indicator is the amount of
perkalian produksi atau indikator
output. Cost structures between and
produksi dengan harga/indikator
Gross Value Added Indonesian IO table
harga
besarnya
derived from the updated 1990. Gross
output. Struktur biaya antara dan
Value Added on the basis of a constant
NTB
I-O
obtained by deflation, and as is the CPI
yang
deflatornya different groups of goods
merupakan diperoleh
Indonesia
dari
tahun
Tabel 1990
diupdate. NTB atas dasar konstan
calculated
by
multiplying
the
and services.
diperoleh dengan cara deflasi dan sebagai deflatornya adalah IHK kelompok aneka barang dan jasa.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
54
Tabel : 3.9.7 Table
Nilai Tambah sub sektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga atas dasar harga berlaku di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Personal and Household Services sub sector at current market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
26.225,06
28,080.80
b. Biaya antara Intermediate cost
7.442,96
7,969.64
18.782,10
20,111.16
1.094,90
1,172.38
17.687,20
18,938.78
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added Tabel : 3.9.8 Table
Nilai Tambah sub sektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga atas dasar harga konstan di Kabupaten Wonosobo tahun 2008-2009 (dalam jutaan rupiah) Value Added of Personal and Household Services sub sector at constant market prices in Wonosobo Regency 2008-2009 (in million rupiahs) Uraian
2008
2009
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
12.482,76
13,020.77
b. Biaya antara Intermediate cost
3.578,35
3,732.58
c.
8.904,41
9,288.19
521,15
543.61
8.383,26
8,744.58
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
55
ULASAN EKONOMI WONOSOBO
4
A REVIEW ECONOMY OF WONOSOBO 2009
4.1 Umum
4.1 General
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo pada tahun 2009 sebesar 4,02 persen. Hal ini masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2008 yaitu sebesar 3,69 persen. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini utamanya disebabkan oleh pertumbuhan subsector Tanaman Bahan Makanan sebesar 3,52 persen, Bangunan sebesar 6,01 persen dan sub sektor Perdagangan 4,68 persen.
Economic growth in Wonosobo regency in 2009 amounting to 4.02 percent. This is still higher when compared with economic growth in 2008 is equal to 3.69 percent. Increasing economic growth is mainly caused by the growth of food crops subsector amounted to 3.52 percent, 6.01 percent and the Building for Trade sub sector 4.68 percent. Furthermore, for sub-sectors experienced an increase in the year 2009, among others, Excavations at 0.11 percent, a small industry / handicraft household 2.93 percent, Electricity and Water Supply 3.34 percent, Communications of 8.94 percent, the Bank amounted to 5 , 77 percent and 4.74 percent for Social Community. Then for the other sub-sub-sector has increased, although not for the sectors mentioned above.
Selanjutnya untuk sub sektor yang mengalami peningkatan pada tahun 2009 ini antara lain Penggalian sebesar 0,11 persen, Indutri kecil/kerajinan rumah tangga 2,93 persen, Listrik dan Air Bersih 3,34 persen, Komunikasi sebesar 8,94 persen, Bank sebesar 5,77 persen dan Sosial Kemasyarakatan sebesar 4,74 persen. Kemudian untuk subsektor-subsektor lainnya mengalami peningkatan meskipun tidak sebesar sektor-sektor diatas. Gambar 4.1 Figure
Pendapatan Domestik Regional Bruto Sektor Pertanian Atas Dasar Berlaku dan Konstan Kabupaten Wonosobo Tahun 2009 (dalam jutaan rupiah) Gross Regional Domestic Product of Agriculture Sector at Current and Constant Market Prices in Wonosobo at 2009 (in million rupiahs)
2,000,000.00 1,500,000.00 1,000,000.00 500,000.00 0.00 ADHB
ADHK
PERTANIAN
Tanaman Bahan Makanan
Tanaman Perkebunan
Peternakan
Kehutanan
Perikanan
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
56
Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Serta Perkembangannya di Kabupaten Wonosobo 2004-2009 (dalam jutaan rupiah)
Tabel : 4.1 Table
Gross Regional Domestic Product at current and Constant Market Prices and it ordinary in Wonosobo 2004-2009 (in million rupiahs) Pendapatan Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product Tahun (Year)
ADHB
1)
PDRB GDRP
(1)
ADHK
Perkembangan Ordinary
(2)
PDRB GDRP
(3)
2)
Perkembangan Ordinary
(4)
(5)
2004
2.063.216,41
151,57
1.521.807,34
111,80
2005
2.309.638,86
169,67
1.570.347,68
115,36
2006
2.630.137,89
193,22
1.621.123,33
119,10
2007
2.962.993,79
217,67
1.679.149,17
123,36
2008
3.332.061,77
244,78
1.741.148,31
127,91
3.584.212,92
263,31
1.811.092,67
133,05
2009 Catatan :
1)
Atas Dasar Harga Berlaku (Current Market Price)
2)
Atas Dasar Harga Konstan (Constant Market Price)
Dari tabel 4.1. diatas dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Wonosobo pada tahun 2009 atas dasar harga berlaku 3.584.212,92 juta rupiah. Dengan kata lain, jika dibandingkan dengan tahun 2000 maka PDRB Kabupaten Wonosobo mengalami kenaikan 2,63 kali. Hal ini tidak seimbang dengan perkembangan berdasarkan harga konstan yang hanya mencapai sebesar 1.811.092,67 juta rupiah atau bertambah hanya 1,33 kali.
From the table 4.1. It can be seen that GDP in the year 2009 Wonosobo regency at current prices 3,584,212.92 million dollars. In other words, if compared with the year 2000 the GDP of Wonosobo regency increased 2.63 times. This is not balanced with the development based on constant price which is only reached at 1,811,092.67 million rupiahs or increased only 1.33 times.
Gambar 4.2 Figure
Perkembangan Pendapatan Wonosobo 2006 - 2009
Domestik
Regional
Bruto
Kabupaten
The Gross Regional Domestic Product development of Wonosobo Regency at 2006 - 2009
133.05
2009
263.31 127.91
2008
244.78
123.36
2007
217.67 119.1
2006
193.22 0
50
100
150 ADHK
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
200
250
300
ADHB
57
Tabel : 4.2 Table
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo 2006-2009 Economic Growth in Wonosobo Regency 2006-2009
Tahun Year
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3,58
3,69
4.02
3,24
Pertumbuhan/ Growth
Gambar : 4.3 Table
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo 2006-2009 Economic Growth in Wonosobo Regency 2006-2009
4.5 4.02
4 3.69
3.58
3.5 3.24 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 2006
2007
2008
2009
Pertumbuhan
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
58
Tabel : 4.3 Table
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo 2006-2009 Economic Growth in Wonosobo Regency 2006-2009 Sektor\Tahun Sector\Year
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pertanian
3.34
3.31
3.48
3.85
2. 3. 4. 5. 6.
4.68 2.77 0.32 3.06 4.03
3.60 2.70 2.59 4.34 4.56
1.67 2.55 3.07 4.39 4.09
0.11 2.41 3.34 6.01 4.62
2.75 2.68
5.89 3.98
5.88 4.17
5.60 4.39
3.14
2.89
3.81
4.16
3.24
3.58
3.69
4.02
Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa PDRB/GRDP
Gambar : 4.4 Table
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonosobo 2006-2009 Growth Rate of GDRP in Wonosobo Regency at 2006-2009
25.00 5.60
20.00 6.01 15.00
4.62
3.48
10.00
3.31
5.00
4.39
5.88
3.85
3.34
4.39
0.11 1.67 3.60
2.41 2.55
3.34
4.68
2.70
3.07
2.77
2.59
4.16
4.09 4.17
4.34
4.03
3.06
3.81
5.89
4.56
2.75
3.98
2.89
2.68
3.14
0.32
0.00
Jasa‐Jasa
2009
Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan
2008
Angkutan dan Komunikasi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
2007
Bangunan
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
Listrik, Gas dan Air Bersih
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian
Pertanian
2006
59
Tabel : 4.4 Table
Peranan Masing-masing Sektor dalam PDRB 2006-2009 (%) Contribution of Industrial Origin to GDRP 2006-2009 (%) PDRB/GRDP
Sektor/Tahun Sector/Year
2006
(1) 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa
PDRB/GRDP
2007
2008
2009
(2)
(3)
(4)
(5)
45,61
46,88
47,33
47,42
0,68
0,66
0,63
0,60
11,72
11,27
10,86
10,55
1,01
0,96
0,94
0,92
4,01
4,01
4,04
4,09
12,49
12,29
12,33
12,28
6,63
6,46
6,43
6,46
6,18
6,01
6,02
6,06
11,66
11,47
11,43
11,63
100.00
100.00
100.00
100.00
Pada tahun 2009 sektor-sektor yang
In 2009 the sectors that experienced
mengalami
positive
pertumbuhan
ekonomi
positif diatas 10 persen yaitu
sektor
perdagangan sebesar 12.28 persen.
economic
growth
above
10
percent, the trade sector of 12.28 percent.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
The high economic growth of this trade
disektor
sector
perdagangan
nunjukkan
bahwa
masyarakat
meningkat
bandingkan
dengan
ini
me-
daya
beli
bila tahun
dise-
have
purchasing
shown power
that increased
people's when
compared with the year before.
belumnya.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
60
Peranan
masing-masing
sektor
The role of each sector to total GDRP from
terhadap total PDRB dari tahun ke
year to year changes. In 2009 the role of
tahun mengalami perubahan. Pada tahun 2009 peranan sektor pertanian menduduki sebesar
peringkat
47.42
disusul
oleh
sebesar
12,28
persen, sektor
sektor-sektor
yang
sangat
adalah
kecil
tertinggi
47.42 percent, followed by trade sector
kemudian
amounted to 12.28 percent. While those
perdagangan
persen.
the agricultural sector is ranked highest at
Sedangkan peranannya penggalian
sebesar 0,60 persen, listrik dan air minum sebesar 0,92 persen. Untuk
sectors are very small role excavation of 0.60
percent,
electricity
and
drinking
water at 0.92 percent. For the service sector has a role of 11.63 percent or
peranan
stable when compared with the previous
sebesar 11.63 persen atau stabil jika
year. Manufacturing sector decreased by
sektor
jasa-jasa
dibandingkan
dengan
sebelumnya.
Sektor
pengolahan persen
memiliki
yaitu
tahun industri
turun
sebesar
0,31
dari
sebesar
10.86
0.31 percent, from 10.86 percent in 2008 amounted to 10.55 percent in 2009. Then for the other sectors tends to be stable.
persen pada tahun 2008 menjadi sebesar 10,55 persen pada tahun 2009 ini. Kemudian untuk sektorsektor lainnya cenderung stabil.
Tabel : 4.5 Table
Inflasi Kabupaten Wonosobo Tahun 2004-2009 Inflation of Wonosobo 2004-2009
Tahun Year
Inflasi Inflation
2004
6,29
2005
8,48
2006
10,30
2007
8.77
2008
8,45
2009
3,41
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
61
Rata-rata PDRB perkapita penduduk
Average GDP per capita, Wonosobo district
Kabupaten Wonosobo dari tahun ke
from year to year continue to increase. In
tahun terus meningkat. Pada tahun
2008 GDRP per capita amounted to Rp.
2008
PDRB
perkapita
penduduk
sebesar Rp. 4.267.223,88 meningkat menjadi Rp. 4.553.659,76 pada tahun 2009.
Gambaran
perekonomian
4,267,223.88
increased
to
Rp.
4,553,659.76 in the year 2009. Picture of Wonosobo
regency
economy
with
Kabupaten Wonosobo dengan inflasi
controlled inflation can provide information
yang dapat dikendalikan memberikan
on the existence of a positive growth rate
informasi
of motion.
adanya
pertumbuhan
yang
gerak positif.
laju Kondisi
tersebut akan dapat bertahan apabila tidak terjadi peristiwa-peristiwa yang
Such conditions
could
be
maintained if there is no bad events of the life of nation and state, regional conflicts
buruk terhadap kehidupan berbangsa
are not sticking, investment began to run,
dan bernegara, konflik antar daerah
and the influence of weather and climate
tidak
that supports agricultural production as
mencuat,
investasi
mulai
berjalan, dan pengaruh iklim dan cuaca
yang
pertanian
mendukung
sebagai
sektor
the leading sectors of Wonosobo regency.
produksi andalan
Kabupaten Wonosobo.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2009
62
Tabel 4.1.1.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Wonosobo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006-2009(Jutaan Rupiah)
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
5
1,199,559.94 1,388,908.06 847,985.95 986,689.28 64,616.35 73,682.86 180,308.76 206,324.19 87,438.34 100,433.42 19,210.54 21,778.31
1,576,906.55 1,122,678.26 83,374.14 233,152.34 113,114.56 24,587.25
1,699,657.09 1,206,161.79 91,890.85 256,456.22 118,984.65 26,163.59
17,854.60 0.00 17,854.60
19,668.83 0.00 19,668.83
21,009.20 0.00 21,009.20
21,431.98 0.00 21,431.98
308,176.88 225,494.59 82,682.29
333,922.42 243,279.24 90,643.18
361,723.86 262,272.18 99,451.68
378,024.48 273,192.84 104,831.64
26,646.70 23,212.87 3,433.83
28,388.91 24,623.69 3,765.22
31,427.38 27,061.24 4,366.15
33,101.80 28,259.61 4,842.19
BANGUNAN
105,534.66
118,778.37
134,512.45
146,478.14
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
328,579.39 298,977.73 5,528.10 24,073.56
364,129.03 331,504.78 6,165.10 26,459.15
410,717.79 374,554.67 6,885.35 29,277.78
439,987.10 401,536.56 7,380.90 31,069.64
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
174,338.30 156 825 41 156,825.41 156,825.41 0.00 112.65 17,400.24 17,400.24 0.00
191,389.86 171 780 93 171,780.93 171,780.93 0.00 125.76 19,483.17 19,483.17 0.00
214,287.09 192 372 79 192,372.79 192,372.79 0.00 140.03 21,774.27 21,774.27 0.00
231,463.57 207 261 10 207,261.10 207,261.10 0.00 148.27 24,054.19 24,054.19 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
162,667.69 44,133.17 13,323.43 104,026.72 1,184.37
178,025.99 49,702.89 15,018.33 112,013.91 1,290.86
200,639.93 56,017.97 17,152.40 126,064.04 1,405.53
217,061.79 61,679.36 19,144.30 134,723.68 1,514.46
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
306,779.73 281,055.84 25,723.89 10,174.81 542.46 15,006.62
339,782.32 311,129.61 28,652.71 11,493.62 582.53 16,576.56
380,837.51 348,387.47 32,450.05 13,015.51 652.44 18,782.10
417,006.96 382,183.11 34,823.86 14,018.19 694.50 20,111.16
PDRB Penduduk pertengahan tahun PDRB/Kapita (Rupiah)
2,630,137.89 2,962,993.79 772,046
3,332,061.77
3,584,212.92
775,878
780,850
787,106
3,406,711.37 3,818,891.36
4,267,223.88
4,553,659.76
Tabel 4.1.2.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Wonosobo Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2009 (Jutaan Rupiah)
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
795,766.96 571,727.31 47,137.70 112,608.52 50,211.52 14,081.91
822,106.98 590,131.54 48,957.22 116,503.82 51,961.70 14,552.70
850,722.87 610,699.67 50,951.12 120,648.72 53,477.97 14,945.39
883,489.58 632,216.04 53,549.72 127,124.13 55,199.96 15,399.73
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
11,792.47 0.00 11,792.47
12,216.42 0.00 12,216.42
12,420.06 0.00 12,420.06
12,433.72 0.00 12,433.72
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
179,686.68 122,391.77 57,294.91
184,538.78 125,255.74 59,283.04
189,240.31 128,053.15 61,187.16
193,794.50 130,813.27 62,981.23
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
11,384.51 9,347.96 2,036.55
11,679.54 9,525.69 2,153.85
12,038.16 9,733.98 2,304.18
12,440.24 9,971.49 2,468.75
5
BANGUNAN
65,443.79
68,285.64
71,286.50
75,569.28
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
190,268.79 171,324.13 3,729.41 15,215.25
198,945.05 179,273.94 3,905.07 15,766.04
207,083.68 186,631.13 4,092.25 16,360.30
216,650.94 195,356.14 4,293.18 17,001.62
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
95,011.12 84 242 27 84,242.27 84,242.27 0.00 72.86 10,695.99 10,695.99 0.00
100,607.61 89 066 28 89,066.28 89,066.28 0.00 76.86 11,464.47 11,456.28 0.00
106,518.67 94 116 46 94,116.46 94,116.46 0.00 79.32 12,322.89 12,322.89 0.00
112,488.81 98 982 35 98,982.35 98,982.35 0.00 82.11 13,424.35 13,424.35 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
99,172.58 31,832.93 9,174.65 57,397.22 767.78
103,117.94 33,561.13 9,706.77 59,056.00 794.04
107,422.62 35,464.51 10,283.74 60,849.49 824.88
112,138.48 37,509.71 10,917.22 62,851.44 860.10
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
172,668.43 157,648.55 15,019.88 6,364.03 364.90 8,290.95
177,651.21 162,104.28 15,546.93 6,617.10 373.97 8,555.86
184,415.44 168,208.15 16,207.29 6,916.67 386.20 8,904.41
192,087.12 175,152.17 16,934.94 7,244.52 402.23 9,288.19
PDRB Penduduk pertengahan tahun PDRB/Kapita (Rupiah)
1,621,195.33 1,679,149.17 1,741,148.31 1,811,092.67 772,046.00
775,878
780,850
787,106
2,099,787.23 2,164,192.27 2,229,811.50 2,300,951.42
Tabel 4.1.3.
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Berlaku Tahun 2006-2009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
45.61 32.24 2.46 6.86 3.32 0.73
46.88 33.30 2.49 6.96 3.39 0.74
47.33 33.69 2.50 7.00 3.39 0.74
47.42 33.65 2.56 7.16 3.32 0.73
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
0.68 0.00 0.68
0.66 0.00 0.66
0.63 0.00 0.63
0.60 0.00 0.60
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
11.72 8.57 3.14
11.27 8.21 3.06
10.86 7.87 2.98
10.55 7.62 2.92
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
1.01 0.88 0.13
0.96 0.83 0.13
0.94 0.81 0.13
0.92 0.79 0.14
5
BANGUNAN
4.01
4.01
4.04
4.09
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
12.49 11.37 0.21 0.92
12.29 11.19 0.21 0.89
12.33 11.24 0.21 0.88
12.28 11.20 0.21 0.87
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
6.63 5 96 5.96 5.96 0.00 0.00 0.66 0.66 0.00
6.46 5 80 5.80 5.80 0.00 0.00 0.66 0.66 0.00
6.43 5 77 5.77 5.77 0.00 0.00 0.65 0.65 0.00
6.46 5 78 5.78 5.78 0.00 0.00 0.67 0.67 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
6.18 1.68 0.51 3.96 0.05
6.01 1.68 0.51 3.78 0.04
6.02 1.68 0.51 3.78 0.04
6.06 1.72 0.53 3.76 0.04
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
11.66 10.69 0.98 0.39 0.02 0.57
11.47 10.50 0.97 0.39 0.02 0.56
11.43 10.46 0.97 0.39 0.02 0.56
11.63 10.66 0.97 0.39 0.02 0.56
100.00
100.00
100.00
100.00
PDRB
Tabel 4.1.4.
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Konstan Tahun 20062009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
49.09 35.27 2.91 6.95 3.10 0.87
48.96 35.14 2.92 6.94 3.09 0.87
48.86 35.07 2.93 6.93 3.07 0.86
48.78 34.91 2.96 7.02 3.05 0.85
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
0.73 0.00 0.73
0.73 0.00 0.73
0.71 0.00 0.71
0.69 0.00 0.69
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
11.08 7.55 3.53
10.99 7.46 3.53
10.87 7.35 3.51
10.70 7.22 3.48
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
0.70 0.58 0.13
0.70 0.57 0.13
0.69 0.56 0.13
0.69 0.55 0.14
5
BANGUNAN
4.04
4.07
4.09
4.17
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
11.74 10.57 0.23 0.94
11.85 10.68 0.23 0.94
11.89 10.72 0.24 0.94
11.96 10.79 0.24 0.94
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
5.86 5 20 5.20 5.20 0.00 0.00 0.66 0.66 0.00
5.99 5 30 5.30 5.30 0.00 0.00 0.68 0.68 0.00
6.12 5 41 5.41 5.41 0.00 0.00 0.71 0.71 0.00
6.21 5 47 5.47 5.47 0.00 0.00 0.74 0.74 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
6.12 1.96 0.57 3.54 0.05
6.14 2.00 0.58 3.52 0.05
6.17 2.04 0.59 3.49 0.05
6.19 2.07 0.60 3.47 0.05
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
10.65 9.72 0.93 0.39 0.02 0.51
10.58 9.65 0.93 0.39 0.02 0.51
10.59 9.66 0.93 0.40 0.02 0.51
10.61 9.67 0.94 0.40 0.02 0.51
100.00
100.00
100.00
100.00
PDRB
Tabel 4.1.5.
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Berlaku Tahun 20062009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
111.11 108.46 113.73 123.52 113.42 115.65
114.79 111.95 118.12 127.79 117.37 119.52
118.78 115.85 122.93 132.34 120.80 122.74
123.36 119.93 129.20 139.44 124.69 126.47
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
124.74 0.00 124.74
129.23 0.00 129.23
131.38 0.00 131.38
131.53 0.00 131.53
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
114.91 108.34 132.00
118.01 110.88 136.58
121.02 113.35 140.97
123.93 115.80 145.10
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
109.66 107.72 119.54
112.50 109.77 126.43
115.96 112.17 135.25
119.83 114.91 144.91
5
BANGUNAN
118.19
123.32
128.74
136.47
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
119.52 120.53 122.32 108.58
124.97 126.13 128.08 112.51
130.08 131.30 134.22 116.76
136.09 137.44 140.81 121.33
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
128.08 129 37 129.37 129.37 0.00 130.82 118.76 118.76 0.00
135.63 136 78 136.78 136.78 0.00 138.00 127.30 127.20 0.00
143.60 144 54 144.54 144.54 0.00 142.42 136.83 136.83 0.00
151.65 152 01 152.01 152.01 0.00 147.43 149.06 149.06 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
136.98 214.04 145.37 113.45 123.09
142.43 225.66 153.80 116.73 127.30
148.37 238.46 162.94 120.27 132.24
154.89 252.21 172.98 124.23 137.89
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
160.37 165.12 123.17 124.08 113.51 122.94
164.99 169.78 127.49 129.02 116.33 126.87
171.28 176.18 132.91 134.86 120.14 132.04
178.40 183.45 138.88 141.25 125.12 137.73
119.10
123.36
127.91
133.05
PDRB
Tabel 4.1.6.
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Konstan Tahun 2006-2009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
137.29 135.89 128.38 141.11 154.39 128.39
158.97 158.12 146.40 161.47 177.34 145.55
180.48 179.91 165.65 182.47 199.73 164.33
194.53 193.29 182.57 200.71 210.09 174.86
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
141.93 0.00 141.93
156.35 0.00 156.35
167.01 0.00 167.01
170.37 0.00 170.37
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
133.47 133.93 132.23
144.62 144.49 144.96
156.66 155.77 159.05
163.72 162.26 167.66
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
143.28 142.73 147.13
152.65 151.41 161.33
168.99 166.39 187.08
177.99 173.76 207.48
5
BANGUNAN
139.78
157.32
178.16
194.01
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
139.59 139.75 132.28 139.48
154.70 154.95 147.52 153.30
174.49 175.07 164.75 169.63
186.92 187.68 176.61 180.02
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
150.82 151 68 151.68 151.68 0.00 140.13 143.56 143.56 0.00
165.57 166 15 166.15 166.15 0.00 156.44 160.74 160.74 0.00
185.38 186 07 186.07 186.07 0.00 174.19 179.65 179.65 0.00
200.24 200 47 200.47 200.47 0.00 184.44 198.46 198.46 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
139.44 133.05 137.42 142.70 131.91
152.60 149.84 154.90 153.66 143.77
171.98 168.88 176.91 172.93 156.55
186.06 185.94 197.45 184.81 168.68
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
140.86 140.61 143.62 145.25 130.28 143.07
156.01 155.66 159.97 164.07 139.91 158.03
174.86 174.30 181.17 185.80 156.70 179.06
191.47 191.20 194.43 200.11 166.80 191.73
138.67
156.22
175.67
188.97
PDRB
Tabel 4.1.7.
Indeks Berantai PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Berlaku Tahun 2006-2009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
137.29 135.89 128.38 141.11 154.39 128.39
158.97 158.12 146.40 161.47 177.34 145.55
180.48 179.91 165.65 182.47 199.73 164.33
194.53 193.29 182.57 200.71 210.09 174.86
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
141.93 0.00 141.93
156.35 0.00 156.35
167.01 0.00 167.01
170.37 0.00 170.37
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
133.47 133.93 132.23
144.62 144.49 144.96
156.66 155.77 159.05
163.72 162.26 167.66
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
143.28 142.73 147.13
152.65 151.41 161.33
168.99 166.39 187.08
177.99 173.76 207.48
5
BANGUNAN
139.78
157.32
178.16
194.01
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
139.59 139.75 132.28 139.48
154.70 154.95 147.52 153.30
174.49 175.07 164.75 169.63
186.92 187.68 176.61 180.02
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
150.82 151 68 151.68 151.68 0.00 140.13 143.56 143.56 0.00
165.57 166 15 166.15 166.15 0.00 156.44 160.74 160.74 0.00
185.38 186 07 186.07 186.07 0.00 174.19 179.65 179.65 0.00
200.24 200 47 200.47 200.47 0.00 184.44 198.46 198.46 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
139.44 133.05 137.42 142.70 131.91
152.60 149.84 154.90 153.66 143.77
171.98 168.88 176.91 172.93 156.55
186.06 185.94 197.45 184.81 168.68
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
140.86 140.61 143.62 145.25 130.28 143.07
156.01 155.66 159.97 164.07 139.91 158.03
174.86 174.30 181.17 185.80 156.70 179.06
191.47 191.20 194.43 200.11 166.80 191.73
138.67
156.22
175.67
188.97
PDRB
Tabel 4.1.8.
Indeks Berantai PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Konstan Tahun 20062009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
109.75 109.37 107.60 111.94 111.68 108.60
113.39 112.90 111.75 115.81 115.57 112.23
117.33 116.83 116.31 119.93 118.95 115.26
121.85 120.95 122.24 126.37 122.78 118.76
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
113.09 0.00 113.09
117.16 0.00 117.16
119.11 0.00 119.11
119.24 0.00 119.24
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
106.05 104.32 109.95
108.91 106.76 113.76
111.69 109.15 117.42
114.38 111.50 120.86
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
105.71 105.00 109.08
108.44 106.99 115.36
111.77 109.33 123.41
115.51 112.00 132.23
5
BANGUNAN
110.02
114.80
119.85
127.05
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
109.96 110.21 107.71 107.77
114.98 115.33 112.78 111.67
119.68 120.06 118.19 115.88
125.21 125.67 123.99 120.42
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
108.23 107 91 107.91 107.91 0.00 113.29 110.79 110.79 0.00
114.60 114 09 114.09 114.09 0.00 119.51 118.75 118.67 0.00
121.34 120 56 120.56 120.56 0.00 123.34 127.65 127.65 0.00
128.14 126 79 126.79 126.79 0.00 127.68 139.06 139.06 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
108.32 107.80 114.53 107.66 109.20
112.63 113.65 121.17 110.77 112.93
117.33 120.10 128.37 114.14 117.32
122.48 127.02 136.28 117.89 122.33
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
108.25 108.11 109.81 107.99 107.54 111.35
111.38 111.16 113.66 112.29 110.21 114.90
115.62 115.35 118.49 117.37 113.82 119.58
120.43 120.11 123.81 122.93 118.54 124.74
109.02
112.92
117.09
121.79
PDRB
Tabel 4.1.9.
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Berlaku Tahun 20062009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
15.31 15.93 12.21 13.50 16.44 11.20
15.78 16.36 14.03 14.43 14.86 13.37
13.54 13.78 13.15 13.00 12.63 12.90
7.78 7.44 10.22 10.00 5.19 6.41
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
11.49 0.00 11.49
10.16 0.00 10.16
6.81 1.00 6.81
2.01 1.00 2.01
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
9.64 9.43 10.21
8.35 7.89 9.63
8.33 7.81 9.72
4.51 4.16 5.41
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
6.62 5.54 14.56
6.54 6.08 9.65
10.70 9.90 15.96
5.33 4.43 10.90
5
BANGUNAN
12.55
12.55
13.25
8.90
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
13.46 13.62 9.98 12.29
10.82 10.88 11.52 9.91
12.79 12.99 11.68 10.65
7.13 7.20 7.20 6.12
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
13.12 13 10 13.10 13.10 0.00 10.14 13.30 13.30 0.00
9.78 9 54 9.54 9.54 0.00 11.64 11.97 11.97 0.00
11.96 11 99 11.99 11.99 0.00 11.35 11.76 11.76 0.00
8.02 7 74 7.74 7.74 0.00 5.89 10.47 10.47 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
14.28 14.07 12.36 14.68 8.82
9.44 12.62 12.72 7.68 8.99
12.70 12.71 14.21 12.54 8.88
8.18 10.11 11.61 6.87 7.75
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
14.73 14.73 14.67 14.85 10.32 14.71
10.76 10.70 11.39 12.96 7.39 10.46
12.08 11.98 13.25 13.24 12.00 13.31
9.50 9.70 7.32 7.70 6.45 7.08
13.88
12.66
12.46
7.57
PDRB
Tabel 4.1.10.
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Konstan Tahun 20062009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
3.34 3.24 4.52 3.28 3.85 2.43
3.31 3.22 3.86 3.46 3.49 3.34
3.48 3.49 4.07 3.56 2.92 2.70
3.85 3.52 5.10 5.37 3.22 3.04
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
4.68 0.00 4.68
3.60 0.00 3.60
1.67 0.00 1.67
0.11 0.00 0.11
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
2.77 2.23 3.96
2.70 2.34 3.47
2.55 2.23 3.21
2.41 2.16 2.93
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
0.32 -0.29 3.23
2.59 1.90 5.76
3.07 2.19 6.98
3.34 2.44 7.14
5
BANGUNAN
3.06
4.34
4.39
6.01
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
4.03 4.14 3.51 2.96
4.56 4.64 4.71 3.62
4.09 4.10 4.79 3.77
4.62 4.68 4.91 3.92
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
2.75 2 62 2.62 2.62 0.00 2.39 3.81 3.81 0.00
5.89 5 73 5.73 5.73 0.00 5.49 7.18 7.11 0.00
5.88 5 67 5.67 5.67 0.00 3.20 7.49 7.56 0.00
5.60 5 17 5.17 5.17 0.00 3.52 8.94 8.94 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
2.68 2.78 3.34 2.52 2.96
3.98 5.43 5.80 2.89 3.42
4.17 5.67 5.94 3.04 3.88
4.39 5.77 6.16 3.29 4.27
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
3.14 3.18 2.79 3.56 1.83 2.24
2.89 2.83 3.51 3.98 2.49 3.20
3.81 3.77 4.25 4.53 3.27 4.07
4.16 4.13 4.49 4.74 4.15 4.31
3.24
3.58
3.69
4.02
PDRB
Tabel 4.1.11.
Indeks Implisit PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2006-2009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
150.74 148.32 137.08 160.12 174.14 136.42
168.94 167.20 150.50 177.10 193.28 149.65
185.36 183.83 163.64 193.25 211.52 164.51
192.38 190.78 171.60 201.74 215.55 169.90
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
151.41 0.00 151.41
161.00 0.00 161.00
169.16 0.00 169.16
172.37 0.00 172.37
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
171.51 184.24 144.31
180.95 194.23 152.90
191.15 204.82 162.54
195.06 208.84 166.45
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
234.06 248.32 168.61
243.07 258.50 174.81
261.06 278.01 189.49
266.09 283.40 196.14
5
BANGUNAN
161.26
173.94
188.69
193.83
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
172.69 174.51 148.23 158.22
183.03 184.92 157.87 167.82
198.33 200.69 168.25 178.96
203.09 205.54 171.92 182.75
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
183.49 186 16 186.16 186.16 0.00 154.61 162.68 162.68 0.00
190.23 192 87 192.87 192.87 0.00 163.62 169.94 170.07 0.00
201.17 204 40 204.40 204.40 0.00 176.54 176.70 176.70 0.00
205.77 209 39 209.39 209.39 0.00 180.58 179.18 179.18 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
164.02 138.64 145.22 181.24 154.26
172.64 148.10 154.72 189.67 162.57
186.78 157.95 166.79 207.17 170.39
193.57 164.44 175.36 214.35 176.08
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
177.67 178.28 171.27 159.88 148.66 181.00
191.26 191.93 184.30 173.70 155.77 193.75
206.51 207.12 200.22 188.18 168.94 210.93
217.09 218.20 205.63 193.50 172.66 216.52
162.23
176.46
191.37
197.90
PDRB
Tabel 4.1.12.
Inflasi PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2006-2009
LAPANGAN USAHA
2006
2007
2008
2009
(1)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
11.58 12.29 7.36 9.90 12.12 8.56
12.08 12.73 9.79 10.60 10.99 9.70
9.72 9.95 8.72 9.12 9.43 9.93
3.79 3.78 4.87 4.39 1.91 3.27
2
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a. Pertambangan b. Penggalian
6.50 0.00 6.50
6.34 0.00 6.34
5.06 0.00 5.06
1.90 0.00 1.90
3
INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Besar/Sedang b. Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
6.68 7.04 6.02
5.51 5.42 5.95
5.63 5.45 6.30
2.05 1.97 2.41
4
LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a. Listrik b. Air bersih
6.28 5.85 10.97
3.85 4.10 3.68
7.41 7.55 8.39
1.92 1.94 3.51
5
BANGUNAN
9.21
7.87
8.48
2.72
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan b. Hotel c. Restoran
9.06 9.10 6.26 9.07
5.99 5.96 6.51 6.07
8.36 8.53 6.57 6.63
2.40 2.42 2.18 2.12
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a. Angkutan a - Angkutan Jalan Raya - Angkutan Udara b. Jasa Penunjang Angkutan c. Komunikasi - Pos dan Telekomunikasi - Jasa Penunjang Telekomunikasi
10.09 10 21 10.21 10.21 0.00 7.57 9.14 9.14 0.00
3.67 3.60 3 60 3.60 0.00 5.83 4.47 4.54 0.00
5.75 5.98 5 98 5.98 0.00 7.89 3.97 3.90 0.00
2.28 2.44 2 44 2.44 0.00 2.29 1.41 1.41 0.00
8
BANK, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Sewa Bangunan d. Jasa Perusahaan
11.29 10.98 8.73 11.87 5.69
5.25 6.82 6.54 4.65 5.39
8.19 6.66 7.80 9.23 4.81
3.64 4.10 5.14 3.47 3.34
9
JASA-JASA a. Pemerintahan b. Swasta - Sosial Kemasyarakatan - Hiburan dan Rekreasi - Perorangan dan Tumah tangga
11.23 11.20 11.56 10.91 8.33 12.20
7.65 7.66 7.61 8.64 4.78 7.04
7.97 7.91 8.64 8.34 8.45 8.87
5.12 5.35 2.70 2.83 2.21 2.65
10.30
8.77
8.45
3.41
PDRB