Peningkatan Kreativita Siswa....(Panji Sutowo) 1
PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK N 2 PENGASIH DALAM MEMAHAMI KONSEP SENSOR DAN AKTUATOR DENGAN METODE MIND MAPPING IMPROVEMENT OF STUDENT CREATIVITY AT CLASS XI ELECTRONICS ENGINEERING INDUSTRY COMPETENCY SMK N 2 PENGASIH IN UNDRESTANDING THE CONCEPT OF SENSORS AND ACTUATORS USING MIND MAPPING METHOD Oleh : Panji Sutowo, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas yang dibagi menjadi peningkatan penunjang terbentuknya kreativitas dan sikap pendukung kreativitas siswa kelas XI SMK N 2 Pengasih setelah diterapkan metode pembelajaran mind mapping. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri tahun ajaran 2014/2015 di SMK Negeri 2 Pengasih yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi kreativitas dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode mind mapping dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas XI SMK N 2 Pengasih pada mata pelajaran sensor dan aktuator. Peningkatan kreativitas meliputi peningkatan penunjang kreativitas dan sikap pendukung kreativitas. Rata-rata presentase komponen penunjang kreativitas siswa pada setiap siklus meningkat dari 65,94% menjadi 88,44%. Ratarata presentase sikap pendukung kreativitas siswa pada setiap siklus meningkat dari 66,50% menjadi 87,13%. Kata kunci : Mind Mapping, Kreativitas, Sensor dan Aktuator Abstract This researche aims to determine the creativity improvement which is divided into increased in creativiy supporting formation and attitudes supporting the creativity of student at class XI SMK N 2 Pengasih after application of mind mapping learning methods. This research is a classroom action research. The subject of this research was the students in class XI of Industrial Electronics Engineering at SMK Negeri 2 Pengasih with total 32 members. This research was conducted in two cycles. Data collection techniques in this study using creativity observation sheet and documentation. Data analysis techniques were used quantitative descriptive analysis. The results showed that mind mapping method can improve the creativity of students at class XI SMK N 2 Pengasih on the subjects of sensors and actuators. The improvement including creativity supporting formation and attitudes supporting creativity. The average percentage of students creativity supporting formation in each cycle increased from 65.94% to 88.44%. The average percentage of students attitude that’s supporting the creativity in each cycle increased from 66.50% to 87.13%. Keywords : Mind Mapping, Creativity, Sensor and Actuator diperhatikan, karena keberhasilan sebuah proses
PENDAHULUAN
pembelajaran sangat tergantung terhadap suatu topik Pendidikan
kejuruan
mempunyai
peran
yang diajarkan, sehingga materi pembelajaran yang
strategis dalam orientasi pembangunan nasional,
disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik
khususnya dalam penyiapan tenaga terampil dan
oleh siswa.
terdidik yang diperlukan oleh dunia kerja. Proses pembelajaran di
Berdasarkan hasil observasi siswa Kelas XI
kelas pada sekolah kejuruan
Teknik Elektronika Industri dalam pembelajaran
memiliki banyak faktor yang mempengaruhi tinkat
memiliki antusias yang tinggi akan hal-hal baru.
keberhasilan pencapaian tujuan. Salah satu faktor
Antusiasme yang tinggi tidak didukung dengan
yang penting dalam proses pembelajaran yaitu
keinginan mencari tahu hal-hal baru dari sumber
metode
selain yang diberikan guru. Siswa cenderung bosan
yang
pembelajaran
digunakan. merupakan
Penggunaan hal
yang
metode harus
2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi ... Tahun ..ke.. 20...
pada saat pelajaran berlangsung sehingga banyak
Berdasarkan
uraian
diatas
untuk
siswa yang terlihat berbicara sendiri. Siswa terlihat
meningkatkan kreativitas siswa maka guru perlu
banyak mencatat tanpa meringkas atau memilih
melakukan perubahan Metode dalam proses belajar
pokok-pokok pikiran, sehingga guru cenderung
mengajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa
menunggu siswa selesai mencatat. Berdasarkan hasil
senang dalam proses belajar mengajar, siswa dapat
laporan praktikum siswa banyak laporan dengan hasil
mengembangkan pola pikir dalam mengkonsturksi
serupa. Hasil laporan praktikum
yang serupa
ilmu pengetahuannya secara kreatif dan siswa lebih
mempersulit guru dalam pengambilan data penilaian
aktif dalam pembelajaran. Dengan menggunakan
perkembangan siswa. Pada saat sesi tanya jawab
kedua sisi otaknya kemampuan logika peserta didik
sedikit sekali siswa yang bertanya tetapi ketika guru
akan lebih berkembang. Metode pembelajaran yang
balik bertanya mereka belum memahami dengan
dapat membantu siswa lebih mengerti alur dan
baik. Siswa cenderung kurang bisa mengekspresikan
meningkatakan kreativitas adalah Metode Mind
dirinya sendiri dalam setiap tugas yang diberikan,
Mapping. Mind Mapping adalah suatu proses visual
mereka lebih memilih membuat sama persis seperti
yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara
temannya atau internet tanpa menuangkan pemikiran
kerja alami otak. Mind Mapping dikatakan sesuai
sendiri di dalam tugas. Berdasarkan penjabaran
dengan
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa
menggunakan prinsip cara kerja otak. Metode Mind
memiliki tingkat kreativitas yang rendah.
Mapping merupakan suatu cara memaksimalkan
Perlunya peningkatan kreativitas didasari pada cepatnya perkembagan teknologi dalam dunia
cara
kerja
otak
karna
prosesnya
penggunaan otak kanan dan otak kiri dalam pembelajaran.
industri. Cepatnya perkembangan teknologi dalam
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
dunia industri yang merupakan terget lulusan SMK
1) seberapa besar peningkatan komponen penunjang
untuk berkompotensi mengharuskan guru membuka
kreativitas siswa setelah dilakukan metode Mind
pandangan pada prespektif baru.
Mapping ?; 2) seberapa besar peningkatan sikap
Kecerdasan
intelektual tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya
pendukung
faktor penyumbang keberhasilan manusia. Faktor non
metode Mind Mapping ?
intelectual mulai dilihat sebagai pemberi sumbangan besar
dan
berarti
Terkait dengan kreativitas, menurut Guilford dalam Munandar (1999) Kreativitas pada dasarnya
Keberhasilan siswa dapat ditentukan oleh kreativitas
merupakan kemampuan berpikir divergen untuk
dalam belajar karena inovasi ilmu pengetahuan baru
menjajaki berbagai macam jawaban dari suatu
bersumber
dalam
persoalan. Pendapat yang dikemukakan oleh Guilford
membangun konsep, teori, teknologi. Siswa yang
mengenai kreativitas lebih dikenal dengan kognitif
memiliki kreativitas tinggi akan cendrung memahami
aspek Guilfort dengan berfikir divergen. Berfikir
pelajaran dengan cepat selama proses pembelajaran
divergen dapat diartikan sebagai kemampuan berfikir
berlangsung. Siswa yang kreatif akan lebih mampu
menyebar. Orang yang berpikir secara divegen tidak
menghasilkan kesimpulan, menafsirkan, menguraikan
memandang suatu stimulus sebagaimana orang biasa
dengan kata sendiri, menerjemahkan, menjelaskan
memandangnya, tetapi dapat memandang suatu
serta meringkas informasi.
stimulus dari berbagai sudut pandang. Orang dengan
kreativitas
keberhasilan
siswa setelah dilakukan
siswa.
dari
dalam
kreativitas
manusia
kreativitas dapat memandang suatu barang memiliki
3 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi ... Tahun ..ke.. 20...
berbagai fungsi di luar fungsi utama barang tersebut.
(2011) kreativitas dapat ditingkatkan melalui usaha
Menurut Brian Clegg & Paul Birch (2001) kreativitas
peningkatan proses terbentuknya inspirasi, wawasan,
sebenarnya merupakan istilah umum untuk hal-hal
improvisasi, imajinasi, inkubasi. Proses kreativitas
yang berkaitan yang meliputi kreativitas artistik,
dapat berlangsung seumur hidup selama individu
kreativitas penemuan, kreativitas humor. Kreativitas
masih dapat mengembangkan diri.
artistik seperti menulis buku atau mengubah musik,
Menurut Buzan (2008) Mind Mapping atau
kreativitas penemuan seperti lahirnya suatu konsep
peta pemikiran adalah cara mengembangkan kegiatan
produk baru dan kreativitas humoris yang bersifat
berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran
spesial karena merupakan pandangan terhadap dunia
dalam
dari sudut pandang yang berbeda. Brian Clegg juga
mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir
berpendapat bahwa dalam pendidikan kreativitas
kreatif. Mind Map berbentuk seperti suatu tampilan
tidak disukai karena melawan hasil yang diinginkan
grafik data atau rencana. Mind Map dibuat dalam
oleh
sistem
bentuk diagram karena akan lebih mudah mengingat
pendidikan kita didesain untuk membuat anak
diagram daripada teks yang panjang. Menurut
berhasil melewati ujian. Perkembangan kreativitas
Kimberly dalam David dan Larry (2012) peta
pada siswa merupakan suatu potensi yang ada pada
pemikiran didasarkan pada delapan alam raya
setiap individu. Penyebab potensi untuk menjadi
kognitif atau proses pemikiran yang digunakan otak
kreatif tidak timbul adalah wawasan yang sempit dan
kita setiap hari: mengurutkan, klasifikasi hierarkis,
inspirasi yang dangkal. Memiliki pengetahuan akan
bagian-bagian
banyak hal, tetapi dalam pengaplikasiannya masih
membandingkan dan membedakan, menggambarkan
mengikuti jalan yang sama juga dapat menekan
analogi, dan menjelaskan dalam konteks. saat proses
tumbuhnya kreativitas.
ini bekerja dalam kesatuan, otak bekerja dengan cara
pendidik.
Suka
atau
tidak
suka
Kreativitas abad ini banyak dikaji dalam
berbagai
sudut.
keseluruhan,
Mind
Mapping
sebab-akibat,
yang saling terkait dengan membuat pola informasi.
pendekatan psikodinamis (Sternberg, 2005) hal ini
METODE PENELITIAN
didasarkan atas kenyataan bahwa perilaku manusia
Jenis Penelitian
memiliki alam sadar dan alam tidak sadar. Sternberg
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
juga menjelaskan bahwa intelegensi manusia di bagi
kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan
menjadi 3 yaitu, intelegensi analitis, intelegensi
kualitas pembelajaran dan selanjutnya dapat
kreativitas dan intelegensi praktik. Merujuk pada
meningkatkan kualitas pendidikan secara luas. Pada
teori Sternberg dapat di ketahui bahwa kreativitas
penelititan ini peneliti menggunakan model Kemmis
membutuhkan keseimbangan antara ide baru dan
dan Mc Taggart. . Kemmis dan Mc Taggart dalam
proses kreativitas itu sendiri yang juga mencangkup
Rochiati (2009) membagi komponen PTK menjadi
segi praktis dan analitis.
empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
Kreativitas tersebut
memiliki beberapa ciri yaitu, (1) berani mengambil
dan refleksi.
resiko; (2) memainkan peran yang positif; (3)
Definisi Operasional
berpikir kreatif; (4) merumuskan dan meredefinisikan
kreativitas merupakan cara berfikir secara
masalah; (5) tumbuh kembang mengatasi masalah;
sadar ataupun tidak yang dapat berkembang pada
(6) toleransi terhadap masalah ganda; (7) menghargai
tiap
sesama dan lingkungan sekitar. Menurut Jane Piirto
menghasilkan sudut pandang, respon, interaksi yang
individu
dalam
bentuk
sikap
sehingga
4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi ... Tahun ..ke.. 20...
berbeda sebagai wujud penggabungan informasi
poin-poin pada instrumen kreativitas siswa. Kategori
untuk
yang digunakan dalam mengukur kreativitas siswa
memecahkan
masalah.
Kreativitas
berkembang dalam bentuk yang berbeda tergantung
dapat
lingkungan kerja, hal ini dikarenakan pada tiap
kreativitas.
lingkungan kerja memiliki masalah dan situasi yang
dijumlahkan
berbeda. Makna dari kreativitas itu sendiri tidak
presentase kreativitas siswa. Kreativitas siswa
dapat dibakukan karena definisi kreativitas itu
dikatakan mengalami peningkatan apabila rata-rata
sendiri dapat kembali dimaknai berdasarkan tempat
presentase kreativitas siswa mencapai sekurang-
terjadinya Peningkatan
dilihat
dari
Tiap dan
75%
indikator indikator dihitung
pada
pada
instumen
kreativitas besarnya
komponen
akan
rata-rata
proses
pengembangan
kreativitas.
kurangnya
penunjang
dan
pengembangan
kreativitas
kreativitas siswa dan sikap pendukung terbentuknya
disekolah membutuhkan peningkatan pada sifat dan
kreativitas.
komponen penunjang kreativitas, yang meliputi (1)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
peningkatan kedisiplinan; (2) peningkatan pada
Peningkatan kreativitas dapat dilihat dari
kerja kelompok mencangkup keterbukaan terhadap
peningkatan
ide baru, berani mengambil resiko, toleransi
kreativitas dan sikap pendukung terjadinya kreativitas.
terhadap hal ambigu, kepercayaan terhadap rekan;
Berdasarkan
(3) usaha peningkatan proses terbentuknya inspirasi,
presentase total kreativitas sebesar 49,6%. Nilai ini
wawasan, improvisasi, imajinasi, inkubasi. Proses
merupakan rata-rata presentase seluruh indikator
kreativitas dapat berlangsung seumur hidup selama
kreativitas. Siklus I pertemuan pertama terjadi
individu masih dapat mengembangkan diri.
peningkatan
Waktu dan Tempat Penelitian
kreativitas. Peningkatan secara lebih jelas dapat dilihat
Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Pengasih
pada
semester
genap
tahun
ajaran
2014/2015 yang berlangsung pada bulan Mei 2015.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TEI tahun ajaran 2014/2015 di SMK N 2 Pengasih
pada
observasi
seluruh
terbentuknya
awal
didapatkan
indikator
observasi
pada grafik berikut : 120%
Observasi awal
100%
60% 40% 20%
sejumlah 32 siswa.
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
0% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi,
Gambar 1. Grafik Perbandingan antara observasi awal dengan pertemuan pertama siklus I
dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi kreativitas yang telah divalidasi oleh dosen ahli.
diukur
yaitu
karakter
pendukung
terciptanya
kreativitas. Kedua hal tersebut harus mencapai
Kriteria keberhasilan digunakan peneliti ketercapaian
Kreativitas memiliki dua hal yang harus
kreativitas dan komponen penunjang terjadinya
Kriteria Keberhasilan penanda
hasil
penunjang
80%
Subjek Penelitian
sebagai
komponen
target
dalam
penelitian ini. Indikator yang tercapai dalam penelitian kali ini dapat dilihat dari ketercapaian
kriteria keberhasilan sebesar 75%. Komponen penunjang terjadinya kreativitas pada diri siswa meliputi inspirasi,
wawasan,
intuisi,
inkubasi,
5 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi ... Tahun ..ke.. 20...
improvisasi,
citra,
imajinasi.
Penelitian
ini
terjadinya kreativitas. Sesuai dengan penelitian yang
mengabaikan cita dan intuisi dikarenakan sifatnya
dilakukan oleh Tony Buzan (2013) bahwa Mind
yang ambigu dan tidak dapat dijelaskna dengan baik
Mapping terbukti dapat meningkatkan kreativitas
secara sains. Berdasarkan hasil observasi kreativitas,
dan kemudahan dalam belajar. David N. Hyerle &
semua indikator telah mencapai kriteria keberhasilan
Larry Alper (2012) juga menyebutkan bahwa
yang telah ditentukan.
penggunaan Mind Mapping merupakan wujud
Rata-rata presentase komponen penunjang
pengabungan imajinasi dan wawasan.
kreativitas pada siklus I sebesar 66% dan pada siklus
Sikap
yang
mendukung
terjadinya
II sebesar 88%. Peningkatan rata-rata presentase
kreativitas menurut Jane Piirto (2011) setidaknya
komponen penunjang kreativitas pada siklus I
ada lima yaitu, disiplin, keterbukaan terhadap ide
terhadap siklus II sebesar 22%. Rata-rata presentase
baru, berani mengambil resiko, toleransi terhadap
komponen penunjang kreativitas pada sikus I dan
hal ambigu dan kepercayaan terhadap rekan. Conie
siklus II adalah 77,19%. Peningkatan terjadi
R Semiawan (2009) menyebutkan dalam bukunya
dikarenakan refleksi pada siklus I dengan hasil : cara
Kreativitas
pembelajaran harus dirubah, menggunakan Mind
kreativitas adalah perubahan karakter seseorang.
Mapping sebagai media untuk menyatukan praktik
Seseorang bisa saja memiliki segala komponen
dan
kreativitas tetapi bila karakter yang mendukung
teori,
membimbing
tiap
aktifitas
kerja
kelompok.
Keberbakatan
bahwa
tanda
dari
terjadinya kreativitas tidak dimiliki maka kreativitas
Perbandingan antara peningkatan komponen
yang ada tidak akan berlangsung sepanjang waktu.
penunjang terjadinya kreativitas siklus I dengan siklus II adalah :
Rata-rata
presentase
indikator
sikap
penunjang terbentuknya kreativitas pada siklus I sebesar 66,50% sedangkan pada siklus II sebesar
120,00% Siklus I
100,00%
87,13%. Peningkatan rata-rata presentase indikator
Siklus II
sikap penunjang terbentuknya kreativitas pada siklus
80,00%
I
dan
siklus
II
sebesar
20,63%.
Rata-rata
peningkatan sikap pendukung terjadinya kreativitas
60,00%
pada siklus I dan siklus II adalah 77,15%. Secara 40,00%
rinci peningkatan dapat dilihat pada grafik,
20,00%
120,00%
0,00%
100,00% 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Siklus I Series 2
10 80,00%
Gambar
2.
Grafik
perbandingan
komponen penunjang terbentuknya kreativitas
60,00%
siswa siklus I dengan siklus II
40,00%
Peningkatan pada tiap indikator selama
20,00%
penelitian merupakan bukti bahwa metode Mind Mapping dapat meningkatkan kreativitas siswa, khususnya
pada
bagian
komponen
0,00% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
penunjang Gambar 3. Grafik perbandingan sikap pembentuk
6 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi ... Tahun ..ke.. 20...
kreativitas siklus I dengan siklus II
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan
KESIMPULAN DAN SARAN
untuk penelitian selanjutnya. Penelitian selanjutnya
Simpulan
disarankan untuk memperhatikan penggunaan mind
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang
map sebagai metode dan alat komunikasi secara
telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa:
menyeluruh.
(1) Penerapan metode pembelajaran Mind Mapping
DAFTAR PUSTAKA
dapat meningkatkan komponen penunjang terjadinya
Brina Clegg & Paul Birch(2001) Instant Creativity,
kreativitas siswa kelas XI TEI SMK N 2 Pengasih. Peningkatan
komponen
penunjang
terjadinya
London: Kogan Page. Conny R Semiawan (2009). Kreativitas
kreativitas siswa dapat dilihat dari hasil penelitian
Keberbakatan: Mengapa, Apa dan
yang menunjukkan rata-rata presentase pada siklus I
Bagaimana, Jakarata: PT Indeks
pertemuan pertama sebesar 57,81% dan pertemuan kedua
sebesar
74,06%.
Rata-rata
komponen
David N. Hyerle & Larry Alper (2012) Peta Pemikiran Edisi kedua. Jakara: PT. Indeks
penunjang terjadinya kreativitas siswa siklus II
Jane Piirto (2012). Creativity for 21th Century
pertemuan pertama sebesar 85,93% dan pertemuan
Skills : How to Embed Creativity into the
kedua
Curriculum. Rotterdam: Sense Publisher
sebesar
90,93%.
Rata-rata
komponen
penunjang terjadinya kreativitas siswa per siklus
Robert J. Sternberg (2005). Triachic Theory of
meningkat dari 65,94% pada siklus I menjadi 88,44%
Intellegence.
Cambridge:
pada siklus II; (2) Penerapan metode pembelajaran
University Press
Cambridge
Mind Mapping dapat meningkatkan sikap pendukung
Tony Buzan & Barry Buzan (2011). The Mind
terjadinya kreativitas siswa kelas XI TEI SMK N 2
Map Book: Unlock Your Creativity, Boost
Pengasih. Peningkatan sikap pendukung terjadinya
Your Memory, Change Your Life. English :
kreativitas siswa dapat dilihat dari hasil penelitian
Think Buzan
yang menunjukan rata-rata presentase pada siklus I
Munandar,
Utami
(1999).
strategi
dan
pertemuan pertama sebesar 59,58% dan pertemuan
Keberbakatan
kedua sebesar 74,17%. Rata-rata sikap pendukung
potensi kreativitas dan bakat. Jakarta:
terjadinya kreativitas siswa siklus II pertemuan
Gramedia.
pertama sebesar 85,20% dan pertemuan kedua
:
Kreativitas
mewujudkan
Rochiati, Wiraatmaja (2009). Metode Penelitian
pendukung
Tindakan Kelas: Untuk Meningkatkan
terjadinya kreativitas siswa per siklus meningkat dari
Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Rosda
66,50% pada siklus I menjadi 87,13% pada siklus II.
Karya.
sebesar
Saran
87,29%.
Rata-rata
sikap
7 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi ... Tahun ..ke.. 20...