1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Pada umumnya calon mahasiswa maupun mahasiswa yang sudah terdaftar selalu membandingkan dan menilai kualitas perguruan tinggi tempat mereka mendaftar. Proses belajar-mengajar di sebuah universitas tergantung pada beberapa faktor, antara lain kinerja mengajar dosen sebagai pembimbing di kelas. Kinerja dosen menjadi salah satu tolok ukur sebagian besar masyarakat terhadap tinggi atau rendahnya kualitas pendidikan perguruan tinggi. Oleh karena itu perguruan tinggi berusaha mencari dosen yang terbaik, agar kualitas perguruan tinggi tersebut dapat terjaga sekaligus dapat terus ditingkatkan. Maka menjadi seorang dosen yang professional merupakan salah satu pekerjaan yang berkontribusi di masyarakat (Suwandi, 2010). Universitas Bina Nusantara merupakan universitas yang dipilih penulis untuk
mengetahui
kinerja
dosen
berdasarkan
persepsi
mahasiswa.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan 8 mahasiswa universitas Bina Nusantara, peneliti menemukan adanya permasalahan seperti keluhankeluhan mahasiswa terhadap kinerja dosen dalam mengajar di kelas. Mahasiswa merasa bahwa kinerja dosen dalam mengajar di universitas Bina Nusantara, masih belum memberikan kinerja mengajar yang tepat. Dengan begitu dari hasil wawancara diperoleh kesan di Bina Nusantara saat ini belum memiliki gambaran adanya kriteria seorang pengajar dan pembimbing yang
2
baik. Pada umumnya keluhan-keluhan mahasiswa disikapi dengan berbagai macam respon oleh dosen, begitu pula dengan mahasiswa yang memiliki berbagai macam tanggapan terhadap kinerja dosen mereka. Mahasiswa mempunyai kriteria – kriteria tertentu mengenai kinerja dosen seperti cara mengajar,
penampilan,
ketidaksesuaian
antara
sikap kriteria
dosen, yang
pengetahuan,
diharapkan
dll.
mahasiswa
Adanya dengan
kenyataan yang ditunjukkan dosen membuat mahasiswa merasa kurang nyaman.
Mahasiswa seringkali mengeluhkan tentang nilai yang kurang bagus karena kinerja mengajar dosen di kelas yang kurang efektif. Dampak dari ini, seringkali membuat mahasiswa merasa stres, frustasi dengan menunjukkan perilaku belajarnya (Greenberg, 1999). Perilaku belajarnya menjadi turun, seperti tidak memiliki semangat belajar ketika di kelas, mahasiswa juga cenderung tidak masuk kelas pada saat mata kuliah yang menurut mereka tidak menyenangkan atau dengan kata lain dosen menghilangkan mood belajar mahasiswa. Adanya pengulangan materi kuliah di semester berikutnya juga terjadi, karena mahasiswa merasa tidak nyaman belajar dengan dosen. Menurut mahasiswa, kinerja dosen yang beragam, seperti: kurang pekanya dosen
terhadap
suasana
kelas
yang
kurang
kondusif,
penyampaian
komunikasi yang sering membuat mahasiswa tidak fokus dengan materi pembelajaran juga seringkali membuat mahasiswa menjadi jenuh dalam belajar.
3
Hasil wawancara penulis dengan 8 mahasiswa-mahasiswi Bina Nusantara yang berasal dari berbagai fakultas dan jurusan, tentang unsurunsur yang perlu dimiliki dosen yang berkinerja baik, yaitu :
1. Memberikan suasana kelas yang kondusif, seperti:
tidak
membosankan di kelas dan menyenangkan dalam berkomunikasi 2. Tidak terlalu banyak menekan mahasiswa dengan menumpukkan tugas dan ujian disaat yang bersamaan 3. Memberikan nilai secara objektif 4. Dosen juga harus dapat membagi ilmu dengan efektif dengan cara adanya kesesuaian materi dan topik yang disampaikan 5. Memberi jokes saat mengajar untuk membuat suasana kelas menjadi lebih hangat.
Kinerja dosen di suatu perguruan tinggi merupakan bentuk kontribusi nyata yang ditampilkan setiap dosen sebagai prestasi kerja yang sesuai dengan peranannya. Untuk dapat menentukan kualitas kinerja dosen perlu adanya kriteria baku, terutama meliputi penguasaan dan pemahaman materi mengajar yang disampaikan, menguasai ruang kelas agar mahasiwa merasa nyaman, memahami perilaku mahasiswa sebagai pribadi dewasa yang akan menunjang masa depannya.
Salah satu upaya otoritas pendidikan di Indonesia untuk menjaga kualitas guru dan dosen adalah dengan menyelenggarakan program sertifikasi. Pedoman untuk memperoleh sertifikasi dosen ini merupakan program hakiki yang harus dimiliki seorang dosen, agar dapat menunjukkan kinerjanya serta
4
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Gintings, 2009). Sertifikasi dosen sebagai tanda resminya dosen menjadi pendidik yang telah terkualifikasi, yang memiliki syarat dan kinerja yang baik. Suwandi (2010) menjelaskan adanya sertifikasi dosen dapat mengukur, mengevaluasi dan menilai kinerja dosen.
Proses belajar mengajar di perguruan tinggi terdiri dari banyak aspek yang harus diperhatikan seperti kurikulum, setting, bangunan kampus,dll. Pusat perhatian dari seluruh aspek di perguruan tinggi yaitu mahasiswa. Hal ini disebabkan,
karena
mahasiswa
memiliki
permasalahan
seperti
nilai,
kemampuan belajar, maupun persepsi terhadap kinerja seorang dosen. Mahasiswa membutuhkan dosen sebagai pembimbing yang mengarahkan mahasiswa belajar tentang ruang lingkup kehidupan fisik, psikis, dan emosi (Goldstein, 2010). Dosen merupakan salah satu figur bagi mahasiswa dalam menjalankan proses belajar di kelas. Dengan begitu dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada persepsi mahasiswa terhadap kinerja dosen dalam mengajar
di
Universitas
Bina
Nusantara,
dengan
analisis
yang
menghubungkan persepsi mahasiswa dengan Indeks Kinerja Akademi Dosen (IKAD)
1.2 Identifikasi masalah Berdasarkan uraian yang telah penulis jelaskan di latar belakang. Peneliti ingin melihat gambaran persepsi mahasiswa terkait unsur-unsur apa yang dinilai penting oleh mahasiswa dalam menilai kinerja dosen.
5
1.3 Tujuan dan manfaat penelitian 1.3.1
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah
1.
Dapat mengetahui persepsi mahasiswa Universitas Bina Nusantara terhadap kinerja dosen.
2.
Dapat mengetahui dengan tepat tentang kriteria kinerja dosen menurut IKAD yang baik guna membantu perkembangan mahasiswa.
3.
Dapat mengetahui hubungan persepsi mahasiswa dengan IKAD terhadap kinerja dosen dalam mengajar di Universitas Bina Nusantara.
1.3.2
Manfaat Manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Dapat melihat gambaran persepsi mahasiswa terhadap kinerja dosen, untuk mengetahui harapan mahasiswa, agar dosen memiliki kinerja yang baik. 2. Dapat melihat persepsi menurut IKAD terhadap kinerja dosen, agar dapat berkembang untuk mendukung kinerja dosen lebih baik lagi.