BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Wacana Islam politik di Indonesia yang hampir selalu menarik perhatian banyak kalangan. Alasannya sederhana, selain Islam merupakan agama yang di peluk oleh mayoritas penduduk Indonesia, Islam juga merupakan ajaran yang memberikan poin penting dalam masalah politik (siyasah).Hal senada juga menurut Carl J.Friedrich bahwa partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idial maupaun material (A political party is a group of human beings, stably organized with the objective of securing or maintaining for its leaders the control of a goverment, with the further objective of giving to members of the party, through such control ideal and material benefits and advan tages)1Karena itu, kaitan antara Islam dan politik senantiasa memperlihatkan catatan penting khususnya dalam sejarah perpolitikan Indonesia.
Kemunculan simbol dan nama seperti digunakan dalam Partai-Partai Islam yang baru lahir itu telah menjadi warna tersendiri dalam proses komunikasi politik menjelang pemilu 1999. Ia bukan hanya sebuah romantisme sejarah, tapi juga menjadi saluran komunikasi yang mengungkap simpati massa Islam yang pernah mengenal sejarah politik Islam Indonesia masa lalu. Simbol Islam ini pula yang kemudian di perdagangkan sejumlah aktor komunikasi politik partai-partai itu. Dalam pidato-pidato 1 Carl J.Friedrich, Constitutional Goverment and Democracy: Theory and Practice in Europe and America(5th ed: Weithan, Mass: Blaisdell Publishing Company,1976), Bab VII
politik yang disampaikan Yusril Ihza Mahendra, misalnya, semangat keislaman ini selalu disebut-sebut sebagai pengikat ideologis, sekaligus menjadi Platform partai.2 Bahkan simbol Islam menjadi komoditas politik yang relatif paling laris terutama ketika politik membutuhkan legitimasi publik yang lebih besar. Kampanye pemilihan umum sebagai salah satu perwujudan komunikasi politik, juga sangat mewarnai oleh simbol agama. Pernyataan politik seolah-olah belum sempurna sebelum di lengkapi argumen kitab suci dan disampaikan oleh figur agamawan.3 Sementara itu, dari arah lapisan tradisionalis, lahir pula sejumlah partai politik. Akan tetapi, tidak seperti pada Pemilu 1955 di mana NU tampil sebagai salah satu partai politik, menjelang pelaksanaan Pemilu 1999, NU yang memiliki kekuatan massa lebih dari 30 juta orang itu tidak mengambil kebijakan untuk kembali merubah dirinya menjadi partai politik. Dengan merujuk pada semangat kembali ke khittah yang di putuskan lima belas tahun sebelumnya, NU tetap bertahan pada posisinya sebagai Ormas Islam yang tidak berorientasi pada aktivitas politik praktis. Padahal, iklim politik Pasca Orde Baru ini dengan jelas memberikan peluang besar bagi munculnya kekuatan-kekuatan politik baru selah “terpasung” selama kurang lebih 30 tahun di bawah kekuasaan Soeharto. Termasuk dari kalangan NU yang pernah memiliki sejarah politik yang menggembirakan pada Pemilu 1955. Karena itu, untuk menyalurkan aspirasi politik komunitas Nahdliyin, muncul pula sejumlah partai politik dengan basis konstituen yang terikat pada organisasi NU. Hanya saja pada era reformasi ini, partai Islam tidak hanya diwakili PPP, paling tidak ada partai Islam seperti PKS (Partai Keadilan Sejahtera), PBB (Partai
2Lihat, antara lain, Pidato Politik prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra pada acara Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah PBB Jawa Barat, akhir Agustus 1998 3Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia (Dinamika Islam Politik Pasca Orde Baru),Bandung: Remaja Rosdakarya,2008,Hlm.98
Bulan Bintang) dan partai berbasis umat Islam seperti PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan PAN (Partai Amanat Nasional). Nah, bagi PPP, keberadaan partai-partai Islam lain sebagai peserta Pemilu jelas merupakan saingan dalam perolehan suara. Seperti
halnya
dalam
Pemilu
Legislatif
(Pileg)
lalu
benar-benar
mencengangkan. PPP, yang selama ini menjadi partai pemenang di Jepara, tampaknya harus kehilangan sejumlah jatah kursi di DPRD Jepara karena perolehan suaranya menurun.Pada Pemilu 1999, Partai berlambang Kabah itu meraup 18 kursi dari 40 kursi yang di perebutkan, sedangkan 5 kursi untuk TNI POLRI. Dalam Pemilu 2004 PPP berhasil mendapatkan 14 kursi, atau Perolehan 31,69% suara dalam Pemilu 2004. Dalam Pemilu 2009PPP hanya akan mendapatkan 9 kursi, mendapat 15,74% dalam Pemilu 2009.Perolehan suara hasil Pemilu 2014 di Kabupaten Jeparadari data yang di himpun PPP mendapatkan jatah 9 kursi total suara 120.220
B.
RumusanMasalah 1. Bagaimanakah faktor kekalaha Partai Persatuan Pembangunan pada pemilu tahun 2014 di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara 2. Mengapa Partai Persatuan Pembangunan mengalami kekalahan suara pada Pemilu Legislatif tahun 2014 di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara?
C.
TujuanPenelitian Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Keberadaan Partai Persatuan Pembangunan dalam pemilu 2014 2. Ingin mengkaji secara garis besar penyebab-penyebab kekalahan Partai Persatuan Pembangunan pada pemilu legislatif 2014
D.
ManfaatPenelitian Adapun manfaat penelitian ini antara lain : 1. Secara teoritis : a.Untuk menjelaskan bagaimanakah Dinamika Partai Persatuan Pembangunan di Kabupaten Jepara. b.Untuk menjelaskan bagaimanakah Dinamika Partai Persatuan Pembangunan di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara? c. Untuk memberikan arsip tentang eksistensi PPP di Kabupaten Jepara? 2. Secara praktis : a. Bagi penulis dan pembaca, dapat menambah pengetahuan tentangdinamika Partai Persatuan Pembangunan di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. b.Bagipara kader dan simpatisan dapat menjadi acuan untuk melakoni pemilu yang akan datang. c. Memberikan sumbangan pemikiran kepada para pemeran partai politik khususnya Partai Persatuan Pembangunan di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.
E.
Landasan Teori/Kerangka Teori Agar dapat dipahami dengan baik dan tidak mengaburkan pembahasan, maka kiranya penulis berikan batasan dan landasan teori yang akan dipakai dalam skripsi tentang Dinamika Partai Persatuan Pembangunan Di Jepara (Analisis Kekalahan Partai Persatuan Pembangunan Pada Pemilu Legislatif 2014 Di Desa Ngabul Kecamatan Tahuanan Kabupaten Jepara).
1. Dinamika
menurut
Kamus
Ilmiah
Populer
yaitu:
kegiatan,
keadaan
bergerak/giat/derap.4 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dinamika adalah bagian dari ilmu fisika yang berhubungan dengan benda yang bergerak tenaga yang mengerakan, gerak (dari dalam), tenaga yang menggerakan. Dalam kontek ini kita dapat mengambil pengertian dari kata dinamika yaitu perubahan, pergerakan, bergerak.5 Partai Persatuan Pembangunan adalah sebuah partai politik di Indonesia. Pada saat pendeklarasiannya pada tanggal 5 Januari 1978 partai ini merupakan gabungan dari empat partai keagamaan yaitu Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Perti dan Permusi. Ketua sementara saat itu adalah H.M.S Mintaredja SH. Penggabungan keempat partai keagamaan tersebut bertujuan untuk penyederhanaan sistem kepartaian di Indonesia dalam menghadapi pemilihan umum pertama pada masa orde baru tahun 1973. Analisis adalah sifat uraian, penguraian, kupasan.6 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001) analisis adalah penelitian suatu peristiwa atau kejadian (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb), analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis adalah penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu
4Pius A Partanto,M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:Arkola), Hlm.112 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 660)
6Pius A. Partanto dan M.Dahlan Al Barry,op.cit. Hlm.29
untuk mengetahui zat bagiannya, Analisis adalah penjabaran sesudah dikaji sebaikbaiknya.7 P9ileg adalah pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPD, 9DPRD yang di selenggarakan oleh pemerintah setiap 5 tahun sekali.8 Desa Ngabul merupakan wilayah Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sebelah timur dengan jarak 1 km dari ibu kotaTahunan. Batas-batas wilayah Desa Ngabul sebagai berikut: -
Sebelah utara: Desa Bawu, Desa Pekalongan
-
Sebelah selatan: Desa Troso, Desa Ngeling, Desa Dongos
-
Sebelah barat: Desa Langon, Desa Tahunan
-
Sebelah timur: Desa Rengging, Desa Ngasem
Luas wilayah Desa Ngabul ±
ha.Penduduk Desa Ngabul berjumlah ±
11.239 Jiwa terbagi dalam KK dengan mata pencaharian pokok sebagian besar penduduk di bidang pengrajin mebel, pertanian, peternakan dan perdagangan.9 2. Partai Politik Pengertian Partai Politik adalah menurut UU No.2 Tahun 2008 adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Sedangkan fungsi Partai Politik yaitu: a. Parpol sebagai sarana komunikasi politik. 7Pius A. Partanto dan M.Dahlan Al Barry,op.cit. Hlm.78 8 Pius A. Partanto dan M.Dahlan Al Barry,op.cit. Hlm.123 9 www.tahunan.jeparakab.go.id/../6.13Tanggal 3 3eptember 2014 Jam 15.30 Wib
Komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi politik dari pemerintah kepada masyarakat atau sebaliknya dari masyarakat kepada pemerintah. Parpol disini berfungsi untuk menyerap, menghimpun (mengolah dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan menetapkan suatu kebijakan). b. Parpol sebagai sarana sosialisasi politik Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik mengenai suatu fenomena politik yang sedang dialami suatu negara. Proses ini disampaikan melalui pendidikan politik. Sosialisasi yang dilakukan oleh parpol kepada masyarakat berupa pengenalan programprogram dari partai tersebut.Dengan demikian, di harapkan pada masyarakat
dapat
memilih
parpol
tersebut
pada
pemilihan
umum.Contoh penyampaian program politik parpol pada acara kampanye menjelang pemilu.Hal tersebut merupakan salah satu fungsi parpol sebagai sarana-sarana sosialisasi politik. c. Parpol sebagai sarana rekrutmen politik. Rekrutmen politik adalah proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan sejumlah peran dalam sistem politik atau pun pemerintahan atau dapat dikatakan proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk menduduki suatu jabatan ataupun beberapa jabatan politik ataupun mewakili parpol itu dalam suatu bidang. Rekrutmen politik gunanya untuk mencari orang yang berbakat atau pun berkompeten untuk aktif dalam kegiatan politik. Contoh seperti pada contoh komunikasi poltik tadi dilingkungan sekolah OSIS akan mengganti ketua dan anggotanya karena masa
jabatannya sudah habis. Nah proses OSIS tersebut dalam mencari ketua dan anggota OSIS baru merupakan suatu proses rekrutmen entah itu melalaui penunjukan dan penyeleksian maupun pemilihan. Sama halnya dengan parpol, parpol akan mencari, menyeleksi dan menganggkat suatu anggota baru untuk menduduki suatu jabatan partai maupun di pemerintahan, ataupun untuk mewakili dalam pemilu. d. Parpol sebagai sarana pengatur konflik Pengatur konflik adalah mengendalikan suatu konflik (dalam hal ini adanya perbedaan pendapat atau pertikaian fisik) mengenai suatu kebijakan yang dilakukan pemerintah. Pengendalaian konflik ini dilakukan dengan cara dialog, menampung dan selanjutnya membawa permasalahan
tersebut
pada
badan
perwakilan
rakyat
(DPR/DPRD/Camat) untuk mendapatkan keputusan politik mengenai permasalahan tadi. Contoh didalam masyarakat terjadi masalah mengenai naiknya harga BBM yang dilakuakan oleh pemerintah. Banyak terjadi demo menentang kebijakan tersebut. Dalam kasus ini parpol sebagai salah satu perwakilan dalam masyarakat di badan perwakilan
rakyat
(DPR/DPRD),
mengadakan
dialog
bersama
masyarakat mengenai harga BBM tersebut. Parpol dalam hal ini berfungsi sebagai mengendalikan konflik dengan cara menyampaikan kepada pemerintah guna mendapatkan suatu putusan yang bijak mengenai harga BBM tersebut.
Jenis-jenis partai politik a. Partai politik islami
Sejak lama para pemimpin islam di Indonesia berusaha menemukan jalan keluar dari persoalan yang membelit sebagian besar umatnya, yaitu kemiskinan dan keterbelakangan. Setelah semakin lama terkungkung oleh kebijakan diskriminatif penjajah, kemerdekaan memang member peluang umat islam untuk mengembangkan diri. Namun sampai lebih 60 tahun sesudah proklamasi kemerdekaan, citra tentang kemiskinan dan ketebelakangan itu masih juga belum terhapus. Sebagaian besar umat islam Indonesia jauh tertinggal dalam berbagai hal: pendidikan yang rendah, bidang pekerjaan yang secara material kurang menguntungkan, sekor-sekor kualitas hidup pisik yang rendah, dan setatus sosial ekonomi yang juga rendah. Sejak awal, para pemimpin dan aktifitas muslim itu sadar bahwa perbaikan kondisi yang memprihatinkan itu memerlukan perjuangan politik, yaitu berurusan dengan upaya memperoleh kekuasaan. Sebagai salah satu cara untuk mempengaruhi tindakan dan pikiran orang lain serta mempengaruhi proses pembuatan kebijakan publik, kekuasaan dinilai sangat penting. Apapun tujuan akhir yang hendak di perjuangkan setiap aktifis harus mencapai tujuan antara memperoleh
kemampuan
mempengaruhi
orang
dan
proses
kebijakan. Dengan kata lain, harus memiliki otoritas dan legalitas cita-cita seperti mengurangi kemiskinan rakyat pasti memerlukan kemampuan mempengaruhi proses kebijakan publik. 3. Partai Persatuan Pembangunan a. Sejarah
PPP yang merupakan hasil fusi politik Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) yang dideklarasikan pada tanggal 5 Januari 1973 bertepatan dengan 30 Dzulqa'dah 1392 Hijriyah merupakan partai politik penerus estafeta empat partai Islam dan wadah penyelamat aspirasi umat Islam, serta cermin kesadaran dan tanggungjawab tokoh-tokoh umat Islam dan Pimpinan Partai untuk bersatu, bahu-membahu membina masyarakat agar lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa T'a'ala melalui perjuangan politik. PPP yang berasaskan Islam berketetapan hati dan bertekad dengan segenap kemampuannya untuk berusaha mewujudkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, yakni terwujudnya masyarakat adil dan makmur, rohaniah dan jasmaniah yang diridlai Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keempat Partai Islam: NU, PARMUSI, PSII, dan PERTI yang sampai sekarang ini tergabung dalam bentuk konfederasi kelompok Partai Persatuan Pembangunan, dalam Rapat Presidium Badan Pekerja dan Pimpinan Fraksi tanggal 5 Januari 1973, telah seia sekata untuk memfusikan politiknya dalam satu partai politik bernama Partai Persatuan Pembangunan. Segala kegiatan yang bukan kegiatan politik, tetap dikerjakan organisasi masing-masing sebagaimana sediakala, bahkan lebih ditingkatkan sesuai dengan partisipasi kita dalam pembangunan spirituil /materiil.Untuk merealisasi kesepakatan ini telah dibentuk team untuk mempesiapkan segala sesuatunya yang diperlukan oleh Partai Persatuan Pembangunan, baik organisatoris maupun politis. Kemudian hasil dari pekerjaan team dilaporkan Presidium untuk selanjutnya disampaikan kepada dan disahkan oleh suatu
musyawarah yang lebih representatif yang Insya Allah akan diadakan selambatlambatnya awal Februari 1973. Jadi
yang di
maksud penulis
“Dinamika Partai Persatuan
Pembangunan Di Jepara (Analisi Kekalahan Partai Persatuan Pembangunan Pada Pileg 2014 Di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara)” adalah Perubahan Partai Persatuan Pembangunan di Kabupaten Jepara (Uraian tentang kekalahan Partai Persatuan Pembangunan pada pemilihan umum untuk memilih anggota DPR,DPD dan DPRD pada tahun 2014 di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara).
4.
MetodePenelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Perspektif waktu yang dijangkau dalam penelitian deskriptif adalah waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden.
Jenis penelitian diatas adalah penelitian
deskriptif studi kasus, adapun
langkah-langkah yang harus di tempuh oleh seorang penulis dalam melakukan penelitian studi kasus adalah sebagai berikut, yaitu : a. Rumuskan tujuan. b. Tentukan unit-unit, sifat-sifat mana yang akan diteliti dan hubungan apa yang akan dikaji serta proses-proses apa yang akan menentukan penelitian. c. Tentukan rancangan serta pendekatan dalam memilih unit-unit dan teknik pengumpulan data mana yang akan digunakan. d. Kumpulkan data. e. Organisasikan informasi serta data yang terkumpul dan analisis untuk membuat interpretasi serta generalisasi. f. Susun laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi dari penelitian. 2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, dalam hal ini akan selalu ada hubungan antara teknik pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin di pecahkan. Pengumpulan data tak lain adalah suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Adapun cara pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam yaitu:10 1.
Penelitian self-report ada 3 macam yaitu: a. Penelitian survey adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data (satu atau beberapa variabel) dari anggota populasi untuk menentukan status populasi pada waktu dilakukan penelitian.
10Sumanto,Metodologi Penelitian dan Pendidikan Aplikasi Metode Kuantitatif dan Statistik Dalam Penelitian,( Andi Offset, Jogjakarta, 2010),Hal.55
b. Studi perkembangan (development studies) adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. c. Studi tindak lanjut (folow up studies) studi ini dilakukan untuk menentukan status dari suatu kelompok (objek) sesudah melewati kurun waktu tertentu.11 d. Studi sosiometri yaitu analisis hubungan antara pribadi dalam suatu kelompok individu. 2.
Penelitian observasi ada 3 macam yaitu: a. Observasi non partisipasi, yaitu pengamat tidak langsung terlibat pada situasi yang sedang diamati. b. Observasi partisipasi, yaitu pengamat sungguh-sungguh menjadi bagian dan ambil bagian pada situasi yang diamati. c. Etnografi Etnografi menyangkut pengumpulan data intensif, yaitu pengumpulan data pada banyak variabel dan kurun waktu yang lama, pada situasi apa adanya.
3. Wawancara
Penelitian deskriptif dengan menganalisa terhadapnya dan sumber lain yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pembahasan, yaitu Dinamika Partai Persatuan
Pembangunan
Di
Jepara
(Analisis
Kekalahan
Partai
Persatuan
Pembanguanan Pada Pileg 2014 di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara)
11Sukardi,Ph.D, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Prakteknya, (Bumi Aksara, Jakarta, 2011), Hal. 162
4. Teknik Analisis Data Dalam analisis data dalam rangka mencari jawaban permasalahan yang telah diteliti dan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode yaitu: a. Content analysis, yaitu data-data yang penulis kumpulkan adalah data-data yang bersifat deskriptif tekstual, maka dalam mengolah data penulis menggunakan analisis menurut isinya, yang di namakan analisis isi.12Adapun tahapannya adalah sebagai berikut : 1.
Metode Analisis Konsep Metode ini bertujuan memahami dan meningkatkan serangkaian konsep / struktur konseptual berkaitan penafsiran pengalaman, pernyataan tujuan, pembuatan kerangka masalah dan pelaksanaan penyelidikan.13
2.
Metode Reflektif Analisis Pembahasan dengan mengadakan analisa perbandingan antara beberapa pendapat, kemudian di ambil satu simpulan atau pengertian. Metode ini mencari faktor-faktor tertentu yang ada hubungannya dengan situasi atau fenomena yang di selidiki dan di bandingkan antara satu faktor dengan faktor lain.14
3.
Metode Induktif
12 Sumardi Surya Brata,Metode Penelitian,( Jakarta: Rajawali Press,2012) ,hlm.94 13 Ibnu Hajar, Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan,( Jakarta: Rieneka Cipta,2010) ,hlm.261 14Ibid,hlm.266
Analisis data berangkat dari fakta khusus dan dari peristiwa –peristiwa khusus serta konkret untuk kemudian di tarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.15 4.
Metode Deduktif Metode analisis data berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum dan untuk menarik kejadian yang sifatnya khusus.16
5.
Sistematika Penulisan skripsi Untuk memudahkan dalam membaca skripsi ini, dalam sistematika
penulisan ini terdiri dari tiga bagian yakni : 1.
Bagian awal Bagian ini memuat halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan , halaman motto, halaman pengantar, halaman persembahan, halaman daftar isi, halaman daftar tabel.
2.
Bagian tengah BABI : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
peneletian,
landasan
teori/kerangka
teori,
penelitian, sistematika penelitian
BABII :KONDISI UMUM DESA NGABUL: a. Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara 1. Letak geografis 2. Kependudukan 3. Mata pencaharian 15 Prof. Dr. Sutrisno Hadi,op.cit ,hlm.36 16 Ibid,hlm 37
metodologi
b.
Perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara 1. Perolehan suara Pemilu Legislatif 2009 Partai Persatuan Pembangunan di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara 2. Perolehan suara Pemilu Legislatif 2014 Partai Persatuan Pembangunan di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara
BAB III : ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis penyebab kekalahan Perolehan suara Pemilu Legislatif 2014 Partai Persatuan Pembangunan di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara BAB IV : KESIMPULAN,SARAN DAN PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan, saran-saran, kata penutup 3.
Bagian Akhir Bagian ini berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis.