PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TIPE TANDUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK DINAMIKA GERAK LURUS DI KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN Oleh: Betty M. Turnip Abstract The low student learning outcomes for teaching in the school system is still centered on teachers, theoretical, lecture, so that poses a one-sided learning. This study aims to determine the type of teaching quantum impact on the results of graft student learning in subject matter dynamics in the class X straight SMA Negeri 17 Medan TP2006/2007. The population in this study are all students of class X SMA Negeri 17 Medan TP2006/2007, which consists of 9 classes with 360 students total. The sampling technique with random cluster sampling, a total of two classes of quantum learning X6 given teaching graft type (experimental class) and class X2 dieri learning without teaching quantum graft type (control class) instrument was used in the test subject matter dynamics straight as much as 20 about valid and reliable option with 5 answers. Results of data analysis found that the average pretest value learning students who are given teaching quantum of 27.50 and the posttest average value 72.50 while the average value of the pretest students who were given conventional learning at 23.25 and the average value posttest of 60.25. data in the two groups of normal distribution and variance classes both groups of homogeneous samples. Hypothesis testing is based on t test, t = 5.093 obtained prices while prices on dk table = n2 = n1 + - 2 = 40 + 40 - 2 = 78 and standard pricing obtained t table = 1.986 thus obtained t calculation = 5.093> = 1.986 which t table Ha declared acceptable and reject H0, which means there is significant influence of quantum learning teaching graft type on student learning outcomes on the dynamics of the subject matter straight in the class X SMA Negeri 17 Medan TP2006/2007 Key words:, teaching quantum, type of graft, learning outcomes,dynamics matter straight mengevaluasi nilai pelajaran fisika dari
PENDAHULUAN Rendahnya hasil belajar siswa
nilai US (ujian sekolah) SMA Negeri 17
karena sistem pembelajaran di sekolah
Medan
masih berpusat pada guru, teoritis,
kepala sekolah tersebut yaitu bapak
ceramah sehingga proses pembelajaran
Drs.Karbin Tarigan, M.pd diketahui nilai
cenderung sepihak , seperti pendapat dari
rata-rata fisika 6,36 sedangkan nilai rata-
Gunawan (2004 : 86). Guru mengajar
rata matematika, biologi, kimia, bahasa
menggunakan media papan tulis (visual)
inggris 8,21. dilihat dari komunikasi
mengerjakan
(visual)
yang satu arah, dalam hal ini sangatlah
mengerjakan tugas tertulis (visual). Hal
diperlukan model pembelajaran yang
ini dapat kita lihat dari hasil evaluasi
lebih tepat dan salah satunya dengan
setia
menggunakan
akhir
mencatat
semesternya
dengan
T.P.2005/2006
dan
pembelajaran
menurut
quantum 35
Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
teaching.
Karena
teaching
yang diterapkan dikelas X semester
mempunyai banyak bagian maka menjadi
1(satu) SMA Istiqlal Deli Tua T.A
batasannya, cukup menggunakan tipe
2005/2006 Dengan Materi Pokok Tata
tandur. Belajar dari segala defenisinya
Surya.
adalah full-contact ( kegiatan yang saling
belajar siswa menggunakan pembelajaran
memberi
umpan
kuantum
Besarnya
peningkatan
hasil
balik).
Tindakan
quantum teaching diperoleh sebesar 15
,menuntun,
akan
%, hal ini dapat dilihat dari rata-rata
memudahkan menuju kesadaran dan ilmu
postes siswa kelas eksperimen sebesar 69
pengetahuan yang lebih luas. Belajar
dan kelas kelas kontrol sebesar 60 atau
melibatkan semua aspek kepribadian
selisih
semua manusia ,pikiran,perasaan dan
kurangnya
bahasa tubuh, disamping pengetahuan
quantum teaching. Berdasarkan uraian
sikap dan keyakinan serta mengajar
diatas maka penulis terdorong untuk
adalah hak yang harus diraih dan
melakukan
diberikan oleh siswa. Quantum teaching
”Pengaruh
Pembelajaran
adalah
Teaching
Tipe
memimpin
pembelajaran
strategi
sebesar
9
ini
disebabkan
penguasaan
rancangan
penelitian
dengan
judul
Quantum
Tandur
Untuk
menciptakan lingkungan yang efektif ,
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
merancang kurikulum, menyampaikan isi
Materi Pokok Dinamika Gerak Lurus di
dan
Kelas X SMA Negeri 17 T.P.2006/2007”
memudahkan
menjadi
belajar
sehingga
menyenangkan.
Tandur
merupakan
singkatan
Tumbuhkan
,
dari
Identifikasi Masalah Proses belajar mengajar berpusat
kata ,
pada guru dan teoritis, kurang tepatnya
Demonstrasikan , Ulangi dan Rayakan.
metode pembelajaran yang digunakan
Model pembelajaran ini memastikan
oleh guru, kurangnya motivasi siswa
siswa mengalami pembelajaran, berlatih
dalam mengikuti pelajaran dikelas dan
menjadikan isi pelajaran nyata bagi
rendahnya hasil belajar siswa.
siswa.
Bobbi
Alami
,
Namai
(2000:88) menyatakan
Batasan masalah
bahwa : ”apapun mata pelajaran, tingkat kelas atau pendengar , kerangka ini menjamin siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran” . Metode pembelajaran quantum teaching ini juga pernah dilakukan Sugiarto (2006:30)
Mengorkestrasi
Suasana
Yang
Terpendam , Mengorkestrasi Landasan Yang
Kukuh,
Mengorkestrasi
perancangan pengajaran yang dinamis (tandur), Mengorkestrasi Prestasi Prima, Mengorkestrasi Fasilitas Yang Luwes, 36
Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
Mengorkestrasi untuk
keterampilan
belajar,
belajar
Anggapan Dasar
Mengorkestrasi
Pembelajaran quantum teaching
Mengorkestrasi
tipe tundur dilakukan nilai hasil belajar
Kesuksesan Melalui Praktik,pada pokok
siswa di kelas X SMA Negeri 17 Medan
bahasan dinamika gerak lurus.
T.P.2006/2007 bervariasi.
Rumusan masalah
METODE PENELITIAN.
Keterampilan
Hidup,
Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok dinamika gerak lurus
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian
dilakukan
sebelum
dan
sesudah
pembelajaran
dengan
menggunakan
pembelajaran
(dilaksanakan) di SMA Negeri 17 Medan
quantum teaching tipe tandur di kelas X
dan waktu penelitiannya T.P.2006/2007
SMA Negeri 17 Medan T.P.2006/2007?
semester satu di kelas X.
Adakah pengaruh yang signifikan akibat
Populasi dan Sampel
pembelajaran quantum teaching type tandur terhadap hasil belajar siswa di kelas
X
SMA
Negeri
17
Medan
T.P.2006/2007? untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok dinamika gerak lurus sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan
pembelajaran
quantum teaching tipe tandur di kelas X SMA Negeri 17 Medan T.P.2006/2007? Mengetahui
pengaruh
pembelajaran
quantum teaching type tandur terhadap hasil belajar siswa di kelas X SMA
X SMA Negeri 17 Medan sebanyak 9
Manfaat penelitian informasi
orang
siswa
seluruhnya
sehingga
populasi
berjumlah
360
orang.sedangkan sampel terdiri dari 80 orang dari kelas X6 dan X2. Pada sampel X6 yang diberi pembelajaran quantum teaching tipe tandur (kelas eksperimen) dan X2 sebagai kelas kontrol ,teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Variabel Penelitian
Negeri 17 Medan T.P.2006/2007? Sebagai
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas kelas,dimana setiap kelas terdiri dari 40
Tujuan
dengan
Yang menjadi populasi dalam
Variabel dalam penelitian ini bagi
guru
adalah ada dua jenis yaitu variabel bebas
fisika dan salah satu alternatif model
dan variabel terikat.Sebagai varibel bebas
pembelajaran yang dapat dipilih dalam
adalah pembelajaran kuantum teaching
pembelajaran
tipe tandur, sebagai variabel terikatnya 37
Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
adalah hasil belajar pada Materi Pokok
Desain Penelitian
Dinamika Gerak Lurus.
Adapun
desain
penelitian
ini
adalah sebagai berikut : Tabel 1.Desain penelitian(two group-pretes-postes design) SAMPEL KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL Keterangan :
PRETES T.1 T.1
PERLAKUAN X O
POSTES T.2 T.2
X
= Pembelajaran quantum teaching tipe tandur
O
= Pembelajaran tanpa quantum teaching tipe tandur
T.1
=
T.2
= Postes
Pretes Valaditas yang digunakan adalah
Instrument Penelitian pada
valaditas isi (content validity) yang
penelitian ini adalah tes obyektif yang
berdasarkan kurikulum , buku pegangan
berjumlah 20 (dua puluh) soal dan
guru dan siswa dan dituangkan dalam
dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu:
bentuk table spesifikasi.yng dapat diuji
pretes(tes awal) dan postes (tes akhir).
menggunakan rumus yang dikemukakan
Alat
pengumpulan data
oleh Arikanto (1999:72) yaitu :
Validitas Isi
NXY(X)(Y)
rxy
{NX 2 (X)2}{NY 2 (Y)2}
Keterangan :
Y
= skor total
rxy = koefisien korelasi antara variable
N
= jumlah subjek
X dan variable Y , dua variable yang X
Reliabilitas Tes
dikorelasikan
Untuk menguji reliabilitas dapat
= skor nomor item
menggunakan rumus varian yaitu :
SD
N Xi 2 ( Xi) 2 N ( N 1)
Keterangan :
X
= skor nomor item
S
N
= jumlah subjek
= varians
X2 = jumlah kuadrat X 38 Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
Tingkat Kesukaran (TK) dan Daya Pembeda (DP) Rumus untuk menghitung taraf kesukaran yaitu : P
B JS
soal sukar, soal dengan P 0,30 sampai
dengan : P = indeks kesukaran
0,70 adalah soal sedang, soal dengan P
B = banyaknya siswa yang
0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah.
menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh siswa
Soal yang dianggap baik, yaitu soal yang
peserta tes Menurut
sedang Arikunto,
ketentuan
adalah
mempunyai
soal
indeks
–
soal
yang
kesukaran
0,30
yang sering diikuti, indeks kesukaran
sampai 0,70. Sedangkan untuk mencari
sering diklasifikasikan sebagai berikut
tarif daya pembeda digunakan rumus
soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah
sebagai berikut :
D
BA BB PA PB JA JB
Keterangan :
diskriminasi 0,4 sampai 0,7. Klasifikasi
BA = banyaknya kelompok atas yang
daya pembeda :
menjawab item dengan benar
D : 0,00 – 0,20 = jelek
BB = banyaknya kelompok bawah yang
D : 0.21 – 0,40 = cukup
menjawab item dengan benar
D : 0,41 – 0,70 = baik
JB = jumlah peserta kelompok bawah
D : 0,71 – 1,00 = sangat baik
JA = jumlah peserta kelompok atas
Jenis dan Desain Penelitian
D = indeks daya pembeda
Penelitian
ini
dikategorikan
PA = proporsi peserta kelompok atas
dalam
yang menjawab benar
desain penelitian ini adalah desain yang
PB = proporsi peserta kelompok bawah
menggunakan pre tes dan pos tes.
yang menjawab benar
Diagram dari desain tersebut adalah :
penelitian
eksperimen.
Jenis
Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks Tabel 2.Rancangan Penelitian Kelas Eksperiment Kontrol
Pre Test P1 P1
Perlakuan X1 X2
Post Test P2 P2
39 Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
Keterangan : P1 = Pre Tes
X1 =
= jumlah skor
N
= jumlah sample
- Menghitung standar deviasi
Pembelajaran kooperatif tipe TPS P2 = Pos Tes
∑ Xi
Dapat menggunakan rumus
X2 =
berikut :
Pembelajaran dengan pendekatan konvensional
SD
Prosedur Penelitian. Untuk melaksanakan penelitian
N Xi 2 ( Xi) 2 N ( N 1)
- Menguji Normalitas Data
ini ditempuh langka-langkah sebagai
Untuk menguji kenormalan data
berikut : Tahap Persiapan : menyusun
digunakan uji liliefors dengan langkah –
jadwal penelitian, membuat RP dan LKS,
langkah sebagai berikut :
menyiapkan tes, Tahap Pelaksanaan :
- mencari bilangan baku dengan rumus :
menentukan kelompok eksperiment dan kelompok
pembanding
memberikan
pre
tes
(kontrol) kepada
,
kedua
Xi X S
Zi
- untuk setiap bilangan baku dengan
kelompok untuk mengetahui kondisi
menggunakan daftar distribusi normal
awal sampel , mengajarkan materi ,
baku, kemudian dihitung peluang F(Zi)
memberikan
= P(Z≤Zi)
pos tes kepada
kedua
kelompok, Tahap Pengolahan Data :
- menghitung proporsi
langkah-langkah yang dilakukan peneliti
Z1,Z2,……………,Zn yang lebih kecil
yaitu mentabulasi data , menghitung nilai
atau sama dengan Z4.
rata-rata dan standart deviasi , uji
S ( Zi )
normalitas , uji homogenitas , dan uji hipotesis.
- Menghitung selisih F(Z4)-S(Z4)
Teknik Analisa Data
kemudian menetapkan harga
- Menghitung jumlah skor untuk tiap kelompok skor dapat menggunakan rumus yaitu :
X
mutlaknya. - Mengambil harga mutlak yang paling
Untuk menghitung rata – rata
X
banyaknyaZ iyang Zn N
tersebut, harga terbesar ini disebut Lo atau Lhitung. Membandingkan Lo
i
N
Keterangan : X
besar diantara harga mutlak selisih
dengan harga Ltable (α = 0,05). = rata – rata skor
- Menguji Homogenitas 40
Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
Uji
homogenitas
bertujuan
untuk
F
melihat kedua kelompok yang diuji memiliki kemampuan dasar yang sama
S12 S 22
- Menguji Hipotesis
apakah data mempunyai kesamaan
Untuk menguji hipotesis digunakan
variansnya
rumus uji t yaitu :
dan
menggunakan
kesamaan uji statistic F dengan rumus: dimana :
S12
eksperimen,
t
= varians dari kelompok S2
2
r N 2 1 r2
= varians dari
kelompok kontrol Dengan rxy
N XY ( X )( Y )
{N X 2 ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2}
sebagai instrument penelitian, sebanyak
dimana : r = koefisien antara variable X dan
20 butir soal yang seluruhnya dinyatakan
variable Y, dua variable yang
valid. Dengan demikian sebanyak 20
dikorelasikan.
butir
soal
dipakai
sebagai
alat
N = jumlah sampel kelas eksperiment
pengumpulan data hasil belajar fisika
X = nilai rata – rata kerja kelompok
siswa pada materi pokok dinamika gerak
Y = nilai pos tes
lurus dan mempunyai realiabilitas yang tinggi. Data tes awal kedua kelompok
Hasil dan Pembahasan
dapat dilihat pada tabel di bawah.
Setelah dilakukan uji coba tes hasil
belajar
yang
akan
digunakan
Tabel 3. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol KELAS EKSPERIMEN Nilai pretes 15 20 25 30 35 40 50
F 4 7 9 10 7 2
Rata rata
KELAS KONTROL Nilai pretes
27,50
10 15 20 25 30 35 40
1 JUMLAH
40
JUMLAH
F
Rata-rata 1 6 14 10 23,25 5 2 2 40 41
Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
Berdasarkan tabel diatas dapat
eksperimen diberi pembelajaran quantum
dilihat bahwa rata-rata tes awal siswa
teaching tipe tandur sedangkan kelompok
kelas eksperimen sebesar 27,50 dengan
kontrol
nilai tertinggi 50 dan terendah 15,
quantum
sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh
selanjutnya dilakukan tes akhir (postes)
kelas rata-rata sebesar 23,25 dengan nilai
pada akhir pertemuan , data tes akhir dari
tertinggi 40 dan terendah 10. Setelah
kedua kelompo dapat di lihat pada tabel
pembelajaran diberikan kepada kedua
dibawah ini.
kelompok
siswa
dimana
diberi
pembelajaran
teaching
tipe
tanpa tandur,
kelompok
TABEL 4. Perbandingan kelas kontrol dan kelas eksperimen KELAS EKSPERIMEN Nilai pretes F Rata-rata 50 2 55 2 60 2 65 7 70 5 72,50 75 7 80 85 8 90 6 1 JUMLAH
40
Berdasarkan
tabel
diatas
KELAS KONTROL Nilai pretes F Rata-rata 35 1 40 2 45 50 2 55 6 60 60,25 65 4 70 8 75 80 4 7 5 1 JUMLAH 40 digunakan dalam penelitian homogen apa
diperoleh rata-rata nilai postes siswa
tidak,
untuk kelas eksperimen sebesar 72,50
digunakan
dengan nilai terendah 50 dan tertinggi 90,
mewakili seluruh populasi yang ada.
sedangkan rata-rata pestes siswa kelas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan
kontrol sebesar 60,25 dengan nilai
uji F. Sedangkan pengujian normalitas
terendah 35 dan tertinggi 80. sebelum
dilakukan dengan uji liliefors untuk kelas
pengujian
homogenitas
dan
ekserimen diperoleh harga L0 = 0,1364.
normalitas
data
memenuhi
pada taraf signifikasi 0,05 dan n=40
beberapa persyaratan, dimana pengujian
diperoleh harga Ltabel = 0,1401 . dengan
homogenitas
demikian diperoleh L0 < Ltabel
mengetahui
harus
itu apakah
data
dilakukan
untuk
sampel
yang
artinya
aakah
dalam
sampel
penelitian
yang dapat
yang 42
Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
artinya data dari dua kelompok dapat
tandur guru dapat memotivasi siswa
mewakili seluruh populasi yang ada.
untuk meningkatkan pengetahuan siswa.
Beardasarkan data yang telah diperoleh
Dengan menerapkan TANDUR
dapat dipastikan bahwa Ha diterima
maka siswa akan lebih tertarik terhadap
sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
mata
ada
membangkitkan
pengaruh
yang
signifikan
pelajaran
yang
diajarkan,
kembali
pengalaman
tipe
siswa dan mampu mengasah otak siswa,
tandur terhadap hasil belajar fisika siswa
siswa tertarik karena simbol, gambar dan
pada materi pokok dinamika gerak lurus
informasi yang diberikan oleh guru
di kelas X semester 1 SMA Negeri 17
sehingga menjadikan siswa aktif belajar,
Medan Tahun Pembelajaran 2006/2007.
membuat
pemelajaran
quantum
teaching
hasil
penelitian
sebelum diberikan pembelajaran kepada kedua kelompok sampel diperoleh tes awal siswa kelas eksperimen 27,50 dan kelas kontrol 23,25. setelah diberikan pembelajaran yang berbedadimana kelas eksperimen diberi pembelajaran quantum teaching tipe tandur dan kelas kontrol pembelajaran tanpa quantum teaching tipe tandur diperoleh rata-rata tes akhir untuk kelas eksperimen sebesar 72,50 dan kelas kontrol sebesar 60,25. adanya perlakuan
tersebut
dikarenakan
pembelajaran quantum teaching tipe tandur
yang
bersemangat
dalam
belajar karena ada perayaan dalam proses
PEMBAHASAN Berdasarkan
siswa
memberikan
kebebasan
kepada siswa untuk berekspresi sehingga pemahaman yang didapat khususnya tentang materi pelajaran fisika akan lebih terdalam dan terkesan, karena pada pembelajaran quantum teaching tipe
pembelajaran. Besar peningkatan hasi belajar siswa belum sepenuhnya optimal hal ini dikarenakan masih ada terdapat kendala-kendala di lapangan pada saat proses belajar mengajar yaitu dalam pembelajaran,
peneliti
mengekspresikan
sebagian
rancangan
pembelajaran
kurang kerangka quantum
teaching tipe tandur terutama dalam tumbuhkan dan namai, sedangkan dari segi siswa kurang serius dalam belajar hal ini dpat dilihat dari sebagian siswa yang
masi
menyontek
dalam
mengerjakan tes. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk menarik perhatian siswa dengan pengalaman guru yang dituangkan
dalam
simbol,
gambar,
sehingga proses belajar mengajar akan lebih efektif dan menyenangkan. Namun demikian
dari
hasil
lapangan
dari
uji
penelitian normalitas
di data 43
Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
diperoleh nilai kelas ekspermen 72,50
kebebasan
dan kelas kontrol 60,25
berinteraksi dengan siswa lain dalam
penelitian
Bambang
sebelumnya
didapat
dari
sedangkan Sugiyarto nilai
uji
normalitas data yang diperoleh siswa kelas eksperimen 69,00 dengan selisih 09,00 sehingga hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan akibat pembelajaran quantum teaching tipe tandur terhadap hasil belajar fisika siswa dibandingkan dengan pembelajaran tanpa quantum teaching tipe tandur pada materi pokok dinamika garak lurus di kelas X SMA Negeri 17 Medan T.P.2006/2007 sebesar 20,33% KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran quantum teaching tipe tandur diperoleh persentase peningkatan sebesar 20,23 %. Saran Bagi peneliti yang ingin meneliti topik atau masalah yang sama tentang pembelajaran
quantum
teaching
disarankan agar;(1)menguasai kerangka rancangan
pembelajaran
quantum
teaching tipe tandur;lebih menguasai hal tumbuhkan pokok
dan namai pada materi yang
lain;(2)memberikan
kepada
siswa
dalam
proses belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S.,(1998). Prosedur Penelitian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Bobbi, D., (2002) .Quantum Teaching. Terjemahan Oleh Nilandari Ary, Bandung. Depdikbud, (1991) Kamus Besar Indonesia. Edisi ke- 2 . Balai Pustaka. Jakarta Depdiknas. (1991). Kurikulum 2004 SMA. Depdiknas. Jakarta FMIPA. (2007).Buku Pedoman Penulian Skripsi dan Proposal Kependidikan. FMIPA.UMIMED Foster, B.,(2000). Terpadu Fisika Jilid 1A. Penerbit Erlangga. Jakarta Gulo,W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit PT Grasindo. Jakarta Gunawan,. (2004).Born To Be A Genius. Penerbit PT .Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Nazir, M. (1998).Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.Jakarta Ruwanto,B.(2002). Asas-asas Fisika 1A Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yudhistira. Bogor Sudjana. (1998). Metode Statistik Edisi V. Bandung. Tarsito Pengaruh Sugiarto, B.,(2006). Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tata Surya Di Kelas X Semester 1 Sma Istiqlal Deli Tua Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi. FMIPA UNIMED.MEDAN UZER, U (1992). Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Ros Dakarya. Bandung
44 Betty M. Turnip adalah dosen jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan