PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, teknologi informasi (TI) kini berkembang amat pesat. Saat ini, dunia telah mengenal suatu teknologi yang dinamakan internet. Melalui internet, semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini pula mereka dapat memperoleh dan menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan kapan dan dimana saja. selain itu melalui internet setiap orang dapat mengakses informasiinformasi yang dibutuhkan dengan mudah, cepat dan murah. Dengan adanya jaringan global, internet dapat diakses 24 jam sehari. Begitu memerlukan informasi tertentu, dalam hitungan detik kita dapat memperolehnya hanya dengan cara mengakses internet. Dapat dibayangkan betapa besarnya peranan media internet dalam kehidupan kita. Peranan internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Indonesia yang merupakan negara berkembang, memiliki kebutuhan informasi yang sangat tinggi, dan salah satu alat untuk memperoleh informasi tersebut yang dirasakan paling sesuai adalah Internet. Internet merupakan seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global transmission control protocol/internet protocol suite (TCP/IP) atau suatu protokol yang menghubungkan informasi-informasi dalam bentuk data-data baik gambar maupun teks bacaan yang dapat diakses oleh semua orang yang menggunakan Internet. Internet muncul sejak tahun 1969 merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh pertahanan Amerika Serikat. Mereka mendemonstrasikan
Universitas Sumatera Utara
komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet#Referensi). Sekarang komunitas internet Indonesia meyakini bahwa internet dapat menjadi obat mujarab untuk menjembatani kesenjangan informasi di Indonesia menurut Donny B.U (Saputra 2012:1). Semakin berkembangnya dunia komunikasi dan komputer, teknologi internet menjadi relatif murah dan terjangkau bagi konsumen. Tetapi penggunaan internet oleh sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap sebagai kegiatan yang mahal. Selain itu mahalnya biaya pulsa telepon menjadikan masyarakat masih enggan untuk memasang internet sendiri dirumah. Sehingga tidak mengherankan bahwa sebagian besar pengguna internet lebih memanfaatkan jasa internet melalui fasilitas komputer di tempat umum. Warung internet merupakan sebuah tempat dimana seseorang bisa mengakses internet. Tempat tersebut biasanya dialokasikan sebagai tempat umum mirip dengan sebuah restoran, sementara biaya sewanya biasanya dipatok perjam (www.Indosiar.com). Di Indonesia pada tahun 2000, usaha warung internet pertama kali didirikan oleh mahasiswa universitas yang ada di daerah Jawa Tengah yang di pelopori oleh seorang pakar IT (Ilmu Teknologi) oleh Bapak Onno W Purbo, yang juga aktif didunia IT Indonesia. Beberapa contoh bahwa kita semakin memerlukan teknologi dalam usaha jasa melalui penyewaan internet atau yang dikenal dengan nama warnet (warung internet), merupakan bisnis jasa berskala menengah yang cukup menjanjikan keuntungan. Usaha warung internet membutuhkan ketekunan dan keahlian tersendiri dalam mengelolanya. Itu sebabnya mengapa setiap tahunnya banyak investor-investor baru yang mencoba masuk dalam bidang ini. Sebaliknya,
Universitas Sumatera Utara
banyak pula yang akhirnya gagal dan menutup usahanya. Pada saat tahun 20002005 statistik perkembangan usaha warung internet naik menjadi 30% para pengusaha warung internet pada saat itu kebanyakan bisa mendapatkan hasil dan untung yang sangat besar dari usaha warnetnya pada saat itu harga sewa perjam diwarung internet masih di atas 500/jamnya. Bisnis yang cepat balik modal. Sedangkan statistik dari tahun 2005-2010 mulailah peningkatan persentase dari 30% sampai 100% dan menjamurnya para pengusaha yang ingin berpatisipasi meraup keuntungan besar juga (http://id.wikipedia.org/wiki/Warnet#Referensi ) Di kota Medan, usaha warung internet bisa dikatakan sangat laris, hal ini dapat dilihat dari banyaknya warung internet yang tersedia bahkan di sudut-sudut kota. Para pebisnis mengambil keuntungan dari usaha tersebut. Dengan memiliki peminat tetap sebagai pengguna internet.Akan tetapi dari data yang diperoleh pada tahun 2011 saja, jumlah warung internet di Kota Medan lebih kurang sebanyak 826, namun dari jumlah itu sebanyak 180 unit yang memiliki izin. Pada tahun 2012, angka tersebut bertambahsebanyak 15 persen atau 646 warnet di Medan tidak mengantongi izin dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Medan (http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=24 3391:pemko-medan-lindungi-warnet-ilegal&catid=14:medan&Itemid=27) Pada masa ini, internet merupakan sebuah kebutuhan bagi siapa saja yang membutuhkan informasi, bahkan warung internet tidak lagi hanya digunakan untuk mencari informasi tetapi warung internet juga menawarkan fasilitas game online yang saat ini digemari oleh masyarakat, yang sebagian besar adalah anak
Universitas Sumatera Utara
sekolah, mahasiswa bahkan orang dewasa. Warung internet merupakan salah satu peluang bisnis di sektor jasa dengan pasar potensial yang terus berkembang. Kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh satu penyedia jasa warung internet yang terletak di Jalan Tembakau Raya No.69 Perumnas Simalingkar Medan, yaitu Warung Internet GINPI. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak warung internet lain yang bermunculan, sehingga menyebabkan persaingan dibisnis ini semakin ketat. Fasilitas yang ditawarkan setiap warung internet adalah sama, hampir tak ditemukan perbedaan yang signifikan, hal ini dapat menyebabkan kurangnya loyalitas pengunjung terhadap sebuah warung internet, maka dari itu menurut saya sebuah warung internet perlu membuat suatu perbedaan dengan cara mengembangkan usaha warung internet tersebut. Pengembangan usaha warung internet diciptakan dengan maksud menambah jumlah pengunjung dan menciptakan loyalitas pengunjung tersebut untuk menambah jumlah pemasukan pemilik usaha warung internet. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Pada Jasa Warung Internet GINPI Perumnas Simalingkar Medan”. 1.2 Batasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan hal yang penting untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pembahasan pada penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah yang ditelti adalah : 1. Penelitian ini dilakukan pada usaha warung internet GINPI, Jalan Tembakau Raya No.69 Perumnas Simalingkar Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Penelitian
ini
dilakukan
untuk
menentukan
strategi
dalam
mengembangkan usaha warung internet GINPI agar dapat meningkatkan pendapatan bagi pemilik usaha. 3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan data 3 tahun terakhir pada usaha warung internet GINPI.
1.3 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam menentukan strategi bisnis yang diterapkan di perusahaan jasa warung internet GINPI Perumnas Simalingkar Medan? 2. Bagaimana strategi bisnis yang tepat dalam pengembangan usaha bisnis jasa warung internet GINPI Perumnas Simalingkar Medan untuk menghadapi persaingan?
1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini, adalah : 1. Mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadikekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebagai strategi bisnis yang di terapkan di perusahaan jasa warung internet GINPI Perumnas Simalingkar Medan. 2. Menentukan strategi bisnis yang tepat dalam pengembangan usaha bisnis jasa warung internet GINPI Perumnas Simalingkar Medan untuk menghadapi persaingan. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Bagi warung internet GINPI Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan informasi akan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada para konsumen. Selain itu, sebagai masukan dan informasi akan strategi yang tepat dan dapat menerapkannya dalam kegiatan operasional sehari-hari untuk meningkatkan pelayanannya kepada para konsumen. 2. Bagi penulis Penelitian ini menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana menjalankan suatu bisnis warung internet sekaligus pengaplikasian ilmuilmu tentang bisnis yang selama ini dipelajari selama perkuliahan. 3. Bagi peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan ataupun referensi bagi peneliti lain bila ingin melakukan penelitian dengan judul yang sama.
1.6 Sistematika Penulisan BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang Latar Belakang Penelitian, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II
: KERANGKA TEORI Bab ini terdiri dari Penelitian Terdahulu dan Teori. : METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari Bentuk Penelitian, Lokasi Penelitian, Informan Penelitian, Defenisi Konsep, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data. : HASIL PENELITIAN Bab ini berisi Deskripsi Lokasi Penelitian, Penyajian Data, dan Analisis Data. : PENUTUP Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran.
BAB III
BAB IV
BAB V
Universitas Sumatera Utara