BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara keahlian yang dimiliki oleh komite audit dalam bidang industri dari perusahaan tempatnya ditugaskan dengan kinerjanya dalam mengawasi pembuatan dan penerbitan laporan keuangan perusahaan tersebut. Ukuran kinerja dari komite audit dilihat dari tingkat manajemen laba yang terjadi yang diestimasi dengan menghitung akrual diskresioner. Sebagai
pembantu
Dewan
Komisaris
dalam
melakukan
pengawasan terhadap perusahaan publik dan sebagai salah satu unsur tata kelola perusahaan yang baik, komite audit memiliki peranan yang cukup besar dalam penerbitan informasi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan publik, termasuk di antaranya terkait kualitas informasi yang disampaikan (Bapepam-LK, 2012). Bapepam LK melalui Peraturan Nomor IX.I.5 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-643/BL/2012 menyebutkan:
“Anggota Komite Audit wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik, proses audit, manajemen resiko, dan peraturan perundangan-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya”.
Peraturan tersebut diterbitkan sebagai penyempurnaan dari Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. Salah satu hal yang dapat membantu komite audit dalam memahami bisnis perusahaan, proses audit, dan manajemen resiko perusahaan adalah dengan dimilikinya anggota komite audit dengan keahlian industri dari perusahaan tersebut. Keahlian dalam bidang industri perusahaan akan mampu membantu komite audit untuk memahami setiap detail dari proses bisnis perusahaan. Cohen et al. (2013) telah melakukan penelitian terkait keahlian dalam bidang industri dari komite audit dan menemukan bahwa dimilikinya industry expertise oleh komite audit yang bersama-sama dengan dimilikinya financial expertise akan lebih efektif dalam melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan dibandingkan apabila hanya memiliki financial expertise saja. Adapun terkait tingkat kualitas dari informasi keuangan, penelitian ini melihatnya dari tingkat manajemen laba yang terjadi. Penelitian ini ingin memberikan bukti adanya komite audit yang memiliki keahlian di bidang industri dari perusahaan tempatnya ditugaskan untuk membantunya memahami kegiatan bisnis perusahaan akan dapat menekan tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen. Manajemen laba pada dasarnya bukanlah suatu bentuk yang dapat diobservasi, melainkan hanya dapat diestimasi (Lin et al, 2006). Penelitian ini mencoba untuk
2
mengestimasi manajemen laba dengan mengukur akrual diskresioner dengan menggunakan model Kasznik (1999). Penelitian ini menjadi penting untuk memastikan apakah dimilikinya keahlian komite audit dalam bidang industri yang dapat membantu komite audit untuk memahami bisnis perusahaan akan mampu menekan tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga dapat menggambarkan tingkat efektivitas dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Apakah peraturan tersebut sudah cukup jelas mengatur persyaratan terkait komite audit atau belum.
1.2
Rumusan Masalah “Apakah terdapat hubungan antara keahlian dalam bidang industri (industry expertise) yang dimiliki oleh anggota komite audit dengan tingkat kualitas informasi keuangan yang diukur dengan manajemen laba yang terjadi?”
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan ini adalah untuk menguji hubungan antara keahlian dari keanggotaan komite audit dalam bidang industri (industry expertise) dari perusahaan tempatnya ditugaskan dengan manajemen laba.
3
1.4
Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini akan dapat memberikan informasi yang berguna bagi profesi akuntansi, pemerintah selaku pembuat kebijakan, dan perusahaan yang terlibat langsung dalam praktik kerja komite audit. Bagi profesi akuntansi, hasil penelitian ini akan mampu memberikan gambaran keahlian – keahlian apa saja yang dibutuhkan oleh seorang komite audit dalam menjalankan tugasnya dan seberapa besar keahlian tersebut mempengaruhi efektivitas kerja dari komite audit. Pemerintah selaku pembuat kebijakan akan dapat mengetahui sekilas kondisi yang terjadi pada industri bisnis di Indonesia dan akan membuat peraturan berdasarkan kondisi tersebut. Dengan begitu, peraturan yang dibuat diharapkan lebih mampu menjangkau kepentingan semua pihak dan lebih efektif untuk diterapkan. Sedangkan perusahaan selaku pemakai jasa komite audit akan dapat berupaya untuk meningkatkan efektivitas dari komite auditnya melihat besarnya peran komite audit dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja yang juga berujung pada maksimalisasi nilai perusahaan.
4
1.5
Sistematika Penulisan Tulisan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Berisi latar belakang dari penulisan, rumusan masalah yang hendak diteliti, tujuan dan manfaat dari penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
: REVIEW LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Berisi teori dan penelitian terdahulu yang melandasi penelitian, serta pengembangan hipotesis dari penelitian.
BAB III
: METODE PENELITIAN Berisi sampel dan data penelitian, variabel penelitian, serta metode analisis data.
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi hasil pengujian data serta pembahasan terkait hasil yang didapatkan dari penelitian.
BAB V
: PENUTUP Berisi batasan penelitian, simpulan, dan saran.
5