PENDAHULUAN
I. 1.
Latar Belakang Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang diperuntukan sebagai lahan untuk tempat tinggal yaitu seluas 45964,88 Ha, dengan keterbatasan lahan ini menyebabkan harga lahan meningkat, dengan fakta bahwa terbatasnya lahan, sehingga menyebabkan meningkatnya harga lahan, maka muncul konsep hunian vertikal, dimana dapat membuat banyak hunian dengan lahan yang terbatas, sehingga pemanfaatan lahan menjadi lebih optimal. Konsep hunian vertikal di kota Jakarta sudah ada sejak tahun 1980, tetapi pada saat itu masih belum disukai, karena pada saat itu masih banyak lahan kosong di kota jakarta, tetapi pada saat ini hunian vertikal sudah menjadi kebutuhan masyarakat kota yang tidak dapat terelakan, jika ingin tetap tinggal di tengah kota. hunian vertikal dikenal dengan nama lain yaitu rumah susun dan apartemen, yang membedakan hunian vertikal dapat di sebut rumah susun atau apartemen adalah fasilitasnya, rumah susun identik dengan hunian yang hanya menyediakan kebutuhan pokok tempat tinggal, yaitu tempat untuk tidur, tempat untuk masak,tempat untuk mandi, dan tempat untuk mencuci dan menjemur,dan hampir semua rumah susun hanya memiliki 1 tipe unit, sedangkan hunian vertikal dapat di sebut apartemen selain menyediakan kebutuhan pokok tempat tinggal seperti di sebutkan di atas, di dalam apartemen juga di sediakan fasilitas-fasilitas lain,
1
seperti kolam renang, tempat fitness,dll, dan apartemen memiliki beberapa tipe unit. Dalam perancangan ini lahan di peruntukan sebagai tempat hunian, dengan target pasar yaitu dosen universitas bina nusantara, dengan keterbatasan lahan yang ada maka dalam perancangan ini menggunakan konsep hunian vertikal, dengan melihat calon pengguna untuk hunian ini adalah dosen, yang dapat di katakan kalangan menengah, maka dalam perancangan ini dapat di kategorikan dengan perancangan bangunan apartemen. Dalam merancang hunian apartemen, seorang arsitek di tuntut dapat memenuhi kebutuhan yang ada dalam hunian horizontal kedalam hunian vertikal, sehingga penghuni dapat merasakan suasana rumah di dalam apartemen sehingga nantinya apartemen ini tidak di tinggalkan penghuninya. I. 2.
Latar Belakang Pemilihan Topik dan Tema Dalam
suatu
perancangan
bangunan
diharapkan
dapat
memberi
kenyamanan pada penghuninya, baik kenyamanan fisik maupun kenyamanan psikis, untuk mencapai kenyamanan tersebut diperlukan energi, baik energi terbarukan ( sinar matahari, kelembaban udara, tiupan angin, dll ) maupun energi tidak terbarukan ( listrik ), dalam perancangan ini di harapkan bangunan dapat meminimalkan pemakaian energi tidak terbarukan ( listrik ), dan mencoba memaksimalkan energi terbarukan dengan menerapkan topik Arsitektur Tropis.
2
I. 3.
Maksud dan Tujuan Maksud dari perancangan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal dosen universitas bina nusantara, dimana lokasi apartemen berada dekat dengan universitas bina nusantara, sehingga waktu tempuh yang dibutuhkan lebih singkat, adapun tujuan dari perancangan ini adalah :
-
menyediakan hunian yang layak huni, yang mengedepankan kenyamanan penghuni
I. 4.
Menyediakan hunian yang sesuai dengan kebutuhan penghuninya. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan karya tulis ini mencakup pembahasan tentang penerapan arsitektur tropis pada bangunan untuk memecahkan permasalahan iklim yang ada, kebutuhan ruang dan persyaratan ruang pada bangunan, organisasi ruang pada bangunan, struktur pada bangunan, sirkulasi dalam bangunan, utilitas bangunan, fasilitas pada bangunan, bentuk kulit bangunan yang akan di gunakan.
3
I. 5.
Sistemsatika Pembahasan BAB I
- LATAR BELAKANG PROYEK - LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA. - MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK - LINGKUP PEMBAHASAN
BAB II - TINJAUAN UMUM TERHADAP PROYEK - TINJAUAN KHUSUS TERHADAP TOPIK & TEMA - TINJAUAN KHUSUS TERHADAP LOKASI PROYEK
BAB III PERMASALAHAN - ASPEK LINGKUNGAN - ASPEK MANUSIA - ASPEK BANGUNAN
BAB IV
BAB V
ANALISA
KONSEP PERENCANAAN & PERANCANGAN
LINGKUNGAN : - KEGIATAN LINGKUNGAN - IKLIM - PENCAPAIAN KETAPAK - SIRKULASI PADA TAPAK - TATA RUANG LUAR - ZONING MANUSIA : - PELAKU KEGIATAN - JENIS KEGIATAN - DIMENSI RUANG BANGUNAN : - PENCAPAIAN KE BANGUNAN - ORGANISASI RUANG - BENTUK BANGUNAN - SIRKULASI DALAM BANGUNAN - PERLETAKAN MASSA BANGUNAN - FASADE BANGUNAN - ZONING DALAM BANGUNAN - STRUKTUR - UTILITAS
PERANCANGAN MAKRO : - SKEMA ORGANISASI RUANG - PENCAPAIAN & SIRKULASI PADA TAPAK - PERLETAKAN MASSA BANGUNAN - BENTUK MASSA BANGUNAN - ZONING PERANCANGAN MIKRO : - PROGRAM RUANG - SKEMA ORGANISASI RUANG - SIRKULASI DALAM BANGUNAN - EKSPRESI BANGUNAN TERHADAP IKLIM - SISTEM BANGUNAN - UTILITAS BANGUNAN - STRUKTUR BANGUNAN
4
KERANGKA BERFIKIR LATAR BELAKANG - terbatasnya lahan yang ada dan meyebabkan harga lahan yang mahal - Kebutuhan akan hunian yang dekat dengan universitas bina nusantara, untuk penghematan waktu para dosen - tuntutan penggunaan lahan Seoptimal mungkin, mengingat banyaknya kebutuhan untuk hunian
TOPIK dan TEMA Arsitektur Tropis
KONSEP PERANCANGAN Dasar perencanaan yang merupakan kesimpulan dari hasil analisa
MAKSUD & TUJUAN Menyediakan hunian yang di peruntukan bagi dosen universitas bina nusantara, dengan mengedepankan kenyamana para penghuni
APARTEMEN DOSEN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
-
PERMASALAHAN Aspek Lingkungan Aspek Manusia Aspek Bangunan
SURVEY - Literatur - Lapangan
ANALISA Dari permasalahan yang ada di analisa dan di cari pemecahan terhadap permasalahan yang ada
5